Test Erlita: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review)
Baris 435: Baris 435:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan:</p></div>
<table width="50%" height="27" border="1" align="center">
+
<table width="594" height="27" border="1" align="center">
 
   <tr>
 
   <tr>
 
     <td width="49" align="center"><strong>No</strong></td>
 
     <td width="49" align="center"><strong>No</strong></td>

Revisi per 25 Mei 2014 08.21

  1. Ketua
    Wewenang:
    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
  2. Tanggung jawab:

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi informasi saatini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak Perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya suatu sistem pengolah data dan informasi yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi dengan menggunakan suatu sistem pengolah data yaitu komputer. Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dimaksimalkan kinerjanya, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

PT MIFTAH BAHTERA MANDIRI merupakan Perusahaan berskala menengah yang bergerak dibidang Rancang Bangun, Alat TulisKantor (ATK), Mekanikal, Elektrikal, Komputer dan Jasa Pembersih. Pada Perusahaan ini terdapat suatu sistem absensi karyawan yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi proses pengabsenan, bentuk laporan absensi juga masih berupa hardcopy arsip yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data serta kemungkinan terjadinya data hardcopy arsip absensi yang tercecer dan hilang. Dikarenakan Perusahaan ini memiliki kekurangan dalam pendataan khususnya dalam sistem absensi yang masih menggunakan absensi manual yang masih sering terdapatnya ketidaksesuaian jam kehadiran karyawan. Oleh sebab itu dengan berdasarkan alasan ini penulis mencoba mengambil tema dalam penulisan skripsi ini dengan judul : “Perancangan Sistem Absensi Karyawan Berbasis Web PadaPT MIFTAH BAHTERA MANDIRI”.

Rumusan Masalah

PT MIFTAH BAHTERA MANDIRI adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Rancang Bangun, Alat Tulis Kantor (ATK), Mekanikal, Elektrikal, Komputer dan Jasa Pembersih berkeinginan untuk memiliki suatu sistem absensi karyawan terkomputerisasi berbasis web yang dapat menggantikan sistem absensi manual yang telah ada. Keinginan ini timbul karena Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah sistem absensi karyawan sehingga mengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip berkas absensi karyawan dan menyulitkan ketika pihak Perusahaan akan merekap dan melakukan pendataan ulang karyawan. Berdasarkan atas latar belakang diatas penulis mendefinisikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah sistem absensi yang berjalan pada PT MIFTAH BAHTERA MANDIRI?
  2. Bagaimanakah sistem absensi ini dapat membantu proses absensi karyawan?
  3. Bagaimanakah merancang sistem absensi berbasis web pada PT MIFTAH BAHTERA MANDIRI?
  4. Bagaimanakah sistem absensi berbasis web ini memberikan presentase kehadiran karyawan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    1. Menyusun suatu sistem absensi yang terkomputerisasi secara sistematis, terstruktur, terarah sedemikian rupa sehingga sistem absensi ini benar-benar berguna bagi karyawan dan Perusahaan.
    2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan laporan, dan mengimplementasikan aplikasi absensi yang telah dibuat dan akan digunakan pada Perusahaan sebagai penunjang proses pendataan kehadiran karyawan yang ada dan dilakukan pada Perusahaan tersebut.
  2. Tujuan Fungsional
    Sebagai bahan acuan atau referensi bagi Perusahaan dan Mahasiswa dimasa sekarang dan yang akan datang.
  3. Tujuan Individu (pribadi)
    Untuk mengimplementasi ilmu yang telah dipelajari.

