SI0922463461

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH

PERINTAH KERJA PRODUKSI DAN JADWAL

PRODUKSI PADA PT. SSBP

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0922463461
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2013/2014

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH

PERINTAH KERJA PRODUKSI DAN JADWAL

PRODUKSI PADA PT. SSBP

Disusun Oleh :

NIM
: 0922463461
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 05062

ABSTRAKSI

Dunia teknologi komputer dan komunikasi sekarang ini semakin maju dan berkembang pesat, alatnya pun semakin canggih dan modern. Sama halnya dengan dunia perindustrian. Perkembangan di bidang perindustrian juga semakin berkembang pesat. Oleh sebab itu, persaingan di dunia industri menjadi semakin ketat. Apabila tidak mengikuti perkembangan teknologi, maka suatu industri akan tertinggal oleh para pesaing industri lainya. Untuk bisa bersaing dengan para kompetitor industri, dibutuhkan teknologi yang semakin baik dalam setiap pengelolaan sistem manajemen industri tersebut. Hal ini berlaku juga untuk PT. SSBP divisi PPIC ADM. Untuk proses pengolahan data pra dan pasca produksi dibutuhkan sistem yang saling terintegrasi dan terkomputerisasi untuk memaksimalkan produktifitas produksi. Sedangkan, sistem pengolahan perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi pada PT. SSBP dalam hal pencatatannya masih belum terkomputerisasi dengan baik dan pembuatan laporan yang hanya menggunakan aplikasi Microsoft Excel belum mempunyai suatu sistem yang menghasilkan informasi secara cepat dalam mengolah data-data administrasinya. Sehingga, permasalahan yang sering terjadi yaitu pencatatan dan penyajian laporan konsep produksi dan jadwal produksi yang diinginkan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyampaiannya, penyimpanannya tidak terjamin, dan memakai memori komputer yang cukup besar. Hasil akhir yang dicapai dari Penelitian ini yaitu terbentuknya suatu sistem yang terkomputerisasi dengan baik serta hasil rancangan yang diusulkan dalam pengembangan perangkat lunak pengolah perintah produksi dan jadwal kerja produksi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional dan mengatasi permasalahan yang ada pada sistem pengolah perintah produksi dan jadwal kerja produksi pada PT. SSBP.

Kata Kunci : Pengolah Perintah kerja,Jadwal kerja, Produksi, Excell.

ABSTRACT

The world of computer and communications technology is now more advanced and rapidly evolving, the tools became more sophisticated and modern. Similarly, the industrial world. Developments in the field of industry is also growing rapidly. Therefore, competition in the industry becomes increasingly stringent. If not keep up with technology, then the industry will be left behind by other industry competitors. To be able to compete with industry competitors, the better technology is needed in each of the management of the industrial management system. This applies also to the PT. SSBP PPIC division of ADM. For the data pre-processing and post-production needed an integrated system to maximize productivity and computerized production. Meanwhile, work order processing system of production and production work schedules at PT. SSBP in terms of computerized recording is still not well and report that only use the application Microsoft Excel does not have a system that generates timely information in administrative data processing. Thus, the problem is often the case that the recording and presentation of the concept and production of the desired production schedule requires a considerable time in the delivery, storage is not guaranteed, and wearing a big enough computer memory. The end result is achieved from this research is the creation of a computerized system well and the proposed design results in the development of software processing production orders and schedules production is expected to improve operational performance and address the existing problems in the production and processing systems command work schedule production at PT. SSBP.

Keywords: Processing Work orders, work schedules, production, Excel.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah menganugerahkan nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH PERINTAH KERJA PRODUKSI DAN JADWAL PRODUKSI PADA PT. SSBP.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, sebagai Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, sebagai Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika (TI).
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I.
  5. Bapak Triyono, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II.
  6. Bapak Vicky Verdinand, selaku Manager HRD/GA PT. SSBP yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan observasi.
  7. Bapak Ir. Suwarman Wardzuki, selaku Manager PPIC ADM yang telah menjadi pembimbing lapangan yang telah membantu penulis selama melakukan observasi.
  8. Bapak Ade Hermana dan Bapak Catur Widhi Saputra, yang telah membantu penulis menyediakan data-data pendukung kepada penulis selama penulis melakukan observasi.
  9. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil.
  10. Rekan-rekan kerja divisi PPIC ADM yang telah mendukung penulis untuk melakukan observasi.
  11. Teman – teman dan semua pihak yang telah membantu Penulis yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penulisan laporan ini akan Penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja maupun para dosen yang membaca laporan ini khususnya.


Tangerang, Juni 2014
Adi Irawan
NIM. 0922463461

Daftar isi

BAB I

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) khususnya dibidang komputerisasi telah mendorong arus globalisasi dengan pesatnya. Seperti halnya perusahaan, instansi pemerintah, swasta, organisasi maupun perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan produktifitas kerja sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi ataupun data yang siap diolah.

Diperlukan suatu media pengolah data yang lebih akurat dengan harapan dapat menunjang proses produktifitas yang lebih cepat, tepat dan efisien. Untuk mewujudkan hal demikian maka diperlukan sebuah sistem pengolah data yang dapat bekerja dan membantu proses olah data, dengan harapan data yang di hasilkan lebih akurat dalam waktu yang lebih singkat.

Oleh karena itu banyak produsen yang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu alat yang dapat mendukung proses olah data dengan menggunakan sistem yang lebih terkomputerisasi. contohya adalah meningkatkan proses pengolahan data produksi yang terjadi pada PT. SSBP, yang semula masih berupa tulisan tangan dan perhitungan menggunakan kalkulator menjadi terkomputerisasi. Agar dapat meningkatkan sistem yang ada, maka dibutuhkan sebuah sistem pengolah data yang dapat menunjang berjalannya proses produktifitas tersebut. Dan juga dapat mempermudah kinerja sistem, khususnya sistem administrasi.

Sistem administrasi baik secara manual maupun yang sudah terkomputerisasi, memegang peranan yang sangat penting pada setiap perusahaan. Maka pengelolaan sistem administrasi yang baik akan lebih mendukung berkembangnya suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan proses produksi pada perusahaan tersebut.

PT. SSBP (PT. Sinar Surya Baja Profilindo) merupakan perusahaan yang bergerak sebagai produsen pipa baja (pipa bulat dan pipa kotak) dan pipa chennai channel (C-Channel/CNP) yang terbuat dari bahan plat baja lembaran. PT. SSBP telah beroprasi sejak tahun 2007 dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 karyawan. Walau PT. SSBP tergolong perusahaan baru, akan tetapi PT. SSBP telah memiliki beberapa sertifikasi management mutu, diantaranya ISO 9001 : 2008 dan SAI Global dan juga memiliki sertifikasi produk yang diantaranya SNI 0068-2003, SNI 0138-1987. Dengan adanya beberapa sertifikasi tersebut, PT. SSBP berkomitmen untuk menerapkan standarisasi dengan prosedur management mutu dalam setiap pekerjaan yang bersangkutan dengan proses berjalannya perusahaan.

Ada beberapa jenis kegiatan dan proses pekerjaan pada PT. SSBP. Mulai dari aktifitas penjualan, perencanaan produksi, produksi, dokumentasi hasil produksi hingga penyimpanan hasil produksi. Semua hal tersebut harus dilakukan berdasarkan prosedur.

Proses produksi bisa terjadi apabila surat permintaan produksi telah diolah menjadi surat perintah produksi. Untuk mengolah surat permintaan produksi diperlukan pengolah surat permintaan produksi menjadi perintah produksi. Surat permintaan produksi pada PT. SSBP disebut WO (Work Order). WO berisi nomer WO, Divisi yang akan memproduksi, tanggal terbitnya WO. nama pelanggan, sepesifikasi yang diminta pelanggan, lama pengerjaan, jenis-jenis barang yang dipesan dan jumlah permintaan.

WO yang telah dibuat akan diberikan kepada divisi PPIC ADM untuk diolah menjadi surat perintah produksi. Pada PT. SSBP surat perintah produksi disebut PO (Production Order). Setelah WO diolah, biasanya menghasilkan beberapa PO. PO berisi nama pelanggan, jenis barang, prediksi berat hasil produksi, jenis bahan baku, lebar bahan baku, berat bahan baku yang diperlukan untuk produksi, identitas bahan baku yang akan diproduksi dan opsi yang mendukung lainya.

Pada proses pengolahan WO menjadi beberapa PO diperlukan perhitungan matematika yang rumit dan dituntut harus akurat. Perhitungan tersebut bertujuan untuk membuat data informasi dan kebutuhan material yang akan digunakan untuk produksi secara teori, yang diantaranya :

  1. Lebar bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pipa.
  2. Menghitung berat perpipa.
  3. Menghitung berat bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi pipa.
  4. Menghitung prakiraan berat pipa yang gagal produksi (reject).
  5. Menghitung total bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.

Kesalahan pada proses perhitungan bisa berakibat fatal pada hasil produksi atau gagalnya produksi. Pada sistem saat ini, pengolahan WO masih menggunakan tulisan tangan dan untuk menghitung menggunakan kalkulator. WO yang telah dihitung akan menghasilkan kumpulan konsep PO. Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa kelemahan pada sistem pengolahan WO yang berjalan saat ini, Diantaranya :

  1. Kesalahan dalam pemembuatan WO itu sendiri, diantaranya :
  2. a. Salah mencantumkan spesifikasi.

    b. Salah dalam penulisan deskripsi produk.

  3. Kesalahan pada proses perhitungan.
  4. Kesalahan membaca angka pada lembar konsep PO.
  5. Proses perhitungan membutuhkan waktu yang cukup lama.
  6. Terlihat tidak rapih (tidak sesuai dengan sertifikasi manajemen mutu yang telah dimiliki perusahaan)
  7. Lembar konsep PO rentan hilang dan bisa berakibat fatal dalam proses dokumentasi.

Berdasarkan data produksi pada tahun 2011 dan 2012, itensitas produksi pada PT. SSBP perbulannya mencapai angka ribuan ton. Berikut Table produksi PT. SSBP tiap tahunnya :

Berdasarkan tabel tersebut pada tahun 2012 terjadi penurunan kuantitas produksi pipa di banding tahun 2011. Penurunan tersebut masih dianggap wajar, karena tidak melebih dari 3 Ton dimana tiap tahunnya produksi pipa bisa melebih dari 20 Ton. Akan tetapi terjadi peningkatan drastis pada produksi C-Channel/Cnp dibanding Tahun 2011, terjadi peningkatan produksi lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya.

Setelah PO dibuat maka dibuat jadwal produksi. Jadwal produksi pada PT. SSBP disebut Schedule. Schedule berfungsi sebagai pemantau proses produksi. Pada sistem saat ini schedule dibuat menggunakan MS.Excel.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, dibutuhkan suatu penunjang untuk mengolah WO yang berupa perangkat lunak komputer. Perangkat lunak ini dibutuhkan untuk mengolah WO menjadi konsep PO hingga dapat membantu dan mengurangi resiko yang ada pada proses pengerjaan PO. Dan juga perangkat lunak ini akan terintegrasi dengan proses pembuatan schedule, sehingga pembuatan schedule tidak lagi menggunakan MS. Excel melainkan menggunakan perangkat lunak khusus dengan tujuan mempermudah dan mempercepat pengerjaan schedule. maka dalam penulisan skripsi ini peneliti mengambil judul ”Perancangan Perangkat Lunak Pengolah Perintah Kerja Produksi dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP” dengan harapan dapat memberikan solusi terbaik pada PT. SSBP.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

  1. Bagaimana proses olah data produksi (Perintah kerja/WO dan Laporan hasil produksi) pada PT. SSBP ?
  2. Apakah kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana merancang sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan dalam proses mengolah data produksi dan dapat terintegrasi dengan sistem yang ada tanpa harus melakukan banyak perubahan pada sistem tersebut ?

