SI0922463461: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototyping))
(SNI (Standard Nasional Indonesia))
Baris 439: Baris 439:
 
===SNI (Standard Nasional Indonesia)===
 
===SNI (Standard Nasional Indonesia)===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">SNI adalah Standard Nasional Indonesia atau Sistem Manajemen Mutu untuk Produk yaitu standard yang mengatur apakah proses produksi suatu produk yang dihasilkan telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh Standard Indonesia. Metode Pendekatan SNI mengacu pada standard ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (Process Approach), pendekatan sistem (system approach) dan juga menggunakan pola Plan - Do - Check - Action (PDCA) - Continuous Improvement.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">SNI adalah Standard Nasional Indonesia atau Sistem Manajemen Mutu untuk Produk yaitu standard yang mengatur apakah proses produksi suatu produk yang dihasilkan telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh Standard Indonesia. Metode Pendekatan SNI mengacu pada standard ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (''Process Approach''), pendekatan sistem (''system approach'') dan juga menggunakan pola ''Plan - Do - Check - Action'' (PDCA) - '''Continuous Improvement''.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Standard SNI mengatur bagaimana sistem manajemen harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk bisa menjamin mutu produknya, khususnya barang (goods), agar mutu produk tersebut sesuai dengan persyaratan pelanggan, atau persyaratan lain, maupun sesuai standard mutu yg telah ditetapkan organisasi yang berfokus pada manajemen atau pengelola mutu organisasi tersebut. Sistem audit Sertifikasi SNI dilakukan berdasarkan lokasi produk tersebut dihasilkan (Lokal / Import), kategori produk lokal adalah produk produk yang dihasilkan dalam wilayah Indonesia, sedangkan kategori Import adalah produk yang dihasilkan oleh negara produsen dan proses auditnya harus di negara produsen. Prosedur Pengajuan Sertifikasi produk SNI antara lain:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Standard SNI mengatur bagaimana sistem manajemen harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk bisa menjamin mutu produknya, khususnya barang (''goods''), agar mutu produk tersebut sesuai dengan persyaratan pelanggan, atau persyaratan lain, maupun sesuai standard mutu yg telah ditetapkan organisasi yang berfokus pada manajemen atau pengelola mutu organisasi tersebut. Sistem audit Sertifikasi SNI dilakukan berdasarkan lokasi produk tersebut dihasilkan (Lokal / Import), kategori produk lokal adalah produk produk yang dihasilkan dalam wilayah Indonesia, sedangkan kategori Import adalah produk yang dihasilkan oleh negara produsen dan proses auditnya harus di negara produsen. Prosedur Pengajuan Sertifikasi produk SNI antara lain:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan dan bermaterai.</li>
 
<li style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan dan bermaterai.</li>

Revisi per 21 Juni 2014 09.48

Daftar isi

BAB I

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) khususnya dibidang komputerisasi telah mendorong arus globalisasi dengan pesatnya. Seperti halnya perusahaan, instansi pemerintah, swasta, organisasi maupun perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan produktifitas kerja sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi ataupun data yang siap diolah.

Diperlukan suatu media pengolah data yang lebih akurat dengan harapan dapat menunjang proses produktifitas yang lebih cepat, tepat dan efisien. Untuk mewujudkan hal demikian maka diperlukan sebuah sistem pengolah data yang dapat bekerja dan membantu proses olah data, dengan harapan data yang di hasilkan lebih akurat dalam waktu yang lebih singkat.

Oleh karena itu banyak produsen yang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu alat yang dapat mendukung proses olah data dengan menggunakan sistem yang lebih terkomputerisasi. contohya adalah meningkatkan proses pengolahan data produksi yang terjadi pada PT. SSBP, yang semula masih berupa tulisan tangan dan perhitungan menggunakan kalkulator menjadi terkomputerisasi. Agar dapat meningkatkan sistem yang ada, maka dibutuhkan sebuah sistem pengolah data yang dapat menunjang berjalannya proses produktifitas tersebut. Dan juga dapat mempermudah kinerja sistem, khususnya sistem administrasi.

Sistem administrasi baik secara manual maupun yang sudah terkomputerisasi, memegang peranan yang sangat penting pada setiap perusahaan. Maka pengelolaan sistem administrasi yang baik akan lebih mendukung berkembangnya suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan proses produksi pada perusahaan tersebut.

