SI1322475411: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Landasan Teori Pelayanan)
(Pengertian Moda Transportasi Darat)
Baris 611: Baris 611:
  
 
===Pengertian Moda Transportasi Darat===
 
===Pengertian Moda Transportasi Darat===
 +
<p style="text-indent: 3em">Moda transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yangberoperasi di darat. Moda transportasi darat sering dianggap identik dengan modatransportasi jalan raya (Warpani, 2012). Moda transportasi darat terdiri dariberbagai varian jenis alat transportasi dengan ciri khusus.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">Menurut Miro (2012),<ref name="[12]"> Miro .2012,</ref>),Transportasi darat dapat di klasifikasikan menjadi:</p>
 +
# Geografis Fisik, terdiri dari moda transportasi jalan rel, moda transportasi perairan daratan, moda transportasi khusus dari pipa dan kabel serta moda transportasi jalan raya.<br>
 +
# Geografis Administratif, terbagi atas transportasi dalam kota,transportasi desa, transportasi antar-kota dalam provinsi (AKDP),transportasi antar-kota antara-provinsi (AKAP) dan transportasilintas batas antar-negara (internasional).Berdasarkan komponen prasarana transportasi terdiri dari dua kelompok, yaitu:Jalan yang berupa jalur gerak seperti jalan raya, jalan baja, jalan air, jalanudara, dan jalan khusus.<br>
 +
# Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi gunamenurunkan atau menaikkan penumpang dan barang seperti:Terminal jalan raya (stasiun bus, halte bus, dll.) Terminal jalan rel yaitu stasiun kereta apiterminal jalan khusus seperti gudang dllJangkauan (wilayah pelayanan) Moda Transportasi Bentuk Alat Transportasi SecaraHirarki FisikKewilayahan Batas 1 LOKAL Desa dan kotaModa transportasi lokal ataumoda transportasi desa dankotaMinibus, sepeda, sepeda motor,gerobak, bus kota, bajaj, bemo, keretaapi, becak, truk, dll.<br>
 +
# REGIONAL DalamProvinsiModa transportasi regional atau moda transportasi antarkotadalam provinsi (AKDP)Bus kecil/sedang, Minibus, truksedang/besar, kereta api, dll.<br>
 +
# NASIONAL AntarProvinsiModa transportasi nasionalatau moda transportasi antarkotaantar-provinsi (AKAP)Bus sedang/besar, truk sedang/besar,kereta api, dll.INTERNASIONAL Antar Negara Moda transportasi internasional atau modatransportasi lintas negaraBus besar, truk besar, kereta api, dll.kereta api merupakan salah satu moda transportasi umumyang jangkauan pelayanannya paling luas, mulai dari desa ke-kota hingga antarnegara.<br>
 +
 +
===Integrasi Moda Transportasi Umum===
 +
<p style="text-indent: 3em">Integrasi moda transportasi umum merupakan salah satu bentuk manajemen sistem transportasi umum yang mengkombinasikan dua atau lebihmoda transportasi umum guna mewujudkan pelayanan transportasi umum yang optimal Dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) disebutkan bahwaintegrasi transportasi umum merupakan sasaran utama pengembangan sistemtransportasi nasional yang ditujukan untuk memberikan jaminan keselamatan dankeamanan transportasi, keteraturan, kelancaran, kecepatan, kemudahanpencapaian, ketepatan waktu, kenyamanan, ketertiban, keterjangkauan tarif, dantingkat polusi yang rendah dalam satu kesatuan jaringan transportasi publik tanpaterlalu membebani masyarakat namun tetap memberikan pelayanan yangmaksimal dan optimal (Transmedia, 2012) Optimal dalam hal ini mengandungpengertian bahwa kapasitas pelayanan moda yang tersedia seimbang denganpermintaan kebutuhan perjalanan masyarakat sehingga mampu memberikanpelayanan yang maksimal pada masa sibuk namun tidak terlalu banyak moda</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">Menurut  (Warpani, 2012).<ref name="[13]"> Warpani .2012,</ref>),Integrasi antar moda memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah tarifpelayanan yang dapat direduksi melalui mekanisme integrasi tarif (May danRoberts, 2010). </p>
 +
<p style="text-indent: 3em">Menurut  (Taylor dan Carter, 2011; Hirsch et al, 2010;dalam Sharaby dan Shiftan, 2012).<ref name="[13]"> Taylor dan Carter, 2011; Hirsch et al, 2010;dalam Sharaby dan Shiftan, 2012.</ref>),Hal ini terbukti mampu meningkatkan jumlah penggunaan modatransportasi publik sebesar 24% di Kota Wina (Austria) pada tahun 2010 dansebesar 33% di Kota Paris (Perancis) selama periode tahun 2010-2013. Selain itu,perilaku perjalanan dan pemilihan moda masyarakat terbukti dapat berubahdengan adanya integrasi tarif tersebut sebagaimana yang terjadi di Kota Maryland(Amerika Serikat) dimana integrasi tarif mampu mengubah perilaku pemilihanmoda dari transportasi privat ke transportasi publik sebesar 4% per tahun dan diKota New York (Amerika Serikat) dimana integrasi tarif mampu meningkatkanperilaku perjalanan mingguan masyarakat menggunakan moda transportasi publiksebesar 12% untuk perjalanan menggunakan subway dan sebesar 40% untukperjalanan menggunakan busway  </p>
