SI1431481499

Dari widuri
Revisi per 27 Agustus 2018 07.25 oleh Aliefis (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA

 

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun oleh:

NIM

: 1431481499

NAMA

: Aliefis Galih Wicaksono

 

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

                                                                 

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA

Disusun Oleh :

NIM

: 1431481499

Nama

: Aliefis Galih Wicaksono

Jenjang Studi

: Strata Satu

Jurusan

: Sistem Komputer

Konsentrasi

: Computer System

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan

STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Sistem Komputer

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)

NIP : 000594

 

 

 

 

NIP : 10001

 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA

Dibuat Oleh:

NIM

: 1431481499

NAMA

: Aliefis Galih Wicaksono

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I

 

 

 

(Abert Tandilintin M.T)

NID : 14028

Pembimbing II

 

 

 

(Jawahir, Ir.,MM)

NID : 03023


 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA

Disusun Oleh :

NIM

: 1431481499

Nama

: Aliefis Galih Wicaksono

Jenjang Studi

: Strata Satu

Jurusan

: Sistem Komputer

Konsentrasi

: Computer System

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 

 

 

(Aliefis Galih Wicaksono)

NIM : 1431481499

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Alkohol merupakan salah satu faktor terbesar yang dapat menimbulkan kecelakaan pada berbagai macam pekerjaan, termasuk pada jasa penerbangan yang membutuhkan keamanan yang amat tinggi. Mengonsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi tingkah laku dan tingkat emosi seseorang sehingga hal tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya suatu kecelakaan. PT. Indonesia AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Indonesia. Dalam melakukan pekerjaan di Keamanan Penerbangan (AVSEC), belum ada alat yang digunakan untuk mengetahui apakah kru mengonsumsi alkohol atau tidak. Hal ini dapat mengganggu keamanan dalam pekerjaan dan penerbangan sehingga diperlukan alat yang dapat mengetahui tingkat alkohol yang telah dikonsumsi melalui nafas. Prototipe ini akan dibuat dengan menggunakan Arduino Uno sebagai pusat pemroses, Sensor MQ-3 sebagai sensor pendeteksi adanya alkohol dalam nafas seseorang dan RFID Reader serta kartu RFID sebagai alat untuk membaca identitas pengguna. Data masukan berupa besar arus yang dihasilkan dari sensor akan diubah menjadi satuan BAC (Blood Alcohol Content), kemudian hasil keluaran tersebut akan ditampilkan melalui LCD 16x2. Prototipe juga dilengkapi dengan ESP8266 sehingga alat dapat mengirim laporan berupa email ke tim investigasi.

Kata Kunci : Breathalyzer, Alkohol , Arduino Uno , MQ-3, ESP8266, RFID


 

ABSTRACT

Alcohol is one of the biggest factors that can lead to accidents on a many actitivies, including those that require very high security. Consuming alcohol can also affect a person's behavior and emotional level so that it can increase the risk of an accident. PT. Indonesia AirAsia is a low cost carrier based in Indonesia. While working in Aviation Security, there was no tool used to determine whether the crew consumed alcohol or not. This can interfere with work security and aviation security so, a tool is needed to detect the level of alcohol consumed through the breath. This prototype will be created using Arduino Uno as the processing center ,the MQ-3 Sensor as a detector of the presence of alcohol in the breath and the RFID Reader as well as RFID card to read the user data.. The input data in the form of current from the sensor will be converted to BAC (Blood Alcohol Content),then the output will be displayed via 16x2 LCD. This prototype will also equipped with ESP8266 so it  can sends email reports to the investigation team.

 

Keywords: Breathalyzer, Alcohol, Arduino Uno, MQ-3,ESP8266,RFID


 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim       

Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Di mana Skripsi ini disajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Skripsi yang diambil adalah “RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA”. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang..

            Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, studi pustaka, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, M.T.I. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Abert Tandilintin, M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan kepada penulis.
  5. Bapak Jawahir, Ir, MM selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan banyak masukan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Capt. Jurry Soeryo Wiharko serta rekan rekan selaku penanggung jawab pada PT Indonesia Airasia yang telah memberikan masukan, pelajaran, serta bantuan selama penulisan skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman – Teman seperjuangan yang selalu memberi support selama menjalankan skripsi.
  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun. Dalam penyusunan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis.

                                                                            Tangerang, 17 Juli 2018        

 

 

           (Aliefis Galih Wicaksono)     

NIM :1431481499     


 

 

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Di era teknologi yang sudah maju ini, manusia tidak hanya menggunakan darat dan laut sebagai jalur transportasi. Manusia sudah bisa menggunakan udara sebagai jalur transportasi yang cepat dan nyaman. Maskapai penerbangan merupakan organisasi di bidang jasa yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang dan juga barang. Di Indonesia sendiri banyak sekali maskapai penerbangan yang melayani penerbangan domestik maupun internasional.

            Transportasi udara merupakan salah satu metode transportasi paling aman sehingga memiliki banyak sekali peraturan yang harus diikuti oleh penumpang dan juga kru penerbangan. Ditambah dengan maraknya tingkat kriminalitas dan tingginya tingkat human failure, maka harus bertambah pula tingkat keamanan yang harus dimiliki masing-masing maskapai penerbangan.

            Salah satu penyebab tingginya tingkat kriminalitas dan human failure pada saat penerbangan adalah karena mengonsumsi alkohol sebelum masuk ke dalam pesawat atau saat melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pesawat. Hal ini dapat menyebabkan penumpang atau kru tiba - tiba mabuk dan berbuat sesuatu yang tidak diinginkan. Hal ini tentunya sangat membahayakan dan mengganggu semua pihak. Breathalyzer adalah suatu alat yang dapat mendeteksi kandungan alkohol pada nafas dari kru yang memiliki peran terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Alat ini juga di desain untuk dapat terkoneksi pada jaringan sehingga dapat mempermudah proses investigasi ketika ada kru yang terkontaminasi atau telah mengonsumsi alkohol.

Oleh karena itu, penulis merancang alat yang berjudul “RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA” sebagai salah satu metode pencegahan terjadinya kriminalitas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  • Bagaimanakah keamanan dan keselamatan penerbangan di PT Indonesia AirAsia dalam penanganan masalah alkohol?
  • Bagaimanakah hubungan tingkat alkohol dalam darah (Blood Alcohol Content) seseorang terhadap keamanan penerbangan?
  • Bagaimana Arduino dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan khususnya pada perusahaan PT Indonesia AirAsia?
  • Bagaimana cara mengirim hasil/output sistem kepada tim investigator hingga menghasilkan laporan yang informatif ?
  • Bagaimana hubungan rancang bangun terhadap jaringan komunikasi data ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keamanan, keselamatan dan efisiensi penerbangan di PT Air Asia Indonesia.

  1. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah membuat suatu rangkaian untuk menganalisa nafas apakah mengandung alkohol atau tidak dengan berbasis Arduino dan dapat terhubung ke jaringan.

  1. Tujuan Individual

Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu :

    1. Menerapkan ilmu yang peneliti dapat di jurusan Sistem Komputer.
    2. Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana.

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis hanya memberikan ruang lingkup penelitian yang dibatasi antara lain yaitu pada:

  1. Sistem bekerja dengan menghitung tingkat kadar alkohol pada kru penerbangan dengan menggunakan sensor MQ-3.
  2. Hasil perkiraan tingkat kadar alkohol yang dihasilkan oleh prototipe alat ini masih belum bisa dibuktikan secara medis.
  3. Rancang bangun alat akan menggunakan Arduino Uno R3.
  4. Alkohol yang dimaksud berupa minuman / cairan yang telah dikonsumsi.
  5. Kartu RFID akan digunakan sebagai tanda identitas karyawan.
  6. Laporan akan dikirim melalui e-mail.
  7. Prototipe alat ini hanya digunakan untuk kru Ground Handling.

Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Skripsi ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan dan menghasilkan kesimpulan bahwa belum ada penganalisa nafas untuk kru ground handling sehingga mengakibatkan kurangnya keamanan.

    1. Metode Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti dengan cara mempelajari buku dan mencatat dari berbagai sumber bacaan. Penulis juga melakukan pengumpulan data dari situs internet yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.

    1. Metode Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan stakeholder perusahaan tersebut agar memperoleh data yang jelas dan akurat.

Metode Prototype

Dalam skripsi ini, metode prototype yang penulis gunakan adalah metode prototype evolutionary karena metode dari prototype ini secara kontinu/terus-menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa dari sistem-sistem yang sudah ada dengan membuat beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana sistem dapat bekerja (cara kerja sistem), apa saja komponen yang membangun sebuah sistem dapat berjalan, dan apa kekurangan pada sistem tersebut.