PT. SSBP (PT. Sinar Surya Baja Profilindo) merupakan perusahaan yang bergerak sebagai produsen pipa baja (pipa bulat dan pipa kotak) dan pipa chennai channel (C-Channel/CNP) yang terbuat dari bahan plat baja lembaran. PT. SSBP telah beroprasi sejak tahun 2007 dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 karyawan. Walau PT. SSBP tergolong perusahaan baru, akan tetapi PT. SSBP telah memiliki beberapa sertifikasi management mutu, diantaranya ISO 9001 : 2008 dan SAI Global dan juga memiliki sertifikasi produk yang diantaranya SNI 0068-2003, SNI 0138-1987. Dengan adanya beberapa sertifikasi tersebut, PT. SSBP berkomitmen untuk menerapkan standarisasi dengan prosedur management mutu dalam setiap pekerjaan yang bersangkutan dengan proses berjalannya perusahaan.

Ada beberapa jenis kegiatan dan proses pekerjaan pada PT. SSBP. Mulai dari aktifitas penjualan, perencanaan produksi, produksi, dokumentasi hasil produksi hingga penyimpanan hasil produksi. Semua hal tersebut harus dilakukan berdasarkan prosedur.

Proses produksi bisa terjadi apabila surat permintaan produksi telah diolah menjadi surat perintah produksi. Untuk mengolah surat permintaan produksi diperlukan pengolah surat permintaan produksi menjadi perintah produksi. Surat permintaan produksi pada PT. SSBP disebut WO (Work Order). WO berisi nomer WO, Divisi yang akan memproduksi, tanggal terbitnya WO. nama pelanggan, sepesifikasi yang diminta pelanggan, lama pengerjaan, jenis-jenis barang yang dipesan dan jumlah permintaan.

WO yang telah dibuat akan diberikan kepada divisi PPIC ADM untuk diolah menjadi surat perintah produksi. Pada PT. SSBP surat perintah produksi disebut PO (Production Order). Setelah WO diolah, biasanya menghasilkan beberapa PO. PO berisi nama pelanggan, jenis barang, prediksi berat hasil produksi, jenis bahan baku, lebar bahan baku, berat bahan baku yang diperlukan untuk produksi, identitas bahan baku yang akan diproduksi dan opsi yang mendukung lainya.

Pada proses pengolahan WO menjadi beberapa PO diperlukan perhitungan matematika yang rumit dan dituntut harus akurat. Perhitungan tersebut bertujuan untuk membuat data informasi dan kebutuhan material yang akan digunakan untuk produksi secara teori, yang diantaranya :

  1. Lebar bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pipa.
  2. Menghitung berat perpipa.
  3. Menghitung berat bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi pipa.
  4. Menghitung prakiraan berat pipa yang gagal produksi (reject).
  5. Menghitung total bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.

Kesalahan pada proses perhitungan bisa berakibat fatal pada hasil produksi atau gagalnya produksi. Pada sistem saat ini, pengolahan WO masih menggunakan tulisan tangan dan untuk menghitung menggunakan kalkulator. WO yang telah dihitung akan menghasilkan kumpulan konsep PO. Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa kelemahan pada sistem pengolahan WO yang berjalan saat ini, Diantaranya :

  1. Kesalahan dalam pemembuatan WO itu sendiri, diantaranya :
  2. a. Salah mencantumkan spesifikasi.

    b. Salah dalam penulisan deskripsi produk.

  3. Kesalahan pada proses perhitungan.
  4. Kesalahan membaca angka pada lembar konsep PO.
  5. Proses perhitungan membutuhkan waktu yang cukup lama.
  6. Terlihat tidak rapih (tidak sesuai dengan sertifikasi manajemen mutu yang telah dimiliki perusahaan)
  7. Lembar konsep PO rentan hilang dan bisa berakibat fatal dalam proses dokumentasi.

Berdasarkan data produksi pada tahun 2011 dan 2012, itensitas produksi pada PT. SSBP perbulannya mencapai angka ribuan ton. Berikut Table produksi PT. SSBP tiap tahunnya :

Berdasarkan tabel tersebut pada tahun 2012 terjadi penurunan kuantitas produksi pipa di banding tahun 2011. Penurunan tersebut masih dianggap wajar, karena tidak melebih dari 3 Ton dimana tiap tahunnya produksi pipa bisa melebih dari 20 Ton. Akan tetapi terjadi peningkatan drastis pada produksi C-Channel/Cnp dibanding Tahun 2011, terjadi peningkatan produksi lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya.