Tujuan Dan Manfaat

Tujuan penelitian

Penulisan yang dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisa prosedur-prosedur dan pelaksanaan proses pelaporan produksi pada PT. SSBP.
  2. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem olah data produksi pada PT. SSBP.
  3. Untuk mengembangkan sistem olah data produksi pada PT. SSBP agar dapat lebih baik dari sistem sebelumnya.

Manfaat Penelitian

Menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan perangkat lunak pengolah perintah produksi dan jadwal produksi yang maksimal sehingga dapat mengatasi permasalahaan yang sering terjadi pada sistem yang sebelumnya sesuai dengan kebutuhan guna menghasilkan data yang lebih cepat, tepat, akurat, dan efisien.

Ruang Lingkup Penelitian

Supaya pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan sempurna, maka diharuskan adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup hanya dibatasi pada pengolahan surat permintaan produksi dari marketing, membuat laporan konsep PO, input data hasil produksi, penjadwalan produksi sampai dengan membuat laporan jadwal kerja produksi.

Metode Penelitian

Metode penelitian dalam suatu penelitian sangat diperlukan keberadaannya untuk memecahkan masalah yang ada saat ini, metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang sedang di hadapi pada masa sekarang dan dititik beratkan pada observasi.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi.
  2. Metode ini untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulis laporan ini, penulis menggunakan cara pengamatan langsung di PT. SSBP terhadap segala sesuatu yang ada kaitannya dengan objek penelitian.

  3. Metode Wawancara.
  4. Metode ini untuk mendapatkan data atau informasi. penulis membuat daftar pertanyaan dan mengadakan tanya jawab kepada narasumber sekaligus pembimbing lapangan Bapak Ir.Suwarman selaku Manager PPIC, Bapak Ade Hermana selaku Supervisor PPIC, serta Catur Widhi Saputra selaku staff PPIC.

  5. Metode Kuisioner.
  6. Metode ini sebagai penunjang bagi penulis untuk mendapatkan data dari setiap pekerja yang bersangkutan dengan proses pengembangan sistem yang ada pada divisi PPIC ADM, dengan cara membagikan lembar kuisioner kepada setiap pekerja tersebut.

  7. Metode Study Pustaka.
  8. Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mencari bahan atau sumber-sumber materi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dari buku-buku yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang penulis lakukan, serta dokumen-dokumen perusahaan yang terdapat pada bagian PPIC yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Metode Analisa (SWOT)

Analisa SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu sistem.

Dengan metode analisa SWOT, peneliti mencoba menganalisa sistem pengolah data produksi yang sedang berjalan dan analisa sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan

Perancangan sistem pengolah data produksi pada PT. SSBP menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap Pembuatan Use Case Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Berikut Tahapan-tahapan dalam Prototyping yang peneliti lakukan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan kebutuhan.

    Pelanggan (divisi PPIC ADM) dan pengembang (peneliti) bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dikembangkan.

  2. Membangun prototyping.

    Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

  3. Evaluasi protoptyping.

    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

  4. Mengkodekan Sistem.

    Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  5. Menguji Sistem.

    Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode Black Box.

  6. Evaluasi Sistem.

    Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan. jika tidak, maka akan mengulangi langkah 4 dan 5.

  7. Menggunakan Sistem.

    Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub – sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan kuliah kerja praktek yang membahas tentang definisi sistem, definisi analisa sistem, definisi data, definisi informasi, teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini, beserta literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. SSBP, analisis proses, analisis kontrol, analisa batasan sistem, analisis kebutuhan sistem, urutan prosedur olah data produksi perusahaan yang berjalan, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, serta draft elisitasi yang berisikan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III serta final draf elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang urusan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem dapat menggunakan UML yang terdiri dari (Use Case Diagram, Activity Diagram) rancangan basisdata menggunakan Class Diagram, dan juga berisikan rancangan Prototype serta implementasi yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut. Saran tersebut ditunjukkan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisi sistem yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya. Sistem adalah suatu jaringan kejadari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Yustianti, 2012:5).

Definisi Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2009 : 54) :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Karakteristik Sistem

Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah (Kristanto 2008:5):

  1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak adalah sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan system yang biasa dilihat secara mata bisa dan biasanya digunakan oleh manusia.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah sistem sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

Klasifikasi Sistem

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Mulyanto, 2009:247)

  1. Akurasi (accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  2. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    A. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    B. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    C. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  4. Relevansi (relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Mulyanto, 2009:247).

Definisi Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Goal, 2008:14).

Kualitas Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi (Mulyanto, 2009:247).

  1. Sumber Daya Manusia
  2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

  3. Sumber Daya Hardware
  4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

  5. Sumber Daya Software
  6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

  7. Sumber Daya Data
  8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

  9. Sumber Daya Jaringan
  10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Mulyanto, 2009:247).

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

UML adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku (Jurnal CCIT 2008 : 70).

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

A. Sesuatu (things)

  1. Structural things Merupakan bagian dari yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
  2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan prilaku sepanjang ruang waktu.
  3. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Peket-peket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalkannya model-model dan subsistem-subsistem.
  4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

  1. Kebergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang menjadi pada suatu elemen mendiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (idependent).
  2. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  3. Generalisasi Merupakan hubungan diman objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancertor). Arah dari atas kebawah dari objek induk keobjek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
  4. Realisasi Merupakan operasi yang bener-bener dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram Use Case yaitu suatu deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Jurnal CCIT. 2008 : 71).
  2. Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  3. Class Diagram Class Diagram yaitu suatu spesifikasi yang jaika diintansikan akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan (atribut / property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut ( metode / fungsi) (Jurnal CCIT. 2008 : 71).
  4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  5. Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
  6. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
  7. Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Pemrograman Visual Berbasis Desktop

Pemrograman Visual Berbasis Desktop adalah pemrograman yang di lakukan dengan memanipulasi elemen-elemen visual yang di lakukan pada sebuah PC tunggal yang pengoperasiannya tidak bergantung pada PC lain dalam jaringan maupun web (Diandra, 2012:13).

Contoh software pemrograman visual :

  1. Visual Basic : Visual Basic merupakan pemrograman visual berbasis desktop
  2. Visual Net : Visual Net merupakan pemrograman visual berbasis web

Menjelaskan IDE Aplikasi Bahasa Pemrograman

IDE merupakan kependekan dari Integrated Development Environment atau Integrated Design Environment atau Integrated Debugging Environment. IDE adalah bagian aplikasi yang menyediakan fasilitas baru bagi programmer untuk melakukan RPL(Rekayasa Perangkat Lunak). IDE terdiri atas:

  1. Source Code Editor
  2. Compiler
  3. Interpreter Tool
  4. Debugger

Visual Studio

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal. Komponen aplikasinya bisa dalam bentuk aplikasi konsol, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe.

Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework).

Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19 November 2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5. Versi sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan 3.0. Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual Studio 2002 ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas kini dikenal dengan sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan Microsoft .NET Framework. Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET, terdapat Microsoft Visual Studio 6.0 (VS1998).

Visual Basic

A. Mengenai Visual Basic

Visual Basic atau VB adalah merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi dan merupakan pengembang dari versi Basic. Basic merupakan kependekan dari Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code. Basic adalah bahasa pemrograman yang mendukung konsep berorientasi objek atau OOP (Object Oriented Programing).

B. IDE Dalam Visual Basic

IDE pada VB merupakan IDE yang sangat praktis dan lengkap. Salah satu fitur dalam IDE VB adalah tampilan praktis dan design GUI (Graphical User Interface).

Bagian IDE memiliki fungsi masing-masing yakni:

  1. Jendela Project Explorer berisi daftar dari semua modul yang ada dalam aplikasi yang dibangun. Modul-modul tersebut tersusun berdasarkan tipe atau dapat pula berdasarkan alphabet dengan mengklik ikon paling kanan pada project window.
  2. Jendela Form Designer / Form Window merupakan tempat mendesign antar muka dari aplikasi yang dibuat.
  3. Jendela Toolbox berisi objek-objek yang dapat diletakkan pada form.
  4. Jendela Code digunakan untuk menulis kode program yang mengatur perilaku objek-objek aplikasi.
  5. Jendela Properties berisikan deskripsi objek yang sedang aktif.
  6. Jendela Color Pallete digunakan untuk menentukan warna objek.
  7. Jendela Form Layout menunjukkan bagaimana peletakkan sebuah form akan ditampilkan pada saat dijalankan.
  8. Jendela Immediate biasanya digunakan bersama jendela Watch untuk melihat tampilan program pada proses Debugging.
  9. Jendela Object Browser digunakan untuk menelusuri external libararies. Melalui jendela ini kita dapat mempelajari objek beserta atribut, kejadian, dan metode yang dimilikinya.
  10. Jendela Local akan aktif hanya pada saat program dijalankan. Jendela ini berisi nilai dari sejumlah variabel yang bersifat local dalam sebuah prosedur atau modul.
  11. Jendela Watch digunakan memonitor nilai dari suatu variable baik bersifat lokal maupun global.

Visual Basic .Net

Microsoft Visual Basic .NET merupakan sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

Visual Basic 2008

Microsoft Visual Basic 2008 adalah program untuk membuat aplikasi microsoft windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. (Sunyoto, 2007:1)

Microsoft Visual Basic 2008 adalah Salah satu kelompok bahasa pemrograman yang dibua Microsoft dan tergabung dalam satu paket bahasa pemrograman tersebut terdiri dari Microsoft Visual C# 2008, Microsoft Visual Basic 2008, Microsoft C++ dan Microsoft Web developer 2008. (Hendrayudi, 2009:2)

MYSQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). MySQL bersifat gratis atau open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis (Anhar, 2010:21).

Sejarah MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB dan pada akhirnya berubah nama menjadi MySQL AB. Sekitar tahun 1994-1995, TcX membuat database MySQL untuk mengembangkan aplikasi web bagi clientnya. TcX merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database.

Michael Widenius atau disebut ”Monty” adalah pengembang satu-satunya di TcX. Dengan berlandaskan pada aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri. Dia memutuskan untuk mencari antarmuka SQL yang sangat tepat untuk ditempelkan di batasnya. Awalnya dia menggunakan mSQL singkatan dari mini SQL (Structure Query Language). Dia beranggapan bahwa MySQL merupakan satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu. Namun setelah dia melakukan uji coba, ternyata MySQL tidak cukup cepat dan fleksibel. Dan pada versi pertama MySQL tidak memiliki indeks.

DataBase (Basis Data)

Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field (Anhar, 2010:45). Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah. Sebelum diolah, data dikumpulkan di dalam suatu file database.

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT, 2009 : 307) :

A. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.

B. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

C. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.

  1. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
  2. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
  3. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat program, pada saat pembuatan sebuah jendela program, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi program. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design program. Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi program) yang ada di dalam jendela Program.

Di dalam dunia internet, MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan selain database yang bersifat share ware seperti Ms Access.

Field

Field adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record diatas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields NamaUser dan Password (Anhar, 2010:45 ).

Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record Record Number (Anhar, 2010:45).

Rancangan Database

Rancangan database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence (Jurnal CCIT, 2009 : 307).

Database Terdistribusi

Database terdistribusi merupakan sebuah database yang berada di bawah kontrol DBMS di multiple komputer dalam lokasi fisik yang sama atau di sebarkan melalui jaringan komputer yang saling terkoneksi (Jurnal CCIT, 2009 : 33).

SNI (Standard Nasional Indonesia)

SNI adalah Standard Nasional Indonesia atau Sistem Manajemen Mutu untuk Produk yaitu standard yang mengatur apakah proses produksi suatu produk yang dihasilkan telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh Standard Indonesia. Metode Pendekatan SNI mengacu pada standard ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (Process Approach), pendekatan sistem (system approach) dan juga menggunakan pola Plan - Do - Check - Action (PDCA) - 'Continuous Improvement.