 +
 +
===Limbah B3 ===
 +
<p style="text-indent: 3em">1. BAHAN BERBAHAYA dan BERACUN (B3)</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">Bahan berbahaya dan beracun (B3) didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya (PP No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun). Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan
 +
Dari kata sifat dan kosentrasinya sudah dapat kita simpulkan bahwa bahan berbahaya dan beracun merupakan bahan kimia, baik bahan kimia organik maupun anorganik.Menyadari akan pentingnya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di lingkungan industri dan atau kegiatan usaha lainnya, beberapa departemen yang terkait dengan upaya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di lingkungan industri dan atau kegiatan usaha lainnya, telah mengeluarkan panduan tentang pengelolaan dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti :
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">a.  Klasifikasi bahan B3 menurut Keputusan Menteri KesehatanDepkes RI melalui keputusan Menkes No.453/Menkes/Per/XI/1983 telah memberi arahan mengenai bahan berbahaya beracun dan pengelolaannya, yangSelengkapnya</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">2.  Menurut SK Menteri Perindustrian</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">b. Selain panduan yang diberikan oleh Depkes, Departemen Perindustrian yang terkait langsung dengan kegiatan di industri juga telah memberi arahan tentang bahan B3 dan cara pengelolaannya</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">3. Bahan Kimia Berbahaya menurut Kep Menaker No. 187/1999</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">c. Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">4.Peraturan Pemerintah</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">d. Menyadari bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunandi berbagai bidang terutama di bidang industri dan perdagangan, terdapat kecenderungan semakin meningkat pula penggunaan bahan berbahaya dan beracun.</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">5 LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">e. Limbah dari kegiatan industri yang menggunakan bahan B3 diidentifikasi akan menghasilkan buangan (limbah) yang juga mengandung B3 sehingga dapat diklasifikasikan sebagai Limbah B3.Berbeda dengan penanganan bahan berbahaya dan beracun yang umumnya sudah dilakukan oleh setiap kegiatan industri, limbah B3 sebagai hasil ikutan dari kegiatan industri masih banyak yang belum terkelola dengan baik atau tidak dikelola sama sekali, seperti diikutkan bersama sampah domestik dibuang ke TPA sampah domestik.</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">6 .  Peraturan Pemerntah Nomor 19 tahun 1994 jo Nomor 12 tahun 1995</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">f. Untuk menekan terjadinya hal-hal yang kurang bertanggung jawab tersebut, pada tahun 1994 Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">7.  Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 jo Nomor 85 Tahun 1999 </p>
 +
<p style="text-indent: 3em">g.  Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka PP No. 12 tahun 1995 tersebut disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">8.    SIFAT & SIMBOL LIMBAH B3</p>
 +
<p style="text-indent: 3em">  1.  Menurut Penjelasan PP 18 Tahun 1999 Pasal 8 Ayat 1 sifat-sifat limbah (B3) adalah sebagai berikut :</p>
 +
<ol>
 +
<li>Mudah Meledak</li>
 +
<p style="text-indent: 3em">  Pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.</p>
 +
<li>Mudah Terbakar</li>
 +
<p style="text-indent: 3em"> Limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
 +
Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volumedanatau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat Celcius akan menyalaapabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber
 +
Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar Merupakan limbah pengoksidasi
 +
</p>
 +
<li>Reaktif</li>
 +
<p style="text-indent: 3em">  Yangdimaksuddenganreaktif adalahPada keadaan normal tidak stabil dandapat menyebabkab perubahan tanpapeledakan Dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan  Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan Yang Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760mmHg) Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi </p>
 +
<li>Beracun</li>
 +
<p style="text-indent: 3em">Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut. </p>
 +
<li>Infeksius</li>
 +
<p style="text-indent: 3em"> Limbah laboratorium medis, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.</p>
 +
<li>Korosif</li>
 +
<p style="text-indent: 3em"> Limbah yang memiliki dari salah satu sifat berupa : Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa </p>
 +
</ol>
  