Setelah PO dibuat maka dibuat jadwal produksi. Jadwal produksi pada PT. SSBP disebut Schedule. Schedule berfungsi sebagai pemantau proses produksi. Pada sistem saat ini schedule dibuat menggunakan MS.Excel.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, dibutuhkan suatu penunjang untuk mengolah WO yang berupa perangkat lunak komputer. Perangkat lunak ini dibutuhkan untuk mengolah WO menjadi konsep PO hingga dapat membantu dan mengurangi resiko yang ada pada proses pengerjaan PO. Dan juga perangkat lunak ini akan terintegrasi dengan proses pembuatan schedule, sehingga pembuatan schedule tidak lagi menggunakan MS. Excel melainkan menggunakan perangkat lunak khusus dengan tujuan mempermudah dan mempercepat pengerjaan schedule. maka dalam penulisan skripsi ini peneliti mengambil judul ”Perancangan Perangkat Lunak Pengolah Perintah Kerja Produksi dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP” dengan harapan dapat memberikan solusi terbaik pada PT. SSBP.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

  1. Bagaimana proses olah data produksi (Perintah kerja/WO dan Laporan hasil produksi) pada PT. SSBP ?
  2. Apakah kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana merancang sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan dalam proses mengolah data produksi dan dapat terintegrasi dengan sistem yang ada tanpa harus melakukan banyak perubahan pada sistem tersebut ?

Tujuan Dan Manfaat

Tujuan penelitian

Penulisan yang dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisa prosedur-prosedur dan pelaksanaan proses pelaporan produksi pada PT. SSBP.
  2. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem olah data produksi pada PT. SSBP.
  3. Untuk mengembangkan sistem olah data produksi pada PT. SSBP agar dapat lebih baik dari sistem sebelumnya.

Manfaat Penelitian

Menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan perangkat lunak pengolah perintah produksi dan jadwal produksi yang maksimal sehingga dapat mengatasi permasalahaan yang sering terjadi pada sistem yang sebelumnya sesuai dengan kebutuhan guna menghasilkan data yang lebih cepat, tepat, akurat, dan efisien.

Ruang Lingkup Penelitian

Supaya pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan sempurna, maka diharuskan adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup hanya dibatasi pada pengolahan surat permintaan produksi dari marketing, membuat laporan konsep PO, input data hasil produksi, penjadwalan produksi sampai dengan membuat laporan jadwal kerja produksi.

Metode Penelitian

Metode penelitian dalam suatu penelitian sangat diperlukan keberadaannya untuk memecahkan masalah yang ada saat ini, metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang sedang di hadapi pada masa sekarang dan dititik beratkan pada observasi.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi.
  2. Metode ini untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulis laporan ini, penulis menggunakan cara pengamatan langsung di PT. SSBP terhadap segala sesuatu yang ada kaitannya dengan objek penelitian.

  3. Metode Wawancara.
  4. Metode ini untuk mendapatkan data atau informasi. penulis membuat daftar pertanyaan dan mengadakan tanya jawab kepada narasumber sekaligus pembimbing lapangan Bapak Ir.Suwarman selaku Manager PPIC, Bapak Ade Hermana selaku Supervisor PPIC, serta Catur Widhi Saputra selaku staff PPIC.

  5. Metode Kuisioner.
  6. Metode ini sebagai penunjang bagi penulis untuk mendapatkan data dari setiap pekerja yang bersangkutan dengan proses pengembangan sistem yang ada pada divisi PPIC ADM, dengan cara membagikan lembar kuisioner kepada setiap pekerja tersebut.

  7. Metode Study Pustaka.
  8. Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mencari bahan atau sumber-sumber materi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dari buku-buku yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang penulis lakukan, serta dokumen-dokumen perusahaan yang terdapat pada bagian PPIC yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Metode Analisa (SWOT)

Analisa SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu sistem.

Dengan metode analisa SWOT, peneliti mencoba menganalisa sistem pengolah data produksi yang sedang berjalan dan analisa sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan

Perancangan sistem pengolah data produksi pada PT. SSBP menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap Pembuatan Use Case Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Berikut Tahapan-tahapan dalam Prototyping yang peneliti lakukan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan kebutuhan.