Standard SNI mengatur bagaimana sistem manajemen harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk bisa menjamin mutu produknya, khususnya barang (goods), agar mutu produk tersebut sesuai dengan persyaratan pelanggan, atau persyaratan lain, maupun sesuai standard mutu yg telah ditetapkan organisasi yang berfokus pada manajemen atau pengelola mutu organisasi tersebut. Sistem audit Sertifikasi SNI dilakukan berdasarkan lokasi produk tersebut dihasilkan (Lokal / Import), kategori produk lokal adalah produk produk yang dihasilkan dalam wilayah Indonesia, sedangkan kategori Import adalah produk yang dihasilkan oleh negara produsen dan proses auditnya harus di negara produsen. Prosedur Pengajuan Sertifikasi produk SNI antara lain:

  1. Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan dan bermaterai.
  2. Daftar isian permohonan SPPT SNI
  3. Akte Perusahaan
  4. NPWP
  5. SIUP / IUI
  6. Company Profil / Brosur Perusahaan
  7. Sertifikat Merk / Surat Pendaftaran Merk dari HAKI
  8. Surat pelimpahan merk apabila bukan merk sendiri.
  9. Surat Penunjukan Importir (Khusus produk import)
  10. Pedoman Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
  11. Prosedur Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
  12. Sertifikat ISO 9001:2008
  13. Pembubuhan Tanda SNI pada Produk atau kemasan

Manfaat Penerapan SNI

Manfaat dengan diterapkannya SNI bagi produsen antara lain :

  1. Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratan-persyaratan pelanggan.
  2. Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional.
  3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para karyawan, pelangan dan pemasok.
  4. Persyaratan pematuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan.
  5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi secara terus menerus dan adanya mampu telurus suatu produk dan pelayanan.

ASTM (American Society for Testing dan Material)

ASTM International, awalnya dikenal sebagai American Society for Testing dan Material (ASTM), dibentuk lebih dari satu abad lalu, ketika forward-pemikiran kelompok insinyur dan ilmuwan got sama untuk alamat rel sering istirahat di jalan kereta api burgeoning industri. Pekerjaan mereka menyebabkan standarisasi pada baja yang digunakan dalam pembangunan jalur kereta api, jalan kereta api akhirnya meningkatkan keselamatan bagi masyarakat. Sebagai abad baru progressed dan industri, pemerintah dan lingkungan perkembangan baru dibuat standarisasi persyaratan, ASTM menjawab panggilan konsensus dengan standar yang telah membuat produk-produk dan layanan yang lebih aman, lebih baik dan lebih hemat biaya. Bangga dengan visi dan meneruskan tradisi yang dimulai pada 1898 masih merupakan tanda dari ASTM International.

Hari ini, ASTM terus memainkan peran kepemimpinan dalam mengatasi standarisasi kebutuhan pasar global. Dikenal yang terbaik di kelas praktik standar untuk pengembangan dan pengiriman, ASTM adalah di garis terdepan dalam penggunaan teknologi inovatif untuk membantu anggotanya melakukan standar pembangunan, sementara juga meningkatkan aksesibilitas dari ASTM International standar ke seluruh dunia.

ASTM terus menjadi standar forum pilihan yang beragam dari berbagai industri yang berkumpul di bawah payung ASTM standarisasi untuk memecahkan tantangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pihak yang terlibat dalam masalah-masalah mulai dari keselamatan penerbangan di rekreasi, untuk kabel fiber optic instalasi utilitas di bawah tanah, ke tanah air keamanan, telah berkumpul di bawah konsensus ASTM untuk menetapkan standar bagi industri.

Standar ASTM yang dikembangkan di pekerjaan lebih dari 30.000 anggota ASTM. Ahli teknis ini merupakan produsen, pengguna, konsumen, pemerintah dan akademisi dari lebih dari 120 negara. Partisipasi dalam ASTM International adalah terbuka untuk semua bahan dengan bunga, di mana saja di dunia.

ASTM International adalah salah satu yang terbesar sukarela standar pengembangan organisasi di seluruh dunia-sumber yang terpercaya untuk standar teknis untuk materi, produk, sistem, dan jasa. Dikenal dengan kualitas teknis tinggi dan pasar relevansi, standar ASTM International memiliki peran penting dalam informasi infrastruktur yang panduan desain, manufaktur dan perdagangan dalam ekonomi global

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Dalam perancangan perangkat lunak, penulis menggunakan metode prototype, yaitu suatu ide dasar yang memungkinkan pengembang untuk membuat suatu model perangkat lunak. Penulis beranggapan bahwa prototype merupakan metode perancangan perangkat lunak yang efektif, karena prototype bertindak sebagi mekanisme untuk melikiskan kebutuhan sistem, dan tidak menutup kemungkinan jika ide dasar ini lebih dikembangkan menjadi suatu perangkat lunak yang lebih efektif dan efisien.

Gambar 1.3. Proses Prototipe.

Seperti semua pendekatan ke pengembangan perangkat lunak, membuat prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dengan cara menggambarkan dan mendefinisikan keseluruhan keluaran (output) yang diinginkan secara singkat. Langkah kedua, yaitu mendesain secara cepat dengan memusat pada suatu penyajian aspek perangkat lunak dimana akan terlihat masukan dan keluaran oleh pemakai. Kemudian desain tersebut akan dibangun kearah konstruksi suatu prototipe. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh pemakai dan kemudian dilakukan perbaikan kebutuhan untuk pengembangan perangkat lunak. Setelah dilakukan perbaikan, maka perangkat lunak ini akan menjadi produk yang siap pakai.

Pengertian Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan yang diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu perusahaan untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat oleh perusahaan itu sendiri.

Menurut A. Wijaya Tunggal (2001:74-75), “SWOT adalah akronim untuk kekuatan (strenghts)dan kelemahan (weakness) internal suatu perusahaan dan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan”. Analisa SWOT merupakan identifikasi yang sistematis dari faktor-faktor ini dan strategi yang menggambarkan pedoman yang terkait antara mereka. Analisa SWOT dapat definisikan sebagai berikut:

  1. Peluang (opportunities)
  2. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah satu dari peluang. Identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dan keadaan bersaing, peraturan-peraturan dalam perubahan teknologi, serta hubungan pembeli dan pemasok yang dapat diperbaiki dapat menunjukkan peluang bagi perusahaan.

  3. Ancaman (threats)
  4. Suatu ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah suatu rintangan-rintangan utama bagi posisi perusahaan sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi dan peraturan yang direfisi atau peraturan baru dapat merupakan ancaman bagi perusahaan.

  5. Kekuatan (strenghts)
  6. Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan dan keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kekuatan dari pasar suatu perusahaan untuk melayani.

  7. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, ketrampilan dan kemauan yang secara serius menghalangi kinerja suatu perusahaan.


Selanjutnya Daft (2003:314) menjelaskan bahwa Analisis SWOT merupakan analisis terhadap empat elemen yang terdiri dari :

  1. Kekuatan (Strenght)
  2. Merupakan karakteristik positif internal yang dapat dieksploitasi organisasi unruk meraih sasaran kinerja strategi.

  3. Kelemahan (Weakness)
  4. Merupakan karakteristik internal yang dapat menghalagi atau melemahkan kinerja organisasi.

  5. Peluang (Opportunity)
  6. Merupakan karakteristik dari lingkunga eksternal yang memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau melampaui sasaran strategi nya.

  7. Ancaman (Treath)

Merupakan karakteristik dari ling kungan eksternal yang dapat mencegah organisasi meraih sasaran strategi yang telah ditetapkan.

Selanjutnya Tripomo dan Udan (2005:118) mendefinisikan analisis SWOT adalah “Penilaian/assessment terhadap indentifikasi situasi untuk menemukan apakah suatu kondisi dikatakan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, atau ancaman yang dapat di uraikan sebagai berikut:

  1. Kekuatan (Strenght) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompentesi /kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi yang dapat digunakan untuk menangani peluang dan ancaman.
  2. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompentesi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi yang dapat digunakan untuk menagani kesempatan dan ancaman.
  3. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan. Organisasi-organisasi yang berada dalam suatu industri yang sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.
  4. Ancaman (Thraet) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industri yang sama secara umum akan merasa dirugikan /dipersulit/terancam bila di hadapkan pada kondisi eksternal tersebut.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Analisis SWOT adalah metode untuk mengevaluasi keseluruhan dari lingkungan dalam menentukan strategi bisnisnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan .

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Requirement adalah “sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasinya software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah (Rahardja, 2010:301).

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.li>

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Functional requirement
  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi.

  3. Nonfunctional requirement
  4. Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior (fungsi perilaku), response time harus kurang dari 1 detik, dan the accurancy must be within a second.

  5. Constrains (“pseudo requirement”)

Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi (Rahardja, 2010:301).

Point-point yang harus diingat:

  1. Penting untuk diketahui dengan siapa Anda berbicara.
  2. Pengguna yang berbeda akan memiliki perspektif berbeda pula tentang sistem.
  3. Informasi yang dikumpulkan dapat dihargai atau didorong oleh kepentingan pribadi atau politik.
  4. Pengguna dapat mengisi apa uang mereka tidak ketahui di dalam khayalan.
  5. Pengguna mungkin tidak tahu apa yang mereka inginkan (Rahardja, 2010:302).

Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Rahardja, 2010:303).

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI:

  1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
  5. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
  6. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
  7. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitation

Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan danum menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut (Rahardja, 2010:304).

Requirement Elicitation Planning

  1. Mengidentifikasikan stakeholder
  2. Mengevaluasi risk project
  3. Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing-masing stakeholder dan project secara keseluruhan
  4. Mendasar detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih. (Rahardja, 2010:304)

Requirement Elicitation Problems

  1. Problems of Scope (Lingkup Masalah), di mana informasi requirement yang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.
  2. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.
  3. Pemberian informasi desain yang tidak berguna.
  4. Problem of Understanding, baik di dalam maupun di antara kelompok seperti user dan developer.
  5. Pengguna tidak secara lengkap apa yang menjadi kebutuhan developer.
  6. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.
  7. Analyst kurang memiliki kemampuan tentang domain.
  8. Ease of omitting ‘obvious’ information.
  9. Konflik dilihat dari berbagai pengguna.
  10. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya ‘user friendly’ dan ‘kuat’.
  11. Problem of Volatility, yaitu perubahan dasar requirements.
  12. Requirement meningkat seiring waktu. (Rahardja, 2010:304)

Teori Khusus

Perancangan Sistem

Definisi Perancancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu fase dimanah diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru (Kristanto, 2008:61).

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Definisi Perangkat

Perangkat atau alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita sehari-hari. Beberapa contoh alat adalah palu, tang, gergaji, dan cangkul. Beberapa benda sehari-hari seperti garpu, sendok dan pensil juga termasuk alat. Pisau merupakan salah satu alat yang diciptakan manusia. Alat-alat yang secara khusus digunakan untuk keperluan rumah tingga sering disebut sebagai perkakas.

Pada awalnya, ahli filosofi berpikir bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat membuat alat. Hal ini terbukti salah ketika ahli zoologi menemukan bahwa selain manusia,beberapa binatang juga menggunakan berbagai jenis alat dalam hidup mereka. Beberapa binatang yang menggunakan alat adalah monyet, kera, beberapa jenis burung, berang-berang laut, dan sebagainya. Sebagian besar ahli antropologi percaya bahwa kemampuan menggunakan alat yang dimiliki oleh manusia merupakan salah satu tahap penting dalam evolusi manusia.

Perangkat Lunak

Pengertian Perangkat Lunak

Menurut Roger S. Pressman (2001, p6), definisi perangkat lunak (software) adalah :

  1. Instruksi-instruksi yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan.
  2. Struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi informasi.
  3. Dokumen-dokumen yang menjelaskan pengoperasian dan penggunaan program.

Karakteristik Perangkat Lunak

Ketika perangkat lunak (software) dibuat, proses kreatif manusia(analisis, desain, konstruksi, pengujian) pada akhirnya diteruskan ke dalam bentuk fisik. Perangkat lunak (software) memiliki karakteristik yang berbeda dengan perangkat keras (Pressman, 2001, pp6-9). Berikut adalah karakteristik perangkat lunak (software):

  1. Perangkat lunak dikembangkan atau tidak dibuat (manufactured).
  2. Biaya (cost) perangkat lunak terpusat pada perekayasaan. Jadi proyek perangkat lunak tidak dapat dijalankan seperti proses pemanufakturan.

