TA 1322377508: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
Baris 973: Baris 973:
  
  
 +
 +
{{pagebreak}}
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
Baris 991: Baris 993:
 
<p style="line-height: 2">Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; line-height: 1.5; list-style-type:lower-alpha">
 +
<li> Menurut Yakub (2012:1)<ref name= "yakub">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.</li>
  
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; list-style-type:lower-alpha">
+
<li> Menurut Sutabri (2012:10)<ref name= "sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.</li>
  
<li> Menurut Yakub (2012:1)<ref name= "yakub">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.</li>
+
<li> Menurut Sutarman (2012:13)<ref name= "sutarman">Sutarman. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.”.</li>
  
<li> Menurut Sutabri (2012:10)<ref name= "sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.</li></ol>
 
 
<li> Menurut Sutarman (2012:13)<ref name= "sutarman">Sutarman. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.”.</li></ol>
 
 
<li> Menurut Romney dan Steinbart (2012)<ref name= "sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, didefinisikan sebagai kesatuan rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan.”.</li>
 
<li> Menurut Romney dan Steinbart (2012)<ref name= "sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi </ref>, didefinisikan sebagai kesatuan rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan.”.</li>
  
 
</ol>
 
</ol>
 
 
   
 
   
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.025: Baris 1.024:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">b. Batasan Sistem (Boundary) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">b.Batasan Sistem (Boundary) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.033: Baris 1.032:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)</p></div>
+
<p style="line-height: 2">c.Lingkungan Luar Sistem (Environment)</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.041: Baris 1.040:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">d. Penghubung Sistem (Interface) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">d.Penghubung Sistem (Interface) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.049: Baris 1.048:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">e. Masukan Sistem (Input) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">e.Masukan Sistem (Input) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.057: Baris 1.056:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
  
<p style="line-height: 2">f. Keluaran Sistem (Output) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">f.Keluaran Sistem (Output) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.065: Baris 1.064:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
  
<p style="line-height: 2">g. Pengolah Sistem (Proses) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">g.Pengolah Sistem (Proses) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.073: Baris 1.072:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:">
  
<p style="line-height: 2">h. Sasaran Sistem (Objective) </p></div>
+
<p style="line-height: 2">h.Sasaran Sistem (Objective) </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.092: Baris 1.091:
  
 
<p style="line-height: 2"> Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang. </p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)</p></div>
 
<p style="line-height: 2">b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)</p></div>
Baris 1.098: Baris 1.099:
  
 
<p style="line-height: 2"> Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)</p></div>
 
<p style="line-height: 2">c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)</p></div>
Baris 1.104: Baris 1.107:
  
 
<p style="line-height: 2"> Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
 
<p style="line-height: 2">d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Baris 1.111: Baris 1.116:
  
 
<p style="line-height: 2"> Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.</p></div>
 +
  
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
===Konsep Dasar Informasi===
Baris 1.129: Baris 1.135:
  
 
</ol>
 
</ol>
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang dikumpulkan, dicatat, dan diproses, dan akan menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi pendukung pengambilan keputusan.
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang dikumpulkan, dicatat, dan diproses, dan akan menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi pendukung pengambilan keputusan.</p></div>
</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">'''2. Kualitas Informasi'''</p></div>
'''2. Kualitas Informasi'''</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)<ref name= "sutabri"/></p></div>
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)<ref name= "sutabri"/></p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">a.Akurat (Accurate) </p></div>
a. Akurat (Accurate) </p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. </p></div>
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. </p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">b.Tepat waktu (Timeline) </p></div>
b. Tepat waktu (Timeline) </p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.</p></div>
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">c.Relevan (Relevance) </p></div>
c. Relevan (Relevance) </p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan. </p></div>
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.  
+
 
Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
Baris 1.195: Baris 1.196:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">'''4. Ciri-ciri Informasi'''</p></div>
'''4. Ciri-ciri Informasi'''</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.211: Baris 1.211:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">'''5. Jenis-jenis Informasi'''</p></div>
'''5. Jenis-jenis Informasi'''</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:15)<ref name= "yakub"/>, berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.</p></div>
Menurut Yakub (2012:15)<ref name= "yakub"/>, berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.</p></div>
+
  
 
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; list-style-type:lower-alpha">
 
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; list-style-type:lower-alpha">
Baris 1.223: Baris 1.221:
 
<li>Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.</li>
 
<li>Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.</li>
 
<li>Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus. </li>
 
<li>Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus. </li>
 +
 +
</ol>
  
 
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
Baris 1.240: Baris 1.240:
  
 
</ol>
 
</ol>
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan mencapai tujuan tertentu”.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan mencapai tujuan tertentu”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Menurut Krismiaji (2015:16), sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1., delapan komponen tersebut adalah: </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">a.Tujuan </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">b.Input </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa data tranksaksi. Namun perlu diingat, bahwa dalam perkembangannya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi nonkeuangan. Oleh karena itu sebagian input adalah berupa data nonkeuangan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">c.Output</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (Feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.</p></div>
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
Gambar 2.1. Komponen sebuah sistem informasi
 +
Sumber: Krismiaji (2015:16)
 +
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">d. Penyimpanan Data</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui (Updated) untuk menjaga keterkinian data.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">e. Pemroses</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat dan akurat.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">f. Instruksi dan prosedur</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (software) komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p>g. Pemakai</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Orang yang berinterkasi dengan sistem dan menggunakan infrormasi yang dihasilkan oleh sistem disebut pemakai. Dalam perusahaan, pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat tranksaksi dan karywan yang mengelola dan mengendalikan sistem.</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Pengamanan dan pengawasan</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasiharus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengaman dan pengawasan harus dibuat melekat pada sistem.</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''3. Jenis-jenis Sistem Informasi '''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Krismiaji (2015:17), sistem informasi berbasis komputer pertama yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, yaitu mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi dan membantu menjamin bahwa data organisasi di proses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunya sistem informasi lain sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p>a. Sistem informasi eksekutif (executive information system/EIS)</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Sistem informasi eksekutif adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis, dan membuat berbagai keputusan. Sitem menerima data dari berbagai sumber; menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sanagat interaktif, berorientasi grafik, dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p>b. Sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS)</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> c. Sistem ahli (expert system/ES)</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya  masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapat digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Sistem pemakai akhir (end-user systrem/EUS)</div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"></p> Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang dibangun oleh para pemakai untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan produktivitas serta sebagai sarana latihan bagi para pemakai dalam membangun sistem informasi yang lebih besar.</div>
 +
 +
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Pengertian analisa sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; list-style-type:lower-alpha">
 +
<li>Menurut Henderi (2012:46)<ref name= "Henderi"/>, Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322) Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.</li>
 +
 +
<li>Menurut Sutabri (2012:46)<ref name= "sutabri"/>, Menurut Sutabri (2012:220) tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.</li>
 +
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem adalah penguraian suatu sistem utuh yang dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.</p></div>
 +
 +
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Tahap Analisa Sistem'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 +
<p style="line-height: 2">a. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2"> Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.</p></div>
 +
 +
a. Menurut Sutabri (2012:220) proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.
 +
Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:
 +
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
 +
2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
 +
3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
 +
4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
 +
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
 +
Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
 +
1. Mengumumkan penelitian sistem ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
 +
2. Mengorganisasikan tim proyek tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
 +
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
 +
4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitukriteria kinerja sistem.
 +
5. Menyiapkan usulan rancangan analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan
 +
6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.
 +
 +
 +
 +
2.1.5 Perancangan Sistem
 +
1. Definisi Perancangan Sistem
 +
Menurut pendapat Harun Al Rosyid dalam Desy Apriyani (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis.
 +
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT, (2011: 197), Perancangan yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
 +
2. Tahapan Implementasi Sistem
 +
Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52) mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.
 +
Menurut Sutabri (2012:229) mendefinisikan, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologiyang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:
 +
1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
 +
2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
 +
2.1.6 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
 +
1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
 +
UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
a. Menurut Widodo (2011:6), UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
 +
b. Menurut Adi Nugroho (2010:6), UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
 +
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).
 +
2. Model UML (Unified Modelling Language)
 +
Menurut Widodo, (2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
  
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
'''2. Komponen Sistem Informasi'''</p></div>
+
'''2. Model UML (''Unified Modelling Language'')'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2">Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)<ref name= "sutabri"/></p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)<ref name= "widodo"/></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">a.Diagram kelas (Class diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">b.Diagram paket (Package Diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">c.Diagram use-case</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor  (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">d.Diagram interaksi dan sequence (urutan)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">e.Diagram komunikasi (communication diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">f.Diagram statechart (statechart diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">g.Diagram aktivitas (activity diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">h.Diagram komponen (component diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">i.Diagram deployment (deployment diagram)</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
2.1.7 Elisitasi
 +
Menurut Guritno (2010:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
 +
 
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Elisitasi===
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
a. Tujuan </p></div>
+
'''1. Definisi Elisitasi'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2"> Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
Elisitasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:</p></div>
 +
 
 +
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'time news roman'; text-alignt; justify; list-style-type:lower-alpha">
 +
 
 +
<li>Suryo Guritno (2011:302)<ref name= "guritno">Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT</ref>, berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.</li>
 +
<li>Menurut Adi Nugroho (2010:10)<ref name="nugroho"/>, berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.</li>
 +
 
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
b. Input </p></div>
+
'''2. Jenis-jenis Elisitasi'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2"> Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa data tranksaksi. Namun perlu diingat, bahwa dalam perkembangannya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi nonkeuangan. Oleh karena itu sebagian input adalah berupa data nonkeuangan.</p></div>  
+
<p style="line-height: 2">
 +
Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2010:302) [34]</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
c. Output</p></div>
+
a. Elisitasi Tahap I</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
<p style="line-height: 2"> Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (Feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
  
