widuri:Hak cipta

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476539
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476539
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476539
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Abdul Hayat, M.T.I)
   
(Triyono, S.KOM)
NID : 07133
   
NID : 05078

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

PADA DIVISI ENGINEERING BERBASIS WEB

DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476539
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476539
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
([[Essa Purnama Aji])
NIM :1322476539

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam setiap memproduksi suatu barang diperlukan mesin – mesin yang sangat canggih untuk mempercepat pekerjaan suatu produksi yang akan dibuat. Didalam mesin produksi tersebut terdapat beberapa spar part engineer yang harus selalu diperhatikan untuk menjaga agar mesin – mesin tersebut dapat berjalan dengan baik. Untuk mengetahui mesin spar part engineering dapat berjalan dengan baik maka perlu pengecekan mesin – mesin oleh para teknisi engineering untuk mengambil spar part tersebut para teknisi harus mengambil ke bagian gudang spare part engineering. Berdasarkan survey dan wawancara pada bagian personalia PT. PZ Cussons Indonesia, didapatkan informasi bahwa sistem yang ada dibagian gudang engineering PT. PZ Cussons Indonesia masih dilakukan secara manual. Oleh karna itu, sistem yang akan dibuat oleh penulis adalah hasil replikasi dari sistem yang telah ada dibagian gudang PT PZ. Cusson Indonesia. Selain proses input dan output barang pada sistem tersebut juga dilengkapi fitru pembuatan laporan data, input, dan output barang, dan pencarian data barang berdasarkan nama barang ataupun nomer barcode barang. Dengan adanya sistem informasi persediaan barang tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi bagian gudang spare part engineering PT. PZ Cussons Indonesia. Dengan diterapkannya sistem ini pada bagian gudang PT. PZ Cussons Indonesia, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga diharapkan dapat lebih mempercepat proses pekerjaan yang pada akhirnya dapat membantu bagian gudang PT. PZ Cussons Indonesia..


Kata Kunci: Inventory Barang, Pengelolaan Barang.

ABSTRACT

In every manufacture of a product required a very sophisticated machines to speed up the work of a production to be made. In the production machine there are several spar part engineer that must always be considered to keep the machines - the machine can run well. To know the engine spar part engineer can run well it is necessary to check the machines by engineer engineers to take the spar part the technicians must take to the warehouse parts spare part engineer. Based on surveys and interviews on the personnel department of PT. PZ Cussons Indonesia, obtained information that the existing system in the warehouse engineer PT. PZ Cussons Indonesia is still done manually. Therefore, the system to be created by the author is the result of replication of existing systems in the warehouse PT PZ. Cusson Indonesia. In addition to the input and output process of goods on the system is also equipped to prepare data reports, inputs, and output of goods, and search data items based on the name of goods or barcode number of goods. With the inventory information system is expected to be useful for the warehouse spare part engineer PT. PZ Cussons Indonesia. With the implementation of this system on the warehouse of PT. PZ Cussons Indonesia, it is expected to reduce the errors that may occur. This system is also expected to further accelerate the work process that can ultimately assist the warehouse PT. PZ Cussons Indonesia.


Keywords : Inventory, Goods Management.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur atas khadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis dapat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih bermanfaat pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak-pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.TI., MM selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.Kom selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Triyono, S.Kom selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Azis Sudarman, selaku stack holder yang telah membantu dalam mengarahkan penulis untuk meriset hasil penelitian yang penulis inginkan.
  7. Bapak dan ibu perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada kedua orang tua, adik serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, material maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Kepada seluruh pimpinan dan karyawan PT. PZ. CUSSONS INDONESIA Yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi tersebut.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membaca.


Tangerang, 23 Januari 2018
Essa Purnama Aji
NIM. 132247639


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Inventory merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh beberapa perusahaan. Inventory bisa berupa jumlah barang yang dimasukan atau disimpan ke dalam gudang penyimpanan. Jika jumlah inventory terlalu sedikit dan permintaan tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan, hal ini akan menghambat proses kerja. Karena itu, manajemen harus bisa memutuskan beberapa banyak suatu barang harus disiapkan (di stock) untuk keperluan perusahaan. Selain itu, manajemen juga harus pintar dalam melihat kebutuhan perusahaan sehingga merasa puas karna mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Untuk melihat dan mendapatkan jumlah stock inventory yang tepat serta bisa melihat kebutuhan perusahaan, manajemen harus mengadakan kajian terhadap masalah tersebut. Mereka memerlukan survei untuk pembelian spare part, mengamati harga pembelian, mengamati keterkaitan barang yang akan dibeli oleh perusahaan, dan kegiatan lain-nya.

Salah satu kajian yang bisa dilakukan untuk mengetahui keperluan untuk para pemakai adalah dengan mengamati transaksi permintaan dan dilanjutkan dengan melakukan pengolahan terhadap data permintaan tersebut. Dengan proses pengolahan terhadap data permintaan ini, maka karyawan bisa mendapat informasi yang digunakan untuk keperluan inventory perusahaan seperti menentukan jumlah barang yang harus disiapkan digudang, mengatur jumlah minimal stock barang, jumlah stock aman (safety stock) dan jumlah stock maksimal setiap barang. Selain itu, dengan menggunakan informasi ini, admin bisa memutuskan kapan mereka harus melakukan re-order pembelian barang pada supplier serta menentukan barang apa yang harus dihapus dari stock karena sudah tidak diminta oleh perusahaan. Dari pengolahan data ini juga bisa didapatkan keterkaitan antara barang yang dibeli oleh perusahaan.

Transaksi pembelian dan permintaan dimasukkan dan disimpan dalam sebuah aplikasi inventory kemudian secara berkala data tersebut direkap dan disimpan dalam sebuah basis data server. Basis data tersebut berisi rekapitulasi seluruh transaksi pembelian selama beberapa waktu. Dan inilah yang kemudian diolah sehingga laporan dapat dihasilkan.

Salah satunya adalah untuk membantu menyediakan informasi guna memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan inventory perusahaan. Seperti menentukan kapan harus melakukan re-order pembelian, memutuskan untuk menghapus suatu barang dari inventory, mengetahui pola pemakaian oleh perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan memerlukan suatu sistem basis data yang dapat membantu kinerja perusahaan dan untuk mengatasi masalah – masalah yang ada sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Untuk itu maka perlu dibuat perancangan suatu database yang berkaitan dengan inventory barang pada perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas, maka judul penelitian ini adalah “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas, maka beberapa masalah perlu dijawab dalam penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana agar aplikasi dapat mengontrol item barang yang masuk disimpan ke gudang PT. PZ. Cussons Indonesia ?

  2. Bagaimana agar sistem dapat mengetahui grafik pemakaian jenis barang, dan unit kerja pengguna ?

  3. Membuat laporan yang berkaitan dengan inventory barang spare part engineering ?

  4. Cara melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang, menghitung sisa barang yang masih ada digudang spare part engineering PT. PZ Cussons Indonesia ?

  5. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam mengakses dan mencari data barang dengan mudah, data persediaan dapat disimpan dengan aman ?

Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang timbul diatas maka perlu adanya batasan yang jelas dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Sitem informasi inventory ini berorientasi pada peralatan barang spare part engineering.

  2. Sistem informasi ini tidak mengatur tentang hubungan management dan hubunga pemasaran.

  3. Sistem informasi ini bersifat sebagai management stock barang.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dari penulisan skripsi ini lebih terarah kepada user yang menggunakan aplikasi inventory adalah admin dan karyawan mempunyai username dan password untuk login. Membatasi ruang lingkup aplikasi inventory dengan hanya membahas mengenai hal – hal sebagai berikut :

  1. Mengontrol item barang.

  2. Grafik pemakaian berdasarkan bulan, jenis barang, dan unit kerja pengguna.

  3. Report item barang.

  4. Pengelolaan data jenis barang.

  5. Barang yang ada di inventory ini merupakan barang habis pakai.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

    Membantu karyawan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan inventory, dengan cara menyediakan informasi yang berupa :

      • Jumlah barang inventory dalam beberapa waktu.

      • Mengetahui grafik jumlah stock pada tiap barang.

      • Update stock barang.

      Membantu untuk mengetahui apa saja kebutuhan pegawai, dengan cara menyediakan informasi yang berupa :

        • Memenuhi kebutuhan karyawan dalam proses permintaan barang.

        Manfaat dari penulisan skripsi ini :

          • Dengan mendapatkan informasi mengenai pembelian dan permintaan inventory, karyawan dapat mengetahui stock – stock barang yang diperlukan atau yang sudah habis secara sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan permintaan barang.

          • Dengan mengetahui jumlah stock barang, pegawai bisa membuat perencanaan pembelian terhadap barang tersebut.

          • Dengan mengupdate barang yang belum terdaftar dapat mempermudah sistem pengkodean barang pada inventory.

        </div>

        Metodologi Penelitian

        Metode Pengumpulan Data

        Metode pengupulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

        1. Metode Observasi

        2. metode pengumpulan data dengan memlalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian, yang pada penelitian ini dilakukan pada PT. PZ Cussons Indonesia Tangerang yang menjadi lokasipenelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

        3. Metode Wawancara

        4. Untuk mendapatkan informasi mengenai penanganan sistem yang berjalan pada perusahaan yang terkait, maka diperlukan informasi dari bagian terkait yang mengetahui sistem yang berjalan tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data ataupun informasi yang berguna mengenai sistem yang berjalan dengan lebih detail.