  3. Perangkat lunak tidak habis terpakai.
  4. Tingkat kegagalan perangkat keras (hardware) yang tinggi pada awalnya, sebagai akibat dari kesalahan perancangan atau kesalahan pembuatan di pabrik. Setelah diperbaiki, tingkat kegagalan menurun sampai ke suatu tingkat yang stabil untuk beberapa periode waktu. Seiring dengan berlalunya waktu, tingkat kegagalan meningkat akibat akumulasi pengaruh debu, getaran, suhu tinggi, dan banyak masalah lingkungan lainnya terhadap komponen perangkat keras (hardware). Dengan kata lain, perangkat keras mulai habis terpakai.

    Sedangkan pada perangkat lunak, tingkat kegagalan yang tinggi, adalah sebagai akibat yang tidak diperkirakan. Setelah diperbaiki, tingkat kegagalan tersebut akan menurun sampai ke tingkat yang stabil. Namun, selama masa itu, perangkat lunak akan mengalami perubahan-perubahan (selama maintenance). Dimana pada perubahan-perubahan itu, akan ditemukan kesalahan-kesalahan baru sehingga tingkat kegagalan akan meningkat lagi. Dan lama kelamaan, perubahan-perubahan yang dilakukan dan tingkat kegagalan yang makin meningkat tersebut, membuat perangkat lunak menjadi usang.


  5. Kebanyakan perangkat lunak dibuat sesuai kebutuhan, tidak dirakit dari komponen-komponen yang ada.
  6. Setelah perangkat keras dirancang, komponen-komponennya dapat dipilih dari katalog. Sedangkan, perangkat lunak tidak mempunyai katalog untuk komponen-komponennya.

Definisi Pengolah

Pengolah berasal dari kata olah yang berarti suatu tindakan atau kejadian yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan itu sendiri di definisikan sebagai suatu hal atau perkara yang sebelumnya belum bisa digunakan atau dimanfaatkan menjadi bisa digunakan atau di manfaatkan. Dengan adanya imbuhan “peng-“ pada kalimat pengolah memberikan arti sebagai alat atau makhluk hidup yang melakukan suatu tindakan atau kejadian tersebut. Maka pengolah dapat di definisikan sebagai suatu alat atau makhluk hidup yang melakukan suatu perubahan terhadap suatu hal atau perkara menjadi hal atau perkara baru yang dapat lebih dimaanfaatkan.

Definisi Perintah

Perintah didefinisikan sebagai suatu perkataan atau intruksi yang bermaksud memberikan tugasuntuk melakukan sesuatu.

Definisi Produksi

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pengartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang¬barang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999:11)

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan outputadalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(sri adiningsih, 1999:3-4). sedangkan menurut, sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha.(sukanto, indriyo, 1992:12-13)

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum outputyang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknlogi tertentu (sugiarto, dkk, 2002:202).sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia (Ari Sudarman, 2004:103).

Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalamproses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.

Disamping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). Adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber¬sumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik darisegala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakansuatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

Penjadwalan Produksi

Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam hirarki pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya operasi. Tujuan penjadwalan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.

Penjadwalan didefinisikan sebagai pengaturan waktu dari suatu kegiatan yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Penjawalan juga dapat diartikan sebagai proses pengalokasian sumber-sumber guna melaksanakan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.

Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pengolah perintah produksi dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem olah data produksi ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakuakan oleh Muhammad Syaihu (2009).
  2. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Order Pengerjaan Barang Pada PT. Wira Sakti Lindu Arta”, pada tahun 2009. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML. Program dirancang dengan aplikasi Macromedia Dreamweaver, XAMPP dan database MySQL. Untuk membantu divisi Produksi, sistem yang diusulkan bertujuan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam order pengerjaan barang. Dimana dalam penerapan sistem yang berjalan, masih dianggap masih menggunakan sistem manual dengan tulis tangan dan kalkulator sehingga sistem tersebut dirasa kurang efisien sehingga sering mengakibatkan kesalahan pengerjaan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Suhendro (2008).
  4. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembuatan Proses Produksi Pada PT. Golden Potterindo”

    Sistem informasi proses produksi yang diterapkan pada PT. Golden Potterindo masihdilakukan dengan sistem manual. Penyimpananhasil produksi juga dilakukan dengan cara manual yaitu dicatat pada buku. Hal ini tidak efisien dan memperbesar resiko kesalahan manusia,serta membutuhkan waktu yang cukup banyak dalam pencatatan danpenyimpanan data hasil produksi. Laporan-laporan yang disajikan juga tidak lengkap karena data yang diperlukan untuk membuatnya tidaktersusun dengan baik sehingga kesulitan dalam pembuatannya. Untukmengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Proses Produksi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan databasenya menggunakan SQL Server 2000 yang meliputi pembuatan laporan-laporan yang diperlukan, penjadwalan proses produksi serta perencanaan secara otomatisasi.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Martini (2008).
  6. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Pada PT. Sinar Central Sandang”.

    Pada perusahaan ini tidak digunakan sistem yang terkomputerisasi, untuk perencanaan produksi yang dilakukan masih manual oleh media kertas sehingga banyak bahan baku yang dibeli secara berlebih. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan databasenya mengunakan SQL Server 2000. Hal itu akanmenyebabkan keuntungan pada perusahaan tidak maksimal. Pembuatan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku ini diawali dengan Menganalisa terhadap item, order quantity, periode order quantity, part periode total cost balancing yaitu yang akan menghasilkan tabel perencanaan kebutuhan bahan baku yang berupa perencanaan bahan baku dari periode-periode yang ada. Dari hasil implementasi dan pengajian maka perusahaan akan mendapatkan perkiraan bahan baku yang mendekati kenyataan dan mengurangi terjadinya pembelian bahan baku yang berlebih, sehingga keuntungan yang didapat perusahaan akan menjadi lebih besar.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Komara (2008).
  8. Penelitian ini berjudul “Analisis Perencanaan Produksi Agregat Dengan Menggunakan Metode Linier Programing Pada PT. Sumber Rejeki”.

    Masalah yang timbul pada perusahaan ini adalah Profit perusahaan belum optimal karena tidak adanya perencanaan produksiyang menjadi pedoman untuk memproduksi pada setiap periode sehingga terjadi penumpukan produk dan pada periode yang lain terjadi kekurangan produk. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan Analisis Perencanaan Produksi Agregat Dengan Menggunakan Metode Linier Programing mengunakan Web.Permasalahan tersebut terjadi karena perusahaan belum menerapkan metode yang baku dengan pendataan yang masih manual mengunakan kertas.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Riyanto (2009).
  10. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Proses Produksi Pada PT. Indofibber Industri”.

    PT. Indofibber Industri dalam melakukan proses produksinya dari bahan baku sampai menjadi barang jadi kadang-kadang mengalami masalah keterlambatan bahan baku yang dipesan, bahan baku tidak standar atau tidak sesuai pemesanan dan bahan "stockout" sehingga mengakibatkan perusahaan mengalami kekurangan bahan pada waktu akan melakukan proses produksi. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Proses Produksi mengunakan Visual Basic 6.0.Akibatnya proses produksi menjadi terhambat dan juga dengan penggunaan MS. Exel untuk pendataan yang masih banyak terjadi human error yang perlu suatu sistem yang terotomatisasi.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Sawitri (2009).
  12. Penelitian ini berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Pada PT. Musical Sunchang”.

    Sistem yang berjalan pada perusahaan ini masih semi komputer dimana data-datanya disimpan kedalam MS. Exel. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi menggunakan Web. Kesamaan dalam laporan yang saya buat adalah data-datanya masih disimpan dalam MS. Excel dan ada beberapa data yang formnya masih menggunakan media kertas.

Tabel 2.1. Tabel Penelitian-Penelitian Sebelumnya

NO Peneliti, Judul Metode Analisa Yang Digunakan Hasil
1 Muhammad Syaihu. Perancangan Sistem Informasi Order Pengerjaan Barang Pada PT. Wira Sakti Lindu Arta (2009). Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek (UML) Peneliti berhasil mengembangkan sistem yang semula masih berupa tulisan tangan dengan alat hitung menggunakan kalkulator, kini menggunakan perangkat lunak yang telah dirancang untuk membantu mengerjakan order produksi.
2 Suhendro. Perancangan Sistem Informasi Pembuatan ProsesProduksi Pada PT. Golden Potterindo (2008) Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek (UML) Peneliti berhasil mengembangkan sistem yang semula masih berupa tulisan tangan dengan alat hitung menggunakan kalkulator, kini menggunakan perangkat lunak yang telah dirancang untuk membantu mengerjakan order produksi.
3 Tri Martini. Perancangan Sistem Informasi PerencanaanKebutuhan Bahan Baku Pada PT. Sinar Central Sandang(2008) Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek(UML) Analisa yang dilakukan oleh peneliti berhasil mengembangkan sistem dengan tujuan meningkatkan pendapatan perusahaan. Peneliti membuat sebuah perangkat lunak dimana perangkat lunak tersebut dapat memberikan data bahan baku yang lebih akurat dibanding dengan sistem sebelumnya yang masih menggunakan tulisan tangan (manual).
4 Dian Komara. Analisis Perencanaan Produksi Agregat DenganMenggunakan Metode Linier Programing Pada PT. Sumber Rejeki(2008) Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek (UML) Analisa yang dilakukan oleh peneliti berhasil mengembangkan sistem dengan tujuan meningkatkan pendapatan perusahaan. Peneliti membuat sebuah perangkat lunak dimana perangkat lunak tersebut dapat memberikan informasi penjadwalan produksi yang lebih lengkap dan terinci dibanding dengan sistem sebelumnya yang masih menggunakan tulisan tangan (manual).
5 Agus Riyanto. PerancanganSistem Informasi PerencanaanDan Pengendalian Terhadap Proses Produksi Pada PT. IndofibberIndustri(2009). Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek (UML) Analisa yang dilakukan oleh peneliti berhasil mengembangkan sistem dengan tujuan mengurangi kesalahan dalam membaca stok bahan baku. Peneliti membuat sebuah perangkat lunak dimana perangkat lunak tersebut dapat memberikan data bahan baku yang tersedia pada laporan stok dengan lebih terinci dibanding dengan sistem sebelumnya yang masih menggunakan tulisan tangan (manual).
6 Dewi Sawitri. Analisa dan Perancangan Sistem InformasiPengolahan Data Produksi Pada PT. Musical Sunchang(2009). Menggunakan metodeanalisa berorientasi objek(UML) Peneliti telah mengembangkan sistem, dimana dalam proses pengolahan data produksi yang sebelumnya masih menggunakan perangkat lunak office biasa menjadi perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengolah data produksi dengan tujuan mempermudah pengolahan produksi, mengurangi resiko yang sering terjadi pada sistem sebelumnya dan mempercepat pengolahan data produksi.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, Peneliti mendapatkan suatu pembelajaran tentang bagaimana melakukan suatu proses analisa, perancangan dan pengembangan terhadap sistem yang akan peneliti kembangkan. .

Peneliti mempelajari tentang kendala-kendala apa saja yang terjadi pada penelitian-penelitian yang peneliti gunakan sebagai acauan penelitian peneliti dengan harapan menghilangkan resiko yang terjadi saat peralihan sistem yang lama dengan sistem yang telah dikembangkan. Kemudian bagaimana agar sistem yang telah dikembangakan dapat digunakan sebagimana tujuan dari sistem tersebut dikembangkan secara terus menerus sampai manajemen atau divisi PPIC ADM merasa memerlukan sistem yang lebih baik lagi..