    Pelanggan (divisi PPIC ADM) dan pengembang (peneliti) bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dikembangkan.

  2. Membangun prototyping.

    Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

  3. Evaluasi protoptyping.

    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

  4. Mengkodekan Sistem.

    Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  5. Menguji Sistem.

    Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode Black Box.

  6. Evaluasi Sistem.

    Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan. jika tidak, maka akan mengulangi langkah 4 dan 5.

  7. Menggunakan Sistem.

    Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub – sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan kuliah kerja praktek yang membahas tentang definisi sistem, definisi analisa sistem, definisi data, definisi informasi, teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini, beserta literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. SSBP, analisis proses, analisis kontrol, analisa batasan sistem, analisis kebutuhan sistem, urutan prosedur olah data produksi perusahaan yang berjalan, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, serta draft elisitasi yang berisikan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III serta final draf elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang urusan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem dapat menggunakan UML yang terdiri dari (Use Case Diagram, Activity Diagram) rancangan basisdata menggunakan Class Diagram, dan juga berisikan rancangan Prototype serta implementasi yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut. Saran tersebut ditunjukkan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisi sistem yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya. Sistem adalah suatu jaringan kejadari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Yustianti, 2012:5).

Definisi Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2009 : 54) :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Karakteristik Sistem

Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah (Kristanto 2008:5):

  1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak adalah sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan system yang biasa dilihat secara mata bisa dan biasanya digunakan oleh manusia.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah sistem sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

Klasifikasi Sistem

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Mulyanto, 2009:247)

  1. Akurasi (accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  2. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    A. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    B. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    C. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  4. Relevansi (relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Mulyanto, 2009:247).

Definisi Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Goal, 2008:14).

Kualitas Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi (Mulyanto, 2009:247).

  1. Sumber Daya Manusia
  2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

  3. Sumber Daya Hardware
  4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

  5. Sumber Daya Software
  6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

  7. Sumber Daya Data
  8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

  9. Sumber Daya Jaringan
  10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Mulyanto, 2009:247).

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

UML adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku (Jurnal CCIT 2008 : 70).

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

A. Sesuatu (things)

  1. Structural things Merupakan bagian dari yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
  2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan prilaku sepanjang ruang waktu.
  3. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Peket-peket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalkannya model-model dan subsistem-subsistem.
  4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

  1. Kebergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang menjadi pada suatu elemen mendiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (idependent).
  2. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  3. Generalisasi Merupakan hubungan diman objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancertor). Arah dari atas kebawah dari objek induk keobjek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
  4. Realisasi Merupakan operasi yang bener-bener dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram Use Case yaitu suatu deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Jurnal CCIT. 2008 : 71).
  2. Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  3. Class Diagram Class Diagram yaitu suatu spesifikasi yang jaika diintansikan akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan (atribut / property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut ( metode / fungsi) (Jurnal CCIT. 2008 : 71).
  4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  5. Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
  6. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
  7. Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Pemrograman Visual Berbasis Desktop

Pemrograman Visual Berbasis Desktop adalah pemrograman yang di lakukan dengan memanipulasi elemen-elemen visual yang di lakukan pada sebuah PC tunggal yang pengoperasiannya tidak bergantung pada PC lain dalam jaringan maupun web (Diandra, 2012:13).

Contoh software pemrograman visual :

  1. Visual Basic : Visual Basic merupakan pemrograman visual berbasis desktop
  2. Visual Net : Visual Net merupakan pemrograman visual berbasis web

Menjelaskan IDE Aplikasi Bahasa Pemrograman

IDE merupakan kependekan dari Integrated Development Environment atau Integrated Design Environment atau Integrated Debugging Environment. IDE adalah bagian aplikasi yang menyediakan fasilitas baru bagi programmer untuk melakukan RPL(Rekayasa Perangkat Lunak). IDE terdiri atas:

  1. Source Code Editor
  2. Compiler
  3. Interpreter Tool
  4. Debugger

Visual Studio

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal. Komponen aplikasinya bisa dalam bentuk aplikasi konsol, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe.

Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework).

Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19 November 2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5. Versi sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan 3.0. Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual Studio 2002 ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas kini dikenal dengan sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan Microsoft .NET Framework. Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET, terdapat Microsoft Visual Studio 6.0 (VS1998).