        5. Metode Study Pustaka

        6. Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

        Metode Analisa Sistem

        Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang ada akan diolah dan dianalisa lebih detail supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Untuk merancang system penulisan dalam hal ini menggunakan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats), analisa SWOT digunakan penulis untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal dari keempat factor tersebutdan juga melalui 3 tahap Elistasi untuk mengetahui sistem seperti apa yang dibutuhkan.

        Metode Perancangan Sistem

        Dalam hal ini metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) yaitu usecase diagram, activity diagram dan squence diagram untuk menggambarkan rancangan tersebut.

        Sistematika Penulisan

        Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang dari laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub – bab dengan sistematika penulisannya sebagai berikut :

        BAB I PENDAHULUAN

        Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematik penulisan.

        BAB II LANDASAN TEORI

        Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umumdan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan objek penelitian.

        BAB III PEMBAHASAN

        Bab ini berisi gambaran dan sejarah singkat perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem, serta unified modeling language (UML).

        BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Bab ini berisi perancangan procedural, rancangan database, UML (Unified Modeling Language) dan implementasi dari sistem yang dibuat

        BAB V PENUTUP

        Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil perancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

        DAFTAR PUSTAKA

        Berupa tulisan yang tersusun diakhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atas rujukan seorang penulis.

        LAMPIRAN - LAMPIRAN

        Berisi dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke dokumen utama.


        BAB II

        LANDASAN TEORI

        Teori Umum

        Konsep Dasar Sistem

        1. Definisi Sistem

        2. Sutabri (dalam Herowati, 2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

        3. Karakteristik Sistem

        4. Menurut Sutarbi (2012:20), sebuah sistem harus mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

          1. Komponen Sistem (Components)

          2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian –bagian dari sistem .

          3. Batas Sistem (Boundary)

          4. Batas sistem iyalah merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain-nya, atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai sebuah kesatuan, yang tidak dapat di pisahkan.

          5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

          6. Lingkungan luar dari sistem adalah segala apapun di luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut di sebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar tersebut dapat menguntungkan serta merugikan, Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap di jaga dan di pelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

          7. Penghubung Sistem (Interface)

          8. Melalui penghubung ini dapat memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. dan Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya dan membentuk satu – kesatuan.

          9. Masukan Sistem (Input)

          10. Suatu energi yang di masukkan kedalam sistem dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan “data” adalah signal input yang digunakan ntuk mengolah informasi.

          11. Keluaran Sistem (Output System)

          12. Hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi suatu keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem, keluaran yang di hasilkan adalah suatu informasi, jadi dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem yang lain.

          13. Pengolahan Sistem (Processing System)

          14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses atau bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran sesuai yang di inginkan dan proses tersebut dapat berupa pengklasifikasian, peringkasan, pencarian dan sebagainya.

          15. Sasaran Sistem (objectives)

          16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran dan tujuannya , maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

        5. Klasifikasi Sistem

        6. Menurut Sutarbi (dalam Herowati, 2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun penjelasan yang lebih detail dari rinci akan dipaparkan sebagai berikut :

          1. Sistem Abstrak (Abastract System) dan sistem fisik (Physical System).

          2. Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dengan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem televise, sistem computer, sistem produksi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

          3. Sistem Alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Made System).

          4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya, yaitu sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian manusia dan lain – lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System). Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

          5. Sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tertentu (Probabilistic System).

          6. Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya yang tidak dapat diprekdisikan karena mengandung unsur probabilitas.

          7. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).

          8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub – sistem lainnya.

        Konsep Dasar Informasi

        1. Definisi Informasi

        2. Menurut Sutabri (dalam Herowati, 2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

          Menurut Amin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

        3. Fungsi Informasi

        4. Sutabri (2012:12), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

        5. Siklus Informasi

        6. Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

        7. Jenis - jenis Informasi

        8. Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

          1. Informasi berdasarkan persyaratan

          2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

            • Informasi yang tepat waktu pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

            • Informasi yang relevan sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

            • Informasi yang benilai yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

            • Informasi yang dapat dipercaya Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

            • Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

              • Informasi masa lalu Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

              • Informasi masa kini dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwan yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

              • Informasi berdasarkan sasaran informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

                • Informasi individual informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepadaseseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

                • Informasi komunitas Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

                • Nilai Informasi

                • Menurut Sutabri (dalam Herowati, 2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

                • Mudah diperoleh

                • Luas dan lengkap

                • Ketelitian

                • Kecocokan

                • Ketepatan waktu

                • Kejelasan

                • Keluwesan

                • Dapat dibuktikan

                • Tidak ada prasangka

                • Dapat diukur

                • Kualitas Informasi

                • Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

                  1. Akurat (Accurate)

                    1. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

                    2. Tepat Waktu (Timeline)

                      1. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

                      2. Relevan (Relevance)

                        1. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

                        2. </ul>

                      </div>

                      Konsep Dasar Sistem Informasi

                      1. Definisi Sistem Informasi

                      2. Menurut Sutabri (dalam Herowati, 2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

                        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

                      </ol>

                      Konsep Dasar Analisa Sistem

                      1. Definisi Analisa Sistem

                      2. Menurut Shalahuddin (dalam Shodiqin, 2013:18),“ Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

                        Menurut Taufik (2013:156),“ Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual atau sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

                        Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mempelajari dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada sistem agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

                      3. Tahap Analisa Sistem

                      4. “ Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, tambatan – tambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”, Menurut Hendri, dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 dalam buku Shodiqin (2011:322).

                        Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah – langkah dasar yang dilakukan oleh analisa sistem adalah sbb :

                        1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

                        2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

                        3. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

                        4. Analyze, yaitu menganalisa system.

                      Konsep Dasar Perancangan Sistem

                      1. Definisi Perancangan Sistem

                      2. Menurut Aisyah dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 (2011:203), “dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”.

                        Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

                        Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang di perlukan oleh sistem baru”. Menurut verzello/John Reuter III dalam bukunya Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhankebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

                      3. Tujuan Perancangan Sistem

                      4. Menurut sutabri (dalam Solehudin, 2012:225), Adapun tujuan umum dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

                        1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan di hasilkan.

                        2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk di susun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

                        3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

                        4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan di hasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspekaspek yang ada dalam permasalahan sistem lama.

                        5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan di lanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

                        6. Tahap - tahap Rancangan Sistem

                        7. Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

                          1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapakan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan struktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat sub sistem. Alat-alat dokumentasi yang populer yaitu: diagram arus data(data flow diagram), diagram hubungan entitas(entity relationship diagram), kamus data(data dictionary), dan flowchart.

                          2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

                          3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsitem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.

                          4. Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk di setujui.

                          5. Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan.

                          6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan di setujui.

                        </div>

                        Elisitasi

                        1. “ Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”, Menurut (Raharja Untung, dkk 2011)”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

                          1. Elisitasi Tahap I

                            Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

                          2. Elisitasi Tahap II

                            Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tapah I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

                              “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

                              “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

                              “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

                            • Elisitasi Tahap III

                              Merupakan hasil penyusutan Elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

                              • Technical (T)

                              • Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan ?

                              • Oprational (O)

                              • Bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

                              • Economic (E)

                              • Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?

                                Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

                                  High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

                                  Middle (M) : Mampu dikerjakan.

                                  Low (L) : Mudah dikerjakan.

                                  Final draft elisitasi : Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

                                  </ol>

                                  </ol> </div>

                                  Teori Khusus

                                  Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

                                  1. Definisi Bahasa Pemrograman

                                  2. Menurut Joni (dalam Permana, 2011:3),“Bahasa pemrograman adalah suatu kumpulan kata (perintah) yang siap digunakan untuk menulis suatu kode program sehingga kode – kode program yang ditulis akan dapat dikenali oleh kompilator yang sesuai”.

                                    Menurut Jaza (2014:2),“bahasa pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer”.

                                  3. Kelompok Bahasa Pemrograman

                                  4. Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu: (Jaza, 2014:2)

                                    1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language).

                                      1. Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut object program, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan.

                                      2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language).

                                        1. Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yang menyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut dengan mnemonic (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri dari mnemonics ini disebut assembler language.

                                        2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language).

                                          1. Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

                                          2. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language).

                                            1. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol.

                                            2. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming).

                                              1. Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi – fungsi untuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yang dikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain – lain.

                                            </div>

                                            Konsep Dasar MySQL

                                            1. Definisi MySQL

                                            2. Menurut Khanna Tiara (dalam Herowati, 2014), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

                                              Berdasarkan yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

                                            </ol>

                                            Konsep Dasar XAMPP

                                            1. Definisi XAMPP

                                            2. Menurut Kartini (dalam Safitri,2013:26-27),“Xampp merupakan tools yang menyediakan paket prangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

                                            3. Mengenal XAMPP

                                            4. Menurut Kartini (2013:26-27), “dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalan dengan konsfigurasi Web Server Apache, Php dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis, Xampp adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

                                              1. a. (X) : program ini dapat dijalankan dibanyak sistem oprasi.

                                              2. b. (A) : apache merupakan suatu aplikasi web server.

                                              3. c. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

                                              4. d. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

                                              5. e. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan – persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program – program CGI (Common Gateway Interface).

                                            Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

                                            1. Definisi PHP

                                            2. Menurut Sibero (dalam Tambun, 2012:49). “Definisi PHP adalah proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung, pada saat baris kode dijalankan disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka, disebut juga dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode – kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya ”. Sedangkan menurut Saputra (2012:2) mengatakan bahwa PHP merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

                                              Berdasarkan pengertian dari beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem oprasi seperti linux, unix, macintosh, maupun windows, pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat diaplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

                                            3. Tipe Data PHP

                                            4. Adapun tipe – tipe data dalam PHP adalah sebagai berikut:

                                              1. Boolean

                                                Tipe data Boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah true atau false. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

                                              2. </ul>

                                              3. Integer

                                                Merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

                                              4. </ul>

                                              5. Floating point

                                                Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

                                              6. </ul>

                                              7. String

                                                Merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu („) atau kutip (“ “).

                                              8. </ul>

                                              9. Array

                                                Merupakan kumpulan data atau karakter pada suatu variable.

                                              10. </ul>

                                              11. Objek

                                                Tipe data objek dapat berupa bilangan, variable maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam OOP (Object Oriented Program), yang merupakan pendukung dari pada PHP.

                                              12. </ul>

                                              13. Resource

                                                Merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi – fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

                                              14. </ul>

                                              15. Null

                                                Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variable tidak memiliki nilai apapun.

                                            Konsep Dasar Analisa SWOT

                                            1. Definisi Analisa SWOT

                                            2. Menurut Siti Ainiyah (dalam Herowati, 2015:252),” SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.”

                                              Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

                                            3. Manfaat Analisa SWOT

                                            4. Menurut Siti Ainiyah (2015:289),” Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah”, Manfaatnya adalah :

                                              1. 1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

                                              2. 2. Untuk membuat rekomendasi.

                                              3. 3. Informasi lebih akurat.

                                              4. 4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

                                              5. 5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

                                              6. Pendekatan Pemecahan Masalah

                                              7. Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2 (2012:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

                                                1. 1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

                                                2. 2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

                                                3. 3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

                                                4. 4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

                                                5. 5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

                                                6. 6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

                                                7. 7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

                                              </div>

                                              Konsep Persediaan Barang

                                              1. Definisi Persediaan

                                              2. Menurut Junaidi (dalam Herowati, 2013:3) (2012:10). “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pada suatu waktu.

                                                Menurut Tamodia (2013:23) dan Salangka (2013:121). “persediaan merupakan barang – barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

                                                Menurut Rusda (2011:52),”Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu priode usaha tertentu atau persediaan barang – barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunanya dalam proses produksi.

                                                Berdaasrkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

                                              3. Fungsi Persediaan

                                              4. Menurut Divianto (dalam Yanti, 2011:78), fungsi – fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan oprasi perusahaan, baik yang berupa oprasi internal maupun oprasi eksternal sehingga perusahaan seolah – olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

                                                1. 1. Fungsi Decoupling.

                                                2. Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara – cara sebagai berikut:

                                                  1. a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

                                                  2. b. Persediaan barang dalam proses ditunjukkan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

                                                  3. c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

                                                    • 2. Fungsi Economic Lot Sizingg.

                                                    • Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya per-unit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya – biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

                                                      • 3. Fungsi Antisipasi.

                                                      • Perusahaan sering mengalami suatu ketidak pastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musim).

                                                      • Jenis - Jenis Persediaan

                                                      • Menurut Rusdah (dalam Yanti, 2011:52), persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

                                                        1. 1. Batch Stock atau Lot Inventory

                                                          Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.

                                                          • 2. Fluctuation Stock

                                                            Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

                                                            • 3. Anticipation Stock

                                                              Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat. Dilihat dari jenis dan posisi produksi dalam urutan pengerjaan produk:

                                                              1. 1) Persediaan bahan baku (raw material stock).

                                                              2. 2) Persediaan bagian produksi atau part yang dibeli (purchase parts atau component stock).

                                                              3. 3) Persediaan bahan – bahan pembantu atau barang – barang perlengkapan (supplier stock).

                                                              4. 4) Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock).

                                                              5. 5) Persediaan barang jadi (finished goods stock).

                                                              </ol> </div>

                                                              Konsep Dasar UML

                                                              1. Definisi uml

                                                              2. UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonole dalam Prabowo dkk (dalam Sudiar, 2011:6), mengatakan sebagai bahasa UML memiliki sintaks dan sematiks. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan – aturan yang harus diikuti, dan bagaimana pada elemen pada model – model yang ada berhubungan satu sama lain mengikuti standar yang ada yang berarti UML tidak hanya sekedar gambar dan diagram belaka, namun juga menceritakan konteksnya.

                                                                Menurut K.P. Jayant dkk dalam International Journal Of Advance Research In Computer Science and Software Engineering February, Vol 2 (2014:148-153),”menyatakan bahwa: The UML is a visual modelling language and user for visualize, specify, contrucy and document the artifact of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

                                                                Menurut Fergus. U. Onu dkk dalam International Journal of computer Application Technology and Research (dalam Sudiar, 2016:506),”A UML Is a Standard Modeling Language To Model thereal World in the Fieldof Software Engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

                                                                Bisa dikatakan bahwa UML merupakan bahasa pemodelan standar dalam pembuatan rancangan software sehingga mudah dipahami bagi seorang pembuat program dalam membangun arsitektur dan alur program.

                                                              3. Jenis Diagram UML

                                                              4. Beberapa referensi menyebutkan bahwa UML menyediakan Sembilan jenis diagram, sedang yang lain ada delapan karena beberapa diagram yang dibangun. Namun demikian model – model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis dan dinamis. Jenis diagram – diagram itu menurut Prabowo dkk (dalam Sudiar, 2011:10), antara lain:

                                                                1. 1. Diagram Kelas

                                                                  Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas – kelas, antar muka, kolabirasi, serta relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, namun seringkali diagram ini memuat kelas – kelas aktif.

                                                                  • 2. Diagram Paket

                                                                    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

                                                                    • 3. Diagram Use Case

                                                                      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pengguna.

                                                                      • 4. Diagram Interaksi dan Squence

                                                                        Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam kurun waktu tertentu.

                                                                        • 5. Diagram Komunikasi

                                                                          Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi structural dari objek – objek yang menerima serta mengirim pesan.

                                                                          • 6. Diagram status atau statechart

                                                                            Bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini sangat penting untuk memperlihatkan sifat dinamis antar muka (interface), kelas, kolaborasi, dan sangat penting pada pemodelan sistem yang reaktif.

                                                                            • 7. Diagram aktivitas

                                                                              Bersifat dinamis. Tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam sebuah sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

                                                                              • 8. Diagram komponen

                                                                                Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem. Perangkat lunak pada komponen – komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas, antarmuka, serta kolaborasi yang bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem / perangkat lunak pada komponen – komponen yang telah ada sebelumnya.

                                                                                • 9. Diagram deployment

                                                                                  Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Membuat simpul serta komponen yang ada didalamnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

                                                                                • </ol>

                                                                                  </ol> </div>

                                                                                  Literature Review

                                                                                  Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan keluar masuk barang dan penelitian lain yang berkaitan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

                                                                                  1. 1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ferry Agung Nugroho (2012). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”. Penelitian ini membahas tentang pencatatan dan pengolahan data barang keluar masuk masih belum tekomputerisasi sehingga menyebabkan informasi yang tidak akurat. Belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data mengenai data barang keluar masuk masih kurang memuaskan. Dengan sistem komputerisasi diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pengolahan data dan tidak perlu disimpan dalam bentuk berkas lagi karena semua data sudah tersimpan didalam database dan user dapat mencetak data-data tersebut pada saat diperlukan.

                                                                                  2. 2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Niko Ibrahim dan Syarli Angelina Gunawan (2011). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengendalian Persediaan Produk Dengan Perpetual Inventory System dan Pemilihan Supplier Optimal dengan Metode AHP”. Penelitan ini membahas tentang permintaan konsumen akan suatu produk tidak selalu tetap setiap harinya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk menentukan seberapa banyak jumlah barang yang harus disediakan agar perusahaan tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan ringan namun tidak menyebabkan penimbunan barang di gudang yang memungkinkan produk makanan ringan melewati batas kadaluarsa atau menjadi rusak akibat penimbunan yang terlalu lama di gudang dan akan menyebabkan perusahan mengalami kerugian. Selain itu, perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memilih supplier mana yang paling optimal ketika ingin melakukan transaksi pembelian barang apabila barang tersebut dipasok oleh lebih dari satu supplier. Dengan adanya aplikasi java dapat membantu dalam mengelola proses bisnis perusahaan seperti pengelolaan data barang, karyawan, supplier, pelanggan, penjualan, pembelian melalui fitur kelola barang, kelola karyawan, kelola supplier, kelola pelanggan, penjualan, pembelian, dan stock opname. Aplikasi juga dapat membantu dan mendukung pengambilan keputusan jumlah pemesanan yang optimal melalui fitur melihat jumlah pemesanan optimal dan stok minimum per barang.

                                                                                  3. 3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuhendra, dkk (2013). Penelitian ini berjudull “Perancangan Sistem Inventory Spare Part Mobil Pada CV Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”. Penelitian ini membahas tentang kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang dirasakan adanya kekurangan software persediaan barang antara lain : tampilannya masih tampak jadul, menu yang tersedia tidak beraturan, susah untuk mensinkronkan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadinya redudansi data. Mengatasi permasalahan yang ada, kemudian dibuatkan persediaan barang menggunakan aplikasi java, sehingga dapat memberikan solusi dalam pengolahan spare part.

                                                                                  4. 4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”. Penelitian ini membahas sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan Microsoft Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Dengan dirancangnya sistem informasi persediaan barang yang sudah terkomputerisasi dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.

                                                                                  5. 5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Melliza Turnia (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT SINAR ASIA PERKASA”. Penelitian ini membahas tentang persediaan barang pada PT Sinar Asia Perkasa yang belum efektif, karena keterlambatan pengiriman pesanan dan masalah dalam informasi persediaan barang. Masalah intinya adalah proses produksi yang tidak tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu. Sistem yang diusulkan adalah merancang sebuah sistem informasi persediaan barang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.

                                                                                  6. 6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulius Abanit Asa (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”. Penelitian ini menjelaskan sistem informasi persediaan barang kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Sistem persediaan barang yang ada pada Abanit International Unipessoal Lda masih menggunakan sistem manual atau belum adanya sistem secara komputerisasi dan datanya pun belum tersimpan dalam database server, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat, relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi persediaan barang Abanit International Unipessoal Lda agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal ini yaitu penyimpanan dan pencarian data stok barang. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan sistem informasi persediaan stok barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai Abanit International Unipessoal Lda.

                                                                                  7. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Hayat, Tantri Prastica, Susanti, Amalia Isyamawarti dalam jurnal STIKOM Bali pada tahun 2015 yang berjudul “Prototype Sistem Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML”Penelitian ini membahas tentang rancangan sistem persediaan barang Logistik pada STMIK Raharja yang dibuat untuk menunjang kegiatan bagian logistic dalam menyajikan suatu laporan yang sebelumnya masih menggunakan sistem semi komputerisasi.

                                                                                  </ol>

                                                                                  BAB III

                                                                                  ANALISA SISTEM BERJALAN

                                                                                  Gambaran Umum Perusahaan

                                                                                  Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

                                                                                  Sejarah PT. PZ Cussons Indonesia

                                                                                  PZ Cussons Indonesia berlokasi di Jl. Halim Perdana Kusuma No.144, Kebon Besar, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten 15122. PZ Cussons didirikan pada tahun 1879 sebagai sebuah pos perdagangan di Sierra Leone oleh George Paterson dan George Zochonis sebagai Paterson Zochonis. Perusahaan milik Inggris memperluas operasinya ke dekat Nigeria sebelum akhir abad ke 19. PZ diperluas jauh selama abad ke-20, mengakuisisi pabrik dan kantor membangun di Ghana dan Kenya. Ini adalah salah satu dari tiga atau empat perusahaan yang secara komersial didominasi Guinea sebagai koloni sebelum 1958. pada tahun 1975 Perusahaan mengakuisisi Cussons Grup (didirikan oleh Thomas Cussons ). Kemudian pada abad lebih kantor dan pabrik diperoleh di Asia, dengan pabrik pertama PZ dibangun di Thailand pada tahun 1986, dan operasi diperluas ke Indonesia pada tahun 1988.

                                                                                  pada tahun 1993 PZ membeli negara bagian tersebut dimiliki Pollena Wroclaw di Polandia, diikuti pada tahun 1995 oleh Pollena Uroda dan pada tahun 2002 Paterson Zochonis plc berganti nama PZ Cussons plc. Pada tahun 2004 PZ Cussons dijual 1001 Carpet Cleaner merek ke Amerika WD-40 Perusahaan untuk £ 6,2 juta. Pada tahun 2005 PZ Cussons ditutup mereka Nottingham pabrik (didirikan oleh Gerard Bros ), dan pindah operasi ke Thailand. Pada tahun 2006 PZ Cussons mengumumkan rencana untuk memindahkan pabrik Inggris yang tersisa mereka dari Kersal ke Swinton, baik di Kota Salford. Pada tahun 2008 PZ Cussons memperoleh Spa dan Sanctuary produk bisnis Sanctuary.

                                                                                  PZ Cussons Grup memiliki kehadiran pemasaran di Eropa, Afrika dan Asia. PZ Cussons memiliki pabrik di Salford , Nigeria, Thailand, Indonesia, Australia, Yunani, Kenya, dan Polandia. Merek utama PZ Cussons adalah Imperial Leather berbagai sabun, mandi dan mandi dan produk kosmetik. Lain merek terkenal keluarga internasional termasuk Cussons Baby, Original Source, Carex, St.Tropez dan Sanctuary Spa.

                                                                                  Misi : Agar diakui sebagai perusahaan kelas dunia / internasional yang terus bertumbuh kembang, unggul dan terpecaya.

                                                                                • Ciri – ciri perusahaan kelas dunia :

                                                                                  1. 1. Merupakan barometor standar kualitas pelayanan dunia.

                                                                                  2. 2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir.

                                                                                  3. 3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi.

                                                                                  4. 4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.

                                                                                    • Tumbuh Kembang.

                                                                                      1. 1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha.

                                                                                      2. 2. Konsisten dalam pengembangan standar kerja.

                                                                                        • Terpercaya.

                                                                                        • 1. Memegang teguh etika bisnis.

                                                                                        • 2. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.

                                                                                          • Gambar 3.2 Perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

                                                                                            </ol>

                                                                                            </ol> </div>

                                                                                            Struktur Organisasi Perusahaan

                                                                                            Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan ranta (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. PZ. Cusson Indonesia yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut.

                                                                                            Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. PZ Cussons Indonesia.

                                                                                            Tugas dan tanggung Jawab =

                                                                                            fungsi dari departemen – departement dalam gambar tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :

                                                                                            </li>
                                                                                            1. Pemegang Saham :

                                                                                            2. Pemilik saham perusahaan tersebut dan bertugas mengawasi kinerja direktur.

                                                                                              • Direktur/pimpinan :

                                                                                              • Direktur/pimpinan merupakan struktur organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan. Tugas Direktur/pimpinan adalah sebagai berikut:

                                                                                                1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

                                                                                                2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.

                                                                                                3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata – tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

                                                                                                4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

                                                                                                5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub – komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

                                                                                                6. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting di perusahaannya.

                                                                                                  • General Manager :

                                                                                                    • </p>Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal. </p> </p>Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat. </p> </p>Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.</p> </p>Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul. </p> </p>Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan. </p>
                                                                                                      • Manajer Produksi :

                                                                                                      • Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk dengan selera dan spesifikasi pelanggan. Divisi produksi dengan tugas dan fungsinya sebagai berikut :

                                                                                                          </p>Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.</p> </p>Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan. </p> </p>Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.</p> </p>Divisi produksi juga masih terdiri dari sub divisi lagi, seperti bagian pengemasan, pengepakan, penyimpanan dan lain – lain. </p> </p>Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi. </p>
                                                                                                          • Manajer HRD :

                                                                                                            • </p>Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak – kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu – dan lain – lain (ditambahakan selama masih relvean). </p> </p>Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR.</p> </p>Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati. </p> </p>Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya). </p> </p>Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran – anggaran yang disetujui.</p> </p>Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek – aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian – pencapaian dari pengembangan SDM.</p> </p>Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda – metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi. </p> </p>Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif. </p> </p>Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan – persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang – bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan – kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.</p> </p>Jika merupakan jabatan direktur formal, Melaksanakan tanggung – jawab dari seorang direktur utama / Board of Director (BOD) menurut patokan – patokan etis dan hukum yang berlaku, seperti yang tuangkan di dalam kebijakan direktur atau dokumen standar (lain) yang biasa digunakan. </p>
                                                                                                              • HRD (Human Resources of Development), Tugas Pokok dan Tanggung Jawab :

                                                                                                                • </p>Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD (Human Resources Of Development) Manager dalam bidang hiring dan firing tenaga kerja. </p> </p>Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru. </p> </p>Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing – masing divisi. </p> </p>Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai. </p> </p>Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan (user, hrd, presdir), agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.</p> </p>Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.</p> </p>Menginput data karyawan dan ke sistem agar semua terdata dengan baik. </p> </p>Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi dan status karyawan (tambahan anak, menikah, berhenti). </p>
                                                                                                                  • General Affair Supervisor :

                                                                                                                    • </p>Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.</p> </p>Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.</p> </p>Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.</p> </p>Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja. </p> </p>Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.</p> </p>Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor. </p>
                                                                                                                      • Non Material Warehouse Staff :

                                                                                                                        • </p>Melakukan kontrol stock barang – barang keperluan kantor, seperti ATK, Alat Kebersihan, dsb. </p> </p>Bertangung jawab atas keluar masuknya barang – barang keperluan perusahaan, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan barang – barang yang dibutuhkan baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor. </p>
                                                                                                                          • Compensation and Benefit Supervisor :

                                                                                                                            • </p>Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mendukung pencapaian target kinerja perusahaan.</p> </p>Memaintain dan memverifikasi data / pencatatan kehadiran pekerja, Surat Perintah Kerja Lembur, shift, cuti, training, dinas dan medical sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang benar dalam membayarkan kompensasi dan benefit (salary, allowance, incentive, iuran pensiun/asuransi). </p> </p>Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu. </p> </p>Memverifikasi expense report yang diajukan pekerja atas perjalanan dinas, cuti, medical, training, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan jumlah yang benar. </p> </p>Memproses administrasi perjalanan dinas didalam dan diluar negeri (reservation, advance, formalitas), sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan lancar. </p> </p>Memaintain fasilitas perusahaan (perumahan, kendaraan, telepon, komputer) sesuai dengan policy dalam rangka program retensi dan peningkatan produktivitas pekerja. </p> </p>Menyelenggarakan administrasi pensiun / asuransi / pajak dan pengakhiran pekerja sesuai dengan ketentuan, agar setiap proses pembayaran dilaksanakan dengan benar & tepat waktu.</p>
                                                                                                                              • Payroll Staff :

                                                                                                                                • </p>Melakukan proses pengambilan cuti tahunan dan mempersiapkan laporan – laporannya. </p> </p>Melakukan proses pengambilan “Day Off Payment”, tukar “Day Off” dan tukar shift karyawan. </p> </p>Melakukan perhitungan “meal coupon” karyawan. </p> </p>Membantu HRD (Human Resources of Development) Administrator dalam pengarsipan dan pembuatan suratsurat.</p>
                                                                                                                                  • Welfare Staff :

                                                                                                                                    • </p>Mengajukan dana untuk penggantian obat rawat jalan setiap 2 kali seminggu, bagi karyawan yang telah menyampaikan resep pengobatan dari dokter. </p> </p>Membuat laporan dana iuran Pensiun / astek setiap bulan.</p> </p>Memeriksa dan mendata ijin sakit karyawan. </p> </p>Mengurus administrasi ke asuransi / rumah sakit. </p>
                                                                                                                                      • Trainning supervisor :

                                                                                                                                        • </p>Melakukan proses trainning new comer. </p> </p>Melakukan proses trainning motivasi kepada seluruh karyawan setiap 1 tahun sekali. </p> </p>Melakukan proses trainning sesuai dengan masing - masing departemen.</p> </p>Menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan trainning. </p> </p>Mendata karyawan yang butuh trainning khusus. </p> </p>Membuat laporan rekapitulasi pelaksanaan training dan evaluasi pelaksanaan untuk dikirimkan ke direks. </p>
                                                                                                                                          • Manajer Marketing :

                                                                                                                                            • Melakukan perencanaan, strategi, kegiatan promosi serta mengorganisir semua aktivitas pemasaran danstrategi marketing guna memastikan target departemen yang telah ditetapkan dapat tercapai. </b>

                                                                                                                                              • Manajer Personalia :

                                                                                                                                                • Mencakup kegiatan surat menyurat pengurusan perijinan, administrasi personalia dan lain – lain yang memberikan dukungan bagi jaminan kelancaran aktivitas usaha. </b>

                                                                                                                                                  • Manajer Keuangan :

                                                                                                                                                    • Bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur yang satu ini mempunyai tanggung jawab terhadap keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya adalah mengatur menejemen keuangan mulai dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan perusahaan yang lain. Fungsi dari bagian keuangan adalah sebagai berikut : </b>

                                                                                                                                                        </p>Mengkordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan. </p> </p>Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan. </p> </p>Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan. </p> </p>Mengkordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). </p> </p>Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentukbentuk pelaporan. </p> </p>Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.</p>
                                                                                                                                                        • Manajer Pembelian :

                                                                                                                                                          • </p>Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan Supervisor. </p> </p>Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan. </p> </p>Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier. </p> </p>Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.</p> </p>Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut. </p> </p>Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.</p> </p>Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.</p> </p>Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan administrasi kasir. </p>
                                                                                                                                                            • Manajer Production Planning and inventory Control (PPIC):

                                                                                                                                                              • </p>Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing. </p> </p>Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia).</p> </p>Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory. </p> </p>Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory.</p> </p>Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung.</p> </p>Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun.</p> </p>Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date.</p> </p>Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.</p> </p>Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO) / Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.</p>
                                                                                                                                                                • QA (Quality Assurance):

                                                                                                                                                                  • tugasnya memahami specification customer dan standard yang berhubungan dengan produk, kemudian membuat / menentukan cara inspectionnya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspectionnya (manufacturing data report). QA lebih banyak paper work, umumnya memiliki skill inspection yang baik dan skill menulis procedure dan familiar dengan engineering & industrial standards.</b>

                                                                                                                                                                    • Site Engineering :

                                                                                                                                                                      • </p>Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani. </p> </p>Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan. </p> </p>Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan. </p> </p>Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan. </p> </p>Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing – masing paket kontrak dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis – jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak. </p> </p>Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan – kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.</p> </p>Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahan – pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak. </p> </p>Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana kerjanya. </p> </p>Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.</p> </p>Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas.Mengikuti petunjuk – petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama sehubungan dengan : Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoringkondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan – perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan. </p> </p>Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam penyelesaian administrasi kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat – rapat koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, pembayaran kepada kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan dan memberikan saran – saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual untuk menghindari keterlambatan pekerjaan. </p>

                                                                                                                                                                        </ol>

                                                                                                                                                                        </ol> </div>

                                                                                                                                                                        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

                                                                                                                                                                        Prosedur Sistem Yang Berjalan

                                                                                                                                                                        Prosedur sistem PT. PZ Cussons Indonesia yang berjalan pada divisi engineer saat ini terdiri dari beberapa alur, yakni sebagai berikut :

                                                                                                                                                                        1. Pemesanan Barang

                                                                                                                                                                        2. Pada saat stock barang menunjukan batas minimal, maka bagian gudang membuat nota pemesanan barang dan diserahkan ke General Manajer Engineer (GME).

                                                                                                                                                                        3. Pemakaian Barang

                                                                                                                                                                        4. Barang yang sudah datang dari supplier kemudian dimasukkan ke stok gudang untuk dicatat proses pemakaian. Kemudian pemakaian barang dibuat berdasarkan nota permintaan barang yang telah dipakai sebagai laporan dari pemakaian yang akan diberikan kepada General Manager Engineer (GME).

                                                                                                                                                                        5. Laporan Pemakaian Barang

                                                                                                                                                                        6. Laporan pemakaian barang dibuat berdasarkan nota permintaan barang yang telah dipakai sebagai laporan pemakaian yang akan diberikan kepada General Manager (GM) pada saat stok inventory menunjukan batas minimal.

                                                                                                                                                                        </ol>

                                                                                                                                                                        Rancangan Prosedur Yang Berjalan

                                                                                                                                                                        Adapun diagram – diagram usulan yang saya akan gambarkan dalam program visual paradigm 8.0 for UML Enterprise Edition adalah sebagai berikut :

                                                                                                                                                                        1. Use case Diagram Yang Berjalan

                                                                                                                                                                        2. Gambar 3.4.2 Use Case Diagram Yang Berjalan Pada Perusahaan

                                                                                                                                                                          Use Case Diagram Berdasarkan gambar diatas yang berjalan saat ini terdapat:

                                                                                                                                                                          1. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem persediaan barang.

                                                                                                                                                                          2. 4 (Empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Bagian Produksi, Staf Gudang, Staf Purchase,General Manajer.

                                                                                                                                                                        3. Activity Diagram Inventory yang berjalan.

                                                                                                                                                                        4. Gambar 3.4.3 Activity Diagram Inventory yang berjalan.

                                                                                                                                                                          Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini, sebagai berikut :

                                                                                                                                                                          1. 1 (Satu) Initialnode sebagai obek yang dimulai.

                                                                                                                                                                          2. 10 (Sepuluh) Activity yaitu sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya.

                                                                                                                                                                          3. 1 (Satu) Decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada garis.

                                                                                                                                                                          4. 1 (Satu) Initial Final Node yang merupakan aktivitas pada akhir kegiatan.

                                                                                                                                                                        5. Squence Diagram sistem yang berjalan.

                                                                                                                                                                        6. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, berikut use case yang digunakan :

                                                                                                                                                                          Gambar 3.4.7 Squence Diagram Sistem Yang Berjalan.

                                                                                                                                                                          Sequence Diagram pada sistem yang berjalan saat ini, yaitu:

                                                                                                                                                                        7. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya, yaitu: produksi, gudang, purchasing, manager, dan supplier.

                                                                                                                                                                        8. 3 (Tiga) Lifeline yaitu :Barang, PO, Laporan.

                                                                                                                                                                        9. 11 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi.

                                                                                                                                                                          </div>

                                                                                                                                                                          Analisa Sistem Yang Berjalan

                                                                                                                                                                          Metode Analisa SWOT

                                                                                                                                                                          11 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi.

                                                                                                                                                                          1. Strength (kekuatan)

                                                                                                                                                                            • adalah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen perusahaan baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan perusahaan ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor strength yang terdapat pada perusahaan yaitu: lokasi strategis, harga relatif murah, pelayanan cepat dan flexible, memiliki hubungan yang baik dengan rekan dan supplier.

                                                                                                                                                                          2. Weakness (kelemahan)

                                                                                                                                                                            • adalah suatu faktor kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan namun tidak ada yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor weakness yang terdapat pada perusahaan yaitu: mesin yang belum terlalu canggih sehingga hasil kurang maksimal, kurangnya tenaga kerja, pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal.

                                                                                                                                                                          3. Opportunities (peluang)

                                                                                                                                                                            • merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas perusahaan. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor opportunity yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyakna berdiri usaha lain, adanya mesin yang lebih canggih.

                                                                                                                                                                          4. Threats (ancaman)

                                                                                                                                                                            • merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas perushaan bahkan dapat mengancam keberadaa perusahaan. Faktor ini berasal dari luar perusahaan. Faktor treats yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyak bermunculan pesaing, harga bahan baku yang tidak stabil.

                                                                                                                                                                              Table 3.5 Analisis SWOT

                                                                                                                                                                          Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

                                                                                                                                                                          1. Analisa Masukan

                                                                                                                                                                          2. Nama Masukan : permintaan pemesanan barang.

                                                                                                                                                                            Fungsi : sebagai data awal fungsi barang yang akan dipesan untuk diproses pada permintaan pembelian.

                                                                                                                                                                            Sumber : Bagian Gudang.

                                                                                                                                                                            Media : Program Permintaan Barang dan printer

                                                                                                                                                                            Frekuensi : setiap ada pemesanan barang dari bagian gudang.

                                                                                                                                                                            Format : Format dalam bentuk print out

                                                                                                                                                                            Keterangan : dibuat berdasarkan sisa – sisa stock barang yang dibutuhkan.

                                                                                                                                                                              Nama Masukan : Bukti Penerimaan Barang

                                                                                                                                                                              Fungsi : Sebagai Bukti Penerimaan Barang

                                                                                                                                                                              Sumber : Bagian Gudang

                                                                                                                                                                              Media : Program Penerimaan Barang

                                                                                                                                                                              Frekuensi : setiap ada penerimaan barang yang datang dari supplier

                                                                                                                                                                              Format : Dalam bentuk Print Out

                                                                                                                                                                              Keterangan : Setelah barang diterima, bagian gudang mebuat bukti penerimaan barang.

                                                                                                                                                                            1. Analisa Proses

                                                                                                                                                                            2. Nama Modul : Permintaan Barang

                                                                                                                                                                              Masukan : Nota permintaan barang.

                                                                                                                                                                              Keluaran : Tanda Bukti Surat Permintaan Barang

                                                                                                                                                                              Ringkasan Proses : Bagian Produksi mengambil barang dengan bukti surat pemakaian barang.

                                                                                                                                                                            3. Analisa Keluaran

                                                                                                                                                                            4. Adapun analisa keluaran yang dihasilkan dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                Nama Keluaran : Laporan pemakaian barang.

                                                                                                                                                                                Fungsi : Sebagai data laporan pemakaian jika ada yang akan mengambil barang digudang

                                                                                                                                                                                Media : Microsoft Excel dan printer

                                                                                                                                                                                Rangkap : 2 Rangkap

                                                                                                                                                                                Distribusi : - 1 set lampiran asli untuk bagian gudang

                                                                                                                                                                                - 1 set lampiran kertas bukti pengambilan barang untuk di Acc

                                                                                                                                                                            </div>

                                                                                                                                                                            Konfigurasi Sistem Berjalan

                                                                                                                                                                            1. Spesifikasi perangkat Keras (Hardware)

                                                                                                                                                                              • Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4460 CPU @ 3,20GHz(4 CPUs)

                                                                                                                                                                              • Mother Board : DELL

                                                                                                                                                                              • RAM : VGEN DDR3 4GB PC-6400

                                                                                                                                                                              • Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (DELL)

                                                                                                                                                                              • Mouse : Optical (DELL)

                                                                                                                                                                              • Keyboard : PS2 (Logitech)

                                                                                                                                                                              • Hard Disk : 250 GB

                                                                                                                                                                              • Printer : Cannon MP287

                                                                                                                                                                            2. Spesifikasi Software

                                                                                                                                                                              • Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (64BIT)

                                                                                                                                                                              • Xampp

                                                                                                                                                                              • Microsoft Office 2010 (For Partlist)

                                                                                                                                                                            3. Hak Akses (Brainware)

                                                                                                                                                                              • Gudang

                                                                                                                                                                              • Purchase

                                                                                                                                                                              • Manager


                                                                                                                                                                            Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

                                                                                                                                                                            1. Permasalahan yang dihadapi

                                                                                                                                                                            2. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai inventory barang pada PT. PZ Cussons Indonesia, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

                                                                                                                                                                              • Pengelolaan data dalam stock barang kurang maksimal dalam sisi waktu tertentu.

                                                                                                                                                                              • Pengontrolan terhadap persediaan barang yang terkadang sering terjadinya kelebihan dan kekurangan dalam pemesanan suatu barang.

                                                                                                                                                                              • Persediaan barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan dalam penginputan data yang lebih dari satu kali dalam barang yang sejenis akan menimbulkan kesalahan dalam pelaporan, yaitu kurang maksimalnya dalam sistem laporan dan bahkan terjadinya laporan stock barang yang over stock ataupun under stock.

                                                                                                                                                                            3. Alternatif Pemecahan Masalah

                                                                                                                                                                            4. Adapun alternative dalam suatu pemecahan masalah sebagai berikut:

                                                                                                                                                                              • Membuat sistem informasi persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stock suatu barang secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong ataupun barang yang masih sisa, sehingga bagian purchasing dapat langsung memesan barang ke supplier.

                                                                                                                                                                              • Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan dan pengelolaan stock barang secara keseluruhan.

                                                                                                                                                                              • Membuat suatu sistem agar dapat mengelola pengontrolan laporan persediaan barang berdasarkan priode – priode tertentu.


                                                                                                                                                                            User Requirement

                                                                                                                                                                            Elisitasi Tahap I

                                                                                                                                                                            Merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

                                                                                                                                                                            Tabel 3.9 Tabel Elisitasi Tahap I

                                                                                                                                                                            Elisitasi Tahap II

                                                                                                                                                                            Dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa Requirement yang diberi opsi Innessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                            • M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

                                                                                                                                                                            • D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

                                                                                                                                                                            • I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

                                                                                                                                                                            Tabel 3.10 Tabel Elisitasi Tahap II

                                                                                                                                                                            Elisitasi Tahap III

                                                                                                                                                                            Berdasrkan elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Oprational, Economic) dengan opsi LHM (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

                                                                                                                                                                            • T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan ?

                                                                                                                                                                            • O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

                                                                                                                                                                            • E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

                                                                                                                                                                            Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

                                                                                                                                                                            • H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

                                                                                                                                                                            • M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

                                                                                                                                                                            • L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

                                                                                                                                                                            Tabel 3.11 Tabel Elisitasi Tahap III

                                                                                                                                                                            Final Draft Elisitasi

                                                                                                                                                                            Merupakan bentuk akhir dari tahapan – tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasrkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan Requirement Final Draft yanbg diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem Inventory Barang pada divisi Engineering di PT. PZ. Cussons Indonesia, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                            Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi


                                                                                                                                                                             

                                                                                                                                                                            BAB IV

                                                                                                                                                                            HASIL PENELITIAN

                                                                                                                                                                             

                                                                                                                                                                            Rancangan Sistem Usulan

                                                                                                                                                                            Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan di PT. PZ. Cussons Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur usulan yang akan dijelaskan dalam use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

                                                                                                                                                                            </ol>

                                                                                                                                                                            </ol>

                                                                                                                                                                            Prosedur Sistem Usulan

                                                                                                                                                                            Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan program MySql. Perancangan ini menggunakan Visual Paradigm For UML untuk perancangan sistem Inventory Barang Engineering di PT. PZ. Cussons Indonesia. Sistem yang diusulkan keempat diagram perancangan itu menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

                                                                                                                                                                            </ol>

                                                                                                                                                                            </ol>

                                                                                                                                                                            Use Case Diagram Aplikasi Yang Diusulan

                                                                                                                                                                            Gambar 4.1.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

                                                                                                                                                                            Dapat dijelaskan pada gambar Use Case Diagram diatas yang diusulkan tersebut pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu : produksi, gudang, purchasing, dan Manager Engineering. Dan mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

                                                                                                                                                                            • Prosedur untuk pemesanan barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

                                                                                                                                                                              1. Use Case : Cek stok barang, Purchase Order Request, Buat PO, ACC PO, Kirim PO.

                                                                                                                                                                              2. Actor : Purchasing, Manager engineering, dan Gudang.

                                                                                                                                                                              3. Sekenario :bagian gudang melihat stok barang yang ada digudang lalu login untuk mengecek stok barang. Apabila barang yang dilihat berada pada batas maksimum atau habis maka bagian gudang membuat nota pemesanan barang ke bagaian purchasing yang kemudian diajukan ke General Manager untuk di Acc. Apabila disetujui maka bagian purchasing segera membuat dan mengirim PO ke supplier, tetapi jika tidak disetujui maka nota akan dikembalikan ke bagian gudang.

                                                                                                                                                                                • Prosedur penerimaan barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                  1. Use Case :Kirim Barang, Input Proses Good Receipt (GR), Input Retur Barang.

                                                                                                                                                                                  2. Actor : Gudang.

                                                                                                                                                                                  3. Sekenario :Setelah ada pengiriman barang dari luar yang kemudian diterima oleh bagian gudang. Bagian gudang membuka barang untuk kemudian dicocokkan barang tersebut apakah sesuai dengan PO yang dibuat. Jika barang sesuai maka bagian gudang menginput data penerimaan barang, tapi apabila barang tidak sesuai maka bagian gudang melakukan input data retur barang kemudian dikembalikan ke supplier untuk diganti.

                                                                                                                                                                                    • Prosedur pemakaian barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                      1. Use Case :Meminta Bahan Material, Input Pemakaian Barang.

                                                                                                                                                                                      2. Actor :Produksi dan Gudang.

                                                                                                                                                                                      3. Sekenario :bagian produksi meminta barang pada orang gudang, apabila barang tersedia maka bagian gudang melakukan input pemakaian barang. Jika barang tersebut tidak tersedia atau habis ditempat maka bagian gudang melakukan Request Order kemudian meminta bagian Purchasing untuk membuat PO (Purchase Order).

                                                                                                                                                                                        • Prosedur pembuatan laporan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                          1. Use Case :Laporan Inventory.

                                                                                                                                                                                          2. Actor :Gudang dan General Manager.

                                                                                                                                                                                          3. Sekenario :bagian gudang login terlebih dahulu kemudian memilih menu laporan yang akan dicetak yaitu laporan pemakaian, laporan penerimaan, laporan stok barang, laporan retur barang. Lalu diserahkan kepada General Manager untuk dilihat hasil laporan dalam per bulan.

                                                                                                                                                                                          4. </ul>

                                                                                                                                                                                          </ol> </div>

                                                                                                                                                                                          Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

                                                                                                                                                                                          1. Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                          2. Gambar 4.1.2. Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                            Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure pemesanan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Initial node sebagai objek yang diawali.

                                                                                                                                                                                            • 9 (Sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang melakukan pemesanan barang yang limit stoknya, lalu membuatkan nota secara manual dan menyerahkan ke Manager, apabila Manager menyetujui maka nota langsung diberikan kepada bagian pembelian (Purchasing), tetapi apabila tidak menyetujui maka nota tersebut akan dikembalikan ke bagian gudang.

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Decision Point yang menggambarkan hubungan transisi pada gari General Manager.

                                                                                                                                                                                            • 2 (Dua) Initial Final Node yang merupakan aktifitas dari suatu kegiatan.

                                                                                                                                                                                          3. Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                          4. Gambar 4.1.3. Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                            Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure penerimaan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

                                                                                                                                                                                            • 8 (Delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : setelah bagian gudang menerima barang yang dikirim dari luar lalu melakukan pengecekan barang agar sesuai yang sudah dipesan. Jika sesuai maka barang masuk ke gudang dan diinput kedalam sistem, jika tidak barang akan diretur dan diinput juga ke dalam sistem.

                                                                                                                                                                                            • 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada bagian gudang saat pengecekan barang.

                                                                                                                                                                                            • 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

                                                                                                                                                                                          5. Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                          6. Gambar 4.1.4. Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                            Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure pemakaian barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

                                                                                                                                                                                            • 5 (Lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian produksi membuat nota permintaan barang untuk diserahkan ke bagian gudang, bagian gudang melakukan input data permintaan barang ke dalam sistem. Kemudian bagian produksi menerima barang yang diminta.

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Initial Final Node yang merupakan aktifitas akhir dari suatu kegiatan.

                                                                                                                                                                                            • 3 decission node yang dapat dilakukan oleh Manager

                                                                                                                                                                                            • 2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya

                                                                                                                                                                                            • 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.

                                                                                                                                                                                          7. Activity Diagram Pembuatan Laporan Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                          8. Gambar 4.1.5. Activity Diagram Laporan Barang Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                            Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure laporan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

                                                                                                                                                                                            • 4 (Empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang login pada sistem, lalu membuka menu laporan yang didalamnya terdapat beberapa laporan seperti laporan penerimaan barang, dan lain – lain. Kemudian pilih berkas laporan barang yang akan dicetak, kemudian diserahkan ke bagaian General Manager Engineer.

                                                                                                                                                                                            • 1 (Satu) Initial Final Node yang merupakan aktifitas akhir dari suatu kegiatan.

                                                                                                                                                                                            • </ol>

                                                                                                                                                                                              </ol> </div>

                                                                                                                                                                                              Sequence Diagram Aplikasi Usulan Sistem

                                                                                                                                                                                              1. Squence Diagram diusulkan.

                                                                                                                                                                                              2. Gambar 4.1.6. Squence Diagram 1 Sistem Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                                Dapat dijelaskan pada gambar Squence Diagram diatas sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                                • 4 (Empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pada bagian Produksi, Gudang, Purchasing, dan Manager.

                                                                                                                                                                                                • 3 (Tiga) life line yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. Life line tersebut, yaitu : Barang Puurchase Order (PO), dan Laporan.

                                                                                                                                                                                                • 7 (Tujuh) message yang menggambarkan pengiriman pesan pada sistem tersebut.

                                                                                                                                                                                              3. Sequence Diagram Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                              4. Gambar 4.1.7. Squence Diagram 2 Sistem Yang Diusulkan.

                                                                                                                                                                                                Dapat dijelaskan pada gambar Squence Diagram Login Sistem yang diusulkan diatas, yaitu sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                                • 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pada bagian gudang.

                                                                                                                                                                                                • 8 (Delapan) Life line yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. Life line tersebut yaitu: Login, Home, Barang, Penerimaan Barang, Pemakaian Barang, Retur barang, Laporan, dan Logout.

                                                                                                                                                                                                • 10 (Sepuluh) Message yang menggambarkan pengiriman pesan pada sistem tersebut.

                                                                                                                                                                                              Rancangan Basis Data

                                                                                                                                                                                              Class Diagram yang Diusulkan

                                                                                                                                                                                              Gambar 4.2 Class Diagram Sistem Inventory

                                                                                                                                                                                              Class diagram sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek – objek dengan atribut (Property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class – class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Aplikasi Inventory pada divisi Engineering di PT. PZ Cussons Indonesia.

                                                                                                                                                                                              Spesifikasi Basis Data

                                                                                                                                                                                              Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakkan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                                Nama file : Pengguna

                                                                                                                                                                                                Akronim : -

                                                                                                                                                                                                Isi : data – data mengenai karyawan.

                                                                                                                                                                                                Tipe file : file master

                                                                                                                                                                                                Organisasi : index squential

                                                                                                                                                                                                Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                Panjang record : 58 karakter

                                                                                                                                                                                                Primary key : Username

                                                                                                                                                                                                Table 4.2.1 Pengguna.

                                                                                                                                                                                                  Nama file : Barang

                                                                                                                                                                                                  Akronim : Brg

                                                                                                                                                                                                  Isi : Data Barang

                                                                                                                                                                                                  Tipe file : file master

                                                                                                                                                                                                  Organisasi : index squential

                                                                                                                                                                                                  Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                  Panjang record : 10 karakter

                                                                                                                                                                                                  Primary key : id_barang

                                                                                                                                                                                                  Table 4.2.2 Barang

                                                                                                                                                                                                    Nama file : pemesanan barang (PO)

                                                                                                                                                                                                    Akronim : PO (Purchase Order)

                                                                                                                                                                                                    Isi : mengenai data pemesanan pembelian barang.

                                                                                                                                                                                                    Tipe file : file master

                                                                                                                                                                                                    Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                    Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                    Panjang record : 19 karakter

                                                                                                                                                                                                    Primary key : id_barang

                                                                                                                                                                                                    Table 4.2.3 PO (Purchase Order)

                                                                                                                                                                                                      Nama file : Detai pemesanan barang (PO)

                                                                                                                                                                                                      Akronim : -

                                                                                                                                                                                                      Isi : detail barang yang dipesan.

                                                                                                                                                                                                      Tipe file : file master

                                                                                                                                                                                                      Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                      Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                      Panjang record : 9 karakter

                                                                                                                                                                                                      Primary key : -

                                                                                                                                                                                                      Table 4.2.4 Detai Pemesanan Barang PO (Purchase Order)

                                                                                                                                                                                                        Nama file : Penerimaan barang

                                                                                                                                                                                                        Akronim : terima

                                                                                                                                                                                                        Isi : untuk data penerimaan barang.

                                                                                                                                                                                                        Tipe file : file Transaksi

                                                                                                                                                                                                        Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                        Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                        Panjang record : 19 karakter

                                                                                                                                                                                                        Primary key : Id_PO

                                                                                                                                                                                                        Table 4.2.5 Penerimaan Barang

                                                                                                                                                                                                          Nama file : Detai Penerimaan barang (PO)

                                                                                                                                                                                                          Akronim : -

                                                                                                                                                                                                          Isi : data barang yang diterima

                                                                                                                                                                                                          Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                          Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                          Panjang record : 19 Karakter

                                                                                                                                                                                                          Primary key : -

                                                                                                                                                                                                          Table 4.2.6 Detai Penerimaan Barang

                                                                                                                                                                                                            Nama file : Pemakaian barang (PO)

                                                                                                                                                                                                            Akronim : Pakai

                                                                                                                                                                                                            Isi : data pemakaian barang

                                                                                                                                                                                                            Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                            Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                            Panjang record : 17 karakter

                                                                                                                                                                                                            Primary key : code_barang

                                                                                                                                                                                                            Table 4.2.7 Pemakaian Barang

                                                                                                                                                                                                              Nama file : Detai Pemakaian barang (PO)

                                                                                                                                                                                                              Akronim : -

                                                                                                                                                                                                              Isi : data barang yang dipakai

                                                                                                                                                                                                              Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                              Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                              Panjang record : 10 karakter

                                                                                                                                                                                                              Primary key : -

                                                                                                                                                                                                              Table 4.2.8 Detai Pemakaian Barang

                                                                                                                                                                                                                Nama file : Retur Barang

                                                                                                                                                                                                                Akronim : Retur

                                                                                                                                                                                                                Isi : Data retur pembelian barang

                                                                                                                                                                                                                Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                                Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                                Panjang record : 19 karakter

                                                                                                                                                                                                                Primary key : Code_material

                                                                                                                                                                                                                Table 4.2.9 Retur Barang

                                                                                                                                                                                                                  Nama file : Detail Retur Barang

                                                                                                                                                                                                                  Akronim : -

                                                                                                                                                                                                                  Isi : detail data retur barang

                                                                                                                                                                                                                  Organisasi : Squential

                                                                                                                                                                                                                  Media : harddisk

                                                                                                                                                                                                                  Panjang record : 19 karakter

                                                                                                                                                                                                                  Primary key : -

                                                                                                                                                                                                                  Table 4.2.10 Detai Retur Barang

                                                                                                                                                                                                              </div>

                                                                                                                                                                                                              Rancangan Program

                                                                                                                                                                                                              Dibawah ini adalah tampilan rancangan program yang telah dibuat :

                                                                                                                                                                                                              1. Tampilan Awal Login.

                                                                                                                                                                                                              2. Gambar 4.3 Rancangan Prototype Login.

                                                                                                                                                                                                              3. Prototype Form Grafik Jumlah Stock Barang.

                                                                                                                                                                                                              4. Gambar 4.4 Rancangan Prototype Grafik Jumlah stock barang.

                                                                                                                                                                                                              5. Prototype Form Halaman Data Barang.

                                                                                                                                                                                                              6. Gamar 4.5 Rancangan Prototype Halaman Data Barang.

                                                                                                                                                                                                              7. Prototype bagian produksi penerimaan.

                                                                                                                                                                                                              8. Gamar 4.6 Rancangan Prototype produksi penerimaan.

                                                                                                                                                                                                              9. Prototype Data Pemakaian Barang Pada Karyawan.

                                                                                                                                                                                                              10. Gamar 4.7 Data Pemakaian Barang.

                                                                                                                                                                                                              11. Prototype bagian manajer.

                                                                                                                                                                                                              12. Gambar 4.8Prototype Laporan Barang Untuk Manager

                                                                                                                                                                                                              </ol>

                                                                                                                                                                                                              Konfigurasi Sistem Usulan

                                                                                                                                                                                                              1. Spesifikasi Software

                                                                                                                                                                                                                • Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (64BIT)

                                                                                                                                                                                                                • Notepad++

                                                                                                                                                                                                                • Xampp (MySQL) for database

                                                                                                                                                                                                              2. Hak Akses (Brainware)

                                                                                                                                                                                                                • Admin Gudang

                                                                                                                                                                                                                • Admin Produksi

                                                                                                                                                                                                                • Purchasing

                                                                                                                                                                                                                • Manager

                                                                                                                                                                                                              Testing

                                                                                                                                                                                                              Metode Implementasi

                                                                                                                                                                                                              Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

                                                                                                                                                                                                              Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

                                                                                                                                                                                                              1. Pengujian Error Handling

                                                                                                                                                                                                              2. Table 4.5.2.1 Error Handling

                                                                                                                                                                                                              3. Pengujian Black Box

                                                                                                                                                                                                              4. Table 4.5.2.2 Uji coba Black Box

                                                                                                                                                                                                              </ol>

                                                                                                                                                                                                              Evaluasi

                                                                                                                                                                                                              Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

                                                                                                                                                                                                              Schedule Penelitan

                                                                                                                                                                                                              Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal – hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah – langkah kegiatan penerapannya. Langkah – langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk table dari schedule implementasi adalah sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                                              Tabel 4.6 Schedulle Implementasi.

                                                                                                                                                                                                              Estimasi Biaya

                                                                                                                                                                                                              Biaya penelitian ini dirinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain:

                                                                                                                                                                                                              Tabel 4.6 Schedulle Implementasi.

                                                                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                                                                              BAB V

                                                                                                                                                                                                              PENUTUP

                                                                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                                                                              Kesimpulan

                                                                                                                                                                                                              Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

                                                                                                                                                                                                              Berikut adalah prihal rumusan masalah mengenai sistem Inventory barang pada divisi engineering di PT. PZ Cussons Indonesia adalah sebagai berikut :

                                                                                                                                                                                                              1. Melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang di dalam gudang engineering yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat bisa meminimalisir penumpukan – penumpukan barang yang belum digunakan. Dan perhitungan sisa stock barang di gudang yang sebelumnya dilakukan dengan cara menghitung langsung stock – stock barang di gudang menjadi lebih mudah melihat stock dengan adanya sistem terkomputerisasi.

                                                                                                                                                                                                              2. Data laporan yang berkaitan dengan inventory barang, yaitu laporan pemesanan, penerimaan dan permintaan pada barang yang ada pada PT. PZ Cussons Indonesia saat ini masih kurang efektif dikarenakan hanya menggunakan kertas sebagai media arsipnya dan membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pengelolaan data barang sehingga yang diharapkan sulit untuk tercapai.

                                                                                                                                                                                                              3. Menciptakan suatu sistem inventory barang yang terkomputerisasi mampu membantu perusahaan dalam mengurangi kesalahan – kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan yang sering sekali dilakukan oleh manusia (Human Error). Pengelolaan data pada sistem yang diusulkan lebih terjamin kebenarannya, dengan adanya pengontrolan data barang yang lebih baik dan data – data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu kebenarannya sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kesalahan – kesalahan dalam data inventory pada bagian gudang di perusahaan tersebut.

                                                                                                                                                                                                              Saran

                                                                                                                                                                                                              1. Karena informasi yang disajikan pada dasarnya berasal dari data masukan, maka sebelum memasukan data harus dilakukan pengecekan terhadap kebenaran data barang agar informasi yang di inginkan benar – benar sesuai dengan keinginan si pengguna.

                                                                                                                                                                                                              2. Dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem baru yang akan digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data pada perusahaan.

                                                                                                                                                                                                              3. Penggunaan komputer dalam pengolahan data harus digunakan secara lebih maksimal agar efesiensi dalam pekerjaan dapat dioptimalkan.

                                                                                                                                                                                                              4. Perlu dibuatkannya no. barcode barang sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam menginput barang masuk ke dalam gudang dan juga mempermudah karyawan dalam mengambil barang yang ingin dibutuhkan di gudang.

                                                                                                                                                                                                              5. Diharapkan dengan data – data yang telah diolah, dilakukan back-up data untuk menjamin keamanan dan menjaga dari hal – hal yang tidak diinginkan.

                                                                                                                                                                                                              6. Factor ketelitian dan kecermatan dalam mengelola data informasi.

                                                                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                                                                                                              Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi. Widuri Herowati. (03 Oktober 2017)

                                                                                                                                                                                                              Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011. Widuri Shodiqin. (05 Oktober 2017)

                                                                                                                                                                                                              Mckay, Alison, George N Stiny, Alan De Pennington. 2016. Priciples For The Definition Of Design Structures. Prancis: International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Widuri Solehudin. (12 Oktober 2017)

                                                                                                                                                                                                              Aisyah, kalbuana, 2011. Jurnal CCIT. Vol. 4, (24 Oktober 2017)

                                                                                                                                                                                                              Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika. (01 November 2017)

                                                                                                                                                                                                              Sutabri, tata.2012. “Konsep Sistem Informasi”.Edisi ke1,Yogyakarta:Penerbit Andi. Widuri Solehudin. (11 November 2017)

                                                                                                                                                                                                              Joni, I Made, Budi Raharjo. 2011 Pemrograman C dan Implementasinya. Informatika Bandung. Widuri Asep Nugraha 2016. (19 November 2017)

                                                                                                                                                                                                              Jaza, Khaerul dan Elzet. 2014. Perancangan Program Inventory Material Pada PT. Hikari Metalindo Pratama Cikarang Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Jurnal Bina Sarana Informatika Vol. 1, No. 1, 19 November 2014. Widuri Asep Nugraha 2016. (25 November 2017)

                                                                                                                                                                                                              Tiara, Khanna 2014. PERANCANGAN SISTEM MONITORING GUDANG PADA PT. INTERINDO BERBASIS WEB (PHP). Tangerang. STMIK Raharja. (02 Desember 2017)

                                                                                                                                                                                                              Windy Lia Safitri, 2015. Perancangan sistem informasi persediaan keluar masuk barang pada samat teknik mandiri Tangerang. (09 Desember 2017)

                                                                                                                                                                                                              Junaidi , Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. (23 Desember 2017)

                                                                                                                                                                                                              Rusdah Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Widuri Evi Hana. (24 Desember 2017)

                                                                                                                                                                                                              Evi Hana, 2015. Pengembangan sistem inventory laboratorium single sign on laboratorium digital, fungsi persediaan. (30 Desember 2017)

                                                                                                                                                                                                              Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika. (31 Desember 2017)