Widuriter

Dari widuri
Revisi per 29 Januari 2015 00.32 oleh AaEzha (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW '''</P></div> <div...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

CV. KARYA DWI PUTRI

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1014464391
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

CV. KARYA DWI PUTRI

Disusun Oleh :

NIM
: 1014464391
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 27 Januari 2015
Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si)
       
(Giandari Maulani M.kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

CV. KARYA DWI PUTRI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014464391
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 27 Januari 2015
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si )
   
(Giandari Maulani M. Kom )
NID : 10001
   
NID : 05061

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

CV. KARYA DWI PUTRI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014464391
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 27 Januari 2015
Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

CV. KARYA DWI PUTRI

Disusun Oleh :

NIM
: 1014464391
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 27 Januari 2015

 
 
 
NIM : 1014464391

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Dalam era globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, sistem informasi yang efektif dan akuntabilitas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai penunjang sukses serta berhasilnya sebuah rencana yang di inginkan oleh sebuah perusahaan. Dalam CV. Karya Dwi Putri pemasukan maupun pengeluaran keuangan yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan sistem manual (dengan menggunakan Microsoft excel) belum menggunakan sistem informasi. Dengan demikian adanya kebutuhan sistem informasi yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan suatu sistem yang baik agar memudahkan semua proses. Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehinggga di capai efesiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data. Sistem Informasi cash flow berbasis komputerisasi menggunakan bahasa pemograman PHP, dan menggunakan database MySQL. Visual Basic sebagai interface untuk admin dan user. Agar laporan cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan berjalan efektif dan efesien.

Kata Kunci: cash flow keuangan, CV. Karya Dwi Putri, Sistem Informasi

 

ABSTRACT

In the era of globalization and the modernization of the increasingly rapid, effective information systems and accountability highly needed by companies as successful as well as a successful supporting a plan that in the desire by a company. In CV. Karya Dwi Putri financial expenditure and income ' is currently using a computer but still using the manual system of processing (using Microsoft excel) are not using information systems. Thus the need information system was further improved, longer then needed a good system that facilitates all processes. The use of computers as a tool for data processing can increase the speed of the work sehinggga in the efficient use of energy and time to accomplish the process data. Cash flow-based information systems computerized programming language PHP, and uses MySQL database. As a Visual Basic interface to the admin and user. Order acceptance and cash flow reports.

Keywords : financial cash flow, Paper Princess Dwi CV, information systems.

   

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada illahi rabbi Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN CV. KARYA DWI PUTRI” dengan baik.

Tujuan penulisan Kuliah Skripsi ini dibuat sebagai syarat lulus dari Jurusan Sistem Informasi Komputer Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, mengambil data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua I (Puket I) Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur Bidang Akademik AMIK Raharja Informatika.
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Komputer Akuntansi
  6. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi
  7. Ibu Giandari Maulani M. Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak Rohman, selaku Direktur CV. Karya Dwi Putri. Yang sudah sangat membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi.
  10. Kedua orang tua, kakak dan saudara, keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 27 Januari 2015
SITI MAESAROH
NIM. 1014464391

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2. Elisitasi tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi tahap III

Tabel 3.4. Final Draf Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel Pemasukan

Tabel 4.2. Tabel Pengeluaran

Tabel 4.3. Tabel Proyek

Tabel 4.4. Tabel Supplier

Tabel 4.5. Tabel User

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem laporan arus kas

Gambar 3.3. Activity Diagram laporan arus kas

Gambar 3.4. Sequence Diagram

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.3. Sequence Diagram untuk Direktur

Gambar 4.4. Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.5. Activity Diagram untuk Direktur

Gambar 4.6. Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.7. Tampilan Menu Utama

Gambar 4.8. Tampilan Login Admin

 

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

 

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecepatan penyampaian informasi dan akses data merupakan satu media pendukung suatu organisasi untuk memenangkan persaingan. Karenanya analisa suatu sistem informasi yang tepat dan optimal akan mampu meningkatkan kinerja organisasi, yang pada akhirnya nanti dengan dukungan aspek-aspek yang lain akan mampu mewujudkan suatu kemajuan bagi organisasi tersebut.

