Si1211471703

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1211471703

NAMA : AGUNG FAJAR NUR MUHAMMAD

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 00594
       
NIP : 02026




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Aris Martono, S.Kom M.Si)
   
(Saryani, S.Kom)
NID : 02026
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KALIANYAR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1211471703

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png
----



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi dalam sistem informasi semakin ketat dan memerlukan kesiapan suatu organisasi untuk mengadopsi teknologi yang mampu menjawab persaingan yang terjadi di lingkunagan pemerintah. Salah satu unsur yang sangat mendasar di dalam dunia informasi adalah transformasi dan penyajian data secara cepat,akurat dan efisien. Karena sebuah sistem sebaik apapun jika penyaluran informasi dan penyajian datanya kurang efisien maka sistem itu akan melambat dan akhirnya benar–benar tidak berjalan.

Kelurahan Kalianyar yang beralamat di Jl. Kalianyar VI No. 10 Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat adalah Instansi Pemerintah yang bergerak melayani kebutuhan masyarakat. Penggunaan sistem informasi pengolahan data pelayanan umum di Kelurahan Kalianyar yang ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini,dikarenakan sistem pengolahan data yang ada masih dilakukan secara manual dengan menggunakan MS. Word dan MS. EXCEL.

Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memerlukan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi kurang efisien.

Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam proses pengolahan pelayanan dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, untuk meminimalisir kesalahan (human error), dan meningkatkan kinerja produktivitas.

Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka penulis mengambil judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN UMUM MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA KELURAHAN KALIANYAR”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana Sistem Prosedur pelayanan masyarakat pada Kelurahan Kalianyar saat ini ?
  2. Bagaimana menganalisis sistem pelayanan masyarakat pada kelurahan kalianyar saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pada Kelurahan Kalianyar yang mampu mengolah informasi yang cepat, akurat dan efisien sehingga lebih memberikan manfaat ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada pengolahan sistem informasi tentang pelayanan umum di masyarakat

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan, dalam hal ini adalah penyajian informasi pada KELURAHAN KALIANYAR yang mampu mendukung pengambilan keputusan.

  2. Tujuan Fungsional

    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan informasi pelayanan terbaru / ter update yang lebih optimal kepada bagian–bagian tertentu sehingga keputusan–keputusan yang diambil oleh instansi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan kelangsungan instansi akan lebih cepat tersaji, selain itu mempermudah jajaran pemerintahan dalam mengetahui bagaimana perkembangan teknologi yang terjadi pada Kelurahan Kalianyar

  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman membuat rancangan aplikasi sistem informasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan yang tidak dapat diperkuliahan.
    2. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di STMIK Raharja.

Manfaat

Adapun manfaat yang tercipta dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi instansi :
    • Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data transaksional.
    • Lurah dengan mudah memonitoring aktifitas pelayanan umum sehingga dengan mudah untuk mengambil keputusan.
    • Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan sistem pelayanan umum.
  2. Manfaat bagi penulis :
    • Terciptanya kepuasan bathin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi kelurahan.
    • Sebagai syarat kelulusan guna mendapatkan gelar sarjana komputer
    • Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari dibangku kuliah kedalam bentuk project.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian dan mendapatkan data, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

  1. Observasi /pengamatan langsung

    Melakukan pengumpulan data dengan mengidentifikasi masalah, yang ada dalam pembuatan sistem yang akan dibuat dengan melakukan observasi di Kelurahan Kalianyar yang beralamatkan Jl.Kalianyar IV No.10 Kelurahan kalianyar Kecamatan Tambora.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak instansi mengenai masalah-masalah yang dapat penulis analisa dalam penelitian pada instansi ini. Dengan pelaksana yang berhubungan langsung secara lisan kepada stakeholder yaitu, Ibu Lisnatuti,S.Pd, selaku Kepala seksi pelayanan umum dan agar mendapatkan data yang jelas dan akurat.

  3. Studi Pustaka

    Sebagai langkah untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini dan sumber referensi bagi penulis.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi instansi,baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Instansi, sehingga dapat membantu Lurah dalam pembuatan keputusan .

Metode perancangan

  1. Rancangan Model

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

  2. Bahasa Pemrograman

    Sistem pembuatan program dibangun mengunakan program PHP, CSS, dan MY SQL SERVER.

  3. Desain

    Penulis membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS3 dan Dreamweaver CS3.

  4. Database

    Database yang digunakan menggunakan MySQL.

  5. Browser

    Untuk Browser penulis menggunakan Mozilla Firefox.

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing dan white box sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan penelitian ini, penulis menyajikan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian,metode analisa, metode perancangan, metode testing dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori-teori pendukung penelitian, definisi dan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan yang didapat melalui salah satu metode.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum instansi, stuktur organisasi,tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif,user requirement

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Berisikan rancangan sistem yang diusulkan, prosedur sistem usulan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan,squence diagram yang diusulkan, rancangan bassis data, class diagram yang diusulkan, spesifikasi basis data, fowchart yang diusulkan, rancangan program,rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi


BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran berdasarkan pokok bahasan yang dikemukakan dalam perancangan sistem dan implementasi berdasarkan teori pendukung pembahasan.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:17)[1], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem.
    2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya. Pengertian sistem dengan pendekatan prosedur dapat didefinisikan antara lain :

      Menurut Hartono(2013:9)[2] , ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

      Menurut Taufiq (2013:2)[3] , “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

      Dari pengertian-pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    3. Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

      1. Komponen Sistem (Components)

        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      2. Batasan Sistem (Boundary)

        Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

      4. Penghubung Sistem (Interface)

        Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumberdaya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

      5. Masukan Sistem (Input)

        Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input)dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      6. Keluaran Sistem (Output)

        Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistemyang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

      7. Pengolahan Sistem (Process)

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      8. Sasaran Sistem (Objective)

        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    4. Klasifikasi Sistem

      Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya :

      1. Sistem abstrak dan sistem fisik

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

      2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam atau tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

      3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

        Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yangdapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

      4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

        Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata” (Sutabri, 2012:1)[1].

    “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. (Taufiq, 2013:13)[3].

    Menurut Yakub(2012:5)[4] , data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  2. Teks

    Sederatan huruf,angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

    Data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam,dan nilai mata uang.

  4. Citra(Image)

    Data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tandatangan.

  5. Audio

    Data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang,detak jantung, dan lain-lain.

  6. Video

    Data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

  7. Definisi Informasi

    Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat, dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Menurut Sutabri (2012:29)[1], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna, yang bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan.

  8. Fungsi Informasi

    Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks,informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda(Sutabri,2012:12)[1].

  9. Nilai Informasi

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:37)[1], nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut,sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau costbenefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,Karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu

      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat di sesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapatdibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

  10. Kualitas Informasi

    Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, (Sutabri, 2012:41)[1]:

    1. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    2. Tepat waktu (Timeline)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      Keputusan terkadang harus dilakukan dengan cepat dan tidak terduga. Oleh karena itu,pencarian informasi yang lebih tepat dan cepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Beberapa pendapat mengemukakan pengertian sistem informasi sebagai berikut :

    1. Berdasarkan pendapat Taufiq (2013:17)[3], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
    2. “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. (Sutarman, 2012:13)[5] .

      Dari pendapat yang dikemukakan di atas,dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.

  2. Komponen Sistem informasi

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block),dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini,teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database)merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    6. Blok Kendali (Controls Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen data base seperti MYSQL Server”.

    Berdasarkan pendapat Anhar (2010:45)[6] , “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Strukturfile yang menyusun sebuah database adalah DataRecord dan Field”.

    Sedangkan menurut Untung Raharja dkk dalam jurnalCCIT (2011:238)[7] ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

    Dari definisi-definisi di atas, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
    2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan databasetersebut.

      Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database.

      Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatupaket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi databse.Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS(Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu yang terdiri dari sekumpulan tabel dan dapat diakses menggunakan sistem manajemen database.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa Sistem

    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

    “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual atau pun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. (Taufiq, 2013:156)[3].

    “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. (Rosa, 2013:18)[8]


    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatuproses menganalisa, identifikasi dan evaluasi masalah pada sistem yang berjalan dengan untuk menyempurnakan, memperbaiki dan atau mengganti dengan sistem baru yang lebih efisien.

  2. Tujuan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahapan alisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terur menerus berubah”.(Tanti, 2009:208)[9] .

    Adapuntujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan.
    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
  3. Tahapan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tahapan alisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. (Murad, 2013:51)[10] .

    Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT,”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322)[11]

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:220)[1] , proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatanlaporannya.
    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

      Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

    1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
    2. Memahami cara kerja sistem
    3. Melakukan analisa
    4. Melaporkan hasil analisa sistem.

    Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa SWOT

    Menurut Fahmi (2013:252)[12] , “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

    Menurut Hendro (2011:289)[13] , ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya denganproses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Analisis SWOT dapat diterapkan dengancara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,dimana aplikasinya adalah:

    1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampumenghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats)yang ada?
    4. Dan terakhir adalahbagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?
  2. Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197)[14] ,tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

  3. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:289)[15], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity,dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resikoakibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yangbersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar PerancanganSistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[16] , “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

    Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[17] , “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsionaldan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatusistem dibentuk”.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[17], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputerdan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yangterperinci).
  3. Tahap-TahapPerancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141),Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design),yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

      1. Diagram arus data (data flow diagram)
      2. Diagram hubunganentitas (entity relathionship diagram)
      3. Kamus data (Data dictionary)
      4. Flowchart
      5. Model hubungan objek
      6. Spesifikasi kelas
      7. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis mengidentifikasi konfigurasi,bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yangterbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    2. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yangada.
    3. Memilih Konfigurasi Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut,persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    4. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    5. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

      Selain itu, menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[18] , Terdapat metodeanalisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC).SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

      1. Perancangan Sistem

        Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

      2. Analisa Sistem

        Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

      3. Perancangan

        Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

      4. Testing

        Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukanpenyesuaian-penyesuaian akhir.

      5. Implementasi

        Pada tahap ini,program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dandipublish secara resmi.

      6. Maintenance

        Langkah terakhirdari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematisdiperbaiki dan ditingkatkan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:6)[19] , ”UML(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Sedangkan menurut Widodo (2011:6)[20] , “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan berorientasi objek untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.

  2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

    Menurut Nugroho (2010:10)[19], Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (modelmanagement).

  3. Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language)

    Langkah-langkah dalam menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut: (Henderi, 2010:6)[21]

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkanuse case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaborationutuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baikjika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksidengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan classmenjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirementpiranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use casekepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Guritno dkk (2010:302)[22] , “Elisitasi(elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Dikutip dari jurnal CCIT, ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” (Rahardja, 2011:302).

    Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasiadalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pemakai dan dapat dipenuhi oleh pengembang sistem.

  2. Jenis-jenis Elisitasi

    Menurut Guritno dkk (2010:302)[22],Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap,yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidakboleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirementtersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan darielisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nyaI pada metode MDI. Selanjutnya semua requirementyang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatanrequirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      O artinya Operational,maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      E artinya Economy,maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembalimenjadi beberapa option, yaitu sebagaiberikut:

      High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      Middle(M) : Mampu untuk dikerjakan.

      Low(L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

      Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Testing

  1. Definisi Testing

    Menurut Rizky (2011:237)[23] , “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

    1. Verifikasi

      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    2. Validasi

      Validasi adalah sebuah proses yangmelakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure,fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      1. Failure

        Failureadalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

      2. Fault

        Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      3. Error
        Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
      4. Incident

        Incidentatau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

  2. Acuandan Pengukuran Testing

    Menurut Rizky (2011:256)[23], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testingperangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu

      Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalamh hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    2. Biaya

      Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    3. Kinerja testing
      Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing.Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya,demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
    4. Kerusakan

      Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuahperangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitassebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut.Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

  3. Tipe dan Teknik Testing

    Menurut Rizky (2011:259)[23], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testinguntuk bagian tertentu dari perangkat lunak”. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik.Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah whitebox dan black box testing.

    1. White Box Testing

      Menurut Rizky (2011:262)[23], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source codedari perangkat lunak yang dibuat”.Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

      1. Decision (Branch) Coverage

        Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

      2. Condition Coverage

        Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

      3. Path Analysis

        Merupakan teknik testingyang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

      4. Executive Time
        Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
      5. Algorithm Analysis

        Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

    2. Black Box Testing

      Menurut Rizky (2011:265)[23], definisi black box testing adalah sebagai berikut:Blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para testermemandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.Beberapa keuntungan yang diperoleh darijenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunakat aupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testingdapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        1. Equivalence Partitioning

          Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        2. Boundary Value Analysis

          Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh,untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkandalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

        3. Cause Effect Graph

          Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada outputyang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A.Tetapi bisa dilakukan testing, apakahoutput nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        4. Random Data Selection

          Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        5. Feature Test

          Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Teori Khusus

XAMPP

Menurut Wardana (2010:8)[24] , “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter'”.

Menurut Puspitasari A(2011:1)[25] , “XAMPP adalah sebuah software webserverapache yang didalamnya sudahtersedia database server mysql dan support php programming”. XAMPP merupakan softwareyang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di linux dan 'windows. Keuntungan lainyaadalah dengan hanya menginstal 1 (satu) kali sudah tersedia apacheweb server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapamodul lainya. XAMPP versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan versi linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.kelebihan XAMPP versi windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secaragrafis, sedangkan di linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versiuntuk linux sulit untuk dioperasikan.”

Beberapa aplikasipendukung XAMPP, antaralain :

  1. PhpMyAdmin

    Menurut Prasetio (2012:53)[26] ,“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola databaseMySQL”.

    Menurut Arief (2011:429)[27], “PhpMyAdmin adalah salah satuaplikasi berbasis GUI (Graphical UserInterface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

    Aplikasi PhpMyAdmin diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mengelola databaseMySQL bahkan untuk orang awam yangbelum mengenal jauh perintah-perintah MySQL,aplikasi ini jugadapat membantu dalam menavigasi beberapa database, table, log,dan beberapa hal lainnya.

  2. MySQL

    Menurut Raharjo (2011:21)[28] , “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepatmenampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

    Menurut Anhar (2010:21)[6], definisi MySQLadalah sebagai berikut: MySQL(My Structure Query Languange) adalahsebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMSdari sekian banyak DBMS,seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yangmultithread, multi-user yang bersifatgratis di bawah lisensi GNU GeneralPublic Licence (GPL).

    Menurut Arief (2011:151)[27] , “MySQL adalahsalah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyakdigunakan untuk membangun aplikasi web yangmenggunakan database sebagai sumberdan pengelolaan datanya”.

  3. PHP

    Menurut Arief (2011:43)[27], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)adalah bahasa server-side scriptingyang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akandieksekusi di server kemudianhasilnya dikirimkan ke browser dalamformat HTML.”


    Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalahakronim dari Hypertext Preprocessor, yaitusuatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannyakembali ke web browser menjadi kodeHTML”. Kode PHP mempunyaiciri-ciri khusus,yaitu:

    1. Hanya dapat dijalankanmenggunakan web server, misal:Apache.
    2. Kode PHP diletakkan dandijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapatdigunakan untuk mengakses database, seperti:MySQL.
    4. Merupakan software yang bersifat open source.
    5. Gratis untuk di-downloaddan digunakan.
    6. Memiliki sifat multiplatform,artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux,Unix, Windows, dan lain-lain.

    Menurut Anhar (2010:3)[6], “PHP singkatan dari PHP: HypertextPreprocessor yaitu bahasa pemrograman webserver-side yang bersifat open source.PHP merupakan scriptyangterintegrasi dengan HTML dan berada pada server(server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamisberarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkaninformasi yang diterima client selaluyang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.”

    Mengenai sejarahPHP, dapat dijelaskan sebagaiberikut:

    1. Tahun 1995 PHP pertamakali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yangdiberi nama FI (Form Interpreted) dandigunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebutdirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruhdunia.
    2. Tahun 1997 PHP 2.0dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dandilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secarasignifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dancepat.
    3. Tahun 1998 PHP 3.0diluncurkan.
    4. Tahun 1999 PHP versi4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karenasudah mampu membangun web kompleks dengan stabilitaskecepatan yang tinggi.
    5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini,inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukanmodel pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembanganbahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
    6. Lalu versi 6 PHP sudah mendukung Unicode. Juga banyak fiturpenting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakanbahasa script yang dapat ditanamkanatau disisipkan ke dalam HTML, bersifat open-source, dan diletakkan di sisiserver.

Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Mulyandi(2013:17-153), “Penelitian sebelumnya(literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

    Menurut Guritno(2010:86)[22], ”literatur rereview dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kita rumuskan”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan literature review adalah merupakan survey atau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli.Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literaturereview merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

  2. Tujuan Literature Review
    1. Menunjukkan pemahaman tentang body of knowledge dan kredibilitas peneliti.
    2. Menunjukkan pola penelitian sebelumnya dan kaitannyadengan riset yang akan dilakukan.
    3. Menciptakan koherensi dan meringkas “ what is known in an area “
  3. Manfaat Literature Review
    1. Membantu membedakan “apa yang telah diteliti” dengan apa yang akan diteliti”
    2. Membantu menemukan variable penting yang relevandengan topic penelitian.
    3. Membantu sintesis dan mendapatkanperspektif baru
    4. Membantu mengidentifikasi hubungan antara ide dengan praktik
    5. Membantu menentukan konteks topik atau masalah penelitian
    6. Membantu menjustifikasi arti penting isu yang akan diteliti
    7. Membantu memahami struktur dari subyek yang akan diteliti
    8. Membantu mengidentifikasi metodologi dan teknik penelitian yang telah digunakan
    9. Membantu menempatkan riset pada kontekshistoris untuk menunjukkan pemahaman penelitipada state-of-the-art bidang yg dikaji

    Salah satu penelitian yang memiliki korelasi yangsearah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi penulis, yaitu :

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Organisasi

Kelurahan Kalianyar adalah salah satu kelurahan dari 56 kelurahan diWilayah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas wilayah 31,8 Ha yang terdiri dari 9 Rukun Warga (RW) dan 101 Rukun Tetanngga (RT).

Spesifikasi Kelurahan Kalianyar merupaka pemukiman dan industri rumahan, dengan jumlah penduduk sampai dengan bulan ini = 28.680 jiwa terdiri : WNI laki-laki = 15.235 Jiwa,Perempuan = 13.394 Jiwa, jumlah = 28.629 Jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga =9.418 terdiri dari KK Laki-laki = 5.271 dan KK Perempuan = 4.127.

Sejarah Singkat Organisasi

Luas Wilayah Kelurahan Kalianyar seluas 31,8 Ha terdiri dari 9 Rukun Warga (RW) dan 101 Rukun Tetangga(RT)

Kondisi dan peruntuhan WilayahKelurahan Kalianyar sebagai bear merupakan kawasan pemukiman dan industri rumah tangga. Hal ini sangat terasa sekali dampak/pengaruhnya pada keadaan jumlah penduduk. Adapun batas-batas Wilayah Kelurahan Kalianyar adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara  :Jl. Kalianyar I Kelurahan Jembatan Besi, JakartaBarat
  • Sebelah Barat  : Kali Banjir Kanal KelurahanGrogol, JakartaBarat
  • Sebelah Timur  : Rel Kereta Api KelurahanDuri Utara dan DuriSelatan
  • Sebelah Selatan  : Rel Kereta Api Kelurahan DuriPulo Adapun kegiatan urusan pemerintah adalah sebagian berikut :
    1. Kegiatan dalam bidang pertanahan
    2. Kependudukan
    3. Pelayanan dibidang pemerintahan
    4. Pembinaan RT, RWdan LMK
    5. Pendapatan asli daerah kelurahan kalianyar

    Visi Organisasi

    Menjadi Kelurahan Kalianyar TERDEPAN ( Terbaik DalamPelayanan)

    Misi Organisasi

    Pada dasarnya, misi adalah upaya-upaya untuk mewujudkan visi, yang merupakan jalan pilihan yang akan diambil dalam rangka mencapai apa yang diinginkan untuk menuju masa depan. Sejalan dengan visi Kelurahan Kalianyar,maka telah dirumuskan misi yang merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan Kelurahan Kalianyar sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya. Misi yang telah ditetapkan dalam Kecamatan Tambora adalah sebagai berikut :

    1. Peningkatan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran dan bencana lainnya;
    2. Penataan kampung yang bertujuan untuk peningkatan taraf hidup;
    3. Menegakan supermasi hukum;
    4. Pembinaan teritorial/ kewilayahan;
    5. Membangun partisipasi masyarakat
    6. Meningkatkanprofesionalisme aparatur; dan Meningkatkan pelayanan prima

    Struktur Organisasi

    Susunan organisasi kelurahan berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota(DKI) Jakarta Nomor 147 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan adalah:

    1. Lurah.
    2. WakilLurah.
    3. Sekretaris Kelurahan.
    4. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban.
    5. Seksi Perekonomian.
    6. Seksi Prasarana dan Sarana.
    7. Seksi Kesejahteraan Masyarakat.
    8. Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup.
    9. Seksi Pelayanan Umum dan
    10. Kelompok Jabatan Fungsional


    Gambar 3.1 Bagan struktur kelurahan kalianyar

    Uraian Tugas dan Fungsi

    Adapun kedudukan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)dari masing-masing bagian sebagai berikut:

    1. Lurah
      1. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi kelurahan.
      2. mengoordinasikan pelaksanaan tugas sekretariat kelurahan.
      3. melaksanakan koordinasi dengan Puskesmas.
      4. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atau instansi pemerintah pusat/swasta terkait, pelaksanaan tugas dan fungsi kelurahan.
      5. memimpindan mengoordinasikan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kelurahan.
      6. melaksanakan koordinasi dengan unsur musyawarah.
      7. melaksanakan pembinaan organisasi kemasyarakatan, dan
      8. melaporkanserta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi kelurahan.
    2. Wakil Lurah
      1. membantu Lurah dalam memimpin, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi kelurahan.
      2. membantu Lurah dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas seksi.
      3. membantu Lurah dalam melaksanakankoordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atauinstansi pemerintah pusat atau swasta terkait, dalam rangkapelaksanaan tugas dan fungsiKelurahan.
      4. membantu Lurah dalam melaksanakan pengendalian pemeliharaan ketertiban, ketenteraman,penegakan Perda dan Pergub bersama dengan Satgas Satpol PP Kelurahan.
      5. membantu Lurah dalam pembinaan masyarakat dan lembaga masyarakat kelurahan.
      6. membantu Lurah dalam pelaksanaan koordinasi dengan lembaga musyawarah kelurahan.
      7. menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan olehLurah.
      8. mewakili Lurah dalam melaksanakan tugasnya apabila lurah berhalangan.
      9. melaporkanpelaksanaan tugasnya kepada Lurah, dan
      10. membantu Lurah dalam melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi kelurahan.
    3. Sekretaris Kelurahan
      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
      4. mengoordinasikan penyusunan renstra kelurahan.
      5. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan.
      6. menyelenggarakan musrenbang kelurahan.
      7. melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
      8. melaksanakan pengelolaan keuangan.
      9. melaksanakan pengelolaan barang.
      10. melaksanakan surat-menyurat dan kearsipan.
      11. memeliharadan merawat prasarana dan sarana kerja.
      12. memelihara K3dan ketertiban kantor.
      13. melaksanakan pengelolaan ruang rapat kelurahan.
      14. melaksanakan upacara dan pengaturan kegiatan acara.
      15. menyiapkan,mengumpulkan dan menyusun bahan laporan kelurahan yang terkait dengan tugas Sekretariat.
      16. mengoordinasikan penyusunan laporan (keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas) kelurahan. dan
      17. melaporkandan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Sekretariat.
    4. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban
      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. memfasilitasikegiatan lembaga musyawarah kelurahan.
      4. memfasilitasidan memberikan bimbingan dan konsultasi teknis terhadap kegiatan Rukun Tetangga, Rukun Warga dan Lembaga Masyarakat Kelurahan lainnya.
      5. memfasilitasidan memberikan bimbingan dan konsultasi kepada masyarakat kelurahan.
      6. mengoordinasikanpelayanan registrasi kependudukan.
      7. memfasilitasi,memberikan bimbingan dan konsultasi, serta mengembangkan kegiatan persatuan dan kesatuanbangsa .
      8. melaksanakanpelayanan administrasi pertanahan.
      9. memfasilitasikegiatan pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban serta penegakan PeraturanDaerah dan Peraturan Gubernur oleh Satgas Satpol PP Kelurahan.
      10. memfasilitasipenyusunan rencana kegiatan Satgas Satpol PP Kelurahan.
      11. melaksanakan, memberikanbimbingan dan konsultasi teknis serta mengembangkan upaya perlindunganmasyarakat.
      12. ikutaktif dalam kegiatan penanggulangan bencana.
      13. melaksanakandeteksi dini terhadap potensi dan penyelesaian gangguan sosial.
      14. bersamadengan Satgas Satpol PP Kelurahan melaksanakan penertiban terhadap gangguanketenteraman, ketertiban umum,serta pelanggaran Perda dan Pergub.
      15. menyusun,memelihara dan menyajikan data dan informasi kondisi dan potensi gangguan ketentraman danketertiban umum wilayah Kelurahan, serta memberikanperhatian terhadap kondisi yang rentan gangguan.
      16. menyiapkan bahan laporan yang terkait dengan tugas Seksi Pemerintahan, Ketenteramandan Ketertiban.
      17. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pemerintahan, Ketenteraman danKetertiban.
    5. Seksi Perekonomian
      1. menyusun bahan RencanaKerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      2. melaksanakan DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. melaksanakan monitoring, fasilitasi, serta pemberian bimbingan dan konsultasi terhadap usahamikro dan kecil serta kegiatan ekonomi masyarakat lainnya.
      4. melaksanakan monitoring, pengawasan, pengendalian, pengembangan serta pemberian bimbingan dankonsultasi terhadap industri rumah tangga.
      5. mengoordinasikan dan monitoring pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pengembangan perekonomianmasyarakat
      6. memfasilitasi,memberikan bimbingan dan konsultasi dan mengembangkan kegiatan budaya yangpotensial menjadi sumber daya perekonomian masyarakatKelurahan.
      7. memfasilitasi, memberikan bimbingan dan konsultasi dan mengembangkan kegiatan swadaya masyarakat.
      8. mengembangkankoordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait baik pemerintah maupun swasta dalamrangka pengembangan perekonomian masyarakat Kelurahan khususnya masyarakat berpenghasilanrendah.
      9. melaksanakan pemantauan kondisi perekonomian masyarakat Kelurahan khususnyagolongan warga ber-penghasilan rendah kebawah dan hasilnya dilaporkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit KerjaPerangkat Daerah (UKPD) terkaittermasuk kepada Camat.
      10. menyusun,memelihara dan menyajikan statistik tingkat perekonomian masyarakat Kelurahan.
      11. menyiapkan bahan laporan yang terkait dengan tugas.dan
      12. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Perekonomian.
    6. Seksi Prasarana dan Sarana
      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) Kelurahan sesuai denganlingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana umum, seperti jalan lingkungan, saluranair lingkungan, saluran tersierdan prasarana mandi cuci kakus.
      4. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung Kelurahan.
      5. melaksanakandan mengoordinasikan rapat musyawarah rencana pembangunan wilayah Kelurahan.
      6. melaksanakanmonitoring berkala dan rutin terhadap kondisi dankelaikan prasarana dan sarana umum dalam lingkungan wilayah Kelurahan, serta melaporkankepada Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait yang apabila kewenangan pemeliharaandan perawatannya bukan kewenanganKelurahan.
      7. mengoordinasikandan melaksanakan kegiatan pemeliharaan pempemeliharaan danperawatan taman interaktif.
      8. mengembangkankegiatan penghijauan dalam permukiman warga Kelurahan secara swadaya masyarakat.
      9. memantaudan melaporkan penggunaan rumah kost dan rumah kontrakan.
      10. melaksanakanpenebangan pohon mati, pohon yang mengganggu jaringan listrik, telepon dan pohon tumbang.
      11. menyiapkan bahan laporan Kelurahan yang terkait dengan tugas Seksi Prasarana dan Sarana. dan
      12. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Prasarana dan Sarana.
    7. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) Kelurahan sesuai denganlingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. melaksanakan fasilitasi, bimbingan, dan konsultasi serta koordinasi pelaksanaan kegiatan peningkatan danpengembangan kesehatanmasyarakat dan lingkungan Kelurahan, seperti pos pelayanan terpadu, Rukun Warga siaga,pos kesehatan warga, gerakankesehatan warga, gerakan peduli lingkungan, gerakan sayang ibu dan balita, gerakananti narkoba dan pengembangan tanamanobat.
      4. melaksanakanpemberantasan sarang dan jentik nyamuk, antara lain melalui kegiatan pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk dan pembasmian jentik nyamuk.
      5. melakukankoordinasi dengan Puskesmas Kelurahan.
      6. memberikanfasilitasi, bimbingan dan konsultasi pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan,kesetiakawanan sosial, peduli sesama,gotong royong dan mental spiritual.
      7. melaksanakanpemantauan berkala dan rutin terhadap kondisi kesehatan masyarakat Kelurahanserta mengambil langkah-langkah penanggulangan dan/atau melaporkan kondisi yang perlu segera mendapat perhatiankhususnya warga yang rentankesehatan seperti kurang gizi dan pengidap penyakit menular kepada Puskemas Kelurahan/Puskesmas Kecamatan/ Suku DinasKesehatan.
      8. melaksanakanpemantauan potensi akan terjadi dan/atau kejadian luar biasa di bidang kesehatan sertamelaporkan kondisi/keadaan yang perlu penanganankepada Puskesmas Kelurahan/Kecamatan/Sudin Kesehatan.
      9. melaksanakankegiatan, koordinasi, fasilitasi, bimbingan dan konsultasi pemberdayaan masyarakat,pemberdayaan perempuan, perlindungananak dan keluarga berencana.
      10. melakukanpemantauan, pendataan dan melaporkan secara berkala dan sewaktu-waktu mengenai kemungkinan adanya permasalahankesejahteraan sosial antara lain anak terlantar, anak putus sekolah, perdaganganorang/anak, kekerasan dalam rumahtangga, dan lain-lain, di wilayah Kelurahan yang bersangkutan.
      11. menyusun,memelihara dan menyajikan data dan informasi kondisi dan permasalahan kesejateraansosial.
      12. memfasilitasidan membantu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/ (UKPD) yang lingkup tugas dan fungsinya di bidangkesejahteraan masyarakat sepertipendidikan, kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakatdan perempuan, perlindungan anak dankeluarga berencana dalam melaksanakan kegiatan di wilayahKelurahan.
      13. menyiapkan bahan laporan Kelurahan yang terkait dengan tugas Seksi Kesejahteraan Masyarakat,dan
      14. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas seksiKesejahteraan Masyarakat.
    8. Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup
      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) Kelurahan sesuai denganlingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkuptugasnya.
      3. memelihara,memonitor, mengawasi dan mengendalikan kebersihan lingkungan permukimanmasyarakat Kelurahan.
      4. melaksanakankegiatan pengembangan partisipasi masyarakat dalammemelihara dan meningkatkan kebersihan lingkungan permukimanmasyarakat Kelurahan.
      5. melakukanpenanganan pengangkutan sampah dari lingkungan permukiman ke tempat penampungansementara.
      6. mengembangkanpotensi masyarakat dalam penanganan sampai termasuk pengangkutan sampah dari permukiman masyarakat ke tempat penampungan sementara.
      7. melakukanpemantauan dan pelaporan secara berkala dan rutin mengenai keadaan kebersihanpermukiman dan kondisi lingkunganhidup Kelurahan.
      8. memfasilitasikegiatan kebersihan lingkungan permukiman masyarakat secara swadaya oleh masyarakat.
      9. menyediakanprasarana dan sarana kebersihan lingkungan permukiman masyarakat Kelurahan.
      10. melakukankoordinasi dengan unit kerja Kebersihan serta Unit Kerja Dinas/Badan,dan/atau pihak terkait, dalam meningkatkan dan mengembangkan kebersihan permukiman masyarakat dan lingkunganhidup Kelurahan.
      11. melaporkan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang sudah dan/atau berpotensi mengganggu kesehatandan lingkungan
      12. bersamadengan tenaga kesehatan melakukan pemantauan secara berkala dan rutin terhadap tempat yangberpotensi mengganggu kesehatan lingkungan sepertikantin, rumah makan, usaha rumah tangga, industri rumahtangga, saluran air dan hydrant dan melaporkan hasilnya kepada Unit Kerja Dinas Kesehatan di wilayahKelurahan atau Kecamatan.
      13. memeliharadan merawat parasarana dan sarana kebersihan lingkungan Kelurahan.
      14. menyiapkan bahan laporan Kelurahan yang terkait dengan tugas Seksi Kebersihan dan LingkunganHidup.
      15. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan Tugas Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup.
    9. Seksi Pelayanan Umum