Hipotesis Penelitian

Peneliti membuat beberapa kesimpulan sementara terhadap penelitian yang peneliti lakukan, diantaranya:

  1. Berdasarkan study pustaka yang peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa pokok masalah yang terjadi pada penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi acuan peneliti untuk melakukan penelitian. Sebagai contohnya adalah perlunya pendalaman terhadap karakter sistem yang sedang berjalan agar nantinya peneliti dapat mengembangkan sistem yang sedang berjalan secara maksimal dan mengurangi kendala-kendala saat pembangunan perangkat lunak pengolah perintah kerja produksi dan jadwal produksi.
  2. Peneliti berkesimpulan bahwa penelitian ini sangat penting terhadap sistem yang sedang berjalan, agar nantinya sistem tersebut dapat lebih berkembang dan lebih produktif.

BAB III

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. Sinar Surya Baja Profilindo

PT. Sinar Surya Baja Profilindo mulai beroperasi pada tanggal 6 juni 2007. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Serang km. 14,5 no 31, Cikupa Tangerang 15710 Banten Indonesia. PT. Sinar Surya Baja Profilindo berdiri diatas tanah seluas 41.000 m2 lebih dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 karyawan. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur High Frequency Welding Tube ( ERW ), C -Channel, HotRolled Sheet, dan juga Pusat Layanan Coil(Shearing dan Slitting).

PT. Sinar Surya Baja Profilindo didukung dengan fasilitas dan peralatan laboratorium otomatis guna menjaga standar kualitas produk dengan dibantu oleh sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi di bidangnya. Kepuasan pelanggan dan kualitas produk adalah dasar dari keberadaan dan pengembangan PT. Sinar Surya Baja Profilindo. PT. Sinar Surya Baja Profilindo yakin bahwa di bawah kerja sama tim, prosedur standaroperasi dan pengontrolan kualitas secara ketat, PT. Sinar Surya Baja Profilindo akan membangun reputasi yang baik dan memenuhi kepuasan pelanggan.

Menjaga hubungan baik dengan semua pelanggan, kolega, mitra bisnis, dan lain-lain adalah komitmen PT. Sinar Surya Baja Profilindo karena tidak mungkin bagi PT. Sinar Surya Baja Profilindo untuk tumbuh dan berkembang tanpa dukungan dari mereka .

Sejarah Singkat PT. Sinar Surya Baja Profilindo

PT. SSBP (PT. Sinar Surya Baja Profilindo)merupakanperusahaan yang bergerak sebagai produsen pipa baja (pipa bulat dan pipa kotak) dan pipa chennai channel (CNP) yang terbuat dari bahan plat baja lembaran. PT. SSBP telah beroprasi sejak tanggal 6 juni 2007 dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 karyawan. Walau PT. SSBP tergolong perusahaan baru, akan tetapi PT. SSBP telah memiliki beberapa sertifikasi management mutu, diantaranya ISO 9001 : 2008 dan SAI Global. dan juga memiliki sertifikasi produk yang diantaranya SNI 0068-2003, SNI 0138-1987. Dengan adanya beberapa sertifikasi tersebut, PT. SSBP berkomitmen untuk menerapkan standarisasi dengan prosedur management mutu dalam setiap pekerjaan yang bersangkutan dengan proses berjalannya perusahaan.

Ada beberapa jenis kegiatan dan proses pekerjaan pada PT. SSBP. Mulai dari aktifitas penjualan, perencanaan produksi, produksi, dokumentasi hasil produksi hingga penyimpanan hasil produksi. Semua hal tersebut harus dilakukan berdasarkan prosedur.

Visi dan Misi PT. Sinar Surya Baja Profilindo

A. Visi

  1. Menetapkan kebijakan untuk menyediakan produk bagi para pelanggan dengan mutu terbaik yang memenuhi persyaratan kontrak dan peraturan yang berlaku.
  2. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama PT. Sinar Surya Bajaprofilindo dengan mensuplai produk-produk yang bermutu.

B. Misi

  1. Mengurangi jumlah penolakan produk dan pelaksanaan kerja.
  2. Mengurangi keluhan-keluhan pelanggan.
  3. Pencapaian jadwal kerja yang terencana dan pengiriman tepat waktu.
  4. Mengurangi biaya-biaya yang tidak efisien.
  5. Memenuhi persyaratan standar produk SNI dan standar industri lainnya.
  6. Sasaran mutu ini di dukung dengan sasaran mutu masing-masing departemen yang telah memenuhi prinsip smart.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. SSBP(admppic, 2013)

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Direktur
  2. Direktur merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan ini, yang membawahi seluruh kedudukan. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

    A. Menetapkan garis-garis kebijakan perusahaan, menetapkan tujuan perusahaan.

    B.Menetapkan target dari penjualan per tahun.

    C.Memiliki wewenang dalam menangani masalah keuangan, mencari dan mengatur penggunaan dana perusahaan untuk kelancaran operasi perusahaan.

    D.Memimpin rapat evaluasi bulanan dan mengawasi usaha operasi perusahaan.

    E.Berhak meminta penjelasan atas apa yang dilakukan diluar kebijakan yang telah ditetapkan dari setiap bagian yang ada dibawahnya.

  3. Plant Manager
  4. Plant manager membantu tugas direktur dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Adapun tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:

    A.Membantu tugas-tugas direktur.

    B.Mewakili direktur utama apabila berhalangan.

    C.Mengatur pengeluaran dana perusahaan harian.

    D.Melaporkan laporan keuangan pada saat rapat evaluasi bulanan.

    E.Melaporkan perbandingan penjualan di bulan yang sama pada tahun yang berbeda, pada bulan ini dan bulan yang akan datang.

  5. QA./QC
  6. A.Melakukan pemantauan kinerja sistem mutu.

    B.Melakukan pemantauan pelaksanaan prosedur pada divisi quality, HSE.

    C.Menilai efektifitas kinerja pada divisi quality.

    D.Melakukan penilaian terhadap keluhan yang terjadi pada teknis farmasi/Quality& HSE.

    E.Melakukan koordinasi mengenai implementasi internal audit mutu di pabrik secara berkala.

    F.Melakukan koordinasi mengenai implementasi audit HSE/Self audit (CPOB/CPKB/CPOTB/ISO/HSE) secara berkala di pabrik.

    G.Membuat perencanaan corective & preventive.

    H.Memastikan pelaksanaan validasi, kualifikasi, dan kalibrasi pada semua alat ukur/alat uji yang digunakan di lapangan.


  7. Sales / Marketing
  8. A.Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

    B.Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.

    C.Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

    D.Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.

    E.Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

    F.Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

  9. Manager Produksi / Produksi
  10. Manager Produksi memiliki tugas yang sangat berat untuk memeriksa semua produk yang dihasilkan. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

    A.Mengatur waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.

    B.Mengatur posisi pengawas kualitas di masing-masing titik pekerjaan.

  11. HRD / GA
  12. Manager HRD (Human Resources of Development) ini mempunyai fungsi dan lingkup pekerjaan yaitu :

    A.Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.

    B.Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.

    Sedangkan uraian tugas dari Manager HRD (Human Resources of Development) adalah sebagai berikut:

    A.Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.

    B.Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    C.Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.

    D.Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuain dengan standard perusahaan.

    E.Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.

  13. Keuangan (Purchasing)
  14. A.Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat.

    B.Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerntah yang berlaku. Merencanakan dan menkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan.

    C.Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan dan mengontrol penggunaan anggaran.

    D.Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur keuangan dan akuntansi serta mengontrol pelaksanaannya.

    E.Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan.

    F.Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan.

  15. Accounting
  16. Tugas yang harus dijalankan seorang akuntan secara umum sebagai berikut:

    A.Melakukan pengecekan harian terhadap akun kas, pengecekan mingguan terhadap akun piutang dan hutang, serta pengecekanbulanan untuk semua akun.

    B.Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan pengeluaran di produksi telah sesuai dengan metode yang ditentukan.

    C.Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas bulanan yang dibuat sudah akurat.

    D.Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk kebutuhan internal (manajemen) serta mempresentasikannya sewaktu-waktu bila pihak manajemen membutuhkan.

    E.Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi manajemen untuk pihak luar, baik komersial maupun fiscal (Laporan Laba-Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas) secara tahunan.

    F.Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi semua bagian di dalam perusahaan terkait dengan masalah adminsitrasi, data, serta analisa laporan keuangan, guna pencapaian target dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    G.Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti transaksi hingga pelaporan pajak perusahaan (untuk semua jenis pajak).

    H.Memberikan asistensi dan support yang efektif bagi auditor independent dan pemeriksa dari Dirjen Pajak bila dibutuhkan.

    I.Memberikan training, pengarahan, panduan, dan bimbingan bagi semua staf di bagian accounting terkait hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan sehari-hari—agar bisa menjalankan tugas dan fungsi seperti yang diharapkan oleh perusahaan.

  17. PPIC
  18. Bagian PPIC bertugas membantu bagian produksi untuk melancarkan pekerjaan dari penerimaan pesanan sampai selesainya produk. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

    A.Kapasitas Produksi adalah berapa besar di dalam sebuah mesin produksi di dalam membuat suatu produk selama satu hari kerja. Dengan Kapasitas produksi ini maka Departemen PPIC dapat mengetahui berapa lama proses produksi untuk suatu finish goods dalam jumlah tertentu. Kapasitas produksi di dapatkan dari Departemen Produksi.

    B.Forecast Penjualan adalah perkiraan penjualan yang akan datang baik untuk satu bulan atau tiga bulan kedepan. Dengan Forecast ini maka Departemen PPIC dapat memenuhi permintaan customer dan membuat safty stockfinish goods. Forecast Penjualan ini di dapatkan dari Departemen Marketing.

    C.Customer Order adalah Permintaan Pelanggan terhadap produk finish goods yang ditawarkan oleh Marketing baik itu produk regular maupun produk pesanan khusus. Dari Customer Order yang masuk ini maka PPIC dapat menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terkirim sesuai dengan leadtime yang sudah di tentukan.

    D.Formula produk dikeluarkan berdasarkan hasil uji coba terhadap suatu produk sampai produk itu dapat dijual ke Customer. Dalam formula itu terdapat rincian bahan baku yang akan digunkan untuk suatu produk dengan uraian persentase, makan berdasarkan formula itu maka PPIC dapat memperhitungkan berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk permintaan Customer.

    E.Proses produksi didalam produksi suatu produk berbeda-beda perlakuanya oleh karena itu maka PPIC harus dapat mengetahui setiap produk di dalam proses produksinya sehingga bisa memperkirakan berapa lama suatu produk itu dapat dibuat sampai selesai dan sesuai dengan kapasitasnya juga. Proses produksi ini dapat diketahui dengan memahami produk tersebut pada saat produksi apa saja kendala yang dapat terjadi untuk suatu produk tersebut.

    F.Kualitas produk dapat dinyatakan bahwa produk itu berkualitas sesuai dengan standart yang sudah ditentukan berdasarkan Dept. QC. Mengapa kualitas ini menjadi penting menurut saya bagi PPIC, karena didalam suatu produksi suatu produk ada beberapa tahapan tes QC untuk menyatakan produk tersebut LOLOS QC atau TIDAK LOLOS QC. Dengan mengetahui masalah kualitas produk maka PPIC dapat mengkomunikasikannya dengan Marketing mengenai kualitas yang diinginkan karena tidak semua customer sesuai dengan standar yang kita keluarkan dalam artian bahwa kualitas produk itu masih dapat dibicarakan dengan Customer dan yang dapat membicarakan masalah kualitas produk yang kita dapatkan pada saat produksi adalah Marketing sendiri yang memegang peranan penting ini.

    G.Kapasitas Gudang ditentukan berdasakan dari Dept. Gudang yang mana data ini dapat diukur sesuai dengan barang yang ingin kita buat stocknya. Dengan ini Gudang dapat memperkirakan berapa besar barang tersebut dapat disimpan di gudang. Maka dengan adanya ini PPIC harus dapat mengatur masuknya barang agar tidak ada nya penumpukan barang di dalam gudang yang dapat menghabiskan kapasitas gudang. Sehingga dengan memperhatikan hal seperti ini teciptalah efisiensi dan efektifitas dari gudang.

    H.Leadtime pembelian didapat dari Dept. Purchasing yang mana Dept. Purchasing mendapatkanya sesuai dengan negosiasi dengan para supplier dan perhitungan dokumen yang harus diproses secara internal departemennya. Maka dengan adanya Leadtime Pembelian ini PPIC dapat memperhitungan pembelian bahan baku agar dapat lebih efektis dan efesien selain itu akan didapatkan saefty stock barang yang diinginkan.

