Si1211471703: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar PerancanganSistem)
(Konsep Dasar PerancanganSistem)
Baris 907: Baris 907:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">
 
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
 
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
</div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
</div>
Perancangan
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 +
Perancangan
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">
 
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan ''interface'', perancangan isi, dan perancangan program.
 
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan ''interface'', perancangan isi, dan perancangan program.

Revisi per 11 Februari 2015 03.12

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1211471703

NAMA : AGUNG FAJAR NUR MUHAMMAD

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,  ???? 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(?????, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 02026




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, ????? 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( ????, M.Kom)
   
(????, M.Kom)
NID : 02026
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ???? 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1211471703

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png
----



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi dalam sistem informasi semakin ketat dan memerlukan kesiapan suatu organisasi untuk mengadopsi teknologi yang mampu menjawab persaingan yang terjadi di lingkunagan pemerintah. Salah satu unsur yang sangat mendasar di dalam dunia informasi adalah transformasi dan penyajian data secara cepat,akurat dan efisien. Karena sebuah sistem sebaik apapun jika penyaluran informasi dan penyajian datanya kurang efisien maka sistem itu akan melambat dan akhirnya benar–benar tidak berjalan.

Kelurahan Kalianyar yang beralamat di Jl. Kalianyar VI No. 10 Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat adalah Instansi Pemerintah yang bergerak melayani kebutuhan masyarakat. Penggunaan sistem informasi pengolahan data pelayanan umum di Kelurahan Kalianyar yang ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini,dikarenakan sistem pengolahan data yang ada masih dilakukan secara manual dengan menggunakan MS. Word dan MS. EXCEL.

Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memerlukan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi kurang efisien.

Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam proses pengolahan pelayanan dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, untuk meminimalisir kesalahan (human error), dan meningkatkan kinerja produktivitas.

Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka penulis mengambil judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN UMUM MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA KELURAHAN KALIANYAR”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana Sistem Prosedur pelayanan masyarakat pada Kelurahan Kalianyar saat ini ?
  2. Bagaimana menganalisis sistem pelayanan masyarakat pada kelurahan kalianyar saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pada Kelurahan Kalianyar yang mampu mengolah informasi yang cepat, akurat dan efisien sehingga lebih memberikan manfaat ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada pengolahan sistem informasi tentang pelayanan umum di masyarakat

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan, dalam hal ini adalah penyajian informasi pada KELURAHAN KALIANYAR yang mampu mendukung pengambilan keputusan.

  2. Tujuan Fungsional

    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan informasi pelayanan terbaru / ter update yang lebih optimal kepada bagian–bagian tertentu sehingga keputusan–keputusan yang diambil oleh instansi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan kelangsungan instansi akan lebih cepat tersaji, selain itu mempermudah jajaran pemerintahan dalam mengetahui bagaimana perkembangan teknologi yang terjadi pada Kelurahan Kalianyar

  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman membuat rancangan aplikasi sistem informasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan yang tidak dapat diperkuliahan.
    2. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di STMIK Raharja.

Manfaat

Adapun manfaat yang tercipta dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi instansi :
    • Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data transaksional.
    • Lurah dengan mudah memonitoring aktifitas pelayanan umum sehingga dengan mudah untuk mengambil keputusan.
    • Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan sistem pelayanan umum.
  2. Manfaat bagi penulis :
    • Terciptanya kepuasan bathin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi kelurahan.
    • Sebagai syarat kelulusan guna mendapatkan gelar sarjana komputer
    • Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari dibangku kuliah kedalam bentuk project.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian dan mendapatkan data, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

  1. Observasi /pengamatan langsung

    Melakukan pengumpulan data dengan mengidentifikasi masalah, yang ada dalam pembuatan sistem yang akan dibuat dengan melakukan observasi di Kelurahan Kalianyar yang beralamatkan Jl.Kalianyar IV No.10 Kelurahan kalianyar Kecamatan Tambora.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak instansi mengenai masalah-masalah yang dapat penulis analisa dalam penelitian pada instansi ini. Dengan pelaksana yang berhubungan langsung secara lisan kepada stakeholder yaitu, Ibu Lisnatuti,S.Pd, selaku Kepala seksi pelayanan umum dan agar mendapatkan data yang jelas dan akurat.

  3. Studi Pustaka

    Sebagai langkah untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini dan sumber referensi bagi penulis.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi instansi,baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Instansi, sehingga dapat membantu Lurah dalam pembuatan keputusan .

Metode perancangan

  1. Rancangan Model

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

  2. Bahasa Pemrograman

    Sistem pembuatan program dibangun mengunakan program PHP, CSS, dan MY SQL SERVER.

  3. Desain

    Penulis membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS3 dan Dreamweaver CS3.

  4. Database

    Database yang digunakan menggunakan MySQL.

  5. Browser

    Untuk Browser penulis menggunakan Mozilla Firefox.

