SI1611494311: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 864: Baris 864:
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data, yaitu metode observasi (pengamatan) dan studi pustaka.
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data, yaitu metode observasi (pengamatan) dan studi pustaka.
 
</p></div>
 
</p></div>
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Pengumpulan Data'''</div>==
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Observasi (Pengamatan)'''</div>===
 
+
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Qurotul Aini, Yuliana Isma Graha dan Siti Ria Zuliana (2017:210)<ref name="Aini">Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.</ref> “Pengumpulan Data merupakan segala hal dalam menyiapkan data yang diperlukan dalam suatu rancangan dengan identitas-identitas dengan sesuai kebutuhan sistem.”</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Baiq Aneji Pahad dalam jurnal CSRID (2016), metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dalam penelitian, dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian guna mempelajari komponen-komponen yang dijadikan sebagai bahan penelitian, dan tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi <ref name="pahad">Untung, R., Handayani, I., & Pahad, B. A. Pemanfaatan Rinfoform Sebagai Media Update Artikel Pada iRan. Jurnal CSRID, 8(3).
 
+
</ref>. </p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka penulis melakukan beberapa metode pengumpulan data. Adapun beberapa metode yang digunakan, diantaranya sebagai berikut:</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Penelitian ini dilakukan secara langsung pada alur yang berjalan mengenai perancangan prototipe inkubator bisnis dengan penerapan pembelajaran berbasis i-learning. Pengamatan dilakukan selama 3 (tiga) bulan, mulai dari Februari sampai dengan April. Sehingga, hasil akhirnya adalah sumber informasi untuk mendukung proses perancangan Inkubasi Teknologi Berbasis i-Learning Untuk Meningkatkan Inovasi Dan Kreativitas StartUp Indonesia.</p></div>
<ol>
+
<li>Metode Observasi (Pengamatan)</li>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rahardja, dkk (2018:32)<ref name="Rahardja">Rahardja, U., Aini, Q., & Dewi, Y. N. (2018). Alexa Rank Sebagai Alat Ukur Popularitas Website Crowdfunding. Technomedia Journal, 2(2), 29-40.</ref> “Metode observasi merupakan salah metode penelitian yang bisa digunakan dalam proses untuk mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung dalam sistem berjalan.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mega Linarwati, Aziz Fathoni dan Maria Magdalena Minarsih (2016:04)<ref name="Linarwati">Linarwati, M., Fathoni, A., & Minarsih, M. M. (2016). STUDI DESKRIPTIF PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA SERTA PENGGUNAAN METODE BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW DALAM MEREKRUT KARYAWAN BARU DI BANK MEGA CABANG KUDUS. Journal Of Management, 2(2).</ref> “Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dari obyek yang selidiki.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Oleh Soleh, Wahyu Hidayat dan Fitri Widya Rustanti S (2019:148)<ref name="Soleh">Soleh, O., & Hidayat, W. (2019). Analisa Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Proses Rekrutmen, Demosi dan Mutasi di PT. Yasunli Abadi Utama Plastik. Technomedia Journal, 3(2), 146-156.</ref> “Metode  observasi  atau  pengamatan  dilakukan  dengan cara melakukan  pengamatan langsung kepadaproses  berjalannya  suatu  sistem.  Tujuan  dilakukannya  observasi  yaitu untuk  mendeskripsikan settingyang  dipelajari, aktivitas-aktivitas  yang berlangsung, orang-orang  yang  terlibat  dalam  aktivitas  danmakna  kejadian  dilihat  dan perpekstif  mereka terlibat  dalam  kejadian  yang diamati  tersebut.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mega Linarwati, Aziz Fathoni dan Maria Magdalena Minarsih (2016:04)<ref name="Linarwati">Linarwati, M., Fathoni, A., & Minarsih, M. M. (2016). STUDI DESKRIPTIF PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA SERTA PENGGUNAAN METODE BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW DALAM MEREKRUT KARYAWAN BARU DI BANK MEGA CABANG KUDUS. Journal Of Management, 2(2).</ref> “Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dari obyek yang selidiki.</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Observasi adalah Observasi adalah suatu pola aktifitas dari suatu subjek maupun objek  data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu proses atau objek dengan tujuan memahami penelitian tersebut. Penelitian ini melakukan pengamatan selama 6 (enam) bulan, mengenai alur yang sudah berjalan pada Publikasi Jurnal ATM. Dari
+
hasil pengamatan yang sudah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu proses perancangan untuk perancangan Sistem Viewboard ATM.</p>
+
 
+
  <li>Metode Wawancara</li>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mega Linarwati, Aziz Fathoni dan Maria Magdalena Minarsih (2015:08)<ref name="Ningrum">Ningrum, M. D. (2015). Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup di Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara Bagi Perempuan di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Jurnal Elektronik Mahasiswa Pend. Luar Sekolah-S1, 4(3).</ref> “Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dari obyek yang selidiki.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sutrisno, Azis Fathoni dan Maria Magdalena Minarsih (2016:04)<ref name="Sutrisno">Sutrisno, S., Fathoni, A., & Minarsih, M. M. (2016). Pengaruh Motivasi dan disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang. Journal of Management, 2(2).</ref> “Wawancara adalah proses komunikasi langsung untuk memperoleh keterangan dengan Tanya jawab dan tatap muka antara pewawancara dengan narasumber.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Wawancara merupakan rangkaian interaksi tanya jawab yang dilakukan oleh narasumber dan pewawancara, yang dilakukan untuk mencari informasi, meminta keterangan atau menanyakan pendapat tentang suatu permasalahan kepada narasumber. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada dengan stakeholder.</p>
+
 
+
<li>Metode Studi Pustaka</li>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut  Aldi Yudha Pradipta dan Anita Diana (2017:111)<ref name="Pradipta">Pradipta, A. Y., & Diana, A. (2017). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Supplier pada Apotek dengan Metode AHP dan SAW (Studi Kasus Apotek XYZ). Prosiding SISFOTEK, 1(1), 107-114.</ref> “Wawancara adalah proses komunikasi langsung untuk memperoleh keterangan dengan Tanya jawab dan tatap muka antara pewawancara dengan narasumber.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut  Eli Mas’idah, Wiwiek Fatmawati dan Lazib Ajibta (2019:47)<ref name="Putra">Putra, A., Kuncoro, A. T., Adnyani, M. D., Sarosa, H., Mas’idah, E., Fatmawati, W., ... & AK, A. I. Daftar Isi.</ref> “Studi Pustaka merupakan salah satu metode yang dilakukan dengan cara mengambil bahan-bahan dari kajian literatur untuk mendapatkan informasi yang mendukung dengan permasalahan yang dibahas.”</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Studi Pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data  untuk melengkapi pengetahuan dan teori yang didapatkan dari buku, literatur maupun karya ilmiah sebelumnya yang berhubungan dengan
+
penelitian yang sedang dilakukan. Dengan begitu, penelitian ini bisa
+
jauh lebih mudah dipahami perihal pemanfaatan Viewboard bagi ATM.</p>
+
</ol>
+
 
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Perancangan Sistem'''</div>==
+
  
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Studi Pustaka'''</div>===
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut J. Arifin, L.N. Zulita dan Hermawansyah (2016:90)<ref name="Arifin">Arifin, J., & Zulita, L. N. (2016). Perancangan Murottal Otomatis Menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega 2560. Jurnal Media Infotama, 12(1).</ref> “perancangan merupakan tahap dari analisis system dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu aplikasi.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016: 58), metode studi pustaka merupakan cara pemecahan masalah yang digunakan peneliti dengan mencari teori beserta bukti-bukti empiris dan menghasilkan penelitian yang selinier atau searah dengan objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain mencari bukti empiris, yang menjadi dasar pertimbangan  lainnya adalah persamaan dan perbedaan dari studi pendahuluannya <ref name="muharto">Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian.
 +
</ref>. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Rahardja, U.,Handayani, I., dan Ningrum, A. A (2018 : 210), Metode studi pustaka merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi yang didapatkan dari buku-buku, literatur-literatur dan penelitian serta karya ilmiah sebelumnya <ref name="ningrum">Rahardja, U., Handayani, I., & Ningrum, A. A. (2018). Pemanfaatan Sistem iMe Berbasis WordPress sebagai Official Site RCEP pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), 207-219.
 +
</ref>.
 +
</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Khairul Afri (2015:27)<ref name="Afri">Afri, K. (2015). PERANCANGAN SISTEM PENGAMAN POMPA AIR DI DALAM SUMUR BERASIS PLC (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).</ref> “Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 10 (sepuluh) studi pustaka yang terdiri yang relevan dengan penelitian yang penulis teliti.
teori-teori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan
+
</p></div>
dengan cara pemilihan komponen yang akan digunakan, mempelajari
+
karakteristik dan data fisiknya, membuat rangkaian skematik dengan
+
melihat fungsi-fungsi komponen yang dipelajari.</p>
+
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode perancangan sistem ''flowchart'' untuk merancang sistem Viewboard Jurnal ATM. </p>
 
  
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Pengujian Sistem (''Testing'')'''</div>==
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Teknik Analisa Data'''</div>==
  
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan (MS Mustaqbal dkk, 2016)<ref name="Mustaqbal">Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).</ref> Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah ''Black Box Testing''. ''Black Box Testing'' merupakan suatu pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional yang terdapat pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan uji coba pada spesifikasi fungsional program.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam penelitian ini, digunakan metode SWOT dalam melakukan analisa data terhadap sistem yang akan dikembangkan.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan (error) sebelum digunakan oleh pengguna akhir (''end-user''). Metode testing yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ''black box testing'' guna memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kemampuan sesuai yang diharapkan peneliti.</p>
+
</div>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Harahap, S.F., Sukanto, A.S., dan Safriadi, N. (2016:04)<ref name="Harahap">Harahap, S. F., Sukanti, A. S., & Safriadi, N. (2016). Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis SMS Gateway Pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), 4(3), 404-409.</ref> “''Black Box Testing'' adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusiunit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan.”</p>
 