Visual Basic

A. Mengenai Visual Basic

Visual Basic atau VB adalah merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi dan merupakan pengembang dari versi Basic. Basic merupakan kependekan dari Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code. Basic adalah bahasa pemrograman yang mendukung konsep berorientasi objek atau OOP (Object Oriented Programing).

B. IDE Dalam Visual Basic

IDE pada VB merupakan IDE yang sangat praktis dan lengkap. Salah satu fitur dalam IDE VB adalah tampilan praktis dan design GUI (Graphical User Interface).

Bagian IDE memiliki fungsi masing-masing yakni:

  1. Jendela Project Explorer berisi daftar dari semua modul yang ada dalam aplikasi yang dibangun. Modul-modul tersebut tersusun berdasarkan tipe atau dapat pula berdasarkan alphabet dengan mengklik ikon paling kanan pada project window.
  2. Jendela Form Designer / Form Window merupakan tempat mendesign antar muka dari aplikasi yang dibuat.
  3. Jendela Toolbox berisi objek-objek yang dapat diletakkan pada form.
  4. Jendela Code digunakan untuk menulis kode program yang mengatur perilaku objek-objek aplikasi.
  5. Jendela Properties berisikan deskripsi objek yang sedang aktif.
  6. Jendela Color Pallete digunakan untuk menentukan warna objek.
  7. Jendela Form Layout menunjukkan bagaimana peletakkan sebuah form akan ditampilkan pada saat dijalankan.
  8. Jendela Immediate biasanya digunakan bersama jendela Watch untuk melihat tampilan program pada proses Debugging.
  9. Jendela Object Browser digunakan untuk menelusuri external libararies. Melalui jendela ini kita dapat mempelajari objek beserta atribut, kejadian, dan metode yang dimilikinya.
  10. Jendela Local akan aktif hanya pada saat program dijalankan. Jendela ini berisi nilai dari sejumlah variabel yang bersifat local dalam sebuah prosedur atau modul.
  11. Jendela Watch digunakan memonitor nilai dari suatu variable baik bersifat lokal maupun global.

Visual Basic .Net

Microsoft Visual Basic .NET merupakan sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

Visual Basic 2008

Microsoft Visual Basic 2008 adalah program untuk membuat aplikasi microsoft windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. (Sunyoto, 2007:1)

Microsoft Visual Basic 2008 adalah Salah satu kelompok bahasa pemrograman yang dibua Microsoft dan tergabung dalam satu paket bahasa pemrograman tersebut terdiri dari Microsoft Visual C# 2008, Microsoft Visual Basic 2008, Microsoft C++ dan Microsoft Web developer 2008. (Hendrayudi, 2009:2)

MYSQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). MySQL bersifat gratis atau open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis (Anhar, 2010:21).

Sejarah MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB dan pada akhirnya berubah nama menjadi MySQL AB. Sekitar tahun 1994-1995, TcX membuat database MySQL untuk mengembangkan aplikasi web bagi clientnya. TcX merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database.

Michael Widenius atau disebut ”Monty” adalah pengembang satu-satunya di TcX. Dengan berlandaskan pada aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri. Dia memutuskan untuk mencari antarmuka SQL yang sangat tepat untuk ditempelkan di batasnya. Awalnya dia menggunakan mSQL singkatan dari mini SQL (Structure Query Language). Dia beranggapan bahwa MySQL merupakan satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu. Namun setelah dia melakukan uji coba, ternyata MySQL tidak cukup cepat dan fleksibel. Dan pada versi pertama MySQL tidak memiliki indeks.

DataBase (Basis Data)

Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field (Anhar, 2010:45). Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah. Sebelum diolah, data dikumpulkan di dalam suatu file database.

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT, 2009 : 307) :

A. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.

B. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

C. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.

  1. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
  2. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
  3. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat program, pada saat pembuatan sebuah jendela program, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi program. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design program. Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi program) yang ada di dalam jendela Program.

Di dalam dunia internet, MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan selain database yang bersifat share ware seperti Ms Access.

Field

Field adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record diatas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields NamaUser dan Password (Anhar, 2010:45 ).

Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record Record Number (Anhar, 2010:45).

Rancangan Database

Rancangan database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence (Jurnal CCIT, 2009 : 307).