ManfaatPenelitian

  1. Bagi Stakeholder
    1. Membantu Perusahaan untuk mengubah sistem absensi yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem absensi yang terkomputerisasi.
    2. Membantu perusahaan merekap data karyawan dan untuk efisiensi penggunaan kertas sebagai hardcopy arsip.
  2. Bagi Penulis
    1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai sistem dan tata cara kerja didalam suatu Perusahaan/Instansi.
    2. Memanfaatkan ilmu komputer yang didapat pada bangku kuliah untuk diterapkan pada dunia kerja.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam hal iniseputar sistem absensi karyawan pada PT MIFTAHBAHTERA MANDIRI. Agar pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik dalam hal ini maka penulis hanya membahas ruang lingkup mulai dari proses absensi datang, absensi pulang, informasi lembur, biodata karyawan dan hari efektif bekerja untuk dijadikan laporan harian, bulanan dan tahunan. Serta mengembangkan sistem absensi manual yang sudah ada sebelumnya untuk menjadi sistem absensi berbasis web yang lebih baik.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)
    Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai sistem absensi.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Penulis melakukan wawancara kepada staf bagian administrasi dan bagian teknisi yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.
  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian informasi dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi informasi-informasi yang diperoleh dengan membaca serta mempelajari buku dan artikel yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan artikel tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.
  4. Metode Kuesioner (Quizionery Research)
    Penulis melakukan pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada narasumber, jawaban narasumber atas semua pertannyaan dalam kuesioner kemudian dicatat.
  5. Metode Dokumen (Document Research)
    Penulis melakukan pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun secara elektronik dari instansi/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.

Metode Pengembangan

  1. Metode Analisis
    Untuk memperoleh data dan informasi pada PT MIFTAH BAHTERA MANDIRI mengenai sistem absensi karyawan yang masih menggunakan metode-metode manual yang tentunya kurang efektif.
  2. Metode Perancangan
    Untuk metode perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek melalui tahapan pembuatan diagram UML (Unified Modelling Language), yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “Object Oriented”. Untuk pembuatan sistem absensi ini penulis menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 sebagai aplikasi penulisan listing program, PHP dan MySQL sebagai database nya.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang Laporan Skripsi, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, metode analisis, metode perancangan, sumber data dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, wewenang dan tanggung jawab dari struktur organisasi, prosedur sistem berjalan, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, analisis dampak teknologi, prosedur sistem, analisa permasalahan, analisa kelebihan dan kekurangan sistem berjalan, analisa kontrol, analisa kebutuhan sistem berjalan, analisa perangkat sistem, alternatif pemecahan masalah dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan Skripsi ini dapatdi sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya : Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini, sistem mengandung dua pengertian yaitu pengertian sistem yang dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu “Kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu” (Mustakini, 2008:34). Pengertian sistem berdasarkan pendekatan komponen yaitu “Kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu” (Mustakini, 2008:34).

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik, karakteristik sistem adalah sebagai berikut (Mustakini, 2008:54) :

  1. Suatu sistem mempunyaikomponen-komponen sistem (components)atau sub sistem-sub sistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut, (Mustakini, 2008:53) yaitu:

  1. Sistem abstrak (abstract system) lawan sistem fisik (physical system)
    Sistem informasi masuk dalam klasifikasi sistem fisik, sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik.
  2. Sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system)
    Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem.
  3. Sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system)
    Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya.
  4. Sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system)
    Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih dilingkungan perusahaannya atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.

KonsepDasar Informasi

Definisi Data

“Data didefinisikan representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya”(Mulyanto,2009:15). Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

“Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan” (Kusmorotomo dan Margono, 2010:11).

Definisi Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya” (Mustakini, 2008:36). Menurut Kristanto “Informasi didefinisikan sebagai kumpulan data yang diolah menjadi yang lebihbaik berguna dan lebih berarti bagi penerimanya"(Kristanto, 2008:7). Sementara menurut Goal “Informasi adalah data telah diproses atau ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya” (Goal, 2008:8).

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya (Sutabri,2009:31).