    I.Begitu juga Quantity Minimum Order didapatkan dari Dept. Purchasing yang mana Dept. Purchasing mendapatkannya sesuai dengan negosiasi dengan para supplier didapatkan berbarengan pada saat permintaan leadtime pembelian. Dengan itu maka Dept. PPIC dapat mengorder sesuai dengan Quantity Minimum Order yang sudah ditentukan kecuali ada hal-hal khusus yang mengharuskan memesan barang diluar Quantity Minimum Order maka Dept. PPIC meminta kepada Dept. Purchasing utnuk menegosiasikan dengan supplier.

    J.Kapasitas Ekspedisi ini didapatkan dari Dept. Ekspedisi yang mana infomasi ini digunakan untuk memperhitungan pengirman barang yang harus dapat dikirim sesuai dengan customer order yang diterima dengan memperhitungkan leadtime pengiriman dan permintaan pengiriman barang diluar leadtime yang sudah ditentukan secara internal. Dengan adanya ini maka Dept. PPIC dapt menentukan pengiriman barang yang harus dikirim karena menyangkut dengan customer order yang sudah diterima oleh Dept. PPIC.

    K.Leadtime Pengiriman ini dapatkan dari keputusan yang telah digodok oleh Plan Manager dengan Departemen-departemen terkait yang berhubungan dengan customer order. Dengan adanya leadtime pengiriman ini maka dapat memastikan kepada customer kapan barang yang dipesan dapat sampai ditempat para customer, selain itu juga maka Dept. PPIC dapat memperhitungkan kapan seharusnya pesanan customer tersebut harus diproduksikan.

    L.Safty stock Raw Material dan Finish Goods ini sangatlah diperlukan bagi sebuah perusahan karena dengan adanya ini maka kebutuhan akan Raw Material untuk kebutuhan produksi akan selalu tejaga dan tidak akan mengalami kekurangan disaat produksi akan berjalan dan kebutuhan Customer akan Finish Goods pun akan terjaga dengan aman dan pada saat Customer mengeluarkan permintaan akan Finish Goods maka akan tersedia selalu.

  19. Gudang Barang Jadi
  20. A.Bertanggung jawab terhadap penyimpanan produk jadi di gudang.

    B.Pengambilan produk dipastikan secara FIFO ( First In First Out ) berdasarkan Surat perintah muat.

    C.Menentukan pemakaian sarana kendaraan. Mengusulkan perbaikan untuk menunjang kelancaran proses di bagiannya.

  21. Ekspedisi
  22. A.Melakukan pengepakan produk.

    B.Melakukan pengiriman barang ke pelanggan.

    C.Mengecek kembali setiap paket yang hendak dikirim ke pelanggan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

    D.Melakuka verifikasi akhir bahwa barang telah sampai ke tangan pelanggan.

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi perangkat keras / Hardware
  2. a. Proccessor : (R)Core (TM) 2 Duo E7500 @ 2,436 Hz

    b. Monitor : Acer

    c. Mouse : Standar

    d. Ram : V-gen 512 GB DDR II

    e. HD : Maxtor 80 GB

    f. Keyboard : XPsi standar

    g. Printer : Shared Printer (HP Deskjet D1360)

  3. Aplikasi yang digunakan / Software
  4. a. Microsoft Windows XP Professional

    b. Open Office

  5. Hak Akses (Brainware) Hak aksesnya ialah seseorang yang ahli dibidangnya yang bertanggung jawab atas Pengolahan perintah kerja produksi, pembuatan jadwal produksi dan dapat dipercaya oleh pihak perusahaan.
'

Analisa Sistem Yang Berjalan

Peneliti melakukan analisa dengan metode SWOT. Metode SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu sistem. Dengan metode analisa SWOT, peneliti mencoba menganalisa sistem pengolah data produksi yang sedang berjalan.

A. Strength (kekuatan)

  1. Sistem yang sedang berjalan telah dirancang sedemikian rupa dan disesuaikan dengan lingkungan pada PT. SSBP. Sehingga dalam penerapannya harus sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah dibuat.
  2. Setiap jenis pekerjaan harus dilakukan secara terstruktur (langkah demi langkah), dengan tujuan mengurangi resiko kerja.

B. Weakness (Kelemahan)

  1. Kesalahan pada proses perhitungan.
  2. Kesalahan membaca angka pada lembar konsep PO.
  3. Proses perhitungan membutuhkan waktu yang cukup lama.
  4. Lembar konsep PO rentan hilang dan bisa berakibat fatal dalam proses dokumentasi.

C. Opportunities (Kesempatan)

  1. Informasi yang telah diolah sangat detail, sehingga divisi produksi dapat dengan mudah mengerti maksut dan tujuan dari surat perintah produksi.
  2. Pendistribusian surat perintah kerja yang telah diolah dikirim ke setiap divisi yang bersangkutan dengan proses produksi, sehingga proses dokumentasi dan olah data pada perusahaan berjalan dengan baik.

D. Threatness (Ancaman)

  1. Sering terjadi keterlambatan distribusi PO ke divisi produksi dikarenakan butuh waktu dalam pengerjaan PO, sehingga menyebabkan divisi produksi tidak bekerja.
  2. Pekerja yang mengolah WO tersebut sering mendapat teguran dari divisi produksi dikarenakan kesalahan penulisan dan keterlambatan distribusi.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya, yang dapat berupa orang ataupun sistem lainnya yang dapat memberikan input ataupun output terhadap sistem ini.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di dalam sistem maka penelitian terhadap sistem ini hanya dibatasi pada prosedur input surat perintah kerja (WO), prosedur pengolahan data produksi dan prosedur pembuatan laporan jadwal produksi.

Analisa Proses

Proses dalam pengolahan surat perintah kerja (WO) memang masih dilakukan secara manual (menggunakan tulisan tangan dan menghitung menggunakan kalkulator) dan pembuatan jadwal kerja produksi menggunakan Ms.Excel. Akan tetapi, prosedur laporan yang sudah ada dapat memenuhi keinginan divisi PPIC ADM untuk mengolah surat perintah kerja (WO) menjadi konsep PO dan membuat jadwal produksi, hanya saja kendala yang masih dihadapi adalah penyimpanan dokumen, pembuatan laporan dan mengolah WO menjadi konsep PO masih dirasakan kurang memadai untuk memenuhi keinginan divisi PPIC ADM dalam hal pengolahan laporan tersebut. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

Urutan Prosedur

Sebelum mengembangkan dan merancang sebuah sistem terlebih dahulu harus diketahui prosedur dari sistem tersebut. Berikut ini merupakan urutan dari sistem yang berjalan dari sistem pengolahan surat perintah kerja sampai menjadi konsep perintah produksi dan pembuatan laporan jadwal kerja produksi (schedule).

Prosedur Pengolahan Surat Perintah Kerja Produksi

  1. Urutan penyerahan surat perintah kerja (WO) diantaranya:
  2. A. Divisi penjualan membuat surat perintah kerja.

    B. Divisi penjualan membuat serah terima surat perintah kerja dan menyerahkan surat perintah kerja ke PPIC ADM.

  3. Surat perintah kerja di periksa oleh supervisor PPIC apakah surat perintah kerja sudah sesuai dengan prosedur yang ada pada PT. SSBP.
  4. Supervisor PPIC menyerahkan surat perintah kerja ke staffPPIC ADM yang akan mengolah surat perintah kerja.
  5. Staff PPIC ADM membuat konsep PO yang terdiri dari jenis produk, ukuran produk, jumlah produk yang dipesan, lebar bahan baku yang diperlukan, berat perpipa berdasarkan hitungan teori, berat bahan baku yang diperlukan, berat kemungkinan produk yang gagal produksi (3% dari berat bahan baku yang diperlukan), berat total bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi per PO. Berikut rincian rumus untuk menghitung setiap kebutuhan yang akan menjadi konsep PO berdasarkan jenis produknya, diantaranya :
  6. A. PIPA KOTAK

    Pada PT. SSBP, terdapat beberapa spesifikasi dan jenis pipa kotak diantaranya :

    1. Pipa bersertifikasi SNI.
    2. Pipa bersertifikasi ASTM.
    3. Pipa dengan kualitas standar SSBP
    4. Pipa dengan kualitas (k)
    5. Pipa dengan kualitas (b)

    Dalam proses produksi pipa kotak terdapat istilah R (Radius/Right Angle), Pada PT. SSBP terdapat beberapa ukuran R diantaranya R 3, R 3.5, R 4, R 5, R 6, R 7. R dapat diartikah sebagai seberapa lancip/tumpul siku. Semakin kecil ukuran R, maka akan semakin sempurna/lancip sikutersebut. Ukuran R sangat berpengaruh terhadap lebar bahan baku produksi pipa kotak.

    Sebagai contoh ukuran pipa yang akan di hitung adalah ukuran 40 x 60 x 1.5 x 6000 mm, dengan permintaan produksi sebanyak 5000 batang dan menggunakan R 3.5.

    Ukuran tersebut dijabarkan pada tabel berikut.

    Tabel 3.1 Ukuran Pipa Kotak

    Sisi A Sisi B Tebal Bahan Panjang Jumlah permintaan
    40 mm 60 mm 1.5 mm 6000 mm 5000 batang

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui setiap milimeter dimensi pipa tersebut. Berikut perhitunganteori kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi ukuran tersebut.

    1. Menghitung lebar bahan baku.
    2. = (2 x((Side A –(2 x 3.5)) +(Side B -(2 x 3.5)))) + ((2 x 3.5)x 3.14)- tebal bahan

      = (2 x ((40 – (2 x 3.5)) + (60 - (2 x 3.5)))) + ((2 x 3.5) x 3.14) – 1.5

      = (2 x (33)+ (53)) + ((7) x 3.14) – 1.5

      = (2 x (33 + 53)) + (21.98) – 1.5

      = (172 + 21.98) - 1.5

      = 192.48 mm

    3. Menghitung berat pipa perbatang.
    4. = lebar bahan x tebal bahan x 0.00785 x panjang /1000

      = 192.48 x 1.5 x 0.00785 x 6000 / 1000

      = 13.6 Kg

    5. Menghitung berat bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
    6. = jumlah permintaan x berat perbatang

      = 5000 x 13.6

      = 68,000 kg

    7. Menghitung kemungkinan gagal produksi (3 % dari berat bahan baku yang dibutuhkan)
    8. = 68,000 x 3%

      = 2,040 kg

    9. Menghitung berat keseluruhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
    10. = berat bahan baku + berat kemungkinan gagal produksi

      = 68,000 + 2,040

      = 70,040 kg

    Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dibuat konsep produksi berdasarkan informasi pada tabel berikut.

    Tabel 3.2 Informasi Kebutuhan Bahan Baku Pipa Kotak

    Tebal Bahan Lebar Bahan Berat Pipa Perbatang Berat Bahan Baku Yang diperlukan Kemungkinan Gagal Produksi Berat Keseluruhan bahan baku yang diperlukan
    1.5 mm 192.48 mm 13.6 Kg 68.000 kg 2.040 kg 70.040 Kg

    B. PIPA BULAT

    Sebagai contoh ukuran pipa yang akan di hitung adalah ukuran 3/4” (25) x 1.5 x 6000 mm, dengan permintaan produksi sebanyak 5000 batang.Ukuran tersebut dijabarkan pada tabel berikut.

