Wawwww

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI

BERBASIS SARANA PENERTIBAN LISTRIK PADA PT GRAHA

BARA LESTARI BERMITRA KEPADA

PT PLN (PERSERO)



SKRIPSI






Disusun Oleh :


NIM
: 1621494152
NAMA



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2020/2021



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PPERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI BERBASIS WEB

SARANA PENERTIBAN LISTRIK PADA PT GRAHA

BARA LESTARI BERMITRA KEPADA

PT PLN (PERSERO)

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1621494152
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2021

Dekan
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
           
           
           
           
(Dr.Po Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PPERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI BERBASIS WEB

SARANA PENERTIBAN LISTRIK PADA PT GRAHA

BARA LESTARI BERMITRA KEPADA

PT PLN (PERSERO)

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1621494152
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA.2020/2021

</div>

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2021

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Drs.Sugeng Widada, M.Si.)
   
NID : 06098
   
NID : 14024

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PPERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI BERBASIS WEB

SARANA PENERTIBAN LISTRIK PADA PT GRAHA

BARA LESTARI BERMITRA KEPADA

PT PLN (PERSERO)

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1621494152
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA.2020/2021

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(......)
 
(......)
 
(........)
NID : .....
 
NID : ......
 
NID : .......

|

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PPERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI BERBASIS WEB

SARANA PENERTIBAN LISTRIK PADA PT GRAHA

BARA LESTARI BERMITRA KEPADA

PT PLN (PERSERO)

Disusun Oleh :

NIM
: 1621494152
Nama
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Februari 2021

 
 
 
 
NIM : 1621494152

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Teknologi media informasi pada saat ini semakin berkembang. Dengan munculnya terobosan – terobosan baru dimana komputer menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kebutuhan sehari – hari, sehingga membuat integrasi antara berbagai divisi ilmu seperti desain grafis, broadcasting dan audio visual. Dimulai dengan munculnya berbagai macam betuk media informasi video motion graphics, hal ini membuktikan bahwa media informasi menggunakan aplikasi komputer meningkat lebih baik sehingga mengikuti tuntutan perkembangan teknologi. Selama ini pihak PT Graha Bara Lestari yang bermitra kepada PT PLN (PERSERO) menggunakan media cetak dan spanduk namun media tersebut kurang efektif. Maka pihak PT Graha Bara Lestari membutuhkan media terobosan seperti media video motion graphisc untuk menunjang kegiatan informasi dan sosialisasi yang menarik kepada masyarakat luas. Dalam penelitian ini melakukan suatu terobosan yang menarik berbentuk Perancangan Video Motion Graphic Sebagai Sarana Penertiban listrik pada PT GRAHA BARA LESTARI bermitra kepada PT PLN (PERSERO), yaitu tentang penertiban pemakaian tenaga listrik sebagai sarana informasi yang menarik dan efektif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai site manager divisi P2TL PT Graha Bara Lestari. Hasil analisis memunculkan konsep video motion graphics menggunakan aplikasi penunjang Adobe After Effects CC 2018 dan Adobe After Ilustrator CC 2019. Perancangan dilakukan dengan konsep produksi media multimedia. Hasil media video iklan motion graphics yang dirancang ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat masyarakat luas untuk tidak melakukan pelanggaran atau pencurian listrik.


Kata kunci : Media, motion graphic, informasi.


ABSTRACT

Information media technology is currently growing. With the emergence of new breakthroughs where computers have become an inseparable part of daily needs, it has made integration between various divisions of science such as graphic design, broadcasting and audio visual. Starting with the emergence of various forms of video motion graphics information media, this proves that information media using computer applications has increased better so that it follows the demands of technological developments. So far, PT Graha Bara Lestari in partnership with PT PLN (PERSERO) uses printed media and banners, but these media are less effective. So PT Graha Bara Lestari needs a breakthrough media such as motion graphisc video media to support interesting information and socialization activities to the wider community. In this study, an interesting breakthrough was made in the form of Video Motion Graphic Design as a Means of Electricity Control at PT GRAHA BARA LESTARI in partnership with PT PLN (PERSERO), which is about controlling the use of electricity as a means of interesting and effective information. The data collection process was carried out by interviewing the site manager of the P2TL division of PT Graha Bara Lestari. The results of the analysis led to the concept of video motion graphics using the supporting applications Adobe After Effects CC 2018 and Adobe After Illustrator CC 2019. The design was carried out with the concept of multimedia media production. The results of this designed motion graphics video advertisement media can be used to increase public awareness of not committing violations or theft of electricity.

Keywords: Media, motion graphics, information



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang sampai saat ini telah melimpahkan segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul " Perancangan Video Motion Graphic Sebagai Sarana Penertiban listrik pada PT GRAHA BARA LESTARI bermitra kepada PT PLN (PERSERO)” dilaksanakan bertujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting Universitas Raharja.

Dalam pembuatan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan, bantuan dan arahan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr.Po Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak [Sugeng Santoso]], S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom.,selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Jenjang Strata 1.
  5. Bapak Drs.Sugeng Widada, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Muhamad Firmansyah. Selaku Stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kedua orang tua dan keluarga, yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Mawas Jiwa Segara, Muhammad Fadli Rahman, Taufik Nur Muhammad serta teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2021
Muhammad Bembi Fahreza
NIM. 1621494152

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT)
  2. Tabel 2.2 Literature Review
  3. Tabel 3.1 Material Produk
  4. Tabel 3.2 Matriks SWOT
  5. Tabel 3.3 Budget Produksi Media
  6. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1
  7. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2
  8. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3
  9. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  10. Tabel 4.1 Script Writing
  11. Tabel 4.2 Rundown
  12. Tabel 4.3 Susunan Crew
  13. Tabel 4.4 Time Schedule




DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Logo Adobe Premiere CC
  2. Gambar 2.2 Logo Adobe After Effect CC
  3. Gambar 2.3 Logo Adobe Audition CC
  4. Gambar 2.4 Logo Adobe Illustrator CC
  5. Gambar 3.2 Logo PT Graha Bara Lestari
  6. Gambar 3.3 Kantor PT Graha Bara Lestari
  7. Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT Graha Bara Lestari
  8. Gambar 4.1 Konsep Produksi Media
  9. Gambar 4.2 Pre Production
  10. Gambar 4.3 Scene 1/ Menampilkan Bumper
  11. Gambar 4.4 Scene 2/Menampilkan Animasi Gedung PLN
  12. Gambar 4.5 Scene 3/Menampilkan Animasi Petugas PLN
  13. Gambar 4.6 Scene 4/Menampilkan Animasi Hak Manusia Akan Listrik
  14. Gambar 4.7 Scene 5/Menampilkan Animasi Hak atas air
  15. Gambar 4.8 Scene 6/Menampilkan Animasi hak akses informasi
  16. Gambar 4.9 Scene 7/Menampilkan Animasi hak akses komunikasi
  17. Gambar 4.10 Scene 8/ Menampilkan Animasi Hak akses kegiatan produktif
  18. Gambar 4.11 Scene 9/Menampilkan Animasi Ha katas transaksi elekronik
  19. Gambar 4.12 Scene 10/Menampilkan Animasi Ha katas akses transportasi
  20. Gambar 4.13 Scene 11/ Menampilkan animasi Hak Manusia Akan Listrik
  21. Gambar 4.14 Scene 12/Menampilkan Animasi Tanda Tanya
  22. Gambar 4.15 Scene 13/Menampilkan Animasi Orang Bingung
  23. ambar 4.16 Scene 14/Menampilkan Animasi pencuri
  24. Gambar 4.17 Scene 15/Menampilkan Animasi Tangan Pencuri
  25. Gambar 4.18 Scene 16/Menampilkan Animasi Petugas PLN
  26. Gambar 4.19 Scene 17/Menampilkan Korsleting Listrik
  27. Gambar 4.20 Scene 18/Menampilkan Animasi Kebakaran
  28. Gambar 4.21 Scene 19/ Menampilkan Animasi Korban Jiwa
  29. Gambar 4.22 Scene 20/ Menampilkan Animasi Diagram Grafik
  30. Gambar 4.23 Scene 21/ Menampilkan Animasi pencuri dan penjara
  31. Gambar 4.24 Scene 22/ Menampilkan Animasi Petugas dan masyarakat
  32. Gambar 4.25 Scene 23/ Menampilkan Animasi Out Bumper
  33. Gambar 4.26 Laptop
  34. Gambar 4.27 Software Adobe Creative Cloud
  35. Gambar 4.28 Clip On
  36. Gambar 4.29 Headset
  37. Gambar 4.30 Flashdisk
  38. Gambar 4.31 Production
  39. Gambar 4.32 Scene 1/ Menampilkan Bumper
  40. Gambar 4.33 Scene 2/Menampilkan Animasi Gedung PLN
  41. Gambar 4.34 Scene 3/Menampilkan Animasi Petugas PLN
  42. Gambar 4.35 Scene 4/Menampilkan Animasi Hak Manusia Akan Listrik
  43. Gambar 4.36 Scene 5/Menampilkan Animasi Hak atas air
  44. Gambar 4.37 Scene 6/Menampilkan Animasi hak akses informasi
  45. Gambar 4.38 Scene 7/Menampilkan Animasi hak akses komunikasi
  46. Gambar 4.39 Scene 8/ Menampilkan Animasi Hak akses kegiatan produktif
  47. Gambar 4.40 Scene 9/Menampilkan Animasi Ha katas transaksi elekronik
  48. Gambar 4.41 Scene 10/Menampilkan Animasi Ha katas akses transportasi
  49. Gambar 4.42 Scene 11/ Menampilkan animasi Hak Manusia Akan Listrik
  50. Gambar 4.43 Scene 12/Menampilkan Animasi Tanda Tanya
  51. Gambar 4.44 Scene 13/Menampilkan Animasi Orang Bingung
  52. Gambar 4.45 Scene 14/Menampilkan Animasi pencuri
  53. Gambar 4.46 Scene 15/Menampilkan Animasi Tangan Pencuri
  54. Gambar 4.47 Scene 16/Menampilkan Animasi Petugas PLN
  55. Gambar 4.48 Scene 17/Menampilkan Korsleting Listrik
  56. Gambar 4.49 Scene 18/Menampilkan Animasi Kebakaran
  57. Gambar 4.50 Scene 19/ Menampilkan Animasi Korban Jiwa
  58. Gambar 4.51 Scene 20/ Menampilkan Animasi Diagram Grafik
  59. Gambar 4.52 Scene 21/ Menampilkan Animasi pencuri dan penjara
  60. Gambar 4.53 Scene 22/ Menampilkan Animasi Petugas dan masyarakat
  61. Gambar 4.54 Scene 23/ Menampilkan Animasi Out Bumper
  62. Gambar 4.55 Post Production