 +
<p style="line-height: 2">
 +
b. Elisitasi Tahap II</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
{{pagebreak}}
+
<p style="line-height: 2">
 +
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</p>
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. </p></li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">
 +
c. Elisitasi Tahap III</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. </p>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. </p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">(E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.  </p></li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut: </p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. </p>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Low (L) : Mudah untuk dikerjakan. </p></li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">d. Final Draft Elicitation</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Menurut Suryo Guritno (2010:304)<ref name="guritno"/>, berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
1. Elisitasi Tahap I
 +
 
 +
 
 +
2.1.8 Konsep Dasar Analisis SWOT
 +
1. Definisi Analisis SWOT
 +
Analisis SWOT terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
a. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
 +
b. Menurut Suyatno Risza (2010:174), SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya.
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).
 +
2. Tipe-tipe Strategi SWOT
 +
Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.
 +
a. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
 +
b. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
 +
c. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
 +
d. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
 +
 
 +
 
 +
 
 +
2.1.9 Konsep Dasar Black Box Testing
 +
Menurut Agustiar Budiman (2012:4), Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat  lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.
 +
Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.
 +
Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
 +
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
 +
b. Kesalahan interface
 +
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
 +
d. Kesalahan performa
 +
e. kesalahan inisialisasi dan terminasi
 +
 
 +
 
 +
2.1.10 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
 +
1. Definisi Adobe Dreamweaver
 +
Adobe Dreamweaver terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
a. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384), berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.
 +
b. Menurut Milician (2012:5), berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.
 +
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.
 +
2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver
 +
Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
Gambar 2.2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3
 +
Sumber: Sibero (2012:384)
 +
Keterangan Gambar 2.2:
 +
a. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.
 +
b. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.
 +
c. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
 +
d. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.
 +
e. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.
 +
f. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.
 +
g. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.
 +
 
 +
2.1.11 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
 +
PHP terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
a. Menurut Agus Saputra (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.
 +
b. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.
 +
c. Menurut Anhar (2010:3), berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis.
 +
Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML:
 +
<html>
 +
<head>
 +
<title>
 +
Contoh
 +
</title>
 +
</head>
 +
</body>
 +
<?
 +
Echo“Hello,World”
 +
?>
 +
</body>
 +
</html>
 +
Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP. 
 +
2.1.12 Konsep Dasar Database
 +
1. Definisi Database
 +
Database terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
a. Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.
 +
b. Menurut Anhar (2010:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.
 +
Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut:
 +
a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).
 +
b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.
 +
c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).
 +
2. Istilah-istilah dalam  Database
 +
Istilah-istilah yang ada didalam database:
 +
1. Table
 +
Kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan  tertentu.
 +
2. Field
 +
Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.
 +
3. Record
 +
Kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.
 +
Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:
 +
1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
 +
2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
 +
3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.
 +
 
 +
2.1.13 Konsep Dasar MySQL
 +
1. Definisi MySQL
 +
MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
 +
d. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.
 +
e. Menurut Budi Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.
 +
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.
 +
2. Perintah Dasar Database MySQL
 +
Menurut Budi Raharjo (2011:22), dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:
 +
a. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
 +
b. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
 +
c. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
 +
d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
 +
e. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field);
 +
f. Menampilkan  struktur  tabel:  SHOW  COLUMNS  FROM  tabel atau DESCRIBE tabel;
 +
g. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
 +
h. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;
 +
i. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
 +
j. Mengubah  data: UPDATE  tabel SET  kolom  = pengubahan_data  WHERE kriteria;
 +
k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria;
 +
l. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
 +
m. Menghapus tabel: DROP tabel;
 +
n. Menghapus database: DROP database;
 +
o. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;
 +
 
 +
2.1.14 Konsep Dasar XAMPP
 +
Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. Oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.
 +
 
 +
 
 +
 +
 
 +
2.2 Teori Khusus
 +
2.2.1 Sistem Informasi Penggajian
 +
1. Definisi Gaji
 +
a. Menurut Mardi (2011:107), Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai.
 +
b. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mengatakan gaji/upah adalah hak-hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai bentuk imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-udangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakuakan”.
 +
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa gaji merupakan suatu hak-hak pekerja yang dibayarkan berupa imbalan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atau kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya diberikan bulanan kepada pegawai.
 +
2.2.2 Sistem Manajemen Sumberdaya Manusia (Penggajian)
 +
Menurut Krismiaji (2014:418) sistem manajemen sumberdaya manusia atau sistem penggajaian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terkait yang berhubungan dengan pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif. Kegiatan penting yang tercakup dalam sistem manajemen sumber daya manusia adalah:
 +
a. Seleksi calon karyawan dan pengakuan karyawan baru
 +
b. Pelatihan (training) karyawan baru
 +
c. Penempatan (placement) atau penugasan karyawan baru
 +
d. Penggajian atau penentuan gaji, upah, dan lisensi lainnya
 +
e. Evaluasi keinerja karyawan
 +
f. Pemberhentian karyawan
 +
Biaya gaji karyawan dialokasikan ke produk dan departmen untuk digunakan dalam penentuan harga jual produk dan pembuatan keputusan komposisi produk serta untk mengevaluasi kinerja. Aktivitas nomor 1, yaitu seleksi dan pengangkatan karyawan dan aktivitas nomor 6, yaitu pemberhentian karyawan dilakukan sekali saja untuk setiap karyawan, sedangkan aktivitas nomor 2 sampai dengan kativitas nomor 5 dilakukan berulang-ulang selama karyawan masih aktif bekerja dalam perusahaan. Umumnya keenam aktivitas dibagi menjadi 2 kelompok aktivitas. Aktivitas nomor 4, yaitu penggajian, adalah fungsi utama dari sistem penggajian. Kelima aktivitas lainnya dilaksanakan oleh sistem sumber daya manusia biasanya merupakan tanggung jawab manajer sumber daya manusia, sedangkan sistem penggajian dikelola oleh manajer keuangan.
 +
Sistem penggajian berhubungan erat dengan subsistem lainnya dan juga berhubungan dengan pihak eksternal organisasi. Hubungan ini ditunjukan oleh gambar 2.3.
 +
Gambar 2.3. Hubungan Antara Sistem Penggajian dan Sistem Lainnya
 +
Sumber: Krismiaji (2015:419)
 +
 
 +
2.2.3 Aktivitas Dalam Sistem Penggajian
 +
a. Pembaruan file induk gaji
 +
Aktivitas yang pertama dalam sistem penggajian adalah pembaruan terhadap file induk gaji karena adanya berbagai perubahan seperti: Pengangkatan karyawan, perubahan tarif gaji dan upah, atau perubahan dalam potongan-potonan terhadap gaji. Informasi ini diberikan kepada departmen SDM. Pengubahan file induk dilakukan secara on-line, agar pada pembayaran gaji berikutnya sudah didasarkan pada informasi yang up-to-date.
 +
b. Pembaruan tarif pajak dan potongan-potongan gaji
 +
Aktivitas kedua dalam sistem penggajian adalah pembaruan informasi tentang tarif pajak dan potongan-potongan gaji. Perubahan ini dilakukan oleh departemen penggajian, namun perubahan tarif pajak dan potongan lain (asurasnsi) jarang terjadi, oleh karena itu perubahan ini tidak perlu dicantumkan dalam bagan alir flowchart standar.
 +
c. Pengesahan (validasi) data kehadiran dan data jam kerja
 +
Informasi ini diperoleh dari berbagai departemen dalam organisasi. Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan jam kerja, perusahaan menyelenggarakan kartu jam kerja karyawan, yang digunakan untuk merekam jam datang dan jam pulang karyawan untuk setiap sesi tugas, dan merekam jumlah jam kerja selama satu periode pembayaran gaji.
 +
Staf penjualan biasanya digaji atas dasar komisi tetap atau gaji plus komisi. Cara ini mensyaratkan pencatatan nilai penjualan yang dilakukan oleh seorang karyawan penjualan secara hati-hati dan cermat. Selain itu, beberapa staf penjualan diberi bonus jika kinerja staf tersebut melebihi target yang telah ditetapkan.
 +
Penerapan insentif dan bonus mensyaratkan bahwa sistem penggajian, sistem informasi penjualan dan sistem lain dihubungkan satu sama lain untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menghitung bonus. Selain itu, agar efektif, sistem insentif dan bonus harus dirancang hati-hati dan cermat.Untuk karyawan pabrik, validasi mencakup perbandingan total jam kerja dalam kartu jam kerja dengan waktu yang dihabiskan untuk setiap pekerjaan. Staf penggajian menghitung total data kelompok dan memasukkannya bersama-sama dengan data jam kerja. Total data kelompok dihitung ulang oleh komputer untuk menjamin penggajian di proses untuk seluruh karyawan. 
 +
d. Pembaruan daftar gaji
 +
Data jam kerja diperoleh dari berbagai departemen dan telah ditandatangani oleh supervisor masing-masing. Tarif gaji diperoleh dari file induk gaji. Data tentang tarif hanya diperbarui oleh departemen SDM. Pembuatan daftar gaji dilaksanakn oleh departmen pengolahan data. Pertama, file transaksi gaji diurutkan berdasarkan nomor karyawan, sehingga urutannya sama dengan urutan pada file induk karyawan. Jika perusahaan memproses gaji dari bebrbagai divisi, maka masing-masing file harus digabungkan. File data jam kerja yang telah urut, digunakan untuk membuat cek gaji karyawan. Untuk setiap karyawan, file induk gaji karyawan, file induk gaji dan transaksi yang terkait data dibaca dan gaji kotor dihitung. Untuk karyawan yang digaji berdasarkan jam kerja, proses ini mencakup perkalian jam kerja dengan tarif upah, kemudian hasilnya ditambah dengan berbagai premi dan bonus yang menjadi hak karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan yang digaji tetap, maka gaji kotor merupakan pembagian dari gaji per tahun dengan jumlah bulan dalam satu tahun.
 +
Selanjutnya, seluruh potongan gaji dijumlahkan dan totalnya dikurangkan dari gaji kotor untuk memperoleh gaji bersih. Potongan gaji ada 2 macam: (1) Potongan pajak, dan (2) Potongan pribadi. Potongan pajak berupa potongan PPh pasal 21, sedangkan potongan pribadi mencakup iuran dana pensiun, asuransi, dan lain-lain. Pada tahap ini pula dilakukan pembaruan field data pada file induk gaji.
 +
Setelah proses diatas dilakukan secara lengkap, kemudian dicetak cek gaji karyawan dan daftar gaji. Daftar Gaji adalah sebuah laporan yang merinci gaji setiap karyawan yang mencakup gaji kotor, potongan gaji, dan gaji bersih dalam format multikolom, kadang-kadang dilampiri dengan daftar potongan yang berisi berbagai macam potongan pribadi karyawan. Daftar gaji juga digunakan untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening gaji perusahaan di bank. Contoh daftar gaji dan daftar potongan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
 +
Tabel 2.1. Contoh Daftar Gaji dan Daftar Potongan
 +
Sumber: Krismiaji (2015:429)
 +
e. Pembayaran gaji
 +
Tahap berikutnya dalam sistem penggajian adalah mendistribusikan cek gaji kepada karyawan. Di sini diasumsikan bahwa semua karyawan dibayar dengan cek atau langsung didepositokan ke rekening karyawan di bank, karena kedua cara ini memudahkan dokumentasi untuk gaji yang dibayarkan. Jika cek gaji sudah dietak, daftar gaji dikirimkan ke departemen pencatat utang untuk diperiksa ulang dan untuk memperoleh persetujuan. Transfer dana dari rekening giro umum. Untuk tujuan pembayaran gaji, disediakan rekening giro khusus gaji.
 +
Voucher dan daftar gaji kemudian diserahkan ke kasir untuk diperiksa ulang. Selanjutnya, kasir menyiapkan dan menandatangani cek transfer gaji kerekening giro khusus gaji. Kasir juga memeriksa, menandatangani, dan mendistribusikan cek gaji karyawan dipisahkan dari tugas pendistribusian cek gaji. Selanjutnya, daftar gaji dikembalikan ke departemen gaji untuk diarsipkan urut tanggal bersama-sama dengan kartu jam kerja dan tiket jam kerja. Voucher diserahkan ke bagian akuntansi untuk digunakan sebagai dasar mencatat transaksi pembayaran gaji.
 +
 
