SI1933477182

Dari widuri
Revisi per 12 September 2020 08.59 oleh Uciramadani (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA

BERBASIS IOT MENGGUNAKAN

WEMOS D1MINI


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1933477182

NAMA : UCI RAMADANI WARDI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION

INNOVATIVE AND TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2020/ 2021)


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

BERBASIS IOT MENGGUNAKAN

WEMOS D1 MINI


Disusun Oleh :

NIM
: 1933477182
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication Innovative and Technology

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 05 Agustus 2020

Dekan
           
Ketua Program Studi
Fakultas Sains Dan Teknologi
           
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
           
NIP : 006095
           
NIP :011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

BERBASIS IOT MENGGUNAKAN

WEMOS D1 MINI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1933477182
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Creative Communication Innovative and Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, 5 Agustus 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si.)
   
NID : 13001
   
NID : 14017



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

BERBASIS IOT MENGGUNAKAN

WEMOS D1 MINI


Disusun Oleh :

NIM
: 1933477182
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication Innovative and Technology

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
Uci Ramadani
NIM : 1933477182


 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Seiring dengan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, setiap proses kendaraan dan asap rokok akan menghasilkan sisa atau yang biasa disebut sebagai pencemaran udara. Pencemaran udara didefinisikan sebagai zat karbon dioksida yang terbuang atau dibuang akibat kegiatan manusia itu sendiri.Maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan wilayah yang gunanya untuk lebih mempermudah dan menyingkat waktu dalam setiap aktifitas pada kendaraan tersebut.Sistem yang berjalan saat ini masih belom ada, khususnya pada proses monitoring kualitas udara pada wilayah masyarakat tersebut. Dimana kondisi seperti itu sangat tidak baik dan menghabiskan banyak waktu.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat Alat Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis IOT Menggunakan Wemos D1 Mini sebagai mengetahui udara tercemar.Penelitian ini diharapkan mampu membantu para pengguna untuk mengetahui udara tersebut dinyakatakan berpolusi atau tidaknya.

Kata Kunci: Wemos D1 Mini,Polusi,Asap Rokok


Abstract


Along with the development and advancement of information technology in the corporate industry in the current era of globalization, each vehicle process and cigarette smoke will produce residual or commonly referred to as air pollution. Air pollution is defined as carbon dioxide which is wasted or discharged due to human activities themselves. Then more and more systems are also needed in the regional environment that is used to further simplify and shorten the time in each activity on the vehicle. The current system is still not in place, especially in the process of monitoring air quality in the community's area. Where conditions like that are not very good and spend a lot of time. This research was conducted aiming to create an IOT-Based Air Quality Monitoring System Using Wemos D1 Mini as a way to find out polluted air. This research is expected to be able to help the users to find out whether the air is polluted or not.

Keywords: Wemos D1 Mini, Pollution, Cigarette Smoke




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis IOT Menggunakan Wemos D1 Mini”.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., MSi. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer dan Juga Selaku Dosen Pembingbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Hendra Kusuma, S.Kom.sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Dita Pamungkas selaku stakeholder Kelurahan Semanan yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Puja dan Angga Selaku adik yang sudah membantu membuat penulisan Skripsi ini dengan baik
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

   

Tangerang, 05 Agustus 2020

 
 
 
 