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan'''</div>==
 
  
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Analisa SWOT'''</div>===
 
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Metode Analisa SWOT'''</div>===
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Aini, dkk (2018:29)<ref name="Aini">Aini, Q., Rahardja, U., Moeins, A., & Wardani, A. M. (2018). Penerapan Data Market Query (DMQ) pada Sistem Penilaian Berbasis Yii Framework. InfoTekJar: Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, 3(1), 26-31.</ref> “Analisis data adalah proses mengorganisasikan danmengurtkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema lalu dirumuskan tema dan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data. Selain itu, cara untuk memproses agar dapat diolah data dari awal proses, sehingga mengetahui sebab-sebab dari masalah yang timbul. Prinsip utama dalam analisa data adalah bagaimana menjadikan data atau informasi yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk uraian dan sekaligus memberikan makna atau interprestasi sehingga informasi tersebut memiliki signifikan ilmiah atau teoritis.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Qurotul Aini, Yuliana Isma Graha, dan Siti Ria Zuliana (2017), analisis data merupakan proses mendeteksi permasalahan yang timbul mulai dari proses awal perumusan masalah, guna mengetahui sebab dari masalah yang timbul untuk dicari pemecahan masalahnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa SWOT untuk menguji kevalidan objek penelitian <ref name="qa">Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.
 +
</ref>. </p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sunaryo dan Rusdarti (2017:91)<ref name="Sunaryo">Sunaryo dan Rusdarti. 2017. Analisis SWOT Untuk Menetapkan Strategi Bersaing Pada Pt. Tarindo. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Economics Development Analysis Journal. ISSN: 2252-6765. Vol.6No.1 : 91.</ref> “Analisa SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (''strengths'') dan peluang (''oppourtunity''), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (''weaknesses'') dan ancaman (''threaths''). Proses penghambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategis dan kebijakan perusahaan. Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal NJCA (2018), analisa SWOT adalah metode dalam merencanakan penelitian secara strategis dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap 4 (empat) hal, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kemudian, dilakukan identifikasi faktor internal maupun eksternal yang mendukung capaian dari penelitian tersebut, dan analisis tersebut membentuk akronim SWOT <ref name="alfi">Rahardja, U., Aini, Q., Ariessanti, H. D., & Khoirunisa, A. (2018). Pengaruh Gamifikasi pada iDu (iLearning Education) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Nusantara Journal of Computers and its Applications, 3(2).</ref>.
 +
</p>
 +
<p style="text-align: center;">Tabel 4.2. Analisis SWOT <br /></p>
 +
<table id="t21" border="1px" cellspacing="0"  bordercolor="#000000">
 +
<tr style="background-color: #30ffcb;">
 +
<th style="padding:1%;width:25%" rowspan="2"><p align="center">Faktor Internal/Faktor Eksternal</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Kekuatan (S)</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Kelemahan (W)</p></th>
 +
</tr>
 +
<tr style="background-color: ##efffe3;vertical-align:top;">
 +
<td style="padding:1%;"><ol>
 +
<li>Bersifat online, sehingga para enterpreneur dapat melakukan pembelajaran kapanpun dan dimanapun hanya dengan terkoneksi internet.</li>
 +
<li>Penyediaan infrastruktur atau coworking space untuk melakukan pengembangan bisnis.</li>
 +
<li>Didukung dengan metode gamifikasi, sehingga tampilan dari website yang di suguhkan sudah berupa tampilan yang menyenangkan saat digunakan dalam pembelajaran.</li>
 +
<li>Menyediakan pelatihan penulisan proposal Hibah dan CPPBT secara online, sehingga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.</li>
 +
<li>Membantu StartUp untuk terhubung ke industri serta Angel Investor.</li></ol>
 +
</td>
 +
<td style="padding:1%;"><ol>
 +
<li>Koneksi jaringan internet.</li>
 +
<li>Penguasaan terhadap Inkubator dan StartUp</li>
 +
<li>Banyaknya mahasiswa yang masih belum familiar/terbiasa dengan sistem pembelajaran online.</li></ol></td>
 +
<tr style="background-color: #30ffcb;">
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Peluang (O)</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Strategi S-O</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Strategi W-O</p></th>
 +
</tr>
 +
<tr style="background-color: ##efffe3;vertical-align:top;">
 +
<td style="padding:1%;"><ol><li>Banyak entrepreneur dan StartUp yang membutuhkan pelatihan pengembangan bisnis dan perancangan aplikasi secara intensif.</li>
 +
<li>Masih belum banyak Inkubasi bisnis berbasis pembelajaran i-learning.</li>
 +
<li>Adanya regulasi yang kuat dari pemerintah mengenai pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dengan  dibutuhkannya inkubasi bisnis yang dapat menaungi StartUp.</li>
 +
<li>Dengan adanya website Inkubasi Bisnis berbasis i-learning, dapat membantu para entrepreneur dan StartUp dalam mengembangkan bisnisnya.</li></ol></td>
 +
<td style="padding:1%;"><ol>
 +
<li>Tersedia berbagai macam sarana pembayaran, mulai dari pemahaman tentang membuat UMKM dan StartUP, tersedianya pelatihan tentang membuat CPPBT dan hibah melalui incubator business.</li>
 +
<li>Media i-learning  didukung dengan interface yang mudah user friendly, dapat membuat kenyamanan dalam pembelajaran bagi para entrepreneur.</li>
 +
<li>Melakukan kerjasama dengan berbagai industri dalam bidang bisnis atau perusahaan dibidang digital business untuk memajukan Ekonomi kreatif di Indonesia.</li></ol></td>
 +
<td style="padding:1%;"><ol><li>Memberikan penyuluhan akan pentingnya pelatihan  pengembangan bisnis dan pengembangan website/aplikasi untuk menghadapi industri bisnis yang terus berkembang.</li>
 +
<li>Memberikan training kepada entrepreneur dan StartUp dalam menggunakan website pembelajaran yang disediakan</li></ol></td>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada metode ini di identifikasi kan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur - unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur - unsur
+
<tr style="background-color: #30ffcb;">
eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).</p>
+
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Ancaman (T)</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Strategi S-T</p></th>
 +
<th style="padding:1%;width:25%"><p align="center">Strategi W-T</p></th>
 +
</tr>
 +
<tr style="background-color: ##efffe3;vertical-align:top;">
 +
<td style="padding:1%;"><ol><li>Terdapat Inkubasi bisnis pesaing lainnya, yang juga menyediakan pelatihan bisnis di Indonesia.</li>
 +
<li>Teknologi dan Industri bisnis yang terus menerus berkembang.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td style="padding:1%;"><ol>
 +
<li>Mengimplementasikan website berbasis gamifikasi dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah digunakan, sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem informasi monitoring yang terdapat di Jurnal ATM:</p>
+
</li></ol></td>
 +
<td style="padding:1%;"><ol>
 +
<li>Memberikan pelatihan kepada entrepreneur dan StartUp dalam mengembangkan Bisnis dan menggunakan teknologi untuk menunjang usaha yang mereka kembangkan </li>
 +
<li>serta membantu memberikan peluang kepada mereka untuk mendapatkan pendanaan. </li>
 +
</ol></td></tr>
  
<p style="text-align: center;">Tabel 4.1 Analisa SWOT<br /><img id="t41" src="https://lh3.googleusercontent.com/-_RTbaPi8VOw/XWvUUKsVxCI/AAAAAAAAJIs/CSjo1uRjtGkMR1EnFePgq60osOO-m8tXwCK8BGAs/s0/2019-09-01.png" /></p>
+
</table>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada tabel 4.2 menjelaskan SWOT dari penggunaan Inkubator bisnis berbasis website e-learning, yang mampu menggambarkan secara jelas kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman pada sistem tersebut. Menurut Trishartanto,dkk (2018), penggunaan 4 (empat) matriks SWOT yang digambarkan dengan jelas baik faktor internal serta eksternal yang akan dihadapi sesuai dengan kelemahan dan kekuatan dari suatu perusahaan maupun organisasi <ref name="fathoni">Trishartanto, P., Warso, M. M., & Fathoni, A. (2018). ANALISIS EFAS-IFAS DIKAITKAN DENGAN REGULASI INDUSTRI PENGIRIMAN VIA AIRFREINGT PADA PT. ANGKASA PURA LOGISTIK CABANG SEMARANG (Studi Kasus pada Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang). Journal of Management, 4(4).
 +
</ref>. </p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:</p>
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Teknik Pengembangan Sistem'''</div>==
 
+
<ol>
+
<li>Strategi S-O (''Strength - Opportunity''), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.</li>
+
<li>Strategi S-T (''Strength - Threats''), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.</li>
+
<li>Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.</li>
+
</ol>
+
 
+
<p style="text-align: center;">Tabel 4.2 Matriks SWOT <br /><img id="t42" src="https://lh3.googleusercontent.com/-TO4D3J0V4Ok/XV57Kz7fVNI/AAAAAAAAI04/1Sf5jSa3sgwXL_tjVzUOL6eZhABAv8fowCK8BGAs/s512/tabel%2Bswot%2B2.JPG" /></p>
+
 
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Perancangan Sistem Yang Berjalan'''</div>==
+
 
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Flowchart Sistem Yang Berjalan'''</div>===
+
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
  
<p style="text-align: center;"><img id="t42" src="https://lh3.googleusercontent.com/-BIg8R_K5F1s/XV58FfUyyJI/AAAAAAAAI1Q/Z_onqyi6WNMGOtpb8fsdGDZeycCs5BshwCK8BGAs/s512/flowchart.jpg" /></p><p style="text-align: center;">Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Berjalan<br /></p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Waterfall. Menurut Atmini, S., Budianto, A. E., & Ahsan, M. (2019) Model SDLC air terjun (waterfall) atau yang disebut juga dengan sekuensial linier atau siklus hidup klasik merupakan pendekatan alur pengembangan perangkat lunak secara sekuensial atau berurutan dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan <ref name="atmini">Atmini, S., Budianto, A. E., & Ahsan, M. (2019). ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TRACER STUDY MENGGUNAKAN METODE WATERFALL BERBASIS WEB. Semnas SENASTEK Unikama 2019, 2.</ref>
 +
.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Dapat dijelaskan gambar 4.1. Flowchart sistem yang berjalan pada penilaian penguji yang berjalan saat ini yaitu:</p>
+
<p style="text-align: center;"><img id="t42" src="https://lh3.googleusercontent.com/-4bdlguP7G64/Xiz_IFwMj7I/AAAAAAAAFeo/92K1vRQGqYY2PG-E5vBHJM8kl6nNzMKHACK8BGAsYHg/s0/2020-01-25.png" /></p><p style="text-align: center;">Gambar 4.3. Alur Waterfall Sistem<br /></p>
<ol>
+
<li>2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “''start''” dan “''end''” pada aliran proses flowchart penilaian pembimbing yang berjalan.</li>
+
<li>1 (satu) simbol ''decision'', sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi ''login''.</li>
+
<li>2 (dua) simbol ''input/output'' yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menginput atau menghasilkan data yaitu jurnal masuk, jurnal yang ditolak dan untuk volume selanjutnya.</li>
+
<li>2 (dua) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan secara sistematis. </li>
+
</ol>
+
</div>
+
  