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu, (Sutabri,2009:35):

  1. Akurat
    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
  2. Tepat pada waktunya
    Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan
    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Karakteristik Informasi

Untuk mendukung suatu keputusan dibutuhkan informasi yang berguna, dibutuhkan pula informasi dengan karakteristik yang berbeda berdasarkan tingkatan manajemen. Berikut karakteristik Informasi, (Mustakini,2008:71) yaitu:

  1. Kepadatan informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.
  2. Luas informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, membutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
  3. Frekuensi informasi
    Untuk manjemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diterima adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-rulang dari waktu-kewaktu. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, frekuensinya adalah tidak rutinatau ad_hoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
  4. Schedule informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang diterimanya mempunyai jadwal atau skedul yang jelas dan periodik, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul informasinya adalah tidak terskedul, karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur.
  5. Waktu informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, waktu informasinya lebih kemasa depan berupa informasi prediksi, karena digunakan oleh manajemen atas untuk pengambilan keputusan stratejik yang menyangkut nilai masa depan.
  6. Akses informasi
    Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya jelas dan berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara on-line, tetapi dapat secara ­off-line. Sebaliknya, untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapanpun mereka membutuhkannya.
  7. Sumber informasi
    Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus padapengendalian operasi internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat disekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem (Mustakini, 2008:34).

“Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dariperangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut”(Kristanto, 2008:12).

Komponen Sistem informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian (Mustakini, 2008:43).

Sebagai suatu sistem, ke enam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya.

Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi,yaitu :

  1. Komponen Masukan (input)
    Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
  2. Komponen Model
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.
  3. Komponen Keluaran (output)
    Produk dari sistem informasi adalah Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus adadi sistem informasi.
  4. Komponen Teknologi
    Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
  5. Komponen Basis Data
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi.
  6. Komponen Kontrol atau Pengendalian
    Komponen kontrol merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yangkuat. Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Analisis Sistem

Definisi Analisis sistem

Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tujuan Analisis Sistem

Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahap analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terur menerus berubah” (Tanti, 2009:206).

FungsiAnalisis Sistem

Adapun fungsianalisis sistem adalah, (Goal, 2008:74):

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem terdiri dari beberapa kegiatan-kegiatan sebagai berikut, (Mustakini, 2008:435) yaitu:

  1. Studi pendahuluan
    Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awalatau studi pendahuluan tentang jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek.
  2. Studi kelayakan
    Studi kelayakan terdiri dari lima macam kelayakan yang disebut dengan TELOS.
  3. Memahami sistem yang ada
    Memahami sistem yang ada dapat dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang sistem yang ada. Penelitian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Menentukan jenis penelitiannya.
    2. Merencanakan jadwal penelitian.
    3. Membuat penugasan penelitian.
    4. Melakukan hasil penelitian.
    5. Mengumpulkan hasil penelitian.
    6. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
  4. Mengidentifikasi masalah di sistem lama agar dapat diperbaiki di sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab masalahnya.
  5. Menganalisahasil penelitian
    Menganalisa hasil penelitian terdiri dari menganalisa kelemahan sistem yang lama dan menganalisa kebutuhan informasi pemakai.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

“Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”. (Kristanto, 2008:61).

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT(2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
  6. Maintenance
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut, (Kristanto,2008:65) :

  1. Menyiapkan disainterinci sistem.
  2. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
  3. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.
  4. Memiliki konfigurasi hardware dan software.
  5. Laporan ke manajemen.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). ”Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut [Sri Rahayu : 2009] :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkanuse case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah classdiagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Absensi

DefinisiAbsensi

Menurut Erna Simonna (2009) Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan .

Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu;

  1. Absensi manual, adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan).
  2. Absensi nonmanual (dengan menggunakan alat), adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nik, username dan sebagainya.

Karyawan

Definisi Karyawan

Karyawan adalah adalah manusiayang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupapendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada pemberi kerja atau pengusahaatau majikan (Wikipedia).

Web

Definisi Web

Menurut Yuhefizar (2014) Web adalah suatumetode untuk menampilkan informasi di internet baik berupa teks, gambar, suaramaupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) suatu dokumen dengan dokumenlainya (hypertext) yang dapat diaksesmelalui sebuah browser.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap” (Hidayati 2008 ) yaitu:

  1. Elisitasi tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkaan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap I dengancara mengeleminasi semua requirement denganoption I pada Metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem usulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)
      Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harusdieliminasi.
    2. Middle (M)
      Mampu dikerjakan.
    3. Low (L)
      Mudah di kerjakan
  4. Final draft elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Dreamweaver, PHP dan Database

Definisi Dreamweaver

Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual, aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See What You Get) , yang intinya adalah bahwa user tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs. Selain itu, dreamwaver juga memberikan keleluasaan kepada user untuk menggunakannya sebagai media penulisan bahasa pemrograman web. Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela desain membuat program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web meskipun untuk para web desainer pemula sekalipun (Madcom, 2010:1).