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi sangat cepat, akses informasi menggunakan elektronik seperti sangat mudah dilakukan, hal tersebut tidak lepas dari peran dan kontribusi akan tenaga listrik, untuk itu dibutuhkan kesadaran bagi masyarakat yang menggunakan dan membutuhkan suber daya listrk tersebut, artinya kelangsungan keberadaan sumber daya listrik harus diamankan, kecurangan-kecurangan yang sering terjadi di masyarakat pengguna daya listrik mulai saat ini secepatnya di hilangkan, sekaligus merupakan pembelajaran peningkatan akhlak yang positif di kalangan masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, listrik tidak dapat dipisahkan dari aktifitas manusia. Listrik sendiri dikelompokkan menjadi salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Ada banyak kebutuhan hidup yang tidak lepas dari peranan listrik. Dan sebagai bagian dari masyarakat perlu memahami ekstensi listrik secara maksimal.


Untuk antisipasi dan dapat menyesuaikan kebutuhan daya listrik pihak masyarakat wajib melaksanakan dan melakukan penghematan-penghematan agar tidak terjadi pemborosan penggunaan daya listrik, pilih skala prioritas alat yang digunakan mesti sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan.

Kerugian Negara atas pencurian daya listrik yang dilakukan oleh masyarakat, di kota, di pedesaan di manapun akan berdampak kerugian kita semua, perorangan, kelompok bahkan perusahaan kecil maupun besar, berdasarkan survey data, di Tangerang, ada sekitar 6% kerugian PLN yang setengahnya disebabkan oleh kerusakan kabel dan sisanya oleh pencurian listrik. Dari 6% kerugian tersebut, PLN mengalami kerugian sekitar Rp.10.000.000.000.000,- ( sepuluh triliun rupiah ).

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Dari kerugian tersebut PT PLN (PERSERO) membentuk divisi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang salah satu mitranya adalah PT Graha Bara Lestari yang dipercayakan oleh PLN untuk mengelola divisi P2TL.

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

PT Graha Bara Lestari sebagai mitra PLN yang bergerak di bidang kelistrikan. sudah semestinya memberikan pelayanan media informasi tentang penggunaan tenaga listrik. Supaya masyrakat lebih mengetahui mengenai penggunaan tenaga lisrik yang efisien dan tidak menimbulkan pelanggaran-pelanggaran pemakaian tenaga listrik.

</div>

Dari permasalahan yang terjadi di PT Graha Bara Lestari adalah belum tersedianya bentuk media informasi yg menarik perhatian masyarakat. Dengan adanya media informasi yang menarik perhatian dan tidak terlihat membosankan bagi masyarakat Motion graphic menjadi salah satu alternatif tayangan video yang kini marak digunakan diberbagai media, baik televisi, internet, bahkan perusahaan dan lembaga negara, karena adanya karakter yang lucu, warna yang ramai, dan juga animasi yang unik. motion graphic bisa menjadi alternatif bagi PT GRAHA BARA LESTARI untuk menjadi media informasi yang dapat menekan kerugian negara dari pelanggaran pengguna listrik.

</div>

Berdasarkan Latar Belakang tersebut, saya selaku masyarakat terpanggil untuk membantu membuat media informasi tentang penertiban pemakaikan tenaga listrik dengan judul “Perancangan Video Motion Graphic Sebagai Sarana Penertiban listrik pada PT GRAHA BARA LESTARI bermitra kepada PT PLN (PERSERO)”

</div>

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada PT GRAHA BARA LESTARI, sebagai berikut :

  1. Media apa yang dibutuhkan Sebagai Sarana Penertiban pemakaian tenaga Listrik Pada PT Graha Bara Lestari Bermitra Kepada PT PLN (PERSERO) ?

  2. Bagaimana merancang media sarana Informasi yang dapat digunakan sebagai sosialisasi dalam menjelaskan jenis penyalahgunaan dan penanganan daya listrik yang digunakan PT Graha Bara Lestari untuk masyarakat ?

  3. Target apa yang ingin oleh PT Graha Bara Lestari sebagai mitra PT PLN (PERSERO) dari permasalahan tersebut?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan penelitian dapat lebih fokus dan terarah, perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu, penelitian ini hanya membahas tentang perancangan media sosialisasi motion graphic pada PT Graha Bara Lestari yang meliputi informasi – informasi seputar Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Merancang media sosialisasi berbentuk video motion graphic pada PT Graha Bara Lestari.

  2. Untuk menyampaikan sosialisasi penertiban pemakaian tenaga listrik berbentuk video motion graphic supaya menarik perhatian masyarakat.

  3. Untuk membantu pihak PT PLN (PERSERO) dalam upaya menekan kerugian Negara akibat pencurian dan penyalahgunaan daya listrik

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat diantaranya :

  1. Membantu PT Graha Bara Lestari dalam mensosialisasikan tentang P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik).

  2. <p style="line-height: 2">Melalui video motion graphic ini, masyarakat menjadi lebih tahu tentang P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik), sehingga dapat menekan jumlah kerugian Negara akibat pencurian dan penyalahgunaan daya listrik.

  3. Dengan dirancangnya media sosialisasi motion graphic ini diharapkan perusahaan akan mencapai target yang ditetapkan sebelumya, dan dapat memberikan manfaat positif, serta mengurangi bahkan menghilangkan praktik-praktik kecurangan Pencurian arus listrik, dan bentuk-bentuk pelanggaran yang akan merugikan Negara.

Metode Penelitian

Guna memperoleh dan melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Penulis mendatangi secara langsung PT Graha Bara Lestari untuk mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Selain melakukan observasi penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dengan melakukan Tanya jawab atau wawancara terhadap stakeholder yang bertempat di kantor PT Graha Bara Lestari, Kelurahan Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Penulis juga mengumpulkan data-data atau informasi-informasi yang relevan melalui buku – buku atau jurnal dan juga sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik sebagai panduan teoritis.

Analisis Penelitian

Analisis penelitian menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opporthunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu spekulasi di perusahaan, yang nantinya mendapatkan suatu permasalahan mengenai media promosi yang digunakan. Dimana sebelumnya hanya menggunakan banner dan website, sehingga dibutuhkannya video sosialisasi promosi untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Analisa Perancangan Media

Perancangan media video motion graphic P2TL (Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik) menjadi sarana informasi yang dirancang berdasarkan analisa terhadap media sebelumnya, selain itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada steakholder. Dalam perancangan video promosi ini menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media – media yang digunakan dalam sarana video P2TL (Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik), dirancang menggunakan aplikasi Adobe After Effect CC 2018 dan Adobe Ilustrator CC 2019.

Konsep Produksi Media (KPM)

Berikut tahapan – tahapan dari konsep produksi media yaitu :

  1. Preproduction

    Preproduction merupakan tahapan dalam proses perancangan video yang terdiri dari ide cerita atau gagasan, sinopsis, narasi, script writing, storyboard, rundown, time schedule, anggaran / budget dan peralatan apa saja yang digunakan.

  2. Production

    Production merupakan semua perencanaan dan perancangan yang dilakukan saat preproduction mulai dijalankan sesuai konsep yang dibuat.

  3. Postproduction

    Posproduction merupakan proses penyelesaian akhir dalam pembuatan video untuk menjadi sebuah video yang sempurna serta mampu menyampaikan informasi kepada audience.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi empat bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, keempat bab tersebut yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian pada PT Graha Bara Lestari Rumusan Masalah pada PT Graha Bara Lestari, Ruang Lingkup Penelitian pada PT Graha Bara Lestari, Tujuan dan Manfaat Penelitian PT Graha Bara Lestari, Metode Penelitian pada PT Graha Bara Lestari, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulis sesuai dengan topik perancangan dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi pengertian dan definisi, yang terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III : INDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti yaitu, Sejarah PT Graha Bara Lestari, Jenis Usaha PT Graha Bara Lestari, Visi dan Misi PT Graha Bara Lestari, Nilai – nilai Strategis PT Graha Bara Lestari, Struktur Organisasi PT Graha Bara Lestari, Wewenang dan Tanggung Jawab PT Graha Bara Lestari, Informasi tentang fasilitas dan PT Graha Bara Lestari, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media dan Konfigurasi Perancangan.

BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Bab ini menjelaskan tentang Konsep Produksi Media, yang membahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam produksi rancangan media diantaranya preproduction, production, dan postproduction.

BAB V : PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada PT Graha Bara Lestari sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan=

Menurut Indra dalam buku Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[1]menjelaskan bahwa, “Sistem adalah suatu atau sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[2]menjelaskan bahwa, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berupa suatu data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan yg lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[3]menjelaskan bahwa,“Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa elemen yang terdiri atas objek, unsur, komponen-komponen yang saling berhubungan antara sistem yang lain.

Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Bambang Hartono (2013:14)[4],sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  3. Penghubung antarbagian (interface),

  4. sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

  5. Batasan (boundary)

  6. Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

  7. Lingkungan (environment)

  8. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  11. Mekanisme pengolahan (processing)

  12. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Widya Tamodia (2013: 26)[5]menjelaskan bahwa, “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

Sumber Data

Menurut Bambang Bambang Hartono (2013:14)[4],terdapat 2(dua) sumber data antara lain :

  1. Data Primer

  2. adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  3. Data Sekunder

  4. adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Edhy Sutanta dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[1]menjelaskan bahwa, “Informasi merupakan suatu hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

Menurut Djahir Yulia, dkk (2014:10)[6]menjelaskan bahwa, “Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi menggambarkan suatu kejaddian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan tertentu”.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu hasil dari pengolahan data menjadi kejadian nyata dan menjadi bentuk yang bermanfaat dan dapat sebagai pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[1],Kualitas suatu informasi mempunyai 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Informasi harus akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu

  4. Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berberda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[1]menjelaskan bahwa, "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”.

Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam jurnal Sensi (2017:192)[7]menjelaskan bahwa,“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur untuk memberikan informasi dan menyediakan informasi yang bermanfaat.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12)[1]menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat keras

  2. yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  3. Perangkat lunak

  4. yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  5. Database

  6. yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  7. Telekomunikasi

  8. yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  9. Manusia

  10. yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Whitten dan Bentley dalam Prof. Dr. Sri Mulyani (2016:38)[8]menjelaskan bahwa, “Analisis sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan mencapai tujuan sistem tertentu”.

Menurut Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[2]menjelaskan bahwa, “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah dimana proses pemecahan masalah pada sistem informasi kedalam komponen penyusunan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kausar, dkk (2015:22) [9]menjelaskan bahwa, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[10]menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah rancangan yang harus dapat memenuhi penggunanya.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Kredit

Definisi Kredit

Menurut Dr Kasmir (2014:85)[11]Menjelaskan bahwa, “Dalam bahasa latin kredit disebut Credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya yang tertera”.

Menurut Drs Syamsu Iskandar (2013:363)[12],Menjelaskan bahwa, “Kredit atau pinjaman yang diberikan adalah merupakan salah satu instrument bank yang paling dominan dalam menggunakan dananya. Kredit adalah asset produktif yang sangat diandalkan karena merupakan penghasilan yang utama dari Bank”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kredit atau pinjaman merupakan asset produktif dan terpercaya.

Unsur-unsur kredit

Menurut Kasmir (2014:87)[13]menjelaskan bahwa adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit suatu fasilitas kredit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Kepercayaan

  2. Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu. Kepercayaan ini diberikan oleh bank dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kredit.

  3. Kesepakatan

  4. Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

  5. Jangka Waktu

  6. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengambilan kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

  7. Risiko

  8. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagih atau macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan.

  9. Balas Jasa

  10. Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Dr Kasmir (2014:88-90)[13]menjelaskan bahwa, Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut :

  1. Mencari Keuntungan

  2. Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi (dibubarkan).

  3. Membantu Usaha Nasabah

  4. Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibbannya masing-masing.

  5. Membantu Pemerintah

  6. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik. Mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor.

Jenis-Jenis Kredit

Menurut Dr Kasmir (2014:90-93)[13]menjelaskan bahwa, Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut :

A. Dilihat dari Segi Kegunaan
  1. Kredit Investasi

  2. Biasanya digunakan untuk keperluan-keperluan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitas. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa pemakainnya untuk suatu periode yang relative lama.

  3. Kredit Konsumtif

  4. Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

B. Dilihat dari segi Tujuan Kredit
  1. Kredit Produktif

  2. Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industry lainnya.

  3. Kredit Konsumtif

  4. Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.

  5. Kredit Perdagangan

  6. Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

C. Dilihat dari segi Jangka Waktu
  1. Kredit Jangka Pendek

  2. Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

  3. Kredit Jangka Menengah

  4. Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

  5. Kredit Jangka Panjang

  6. Merupakan kredit yang masa pengembaliannya diatas 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang. Seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

C. Dilihat dari segi Jaminan
  1. Kredit dengan jaminan

  2. Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau barang tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon nasabah.

  3. Kredit Tanpa Jaminan

  4. Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon nasabah elama ini.

Konsep Dasar Jaminan Kredit

Definisi Jaminan Kredit

Menurut Dr Kasmir (2014:123)[11], adalah “ Untuk melindungi uang yang dikucurkan lewat kredit dari risiko kerugian, maka pihak perbankan membuat pagar pengamanan. Pagar pengamanan yang dibuat biasanya berupa jaminan yang harus disediakan debitur. Tujuan jaminan adalah untuk melindungi kredit dari resiko kerugian, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja”.

Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut:

  1. Kredit Dengan Jaminan

  2. a. Jaminan benda berwujud, yaitu jaminan dengan barang-barang seperti: Tanah, Bangunan, Kendaraan bermotor, Mesin-mesin/peralatan, Barang dagangan, Tanaman/kebun/sawah Dan lainnya.

    b. Jaminan benda tidak berwujud, yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti: Sertifikat saham, Sertifikat obligasi, Sertifikat tanah, Sertifikat deposito, Rekening tabungan yang dibekukan, Rekening giro yang dibekukan, Promes, Wesel Dan surat tagihan lainnya.

    c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan untuk menanggung segala risiko apalabila kredit tersebut macet. Dengan kata lain, orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menggantikan kredit yang tidak mampu dibayar oleh nasabah.

  3. Kredit Tanpa Jaminan

  4. Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya kredit ini diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafid dan professional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Kredit tanpa jaminan hanya mengandalkan kepada penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha yang memiliki loyalitas tinggi.

Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Definisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut Drs Syamsu Iskandar (2013:104)[14], menyatakan bahwa “Bank Perkreditan Rakyat adalan Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.

Bentuk Hukum BPR

Bentuk Hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa:

  1. Perusahaan Daerah

  2. Koperasi

  3. Perseroan Terbatas

  4. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Kegiatan Usaha BPR

Unsur BPR meliputi:

  1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  2. Memberikan kredit seperti: Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumtif.

  3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syaria, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dari batasan tersebut diatas, maka dapat diketahui usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari selisih spread beban dan pendapatan bunga.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[15],Menjelaskan bahwa, “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, and Service”.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    a. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Infromation)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  7. Analisis Kemanan (Control/Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    c. Data diproses secara berlebihan.

    d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34)[16],Menjelaskan bahwa, “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasi sistem piranti lunak”.

Menurut Rosa dan Sholahuddin (2013:13)[17],Menjelaskan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[18],mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modelling Language to model the real world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu bahasa standar dalam bidang industry berfungsi untuk merancang, memvisualisasikan dan menspesifikasikan sistem perangkat lunak dalam pemrograman berorientasi objek.

Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi (Open Journal System SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:62-64)[19],tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  3. Sequence Diagram

  4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.

    Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    a. Object

    Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Actor

    Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    c. Lifeline

    Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object.

    d. Activation

    Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

    e. Message

    Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara objek.

  5. Activity Diagram

  6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

    • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

    • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

    • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

    Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

  7. Class diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    a. Object

    Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Class

    Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas 3(tiga) bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    c. Assocation

    Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2(dua) class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2(dua) class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    e. Dependency

    Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    f. Aggregation

    Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Konsep-konsep Pemodelan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Elizaandayni Ginting (2013:9)[20],“Dengan pemodelan menggunakan UML, pengembang dapat melakukan”:

  1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

  2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

  3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

  4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19)[21], Menjelaskan bahwa, “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161)[22] Menjelaskan bahwa, “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi beroperasi dengan bantuan komputer serta dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1)[23], Menjelaskan bahwa, “Web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML”.

Menurut Murad, dkk (2013:49)[24] Menjelaskan bahwa, “Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380) [25], adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa website adalah suatu halaman yang menampilkan suatu informasi dalam bentuk teks, gambar dan pengelolaan yang teroganisir.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4)[26], mengemukakan bahwa “Notepad++ adalah suatu aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

Menurut Priyo, dkk (2016: 25)[27], Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1)[28] Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[29], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT Vol 6. No.3 (2013:98)[30], Menjelaskan bahwa, “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database mengggunakan bahasa SQL. MYSQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis ,pemrograman PHP juga sangat mendukung /suppport dengan database MySQL”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[31] Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[32], mendefinisikan bahwa "MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi UML HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9)[33], adalah “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet".

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95)[34], mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah suatu bahasa standar atau file tells murni yang dapat digunakan untuk mendesain halaman web serrta mengontrol tampilan web page yang berisi informasi ataupun interface.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[35], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Wahana Komputer (2014:72)[36], menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

Bagian-bagian Tool XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72)[36],bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl:

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PHP MyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64)[37], adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal (2015:31)[38], mengatakan bahwa “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[39], mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Jenis-jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33)[38],ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

  1. White Box Testing

  2. Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

  3. Black Box Testing

  4. Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program

Konsep Dasar Elisitasi (Requirement Elicitation)

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dalam Andi Prastomo (2014:166)[40], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[41], mengatakan bahwa “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak lain.

Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[41], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawwancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Econimy, maksudunyaberapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Alviyanto (2014:71)[42], menjelaskan bahwa “Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[43], menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Anjani (2014:46)[44], menjelaskan bahwa “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.”

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Diah Puspitasari (2015) dari AMIK BSI Bekasi[45]

  2. yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan proses pendaftaran anggota dan pengajuan simpan pinjam serta membantu kinerja operasional anggota pengolahan data koperasi dan koperasi simpan pinjam.