Database Terdistribusi

Database terdistribusi merupakan sebuah database yang berada di bawah kontrol DBMS di multiple komputer dalam lokasi fisik yang sama atau di sebarkan melalui jaringan komputer yang saling terkoneksi (Jurnal CCIT, 2009 : 33).

SNI (Standard Nasional Indonesia)

SNI adalah Standard Nasional Indonesia atau Sistem Manajemen Mutu untuk Produk yaitu standard yang mengatur apakah proses produksi suatu produk yang dihasilkan telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh Standard Indonesia. Metode Pendekatan SNI mengacu pada standard ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (Process Approach), pendekatan sistem (system approach) dan juga menggunakan pola Plan - Do - Check - Action (PDCA) - 'Continuous Improvement.

Standard SNI mengatur bagaimana sistem manajemen harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk bisa menjamin mutu produknya, khususnya barang (goods), agar mutu produk tersebut sesuai dengan persyaratan pelanggan, atau persyaratan lain, maupun sesuai standard mutu yg telah ditetapkan organisasi yang berfokus pada manajemen atau pengelola mutu organisasi tersebut. Sistem audit Sertifikasi SNI dilakukan berdasarkan lokasi produk tersebut dihasilkan (Lokal / Import), kategori produk lokal adalah produk produk yang dihasilkan dalam wilayah Indonesia, sedangkan kategori Import adalah produk yang dihasilkan oleh negara produsen dan proses auditnya harus di negara produsen. Prosedur Pengajuan Sertifikasi produk SNI antara lain:

  1. Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan dan bermaterai.
  2. Daftar isian permohonan SPPT SNI
  3. Akte Perusahaan
  4. NPWP
  5. SIUP / IUI
  6. Company Profil / Brosur Perusahaan
  7. Sertifikat Merk / Surat Pendaftaran Merk dari HAKI
  8. Surat pelimpahan merk apabila bukan merk sendiri.
  9. Surat Penunjukan Importir (Khusus produk import)
  10. Pedoman Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
  11. Prosedur Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
  12. Sertifikat ISO 9001:2008
  13. Pembubuhan Tanda SNI pada Produk atau kemasan

Manfaat Penerapan SNI

Manfaat dengan diterapkannya SNI bagi produsen antara lain :

  1. Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratan-persyaratan pelanggan.
  2. Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional.
  3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para karyawan, pelangan dan pemasok.
  4. Persyaratan pematuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan.
  5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi secara terus menerus dan adanya mampu telurus suatu produk dan pelayanan.

ASTM (American Society for Testing dan Material)

ASTM International, awalnya dikenal sebagai American Society for Testing dan Material (ASTM), dibentuk lebih dari satu abad lalu, ketika forward-pemikiran kelompok insinyur dan ilmuwan got sama untuk alamat rel sering istirahat di jalan kereta api burgeoning industri. Pekerjaan mereka menyebabkan standarisasi pada baja yang digunakan dalam pembangunan jalur kereta api, jalan kereta api akhirnya meningkatkan keselamatan bagi masyarakat. Sebagai abad baru progressed dan industri, pemerintah dan lingkungan perkembangan baru dibuat standarisasi persyaratan, ASTM menjawab panggilan konsensus dengan standar yang telah membuat produk-produk dan layanan yang lebih aman, lebih baik dan lebih hemat biaya. Bangga dengan visi dan meneruskan tradisi yang dimulai pada 1898 masih merupakan tanda dari ASTM International.

Hari ini, ASTM terus memainkan peran kepemimpinan dalam mengatasi standarisasi kebutuhan pasar global. Dikenal yang terbaik di kelas praktik standar untuk pengembangan dan pengiriman, ASTM adalah di garis terdepan dalam penggunaan teknologi inovatif untuk membantu anggotanya melakukan standar pembangunan, sementara juga meningkatkan aksesibilitas dari ASTM International standar ke seluruh dunia.

ASTM terus menjadi standar forum pilihan yang beragam dari berbagai industri yang berkumpul di bawah payung ASTM standarisasi untuk memecahkan tantangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pihak yang terlibat dalam masalah-masalah mulai dari keselamatan penerbangan di rekreasi, untuk kabel fiber optic instalasi utilitas di bawah tanah, ke tanah air keamanan, telah berkumpul di bawah konsensus ASTM untuk menetapkan standar bagi industri.

