Wawancara

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. (sumber diambil dari Wikipedia)

Jika dilihat dari aspek manajemen wawancara dapat dibagi menjadi beberapa bentuk antara lain :

  1. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
  2. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
  3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
  4. Wawancara pribadi.
  5. Wawancara dengan banyak orang.
  6. Wawancara dadakan / mendesak.
  7. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya

Bagaimana agar wawancara dapat berjalan dengan baik dan benar, ada beberapa teori wawancara yang dapat dijadikan acuan, namun sebagai bahan pegangan berikut ini petunjuk umum bagaimana seorang pewawancara dapat menjalankan wawancaranya secara baik dan benar itu.


Sikap

Sikap yang harus dimiliki pewawancara saat melakukan wawancara antara lain :

  • Pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
  • Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
  • Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
  • Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama.

Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah

Panduan Pertanyaan Interview

  • Gunakan kalimat yang jelas dan singkat.
  • Jangan masukkan opini penginterview dari bagian pertanyaan; bersikap objektif dan netral
  • Hindari pertanyaan yang terlalu rumit dan panjang
  • Hindari pertanyaan bernada ancaman
  • Perhatikan tata krama percakapan dengan segelintir orang

Tipe Pertanyaan yang Harus Dihindari

  • Pertanyaan dengan muatan tertentu, sehingga dapat menggiring opini pribadi yang diinterview
  • Pertanyaan yang mengarahkan atau memaksakan kehendak
  • Pertanyaan berprasangka

Panduan Wawancara yang Efektif

  • Rencanakan secara matang sebelum melakukan wawancara.
  • Persiapkan agenda, daftar pengecekan, dan pertanyaan-pertanyaan.
  • Selama wawancara dengarkan dengan seksama sembari membuat catatan.

Tata Urutan Melakukan Wawancara

  • Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan minta ijin jika ingin merekam.
  • Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan mudah
  • Bagian utama: ajukan pertanyaan berikutnya secara runtun sesuai dengan skenario yang telah dibuat
  • Cool-off: akhiri dengan pertanyaan mudah untuk menghilangkan tensi
  • Penutup: ucapan terima kasih