  3. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Fitri Nuraeni dan Ujang Falah Purnama (2015) dari STMIK Tasikmalaya[46]

  4. yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus : PT BPR Arta Jaya Mandiri Tasikmalaya)”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan KUR, membuat pihak BPR kesulitan dalam menentukan nasabah mana yang benar-benar layak untuk menerima KUR. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) untuk penilaian keleyakan penerima KUR dengan menggunakan Metode Weighted Product.

  5. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan Adi Supriyatna (2014) dari AMIK BSI Karawang[47]

  6. yang berjudul “Sistem Informasi Pinjaman Dana dan Pembelian Barang Secara Kredit Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk dibentuk koperasi agar memajukan dan mensejahterahkan anggota pada khususnya serta masyarakat pada umumnya. Dan diharapkan denganadanya sistem informasi ini dapat mempermudah proses adminitrasi kegiatan usaha.

  7. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Julyefin Simbolon (2014) dari STMIK Palcomtech Palembang[48]

  8. yang berjudul “Pengajuan Aplikasi Kredit Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Tiur Ganda Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan”. Penelitian ini bertujuan dengan adanya pengajuan aplikasi kredit berbasis website, pengajuan kredit dapat dilakukan secara cepat dan efektif. Aplikasi akan menyimpan data debitur kedalam database dengan menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP.

  9. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Ayu Dwi Purwatiasih, Anantawikrama Tungga A dan Nyoman Trisna H (2014) dari Universitas Pendidikan Ganesha[49]

  10. yang berjudul “ Analisis Pengendalian Internal Dalam Pemberian Kredit pada PT. BPR Kanaya”. Penerapan pengendalian internal dalam pemberian kredit pada PT. BPR Kanaya telah memadai. Kendala yang dialami yaitu: jaminan hilang, bad character, bercerai, bangkrut, salah analisa kredit. Upaya yang telah dilakukan yaitu: tagih terus, addendum, restructure, recondition, reschedule.

  11. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Sihem Khemakhem dan Younes Boujelbene (2015) dari University of Sfax, Tunisia[50]

  12. yang berjudul “Credit risk prediction: A comparative study between discriminant analysis and the neural network approach”. mengeksplorasi cara praktis baru berdasarkan Neural Networks yang akan membantu bankir memprediksi risiko non-pembayaran perusahaan meminta pinjaman. Karya ini dimotivasi oleh ketidakcukupan model prevensi tradisional. Sampel terdiri dari 86 perusahaan Tunisia dan 15 rasio keuangan dihitung, selama periode 2005 sampai 2007. Hasilnya dibandingkan dengan analisis diskriminan. Mereka menunjukkan bahwa teknik jaringan syaraf tiruan lebih akurat dalam hal prediktabilitas.

  13. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Aida Krichene Abdelmoula (2015) dari University of Carthage, Tunisia[51]

  14. yang berjudul “Bank Credit Risk Analysis With K-Naerest-Neighbor Classifier: Case Of Tunisian Bank”. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko bahwa peminjam akan gagal membayar kewajiban pinjamannya. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar bank telah mengembangkan sistem dan model yang canggih untuk membantu bankir dalam mengukur, menggabungkan dan mengelola risiko.

  15. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Valbona Cinaj dan Bashkim Ruseti (2017) dari University Of Tirana, Albania[52]

  16. yang berjudul “Credit Information System in Albania”. Dalam tulisan ini kami akan menyajikan efek dari sistem informasi kredit yang akan diterapkan di Albania. Melemahnya kinerja kreditur disebabkan karena tidak adanya pembagian informasi di pasar-pasar ini. Karena meningkatnya jumlah pemberi pinjaman (bank dan lembaga keuangan non-bank di Albania) meningkatkan tingkat informasi asimetris antara kreditur, CIS dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja pasar kredit dan, pada gilirannya, akses kredit untuk masyarakat miskin.

  17. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Mihaela Ionascu dan Ion Ionascu (2014) dari The Bucharest University of Economic Studies, Romania,[53]

  18. yang berjudul “The Use Of Accounting Information By Financial Analysts In Emergentmarkets: The Case Of Romania”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan informasi akun oleh analis keuangan Rumania dengan fokus pada model yang digunakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi perkiraan mereka. Untuk mengumpulkan data, kami mengirimkan kuesioner kepada Departemen Riset dari perusahaan pialang yang berwenang beroperasi di Bucharest Stock Exchange (BSE) (investmentfirms, bank investasi keuangan, lembaga kredit).

  19. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Ioannis Diavatis, Evgenia A, Georgios Drogalas dan Theofanis Karagiorgos (2016) dari University Of Macedonia, Greece[54]

  20. yang berjudul “The interaction effect of accounting information systems user satisfaction and Activity-Based Costing use on hotel financial performance: Evidence from Greece”. Interaksi antara Teknologi Informasi (TI) dan sistem akuntansi manajemen kontemporer merupakan bidang penelitian yang sedang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh interaksi antara kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi (AIS) dan Activity-Based Costing (ABC) terhadap kinerja keuangan hotel. Dengan menggunakan analisis regresi hirarkis, hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika ABC berinteraksi dengan kepuasan pengguna AIS, kinerja keuangan hotel meningkat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan saat ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbandingan dengan penelitian sebelumnya yakni penulis akan menciptakan sebuah sistem informasi pengajuan kredit dengan kelebihan dilakukan pengisian formulir pengajuan kredit dengan sistem yang lebih terkomputerisasi agar mempermudah account officer dalam penginputan data nasabah serta nasabah itu sendiri tidak direpotkan dalam menulis semua persyaratan formulir.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah singkat PD BPR Kerta Raharja

Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2007, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan telah mendapat izin operasional dari Gubernur Bank Indonesia nomor.10/3/Kep.GBI/DpG/2008, tanggal 22 Januari 2008.

Kepemilikan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Tangerang dan Surat Keputusan Bupati Tangerang nomor.539/Kep.65-Huk/2008, tanggal 22 Desember 2008 tentang Penambahan Modal Dasar PD.BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Bahwa Komposisi kepemilikan modal dasar sebagai berikut :

Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD BPR Kerta Raharja
Sumber: PD BPR Kerta Raharja (2017)

PD.BPR Kerta Raharja berkedudukan diwilayah kabupaten Tangerang, dimana secara geografis kabupaten Tangerang berada di sebelah barat ibu kota negara sekaligus sebagai daerah penyangga ibu kota negara, yang terdiri dari 29 kecamatan, 246 Desa dan 28 Kelurahan dengan luas wilayah 959,60 km2. Selain di wilayah kabupaten Tangerang, operasional bank juga sebagian wilayah kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Visi dan Misi PD BPR Kerta Raharja

  1. Visi

  2. BMembantu mendorong pertumbuhan dan pemerataan perekonomian kerakyatan, pembangunan dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah serta "Motor Penggerak Perekonomian dan Kepercayaan Masyarakat".

  3. Misi

  4. a.Produktif dalam pemberian kredit pada masyarakat usaha mikro dan kecil (UMK)

    b. Efisien dan efektif dalam pelayanan

    c. Sehat dalam pengolahan

    d. Asset yang kuat

    e.Tangguh dalam persaingan

Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: PD. BPR Kerta Raharja (2017)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pusat PD BPR Kerja Raharja

   

Sumber: PD. BPR Kerta Raharja (2017)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Cabang PD BPR Kerta Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Dewan Pengawas

  2. 1) Dewan Pengawas adalah wakil atau kuasa dari pemegang saham;

    2) Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan umum, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap BPR;

  3. Direksi

  4. Adapun tugas direksi dibagi menjadi dua, yaitu:

    a. Direktur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, penatalaksanaan dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas Direksi serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Satuan Kerja Audit Intern dan Bagian Administrasi, Keuangan dan Umum;

    b. Direktur Operasional mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan operasional BPR serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Bagian Pemasaran, Bagian Supervisi Kredit dan Kantor Cabang.

  5. Kepala Satuan Kerja Audit Internal

  6. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pengawasan, audit intern dan melakukan kordinasi dengan Dewan Pengawas dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional perusahaan serta memberikan rekomendasi tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.

  7. Kepala Bagian Pemasaran

  8. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa bank lainnya serta membawahi; Seksi Pemasaran Kredit, Seksi Pemasaran Dana dan Jasa serta Kepala Kantor Kas yang berada dibawah Kantor Pusat.

  9. Kepala Seksi Pemasaran Kredit

  10. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran kredit, analisa kredit dan pelaksanaan komite kredit serta pemantauan dan pembinaan nasabah kredit.

  11. Kepala Seksi Pemasaran Dana dan Jasa

  12. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran dana dan jasa bank lainnya, penerimaan nasabah dan menjaga serta memelihara kesetiaan nasabah.

  13. Kepala Kantor Kas

  14. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran atau Kepala Cabang dalam mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan pelayanan nasabah dan pemasaran produk dan jasa bank di kantor kas.

  15. Kepala Bagian Supervisi Kredit

  16. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar, penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

  17. Kepala Seksi Pemantauan Dan Penagihan Kredit

  18. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam melakukan pemantauan, pengawasan, pembinaan dan penagihan kredit lancar.

  19. Kepala Seksi Remmedial Kredit

  20. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam rangka penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku.

  21. Kepala Bagian Operasional

  22. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Akunting dan pelaporan, Admnistrasi kredit, Pengelolaan kas, treasury dan pelayanan nasabah serta Umum dan SDM dan membawahi; Seksi Akunting dan Pelaporan, Seksi Administrasi Kredit, Seksi Kas, Treasury dan Pelayanan, serta Seksi Umum dan SDM.

  23. Kepala Seksi Akunting Dan Pelaporan

  24. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengurusan dan penatalaksanaan akuntansi dan laporan keuangan.

  25. Kepala Seksi Administrasi Kredit

  26. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas administrasi kredit dan pelaporan perkreditan serta membawahi Staf administrasi kredit.

