SI1421483053: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Hotel)
(Teori Khusus)
Baris 1.427: Baris 1.427:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Suatu usaha yang dikelola secara komersial. <br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Suatu usaha yang dikelola secara komersial. <br>
 
</ol>
 
</ol>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==='''Konsep Produksi Media'''===
 +
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-u0x2K9-5vDg/W4O8Y6pTAzI/AAAAAAAAAlc/vD6Syqlsv6IRHU8qtbgSBeYUIOiEiSjSgCJoC/w530-h569-n-rw/KPM.png"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.1 Konsep Produksi Media'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Dikutip dari Sunarya, dkk (2016:322)[33]'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">1. ''Pre Production'' (Pra Produksi)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Preproduction yang dijelaskan Sunarya, dkk (2017:109)[28] adalah step atau langkah awal dimulainya suatu karya diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, lalu kemudian pembuatan sinopsis, script writting, dan storyboard . Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain (crew produksi) dan setting alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Wibowo, dkk (2017 : 64)[36], Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">a. Ide dan Konsep</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.9in">
 +
<p style="line-height: 2">Ide cerita sebenarnya merupakan inti dari sebuah video. Ide merupakan hal yang mendasar untuk perkembangan sebuah karya video animasi. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan ''research''. Setelah itu data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">b. Perencanaan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.9in">
 +
<p style="line-height: 2">Tahap perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja (''time schedule''), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain itu, persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">c. Persiapan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.9in">
 +
<p style="line-height: 2">Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan ''setting'' meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">  Dapat diambil kesimpulan bahwa tahap pra produksi merupakan tahapan paling awal atau proses pertama ketika kita ingin menghasilkan suatu video atau produksi video. Didalam tahapan ini terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dipersiapkan agar hasil lebih maksimal.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">2. ''Production'' (Produksi)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sunarya, dkk (2017:109)[28] Tahapan ''production'' adalah tahap selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama antara talent dan ''crew'' sangat dibutuhkan. Bahkan setiap ''crew'' dari masing – masing ''jobdesk'' harus menjalin kerjasama yang solid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ''crew'' produksi, diantaranya : tata ''setting'', tata cahaya, tata kostum (''wardrobe''), dan tata rias. Dalam tahapan ini juga, peran dari sutradara sangat dibutuhkan dalam mengatur ''talent'' yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah yang telah dibuat pada tahap ''preproduction''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Wibowo, dkk (2017:65)[36] ''Production'' adalah proses pengambilan gambar atau ''shooting'' video dengan bekerjasamanya antara pemain dan ''crew'' untuk pewujudan rumusan dari tahap ''preproduction'' dalam bentuk skenario, naskah, dan ''storyboard'' yang telah dibuat. Pada tahap ''production'' semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, ''actor'', sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses ''production'' pengambilan gambar atau ''shooting'' video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama ''shooting'', kesiapan ''crew'' dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing ''crew''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari dua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa proses ''production'' merupakan tahap pengambilan gambar atau ''shooting'' yang dimana pada tahapan ini kerja sama kru sangat dibutuhkan agar hasilnya nanti lebih memuaskan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">3. ''Post Production'' (Pasca Produksi)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sunarya, dkk (2017:109)[28] ''Postproduction'' adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada ''audience''. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses ''production'' dikumpulkan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses ''postproduction''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Wibowo, dkk (2017 : 65)[36]  Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi. yang meliputi, ''offline editing'' yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online ''editing'' dengan pemberian ''effect'' gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (''dubbing'') bila diperlukan, kemudian dilakukan ''mixing'' atau suara ''effect'' yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (''titling'') bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan. '''Postproduction'' juga adalah tahap format packet untuk media ''video profile'' yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat disimpulkan bahwa tahapan post production merupakan langkah akhir dari sebuah produksi, disinilah tahapan ''editing'' dilakukan. di tahapan ini dibutuhkan sebuah perangkat komputer yang mumpuni untuk kebutuhan ''editing'' dengan berbagai ''software''.</p></div>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==='''Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video '''===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">1. ''Adobe Premiere'' CC 2015</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sastrawan, dkk (2017 : 4)[46] menjelaskan '' Adobe Premiere Pro'' adalah program video ''Editing'' yang dikembangkan oleh ''Adobe''. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya ''Adobe Premiere'' Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Subario, dkk (2017:2)[47], Aplikasi ini merupakan pengembangan dari ''Adobe'', sama seperti  ''After Effects'', dan  ''Adobe photoshop''. Dalam aplikasi ini pada umumnya para ''editor'' menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, beserta juga dengan '' audio'', dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari kutipan diatas bisa disimpulkan bahwa ''Adobe Premiere'' bukan ''software editing'' video instan yang merupakan pilihan bagi ''editor professional''. Dengan efek dan transisi yang bermacam-macam membuat ''Adobe Premiere'' semakin unggul dari para pesaingnya.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-CKN7LdocYG4/W4PLGfPjaII/AAAAAAAAAmM/Co6o42WyArcxouz8Zsi3Ftp-cZruzth3gCL0BGAs/w530-d-h298-n-rw/premiere.jpg"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.2 Tampilan ''Adobe Premiere CC 2015'' '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">2. ''Adobe After Effect CC'' 2015</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Jubilee Enterprise (2014:1)[48] menerangkan bahwa “''Adobe After Effect'' merupakan software untuk mengedit video dan membuat efek khusus untuk film”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Wahyudin, dkk (2015:64)[49] menjelaskan ''Adobe After effect'' adalah program video ''editing'' untuk mengolah dan mengkreasi efek video menjadi lebih menarik. Program ini sangat populer dan banyak digunakan oleh ''animator'' karena fasilitas dan kemampuan dalam mengolah video jauh lebih baik dibanding program lain sejenisnya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat disimpulkan bahwa ''Adobe After Effect'' merupakan salah satu aplikasi pengolah grafis untuk membuat efek khusus untuk video atau film dan tentunya akan menjadikan sebuah video lebih menarik.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-U1gcv877MAw/W4PNfUW4ZvI/AAAAAAAAAm8/vU5OTKDxVSsHQWsVVrHpBBPmwIx7CE1CACL0BGAs/w530-d-h298-n-rw/Screenshot%2B%252814%2529.png"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.3 Tampilan ''Adobe After Effect CC 2015'' '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">3. ''Adobe Ilustrator CC'' 2015</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Anshary, dkk (2016:1117)[50] “''Adobe ilustrator'' adalah suatu program terbaik dalam bidang vektor grafis. Hingga saat ini program ini telah digunakan jutaan seniman grafis, baik yang berbasis ''macintosh windows''”..</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-NBomsFGuMuM/W4PQulyIslI/AAAAAAAAAnw/cHKxka2yQcUF1oKr_DKurOe9wrq92QP2QCL0BGAs/w530-d-h298-n-rw/adobe%2Bilustrator%2B.png"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.4 Tampilan ''Adobe Ilustrator CC 2015'' '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">4. ''Adobe Audition CC'' 2015</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Prabowo (2016:939)[51] ''Adobe Audition'' CS6 adalah program produksi ''Adobe Corporation'' untuk mengedit ''file audio'', aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari ''Adobe'', program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017:29)[52], “''Adobe Audition''  adalah produk ''adobe'' yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. ''Adobe Audition'' digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Bisa diambil kesimpulan bahwa ''adobe audition'' merupakan aplikasi pengolah suara ''professional'' yang bisa terintegrasi dengan program lain. Banyak fitur-fitur canggih diaplikasi ini salah satunya bisa memfilter suara.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-t8hMfWn-B2c/W4PS2v75ebI/AAAAAAAAAoc/IHaKz1g_xu04xTnEdlPTZJe34ol9TRi8wCL0BGAs/w530-d-h298-n-rw/audition.png"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.5 Tampilan ''Adobe Audition CC 2015'' '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">4. ''Adobe Media Encoder CC'' 2015</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Ariputri, dkk  (2015:50)[53]  menjelaskan bahwa “''Adobe Media Encoder'' CS6 untuk mengkonversi ukuran file .mp3 ''listening'' yang terlalu besar.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Ahmadi, dkk (2016 : 946)[54]  “''Adobe Media Encoder'' merupakan  software  untuk ''encoding''  video  dengan  mudah. Kita dapat mengoptimalkan kualitas video hanya dengan beberapa kali klik tanpa ribet.”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa ''Adobe Media Encoder'' merupakan sebuah aplikasi yang bisa mengkonvert ''file video'' yang terlalu besar.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-lE6vaT-XOPQ/W4PUaNlgenI/AAAAAAAAApA/v8UjJ0IIj8w1K4DVZt6HqzPqAZp_RQx-QCL0BGAs/w530-d-h298-n-rw/adobe%2Bencoder.jpg"></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.6 Tampilan ''Adobe Media Encoder CC 2015'' '''</p></div>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==='''Konsep Dasar Analisa SWOT '''===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">1. Pengertian Analisa SWOT</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Susilawati dan Muhammad Harun (2017 : 113)[55] menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkan dalam pokok permasalahan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Anas, dkk (2018:30)[56] mengatakan Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang di gunakan untuk mengevaluasi ''Strengths, Weakness, Opportunities'', dan ''Threats''. dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor ''internal'' dan ''eksternal'' yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas, disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah singkatan dari ''Strengths, Weakness, Opportunities'', dan ''Threats''. digunakan untuk menganalisa suatu peluang bisnis sampai ancaman yang mungkin akan didapatkan dalam suatu bisnis.</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT '''</p></div>
 +
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Dikutip dari Nugroho, dkk (2015:6)[57'''</p></div>
 +
<div align="center"><img width="500" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-fi3qQUt5Ors/W4PXFl4NeGI/AAAAAAAAAqA/59ZOGQel42UfRlokqH6ZyRBPg__XIED0wCL0BGAs/w530-d-h569-n-rw/analisa%2Bswot.png"></div>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
 +
==='''Konsep Dasar Elisitasi '''===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Ariawan dan Sri Wahyuni (2015:63)[58] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan melalui proses wawancara.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">a. M pada MDI berarti ''Mandatory'' (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.  </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">b. D pada MDI berarti ''Desirable'', maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika ''requirement'' tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">c. I pada MDI berarti ''Inessential'', maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua ''requirement'' yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">a. T artinya ''Tehnical'', maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan ''requirement'' tersebut dalam perancangan media yang diusulkan. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">b. O artinya ''Operational'', maksudnya bagaimana tata cara penggunaan ''requirement'' tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">c. E artinya ''Economic'', berapakah biaya yang diperlukan guna membangun ''requirement'' di dalam sistem. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa ''option'', yaitu : </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">a. ''High'' (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga ''requirement'' tersebut harus dieliminasi. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">b. ''Middle'' (M) : Mampu untuk dikerjakan </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">c. ''Low'' (L) : Mudah untuk dikerjakan </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">4. Final ''draft elisitasi'' merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan. </p></div>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==='''Konsep Dasar ''Literature Riview'' '''===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">1. Pengertian</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">Ramdhani (2014:29)[59] “''Literature review'' merupakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai melalui karya yang ada sebelumnya.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">Sedangkan Sari (2017:333)[60] “Proses ''literature review'' atau tinjauan pustaka merupakan proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan  proses perbaikan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat disimpulkan bahwa ''literature Review'' merupakan suatu model analisa yang dirangkai secara rasional. Dan tentunya dapat dijadikan referensi penelitian.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">2. Jenis-Jenis Penelitian</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">a. Penelitian Kualitatif.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.9in">
 +
<p style="line-height: 2">Surya (2018:137)[61] Penelitian Kualitatif merupakan data yang akan dipaparkan berupa kata-kata dan bersifat deskriptif, dilakukan pada latar alami, peneliti sebagai instrument utama dan penekanan penelitian pada hasil proses.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.7in">
 +
<p style="line-height: 2">b. Penelitian Kuantitatif.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.9in">
 +
<p style="line-height: 2">Arianti, dkk (2017:62)[62] penelitian kuantitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif.</p></div>
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}