Proses transaksi yang biasanya dilakukan secara manual tidak lagi menjadi pilihan utama apalagi bagi suatu perusahaan. Sistem informasi adalah alternatif yang paling cocok untuk memberikan data yang akurat dan memiliki tingkat sekuritas yang terjamin.

CV. Karya Dwi Putri adalah sebuah perusahaan dengan jenis usaha jasa kontraktor, supplier, perdagangan umum dan lain-lain. Perusahaan CV. Karya Dwi Putri berdiri pada tanggal 23 juni 2003 yang didirikan oleh Bapak. Rohman Sebagai Ketua Direktur dan Bapak. Nawawi sebagai Komanditer dan di Notariskan oleh Bapak. Bambang Suwondo, S.H. di kantor notaris yang beralamat Jl. Veteran Raya D-12 No. 16, Komp. Kehakiman – Tangerang 15117.

Kemudian pada tanggal 26 januari 2007 perusahaan CV. Karya Dwi Putri mengadakan perubahan masuk dan keluar sebagai persero dan perubahan anggaran dasar perseroan komanditer yaitu Bapak Nawawi digantikan oleh Bapak Mulyadi sebagai komanditer di perusahaan CV. Karya Dwi Putri yang di Notariskan oleh Ibu Titi Sulistyiowati, SH. Di kantor notaris yang beralamat Jl. Serpong Km. 10 – Tangerang 15325 Dan hingga sampai saat ini perusahaan CV. Karya dwi putri masi berdiri tetapi perusahaan ini masi mempunyai banyak kendala dalam usahanya salah satunya adalah dalam mengelola keuangan perusahaan

Dalam CV. Karya Dwi Putri pemasukan maupun pengeluaran keuangan yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan sistem manual (dengan menggunakan Microsoft excel) belum menggunakan sistem informasi.

Dengan demikian adanya kebutuhan informasi yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan suatu sistem yang baik apabila akan memudahkan semua proses. Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga dicapai efesiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data.

Demikian data juga yang dirasakan CV. Karya Dwi Putri yang bergerak di bidang usaha jasa kontraktor, supplier, perdagangan umum dan lain-lain. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk memiih “Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran keuangan Pada CV. Karya Dwi Putri” sebagai judul Skripsi.

 

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dilapangan untuk mencegah frekuensi kerusakan pada mesin Belt Conveyor Loader (BCL), sehingga equipment dapat berfungsi secara optimal.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana proses sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sedang berjalan pada saat ini pada CV. Karya Dwi Putri?
  2. Apakah sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan saat ini yang di pakai oleh CV. Karya Dwi Putri sudah optimal?
  3. Bagaimana cara membuat perancangan sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan yang efektif dan efesien?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka dalam melakukan penelitian hanya dibatasi pada perancangan sistem informasi cash flow pendapatan dan pengeluaran keuangan di CV. Karya Dwi Putri, Karena masalah keuangan di perusahaan ini masi sangat manual.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis sebelumnya, maka dapat diuraikan beberapa tujuan diantaranya:

  1. Tujuan Individu
    1. Memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai Skripsi di STMIK RAHARJA.
    2. Menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    3. Memperbaiki sistem kerja perbaikan alat yang ada di PT GAPURA ANGKASA.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Agar kerusakan lebih cepat diinformasikan.
    2. Agar penanganan kerusakan alat lebih maksimal.
    3. Agar system deteksi dapat berjalan secara maksimal.
  3. Tujuan Operasional
    1. Agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
    2. Agar mekanik dan operator lebih cepat respon pada saat terjadi masalah kerusakan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Individu
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi mekanik dan operator.
    3. Memberikan terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di STMIK RAHARJA.
  2. Manfaat Fungsional
    1. Mempermudah dalam pendeteksian kerusakan.
    2. Menambah device yang bisa mengurangi terjadinya engine overheat pada Belt Conveyoy Loader (BCL).
  3. Manfaat Operasional
    1. Dapat menghemat biaya perbaikan alat.
    2. Menghemat waktu dan tenaga perbaikan alat.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan metode pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

  2. Wawancara

    Merupakan metode Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide ( panduan wawancara ) untuk memperoleh keterangan.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku- buku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu dalam menganalisa dan mendesain suatu struktur .