  27. Kepala Seksi Kas, Treasury Dan Pelayanan

  28. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengelolaan serta penatalaksanaan pelayanan nasabah, pengelolaan kas, pengelolaan transaksi antar bank dan pengelolaan likuiditas lainnya.

  29. Staf SDM

  30. Memberikan dukungan kepada Kepala Seksi Umum dan SDM dalam pengurusan dan pengelolaan kepegawaian.

  31. Kepala Kantor Cabang

  32. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan operasional Kantor Cabang serta membawahi unit-unit kerja pada Kantor Cabang

  33. Kepala Seksi Umum dan SDM

  34. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas-tugas umum, kesekretariatan dan kepegawaian.

    a. Tugas Pokok

    1) Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan;

    2) Membantu perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur operasional;

    3) Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan barang milik Perusahaan dan kantor;

    4) Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai dan pengembangan pegawai;

    5) Mengelola dan mengendalikan administrasi kesekretariatan, kerasipan, tata naskah, notulensi rapat, korespondensi dan hubungan dengan pihak ketiga;

    6) Mengelola dan mengendalikan pengeluaran biaya rutin kantor;

    7) Mengelola kegiatan entertainment, rapat-rapat, kegiatan kedinasan, seremonial;

    8) Mengelola perlengkapan dan jadwal tugas pramubakti, sopir dan satuan pengamanan;

    9) Mengelola dan melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan perpajakan;

    10) Mengelola buku pedoman perusahaan, dan peraturan lainnya;

    11) Melaksakan tindak lanjut penyelesaian temuan hasil audit;

    b. Wewenang

    1) Menguasai kas kecil dalam pengelolaan kebutuhan pengeluranan biaya-biaya tunai;

    2) Menandatangani, menguasai, menyimpan, memelihara dan mengamankan dokumen-dukumen penting perusahaan;

    3) Mengusulkan rekrutmen, penempatan, mutasi, promosi, demosi dan pemberhentian pegawai;

    4) Memberikan rekomendasi penilaian kinerja pegawai, pemberian penghargaan, sanksi, penggajian, hak-hak pegawai, pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai pada semua unit kerja Perusahaan;

    5) Melakukan pengawasan, dan pembinaan pada pegawai dibawahnya;

    6) Mengusulkan pengadaan barang dan jasa dan pengeluaran biaya-biaya;

    7) Melakukan akses pada sistem teknologi informasi Perusahaan dan sistem informasi.

Produk PD BPR Kerta Raharja

Tabungan

  1. Tabungan Raharja

  2. Tabungan Raharja merupakan tabungan yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat baik dalam rangka investasi, cadangan likuiditas usaha dan fasilitas-fasilitas yang memudahkan anda dalam pembayaran kewajiban.

  3. Tabungan Siwajar

  4. Produk tabungan yang diperuntukkan bagi para pelajar atau orang tua murid dan para guru untuk persiapan biaya pendidikan. Tabungan SiWajar membantu perencanaan keuangan untuk memastikan kesiapan biaya pendidikan putra putri anda.

  5. Tabungan Sibentang

  6. Sibentang adalah kependekan dari Simpanan Berencana Masa datang. Perencanaan keuangan yang baik merupakan kunci untuk menikmati kehidupan di masa yang akan datang. Tabungan siBentang akan membantu wujudkan impian anda.

Kredit

  1. Kredit Multiguna

  2. Kredit Multi Guna Raharja adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah berpenghasilan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, baik produktif maupun konsumtif dengan persyaratan yang dapat disesuaikan dengan karakteristik nasabah yang bersangkutan.

    Kredit ini diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Swasta,Pegawai Badan, Lembaga, Yayasan, dsb.

  3. Kredit Multiusaha

  4. Kredit Multi Usaha Raharja adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah pelaku Usaha Mikro dan Kecil, baik usaha perseorangan, badan usaha dan/atau yang memiliki penghasilan tetap untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja atau investasi dalam meningkatkan dan mengembangkan usahanya maupun untuk kebutuhan lainnya.

    Kredit ini diperuntukkan bagi Usaha perseorangan, Perusahaan, Koperasi, Lembaga, Yayasan, dan sebagainya, Profesional atau karyawan berpenghasilan tetap.

  5. Kredit Penghasilan Tetap

  6. Kredit Penghasilan Tetap (KPT) adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah perorangan maupun kelompok yang memiliki penghasilan tetap seperti pegawai perusahaan BUMN/BUMD/SWASTA dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhannya, baik produktif maupun komsumtif.

  7. Kredit Penghasilan Tetap Sertifikasi

  8. Kredit Penghasilan Tetap Sertifikasi adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah peroranganmaupun kelompok yang memiliki penghasilan tetap sebagai pegawai, dengan sumber utama pembayaran berasal dari gaji / honor / dana sertifikasi.

Deposito

Deposito Raharja merupakan produk simpanan berjangka dengan jangka waktu yang fleksibel dan tingkat suku bunga yang kompetitif sehingga dapat dijadikan pilihan investasi yang sangat menguntungkan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan kredit yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

  1. Calon nasabah melakukan pendaftaran pengajuan kredit

  2. Setelah itu nasabah melakukan pengumpulan berkas untuk diajukan kepada pihak bank.

  3. Account Officer melakukan verifikasi berkas dan data yang diterima dari calon nasabah

  4. Direksi melakukan seleksi terhadap data dan berkas yang diterima dari calon nasabah dan melakukan interview terhadap calon nasabah.

  5. Seleksi selesai, direksi memberikan persetujuan dan penolakan terhadap pengajuan kredit,

  6. Proses pengajuan kredit disetujui atau ditolak, Account Officer memberikan konfirmasi kepada calon nasabah bahwa untuk melakukan ketahap berikutnya.

  7. Setelah selesai konfirmasi, direksi melakukan rapat serta menganalisa terhadap nominal pengajuan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.

  8. Direksi memutuskan untuk memberikan kredit terhadap calon nasabah dengan nominal yang telah ditentukan.

  9. Account Officer memberikan konfrimasi kepada calon nasabah bahwa pengajuan kreditnya diterima oleh direksi, dan calon nasabah mendapatkan dana dari pengajuannya tersebut.

  10. Account Officer membuat laporan terhadap transaksi yang telah dilakukan, baik membuat laporan data nasabah ataupun laporan pengajuan kredit.


Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Use Case adalah diagram yang bersifat status yang meperlihatkan himpunan Use Case dan aktor – aktor . Diagram Use Case ini memiliki 3 fungsi yaitu menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user dan mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem. Berdasarkan hasil analisa yang tergambar dalam Use Case Diagram 3.3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini, terdapat :

a) 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan dalam pengajuan kredit pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja.

b) 3 Aktor yang melakukan kegiatan diantarnya : Calon Nasabah, Account Officer dan Direksi PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja.

c) 7 Use Case Diagram yang bisa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut , diantaranya : melakukan pendaftaran pengajuan kredit, melengkapi berkas, verifikasi data calon nasabah, melakukan seleksi dan interview pada data dan berkas calon nasabah, rapat dan analisa nominal pengajuan kredit, konfirmasi pengajuan kredit kepada calon nasabah, dan membuat laporan terhadap transaksi yang terjadi.



Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun Use Case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari aksi tersebut. Adapun gambar diagram activity terhadap analisa sistem yang berjalan sebagai berikut :

A. Activity Diagram Pendaftaran Pengajuan Kredit

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan Pendaftaran Pengajuan Kredit

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 Aktor yaitu : Calon Nasabah dan Account Officer

3. 3 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

5. 2 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

B. Activity Diagram Seleksi terhadap Persetujuan Kredit

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem yang Berjalan Seleksi terhadap Persetujuan Kredit

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 3 Aktor yaitu : Account Officer, Direksi, dan Calon Nasabah.

3. 5 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

4. 1 Decision Node.

5. 2 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

6. 3 vertical swim line agar terlihat lebih rapi

C. Activity Diagram persetujuan pengajuan kredit

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem yang Berjalan Persetujuan Pengajuan Kredit

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 Aktor yaitu : Account Officer dan Direksi.

3. 4 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

5. 2 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

D. Activity Diagram Konfirmasi Pengajuan Kredit

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem yang Berjalan Konfirmasi Pengajuan Kredit

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 Aktor yaitu : Account Officer dan Calon Nasabah

3. 2 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

5. 2 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.


E. Activity Diagram Laporan Transaksi

Gambar 3.8 Activity Diagram Sistem yang berjalan Laporan Transaksi

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 Aktor yaitu : Account Officer dan Direksi.

3. 4 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

5. 2 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.



Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence Diagram merupakan Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.Adapun gambar sequence diagram – nya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.9 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini, terdapat :

1. 5 Life Line antarmuka yaitu : Pendaftaran, Berkas, Seleksi, Rapat, Laporan

2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Calon Nasabah, Account Officer dan Direksi.

3. 10 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut.



Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

A. Performance (kinerja)

Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja


B. Information (informasi)

Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi


C. Economy (ekonomi)

Sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi


D. Control (kontrol)

Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol


E. Effisiency (efisiensi)

Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi


F. Service (pelayanan)

Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan



Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. a. Nama Masukan : Formulir Pengajuan Kredit

    Fungsi : Sebagai bukti dan syarat utama permohonan pengajuan kredit

    Sumber : Nasabah

    Media : Kertas

    Rangkap : 3 (Tiga) lembar.

    Frekuensi : Setiap ada nasabah

    Format : Lampiran

    Keterangan  : Berisi data calon nasabah

    b. Nama Masukan : Data Berkas

    Fungsi : Sebagai bukti dan jaminan permohonan pengajuan kredit

    Sumber : Nasabah

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap nasabah pengajuan kredit

    Format : Lampiran

    Keterangan  : Berisi data berkas (KTP, KK, NPWP, Surat Nikah, Ledger Gaji, SKK, SKJ).