Revisi per 29 Agustus 2018 07.28


PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DALAM BENTUK

AUDIO VISUAL PADA FAME HOTEL

GADING SERPONG TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM  :       1421483053

NAMA:       Muhamad Azis Fikri


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DALAM BENTUK

AUDIO VISUAL PADA FAME HOTEL

GADING SERPONG TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1421483053
Nama
: Muhamad Azis Fikri
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DALAM BENTUK

AUDIO VISUAL PADA FAME HOTEL

GADING SERPONG TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1421483053
Nama
: Muhamad Azis Fikri

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom.,M.Si)
NID : 06124
   
NID : 15006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DALAM BENTUK

AUDIO VISUAL PADA FAME HOTEL

GADING SERPONG TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1421483053
Nama
: Muhamad Azis Fikri


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DALAM BENTUK

AUDIO VISUAL PADA FAME HOTEL

GADING SERPONG TANGERANG

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1421483053
Nama
: Muhamad Azis Fikri
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
(Muhamad Azis Fikri)
NIM : 1421483053

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan zaman ke era digital, persaingan dalam dunia perhotelan semakin ketat, maka semakin banyaknya keunggulan dan fasilitas yang harus disediakan Hotel untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang efektif untuk mencapai target yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginformasikan dan mempromosikan new branding dari Fame Hotel Gading Serpong mengenai fasilitas, pelayanan dan keunggulan berupa konsep menarik mengusung tema music, film, and style yang disesuaikan dengan jiwa anak muda yang fun dan “kekinian”. Permasalahan yang terdapat di Fame Hotel GS sebelumnya adalah media promosi yang digunakan masih berupa media komunikasi visual atau media cetak dan belum ada media promosi dan informasi yang menjelaskan secara detail tentang fasilitas, pelayanan, dan keunggulan Fame Hotel GS. Metode penelitian yang digunakan adalah : Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Analisa Perancangan Media dan Konsep Produksi Media (KPM). Hasil dari penelitian ini berupa media promosi dalam bentuk audio visual dengan perpaduan effect menarik yang disesuaikan dengan konsep Fame Hotel GS. Video ini juga menerangkan seluruh ruang lingkup dari Fame Hotel GS seperti Fasilitas, Pelayanan dan keunggulan yang ditawarkan. Implementasi dari video promosi ini ditujukan kepada calon customer, klien dan masyarakat luas yang ingin mengenal dan berkunjung ke Fame Hotel GS. Melalui perancangan media promosi Fame Hotel GS akan meningkatkan jumlah kunjungan para customer yang ingin menginap atau menyewa Hall of Fame dan berkunjung ke Pop Corn Resto.

Kata Kunci: Video, Promosi, Informasi

ABSTRACT

Along with the development of the era into the digital era, competition in the world of hospitality is more stringent, the more advantages and facilities that must be provided by the Hotel to attract visitors as much as possible. Therefore, an effective strategy is needed to achieve the desired target. The purpose of this research is to inform and promote new branding of Fame Hotel Gading Serpong about facilities, service and excellence in the form of interesting concept of music, movie and style theme that is adapted to the soul of the young man who fun and "contemporary". Problems contained in Fame Hotel GS previously is the media campaign that is still used in the form of media visual communication or print media and there is no information that explains in detail about facilities, services and excellence Fame Hotel GS. The research method used is: Data Collection, SWOT Analysis, Design Analysis and Concept Production Media (KPM). The results of this research in the form of promotional media in the form of audio visuals with a fascinating blend of effects tailored to the concept of Fame Hotel GS. This video also explains the entire scope of Fame Hotel GS such as Facilities, Services and excellence offered. Implementation of this promotional video is intended to prospective customers, clients and the public who want to know and visit Fame Hotel GS. Through the design of media promotion Fame Hotel GS will increase the number of visits of customers who want to stay or just rent Hall of Fame and visit Pop Corn Resto