    Tabel 3.3 Ukuran Pipa Bulat

    OD (Outside Diameter Tebal bahan Panjang Jumlah permintaan
    25 mm 1.5 mm 6000 mm 5000 batang
    1. Menghitung lebar bahan baku.
    2. = (OD – tebal bahan) x 3.14+ tebal bahan

      = (25 – 1.5) x 3.14 + 1.5

      = (23.5) x 3.14 + 1 .5

      = 75.29 mm

    3. Menghitung berat pipa perbatang.
    4. = (OD – tebal bahan) x 1.5 x 0.02466 x panjang/1000

      = (25 – 1.5) x 1.5 x 0.02466 x 6000/1000

      = (23.5) x 1.5 x 0.02466 x 6000/1000

      = 5.22 kg

    5. Menghitung berat bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
    6. = jumlah permintaan x berat perbatang

      = 5000 x 5.22

      = 26,100 kg

    7. Menghitung kemungkinan gagal produksi (3 % dari berat bahan baku yang dibutuhkan)
    8. = 26,100 x 3 %

      = 783 kg

    9. Menghitung berat keseluruhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
    10. = berat bahan baku + berat kemungkinan gagal produksi

      = 26,100 + 783

      = 26,883 kg

    Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dibuat konsep produksi berdasarkan informasi pada tabel berikut.

    Tabel 3.4 Informasi Kebutuhan Bahan Baku Pipa Bulat

    Tebal Bahan Lebar Bahan Berat Pipa Perbatang Berat Bahan Baku Yang diperlukan Kemungkinan Gagal Produksi Berat Keseluruhan bahan baku yang diperlukan
    1.5 mm 75.29 mm 5.22 Kg 26,100 kg 783 kg 26,883 Kg

    C. CHENNAI CHANNEL(CNP)

    CNP atau biasa disebut sebagai kanal C atau Chennai Channel merupakan sebuah besi kontruksi yang biasa dipakai untuk Penguat konstruksi atau sebagai konstruksi sekunder. Penggunaannya di lapangan kebanyakan hanya sebagai penguat dan ada pula yang memakainya untuk produk minimalis seperti pagar, kanopi, dan lainnya. Berikut contoh gambar CNP.

    Gambar 3.2. CHENNAI CHANNEL (CNP)(admppic, 2012)

    Pada gambar terdapat beberapa sisi. Sisi a merupakan lebar CNP, Sisi B merupakan Tinggi CNP, dan Sisi C merupakan kuping CNP.

    Pada PT. SSBP terdapat perbedaan ukuran secara label (ukuran yang dikomersilkan) dan ukuran sebenarnya sesuai dengan spesifikasinya dikarenakan harus disesuaikan dengan ukuran mesin cetak (mesin roll) yang dimiliki PT. SSBP.

    Pada PT. SSBP, terdapat beberapa spesifikasi dan jenis CNP diantaranya :

    1. CNP bersertifikasi SNI.
    2. CNP dengan kualitas standar SSBP
    3. CNP dengan kualitas (B)
    4. CNP dengan kualitas (B1)
    5. Sebagai contoh ukuran CNP yang akan di hitung adalah ukuran 148 x 48 x 18 x 3.0 x 6000 mm (pada label adalah 150 x 50 x 20 x 3.0 x 6000 mm), dengan permintaan produksi sebanyak 5000 batang.Ukuran tersebut dijabarkan pada tabel berikut.

      Tabel 3.5 Ukuran CNP

      Lebar Tinggi Kuping Tebal Bahan Panjang Jumlah Permintaan
      148 mm 48 mm 18 mm 3.0 mm 6000 mm 5000 batang
      1. Menghitung lebar bahan baku.
      2. Untuk produk cnp terdapat ketentuan khusus terhadap lebar bahan. Lebar bahan dikurangi sesuai dengan ukuran pada mesin cetak (Roll mechine). Berikut tabel pengurangan bahan.

        Tabel 3.6Tabel Pengurangan Lebar bahan(admppic, 2009)

        Dikarenakan ukuran yang akan dihitung adalah ukuran label 150 x 50 x 20 x 3.0 x 6000 mm (ukuran sesungguhnya 148 x 48 x 18 x 3.0 x 6000 mm) maka pengurangnya adalah 26 mm. berikut rumus penghitungan lebar bahan untuk produk tersebut.

        = Sisi A + (Sisi B x 2)+(Sisi C x 2) – 26

        = 148 + (48 x 2) + (18 x 2) -26

        = 254

      3. Menghitung berat pipa perbatang.
      4. = lebar bahan x tebal bahan x 0.00785 x panjang /1000

        = 254 x 3 x 0.00785 x 6000 / 1000

        = 35.9 Kg

      5. Menghitung berat bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
      6. = jumlah permintaan x berat perbatang

        = 5000 x 35.9

        = 179,500 kg

      7. Menghitung kemungkinan gagal produksi (3 % dari berat bahan baku yang dibutuhkan)
      8. = 179,500 x 3%

        = 5,385 kg

      9. Menghitung berat keseluruhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
      10. = berat bahan baku + berat kemungkinan gagal produksi

        = 179,500 + 5,385

        = 184,885 kg

      Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dibuat konsep produksi berdasarkan informasi pada tabel berikut.

      Tabel 3.4 Informasi Kebutuhan Bahan Baku Pipa Bulat

      Tebal Bahan Lebar Bahan Berat Pipa Perbatang Berat Bahan Baku Yang diperlukan Kemungkinan Gagal Produksi Berat Keseluruhan bahan baku yang diperlukan
      3.00 mm 254 mm 35.9 Kg 179,500 kg 5,385 kg 184,885 Kg
    6. Staff PPIC ADM memesan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi PO tersebut kepada Staff yang menangani persediaan bahan baku.
    7. Staff PPIC ADM membuat konsep PO berdasarkan kebutuhan-kebutahan yang telah dihitung sebelumnya dan diserahkan ke Staff Akunting agar PO tersebut dapat diterbitkan dan diproduksi.
    8. Staff Akunting memberikan PO yang telah diterbitkan dan siap di distribusikan ke divisi produksi.
    9. Staff PPIC ADM menyerahkan PO kepada divisi produksi.

Prosedur Pembuatan Laporan Jadwal Kerja (Schedule)

  1. Setelah surat perintah produksi (PO) sudah dibuat dan di distribusikan ke divisi produksi, Staff PPIC ADM memasukan data PO ke laporan jadwal kerja. Terkadang produksi pipa atau cnp (persatu PO) tidak dapat diselesaikan dalam satu hari (sesuai dengan jumlah pesanan). Dalam sehari (apabila tidak ada kendala) setiap mesin dapat memproduksi kurang lebih 10,000 batang pipa dan kurang lebih 1,000 batang cnp.
  2. Staff PPIC ADM menerima dan memeriksa laporan hasil produksi.
  3. Staff PPIC ADM merekap laporan dan memperbarui data setiap laporan hasil produksi ke laporan jadwal kerja sesuai dengan PO tersebut.
  4. Laporan jadwal kerja diserahkan ke Manager PPIC untuk divalidasi.
  5. Laporan jadwal kerja di distribusikan ke divisi-divisi yang membutuhkan Jadwal kerja.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.3 Analisa Sistem Pengolahan WO Dan Pembuatan Jadwal Kerja pada Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram yang berjalan terdapat:

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan peminjaman.
  2. 2actor yang melakukan kegiatan, diantara pustakawan dan siswa.
  3. 5 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

Activity Diagram

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan activity diagram yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.4 Analisa Sistem Pengolahan Konsep PO pada Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram yang berjalan terdapat:

  1. Initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. 2 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem pengolahan WO.
  3. Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Gambar 3.5 Analisa Sistem Distribusi Konsep PO dan PO pada Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang berjalan terdapat:

  1. Initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. 3 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem distribusi Konsep PO dan PO.
  3. Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Gambar 3.6 Analisa Sistem Pembuatan Jadwal Kerja pada Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram yang berjalan terdapat:

  1. Initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. 2 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem pembuatan jadwal kerja.
  3. Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan sequence diagram yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.7 Analisa Sistem Pengolahan WO dan Jadwal Kerja Produksi pada Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram yang berjalan diatas terdapat :

  1. 4 actor yang yang melakukan kegiatan, yaitu Marketing, PPIC ADM, Akunting dan Divisi Produksi.
  2. 5 lifeline yang merupakan objek entity antarmuka yang saling berkaitan.
  3. 16message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Konsep Akhir Elisitasi

Konsep Akhir Elisitasimerupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun perangkat lunak pengolah perintah kerja dan jadwal kerja pada PT. SSBP.

Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Konsep Akhir Elisitasiyang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membangun perangkat lunak pengolah perintah kerja dan jadwal kerja pada PT. SSBP

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

BAB IV

Usulan Rancangan Prosedur Penelitian

Pada usulan rancangan penelitian ini menggunakan tools Unified Modelling Language (UML) diantaranya:

  1. Functional Design (rancangan fungsional) menggunakan Use Case Diagram dan Actifity Diagram untuk mengomunikasikan rancangan komputer kepda user. Actifity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor.
  2. Behavioral Design ( rancangan yang berhubungan dengan interaksi user dengan komputer) menggunakan squence diagram untuk menggambarkan bagai manah proses kerja sistem aplikasi yang dibuat.
  3. Structural Design (rancangan struktur) menggunakan class diagram untuk menggambarkan model data.

Diagram Rancangan Sistem Perangkat Lunak yang Diusulkan

Use Case Diagram Untuk Admin

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem pengolah perintah kerja produksi dan jadwal produksi pada PT. SSBP

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem pengolah perintah kerja produksi dan jadwal produksi pada PT. SSBP terdapat:

  1. Sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja produksi dan jadwal produksi pada pt. ssbp.
  2. 1 Actor yang yang melakukan kegiatan administrasi.
  3. 2Use Case Diagram yang bisa dilakukan oleh actor.
  4. 6 Extend yang Pada Menu Utama.
  5. 14 include yang merupakan dari masukan dari sub sistem.

Activity Diagram yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Admin terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 9 Action, state dan sistem yang mencerminkan eksekuesi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, aliran yang menentukan pilihan.
  4. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.3. Class Diagram yang Diusulkanterdapat:

  1. 10 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta oprasi yang sama.
  2. 6 Association, hubungan atara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Squence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4. Squence Diagram Perangkat lunak Pengolah Perintah Kerja Dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP


Berdasarkan Gambar 4.4. Squence Diagram Perangkat lunak Pengolah Perintah Kerja Dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP terdapat:

  1. 10 Lifeline, antar muka yang sering berinteraksi
  2. 1 Actor, yang melakukan kegiayan, yaitu Pegawai TU
  3. 20 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh aktor-aktor.

State Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5. State Diagram untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.5. State Diagram untuk Adminterdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 7 Action, state dan sistem yang mencerminkan eksekuesi dari suatu aksi.
  3. 2 Note yang mencerminkan bagi.
  4. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Rancangan Basis Data

Pada rancangan struktur basis data Pengolah Perintah Kerja Dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBPakan ditunjukan mengenai table-tabel yang digunakan antara lain:

  1. Nama Tabel : wo_pipa
  2. Key Index : NO_WO

    Tabel 4.1. Tabel wo_pipa

  3. Nama Tabel : wo_cnp
  4. Key Index : NO_WO

    Tabel 4.2. Tabel wo_cnp

  5. Nama Tabel : draft_po_pipakotak
  6. Key Index : NO_PO

    Tabel 4.3. Tabel draft_po_pipakotak

  7. Nama Tabel : draft_po_pipabulat
  8. Key Index : NO_PO

    Tabel 4.4. Tabel draft_po_pipabulat

  9. Nama Tabel : draft_po_cnp
  10. Key Index : NO_PO

    Tabel 4.5. Tabel draft_po_cnp

  11. Nama Tabel : daily_report
  12. Tabel 4.6. Tabel daily_report

  13. Nama Tabel : size_full
  14. Key Index : Label

    Tabel 4.7. Tabel size_full

  15. Nama Tabel : size_full
  16. Key Index : Label

    Tabel 4.7. Tabel size_full

  17. Nama Tabel : size_b
  18. Key Index : Label

    Tabel 4.8. Tabel size_b

  19. Nama Tabel : size_k
  20. Key Index : Label

    Tabel 4.9. Tabel size_k

  21. Nama Tabel : User
  22. Key Index : user_name

    Tabel 4.10. Tabel User

Perancangan Perangkat Lunak (Prototyping)

Dalam perancangan perangkat lunak, peneliti menggunakan metode prototype, yaitu suatu ide dasar yang memungkinkan perancangan untuk membuat suatu model perangkat lunak. Peneliti beranggapan bahwa prototype merupakan metode perancangan perangkat lunak yang efektif, karena prototype bertindak sebagi mekanisme untuk melukiskan kebutuhan sistem, dan tidak menutup kemungkinan jika ide dasar ini lebih dikembangkan menjadi suatu perangkat lunak yang lebih efektif dan efisien.