      1. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) Kelurahan sesuai denganlingkup tugasnya.
      2. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya.
      3. melaksanakanpelayanan perizinan dan non perizinan yang dilimpahkan ke kelurahan.
      4. melaksanakankoordinasi dengan Unit Kerja Dinas/Badan dan/atau instasi pemerintah/swasta terkait,dalam rangka pelayanan perizinan dan non perizinan kepada masyarakat.
      5. melaksanakan bimbingan dan konsultasi kepada aparat dan masyarakat yang membutuhkan pelayananKelurahan.
      6. memberikanpelayanan informasi pemerintahan, pembangunan danpemberdayaan masyarakat.
      7. memfasilitasiwarga yang ingin menyampaikan masukan, aspirasi atau pendapat ke Kelurahan.
      8. menerima, memandu dan mengarahkan setiap orang/warga yang mendatangi/memerlukan pelayanan Kelurahan.
      9. menerima,mencatat dan menyerahkan kepada Sekretariat seluruh surat yang masuk ke Kelurahan.
      10. menyusun, memelihara dan menyajikan secara terbuka jenispelayanan Kelurahan dengan mencantumkan persyaratan dan biaya yang dibutuhkan.
      11. melaksanakankegiatan publikasi kegiatan dan pelayanan Kelurahan.
      12. menyiapkan bahan laporan yang terkait dengan tugas.dan
      13. melaporkandan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasSeksi Pelayanan Umum.
    10. Kelompok Jabatan Fungsional
      1. Puskesmas Kelurahan

        Kepala Puskesmas Kelurahan dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kelurahanberkoordinasi dengan Lurah.

      2. Satuan Pelayanan Registrasi Kependudukan
        1. Kepala Satuan Pelayanan Registrasi Kependudukan secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawahdan bertanggung jawab kepadaKepala Seksi Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipil Kecamatan, serta secara operasionaldikoordinasikan Lurah.
        2. Pelaporandan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsiSatuan Pelayanan Registrasi Kependudukan secara teknis dan administrasi disampaikan olehKepala Satuan Pelayanan RegistrasiKependudukan kepada Kepala Seksi Dinas Kependudukan dan Pencatatatan SipilKecamatan, serta secara operasionaldisampaikan oleh Ka. Pelayanan RegistrasiKependudukan kepada Lurah.
      3. Satgas Satpol PP Kelurahan
        1. KepalaSatgas Satpol PP Kelurahan secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepadaKepala Satgas Satpol PP Kecamatan, serta secara operasional berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Lurah.

          Pelaporan dan pertanggungjawabanpelaksanaan tugas dan fungsiSatgas Satpol PP Kelurahan secara teknis dan administrasi disampaikan oleh Kepala Satgas SatpolPP Kelurahan kepada Kepala Satgas Satpol PP Kecamatan, serta secara operasional disampaikan oleh Kepala Satgas Satpol PP Kelurahan kepada Lurah.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini

    Prosedur sistem yang berjalan

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukanoleh Penduduk, dan Kelurahan dalam prosedur surat permohonan pembuatanPengantar PMI di kelurahan, yaitu:

    1. Prosedur membawa persyaratan-persyaratan

      penduduk harus membawapersyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh kelurahan untuk membuatsurat permohonan pembuatan Surat Pengantar PM 1 yaitu Surat Pengantar RT/RW, FotocopyKTP, Fotocopy KK ( Kartu Keluarga )

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Sistem yang berjalan dapat dituangkan dalam bentuk diagram-diagram yang disesuaikan dengan prinsip OOAD (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan UML Diagram.

    1. Use Case Diagram

      Use case diagram akan menggambarkan kebiasaan yang terjadi dalam pendataan keluarga yang berjalan saat ini. Use case diagram dilihat pada gambar di bawah ini.

      Gambar 3.2 use case diagram dari sistem yang berjalan

      Keterangan:

      1. Tiga (3) Actor  : Pemohon, Petugas dan Lurah
      2. Tujuh (7) Usecase  : datang langsung kekelurahan, mengajukan persyaratan,memeriksa persyaratan, membuat surat yangd ibutuhkan oleh pemohon,mengajukan surat yang telah dibuat oleh petugas,menandatangani surat yang diajukan .
    2. Sequence Diagram

      Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Sequence diagram dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut :

      Gambar 3.3 Sequence diagram dari sistem yang berjalan

      Keterangan :

      1. Tiga(3) actor : pemohon, Petugas danLurah.
      2. Satu (3) lifeline : Kelurahan,persyaratan, surat.
      3. Enam (7) messages: datang langsung ke kelurahan, mengajukan persyaratan,memeriksa persyaratan, membuat surat yang dibutuhkan oleh pemohon,mengajukan surat yang telah dibuat oleh petugas, menandatangani surat yang diajukan
    3. Activity Diagram Berdasarkan dari use case diagram dapat digambarkan activitydiagram dari aktifitas para aktor-aktor sebagai berikut.

      Gambar3.4 Activity diagram dari sistem yang berjalan

      Keterangan:

      1. Satu (1)Initial Node: Objek yang diawali.
      2. Tiga (3) Vertical Swimlame: Pemohon,Petugas dan Lurah.
      3. Tujuh (7) Action : datang langsung kekelurahan, mengajukan persyaratan,memeriksa persyaratan, membuat surat yang dibutuhkan oleh pemohon,mengajukan surat yang telah dibuat oleh petugas,menandatangani surat yang diajukan.
      4. Satu (1) Activity Final Node  : Objek yang diakhiri.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Pada metode analisa ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats), critical success factor, value chain dan beberapa tambahan elisitasi tahap I, II, III serta final draft.

    1. Analisa SWOT Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam perancangan sistem informasi pelayanan berbasis web pada Kelurahan Kalianyar, peneliti menggunakan alat analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths). Dengan asumsi demikian, maka akar permasalahan perancangan sistem pelayanan berbasis web pada Kelurahan Kalianyar dapat dirumuskan sebagai berikut :
      1. Kekuatan (Strength)
        1. Data dibuat manual baik menggunakan aplikasi MS. Office ataupun tulis tangan, legalitas datanya lebih terjamin.
        2. Setiap output data dibuat rangkap/copy sebagai bahan arsip dan sebagai dokumen apabila ada kejadian yang tidak diinginkan.
        3. Pengaksesan sistem ini menggunakan media informasi berupa media website yang saat ini hanya dapat diakses secara local network (intranet).
        4. Sistem ini dapat menjadi alat bantu dalam pendataan pelaporan untuk tiap minggu dan bulanan agar dapat diketahui berapa banyak yang membuat surat pengantar dan mencegah penggandaan data
      2. Kelemahan (Weakness)
        1. Sistem yang ada pada intansi pemerintahan ini, belum didukung dengan program aplikasi yang dapat lebih memudahkan pengolahan data.
        2. Informasi yang dibutuhkan belum bisa sampai ke tangan publik dalam hal ini orang-orang terkait baik pegawai itu sendiri maupun pihak terkait lainnya.
      3. Peluang (Oportunities)
        1. Dengan banyaknya program aplikasi diharapkan mampu untuk menangani pengolahan data dengan mudah sehingga pelayanan informasi tentang keluarga / masyarakat dapat lebih cepat.
        2. Perkembangan penggunaan teknologi internet yang sudah umum di masyarakat, maka sistem ini dibuat menggunakan sistem berbasis web namun bersifat offline.
      4. Ancaman (Threats)
        1. Perangkat lunak (software) yang ada pada intansi pemerintahan khususnya di kelurahan masih menggunakan fasilitas yang standar yaitu aplikasi office.
        2. Beragamnya program aplikasi yang beredar saat ini di internet akan membawa persaingan yang pesat dengan berlomba-lomba menyajikan informasi yang cepat, akurat dan terbaru (up to date).
        3. Pengguna tidak konsisten terhadap penginputan Surat pelayanan, sehingga dapat mengakibatkan data kembali manual.
        4. Memberi kesadaran akan pentingnya menjaga data yang merupakan profil dan potensi kelurahan dari informasi yang tidak valid.

    Konfigurasi Sistem

    Konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware, software, dan hak akses (brainware)yang digunakan.

    1. Hardware

      Hardwareatau perangkat keras yang digunakan yaitu :

      1. Intel Core 2.67Ghz
      2. Memory 2 Gb
      3. Printer Laserjet
    2. Software

      Softwareatau perangkat lunak yang digunakanyaitu : MS. Office Excell 2007, Ms. Office Word 2007.

    3. Brainware

      Brainware atau pengguna untuk mengoperasikan atau mengolah data dilakukan oleh pegawai dalam hal ini tugas pokok dan fungsi(Tupoksi) dari seksi pelayanan umum selaku admin/petugas dan lurah selakupengambil keputusan atau kebijakan.

