TI0922463123

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG – BARANG IT PADA PT FREETREND

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM                      : 0922463123
NAMA           : IRFAN SYAH


  
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
TANGERANG
2014/2015


Lembar Pengesahan


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN

ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI




PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG – BARANG IT PADA PT FREETREND



Disusun oleh:

NIM                :  0922463123
Nama               :  Irfansyah
Jenjang Study : Sarjana
Jurusan            : Teknik Informatika
Konsentrasi     : Software Engineering





Disahkan  oleh,

Lembar Persetujuan Pembimbing

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG – BARANG IT PADA PT FREETREND


Disusun oleh:



Nim    : 0922463123

Nama  : Irfan Syah



Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2014

/ 2015




Disetujui oleh,


Tangerang

…………


Lembar Keaslian

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN

ILMU KOMPUTER
RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI



Saya yang

bertandatangan di bawah ini,

Nama   : Irfansyah
NIM     : 0922463123

Jurusan         :

Teknik Iformatika

Konsentrasi     :

Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan

tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk

mendapatkan

gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja,

maupun di

Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan

ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia

menerima

sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, Januari

2016
</div>

ABSTRAKSI

ABSTRAKSI



PT Freetrend merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu sport. Pendataan persediaan barang yang akurat adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Sistem inventaris barang masih pada saat ini kurang efektif dan mengakibatkan laporan yang dibutuhkan tidak akurat dan pemborosan waktu. Penulisan ini  membuat Sistem Inventaris Barang-barang IT agar lebih efektif. Sistem ini dibuat menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML), elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui Unified Modelling Language (UML). Penulis juga menggunakan konsep yang terkomputerisasi untuk mempermudah mengontrol persediaan material dan menghasilkan laporan akurat yang dibutuhkan perusahaan guna untuk meningkatkan

kinerja perusahaan.


Kata kunci : Sistem Informasi, Inventaris Barang,

dan Unified Modelling Language.


KATA PENGANTAR


KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim,

          Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik. Adapun judul penulis uraikan dalam laporan ini adalah PERANCANGAN SISTEM INVENTARI BARANG – BARANG IT

PADA PT FREETREND ”.

          Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Srata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan

dengan baik.

          Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materiil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

selama ini :

1.                  Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua

Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

2.                  Sugeng Santoso, M.Kom  selaku Pembantu Ketua 1 Sekolah Tinggi

Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

3.                  Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer

Raharja.

4.                  Ruli Supriati, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah memberikan masukkan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

5.                  Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberi bantuan masukkan dan ilmu kepada penulis untuk penyelesaian

laporan skripsi ini.

6.                  Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis.

7.                  Bapak Anjas Nugraha, selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan pembimbingan penulis untuk menyelesaikan penyusunan

laporan skripsi ini.

8.                  Kepada para staf PT Freetrend yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan informasi kepada penulis.

9.                   Sahabat, teman-teman, yang telah memberikan waktunya yang berharga untuk memberikan saran dan kritiknya dalam

menyelesaikan laporan Skripsi ini.

10.              Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

karena selalu memiliki peran yang telah membantu penyusunan laporan ini.
     

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan

juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.

                                                                              Tangerang, Januari 2015                    


                                                                                           Penulisuk memberikan informasi kepada penulis.
.

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 

Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini komputer merupakan sarana yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dimana komputer dibutuhkan sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan di segala bidang. Baik pada bidang

pendidikan, perusahaan, perdagangan dan lain sebagainya.

Seiring pesatnya perkembangan informatika saat ini, untuk membantu pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting dimana informasi yang cepat dan

akurat menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini.

PT. Fretrend merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu NB (New Balance) yang dipesan oleh konsumen. Pendataan persediaan barang  yang akurat adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Dengan sistem yang lebih baik maka karyawan tidak akan rumit untuk mendapatkan data

informasi.

Namun sistem yang berjalan saat ini pada PT. Freetrend belum optimal karena belum adanya sistem yang dapat mendukung untuk persediaan barang karena jumlah barang yang banyak, hal ini mengakibatkan data yang dibutuhkan kurang akurat. Karena belum ada sistem untuk membantu perhitungan persediaan barang yang mudah maka terkadang terjadi pemborosan waktu untuk menghitung inventaris barang secara manual dengan mengunakan Ms. Office  untuk pembuatan laporan sehingga

membuang waktu.

Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem atau aplikasi khusus yang dapat menyajikan informasi dengan mudah cepat dan akurat dalam memberikan informasi persediaan barang yang memuaskan bagi karyawan dan atasannya. Melalui sistem informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah

dan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian dan memberikan solusi dari hasil analisa penelitian dengan judul Skripsi “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG -

BARANG IT PADA PT. FREETREND  ”.

1.2         Perumusan

Masalah

Dengan melihat latar belakang permasalahan diatas tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian beberapa

hal berikut:

1.       

Bagaimana perusahaan dapat mengetahui jumlah inventaris barang-barang IT ?

2.       

Bagaimana mengontrol sistem  keluar masuk barang – barang IT ?

1.3             

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, penelitian ini hanya menganalisis sistem inventaris

barang – barang IT  pada PT. FREETREND.


1.4             

Tujuan dan Manfaat

1.4.1       

. Tujuan Penelitian

  Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.         Mengetahui

fungsi dan prosedur yang terkait dengan sistem invrntaris barang.

2.         Memberikan

kemudahan bagi staff dalam memperoleh informasi dan membuat laporan.

1.4.2       

Manfaat Penelitian

1.      Menambah wawasan bagi penulis mengenai

sistem informasi persediaan barang pada PT. FREETREND.

2.      Mempermudah dan memperlancar dalam pengolahan data inventaris barang yang lebih efektif

dan efisien, sehingga menghasilkan informasi yang akurat.

1.5             

Metode Penelitian

1.5.1.      Jenis

Penelitian

Dalam metode penelitian kali ini yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari

dan mengumpulkan data.

1.5.2.      Metode

Pengumpulan Data

1.         Metode observasi (Observation

Research)

Pada metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian dengan menganalisa dan melaksanakan pencatatan secara sistematis. Penulis melakukan tinjauan langsung melalui stakeholder yaitu bagian warehouse, selama kurang lebih 6 bulan untuk menganalisa unsur-unsur yang akan di teliti. Terdapat permasalahan yang terjadi di dalam pemasaran yang masih bersifat manual masih menggunakan Ms. Office dalam pembuatan laporan, sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi tidak tepat waktu. Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur penting yang berguna untuk penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan observasi di lingkungan PT. FREETREND. Yang bertempat di KP. Kalanturan RT01/02 JL.Raya serang banten km 25 desa sentul belaraja

tangerang banten.

2.        

Metode Wawancara (Interview)

Metode untuk pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti serta mendapatkan data yang akurat tentang sistem persediaan barang IT pada PT. FREETREND di

Tangerang

3.       

Studi Pustaka

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis juga berusaha melengkapi data-data dengan membaca buku, baik buku panduan, internet,

serta melihat skripsi sebelumnya.

1.5.3.   Metode

Analisa Sistem

Analisa sistem dilakukan dengan melalui 4 (empat) tahapan yaitu : Survei sistem yang sedang berjalan, analisa terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan

informasi dan informasi kebutuhan sistem.

1.5.4.  Metode Rancangan Desain Penelitian

Dalam laporan Skripsi ini akan dijelaskan mengenai metode perancangan dengan menggunakan metode Object Oriented. Tools yang digunakan adalah UML ( Unified Modelling Language ) dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise edition. Untuk pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder terdapat pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman. Mysql sebagai database dan Adobe Dreamweaver CS3

sebagai aplikasi untuk mendesain tampilan sistem.

1.5.5        Metode

Penelitain

Untuk metode penelitian  yang diusulkan ini, penulis menggunakan metode

Analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai

tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.

Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi

permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:

1.      Strenght

(S)

yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat

teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

2.      Weaknesses

(W)

 yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam

kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

3.      Opportunity

(O)

yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi

bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

4.      Threats

(T)

 yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang

maupun masa yang akan datang.

1.5.6        Metode

Pengujian

Pada metode testing ini penulis menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam fungsinya Black Box testing digunakan untuk menemukan hal-hal yang fungsinya tidak benar atau tidak ada dan kesalahan pada perfomansi (performance errors). Karena uji coba Black Box memungkinkan eksperimen software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh

syarat-syarat fungsional suatu program.

1.6   Sistematika Penulisan

                        Untuk mempermudah dan memperjelas pembuatan Laporan Skripsi ini maka, penulis membagi laporan menjadi

kedalam lima  bab, sebagai berikut :
BAB I          : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan kegunaan

penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan dalam pembuatan laporan.
BAB II         : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai definisi-definisi dari judul yang diambil seperti konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, konsep persediaan barang, konsep produksi, UML (Unified Modeling Language),

visual paradigm, database, web, elisitasi, litareturreview.
BAB III       : PEMBAHASAN 

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi, gambaran umum obyek yang diteliti, sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi,

tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi,  alternatif pemecahan masalah, user requirement.

BAB IV       : PERANCANGAN SISTEM YANG

DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yang diusulkan, Rancangan Basis Data,

Rancangan Tampilan sistem yang diusulkan, dan Rancangan Implementasi Sistem yang diusulkan.
BAB V       : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang

telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.           
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN



BAB II

BAB

II

LANDASAN

TEORI

2.1              Teori

Umum

2.1.1        Definisi

Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa

ahli.Diantaranya :

1.         Menurut Tata Sutabri (2012:16), Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama

lain, dan terpadu.

2.         Menurut Sutarman (2012:13), Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan

untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Menurut jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)“sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar

hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan

tertentu.

2.1.1.1      Karakterisitik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi

(strategy) antara lain:

1.         Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

2.         Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem

dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

3.         Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem tersebut.

4.         Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5.         Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input  adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input  adalah energy yang diproses untuk menghasilkan

keluaran.

6.         Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan  proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra

Sistem.

7.         Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak

manajemen.

8.         Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran

yang dihasilkan.

9.         Strategi (strategy), merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran

yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan (input), pemrosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran

tujuannya.

2.1.1.2            Klasifikasi

Sistem

Menurut Jogiyanto (2011:8), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang

diantaranya adalah sebagai berikut :

1.        

Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dnegan Tuhan.Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada

secara fisik.Misalnya sistem komputer.

2.        

Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang

oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan  mesin disebut dnegan man machine system.

3.        

Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan.Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4.        

Sistem tertutup (closed system) dan Sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem

buatan manusia.

2.1.1.3            Konsep

Dasar Informasi

1.         Definisi

Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi

informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

1.         Menurut Sutarman (2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga

mereka mempunyai arti bagi si penerima.

2.         Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi

penerimanya.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284) ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam

mengambil sebuah keputusan”.

Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan

keperluan tertentu bagi penggunanya.

2.         Kualitas

Infomasi

Menurut Mardi (2011:13), kualitas dari informasi (quality

of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

1.         Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan

manfaat bagi pemiliknya.

2.         Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan –

kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :

a.        

Completeness,

b.       

Correctness,

c.        

Security.

3.        

Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.

4.         Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat

diberikan.

5.        

Efisien (efficiency), informasi harys efisien dalam memperolehnya.

6.         Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat

dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi yang efisien dan memiliki nilai ekonomi  juga dapat

dipercaya.

3.         Nilai

Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).Besarnya niali informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.Perhitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14) [1], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat

dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10)

sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

1.        

Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang

penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2.        

Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat

digunakan secara baik.

3.        

Ketelitian (accurancy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan

kesalahan pengambilan keputusan.

4.        

Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak 

dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.

5.        

Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan

keputusan.

6.        

Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi

oleh bentuk dan format informasi.

7.        

Fleksibilitas / keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi

diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.



8.        

Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.Kebenaran

informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

9.        

Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak 

menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10.    

Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang

sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil

keputusan.

4.         Mutu

Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14), kesalahan informasi adalah antara

lain disebabkanoleh hal-hal sebagai berikut :

1.         Metode pengumpulan dan pengukuran data

yang tidak tepat.

2.         Tidak dapat mengikuti prosedur

pengolahan yang benar.

3.        

Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

4.         Pemeriksaan / pencatatan data yang

salah.

5.        

Dokumen induk yang salah.

6.         Kesalahan dalam prosedur pengolahan

(misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

7.        

Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab

kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

a.         Kontrol sistem untuk menemukan

kesalahan.

b.        

Pemeriksaan internal dan eksternal.

c.        

Penambahan batas ketelitkian data.

d.        Instruksi dari pemakai yang terprogram

secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa mutu informasi dapat dilakukan dengan pengumpulan data yang relevan serta pengolahan data yang sesuai prosedur agar

tidak terjadi kesalahan dalam mengumpulkan data dan pengukuran data.

2.1.1.4            Konsep

Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:2), Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat

perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

1.         Definisi

Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam

pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

1.         Menurut Sutarman (2012:13) , Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan

output (laporan, kalkulasi).

2.         Menurut Tata Sutabri (2012:2), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat

menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut jurnal CCIT Henderi (2009:2)  “ Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk  meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan

sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan

keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

2.1.1.5            Komponen

Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14), mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan

yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok

bangunan tersebut terdiri dari:

a.        

Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen

dasar.

b.        

Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c.        

Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

d.       

Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi  (humanware atau barinware), perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

e.        

Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga

berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.

f.         

Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat

diatasi.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam membentuk satu kesatuan untuk

mencapai sasarannya.

2.1.1.6            Konsep

Dasar Analisis Sistem

A.       Definisi

Analisis Sistem

Menurut McLeod (2012:8), Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada

tersebut.
Menurut Jurnal CCIT Lili Tanti (2009:6)  “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang  terjadi dan memudahkan menjalankan

tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

B.        Tahap-tahap

Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2011:60), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga

kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan

oleh seorang analis sistem, diantaranya:

a.         Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan

diantaranya :

-           

Mengidentifikasi penyebab masalah

-           

Mengidentifikasi titik keputusan

-            Mengidentifikasi personil-personil

kunci.

b.         Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa

cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

-           

Menentukan jenis dan objek penelitian.

-           

Merencanakan jadwal penelitian.

-           

Mengatur jadwal wawancara.

-           

Mengatur jadwal observasi.

-           

Membuat agenda wawancara.

-           

Mengumpulkam hasil penelitian.

c.         Analyze,

yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

-            Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan

sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

-            Menganalisis kebutuhan informasi bagi

manajemen (pemakai).

d.        Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun

waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

-            Sebagai laporan bahwa proses analisis

telah selesai dilakukan.

-            Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut

manajemen.

-            Meminta persetujuan kepada  manajemen untuk melakukan tindakan

selanjutnya.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa tahapan analisis sistem adalah proses mengidentifikasi yang memahami sistem yang ada serta menganalisis untuk

pembuatan laporan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

2.1.2             Unified

Modeling Language (UML)

2.1.2.1   Definisi

Unified Modeling Language (UML)

1.         Menurut Widodo (2011:6),Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

2.         Menurut Heriawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UnifiedModeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan depalan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram

perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

3.         Menurut Nugroho (2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang

kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem

pengembangan perangkat lunak yang berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Dan pendapat lain menjelaskan UML adalah suatu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena uml menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku. “Di kutip dari jurnal CCIT vol 2 edisi 1 (Padeli,

dkk 2008 : 70)

2.1.2.2            Langkah

– langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified

Modeling Language (UML) sebagai berikut :

1.         Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2.         Petakan use case untuk tiapbusiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement,

constraints dan catatan-catatan lain.

3.         Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.

4.         Definisikan requirement lain (non-fungsional, security  dan sebagainya)

yang juga harus disediakan oleh sistem.

5.        

Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6.         Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing

alir.

7.         Buatlah rancangan user interface  model yang

menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

8.         Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class

lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class  dan interaksi dengan class lain.

9.         Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia

berinteraksi dengan baik.

10.     Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem

operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11.     Mulailah membangun sistem. Ada dua

pendekatan yang dapat digunakan :

a.         Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang

lengkap dengan tes.

b.        Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

12.     Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code

yang aktual.

13.    

Prinati lunak siap dirilis.



2.1.2.3   Model Unified

Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyedeiakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada bebrapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau

dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

1.        

Diagram kelas ( Class Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula

diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2.        

Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram

komponen.

3.        

Diagram use case (Usecase Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini  terutama sangat penting untuk mengorganisasi

dan memodelkan perilaku sautu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4.        

Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu

tertentu.

5.        

Diagram komunikasi (communication Diagram)

Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi

struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6.        

Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta

aktivitas.

7.        

Diagram aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan

memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


8.        

Diagram komponen (Component Diagram)

Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan

sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9.        

Diagram deployment (Deployment Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuat simpul-simpul beserta

komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatas penulis menyimpulkan bahwa kesembilan diagram ini tidak mutlak

harus digunakan dalam pengembangan diagram-diagram lainnya misalnya flow diagram, entity diagram, dan sebagainya.

2.1.3                 

Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigma versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigma

digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain. (http:/www.visual-paradigma.com/).

2.1.4                 

Pengertian Database

“Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. (Stephens

dan Plew, 2013:337).    

Sedangkan Database menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling

berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang  saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu

record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.

Record adalah elemen data/field dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1.         Bersifat data oriented dan

bukan program oriented.

2.         Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis

datanya.

3.        

Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4.        

Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah

5.        

Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

2.1.5         Definisi Web

World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks,

pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Kini Internet identik dangan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, dan juga dalam melakukan transaksi bisnis (commerce). Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku Internet lainnya

dan menelusuri informasi di Internet.

Selain itu, web telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya,

karena adanya beberapa alasan:

a.  

Akses informasi mudah,

a.          Setup server lebih

mudah,

b.         Informasi mudah

didistribusikan, dan

Informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena

adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. (<a href="http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/">http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/</a>).

2.1.5.1      Teknologi

Web

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web

dinamis terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu :
A.       Teknologi Web dari sisi klien

Teknologi Web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klienlah yang bertanggungjawab dalam melakukuan proses terhadap seluruh kode

yang diterima.

B.      

Teknologi Web pada sisi server

Teknolgi Web pada sisi server memungkinkan pemprosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda

dengan kode asli pada server.

Keuntungan penggunakaan teknologi pada

sisi server adalah :

1.        Mengurai laju lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan

bolak-balik antara klien dan server.

2.        Mengurai waktu pada saat pembuatan kode, mengangat klien hanya mengambil

kode HTML saja.

3.        Mencegah masalah browser yang

tidak kompatibel.

4.       

Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.

5.        Mencegah klien mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan klien

berbeda dengan kode asli pada server).

Beberapa contoh teknologi yang

berjalan di server yaitu :

a.        

Common Gateway Interface (CGI)

b.       

Proprietary web server API

c.        

Active Server Pages (ASP)

d.       

Server-Side Java Script

e.         Java Serviets dan Java Server

Pages (JSP)

2.1.6         AppServ.

Appserv adalah fitur Apache, MySQL, PHP Myadmin, yang dapat memberikan kemudahan dalam menginstall pada pembuatan web server” (<a href="http://appservnetwork.com/">http://appservnetwork.com</a> / didownload pada 3 Oktober 2012). Pada awalnya AppServ tidak di dukung oleh pemerintahan Thailand ataupun perusahaan Negara tetapi program ini terinspirasi oleh Phanupong Panyadee (Yayasan Appserv). Kebanyakan orang di dunia ini mempunyai masalah ketika menginstall untuk Apche, PHP, MySQL  karena butuh waktu yang cukup lama untuk menyeting dan kadang kala dapat menyebabkan pusing. Distribusi pertama kali disediakan pada tgl 09 Oktober 2001. Banyak orang menggunakan Appserv dan berkembang dimana saja di dunia ini. Saat ini website Appserv tersedia dalam bahasa Thailand dan Inggris, ke depannya Appserv akan menyediakan bahasa-bahasa dunia lainnya. Ada beberapa

isi yang ada dalam Appserv yang tersedia, yaitu :

1.         Apache versi

2.0.54

2.        

PHP versi 5.0.4

3.        

MySQL versi 4.1.12

4.        

PHP MyAdmin versi 2.6.2-p11 dan lain-lain

Appserv mempunyai konfigurasi khusus saat mengistall, Apache mengkonfigurasi httpd.conf. Konfigurasi  MySQL my ini, Konfigurasi PHP Map Biru) ada beberapa versi

diantaranya yaitu :

1.     2.4x adalah versi superb stable untuk semua pengguna, tetapi versi ini menggunakan php 4.x karena berjalan dengan baik

dengan code php yang lama.

2.      2.5x adalah fungsi rock, versi ini menyediakan Apache, PHP, MySQL versi

terbaru yang masih bersifat experimen.


2.1.7         Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan linux. Namun pada versi berikutnya apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows Nt. Berdasarkan sejarahnya, apache dimulai oleh veteran developer NSCA httpd (National Centre For Super Computering Application). Apache mengeluarkan rilis pertama kali secara resmi yaitu Apache

versi 0.6.2.

Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya, beberapa dukungan

Apache 14 yaitu :

1.        

Kontrol akses, ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP

2.         CGI (Common Gateway Interface ), yang paling popular digunakan adalah perl (Practical Extration & Report Languange) didukung oleh apache dengan

menempatkannya sebagai modul ( Mod_Perl).

3.         PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Preprocessor), dengan program metode semacam CGI, yang memproses text yang bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya salah satu modulnya (Mod_php). (http

//www.pikipedia.pada tgl 01 Oktober 2012 didownload.)

2.1.8         Website

Website adalah semua dokumen yang berada dalam internet. Website juga sering disebut dengan nama homepage. Untuk mendesain website kita harus mendesainnya melalui internet

atau menggunakan program aplikasi.

1.    Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah Web <a href="http://www.ilmukomputer.com/">www.ilmukomputer.com</a> mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web

adalah sebagai berikut :

a.        

HTML (Hypertext Markup Language)

HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut,

sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

b.     

PHP Hypertext Preprocessor

PHP yang merupakan singkatan dari Personal Home Page yang kemudian menjadi PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemprograman yang mana filenya diletakkan di server dan seluruh prosesnya dikerjakan di server, kemudian hasilny yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser

(lebih dikenal dengan istilah server-side scripting).

PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuahhalaman web sesuai permintaan. Dengan PHP, kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui. Mengapa PHP karena PHP bersifat tidak memiliki ketergantungan terhadap berbagai platform, jadi PHP dapat dijalankan dalam platform apapun, baik itu Unix, Windows ataupun Macintosh. Kelebihan lain dari PHP adalah kemudahan melakukan pengkodean, karena perintah-perintah PHP

mirip dengan perintah-perintah C selain itu kemudahan dari PHP adalah dapat dengan mudah dihubungkan dengan aplikasi Database melakukan query, seperti MySQL dan PostgreSQL.

PHP bersifat free (bebas dipakai). Kita tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Kita dapat mendownload PHP melalui situs resminya yaitu www.PHP.net. Untuk versi Windows, kita dapat memperoleh kode binernya, dan untuk versi Linux, kita mendapatkan kode sumbernya secara lengkap. Kelahiran PHP bemula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Kumpulan tool inilah yang nantinya menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi inilah pemprogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan Database dan

melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.

Pada awalnya, PHP didesain untuk diintegrasikan dengan webserver Apache. Namun belakangan ini, PHP juga dapat bekerja dengan webserver seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xitami. Yang membedakan PHP dengan bahasa pemrograman lain adalah adanya tag penentu, yaitu diawali dengan “<?” atau “<?PHP” dan diakhiri dengan “?>”. Jadi kita bebas menempatkan skrip PHP dimanapun dalam dokumen HTML yang

telah kita buat.

c.        

Konsep Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layer pemakai. Bagaimana halnya kalau yang diminta adalah sebuah halaman PHP? Prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh webserver, isinya akan dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode-kode HTML) ke web server, untuk selanjutnya web server

menyampaikan ke klien

2.1.9                 

Kemampuan PHP 

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web

yang dinamis dan menerima cookies.

Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database

dengan sangat mudah dapat dilakukan.

Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP

:
<tbody> </tbody>
No
Nama Database
No
Nama Database
No
Nama Database
1
AdabasD
9
Ingres
17
Posgre SQL
2
Dbase
10
Interbase
18
Solid
3
Empress
11
MSQL
19
SQLite
4
FilePro
12
Direct MS SQL
20
Sybase
5
FrontBase
13
MYSQL
21
Velosis
6
Hyperwave
14
ODBC
22
Unix DBM
7
IBMDB2
15
Oracle


8
Informix
16
Ovrimos


     Tabel 2.1 Daftar

database yang didukung oleh PHP

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan

berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi

untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser.

Beberapa web

server untuk PHP dantaranya :
1.    Apache           
2.    Oreily Website Pro (Windows)
3.    Xitami

2.1.9.1            Fungsi–Fungsi Dalam

Pemrograman PHP

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setidaknya saat ini PHP memiliki lebih dari 125 kelompok fungsi dimana dalam kelompok fungsi tersebut terdapat ribuan fungsi. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil

beberapa fungsi saja yang ada dalam program yang peneliti desain.
Description: Description: php

                       Gambar

2.1.  Logo PHP

a.        

Fungsi Dasar Pemrograman PHP    

Fungsi dasar disini adalah bagaimana caranya menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa cara

yang bisa digunakan :
Cara pertama :
<script language-“php”>
.......kode PHP...............
</script>
Cara yang lebih singkat adalah :
<?php
........kode PHP.............
?>
Atau bisa juga
<?
...........kode PHP..........?>

b.        

Form

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan form. PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data

masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat.
Berikut adalah contoh penggunaan form :
<form method=”GET”action=”register.php”>
......................
</form>

Atribut action pada tag<FORM> menunjukan nama dari file script di sisi server, yang dalam kasus ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file script yang ditunjuk oleh atribut action.

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file script yang dituju, yaitu GET dan POST. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file script yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file script yang dituju, sementara POST tidak

akan menambahkan URL file script yang dituju dengan hasil isian form.
2.1.10       MySQL

MySQL sebagai sebuah database server  mampu menangani beberapa aplikasi lain yang mengakses data yang disimpannya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berupa program kompiler maupun bahasa Scripting Server Site seperti PHP, Perl, CGI, Java dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut, server MySQL memerlukan sebuah program lain untuk menghubungkan aplikasi dengan data server. Program tersebut biasanya berupa MyODBC untuk menghubungkan program yang bersifat compiler ataupun personal web server (PWS) untuk menangani

aplikasi-aplikasi yang berbasis Web.         
Description: Description: mysql_100x52-64
Gambar 2.2. Logo MySQL

MySQL adalah sebuah Database server, Selain itu Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding Database lain, diantaranya

1.         MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media

internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.

2.        MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli

lisensinya kepada pembuatnya.

3.        MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte dan mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan yang

disebut Multi-Treading.

4.        MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL

dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.

5.        MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi

cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

6.        MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh

sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

7.        MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database

server.

8.        MySQL mendukung field yang dijadikan kunci primer dan kunci unik (atau Unique) dan memiliki memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel

maupun peng-update-an tabel.

9.        MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protokol

internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

2.1.11   

Adobe Dreaweaver CS 3

Adobe Dreamweaver Creative Suite 3 (CS3) merupakan versi terbaru dari dreamweaver yang merupakan program web editor profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengolah situs web. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.jdoqocy.com/a6106wktqks7DB8CHB798CEHDBG&prev=/search%3Fq%3Dwebsite%2Badobe%2Bdreamweaver%2Bcs3%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh4ichS9jj0B1xxvW5yOvt9axKEgw" target="_top">Adobe Dreamweaver CS3</a>, sebelumnya dikenal

sebagai Macromedia Dreamweaver, merupakan fitur komersial web editor-penuh yang memungkinkan user untuk membuat, membangun dan mengelola website yang kompleks.

Ali

(2010:3) [15], menyatakan bahwa “Dreamweaver CS3 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

Menurut Ali (2010:3) [15], pada Dreamweaver CS3 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain :

JPS, PHP, ASP, dan ColdFusion.



2.1.12            

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. (Hidayati,

2011 : 15) . yaitu sebagai berikut:

1.         Elisitasi

tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. (Hidayati, 2006

23)
.


2.        

Elisitasi tahap II

“Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi”.

(Hidayati, 2011 : 24) .

a.         M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak

boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b.         D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c.         I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut

bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3.        

Elisitasi tahap III

            “Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE”.(Hidayati, 2011 : 24)

.

a.         T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang

diusulkan.

b.         O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement

tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c.         E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun

requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi

beberapa option, yaitu :

1.        High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya

mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2.       

 Middle (M)  : Mampu untuk dikerjakan

3.       

 Low (L)       : Mudah untuk dikerjakan
4.    Final draft elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2.1.13              Konsep Dasar Analisa

SWOT

2.1.13.1       

Definisi Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan

keputusan itu sendiri”.

Menurut Fahmi (2013:252) , “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui

keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.
<tbody> </tbody>


 










           
Gambar 2.3. Mengidentifikasi Peluang-peluang Organisasi

Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang

digunakan untuk mengevaluasi:
a.    Kekuatan-kekuatan (strengths),

b.    Kelemahan-kelemahan

(weaknesses),

c.    Kesempatan-kesempatan

(opportunities), dan
d.    Ancaman-ancaman (threats),

Dalam suatu proyek,

program, atau unit-unit organisasi.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat

faktornya, dimana aplikasinya adalah:

a.     Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan

(opportunities) yang ada?

b.    Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan

(opportunities) yang ada?

c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi

atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?

d.    Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar

kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.



2.1.13.2           Tujuan

Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta

peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

2.1.13.3          

Penerapan Analisa SWOT

Menurut Hendro

(2011:291), Analisa digunakan dalam:
a)    Memasuki sebuah industri baru.

b)    Memutuskan untuk meluncurkan produk

baru.

c)    Menganalisa posisi perusahaan dalam

persaingan saat ini.

d)    Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan

kelemahan perusahaan.

e)    Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan

peluang yang bisa diambil. Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan

melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

a)    Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat

sesuai dengan kondisi.
b)    Untuk membuat rekomendasi.
c)    Informasi lebih akurat.

d)    Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya

keputusan yang berkali-kali (double decision).

e)    Menjawab hal yang bersifat intutif atas

keputusan yang bersifat emosional.

2.1.13.4        Langkah-Langkah

Penyusunan SWOT
Menurut Rangkuti (2011:8)  Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:
1.    Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

Tujuannya adalah untuk mengetahui

informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.
2.    Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

Tujuannya adalah untuk menentukan

target berapa lama penyusunan SWOT inidibutuhkansampaiselesai.
3.    Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI

Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harusdimilikiolehsetiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai

budaya organisasi yang sesuaidantepat
4.    Kuisioner Riset SWOT

Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
5.    Identifikasi Penyebab Masalah

Tujuannya adalah untuk menemukan

masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
6.    Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat

mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

7.    Menyusun Isu Strategis, For mulasi

Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dansasaran strategis yang ingin

dicapai perusahaan.
8.    Menentukan Ukuran Yang DipakaiDalam SWOT

Tujuannya adalah menentukan ukuran

apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

9.    Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key

Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran

hasil dengan pemicu kinerja.
10.  Memberikan Bobot Dan NilaiUntukMengukurKinerja

Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang

mudah dipahami.
11.  Melakukan Cascading SWOT

Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadiprioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk

kartu individu.

12.  Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

Tujuannya adalah untuk mengukur

besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
13.  Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudahdisusun sebelumnya berikut perkiraan

rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

14.  Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan

SWOT

Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia

jalankan.

2.1.13.5             Pendekatan

Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, danPhysical Evidence.

Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

a)    Product

produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen.

b)    Price

biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang
ditawarkan.

c)    Place

lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

d)    Promotion

aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

e)    People

orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

f)    Process

proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau
jasa.

g)    Physical Evidence :bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau

jasa.
2.1.14         Definisi Pengujian Sistem
2.1.14.1      Pengujian Black Box

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat tampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya) dan fungsionalitasnya. tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam

proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).

Black box tests merupakan pengujian mengenai apa yang dilakukan oleh sistem, terutama perilakunya (behavior) dan masalah-masalah bisnis. Black Box test dilakukan untuk mengidentifikasi bug yang terdapat pada hasil-hasil, pemrosesan dan

perilaku dari sistem. Black box test biasanya dilakukan oleh tester.

Black– box testing atau disebut juga Functional Testing berfokus pada perilaku eksternal dari suatu software atau berbagai komponennya sambil memandang obyek yang diuji sebagai sebuah kotak hitam (black box) sehingga mencegah tester untuk melihat isi-isi didalamnya. Black – box testing memverifikasi penanganan yang benar dari fungsi-fungsi eksternal yang disediakan oleh software atau apakah perilaku yang diamati tersebut memenuhi harapan – harapan user atau spesifikasi produk (2005.p 35) Tian (2005.p 25) berpendapat bawha bentuk yang paling sederhana dari Black – Box Test (BBT) adalah dengan mulai menjalankan software dan melakukan pengamatan dengan harapan mudah untuk membedakan mana hasil yang diharapkan dan mana yang tidak. Bentuk ini disebut juga “ad hoc testing”. Setelah dilakukan pengujian berulang kali dan ditentukan bahwa masalah-masalah terjadi karena software dan bukan karena hardware, maka informasi tersebut disampaikan kepada pihak yang bertanggungjawab untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Bentuk lain dari BBT adalah penggunaan checklist yang spesifik yang berisikan daftar fungsi-fungsi eksternal apa yang seharusnya ada serta beberapa informasimengenai kinerja yang diharapkan atau pasangan input –

output.


2.2                            Teori

Khusus

2.2.1       

Konsep Persedian Barang

2.2.1.1  Definisi

Persedian Barang
(Kusumawati,2010:178)  pengertian produksi sebagai berikut:

  “Barang yang di beli/diproduksi/dimiliki perusahaan

yang akan di jual kembali sebagai aktivitas atau kegiatan normal perusahaan. ’’

(Waluyo,2011:66) Barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan

digunakan dalam proses produksi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual

kembali atau memproduksi barang-barang yang akan di jual.”
1.       Jenis  Persediaan fisik

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengeluaran yang berbeda. (Assauri,2010:171)  jenis-jenis persediaan fisik dapat dibedakan

menjadi:

a.         Persediaan

Bahan Mentah (Raw Material Stock)

Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished

goods).

b.       