Keywords: Video, Promotion, Information

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Promosi Dalam Bentuk Audio Visual Pada Fame Hotel Gading Serpong Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil, maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama S.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Devi Emerson Selaku Manager Hotel yang telah mengizinkan saya observasi di Fame Hotel Gading Serpong dan memfasilitasi selama proses pembuatan project video promosi.
  7. Ibu Putri Aprodhita, S.I.Kom., selaku Stakeholder, Ibu Michelle dan Bapak Dani Ranatika selaku Sales Marketing Team, dan seluruh Staff Fame Hotel Gading Serpong yang telah membimbing dan memberi masukan dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  8. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu yang berguna bagi penulis.
  9. Kedua Orang tua, Kakek-Nenek dan seluruh keluarga saya, yang telah memberikan doa, dukungan, mendidik, membiayai kehidupan dan pendidikan sehingga penulis menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab atas komitmen yang dipilih.
  10. Edo Satria Winata dan Adrian Syahputra sebagai sahabat seperjuangan sekaligus yang selalu memberikan doa serta dukungan dengan bentuk apapun sehingga bisa menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  11. Yogie, Galih, Majid, Fahmi, Ivan, Hadid, Direhasya, Lisa, Mutia, Rizky dan seluruh rekan-rekan Asback, Unfaedah dan Mavib yang telah memberikan doa, semangat luar biasa, dukungan dengan bentuk apapun sehingga bisa menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  12. Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

   

Tangerang, September 2018

     

 

(Muhamad Azis Fikri)
NIM : 1421483053


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Analisi SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Produksi Media

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere CC 2015

Gambar 2.3 Tampilan Adobe After Effect CC 2015

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Ilustrator CC 2015

Gambar 2.5 Tampilan Adobe Audition CC 2015

Gambar 2.6 Tampilan Adobe Media Encoder CC 2015

Gambar 3.1 Gedung Fame Hotel Gading Serpong

Gambar 3.2 Logo Fame Hotel Gading Serpong

Gambar 3.3 Struktur Fame Hotel Gading Serpong

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 Pre Production

Gambar 4.3 Scene 1/ Menampilkan Video Intro Bumper

Gambar 4.4 EXT/Scene 2/Menampilkan Video Establish Logo Fame/Day/Establish Shoot /Day/Long Shoot

Gambar 4.5 EXT/Scene 3/Menampilkan video Mobil Fame datang membawa tamu dan disambut security/Day/Medium Long Shoot

Gambar 4.6 INT/Scene 4/ Menampilkan video tamu check in dilayani oleh Resepsionis/Day/Medium Shoot

Gambar 4.7 INT/Scene 5/ Menampilkan video interior Fame Hotel Bergaya Broadway/Day/Medium Shoot /Day/Medium Shoot

Gambar 4.8 INT/Scene 6/Menampilkan Video tamu berjalan dikoridor/Day/Medium Shoot

Gambar 4.9 INT/Scene 7/Menampilkan video headboard Artis luar Negeri /Day/Medium Shoot

Gambar 4.10 INT/Scene 12/ INT/Scene 8/Menampilkan video tamu sedang berselfie dikamar/medium close up

Gambar 4.11 INT/Scene 9/Menampilkan video toilet yang bersih dan nyaman/Day/Medium Shoot

Gambar 4.12 INT/Scene 10/Menampilkan video tamu berfoto di Clapper Board/Day/Medium Close Up

Gambar 4.13 INT/Scene 11/Menampilkan video logo Pop Corn Resto/Day/Medium Shoot

Gambar 4.14 INT/Scene 12/Menampilkan video tamu memesan makanan dan minuman di Pop Corn Resto/Day/Medium Shoot

Gambar 4.15 INT/Scene 13/Menampilkan video barista menyiapkan minuman/ Day/Medium Shoot

Gambar 4.16 INT/Scene 14/Menampilkan video tamu memotret minuman/Day/Close Up /Day/Long Shoot

Gambar 4.17 INT/Scene 15/Menampilkan video crew Fame Hotel sedang menari/Day/Medium Shoot

Gambar 4.18 Scene 24/ INT/Scene 16/Menampilkan video tamu sedang meeting/Day/Medium Shoot

Gambar 4.19 Scene 17/Menampilkan video infografis pelayanan dan fasilitas Fame Hotel GS

Gambar 4.20 Scene 18/Menampilkan video outro bumper

Gambar 4.21 Camera Canon 60D

Gambar 4.22 Camera Canon 70D

Gambar 4.23 Tripod

Gambar 4.24 Lensa Fix

Gambar 4.25 INT/Scene 31/Lighting LED

Gambar 4.26 Lensa Kit

Gambar 4.27 Shoulder Stabilizer

Gambar 4.28 Steadicam

Gambar 4.29 Kartu Memori 32 GB

Gambar 4.30 Flashdisk Toshiba 16GB

Gambar 4.31 Slider

Gambar 4.32 DVD

Gambar 4.33 Production

Gambar 4.34 Editing audio Adobe Audition cc 2015

Gambar 4.35 Scene 1/Menampilkan Video Intro Bumper

Gambar 4.36 EXT/Scene 2/ Menampilkan Video Establish Logo Fame/Day/Establish Shoot/Day/Long Shoot

Gambar 4.37 EXT/Scene 3/Menampilkan video Mobil Fame datang membawa tamu dan disambut security/Day/Medium Long Shoot

Gambar 4.38 INT/Scene 4/ Menampilkan video tamu check in dilayani oleh Resepsionis/Day/Medium Shoot

Gambar 4.39 INT/Scene 5/ Menampilkan video interior Fame Hotel Bergaya Broadway/Day/Medium Shoot /Day/Medium Shoot

Gambar 4.40 INT/Scene 6/Menampilkan Video tamu berjalan dikoridor/Day/Medium Shoot

Gambar 4.41 INT/Scene 7/Menampilkan video headboard Artis luar Negeri /Day/Medium Shoot

Gambar 4.42 INT/Scene 12/ INT/Scene 8/Menampilkan video tamu sedang berselfie dikamar/medium close up

Gambar 4.43 INT/Scene 9/Menampilkan video toilet yang bersih dan nyaman/Day/Medium Shoot

Gambar 4.44 INT/Scene 10/Menampilkan video tamu berfoto di Clapper Board/Day/Medium Close Up

Gambar 4.45 INT/Scene 11/Menampilkan video logo Pop Corn Resto/Day/Medium Shoot

Gambar 4.46 INT/Scene 12/Menampilkan video tamu memesan makanan dan minuman di Pop Corn Resto/Day/Medium Shoot

Gambar 4.47 INT/Scene 13/Menampilkan video barista menyiapkan minuman/ Day/Medium Shoot

Gambar 4.48 INT/Scene 14/Menampilkan video tamu memotret minuman/Day/Close Up /Day/Long Shoot

Gambar 4.49 INT/Scene 15/Menampilkan video crew Fame Hotel sedang menari/Day/Medium Shoot

Gambar 4.50 Scene 16/ INT/Scene 16/Menampilkan video tamu sedang meeting/Day/Medium Shoot

Gambar 4.51 Scene 17/Menampilkan video infografis pelayanan dan fasilitas Fame Hotel GS

Gambar 4.52 Scene 18/Menampilkan video outro bumper

Gambar 4.53 Post Production

Gambar 4.54 Digitizing

Gambar 4.55 Proses editing pada tahap post production

Gambar 4.56 Proses mixing pada tahap post production

Gambar 4.57 Proses finishing pada tahap post production

Gambar 4.58 Proses exporting pada tahap post production

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

Lampiran 2 Surat Survei

Lampiran 3 Surat Pergantian Judul

Lampiran 4 Validasi Skripsi dan Kwitansi

Lampiran 5 KSTF

Lampiran 6 Formulir Seminar Proposal

Lampiran 7 Surat Undangan StakeHolder

Lampiran 8 Formulir Pertemuan StakeHolder

Lampiran 9 Daftar Wawancara

Lampiran 10 Elisitasi Tahap I

Lampiran 11 Elisitasi Tahap II

Lampiran 12 Elisitasi Tahap III

Lampiran 13 Final Draft Elisitasi

Lampiran 14 Surat Keterangan Implementasi

Lampiran 15 Surat Keterangan Hibah

Lampiran 16 Sertifikat Prospek

Lampiran 17 Sertifikat Tri Dharma

Lampiran 18 Sertifikat Toefl RCEP

Lampiran 19 Sertifikat Penghargaan Pemenang

Lampiran 20 Sertifikat Seminar IT National dan International

Lampiran 21 Bukti Bimbingan Konsultasi Online

Lampiran 22 Katalog Produk

Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman ke era digital, efektifitas penyampaian informasi menjadi suatu keharusan. Dengan ketepatan dan kecepatan informasi, akan mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan dimasa depan. Hal tersebut bisa dilihat secara langsung melalui kebutuhan masyarakat luas dari berbagai media yang didapat. Bentuk penyampaian yang dimaksud adalah media cetak dan elektronik.