Dikutip dari Jurnal CCIT,menurutUntung Raharja dkk “Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untukmembuat dan mendesain web”. Dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Sidei.(Raharja dkk, 2009:214).

Definisi PHP

Menurut Anhar PHP mengandung beberapa pengertian, yaitu : “PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman web server, side yang bersifat opensource. Merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (Server Side HTML Embedded Scripting)” (Anhar, 2010:3). “PHP adalah Script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis” (Anhar, 2010:3).

Definisi Database

“Database merupakan sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan field atau kolom.” (Anhar, 2010:45), Sedangkan Menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT(2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Definisi MySQL

Berikut adalah definisi Mysql menurut beberapa ahli, di antaranya : “Mysql merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source, dilengkapi dengan source code(kode yang dipakai untuk membuat MySQL)” (Abdul, 2008: 2).

“Mysql adalah sebuah perangkat lunak sistem mengenai basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MySQL, Postagre SQL, dll” (Anhar, 2010:21).

Kelebihan-Kelebihan MySQL

Terdapat beberapa kelebihan yang dimilki MySQL diantaranya sebagai berikut, (Anhar, 2010:22) yaitu :

  1. Mysql dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi.
  2. Bersifat open source
    Mysql didistribusikan secara open source (gratis) dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).
  3. Bersifat Multi User
    Mysql dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. Dari segi security atau keamanan data
    Mysql memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask, nama host dan izin akses dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

Definisi XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Licensedan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat men download langsung dari web resminya. “Wikipedia:2011”.

Literature Review

Definisi Literature Review

Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature riview (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan:

No Penulis Judul Penelitian Tujuan Peneliitian Hasil Penelitian
1. Fajar Maulana.2010.
Perancangan Sistem Absensi Pegawai Berbasis Web Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang
Untuk mengoptimalkan dalam hal pembuatan laporan yang sering terlambat karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih dan membuka file satu persatu. Sistem absensi menjadi terkomputerisasi.
2. Dhita Rukmianti.2010
Pengembangan Sistem Informasi Absensi Karyawan pada Perguruan Tinggi Raharja
Penelitian ini merupakan pengembangan dari system sebelumnya yaitu belum terdapat fasilitas untuk admin dan untuk itu pengolahan dan laporan data  menjadi kurang  efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini lebih terfokus pada admin yang sedang berjalan. Sistem absensi yang lebih efektif dan efisien.
3. Sonya Nainggolan.
   Human  Resources Journal 2010, dengan judul Mengatasi Masalah Absensi.
Dalam jurnal ini dijelaskan cara-cara untuk mengatasi masalah absensi atau ketidak hadiran karyawan dan untuk memotivasi karyawan, agar tetap semangat masuk kerja, Mengurangi angka ketidak hadiran dalam bekerja.
4. Joko Supriyono, 2013
    Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan  Menggunakan Konsep Data Mining Pada PT KALILA INDONESIA”
Dalam Penelitian ini dijelaskan tentang sistem absensi menggunakan data mining, yang dapat melaporkan data absenssi karyawan. Datang, pulang, sakit, izin dan cuti Sistem absensi yang lebih efektif.
5. Purwanti, 2013
Rancangan Visual Rekapitulasi Absensi Guru dan Pegawai Pada SMA Islamic Centre Tangerang
Dalam penelitian ini dijelaskan sistem absensi dan data guru yang bersifat online dengan terkoneksi database. Dapat mencetak laporan berupa keterangan absensi guru dan data-data yang lainnya. Sistem absensi yang lebih efektif dan lebih baik.

BAB III

PEMBAHASAN

Text

BAB IV

RANCANGANSISTEM YANG DIUSULKAN


Text


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Saran


DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

LAMPIRAN B :

Contributors

Erlita, Yuli anto