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah'''</div>==
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Gambar 4.3 merupakan tahapan dari alur model waterfall dalam pembangunan sebuah sistem pembelajaran online (i-learning). Berikut merupakan langkah-langkah model Waterfall :</p>
 
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Permasalahan Yang Dihadapi'''</div>===
+
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dengan perkembangan teknologi saat ini, tidak ada sedikitpun celah bagi para sumber daya untuk tidak memanfaatkan teknologi tersebut, terlebih dalam monitoring sebuah data jurnal. Jika dalam berbagai informasi yang didapatkan telah banyak sistem monitoring yang sudah berbasis web. Di dalam sistem penerbitan jurnal ATM terdapat data jurnal yang berguna untuk memudahkan manajemen jurnal dalam
+
memberikan  keputusan maupun memonitoring jurnal dari naskah jurnal
+
yang telah masuk maupun terbit. Tetapi sistem informasi di dalam ''Google Sheet'' yang ada pada Jurnal ATM masih memiliki banyak kekurangan yang perlu dianalisa dan kemudian dikembangkan menjadi sistem yang lebih bermanfaat bagi manajemen maupun pengelola jurnal ATM.</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Yang terjadi saat ini penulis tidak bisa mengetahui apakah penulisan karya ilmiahnya sudah layak terbit atau belum masih dalam pemberitahuan melalui email, serta infromasi yang diberikan kedapa penulis belum secara keseluruhan baik dikarenakan dalam penyamapainnya masih kurang sehingga penulis tidak mengetahui pemberitahuannya dari pihak jurnal APTISI Transactions on Management.</p>
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari permasalahan di atas penulis berniat mengembangkan sistem informasi monitoring yang sudah ada di dalam Jurnal ATM yang kemudian akan diterapkan pada sistem Viewboard Jurnal ATM .Viewboard ATM merupakan salah satu sistem yang ada pada OJS ATM yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem sebelumnya. Viewboard ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja.</p>
+
</div>
+
 
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Analisa Batasan Alur'''</div>===
+
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan penulis, penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memudahkan pengelola jurnal untuk menyimpan data, menjadikan tolak ukur untuk bahan evaluasi dan pengambilan keputusan serta media informasi untuk
+
penulis maupun pembaca.</p>
+
</div>
+
 
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Analisa Kelebihan dan Kekurangan Alur Yang Berjalan'''</div>===
+
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
+
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada penelitian alur persiapan sidang yang sedang berjalan saat ini, penulis akan menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada alur tersebut, diantaranya:</p>
+
 
<ol>
 
<ol>
<li>Kelebihan alur yang berjalan saat ini adalah para pengelola jurnal lebih familiar dengan sistem alur yang berjalan saat ini.</li>
+
<li>Analisis kebutuhan (Analysis)
<li>Kekurangan alur yang berjalan saat ini adalah sistem monitoring dan informasi masih menggunakan sistem berbagi akses untuk menginput data</li>
+
<p>Tahap pertama merupakan Proses dari mengidentifikasikan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sebuah website. Dari hasil observasi pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan dalam merancang sistem pembelajaran online (i-learning) pada Alphabet Incubator yang berfungsi untuk sarana pembelajaran dan pemahaman tentang membuat dan mengembangkan StartUp bagi para entrepreneur dan para mahasiswa guna mewujudkan ekonomi kreatif di Indonesia. </p>
</ol>
+
</li>
</div>
+
<li>Perancangan (Design)
 +
<p>Tahap ini merupakan tahapan yang berfokus pada pembuatan desain tampilan website termasuk di dalamnya arsitektur website, struktur data, representasi antarmuka, serta prosedur pengkodean. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya. Hasil dari Desain website yang ada pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
 +
</p>
 +
</li>
 +
<li>Pembuatan kode program (Coding)
 +
<p>Tahap ketiga merupakan tahap perancangan dan pembuatan kode program yang dimana tahap kedua yaitu di desain harus ditranslasikan ke dalam bentuk coding website. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.  Hasil dari tahapannya berupa website Alphabet Incubator yang dilakukan pemeriksaan pada setiap unit, dan siap untuk dilanjutkan ke tahap penelitian berikutnya.</p>
 +
</li>
 +
<li>Pengujian (Testing)
 +
<p>Tahap berikutnya merupakan tahap Pengujian, yaitu pengujian dilakukan pada  website dengan menggunakan metode pengujian yaitu blackbox testing yang berfokus pada fungsionalitas sistem dan output. Pada tahap ini lebih ditujukan pada desain website sesuai dengan standar dan interaksi, apabila terdapat bug pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. Setelah membuat kode program dilanjutkan dengan menganalisis kekurangan dan kelebihannya.</p>
 +
</li>
  
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Alternatif Pemecah Masalah'''</div>===
+
<li>Pemeliharaan (Maintenance)
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
+
<p>Tahap Terakhir yaitu Pemeliharaan, pada bagian ini tidak menutup kemungkinan untuk sebuah website mengalami perubahan atau upgrade ketika sudah diimplementasikan. Perubahan atau update bisa terjadi diakibatkan karena adanya suatu kesalahan yang timbul serta tidak terdeteksi saat pengujian atau website harus beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Selanjutnya setelah pengujian dilakukan dan diimplementasikan serta merawat atau memelihara sistem. pengujian perlu dilakukan agar sistem mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
 
+
</p></li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu:</p>
+
<ol>
+
<li>Dengan adanya sistem informasi monitoring pada Viewboard ATM diharapkan dapat lebih mudah memberikan informasi kepada penulis jurnal. Dan diharapkan hal ini juga dapat mendukung pengambilan keputusan dalam evaluasi diri yang dilakukan oleh pengelola jurnal ATM.</li>
+
<li>Diharapkan dengan adanya sistem ini manajemen jurnal lebih efisien dalam memberikan informasi secara akurat karena sistem dapat diakses secara online dan dalam bentuk grafik (''chart'') maupun tabel.</li>
+
<li>Membangun sistem yang menarik dan informatif.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Pengembangan Sistem'''</div>==
 
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
 
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mohammad Khambal, dkk (2017:38)<ref name="Khambali">Khambali, M., Rohayah, S., & Somantri, O. (2017). Pembangunan aplikasi pengolahan data unsur cuaca pada stasiun meteorologi kota tegal berbasis model waterfall. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 2(1), 37-41.</ref> “Metode penelitian yang digunakan adalah metode SDLC (''System Development Life Cycle'') jenis Waterfall yang cocok untuk menggambarkan sistem. Waterfall merupakan metode yang bekerja
 
secara sistematis dan terstruktur secara bertahap dalam membangun sistem.”</p>
 
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Putra, D. W., Nugroho, A. P., & Puspitarini, E. W. (2016:48)<ref name="Putra">Putra, D. W., Nugroho, A. P., & Puspitarini, E. W. (2016). Game Edukasi berbasis android sebagai media pembelajaran untuk anak usia dini. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 1(1).</ref> “mengemukakan  bahwa  metode  waterfall  adalah  suatu proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan, di mana proses
 
pengerjaannya terus mengalir dari atas ke bawah (seperti air terjun)
 
melewati fase-fase ''Requirements'' (analisis kebutuhan), ''Design'' (perancangan dan pemodelan), ''Implementation'' (penerapan), ''Verification'' (pengujian), dan ''Maintenance'' (pemeliharaan). Metode Waterfall yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:”</p>
 
 
<p style="text-align: center;"><img id="t42" src="https://lh3.googleusercontent.com/-iILdrx22iLc/XV9sZecxHpI/AAAAAAAAI2E/BVKBalYIc-sEHV_76mq1RaNiEWLQcxWGACK8BGAs/s511/2019-08-22.png" /></p><p style="text-align: center;">Gambar 4.2 Metode ''Waterfall''<br /></p>
 
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada gambar 4.2 merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan menggunakan metode waterfall dalam mengembangkan sistem viewboard. Adapun langkah-langkah model Waterfall adalah sebagai berikut:</p>
 
<ol>
 
<li>Analisis Kebutuhan (''Analysis'')</li>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Proses mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem Pengelolaan dan monitoring ''e-journal''. Dari hasil observasi pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.</p>
 
<li>Perancangan (''Design'')</li>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Desain perangkat website adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan website termasuk struktur data, arsitektur website, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasikan kebutuhan website dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain website yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. Merancang sistem viewboard ''e-journal'' agar tidak jauh berbeda dengan sistem yang sebelumnya.</p>
 
<li>Pembuatan kode program (''Coding'')</li>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Desain harus ditranslasikan ke dalam kode website. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Pembuatan kode program viewboard ''e-journal'' setelah merancang sistem yang akan dibuat.</p>
 
<li>Pengujian (''Testing'')</li>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Pengujian website dilakukan dengan menggunakan ''black box testing'' dimana pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain website sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah ''bug/vulnerabilitas'' pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan ''white box testing''. Setelah membuat kode program sistem viewboard ''e-journal'' diuji untuk dilihat kekurangan dan kelebihannya. </p>
 
<li>Pemeliharaan (''Maintenance'')</li>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke pengguna. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Setelah melakukan pengujian dan sudah diimplementasikan merawat atau memelihara sistem viewboard ''e-journal'' perlu dilakukan agar sistem dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.</p>
 
</ol>
 
 
 
</div>
 
</div>
  
Baris 1.043: Baris 993:
  
  
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Analisa Sistem Yang Diusulkan'''</div>==
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Rancangan sistem yang diusulkan'''</div>==
  