Standar ASTM yang dikembangkan di pekerjaan lebih dari 30.000 anggota ASTM. Ahli teknis ini merupakan produsen, pengguna, konsumen, pemerintah dan akademisi dari lebih dari 120 negara. Partisipasi dalam ASTM International adalah terbuka untuk semua bahan dengan bunga, di mana saja di dunia.

ASTM International adalah salah satu yang terbesar sukarela standar pengembangan organisasi di seluruh dunia-sumber yang terpercaya untuk standar teknis untuk materi, produk, sistem, dan jasa. Dikenal dengan kualitas teknis tinggi dan pasar relevansi, standar ASTM International memiliki peran penting dalam informasi infrastruktur yang panduan desain, manufaktur dan perdagangan dalam ekonomi global

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Dalam perancangan perangkat lunak, penulis menggunakan metode prototype, yaitu suatu ide dasar yang memungkinkan pengembang untuk membuat suatu model perangkat lunak. Penulis beranggapan bahwa prototype merupakan metode perancangan perangkat lunak yang efektif, karena prototype bertindak sebagi mekanisme untuk melikiskan kebutuhan sistem, dan tidak menutup kemungkinan jika ide dasar ini lebih dikembangkan menjadi suatu perangkat lunak yang lebih efektif dan efisien.

Seperti semua pendekatan ke pengembangan perangkat lunak, membuat prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dengan cara menggambarkan dan mendefinisikan keseluruhan keluaran (output) yang diinginkan secara singkat. Langkah kedua, yaitu mendesain secara cepat dengan memusat pada suatu penyajian aspek perangkat lunak dimana akan terlihat masukan dan keluaran oleh pemakai. Kemudian desain tersebut akan dibangun kearah konstruksi suatu prototipe. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh pemakai dan kemudian dilakukan perbaikan kebutuhan untuk pengembangan perangkat lunak. Setelah dilakukan perbaikan, maka perangkat lunak ini akan menjadi produk yang siap pakai.

Pengertian Analisis SWOT

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Definisi Elisitasi

Requirement Elicitation

Requirement Elicitation Planning

Requirement Elicitation Problems

Teori Khusus

Perancangan Sistem

Definisi Perancancangan Sistem

Tujuan Perancangan Sistem

Definisi Perangkat

Perangkat Lunak

Pengertian Perangkat Lunak

Karakteristik Perangkat Lunak

Definisi Pengolah

Definisi Perintah

Definisi Produksi

Penjadwalan Produksi

Literatur Review

Hipotesis Penelitian

BAB III

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. Sinar Surya Baja Profilindo

Sejarah Singkat PT. Sinar Surya Baja Profilindo

Visi dan Misi PT. Sinar Surya Baja Profilindo

Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Konfigurasi Sistem

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Analisa Proses

Urutan Prosedur

Prosedur Pengolahan Surat Perintah Kerja Produksi

Prosedur Pembuatan Laporan Jadwal Kerja (Schedule)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Activity Diagram

Sequence Diagram

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Konsep Akhir Elisitasi

BAB IV

Usulan Rancangan Prosedur Penelitian

Diagram Rancangan Sistem Perangkat Lunak yang Diusulkan

Use Case Diagram Untuk Admin

Activity Diagram yang Diusulkan untuk Admin

Class Diagram yang Diusulkan

Squence Diagram yang Diusulkan

State Diagram yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Perancangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Rancangan Prototype / Tampilan Program yang Diusulkan

Menu Login

Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Input WO (Perintah Kerja) Pipa Kotak, Pipa Bulat Dan CNP

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Kotak

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Bulat

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) CNP/C-Channel

Tampilan Menu Ubah Status PO

Tampilan Menu Input Laporan Harian

Implementasi Sistem yang diusulkan

Tata Laksana Sistem

Rencana Implementasi Program

Jadwal Penelitian

BAB V

Kesimpulan

Kesimpulan Pada Rumusan Masalah

Kesimpulan Pada Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Pada Tujuan Penelitian

Kesimpulan Pada Manfaat Penelitian

Kesimpulan Pada Metodologi

Kesimpulan Pada Pengumpulan Data

Kesimpulan Pada Analisa Sistem

Kesimpulan Pada Perancangan dan Implementasi

Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Adi, Admin