Persediaan Bagian Produk atau Parts yang Dibeli (Purchased Parts/Components Stock)

Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui

proses produksi sebelumnya.

c.         Persediaan

Bahan-bahan atau barang-barang Perlengkapan (Supplier  Stock)

Yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakannya dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan

bagian atau komponen dari barang jadi.

d.        Pesediaan

Barang Setengah Jadi atau Barang Dalam Proses (Work in Process/Progress Work)

Yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Tetapi mungkin saja barang setengah jadi suatu pabrik, merupakan bahan baku bagi perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Jadi pengertian dari barang setengah jadi atau barang dalam proses adalah merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi. Akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut lagi di pabrik itu sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap

untuk dijual kepada pelanggan atau konsumen.

e.        

Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Stock)

Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah

merupakan produk selesai dan telah siap untuk dijual.
2.2.2           Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebgai pendukung bagi penelitian yang dilakaukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka

meyempurnakan / melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini,

antara lain:

1.      Penelitian yang dilakukan oleh Awaludin Aziz, STMIK Raharja Tangerang ( 2008 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Material, Bahan Bangunan Pada PT Wika “. Penelitian yang dilakukan oleh Awaludin Aziz mengenai persediaan bahan material menggunakan metode pengolahan data langsung, yang dimaksudkan agar setiap transaksi atas infomasi persediaan bahan material dapat secara langsung diproses, yang meliputi informasi data jenis bahan material, informasi barang masuk, informasi barang keluar dan informasi dari pemasok. Namun kekurangan sistem yang dibuat oleh Awaludin masih belum bisa untuk mencari laporan

perperiode.

2.      Penelitian yang dilakukan oleh Edi Susanto, STMIK Raharja Tangerang ( 2009 ) dengan judul “ Perancangan Sistem informasi Stock Benang Digudang Pada PT Argo Pantes Cikokol “. Didalam penelitian ini PT Argo Pantes Merupakan pengelola dari benang tekstil di Tangerang. Kekurangan dari sistem yang ada di PT Argo Pantes yaitu dari sistem penyetockan barang karena masih dilakukan secara manual. Namun kekurangan sistem yang dibuat oleh

Edi Susanto adalah pembuatan kode barang tidak otomatis

3.      Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita, STMIK Raharja Tangerang, Jurusan Sistem Informasi ( 2013 ) dengan judul ” SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT MEGATECH ENGINEERING ”Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita mengenai persediaan barang saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan persediaan ini. Ketidak efektifan juga terjadi dengan adanya perbedaan kode barang dengan nama barang. Namun kekurangan sistem yang dibuat oleh yuni rosita adalah pembuatan laporan belom bisa dicari

secara periode.

4.      Penelitian yang dilakukan oleh Elmawati, Universitas Andalas Padang, Jurusan Teknik Industri ( 2009 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan Alat Mesin Pertanian “. Penelitian yang dilakukan oleh elmawati mengenai persediaan bahan baku belum terlaksana dengan baik, sebab tidak adanya prosedur yang jelas mengenai penyimpana dan pengeluaran material yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga sering menyebabkan kelebihan dan kekurangan bahan baku dan terlambat dalam pembuatan laporan. Namun kekurangan sistem yang dibuat oleh Elmawati adalah tanggal pada

barang masuk tidak secara otomatis terisi.

5.      Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Sawitri, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma ( 2008 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang “ELECTROLUX AUTHORIZED SERVICE CV MOMENTUM TEKNIK”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan sistem inventory yang dimiliki “Electrolux Authorized Service CV  Momentum Teknik” yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data-data tersebut tidak terintegrasi dan tidak terkonsolidasi. Karena itu dibuat perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang secara komputerisasi dan terintegrasi agar mempercepat kinerja perusahaan. Namun  kekurangan sistem yang dibuat oleh dewi sawitri adalah pencarian data barang hanya bisa

dilakukan oleh admin.

6.      Penelitian yang dilakukan oleh Kardomo ( 2009 ) Universitas Diponegoro dengan Judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer Di PT Janssen Indonesia – Semarang “.  PT Janssen Indonesia merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang mebel atau furniture. Pengelolaan sistem informasi yang dilakukan pada PT Janssen masih manual maka sulit untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. Namun kekurangan sistem yang buat oleh kardomo adalah tanggal pada barang masuk dan barang keluar tidak secara otomatis terisi

didalam form.

        Dari beberapa literature review yang ada di atas yang paling mendekati dengan judul saya adalah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT MEGATECH ENGINEERING. Karena kasus penelitian yang dialami oleh Yuni Rossita sama dengan penelitian yang

sedang penulis kerjakan.

        Dari beberapa literature review yang ada di atas yang paling mendekati dengan judul saya adalah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT MEGATECH ENGINEERING. Karena kasus penelitian yang dialami oleh Yuni Rossita sama dengan penelitian yang

sedang penulis kerjakan.