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Metode Analisa SWOT'''</div>===
+
<p style="text-align: center;"><img id="t42" src="https://lh3.googleusercontent.com/-KCMpv9kaiOw/Xi0CSNERy6I/AAAAAAAAFe4/9DI0w_sbNuAlG_X4hITuat08NZMUMOSOACLcBGAsYHQ/s0/Doc2_page-0001.jpg" /></p><p style="text-align: center;">Gambar 5.1 Rancangan Alur sistem yang diusulkan<br /></p>
<div style="font-size:12pt; font-family:'times new roman'; text-align:justify; line-height:2;">
+
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Berikut adalah penjelasan mengenai analisis SWOT yang diusulkan untuk mengidentifikasi Kekuatan (''Strength'') dan Kelemahan (''Weakness'') yang merupakan faktor internal dan Peluang (''Opportunities'') dan Ancaman (''Threat'').</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dapat dijelaskan bahwa dari gambar alur flowchart di atas yang telah disusun dengan menggunakan sistem website terdiri dari:
 
+
</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini tabel analisis SWOT yang di usulkan pada sistem informasi monitoring yang terdapat di Jurnal ATM:</p>
+
<ol>
 
+
<li>2 (dua) terminal: yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” dari awal melakukan register lalu membayar video untuk pelatihan kemudian mendapatkan sertifikat melalui E-mail.
<p style="text-align: center;">Tabel 5.1 Analisa SWOT Sistem Yang Diusulkan<br /><img id="t51" src="https://lh3.googleusercontent.com/-XRWmv0X9RfM/XYx8mbHOvOI/AAAAAAAAJzk/Mm4gP8SM3RgVzci_YPjL5485QqTfARNGACK8BGAsYHg/s0/2019-09-26.png" /></p>
+
</li>
 
+
<li>6 (enam) simbol proses: berperan menunjukkan proses, “login” untuk masuk ke website, “registrasi” apabila belum mempunyai akun, “memasukan ke dalam keranjang” adalah proses memilih video mana yang ingin dipelajari, “isi form pemesanan” proses yang mengisi form biodata untuk melakukan pemesanan, “Pelatihan” proses untuk penilaian demi mendapatkan sertifikat setelah bisa memahami video pembelajaran, “Mendapatkan sertifikat via Email” proses mendapatkan sertifikat apabila telah lulus pelatihan yang akan dikirimkan melalui E-mail.</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas peluang yang ada menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman dengan (strategi S-T) dan dianalisis juga strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman dengan (strategi W-T). Berikut ini adalah matriks SWOT dapat dilihat pada tabel di bawah ini:</p>
+
<li>3 (tiga) simbol decision: berperan mengambil langkah keputusan “pilih video pembelajaran” apabila Yes dan “register” apabila No. lalu decicion selanjutnya “Menyaksikan video pembelajaran” apabila berhasil dan “isi form pemesanan” apabila gagal. Yang terakhir “mendapat sertifikat melalui Email” apabila Yes dan “mendapatkan sertifikat melalui E-mail” apabila Yes dan “menyaksikan video pembelajaran” apabila No.</li>
 
+
<li>3 (tiga) simbol data: menyatakan proses memilih video pembelajaran, memilih cara pembayaran, dan menyaksikan video pembayaran.</li></ol>
<p style="text-align: center;">Tabel 5.2 Matriks SWOT sistem yang diusulkan<br /><img id="t52" width="500" hight="500" src="https://lh3.googleusercontent.com/-k7iWJlZuL5A/XYhjgpbOjmI/AAAAAAAADNs/TwFS79cdenkGDT3hBLmw16GzOFSfuRb4ACK8BGAsYHg/s0/2019-09-22.png" /></p>
+
  
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Perancangan Sistem Yang Diusulkan'''</div>==
 
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Perancangan Sistem Yang Diusulkan'''</div>==

Revisi per 26 Januari 2020 03.12


INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS

STARTUP INDONESIA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1611494311
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS

STARTUP INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611494311
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
((Desy Apriani, S.kom., M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS

STARTUP INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611494311
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
 
(Tuti Nurhaeni, S.Kom., M.T.I)
NID : 14012
 
NID : 03036






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS

STARTUP INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611494311
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS

STARTUP INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611494311
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Januari 2020


Nabila Cynthia Aristo
NIM. 1611494311


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

"Pada era revolusi Industri 4.0 kemajuan teknologi informasi semakin banyak digunakan dalam penerapan di segala bidang khususnya pada bidang ekonomi dan bisnis, yakni merambah ke arah ekonomi digital salah satunya StartUp. StartUp sendiri adalah suatu teknologi informasi yang diakses melalui internet yang berguna untuk menemukan pasar yang tepat bagi para entrepreneur muda dalam memulai ataupun mengambangkan bisnisnya, StartUp merupakan langkah awal untuk entrepreneur muda atau usaha mikro kecil menengah untuk memanfaatkan perkembangan teknologi guna memperkenalkan bisnisnya kepada publik dan menghadapi revolusi industri 4.0. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 6 tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, perlunya diselenggarakan sistem untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan menjamin terselenggaranya program pemerintah. Untuk membuat StartUp dibutuhkan kreativitas konsep bisnis teknologi informasi yang matang guna memudahkan para konsumen untuk bisa memahami bisnis yang dijalankan, lalu menggunakan web atau aplikasi sebagai wadah bisnis, serta menguasai strategi ilmu teknologi dalam menemukan inovasi untuk memanjakan konsumen yang dimiliki. Dengan permasalahan tersebut sebuah Inkubasi Bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan entrepreneur menjadi StartUp yang kreatif dan inovatif serta mensukseskan Catur dharma Penelitian, pengabdian dan kebudayaan, dengan cakrawala dan wawasan creative innovation. Pada penelitian ini terdapat 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan studi pustaka kemudian digunakan pula metode analisis data yaitu terdapat SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats) serta dalam pengembangan sistemnya digunakan metode waterfall dan dengan penerapan metode gamifikasi yang diharapkan mampu mempermudah para entrepreneur untuk dapat mempelajari dengan strategi - strategi dalam mengembangkan StartUp. Hasil dari penelitian ini berupa inkubasi bisnis berbasis teknologi yaitu Alphabet Incubator sebagai wadah atau sumber edukasi dengan aplikasi yang sudah di dukung dengan gamifikasi diharapkan dapat membantu para entrepreneur muda dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan, dan dapat membantu merancang StartUp yang dapat diakses melalui internet serta mensukseskan catur dharma penelitian dan mensukseskan inovasi Tangerang Berbenah."

Kata Kunci: StartUp, entrepreneur, inkubator, SWOT, Industri 4.0.


ABSTRACT

In the era of the Industrial Revolution 4.0, advances in information technology are increasingly being used in applications in all fields, especially in the fields of economics and business, that is reaching into the digital economy, one of which is StartUp. StartUp itself is an information technology that is accessed via the internet that is useful for finding the right market for young entrepreneurs in starting or developing their business, StartUp is the first step for young entrepreneurs or micro small and medium businesses to take advantage of technological developments to introduce their business to the public and face industrial revolution 4.0. In accordance with Presidential Regulation No. 6 of 2015 concerning the Creative Economy Agency, the need for a system to promote national economic growth and ensure the implementation of government programs. To create a StartUp creativity requires a mature business concept of information technology to make it easier for consumers to understand the business being run, then use the web or application as a business container, and master the technology science strategy in finding innovations to spoil their customers. With these problems, a Business Incubation that aims to develop entrepreneurs into creative and innovative StartUp and to succeed in Chess dharma Research, service and culture, with horizons and creative innovation insights. In this study there are 2 (two) data collection methods, namely observation and literature study methods, and then also used data analysis methods, namely SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats) and in the development of the system the waterfall method and the expected application of the gamification method are used able to facilitate entrepreneurs to be able to learn with strategies in developing StartUp. The results of this research in the form of technology-based business incubation namely Alphabet Incubator as a forum or educational resource with applications that have been supported by gamification are expected to help young entrepreneurs can experience fun learning, and can help design a StartUp that can be accessed via the internet and the success of chess dharma research and succeed Tangerang tidying innovation.

Keywords : StartUp, entrepreneur, inkubator, SWOT, Industri 4.0.





KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “INKUBASI TEKNOLOGI BERBASIS I-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN INOVASI DAN KREATIVITAS STARTUP INDONESIA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom, S.Kom.,M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom., M.T.I. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan berbagai masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  6. Bapak Adam Faturahman, S.Kom. selaku stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  8. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik
  9. Bapak Assoc. Prof. Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM dan Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I., Selaku pembimbing 8lossom, Jin9wei, dan XO yang telah memberikan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
  10. Rekan-rekan seperjuangan Team Blossom (Afni Afitri, Cheetah Savana Putri, Dian Maharani Damanik, Marviola Hardini dan Radifa Rahma Fitriani)
  11. Keluarga Besar TimUR 7,8,9&10 yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
  12. 12. Seluruh anggota Alphabet Incubator, RIC, dan REC yang telah memberikan Support dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmatNya kepada kita semua. Dan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 24 Januari 2020
Nabila Cynthia Aristo
NIM. 1611494311








DAFTAR GAMBAR



DAFTAR TABEL







BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang di semua sektor saat ini [1], menyebabkan terjadinya revolusi digital yang membawa kita semua memasuki era disrupsi teknologi atau yang dikenal dengan industri 4.0. Dikutip dari Glienmourinsie menurut Airlangga Hartarto (2016), Industri 4.0 membuat proses produksi berjalan menggunakan internet yang dijadikan sebagai penopang utama. Setiap objek dilengkapi dengan perangkat teknologi yang dibantu dengan sensor yang mampu melakukan komunikasi secara mandiri dengan sistem teknologi informasi [2]. Kemudahan merupakan salah satu dari sekian banyak alasan perkembangan teknologi dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Dengan adanya industri 4.0, setiap kegiatan yang kita lakukan sudah dibantu dengan kemajuan teknologi, sehingga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja [3].

Dengan perkembangan Industri 4.0 yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi ekonomi kreatif di Indonesia yang mulai berjalan ke arah ekonomi digital, yaitu dengan munculnya berbagai StartUp berbasis teknologi, di indonesia sendiri StartUp mempunyai peranan penting dalam memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah. Konsep kewirausahaan menurut Zimmerer dan Scarborough dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2019) menyebutkan bahwa seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis yang siap menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan tujuan untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi keuntungan yang signifikan serta mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk dimanfaatkan [4].