Dengan berkembang pesatnya dunia perhotelan, maka semakin banyaknya keunggulan dan fasilitas yang harus disediakan Hotel untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Fame Hotel Gading Serpong merupakan Hotel bintang dua yang menyediakan fasilitas kamar, Meeting rooms, "Restaurant" dan berbagai fasilitas penunjang lainnya. Dimana seluruh fasilitas diperuntukan untuk tamu yang menginap di Fame Hotel Gading Serpong atau masyarakat yang ingin berkunjung ke restaurant dan menyewa meeting room yang digunakan untuk berbagai acara atau event.

Fame Hotel Gading Serpong beralamat di Tivoli District Lot 3, Jalan Gading Boulevard, Kelapa Dua, Tangerang Banten. Berdiri ditengah kawasan modern yang sedang berkembang dengan pesat, yaitu Gading Serpong. Fame Hotel GS sangat strategis karena dikelilingi oleh berbagai pusat perbelanjaan dan rekreasi. Disertai juga dengan kemudahan aksesibilitas dari pusat Kota Tangerang. Fame Hotel Gading Serpong menawarkan pengalaman menginap dengan konsep berbeda dengan Hotel yang lain.

Fame Hotel Gading Serpong memiliki 144 kamar yang terdiri dari dua tipe kamar yaitu "Deluxe" dan "Superior", dengan interior kamar yang mengusung konsep smart design dan warna yang ceria. Dilengkapi juga dengan furniture modern, wifi gratis, Flat Screen TV Cable, dan laundry service. Tersedia juga meeting rooms and events yang diberi nama Hall of Fame 1 hingga 7 dengan kapasitas yang berbeda untuk mengadakan acara pertemuan ataupun berbagai event. Sebuah Restaurant bernama Pop Corn Resto menyajikan hidangan kombinasi masakan Indonesia dan Barat dengan cita rasa dan sajian yang luar biasa. Masakan Indonesia adalah ciri khas restoran karena kekayaan rempah-rempah dengan rasa otentik dan lezatnya yang disiapkan oleh "Chef" dan tim yang professional. Pop Corn Resto juga menawarkan berbagai cinema's finger foods untuk menemani waktu luang para tamu. Ditambah dengan sebuah convenience store yang bernama Net semakin melengkapi fasilitas di Fame Hotel GS. Dengan pelayanan yang luar biasa, membuat para tamu yang berkunjung merasa terkesan dan merasa puas menginap di Fame Hotel Gading Serpong.

Dengan konsep unik dibidang music", film, and style dari masa ke masa. Dipadukan dengan smart desain, interior yang menarik dengan warna ceria yang sangat mencirikan jiwa anak muda, dan tentunya dengan pelayanan terbaik. Meskipun dengan konsep yang unik dan fasilitas lengkap, Hotel tersebut tidak mudah dikenal masyarakat luas apabila tidak ditunjang oleh media promosi yang efektif untuk menarik tamu berkunjung ke Fame Hotel Gading Serpong. Oleh karena itu, ditengah menjamurnya berbagai hotel di Tangerang, tentunya perlu meningkatkan strategi promosi dalam menghadapi persaingan dalam dunia perhotelan. Maka perancangan media informasi dan promosi menjadi hal yang sangat penting.

Dalam hal ini media informasi dan promosi pada Fame Hotel Gading Serpong masih berupa media komunikasi visual atau media cetak seperti flyer dan spanduk. Tidak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat lebih suka menonton dan mendengarkan dari pada membaca. Dan saat ini pertumbuhan dibidang perhotelan semakin pesat, sehingga Fame Hotel Gading Serpong memerlukan media informasi berupa media audio visual sebagai penunjang informasi dan promosi yang ditujukan kepada calon customer, klien, ataupun sebagai media informasi kepada masyarakat luas yang berguna untuk menghasilkan keuntungan bagi pihak manajemen hotel. Data yang diperoleh jumlah tamu yang datang Fame Hotel Gading Serpong pada tahun 2017 adalah 60.000 tamu. Sedangkan target yang ingin dicapai pada tahun 2018 meningkat 20% atau sebanyak 72.000 tamu.

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan terhadap Fame Hotel Gading serpong, Hotel tersebut memerlukan media audio visual berupa video promosi yang menarik untuk memperkenalkan fasilitas, pelayanan dan keunggulan berupa konsep yang unik Fame Hotel Gading Serpong kepada calon customer, seiring dengan dilakukannya rebranding pada Fame Hotel Gading Serpong, video promosi juga berguna untuk memperkenalkan identitas baru berupa interior yang lebih menarik dan semangat baru dari seluruh pegawai Hotel untuk melayani customer dan diharapkan dapat meningkatkan omset perusahaan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informasi seperti apa yang efektif dalam mempromosikan Fame Hotel Gading Serpong kepada calon customer, klien, dan masyarakat luas ?

2. Bagaimana merancang media video promosi yang menarik dalam menginformasikan dan mempromosikan Fame Hotel Gading Serpong ?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Fame Hotel Gading Serpong dalam upaya meningkatkan daya tarik calon customer, klien, dan masyarakat luas ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah, pembatasan ruang lingkup dari perancangan video promosi ini hanya berisikan informasi yang berkaitan dengan Fame Hotel Gading Serpong, yang meliputi fasilitas ruang kamar, Pop Corn Resto, dan Hall of Fame. Pelayanan seperti Front Office 24 Jam dan penjabaran beberapa fasilitas dan pelayanan yang ditampilkan melalui motion graphic serta keunggulan Fame Hotel Gading Serpong yaitu konsep unik dibidang music, film dan style.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk dapat menyampaikan informasi dan promosi yang efektif mengenai Fame Hotel Gading Serpong meliputi fasilitas, pelayanan, dan keunggulan berupa konsep yang ditawarkan.

2. Untuk dapat menghasilkan konsep video promosi yang menarik mengenai hal-hal seperti keunggulan fasilitas dan konsep dari Fame Hotel Gading Serpong.

3. Untuk memaksimalkan pendapatan Fame Hotel Gading Serpong dalam hal menarik customer, klien, dan masyarakat.


Manfaat Penelitian

1.Agar memudahkan akses dalam penyampaian informasi keselurahan tentang Fame Hotel Gading Serpong secara efektif kepada calon customer, klien, dan masyarakat.

2.Memiliki media penyampaian informasi berbentuk audio visual yang menarik dengan menampilkan keunggulan dan konsep kreatif pada video promosi Fame Hotel Gading Serpong

3.Melalui strategi pemasaran yang dilakukan pada media social Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook Fame Hotel Gading Serpong serta ditampilkan di media internal maka Fame Hotel GS dapat bertahan dalam persaingan dunia perhotelan yang semakin ketat, semakin diminati dan dikenal masyarakat luas.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan dan menyempurnakan data-data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi ini menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu : Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Analisa Perancangan Media, dan Konsep Produksi Media (KPM). :

Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan untuk perancangan media video promosi melalui pengamatan dan melakukan catatan yang dilakukan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang berhubungan langsung dengan Fame Hotel Gading Serpong.
  2. Wawancara
    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada stakeholder yaitu dengan Ibu Putri Diana Aprodhita S.I.Kom. sebagai Public Relation Executive yang bertempat di Pop Corn Resto pada tanggal 20 Februari 2018, mengenai Fame Hotel Gading Serpong dan hal-hal yang dibutuhkan selama proses perancangan video promosi yang dibuat.
  3. Studi pustaka
    Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data berupa teori-teori dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan sumber lainnya yang terkait dengan tema Skripsi yang dibuat.