Gambar 4.6. Proses Prototipe.

Seperti semua pendekatan ke perancangan perangkat lunak, membuat prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dengan cara menggambarkan dan mendefinisikan keseluruhan keluaran (output) yang diinginkan secara singkat. Dalam hal ini semua keluaran (output) perangkat lunak tersebut berdasarkan setiap keluaran yang ada apa bab II sub bab prosedur kerja. Langkah kedua, yaitu mendesain secara cepat dengan memusat pada suatu penyajian aspek perangkat lunak dimana akan terlihat masukan dan keluaran oleh pemakai. Kemudian desain tersebut akan dibangun kearah konstruksi suatu prototype. Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pemakai dan kemudian dilakukan perbaikan kebutuhan untuk pengembangan perangkat lunak. Setelah dilakukan perbaikan, maka perangkat lunak ini akan menjadi produk yang siap pakai.

Rancangan Prototype / Tampilan Program yang Diusulkan

Menu Login

Gambar 4.7.Tampilan Menu Login

Tabel 4.11 Tabel Informasi Komponen Menu Login

Tampilan Menu Utama

Gambar 4.8.Tampilan Menu Utama

Tabel 4.12 Tabel Informasi Komponen Menu Utama

Tampilan Menu Input WO (Perintah Kerja) Pipa Kotak, Pipa Bulat Dan CNP

Gambar 4.9.Tampilan Menu Input WO (Perintah Kerja)

Form ini ada pada setiap menu Input Draft WO. Pada dasarnya memiliki tampilan antar muka yang sama pada setiap menu tersebut. Akan tetapi ada perlakuan berbeda pada pengolahan database. Untuk tabel WO (perintah kerja) CNP akan dipisahakan dari tabel WO Pipa kotak dan bulat dikarenakan permintaan produksi CNP dipisahkan dari permintaan produksi Pipa kotak dan CNP.

Tabel 4.13 Tabel Informasi Komponen Menu Input WO Pipa kotak, Pipa bulat dan CNP

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Kotak

Gambar 4.10.Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Kotak

Tabel 4.14 Tabel Informasi Komponen Menu Input PO Pipa kotak

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Bulat

Gambar 4.11.Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) Pipa Bulat

Tabel 4.15 Tabel Informasi Komponen Menu Input PO Pipa Bulat

Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) CNP/C-Channel

Gambar 4.12.Tampilan Menu Input PO (Perintah Produksi) CNP/C-Channel

Tabel 4.16 Tabel Informasi Komponen Menu Input PO CNP

Tampilan Menu Ubah Status PO

Gambar 4.13.Tampilan Menu Ubah Status PO

Tabel 4.17 Tabel Informasi Komponen Menu Ubah Status PO

Tampilan Menu Input Laporan Harian

1. Pilih Nomer PO.

Gambar 4.14.Tampilan Input Nomer PO

Tabel 4.18 Tabel Informasi Komponen Menu Input Laporan Harian Tab Pilih Nomer PO.

2. Inpul Laporan Harian.

Gambar 4.15. Tampilan Input Laporan Produksi Harian

Tabel 4.19 Tabel Informasi Komponen Menu Input Laporan Harian

Implementasi Sistem yang diusulkan

Tata Laksana Sistem

Untuk melaksanakan sistem ini dengan baik,peneliti merekomendasikan apa saja yang dibutuhkan agar sistem yang peneliti kembangkan dapat berjalan dengan maksimal. Berikut rinciannya :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang peneliti rekomendasikan adalah minimal sebagai berikut :

  1. ProcessorDualCore 3.0GHz
  2. Memory 1 GB RAM
  3. Harddisk 250 GB
  4. Hp LaserJet 1020

b. Perangkat Lunak ( software )

peneliti merekomendasikan perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang peneliti kembangkan dapat berjalan dengan maksimal. Berikut rinciannya :

  1. SistemOperasi Windows 7
  2. Mozilla Firefox
  3. Xampp
  4. Crystal Report

c. Pengguna ( User )

User sudah semestinya mengerti dengan sistem yang dibuat oleh penulis, minimal user ini mengenal dasar-dasar dari penggunaan sistem ini. Oleh karena itu tenaga-tenaga yang benar-benar terampil sangat dibutuhkan sebagai user.

d. Jadwal Pengolahan.

Dilihat dari aktifitas pegawai, sistem ini memilik jadwal pengolahan data dan pengolahan laporan yang tiap hari dilakukan dan dipantau.

Rencana Implementasi Program

Tabel 4.20. Tabel Implementasi Program

Jadwal Penelitian

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

Tabel 4.21. Tabel Pengolahan Jadwal

BAB V

Kesimpulan

Kesimpulan Pada Rumusan Masalah

  1. Prosedur pelaksanaan olah data produksi (Perintah kerja/WO dan Laporan hasil produksi) pada PT. SSBP yang sedang berjalan saat ini masih bersifat semikomputerisasi sehingga tidak adanya tempat penyimpanan data secara digital untuk konsep PO dan menyebabkan laporan yang dihasilkan rentan hilang dan rusak. Untuk tingkat keakuratan data yang dihasilkan sudah cukup akurat namun tidak terekap dengan rapih dan tersetruktur sebagai contohnya, konsep PO yang telah di hasilkan masih berupa tulisan tangan.
  2. Kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini adalah tidak adanya tempat penyimpanan data secara digital untuk konsep PO, sehingga sering terjadinya kehilangan data. Proses pembuatan konsep PO yang memakan waktu dikarenakan menggunakan kalkulator konfesional dan bukan kalkulator khusus untuk perhitungan setiap kebutuhan PO.
  3. Berdasarkan hasil analisa dari observasi, wawancara dan kuesioner. peneliti menyimpulkan bahwa sistem yang berjalan sudah cukup bagus akan tetapi penerapan dalam dokumentasi olah perintah kerja produksi dan pembuatan jadwal produksi tidak tersimpan dengan baik. Maka peneliti membuat suatu hasil yang secara garis besar ialah dibutuhkannya perangkat lunak khusus pengolah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi untuk membantu memaksimalkan proses kerja dan dokumentasi olah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi dengan berdasarkan sistem yang sedang berjalan dan diterapkan pada perangkat lunak khusus tersebut sehingga nantinya pengguna akan dengan mudah menggunakan perangkat lunak tersebut demi mengurangi lamanya waktu pelatihan.

Kesimpulan Pada Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Pada Tujuan Penelitian

Setelah menganalisa pada sistem pengolahan perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi pada PT. SSBP dapat diketahui mengenai prosedur-prosedur, proses, dan kendala dalam sistem olah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi yang telah dituangkan pada Bab III melalui diagram use case, activity, dan sequence serta sub tentang permasalahan yang dihadapi sedangkan rancangan perangkat lunak olah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi yang diusulkan dapat dilihat pada Bab IV melalui diagram use case, activity, class, sequence, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

Kesimpulan Pada Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem pengolahan perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi pada PT. SSBP dan juga memberikan masukan berupa ide-ide yang dapat membantu memaksimalkan sistem dengan tujuan sistem tersebut dapat berjalan lebih cepat, tepat, akurat dan efesien.

Kesimpulan Pada Metodologi

Kesimpulan Pada Pengumpulan Data

  1. Kesimpulan Pada Metode Pengamatan (Observasi Research).
  2. Peneliti meminta izin kepada pimpinan yang berada di PT. SSBP yang diwakili oleh bapak Vicky Ferdinand selaku manager HRD/GA dan bapak Suwarman Wardjuki selaku manager PPIC sekaligus sebagai Stakeholder untuk melakukan penelitian di PT. SSBP. Peneliti mendapatkan informasi, ketentuan-ketentuan dan data-data apa saja yang dibutuhkan untuk membangun suatu perangkat lunak.

  3. Kesimpulan Pada Metode Wawancara (Interview Research).
  4. Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada stakeholder yang diwakili oleh bapak Catur Widhi Saputra selaku staff ppic adm yang bertanggung jawab langsung terhadap pengolahan perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi tentang bagaimana prosedur sistem yang sedang berjalan, kendala-kendala apa saja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan-kebutuhan lainya yang mendukung peneliti untuk membangun suatu perangkat lunak yang nantinya akan bersinergi dengan sistem yang sedang berjalan tanpa merubah struktur sistem tersebut.

  5. Kesimpulan Pada Metode Pustaka ( Library Research ).
  6. Peneliti mencari referensi-referensi yang mendukung terhadap penelitian yang telah peneliti lakukan. Referensi-referensi tersebut terangkum pada lampiran referensi.

  7. Kesimpulan Pada Metode Kuesioner.
  8. Peneliti membagikan lembar-lembar kuesioner kepada divisi PPIC dan QC LAB. Berdasarkan opsi-opsi pernyataan pada lembar kuesioner yang telah peneliti susun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan, Dampak, dan manfaat terhadap para staf PPIC, peneliti mendapatkan hasil yang berkesimpulan bahwa sistem yang sedang berjalan telah berjalan dengan baik. Akan tetapi ada beberapa kekurangan yang terjadi pada sistem tersebut yang menjadi landasan peneliti tentang apa saja yang peneliti masukan pada perangkat lunak tersebut.

Kesimpulan Pada Analisa Sistem

Telah dijelaskan pada Bab III dalam analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan analisa pemecahan masalah use case, activity, sequence.

Kesimpulan Pada Perancangan dan Implementasi

Telah dijelaskan pada Bab IV dalam diagram use case, activity, sequence, dan class serta penjabaran spesifikasi basis data dan normalisasi data, rancangan prototype/tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan. Bahwa perancangan sistem ini dapat membantu permasalahan yang ada pada sistem pengolah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi dalam hal penginputan data, sampai pembuatan laporannya.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan bagi Manajemen PT. SSBP khususnya divisi PPIC ADM, antara lain :

  1. Diperlukannya pengembangan sistem yang lebih lanjut pada sistem pengolah perintah kerja produksi dan diperbaharui secara berkala karena informasi yang disajikan akan bertambah atau mengalami perubahan pada data-data atau informasi tertentu sesuai dengan kebutuhan.
  2. Dengan adanya perangkat lunak ini diharapkan divisi PPIC ADM dapat menggunakan perangkat lunak ini dengan sebaik-baiknya dan dapat dikembangkan lagi agar menjadi perangkat lunak yang lebih baik dan mungkin dapat terintegrasi dan bersinergi dengan pembuatan laporan harian stok produk jadi, laporan harian stok bahan baku, serta menjadi catatan pendoman apa saja yang telah diproduksi, bahan apa saja yang digunakan untuk produksi, hasil yang akurat terhadap jumlah produksi harian dan lainya.
  3. Setelah perangkat lunak yang baru pada sistem olah perintah kerja produksi dan jadwal kerja produksi, perlu diadakan pelatihan kepada pengguna untuk menggunakan dan mensosialisasikan cara pemakaian sistem tersebut.

Daftar Pustaka

  1. Irwan .2010 “Panduan Menguasai Visual Basic 2008 Secara Otodidak”. Media Kita. Jakarta Selatan.
  2. Goal , Jemmy L .2008 “Pemahaman dan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen”. Jakarta : Grasindo.
  3. Jogiyanto. 2009 “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”.Edisi Revisi. Cet.I. Gava Media. Yogyakarta.
  4. Mulyanto Agus .2009 “Panduan Menguasai Konsep dan Aplikasi “. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
  5. Mulyono .C2008 “Pengertian Administrasi dan Organisasi Pendidikan”, AR-Ruzz Media, Yogyakarta.
  6. Yustianti. 2012 “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”.Edisi Revisi. Cet.I.Gava Media. Yogyakarta.

Contributors

Adi, Admin