Dengan munculnya berbagai StartUp yang ada saat ini tentunya dibutuhkan sebuah wadah yang mampu mendukung tercapainya kesuksesan dari StartUp itu sendiri, pemerintah Indonesia guna mewujudkan Indonesia sebagai negara adidaya mendukung penuh adanya pertumbuhan StartUp di Indonesia, salah satunya melalui program gerakan 1000 (seribu StartUp), yaitu melalui gerakan ini pemerintah Indonesia ingin menciptakan 1000 StartUp baru. Namun menurut Dolorosa terdapat 90% StartUp di dunia mengalami kegagalan, hal tersebut menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia [5]. Menurut Afdi & Purwanggono menyebutkan bahwa terdapat 10 failure factor salah satunya yaitu rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu StartUp [6]. Selain itu sebagai seorang entrepreneur, juga harus mengerti kebutuhan konsumen dibanding kebutuhan perusahan itu sendiri dan harus memahami prioritas kebutuhan dari masyarakat luas [7].

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 6 tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, perlunya diselenggarakan sistem yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan menjamin terselenggaranya program pemerintah [8]. Kemudian didukung pula dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2019 yang menyebutkan fungsi dari Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu untuk melaksanakan pembinaan dan memberikan dukungan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam ekonomi kreatif di bidang pengembangan aplikasi [9]. Inkubator bisnis merupakan program alternatif serta strategis dalam mengembangkan StartUp baru, program pembinaan yang terintegrasi dengan baik dengan sifat yang lebih individual dan tahapan operasional yang tersusun dengan baik, mampu membantu startup dalam menghadapi periode awal dalam menjalankan bisnisnya. Dengan adanya inkubasi teknologi diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dari para StartUp sehingga mampu mendapatkan pemahaman mengenai manajemen modern dan perkembangan teknologi yang dibutuhkan dalam membangun sebuah StartUp. Maka nantinya diharapkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia mampu diisi oleh para entrepreneur muda yang kreatif, inovatif dan modern, sehingga mampu bertahan menghadapi perubahan yang akan terjadi.

Gambar 1.1 Logo Alphabet Incubator

Alphabet Incubator merupakan suatu inovasi dari inkubasi modern berbasis teknologi yaitu sebuah platform i-learning yang menyediakan pembelajaran serta ruang yang mewadahi StartUp dalam proses pengembangan bisnis berbasis teknologi pada masa awal terbentuknya bisnis. Alphabet Incubator tidak hanya menjadi wadah bagi StartUp, namun juga mendukung program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara Adidaya serta mensukseskan Catur dharma Penelitian, pengabdian dan kebudayaan, dengan cakrawala dan wawasan creative innovation, yang akan menciptakan creativepreneur yang mampu meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan memanfaatkan website berbasis content management system memungkinkan para pengguna dapat berinteraksi dan menggunakan layanan yang telah disediakan secara real time [10], serta penerapan metode gamifikasi dalam proses pembelajarannya yang memberikan nilai akademi lebih tinggi [11], agar tercipta suasana yang kompetitif namun tetap menyenangkan sehingga mampu meningkatkan semangat dari para StartUp dalam mengembangkan bisnisnya.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa permasalahan yang muncul kemudian merancang prototipe sebuah sistem yang dapat memberikan gambaran dalam mengatasi permasalahan yang ada sebelumnya bahkan dapat membantu para StartUp dalam mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik, serta mendukung program pemerintah yang ada.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Inkubasi Teknologi Berbasis i-Learning Untuk Meningkatkan Inovasi Dan Kreativitas Startup Indonesia”.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Ekonomi Digital

Menurut Emi Suwarni, Kristina Setyastuti, A. Haidar Mirza (2019), Ekonomi digital merupakan salah satu sektor ekonomi yang meliputi jasa dan barang, dimana saat dilakukan pengembangan, produksi, penjualan dan suplainya bergantung pada teknologi digital [12]

Menurut Elly Rahayu, Rohminatin, Wan Mariatul Kifti, Donni Nasution (2019) ekonomi digital merupakan suatu aktivitas ekonomi yang diterapkan serta dilakukan dengan melibatkan perkembangan teknologi yang ada saat ini di dalam aktivitas tersebut[13].

Berdasarkan 2 (dua) definisi mengenai ekonomi digital diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi digital merupakan suatu aktivitas dalam bidang ekonomi yang dalam penerapannya melibatkan teknologi dalam proses pengembangan, produksi, penjualan baik barang maupun jasa.

Inkubator Bisnis

Menurut Tri Siwi Agustina yang dikutip dalam jurnal Agriekonomika (2019), Inkubator Bisnis adalah suatu lembaga yang dapat membantu para entrepreneur baru dalam memulai bisnisnya untuk meningkatkan prospek perkembangan dan daya tahan perusahaannya, sehingga kelak dapat bertahan di dalam lingkungan bisnis yang nyata. Secara sistemik, inkubator bisnis merupakan suatu wadah transformasi pembentukan SDM yang tidak atau kurangnya kreatif dan inovatif menjadi SDM yang memiliki motivasi wirausaha secara kreatif, inovatif, produktif dan kooperatif sebagai langkah awal dari penciptaan entrepreneur yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif serta memiliki visi dan misi yang kuat [14]

Menurut Hadiyati (2017) Inkubator bisnis merupakan suatu jalan perubahan serta pembentukan sumber daya manusia yang kurang kreatif dan inovatif menjadi sdm yang memiliki jiwa wirausaha secara inovatif, kreatif, produktif, serta kooperatif sebagai langkah awal dalam proses menciptakan wirausaha yang unggul, kompetitif dan komparatif [15].

Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 24/Per/M.KUKM/IX/2015, Inkubator Bisnis adalah suatu lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap peserta [16].

Dari 3 (tiga) pengertian diatas disimpulkan bahwa inkubator Bisnis merupakan suatu lembaga atau wadah untuk para entrepreneur baru dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya untuk dapat diterima dilingkungan. Inkubator sendiri mampu bernaung di segala bidang baik pendidikan, mengembangkan kemampuan sumberdaya, serta didunia digital bisnis.

StartUp

Menurut Muhammad Zakky Azhari (2018) terdapat 3 karakteristik StartUp yang ada di Indonesia [17].

  1. Problem Solving (Pemecahan Masalah), Gojek merupakan salah satu StartUp yang memiliki karakteristik Problem Solving. Ide dari StartUp ini memiliki dasar sebagai suatu pemecahan masalah, dimana StartUp ini memberikan suatu solusi yang terjadi mengenai kemacetan yang terjadi di Indonesia terutama di Jakarta, Gojek sendiri juga berperan dalam mempertemukan client dengan driver melalui aplikasi smartphone.
  2. Platform, StartUp e-commerce di Indonesia umumnya memiliki konsep dasar sebagai suatu media atau platform yang mempertemukan penjual dengan calon pembeli, contoh StartUp e-commerce di Indonesia yang sukses antara lain Tokopedia dan Bukalapak, konsep yang mereka terapkan juga bukan menjual produk mereka melainkan sebagai media yang mempertemukan antara penjual dengan pembeli.
  3. Financial Technology (Fintech), Rendahnya penggunaan layanan bank secara konvensional di Indonesia menjadikan StartUp fintech mendapatkan peluang yang besar dalam bidang lending, digital banking, dan e-wallet. Salah satu StartUp Indonesia yang bekerja dalam bidang fintech adalah OVO, yaitu StartUp yang menyediakan e-wallet atau dompet digital.

Menurut Cahyono (2018) startup merupakan sebutan untuk suatu bisnis yang masih dalam tahap merintis bisnis atau berada pada masa awal proses bisnisnya yang umumnya bergerak dalam bidang teknologi [18].

Menurut Ries (2016) StartUp merupakan “a human institution designed to deliver a new product or service under conditions of extreme uncertainty” suatu lembaga pengelolaan sumber daya manusia yang dirancang untuk menghasilkan suatu produk baru atau layanan di bawah keadaan yang berubah-ubah atau tidak pasti [19].

Menurut Ihda Husnayain dan Mukhammad Kholid Mawardi (2018), StartUp dibagi menjadi beberapa bagian [20], diantaranya:

  1. Human institution, Startup merupakan sebuah institusi manusia atau lembaga sumber daya manusia , bisa berupa individu atau suatu perusahaan.
  2. To deliver a new product or service, Startup didirikan oleh individu atau perusahaan untuk memasarkan dan menjual produk barang atau jasa baru
  3. Under conditions of extreme uncertainty, Startup sebagai suatu bisnis baru yang dibuat atau dibentuk untuk mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian industri yang terus menerus mengalami perubahan

Dari 2 (dua) penjelasan mengenai StartUp diatas, dapat disimpulkan bahwa StartUp merupakan sebuah bisnis atau bentuk usaha yang didirikan oleh individu/perusahaan yang dibangun untuk menghasilkan suatu produk atau jasa baru, dan masih berada dalam tahap awal proses bisnis dan serta bergerak dalam bidang teknologi.

Entrepreneur

Menurut Makrifatul Ilmi (2019), Entrepreneur merupakan suatu pekerjaan/kegiatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan serta pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang [21].

Menurut Mubarok (2018), Entrepreneur merupakan suatu perilaku seseorang dalam membuat mengelola organisasi serta menentukan resiko bisnis [22].

Dari 2 (dua) penjelasan mengenai Entrepreneur diatas, dapat disimpulkan bahwa Entrepreneur adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk memiliki kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan dalam mengelola keuangan, tenaga kerja, dan keterampilan untuk menciptakan produk.

Entrepreneurship

Menurut Enny Diah Astuti (2019) Entrepreneurship merupakan jiwa dari seorang entrepreneur untuk menghubungkan ilmu dengan kemampuan pasar. Ilmu dalam Entrepreneurship meliputi pembuatan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur [23].

Menurut Hadiyati (2019), Enterpreneurship merupakan suatu disiplin ilmu yang memberikan pembelajaran mengenai kemampuan, nilai serta perilaku seseorang untuk mendapatkan peluang serta menghadapi tantangan hidup dan resiko bisnis yang mungkin dihadapi [24].

Dari 2 (dua) penjelasan mengenai Entrepreneurship diatas, dapat disimpulkan bahwa Entrepreneurship merupakan jiwa dan disiplin ilmu dari seorang entrepreneur berupa sikap, semangat serta perilaku untuk menciptakan usaha baru dan meningkatkan efisiensi dalam memberikan pelayanan yang baik.


Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM)

Menurut Yuli Rahmini Suci (2017), pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis diubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut [25]

  1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
  2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
  3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
  4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
  5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.


Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan suatu bentuk usaha yang terdiri dari usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. UMKM ini digerakan oleh para entrepreneur, badan usaha, maupun yang dimiliki negara sangat berkembang secara produktif di Indonesia.

i-Learning

Menurut Rahardja, U., Aini, Q., & Khoirunisa, A. (2018), i-Learning merupakan metode pembelajaran yang diciptakan oleh Ir. Untung Rahardja pada tahun 2009, metode ini mengajak seluruh mahasiswa dalam melakukan pembelajaran untuk tidak hanya belajar namun juga untuk bekerja, bermain dan juga berdoa. Dan didalam pembelajaran i-Learning didasari oleh 10 Pilar IT [26]

Menurut Fitriawati & Herdiansah (2019), iLearning merupakan sebuah inovasi dalam kegiatan belajar dan mengajar yang menggunakan perangkat teknologi informasi serta metode yang dapat meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan karena memiliki konsep belajar, bermain, berdoa dan bekerja [27]

Dari 2 (dua) pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa i-Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang muncul sejalan dengan kemajuan teknologi, dengan memanfaatkan media iPad dan didasari 4B, belajar, bermain, bekerja, dan berdoa.

Studi Pendahuluan

Menurut Rahardja, U., Harahap, E. P., dan Dewi, S. R., (2019). Studi Pustaka (literature Review) adalah sumber berupa buku atau bahan yang tertulis, membahas tentang karya ilmiah yang memiliki topik penelitian bersifat relevan atau sejalan dengan topik penelitian sebelumnya telah dilakukan [28].

Metode studi pustaka (literature review) merupakan suatu kerangka teori untuk bidang penelitian yang berisi tentang uraian, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review diarahkan untuk menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan pada rumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian dengan menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik.

Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang. Berikut ini terdapat 6 (enam) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:


Tabel 2.8 Studi Pustaka

PENULIS JUDUL PENELITIAN METODOLOGI HASIL
Gustina Siregar, Dewi Andriany, dan Lila Bismala [29] Program Inkubasi Bagi Tenant Inwall Di Pusat Kewirausahaan, Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan meliputi metode Metode Pendekatan dan Observasi Pelaksanaan pelatihan tenant yang dilaksanakan mencakup aspek manajemen yang terdiri dari manajemen organisasi, pemasaran dan keuangan
Lila Bismala, Dewi Andriany, dan Iin Parlina[30] Model Pendampingan Inkubator Bisnis Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dan Wawancara Pemanfaatan Inkubator untuk meningkatkan keterlibatan ABG (academic, business, government) untuk mendorong percepatan usaha kecil menengah, serta melakukan lebih banyak sosialisasi secara proaktif untuk memperkenalkan inkubator bisnis teknologi.
Muhamad Hasdar, Melly Fera, dan Muhammad Syaifulloh[31] Pemberdayaan Kelompok Bisnis Mahasiswa Berbasis IPTEK Melalui Program Agrofood Technopreneur Penelitian ini menggunakan Metode Partisipatif Mahasiswa Faperta UMUS memiliki jiwa entrepreneur jika dilatih dan didampingi dalam merintis bisnis baru dibidang pangan secara intensif. Kegiatan yang positif ini bisa menjadi cikal bakal terbentuknya wirausahawan baru di Universitas Muhadi Setiabudi.
Mimo Fadhlu Rahmanda Putra dan Imanuddin hasbi[32] Efektivitas Pelatihan Kewirausahaan Model Inkubator Rintisan Effectiveness Of Training Increasing Engineering Models Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dengan model inkubator rintisan ini menghasilkan Peserta pelatihan dapat meningkatkan kualitas produk, produktivitas dan pendapatan pada bisnis mereka.
Hery Budiyanto, Agus Suprapto, dan Dina Poerwoningsih [33] Program Pengembangan Kewirausahaan Dalam Bentuk Inkubator Bisnis Di Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Pemilik Usaha Pemula Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif Pelatihan terhadap mahasiswa melalui proses pembinaan pada Inkubator Bisnis dengan melewati 3 fase, mulai dari fase penyadaran kewirausahaan, fase pengkapasitasan, pendampingan dan pelembagaan.
R. Kunto Adi, Erlyna Wida Riptanti, dan Heru Irianto [34] IbPTK Penumbuhan Wirausaha Baru Berbasis Technopreneurship Di Inkubator Bisnis Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan Penelitian ini menjelaskan tentang diadakannya kegiatan IbPTK berhasil mencapai target yaitu pendirian unit usaha produktif pada Inkubator Bisnis

Dari 6 (enam) studi pustaka diatas menjelaskan mengenai kegiatan serta penerapan Inkubasi bisnis di berbagai lingkungan mulai dari Universitas hingga masyarakat umum, namun dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya masih belum ada yang menerapkan pelatihan secara online dengan pembelajaran i-learning. Maka pada penelitian ini akan dibahas mengenai training Inkubator teknologi melalui pembelajaran i-learning.

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diuraikan secara jelas sesuai permasalahan yang ada untuk pencapaian penelitian ini dan disesuaikan dengan rumusan masalah serta jawaban yang terletak pada kesimpulan penelitian, maka terdapat 4 (empat) tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mewadahi StartUp dan UMKM dalam mengembangkan rancangan usaha.
  2. Memfasilitasi hasil-hasil riset inovatif untuk pengembangan usaha.
  3. Mengembangkan jejaring terkait peningkatan keberhasilan usaha dari StartUp.
  4. Mengoptimalkan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan bagi StartUp.

Manfaat Penelitian

Adapun 4 (empat) manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu :

  1. Dengan adanya sarana inkubator ini mampu mewadahi yang berkeinginan membuat StartUp.
  2. Menyediakan fasilitas yang mampu mengelola hasil - hasil riset yang inovatif untuk sebagai referensi untuk membangun usaha.
  3. Menghubungkan StartUp dengan investor sehingga mampu mendapatkan pendanaan guna meningkatkan bisnis yang dijalankan.
  4. Meningkatkan kemampuan serta pengetahuan dalam pengelolaan StartUp




BAB IV

METODE PENELITIAN


Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu metode observasi serta studi pustaka, dan metode analisisnya berupa analisis SWOT.


Teknik Pengumpulan Data

Menurut Setyosari (2016), pengumpulan data merupakan usaha dalam mencari dan mencatat fakta-fakta yang terjadi pada ruang lingkup penelitian secara teliti, cermat dan hati-hati dengan memperhatikan prosedur-prosedur penelitian, kemudian dianalisis kebenarannya guna dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat suatu keputusan [35].

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data, yaitu metode observasi (pengamatan) dan studi pustaka.

Metode Observasi (Pengamatan)

Menurut Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Baiq Aneji Pahad dalam jurnal CSRID (2016), metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dalam penelitian, dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian guna mempelajari komponen-komponen yang dijadikan sebagai bahan penelitian, dan tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi [36].

Penelitian ini dilakukan secara langsung pada alur yang berjalan mengenai perancangan prototipe inkubator bisnis dengan penerapan pembelajaran berbasis i-learning. Pengamatan dilakukan selama 3 (tiga) bulan, mulai dari Februari sampai dengan April. Sehingga, hasil akhirnya adalah sumber informasi untuk mendukung proses perancangan Inkubasi Teknologi Berbasis i-Learning Untuk Meningkatkan Inovasi Dan Kreativitas StartUp Indonesia.

Metode Studi Pustaka

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016: 58), metode studi pustaka merupakan cara pemecahan masalah yang digunakan peneliti dengan mencari teori beserta bukti-bukti empiris dan menghasilkan penelitian yang selinier atau searah dengan objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain mencari bukti empiris, yang menjadi dasar pertimbangan lainnya adalah persamaan dan perbedaan dari studi pendahuluannya [37].

Menurut Rahardja, U.,Handayani, I., dan Ningrum, A. A (2018 : 210), Metode studi pustaka merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi yang didapatkan dari buku-buku, literatur-literatur dan penelitian serta karya ilmiah sebelumnya [38].

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 10 (sepuluh) studi pustaka yang terdiri yang relevan dengan penelitian yang penulis teliti.


Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, digunakan metode SWOT dalam melakukan analisa data terhadap sistem yang akan dikembangkan.


Metode Analisa SWOT

Menurut Qurotul Aini, Yuliana Isma Graha, dan Siti Ria Zuliana (2017), analisis data merupakan proses mendeteksi permasalahan yang timbul mulai dari proses awal perumusan masalah, guna mengetahui sebab dari masalah yang timbul untuk dicari pemecahan masalahnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa SWOT untuk menguji kevalidan objek penelitian [39].

Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal NJCA (2018), analisa SWOT adalah metode dalam merencanakan penelitian secara strategis dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap 4 (empat) hal, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kemudian, dilakukan identifikasi faktor internal maupun eksternal yang mendukung capaian dari penelitian tersebut, dan analisis tersebut membentuk akronim SWOT [40].

Tabel 4.2. Analisis SWOT

Faktor Internal/Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

  1. Bersifat online, sehingga para enterpreneur dapat melakukan pembelajaran kapanpun dan dimanapun hanya dengan terkoneksi internet.
  2. Penyediaan infrastruktur atau coworking space untuk melakukan pengembangan bisnis.
  3. Didukung dengan metode gamifikasi, sehingga tampilan dari website yang di suguhkan sudah berupa tampilan yang menyenangkan saat digunakan dalam pembelajaran.
  4. Menyediakan pelatihan penulisan proposal Hibah dan CPPBT secara online, sehingga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
  5. Membantu StartUp untuk terhubung ke industri serta Angel Investor.
  1. Koneksi jaringan internet.
  2. Penguasaan terhadap Inkubator dan StartUp
  3. Banyaknya mahasiswa yang masih belum familiar/terbiasa dengan sistem pembelajaran online.