 +
2.2.4 Narasi Prosedur Penggajian Berbasis Komputer
 +
Bagian Gaji
 +
1. Bagian gaji menerima kartu jam kerja dan tiket jam kerja dari berbagai departmen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan kedua dokumen, memasukan data gaji ke komputer, dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut urut waktu.
 +
Departmen Pengelolaan Data
 +
2. Setelah menerima input data gaji, bagian ini akan menjalankan program pengurutan data. Hasilnya adalah data gaji yang telah urut.
 +
3. Selanjutnya, bagian ini menjalankan program pembuatan cek dengan menggunakan file induk penggajian dan file buku besar. Keluaran dari proses ini adalah:
 +
- Cek gaji yang akan diserahkan de departmen keuangan (kasir)
 +
- Berbagai macam laporan periodik yang akan diserahkan ke berbagai departemen
 +
- Daftar gaji yang akan diserahkan ke bagian utang.
 +
Bagian Utang
 +
4. Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengelolahan data. Atas dasar daftar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke kasir.
 +
Kasir
 +
5. Bagian ini mula-mula menerima cek gaji. Selanjutnya bagian ini juga menerima voucher dan daftar gaji, kemudian memeriksa dan menandatangani cek dan membatalkan (mengecap lunas voucher).
 +
6. Kemudian kasir akan mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut sebagai berikut:
 +
- Daftar gaji diserahkan kebagian gaji
 +
- Voucher diserahkan kebagian akuntansi
 +
- Cek gaji didistribusikan kepada karyawan
 +
- Cek transfer gaji dan diserahkan ke bank
 +
Bagian Gaji
 +
7. Atas daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokkan dengan arsip urut tanggal.
 +
Berikut uraian tentang prosedur penggajian berbasis komputer dalam bentu bagan alir (flowchart) pada Gambar 2.4.
 +
Gambar 2.4. Prosedur Penggajian Berbasis Komputer
 +
Sumber: Krismiaji (2015:426)
 +
 
 +
Menurut Anastasia Diana (2011:190) informasi yang bisa dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi penggajian antara lain meliputi:
 +
2. Besarnya potongan dari gaji karyawan untuk disetor ke pihak ketiga.Informasi ini penting untuk menentukan jumlah yang harus disetor ke pihak ketiga.
 +
3. Saldo piutang setiap karyawan ke perusahaan. Informasi ini bergunauntuk memantau pelunasan piutang dari karyawan.
 +
4. Besarnya upah langsung untuk setiap jenis produk. Informasi iniberguna untuk menghitung besarnya harga pokok produksi setiap jenis produk.
 +
5. Total gaji. Informasi ini berguna untuk menghitung laba rugiperusahaan setiap bulan.
 +
 
 +
2.2.5 Konsep Dasar Web
 +
1. Definisi Web
 +
a. Menurut Mambrasar (2008:1), “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.”
 +
b. Menurut Jarot Setyaji (2010:296), “Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.
 +
Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada world wide web (www). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :
 +
1. Status Bar
 +
Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar mennjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
 +
2. Addres Bar
 +
Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
 +
3. Title Bar
 +
Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
 +
4. Toolbar Icon
 +
Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
 +
5. Display Window
 +
Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
 +
6. Scroll Bar
 +
Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.
 +
 
 +
2. Sifat-sifat Web
 +
Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:
 +
1. Website Dinamis
 +
Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.
 +
2. Website Statis
 +
Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.
 +
3. Fungsi Web
 +
Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:
 +
1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
 +
2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
 +
3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
 +
4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.
 +
2.3 Literatur Review
 +
Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini antara lain:
 +
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hlimatussa’diyah (2015). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT Trijaya Union Tangerang” peneliti menggunakan beberapa metode, antara lain : observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan metode ananlisa menggunakan anlisa SWOT. Absensi yang digunakan pada perusahaan yang diteliti menggunakan fingerprint. Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini hampir sama dengan permasalahan yang sedang penulis teliti, namun pada pemecahan masalah yang diberikan dalam pembuatan aplikasi sistem pengajian berbeda, seperti pada absensi dan laporan. Di penelitian ini absensi dan jam lembur di input manual sedangkan di penelitian penulis data di export jadi proses perhitungan lebih cepat, dan masih banyak lagi perbedaannya.
 +
2. Penelitian yang dilakukan oleh Khaerun Nufus (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Dosen Honorer Berbasis Web Pada Stmik Bina Sarana Global” Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan SDLC (System Development Life Cycle), metode pengumpulan data menggunakan abservasi, wawancara dan studi pustaka, dengan focus analisis menggunakan metode SWOT, untuk pengujian system menggunakan Black Box System, aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk disain database, dreamweaver untuk disain illustrator dan UML untuk model system. Peneliti berharap dengan adanya sistem penggajian honor dosen ini diharapkan bisa membantu bagian akademik dan bagian keuangan dalam melakuakan perhitungan dan pembuatan laporan honor dosen dengan cepat dan akurat.
 +
3. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada RSIA Murni Asih Tangerang Berbasis Web” Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini yaitu penggajian karyawan masih bersifat manual, sering terjadi kehilangan slip gaji yang akibatnya proses pembuatan laporan penggajian jadi tidak tepat waktu karena proses dilakukan secara manual. metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah Macromedia dreamweaver CS3. Kelebihan sistem ini desainnya cukup menarik namun ruang lingkup yang digunakan terlalu sempit tidak membahas keseluruhan perhitungan penggajian pada umumnya.
 +
4. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Afrida (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Honorer Pada PT Nur Hasta Utama Berbasis Web” Permasalahan yang dihadapi Dalam perhitungan gaji pegawai honorer tersebut PT. Nur Hasta Utama masih menggunakan Microsoft Excel. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) yaitu: Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Desain (Design), Implementasi (Implementation), Pemeliharaan (Maintenence). Untuk ruang lingkup penelitian lebih kearah penggajian pegawai honorer seperti input data pegawai honorer, input gaji pegawai honorersampai dengan pembuatan laporan. Dan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan proses administrasi penggajian.
 +
5. Penelitian yang dilakukan oleh Asrozy (2011).  Penelitian ini berjudul “Pengembangan sisteminformasi penggajian karyawan pada BMT Berkah Syariah” Penelitian ini menggunakan metode pengumpula data yang berupa penelitian kepustaka, studi literatur, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk metode pengembangan sistem enggunakan Rapid Application Development (RAD), dalam tahapan pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktivitas yaitu fase perancangan syarat-syarat, workshop desain, dan implementasi. Kekurangan dari penelitian ini salah satunya yaitu tingkat ketelitian dalam memasukan data masih kurang, tidak adanya pembatasan terhadap pihak berhak mengakses sistem tersebut. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Database Microsoft Access 2003.
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=