Analisa SWOT

Analisa SWOT secara harfiah adalah singkatan dari Strength, Weakness, Oppotunies, dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis ini menunjukan kinerja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Analisa Perancangan Media

Analisa perancangan video promosi Fame Hotel Gading Serpong sebagai penunjang informasi dan promosi menggunakan aplikasi komputer grafis, dengan menggunakan Adobe Premiere CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Ilustrator CC 2015, dan Adobe Media Encoder CC 2015.

Konsep Produksi Media (KPM)

Akan dijelaskan langkah atau proses dalam metode KPM, yaitu:

  1. Preproduction
    Preproduction adalah langkah awal dimulainya suatu karya diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari konsep produksi media. Terdapat tujuh langkah preproduction dalam konsep produksi media. dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu kemudian pembuatan "sinopsis", script writting, dan storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain (crew produksi) dan setting alat.
  2. Production
    Production adalah tahapan selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama crew dan talent sangat dibutuhkan. Bahkan crew dari masing-masing jobdesk harus menjalin kerjasama yang solid.
  3. Postproduction
    Postproduction adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience.

Sistematika Penulisan

Dalam Sistematika Penulisan Skripsi ini, terdapat beberapa bagian dan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan tentang Latar belakang penelitian yang tersusun secara sistematis dan lengkap yang berkaitan dengan objek yang diteliti, Rumusan masalah yang menjelaskan masalah yang terdapat di Fame Hotel Gading Serpong, Ruang lingkup Penelitian untuk memperjelas suatu permasalahan agar tidak terjadi pembahasan yang melebar, Tujuan yang menunjukan adanya hasil dari peneltian dan Manfaat Penelitian yang menjelaskan fungsi atau kegunaan tentang penelitian di Fame Hotel Gading Serpong yang dijabarkan secara rinci, dijelaskan juga tentang Metode Penelitian yang menggunakan beberapa metode, serta Sistematika Penulisan yang dijabarkan tentang apa yang akan dibahas.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan tentang konsep dasar dan landasan teori yang menjadi rujukan yang relevan dengan permasalahan sesuai dengan topik perancangan yang akan dibuat dalam penyusunan laporan skripsi yang mencangkup teori umum, teori khusus, dan literature review

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab III memaparkan tentang identifikasi permasalahan serta menjelaskan gambaran umum tentang tempat yang menjadi penelitian penulis. Meliputi sejarah singkat, , Visi dan Misi Hotel, struktur organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab dan "product information" pada Fame Hotel Gading Serpong. Juga menerangkan tentang "market analisis", "potensial market", Market Segmentation, Market Objective, ""Marketing strategy, Budget Produksi Media, Konfigurasi perancangan yang meliputi hardware dan software serta elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab IV akan dibahas mengenai teknis dari Konsep Produksi Media (KPM) yang merupakan proses pencapaian efesiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual And Broadcasting) sehingga akan lebih baik lagi dalam hal produksi maupun secara teori. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan Pre Production, Production, dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Bab V menerangkan tentang kesimpulan secara garis besar apa saja isi dalam laporan skripsi ini dan saran yang ditujukan kepada pihak Fame Hotel Gading Serpong sebagai pemecahan masalah terhadap perancangan yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan daftar semua sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan laporan skripsi berupa buku maupun jurnal.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari seluruh lampiran-lampiran yang melengkapi laporan skripsi.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Saragih, dkk (2015:33)[1] mengatakan bahwa “Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan.”

Sedangkan menurut Maimunah, dkk (2017:38)[2] Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu proses gambaran awal yang tersusun dan dapat berfungsi baik dan tentunya harus memenuhi kebutuhan penggunanya.

2. Pengertian Perancangan

a. Persiapan Data

Menurut Dhawangkara dan Edwin Riksakomara. (2017:95)[3] Tahap persiapan data merupakan tahap penting dalam proses data mining. Frase “Garbage In, Garbage Out” dapat diaplikasikan pada proses data mining, dengan kata lain apabila data buruk masuk diolah maka akan menghasilkan hasil yang buruk juga. Sehingga, untuk meningkatkan kualitas data dan hasil data mining, tahap pemrosesan data sangat penting.

Sedangkan menurut Lidya, dkk (2015:4)[4] “Tahap persiapan ini pengambilan data sample masing-masing data untuk melakukan fitur baik dataset positif, negatif maupun dataset netral dilakukan dengan meng-crawling data teks dokumen.”

Dapat diambil kesimpulan bahwa persiapan data merupakan salah satu tahapan penting dalam proses perancangan secara umum, ditahap ini pula pengambilan data sample dilakukan".

b. Konsep

Konsep merupakan hasil pemikiran sebelum desain atau karya yang kita inginkan diwujudkan secara nyata. Untuk menentukan konsep kita harus bepikir yang imajinatif dan terarah, agar desain atau karya yang kita hasilkan memuaskan, rapih dan terkonsep dengan baik..

c. Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuan. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruangan dan lain-lain.

d. Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.

e. Visualisasi

Menggambarkan bentuk atau kerangka yang di inginkan pada layout sebelum desain yang diinginkan benar-benar jadi.

f. Produksi

Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Konsep Dasar Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut Khoirulloh, dkk (2018:5)[5] Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Kesimpulannya promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat.

Sedangkan menurut Dhadang, dkk (2017:3)[6] “Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon pembeli. Dengan adanya promosi, produsen maupun distributor mengharap kenaikan angka penjualan.”

Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah proses penyampaian untuk meyakini calon konsumen yang berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan dan bertujuan untuk menarik calon pembeli dan meningkatkan angka penjualan.

2. Tujuan Promosi

Kaharu dan Anindhyta Budiarti (2016:3)[7] menjelaskan Tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya.

Sedangkan menurut Rizky dan Hanifah Yasin (2014:140)[8] ada tiga tujuan utama promosi yaitu :

a. Memberitahu, Tujuan ini bersifat informasi di mana produsen menggunakan promosi untuk memberitahukan pasar, apa yang ditawarkan olehnya. Promosi ini sering digunakan pada tahap-tahap awal siklus kehidupan produk. Informasi ini juga membantu konsumen dalam menentukan jenis perumahan yang akan dibelinya.

b. Membujuk, Tujuan ini bersifat persuasif dimana perusahaan berusaha memberikan kesan positif terhadap pembeli. Maksudnya agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini digunakan memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupannya.

c. Mengingatkan, Tujuannya untuk mempertahankan pembeli dengan terus mengingatkan adanya jenis perumahan tersebut. Promosi yang bersifat mengingatkan ini terutama diperlukan untuk jenis perumahan yang telah memasuki tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan.


3. Bentuk Promosi

Menurut Raydiansyah dan Didit Widiatmoko (2015:283-284)[9] ada lima bentuk promosi, yaitu sebagai berikut :

a. Advertising

Advertising (Periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.

b. Sales Promotion

Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai jenis intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa

c. Public Relation and Publicity

Public Relation and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas), yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

d. Personal Selling

Personal Selling (Penjualan Perorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

e. Direct Marketing

Direct Marketing (Penjualan Langsung), yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng (pengguna telepon, surat, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan tertentu).

Konsep Dasar Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Chrisdianto dan Eddy Poernomo (2016:8)[10] menerangkan bahwa Strategi Pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai di bidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang Iuas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sunarsih dan Umar HMS (2015:58)[11] Strategi Pemasaran merupakan serangkaian rencana yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penentuan strategi secara tepat akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran.

Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Strategi Pemasaran adalah suatu kegiatan yang terencana untuk mendapatkan keuntungan didalam suatu Perusahaan.

2. Jenis-jenis Strategi Pemasaran

Menurut Chrisdianto dan Eddy Poernomo (2016:9)[10] strategi pemasaran secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

b. Strategi pasar yang membedakan pasar (Differentiated marketing)

c. Strategi pasar yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Data

Hutahaean (2014:8)[12] menjelaskan “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan dan hal-hal dan sebagainya”.

