Tes

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:16) menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Norman L.Enger dalam Sutabri (2012:17) menyatakan, “suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian invertaris atau penjadwalan produksi.

Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)“Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Proses)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

 Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbaga sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem deterministik dan Sistem probabilistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya



Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT (2010:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC).

SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

  2. Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.


Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.



Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:2) , data adalah “bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2), mendifinisikan “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.



Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29) informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan.



Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu

  10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.


Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41) ualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

  4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.



Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (techology block)

  6. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  7. Blok Basis Data (database block)

  8. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  9. Blok Kendali (control blok)

  10. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Informasi

Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.


Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.



TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Pendataan

Pengertian Pendataan

Pendataan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai program pendataan surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang. Pendataan surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada Kelurahan Cikokol Tangerang untuk memperoleh informasi dan kegiatan-kegiatan yang menyeluruh lengkap dan akurat.


Tujuan Pendataan

Tujuan dari pendataan adalah untuk memperoleh data yang akurat mengenai catatan keluar dan masuknya surat dari Kelurahan Cikokol Tangerang data ini digunakan Kelurahan Cikokol Tangerang untuk :

  1. Pecatatan secara akurat dan detail tentang masuk dan keluarnya surat di lingkungan Kelurahan Cikokol Tangerang

  2. Langkah awal untuk menaindak lanjuti sebuah kebijakan


Pengertian Surat

Secara Umum, Surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis jika dilihat dari sisi pemakainnya surat dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu surat dinas, surat niaga, surat social, surat pribadi. (lamuddin,2009:5)

  1. Surat Masuk

  2. Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu perusahaan. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan, pengelolaan surat masuk dipusatkan di sekretaris.

  3. Surat Keluar

  4. Seperti halnya surat masuk maka pengelolaan surat keluar dilakukan oleh bagian sekretaris. Artinya, bagian sekretaris lah yang berhak mengolah, memeriksa, menyerahkan pada pimpinan untuk ditandatangani, sekaligus mengirimkannya kepada instansi lain.


Pengujian Blackbox Testing

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata (2010:301) dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237) dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.


Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky (2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42) , blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.


Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.


Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

  12. 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

  14. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktualPerangkat lunak siap dirilis.


Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


Diagram-diagram UML Unified Modeling Language

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

  2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use case

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

  8. Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (communication diagram)

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram statechart (statechart diagram)

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktifitas (activity diagram)

  14. Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek

  15. Diagram komponen (component diagram)

  16. Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (deployment diagram)

  18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


Web Browser

Definisi Web Browser

Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya,website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Dreamweaver CS3

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS3 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.


XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

  1. PHP

  2. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  3. MySQL

  4. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  5. Javascript

  6. Javascript merupakan bahasa scripting turunan dari pemrograman java. Javascript digunakan untuk pemrograman web client side (Maria Agustina S, 2010:5)

  7. JQuery

  8. Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang berkerja di sisi client/browser sehingga website lebih interaktif. (Maria Agustina S, 2010:5)

    Jquery pertama kali di rilis tahun 2006 oleh Johan Resig. Jquery menjadi sangat popular hingga telah banyak digunakan pada website termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon,Twitter, ESPN, dan lain-lain Ada banyak sebab jquery menjadi sangat popular, diantaranya:

    a. Jquery kompatibel dengan banyak browser.

    b. Jquery mendukung semua versi css.

    c. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kb.

    d. Dokumentasi jquery yang lengkap.

    e. Dukungan komunitas terdapat jquery.

    f. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam

    Sebab terakhir diatas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengembang website menggunakan jquery. (Aloysius Sigit W, 2011:1)


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (2014:38) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu fileatau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.



Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan


Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153) dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh penelitisebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Woro Isti Rahayu (2011)

  2. Penelitian jurnal yang dilakukan Woro Isti Rahayu yang berjudul “ Perancangan Aplikasi Sistem Manajemen Inventori Pemberkasan Surat Masuk dan Keluar Di Politeknik Pos Indonesia Sebagai Penunjang Sistem Paperless” pada tahun 2011. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunkan Visual Bacis. Net selain itu database yang digunakan adalah SQL Server 2000, pilihan database tersebut dikarena fitur-fitur yang terdapat sangat menunjang. Aplikasi yang dirancang merupakan aplikasi pemberkasan surat yang dapat menyimpan surat masuk dan surat keluar, dan pencarian data-data surat.