Revisi per 28 September 2016 23.14

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. FURUKAWA

OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA

TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM : 1322377508

NAMA : SITI NURHAYATI

JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. FURUKAWA

OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377508
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 060003

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. FURUKAWA

OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322377508
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.AKT., M.Kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 078010
   
NID : 14019



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. FURUKAWA

OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322377508
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. FURUKAWA

OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377508
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
NIM : 1322377508

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pada era globalisasi sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga kebutuhan akan teknologi informasi sangat penting salah satunya untuk meningkatkan efektifitas kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Program komputer yang telah banyak dikembangkan membantu memudahkan admin dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat, namun pada sistem penggajian yang berjalan pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia mempunyai permasalahan dalam sistem penggajian karyawan yang masih dilakukan secara manual, yaitu menggunakan Microsoft Excel. Perhitungan penggajian karyawan seharusnya memiliki database yang sudah tertata rapi dan dapat diakses oleh pengguna yang memerlukannya, serta mampu memberikan solusi dalam hal mengambil keputusan pada saat dibutuhkan. Maka dari itu dibutuhkan suatu rancangan untuk sistem perhitungan gaji karyawan dengan menggunakan website agar dalam pelaksanaan sistem perhitungan gaji dapat berjalan dengan baik dan dapat mempermudah Admin untuk memproses data karyawan dan perhitungan gaji dengan cepat. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, sedangkan prancangan sistemnya menggunakan bahasa pemrograman PHP, database dengan menggunakan MySQL, perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Hasil dari penelitian ini berupa rancangan sistem informasi penggajian karyawan yang dapat membantu proses komputerisasi sehingga meminimalisir kesalahan yang bisa terjadi, memaksimalkan pelayanan dan semoga bermanfaat bagi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia dalam pengambilan keputusan.

Kata kunci: Sistem Informasi, penggajian, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia

ABSTRACT

In the current era of globalization of science and technology is developing very rapidly, so the needs of information technology is very important to increase the effectiveness the performance of employees in a company. The computer program that has been developed made easier for Admin to make decisions quickly and accurately, but in the payroll system of PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia has problems in employee payroll system which used manually system, using Microsoft Excel. Payroll employees should have a database that is already arranged and accessible to users who need it, and able to provide solutions in terms of taking decisions needed. Therefore we need a program for employee salary calculation system by using the website so in implementation of the salary calculation system can run well and can facilitate Admin to process employee data and payroll calculations quickly. The research method using SWOT analysis , while system was designed using PHP programming language, using MySQL database, which is structured starting from the design of the proposed system through UML (Unified Modeling Language) and the testing program proposed use Blackbox Testing. The results of this research is the design of employee payroll information system that can help the process of computerization so can to minimize errors that can occur, maximize service and may be useful for PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia in decision making.

Keywords: Information systems, payroll, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul laporan Tugas Akhir ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PET. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga karena bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku pudir 1 AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom, selaku pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir.
  5. Bapak Mardianto, SE, selaku Stakeholder penulis yang sudah meluangkan waktu saat penulis melakukan observasi di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
  8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT memberikan ridho-Nya dan membalas semua kebaikan saudara-saudara semua, dan penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan di terima oleh semua pihak.


Tangerang, 23 Juni 2016
Siti Nurhayati
NIM. 1322377508



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Contoh Daftar Gaji dan Daftar Potongan

Tabel 3.1. Analisis SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 3.7.Hasil Pengujian Penangangan Kesalahan

Tabel 3.8. Pengujian Penanganan Sistem

Tabel 3.9. Time Schedule

Tabel 3.10. Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Sebuah Sistem Informasi

Gambar 2.2. Account Receivable Cycle

Gambar 2.3. Hubungan Antara Sistem Penggajian dan Sistem Lainnya

Gambar 2.4. Prosedur Penggajian Berbasis Komputer

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. FOSI

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. FOSI (Office)

Gambar 3.3. Use Case Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

Gambar 3.6. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.7. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar3.8. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.9. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.10. Prototype Tampilan Login

Gambar 3.11. Prototype Tampilan Home

Gambar 3.12. Prototype Tampilan Data Karyawan

Gambar 3.13. Prototype Tampilan Detail Data Karyawan

Gambar 3.14. Tampilan Absensi Karyawan

Gambar 3.15. Prototype Tampilan Hutang atau Pinjaman Karyawan

Gambar 3.16. Prototype Tampilan Data Departmen per Divisi

Gambar 3.17. Prototype Tampilan Perhitungan Gaji Karyawan

Gambar 3.18. Prototype Tampilan Cetak Slip Gaji

Gambar 3.19. Prototype Tampilan Slip Gaji

Gambar 3.20. Prototype Tampilan Cetak Data Karyawan

Gambar 3.21. Prototype Tampilan Cetak Rekap Data Karyawan

Gambar 3.22. Prototype Tampilan Rekapitulasi Gaji Karyawan

Gambar 3.23. Tampilan Home

Gambar 3.24. Tampilan Home

Gambar 3.25. Tampilan Data Karyawan

Gambar 3.26. Tampilan Data Karyawan

Gambar 3.27. Tampilan Add Data Karyawan

Gambar 3.28. Tampilan Slip Gaji Karyawan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia atau biasa disebut PT. FOSI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan hasil produksinya yaitu kabel fiber optic yang terletak di wilayah Tangerang. Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan sistem perusahaannya terkomputerisasi untuk meningkatkan efisiensi kinerja dan keakuratan data. Seperti pada misi perusahaan PT. FOSI pada poin 3 yaitu “peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja”, namun pada faktanya PT. FOSI dalam sistem perhitungan dan pengolahan gaji karyawan masih manual dengan menggunakan Microsoft Excel.

Gaji merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada seorang karyawan sebagai imbalan jasa atas usaha atau kerja yang telah dilakukannya terhadap perusahaan. Dalam memberikan gaji setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda, dimana gaji yang diberikan kepada para tenaga kerja juga berbeda sesuai dengan jabatan dan tingkat golongannya. Sehingga bukanlah suatu hal yang mengherankan apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan gaji tenaga kerja tersebut.

PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia mempunyai permasalahan dalam sistem penggajian karyawan yang masih dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel. Perhitungan penggajian karyawan seharusnya memiliki database yang sudah tertata rapi dan dapat diakses oleh pengguna yang memerlukannya, serta mampu memberikan solusi dalam hal mengambil keputusan 2 padasaat dibutuhkan. Dalam perhitungan gaji karyawan pada PT. FOSI, Admin HRD harus mendownload file absensi dari fingerprint, lalu direkap ulang sehingga data absensi siap untuk di perhitungkan gaji karyawannya. Kemudian proses perhitungan gaji karyawan dihitung oleh Manager HR&GA menggunakan Microsoft Excel sehingga masih terdapat salah perhitungan dan kurang cepatnya data yang diperoleh. Berdasarkan hal tersebut PT. FOSI memerlukan informasi yang cepat dan akurat, disamping itu sistem penggajian memegang peranan penting karena sistem ini akan menentukan berapa gaji yang semestinya diterima karyawan. Didukung dengan era globalisasi yang saat ini berkembang sangat pesat, para pengembang sistem informasi dituntut untuk menyajikan software aplikasi sistem informasi yang lebih kompleks dan berkualitas tinggi untuk mendukung misi perusahaan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat sebuah rancangan sistem aplikasi penggajian bebasis web untuk memudahkan Admin dalam pengolahan dan perhitungan gaji karyawan. Maka dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mengambil judul yaitu'Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia”'.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana proses pengolahan data penggajian yang sedang berjalan saat ini pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi penggajian secara terkomputerisasi kedalam aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
  3. Apakah setelah rancangan sistem penggajian karyawan berbasis web yang di usulkan penulis sudah memenuhi kebutuhan internal perusahaan dengan cepat, mudah dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada proses penggajian pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia, yaitu mulai dari pengolahan data karyawan untuk mengetahui gaji pokok karyawan, rekapitulasi absensi karyawan, proses perhitungan gaji karyawan sampai dengan menghasilkan slip gaji dan pembuatan laporan berupa rekap gaji karyawan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui proses penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.
  2. Menciptakan sistem penggajian karyawan berbasis web yang mampu memenuhi kebutuhan internal perusahaan
  3. Untuk merancang aplikasi penggajian karyawan yang mampu menciptakan laporan penggajian dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan solusi yang mampu untuk mengatasi permasalahan proses penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini.
  2. Memberikan solusi sistem yang mampu menangani proses penggajian karyawan dengan lebih mudah dan cepat.
  3. Sebagai sarana Informasi penggajian karyawan yang dapat dilakukan dengan lebih efektif dan mudah serta ketersediaan data yang tersimpan dalam database.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh Peneliti dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penulisan Tugas Akhir ini, penulis memnggunakan metode pengumpulan data sebagai berkut:

1.Metode Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan tinjauan langsung dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur yang diteliti di PT. Furukawa Opical Solutions Indonesia langsung pada objek yang akan dijadikan bahan penulisan.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan kepada stakeholder dan unit-unit terkait dengan judul penulisan.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku cetak (pustaka) yang berhubungan dengan obyek penelitian agar mendapatkan teori atau konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam penulisan, dan beberapa jurnal pada media internet yang berhubungan dengan literatur dalam penyelesaiaan Tugas Akhir ini.