  3. Analisa Proses

  4. Nama Proses : Analisa Berkas

    Masukan : Berkas Pengajuan Kredit

    Keluaran : Nasabah di acc pengajuan kreditnya

    Ringkasan Proses : Proses ini akan menganalisa berkas nasabah berdasarkan kelengkapan berkas, dianalisa nominal pengajuan kreditnya dan kemudian dibuat rapat direksi setelah itu dikonfirmasikan kembali ke nasabah bahwa pengajuan kredit di Acc kemudian bisa mencairkan dana ke bagian teller.

  5. Analisa Keluaran

  6. a. Nama Keluaran : Laporan Pengajuan Kredit

    Fungsi : Sebagai konfirmasi ke nasabah bahwa berkas pengajuan kredit di Acc oleh direksi.

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 (dua) lembar

    Distribusi : - Lembar 1, untuk Pimpinan (Direksi) - Lembar 2, untuk Pelayanan kredit (Account Officer).

    b. Nama Keluaran : Tanda Terima Jaminan

    Fungsi : Sebagai tanda terima nasabah di acc dan bisa mencairkan dana.

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 (dua) lembar

    Distribusi : - Lembar 1, untuk Pimpinan (Direksi) - Lembar 2, untuk Pelayanan kredit (Account Officer).


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

  2. Adapun konfirgurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

    a. Processor : intel 1,3 core

    b. Monitor : 14 inch

    c. Mouse : Wireless

    d. Keyboard : USB

    e. RAM : 2 GB

    f. Hardisk : 32 GB

    g. Printer : Inkjet

  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  4. Adapun konfirgurasi aplikasi yang digunakan (Software) yang digunakan dalam sistem yang berjalan sebagai berikut :

    a. Windows 7

    b. Microsoft Excel 2010

    b. Microsoft Word 2010

    c. Google Chrome

  5. Hak Akses (Brainware)

  6. Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    a. Pelayanan Kredit, yaitu Account Officer.

    b. Pimpinan, yaitu Direksi.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja masih menggunakan sistem manual yaitu mengharuskan nasabahnya datang ke bank serta harus mengisi form pengajuan kredit masih menggunakan kertas rangkap 3.

  2. Pengumpulan berkas-berkas nasabah pengajuan kredit sangat tidak tertata dan berceceran. Sementara jumlah nasabah yang mengajukan kredit sangat banyak, kehilangan berkas mungkin terjadi.

  3. Account Officer membutuhkan waktu yang lama karena harus mencari data berkas calon nasabah saat hendak menganalisa dan mewawancarai.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain :

  1. Dibuatnya sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan staff Account Officer dalam melayani nasabah pengajuan kredit.

  2. Pengisian kelengkapan dibuat secara online, untuk mempermudah Account Officer. Proses ini diterapkan diperusahaan dengan sistem terkomputerisasi sehingga verifikasi data nasabah pengajuan kredit akan lebih mudah.

  3. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan akurat, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Sistem yang telah terkomputerisasi mencegah hilangnya data nasabah dengan melakukan back up pada data nasabah yang sudah diinput.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dielisitasi :

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus diimplementasi. Berikut adalah requirement, tersebut :

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitas

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.. Berkut ini merupakan tabel 3.11 yang berisikan final draft elisitasi yang merupakan hasil akhir dari elisitasi tahap III.

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah penulis melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan secara langsung pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, maka selanjutnya penulis akan membahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibuat. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengajuan kredit yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses informasi pengajuan kredit, proses verifikasi dan proses persetujuan yang saat ini masih manual bahkan masih menggunakan kertas akan diperbarui menjadi sistem pengajuan kredit yang terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan nasabah dan account officer dalam melakukan kegiatan pekerjaannya agar lebih cepat, akurat dan efisien.

Berdasarkan perubahan sistem pengajuan kredit yang semula sistem manual dan saat ini penulis akan membuat rancangan sistem yang terkomputerisasi dalam melakukan pengajuan kredit. Langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem lama dengan memberi sebuah gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa suatu rancangan usulan sistem yang baru, penulis menggunakan prosedur penelitian dengan menggambarkan diagram dengan menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram dan class diagram.

  1. Calon Nasabah

  2. 1. Melakukan registrasi

    2. Melakukan login

    3. Melakukan penginputan pengajuan

    4. Melihat status pengajuan

    5. Logout

  3. Admin (Account Officer)

  4. 1. Admin melakukan login

    2. Sistem menampilkan menu untuk admin

    3. Admin menambah, mengubah dan menghapus data pada menu master user

    4. Admin mengecek dan melihat data pada menu master nasabah

    5. Admin melihat dan mengecek siapa saja yang sudah melakukan pengajuan kredit calon nasabah

    6. Admin mengecek data nasabah

    7. Admin verifikasi data nasabah yang sudah lengkap

    9. Admin melakukan pengecekan pada laporan data pengajuan kredit

    10. Admin melakukan logout

  5. Direksi ( Kepala Cabang)

  6. 1. Melakukan login

    2. Direksi menerima dan melihat data yang dikirim dan sudah di verifikasi oleh admin

    3. Direksi meng acc akhir pengajuan kredit nasabah

    4. Direksi melakukan pengecekan laporan dana pinjaman yang sudah keluar

    5. Melakukan Logout





Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan rancangan sistem.

  2. 3 (tiga) actor, yaitu Calon Nasabah, Admin dan Direksi.

  3. 6 (enam belas) use case yang dilakukan oleh para actor-actor tersebut,

  4. 4 (empat) Include

  5. 10 (sepuluh) Extend


Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang terjadi dan bagaimana mereka berakhir.

1. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Calon Nasabah

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah, terdapat :

  1. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 13 (tiga belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 5 (lima) fork node dari sistem yang mencerminkann penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.


2. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Admin, terdapat :

  1. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 17 (tujuh belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 6 (enam) fork node dari sistem yang mencerminkann penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.


3. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Direksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Direksi

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Direksi, terdapat :

  1. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 15 (lima belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 6 (enam) fork node dari sistem yang mencerminkann penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.



Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah, terdapat :

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah

  2. 5 (lima) lifeline, antar muka yang saling berinteraksi yaitu terdiri dari registrasi, login, halaman utama, menu pengajuan dan logout.

  3. 12 (dua belas) messages, yaitu komunikasi antar objek yang dilakukan oleh actor antara lain pilih menu registrasi, input data registrasi calon nasabah, verifikasi data registrasi, pilih login, verifikasi login, konfirmasi username dan password salah, login berhasil, masuk halaman utama, isi data pengajuan, view data pengajuan, view status pengajuan dan melakukan logout.


2. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Admin

Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Admin, terdapat :

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah

  2. 7 (tujuh) lifeline, antar muka yang saling berinteraksi yaitu terdiri dari login, menu home, menu master, menu pengajuan, verifikasi berkas, menu laporan dan logout.

  3. 16 (lima belas) messages, yaitu komunikasi antar objek yang dilakukan oleh actor antara lain pilih menu registrasi, input data registrasi calon pilih login, verifikasi login, konfirmasi username dan password salah, login berhasil, masuk halaman utama, view user sistem, view data nasabah registrasi, view data pengajuan nasabah, search data pengajuan, verifikasi kelengkapan pengajuan, verifikasi, jika berkas tidak lengkap diberi tahu ke nasabah, menyerahkan laporan berkas terverifikasi ke direksi, search laporan berkas, print laporan keseluruhan dan melakukan logout.


3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Direksi

Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Direksi

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Direksi, terdapat :

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah

  2. 5 (lima) lifeline, antar muka yang saling berinteraksi yaitu terdiri dari registrasi, login, halaman utama, menu pengajuan dan logout.

  3. 16 (enam belas) messages, yaitu komunikasi antar objek yang dilakukan oleh actor antara lain pilih login, verifikasi login, konfirmasi username dan password salah, login berhasil, masuk halaman utama, masuk menu master, lihat user sistem,(input,edit,delete user), view data nasabah registrasi, masuk menu pengajuan, lihat validasi data pengajuan, search data pengajuan, lihat verifikasi berkas, acc laporan berkas pengajuan, lihat laporan pengajuan, search laporan berkas, save as to PDF laporan berkas, print laporan keseluruhan, dan melakukan logout.



Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dengan Sistem Yang Diusulkan


Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan sistem yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas:


Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.8 Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.8 Class diagram sistem yang diusulkan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 5 ( lima ) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_login, tbl_registrasi, tbl_pengajuan_kmg, tbl_pengajuan_sertifikasi, tbl_pengajuan_kpt.