Metode Pengujian

Dalam tahap ini penulis menggunakan metode black box testing metode pengujian ini memfokuskan pada informasi software sehingga penulis dapat menguji alat yang telah dirancang agar dapat mengetahui hasil dari proses perancangan tersebut berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat dikoreksi kembali jika ada sistem yang tidak berjalan sesuai dengan rancangan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Indonesia Airasia, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

 

 

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi uraian sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, schedule, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut merupakan beberapa definisi sistem menurut para ahli:

Menurut Fat dalam bukunya Hutahaean (2015:1)[16], mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[32], “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan di mana sistem biasanya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.”

Menurut Jogiyanto yang mengutip dalam buku Yakub (2013:9)[18], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari sebuah prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Nasarudin dalam Jurnal CCIT  (2013:226-227)[27], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.”

Menurut Taufiq (2013:2)[43], “Sistem adalah suatu kumpulan pada sub-sub sistem yang abstrak maupun sistem yang fisik yang akan saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk memperoleh suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu gabungan dari beberapa komponen yang bekerja secara terstruktur demi mencapai suatu tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015)[16], Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  1. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  1. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environtment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan  yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  1. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  1. Masukkan Sistem (input)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  1. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  1. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  1. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai  tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015: 6-7)[16], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:

  • Klasifikasi Sistem sebagai :
    • Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    • Sistem Fisik (Physical System)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

Sistem diklasifikasikan sebagai :

    • Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    • Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  • Sistem diklasifikasikan sebagai :
    • Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    • Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  • Sistem diklasifikasikan sebagai :
    • Sistem Tertutup (Close System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    • Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[43], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.”

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan suatu tahap di mana peneliti mempelajari sistem yang ada dan mencari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahannya serta cara kerja dari sistem tersebut.

Menurut Taufiq (2013:156)[43], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Shalahuddin (2013:18)[33], ”Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru.”

 

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[43],” Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.”

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan digambarkan pada gambar di bawah ini.

Sumber : Taufiq (2013)[43]

Gambar 2.1 Langkah-Langkah dalam Analisa Sistem

Langkah-langkah yang terdapat pada gambar di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

  1. Definisi lingkup
  2. Analisa masalah
  3. Analisa kebutuhan
  4. Desain logic
  5. Analisa Keputusan

 

 

Konsep Dasar Penerbangan

Definisi Penerbangan

Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan, dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang, dan fasilitas umum lainnya. (Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan Tahun 2009, 2009)[8].

Konsep Dasar Keamanan Penerbangan

Definisi Keamanan Penerbangan

Keamanan dapat bermakna kebebasan dari ancaman atau bahaya. Keamanan dapat diraih dengan memberikan suatu perlindungan dari bahaya yang dapat merugikan suatu pihak atau lebih. Keamanan penerbangan dapat didefinisikan sebagai terhindarnya suatu penerbangan dari ancaman atau bahaya yang dapat merugikan suatu pihak atau lebih.

Beberapa definisi keamanan menurut para ahli di antaranya :

Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur. (Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan Tahun 2009, 2009)[8].

Konsep Dasar Data

Data merupakan fakta yang berupa angka, karakter, symbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi di mana hal tersebut merepresentasikan keadaan sebenarnya/ fakta. Data kemudian akan diproses dan menghasilkan informasi sehingga informasi dan data tidak dapat dipisahkan.

Definisi Data

Beberapa definisi data menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[14]. Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16)[14]. Data adalah bahan mentah bagi informasi.

Menurut Taufiq (2013:13)[43], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[41], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta yang harus diolah untuk menghasilkan sebuah informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:45)[19], “Informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Menurut Kroenke dalam Kadir (2014:45)[19], “Informasi adalah Jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat”.

Menurut I Putu Pratama (2014 : 9)[29], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.

Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[22], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diolah dan kemudian menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi penerimanya dalam mengambil keputusan yang memiliki tingkat kepastian lebih tinggi.

Sumber : Kadir (2014:46)[19]

Gambar 2.2. Siklus Informasi

Ciri Ciri Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[19],Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

  • Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
  • Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
  • Tambahan Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
  • Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
  • Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Uzzaman (2015:71)[45], “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi Prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Menurut Darmawan (2013:229)[7], “Prototype adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype merupakan suatu versi produk yang masih belum sempurna atau belum semua fitur diimplementasikan dalam produk dan dapat dipresentasikan kepada pengguna.

Jenis Jenis Prototype

Menurut Darmawan (2013:230)[7], Terdapat dua jenis Prototipe: Evolusioner dan Persyaratan. Prototipe Evolutioner (Evolutionary Prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu Prototipe Evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan Prototipe Evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu Prototipe Evolusioner. Empat langkah tersebut adalah :

  • Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewanwancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang di minta dari sistem.
  • Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
  • Menentukan apakah prototipe dapat di terima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan di ambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  • Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.

Daya Tarik Prototype

Menurut Darmawan (2013:230)[7], Pengguna maupun pengembang menyukai prototipe karena alasan-alasan di bawah ini:

  • Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
  • Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna
  • Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
  • Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.
  • Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem
  • Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkan

 

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Santoso (2016:2)[36], "Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, di samping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek".

Menurut Iswandi (2015:73) , “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.

Dengan referensi pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Flowchart merupakan representasi simbolik dari urutan - urutan langkah kerja suatu proses yang sistematis.

 

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

            UML merupakan singkatan dari Unified Modeling Language. UML adalah suatu bahasa yang dapat memvisualisasikan suatu proses yang berjalan sehingga dapat dimengerti oleh orang lain dengan baik.

Beberapa definisi UML menurut para ahli :

Menurut Ginting (2013:9)[12], Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasa pemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun,dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak. Penggunaan model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.

Menurut Simaremare dkk (2013:471)[37], “UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.”

Jenis-Jenis Diagram UML

Use Case Diagram

Menurut Murad dkk (2013:57)[26],“Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

Activity Diagram      

Menurut Murad dkk (2013:53)[26], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Simaremare dkk (2013:471)[37], “Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya”.

Sequence Diagram

Menurut Simaremare dkk(2013:471)[37], “Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan/menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa “pesan/message””.

 

Class Diagram

            Menurut Henderi dalam Simaremare dkk(2013:471)[37], “Class adalah kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/ kata yang umum”

 

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut pendapat Saefullah, jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1)[34], “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.

Menurut Syahwil (2013:53)[42], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi mikrokontroler adalah suatu sistem elektronika yang terdiri dari chip prosesor, memori, dan perangkat input output di mana sistem elektronika tersebut dapat ditulis dan dihapus secara khusus.

Karakteristik Mikrokontroler

Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

  • CPU (Central Processing Unit)
  • RAM (Read Only Memory)
  • I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  • RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

  • ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  • Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  • Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

  • Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler

  • Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Konsep Dasar Arduino

Definisi Arduino

            Menurut Abdul Kadir(2016:1)[20],“Arduino merupakan perangkat keras sekaligus perangkat lunak yang memungkinkan siapa saja melakukan pembuatan prototipe suatu rangkaian elektronika yang berbasis mikrokontroler dengan mudah dan cepat”.

Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) Volume 3 Issue 8 August, 2015

The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable.

            Menurut Ariessanti (2018:2)[3],” Arduino adalah hit elektronik atau papan  rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.”

 

Gambar 2.4 Arduino Uno R3

Sumber : Gozali[13]

Spesifikasi Arduino Uno

Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno Rev3 (Maulana,  2017)[24]:

  • Mikrokontroler ATmega328P.
  • Catu Daya 5V.
  • Tegangan Input rekomendasi 7-­12 V.
  • Tegangan Input batasan 6­-20 V.
  • Pin I/O Digital berjumlah 14.
  • Pin input analog berjumlah 6.
  • Arus DC per Pin I/O 20 mA.
  • Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA
  • Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), di mana 0.5 KB digunakan oleh bootloader.
  • SRAM 2 KB.
  • EEPROM 1 KB.
  • Clock Speed 16 MHz.

 

Sumber : Maksood dkk (2015)[23]

Gambar 2.5 Port pada Arduino Uno

 

Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut (Sukmadi, 2017)[39]:

  1. VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
  2. 5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah di atur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.
  3. 3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.
  4. IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.
  5. GND: Pin Ground atau Massa.

Memori

ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library EEPROM). (Sukmadi, 2017)[39]

Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada ATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pindapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm (Arfa, 2014)[1].

Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi spesial menurut Arfa (2014)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>. Penelitian ini menggunakan sensor gas MQ-2 yang digunakan untuk mendeteksi adanya asap rokok pada Yayasan Bina Am Ma’mur.</li>

  • Pendeteksi Kebocoran Tabung LPG Melalui SMS Gateway Menggunakan Sensor MQ-6 Berbasis Arduino Pada PT Bangun Inti Gemilang oleh Muhammad Husni Farid pada tahun 2016[11]. Alat ini mendeteksi kebocoran gas LPG dan mengirimkan laporan melalui SMS Gateway. DC Motor juga digunakan untuk menetralisir udara saat terjadi kebocoran gas LPG.
  • Prototype Penetralisir Asap Rokok Diruangan Merokok Berbasis Iot Menggunakan Arduino Pada Sekolah Mts. Al-Fitroh oleh Ahmad Fajarudin tahun 2017[10]. Alat ini menggunakan 2 sensor yaitu sensor asap dan sensor kualitas udara yang dipasangkan dengan Arduino dan terkoneksi ke internet melalui Router.
  • Alcohol Detection based Engine Locking System using MQ-3 Sensor oleh Priyanka Sahu, Sakshi Dixit, Shruti Mishra, Smriti Srivastava pada tahun 2017[35]. Penelitian ini menggunakan sensor MQ-3 yang dikombinasikan dengan GPS ,GSM, dan Motor DC. Alat ini akan melaporkan pengendara yang mabuk melalui SMS yang berisi status kadar alkohol yang terdeteksi di mobil dan lokasi mobil tersebut berada. Motor DC akan digunakan untuk mematikan mobil jika pengendara tersebut mabuk.
  • Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Melalui Ekhalasi Menggunakan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO oleh Gylbert H.N Simatupang , Sherwin R.U.A. Sompie, Novi M. Tulung pada tahun 2015[38]. Penelitian ini menggunakan sensor TGS2620 dan menggunakan Arduino UNO sebagai pemroses data yang telah diterima. Data akan diubah menjadi satuan BAC kemudian ditampilkan di LCD 16x2.
  • Rancang Bangun Sistem Pengukuran Kadar Alkohol dan Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO untuk destilasi Minuman Beralkohol oleh Verna Albert Suoth dan Handy Indra Regain Mosey pada tahun 2016[40]. Alat ini menggunakan 2 sensor yaitu MQ-3 sebagai pendeteksi alkohol dan LM35 sebagai sensor suhu. Output akan ditampilkan melalui LCD dan keseluruhan alat dikontrol oleh Arduino.
  • </ol>

    <p style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 18pt; line-height: 200%; text-align: justify; font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan literature-literature review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literature review Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Melalui Ekhalasi Menggunakan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO karena memiliki konsep yang hampir sama, namun menggunakan sensor yang berbeda serta adanya tambahan fitur.


     

     

    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah PT Indonesia AirAsia

    PT Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT AWAIR Internasional) dibentuk pada bulan September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Pada Maret 2000, PT AWAIR Internasional diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan penuh dan beragam kelas dan pelayanan kabin yang lengkap.

    AWAIR memperoleh izin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan membuka rute dari Jakarta ke Singapore, Denpasar dan Ujung Pandang.

    AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia dalam mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited (AAIL) sebuah perusahaan yang 99.8% sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaraan dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49% saham AWAIR.

    Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerja sama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Dan pada bulan September 2004, AWAIR memperoleh izin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, berikut dengan penunjukan Tony Fernandes - Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun – Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.

    Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Dan pada tanggal 1 Desember 2005, PT AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT Indonesia AirAsia. Dan sampai saat ini Indonesia AirAsia telah mengoperasikan 10 (sepuluh) armada Boeing 737-300 yang melayani rute domestik dan internasional.

    Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal utama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check- in, boarding, terbang, hingga tiba di tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di GMF dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan tingkat “C” check.

     

     

     

    Visi dan Misi Perusahaan

    Visi Perusahaan

    Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.

    Misi Perusahaan

    • Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar.
    • Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global.
    • Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia.
    • Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Dalam pelaksanaannya, Air Asia Indonesia menerapkan suatu struktur hierarki yang bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya. Namun, setiap bagian mempunyai visi yang sama dalam bekerja. Targetnya adalah mengedepankan kualitas dan pelayanan serta efisiensi waktu untuk memenuhi kebutuhan setiap segmen konsumen.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

     

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Presiden Direktur

    Presiden Direktur Indonesia AirAsia bertanggung jawab atas pelaksanaan dan memonitor kegiatan yang digambarkan di dalam Program Keamanan Angkutan Udara Indonesia AirAsia.

    Terlepas dari fungsi lainnya, Presiden Direktur bertanggung jawab atas nama Indonesia AirAsia sebagai berikut :

    • Memiliki wewenang untuk memastikan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mengelola risiko keselamatan dan keamanan operasi pesawat terbang.
    • Memiliki pertanggungjawaban secara keseluruhan untuk memastikan operasi dilakukan sesuai dengan kondisi dan pembatasan sesuai dengan Sertifikat Operator Udara (AOC), dan sesuai dengan peraturan dan standar Operator yang berlaku.
    • Presiden Direktur Indonesia AirAsia meratifikasi kebijakan keamanan perusahaan, prinsip dan tanggung jawab keamanan.
    • Presiden Direktur untuk menyetujui program keamanan Indonesia AirAsia dan mengontrol kegiatan keamanan di dalam Indonesia AirAsia yang sudah diselaraskan.

    Director of Aviation Security

    Director of Aviation Security Indonesia AirAsia bertanggung jawab dan memiliki akses langsung baik dari sisi pelaporan atau pertanggungjawaban kepada Presiden Direktur Indonesia AirAsia.

    Tugas dan Tanggung jawab Director of Aviation Security Indonesia AirAsia adalah sbb:

      1. Untuk memastikan bahwa kebijakan keamanan penerbangan Indonesia AirAsia dan langkah-langkah keamanan penerbangan Tata Laksana Sistem Yang Berjalan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang dipersyaratkan oleh hukum Indonesia dan Negara yang menjadi tujuan.
      2. Bertanggung jawab untuk perlindungan, keselamatan dan keamanan penerbangan Indonesia AirAsia termasuk seluruh staf, fasilitas, dan penumpang.
      3. Memastikan system keamanan, kebijakan keamanan, prosedur dan aktivitas langkah-langkah pencegahan terhadap tindakan melawan hukum (Act of unlawful interference) sudah dilakukan sesuai prosedur.
      4. Memberikan masukan kepada Presiden Direktur IAA yang terkait peraturan keamanan penerbangan Internasional dan Nasional serta kepatuhan terhadap peraturan, ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
      5. Memastikan program keamanan Indonesia AirAsia dan ground handling sudah berjalan efektif dan efisien.
      6. Melakukan komunikasi dan koordinasi internal dan eksternal dengan instansi/departemen lain yang terkait keamanan dan keselamatan  penerbangan.
      7. Memberikan respons 1x 24 jam jika terjadi incident/accident, ancaman keamanan penerbangan melakukan termasuk penilaian risiko ancaman bom dan keadaan darurat lainnya.
      8. Sebagai perwakilan Indonesia AirAsia di Komite Keamanan Penerbangan Nasional dan organisasi keamanan penerbangan lainnya.
      9. Memastikan fungsi internal pengawasan berjalan efektif dan efisien serta hasil laporan fungsi pengawasan sudah disimpan sebagai barang bukti.
      10. Menyetujui budget tahunan Aviation Security dan mengontrolnya

    Aviation Security Operational Manager

    Tugas dan tanggung jawab Aviation Security Operational Manager adalah sebagai berikut :

    1. Membantu dan memberikan saran kepada Director of Aviation Security dan kepada Station Manager tentang masalah keamanan.
    2. Mengevaluasi pengamanan Indonesia AirAsia dan situasi ancaman untuk mengembangkan tindakan-tindakan penting yang diperlukan.
    3. Merencanakan dan mempersiapkan instruksi awal yang ditetapkan di dalam prosedur keamanan dan dikoordinasikan dengan Station Manager.
    4. Memelihara dan mempublikasikan prosedur pengamanan Indonesia AirAsia, sesuai dengan peraturan keamanan penerbangan.
    5. Memastikan efektivitas pelaksanaan prosedur keamanan melalui evaluasi dan pemeriksaan yang teratur.
    6. Mengkoordinasikan dan menjalin hubungan internal dan eksternal kegiatan, training AVSEC terhadap staf Indonesia AirAsia yang berhubungan dengan masalah keamanan.
    7. Mengikuti perkembangan internasional dan nasional Keamanan Penerbangan.
    8. Memelihara dan mengembangkan hubungan dengan otoritas dan organisasi (seperti: IATA, ICAO, DGCA).
    9. Melakukan tugas lain yang diperintahkan Director of Aviation Security Indonesia AirAsia
    10. Melaksanakan standar pengamanan tambahan pada saat ancaman meningkat pada rute penerbangan yang kritis.
    11. Memelihara dan melaporkan semua kejadian kepada pihak yang bertanggung jawab.