 
=<div style="text-align: center;line-height: 1;">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
 
=<div style="text-align: center;line-height: 1;">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=

Revisi per 20 September 2016 05.34

 

APLIKASI PELAYANAN JASA TRANSPORTASI

BERBASIS WEB PADA PT. DIVANZA NIRMALA

SEJAHTERA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1322475411 Anwar Supriyadi

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI PELAYANAN JASA TRANSPORTASI

LIMBAH (B3) BERBASIS WEB PADA PT. DIVANZA

NIRMALA SEJAHTERA TANGERANG

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1322475411
Nama  : Anwar Supriyadi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

APLIKASI PELAYANAN JASA TRANSPORTASI

LIMBAH (B3) BERBASIS WEB PADA PT. DIVANZA

NIRMALA SEJAHTERA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475411
Nama  : Anwar Supriyadi

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)     (Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020     NID : 05060

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

APLIKASI PELAYANAN JASA TRANSPORTASI

LIMBAH (B3) BERBASIS WEB PADA PT. DIVANZA

NIRMALA SEJAHTERA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475411
Nama  : Anwar Supriyadi

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 29 September 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(Ketua Penguji)   (Penguji 1)   (Penguji 2)
NID :   NID :   NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1322475411
Nama  : Anwar Supriyadi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016
Anwar Supriyadi
NIM. 1322475411

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

internet telah menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan jangkauan penerimaan yang luas dan tanpa batas, maka pelayanan jasa transportasi PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang pada costumer dapat lebih mudah tanpa mengenal batas waktu. Dengan adanya kemajuan teknologi global maka persaingan antar perusahaan sejenis seperti di atas, maka untuk dapat mengimbanginya salah satu cara yaitu perusahaan harus memanfaatkan teknologi internet dengan cara membangun website yang dapat melayani pelayanan jasa transportasi secara online. Demikian juga dengan PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang yang bergerak di bidang usaha jasa transportasi menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis. Dari permasalahan tersebut muncul suatu gagasan untuk membangun suatu aplikasi berbasis web, yang akan dapat melakukan daftar, penawaran, data penyewaan , data admin, dan laporan. Metodelogi dalam pembuatan aplikasi ini antara lain metode pengumpulan data yang diantaranya metode wawancara, metode observasi dan metode pustaka. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah website diantaranya menggunakan Dreamveawer, PHP, Mysql, Xampp, UML. maka dengan membuat aplikasi pelayanan jasa transporatsi berbasis web pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang diharapkan costumer tidak perlu lagi datang ke PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang melainkan hanya membuka website untuk melakukan pendaftaran, mengecek persedian mobil dan harga pembayaran. Diharapkan dengan dibuatnya aplikasi jasa pelayanan transportasi online ini dapat membantu costumer PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang dalam melakukan penyewaan, cek kesedian mobil, pemesanan transportasi, dan pembayaran.

Kata Kunci: pelayanan, website, PT. DNS

 

ABSTRACT

Internet has become one of the cheapest communication infrastructure and reach wide acceptance and without limitation, the transportation services PT. Nirmala Divanza Sejahtera Tangerang on the customer can more easily without knowing the time. With the advancement of technology, the global competition among similar companies as above, then to be able to compensate for some of the ways that companies should take advantage of Internet technology by building a website that can serve transportation services online. Likewise with PT. Nirmala Divanza Sejahtera Tangerang engaged in the business of transportation services to face competition from similar companies. From the problems appeared an idea to build a web based application, which will be able to do list, deals, rental records, admin data, and reports. Methodology in making these applications include data collection methods include interviews, observation and library method. The software used to build a website including using Dreamveawer, PHP, Mysql, Xampp, UML. then by making the application of transport services on the web-based PT. Nirmala Divanza Sejahtera Tangerang expected customer no longer need to come to the PT. Nirmala Divanza Sejahtera Tangerang but only opened the website to register, check the supply and price of car payments. It is expected the application made online transportation services can help customer PT. Nirmala Divanza Sejahtera Tangerang in doing leasing, check willingness car, transportation reservations and payments.

Keywords: services, websites, PT. DNS

 

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan atau penulisan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Hanya karena kasih sayang dan kekuatannya lah penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul: “ APLIKASI PELAYANAN JASA TRANSPORTASI LIMBAH (B3) BERBASIS WEB PADA PT. DIVANZA NIRMALA SEJAHTERA TANGERANG”

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu ( TI ) Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya hasil Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Dan oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya yang telah meluangkan waktu dan tenaganya selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang AkademikSTMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sutrisno M.Kom.,selaku Dosen Pembimbing pertama, yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Dedy Iskandar S.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua, yang telah membantu dan menolong penulis dalam hal menyusun skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
  7. Kedua Orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Tuhan senantiasa memberikan limpahan berkat dan rahmat dan juga panjang umur kepada Beliau, Amin“,

"Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 23 Juni 2016
Anwar Supriyadi
NIM. 1322475411

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan semakin majunya era globalisasi, maka kemajuan teknologi sistem informasi saat ini semakin meningkat, banyak sistem informasi pada organisasi yang ingin mencapai tahap sistem informasi secara cepat, relevan dan akurat.

Namun tidak semua sistem informasi yang dibutuhkan, berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi yang dibuat. Terutama banyak perusahaan yang berkecimpung dalam bidang Jasa Transportasi serta berlomba untuk memberikan fasilitas dan untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan kualitas pelayanan yang baik, diantaranya adalah memberikan pelayanan terbaik.

PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang sebagian badan usaha yang bergerak di bidang usaha jasa transportasi memiliki kemampuan untuk melaksanakan perkerjaan meliputi: jasa perdagangan, jasa antar, kegiatan yang selama ini digunakan oleh PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang untuk memberikan pelayanan terbaik dan proses antar barang menggunakan proses secara manual, sehingga pelayanan masih sulit untuk melakukan transaksi pelayanan jasa, dengan adanya sistem yang berbasis internet maka akan mempermudah dan memperluas pelanggan PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang mendapatkan informasi, sehingga di harapkan dapat meningkatkan volume pelayanan jasa yang ada pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang Adapun kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan sistem komunikasi langsung

Namun, media ini dibutuhkan pengembangan sistem, yaitu menggunakan berbagai macam metode pembayaran yang nyaman dan mudah, baik pembayaran via internet (online payment) mampu membayar offline (offline payment), sebagai pendukung akses pembayaran transaksi pelayanan jasa transportasi via internet (online payment) dibutuhkan data yang akurat dan dapat membantu dalam proses pelayanan, dan yang paling utama adalah keakuratan dalam proses login dan Penyewaan jasa layanan transportasi, akurat dalam tingkat pengalamannya, selama ini pelayanan jasa transportasi masih maual, tingkat pengamanan saat bertransaksi via internet (online) yang berjalan pada sistem masih kurang maksimal terutama pelayanan yang terkontrol dengan baik.

Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini, diharapkan sistem yang tadinya kurang efektif dan efisien akan menghasilkan data yang mudah dan aman diakses oleh user

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan jasa transportasi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang  ?
  2. Bagaimana proses data pelayanan jasa transportasi PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang agar berjalan secara cepat dan akurat?
  3. Bagaimana cara mengolah pelayanan jasa transportasi untuk mempermudah pelayanan kepada pelanggan ?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan SKRIPSI ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penulisan SKRIPSI ini pada proses pengelolaan data-data pelayanan yang meliputi: daftar Tagihan data pembayaran, data pelanggan, dan laporan. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah website diantaranya menggunakan (Dreamveawer, PHP, Mysql, Xampp, UML).

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional
  2. Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:

    a. Mengetahui bagaimana sistem pelayanan jasa transpotasi yang sedang berjalan pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang

    b. Mempermudah pelaku perusahaan PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang dalam mengolah data pelayanan, dan pembayaran berdasarkan dari perancangan website.

    c. Merancang sebuah prototype dan perancangan website pelayanan untuk dapat menghindari dan mengurangi kesalahan dalam mengolah data pelayanan jasa transportasi sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya

  3. Tujuan Fungsional
  4. a. Mempermudah Client dalam melakukan sebuah informasi pelayanan pelanggan melalui website.

    b. Meningkatkan hasil pelayanan pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang dengan menggunakan website.

  5. Tujuan Individual
  6. a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

    b. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

    c. Sebagai syarat bagi penulis untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di STMIK RAHARJA dengan membuat laporan secara sistematis.
  2. Menyediakan pelayanan jasa transpotasi untuk pelaku PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang
  3. Menjadikan proses pelayanan jasa lebih mudah dan fleksibel dari segi waktu dan tempat.
  4. Melakukan pelayanan secara online.
  5. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari pelayanan secara online pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang.
  6. Mengetahui kendala-kendala pada sistem pelayanan jasa transportasi pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan SKRIPSI menggunakan metode sebagai berikut:

Jenis Penelitian

Dalam metode penelitian kali ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan tertentu untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala, dan hubungan antar kejadian yang diselidiki

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap permasalahan yang diambil pada PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam perancangan sebuah aplikasi system pelayanan jasa transportasi

  3. Metode Wawancara
  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber secara langsung pada perusahaan tempat SKRIPSI berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Metode Pustaka
  6. Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini

    Metode Analisis

    Setelah identifikasi data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.

    1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan
    2. Analisis terhadap temuan survey
    3. Identifikasi temuan survey
    4. Identifikasi persyaratan system

    Selanjutnya hasil analisa tersebut dibuat kedalam sebuah laporan yang diharapkan dapat membantu proses pembuatan sebuah prototype/perancangan

    Metode Pembuatan Prototype

    Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.

    1. Penyusunan Sistem Informasi
    2. Bertujuan memenuhi permintaan kebutuhan akan tersedianya prototype.

    3. Membangun Prototyping
    4. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelayanan jasa transportasi.

    5. Evaluasi Prototyping
    6. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan

    7. Mengkodekan Sistem
    8. Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

    9. Menguji Sistem
    10. Setelah system sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites terlebih dahulu sebelum digunakan.

    11. Evaluasi Sistem
    12. Pelanggan mengevaluasi apakah system yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.

    13. Penggunaan selanjutnya.
    14. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

    Metode Pengembangan Sistem

    Metode yang digunakan untuk membuat atau mengembangkan piranti lunak ini adalah model prototype. Metode ini merupakan metode pengembangan sistem dimana hasil analisa perbagian langsung diterapkan ke dalam sebuah model tanpa harus menunggu seluruh system selesai di analisa. Adapun tahapan dalam metode ini :

    1. Analisa
    2. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisa keperluan yang terdapat pada masalah yang ada. Pengembang dan pemakai bertemu untuk melakukan analisa program yang telah dibuat.

    3. Desain
    4. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat model atau prototype dan dari permasalahan yang ada. Dalam hal format pemasukan data dan bentuk laporan sesuai data yang diharapkan.

    5. Evaluasi
    6. Pada tahap ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap prototype atau model yang sudah dibuat dan bila ada bagian-bagian yang tidak sesuai dengan keinginan maka perlu dirubah. Prototype tersebut perlu di evaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.

    7. Hasil
    8. Pada tahap ini merupakan hasil dari prototyping atau model akhir yang telah dibuat sesuai dengan keinginan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan SKRIPSI ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN
        Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
    BAB II LANDASAN TEORI
        Pada Bab ini dijelaskan beberapa landasan teori yang menjelaskan teori umum, konsep dasar sistem, definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, konsep dasar informasi, teori khusus,sistem informasi penjualan, ruang lingkup definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
        Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Divanza Nirmala Sejahtera Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.
    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
        HASIL PENELITIAN
    BAB V PENUTUP
        Bab ini berisikan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelum-Nya.

    DAFTAR PUSTAKA
    Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

    LAMPIRAN
    Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

     

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya:

    Menurut Kotler (2011,p.428):[1], “A service is any act pr performance that one party can offer to another that is intangible and does not result in the ownership of anything.Its production may or may not be tied to a physsical product.”

    Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu.produk jasa dapat terikat pada suatu produk fisik.

    Menurut Stanton (2012,p.220)[2], “Service is identifiable,intangible activity that the main object of a transaction design to provide what statisfaction to customers”

    Produksi suatu jasa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.Sifat-sifat khusus jasa tersebut,erat kaitannya dengan keempat karakteristik yang dimiliki oleh jasa tersebut sebagai bahan pertimbangan dan merancang suatu program pemasaran.

    Menurut Kotler (2011,p.429),[1], “dapat dilihat sisi penawaran terdapat lima produk,yakni:”.

    1. Barang yang berwujud murrni
    2. Penawaran hanya berupa barang berwujud murrni dan tidak ada jasa

    3. Barang berwujud yang disertai jasa
    4. Penawaran terdiri dari barang berwujud yang di sertai dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya tarik custoomer sebagai contoh produsen mobil tidak hanya menjual barang saja,melainkan penjualannya juga tergantung pada kualitas dan pelayanan kepada pembelinya,baik sebelum dan sesudah pemesanan

    5. Campuran
    6. Penawaran terdiri dari barang berwujud dan jasa dengan komposisi yang sama.

    7. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan
    8. Penawaran terdiri atas jasa utama dan jasa tambahan disertai dengan barang perlengkapan.Sebagai contoh : penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi,mereka sampai di tempat tujuan tanpa sesuatu hal yang berwujud yang yang memperlihatkan pengeluaran mereka.Namun perjalanan tersebut juga meliputi barang-barang berwujud yang digunakan sebagai pelengkap pelayanan yang diberikan,misalnya makanan dan minuman sewaktu di dalam pesawat.

    Karakteristik Jasa

    Jasa memiliki empat karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam percancanng suatu program pemasaran Menurutt kotler (2011,445),empat karakteristik tersebut yaitu:

    1. Tidak berwujud (intangibility)
    2. Produk jasa berifat tidak berwujud (tidak dapat dilihat,diraba,dicium,atau didengar sebelum dibeli) sehingga customer tidak dapat melihat hasil atau manfaat dari jasa sebelum melakukan pembelian,sebagai contoh,seorang pasien opersi katarak mata,tidak dapat membayangkan sebelumnya seberapa jauh manfaat dari operasi tesebut bagi dirinya seorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya sendiri.Bila customer jasa,maka ia hanya menggunakan memanfaatkan,atau menyewa jasa tersbut.

    3. Tidak dapat dipisahkan (inseperability)
    4. Jasa umumnya dipsoduksi secara khusus dan dikonsumsi pada waktu ang bersamaan.Jika jasa diberikan oleh seseorang,maka orang tersebut adalah merupakan bagian dari jasa tersebut,Hal ini dikarenakan penyedia jasa tersebut juga hadir pada saat jasa tersebut diberikan.Interaksi penyedia jasa dengan penerima jasa merupakan ciri dari pemasaran jasa tersebut.

    5. Tidak tetap (varibility)
    6. Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantunh dari siapa yang menyediakannya,kapan dan dimana penyajian jasa terbsebut disampaikan ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar.

    7. Tidak dapat disimpan (perishability)
    8. Jasa tidak dapat disimpan atau mudah hilang sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan datang.keadaan mudah hilang ini bukan lah suatu masalah jika permintaannya stabil,karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya.jika permintaan berfluktuasi,maka perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanan.

    Pemasaran jasa

    Menurut kotler (2011),[1], deifinisi pemasaran yaitu “Marketing is societal process by which indivuduals and group obtain what they nedd and want throught offering,and freely exchanging product and services of value with other”

    Berdasarkan karakteristik jasa yang sudah dijelaskan diatas,memasarkan jasa tidaklah semudah memasarkan produk ada tiga jenis pemasaran jasa yang dikemukakan oleh Kotler (2011),yaitu:

    1. Eksternal marketing (Pemasaran Eksternal)
    2. Yaitu aktivitas perusahaan dalam mengelola baruan pemasaran (Marketing Mix) jasa pada konsumen.