  2. 3 (tiga) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari suatu class diagram yang telah dibuat. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : Tabel Login

  2. Nama File : tbl_login

    Media : Harddisk

    Isi : (id+username+password+level)

    Primary Key : id

    Panjang Record : 34

    Tabel 4.2 Field Tabel Login


  3. Nama Tabel : Tabel Registrasi

  4. Nama File : tbl_registrasi

    Media : Harddisk

    Isi :(no_registrasi+nama+tempat_lahir+tanggal_lahir +agama+kewarganegaraan+jenis_kelamin+alamat+ no_hp+upload_foto+email+username+password)

    Primary Key : no_registrasi

    Panjang Record : 181

    Tabel 4.3 Field Tabel Registrasi


  5. Nama Tabel : Tabel Pengajuan Kredit Multiguna

  6. Nama File : tbl_pengajuan_kmg

    Media : Harddisk

    Isi : (no_pemohon+jenis_pengajuan+nama_pemohon+tanggal_pemohon+tempat_lahir+tanggal_lahir+jk+nama_pasangan+no_ktp+alamat+no_telp+status_rumah+

    status_nikah+jumlah_diajukan+jangka_waktu+tujuan_pengguna+agunan+nilai_agunan+tipe_pengajuan+pekerjaan+nama_perusahaan+alamat_perusahaan+ jabatan+pendapatan+potongan+status+komentar+status_direksi+no_registrasi)

    Primary Key: no_registrasi

    Panjang Record : 479

    Tabel 4.4 Field Tabel Pengajuan Kredit Multiguna



  7. Nama Tabel : Tabel Pengajuan Kredit Penghasilan Tetap

  8. Nama File : tbl_pengajuan_kpt

    Media : Harddisk

    Isi : (no_pemohon+jenis_pengajuan+nama_pemohon+tanggal_pemohon+tempat_lahir+tanggal_lahir+jk+nama_pasangan+no_ktp+alamat+no_telp+status_rumah+

    status_nikah+jumlah_diajukan+jangka_waktu+tujuan_pengguna+agunan+nilai_agunan+tipe_pengajuan+pekerjaan+nama_perusahaan+alamat_perusahaan+ jabatan+pendapatan+potongan+status+komentar+status_direksi+no_registrasi)

    Primary Key: no_registrasi

    Panjang Record : 479

    Tabel 4.5 Field Tabel Pengajuan KPT



  9. Nama Tabel : Tabel Pengajuan Sertifikasi

  10. Nama File : tbl_pengajuan_sertifikasi

    Media : Harddisk

    Isi : (no_pemohon+jenis_pengajuan+nama_pemohon+tanggal_pemohon+tempat_lahir+tanggal_lahir+jk+nama_pasangan+no_ktp+alamat+no_telp+status_rumah+

    status_nikah+jumlah_diajukan+jangka_waktu+tujuan_pengguna+agunan+nilai_agunan+tipe_pengajuan+pekerjaan+nama_perusahaan+alamat_perusahaan+ jabatan+pendapatan+potongan+status+komentar+status_direksi+no_registrasi)

    Primary Key: no_registrasi

    Panjang Record : 479

    Tabel 4.6 Field Tabel Pengajuan Sertifikasi



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sisem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini. Konfigurasi yang digunakan pada design sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3

  2. Monitor : 14” LCD Monitor

  3. Hardisk : 500 GB

  4. RAM : 2 GB

  5. Printer : Canon MP237 (Print, Scan, Copy)

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Entreprice Edition

  3. Web Browser : :

  4. a. Mozilla Firefox

    b. Internet Explorer

    c. Google Chrome

  5. Web server : XAMPP 1.7.0

  6. Text Editor :

  7. a. Notepad++

    b. Notepad

    c. Adobe Dreamwever

Hak Akses (Brainware)

  1. Calon Nasabah

  2. Admin : Account Officer

  3. Direksi : Kepala Cabang



Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambaran mengenai rancangan bangun yang lengkap terhadap para pengguna dan website yang diteliti, dan juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna sistem. Berikut ini adalah prototype atau tampilan dari perancangan sistem informasi pengajuan kredit yang akan dibuat, yaitu :

Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan home, profile, visi dan misi, kontak kami, registrasi dan login untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

Tampilan Prototype Registrasi

Tampilan prototype registrasi ini berisi tampilan form yang harus diisi atau sebagai daftar nasabah untuk dapat login ke dalam menu pengajuan kredit.

Gambar 4.10 Prototype Registrasi

Tampilan Prototype Login Calon Nasabah

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang akan mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.11 Prototype Calon Nasabah

Tampilan Prototype Buat Pengajuan

Tampilan prototype buat pengajuan ini berisi tampilan form pengajuan dan dibagi 3 pengajuan yaitu Kredit multiguna, sertifikasi dan KPT.

Gambar 4.12 Prototype Buat Pengajuan

Tampilan Prototype Login Admin dan Direksi

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.13 Prototype Login Admin dan Direksi

Tampilan Prototype Menu pada Admin

Tampilan prototype menu admin ini berisi tampilan master user dan nasabah, pengajuan yang terdiri dari : kredit multiguna, sertifikasi dan KPT serta laporan.

Gambar 4.14 Prototype Menu pada Admin

Tampilan Prototype Menu pada Direksi

Tampilan prototype halaman utama pada direksi ini berisi tampilan home, pengajuan yang teridiri dari kredit multiguna, sertifikasi dan kpt serta menu laporan.

Gambar 4.15 Prototype Menu pada Direksi



Implementasi Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface mengenai sistem informasi pengajuan kredit dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Tampilan Halaman Utama

Tampilan Tampilan web halaman utama ini berisi home, profile, visi & misi, kontak kami, registrasi dan login.

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Utama

Tampilan Menu Registrasi

Tampilan web registrasi nasabah ini berisi tampilan form untuk diisi lengkap dan sebagai account untuk login.

Gambar 4.17 Tampilan Menu Registrasi

Tampilan Menu Login Nasabah

Tampilan web login nasabah ini berisi tampilan login yang akan digunakan calon nasabah untuk mengakses masuk halaman utama dan melakukan input pengajuan kredit.

Gambar 4.18 Tampilan Menu Login Nasabah

Tampilan Menu Pengajuan Kredit Multiguna

Tampilan web pengajuan kredit multiguna ini berisi form yang harus diisi pada calon nasabah untuk melakukan input pengajuan kredit

Gambar 4.19 Tampilan Input Form Pengajuan Kredit Multiguna

Tampilan Menu Pengajuan Sertifikasi

Tampilan web pengajuan sertifikasi ini berisi form yang harus diisi pada calon nasabah untuk melakukan input pengajuan kredit.

Gambar 4.20 Tampilan Input Form Pengajuan Sertifikasi

Tampilan Menu Pengajuan Kredit Penghasilan Tetap (KPT)

Tampilan web pengajuan KPT ini berisi form yang harus diisi pada calon nasabah untuk melakukan input pengajuan kredit.

Gambar 4.21 Tampilan Input Form Pengajuan KPT

Tampilan Login Admin

Tampilan web login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama salah satunya adalah admin.

Gambar 4.22 Tampilan Login Admin

Tampilan Menu Halaman Utama pada Admin

Tampilan web menu Halaman Utama ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa icon menu seperti home, master, Pengajuan dan laporan.

Gambar 4.23 Tampilan Menu Halaman Utama pada Admin

Tampilan Menu Master User

Tampilan web menu master user ini berisi username, password dan level untuk input hak akses yang dapat login ke dalam menu admin.

Gambar 4.24 Tampilan Menu Master User

Tampilan Menu Master Nasabah

Tampilan web menu master nasabah ini berisi data nasabah yang sudah melakukan registrasi.

Gambar 4.25 Tampilan Menu Master Nasabah

Tampilan Menu Data Pengajuan Nasabah

Tampilan web menu data pengajuan nasabah ini berisi adalah data nasabah yang sudah mengisi form pengajuan kredit dan data diverifikasi oleh admin.

Gambar 4.26 Tampilan Menu Data Pengajuan Nasabah

Tampilan Verifikasi Data Pengajuan Nasabah pada Admin

Tampilan web verifikasi data pengajuan nasabah ini berisi adalah data nasabah yang sudah mengisi form pengajuan kredit dan data diverifikasi oleh admin.

Gambar 4.27 Tampilan Verifikasi Data Pengajuan Nasabah pada Admin

Tampilan Menu Laporan

Tampilan web menu laporan ini berisi data-data laporan pengajuan nasabah yang dapat diakses oleh admin dan direksi.

Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan

Tampilan Menu Login pada Direksi

Tampilan web login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama salah satunya adalah direksi.

Gambar 4.29 Tampilan Menu Login pada Direksi

Tampilan Menu Halaman Utama pada Direksi

Tampilan web menu Halaman Utama ini berisi tampilan Pengajuan yang selanjutnya tinggal di terima oleh direksi yang sudah diverifikasi oleh admin dan laporan.

Gambar 4.30 Tampilan Menu Halaman Utama pada Direksi

Tampilan Menu Terima Data Pengajuan Nasabah

Tampilan web terima data pengajuan nasabah ini berisi adalah data nasabah yang sudah diverifikasi oleh admin dan kemudian direksi klik terima pengajuan nasabah.

Gambar 4.31 Tampilan Menu Terima Pengajuan

Tampilan Laporan Pengajuan

Tampilan web laporan ini berisi data semua data laporan pengajuan kredit yang bisa diakses oleh admin dan direksi. Kemudian file didownload berbentuk pdf.

Gambar 4.32 Tampilan Hasil Laporan Pengajuan

Tampilan Menu Logout pada Admin dan Direksi

Tampilan web menu logout yang dapat diakses oleh admin dan direksi.

Gambar 4.33 Tampilan Menu Logout pada Admin dan Direksi

Testing (Pengujian)

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Informasi Pengajuan Kredit pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari pada metode Black Box Testing ini adalah untuk :

  1. Dapat mengetahui pesan kesalahan dan umpan balik (feedback) atau tanggapan yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.

  2. Bisa melaksanakan analisa serta mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya yaitu untuk melihat apakah program aplikasi tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka dapat dikatakan masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya akan dilakukan penelusuran untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Tabel 4.7 Pengujian Black Box Testing


Time Schedule

Tabel 4.8 Time Schedule

Berdasarkan tabel 4.8 Schedule Implementasi yang dilakukan di PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja maka terdapat :

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah secara garis besar acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

  3. Pengumpulan Data

  4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan informasi yang akurat yang dilakukan selama dua minggu.

  5. Analisa Sistem

  6. Melakukan pengkajian terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder selama dua minggu.

  7. Perancangan Sistem

  8. Pada tahap ini merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang baik agar mudah dipahami oleh seorang membuat program, perancangan sistem berlangsung selama empat minggu.