 
Uci Ramadani
NIM : 1933477182









DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. KelebihandanKelemahan Black Box
  2. Tabel 3.1. ElisitasiTahap I
  3. Tabel 3.2. ElisitasiTahap II
  4. Tabel 3.3. ElisitasiTahap III
  5. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 3.5. Pengujian Black Box Pada Wemos D1 Mini
  7. Tabel 3.6. Pengujian Black Box Pada MQ-135
  8. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada DHT22
  9. Tabel 4.2. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  10. Tabel 4.3. EstimasiBiaya Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Internet of Things
  2. Gambar 2.2. Struktur Organisasi Di Kelurahan Semanan
  3. Gambar 2.3. Shortcut Software Arduino
  4. Gambar 2.4. Listing Program Pada Arduino 1.6.13
  5. Gambar 2.5. Flowchart Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 2.6. Shortcut Software Arduino
  7. Gambar 2.7. Instalasi Software IDE Arduino
  8. Gambar 2.8. Pilihan Opsi Instalasi
  9. Gambar 2.9. Pilih Folder Pada Saat Instalasi
  10. Gambar 2.10. Proses Extract dan Instalasi di mulai
  11. Gambar 2.11. Instalasi USB Driver
  12. Gambar 2.12. Proses Instalasi Selesai
  13. Gambar 2.13. Start Software IDE Arduino
  14. Gambar 3.1. Jendela Software IDE Arduino
  15. Gambar 3.2. Hasil Pengujian Sensor MQ-135
  16. Gambar 3.3. Tampilan Awal Local Website
  17. Gambar 3.4. Tampilan Realtime Pada Local Website
  18. Gambar 3.5. ListingSistem Perhitungan Otomatis Berbasis ESP8266Menggunakan Wemos D1 Mini Pada KelurahanSemanan
  19. Gambar 3.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  20. Gambar 3.7. Tampilan Listing Program Arduino
  21. Gambar 3.8. Upload Listing Program Kedalam Arduino Uno

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini, udara yang kita hirup sebagian besar sudah tercemar sehingga menyebabkan polusi, seperti pada wilayah Kelurahan Semanan dengan berbagai macam polusi yang disebarkan oleh asap kendaraan, aliran sungai yang tercemar limbah pabrik, dan sampah yang disebabkan oleh masyarakat masyarakat yang berada di wilayah Kelurahan Semanan itu sendiri. Karena itu, masyarakat di wilayah Kelurahan Semanan harus sadar dengan keadaan ini karena tidak baik untuk kesehatan.Masyarakat juga harus mengetahui kualitas udara itu baik atau buruk pada wilayah Kelurahan Semanan sehingga masyarakat disana sehat dari penyakit yang disebabkan oleh polusi yang berkepanjangan.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas maka muncul suatu pemikiran yang berjudul “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis IOT Menggunakan Wemos D1Mini” dengan penerapan sistem tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat di wilayah Kelurahan Semanan mengetahui permasalahan polusi yang ada sehingga dapat mengurangi penyakit yang disebabkan oleh polusi udara di wilayah Kelurahan Semanan.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara mengukur kualitas udara di Kelurahan Semanan dengan menggunakan Wemos D1 Mini?
  2. Bagaimana cara merangkai alat pengukur udara di Kelurahan Semanan agar diketahui oleh masyarakat?
  3. Apakah system yang diusulkan berjalan dengan baik untuk memecahkan permasalahan yang ada?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah merancang sebuah monitoring alat kualitas udara.Penelitian ini difokuskan pada system pendeteksi udara untuk kelurahan semanan.Sistem pendeteksi udara ini dapat mengetahui udara yang tercemar dan menyebabkan polusi tiap harinya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Dapat menciptakan sebuah alat monitoring dan prediksi kualitas udara di kelurahan semanan.

  2. Tujuan fungsional

    a. Guna mengetahui sejauh mana alat ini dapat menghitung kualitas udara pada setiap harinya.

    b. Dapat dibuka melalui aplikasi android memudahkan masyarakat

  3. Tujuan Individual

    Secara individu bertujuan menerapkan ilmu yang telah di dapat selama masa perkuliahan, sehingga penelitian ini member manfaat bagi peneliti dan berguna bagi siapa saja yang membutuhkan serrta menambah pengalaman selama menyusun laporan Skripsi ini.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan diperoleh dari laporan ini adalah:

  1. Bagi Peneliti

    Memberikan wawasan khususnya pada monitoring pulusi udara dengan mengunakan aplikasi.

  2. Bagi Instansi

    Memberikan informasi akurat mengenai kualitas udara khususnya diwilayah semanan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Observasi

    Melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data, yaitu : Kelurahan Semanan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini

  2. Wawancara

    Melakukan tanya jawab kepada pihak petugas kantor Kelurahan Semanan, khususnya untuk mengatahui keluhan warga terhadap kualitas udara yang berada dikelurahan semanan

  3. Studi Pustaka

    Melakukan pengkumpulkan dokumen-dokumen, referensi seperti buku, sumber dari internet, atau sumber sumber lainya yang diperlukan untuk merancarang alat.