    Permasalahan yang dihadapi dan Solusi Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi

      Permasalahan dalam Perancangan system pelayanan berbasis web yang terdapat pada Kelurahan Kalianyar, masih belum optimal karena belum terkomputerisasi sehingga tidak adanya basis data yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data-data. Adapun masalah-masalah yang timbul yaitu:

      1. Kelurahan hanya melakukan pendataan jumlah pemohon
      2. Perolehan data pemohon pengantar PM 1 yang ada di kelurahan
      3. Sistem dengan cara manual memerlukan banyak waktu karena banyaknya data yang harus dicatat,sehingga tidak efektif karena sering terjadi kesalahan dalam pencatatan.
    2. Solusi Pemecahan Masalah

      Oleh karena itu berdasarkan analisis permasalahan tersebut, maka sistem pendukung keputusan yang akan dibuat hendaknya :

      1. Dapat memberikan informasi tentang data pemohon yang mengajukan pengantar yang akurat dan upto date sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan.
      2. Dapat menjadi suatu sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi dan dapat membantu lurah dalam pengambilan keputusan kepada beberapa jenis pelayanan yang tidak memenuhi persyaratan.

    Pada user requirementini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatanelisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan Umum yaitu ibu Lisnatuti .S.PD pada Kelurahan Kalianyar.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Pada user requirementini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatanelisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan Umum yaitu ibu Lisnatuti .S.PD pada Kelurahan Kalianyar.

    Tabel 3.1. elisitasi tahap 1

    Functional

    No

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Dapat menampilkan Halaman utama

    2

    Menampilkan Logo Pemprov DKI dan Kota Administrasi Jakarta Barat

    3

    Dapat menampilkan Profile kelurahan

    4

    Dapatmenampilkan Visi, Misi dan Moto kelurahan

    5

    Dapat menampilkan Struktur Organisasi Kelurahan

    6

    Dapat menampilkan potensi Kelurahan

    7

    Dapatmenampilkan Foto-foto kegiatan kelurahan

    8

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan

    9

    Dapat menampilkan Informasi Pekerjaan

    10

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan (Tingkat Pendidikan)

    11

    Dapatmenampilkan FormLogin admin

    12

    Dapat menampilkan Halaman Utama Administrator

    13

    Terdapat Fasilitas Ubah Password

    14

    Dapat menampilkan Detail Informasi Data Pegawai

    15

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus Data Pegawai

    16

    Menampilkan Fasilitas Menu Jenis Pelayanan

    17

    Dapat menampilkan InformasiData Keluarga

    18

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus Surat Pengantar PM 1

    19

    Memberikan Fasilitas Menu Pencarian Jenis surat

    20

    Menampilkan Fasilitas Menu Laporan

    21

    MenampilkanLaporan pendataan jumlah pemohon dalam perbulan

    22

    Menampilkan informasi status pengajuan layanan dari pemohon

    23

    Menampilkan Laporan Grafik jumlah pemohon pengantar PM 1

    24

    Menampilkan Menu Cetak Laporan harian dan mingguan

    25

    MemilikiFasilitas Search Untuk Mencari Data Nik KTP pemohon

    26

    Menampilkan Fasilitas Logout

    27

    Menampilkan Menu Help
    Non Functional

    No

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Administrator berhak mengakses seluruh data

    2

    Tampilanyang User friendly

    3

    Tampilanyang menarik

    4

    Mediainformasi di web’nya dapat dilihat oleh umum

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnyarequirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuatsistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem..

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Functional

    M

    D

    I

    No.

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Dapat menampilkan Halaman utama

    2

    Menampilkan Logo Pemprov DKI dan Kota Administrasi Jakarta Barat

    3

    Dapat menampilkan Profile kelurahan

    4

    Dapat menampilkan Visi, Misi dan Moto kelurahan

    5

    Dapat menampilkan Struktur Organisasi Kelurahan

    6

    Dapat menampilkan potensi Kelurahan

    7

    Dapat menampilkan Foto-foto kegiatan kelurahan

    8

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan

    9

    Dapat menampilkan Informasi Pekerjaan

    10

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan (Tingkat Pendidikan)

    11

    Dapat menampilkan Form Login admin

    12

    Dapat menampilkan Halaman Utama Administrator

    13

    Terdapat Fasilitas Ubah Password

    14

    Dapat menampilkan Detail Informasi Data Pegawai

    15

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus Data Pegawai

    16

    Menampilkan Fasilitas Menu Jenis Pelayanan

    17

    Dapat menampilkan Informasi Data Keluarga

    18

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus Surat Pengantar PM 1

    19

    Memberikan Fasilitas Menu Pencarian Jenis surat

    20

    Menampilkan Fasilitas Menu Laporan

    21

    Menampilkan Laporan pendataan jumlah pemohon dalam perbulan

    22

    Menampilkan informasi status pengajuan layanan dari pemohon

    23

    Menampilkan Laporan Grafik jumlah pemohon pengantar PM 1

    24

    Menampilkan Menu Cetak Laporan harian dan mingguan

    25

    Memiliki Fasilitas Search Untuk Mencari Data Nik KTP pemohon

    26

    Menampilkan Fasilitas Logout

    27

    Menampilkan Menu Help
    Non Functional

    M

    D

    I

    No.

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Administrator berhak mengakses seluruh data

    2

    Tampilan yang User friendly

    3

    Tampilan yang menarik

    4

    Media informasi di web’nya dapat dilihat oleh umum


    Keterangan :

    M = Mandatory (yang diinginkan )

    D = Desirable ( diperlukan )

    I = Inessential ( yang tidak mutlakdiinginkan )

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadi klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tatacara/tehnik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirementtersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadibeberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirementtersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.


    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

    Functional
    T
    O
    E

    No.

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat
    L
    M
    H
    L
    M
    H
    L
    M
    H

    1

    Dapat menampilkan Halaman utama


    2

    Menampilkan Logo Pemprov DKI dan Kota Administrasi Jakarta Barat

    3

    Dapat menampilkan Profile kelurahan


    4

    Dapat menampilkan Visi, Misi dan Moto kelurahan


    5

    Dapat menampilkan Struktur Organisasi Kelurahan


    6

    Dapat menampilkan Foto-foto kegiatan kelurahan


    7

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan


    8

    Dapat menampilkan FormLogin admin


    9

    Dapat menampilkan Halaman Utama Administrator


    10

    Terdapat Fasilitas Ubah Password


    11

    Menampilkan Fasilitas Menu Jenis Pelayanan


    12

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus Surat Pengantar PM 1


    13

    Memberikan Fasilitas Menu Pencarian Jenis surat


    14

    Menampilkan Fasilitas Menu Laporan


    15

    Menampilkan Laporan pendataan jumlah pemohon dalam perbulan


    16

    Menampilkan informasi status pengajuan layanan dari pemohon


    17

    Menampilkan Menu Cetak Laporan harian dan mingguan


    18

    Memiliki Fasilitas Search Untuk Mencari Data Nik KTP pemohon


    19

    Menampilkan Fasilitas Logout


    20

    MenampilkanMenu Help


    Non Functional
    T
    O
    E

    No.

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat
    L
    M
    H
    L
    M
    H
    L
    M
    H

    1

    Administrator berhak mengakses seluruh data



    2

    Tampilan yang User friendly

    3

    Tampilanyang menarik

    4

    Media informasi di web’nya dapat dilihat oleh umum

    Keterangan :

    Metode Option

    T  : Technical L  : Low

    O  : Operational M  : Middle

    E  : Economy H  : High

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir daritahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistemyang akan dibentuk.

    Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi


    Functional

    No

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Dapat menampilkan Halaman utama

    2

    Menampilkan Logo Pemprov DKI dan Kota Administrasi Jakarta Barat

    3

    Dapat menampilkan Profile kelurahan

    4

    Dapat menampilkan Visi, Misi dan Moto kelurahan

    5

    Dapat menampilkan Struktur Organisasi Kelurahan

    6

    Dapat menampilkan Foto-foto kegiatan kelurahan

    7

    Dapat menampilkan Informasi Kependudukan

    8

    Dapat menampilkan FormLogin admin

    9

    Dapat menampilkan Halaman Utama Administrator

    10

    Terdapat Fasilitas Ubah Password

    11

    Menampilkan Fasilitas Menu Jenis Pelayanan

    12

    Terdapat Fasilitas Input, Edit, Dan Hapus SuratPengantar PM 1

    13

    Memberikan Fasilitas Menu Pencarian Jenis surat

    14

    Menampilkan Fasilitas Menu Laporan

    15

    Menampilkan Laporan pendataan jumlah pemohon dalam perbulan

    16

    Menampilkan informasi status pengajuan pemohon

    17

    MenampilkanMenu Cetak Laporan harian dan mingguan

    18

    Memiliki Fasilitas Search Untuk Mencari Data Nik KTP pemohon

    19

    Menampilkan Fasilitas Logout

    20

    Menampilkan Menu Help
    Non Functional

    No

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem dapat

    1

    Administrator berhak mengakses seluruh data

    2

    Tampilan yang User friendly

    3

    Tampilan yang menarik

    4

    Media informasi di web’nya dapat dilihat oleh umum

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisissistem pada sistem yang sedang berjalan pada Kelurahan Kali Anyar, maka selanjutnya akan dibahas mengenairancangan sistem usulan yang akan dibangun. Ada beberapa prosedur sistem usulanyang digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan untuk pendataankeluarga tidak mampu ini, di antaranya agar sistem diharapkan mampu merubahproses pendataan dan penentuan keluarga miskin yang masih manual menjaditerkomputerisasi sehingga mempercepat informasi yang diharapkan.

    Rancangan sistem usulan bertujuan untuk memperbaikisistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurutproses rancangan sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisausulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu : use case diagram, activity diagram, sequencediagram, dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Rincian prosedur yang diusulkan diantaranya :

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Petugas/Admin
      • Melakukan Login system saat terdapat pesan dari pemohonyang ingin dibuatkan surat pelayanan,dan system pun akan memberitahukan kepada pemohon untuk pengambilan surat jika telah selesai dibuat.
    2. lurah
      • prosedur lurah

        Prosedur yang diusulkan untuk lurah adalah melihat laporan permohonan surat yang telah selesai dengankategori yang telah disediakan hanya melalui halaman utama.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 usecase diagram sistem yang diusulkan

    Keterangan :

    1. Dua (2) Actor  :Lurah, Petugas,pemohon,
    2. Empat (9) Use case : login, halaman utama,membuka profil web visi danmisi,membuka informasi,membuka layanan umum, registrasi, laporan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan


    Gambar4.2 Activitydiagram yang diusulkan


    Keterangan :

    1. Satu (1) InitialNode : Objek yangdiawali.
    2. Sembilan (20) Action
    3. 1 final node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence diagram biasadigunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yangdilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan outputtertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses danperubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apayang dihasilkan. Sequence diagram yang diusulkandapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    1. Sequence Diagram Petugas

      Berikut ini adalah gambar sequence diagram login yang diusulkanuntuk admin/petugas.



      Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan pada petugas


    2. Sequence Diagram Pemohon



    3. Sequence Diagram Lurah

      Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram

      di atas:

      1. 1Actor yangmelakukan kegiatan yaitu admin atau petugas.
      2. 6Message yang terhubung.
      3. 3 Lifeline antar muka yang salingberinteraksi.

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.4 Class Diagram

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat adalah sebagai berikut :

    No Sistem Berjalan Sistem Usulan
    1 Sistem yang digunakan saat ini masih dilakukan dalam bentuk pembukuan,sehingga proses pengelolaan data keluarga menjadi lambat dan tidak update Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan,integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam mengolah data
    2 Terjadi keterlambatan dalam mencatat data dikarenakan proses perekapan datanya yang lambat. Disediakan pencetakan laporan dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user untuk menggunakan sistem ini

    Table 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    1. Nama Tabel  : Tbladmin

      Media  : Hardisk

      Isi  : Id_Login+UserName+Password

      Primary Key  : -

      Panjang Record  : 20

      No Field Name Type file panjang Keterangan
      1 Username Varchar 10 Username
      2 Password Varchar 10 password

      Tabel 4.2.Struktur Tabel Admin

    2. Nama Tabel  : Tblberita

      Media  : Hardisk

      Isi  : Id_berita+judul+tgl_berita+deskripsi+detail

      Primary Key  : Id_berita

      Panjang Record  : 103


      No Field Name Type file panjang Keterangan
      1 Id_berita Integer 3 Idberita
      2 Judul Varchar 100 judul
      3 Tgl_berita Date 10 Tglberita
      4 deskripsi Text 10 Deskripsi
      5 Detail Text 10 Detail

      Tabel 4.3. Tabel Berita


    3. Nama Tabel  : Tblkegiatan

      Media  : Hardisk

      Isi  : Id_Kegiatan+Nama_Kegiatan+tgl_kegiatan+detail

      Primary Key  : Id_Kegiatan

      Panjang Record  : 53

      No Field Name Type file panjang Keterangan
      1 Id_Kegiatan Integer 3 Id Kegiatan
      2 Nama_Kegiatan Varchar 50 Nama kegiatan
      3 Tgl_kegiatan Date Tglkegiatan
      4 Detail Text 10 detail

      Tabel 4.4. Tabel Kegiatan


    4. Nama Tabel  : Tbsurat

      Media  : Hardisk

      Isi  : Id_surat+no_ktp +nama+Tgl_mohon+surat_mohon+status

      Primary Key  : Id_surat

      Panjang Record  : 79

      No Field Name Type file panjang Keterangan
      1 Id_surat Integer 7 Id surat
      2 No_ktp Varchar 17 No ktp
      3 nama Varchar 20 Nama
      4 Tgl_mohon Date Tgl mohon
      5 Surat_mohon Varchar 25 Surat mohon
      6 Status Varchar 10 status

      Tabel 4.5. Tabel surat

    5. Nama Tabel  : Tbuser

      Media  : Hardisk

      Isi  : no_ktp+nama +tempat_lahir+tanggal_lahir+jenkel+alamat+kota+agama+status+pekerjaan+warga_negara+username+password

      Primary Key  : no_ktp

      Panjang Record  : 79

      No Field Name Type file panjang Keterangan
      1 No_ktp Varchar 17 No_ktp
      2 Nama Varchar 30 Nama
      3 Tempat_lahir Varchar 25 Tempat_lahir
      4 Tanggal_lahir Date Tanggal_lahir
      5 Jenkel Varchar 10 jeniskelamin
      6 Alamat Text 3 Alamat
      7 Kota Varchar 50 Kota
      8 Agama Varchar 10 Agama
      9 Status Varchar 14 Status
      10 Pekerjaan Varchar 15 Pekerjaan
      11 Warga_negara Varchar 25 Warga_negara
      12 Username Varchar 15 Username
      13 Password Varchar 15 Password

      Tabel 4.6. Tabel user


    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada kelurahan kalianyar yang diusulkan penulis pada Kelurahan Kalianyar, diantaranya yaitu :

    Rancangan Tampilan Menu Utama

    Menu ini akan ditampilkan pada awal sistem pendukung keputusan ini dibuka, menu utama ini terdiri dari 4 menu yaitu Halaman Depan, Informasi, Pengguna yang dapat diakses oleh selain admin dan menu Login yang berfungsi sebagai hak akses admin atau petugas.Data Keluarga dan Pegawai akan tampil apabila user melakukan loginkarena didalamnya terdapat hak untuk melakukan proses input data dan aktifitas lain yang dapat mempengaruhi hasil keputusan penentuan keluarga miskin, Laporan dan Informasi dapat dilakukan oleh siapa saja (pengguna). Rancangan tampilan menu utama ini dapat dilihat pada gambar 4.7

    Gambar 4.5 Rancangan tampilan menu utama

    Rancangan Tampilan Login (Admin)

    Form login ini merupakan akses bagi penggunayang ingin memasuki aplikasi sistem pendukung keputusan ini, dengan cara menginputkan username dan password.. Rancangan tampilan login ini dapat dilihat pada gambar 4.6.

    Gambar 4.6 Rancangan tampilan login

    Rancangan Tampilan Ubah Password

    Menu ubah password ini digunakan apabila user ingin mengganti password lama dengan password baru. Rancangan tampilan ubah password ini dapat dilihat pada gambar4.7.

    Gambar 4.7 Rancangan tampilan ubah password

    Rancangan Tampilan Registrasi data

    Menu Registrasi data ini digunakan untuk memasukan data pemohon yang ingin membuat surat pelayanan . Rancangan tampilan registrasi ini dapat dilihat pada gambar 4.8.


    Gambar 4.8 Rancangan tampilan Registrasi data

    Rancangan Tampilan laporan status Pemohon

    Form tampilan laporan status pemohon ini merupakan data pemohon yang melakukan permohonan untuk melakukan pelayanan. Rancangan tampilan laporan status permohonan ini dapat dilihat pada gambar 4.9.


    Gambar 4.9 Rancangan tampilan Status permohonan

    Rancangan Program

    Rancangan program pada sistem pendukung keputusan ini berisi beberapa tampilan program diantaranya : Tampilan Menu Utama


    Gambar 4.10 Rancangan tampilan menu utama

    1. Tampilan Login

      Berikut ini adalah tampilan dari form Login untuk petugas/admin.



      Gambar 4.11 Rancangan tampilan login

    2. Tampilan Layanan umum


      Gambar 4.12 Rancangan tampilan layanan umum

    3. Tampilan Registrasi data


      Gambar 4.13 Rancangan tampilan registrasi data

    4. Tampilan Informasi

      Gambar 4.14 Rancangan tampilan Informasi

    5. Tampilan laporan status permohonan

      Gambar 4.15 Rancangan tampilan laporan status permohonan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Core i5
    2. Monitor  : 15”
    3. Mouse  : Wireless
    4. Keyboard  : Wireless
    5. RAM  : 2 GB
    6. Harddisk  : 40 GB
    7. Printer  : Laserjet

    Aplikasi Yang Digunakan (Software)

    1. Office 2007
    2. phpDesigner 8
    3. MySQL Server 5.0.51a
    4. Browser firefox mozilla
    5. XAMPP v.3.2.1.
    6. Adobe.Dreamweaver.CS3 Portable
    7. Adobe Photoshop CS 3

    Hak Akses (Brainware)

    Hak akses untuk mengoperasikan atau mengolah data dilakukan oleh pegawai dalam hal ini tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari seksi pelayanan umum selakuadmin/petugas dan lurah selaku pengambil keputusan atau kebijakan.

    Pengujian (Testing)

    Pengujian terhadap program pendatan keluarga ini menggunakan pengujian black box atau biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black boxberfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak

    Gambar 4.16. Gambaran testing black box

    Evaluasi

    Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.

    Implementasi

    Jadwal Penelitian dan Implementasi

    Jadwal penelitian dan implementasi dapat diuraikan menjadi poin-poin berikut :

    1. Briefing dosen pembimbing

      Briefing dilakukan guna mendapatkan proses dalam penentuan judul yang nantinya akan dilakukan penelitian.

    2. Mengumpulkan data

      Proses pengumpulan data digunakan sebagai Rancangan sistem,sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkan sistem programnya.

    3. Analisa Sistem

      Menganalisa aktifitas yang dijadikan informasi seperti data dasar keluarga yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.

    4. Rancangan Sistem

      Rancangan sistem ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

    5. Pembuatan Program

      Dalam hal ini pembuatan program dilakukan secara bertahap dengan mengentry coding yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.

    6. Testing Program

      Pengetesan program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada. dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer.

    7. Evaluasi Program

      Evaluasi program dilakukan untuk melakukan pengkajian dan proses pengolahan informasi secara berlanjut.

    8. Perbaikan Program

      Menambahkan atau mengurangi poin-poin tertentu yang tidak diperlukan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    9. PelatihanUser

      Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat.

    10. Dokumentasi

      Berbentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selama melakukan rancangan sistem hingga selesai. Dan ketika sistem berjalan masih tetap diperlukan dokumentasi yang suatu saat akan diperlukan.

    Time Schedule Penelitian

    Tabel 4.7 Time Schdule Penelitian

    NO
    Kegiatan
    Bulan
    Oktober
    November
    Desember
    Januari
    Febuari
    3
    4
    1
    2
    3
    4
    1
    2
    3
    4
    5
    1
    2
    3
    4
    5
    1
    2
    1
    Pembuatan Proposal
    2
    Seminar Proposal
    3
    Wawancara
    4
    Analisis Data
    5
    Elisitasi
    6
    Desain Sistem
    7
    Programming Sistem
    8
    Testing Program
    9
    Evaluasi
    10
    Pelatihan User
    11
    Implementasi Program
    12
    Dokumentasi

    Estimasi Biaya

    Berdasarkan spesifikasi perangkat yang diperlukandan proses yang dilakukan selama perancangan, maka perkiraan biaya yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.8 Perkiraan Biaya

    No. Jenis Kegiatan Anggaran
    1
    Pengumpulan Data Rp. 60.000,-
    2
    Perancangan Sistem Rp. 200.000,-
    3
    Pembuatan Program Rp. 1.500.000,-
    4
    Test Program Rp. 100.000,-
    5
    Perbaikan Program Rp. 100.000,-
    6
    Training User Rp. 200.000,-
    7
    Implementasi Program Rp. 200.000,-
    Total
    Rp. 2.460.000,-

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan oleh penulis mengenai perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada kelurahan kalianyar terhadap sistem yang berjalan saat ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

    1. Sistem prosedur pelayanan umum yang berjalan saat ini belum optimal dan efektif, karna belum memenuhi standard perkembangan teknologi saat ini karna pengolahan data masih belum terintegrasi dan sebagian proses masihd ilakukan secara semi komputer, sehingga pengelolaan informasi yang dihasilkan kurang maksimal dan rawan terjadi kesalahan
    2. Cara menganalisa sistem pelayanan saat ini dengan cara melihat kekurangan dan kelebihan pada sistem pelayanan saat ini dengan metode analisa swot
    3. Dengan membuat sebuah Perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web sehingga dapat mengikuti dan sesuai dengan logika yang diharapkan dengan mengikuti prosedur yang berjalan.

    Saran

    Dalam perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada kelurahan Kalianyar ini setelah melakukan observasi dan analisa pada sistem yang berjalan penulis memberikan beberapa masukan antara lain:

    1. Aplikasi program sistem informasi pelayananan masyarakat berbasis web pada kelurahan kalianyar sudah mampu memberikan kemudahan bagi pengguna sistem dari segi efektifitas pengolahan datanya namun harus dikembangkan lebih lanjut sehingga baik fitur maupun kegunaan dari sistem informasi ini lebih optimal dan bermanfaat bagi instansi pemerintah.
    2. Dikarenakan sistem ini akan menyangkut banyak data dan informasi yang akan disajikan maka disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras (hardware)ataupun perangkat lunak (software)yang sesuai dalam penggunannya.
    3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata.2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi
    2. Hartono,Bambang. 2013. Sistem Informasi ManajemenBerbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Taufiq, Rohmat.2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta:Graha Ilmu.
    5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara.
    6. 6,0 6,1 6,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL SecaraOtodidak. Jakarta: Mediakita.
    7. Raharja, Untungdan Mia Novalia Hidayati. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Tangerang: PerguruanTinggiRaharja. CCIT Journal Vol. 4 No.3, Mei 2011.
    8. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.Bandung: Informatika.
    9. Tanti, Lili.2009. "Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk MempelajariTata Bahasa Inggris". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCITVol. 3 No.2, Januari 2009
    10. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 7 No. 1, September 2013.
    11. Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.CCIT Journal Vol 4 No. 3
    12. Fahmi, Irham. 2013. ManajemenStrategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
    13. Hendro.2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Jakarta: Erlangga
    14. Rangkuti,Freddy. 2011. Teknik Menyusun StrategiKorporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT BalancedScorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    15. Hendro.2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
    16. Al-Jufri, Hamid. 2011. SistemInformasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
    17. 17,0 17,1 Darmawan, Deni. 2013. SistemInformasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    18. Aisyah, Siti danNawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi MobileMenggunakan J2ME". Tangerang: Perguruan TinggiRaharja. CCIT Journal Vol. 4 No.2, Januari2011.
    19. 19,0 19,1 Nugroho, Adi.2010. Analisis dan Perancangan SistemInformasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    20. Widodo,Prabowo Pudjo.Herlawati. 2011. Menggunakan UML.Bandung: Informatika.
    21. Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.CCIT Journal Vol 4 No. 3
    22. 22,0 22,1 22,2 Guritno, Suryodkk. 2010. Theory and Application of ITResearch. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    23. 23,0 23,1 23,2 23,3 23,4 Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa PerangkatLunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    24. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan FrameworkCodeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
    25. Puspitasari A, Heni. 2011. PemrogramanWeb Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta.
    26. Prasetio,Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Mediakita.
    27. 27,0 27,1 27,2 Arief, M.Rudyanto. 2011. Pemrograman Web DinamisMenggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    28. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  • Contributors

    Admin, Agung fajar

    Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=Si1211471703&oldid=115299"