    Tujuan Perancangan

                Tujuan perancangan alat diharapkan dapat memberi efek positif diantaranya adalah :

      • Dapat mengetahui apakah kru telah mengonsumsi alkohol.
      • Menghasilkan output berupa laporan ke bagian Investigasi secara otomatis.
      • Alat yang dibuat dapat dibawa dengan mudah.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Gambar 3.2. Activity Diagram dari sistem yang berjalan

                Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam agenda kegiatan Aviation Security belum dilakukan pengecekan apakah kru Aviation Security telah mengonsumsi alkohol atau tidak.

     

    Diagram Blok

    Beberapa komponen yang dibutuhkan dalam perakitan alat ini adalah Arduino Uno R3, LCD 16x2, RFID Reader, RFID Card, MQ-3 Sensor, dan ESP8266.

    Gambar 3.3. Diagram Blok

    Keterangan dan penjelasan pada diagram blok di atas yaitu sebagai berikut:

    1. Arduino Uno R3 digunakan sebagai pusat pengendali dan pemrosesan alat.
    2. RFID Card akan digunakan sebagai alat untuk menyimpan data pengguna.
    3. RFID Reader akan digunakan sebagai alat untuk membaca data pengguna yang tersimpan di kartu.
    4. LCD 16x2 digunakan sebagai alat untuk menampilkan nama pengguna dan nilai BAC.
    5. Sensor MQ-3 digunakan sebagai alat untuk mendeteksi kandungan alkohol dalam nafas.
    6. ESP8266 akan digunakan sebagai alat untuk menghubungkan Arduino ke jaringan internet.

     

     

     

    Cara Kerja Alat

     

                Alat ini dibuat untuk menghitung kadar alkohol yang terdapat dalam nafas dan memperkirakan berapa kadar alkohol yang ada di dalam darah serta mengirimkan laporan berupa email ke tim investigasi.

    Masukan (Input)

    Komponen yang termasuk masukan adalah :

    1. Sampel Nafas.
    2. MQ – 3 sebagai pendeteksi alkohol.
    3. RFID Reader dan Card sebagai identifikator.

    Cara Kerja :

    Prototype ini akan melakukan pemanasan untuk membuat sensor stabil selama beberapa menit. RFID Reader akan membaca data dari RFID Card berupa nama depan dan nama belakang pengguna yang akan di simpan sementara di Arduino. Kemudian, prototype akan menghitung mundur selama 5 detik sebelum pengambilan data dimulai.

    Setelah 5 detik, alat akan mengambil data dari sampel nafas yang ditiupkan ke arah sensor selama 3 detik, kemudian sampel nafas akan dideteksi oleh sensor MQ-3 sebagai pendeteksi alkohol. Sensor MQ-3 akan memberikan besaran nilai sebanding dengan jumlah alkohol yang dideteksi. Semakin besar kadar alkohol yang dideteksi, maka semakin kecil pula resistansi dan akan menghasilkan nilai voltase yang lebih besar.

    Proses (Process)

    Komponen yang termasuk pemroses adalah :

    1. Arduino Uno R3
    2. ESP8266

    Cara Kerja :

    Selanjutnya, Arduino akan menghitung berapa besar voltase yang ditimbulkan oleh sensor MQ-3. Semakin besar voltase maka semakin besar alkohol yang terdeteksi. Kemudian, hasilnya akan diubah menjadi satuan BAC. Data dari BAC akan dijadikan referensi untuk data tingkat keamanan dan data tentang efek alkohol. Data data tadi akan dikirimkan ke ESP8266 agar bisa dikirim ke server untuk dijadikan laporan via email.

    Keluaran (Output)

    Komponen yang termasuk keluaran adalah :

    1. LCD 16x2
    2. Email

    Cara Kerja :

    Nilai BAC akan ditampilkan di layar LCD. LCD akan menampilkan nama depan karyawan dan jumlah perkiraan BAC. Untuk data lebih rinci akan dikirim lewat email yang berisi nama pengguna, kadar BAC, serta efek yang akan ditimbulkan dari kadar BAC.

     

     

     

     

     

     

    Pembuatan Prototipe

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

     

    Gambar 3.4. Rancangan Alat

    Alat yang digunakan :

    1. Personal Computer
    2. Arduino Uno R3
    3. Baterai 9V
    4. LCD 16x2
    5. I2C Serial Adapter
    6. MQ-3 Gas Sensor Module
    7. Mifare MFRC522 RFID Reader/Writer
    8. RFID Card 13.56Mhz
    9. Logic Level Converter 5V to 3.3V
    10. ESP8266

    Arduino Uno R3

                Arduino Uno R3 merupakan papan mikrokontroler yang digunakan pada prototipe ini. Arduino digunakan sebagai pusat dari pengontrolan prototipe dan juga pengatur daya untuk perangkat lainnya.

    Baterai 9V

                Baterai 9V akan menjadi suplai listrik dalam prototipe ini, baterai ini mensuplai board Arduino melalui Power Jack. DC Adapter 9v – 12v juga dapat digunakan untuk menghemat biaya baterai dan lebih disarankan dikarenakan dayanya yang stabil.

    LCD 16x2

                LCD akan digunakan sebagai alat untuk menampilkan hasil output. Hasil yang ditampilkan berupa nama pengguna dan tingkatan kadar alkohol dan jumlah BAC. LCD akan menampilkan nama pengguna dan kadar alkohol. LCD dikoneksikan ke Arduino dengan perantara I2C Serial adapter yang akan dibahas di bawah.

    I2C Serial Adapter

                I2C Serial adapter merupakan modul converter untuk mengubah komunikasi paralel dari LCD menjadi I2C.  Dengan menggunakan IC ini, jumlah pin IO yang diperlukan untuk komunikasi dari Arduino ke LCD menjadi sangat sedikit (hanya perlu 2 pin IO untuk I2C).

    Gambar 3.5. LCD 16x2 ditambah I2C

     

    Tabel 3.1 Konfigurasi Pin I2C Serial Adapter

    Pin Komponen

    Pin Power

    GND

    GND

    VCC

    5V

    Pin Komponen

    Pin Arduino

    SDA

    Analog 4

    SCL

    Analog 5

     

     MQ-3 Sensor Module

                Sensor gas MQ-3 adalah sensor gas yang digunakan sebagai sensor pendeteksi alkohol di udara. Sensor ini bekerja dengan mengeluarkan output berupa voltase yang melambangkan tinggi rendahnya tingkat alkohol yang dideteksi. Semakin banyak alkohol yang dideteksi, maka resistansi sensor akan semakin kecil dan menghasilkan voltase yang semakin besar. Konfigurasi pinnya adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.6 Pin MQ-3 Module

     

    Tabel 3.2 Konfigurasi Pin MQ-3

    Pin Komponen

    Pin Power

    GND

    GND

    VCC

    5V

    Pin Komponen

    Pin Arduino

    A0

    Analog 1

    D0

    Tidak Terkoneksi

               

    Pin D0 tidak terkoneksi karena prototype ini tidak menggunakan LED yang ada di Module tersebut.

    RFID Card 13.56Mhz

                RFID Card akan digunakan untuk menyimpan data dari pengguna. Kartu ini akan berisi nama depan dan nama belakang pengguna yang nanti akan dibaca oleh RFID Reader yang dipasang di dalam prototipe.

    MFRC522 RFID Reader/Writer

                RFID Reader/ Writer akan digunakan untuk membaca data yang tersimpan di RFID Card. Sensor juga dapat digunakan untuk menulis data ke dalam RFID Card yang ada. Konfigurasi Pin adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.7. Pin MFRC522 RFID Reader/Writer

     

    Tabel 3.3. Konfigurasi Pin MFRC522 RFID Reader/Writer

    Pin Komponen

    Pin Power

    GND

    GND

    3.3V

    3.3V

    Pin Komponen

    Pin Arduino

    RST

    Digital 9

    SDA

    Digital 10

    SCK

    Digital 13

    MOSI

    Digital 11

    MISO

    Digital 12

    IRQ

    Tidak Terkoneksi

     

    ESP8266

                ESP8266 akan digunakan untuk mengkoneksikan prototipe dengan jaringan WiFi yang ada. ESP8266 akan dikoneksikan ke Arduino Uno dengan tambahan modul Logic Level Converter 5V to 3.3V dikarenakan modul ESP8266 bekerja dalam tegangan 3.3V sedangkan Arduino Uno bekerja dalam tegangan 5V.

    Gambar 3.8. Pin ESP8266

     

    Tabel 3.4. Konfigurasi Pin ESP8266

    Pin Komponen

    Pin Power

    GND

    GND

    VCC

    3.3V

    CH_PD

    3.3V

    Pin Komponen

    Pin Arduino

    RX

    Digital 5

    TX

    Digital 6

    GPIO_0

    Tidak Terkoneksi

    GPIO_2

    Tidak Terkoneksi

     

    Logic Level Converter 5V to 3.3V

                Logic Level Converter 5V to 3.3V akan digunakan untuk menurunkan tegangan pin Arduino Uno dari 5V manjadi 3.3V agar tidak merusak modul lain yang bekerja pada tegangan 3.3V.