Metode Perancangan

Dalam laporan Skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan alat apasaja yang dibutuhkan.‎

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Pengujian

  1. Metode blackbox

    Black Box adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan.

  2. Metode Whitebox

    White box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjelaskan tentang perumusan masalah, tujuan dan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab dua ini berisi tentang teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Semanan, sejarah singkat, visi - misi, dan struktur organisasi kelurahan, pembahasan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan system yang diusulkan, flowchart system yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi system yang berjalan, testing, evaluasi implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pembahasan berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli, sebagai berikut: Menurut Mulyadi (2016:1).[1], “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Djahir (2015:7)[2], “Sistem adalah dua bagian yang menekan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada element nya kedua kelompok ini adalah benar, dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatanya”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yang berfungsi untuk bersama-sama mengapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut:Menurut Blackwell dan Manar (2015).[3],dalam artikel Science in Context, UXL Encyclopedia of Science yang berjudul “Prototype” A prototype is an initial model of an object built to test a design. Prototypes are widely used in design and engineering to perfect items and processes before implementing them on a large scale. Automobile designers, for example, typically build prototypes of new cars to see if their ideas work in practice. A prototype is a vital part of the design process because it allows designers to see the product in action, so they can see what works and what does not. It is also useful for showing designs to corporate executives or investors to persuade them to support a project . Prototype adalah model awal (contoh) dari objek yang dibangun untuk menguji sebuah desain.Prototipe dibuat khusus untuk pengembangan sebelum mengimplementasikannya dalam skala yang sebenarnya.

Menurut Pane, I.Z. (2015)[4]prototype sesungguhnya merupakan bentuk penyederhanaan dari model asli, dimana fungsionalitas nyata yang diinginkan tidak sepenuhnya terealisasikan dan cenderung didiskusikan spesifikasinya.

Sedangkan menurut Harahap, Rahardja dan Salamuddin (2018)[5]prototype yaitu proses interaktif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerja sama antara analis dan pengguna.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah sistem dalam bentuk yang sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum sistem direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simamarta dalam Saefullah (2015:64)[6]Jenis-jenis prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. a. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. b. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

    Langkah-langkah Prototyping

    Menurut Raymond McLeod Jr. dalam (Saefullah, Sunandar, and Rifai 2017).[7]Langkah-langkah pada model prototype jenis I adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai

      Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

    2. Mengembangkan prototype

      Analis sistem mungkin bekerja sama dengan spesialis informasilain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototype untuk mengembangkan sebuah prototipe.

    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima

      Analis mendidik pemakai dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem, tahap pengujian.

    4. Menggunakan prototype

      Prototipe ini menjadi sistem yang dapat dioperasionalkan, tahap implementa sisistem.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:Menurut Supono (2016:96).[8]“Mysql adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer”.

    Menurut Prayitno dan Safitri (2015:2).[9]Mysql (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL”.

    Menurut Koshti (2016:8981)[10]“mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Sobri dkk (2017:10).[11],“Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu, kejadian.Dahulu data hanya terbatas pada angka, alfabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Saputra dkk (2016:21).[12],“Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.

    Menurut Krismiaji (2015:24).[13],“Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkandengankenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu fakta atau kenyataan yang berupa angka, simbol, huruf, atau gabungan dari ketiganya yang menunjukkan suatu kondisi atau situasi yang dapat disimpan menjadi sebuah informasi.

    Konsep Dasar Internet of Things

    Definisi Internet of Things

    Internet of things telah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat di identifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

    Gambar 2.1 Internet of Things

    Definisi Orisinil

    Pada bulanJuni 2010 Ashton berkomentar.Hari ini komputer dan manusia, hampir seutuhnya tergantung pada internet untuk segala suatu informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte data yang tersedia pada internet dan pertama kali diciptakan oleh manusia.Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

    Diagram konvensional dari internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya.Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas.Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata.Dan itu adalah masalah yang besar.

    Dari segifisik dan lingkungan kita.Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting.Namun teknologi informasi saat ini tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer yang kita gunakan tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal tersebut.

    Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita.Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbaru atau melewati yang terbaik.

    Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

    Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan.Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Cassely dan Kumar dalam Lestari (2017:24).[14]“Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting di praktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari”.

    Menurut Clayton dan Petry dalam Lestari (2017:24).[14]“Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi.Untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program atauproyek”.

    Tujuan Monitoring

    Monitoring difokuskan pada penggambaran perubahan kondisi yang terjadi dan menjelaskan hubungan suatu akibat yang terjadi, manakala kestabilan di lakukan terhadap efektifitas, efesiensi, serta keseimbangan pihak-pihak yang di libatkan dalam proses perubahan tersebut, sehingga evaluasi akan masuk di dalamnya, untuk lebih jelasnya tujuan monitoring adalah sebagai berikut:

    1. Mengumpulkan data dan informasi yang di perlukan bagi peserta proses pembelajaran.
    2. Mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.
    3. Mengidentifikasikan masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi dengan melakukan penilaian apakah pola kerja manajemen yang digunakan sudah tepat atau belum, serta agar mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa menyimpang dari tujuan.

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan Sistem

    Berikut adalah beberapa definisi perancangan sistem menurut beberapa ahli di antaranya: Menurut Al Fatta dan Marco (2015:69).[15]“Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input menujuke output sistem, yang terdiridari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

    Menurut Henderi dalam siregar dan sundari (2016:76)[16]“Perancangan sistem atau desain sistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan diimpelementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

    According McKay et al (2016:1).[16]“Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challengesare addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap untuk menentukan bagaimana merancang suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga sistem yang baru dapat berjalan seperti yang diharapkan.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut McLeod dalam Al Fatta dan Marco (2015:69).[17]“Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

    Menurut Mulya di dalam Al Fatta dan Marco (2015:69).[18]“Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

    Menurut Mulya di dalam Al Fatta dan Marco (2015:69).[18]“Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

    Berikut langkah-langkah dasar dari analisi ssistem :

    1. Indentify, yaitu mengindentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.
    3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

    Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu cara untuk mengevaluasi masalah dari sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan atas permasalahan yang ditemukan agar sistem yang berjalan bisa lebih baik lagi.

    Tahapan Analisa Sistem

    Dikutip dari Martono, dkk (2016:185).[19]“Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti”. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
    2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
    3. Identifikasi kebutuhan sistem.
    4. Identifikasi persyaratan sistem.

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Pahlevy dalam Solikin (2018:494).[20]“Flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukan aliratauarus (flow) di dalam program atau prosedur system secara logika.

    Menurut Solikin (2018:494).[21]“Flowchart (baganalir) merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut”.

    Berdasarkan kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan flowchart adalah urutan sebuahsymbol yang menerangkan suatu analisa rancangan program yang terhubung oleh garis-garis.

    Definisi Flowchart

    Menurut Tri (2015:2).[22]Flowchart terbagi atas empat jenis, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

    2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

      Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian kebagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flow chart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari symbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang symbol simbol yang digunakan.Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

    4. Flowchart Program (Program Flowchart)

      Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksidari program computer.Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Pengujian

    Menurut Mustaqbal dkk (2015:323).[23]“Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.

    MenurutPutri dkk (2015:1).[24]“Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas pengujian proses adalah suatu proses yang beruparangkaian proses dengan tujuan menemukan suatu kesalahan dan untuk memastikan bahwa program telah berjalan.

    Jenis-Jenis Pengujian

    1. BlackBox Testing

    Menurut Warsito, dkk (2015:32)[25]“blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    1. Metode Pengujian BlackBox Testing

    Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

    1. a. Equivalence Partitioning

      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    2. b. Boundary Value Analysis

      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    3. c. Cause-Effect Graphing Techniques

      Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan Identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
      2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
      3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
    4. d. Comparison Testing

      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    5. e. Sample and Robustness Testing
      1. Sample Testing
      2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      3. Robustness Testing
      4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    6. f. Behavior Testing dan Performance Testing.
      1. Behavior Testing
      2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      3. Performance Testing
      4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

      5. Requirement Testing
      6. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

      7. Endurance Testing
      8. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain-lain), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

      Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

      Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    7. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

      Contributors

      Uciramadani