  3. Penelitian yang dilakuakan oleh Yunita Wulandari (2012)

  4. Penelitian yang dilakuakan oleh Yunita Wulandari, “Pembangunan Aplikasi Arsip Di Upt Puskom Uns”. Metode pada penelitian ini menggunakan Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Pembangunan sistem rekayasa perangkat lunak ini sendiri berbasis Object Oriented (OO) yang menggunakan UML sebagai metode pemodelannya, sehingga analisis dan perancangan sistem yang digunakan meliputi use case diagram, class diagram, package diagram, dan sequence diagram. Sedangkan dari segi implementasinya digunakan CodeIgniter sebagai framework pembangunnya. Aplikasi surat-menyurat dapat membuat surat keluar lebih cepat dan efisien, memasukkan data surat masuk serta memberikan sarana penyimpanan arsip surat, sehingga dapat terkelola dengan baik. Aplikasi ini dapat diakses dan dijalankan secara localhost.

  5. Penelitian yang dilakuakan oleh Nurhayati (2011)

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati, ”Pengembangan Sistem Layanan Persuratan (Studi Kasus : Kantor Kelurahan Kunciran Kota Tangerang ”. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengembangan sistem yaitu FAST (Framework Aplication of System Thinking) menurut Whitten at all, dan fase-fase yang penulis gunakan adalah fase definisi lingkup, fase analisa masalah, fase analisa kebutuhan, fase desain logis, fase desain fisik, fase kontruksi dan fase implementasi dan strategi pemodelan objek yaitu OOAD (Object Oriented Analysis and Design) serta tools yang digunakan adalah UML. Hasil yang dicapai sebuah sitem layanan persuratan 5.81mb, serta sistem telah diintegrasikan dengan database warga dengan output surat keterangan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Jubaedah (2013)

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Jubaedah, ”Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis WEB Pada SMA Negeri 6 Tangerang”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design), melalui metode perancangan UML yang dituangkan dalam tahap pembuatan use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram. Penelitian ini dilakukan karena melihat sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan masih menggunakan semikonputerisasi dan laporannya pun masih di input kedalam Microsoft office. Aplikasi yang dihasilkan berbasis WEB yang menggunakan bahasa pemrograman HTML, XAMPP, MYSQL, dan PHP.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Suciati Fazri (2013)

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Suciati Fazri, ”Aplikasi Pendatan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada SMK Abdi Negara Tangerang Berbasis WEB”. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design), melalui metode perancangan UML yang terdiri dari use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram. Aplikasi ini dibuat karena pencatatn yang dilakukan di SMK Abdi Negara Tangerang masih semi komputerisasi sehingga dibutuhkan waktu yang lama saat pncarian berkas dalam arsip data-data surat. Aplikasi yang dihasilkan berbasis WEB.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Yuliani (2013)

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Yuliani, ”Perancangan Sistem Informasi Pendataan Keluar Masuk Surat Pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan Berbasis WEB”. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode waterfall, metode ini terdiri dari Communication, Planning, Modelling, Construction, dan Deployment. Aplikasi ini dibuat karena tidak adanya apilkasi khusus yang digunakan di kantor sekretariat daerah kota Tangerang Selatan untuk mengolah data keluar masuknya surat. Aplikasi yang dibuat berupa web dan diharapkan dapat menunjang kegiatan admin dan pegawai dalam mengelola surat agar lebih baik.


Tabel 2.2 Tabel Literature Review

   Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang saat ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode perancangan sistem yang digunakan. Pada penelitian yang saat ini digunakan pada metode perancangan sistem yaitu menggunakan metide SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek dengan menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah Kelurahan Cikokol Tangerang dengan ruang lingkup penelitian pada pendataan surat masuk dan surat keluar yang lebih efektif dan efisien.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Kelurahan Cikokol Tangerang

Sejarah Singkat

Kelurahan Cikokol merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tangerang, Tangerang Provinsi Banten Kelurahan Cikokol. Yang memiliki luas 417 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara Kelurahan Cikokol dan Kel. Kelapa Indah

  2. Sebelah Selatan Kelurahan Panunggangan Utara

  3. Sebelah Barat Sungai Cisadane

  4. Sebelah Timur Kelurahan Kelapa Indah dan Kel. Pakojan

Kelurahan Cikokol berdiri pada tanggal 29 September 2010.Pada awal-awal tahun berdirinya KelurahanCikokol kantor Kelurahan sempat berpindah-pindah tempat, namun pada tahun 2010 berdasarkan pengajuan untuk penempatan kantor Kelurahan Cikokol, maka didirikanlah kantor Kelurahan Cikokol di salah satu lahan dari dengan luas 417 Ha, yang dibangun atas bantuan Pemerintah Kota Tangerang dan sebagian dana lagi merupakan swadaya dari masyarakat setempat.

Kemajuan-kemajuan yang terdapat di Kelurahan Cikokol Tangerang:

  1. Terbangunnya jalan-jalan seperti : Gang, Lorong

  2. Pembangunan sarana Kepemudaan seperti : lapangan volly

  3. Pembangunan sarana pendidikan seperti : PAUD, SDN, dan lain-lain.

  4. Pembangunan Sarana Kesehatan seperti : Posyandu

  5. Pembangunan Sarana Ibadah seperti : Mesjid


Visi, Misi, dan Tujuan Kelurahan Cikokol

Visi Kelurahan Cikokol

a. Menggali dan mengembangkan potensi pendapatan Kelurahan Cikokol Tangerang.

b. Meningkatkan pelayanan terhadap PBB/Retribusi Daerah.

c. Meningkatkan pelayanan yang prima terhadap masyarakat luas.

Misi Kelurahan Cikokol

a. Menyusun kebijakan yang memberi ruang terakomodasinya aspirasi dan kepentingan masyarakat dengan baik.

b. Memberikan pelayan publik yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam menuju hidup yang sejahtera.

Tujuan Kelurahan Cikokol

a. Sebagai pedoman dan memberikan arah dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

b. Agar terciptanya penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang prima dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Terwujudnya Kelurahan Cikokol Tangerang damai dan indah.

d. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional.

e. Kepuasan Masyarakat.

Dengan visi, misi dan Tujuan maka sekarang ini Kelurahan Cikokol Tangerang menjadi Kelurahan yang lebih baik dari yang sebelumnya.


Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada Kantor Kelurahan Babakan Tangerang:


Lurah

  1. Mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas Kelurahan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat sesuai dengan visi dan misi Walikota sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

  2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana, Lurah mempunyai fungsi:

  3. a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat.

    b. Penyelenggaraan tugas Kelurahan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat.

    c. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat.

    d. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas Kelurahan.

    e. Pelaporan.

  4. Rincian Tugas Lurah:

  5. a. Memimpin, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan kedinasan Kelurahan dalam rangka pelaksanaan tugas Kelurahan.

    b. Menyelenggarakan pelayanan publik di bidang keagrariaan.

    c. Menyelenggarakan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan administrasi di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), dll.


Sekretariat

  1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Kelurahan yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh aparatur Kelurahan.

  2. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretaris Kelurahan mempunyai fungsi:

  3. a. Pelaksanaan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sekretariat.

    b. Pelaksanaan penyusunan konsep usulan program, rencana kerja, dan anggaran tahunan Kelurahan.

    c. Pelaksanaan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian.

    d. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya.

    e. Pelaporan

  4. Rincian tugas Sekretaris Kelurahan adalah:

  5. a. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Lurah.

    b. Menyusun usulan kerja dan anggaran tahunan Kelurahan beserta perubahan dan perhitungannya.

    c. Melaksanakan penerimaan, pengendalian dan pengiriman surat.

    d. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.

    e. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan hubungan masyarakat, keprotokolan dan penrimaan tamu, dll.


Seksi Tata Pemerintahan

  1. Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam penyelnggaraan kewengan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas–tugas umum pemrintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

  2. Untuk Menyelenggar akan tugas pokok sebagai mana tersebut pada ayat (1) pasalini, Kepala Seksi Tata Pemrintahan mempunyaifungsi:

  3. a. Perumusan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Tata Pemerintahan.

    b. Perumusan kebijakan Lurah dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

    c. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

    d. Pelaksanaam kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

    e. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya.

    f. Pelaporan

  4. Rincian tugas Kepala Seksi Tata Pemerintahan adalah :

  5. a. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Lurah.

    b. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Tata Pemrintahan.

    c. Melaksankan pengelolaan Buku Tanah

    d. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pencatatan mutasi tanah.

    e. Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kaitannya dengan naturalisasi, dll.


Seksi Ekonomi Dan Pembangunan

  1. Seksi Ekonomi Dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.

  2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Seksi Ekonomi Dan Pembangunan mempunyai fungsi :

  3. a. Perumusan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan.

    b. Perumusan Kebijakan Lurah dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.

    c. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.

    d. Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.

    e. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya.

    f. Pelaporan

  4. Rincian tugas Kepala Seksi Ekonomi Dan Pembangunan adalah :

  5. a. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan.

    b. Melaksanakan kegiatan pendataan terhadap aktifitas pendistribusian dan harga barang-barang yang termasuk dalam kategori Sembilan Bahan Pokok di wilayah kerja Kelurahan.

    c. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan saluran-saluran air pada pinggiran-pinggiran jalan lingkungan.

    d. Melaksanakan pengkajian dan merumuskan konsep pengelolaan kebersihan lingkungan di wilayah kerja Kelurahan.

    e. Menyusun konsep Keputusan Lurah mengenai lokasi-lokasi yang akan dijadikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara,dan lain - lain.


Seksi Pemberdayaan Masyarakat

  1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintah yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan Pemberdayaaan.

  2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :

  3. a. Perumusan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat.

    b. Perumusan Kebijakan Lurah dalam lingkup urusan Pemberdayaan Masyarakat.

    c. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dalam lingkup urusan Pemberdayaan Masyarakat.

    d. Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan Pemberdayaan Masyarakat.

    e. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya.

    f. Pelaporan

  4. Rincian tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat :

  5. a. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Lurah.

    b. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat.

    c. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat.

    d. Melaksanakan dan membina kegiatan administrasi di bidang sosial.

    e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan fasilitas dalam

    f. penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial kemasyrakatan.


Kelompok Jabatan Fungsional

  1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada Kelurahan yang meliputi :

  2. a. Statistisi

    b. Arsiparis

    c. Pranata Komputer

  3. Pemegang Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Lurah.

  4. Dalam hal ini Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud lebih dari seorang, maka dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.

  5. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.

  6. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional beserta rincian tugasnya masing-masing ditetapkan dengan Keputusan Walikota.


Struktur Organisasi Kelurahan Cikokol

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Cikokol Tangerang

AnalisaPerangkatKeras

  1. Perangkat Keras ( Hardware )

  2. a. Processor  : N550

    b. Monitor  : LCD

    c. RAM  : 1G

    d. Harddisk  : 160 GB

    e. Keyboard  : Standard

    f. Printer  : Standar

  3. Piranti lunak ( Software )

  4. a. Microsoft Office 2007

  5. Brainware

  6. a. Admin


Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

a. Use Case Surat Masuk

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem surat masuk

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem surat masuk yang berjalan digambarkan dengan use case diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan surat masuk

b. 3 actor di antaranya : sekretaris, penerima surat, kepala Kelurahan

c. 4 Use case di antaranya : mendata surat, memberikan surat, memberikan surat untuk diarsipkan, laporan surat masuk


Urutan proses dalam surat masuk dan surat keluar yang ada di Kelurahan Cikokol Tangerang sebagai berikut:

  1. Surat masuk

  2. a. Sekretaris mendata surat masuk

    b. Sekretaris memberikan surat masuk kepada penerima surat

    c. Sekretaris menerima surat dari penerima surat untuk diarsipkan

    d. Sekretaris membuat laporan surat masuk



Use Case Diagram yang sedang berjalan

Setelah skenario mengenai sistem surat masuk dan surat keluar yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem surat masuk dan surat keluar yang berjalan saat ini. Use case diagram akan menggambarkan hubungan use case dengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.


Use Case Diagram Surat Keluar

Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem surat keluar

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem surat keluar yang berjalan digambarkan dengan use case diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan surat keluar

b. 4 actor di antaranya : sekretaris, kepala perwakilan, penerima surat, bagian umum

c. 6 Use case di antaranya : membuat surat , cek surat dan TTD, memberikan surat sudah di TTD, membuat surat untuk dikirim, mengirim surat, mengarsipkan surat.

Urutan proses dalam surat masuk dan surat keluar yang ada di Kelurahan Cikokol Tangerang sebagai berikut:

2. Surat Keluar :

  1. Surat keluar

  2. a. Sekretaris membuat surat keluar

    b. Sekretaris memberikan surat keluar ke kepala perwakilan untuk di cek surat lalu ditanda tangan dan di acc

    c. Sekretaris menerima surat yang sudah di tanda tangan dan di acc dari kepala perwakilan

    d. Sekretaris mengirimkan surat

    e. Sekretaris membuat laporan dan mengarsipkan surat keluar


Activity Diagram Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para actor-aktor yang ada pada sistem surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang


Activity Diagram Surat Masuk

Gambar 3.4. Activity Diagram sistem surat masuk

a. 1 Intial Node, objek yang diawali

b. 6 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Final node, objek yang di akhiri.

d. 2 Vertical swimelane

Activity Diagram Surat keluar

Gambar 3.5. Activity Diagram sistem surat keluar

a. 1 Intial Node, objek yang diawali

b. 10 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

d. 1 Final node, objek yang di akhiri.

e. 4 Vertical swimelane

Activity Diagram Laporan Surat masuk

Gambar 3.6. Activity Diagram Laporan Surat Masuk

a. 1 Intial Node, objek yang diawali

b. 5 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

d. 1 Final node, objek yang di akhiri.

e. 2 Vertical swimelane

Activity Diagram Laporan Surat keluar

Gambar 3.7. Activity Diagram Laporan sistem surat keluar

a. 1 Intial Node, objek yang diawali

b. 5 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

d. 1 Final node, objek yang di akhiri.

e. 2 Vertical swimelane


Sequence Diagram Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem surat masuk dan surat keluar yang berjalan saat ini.

Gambar 3.8. Sequence Diagram Surat Masuk

a. 3 actor yang melakukan kegiatan : sekretaris, penerima surat, kepala perwakilan

b. 3 Lifeline yang dilakukan : surat masuk, arsip, laporan

c. 11 Massage diantaranya : mendata surat masuk, memberikan surat masuk, menerima surat masuk, memberikan surat masuk yang sudah dibaca, menerima surat masuk yang sudah dibaca, mengarsipkan surat masuk, membuat laporan, memberikan laporan, menerima laporan, cek laporan, Acc laporan

Dari gambar diagram diatas dapat di jelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Sekretaris mendata surat masuk

  2. Sekertaris memberikan surat masuk

  3. Penerima surat menerima surat masuk

  4. Penerima surat memberikan surat masuk yang sudah dibaca

  5. Sekretaris menerima surat masuk

  6. Sekretaris mengarsipkan surat masuk

  7. Sekretaris membuat laporan

  8. Sekretaris memberikan laporan

  9. Kepala Kelurahan memberikan laporan

  10. Kepala Kelurahan cek laporan

  11. Kepala Kelurahan acc laporan


Sequence Diagram Laporan Surat Keluar

Gambar 3.9. Sequence Diagram Surat Keluar

a. 4 actor yang melakukan kegiatan : sekretaris, kepala perwakilan, penerima surat, bagian umum

b. 3 Lifeline yang dilakukan : surat keluar, arsip, laporan

c. 12 Massage diantaranya : membuat surat keluar, memberikan surat, menerima surat, cek surat, acc surat, memberikan surat yang telah di acc, menerima surat yang sudah di acc, mengirimkan surat, menerima surat, membuat laporan, memberikan laporan, menerima laporan yang sudah di acc.

Dari gambar diagram diatas dapat di jelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Sekretaris membuat surat keluar

  2. Sekretaris memberikan surat keluar

  3. Kepala kelurahan menerima surat

  4. Kepala kelurahan mengecek surat

  5. Kepala keluarahan acc surat

  6. Kepala keluarahan memberikan surat yang sudah di acc

  7. Sekretaris menerima surat yang di acc

  8. Sekretaris memberikan surat untuk dikirim

  9. Pegawai menerima surat

  10. Pegawai mengirim surat

  11. Penerima surat menerima surat keluar

  12. Sekretaris mengarsipkan surat keluar

  13. Sekretaris membuat laporan

  14. Sekretaris memberian laporan

  15. Kepala keluarahan menerima laporan

  16. Kepala keluarahan cek laporan

  17. Kepala keluarahan acc laporan


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

Gambar 3..10. Unified Modeling Languange (UML) Surat Keluar


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data ini didapat ketika semua pegawai telah terdaftar.

Nama Masukan : Surat Masuk dan Surat Keluar

Fungsi  : Sebagai bukti pendataan surat masuk dan surat keluar

Sumber  : Petugas pendataan surat masuk dan surat keluar

Keterangan : Berisi daftar surat masuk dan surat keluar


Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika ada surat yang masuk maka sekretaris mendata surat dan kemudian menyerahkan surat ke penerima surat, membuat laporan dan menyerahkan ke kepala perwakilan dan ketika ada membuat surat keluar sekretariat membuat surat untuk di acc, setelah di acc menyerahkan surat ke bagian umum kemudian membuat laporan.

Nama Proses :Pendataan surat masuk dan surat keluar

Masukan : Form_pendataan surat masuk dan surat keluar

Keluaran : Laporan pendataan surat masuk dan surat keluar

Ringkasan proses : Proses ini menginput Pendataan surat masuk dan surat keluar dari buku besar

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Analisa proses yang sedang berjalan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).


Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.Meliputi:

Nama Proses :Pendataan surat masuk dan surat keluar

Masukan : Form_pendataan surat masuk dan surat keluar

  1. Laporan pendataan surat masuk

  2. Berupa laporan pendataan surat-surat yang masuk, yang dikumpulkan selama satu bulan

  3. Laporan pendataan surat keluar

  4. Berupa laporan pendataan surat-surat yang masuk, yang dikumpulkan selama satu bulan.


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor : Core To Duo

b. Monitor : LCD 14”

c. Mouse : Ps2

d. RAM : 2 GB

e. HD : 80 GB

f. Keyboard : Compatible Ps2

g. Printer : Canon Ip1800 Series


Aplikasi yang digunakan (Software)

a. Windows 7

b. Microsoft Word 2007

c. Microsoft Excel 2007


Hak Akses

Untuk mengoperasikan hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) orang, yaitu :

a. Agendaris



Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Sistem pendataan surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang belum berjalan dengan baik saat ini

  2. Sistem pendataan surat masuk dan surat keluar yang berjalan saat ini belum memiliki tempat penyimpanan data sehingga masih sering terjadinya kehilangan data.

  3. Dibutuhkan sebuah sistem surat masuk dan surat keluar yang dapat membantu pekerjaan pegawai dalam mendata surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang agar laporan yang dihasilkan tepat pada waktunya.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain : Membuat aplikasi pengolahan data surat masuk dan surat keluar yang mudah dioperasikan, dapat dengan cepat menghasilkan laporan, terdapatnya media penyimpanan data sehingga data yang ada tidak akan hilang.


User Requirement

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.


Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stake holder mengenai seluruh rancangan Sistem surat masuk dan surat keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang.


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi

Tabel3.2.Elositasi.Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable = Tidak terlalu penting

I (Inessential)" = Tidak


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Berikut adalah requirement tersebut

ELISITASI TAHAP III

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

Metode

T  : Tehnikal

O  : Operasional

E  : Ekonomi


Option

L  : Low

M  : Middle

H  : High



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi

Requirement Elititation - Final Draft




Tata Laksana Sistem Dan Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses surat masuk, proses surat keluar serta pembuatan laporan.

  1. Prosedur Surat Masuk

  2. Surat masuk disimpan ke dalam sistem pendataan surat masuk dan kemudian Agendaris menginput data surat masuk kedalam input surat untuk diarsipkan.

  3. Prosedur Surat Keluar

  4. Agendaris membuat surat keluar kemudian menginput ke dalam sistem pendataan surat keluar untuk diarsipkan. Setelah itu surat baru dapat diberikan atau dikirimkan kepada yang dituju.

  5. Prosedur Pembuatan Laporan

  6. Agendaris selaku admin membuka sistem pendataan surat masuk dan surat keluar dan memilih menu laporan untuk melihat laporan surat masuk dan surat keluar.

    Apabila agendaris ingin mencetak laporan surat masuk dan surat keluar, admin cukup menekan tombol print, atau dapat menyimpannya kedalam bentuk file pdf dengan menekan tombol save.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat

  1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Sistem pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Kelurahan Cikokol Tangerang

  2. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu  : Agendaris adalah bagian sekertaris yang memiliki hak akses untuk mengontrol

  3. 2 (Dua) Use Case yang dilakukan diantaranya : Menampilkan Login dan menampilkan Menu Utama

  4. 19 (Sembilan Belas) Include diantaranya : Menampilkan Verifikasi Login Benar, Menampilkan Verifikasi Login Salah, Menampilkan Data User, Menampilkan Data User, Menampilkan Input User, Menampilkan Data Surat, Menampilkan Data Surat Masuk, Menampilkan Data Surat Keluar, Menampilkan Input Surat Masuk, Menampilkan Input Surat Keluar, Menampilkan Laporan, Menampilkan Laporan Surat Masuk, Menampilkan Laporan Surat Keluar, Logout



1. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek

  2. 14 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu : Menampilkan Login, cek login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Data User, Menampilkan Input Data User, Menampilkan Data Surat, Menampilkan Data Surat Masuk, Menampilkan Data Surat Keluar, Menampilkan Input Surat Masuk, Menampilkan Input Surat Keluar, Menampilkan Laporan, Menampilkan Laporan Surat Masuk, Menampilkan Laporan Surat Keluar, Logout

  3. 3 Fork Node, menjelaskan adanya beberapa aliran

  4. 3 Join Node, menjelaskan adanya beberapa aliran

  5. 1 Decision Node, untuk membuat keputusan

  6. 1 Final Node¸objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Bedasarkan gambar 4.3 Sequence diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 11 Life Line antar muka yang saling berinteraksi

  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu petugas absensi

  3. 18 Massage hhubungan antar objek yang satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai


State Chart Sistem Yang Diusulkan

  1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu  : Agendaris adalah bagian sekertaris yang memiliki hak akses untuk mengontrol

  2. 2 (Dua) Use Case yang dilakukan diantaranya : Menampilkan Login dan menampilkan Menu Utama

  3. 14 (Empat Belas) Include diantaranya : Menampilkan Verifikasi Login Benar, Menampilkan Verifikasi Login Salah, Menampilkan Beranda,Data User, Tambah data user, surat masuk, input surat masuk , surat keluar, input surat keluar, surat pengatar, input surat pengatar, jenis siurat, input jenis surat, laporan , laporan surat masuk , laporan surat keluar , logout


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

Table 4.1 Perbedaan sistem berjalan dan sistem usulan



Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat

  1. 5. Class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama.

  2. 2 association, digunakan untuk memodelkan relasi antara objek.



Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merepakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Nama File : Admin

Media : Hardisk

Isi : Id_admin + no_induk + nm_lengkap + jabatan + username + password + status_admin

Primary Key  : Id_admin

Panjang Record  : 182

Tabel 4.2 Tabel Admin

Nama File : id_Surat_masuk

Media : Hardisk

Isi : No_surat masuk + tanggal_surat + Asal_surat + Perihal_surat + tujuan_catatan + scan_surat + id_admin + waktu_input

Primary Key : id_surat_masuk

Panjang Record  : 235

Table 4.3 Tabel surat masuk

Nama File : id_Surat_keluar

Media : Hardisk

Isi : id_surat keluar +no_ surat+tanggal_surat + tujuan_surat+ perihal_surat + pengirim_catatan + scan_surat +id_admin+waktu_input

Primary Key : id_surat_keluar

Panjang Record  : 235

Table 4.4 Tabel surat keluar

Nama File : id_jenis surat

Media : Hardisk

Isi : d_jenis_surat + kode_surat + jenis_ surat template_surat

Primary Key : id_jenis surat

Panjang Record  : 63

Table 4.5 Tabel jenis surat

Nama File : id_surat_custom

Isi : d_surat_custom + id_ jenis _ surat + no_ surat _ pengantar + nm_ lengkap + tempat_lahir + tanggal _lahir + jenis _ kelamin + agama + alamat + kewarganegaraan + pekerjaan + scan _ surat +no _ surat+ perihal _ surat + tujuan _ keterangan + tanggal _ buat + id_ admin

Primary key : id _ surat _custom

Panjang Record  : 445

Table 4.6 Tabel surat custom



Rancangan Prototype

Halaman Login

Table 4.7 Halaman Menu Login



Halaman Menu Utama

Table 4.8 Halaman Menu Utama



HALAMAN INPUT DATA USER

Table 4.9 HALAMAN INPUT DATA USER



INPUT DATA SURAT MASUK

Table 4.10 Halaman Data Surat Masuk



HALAMAN INPUT DATA SURAT KELUAR

Table 4.11 Halaman Data Surat Keluar



HALAMAN LAPORAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR

Table 4.12 Halaman Laporan Surat Masuk Dan Surat Keluar



Rancangan Program

Halaman Login

A. MENU LOGIN

Table 4.13 Tampilan Login Program

B. MENU UTAMA

Table 4.14 Tampilan Menu Utama

C. MENU INPUT USER

Table 4.15 Tampilan Input User

D. INPUT DATA SURAT MASUK

Table 4.16 Tampilan Input User

E. INPUT DATA SURAT KELUAR

Table 4.17 Tampilan Input Data Surat Keluar

F. LAPORAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR

Table 4.18 Tampilan Laporan Surat Masuk Dan Surat


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor  : N550

  2. Monitor  : LCD 14”

  3. Mouse  : Ps2

  4. RAM  : 1 GB

  5. HD : 160 GB

  6. Keyboard  : Standard

  7. Printer  : Canon Ip1800 Series




Aplikasi Yang Digunakan

  1. Windows 7

  2. Microsoft Word 2007

  3. Microsoft Excel 2007

  4. Dreameaver




Hak Akses

  1. Agendaris





Testing

Implementasi program Sistem Aplikasi Rekruitmen Internship pada Kelurahan Cikokol Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.





Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Monitoring Inventory Control pada Kelurahan Cikokol Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian tergadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.



Pengujian Black Box

1. Pengujian Black Box Pada Menu login Admin

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control Pada Kelurahan Cikokol Tangerang untuk fungsi menu Login admin, yaitu sebagai berikut:



Pengujian Black Box

2. Pengujian Black Box Pada Menu User

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control Pada Kelurahan Cikokol Tangerang untuk fungsi




Pengujian Black Box

3. Pengujian Black Box Pada Menu Bagian

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control Pada Kelurahan Cikokol Tangerang untuk fungsi menu bagian, yaitu sebagai berikut




Pengujian Black Box

4. Pengujian Black Box Pada Menu Keluar

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control Pada Kelurahan Cikokol Tangerang untuk fungsi menu absen, yaitu sebagai berikut




Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 3 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah




Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan

Contributors

Teti Hartati