    3. Internal marketing (Pemasaran Internal)
    4. Yaitu aktivitas perusahaan untuk lebih melatih dan memotivasi karyawan yang bertugas melayani cutomer sehingga dapat melayani customer dengan lebih baik,dan dapat mencapai kepusaan pelanggang.

    5. Interaktif Marketing (Pemasaran Interaktif)
    6. Yaitu keahlian dalam melayani customer Dalam hal ini penilaian customer terhadap kualitas jasa tidak hanya dilihat dari kualitas secara teknis saja,tetapi juga dinilai dari segi fundamental

    7. Menurut situros dan Manurung (2012,p.410),
    8. definisi kualitas pelayanan jasa adalah “Suatu sifat atau ciri yang membedakan nilai dari suatu barang atau jasa dengan nilai barang atau jasa yang lain yang sejenis”.

    9. Menurut Bitner & Hubert dalam Rush & Oliver (2011,p.77),
    10. definisi kualitas pelayanan jasa adalah “The cunsomer’s overall impression of the relative inferiority / superiority of the organization and its service”

    11. Menurut Zeithaml (2011,p 19),
    12. definisi kualitas pelayanan jasa adalah “Seivice Quality as perceived by customer can be defined as the exten of discrepancy between cutomer’s expectations or desires and their perceptions.”

    Definisi Aplikasi

    Menurut kotler (2011),[1], Aplikasi merupakan suatu subteks perangkat lunak komputer yang memanfaatkn kemampuan komputer langsung untuk melakukan satu tugas yang diinginkan pengguna.

    Pengertian Aplikasi

    1. AplikasiWeb

    Menurut Nur Arif dkk [3], AplikasiWebdapatdibagimenjadiduajenisyaituaplikasi web statis dan dinamis.Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekuranganaplikasisepertiiniterletak padakeharusanuntukmemelihara program secara terus menerusuntuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini di atasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasiwebdinamis,perubahaninformasi dalamhalamanwebdilakukan tanpa perubahanprogramtetapi melalui perubahandata.Sebagai implementasi, aplikasi webdapatdikoneksikan kebasisdata sehingga perubahan informasidapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggungjawabdariwebmaster”.

    Aplikasi Menurut BethaSidik dan HusniI.Pohan(2012:5), [4], “BrowserWeb adalahsoftwareyang digunakanuntuk menampilkan informasiwebserver”. Berdasarkanbeberapapendapatyangdikemukakan diatasdapat ditarikkesimpulanbahwaaplikasiweb adalahjenisaplikasiyang diakses melalui jaringanseperti internetatauintranet,sepertiinternetexplorerdan MozillaFirefox.Denganmenggunakanaplikasiweb,kita hanya perlu menempatkanaplikasi dalamsebuahserverdandengansendirinya 2011aplikasi tersebutdapatdiaksesdarimanapun,sepanjang pemakaidapatmengakses webserver-nya.

    Menurut Nazrudin Safaat H (2011 : 9) , [5],Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. Sering kali, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna.

    Landasan Teori Pelayanan

    Konsep Pelayanan

    Sinambela, 2011:6 , [6],Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia

    Menurut kotler (2011),[6], Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi, mulai dari definisi yang konvensional hingga yang strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti :performance (kinerja), reability (keandalan), ease of use (mudah dalam penggunaan), esthetics (estetika), dsb. Sedangkan dalam definisi startegis dinyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the need of costumers).

    Indikator Repurchase Behavior

    Menurut teori Yi dan Suna dalam jurnal Sahin A, Zehir C dan Kitapci H (2012),[7]repurchase behavior dapat diukur melalui dua indikator yaitu :

    1. Repeat purchase intention : Repeat purchase intention adalah pembelian yang dilakukan dalam intensitas yang berulang. Dalam penelitian ini Repeat purchase intention adalah kondisi dimana konsumen memiliki tingkat intensitas akan kedatangan kembali di Moodz Gastrobar and Club Jakarta.
    2. Repurchase probability :Repurchase probability adalah suatu kemungkinan terjadinya pembelian kembali. Dalam penelitian ini maka Repurchase probability adalah kemungkinan yang dihadapi konsumen untuk datang kembali ke Moodz Gastrobar and Club Jakarta.

    TINJAUAN TRANSPORTASI UMUM DARAT

    Pengertian Transportasi

    Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ketempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia, hewan, maupun mesin Definisi transportasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

    1. Menurut Morlok(2011),[8]transportasi didefinisikan sebagaikegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempatketempat lain.

    2. Menurut Bowersox(2010),[9]transportasi adalah perpindahan barangatau penumpang dari suatu tempat ketempat lain, dimana produkdipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Dan secara umumtransportasi adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barangdan/atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atautanpa sarana

    3. Menurut Steenbrink (2011), [10]transportasi adalah perpindahan orangatau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ketempat-tempat yang terpisah secara geografis.