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Dalam metode penelitian ini penulis menganalisa system yang sudah ada dengan beberapa pertimbangan, seperti bagaimana cara kerja equipment, system yang ada pada equipment, serta komponen yang membangun system equipment juga kekurangan dari system equipment tersebut dilapangan. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion,Place, People, Process, dan Physical Evidence. Dengan menggunakan metode analisa ini maka penelitian ilmiah dapat dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan bagan alir program ( flowchart program ).

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan SKRIPSI ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, ruang lingkup kerja CV. Karya Dwi putri dan struktur organisasi, analisis kontrol, dan analisis perangkat sistem serta tata laksana sistem yang berjalan saat ini masih manual.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk UML Yang Diusulkan, Analisa Proses, Spesifikasi Proses, Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan, Rancangan Kontrol Sistem Yang Diusulkan, Sarana Pengolahan Data, Spesifikasi Hardware Dan Software, Rancangan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi dan saran-saran terhadap sistem yang diusulkan dan kesan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

konsep Dasar Perancangan

Dalam Jurnal CCIT yang di teliti oleh Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana pada tahun (2010:203), dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle” (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan design”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

Perancangan Sistem Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

Analisa Sistem Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

3. Perancangan Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terhadap 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi dan perancangan program.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sutarman (2012:13),“sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tata Sutabri (2012:10), “Secara sederhana, suatu sistem dapat di artikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1],, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Menurut Sutabri (2012:22), Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Gambar22SistemTertutup_zps474a750d.jpg

    Sumber : Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.3. Sistem Tertutup

    Gambar23SistemTerbuka_zpsf499acc3.jpg

    Sumber : Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.4. Sistem Terbuka

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Gambar24Daurhidupsistem_zps7c8f252b.jpg

Sumber : Sutabri (2012:29)[1]

Gambar 2.5. Daur Hidup Sistem

 

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga merekamempunyai arti bagi si penerima”.

Dalam Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk pada tahun (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

2. Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[1], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu
      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
    3. Informasi yang bernilai
      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
    2. Informasi masa kini
      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
  3. Informasi Berdasarkan Sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas
      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

3. Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[1], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan Waktu
    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Menurut Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

4. Komponen-komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5)[3], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

 

Konsep Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13),”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)
    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok keluaran (output block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (technology block)
    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis data (database block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)
  6. Blok kendali (control block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)

2. Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Gambar25LangkahAnalisisSistem_zpsfc48c857.jpg

Sumber : Taufiq (2013:160)[2]

Gambar 2.6. Langkah Analisis Sistem

<

Konsep Dasar Unified Modeling Languange (UML)

1. Definisi UML

Menurut Nogroho (2011:119)[4], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut Rosa (2013:133)[5], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268)[6], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe-tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268)[6], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
  1. Aktor
    Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:
    1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
    2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
    3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
  2. Use Case
    Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
    1. Use Case Relationship
      Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.
    2. Association/Directed Association
      Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
    3. Generalization/Pewarisan
      Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
  3. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
    1. Activity
      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
    2. Transition
      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.
    3. Decision
      Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
    4. Sychromization Bar
      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
  4. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
    Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
  5. Class Diagram
    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

 

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[7], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno, dan kawan-kawan (2011:302)[8], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[8] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[7], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).
    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
  2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.
    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.
    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

4. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[7], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

5. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[7], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

  1. Masalah ruang lingkup
    Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
  2. Masalah pemahaman
    Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
  3. Masalah perubahan
    Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

 

Teori Khusus

Konsep DasarCash Flow

Menurut Ajeng ,Wind (2013:89-91), “Laporan arus kas (Cash Flow) adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas”. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Berikut adalah beberapa aktivitas yang menyebabkan arus kas masuk atau keluar:

Konsep Dasar Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan adalah “laporan keuangan merupakan dari proses laporan keuangan.” Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan.</p>
Menurut Ramdhani (2011:73), “laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Konsep Dasar Basis Data

Menurut Untung Rahardja,(2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”
Menurut Wahana komputer (2010:24), ”Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudangsedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review
Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[8], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.</P>
Menurut Semiawan (2010:104)[9], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:
Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.
2. Langkah-langkah Literature Review
Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[8], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.
3. Tujuan Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[8], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

4. Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22)[8], jenis-jenis penelitian yaitu:
  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
    Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.
    1. Penelitian Dasar
      Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
    2. Penelitian Terapan
      Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
    3. Penelitian Evaluasi
      Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.
  2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
    Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:
  1. Penelitian Deskriptif
    Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
  2. Penelitian Prediktif
    Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
  3. Penelitian Improftif
    Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
  4. Penelitian Eksplanatif
    Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
  5. Penelitian Eksperimen
    Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
  6. Penelitian Ex Post Facto
    Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
  7. Penelitian Partisipatori
    Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
  8. Penelitian dan Pengembangan
    Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

  1. Skripsi disusun oleh Arif Kunto Wibisono [2011] yang berjudul “Analisis dan Pembuatan Aplikasi Akuntansi Berbasis Web pada IIUC”, pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, penelitian ini lebih menitikberatkan pada penginputan secara online dan sharing informasi akuntansi berupa laporan ke manajer melalui web resmi IIUC. Sehingga laporan hasil inputan keuangan bisa dilihat oleh manajer di mana saja dan kapan saja. Karena web menjadi sangat penting saat penyajian laporan yang tidak terbatas oleh waktu dan tempat, maka analisa ini mutlak diperlukan. Korelasi penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah aplikasi laporan keuangan yang akan dibuat oleh penulis menggunakan web agar penyajian laporan bisa menembus waktu dan ruang.
  2. Skripsi oleh Siti Saridatur Rohmi [2010] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan pada PT. Tangerang Tirta Manunggalpada tahun 2010, pada STMIK Raharja. Penelitian ini dilakukan karena dalam perusahaan tersebut terdapat banyak dokumen untuk penginputan data keuangan yang sama. Sehingga sulit untuk mencari data tersebut ketika suatu waktu dibutuhkan. Laporan keuangannya dibatasi pada jurnal umum, laporan laba rugi dan neraca saldo setiap bulan.Korelasi penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah kecepatan dan ketepatan dalam membuat laporan keuangan yang dibutuhkan, serta menghindari redudance dalam data. Kemudahan dalam mencari data tertentu juga sangat penting sehingga penelitian ini menjadi referensi bagi penulis
  3. Skripsi disusun oleh Sudi Hartati [2010] yang berjudul “Perancangan Sistem Penyajian Laporan Realisasi Anggaran pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang”. Pada STMIK Raharja. Penelitian ini dibatasi pada laporan realisasi anggaran untuk mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan karena sering terjadi penumpukan atau penggandaan data.Korelasi penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah penelitian ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan yang sama dalam perancangan dan penyajian laporan keuangan.
  4. Skripsi disusun oleh Jacob [2012] yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Klien pada Herman Josept Consultant” pada Universitas Bina Nusantara. Penelitian ini dilakukan karena laporan keuangan masih manual dengan excell sehingga hasil dari penelitian ini adalah aplikasi baru yang bisa membantu dalam pembuatan laporan keuangan dan meminimalisasi human error.Korelasi penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah karena situasi yang sama yang terjadi saat ini pada tempat yang penulis observasi, sehingga penelitian ini menjadi salah satu referensi penulis. Diharapkan dari penelitian ini akan meminimalisir human errorkesalahan pada penginputan dan penyajian laporan keuangan per bulan dan per tahun.
=
BAB III
=
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
==Gambaran Umum CV. Karya Dwi Putri==

CV. Karya Dwi Putri adalah sebuah perusahaan dengan jenis usaha jasa kontraktor, supplier, perdagangan umum dan lain-lain. Perusahaan CV. Karya Dwi Putri berdiri pada tanggal 23 juni 2003 yang di dirikan oleh Bapak. Rohman Sebagai Ketua Direktur dan Bapak. Nawawi sebagai Komanditer dan di Notariskan oleh Bapak. Bambang Suwondo, S.H. di kantor notaris yang beralamat Jl. Veteran Raya D-12 No. 16, Komp. Kehakiman – Tangerang 15117.