Metode Analisis

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penulis. Dalam merancang sistem informasi penggajian pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem informasi penggajian karyawan di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrogramman HTML, PHP (PHP Hypertext Preprocessor), dan pembuatan database pada MySQL.

Metode Pengujian

Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah dengan menggunakan Black Box Testing dimana pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan ouput).

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan Tugas Akhir ini, maka penulisan terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya Tugas Akhir ini, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan-landasan teori yang dikemukakan penulis sebagai suatu dasar teori dalam melakukan pembahasan dalam laporan Tugas Akhir ini. Seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, apa itu gaji, dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia. tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur, sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan analisa SWOT. Menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data. Rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, dan schedulle implementasi. Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil penganalisisan pada bab-bab terdahulu dan saran yang akan diberikan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Yakub (2012:1)[1], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  2. Menurut Sutabri (2012:10)[2], Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  3. Menurut Sutarman (2012:13)[3], sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.”.
  4. Menurut Romney dan Steinbart (2012)[2], didefinisikan sebagai kesatuan rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan.”.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari variable-variabel yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

b.Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c.Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d.Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e.Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f.Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g.Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h.Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[2], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Sutarman (2012:14)[3] informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
  2. Menurut Maimunah (2012:26)[4], informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.
  3. Menurut Romney & Steinbart (2012)[3] Informasi adalah pengetahuan yang diperoleh dari data. Sedangkan data didefinisikan sebagai fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan yang akan diproses dalam sistem infomasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang dikumpulkan, dicatat, dan diproses, dan akan menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi pendukung pengambilan keputusan.

2. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)[2]

a.Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b.Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

c.Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

3. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)[3]

  1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

4. Ciri-ciri Informasi

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut: (Yakub, 2012:10)[1]

  1. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.
  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.
  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

5. Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[1], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

  1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Sutabri (2012:46)[2], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13)[3], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
  3. Menurut Krismiaji (2015:16)[5], sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan mencapai tujuan tertentu”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2015:16), sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1., delapan komponen tersebut adalah:

a.Tujuan

Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

b.Input

Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa data tranksaksi. Namun perlu diingat, bahwa dalam perkembangannya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi nonkeuangan. Oleh karena itu sebagian input adalah berupa data nonkeuangan.

c.Output

Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (Feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.





Gambar 2.1. Komponen sebuah sistem informasi Sumber: Krismiaji (2015:16)


d. Penyimpanan Data

Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui (Updated) untuk menjaga keterkinian data.

e. Pemroses

Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat dan akurat.

f. Instruksi dan prosedur

Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (software) komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur.

g. Pemakai

Orang yang berinterkasi dengan sistem dan menggunakan infrormasi yang dihasilkan oleh sistem disebut pemakai. Dalam perusahaan, pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat tranksaksi dan karywan yang mengelola dan mengendalikan sistem.

Pengamanan dan pengawasan

Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasiharus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengaman dan pengawasan harus dibuat melekat pada sistem.

3. Jenis-jenis Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2015:17), sistem informasi berbasis komputer pertama yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, yaitu mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi dan membantu menjamin bahwa data organisasi di proses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunya sistem informasi lain sebagai berikut:

a. Sistem informasi eksekutif (executive information system/EIS)

Sistem informasi eksekutif adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis, dan membuat berbagai keputusan. Sitem menerima data dari berbagai sumber; menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sanagat interaktif, berorientasi grafik, dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.

b. Sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS)

Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.

c. Sistem ahli (expert system/ES)

Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapat digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.

Sistem pemakai akhir (end-user systrem/EUS)

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang dibangun oleh para pemakai untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan produktivitas serta sebagai sarana latihan bagi para pemakai dalam membangun sistem informasi yang lebih besar.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Pengertian analisa sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Henderi (2012:46)[6], Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322) Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Menurut Sutabri (2012:46)[2], Menurut Sutabri (2012:220) tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem adalah penguraian suatu sistem utuh yang dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.



2. Tahap Analisa Sistem

a. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

a. Menurut Sutabri (2012:220) proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. 2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya. 3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya. 4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru. 5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan. Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut: 1. Mengumumkan penelitian sistem ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka. 2. Mengorganisasikan tim proyek tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif. 3. Mendefinisikan kebutuhan informasi analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey. 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitukriteria kinerja sistem. 5. Menyiapkan usulan rancangan analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan 6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


2.1.5 Perancangan Sistem 1. Definisi Perancangan Sistem Menurut pendapat Harun Al Rosyid dalam Desy Apriyani (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis. Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT, (2011: 197), Perancangan yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program. 2. Tahapan Implementasi Sistem Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52) mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”. Menurut Sutabri (2012:229) mendefinisikan, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologiyang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi. 2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan. 2.1.6 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language) 1. Definisi UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Widodo (2011:6), UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik. b. Menurut Adi Nugroho (2010:6), UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming). 2. Model UML (Unified Modelling Language) Menurut Widodo, (2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

2. Model UML (Unified Modelling Language)

</div>

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[7]

a.Diagram kelas (Class diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

b.Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c.Diagram use-case

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d.Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e.Diagram komunikasi (communication diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

f.Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

g.Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

h.Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

i.Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


2.1.7 Elisitasi Menurut Guritno (2010:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:


Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Elisitasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Suryo Guritno (2011:302)[8], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
  2. Menurut Adi Nugroho (2010:10)[9], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

2. Jenis-jenis Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2010:302) [34]

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

  2. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

d. Final Draft Elicitation

Menurut Suryo Guritno (2010:304)[8], berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


1. Elisitasi Tahap I


2.1.8 Konsep Dasar Analisis SWOT 1. Definisi Analisis SWOT Analisis SWOT terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. b. Menurut Suyatno Risza (2010:174), SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar). 2. Tipe-tipe Strategi SWOT Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”. a. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang. b. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada. c. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. d. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


2.1.9 Konsep Dasar Black Box Testing Menurut Agustiar Budiman (2012:4), Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada. Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance. Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang b. Kesalahan interface c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan performa e. kesalahan inisialisasi dan terminasi


2.1.10 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver 1. Definisi Adobe Dreamweaver Adobe Dreamweaver terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384), berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”. b. Menurut Milician (2012:5), berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula. 2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:







Gambar 2.2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 Sumber: Sibero (2012:384) Keterangan Gambar 2.2: a. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan. b. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen. c. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window. d. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul. e. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View. f. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks. g. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

2.1.11 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor) PHP terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Agus Saputra (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”. b. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”. c. Menurut Anhar (2010:3), berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML: <html> <head> <title> Contoh </title> </head> </body> <? Echo“Hello,World”

?> 

</body> </html> Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP. 2.1.12 Konsep Dasar Database 1. Definisi Database Database terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: a. Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”. b. Menurut Anhar (2010:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut: a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database). b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk. c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System). 2. Istilah-istilah dalam Database Istilah-istilah yang ada didalam database: 1. Table Kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu. 2. Field Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya. 3. Record Kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu: 1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index. 2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table. 3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

2.1.13 Konsep Dasar MySQL 1. Definisi MySQL MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: d. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. e. Menurut Budi Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database. 2. Perintah Dasar Database MySQL Menurut Budi Raharjo (2011:22), dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut: a. Menampilkan database : SHOW DATABASE; b. Membuat database baru : CREATE DATABASE database; c. Memilih database yang akan digunakan : USE database; d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE; e. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field); f. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel; g. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan; h. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ; i. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel; j. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria; k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria; l. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria; m. Menghapus tabel: DROP tabel; n. Menghapus database: DROP database; o. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

2.1.14 Konsep Dasar XAMPP Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. Oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.



2.2 Teori Khusus 2.2.1 Sistem Informasi Penggajian 1. Definisi Gaji a. Menurut Mardi (2011:107), Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai. b. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mengatakan gaji/upah adalah hak-hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai bentuk imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-udangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakuakan”. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa gaji merupakan suatu hak-hak pekerja yang dibayarkan berupa imbalan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atau kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya diberikan bulanan kepada pegawai. 2.2.2 Sistem Manajemen Sumberdaya Manusia (Penggajian) Menurut Krismiaji (2014:418) sistem manajemen sumberdaya manusia atau sistem penggajaian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terkait yang berhubungan dengan pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif. Kegiatan penting yang tercakup dalam sistem manajemen sumber daya manusia adalah: a. Seleksi calon karyawan dan pengakuan karyawan baru b. Pelatihan (training) karyawan baru c. Penempatan (placement) atau penugasan karyawan baru d. Penggajian atau penentuan gaji, upah, dan lisensi lainnya e. Evaluasi keinerja karyawan f. Pemberhentian karyawan Biaya gaji karyawan dialokasikan ke produk dan departmen untuk digunakan dalam penentuan harga jual produk dan pembuatan keputusan komposisi produk serta untk mengevaluasi kinerja. Aktivitas nomor 1, yaitu seleksi dan pengangkatan karyawan dan aktivitas nomor 6, yaitu pemberhentian karyawan dilakukan sekali saja untuk setiap karyawan, sedangkan aktivitas nomor 2 sampai dengan kativitas nomor 5 dilakukan berulang-ulang selama karyawan masih aktif bekerja dalam perusahaan. Umumnya keenam aktivitas dibagi menjadi 2 kelompok aktivitas. Aktivitas nomor 4, yaitu penggajian, adalah fungsi utama dari sistem penggajian. Kelima aktivitas lainnya dilaksanakan oleh sistem sumber daya manusia biasanya merupakan tanggung jawab manajer sumber daya manusia, sedangkan sistem penggajian dikelola oleh manajer keuangan. Sistem penggajian berhubungan erat dengan subsistem lainnya dan juga berhubungan dengan pihak eksternal organisasi. Hubungan ini ditunjukan oleh gambar 2.3. Gambar 2.3. Hubungan Antara Sistem Penggajian dan Sistem Lainnya Sumber: Krismiaji (2015:419)