Sedangkan Kusnady dan Ardiman Siregar (2018:10)[13] mengatakan “Data merupakan jamak dan bentuk tunggal, data merupakan informasi dalam bentuk mentah yang belum dapat diceritakan sehingga perlu diolah lebih lanjut.”

2. Pengertian Informasi

Sitohang (2018:2)[14] menerangkan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima.”

Sedangkan Nurdiansyah dan Siti Sarah Abdullah (2016:74)[15] mengatakan “Informasi adalah suatu data yang telah diproses sehingga dapat mengurangi ketidakjelasan tentang keadaan.”

Dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang diolah dan diproses untuk menerangkan suatu ketidakjelasan.

3. Kualitas Informasi

Asnawi (2014:41)[16] mengatakan bahwa “Kualitas informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi bermakna bagi pemakai dan memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan”.

Sedangkan Rukmiyati dan I Ketut Budhiarta (2016:122)[17] mengatakan “Kualitas informasi adalah tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu”.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kualitas informasi merupakan nilai yang melekat pada suatu informasi yang bermakna dan memiliki karakteristik.

4. Nilai Informasi

Hutahaean (2014:11)[12] menjelaskan Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

a. Biaya Perangkat Keras

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

b. Biaya Untuk Analis

Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi

c. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang tinggi.

d. Biaya Perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

e. Biaya Operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Produksi Media

1. Pengertian Media

Kurniawan dan Sinta Verawati Dewi (2017:215)[18] menjelaskan bahwa “Media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audi visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.”

Sedangkan Kurniawan, dkk (2017:29)[19] menerangkan Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai seorang penyebar ide sehingga ide tersebut sampai pada penerima. Pada hakikatnya media telah memperluas kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah wadah komunikasi yang dipakai orang untuk menyebarkan pendapatnya tanpa mengenal batas ruang dan waktu.

2. Alternatif Media

Wahyuni, dkk (2017:20)[20] menjelaskan Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

a. Media Cetak

Media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

b. Media Elektronik

Media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas televisi dan radio.

c. Media Luar Ruang (outdoor)

Media iklan (berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis jenis media luar ruang meliputi : billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

d. Media Dalam Ruang (indoor)

Media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah panel indoor, poster, poster session dan lain-lain. Media Lini Atas adalah media komunikasi yang dapat dicerna atau ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

e. Media lini bawah

Media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.

Konsep Dasar Desain

1. Pengertian Desain Grafis

Wahyuni dkk (2017:20)[20] menjelaskan Desain grafis adalah seni komunikasi visual, seni berbicara dalam bahasa visual. Komunikasi visual (visual communication) ialah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual ialah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.

Sedangkan Everlin dan Reinhard Andersen (2015:159)[21] menjelaskan Desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Desain Grafis merupakan sebuah seni komunikasi visual yang terdapat unsur-unsur seperti kata, gambar dan ilustrasi yang menarik.

2. Fungsi Desain Grafis

Menurut Lusyani dalam Wahyuni (2017:21)[20] menerangkan ada beberapa fungsi desain grafis diantaranya :

a. Fungsi informasi : desain selalu menyampaikan informasi dan mengirim pesan secara visual

b. Fungsi identifikasi : desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirimnya pesannya lewat karakter visual.

c. Fungsi persuasi : desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonasi atau getaran emosi lewat bahasa visual (seperti emosi dalam bahasa musical) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Sedangkan Everlyn dan Reinhard Andersen (2015:159)[21] Saat ini fungsi utama desain grafis adalah mengkomunikasikan atau mempromosikan suatu pesan ataupun produk atau jasa, atau lebih tepatnya adalah sebagai identifikasi, penyampaian informasi, promosi atau kampanye ataupun untuk mengungkapkan ekspresi..

Dari dua kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak fungsi dari desain grafis, yaitu fungsi informasi, fungsi identifikasi dan fungsi persuasi. Dan yang terpenting desain grafis berfungsi sebagai pengkomunikasian sebuah produk atau jasa.

3. Unsur Desain Grafis

Wahyuni, dkk (2017:20)[20] mendefenisikan Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif, menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur atau komponen dalam desain grafis, antara lain :

a. Garis (line)

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan titik point yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.

b. Bentuk (Shape) (line)

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu : Huruf, Simbol dan Bentuk Nyata.

c. Tekstur (Teksture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengancara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.

d. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetik desain. Sebagai contoh, tanpa ruang anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).

d. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetik desain. Sebagai contoh, tanpa ruang anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).

e. Ukuran (Size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan meggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

f. Warna (Colour)

Merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua, yaitu: warna yang ditimbulkan karena sinar (additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar kepermukaan benda padat seperti kertas, logam kain dan plastik.

4. Prinsip Desain Grafis

Suyanto dalam Everlin (2015:160)[21] Terdapat beberapa prinsip dasar yang berhubungan dengan proses pembuatan sebuah desain yaitu :

a. Keseimbangan

Keseimbangan adalah mengatur ukuran, berat dan warna dari elemen-elemen iklan supaya kelihatan aman dan alami.

b. Titik Fokus

Titik Fokus adalah memfokuskan perhatian pada sebuah atau sekelompok elemen untuk membuatnya menonjol, misalnya ilustrasi, copy, headline atau logo.

c. Hirarki Visual

Hirarki Visual prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. Titik fokus merupakan perhatian yang pertama, kemudian baru diikuti dengan perhatian lainya. 3 pertanyaan penting mengenai hirarki visual adalah :

1) Mana yang Anda lihat pertama?

2) Mana yang Anda lihat kedua?

3) Mana yang Anda lihat ketiga?

d. Ritme

pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan petimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari suatu elemen ke elemen lainnya.

e. Kesatuan

Kesatuan adalah penampilan yang biasanya disebut layout secaa keseluruhan dengan segala bagiannya (logo, copy, headline, visual, dsb) saling berhubungan untuk memberikan efek kesatuan.

5. Tipografi

Sihombing dalam Everlin dan Reinhard Andersen (2015:162)[21] menjelaskan Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan eklemen dasar dalam membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja memberikan suatu makna yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai ekstetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi.

Sedangkan Ahmad (2017:11)[22] “Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak sebuah huruf atau kalimat agar terlihat indah dan dapat dengan mudah menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembacanya”.

Disimpulkan bahwa Tipografi adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf untuk menciptakan kesan tertentu guna menciptakan kenyamanan membaca.

6. Warna

Dameria dalam Everlin dan Reinhard Andersen (2015:160)[21] Warna adalah gelombang yang diterima oleh mata dari cahaya yang dipantulkan melalui benda-benda yang dikenainya. Di dalam ruangan gelap dimana tidak ada cahaya, kita bisa mengenali warna. Demikian juga jika kita menutup mata, maka kita tidak dapat melihat warna suatu objek, sekalipun ada cahaya.

Sedangkan Wahyuni, dkk (2017:21)[20] “Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas”.

Dan dari kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Warna adalah penggabungan beberapa unsur yaitu Cahaya, Objek dan Observer. Warna merupakan hal yang penting dalam desain karena dapat menampilkan identitas dan pesan secara jelas.

7. Citra atau Image

Atstsaqifi, dkk (2014:3)[23] menjelaskan “Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.”

Sedangkan Kotler dalam Rasyid, dkk (2015:510)[24] mengatakan Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Citra berkaitan erat dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol tertentu terhadap suatu perusahaan. Citra tersebut dapat bersifat positif atau negative.

Dapat disimpulkan Citra atau Image adalah suatu kesan yang dimiliki terhadap suatu objek, yang berkaitan dengan penilaian dan dapat bersifat positif dan negatif.

8. Bentuk

Wahyuni, dkk (2017:21)[20] menerangkan bahwa Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu : Huruf, Simbol dan Bentuk Nyata.

Sedangkan Everlin dan Reinhard Andersen (2015:160)[21] menjelaskan “Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang tertutup atau jalur yang tertutup”.

Jadi Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar yang bisa dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu Huruf, Simbol dan Bentuk Nyata.

9. Layout

Everlin dan Reinhard Andersen (2015:162)[21] Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar seluruh tampilan dapat dibaca, jelas dan menarik. Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik..

Sedangkan Septarina dan Devin Pramana Putra (2014:40)[25] Layout adalah penyusunan dari elemen- elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Dari dua kutipan diatas, bisa disimpulkan bahwa Layout adalah elemen yang tersusun secara dua dimensi yang berhubungan ke dalam sebuah bidang dan merupakan pengaturan visual pada sebuah cetakan elektronik

10. Desain Komunikasi Visual

Supriyono dalam Erlangga dan Asep Kadarisman (2018:136)[26] menjelaskan Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan salah satu bidang studi sebagai pengganti istilah Desain Grafis karena peran dan lingkup komunikasi visual telah berkembang dengan luas. Pada saat ini desain grafis tidak hanya berurusan dengan unsur-unsur grafis, tetapi pada perkembangannya desainer dituntut untuk lebih kreatif dalam merebut perhatian konsumen dengan berbagai cara. Desain Komunikasi Visual saat ini bisa saja memakai unsur-unsur non-grafis seperti unsur aroma, elektrik, suara, gerakan, lipatan, dan sebagainya.

Sedangkan Tedjasendjaja dan Lai Riko Dan (2014:62)[27] mengatakan Desain Komunikasi Visual / DKV merupakan ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan bertujuan sosial maupun komersial. Baik secara individu maupun kelompok yang ditujukan untuk individu maupun kelompok lainnya.

Menurut kutipan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa Desain Komunikasi Visual merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang unsur-unsur grafis, dan non grafis dan mengelola pesan-pesan dengan tujuan sosial maupun komersil.


Teori Khusus

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

1. Pengertian Multimedia

a. Pengertian Multimedia

Sunarya, dkk (2017:106)[28] menjelaskan Multimedia adalah salah satu teknologi yang menggabungkan gambar, teks, suara, video, dan animasi menjadi sistem informasi yang sangat berguna dalam menyampaikan pesan, promosi, dan informasi yang diberikan kepada audience yang senantiasa digunakan untuk menciptakan citra atau image positif dari pihak terkait yang menginginkan sekolahannya lebih dikenal masyarakat luas secara positif.

Sedangkan Darmawan, dkk (2017:634)[29] Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai unsur seperti teks, gambar, suara, animasi dan lain sebagainya. Yang terpadu dalam perangkat elektronik untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Jenis Multimedia

Darmawan, dkk (2017:634)[29] menjelaskan bahwa ada beberapa jenis multimedia diantaranya:

  1. Multimedia Linier
    Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya adalah TV dan film.
  2. Multimedia Interaktif
    Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

c. Unsur Multimedia

Dewi, Surya dan A. Khumaidi (2017:563)[30] menerangkan ada beberapa unsur-unsur multimedia yaitu :

  1. Teks
    Kombinasi Huruf yang membentuk suatu perkataan yang menerangkan suatu topik dan topik ini dikenal dengan informasi berteks.
  2. image
    Image juga mendukung pemahaman seseorang terhadap suatu informasi. Citra bersifat statis, jadi informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa akan lebih mudah dipahami.
  3. Animasi
    Animasi adalah gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian.
  4. Suara
    Suara dalam arti subjektif digunakan untuk melukiskan kesadaran seseorang bila ujung syaraf pendengarannya mendapat rangsangan. Dalam arti objektif digunakan sehubungan dengan timbulnya gelombang kompresi dalam udara yang dapat merangsang syaraf pendengaran.
  5. Video
    Gerakan penuh dinamika seperti pada video dalam gerak lambat atau slow motion picture atau gerak cepat. Secara asasnya video adalah alat atau media yang dapat menunjukkan benda yang nyata. Video merupakan sumber atau media yang paling dinamik serta efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

2. Audio Visual

Nugroho, dkk (2018:64)[31] Audio Visual adalah media yang menggabungkan dua aspek sumber informasi yaitu sumber Audio atau sumber yang berasal dari suara dan Visual atau sumber yang berasal dari gambar.

Sedangkan Handayani, dkk (2017:177)[32] Audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Audio visual juga merupakan alat bantu berupa bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan penggabungan unsur multimedia yaitu suara dan penglihatan. Didalam audio visual juga terdapat unsur unsur seperti gambar, teks dan efek visual.

3. Broeadcasting

Sunarya, dkk (2016:320)[33] “Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.”

Sedangkan Sari, dkk (2017:66)[34] “Broadcasting merupakan keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar disuatu tempat.”

Disimpulkan bahwa Broadcasting merupakan penyampaian unsur-unsur multimedia dengan materi produksi yang disiapkan kemudian dipancarkan kepada para penonton atau pemirsa siaran.

4. Sinopsis

Sunarya, dkk (2016:323)[33] menjelaskan bahwa “Sinopsis merupakan konsep cerita yang akan dibuat atau mencerminkan alur cerita dari awal sampai akhir adegan.”

Sedangkan Mujiwati, dkk (2017:59)[35] “Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu.”

Dari dua kutipan tersebut bisa disimpulkan bahwa synopsis adalah alur cerita yang dibuat yang tersusun rapih dan biasanya inti dari cerita tersebut

5. Naskah

Wibowo, dkk (2017:64)[36] menerangkan mengenai “Naskah membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.”

Sedangkan Sasmita (2015:2)[37] menjelaskan “Script atau naskah adalah susunan suatu kalimat yang membentuk headline atau pesan utama dalam sebuah iklan.”

Bisa diambil kesimpulan bahwa naskah merupakan serangkaian teks yang tersusun dengan rapih yang menerangkan sebuah cerita atau gagasan.

6. Storyboard

Sunarya, dkk (2016:321)[33] menjelaskan bahwa “Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa visual.”

Sedangkan Sudrajat (2018:14)[38] “Storyboard adalah sebuah penggambaran jalan cerita sesuai dengan isi cerita dan berisi tentang pengambilan sudut gambar, pengisian suara, serta efek-efek khusus.”

Disimpulkan bahwa storyboard adalah salah satu proses dari preproduction, yang berupa menjadikan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual dan proses ini sangat dibutuhkan sebelum proses produksi.

Konsep Dasar Video

1. Pengertian Video

Lasaufa, dkk (2017:92)[39] menjelaskan “Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital

Sedangkan Ningsih, dkk (2017:44)[40] menerangkan bahwa “Video adalah gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate”.

Bisa diambil kesimpulan bahwa video adalah sebuah teknologi digital dengan banyak fungsi yang bisa membaca gambar secara berurutan dalam satu waktu.

2. Format video

Wibowo, dkk (2017:62-63)[36] Berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia :

  1. AVI
    AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format yang lain, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Mulanya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namun bersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refresh rate sampai 30 frame per detik.
  2. MPEG – 1
    MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROOM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.
  3. MPEG – 2
    MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.
  4. MPEG – 4
    Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia.
  5. MOV
    MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.
  6. MJPEG
    Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.
  7. ASF
    Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yag direkomendasikan.
  8. WMV
    Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.
  9. WMV
    AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

Pengertian Video Promosi

Girindraswari (2016:3)[41] “Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.”

Sedangkan Prasetyo dan Denny Indrayana Setyadi (2017:59)[42] “Video promosi yang berdurasi 3-7 menit namun dapat menyesuaikan konten dan cakupan”.

Jadi, Video Promosi merupakan suatu video yang berfungsi untuk mempromosikan sesuatu. Sebuah video promosi mencangkup hal-hal yang rinci berhubungan dengan objek tersebut, video promosi sedikit berbeda dengan video profil karena video promosi hanya berkisar tiga hingga tujuh menit durasinya.

Konsep Dasar Hotel

1. Pengertian Hotel

Kusumardani dan Indah Uly Wardati (2014:27)[43] Hotel merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau sekelompok orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta layanan lain sesuai perkembangan kebutuhan dan teknologi.