===Sejarah Singkat===

CV. Karya Dwi Putri adalah sebuah perusahaan dengan jenis usaha jasa kontraktor, supplier, perdagangan umum dan lain-lain. Perusahaan CV. Karya Dwi Putri berdiri pada tanggal 23 juni 2003 yang di dirikan oleh Bapak. Rohman Sebagai Ketua Direktur dan Bapak. Nawawi sebagai Komanditer dan di Notariskan oleh Bapak. Bambang Suwondo, S.H. di kantor notaris yang beralamat Jl. Veteran Raya D-12 No. 16, Komp. Kehakiman – Tangerang 15117.

Kemudian pada tanggal 26 januari 2007 perusahaan CV. Karya Dwi Putri mengadakan perubahan masuk dan keluar sebagai pesero dan perubahan anggaran dasar perseroan komanditer yaitu Bapak Nawawi di gantikan oleh Bapak Mulyadi sebagai komenditer di perusahaan CV. Karya Dwi Putri yang di Notariskan oleh Ibu Titi Sulistyiowati, SH. Di kantor notaris yang beralamat Jl. Serpong Km. 10 – Tangerang 15325 Dan Hingga sampai saat ini perusahaan CV. Karya dwi putri.

Perusahaan ini mengerjakan pekerjaan (proyek) dalam 1 tahun lebih dari 10 macam proyek, contohnya:

  1. Saluran irigasi
  2. Paving Blok
  3. SPAL
  4. Pengadaan alat tulis
  5. Betonisasi
  6. Pengadaan bibit pertanian
  7. Pengadaan bibit peternakan
  8. Pengadaan penerangan jalan umum
  9. Pembangunan sekolah
  10. Pembangunan posyandu
  11. Pengadaan genset (desel)
  12. Pembangunan puskesmas
  13. Pembangunan Rumah Sakit
===Struktur Organisasi===

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan CV. Karya Dwi Putri mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Karya Dwi Putri

===Tugas dan Wewenang===
  1. Direktur
    1. Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari.
    2. Mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut rugi laba perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran.
  2. Komanditer
    1. Menangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara merancanakan, mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran dana sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi.
    2. Menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain engenai kedudukan keuangan perusahaan.
    3. Mengevaluasi laporan tahunan.
  3. Tenaga Ahli atau Tenaga Tekhnik
    Tugas seorang Tenaga Ahli adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian sebagai berikut:
    1. Pengarahan (direction) yang mencangkup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi dan lain-lain.
    2. Rancangan organisasi dan pekerjaan.
    3. Seleksi pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
    4. Sistem komunikasi dan pengendalian.
  4. Marketing
    Menyusun program dan strategi pemasaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
  5. Pelaksana
    Pelaksana mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
    1. Bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
    2. Mempelajari gambar dan spesipikasi proyek.
    3. Melakukan persipan lapangan, termasuk pengukuran.
    4. Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.
    5. Memebrikan perintah kepada pembantu pelaksana/mandor.
    6. Dapat membuata opname borongan.
    7. Membuat rekapitulasi kebutuhan matrial diproyek.
  6. Logistic
    1. Mempelajari spesipikasi material dan jadwal penggunaan material.
    2. Membuat jadwal pengadaan material, berdasarkan jadwal penggunaannya.
    3. Melakukan pengadaan material sesuai jadwal.
  7. Administrasi
    Tugasnya meliputi admin, logistic dan lainnya yang mendukung pelaksanaan administrasi berjalan lancar.
    Tugas detailnya yaitu:
    1. Menjaga dan mengupdate informasi administrasi mulai dari office supply, stationaries.
    2. Mempersiapkan arrangement meeting detail, absensi staff, serta melakukan hal-hal seperti surat menyurat dengan staf lainnya.

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi pengelolahan data cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sistemnya masih belum sempurna yaitu masih hanya menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan penggunaan komputer belum secara maksimal, prosesnya meliputi input data penerimaan dan pengeluaran kas secara manual.