2.2.3 Aktivitas Dalam Sistem Penggajian a. Pembaruan file induk gaji Aktivitas yang pertama dalam sistem penggajian adalah pembaruan terhadap file induk gaji karena adanya berbagai perubahan seperti: Pengangkatan karyawan, perubahan tarif gaji dan upah, atau perubahan dalam potongan-potonan terhadap gaji. Informasi ini diberikan kepada departmen SDM. Pengubahan file induk dilakukan secara on-line, agar pada pembayaran gaji berikutnya sudah didasarkan pada informasi yang up-to-date. b. Pembaruan tarif pajak dan potongan-potongan gaji Aktivitas kedua dalam sistem penggajian adalah pembaruan informasi tentang tarif pajak dan potongan-potongan gaji. Perubahan ini dilakukan oleh departemen penggajian, namun perubahan tarif pajak dan potongan lain (asurasnsi) jarang terjadi, oleh karena itu perubahan ini tidak perlu dicantumkan dalam bagan alir flowchart standar. c. Pengesahan (validasi) data kehadiran dan data jam kerja Informasi ini diperoleh dari berbagai departemen dalam organisasi. Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan jam kerja, perusahaan menyelenggarakan kartu jam kerja karyawan, yang digunakan untuk merekam jam datang dan jam pulang karyawan untuk setiap sesi tugas, dan merekam jumlah jam kerja selama satu periode pembayaran gaji. Staf penjualan biasanya digaji atas dasar komisi tetap atau gaji plus komisi. Cara ini mensyaratkan pencatatan nilai penjualan yang dilakukan oleh seorang karyawan penjualan secara hati-hati dan cermat. Selain itu, beberapa staf penjualan diberi bonus jika kinerja staf tersebut melebihi target yang telah ditetapkan. Penerapan insentif dan bonus mensyaratkan bahwa sistem penggajian, sistem informasi penjualan dan sistem lain dihubungkan satu sama lain untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menghitung bonus. Selain itu, agar efektif, sistem insentif dan bonus harus dirancang hati-hati dan cermat.Untuk karyawan pabrik, validasi mencakup perbandingan total jam kerja dalam kartu jam kerja dengan waktu yang dihabiskan untuk setiap pekerjaan. Staf penggajian menghitung total data kelompok dan memasukkannya bersama-sama dengan data jam kerja. Total data kelompok dihitung ulang oleh komputer untuk menjamin penggajian di proses untuk seluruh karyawan. d. Pembaruan daftar gaji Data jam kerja diperoleh dari berbagai departemen dan telah ditandatangani oleh supervisor masing-masing. Tarif gaji diperoleh dari file induk gaji. Data tentang tarif hanya diperbarui oleh departemen SDM. Pembuatan daftar gaji dilaksanakn oleh departmen pengolahan data. Pertama, file transaksi gaji diurutkan berdasarkan nomor karyawan, sehingga urutannya sama dengan urutan pada file induk karyawan. Jika perusahaan memproses gaji dari bebrbagai divisi, maka masing-masing file harus digabungkan. File data jam kerja yang telah urut, digunakan untuk membuat cek gaji karyawan. Untuk setiap karyawan, file induk gaji karyawan, file induk gaji dan transaksi yang terkait data dibaca dan gaji kotor dihitung. Untuk karyawan yang digaji berdasarkan jam kerja, proses ini mencakup perkalian jam kerja dengan tarif upah, kemudian hasilnya ditambah dengan berbagai premi dan bonus yang menjadi hak karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan yang digaji tetap, maka gaji kotor merupakan pembagian dari gaji per tahun dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Selanjutnya, seluruh potongan gaji dijumlahkan dan totalnya dikurangkan dari gaji kotor untuk memperoleh gaji bersih. Potongan gaji ada 2 macam: (1) Potongan pajak, dan (2) Potongan pribadi. Potongan pajak berupa potongan PPh pasal 21, sedangkan potongan pribadi mencakup iuran dana pensiun, asuransi, dan lain-lain. Pada tahap ini pula dilakukan pembaruan field data pada file induk gaji. Setelah proses diatas dilakukan secara lengkap, kemudian dicetak cek gaji karyawan dan daftar gaji. Daftar Gaji adalah sebuah laporan yang merinci gaji setiap karyawan yang mencakup gaji kotor, potongan gaji, dan gaji bersih dalam format multikolom, kadang-kadang dilampiri dengan daftar potongan yang berisi berbagai macam potongan pribadi karyawan. Daftar gaji juga digunakan untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening gaji perusahaan di bank. Contoh daftar gaji dan daftar potongan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Contoh Daftar Gaji dan Daftar Potongan Sumber: Krismiaji (2015:429) e. Pembayaran gaji Tahap berikutnya dalam sistem penggajian adalah mendistribusikan cek gaji kepada karyawan. Di sini diasumsikan bahwa semua karyawan dibayar dengan cek atau langsung didepositokan ke rekening karyawan di bank, karena kedua cara ini memudahkan dokumentasi untuk gaji yang dibayarkan. Jika cek gaji sudah dietak, daftar gaji dikirimkan ke departemen pencatat utang untuk diperiksa ulang dan untuk memperoleh persetujuan. Transfer dana dari rekening giro umum. Untuk tujuan pembayaran gaji, disediakan rekening giro khusus gaji. Voucher dan daftar gaji kemudian diserahkan ke kasir untuk diperiksa ulang. Selanjutnya, kasir menyiapkan dan menandatangani cek transfer gaji kerekening giro khusus gaji. Kasir juga memeriksa, menandatangani, dan mendistribusikan cek gaji karyawan dipisahkan dari tugas pendistribusian cek gaji. Selanjutnya, daftar gaji dikembalikan ke departemen gaji untuk diarsipkan urut tanggal bersama-sama dengan kartu jam kerja dan tiket jam kerja. Voucher diserahkan ke bagian akuntansi untuk digunakan sebagai dasar mencatat transaksi pembayaran gaji.

2.2.4 Narasi Prosedur Penggajian Berbasis Komputer Bagian Gaji 1. Bagian gaji menerima kartu jam kerja dan tiket jam kerja dari berbagai departmen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan kedua dokumen, memasukan data gaji ke komputer, dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut urut waktu. Departmen Pengelolaan Data 2. Setelah menerima input data gaji, bagian ini akan menjalankan program pengurutan data. Hasilnya adalah data gaji yang telah urut. 3. Selanjutnya, bagian ini menjalankan program pembuatan cek dengan menggunakan file induk penggajian dan file buku besar. Keluaran dari proses ini adalah: - Cek gaji yang akan diserahkan de departmen keuangan (kasir) - Berbagai macam laporan periodik yang akan diserahkan ke berbagai departemen - Daftar gaji yang akan diserahkan ke bagian utang. Bagian Utang 4. Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengelolahan data. Atas dasar daftar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke kasir. Kasir 5. Bagian ini mula-mula menerima cek gaji. Selanjutnya bagian ini juga menerima voucher dan daftar gaji, kemudian memeriksa dan menandatangani cek dan membatalkan (mengecap lunas voucher). 6. Kemudian kasir akan mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut sebagai berikut: - Daftar gaji diserahkan kebagian gaji - Voucher diserahkan kebagian akuntansi - Cek gaji didistribusikan kepada karyawan - Cek transfer gaji dan diserahkan ke bank Bagian Gaji 7. Atas daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokkan dengan arsip urut tanggal. Berikut uraian tentang prosedur penggajian berbasis komputer dalam bentu bagan alir (flowchart) pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Prosedur Penggajian Berbasis Komputer Sumber: Krismiaji (2015:426)

Menurut Anastasia Diana (2011:190) informasi yang bisa dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi penggajian antara lain meliputi: 2. Besarnya potongan dari gaji karyawan untuk disetor ke pihak ketiga.Informasi ini penting untuk menentukan jumlah yang harus disetor ke pihak ketiga. 3. Saldo piutang setiap karyawan ke perusahaan. Informasi ini bergunauntuk memantau pelunasan piutang dari karyawan. 4. Besarnya upah langsung untuk setiap jenis produk. Informasi iniberguna untuk menghitung besarnya harga pokok produksi setiap jenis produk. 5. Total gaji. Informasi ini berguna untuk menghitung laba rugiperusahaan setiap bulan.

