TRADING ONLINE

Dari widuri
Revisi per 6 September 2013 07.27 oleh UntungRahardja (bicara | kontrib) (SATUAN ACARA PENGAJARAN)


Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

SILABUS

TUJUAN

Agar mahasiswa dapat mempunyai kemampuan dalam mengembangkan perdagangan yang pada masa lampau bisa berkembang menjadi perdagangan komoditi berjangka yang lebih cepat dan bermanfaat. Juga mahasiswa mempunyai jiwa wirausaha yang setelah mempelajari trading online ini.


SILABUS SINGKAT

TRADING ONLINE

Apa yang dimaksud Trading Online? Trading Online artinya Bursa Berjangka. Bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjual belikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak itu dibuat antara pihak-pihak yang saling tidak tahu lawaan transaksinya. Kontrak adalah mengikat pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual meskipun mereka saling tidak tahu lawan transaksinya. Tidak ada pasar sekunder untuk kontrak dalam perdagangan berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer dan setiap kontrak (dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi (dibuka) harus didaftarkan pada otoritas bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa.


DAFTAR PUSTAKA

1. BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Kementerian Perdagangan R.I 2012.


RME=

SATUAN ACARA PENGAJARAN

=

Kode  : TO103

Mata Kuliah  : TRADING ONLINE

Beban Kredit  : 4 SKS

Jenjang  : Semua

Jurusan  : Semua

Konsentrasi  : Semua

Waktu Tatap Muka  : 4 X 50 Menit

Waktu Tugas Mandiri : 2 ( 2 X 50 Menit )

Metode Kuliah  : Tatap muka, Tugas, Proyek Akhir, Presentasi

Alat  : RME, Multimedia Projector, Komputer dan Whiteboard

Evaluasi  : Kehadiran, Tugas, UTS, UAS

Dosen  : Untung Rahardja, Ir., M.T.I

TIU  : Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis komputer, sistem kerja komputer, perangkat komputer, arus informasi menggunakan komputer, informasi dalam dunia maya perkembangan hardware dan software terkini, serta prospek pengembangan komputer di masa mendatang.

TIK  : Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis komputer, sistem kerja komputer, perangkat komputer, arus informasi menggunakan komputer, informasi dalam dunia maya perkembangan hardware dan software terkini, serta prospek pengembangan komputer di masa mendatang.

Pertemuan Ke- Pokok Bahasan Sub. Pokok Bahasan TIK
1 Sejarah dan Perkembangan Dunia Perdagangan (Trading) - Sejarah Dunia Perdagangan

- Perkembangan Dunia Perdagangan

⇒ Mahasiswa mengetahui sejarah dari dunia perdagangan.

⇒ Mahasiswa mengetahui makna perdagangan atau trading.

2 Trading Online dan perkembangannya - Trading Online

- Perkembangan Trading Online

⇒ Mahasiswa mengetahui metamorfosis perdagangan konvesional.

⇒ Mahasiswa mengenali komputerisasi dalam penerapannya dengan perbandingan faktor-faktor yang ada.

3 Sejarah dan Perkembangan Dunia Bursa Berjangka (Futures) - Sejarah Dunia Bursa Berjangka (Futures)

- Perkembangan Dunia Bursa Berjangka (Futures)

⇒ Mahasiswa mengetahui asal muasal sejarah trading.

⇒ Mahasiswa mengetahui perkembangan trading.

4 Pengetahuan Dasar dalam Bursa Berjangka Pengetahuan Dasar dalam Bursa Berjangka ⇒ Mahasiswa mengetahui transaksi yang terjadi dalam floor bursa.

⇒ Mahasiswa lebih mengerti dalam Bursa Berjangka.

5 Kelebihan dan Kekurangan Product Bursa Berjangka - Kelebihan Product Bursa Berjangka

- Kekurangan Product Bursa Berjangka

⇒ Mahasiswa mengetahui transaksi product bursa.

⇒ Mahasiswa mengetahui kekurangan dan kelebihannya.

6 Mengenali dan memahami istilah Who, What, and How is The Market - Mengenali istilah Who, What, and How is The Market

- Memahami istilah Who, What, and How is The Market

⇒ Mahasiswa mengetahui dan memahami Elemen dalam Market.

⇒ Mahasiswa mengetahui bagaimana dalam Market.

7 Peraturan, Perundang – undangan dan Hukum dalam trading Futures - Perarturan dan perundang – undangan dalam trading Futures

- Hukum dalam trading Futures

⇒ Mahasiswa mengetahui legalitas dan hukum serta UU yang mengikat Dunia Trading.

⇒ Mahasiswa lebih memahami peraturan dalam dunia Trading.

MIDLE TEST
8 Mengenal software dalam Trading Mengenal software dalam Trading ⇒ Mahasiswa mengetahui software yang digunakan dalam Trading.

⇒ Mahasiswa mengenal software yang digunakan dalam Trading.

9 Cyber Crime dalam Trading Cyber Crime dalam Trading ⇒ Mahasiswa mengetahui adanya kejahatan dalam Trading yang ilegal.

⇒ Mahasiswa dapat mengantisipasi akan Cyber Crime dalam Trading.

10 Management fundamental dalam trading Management fundamental dalam trading ⇒ Mahasiswa mengetahui management keuangan yang ada dalam Trading.

⇒ Mahasiswa mengetahui cara mengelola keuangan dalam Trading.

11 Risk management dan Fund Management dalam trading - Risk management dalam trading

- Fund Management dalam trading

⇒ Mahasiswa mengetahui strategi-strategi dalam Trading.

⇒ Mahasiswa mengetahui resiko-resiko dalam Trading.

12 Fundamental Analysis For The Market Fundamental Analysis For The Market ⇒ Mahasiswa mengetahui bagaimana menganalisa pasar.

⇒ Mahasiswa mengetahui pasar untuk Trading.

13 Technical Analysis For The Market Technical Analysis For The Market ⇒ Mahasiswa mengetahui cara menganalisa dalam Trading.

⇒ Mahasiswa mengetahui chart dalam Trading.

14 Wakil Pialang Berjangka Wakil Pialang Berjangka ⇒ Mahasiswa mengetahui pengertian wakil pialang berjangka.

⇒ Mahasiswa mengetahui siapa saja wakil pialang berjangka.

FINAL TEST

TUGAS MANDIRI 1

TUGAS MANDIRI 2

PERTEMUAN 1

Sejarah dan Perkembangan Dunia Perdagangan (Trading)

Bursa Berjangka

Bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjual belikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak dibuat antara pihak-pihak yang saling tidak tahu lawaan transaksinya. Kontrak adalah mengikat pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual meskipun mereka saling tidak tahu lawan transaksinya. Semua kontrak dalam perdagangan berjangka adalah kontrak primer dan setiap kontrak (dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi harus didaftarkan pada otoritas bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa.


Sejarah Perdagangan (Trading)

1. Perdagangan di Indonesia 1602-1800

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda, tetapi oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda yaitu VOC. VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta. Tujuan utama dari VOC adalah mempertahankan monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.

2. Perdagangan Bebas

Sejarah dari perdagangan bebas internasional yaitu memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dari kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith. Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur.

Adam Smith, contoh: menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad.

PERTEMUAN 2

Trading Online dan Perkembangannya

PERTEMUAN 3

Sejarah dan Perkembangan Dunia Bursa Berjangka (Futures)

Sejarah Dunia Futures (Perdagangan Berjangka)

Praktik perdagangan berjangka telah berlangsung sejak zaman dahulu pada masa Yunani kuno ataupun Fenisia. Sejarah perdagangan berjangka modern dimulai pada awal abad ke-18 di Chicago Amerika. Chicago terletak dekat danau Great Lakes merupakan suatu pusat transportasi, distribusi dan perdagangan hasil pertanian karena letak Chicago yang berdekatan dengan pusat pertanian dan peternakan dari wilayah barat Amerika Midwest.

Melimpahnya panen dan kekurangan sediaan dapat mengakibatkan fluktuasi harga di pasaran. Hal inilah yang mendorong terbentuknya suatu pasar yang memungkinkan para pedagang komoditas biji-bijian (grain), pengguna bahan baku (seperti pabrik, dll), perusahaan bidang agro bisnis (misalnya keperluan ekspor) untuk melakukan suatu transaksi "masa mendatang" atau "pembayaran di depan" atau yang dikenal dengan istilah kontrak serah (forward contract) yang bertujuan untuk melindungi mereka terhadap risiko perubahan harga yang merugikan. Kontrak serah inilah yang kelak berkembang menjadi kontrak berjangka (futures contract).

Pada saat itu kontrak serah masih berbentuk sangat sederhana. Namun banyak kontrak serah yang tidak dipatuhi baik oleh pihak pembeli maupun pihak penjual. Misalnya, apabila seorang pembeli kontrak serah jagung yang telah berjanji untuk membeli jagung pada suatu waktu yang disepakati dimasa mendatang namun pada saat waktu penyerahan tiba ternyata harga jagung “lebih rendah” dari harga kontrak serah maka si pembeli mengingkari kontrak tersebut, demikian pula sebaliknya.

Pasar kontrak serah sangat tidak likuid dan dibutuhkan suatu bursa yang dimana dimungkinkan terjadinya transaksi antar lawan transaksi yang tidak perlu tahu lawannya untuk mempermudah transaksi antar lawan transaksi yang tidak perlu tahu lawannya untuk mempermudah transaksi antara pembeli atau penjual dari suatu komoditi.


Perkembangan Dunia Futures (Perdagangan Berjangka)

Pada tahun 1848, dibentuklah sebuah bursa berjangka yang pertama di dunia yaitu Chicago Board of Trade (CBOT). Pada masa itu perdagangan masih dalam bentuk kontrak serah. Pada tanggal 13 Maret 1851 dibuatlah kontrak serah yang pertama untuk komoditi jagung. Kemudian pada tahun 1865 diperkenalkan standardisasi kontrak serah. Pada tahun 1874 didirikan Chicago Produce Exchange, yang kemudian pada tahun 1898 diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME). Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah divisi dari CME yang diberi nama "Pasar Moneter Internasional" (International Monetary Market -IMM), dengan tujuan untuk menawarkan kontrak serah dalam bentuk valuta asing yaitu: pound sterling, dollar Kanada, mark Jerman, yen Jepang, peso Meksiko, and frank Swiss.

Pada tahun 1881 di wilayah Midwestern Amerika, sebuah pasar regional dibentuk di kota Minneapolis, negara bagian Minnesota. Kemudian pada tahun 1883 diperkenalkanlah perdagangan berjangka untuk pertama kalinya. Sejak saat itu terus menerus diperdagangkan hingga hari ini dan Minneapolis Grain Exchange (MGEX) merupakan satu-satunya pasar opsi dan perdagangan berjangka bagi gandum jenis hard red spring. Di tahun 1970 an dikembangkan kontrak berjangka keuangan dimana dapat diperdagangkan nilai masa depan dari suku bunga. Pada tahun 1981 diperkenalkan kontrak Eurodollar (khusus kontrak Eurodollar berjangka 90 hari) yang memiliki pengaruh besar terhadap pengembangan pasar swap suku bunga. Kemudian ada bursa perdagangan komoditi berjangka dan forum perdagangan fisik utama untuk produk energi dan logam yaitu New York Mercantile Exchange (NYMEX), dengan jumlah transaksi perdagangan harian pada bulan Mei 2007 mencapai 1,754,442 atau 143,864,215 transaksi pertahunnya. Dan di tahun 2006, New York Stock Exchange bersama dengan London Exchanges "Euronext" melaksanakan perdagangan berjangka secara elektronik dengan tujuan untuk membentuk suatu bursa perdagangan berjangka dan opsi lintas benua yang pertama yang telah dipergunakan hingga saat ini di Trading Future.

PERTEMUAN 4

Pengetahuan Dasar Dalam Bursa Berjangka

Sejarah Bursa Berjangka

Bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjual belikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak itu dibuat antara pihak-pihak yang saling tidak tahu lawaan transaksinya. Kontrak adalah mengikat pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual meskipun mereka saling tidak tahu lawan transaksinya. Tidak ada pasar sekunder untuk kontrak dalam perdagangan berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer dan setiap kontrak (dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi (dibuka) harus didaftarkan pada otoritas bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa.

Walaupun praktik perdagangan berjangka telah berlangsung sejak zaman dahulu kala pada masa Yunani kuno ataupun Fenisia namun sejarah perdagangan berjangka modern dimulai pada awal abad ke 18 di Chicago Amerika. Chicago yang terletak dekat danau Great Lakes, adalah merupakan suatu pusat transportasi, distribusi dan perdagangan hasil pertanian oleh karena letak Chicago yang berdekatan dengan pusat pertanian dan peternakan dari wilayah barat Amerika Midwest Melimpahnya panenan dan kekurangan sediaan senantiasa mengakibatkan fluktuasi harga di pasaran. Hal inilah yang mendorong terbentuknya suatu pasar yang memungkinkan para pedagang komoditas biji-bijian (grain), pengguna bahan baku (seperti pabrik, dll), perusahaan yang bergerak di bidang agro bisnis ( misalnya untuk keperluan ekspor) untuk melakukan suatu transaksi "masa mendatang" atau "pembayaran di depan" atau yang dikenal dengan istilah kontrak serah (forward contract) untuk melindungi mereka terhadap risiko perubahan harga yang merugikan dan memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedge). Kontrak serah inilah yang kelak berkembang menjadi kontrak berjangka (futures contract) Pada saat itu kontrak serah masih berbentuk sangat sederhana. Namun banyak kontrak serah yang tidak dipatuhi baik oleh pihak pembeli maupun pihak penjual. Misalnya, apabila seorang pembeli kontrak serah jagung yang telah berjanji untuk membeli jagung pada suatu waktu yang disepakati dimasa mendatang namun pada saat waktu penyerahan tiba ternyata harga jagung lebih rendah dari harga kontrak serah maka si pembeli mengingkari kontrak tersebut,demikian pula sebaliknya. Pasar kontrak serah sangat tidak likuid dan dibutuhkan suatu bursa (dimana dimungkinkan terjadinya transaksi antar lawan transaksi yang tidak perlu tahu lawannya) untuk mempermudah transaksi antara pembeli atau penjual dari suatu komoditi.

Pada tahun 1848 , Chicago Board of Trade (CBOT), dibentuklah sebuah bursa berjangka yang pertama di dunia. Perdagangan masih dalam bentuk kontrak serah dan pada tanggal 13 Maret 1851dibuatlah kontrak serah yang pertama untuk komoditi jagung. Pada tahun 1865 diperkenalkan standardisasi kontrak serah. Chicago Produce Exchange didirikan pada tahun 1874, yang kemudian pada tahun 1898 diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME). Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah divisi dari CME yang diberi nama "Pasar Moneter Internasional" (International Monetary Market -IMM), dengan tujuan untuk menawarkan kontrak serah dalam bentuk valuta asing yaitu : pound sterling, dollar Kanada, mark Jerman, yen Jepang, peso Meksiko, and frank Swiss.

Pada tahun 1881 di wilayah Midwestern Amerika, sebuah pasar regional dibentuk yaitu di kota Minneapolis, di negara bagian Minnesota dan pada tahun 1883 diperkenalkanlah perdagangan berjangka untuk pertama kalinya dan sejak saat itu terus menerus diperdagangkan hingga hari ini dan Minneapolis Grain Exchange (MGEX) adalah merupakan satu-satunya pasar opsi dan perdagangan berjangka bagi gandum jenis hard red spring. Kelak di tahun 1970 an dikembangkan kontrak berjangka keuangan dimana dapat diperdagangkan nilai masa depan dari suku bunga. Pada tahun 1981 diperkenalkan kontrak Eurodollar ( khususnya kontrak Eurodollar berjangka 90 hari) yang memiliki pengaruh besar terhadap pengembangan pasar swap suku bunga. New York Mercantile Exchange (NYMEX) adalah merupakan bursa perdagangan komoditi berjangka dan forum perdagangan fisik utama untuk produk energi dan logam, dengan jumlah transaksi perdagangan harian pada bulan Mei 2007 mencapai 1,754,442 atau 143,864,215 transaksi pertahunnya. Pada tahun 2006, New York Stock Exchange bersama-sama dengan London Exchanges "Euronext" melaksanakan perdagangan berjangka secara elektronik untuk membentuk suatu bursa perdagangan berjangka dan opsi lintas benua yang pertama.


Perbedaan Bursa Berjangka dan Bursa Saham

Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk" sewaktu ada pihak pembeli (disebut dengan istilah long) dan ada pihak penjual (yang disebut short) Pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan menjadi short. Short dan long selalu berpasangan, dimana ada pihak yang memiliki posisi long, pasti ada pihak yang short. di Bursa saham, jumlah efek yang terdaftaradalah terbatas. Penjual, kecuali emiten, tidak dapat menciptakan saham itu, karena di pasar modal penjual harus memiliki atau meminjam efek, sebelum boleh menjualnya. Sedangkan pada bursa berjangka, pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan menjadi short. Short dan long selalu berpasangan, dimana ada pihak yang memiliki posisi long, pasti ada pihak yang short.

Di pasar berjangka, investor mungkin merealisasi rugi atau laba, baik waktu membeli maupun menjual, bila transaksi pembelian ataupun penjualan itu ditutup posisinya. Baik pembeli maupun penjual mungkin tidak merealisasikan rugi atau laba kalau pembelian atau penjualan itu terus membuka posisinya. Sedangkan pada pasar modal, penjual tidak boleh short. Investor di pasar modal hanya akan mungkin merealisasi rugi atau laba pada waktu menjual saham yang dimilikinya. Kemungkinan laba hanya ada pada penjual, sedangkan pembeli hanya akan merealisasikan rugi atau labanya pada waktu menjual.

Dipasar modal yang terjadi adalah perdagangan fisik di mana jual beli saham dilakukan secara fisik, sehingga terjadi serah terima saham secara fisik dengan kewajiban membayar senilai 100% dari transaksi, sedangkan dalam perdagangan berjangka yang diperdagangkan adalah kontrak/janji atau kesepakatan untuk menyerahkan atau menerima suatu barang tertentu di kemudian hari. Sebagai penjual atau pembeli dalam pasar berjangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 5 – 10% dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad baik (good faith) yang disebut margin.


Margin Pada Bursa Berjangka

1. Margin yang dipungut oleh Lembaga Kliring

Lembaga kliring dalam melaksanakan perannya sebagai lembaga yang melaksanakan kliring serta penjaminan atas transaksi anggota berjangka akan mengenakan 2 macam margin yaitu : • Margin awal atau biasa disebut initial margin atau juga margin deposit yaitu adalah dana yang khusus dicadangkan untuk menutup kerugian-kerugian yang mungkin timbul karena transaksi perdagangan margin selama berlakunya kontrak transaksi perdagangan margin. • Margin Mark-To-Market: Dimana pada setiap akhir hari perdagangan lembaga kliring akan menilai ulang setiap posisi terbuka yang ada dengan menyesuaikannya terhadap harga penyelesaian yang terjadi pada akhir hari perdagangan tersebut (proses "mark to market"), dan sebagai akibat dari proses penilaian ulang tersebut maka akan timbul kelebihan dan kekurangan margin yang disebut variation margin dan lembaga kliring secara otomatis akan mendebet rekening dari anggota kliring yang mengalami kekurangan margin dan mengkredit rekening anggota kliring yang mengalami kelebihan margin.

2. Margin yang dipungut oleh Pialang Bursa Berjangka

Margin yang dipungut oleh pialang perdagangan berjangka ini disebut "Margin nasabah" yaitu suatu dana yang berada pada pialang sebagai jaminan atas kontrak terbuka dimana dana / jaminan tersebut harus lebih besar daripada margin awal yang disetorkan oleh pialang anggota kliring pada lembaga kliring.


PERTEMUAN 5

Kelebihan dan Kekurangan Product Bursa Berjangka

Kelebihan Product Bursa Berjangka

1. Keamanan Dana

Bila Perusahaan mengalami pailit,kabur atau di cabut izin usahanya oleh Bappebti,maka Dana yang telah disetorkan tdk akan hilang/dipakai oleh perusahaan.Dana Nasabah dijamin oleh Pemerintah melalui Kliring Berjangka Indonesia (KBI) karena semua perusahaan Bursa berjangka yang resmi harus mempunyai izin Bappebti untuk mendirikan perusahaannya tersebut.

2. Flexibilitas

Tdk ada Jangka Waktu Investasi,tdk mengenal istilah jatuh tempo

3. Liquiditas Tinggi

Sangat Liquid,dana sangat mudah dicairkan, tidak terkena pinalti dan tidak dikenakan biaya administrasi atas pengambilan dana tersebut.

4. Confidensial

1. Kerahasiaan data Nasabah tersimpan secara aman

2. Kerahasiaan Nasabah yang berhubungan dengan pasword

5. Potensi Profit

memiliki potensi profit tertinggi dibandingkan dengan semua jenis investasi di Pasar Uang dan Pasar Modal karena adanya : “TWO WAYS OPPORTUNITY”. Posisi Buy – Sell / Posisi Sell – Buy sama – sama memiliki kesempatan memperoleh profit.




PERTEMUAN 6

Mengenali dan Memahami Istilah Who, What, and How is The Market

PERTEMUAN 7

Peraturan, Perundang – undangan dan Hukum Dalam Trading Futures

Perdagangan Berjangka Komoditi sebagai sarana pengelolaan risiko harga serta tempat pembentukan harga yang efektif dan transparan mempunya peran strategis dalam mewujudkan sistem Perdagangan Nasional yang efisien dan efektif. Agar dapat terselenggara secara teratur dan terlindunginya masyarakat dari tindakan yang merugikan, maka Perdagangan Berjangka Komoditi harus dilandasi perangkat hukum yang kuat.

Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 merupakan landasan hukum untuk kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia dengan perangkat peraturan pelaksanaannya adalah PP (Peraturan Pemerintah), Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dan Keputusan Bappebti yang terdiri dari 6 jilid.

PERTEMUAN 8

Mengenal Software Dalam Trading

PERTEMUAN 9

Cyber Crime Dalam Trading

PERTEMUAN 10

Management Fundamental Dalam Trading

PERTEMUAN 11

Risk Management dan Fund Management Dalam Trading

Persiapan untuk mewujudkan industri perdagangan berjangka komoditi di Indonesia sudah cukup lama, namun perjalanannya tidak begitu lancar karena adanya pihak-pihak yang menentang pengembangan industri perdagangan berjangka ini. Untuk menghilangkan keragu-ragunan dalam pengembangan industri ini, pada tahun 1994 secara berturut-turut dilakukan kajian yang mendalam tentang "kebutuhan dunia usaha akan instrumen kontrak berjangka komoditi", kajian tentang "analisis manfaat/biaya penggunaan kontrak berjangka di Indonesia", serta "studi kelayakan Bank Dunia/UNCTAD dan USAID, dan dilaksanakan oleh konsultan ahli di bidang perdagangan berjangka dari Amerika Serikat yaitu Sparks Company Inc (SCI). Hasil kajian menyimpulkan lauak (feasible)-nya pengembangan kontrak berjangka di Indonesia.


Risk Management Agribisnis

Dari 6 Komoditi yang telah disetujui pemerintah untuk dapat dijadikan sebagai subjek Kontrak Berjangka, seluruhnya dari produk pertanian yaitu kopi, kelapa sawit, kayu lapis, lada, kako, dan karet. 2 Komoditi yang disebutkan pertama (kopi dan kelapa sawit) akan mengawali perdagangan berjangka komoditi di PT Bursa Berjangka Jakarta (PT BBJ) pada akhir tahun 2000. Indonesia merupakan negara produsen sekaligus pemasok utama beberapa komoditi primer seperti produk pertanian, perikanan atau pertambangan, yang harganya selalu mengalami gejolak. Gejolak harga disektor komoditi ini dapat ini dapat timbul setiap saat dan melekat dalam sistem produksi dan pemasaran komoditi primer.

Dengan semakin menyatunya perekonomian nasional kedalam tatanan ekonomi dunia, ketidakpastian usaha akan menjadi ciri dalam dinamika perekonomian global yang harus dihadapi oleh perekonomian Indonesia. Iklim ketidakpastian usaha tersebut antara lain dicerminkan oleh adanya gejolak perubahan harga komoditi yang semakin besar. Dalam jangka panjang. Ketidakpastian dalam perkembangan harga atau biasa disebut resiko harga ini akan menyulitkan para pelaku ekonomi, baik domestik maupun internasional, dalam upaya mereka melakukan perencanaan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Resiko juga semakin bertambah dengan adanya pengaruh akibat perubahan kurs, tingkat suku bunga atau inflasi.

Perubahan lingkungan strategis seperti globalisasi, kesepakatan dalam jangka WTO/AFTA/APEC berkurangnya peran perjanjian komoditi internasional, serta kebijakan deregulasi dan debirokratisasi oleh pemerintah juga turut memperbesar tekanan yang sudah ada akibat resiko harga tersebut. Untuk dapat berperan dipasar dunia sekaligus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, maka satu-satunya jalan bagi Indonesia adalah dengan meningkatnya daya saing komoditinya agar tetap mamou bersaing di pasar global. Dari pengalaman krisis ekonomi yang berkepanjangan yang dialami Indonesia dewasa ini terbukti bahwa hanya sektor yang paling mampi bertahan. Hal ini semakin menyadarkan kita bahwa pembangunan ekonomi tanpa dilandasi pengembangan agribisnis yang kokoh akan menghasilkan kekuatan yang semu dan rapuh. Disadari pula bahwa pengembangan agribisnis melalui pendekatan konvensional yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas produksi semata tidak dapat dipertahankan lagi. Namun demikian meskipun pengembangan agribisnis memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi, secar alami bisnis di bidang komoditi pertanian itu sendiri sangat akrab dengan resiko karena sifatnya yang musiman (seasonal) dan mudah rusak (perishable). Setiap gejolak yang terjadi dalam pasokan/permintaan komoditi pertanian secara cepat akan berdampak pada bergejolaknya harga komoditi tersebut.

Untuk itulah dunia usaha indonesia, termasuk produsen baik yang besar ataupun yang kecil dan kelompok petanian, harus mampu mencari, mendalam, dan meningkatkan aktivitas pengelolaan resiko agar terlindung dari resiko yang dapat merugikan mereka.


Sarana Pengelola Risk Management

Salah satu ciri komoditi yang diperdagangkan di Bursa adalah seringnya harga komoditi yang bersangkutan mengalami gejolak. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, para produsen, prosesor dan pedagang (dealers) komoditi memerlukan instrumen pengelolaan resiko yang efisien.

Pengalaman resiko harga dapat dilakukan melalui skema non-pasar, skema yang berkaitan dengan pasar, atau kombinasi keduanya. Skema yang paling umum digunakan secara luas adalah skema pasar. Dalam skema ini dikenal instrumen kontrak forward, kontrak berjangka, opsi, swap, dan bond. Dari berbagai instrumen tersebut, kontrak berjangka merupakan instrumen yang paling banyak digunakan. Di negara-negara maju seperti AS, Jepang, Eropa, instrumen ini bahkan telah digunakan sejak lebih dari 150tahun lalu. Saat ini penggunaanya telah semakian meluas kenegara-negara ex-sosialis di eropah timur, china dan negara-negara berkembang lainnya.

Kontrak berjangka adalah suatu perjanjian yang mengikat secara hukum diantara 2 pihak untukmembeli atau menjual komoditi dalam jumlah, mutu, jenis, dan tempat tertentu yang telah di tetapkan. Transaksi menyepakati suatu harga untuk komoditi tertentu untuk penyerahan dikemudian hari.

PERTEMUAN 12

Fundamental Analysis For The Market

Pengenalan Fundamental Analysis

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis fundamental dari bisnis melibatkan menganalisis laporan keuangannya dan kesehatan , manajemen dan keunggulan kompetitif , dan pesaingnya dan pasar . Ketika diterapkan pada futures dan forex , berfokus pada keadaan keseluruhan ekonomi , suku bunga , produksi , pendapatan, dan manajemen . Ketika menganalisis saham , kontrak berjangka , atau mata uang menggunakan analisis fundamental ada dua pendekatan dasar yang bisa digunakan , . Analisis bottom up dan top down analisis [ 1 ] Istilah ini digunakan untuk membedakan analisis tersebut dari jenis lain dari analisis investasi, seperti analisis kuantitatif dan analisis teknikal.

Analisis fundamental dilakukan pada data historis dan saat ini , tetapi dengan tujuan membuat perkiraan keuangan . Ada beberapa tujuan yang mungkin :

1. untuk melakukan valuasi saham perusahaan dan memprediksi evolusi harga kemungkinannya ,

2. untuk membuat proyeksi kinerja usahanya,

3. untuk mengevaluasi manajemen dan membuat keputusan bisnis internal.

4. untuk menghitung risiko kredit.

Ketika Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan apa saham untuk membeli dan berapa harganya , ada dua metodologi dasar Analisis fundamental menyatakan bahwa pasar mungkin misprice keamanan dalam jangka pendek tapi bahwa " benar " Harga akhirnya akan tercapai. Keuntungan dapat dibuat dengan membeli keamanan mispriced dan kemudian menunggu pasar untuk mengenali " kesalahan " dan reprice keamanan . Analisis teknis menyatakan bahwa semua informasi sudah tercermin dalam harga saham . Tren adalah teman Anda ' dan perubahan sentimen mendahului dan memprediksi perubahan tren . Respon emosional investor terhadap pergerakan harga menyebabkan harga dikenali pola grafik . Analisis teknis tidak peduli apa 'nilai ' dari saham adalah . Prediksi harga mereka hanya ekstrapolasi dari pola harga historis.

PERTEMUAN 13

Technical Analysis For The Market

Pengenalan Technical Analysis

Technical analysis adalah suatu metode pengevaluasian saham, komoditas ataupun sekuritas lainnya dengan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktifitas pasar di masa lampau guna memprediksikan pergerakan harga di masa mendatang.

Para analis yang melakukan riset dengan menggunakan data-data teknikal ini disebut sebagai technical analyst atau juga sering disebut dengan technicalist, technician atau chartist. Para technicalist ini tidak menggunakan data-data ekonomi untuk mengukur nilai sebenarnya (instrinsic value) dari suatu saham seperti yang dilakukan oleh para fundamentalist tetapi grafik (charts) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi (volume) untuk mengindentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.

Perbedaan antara fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang sedang berbelanja di Mall. Para fundamentalist pergi kesetiap toko yang ada di mall tersebut, mempelajari nilai barangnya baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist hanya duduk dan memperhatikan orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut, baru kemudian mengambil keputusan berdasarkan hal itu tanpa mengukur nilai intrinsicnya sendiri.

Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar pada technical analysis, yaitu : 1. Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain (market action discounts everything).
 2. Terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga (prices move in trends).
 3. Sejarah akan terulang (history repeats itself).

Meskipun sebagian orang menyatakan dirinya adalah seorang technicalist ataupun fundamentalist, pada kenyataannya, mereka yang sudah cukup lama berinvestasi di paper asset biasanya mempunyai sedikit-sedikit pengetahuan tentang keduanya. Hanya saja ada yang lebih condong ke technical atau fundamental. Sulit untuk mengatakan mana yang lebih bai, namun secara garis besar technical analysis mempunyai dampak lebih bagi para Traders yang mempunyai jangka waktu (time frame) yang lebih pendek, sedangkan fundamental analysis digunakan oleh para Investors yang memiliki pandangan (view) dengan jangka waktu yang lebih panjang. Sebagai contoh, misalnya seorang short-term trader yang tidak mempertahankan “posisi”nya lebih dari beberapa hari, tentu akan sulit mengambil keputusan berdasarkan analisa fundamental. Dalam time frame ini mereka tentu lebih menitik beratkan pada analisa teknikal, karena pendekatan dengan cara ini lebih ringkas. Sebaliknya bagi seorang investor jangka panjang yang –misalnya– ingin secara rutin atau berkala mengumpulkan sejumlah saham dalam portofolio-nya untuk masa pensiun nanti, tentu analisa fundamental akan lebih membantu.


Sejarah Technical Analysis

Technical Analysis pertama kali digunakan untuk perdagangan agrikultur di Eropa pada awal abad ke-16.Sekitar tahun 1700-an di Asia (Jepang) tercipta teknik baru dalam technical analysis yaitu dengan menggunakan Candle Charts untuk menganalisa perdagangan beras di zaman tersebut. Sedangkan di Amerika baru pada akhir abad ke-18 atau tepatnya tahun 1882, Charles Dow dan partnertnya Edward Jones serta Charles Bergstresser mendirikan Dow Jones & Co. Dow lalu menuangkan ide-idenya yang diakui dan di hargai sebagai landasan bagi technical analysis modern sekarang ini dengan menulis seri editorial dalam surat kabar harian terbesar didunia saat itu yang juga dimiliki oleh Dow Jones & Co yaitu Wall Street Journal dan dunia mengenal teori tersebut dengan nama Dow Theory.Perusahaan Dow Jones & Co juga terdaftar sebagai salah satu perusahaan publik di New York Stock Exchange dengan simbol saham DJ.

Pada bulan Juli 1884 Dow mempublikasikan Stock Market Average (Index) yang pertama di dunia dengan komposisi dari harga penutupan sebelas saham yang terdiri dari 9 perusahaan kereta api dan dua perusahaan manufuktur. Stok Market Average ini kemudian digunakan sebagai barometer untuk mengukur performa pasar saham Amerika secara keseluruhan. Pada tahun 1897 Dow memisahkan stock market average tersebut menjadi dua indeks yang terdiri dari 12 saham industri pada Industrial Index dan 20 saham perusahaan kereta api dalam Rail Index . Tahun 1928 anggota Industrial Index berkembang menjadi 30 perusahaan dan bertahan hingga saat ini yang dikenal dengan nama DJIA ( Dow Jones Industrial Average) atau sering disebut Dow 30. Ke-30 perusahaan dalam indeks ini adalah perusahaan yang sahamnya paling signifikan diperdagangkan pada bursa saham Amerika, serta berkapitalisasi paling besar. sekarang DJIA (Dow Jones Industrial Average) dikenal sebagai indeks pasar saham terpenting dan tertua di dunia, serta tidak hanya digunakan sebagai barometer untuk mengukur performa pasar saham, tapi bahkan menjadi tolak ukur kondisi perekonomian negara Amerika secara keseluruhan. Dow juga menyatakan bahwa terdapat tiga jenis kecenderungan pada pergerakan harga (trend) yaitu kecenderungan harga semakin naik (uptrend),kecenderungan harga yang semakin turun (downtrend) dan kecenderungan harga yang tetap (sideways) atau trendless.Dalam masing-masing trend tersebut di bagi lagi menjadi tiga bagian major trend,secondary trend dan minor trend. Dow sendiri lebih fokus terhadap major trend karena sebagai trend utama dan terbesar dan menyatakan dalam major trend tersebut ada tiga fase yaitu fase akumulasi ,fase partisipasi publik dan fase distribusi. Dow Theory juga mengisyaratkan bahwa antara Industrial Average dan Rail Average (sekarang Transportation Average) harus saling mengkonfirmasi satu dengan yang lain serta volume transaksi harus cukup besar dan meningkat untuk mendukung suatu trend dan sebuah trend akan terus berlanjut sampai terdapat “sinyal jelas” akan terjadinya perubahan arah (REVERSAL).

1. Fase Akumulasi adalah fase dimana pembelian umumnya dilakukan oleh para investor yang memiliki analisa paling tajam atau para profesional biasanya pada fase ini market dalam kedaan jelek dimana setiap hari market dipenuhi pesimisme dan berita negatif. Umumnya para investor atau investor pemula hampir tidak ada yang berani melakukan pembeliankarena pelaku pasar diwarnai panix selling sedang dipenuhi rasa takut (fear).

2. Fase Partisipasi Publik adalah fase dimana para trend follower dan publik mulai berpatisipasi melakukan pembelian dikarenakan tekanan jual sudah mereda dan harga akan berbalik naik disertai berita-berita yang positive hingga fase akhir.

3. Fase Distribusi adalah fase dimana para investor cerdik dan profesional mulai mendistribusikan saham yang dibelinya pada saat didasar karena setiap hari market dipenuhi berita-berita bullish serta komentar-komentar para analis yang penuh rasa optimis mengangkat harga saham semakin tinggi kondisi ini disebut dengan overbought.


PERTEMUAN 14

Wakil Pialang Berjangka

BANK SOAL

REFERENSI

.....................