     

    Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Instalasi Arduino IDE

    Berikut adalah proses instalasi Arduino IDE

    1. Jalankan file instalasi Arduino IDE
    2. Persetujuan Lisensi

    Akan muncul tampilan Persetujuan Lisensi, silahkan dibaca dan klik I Agree.

    Gambar 3.9. License Agreement

    1. Pilihan Instalasi

    Pilihlah komponen yang ingin diinstall, kemudian klik Next.

    1. Instalasi Arduino

    Masukkan lokasi untuk tempat instalasi Arduino IDE, jika sudah maka klik Install.

    1. Proses Instalasi

    Tunggu sampai proses instalasi selesai.

    1. Install USB Driver

    Saat proses instalasi sedang berlangsung akan muncul pilihan untuk install driver usb.

    1. Instalasi Selesai

    Proses instalasi selesai, klik Close untuk keluar.

    Gambar 3.10. Installing Complete

    Pemrograman pada Arduino

                Untuk melakukan pemrograman pada Arduino, salah satunya kita dapat mengkoneksikan Board Arduino dengan PC melalui kabel USB. Kemudian, buka aplikasi Arduino IDE yang sudah diinstall.

    Gambar 3.11. Tampilan Program Arduino IDE

    Setelah itu akan muncul tampilan awal berupa tampilan layar Arduino IDE yang dapat ditulis dengan program kita, pastikan Arduino sudah terdeteksi oleh Arduino IDE kita seperti gambar dibawah ini.

    Gambar 3.12. Arduino telah terkoneksi

    Jika sudah terkoneksi, masukkan kode program dibawah ini dan kemudian lakukan proses Upload.

     

    Konfigurasi IFTTT

    IFTTT adalah layanan web yang akan digunakan sebagai perantara yang menghubungkan layanan email dan alat.

    Berikut adalah cara konfigurasi IFTTT :

        • Lakukan registrasi pada web IFTTT, kemudian lakukan Login.
        • Klik My Applet, kemudian pilih New Applet.
      1. Kemudian, klik +this dan cari Service Webhooks.

     

     

     

     

     Gambar 3.13. Webhooks pada IFTTT

      1. Setelah itu, Klik icon Webhooks,kemudian klik Connect dan pilih “Receive trigger fields”. Isi nama Event sesuai keinginan kemudian tekan Create Trigger.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

      1. Kemudian kita akan kembali ke tampilan applet. Pilih +that kemudian cari dan klik Gmail.

     

    Gambar 3.14. Gmail pada IFTTT

    1. Klik Connect, lakukan login menggunakan akun Gmail yang akan digunakan untuk mengirim email dan setelah itu klik Allow. Kemudian, Pilih Send an Email, setelah itu isi field yang tersedia.
      1. To Address = Berisi Alamat email penerima.
      2. BCC dan CC Address = Dikosongkan.
      3. Subject = Berisi judul Email yang akan dikirim.
      4. Body = Format isi email yang akan dikirim. Gunakan variabel Value1 sebagai variabel nama, Value2 sebagai variabel jumlah BAC, dan Value3 sebagai variabel keterangan.
      5. Attachment URL = Dikosongkan.
    2. Klik Finish .

     

     

    Gambar 3.15. Tampilan akhir applet

     

    Untuk mengetahui token webhooks yang akan digunakan dalam program, tata caranya adalah sebagai berikut:

        1. Ke menu awal IFTTT
        2. Klik Tab Service
        3. Pilih Webhooks
        4. Klik Setting
        5. Akan muncul URL dengan token, itulah URL yang akan kita gunakan untuk mengoneksikan alat dengan IFTTT.

    Gambar 3.16. Setting pada Webhooks

     

                Ketika alat berjalan, alat akan mengirimkan data ke server IFTTT dan server IFTTT akan memproses data yang diterima menjadi email. Email akan dikirimkan ke alamat tujuan yang telah kita cantumkan. Berikut adalah contoh format email yang diterima.

    Gambar 3.17. Contoh hasil output berupa email

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

                Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil diskusi dengan stakeholder di PT Indonesia Airasia tentang rancangan alat yang akan dibuat dan kebutuhan yang diinginkan oleh stakeholder.

    Tabel 3.x Elisitasi Tahap I

    Requirement Elicitation Tahap 1

    Analisa Kebutuhan

    Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA

    No

    Saya ingin alat :

    1

    Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan

    2

    Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan

    3

    Dikendalikan dengan Arduino Uno R3

    4

    Bersifat portabel

    5

    Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED

    6

    Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD

    7

    Dapat mengirim laporan berupa email

    8

    Dilengkapi dengan RFID Reader

    9

    Dapat menampilkan Nama Pengguna

    10

    Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol di level tertentu

     

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dan kemudian diklasifikasikan kembali untuk sesuai dengan metode MDI. Berikut penjelasan requirement yang diberi opsi (I) dan wajib dieliminasi:

        M = Mandatory

        D = Desirable

        I = Inessential

    Tabel 3.x Elisitasi Tahap II

    Requirement Elicitation Tahap 2

    Analisa Kebutuhan

    Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA

    No

    Saya ingin alat :

    M

    D

    I

    Fungsional :

    1

    Dikendalikan dengan Arduino Uno R3

     

    *

     

    2

    Bersifat portabel

    *

     

     

    3

    Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED

     

     

    *

    4

    Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD

    *

     

     

    5

    Dapat mengirim laporan berupa email

     

    *

     

    6

    Dilengkapi dengan RFID Reader

     

    *

     

    7

    Dapat menampilkan Nama Pengguna

     

    *

     

    8

    Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol

     

    *

     

     

    Non-Fungsional

     

     

     

    1

    Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan

    *

     

     

    2

    Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan

     

    *

     

     

    Elisitasi Tahap III

    Berisi seluruh hasil penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan membuang/mengeliminasi kelompok I (Inessential).Seluruh requirement kemudian ditentukan Risk Priorization: h (high), m (medium), dan l (low) untuk 3 kelompok:

    • T (Technical): tingkat kesulitan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat
    • O (Operational): tingkat kesulitan dalam penggunaan sistem oleh user nantinya
    • E (Economical): tingkat biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem

    Tabel 3.x Elisitasi Tahap III

    Requirement Elicitation Tahap 3

    Analisa Kebutuhan

    Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA

    Feasibility

    T

    O

    E

    Risk

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    No

    Saya ingin alat :

    1

    Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan

     

    *

     

    *

     

     

    *

     

     

    2

    Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan

     

    *

     

     

    *

     

    *

     

     

    3

    Dikendalikan dengan Arduino Uno R3

    *

     

     

    *

     

     

     

    *

     

    4

    Bersifat portabel

     

    *

     

    *

     

     

    *

     

     

    5

    Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED

    *

     

     

    *

     

     

    *

     

     

    6

    Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD

     

    *

     

    *

     

     

    *

     

     

    7

    Dapat mengirim laporan berupa email

     

     

    *

    *

     

     

     

    *

     

    8

    Dilengkapi dengan RFID Reader

     

    *

     

    *

     

     

     

    *

     

    9

    Dapat menampilkan Nama Pengguna

     

    *

     

    *

     

     

    *

     

     

    10

    Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol

    *

     

     

    *

     

     

    *

     

     

     


     

     

    Elisitasi Final

    Tabel 3.x Elisitasi Final

    Final Requirement Elicitation

    Analisa Kebutuhan

    Judul : RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA

    No

    Fungsional

    Saya ingin alat :

    1

    Dikendalikan dengan Arduino Uno R3.

    2

    Bersifat portabel.

    3

    Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD.

    4

    Dapat mengirim laporan berupa email.

    5

    Dilengkapi dengan RFID Reader.

    6

    Dapat menampilkan Nama Karyawan.

    7

    Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol.

     

    Non-Fungsional

    1

    Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan.

    2

    Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan.

    Penulis

     

     

     

    (Aliefis Galih Wicaksono)

    NIM : 1431481499

    Pembimbing I

     

     

     

    (Abert Tandilintin M.T)

    NID : 14028

    Pembimbing II

     

     

     

    (Jawahir, Ir.,MM)

    NID : 03023

    STAKEHOLDER

     

     

     

    (Capt. Jurry Soeryo Wiharko)

    NIP : 1003156

    Kepala Jurusan

     

     

     

    (Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, M.T.I.)

    NID : 10001

         

     

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

     

    Rancangan Sistem yang Diusulkan

                Berikut adalah rancangan sistem yang diusulkan terhadap PT Indonesia AirAsia.

    Gambar 4.1. Diagram Infografis Alat

     

    1. Tata Letak Alat

    Alat akan bersifat portabel, yang artinya alat dapat dibawa kemana / tidak bersifat stasioner.

    1. Suplai Listrik

    Alat akan disuplai menggunakan 2 buah Baterai 9v atau bisa juga menggunakan DC Adapter 9v – 12v. Mensuplai listrik menggunakan USB tidak disarankan karena memiliki kemungkinan alat tidak akan berjalan dengan baik.

    1. Koneksi Jaringan

    Alat akan terhubung dengan jaringan internet melalui WiFi yang ada di kantor PT. Indonesia AirAsia.

    Untuk memberikan gambaran sistem yang diusulkan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Gambar 4.2. Activity Diagram dari sistem yang diusulkan

                Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa akan ada suatu tim tambahan yang akan dibuat oleh Manager yang tugasnya adalah melakukan pengecekan terhadap Aviation Security secara random.

    Flowchart Prototype

                Berikut merupakan diagram alur (flowchart) dari rancang bangun yang diusulkan.

    Gambar 4.3. Flowchart Alat

     

     

     

     

     

     

     

    Rancangan Prototype

    Berikut merupakan tampilan dari dari rancang bangun yang diusulkan.

    Gambar 4.4. Rancangan Prototype

     

    Uji Coba Black Box

                Setelah menyelesaikan perancangan serta penyusunan alat, maka di lanjutkan dengan melakukan uji coba dengan metode black box terhadap masing-masing blok rangkaian guna memperoleh kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box yang memfokuskan pada pengujan keperluan untuk menemukan kesalahan.

     

    Pengujian Rancang Bangun

    Tabel 4.x Tabel Pengujian Rancang Bangun

    No

    Skenario Pengujian

    Komponen

    Hasil yang diharapkan

    Hasil Pengujian

    Kesimpulan

    1

    Muncul tampilan awal

    LCD

    Layar menampilkan tulisan “Prototype Breathalyzer”

    Berhasil

    2

    Melakukan inisialisasi sensor

    LCD

    MQ3

    Layar akan menampilkan tampilan inisialisasi dan nilai sensor

    Berhasil

    4

    Alat siap untuk digunakan

    LCD

     

    Layar akan menampilkan tulisan “Silahkan Scan kartu anda”

    Berhasil

    5

    Kartu RFID di tempelkan

    Kartu RFID di tempelkan

    LCD

     

    RFID akan membaca data dan layar akan menampilkan nama Karyawan

     

    Berhasil

    6

    RFID

    Serial Monitor akan menampilkan data yang ada di dalam kartu RFID

    Berhasil

    7

    Hitung mundur 5 detik untuk pengetesan nafas

    LCD

    LCD menampilkan tulisan “Tiuplah alat setelah x detik”

    Berhasil

    8

    Alat akan menampilkan hasil pengetesan dengan nafas bersih tanpa alkohol

    LCD

    MQ3

    LCD menampilkan Nama dan estimasi BAC sebesar 0.00

    Berhasil

    9

    Alat akan menampilkan hasil pengetesan dengan nafas yang mengandung alkohol

    LCD

    MQ3

    LCD menampilkan Nama dan estimasi BAC lebih besar dari 0.00

    Berhasil

    10

    Alat mengirim laporan namun dengan jaringan yang bermasalah

    LCD

    ESP8266

    LCD menampilkan Nama, BAC dan tulisan (Err)

    Berhasil

    11

    Alat mengirim laporan dengan jaringan yang baik

    LCD

    ESP8266

    LCD menampilkan Nama, BAC dan tulisan (OK)

    Berhasil

    12

    Alat mengirim laporan berupa email

    ESP8266

    Email akan diterima dan berisi laporan dari pengetesan

    Berhasil

     

    Source Code

                Berikut adalah source code yang digunakan pada Rancang Bangun Breathalyzer berbasis IOT pada PT Indonesia Airasia. Komentar //debug digunakan pada baris perintah yang hanya digunakan untuk pengetesan melalui serial monitor.

     

    //Listing Library yang digunakan

    #include <SPI.h> //Library SPI

    #include <MFRC522.h> //Library MFRC522

    #include <SoftwareSerial.h> //Library Serial

    #include <Wire.h> //Library LCD

    #include <LiquidCrystal_I2C.h> //Library untuk I2C

     

     

    //Variabel untuk konfigurasi ESP dan IFTTT

    String AP = "";       //Nama Access Point/WiFi

    String PASS = ""; //Password AP/WiFi

    String API = "";   //Token IFTTT

    String HOST = "maker.ifttt.com"; //Host IFTTT

    String PORT = "80"; //Port akses ke IFTTT

     

    //Variabel

    int countTrueCommand; //Counter ESP8266

    int countTimeCommand; //Counter ESP8266

    boolean found = false; //Counter ESP8266

    boolean err = false; //Variabel kesalahan ESP8266

    char buffer1[16]; //Varibel penyimpan Nama RFID

    String nama ="" ; //Varibel penyimpan Nama RFID

     

     

    //Variabel Sensorkalib

    float sensor_volt; // Deklarasi variabel nilai ADC

    float sensor_volt_alc; // Deklarasi variabel rumus alkohol dalam ADC

    int kalib = 0; // Variabel counter untuk kalibrasi

    int kalibval = 0; // Variabel toleransi kalibrasi

    String BAC =""; //Level BAC

     

    //Variabel Resistansi

    float RS_alc; // Deklarasi variabel resistansi

    float R0 = 55; // Deklarasi nilai saat udara bersih

    float RS_R0 = 0.0; // Deklarasi Rasio Resistansi

     

    //Variabel Konversi//

    float mg_L = 0; // variabel mg/L

    float bac = 0; // variabel bac

    float tbac = 0; // variabel total bac

    float dec = 0.005; //variabel pembulatan kebawah

     

    SoftwareSerial esp8266(6, 5); //Konfigurasi pin ESP8266 (TX,RX)

    LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE); //Alamat LCD <LiquidCrystal_I2C.h line 21>

    MFRC522 mfrc522(10, 9);   // Konfigurasi pin RFID (RST,SS)

     

    //*****************************************************************************************//

    void setup() {

      //RFID

      Serial.begin(9600);   // Mulai koneksi Serial

      SPI.begin();          // Mulai modul SPI

      mfrc522.PCD_Init();   // Init MFRC522 card

     

      //LCD

      lcd.begin (16,2); //Mulai LCD ukuran 16 x 2

      lcd.clear();  //Membersihkan layar LCD

      lcd.setCursor(0, 0); //Baris 1

      lcd.print("   Prototype   "); //Text baris 1

      lcd.setCursor(0, 1); //Baris 2

      lcd.print("  Breathalyzer  "); //Text baris 2

      delay(5000); //delay 5 detik

      Inis(); // panggil fungsi Inis (Inisialisasi)

     

     

      Serial.println(F("Ready"));    //Cetak Ready di Serial Monitor

      //Wifi

      esp8266.begin(115200); //Mulai ESP dengan baudrate 115200

     

     

      //Alat Siap

      lcd.clear(); //Membersihkan layar LCD

      lcd.setCursor(0, 0); // baris 1

      lcd.print("Silahkan Scan"); //Text baris 1

      lcd.setCursor(0, 1); // baris 2

      lcd.print("Kartu Anda"); //Text baris 2

    }

     

    //*****************************************************************************************//

    //Wifi Command

    //*****************************************************************************************//

    void inet() {

      sendCommand("AT", 5, "OK"); //Pengetesan koneksi ke ESP

      sendCommand("AT+CWMODE=1", 5, "OK"); // ESP Mode 1 (sebagai Client)

      sendCommand("AT+CWJAP=\"" + AP + "\",\"" + PASS + "\"", 20, "OK"); //Input Nama AP dan Password

     

      sendCommand("AT+CIPMUX=1", 15, "OK");  //ESP mode single connection

      sendCommand("AT+CIPSTART=0,\"TCP\",\"" + HOST + "\"," + PORT, 15, "OK"); //mulai koneksi TCP ke host ifttt

     

      //String yang akan dikirim ESP8266

       String getData = "POST /trigger/Alkohol/with/key/" + API + "?value1=" + nama + "&value2="+ bac +"&value3=" + BAC+ " HTTP/1.1\r\n" +

                      "Host: " + HOST + "\r\n" +

                      "Connection: close\r\n\r\n";

                     

      sendCommand("AT+CIPSEND=0," + String(getData.length() + 5), 15, ">"); //Mengirim data

      esp8266.println(getData);Serial.print(getData); delay(1500); countTrueCommand++; //Pengecekan di serial monitor

     

      sendCommand("AT+CIPCLOSE=0", 15, "OK"); //Menutup Koneksi

     

    //Menampilkan OK jika tidak ada masalah pada jaringan, atau Err jika ada masalah dalam jaringan

      lcd.setCursor(0, 1); //baris 2

      lcd.print("BAC : "); //Text baris 2

      lcd.print(bac); //Menampilkan level bac

     

      if (err == true)

      {

        lcd.print("(Err)"); //Menampilkan status error

      }

        else

      {

        lcd.print("(OK)"); //Menampilkan status OK

      }

     

     

    }

     

    //*****************************************************************************************//

    //Send Command

    //*****************************************************************************************//

    void sendCommand(String command, int maxTime, char readReplay[]) {

      Serial.print(countTrueCommand); //Serial Debug

      Serial.print(". at command => "); // Serial Debug

      Serial.print(command); // Serial Debug

      Serial.print(" ");// Serial Debug

     

    //fungsi looping  

      while (countTimeCommand < (maxTime * 1))

      {

        esp8266.println(command);//fungsi mengirim command ke esp

        if (esp8266.find(readReplay)) //fungsi pemeriksaan esp

        {

          found = true;

          break;

        }

     

        countTimeCommand++; //incremental

      }

     

      if (found == true) //jika berhasil

      {

        Serial.println("OK");

        countTrueCommand++;

        countTimeCommand = 0;

      }

     

      if (found == false) //jika gagal

      {

        Serial.println("Fail");

        countTrueCommand = 0;

        countTimeCommand = 0;

        err = true;

     

      }

     

      found = false;

    }

     

    //*****************************************************************************************//

    //Looping utama

    //*****************************************************************************************//

    void loop() {

     

     

      MFRC522::MIFARE_Key key; //variabel byte key pada RFID

      for (byte i = 0; i < 6; i++) key.keyByte[i] = 0xFF;

     

      //Variabel blok dan len

      byte block; 

      byte len;

     

      MFRC522::StatusCode status; // Variabel status

     

      //-------------------------------------------

     

      // Pengecekan jika ada kartu baru yang terdeteksi

      if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) {

        return;

      }

     

      // Membaca kartu

      if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial()) {

        return;

      }

     

      Serial.println(F("**Card Detected:**")); // Serial Debug

     

      //-------------------------------------------

     

      mfrc522.PICC_DumpDetailsToSerial(&(mfrc522.uid)); //ambil beberapa data kemudian cetak di serial

     

      //-------------------------------------------

     

      Serial.print(F("Name: ")); // Serial Debug

     

      block = 4; //block yang dibaca

      len = 18; //panjang bytes

     

      //------------------------------------------- GET FIRST NAME

      status = mfrc522.PCD_Authenticate(MFRC522::PICC_CMD_MF_AUTH_KEY_A, 4, &key, &(mfrc522.uid)); //Membaca 18 bytes untuk autentikasi dari kartu RFID, jika berhasil maka STATUS_OK

      if (status != MFRC522::STATUS_OK) {

        Serial.print(F("Authentication failed: ")); // Serial Debug

        Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status));

        return;

      }

     

      status = mfrc522.MIFARE_Read(block, buffer1, &len); //Membaca 18 bytes dari kartu RFID

      if (status != MFRC522::STATUS_OK) {

        Serial.print(F("Reading failed: "));

        Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status));

        return;

      }

     

      //Fungsi mencetak nama depan

      nama = ""; //clear variabel nama

      for (uint8_t i = 0; i < 16; i++) //fungsi looping pengambilan data untuk nama depan

      {

        if (buffer1[i] != 32)

        {

         Serial.write(buffer1[i]); // Serial Debug

         nama = nama+buffer1[i]; //mengubah array nama ke string

        }

      }

     

      lcd.clear();

      lcd.clear();

     

      //Menampilkan nama depan di lcd

      lcd.setCursor(0, 0);

      lcd.print("Nama Depan:");

      lcd.setCursor(0, 1);

      lcd.print(buffer1);

     

      delay(1000); //delay 1 detik

     

      //Fungsi mencetak nama belakang

     

      //variabel yang dibutuhkan

      char buffer2[18];  //variabel untuk menyimpan nama belakang

      block = 1; //block yang dibaca

     

      status = mfrc522.PCD_Authenticate(MFRC522::PICC_CMD_MF_AUTH_KEY_A, 1, &key, &(mfrc522.uid)); //Membaca 18 bytes untuk autentikasi dari kartu RFID, jika berhasil maka STATUS_OK

      if (status != MFRC522::STATUS_OK) {

        Serial.print(F("Authentication failed: "));// Serial Debug

        Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status)); // Serial Debug

        return;

      }

     

      status = mfrc522.MIFARE_Read(block, buffer2, &len);  //Membaca 18 bytes dari kartu RFID

      if (status != MFRC522::STATUS_OK) {

        Serial.print(F("Reading failed: ")); // Serial Debug

        Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status)); // Serial Debug

        return;

      }

     

      //Mencetak Nama belakang

      for (uint8_t i = 0; i < 16; i++) {

        Serial.write(buffer2[i] ); // Serial Debug

     

      }

     

      //Menampilkan nama belakang di LCD

      lcd.clear();

      lcd.setCursor(0, 1);

      lcd.print(buffer2);

      lcd.setCursor(0, 0);

      lcd.print("Nama Belakang:");

      delay(1000);

     

      //----------------------------------------

     

      Serial.println(F("\n**End Reading**\n")); //debug

      sensora(); //Memanggil fungsi sensor alkohol

     

     

      //Menampilkan hasil layar

      lcd.clear(); //Membersihkan layar LCD

      lcd.setCursor(0, 0); // baris 1

      lcd.print("Nama : " +nama); //Text baris 1

      lcd.setCursor(0, 1); // baris 1

      lcd.print("BAC : "); //Text baris 2

      lcd.print(bac); //Text baris 2

     

      //Fungsi ini digunakan untuk mengirim laporan jika BAC lebih dari 0.00

      if (sensor_volt > 85){ 

      inet() ;

     }

     

     

      //Mereset Variabel

      bac = 0;

      tbac = 0;

      nama = "";

      delay(1000); //change value if you want to read cards faster

     

      mfrc522.PICC_HaltA(); //masuk mode HALT

      mfrc522.PCD_StopCrypto1(); //keluar dari mode autentikasi

    }

    //*****************************************************************************************//

    //Sensor

    //*****************************************************************************************//

    //Fungsi Pemanasan

    void Inis(){  

     

      //Kalibrasi

    Serial.println(analogRead(A0)); // Serial Debug

     

     

     while(analogRead(A0) - kalibval > 70){ //Menjalankan statement sampai nilai lebih kecil dari 70

      lcd.clear(); //Membersihkan Layar

      lcd.setCursor(0, 0); //baris pertama 

      lcd.print("Mohon Tunggu"); 

      lcd.setCursor(0, 1); //baris kedua 

      lcd.print("Max 1 Min (");

      lcd.print(analogRead(A0)); //menampilkan output dari sensor

      lcd.print(")");

    Serial.println(analogRead(A0));

      kalib++; //Menambah nilai variabel kalib sebesar 1 setiap satu detik

     

      //Fungsi ini akan aktif setelah 1 menit dan jika sensor masih memberi nilai BAC yang tidak normal

      if (kalib > 60) {

        kalibval = analogRead(A0) - 70; //Fungsi untuk mendapatkan nilai kalibval melalui kalibrasi ini. Nilai 70 digunakan sebagai nilai normalisasi

      }

      delay(1000); //Delay 1 detik

    }

     

    }

     

    //*****************************************************************************************//

    //Fungsi Pembacaan

    void sensora() {

     

      //Pembacaan MQ-3 dan proses konversi

    Serial.println("Sensor Read");

    for (int i = 5; i > 0 ; i--){

      lcd.clear(); //Bersikan LCD

      lcd.setCursor(0, 0); //Set ke baris pertama 

      lcd.print("Tiuplah alat"); //Cetak "Tiuplah Alat"

      lcd.setCursor(0, 1); //Set ke baris kedua 

      lcd.print("Setelah ");  //Cetak "Setelah"

      lcd.print(i);  //Cetak variabel detik

      lcd.print(" detik");  //Cetak " Detik"

     

          delay(1000); //Delay sebesar 1 detik

       }

     

      //Tampilan LCD saat proses peniupan

      lcd.clear();

      lcd.setCursor(0, 0);

      lcd.print("     Mulai");

      lcd.setCursor(0, 1);

      lcd.print("     Meniup"); 

     

     

    //Fungsi alkohol yang dijalankan selama 3 detik

    for (int i = 0; i < 3; i++)

      {

    sensor_volt = analogRead(A0)- kalibval; // Pengambilan data dari pin MQ3 dikurangi kalibval untuk mendapatkan nilai optimal

     