Peluang (O)

Strategi S-O

Strategi W-O

  1. Banyak entrepreneur dan StartUp yang membutuhkan pelatihan pengembangan bisnis dan perancangan aplikasi secara intensif.
  2. Masih belum banyak Inkubasi bisnis berbasis pembelajaran i-learning.
  3. Adanya regulasi yang kuat dari pemerintah mengenai pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dengan dibutuhkannya inkubasi bisnis yang dapat menaungi StartUp.
  4. Dengan adanya website Inkubasi Bisnis berbasis i-learning, dapat membantu para entrepreneur dan StartUp dalam mengembangkan bisnisnya.
  1. Tersedia berbagai macam sarana pembayaran, mulai dari pemahaman tentang membuat UMKM dan StartUP, tersedianya pelatihan tentang membuat CPPBT dan hibah melalui incubator business.
  2. Media i-learning didukung dengan interface yang mudah user friendly, dapat membuat kenyamanan dalam pembelajaran bagi para entrepreneur.
  3. Melakukan kerjasama dengan berbagai industri dalam bidang bisnis atau perusahaan dibidang digital business untuk memajukan Ekonomi kreatif di Indonesia.
  1. Memberikan penyuluhan akan pentingnya pelatihan pengembangan bisnis dan pengembangan website/aplikasi untuk menghadapi industri bisnis yang terus berkembang.
  2. Memberikan training kepada entrepreneur dan StartUp dalam menggunakan website pembelajaran yang disediakan

Ancaman (T)

Strategi S-T

Strategi W-T

  1. Terdapat Inkubasi bisnis pesaing lainnya, yang juga menyediakan pelatihan bisnis di Indonesia.
  2. Teknologi dan Industri bisnis yang terus menerus berkembang.
  1. Mengimplementasikan website berbasis gamifikasi dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah digunakan, sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
  1. Memberikan pelatihan kepada entrepreneur dan StartUp dalam mengembangkan Bisnis dan menggunakan teknologi untuk menunjang usaha yang mereka kembangkan
  2. serta membantu memberikan peluang kepada mereka untuk mendapatkan pendanaan.

Pada tabel 4.2 menjelaskan SWOT dari penggunaan Inkubator bisnis berbasis website e-learning, yang mampu menggambarkan secara jelas kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman pada sistem tersebut. Menurut Trishartanto,dkk (2018), penggunaan 4 (empat) matriks SWOT yang digambarkan dengan jelas baik faktor internal serta eksternal yang akan dihadapi sesuai dengan kelemahan dan kekuatan dari suatu perusahaan maupun organisasi [41].

Teknik Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Waterfall. Menurut Atmini, S., Budianto, A. E., & Ahsan, M. (2019) Model SDLC air terjun (waterfall) atau yang disebut juga dengan sekuensial linier atau siklus hidup klasik merupakan pendekatan alur pengembangan perangkat lunak secara sekuensial atau berurutan dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan [42] .

Gambar 4.3. Alur Waterfall Sistem

Gambar 4.3 merupakan tahapan dari alur model waterfall dalam pembangunan sebuah sistem pembelajaran online (i-learning). Berikut merupakan langkah-langkah model Waterfall :

  1. Analisis kebutuhan (Analysis)

    Tahap pertama merupakan Proses dari mengidentifikasikan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sebuah website. Dari hasil observasi pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan dalam merancang sistem pembelajaran online (i-learning) pada Alphabet Incubator yang berfungsi untuk sarana pembelajaran dan pemahaman tentang membuat dan mengembangkan StartUp bagi para entrepreneur dan para mahasiswa guna mewujudkan ekonomi kreatif di Indonesia.

  2. Perancangan (Design)

    Tahap ini merupakan tahapan yang berfokus pada pembuatan desain tampilan website termasuk di dalamnya arsitektur website, struktur data, representasi antarmuka, serta prosedur pengkodean. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya. Hasil dari Desain website yang ada pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

  3. Pembuatan kode program (Coding)

    Tahap ketiga merupakan tahap perancangan dan pembuatan kode program yang dimana tahap kedua yaitu di desain harus ditranslasikan ke dalam bentuk coding website. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Hasil dari tahapannya berupa website Alphabet Incubator yang dilakukan pemeriksaan pada setiap unit, dan siap untuk dilanjutkan ke tahap penelitian berikutnya.

  4. Pengujian (Testing)

    Tahap berikutnya merupakan tahap Pengujian, yaitu pengujian dilakukan pada website dengan menggunakan metode pengujian yaitu blackbox testing yang berfokus pada fungsionalitas sistem dan output. Pada tahap ini lebih ditujukan pada desain website sesuai dengan standar dan interaksi, apabila terdapat bug pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. Setelah membuat kode program dilanjutkan dengan menganalisis kekurangan dan kelebihannya.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Tahap Terakhir yaitu Pemeliharaan, pada bagian ini tidak menutup kemungkinan untuk sebuah website mengalami perubahan atau upgrade ketika sudah diimplementasikan. Perubahan atau update bisa terjadi diakibatkan karena adanya suatu kesalahan yang timbul serta tidak terdeteksi saat pengujian atau website harus beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Selanjutnya setelah pengujian dilakukan dan diimplementasikan serta merawat atau memelihara sistem. pengujian perlu dilakukan agar sistem mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rancangan sistem yang diusulkan

Gambar 5.1 Rancangan Alur sistem yang diusulkan

Dapat dijelaskan bahwa dari gambar alur flowchart di atas yang telah disusun dengan menggunakan sistem website terdiri dari:

  1. 2 (dua) terminal: yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” dari awal melakukan register lalu membayar video untuk pelatihan kemudian mendapatkan sertifikat melalui E-mail.
  2. 6 (enam) simbol proses: berperan menunjukkan proses, “login” untuk masuk ke website, “registrasi” apabila belum mempunyai akun, “memasukan ke dalam keranjang” adalah proses memilih video mana yang ingin dipelajari, “isi form pemesanan” proses yang mengisi form biodata untuk melakukan pemesanan, “Pelatihan” proses untuk penilaian demi mendapatkan sertifikat setelah bisa memahami video pembelajaran, “Mendapatkan sertifikat via Email” proses mendapatkan sertifikat apabila telah lulus pelatihan yang akan dikirimkan melalui E-mail.
  3. 3 (tiga) simbol decision: berperan mengambil langkah keputusan “pilih video pembelajaran” apabila Yes dan “register” apabila No. lalu decicion selanjutnya “Menyaksikan video pembelajaran” apabila berhasil dan “isi form pemesanan” apabila gagal. Yang terakhir “mendapat sertifikat melalui Email” apabila Yes dan “mendapatkan sertifikat melalui E-mail” apabila Yes dan “menyaksikan video pembelajaran” apabila No.
  4. 3 (tiga) simbol data: menyatakan proses memilih video pembelajaran, memilih cara pembayaran, dan menyaksikan video pembayaran.

Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 5.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 5.2. Flowchart sistem yang diusulkan pada sistem viewboard jurnal ATM:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada aliran proses flowchart penilaian pembimbing yang berjalan.
  2. 1 (satu) simbol input/output yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menampilkan data.
  3. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan secara manual yaitu Pilih Expert Judgement.

Implementasi

Untuk mengatasi dari permasalahan yang telah mengamati dan meneliti dari sistem yang berjalan, terdapat sebuah alternatif pemecahan masalah yaitu dengan membuat sistem informasi monitoring yang sebelumnya masih menggunakan sistem share akses menjadi online dan terpublikasi dengan membuat Viewboard Jurnal ATM. Viewboard Jurnal ATM ini merupakan sebuah sistem yang diciptakan berguna untuk memproses yang cepat dan efisien dalam mengakses seluruh informasi data jurnal dari ATM serta memiliki tampilan dashboard yang memudahkan untuk pembaca lalu dapat terhubung dengan ke sistem OJS (Open Journal Systems) secara otomatis terkelola dengan baik. Sistem Infromasi Data Jurnal sebelumnya sudah terdapat tabel-tabel data yang diperoleh dari jurnal-jurnal yang telah disubmit maupun di proses tolak ataupun diterima sesuai dengan prosedur dari jurnal ATM dan sampai tahap copyediting lalu penerbitan jurnal dan terdata dalam spreed sheet dalam Google Sheet dengan tabel tabel berkategori. Sistem informasi monitoring saat ini sudah online dan dapat diakses siapapun, kapanpun hingga dimanapun, seerta langsung terkoneksi dengan database jurnal ATM tanpa harus input data manual membuat proses saat ini menjadi lebih efisien dan efektif.

Guna menyelesaikan permasalahan yang ada, untuk mengatasinya maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat menampilkan sebuah monitoring jurnal berupa viewboard jurnal ATM yang dapat dilihat oleh pembaca, penulis dan pengelola jurnal ATM seta dapat di akses dimanapun dan kapanpun dengan koneksi internet.

Gambar 5.2 Tampilan Awal Viewboard Jurnal ATM

Gambar 5.2 merupakan tampilan awal Viewboard Jurnal ATM yang terdapat pada data OJS jurnal ATM. Viewboard Jurnal ATM dapat diakses secara online dengan mengkases situs jurnal ATM pada wadah jurnal iJc (iLearning Journal Center) dan klik Viewboard Jurnal ATM.

Gambar 5.3 Grafik Pie Chart Artikel dan Author

Gambar 5.3 merupakan tampilan Grafik Pie Chart pada viewboard untuk informasi artikel dan author. Terdapat 2 grafik pie chart yakni Grafik Pie Chart Artikel menampilkan informasi data artikel masuk dengan jumlah keseluruhan untuk setiap edisi volume baru maupun Nomor baru di dalam volume yang sama, menginformasikan jurnal yang dalam Proses Review serta Jurnal yang telah diterbitkan. Grafik Pie Chart author menampilkan informasi Keseluruhan Author yang telah submit artikel di dalam Jurnal ATM, memberikan informasi unntuk Author yang Sering Submit Artikel dengan total 5 Auhtor kemudian menampilkan informasi untuk 10 Auhtor Terakhir yang telah Submit Artikel.

Gambar 5.4 Tampilan Daftar Pengeloa Jurnal ATM dan Penulis Jurnal

Gambar 5.4 merupakan tampilan daftar Pengelola Jurnal ATM dan Penulis Jurnal. Ketika muncul tampilan awal viewboard jurnal ATM masuk ke dalam sistem pilih informasi data Managers Jurnal ATM akan menampilkan daftar nama-nama dari Manajerial Jurnal ATM, Lalu pilih informasi data Editors Jurnal ATM akan menampilkan daftar nama-nama dari Editors Jurnal ATM dan total tugas dari setiap editor yang telah melakukan edtor setiap jurnal masuk, pilih informasi data Reviewers Jurnal ATM akan menampilkan daftar nama-nama dari reviewers Jurnal ATM dan total tugas dari setiap reviewers yang telah melakukan tugasnya setiap jurnal yang dikirimkan oleh editor, dan terakhir menampilkan informasi data keseluruhan Author yang telah melakukan registrasi pada OJS jurnal ATM.