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing dan white box sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan penelitian ini, penulis menyajikan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian,metode analisa, metode perancangan, metode testing dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori-teori pendukung penelitian, definisi dan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan yang didapat melalui salah satu metode.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum instansi, stuktur organisasi,tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif,user requirement

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Berisikan rancangan sistem yang diusulkan, prosedur sistem usulan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan,squence diagram yang diusulkan, rancangan bassis data, class diagram yang diusulkan, spesifikasi basis data, fowchart yang diusulkan, rancangan program,rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi


BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran berdasarkan pokok bahasan yang dikemukakan dalam perancangan sistem dan implementasi berdasarkan teori pendukung pembahasan.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:17), terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem.
    2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya. Pengertian sistem dengan pendekatan prosedur dapat didefinisikan antara lain :

      Menurut Hartono(2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

      Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

      Dari pengertian-pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    3. Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

      1. Komponen Sistem (Components)

        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      2. Batasan Sistem (Boundary)

        Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

      4. Penghubung Sistem (Interface)

        Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumberdaya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

      5. Masukan Sistem (Input)

        Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input)dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      6. Keluaran Sistem (Output)

        Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistemyang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

      7. Pengolahan Sistem (Process)

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      8. Sasaran Sistem (Objective)

        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    4. Klasifikasi Sistem

      Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya :

      1. Sistem abstrak dan sistem fisik


        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

      2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam atau tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

      3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

        Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yangdapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

      4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

        Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata” (Sutabri, 2012:1).

    “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. (Taufiq, 2013:13).

    Menurut Yakub(2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  2. Teks

    Sederatan huruf,angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

    Data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam,dan nilai mata uang.

  4. Citra(Image)

    Data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tandatangan.

  5. Audio

    Data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang,detak jantung, dan lain-lain.

  6. Video

    Data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

  7. Definisi Informasi

    Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat, dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Menurut Sutabri (2012:29), informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    2. MenurutMcLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna, yang bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan.

  8. Fungsi Informasi

    Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks,informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda(Sutabri,2012:12).

  9. Nilai Informasi

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karenasebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut,sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau costbenefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,Karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu

      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat di sesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapatdibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

  10. Kualitas Informasi

    Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, (Sutabri, 2012:41):

    1. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    2. Tepat waktu (Timeline)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehinggadiperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      Keputusan terkadang harus dilakukan dengan cepat dan tidak terduga. Oleh karena itu,pencarian informasi yang lebih tepat dan cepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Beberapa pendapat mengemukakan pengertian sistem informasi sebagai berikut :

    1. Berdasarkan pendapat Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
    2. “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. (Sutarman, 2012:13).

      Dari pendapat yang dikemukakan di atas,dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.

  2. Komponen Sistem informasi

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block),dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. BlokModel (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini,teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database)merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    6. Blok Kendali (Controls Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalahStruktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yangdisimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen databaseseperti MYSQL Server”.

    Berdasarkan pendapat Anhar (2010:45), “Databaseadalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan darifield atau kolom. Strukturfile yang menyusun sebuah database adalah DataRecord dan Field”.

    Sedangkan menurut Untung Raharja dkk dalam jurnalCCIT (2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasidari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

    Dari definisi-definisi di atas, terdapat tiga hal yang berhubungandengan database, yaitu sebagaiberikut ini:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikandalam bentuk database.
    2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan databasetersebut.

      Simpanan ini merupakan bagian dariteknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanenyang umumnya digunakan berupa hard disk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database.

      Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiridengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatupaket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi databse.Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS(Database Management System).

      Berdasarkanbeberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompokdata yang saling berhubungandan mempunyai arti tertentu yang terdiri dari sekumpulan tabel dan dapat diakses menggunakan sistem manajemen database.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa Sistem

    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

    “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual atau pun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. (Taufiq, 2013:156).

    “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. (Rosa, 2013:18)

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatuproses menganalisa, identifikasi dan evaluasi masalah pada sistem yang berjalan dengan untuk menyempurnakan, memperbaiki dan atau mengganti dengan sistem baru yang lebih efisien.

  2. Tujuan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahapan alisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terur menerus berubah”.(Tanti, 2009:208).

    Adapuntujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan.
    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
  3. Tahapan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tahapan alisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. (Murad, 2013:51).

    Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT,”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322) .

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatanlaporannya.
    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

      Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

    1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
    2. Memahami cara kerja sistem
    3. Melakukan analisa
    4. Melaporkan hasil analisa sistem.

    Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa SWOT

    Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

    Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya denganproses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Analisis SWOT dapat diterapkan dengancara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,dimana aplikasinya adalah:

    1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampumenghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats)yang ada?
    4. Dan terakhir adalahbagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?
  2. Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197),tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

  3. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity,dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resikoakibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yangbersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar PerancanganSistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

    Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

    Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsionaldan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatusistem dibentuk”.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputerdan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yangterperinci).
  3. Tahap-TahapPerancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141),Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design),yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

      1. Diagram arus data (data flow diagram)
      2. Diagram hubunganentitas (entity relathionship diagram)
      3. Kamus data (Data dictionary)
      4. Flowchart
      5. Model hubungan objek
      6. Spesifikasi kelas
      7. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis mengidentifikasi konfigurasi,bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yangterbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    2. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yangada.
    3. Memilih Konfigurasi Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut,persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    4. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    5. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

      Selain itu, menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), Terdapat metodeanalisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC).SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

      1. Perancangan Sistem

        Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

      2. Analisa Sistem

        Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

      3. Perancangan

        Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

      4. Testing

        Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukanpenyesuaian-penyesuaian akhir.

      5. Implementasi

        Pada tahap ini,program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dandipublish secara resmi.

      6. Maintenance

        Langkah terakhirdari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematisdiperbaiki dan ditingkatkan.

    Konsep Dasar UnifiedModeling Language (UML)

    Konsep Dasar Elisitasi

    Konsep Dasar Testing

    Teori Khusus

    XAMPP

    ==Literature Review==

Contributors

Admin, Agung fajar