    //Fungsi ini digunakan untuk mencegah adanya nilai negatif

    if (sensor_volt < 58) {

      sensor_volt = 58;

     

    }

     

    sensor_volt_alc = sensor_volt/1024*5.0; // Mengubah ADC menjadi nilai maksimal untuk perhitungan BAC

    RS_alc = (5.0/sensor_volt_alc-1)*22; // Resistansi sensor saat melakukan test

    RS_R0 = RS_alc/R0; // Rasio resistansi sensor

    float RS_R0_ln = 0; // Deklarasi variabel RS_R0

    RS_R0_ln = log(RS_R0); // Rumus logaritma natural

    // Rumus Konversi

    mg_L = exp(-0.884301169+(-1.489113359*RS_R0_ln)); // rumus regresi linier

    bac = (((mg_L/1000)*2100)*0.1); //Rumus mg/L ke BAC

    tbac = tbac + bac; //Menjumlahkan total bac selama 3 detik

    delay(1000); //delay 1 detik

    }

     

    bac = tbac / 3; //membagi total bac

    bac = bac - dec; //mengurangi nilai bac,karena arduino membulatkan keatas variabel float, misal 0.5 dibaca menjadi 1

    Serial.println(bac); //serial debug

    Serial.println(sensor_volt); //serial debug

    //fungsi if untuk menentukan level bac. Disini digunakan variabel sensor_volt dikarenakan variabel bac tidak cocok digunakan pada fungsi if karena bertipe float.

     if (sensor_volt < 85){   // lebih kecil dari 0.00

      BAC = "Bersih";

     }

     

    else if (sensor_volt <= 133){  // lebih kecil dari 0.02

      BAC = "Ringan";

     }

     else if (sensor_volt <= 196){  // lebih kecil dari 0.04

      BAC = "Sedang";

     }

     else{  // diatas 0.04

      BAC = "Berbahaya";

     }

     

      

    delay(1000);

     

     

    }

    //*****************************************************************************************//

     

     

     

     

     

     

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa perangkat keras atapun lunak yang digunakan untuk melakukan perancangan, baik untuk sistem keseluruhan maupun interface. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

    Spesifikasi Hardware

                Berikut merupakan daftar perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem ini namun tidak dijelaskan secara detail.

    1. Personal Computer
    2. Arduino Uno R3
    3. TP-Link Wireless Router
    4. MQ-3 Sensor
    5. Breadboard Half Size
    6. Breadboard Power Supply
    7. LCD 16x2
    8. Plastic Casing
    9. ESP8266 WiFi Module
    10. RFID Card 13.56Mhz
    11. MFRC522 RFID Writer/Reader
    12. 4 Channel Logic Level Converter
    13. 9V Battery
    14. Power Supply Adapter 9v 1A
    15. Jumper

    Spesifikasi Software

    Berikut merupakan daftar perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem ini namun tidak dijelaskan secara detail.

    1. Arduino IDE digunakan sebagai compiler program.
    2. Fritzing digunakan untuk merancang skematik alat.
    3. Microsoft Word digunakan untuk membuat laporan skripsi.
    4. Mozilla Firefox digunakan untuk menampilkan email.

     

    Hak Akses

                Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak ataupun perangkat keras perlu adanya sebuah hak akses yang dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan.Adapun rancang bangun ini hanya dapat digunakan oleh karyawan yang memiliki kartu RFID tertentu.

     

    Schedule

    Berikut merupakan tabel jadwal yang dilakukan semenjak perancangan alat hingga selesai :

     

     

     

     

     

    Tabel 4.x Jadwal Pembuatan Sistem

    No

    Kegiatan

    Bulan

    Feb

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Minggu

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

     

    1

    Observasi

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    2

    Pengumpulan Data

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    3

    Analisa Sistem

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    4

    Perancangan Sistem

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    5

    Pembuatan Program

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    6

    Testing Program

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    7

    Evaluasi Program

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    8

    Perbaikan Program

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    9

    Implementasi

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    10

    Dokumentasi

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

                                                         

     

     

    Estimasi Biaya

                Berdasarkan perancangan alat serta pembuatan software maupun hardware, penulis membuat estimasi biaya sebagai berikut :

    Tabel 4.x  Estimasi Biaya

    NO

    Nama Komponen

    Harga Satuan

    Jumlah

    Total

    1

    Arduino Uno R3

    Rp 109.900

    1

    Rp 109.900

    2

    MQ-3 Sensor

    Rp 40.000

    1

    Rp 40.000

    3

    LCD 16x2

    Rp 35.000

    1

    Rp 35.000

    4

    Casing

    Rp 12.500

    1

    Rp 12.500

    5

    ESP8266 WiFi Module

    Rp 36.500

    1

    Rp 36.500

    6

    MB102 Breadboard half size 400

    Rp 21.500

    1

    Rp 21.500

    7

    Breadboard MB-102 Power Supply 3.3V / 5V

    Rp 13.000

    1

    Rp 13.000

    8

    RFID Card 13.56Mhz MF S50 Re-writable

    Rp 6.500

    2

    Rp 13.000

    9

    MFRC522 RFID Writer/Reader

    Rp 30.000

    1

    Rp 30.000

    10

    4 Channel Logic Level Converter LLC 5V To 3.3V Bi Directional 4CH

    Rp 16.000

    1

    Rp 16.000

    11

    9V BATTERY

    Rp 10.000

    2

    Rp 20.000

    12

    Adapter Power Supply 9V 1A DC Kompatibel

    Rp 18.900

    1

    Rp 18.900

    13

    Kabel Jumper

    Rp 500

    27

    Rp 13.500

    14

    Konektor Baterai 9V

    Rp 2000

    2

    Rp 4000

    Total Biaya :

    Rp 383.800

     


     

     

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Rancang Bangun Breathalyzer Berbasis IOT pada PT Indonesia Airasia, maka sebagai akhir penulisan laporan skripsi, penulis sebagai berikut:

    1. Penanganan alkohol di PT Indonesia Airasia sudah diterapkan pada cabin crew yang akan melakukan penerbangan, namun untuk kru manajemen dan ground handling masih belum dilakukan. Rancang bangun ini dapat digunakan sebagai alat percobaan untuk pengimplementasian penanganan masalah alkohol untuk kru manajemen dan ground handling.
    2. Tingkat alkohol dalam darah sangat berpengaruh pada keamanan penerbangan, dikarenakan kadar alkohol dalam level tertentu dapat menggangu kesadaran dan menurunkan kewaspadaan sehingga dapat mengancam keamanan penerbangan.
    3. Arduino dapat dikombinasikan dengan MQ-3 untuk mendeteksi apakah terdapat kandungan alkohol dalam nafas seseorang. Kemudian dapat ditambahkan LCD 16x2 sebagai display, ESP8266 sebagai alat tambahan agar alat dapat terkoneksi pada jaringan sekitar, dan RFID Reader sebagai pembaca tanda pengenal karyawan.
    4. Hasil output dari alat akan dikirimkan lewat jaringan internet dan akan diterima oleh Tim Investigator dalam bentuk email yang kemudian akan dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap karyawan yang terindikasi mengkonsumsi alkohol.
    5. Rancang bangun akan menggunakan jaringan WiFi yang berasalah dari router tanpa kabel (wireless router) dan ESP8266 sebagai media untuk mengirimkan laporan ke tim investigator.

     

    Saran

                Berikut merupakan saran mengenai rancang bangun yang akan diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sensor yang lebih akurat dan hemat daya.
    2. Mempelajari hubungan antara sensifitas sensor MQ-3 dengan temperatur dan kelembapan untuk meningkatkan akurasi sensor.
    3. Menggunakan mikrokontroller yang memiliki kapasitas memori lebih besar.
    4. Mengubah pengaturan ESP8266 agar dapat membuat suatu webpage berisi pengaturan jaringan sehingga modul tersebut dapat diubah pengaturan jaringannya tanpa harus melalui Arduino IDE.
    5. Menggunakan layar LED untuk mengurangi konsumsi daya.
    6. Menghubungkan alat dengan database karyawan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan.
    7. Menambahkan sensor airflow agar alat dapat mendeteksi apakah nafas sudah ditiupkan atau belum.

    Kesan

    Adapun kesan dalam peneliti lakukan selama penelitian skripsi ini, diantaranya :

    1. Mendapatkan banyak pengalaman baru tentang lingkungan kerja.
    2. Dapat mempelajari cara untuk menganalisa suatu masalah dengan efektif.
    3. Mendapatkan ilmu tentang komponen alat serta efek dari alkohol.

     

     

     

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Arfa. 2014. AKSES KONTROL KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT MENGGUNAKAN PASSWORD DAN SENSOR INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328. Tangerang: STMIK Raharja.

    Contributors

    Aliefis