    4. Menurut Papacostas (2010), [11]transportasi didefinisikan sebagaisuatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dansistem control yang memungkinkan orang atau barang dapatberpindah dari suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalamsetiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir,oleh karena itu permintaan akan jasa transportasi dapat disebut sebagaipermintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akankomoditas atau jasa lainnya. Dengan demikian permintaan akan transportasi baruakan ada apabila terdapat faktor-faktor pendorongnya. Permintaan jasatransportasi tidak berdiri sendiri, melainkan tersembunyi dibalik kepentingan yanglain (Morlok, 2011).Pada dasarnya permintaan angkutan diakibatkan oleh hal- hal berikut(Nasution, 2010):Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain dengantujuan mengambil bagian di dalam suatu kegiatan, misalnyabekerja, berbelanja, ke sekolah, dan lain- lain

    1. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan ataudikonsumsi di lokasi lainSecara garis besar, transportasi dibedakan menjadi 3 yaitu: transportasidarat, air, dan udara. Pemilihan penggunaan moda transportasi tergantung danditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

    a. Segi Pelayanan

    b. Keandalan dalam bergerak

    c. Keselamatan dalam perjalanan

    d. Biaya

    e. Jarak Tempuh

    f. Kecepatan Gerak

    g. Keandalan

    h. Keperluan

    i. Fleksibilitas

    j. Tingkat Populasi

    k. Penggunaan Bahan Bakar

    2 . Masing-masing moda transportasi menurut Djoko Setijowarnodan Frazila(2011), [11]memiliki ciri-ciri yang berlainan, yakni dalam hal:Kecepatan, menunjukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untukbergerak antara dua lokasi

    a. Tersedianya pelayanan (availability of service), menyangku kemampuanuntuk menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi Pengoperasiaan yang diandalkan (dependability of operation),menunjukan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara kenyataan danjadwal yang ditentukan.

    b. Kemampuan (capability), merupakan kemampuan untuk dapat menanganisegala bentuk dan keperluan akan pengangkutan.Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau hubungan yang dijadwalkan

    Pengertian Moda Transportasi Darat

    Moda transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yangberoperasi di darat. Moda transportasi darat sering dianggap identik dengan modatransportasi jalan raya (Warpani, 2012). Moda transportasi darat terdiri dariberbagai varian jenis alat transportasi dengan ciri khusus.

    Menurut Miro (2012),[12]),Transportasi darat dapat di klasifikasikan menjadi:

    1. Geografis Fisik, terdiri dari moda transportasi jalan rel, moda transportasi perairan daratan, moda transportasi khusus dari pipa dan kabel serta moda transportasi jalan raya.
    2. Geografis Administratif, terbagi atas transportasi dalam kota,transportasi desa, transportasi antar-kota dalam provinsi (AKDP),transportasi antar-kota antara-provinsi (AKAP) dan transportasilintas batas antar-negara (internasional).Berdasarkan komponen prasarana transportasi terdiri dari dua kelompok, yaitu:Jalan yang berupa jalur gerak seperti jalan raya, jalan baja, jalan air, jalanudara, dan jalan khusus.
    3. Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi gunamenurunkan atau menaikkan penumpang dan barang seperti:Terminal jalan raya (stasiun bus, halte bus, dll.) Terminal jalan rel yaitu stasiun kereta apiterminal jalan khusus seperti gudang dllJangkauan (wilayah pelayanan) Moda Transportasi Bentuk Alat Transportasi SecaraHirarki FisikKewilayahan Batas 1 LOKAL Desa dan kotaModa transportasi lokal ataumoda transportasi desa dankotaMinibus, sepeda, sepeda motor,gerobak, bus kota, bajaj, bemo, keretaapi, becak, truk, dll.
    4. REGIONAL DalamProvinsiModa transportasi regional atau moda transportasi antarkotadalam provinsi (AKDP)Bus kecil/sedang, Minibus, truksedang/besar, kereta api, dll.
    5. NASIONAL AntarProvinsiModa transportasi nasionalatau moda transportasi antarkotaantar-provinsi (AKAP)Bus sedang/besar, truk sedang/besar,kereta api, dll.INTERNASIONAL Antar Negara Moda transportasi internasional atau modatransportasi lintas negaraBus besar, truk besar, kereta api, dll.kereta api merupakan salah satu moda transportasi umumyang jangkauan pelayanannya paling luas, mulai dari desa ke-kota hingga antarnegara.

    Integrasi Moda Transportasi Umum

    Integrasi moda transportasi umum merupakan salah satu bentuk manajemen sistem transportasi umum yang mengkombinasikan dua atau lebihmoda transportasi umum guna mewujudkan pelayanan transportasi umum yang optimal Dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) disebutkan bahwaintegrasi transportasi umum merupakan sasaran utama pengembangan sistemtransportasi nasional yang ditujukan untuk memberikan jaminan keselamatan dankeamanan transportasi, keteraturan, kelancaran, kecepatan, kemudahanpencapaian, ketepatan waktu, kenyamanan, ketertiban, keterjangkauan tarif, dantingkat polusi yang rendah dalam satu kesatuan jaringan transportasi publik tanpaterlalu membebani masyarakat namun tetap memberikan pelayanan yangmaksimal dan optimal (Transmedia, 2012) Optimal dalam hal ini mengandungpengertian bahwa kapasitas pelayanan moda yang tersedia seimbang denganpermintaan kebutuhan perjalanan masyarakat sehingga mampu memberikanpelayanan yang maksimal pada masa sibuk namun tidak terlalu banyak moda

    Menurut (Warpani, 2012).[13]),Integrasi antar moda memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah tarifpelayanan yang dapat direduksi melalui mekanisme integrasi tarif (May danRoberts, 2010).