Sedangkan Tsaniyah, dkk (2017:3)[44] Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi penunjang pariwisata yang dipergunakan oleh wisatawan ataupun orang-orang yang berkeperluan menginap dan dikelola khusus dengan tujuan komersial dengan ketentuan tertentu.

2. Klasifikasi Hotel

Wicahyo, dkk (2015:2)[45] Hotel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, dan masing-masing dari jenis hotel tersebut memiliki ciri khusus maupun pada pengembangannya yang berbeda-beda, dengan tujuan untuk menarik pengunjung, jenis hotel tersebut yaitu :

  1. City Hotel
    Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
  2. Residential Hotel
    Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
  3. Resort Hotel
    Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
  4. Motel Motor Hotel
    Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

3. Unsur-Unsur Perhotelan

Tsaniyah, dkk (2017:3)[44] menjelaskan terdapat unsur-unsur perhotelan sebagai akomodasi komersil, diantaranya :

  1. Hotel merupakan suatu bangunan, lembaga, perusahaan, atau badan usaha akomodasi.
  2. Hotel menyediakan fasilitas pelayanan jasa berupa penginapan, pelayanan makanan, dan minuman serta jasa-jasa yang lain
  3. Hotel merupakan fasilitas pelayanan jasa yang terbuka untuk umum dalam melakukan perjalanan.
  4. Suatu usaha yang dikelola secara komersial.

Konsep Produksi Media

Gambar 2.1 Konsep Produksi Media

Dikutip dari Sunarya, dkk (2016:322)[33]

1. Pre Production (Pra Produksi)

Preproduction yang dijelaskan Sunarya, dkk (2017:109)[28] adalah step atau langkah awal dimulainya suatu karya diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, lalu kemudian pembuatan sinopsis, script writting, dan storyboard . Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain (crew produksi) dan setting alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan.

Sedangkan Wibowo, dkk (2017 : 64)[36], Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan.

a. Ide dan Konsep

Ide cerita sebenarnya merupakan inti dari sebuah video. Ide merupakan hal yang mendasar untuk perkembangan sebuah karya video animasi. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research. Setelah itu data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis.

b. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain itu, persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

c. Persiapan

Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa tahap pra produksi merupakan tahapan paling awal atau proses pertama ketika kita ingin menghasilkan suatu video atau produksi video. Didalam tahapan ini terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dipersiapkan agar hasil lebih maksimal.

2. Production (Produksi)

Sunarya, dkk (2017:109)[28] Tahapan production adalah tahap selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama antara talent dan crew sangat dibutuhkan. Bahkan setiap crew dari masing – masing jobdesk harus menjalin kerjasama yang solid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh crew produksi, diantaranya : tata setting, tata cahaya, tata kostum (wardrobe), dan tata rias. Dalam tahapan ini juga, peran dari sutradara sangat dibutuhkan dalam mengatur talent yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah yang telah dibuat pada tahap preproduction.

Sedangkan Wibowo, dkk (2017:65)[36] Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

Dari dua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa proses production merupakan tahap pengambilan gambar atau shooting yang dimana pada tahapan ini kerja sama kru sangat dibutuhkan agar hasilnya nanti lebih memuaskan.

3. Post Production (Pasca Produksi)

Sunarya, dkk (2017:109)[28] Postproduction adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production dikumpulkan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction.

Sedangkan Wibowo, dkk (2017 : 65)[36] Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi. yang meliputi, offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan. 'Postproduction juga adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media.

Dapat disimpulkan bahwa tahapan post production merupakan langkah akhir dari sebuah produksi, disinilah tahapan editing dilakukan. di tahapan ini dibutuhkan sebuah perangkat komputer yang mumpuni untuk kebutuhan editing dengan berbagai software.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

1. Adobe Premiere CC 2015

Sastrawan, dkk (2017 : 4)[46] menjelaskan Adobe Premiere Pro adalah program video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen.

Sedangkan Subario, dkk (2017:2)[47], Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Adobe, sama seperti After Effects, dan Adobe photoshop. Dalam aplikasi ini pada umumnya para editor menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, beserta juga dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.

Dari kutipan diatas bisa disimpulkan bahwa Adobe Premiere bukan software editing video instan yang merupakan pilihan bagi editor professional. Dengan efek dan transisi yang bermacam-macam membuat Adobe Premiere semakin unggul dari para pesaingnya.

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere CC 2015

2. Adobe After Effect CC 2015

Jubilee Enterprise (2014:1)[48] menerangkan bahwa “Adobe After Effect merupakan software untuk mengedit video dan membuat efek khusus untuk film”.

Sedangkan Wahyudin, dkk (2015:64)[49] menjelaskan Adobe After effect adalah program video editing untuk mengolah dan mengkreasi efek video menjadi lebih menarik. Program ini sangat populer dan banyak digunakan oleh animator karena fasilitas dan kemampuan dalam mengolah video jauh lebih baik dibanding program lain sejenisnya.

Dapat disimpulkan bahwa Adobe After Effect merupakan salah satu aplikasi pengolah grafis untuk membuat efek khusus untuk video atau film dan tentunya akan menjadikan sebuah video lebih menarik.

Gambar 2.3 Tampilan Adobe After Effect CC 2015

3. Adobe Ilustrator CC 2015

Anshary, dkk (2016:1117)[50] “Adobe ilustrator adalah suatu program terbaik dalam bidang vektor grafis. Hingga saat ini program ini telah digunakan jutaan seniman grafis, baik yang berbasis macintosh windows”..

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Ilustrator CC 2015

4. Adobe Audition CC 2015

Prabowo (2016:939)[51] Adobe Audition CS6 adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara.

Sedangkan Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017:29)[52], “Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.

Bisa diambil kesimpulan bahwa adobe audition merupakan aplikasi pengolah suara professional yang bisa terintegrasi dengan program lain. Banyak fitur-fitur canggih diaplikasi ini salah satunya bisa memfilter suara.

Gambar 2.5 Tampilan Adobe Audition CC 2015

4. Adobe Media Encoder CC 2015

Ariputri, dkk (2015:50)[53] menjelaskan bahwa “Adobe Media Encoder CS6 untuk mengkonversi ukuran file .mp3 listening yang terlalu besar.”

Sedangkan Ahmadi, dkk (2016 : 946)[54] “Adobe Media Encoder merupakan software untuk encoding video dengan mudah. Kita dapat mengoptimalkan kualitas video hanya dengan beberapa kali klik tanpa ribet.”.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa Adobe Media Encoder merupakan sebuah aplikasi yang bisa mengkonvert file video yang terlalu besar.

Gambar 2.6 Tampilan Adobe Media Encoder CC 2015

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Pengertian Analisa SWOT

Susilawati dan Muhammad Harun (2017 : 113)[55] menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkan dalam pokok permasalahan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Sedangkan Anas, dkk (2018:30)[56] mengatakan Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang di gunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.

Dari pengertian diatas, disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. digunakan untuk menganalisa suatu peluang bisnis sampai ancaman yang mungkin akan didapatkan dalam suatu bisnis.


Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Dikutip dari Nugroho, dkk (2015:6)[57


Konsep Dasar Elisitasi

Ariawan dan Sri Wahyuni (2015:63)[58] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :.

a. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Riview

1. Pengertian

Ramdhani (2014:29)[59] “Literature review merupakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai melalui karya yang ada sebelumnya.”

Sedangkan Sari (2017:333)[60] “Proses literature review atau tinjauan pustaka merupakan proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan”.

Dapat disimpulkan bahwa literature Review merupakan suatu model analisa yang dirangkai secara rasional. Dan tentunya dapat dijadikan referensi penelitian.

2. Jenis-Jenis Penelitian

a. Penelitian Kualitatif.

Surya (2018:137)[61] Penelitian Kualitatif merupakan data yang akan dipaparkan berupa kata-kata dan bersifat deskriptif, dilakukan pada latar alami, peneliti sebagai instrument utama dan penekanan penelitian pada hasil proses.

b. Penelitian Kuantitatif.

Arianti, dkk (2017:62)[62] penelitian kuantitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif.

Contributors

Azisfikri