Analisa Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan CV. Karya Dwi Putri ini membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem pendataan serta rekapitulasi data penerimaan dan pengeluaran keuangan di perusahaan CV. Karya Dwi Putri yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan bendahara dan Direktur secara maksimal, cepat, tepat, akurat dan terbarukan serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sarana pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan CV. Karya Dwi Putri

  1. Sistem informasi pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan yang telah ada harus dilakukan secara manual oleh seorang bendahara setiap bulannya, dan dibutuhkan ketelitian serta pemahaman yang detail, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, kelemahan dan kekurangan pada sistem pengolahan data-datanya, diantaranya adalah datanya tidak falid, dan data tidak tepat, banyak data yang tidak beraturan/terorganisir atau hilang, menyebabkan laporan menjadi terhambat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat rancangan program sistem informasi pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan, dimana setiap bulannya setelah melakukan pembayaran gaji karyawan serta pembayaran bahan matrial data tersebut telah diperbaharui secara otomatis oleh sistem maka bendahara hanya melakukan verifikasi atas kebenaran data tersebut dan menjadikannya sebagai bahan laporan.
  2. Menerapkan perancangan sistem informasi komputerisasi tersebut pada CV. Karya Dwi Putri, sehingga dapat digunakan oleh bendahara.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam penelitian Sistem Pengolahan Data penerimaan dan pemasukan keuangan dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut:

  1. Kelebihannya yaitu prosedur dan data selama digunakan telah memenuhi kebutuhan olah data keuangan di perusahaan.
  2. b. Kekurangannya yaitu proses dalam sistem pengolahan data yang sedang berjalan telah menggunakan komputer, namun sistem yang ada belum tertata dengan baik dan sebagian masih dikerjakan secara manual seperti pengisian penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sedang berjalan telah menggunkan komputer, namun masih menggunakan Microsoft Excel sehingga keakuratan laporan belum optimal.

Pembuatan alat

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor: Pentium IV 2,60 Ghz
  2. Monitor  : LCD 17” LG
  3. Mouse  : Logitech.
  4. RAM  : 521 Mb
  5. VGA Card  : External ATI Radeon 256 Mb
  6. HD  : 40 Gb.
  7. Keyboard  : PS 2 Compatible.
  8. Prosessor Core I3
  9. Printer  : Epson LQ 2180

Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Visual Basic
  2. Microsoft Office OS.X
  3. Adobe Dreamweafer CSS
  4. My SQL

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Analisa Sistem Berjalan pada Unified Modeling Language (UML)

Gambar32usecaseIdiagramkerusakan_zpsdf3cdb0d.jpg

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem laporan arus kas

Keterangan Gambar 3.2:

  1. 1 (satu ) System, yang mencakup kegiatan penyusunan laporan arus kas.
  2. 2 (dua) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu administrasi kantor dan Direktur.
  3. 2 (dua) Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya catat transaksi, membuat laporan.
  4. 1 (satu) Extend, yang di lakukan oleh aktor-aktor tersebut yaitu menyerahkan laporan.

2. Analisa Sistem Berjalan pada Activity Diagram

Gambar33ActivityDiagramPelaporan_zps78fc60da.jpg

Gambar 3.3. Activity Diagram laporan arus kas

Keterangan Gambar 3.3:

  1. Activity Diagram laporan arus kas
      1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
      2. 6 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    3. Analisa Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

    Gambar35SequenceDiagram_zps262f1591.jpg

    Gambar 3.5. Sequence Diagram

    Keterangan Gambar 3.5:

    1. 1 Life Line antarmuka yaitu laporan
    2. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin kantor dan Direktur.
    3. c. 7 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya mencatat transaksi, membuat laporan transaksi, menyerahkan laporan kepada Direktur, Direktur menerima laporan, Direktur memeriksa laporan bulanan, Direktur memeriksa laporan tahunan dan Direktur Acc laporan.

    User Requirement

    Elasitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak B2TE, menghasilkan beberapa kebutuhan untuk membangun sistem yang diinginkan, kebutuhan-jebutuhan tersebut disusun ke dalam elasitasi tahap I yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I

    ELISITASITAHAP1001_zpsfec15d24-1.jpg

    Elasitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Requirement yang diberi opsi I (Inessential) akan dieliminasi.

    Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II

    ELISITASITAHAP1001_zpsfec15d24-1.jpg

    Keterangan :

    M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

    D (Desirable) : Diinginkan atau tidak perlu penting

    I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi

    Elasitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III. Requirement yang lolos akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Yang diberi opsi H (High) akan dieliminasi.

    Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III

    ELISITASITAHAPIII001_zps1448f6a1-1.jpg

    Keterangan :

    T : Technical

    O : Operating

    E : Economic

    L : Low

    M : Middle

    H : High

    Elasitasi Tahap Final

    Tabel 3.10. Elisitasi Tahap Final

    ELISITASITAHAPFINAL001_zpsca369ffa-1.jpg

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    UseCaseDeteksiSuhuMesin_zps4f43ab98.jpg

    Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

    Keterangan Gambar 4.1:

    1. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses Cash Flow
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin dan Direktur.
    3. 9 use case yang dilakukan oleh actor.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    ActivityDiagramDeteksiSuhuMesin_zps32c0a87c.jpg

    Gambar 4.2. Sequence Diagram yang diusulkan

    Keterangan Gambar 4.2:

    1. Sequence Diagram
    2. 8 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.
    3. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu calon Admin dan Direktur.
    4. 20 message berkomunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
    5. . Sequence diagram yang diusulkan untuk Direktur

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    ActivityDiagramDeteksiSuhuMesin_zps32c0a87c.jpg

    Gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan

    Keterangan Gambar 4.4:

    1. Activity Diagram' Admin
    2. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
    3. 10 action yang menggambarkan eksekusi kegiatan proses Cash Flow.
    4. 2 fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
    5. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    Keterangan Gambar 4.5:

    1. Activity Diagram' Direktur
    2. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
    3. 9 action yang menggambarkan eksekusi kegiatan proses Cash Flow.
    4. 2 fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
    5. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    Class Diagram Yang Diusulkan

    ActivityDiagramDeteksiSuhuMesin_zps32c0a87c.jpg

    Gambar 4.3. Class Diagram yang diusulkan

    Keterangan Gambar 4.4:

    1. Class Diagram
    2. 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
    3. 4 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Rancangan Program

    PROGRAM1_zps0f03b3a2-1.jpg

     

    PROGRAM2_zps26ea478d-1.jpg

     

    PROGRAM3_zpsa8454490.jpg

    Gambar 4.5. Rancangan Program

     

    Rancangan Prototipe

    DIAGRAMBLOKOK_zps1a5cd166.jpg

    Gambar 4.6. Diagram Blok

     

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang Cash Flow penerimaan dan pengeluaran keuangan di CV. Karya Dwi Putri adalah sebagai berikut:

    1. Dilihat dari sistem yang berjalan saat ini dirasa masi kurang baik dikarenakan masi menggunakan sistem manual dengan cara pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel
    2. Sistem yang berjalan saat ini belum optimal karena belum dapat mengelola data dengan efektif dan efesien, sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat.
    3. Sistem Informasi cash flow berbasis komputerisasi menggunakan bahasa pemograman PHP, dan menggunakan database MySQL. Visual Basic sebagai interface untuk admin dan user. Agar laporan cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan berjalan efektif dan efesien.

    5.2. Saran

Saran

Untuk dapat mengatasi masalah yang ada dan sebagai salah satu alternatif solusi maka ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu:

  1. Untuk menjalankan sistem terkomputerisasi diperlukan tenaga yang ahli dalam bidangnya, untuk itu diperlukan pelatihan atau training tentang sistem yang akan dipakai atau tentang pemprograman agar mempunyai tenaga ahli yang handal dalam bidangnya.
  2. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar kesalahan data bisa diminimalkan.
  3. Agar selalu menggunakan proteksi file, karena hal ini sangat Bergama untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut.

Kesan

Berdasarkan pengalaman yang dirasakan oleh penulis selama penelitian di Perusahaan CV. Karya Dwi Putri adalah sebagai berikut:

1. Penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan yang baru diperusahaan CV. Karya Dwi Putri.

2. Penulis juga sangat berterimakasih kepada Bendahara dan Direktur perusahaan CV. Karya Dwi Putri yang sudah membantu penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  4. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  5. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  6. 6,0 6,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  9. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

AaEzha