    Menurut (Taylor dan Carter, 2011; Hirsch et al, 2010;dalam Sharaby dan Shiftan, 2012).[13]),Hal ini terbukti mampu meningkatkan jumlah penggunaan modatransportasi publik sebesar 24% di Kota Wina (Austria) pada tahun 2010 dansebesar 33% di Kota Paris (Perancis) selama periode tahun 2010-2013. Selain itu,perilaku perjalanan dan pemilihan moda masyarakat terbukti dapat berubahdengan adanya integrasi tarif tersebut sebagaimana yang terjadi di Kota Maryland(Amerika Serikat) dimana integrasi tarif mampu mengubah perilaku pemilihanmoda dari transportasi privat ke transportasi publik sebesar 4% per tahun dan diKota New York (Amerika Serikat) dimana integrasi tarif mampu meningkatkanperilaku perjalanan mingguan masyarakat menggunakan moda transportasi publiksebesar 12% untuk perjalanan menggunakan subway dan sebesar 40% untukperjalanan menggunakan busway

    Limbah B3

    1. BAHAN BERBAHAYA dan BERACUN (B3)

    Bahan berbahaya dan beracun (B3) didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya (PP No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun). Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan Dari kata sifat dan kosentrasinya sudah dapat kita simpulkan bahwa bahan berbahaya dan beracun merupakan bahan kimia, baik bahan kimia organik maupun anorganik.Menyadari akan pentingnya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di lingkungan industri dan atau kegiatan usaha lainnya, beberapa departemen yang terkait dengan upaya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di lingkungan industri dan atau kegiatan usaha lainnya, telah mengeluarkan panduan tentang pengelolaan dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti :

    a. Klasifikasi bahan B3 menurut Keputusan Menteri KesehatanDepkes RI melalui keputusan Menkes No.453/Menkes/Per/XI/1983 telah memberi arahan mengenai bahan berbahaya beracun dan pengelolaannya, yangSelengkapnya

    2. Menurut SK Menteri Perindustrian

    b. Selain panduan yang diberikan oleh Depkes, Departemen Perindustrian yang terkait langsung dengan kegiatan di industri juga telah memberi arahan tentang bahan B3 dan cara pengelolaannya

    3. Bahan Kimia Berbahaya menurut Kep Menaker No. 187/1999

    c. Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi

    4.Peraturan Pemerintah

    d. Menyadari bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunandi berbagai bidang terutama di bidang industri dan perdagangan, terdapat kecenderungan semakin meningkat pula penggunaan bahan berbahaya dan beracun.

    5 LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN

    e. Limbah dari kegiatan industri yang menggunakan bahan B3 diidentifikasi akan menghasilkan buangan (limbah) yang juga mengandung B3 sehingga dapat diklasifikasikan sebagai Limbah B3.Berbeda dengan penanganan bahan berbahaya dan beracun yang umumnya sudah dilakukan oleh setiap kegiatan industri, limbah B3 sebagai hasil ikutan dari kegiatan industri masih banyak yang belum terkelola dengan baik atau tidak dikelola sama sekali, seperti diikutkan bersama sampah domestik dibuang ke TPA sampah domestik.

    6 . Peraturan Pemerntah Nomor 19 tahun 1994 jo Nomor 12 tahun 1995

    f. Untuk menekan terjadinya hal-hal yang kurang bertanggung jawab tersebut, pada tahun 1994 Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 jo Nomor 85 Tahun 1999

    g. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka PP No. 12 tahun 1995 tersebut disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010

    8. SIFAT & SIMBOL LIMBAH B3

    1. Menurut Penjelasan PP 18 Tahun 1999 Pasal 8 Ayat 1 sifat-sifat limbah (B3) adalah sebagai berikut :

    1. Mudah Meledak
    2. Pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

    3. Mudah Terbakar
    4. Limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut : Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volumedanatau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat Celcius akan menyalaapabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar Merupakan limbah pengoksidasi

    5. Reaktif
    6. Yangdimaksuddenganreaktif adalahPada keadaan normal tidak stabil dandapat menyebabkab perubahan tanpapeledakan Dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan Yang Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760mmHg) Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

    7. Beracun
    8. Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.

    9. Infeksius
    10. Limbah laboratorium medis, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.

    11. Korosif
    12. Limbah yang memiliki dari salah satu sifat berupa : Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Kotler 2011.
    2. Stanton 2012.
    3. Nur Arif dkk . dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2011:27).
    4. BethaSidik dan HusniI.Pohan. 2012 .
    5. Nazrudin Safaat H. 2011
    6. 6,0 6,1 Sinambela, 2011
    7. Yi dan Suna dalam jurnal Sahin A, Zehir C dan Kitapci H .2012,
    8. Morlok .2011,
    9. Bowersox .2010,
    10. Steenbrink.2011,
    11. 11,0 11,1 Papacostas .2010,
    12. Miro .2012,
    13. 13,0 13,1 Warpani .2012,