Gambar 5.5 Grafik Batang Multi Bar Views dan Visitors

Gambar 5.5 merupakan tampilan informasi data untuk Views dan Vistor Jurnal ATM setaip harinya dalam kurung waktu dua minggu. Klik tulisan Views maka akan menampilkan report data untuk setiap harinya sudah berapa banyak pembaca di jurnal ATM dengan warna biru muda untuk Grafik Batangnya. Dan Klik tulisan Visitors maka akan menampilkan report data untuk setiap harinya sudah berapa banyak pengunjung di jurnal ATM dengan warna biru tua untuk Grafik Batangnya.

Gambar 5.6 Tampilan Navigasi Menu Viewboard Jurnal ATM

Gambar 5.6 merupakan Navigasi Menu yang diperuntukkan untuk mengkases dan melihat informasi di setaip menu-menu navigasi viewboard jurnal ATM, dengan navigasi menu Registered Users menampilkan data dtaa nam beserta role nya di dalam jurnal ATM, dapat mengunjungi langsung wadah jurnal ATM yaitu iJc (iLearning Journal Center) dan Jurnal ATM itu sendiri, kemudian dapat meminta bantuan kepada iDuHelp! jika mengalami permasalahan untuk proses submit jurnal ATM, terakhir menu navigasi Log Visitor yaitu menu yang menapilkan IP, Tanggal akses, Total View dan Device yang di gunakan.

Gambar 5.7. Tampilan Tooltip

Gambar 5.7 merupakan tooltip dari grafik batang dan pie chart pada viewboard jurnal ATM (APTISI Transactions on Management) menampilkan info mengenai proses data dan perkembangan jurnal ATM.

Pengujian Sistem (Testing)

Pengujian BalckBox Testing

Implementasi program pada sistem Viewboard Jurnal ATM dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian berfokus dengan spesifikasi fungsional dari kebutuhan perangkat lunak. Penguji dapat menjabarkan kumpulan dari kondisi input dan melakukan pengetesan pada fungsional program. Tujuan dari metode ini adalah menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya.

BalckBox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox berdasarkan sistem Viewboard Jurnal ATM yaitu sebagai berikut:

  1. Pengujian Akses Viewboard Jurnal ATM
  2. Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox Testing Akses Informasi Data pada sistem Viewboard Jurnal ATM menggunakan koneksi internet dan pengujian ini dilakukan dengan skenario berikut:

    Tabel 5.3 Akses Viewboard Sistem Viewboard Jurnal ATM

    No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
    1 Akses tanpa menggunakankoneksi internet Sistem tidak dapat diakses jika tidak ada koneksi internet Valid
    2 Akses dengan menggunakan internet Sistem dapat diakses dengan koneksi internet Valid


  3. Pengujian Grafik Pie Chart Author
  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap setiap jurnal disubmit oleh penulisnya masuk ke database OJS jurnal ATM dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 5.5 BlackBox Testing Menu Grafik Pie Chart Author

    No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
    1 Pengujian menu informasi keseluruhan penulis dengan mengklik tulisan All Author Submit Artikel Sistem dapat menampilkan informasi penulis jurnal dengan total submit jurnalnya dan waktu melakukan submit jurnal Valid
    2 Pengujian menu daftar penulis yang melakukan submit jurnal terbanyak dengan mengklik tulisan Top 5 Author Sering Submit Artikel Sistem akan menampilkan penulis yang melakukan submit terbanyak Valid
    3 Pengujian menu daftar penulis yang melakukan submit terbaru dengan mengklik tulisan 10 Author Terakhir Submit Artikel Sistem akan menampilkan penulis yang melakukan submit jurnal terbaru dengan nama penulis, judul dan waktu submit jurnal. Valid


  5. Pengujian Grafik Progress Pada Viewboard Jurnal ATM
  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan grafik dimana setiap setiap pembaca dan pengunjung ke jurnal ATM dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 5.6 BlackBox Testing Menu Grafik Progress Pada Viewboard Jurnal ATM

    No Skenario Pengujian Tes Case Hasil yang diharapkan Hasil  Pengujian Kesimpulan
    1 Arahkan kursor atau klik bagian salah satu garfik Sistem akan menampilkan informasi berupa total views jurnal ATM di hari itu dan total visitors di hari tersebut Valid



    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN


    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan pada proses penginputan data jurnal dan minotoring jurnal pada APTISI Transactions on Management, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan viewboard e-journal sebagai sarana informasi berbasis OOP pada APTISI transactions on management untuk jurnal ATM menghasilkan sebuah sistem informasi monitoring yang ditujukan untuk membantu menerapkan sistem informasi yang dapat menjadikan bahan keputusan bagi pengelola jurnal serta pemantauan pada jurnal ATM.

    Saat ini proses pendataan jurnal yang berjalan pada jurnal ATM (APTISI Transactions on Management) masih belum efektif dan efisien, dimana pengelola jurnal harus memasukkan data-data jurnal satu persatu dan membuat tabel-tabel setiap edisi jurnal yang tentunya sangat menyita waktu. Pada jurnal ATM (APTISI Transactions on Management) juga pengguna sebagai penulis maupun pembaca yang biasa mengunjungi jurnal ATM namun karena tidak adanya media informasi yang kurang lengkap membuat penulis yang sedang melakukan submit di jurnal ATM bisa mendapatkan informasi sudah tahap mana dan apakah diterima atau ditolak oleh pengelola jurnal ATM selain melalui email dan pembaca tidak mengetahui informasi seputar aktifitas jurnal ATM.

    Merancang media informasi monitoring berupa viewboard yang didalamnya terdapat komponen navigasi-navigasi dan menu-menu serta input output artikel penelitian yang semua komponen tersebut sudah saling terhubung dengan database OJS jurnal ATM, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengelola jurnal untuk melakukan penginputan data jurnal. Viewboard ini digunakan sebagai media informasi untuk semua pihak yang terlibat didalam jurnal ATM untuk mempermudah mendapatkan informasi yang lebih. Penggunaan metode OOP pada viewboard diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi serta lebih user friendly.

    Saran

    Adapun saran yang diberikan penulis sebagai acuan untuk meningkatkan sistem tersebut sehingga pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan sistem ini lebih baik lagi. Sehingga kekurangan dan mungkin kesalahannya dapat diperbai Beberapa saran dari penulis untuk pengembangan selanjutnya sebagai berikut:

    1. Viewboard Informasi Monitoring Pada Jurnal ATM masih harus dikembangkan lagi baik pada fitur ditambahkan yang baru dan lebih informatif lagi.
    2. Sistem Informasi Monitoring Jurnal selanjutnya yaitu dapat mengembangkan sistem ini dengan memperbaiki kekurangan kekurangan dan kesalahan yang masih terdapat dalam viewboard.
    3. Diharapkan agar ppihak pengembang selanjutnya pemeliharaan Viewboard secara berkala sistem dapat berfungsi seperti yang diharapkan.




    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama aizah
    2. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama triandi
    3. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama hap
    4. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama julli
    5. [5]
    6. [6]
    7. [7]
    8. [8]
    9. [9]
    10. [10]
    11. [11]
    12. [12]
    13. [13]
    14. [14]
    15. [15]
    16. [16]
    17. [17]
    18. [18]
    19. [19]
    20. [20]
    21. [21]
    22. [22]
    23. [23]
    24. [24]
    25. [25]:
    26. [26]."
    27. [27]."
    28. [28]
    29. Siregar, G., Andriany, D., & Bismala, L. (2019, October). Program Inkubasi Bagi Tenant Inwall Di Pusat Kewirausahaan, Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 45-51).
    30. Bismala, L., Andriany, D., & Siregar, G. (2019, October). Model Pendampingan Inkubator Bisnis Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 38-44).
    31. Hasdar, M., Fera, M., & Syaifulloh, M. (2019). Pemberdayaan Kelompok Bisnis Mahasiswa Berbasis IPTEK Melalui Program Agrofood Technopreneur. Jurnal SOLMA, 8(1), 73-79.
    32. Putra, M. F., & Hasbi, I. (2019). Efektivitas Pelatihan Kewirausahaan Model Inkubator Rintisan (studi Pada Cv Brightfood Riung Gunung Di Kota Bandung). eProceedings of Management, 6(2).
    33. Budiyanto, H., Suprapto, A., & Poerwoningsih, D. (2017, September). Program pengembangan kewirausahaan dalam bentuk inkubator bisnis di perguruan tinggi bagi mahasiswa pemilik usaha pemula. In Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF) (Vol. 1, No. 1, pp. 385-394).
    34. Adi, R. K., Riptanti, E. W., & Irianto, H. (2016). IbPTK PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU BERBASIS TECHNOPRENEURSHIP DI INKUBATOR BISNIS. INOTEKS, 20(2), 137-158.
    35. Buchori, A., Setyosari, P., Dasna, I. W., & Ulfa, S. (2016). Developing Character Building Learning Model Using Mobile Augmented Reality On Elementary School Student In Central Java. Global Journal of Pure and Applied Mathematics, 12(4), 3433-3444.
    36. Untung, R., Handayani, I., & Pahad, B. A. Pemanfaatan Rinfoform Sebagai Media Update Artikel Pada iRan. Jurnal CSRID, 8(3).
    37. Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian.
    38. Rahardja, U., Handayani, I., & Ningrum, A. A. (2018). Pemanfaatan Sistem iMe Berbasis WordPress sebagai Official Site RCEP pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), 207-219.
    39. Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.
    40. Rahardja, U., Aini, Q., Ariessanti, H. D., & Khoirunisa, A. (2018). Pengaruh Gamifikasi pada iDu (iLearning Education) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Nusantara Journal of Computers and its Applications, 3(2).
    41. Trishartanto, P., Warso, M. M., & Fathoni, A. (2018). ANALISIS EFAS-IFAS DIKAITKAN DENGAN REGULASI INDUSTRI PENGIRIMAN VIA AIRFREINGT PADA PT. ANGKASA PURA LOGISTIK CABANG SEMARANG (Studi Kasus pada Angkasa Pura Logistik Cabang Semarang). Journal of Management, 4(4).
    42. Atmini, S., Budianto, A. E., & Ahsan, M. (2019). ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TRACER STUDY MENGGUNAKAN METODE WATERFALL BERBASIS WEB. Semnas SENASTEK Unikama 2019, 2.

Contributors

Nabilacynthia