  9. Pembuatan Program

  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user, pembuatan program berlangsung sebelas minggu.

  11. Testing Program

  12. Testing program ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer, pengujian program berlangsung selama 7 minggu.

  13. Evaluasi Program

  14. Evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem, evaluasi berlangsung selama dua minggu.

  15. Perbaikan Program

  16. Setelah melakukan evaluasi program dan pengujian program masih terdapat kesalahan pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid dan maksimal selama tiga minggu.

  17. Implementasi Program

  18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, implementasi program berlangsung selama empat minggu.

  19. Dokumentasi

  20. Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program di implementasikan pada pihak stakeholder.


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Berikut rincian biaya sesuai dengan kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

    Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi pengajuan kredit PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pengajuan kredit pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja masih manual dalam pengisian form nya yaitu dengan menggunakan proses catat mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehingga mempunyai banyak kendala seperti lambatnya proses pengajuan dan penginputan data kurang terkontrol, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil suatu keputusan terutama dalam persetujuan kredit.

  2. Masih terdapat beberapa kendala pada sistem pengajuan kredit pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja dirasa masih kurang maksimal karena masih manual dengan proses mencatat, data belum terdatabase dan belum terintegrasi. Proses pembuatan laporan data nasabah pun masih sering terjadi kesalahan.

  3. Berdasarkan sistem informasi yang telah berjalan, maka penulis membuat rancangan sistem informasi pengajuan kredit berbasis web pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, dimana sistem pengajuan kredit yang dihasilkan dapat mempermudah calon nasabah dan admin dalam melakukan kegiatan pengisian pengajuan kredit dan proses pengajuan hingga laporan. Sehingga dapat mengurangi data yang hilang dan proses pencarian datanya tidak memerlukan waktu lama terutama dalam persetujuan kredit. Perancangan sistem informasi pengajuan kredit digambarkan dengan diagram UML, menggunakan bahasa pemrograman PHP, juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Adobe Dreamweaver dan Notepad++. Dengan perancangan sistem informasi pengendalian internal piutang dapat menghasilkan informasi keuangan yang leih cepat dan akurat.

Saran

    Agar penggunaan sistem informasi pengajuan kredit pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain :

  1. Perlu meningkatkan ketelitian user dalam melakukan suatu pekerjaaan agar dapat terhindar atau meminimalisir human error, agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan, dan tepat waktu.

  2. Perlu dilakukan dan diadakan backup database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan ganguan listrik secara menyeluruh , maka dengan adanya fitur backup tersebut data menjadi lebih aman.

  3. Setelah dilakukan implementasi tidak menutup kemungkinan penggunaan sistem dan mengikuti kebutuhan yang ada, agar kekurangan sistem yang telah dibuat dapat dilengkapi dengan cara diperbaiki maupun ditambah menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang akan mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi sebuah sistem yang canggih dan lebih baik dari sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Maniah. Hamidin, Dini. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3-Mei 2013 ISSN : 1978-8282 STMIK Raharja.
  4. 4,0 4,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta."
  5. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akjntansi (EMBA) Vol.1 No.3 ISSN: 2303-1174.
  6. Yulia, Djahir. Dewi Pratita. 2014. Manajemen Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, Desember 2014.
  7. Yuliana, Khozin dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal Sensi. Vol. 3 No. 2 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Mulyani, Sri. 2016. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dan Analisis Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
  9. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan, Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5. Journal PROSISKO ISSN: 2406-7733 Vol. 2 No. 1.
  10. Maimunah. David Ericson Manalu. Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN: 2302-3805.http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795/1517 Diakses pada 05 November 2017.
  11. 11,0 11,1 Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perbankan – Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  12. Iskandar, Syamsu. 2013. Akuntansi Pebankan Dalam Rupiah dan Valuta Asing. Jakarta: IN MEDIA.
  13. 13,0 13,1 13,2 Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya – Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  14. Iskandar, Syamsu. 2013. Akuntansi Pebankan Dalam Rupiah dan Valuta Asing. Jakarta: IN MEDIA.
  15. Taufiq, Rohmat.2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha ilmu.
  16. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modelling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  17. YRosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  18. Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
  19. Rahardi, Majid dkk. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
  20. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
  21. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  22. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  23. Baitul, Agung Hikmah dkk. 2015. Cara Cepat Membangun Website Dari Nol Studi kasus: Web Dealer Motor. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  24. Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  25. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5 Diambil dari : https://www.ijsr.net/archive/v4i5/SUB154122.pdf
  26. Palevi, Angga Reza, Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Jurnal Ilmiah DASI ISSN: 1411-3201 Vol. 14 No. 04. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
  27. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.
  28. Baitul, Agung Hikmah dkk. 2015. Cara Cepat Membangun Website Dari Nol Studi kasus: Web Dealer Motor. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  29. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753.http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecg-iot-3.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  30. Sudaryono, Anita B Wandanaya, Fitria Indriyani. iADA: Best Practice on Alumni Web Based Information System. Jurnal CCIT, Volume 6, Nomor 3, Mei 2013.
  31. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. https://www.researchgate.net/profile/Prashant_Desai13/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers/links/57b45c0808aede8a665a4bf0.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  32. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753.http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecg-iot-3.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  33. Sidik, Betha. Husni L. Pohan. 2014. “Pemrograman Web dengan HTML”. Bandung: Informatika.
  34. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 14 No. 1. ISSN Online: 2407-0939.
  35. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6. http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  36. 36,0 36,1 Wahana Komputer. 2014. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset.
  37. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 ISSN: 2088-1762.
  38. 38,0 38,1 Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I No. 3 ISSN: 2407-3911.
  39. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2 ISSN: 2394-4099.https://www.researchgate.net/profile/Fazlullah_Khan2/publication/303280520_An_Inovative_Approach_to_Investigate_Various_Software_Testing_Techniques_and_Strategies/links/576e56e008ae842225a849ca.pdf Diakses pada 09 Desember 2017
  40. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X.
  41. 41,0 41,1 Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  42. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi”. Tangerang : STMIK Raharja
  43. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3
  44. Anjani. 2014. Perancangan Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita di Puskesmas Panongan. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja
  45. Puspitasari, Diah. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web. AMIK BSI Bekasi: Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. XI No. 2, September 2015.
  46. Nuraeni, Fitri. Ujang Falah P. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus : PT BPR Arta Jaya Mandiri Tasikmalaya). STMIK Tasikmalaya.
  47. Supriyatna, Adi. 2014. Sistem Informasi Pinjaman Dana dan Pembelian Barang Secara Kredit Berbasis Web. AMIK BSI Karawang: Jurnal Paradigma Vol. XVI No. 2, September 2014.
  48. Simbolon, Julyefin. 2014. Pengajuan Aplikasi Kredit Padapt. Bank Perkreditan Rakyat Tiur Ganda Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. STMIK Palcomtech Palembang.
  49. Purwatiasih, Dwi A. Anantawikrama T.A. Nyoman T.H. 2014. Analisis Pengendalian Internal Dalam Pemberian Kredit Pada PT. BPR Kanaya. Universitas Pendidikan Ganesha.
  50. Khemakhem, Sihem. Younes Boujelbene. 2015. Credit risk prediction: A comparative study between discriminant analysis and the neural network approach. University of Sfax, Tunisia. Journal International (Accounting and Management Information Systems Vol. 14, No. 1, pp. 60-78, 2015)
  51. Abdelmoula, Aida Krichene. 2015. Bank Credit Risk Analysis With K-Naerest-Neighbor Classifier: Case Of Tunisian Bank. University of Carthage, Tunisia. Journal International (Accounting and Management Information Systems Vol. 14, No. 1, pp. 79-106, 2015).
  52. Cinaj, Valbona. Bashkim Ruseti. 2017. Credit Information System in Albania. University Of Tirana, Albania. Journal International (Advances in Economics and Business 5(2): 60-68, 2017).
  53. Ionascu, Mihaela. Ion Ionascu. 2014. The Use Of Accounting Information By Financial Analysts In Emergent markets: The Case Of Romania. The Bucharest University of Economic Studies, Romania. Journal International (Accounting and Management Information Systems Vol. 11, No. 2, pp. 174–186, 2014).
  54. Ioannis Diavatis, Evgenia A, Georgios Drogalas dan Theofanis Karagiorgos. 2016. The interaction effect of accounting information systems user satisfaction and Activity-Based Costing use on hotel financial performance: Evidence from Greece. University Of Macedonia, Greece. Journal International (Accounting and Management Information Systems Vol. 15, No. 4, pp. 757-784, 2016).


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar SKRIPSI
A.2 Formulir Permohonan Pergantian Judul
A.3 Kartu Bimbingan SKRIPSI
A.4 Kartu Studi Tetap Final ( KSTF )
A.5 Form Validasi Kuliah SKRIPSI
A.6 Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.7 Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.8 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9 Daftar Nilai
A.10 Formulir Final Presentasi
A.11 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.12 Formulir Seminar Proposal
A.13 Formulir Validasi Sidang dan Cek List Validasi Sidang
A.14 Formulir Penerbitan Dokumen
A.15 Sertifikat RCEP TOEFL
A.16 Sertifikat Prospek
A.17 Sertifikat IT Nasional
A.18 Sertifikat IT Internasional
A.19 Sertifikat Tridharma
A.20 Form Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi
A.21 Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1 Surat Keterangan Observasi Skripsi
B.2 Surat Keterangan Implementasi Program
B.3 Formulir Wawancara Stakeholder


LAMPIRAN C

C.1 Formulir Berkas-berkas Perusahaan


LAMPIRAN D

D.1 Desain Kartu Nama
D.2 Katalog Produk
D.3 Slide Presentasi

Contributors

Kingbem16