2.2.5 Konsep Dasar Web 1. Definisi Web a. Menurut Mambrasar (2008:1), “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.” b. Menurut Jarot Setyaji (2010:296), “Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet. Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada world wide web (www). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain : 1. Status Bar Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar mennjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer. 2. Addres Bar Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL 3. Title Bar Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web. 4. Toolbar Icon Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya. 5. Display Window Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website. 6. Scroll Bar Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

2. Sifat-sifat Web Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut: 1. Website Dinamis Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain. 2. Website Statis Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain. 3. Fungsi Web Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas: 1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang. 2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis. 3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna. 4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis. 2.3 Literatur Review Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Hlimatussa’diyah (2015). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT Trijaya Union Tangerang” peneliti menggunakan beberapa metode, antara lain : observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan metode ananlisa menggunakan anlisa SWOT. Absensi yang digunakan pada perusahaan yang diteliti menggunakan fingerprint. Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini hampir sama dengan permasalahan yang sedang penulis teliti, namun pada pemecahan masalah yang diberikan dalam pembuatan aplikasi sistem pengajian berbeda, seperti pada absensi dan laporan. Di penelitian ini absensi dan jam lembur di input manual sedangkan di penelitian penulis data di export jadi proses perhitungan lebih cepat, dan masih banyak lagi perbedaannya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Khaerun Nufus (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Dosen Honorer Berbasis Web Pada Stmik Bina Sarana Global” Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan SDLC (System Development Life Cycle), metode pengumpulan data menggunakan abservasi, wawancara dan studi pustaka, dengan focus analisis menggunakan metode SWOT, untuk pengujian system menggunakan Black Box System, aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk disain database, dreamweaver untuk disain illustrator dan UML untuk model system. Peneliti berharap dengan adanya sistem penggajian honor dosen ini diharapkan bisa membantu bagian akademik dan bagian keuangan dalam melakuakan perhitungan dan pembuatan laporan honor dosen dengan cepat dan akurat. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada RSIA Murni Asih Tangerang Berbasis Web” Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini yaitu penggajian karyawan masih bersifat manual, sering terjadi kehilangan slip gaji yang akibatnya proses pembuatan laporan penggajian jadi tidak tepat waktu karena proses dilakukan secara manual. metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah Macromedia dreamweaver CS3. Kelebihan sistem ini desainnya cukup menarik namun ruang lingkup yang digunakan terlalu sempit tidak membahas keseluruhan perhitungan penggajian pada umumnya. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Afrida (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Honorer Pada PT Nur Hasta Utama Berbasis Web” Permasalahan yang dihadapi Dalam perhitungan gaji pegawai honorer tersebut PT. Nur Hasta Utama masih menggunakan Microsoft Excel. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) yaitu: Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Desain (Design), Implementasi (Implementation), Pemeliharaan (Maintenence). Untuk ruang lingkup penelitian lebih kearah penggajian pegawai honorer seperti input data pegawai honorer, input gaji pegawai honorersampai dengan pembuatan laporan. Dan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan proses administrasi penggajian. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Asrozy (2011). Penelitian ini berjudul “Pengembangan sisteminformasi penggajian karyawan pada BMT Berkah Syariah” Penelitian ini menggunakan metode pengumpula data yang berupa penelitian kepustaka, studi literatur, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk metode pengembangan sistem enggunakan Rapid Application Development (RAD), dalam tahapan pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktivitas yaitu fase perancangan syarat-syarat, workshop desain, dan implementasi. Kekurangan dari penelitian ini salah satunya yaitu tingkat ketelitian dalam memasukan data masih kurang, tidak adanya pembatasan terhadap pihak berhak mengakses sistem tersebut. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Database Microsoft Access 2003.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Furukawa Optical Solutions

PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan hasil produksinya yaitu kabel fiber optic yang terletak di wilayah Kota Tangerang. Untuk menghasilkan kabel fiber optic dengan kualitas terbaik, maka PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia mendapat komposisi bahan baku natural fiber dari PT. Furukawa Electric yang berada di Jepang, sehingga fiber optic yang dihasilkan benar-benar terjaga kualitasnya. Kelebihan yang mendukung pada perusahaan ini adalah kualitas natural fiber yang sangat baik dan memiliki teknologi produksi kabel fiber optic yang terbaru, serta memilki quality assurance system. Saat ini kebutuhan kabel fiber optic sangat banyak penggunaanya karena merupakan teknologi yang memiliki kecepatan transmisi sangat tinggi sehingga merupakan primadona sebagai media transmisi, dan PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia memiliki kredibilitas sangat baik dalam produksi kabel fiber optic di Indonesia dan Asia Tenggara.

Pada Mei 2001, mengingat pertumbuhan yang cepat dari kabel serat optik di Indonesia dan Asia Tenggara. Furukawa Elektric Company memutuskan untuk mendirikan sebuah Perusahaan Joint Venture dengan PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation untuk membangun PT. Furukawa Supreme Optical Cable. Dengan akta Notaris Nomor 75 yang dikeluarkan oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,SH. Lokasi perusahaan saat ini terletak pada Jalan Moh Toha KM 1 Tangerang dengan pembagian sahamnya terdiri dari 90% Furukawa Electric Company dan 10% Supreme Cable Manufacturing Corporation.

Pada November 2001, Furukawa Electric Company berhasil membuat varian baru fiber optic yang disebut seri G655. Keberhasilan membuat varian baru menambah keunggulan dan merupakan kekayaan intelektual dalam persaingan pembuatan dan penjualan kabel serat optik di dunia.

Pada Juni 2008, kerjasama antara Furukawa Electric Company dengan PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation berakhir, dengan membeli seluruh sahamnya dari PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation. Saat ini Furukawa bekerja sama dengan OFS dan Fitel Ltc, dengan kepemilikan saham 99% Furukawa bekerja sama dengan OFS dan 1% dimiliki oleh OFS dan Fitel Ltc. Dikarenakan saham mayoritas dimiliki oleh Furukawa, maka nama perusahaan diubah menjadi Furukawa Optical Solutions Indonesia. Perubahan nama perusahaan ini mendukung misi baru yang akan dijalankan, yaitu untuk menjadi solusi jaringan di industri telekomunikasi. Bisnis ini telah diperluas tidak hanya berurusan dengan kabel optik, tetapi juga menyediakan produk-produk terkait untuk mendukung solusi jaringan, seperti Fiber To The Home (FTTH), aksesoris dan lainnya.

PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia didukung sepenuhnya oleh Furukawa Electric Company dalam pemeliharaan produk yang berkualitas tinggi teknologi dan perkembangan pengetahuan fiber optic yang terbaru dan produk terkait halnya untuk telekomunikasi. Dengan sistem jaminan kualitas dari Furukawa Electric Company. PT. Furukawa Optical Solutions Indnesia berkomitmen untuk dapat memberikan produk yang berkulitas, tepat waktu dan harga yang sangat kompetitif.

Selain itu, untuk menjaga posisi pasar, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia selalu berusaha memperbarui kualitas dan harga sesuai dengan permintaan pelanggan. Pada umumnya pelanggan PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi.

Beberapa contoh pelanggan kabel fiber optic yang menggunakan hasil produksi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia antara lain: PT. Telkom, PT. Indosat, PT. First Media, PT. Lintasarata, dan lain-lain. PT Furukawa Optical Solutions Indonesia berkembang dengan sangat pesat karena telah dipercaya oleh berbagai pelanggan mampu menghasilkan kabel fiber optic dengan kualitas terbaik saat ini. Kepuasan dari pelanggan menjadi prioritas utama PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia yang mulai dengan pemilihan fiber yang baik dan mengakhirinya dengan kabel yang berkualitas terbaik saat ini.

Didukung dengan penerapan sistem ISO 9001:2000 yang dimulai Tahun 2002 dengan nomor sertifikat Q55782. ISO merupakan standar sistem manajemen mutu yang diakui secara Internasional Organization Of Standardization (IOS) yang berkantor pusat di Genewa, Swiss.

Visi Misi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia

Adapun visi dan misi PT Furukawa Optical Solutions Indonesia, adalah :

  1. Visi
    Kami memproduksi dan memasok kabel-kabel optik berkualitas tinggi, dengan efisiensi yang tinggi dan harga yang bersaing, untuk kepuasan seluruh pelanggan kami, serta menjamin kepentingan para pegawai, penanam saham dan masyarakat.
  2. Misi
    1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berkomunikasi yang berkualitas baik di dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan atau pemasok untuk lebih meningkatkan sistem mutu demi kepuasan pelanggan yang sempurna.
    2. Berusaha mendorong para pemasok dan pelanggan untuk turut terlibat dalam kegiatan-kegiatan sistem manajemen mutu kami.
    3. Pelaksanaan yang mendalam dan peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja, di dalam suasana kerja yang bersih, aman, dan sehat.
    4. Pelatihan yang efektif untuk pemahaman yang lengkap dari peranan dan tugas tanggung jawab masing-masing di dalam sistem mutu, dan meningkatkan rasa tanggap untuk mencegah kerusakan-kerusakan dan atau kecelakaan.
    5. Pemantauan terus menerus dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan sistem manajemen mutu demi terjaganya mutu produk.

Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah bagan struktur organisasi PT. Furukawa Optical Solution Indonesia :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Furukawa Optical Solution Indonesia

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia (OFFICE)

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. President Director

    Bertugas :

    1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinir semua departemen.
    2. Menunjuk dan mengangkat semua personel untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
    3. Menandatangani sertifikat mutu.
    4. Apabila berhalangan dapat menunjuk operational director untuk mewakili penandatanganan sertifikat mutu.
  2. Operational Director

    Bertugas :

    1. Merupakan wakil presiden director
    2. Membantu president director dalam mengerjakan tugasnya.
    3. Mengontrol dan menjamin stabilitas operational perusahaan.
    4. Mengetahui dan bertanggung jawab secara umum semua aktifitas operational.
  3. Accounting Manager

    Bertugas :

    1. Bertanggung jawab dalam mengawasi operasional di department keuangan secara keseluruhan serta memberikan supervisi dan penilaian atas kinerja bawahan.
    2. Menyiapkan laporan keuangan bulanan dan tahunan untuk pihak Direksi dan induk perusahaan di Jepang.
    3. Mempersiapkan budget tahunan untuk semua department, mengawasi realisasi budget dan pencapaian target bulanan.
    4. Berkerjasama dengan pihak luar dalam proses audit keuangan tahunan dan laporan perpajakan.
    5. Memverifikasi setiap penerimaan dari konsumen, pengeluaran biaya serta teknis alokasi biaya yang bersangkutan.
    6. Membuat dan memastikan adanya internal control (SOP) berjalan efektif.
  4. Finance Manager

    Bertugas :

    1. Memanajemen keuangan
    2. Memimpin dan mengendalikan kebijakan keuangan dan sistem
    3. Depty Finance Manager
    4. Bertugas:

    5. Mengurus segala piutang perusahaan
    6. Memanajemen piutang dengan baik
    7. Membayar piutang dan transaksi perusahaan lainnya
    8. Verifikasi cek pembayaran , GIRO atau GCMS dan meneruskan ke Presiden Direktur
    9. Menyiapkan cek & cash payment
    10. Menyiapkan Arus harian Kas pada Bank
    11. Membantu untuk informasi & melakukan pengumpulan
    12. Untuk menghitung dan keseimbangan pety kas dan rekening untuk semua pencairan dengan benar


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Rekapitulasi Absen
    1. Karyawan melakukan absen setiap datang dan pulang kerja dengan menggunakan mesin Fingerprint.
    2. Setiap tanggal 20, Staff HRD membuat laporan rekapitulasi kehadiran karyawan.
    3. Staff HRD mendownload data absensi karyawan dari tanggal 16 sampai tanggal 15 bulan selanjutnya.
    4. taff HRD merekap absensi karyawan berupa total kehadiran karyawan, lembur, uang makan, shift, ketidakhadiran, dan sakit.
    5. etelah itu Staff HRD menyerahkan rekapitulasi absensi ke Manager HR&GA.
  2. Prosedur Perhitungan Gaji
    1. Manager HR&GA menerima rekapitulasi absensi karyawan dari Staff HRD.
    2. Setelah itu Manager HR&GA melakukan perhitungan gaji karyawan dengan Ms. Excel. Terdapat 2 komponen gaji karyawan yaitu komponen penambah dan komponen pengurang.

    3. Komponen Penambah

        Gaji pokok 1. Lembur 2. Uang makan khusus untuk driver 3. Shift 4. Uang transport 5. Tunjangan kehadiran 6. Tunjangan Jabatan 7. Tunjangan lain-lain • Komponen pengurang: 1. Company Loan 2. Tidak masuk kerja tanpa keterangan 3. BPJS Kesehatan 4. BPJS Ketenagakerjaan
      1. Setelah Manager HR&GA selesai membuat perhitungan gaji karyawan, selanjutnya Manager HR&GA menyerahkan rekap gaji karyawan ke Accounting untuk diperiksa
      2. Jika ada kesalahan Accounting akan memberitahukan ke Manager HR&GA dan Manager HR&GA akan memperbaikinya. Selanjutnya menyerahkan rekapitulasi gaji karyawan ke Direktur untuk meminta persetujuan.
      3. Setelah mendapat persetujuan dari Direktur, Manager HR&GA membuat voucher pembayaran gaji karyawan.
    4. Prosedur pembayaran gaji
      1. Selanjutnya Voucher dikirim ke departemen finance yang digunakan sebagai bukti instruksi pembayaran gaji karyawan.
      2. Finance akan menyiapkan dan menandatangani cek transfer gaji kerekening giro khusus gaji.
      3. Manager HR&GA melaporkan ke bank perihal rincian gaji karyawan untuk transfer gaji ke masing-masing karyawaan.
      4. Setelah itu Manager HR&GA membuatkan slip gaji karyawan dan diserahkan ke Staff HRD.
      5. Staff HRD membagikan slip gaji karyawan yang berisi rincian gaji ke masing-masing karyawan.
    5. Rangcangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      1. Berikut ini merupakan use case diagram sistem keseluruhan pada sistem yang berjalan pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.

        Gambar 3.3. Use Case Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

        Berdasarkan gambar 3.3. Usecase diagram diatas terdapat:

        1. 1 (Satu) system yang mencangkup seluruh kegiatan.
        2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Karyawan, Staff HRD, Manager HR&GA, Accounting, Direktur, finance.
        3. 21 use case yang dilakukan oleh actor
        4. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
      2. Berikut ini merupakan gambar sistem yang berjalan dari activity diagram pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.</br>

        Gambar 3.4. Activity Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

        Berdasarkan gambar 3.4. activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

        1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali
        2. 6 Swimlane yaitu Karyawan, Staff HRD, Manager HR&GA, Accounting, Direktur, Finance
        3. 19 (Sembilan Belas) action yang menunjukan semua aliran kegiatan
        4. 2 (dua) decision node digunakan untuk pilihan kondisi
        5. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


      Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      1. Berikut ini merupakan gambar sequence diagram pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.

        Gambar 3.5. Sequence Diagram Prosedur Penggajian Yang Berjalan

        Berdasarkan gambar 3.5. sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

        1. 6 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan, Staff HRD, Manager HR&GA, Accounting, Direktur, Finance.
        2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Absensi, Gaji, Rekap Gaji, Giro, Slip Gaji.
        3. 22 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

      Analisis Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisis Sistem SWOT

        Berikut akan dijelaskan analisis SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat). Untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T.

        Berikut ini tabel analisis SWOT pada PT. Furkawa Optical Solutions Indonesia:


             Faktor Internal
        








        Faktor Eksternal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) 1. Mempunyai SDM yang kompeten dibidangnya 2. Kerapihan dalam melakukan pendataan penggajian 3. Sistem absensi karyawan pada PT. FOSI sudah menggunakan fingerprint dimana karyawan tidak bisa melakukan kecurangan seperti titip absen. 4. Tersedia sarana pendukung informasi dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN 1. Masih terdapat Human eror dan kurangnya ketelitian data pada perhitungan penggajian maupun absensi. 2. Perhitungan masih manual dengan menggunakan Ms. Excel 3. Kurang optimalnya pemanfaatan teknologi dalam pengolahan penggajian

        Peluang (Opportunities) Strategi S-O Strategi W-O 1. Staff HRD dan Manager HR&GA membutuhkan sistem yang terkomputerisasi untuk menunjang cara kerja 2. Perkembangan teknologi yang sangat pesat 1. Membuat Perancangan sistem informasi pengolahan penggajian agar bisa meningkatkan efektifitas kinerja karyawan dan memberikan kemudahan dalam proses perhitungan dengan tepat dan akurat. 2. Terintegrasinya data dalam sistem penggajian 1. Perlu adanya pelatihan tenaga ahli untuk meningkatkan perkembangan pengelolahan penggajian karyawan dan bisa terkomputerisasi dengan baik, cepat dan mudah. Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T 1. Waktu pengolahan data penggajian membutuhkan waktu yang lama 1. Membuat Perancangan aplikasi web penggajian agar dapat mempermudah user sehingga tidak memakan waktu yang lama dan data penggajianpun lebih terorganisir dengan baik 2. Bisa import data sehingga tidak perlu mengetik ulang 3. Meningkatkan kualitas SDM 1. Untuk meningkatkan dan mengembangkan pemanfaatan pengolahan sistem penggajian, serta menciptakan aplikasi mengenai data karyawan, absensi, department, company loan, laporan, dan slip gaji agar memudahkan user dalam mengolah penggajian sehingga tidak memakan waktu lama. Tabel 3.1. Analisis SWOT 3.4.2 Analisa Batasan Sistem Berjalan


    Analisis Batasan Sistem Berjalan

    Analisis Masukan

    1. Nama masukan: Barang masuk dan barang keluar

    2. Fungsi: Sebagai bukti kehadiran karyawan
    3. Sumber: Karyawan
    4. Media: Mesin
    5. Frekuensi: Setiap hari kerja, saat masuk kerja dan pulang kerja
    6. Keterangan : Berisi jam kehadiran karyawan
    7. Tujuan: Staff HRD
    1. Nama Masukan: Rekapitulasi kehadiran karyawan
    2. Fungsi: Untuk proses perhitungan gaji, lembur dan tunjangan kehadiran.
    3. Media: Komputer
    4. Frekuensi: Bulanan, mulai dari tanggal 16 sampai tanggal 15
    5. Keterangan: Berisi data rekapitulasi jumlah kehadiran karyawan
    6. Tujuan: Manager HR&GA

    7. Analisis Proses

      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Sebagai akhir penulisan laporan Tugas Akhir ini, maka penulis memberikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

      1. Sistem informasi akuntansi penggajian yang berjalan masih bersifat semi komputrisasi yaitu berupa aplikasi Ms. excel dimana proses penggajian masih sering terjadi kesalahan didalam perhitungan gaji karyawan dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menghambat kinerja karyawan.
      2. Merancang sistem informasi penggajian karyawan yang sesuai menurut penulis yaitu dengan merancang aplikasi penggajian karyawan berbasis web, dengan bahasa pemrograman PHP, database yang digunakan menggunakan MySQL, sedangka untuk analisa perancangannya menggunakan UML (Unified Modeling Language).
      3. Sistem informasi penggajian yang dirancang dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data karyawan dan proses perhitungan gaji karyawan karena sistem informasi akuntansi penggajian yang diusulkan menggunakan web dan penyimpanan data menggunakan database sehingga proses yang dilakukan lebih cepat, mudah dan akurat.

      Saran

      Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web penggajian karyawan ini, penulis memberikan saran untuk memajukan aplikasi berbasis web yang dibuat sebagai berikut:

      1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.
      2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada divisi HRD.
      3. Di masa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas Akhir atau Skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan