TA1631395690

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1631395690
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM ARSITEKTUR

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

ARSIP PAJAK KKENDARAAN BERMOTOR PADA

PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1631395690
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentasi
: Sistem Arsitektur

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP : 08162

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

ARSIP DATA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1631395690
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentasi Sistem Arsitektur

Disetujui Oleh :

Tangerang, 01 Februari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(H. Haris, M.Kom)
   
( Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I.)
NID : 11017
   
NID : 08162

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1631395690
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentasi Sistem Arsitektur

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1631395690
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sistem Arsitektur

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2020
Muhammad Rizki Robiansyah
NIM. 1631395690

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Di era modern ini jumlah kendaraan bermotor bertambah sangat pesat dari era-era sebelumnya. Kenaikan jumlah kendaraan ini berbanding lurus dengan jumlah pendapatan negara akan Pajak Kendaraan Bermotor yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari semakin berkembangnya teknologi informasi yang memberikan dampak pada bidang pemerintahan terutama disektor kearsipan. Sistem pengarsipan dan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) SAMSAT Balaraja masih ditemui beberapa hambatan, seperti proses pengarsipan data wajib pajak yang masih semi manual menggunakan Microsoft Excel, belum terintegrasinya sistem kearsipan dengan sistem database, menumpuknya bukti fisik yang disimpan oleh petugas di ruangan arsip serta laporan bulanan masih manual dan isinya terbatas. Hal itu membuat petugas samsat kesulitan menemukan dan mengelola data arsip. Untuk itu UPT SAMSAT Balaraja memerlukan sistem informasi pengelolaan data arsip yang dapat menampung semua data secara efektif, efisien, mudah dicari, serta mudah dikelola dengan sistem yang terintegrasi dengan database berbasis web. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode Value Chain (Rantai Nilai) dan PIECES (Performances, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Sistem informasi ini berbasis web dan menggunakan bahasa pemrograman PHP 7 Native. Perancangan Web dengan CSS Bootstrap Framework. Aplikasi yang mendukung sistem informasi ini, diantaranya aplikasi Visual Paradigm 16.0 untuk Unified Modeling Language (UML), Balsamiq Mockups 3 untuk gambaran perancangan sistem dan MySQL untuk perancangan database. Hasil rancang bangun sistem ini diharapkan dapat mempermudah institusi pemerintahan dalam melayani masyarakat terutama dalam sektor kearsipan.

Kata kunci : Sistem Arsip, Pajak Kendaraan Bermotor, Wajib Pajak


ABSTRACT

In this modern era the number of motorized vehicles has increased very rapidly from previous eras. The increase in the number of vehicles is directly proportional to the amount of state revenue will Motor Vehicle Tax which continues to grow from year to year. This is inseparable from the development of information technology that has an impact on the field of government, especially in the archives sector. The filing system and payment of Motorized Vehicle Tax (PKB) in the Technical Implementation Unit (UPT) of SAMSAT Balaraja still encountered several obstacles, such as the process of filing taxpayers data that is still semi-manual using Microsoft Excel, the archiving system has not been integrated with the database system, the accumulation of physical evidence that stored by officers in the archive room and monthly reports are still manual and the contents are limited. This made it difficult for samsat officials to find and manage archived data. For this reason, UPT SAMSAT Balaraja requires an archive data management information system that can accommodate all data effectively, efficiently, easily searchable, and easily managed with a system that is integrated with a web-based database. Data collection methods used by researchers in this study using the method of observation, interviews and literature study. While the analytical methods used are Value Chain and PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services) methods. This information system is web based and uses the PHP 7 Native programming language. Web Design with CSS Bootstrap Framework. Applications that support this information system, including the Visual Paradigm 16.0 application for Unified Modeling Language (UML), Balsamiq Mockups 3 to illustrate system design and MySQL for database design. The results of the design of this system are expected to facilitate government institutions in serving the community, especially in the archives sector.

Keywords: Archive System, Motor Vehicle Tax, Taxpayers




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA UPT SAMSAT BALARAJA”.

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Tekniik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja

  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.TI. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi.

  5. Bapak H. Haris, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  7. Bapak Andri Maryadi, S.Sos., M.Si. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian Tugas Akhir ini.

  8. Bapak Tata Hartawinata, S.Kom yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian Tugas Akhir di UPT SAMSAT Balaraja.

  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini apat terselesaikan dengan baik.

  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Februari 2020
MUHAMMAD RIZKI ROBIANSYAH
NIM. 1631395690







DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Siklus Informasi

  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

  4. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

  5. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

  6. Gambar 3.5 Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

  7. Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Usulan

  8. Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Aktor Kepala Staf

  9. Gambar 3.8 Activity Diagram Sistem Aktor Pegawai Arsip

  10. Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Aktor Kepala UPTn

  11. Gambar 3.10 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  12. Gambar 3.11 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

  13. Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Menu Login

  14. Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Menu Home

  15. Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Menu User

  16. Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Menu Wajib Pajak

  17. Gambar 3.16 Sequence Diagram Form STNK yang Diusulkan

  18. Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Menu Pengiriman SKPD

  19. Gambar 3.18 3.18 Rancangan Tampilan Menu Laporan

  20. Gambar 3.19 Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

  21. Gambar 3.20 Tampilan Menu Login

  22. Gambar 3.21 Tampilan Menu Home

  23. Gambar 3.22 Tampilan Menu User

  24. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Master

  25. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Transaksi

  26. Gambar 3.25 Tampilan Menu Pengiriman Salinan SKPD

  27. Gambar 3.26 Tampilan Menu Laporan


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

  2. Tabel 3.2 Analisa Pieces

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

  7. Tabel 3.7 Struktur Tabel User

  8. Tabel 3.8 Struktur Tabel Pengiriman

  9. Tabel 3.9 Struktur Tabel Wajib Pajak

  10. Tabel 3.10 Struktur Tabel SKPD

  11. Tabel 3.11 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

  12. Tabel 3.12 BlackBox Testing

  13. Tabel 3.13 Jadwal Kegiatan

  14. Tabel 3.14 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Sequence Diagram


Gambar 3. Simbol Activity Diagram


Gambar 4. Simbol Class Diagram




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Komputer telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat pada saat ini karena adanya persaingan industri yang semakin hebat dengan melakukan suatu inovasi produk sehingga tetap mendapatkan pangsa pasarnya. Komputer sangat dibutuhkan untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan. Dalam dunia pemerintahan, komputer sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas pekerjaan terutama dalam bidang pengarsipan.

Arsip adalah rekaman suatu peristiwa dalam berbagai bentuk atau media yang sesuai dengan perkembangan teknologi khususnya informasi dan komunikasi yang ditunjukan untuk perseorangan, lembaga negara, lembaga kesehatan, lembaga pendidikan, instansi perusahaan, dan lembaga instansi dan organisasi lainnya untuk membantu terlaksananya informasi dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pengarsipan adalah kegiatan penting yang digunakan untuk mengelola segala jenis dokumen yang ada dalam suatu instansi atau organisasi, dimana dokumen tersebut berfungsi sebagai penunjang aktivitas organisasi khususnya pemerintahan untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangan dan kemajuan manajemen admnistrasi pemerintahan sekarang ini, hampir dipastikan bahwa segala program pemerintahan membutuhkan data, baik itu data pajak kendaraan, pegawai pemerintahan maupun data wajib pajak.

Mengingat pentingnya data dalam pemerintahan di Indonesia, pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar dibidang kearsipan. Hal ini dibuktikan dengan diberlakukannya peraturan–peraturan yang mengatur tentang kearsipan nasional. Sebagai sumber informasi, arsip merupakan data yang baik digunakan untuk kepentingan pengambilan keputusan secara efektif dan efisien.

Arsip dapat dikatakan pusat sistem informasi yang penting dimana satu sistem dengan sistem yang lain saling terhubung. Beberapa universitas atau lembaga institusi pemerintahan yang telah meluncurkan pembangunan digitalisasi arsip dalam rangka meningkatkan efisiensi dan standar pengelolaan arsip. Tujuan dari digitalisasi arsip adalah menyatukan berbagai informasi, memudahkan akses informasi dan memudahkan dalam menemukan kembali informasi yang sudah ada.

Unit Pelaksana Teknis (disingkat UPT) pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (disingkat SAMSAT) Balaraja merupakan instasi pemerintahan yang berada dibawah naungan Provinsi Banten dan bergerak dalam bidang pajak dan administrasi wajib pajak untuk membantu pelayanan kepentingan wajib pajak dalam hal pembayaran:

  1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
  2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
  3. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
  4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
Saat ini pengarsipan UPT Samsat Balaraja masih menggunakan sistem semi manual yaitu data wajib, data pegawai dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) diinput dengan menggunakan Microsoft Excel dan menyimpan bukti fisik di dalam suatu ruangan yang dipenuhi oleh rak arsip. Bukti fisik ini terus bertambah dan menumpuk setiap hari. Sehingga ketika pegawai membutuhkan data yang diperlukan, pegawai harus mencari satu persatu file didalam ruangan kearsipan dan tentu saja itu memakan waktu yang cukup lama. Bukti fisik yang disimpan di ruangan arsip tersebut tidak dapat disimpan secara permanen, hanya akan disimpan sampai jangka waktu lima tahun. Setelah lima tahun, maka bukti arsip fisik tersebut akan dipindahkan dan kertas akan didaur ulang, sehingga data wajib pajak dan SKPD yang sudah lebih dari lima tahun akan hilangkan dari UPT Samsat Balaraja. Oleh karena itu, dalam membuat laporan Tugas Akhir penulis mengambil judul “Peracangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPT Samsat Balaraja”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah yang diambil yaitu:
  1. Bagaimana rancangan sistem yang sedang berjalan pada proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor?
  2. Apa saja kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor?
  3. Bagaimana rancangan sistem yang disusulkan?
  4. Apa kelebihan sistem yang diusulkan?



Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda, untuk itu penulis menuliskan laporan Tugas Akhir agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Dan untuk menghindari kekeliruan ataukesalahpahaman dan sekaligus untuk membantu pembaca agar memahami penelitian ini. Dimana dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya membatasi pada:

  1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengelolaan data arsip Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja.
  2. Sistem ini memfokuskan penginputan data yang bersumber dari Wajib Pajak dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
  3. Sistem ini dimulai dari proses penginputan data, pengelolaan data, pengiriman berkas dan laporan bulanan yang dilakukan oleh pegawai arsip kepada kepala UPT Samsat Balaraja.




Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitan yang penulis lakukan, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menyelesaikan Tugas Akhir pada Universitas Raharja tahun ajaran 2019/2020
  2. Untuk mempermudah pengelolaan berkas arsip yang sekarang masih secara manual.
  3. Membuat sistem kearsipan UPT Samsat Balaraja menjadi terintegrasi dengan sistem database.
  4. Sistem dapat mempermudah proses pegawai arsip dalam menginput, mengelola, dan melaporkan data Pajak Kendaraan Bermotor.



Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu supaya hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat untuk instansi pemerintahan UPT Samsat Balaraja khususnya dalam bidang pengarsipan data berkas Pajak Kendaraan Bermotar secara efektif dan efisien.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini yaitu supaya penulis mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai penulisan dan pengalaman mengenai proses pengarsipan di suatu perusahaan atau instasi pemerintahan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penulisan penelitian ini, adalah:

  1. Terciptanya sistem pelayanan SAMSAT Keliling berbasis web pada UPT SAMSAT Balaraja.
  2. Memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan yang baik bagi wajib pajak.
  3. 3. Memudahkan wajib pajak dalam mengetahui lokasi dan jadwal mobil SAMSAT Keliling berada.



Bagi Peneliti

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Menambah wawasan tentang sistem pengarsipan pada suatu perusahaan atau organisasi.
  2. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang baru yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing.

Bagi Perguruan Tinggi raharja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Perguruan Tinggi Raharja dapat di kenal oleh banyak instasi yang dijadikan tempat untuk penelitian oleh Mahasiswa/i.
  2. Mempermudah Mahasiswa/i mencari referensi untuk melakukan penelitian yang akan dibuat.

Bagi UPT samsat Balaraja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Mendapatkan solusi untuk memperbaiki masalah dalam proses pengarsipan.
  2. Memudahkan admin dalam menginput serta mencari data Pajak Kendaraan Bermotor.

Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian supaya mendapatkan data yang akurat dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun metode yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan tiga pendekatan, yaitu :

  1. Metode Observasi atau Pengamatan
  2. Observasi adalah peninjauan langsung secara cermat. Pada metode ini penulis melakukan observasi dengan datang langsung ke kantor UPT Samsat Balaraja. Dengan cara ini penulis dapat mengamati bagaimana proses pengarsipan yang selama ini terjadi di UPT Samsat Balaraja. Observasi dilakukan dari wajib pajak mendaftar sampai laporan bulanan yang dilakukan oleh pegawai.

  3. Metode Wawancara atau Interview
  4. Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Penulis mencari informasi dengan cara melakukan wawancara atau interview yang dibantu oleh pembimbing lapangan.

  5. Metode Studi Pustaka atau Literature Review
  6. Literature Review adalah bahan informasi atau sumber ilmiah dimasa lampau yang biasanya digunakan untuk membuat karya tulis atau kegiatan ilmiah lainnya. Literature review diharapkan mampu menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah penulis lakukan di UPT Samsat Balaraja. Penulis melakukan penelitian dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai sumber data melalui buku atau tulisan karya ilmiah lain yang tekait dengan permasalahan yang penulis bahas.


Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah proses menganalisa data. Dalam melakukan analisa terhadap proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja, penulis menggunakan metode analisa Value Chain (Rantai Nilai) dan PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini baik digunakan untuk mengembangkan sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang cabang dari masalah utama. Penulis akan menyelesaikan masalah yang ditemukan dari metode analisa Value Chain dan PIECES ini.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi empat bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisi tentang gambaran sejarah singkat UPT Samsat Balaraja, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab Pegawai, Permasalahan yang dihadapi oleh samsat, gambaran UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, analisa Masukan, Analisa Proses, konfigurasi sistem, gambaran sistem dan solusi permasalahan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem pelayanan SAMSAT Keliling Berbasis Web pada UPT SAMSAT Balaraja berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:7)[1], “Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama guna melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”

Menurut Rizki Ahmad Fauzi dalam Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2017:2)[2], mengemukakan bahwa “Sistem adalah rangkaian dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Aisyah dkk dalam Yakub (2017:23)[3], mengemukakan bahwa “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, bersama-sama melakukan kegiatan untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu”.

Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kombinasi sumber daya atau objek-objek yang saling terhubung dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.



Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[4],suatu sistem dapat dikatakan sebagai sistem yang baik apabila memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik sistem yang dimaksud, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi dalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.



Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:6)[4], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Klasifikasi sistem sebagai :

    1. Sistem abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran ng tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem alamiyah (natural system) )
    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem buatan manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[5], “Informasi adalah bagian dari data yang diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi penerimanya.”

Menurut Ari Asmawati dkk (2016:19)[6], “Informasi adalah bagian dari data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam kegiatan pengambilan sebuah keputusan.”

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah bagian dari data yang diolah dan memberikan arti atau manfaat bagi penerima memlalui beberapa proses yang baik digunakan dalam kegiatan pengambilan keputusan.


Siklus Informasi

Data yang diolah sehingga dapat menghasilkan informasi harus melalui beberapa proses tertentu. Contohnya adalah perubahan suhu dalam fahrenheit diubah ke dalam celcius. Dalam hal ini diperlukan model rumus matematik konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diproses melalui suatu model akan berubah menjadi informasi, kemudian penerima informasi akan menerima informasi tersebut, hal ini berarti menghasilkan keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan yang akan membuat beberapa data kembali. Data tersebut ditangkap sebagai input, kemudian diproses kembali menjadi suatu model data tertentu dan seterusnya, yang biasa disebut sebagai siklus informasi (information cyle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles).

"2020-02-06.png
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Jeperson Hutahaean (2014: 11)

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sunarya dkk (2015:2)[7], “Sistem adalah kumpulan unsur atau elemen yang terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam melakukan suatu kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Sistem adalah jaringan kerja sebuah prosedur yang saling terhubung, lalu berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan. Sedangkan Informasi adalah bagian dari data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam kegiatan pengambilan sebuah keputusan.

Berdasarkan definisi tersebut maka penulis dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu yang didasarkan oleh data yang sudah diolah dengan baik.


Komponen Sistem Informasi

sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dnegan istilah blok bangunan (building blok) yaitu :

  1. Blok masukan (input block

    Input mewakili sebuah data yang masuk ke dalam bagian sistem informasi. Didalam input terdapat media dan metode-metode yang digunakan sebagai penangkap data yang akan digunakan, data tersebut dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari hubungan antara prosedur, logika dan metode matematik yang dapat memanipulasi data input dan data yang tersimpan di server data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran dan tujuan yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri seara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

    1. Teknisi (humanware atau brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, mislanya benana alam, api, tempratur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Whitten dan Bentley yang dikutip Sri Mulyani (2017:2)[8],“Analisa Sistem merupakan sebuah teknik penguraian dari satu sistem menjadi beberapa komponen sistem yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerjasama dan berinteraksi sehingga mencapai sebuah tujuan.”

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:27)[9],"Analisa sistem merupakan sebuah istilah yang secara kolektif dan objektif menggambarkan awal proses pengembangan sistem"

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen yang bertujuan untuk memahami sistem yang ada.


Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[10], prinsip-prinsip Analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mendefinisikan masalah
  2. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  3. Menyatakan sasaran sistem.
  4. Tujuan utama dan khusus yang ingin dicapai berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  5. Menetapkan batasan sistem (system boundaries)
  6. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  7. Menetapkan kendala sistem.
  8. Kendala pada sistem dan proses pengembangnya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  9. Dekomposisi sistem
  10. Sistem dipecah kedalam sub-sistem yang saling terkait dan berhubungan

    dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Menurut Nur dkk (2018:5)[11], “Perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.”

Menurut Maimunah dkk (2017:38)[12], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.”


Konsep Dasar Database

Menurut Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)[13], “Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.”


Konsep Dasar Literature Review

Menurut Rahardja, dkk (2018:45)[14], mengemukakan bahwa “Literature review Literature review merupakan kumpulan teori, temuan dan penelitian terdahulu atau sudah pernah ada dan dapat dijadikan landasan kegiatan penelitian selanjutnya dalam menyusun kerangka pemikiran dari masalah yang sedang di teliti”.

Menurut Saputro (2018:491)[15], “Studi literature mempelajari penelitian yang terdahulu dan buku-buku yang berhubungan dengan infrastruktur teknologi informasi”.


Analisa Rantai Nilai

Thomas Sumarsan (2013: 73),[16] Mengemukakan Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis) adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya daya kompetitifnya”. Value Chain Analysis merupakan metode untuk kegiatan di dalam perusahan yang terdiri dari kegiatan utama (Primer activities) dan kegiatan pendukung (Support Activities).

Thomas Sumarsan (2013: 73),[16] kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam Value Chain terdiri dari:

  1. Kegiatan Utama (Primary Activities)
    1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.
    2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.
    3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.
    4. Sales and Marketing, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.
    5. Services, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.
  2. Kegiatan Penunjang (Support activities)
    1. Firm Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu dan manajemen informasi.
    2. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan recruitment, pelatihan dan pengembangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.
    3. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunak harus memiliki pengembangan.
    4. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.



    Analisa Pieces

    Menurut yuli asbar (2017: 40)[17], “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”. Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :

    1. Performance (Kinerja atau Kehandalan)
    2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

    3. Information (Informasi)
    4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk mrnyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.

    5. Economy (Ekonomi)
    6. Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

    7. Control (Kontrol atau Keamanan)
    8. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

    9. Efficiency (Efisiensi)
    10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

    11. Services (Pelayanan)
    12. Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Arsip

    Definisi Arsip

    Menurut Anon Mirmani (2015: 1.6),[18] Secara etimologis (asal usul kata), arsip berasal dari istilah Yunani, arche, yang berarti perantara. Arti ini kemudian mengalami perkembangan sehingga mencakup juga jabatan, fungsi atau kekuasaan. Perubahan selanjutnya menghasilkan istilah archeon yang berarti tempat menyimpan warkat atau Balai Kota. Setelah itu, kata archeon juga mengalami perubahan yang kemudian kita kenal dengan istilah arsip atau 'archives (bahasa Inggris). Arsip adalah dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh seorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya.

    Definisi arsip berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 tentang Pokok-pokok Kearsipan. dinyatakan bahwa arsip adalah:

    1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan pemerintahan;
    2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.


    Tujuan Arsip

    Mengingat aktivitas utama bidang kearsipan adalah penyimpanan dengan tujuan agar dapat menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan. Jika meninjau ketetapan tentang tujuan kearsipan yang diatur oleh Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971 pasal 3 tentang Tujuan Kearsipan. maka dijelaskan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.


    Fungsi Arsip

    Untuk memahami lebih jauh fungsi arsip ini, berdasarkan Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Fungsi Arsip. Secara fungsional terdapat dua jenis arsip yaitu sebagai berikut:

    1. Arsip Dinamis, yaitu arsip “yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, atau penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan, bahwa arsip dinamis ini senantiasa berubah nilai dan artinya secara fungsional.
    2. Arsip Statis, yaitu arsip ”yang dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, Penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa arsip statis ini sudah mencapai taraf nilai yang abadi, khususnya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/pemerintahan.

    Berdasarkan fungsi arsip tersebut diatas, maka dapat dikemukakan bahwa arsip dinamis adalah semua arsip yang masih ada di unit kerja kantor pemerintah maupun kantor swasta Sedangkan arsip statis adalah semua arsip yang dipindahkan dari unit kearsipan sebuah kantor karena tidak lagi digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari, tetapi arsip ini masih memiliki kegunaan yang tinggi bagi kehidupan kebangsaan dan tersimpan di Arsip Nasional, baik pusat maupun di daerah.

    Jenis-jenis Arsip

    Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14),[18] Apabila arsip diartikan sebagai setiap dokumen tertulis tentang kegiatan masa lalu manusia atau kelompok manusia, maka arsip itu banyak sekali ragamnya. Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14) Berikut ini adalah penggolongan arsip dilihat dari aspek-aspek tertentu :

    1. Menurut Subyek atau isinya

      Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut:

      1. Arsip Keuangan (financial records)
        Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan seperti cara-cara pengajuan kredit, cara-cara pembayaran uang.
      2. Inventory records
        Yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah persediaan barang, seperti jumlah dan macam barang yang tersedia, daftar harga barang, Barang, daftar kebutuhan barang, dan lain-lain.
      3. Arsip Pegawai (personnel records)
        Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah pegawai seperti daftar riwayat hidup, daftar hadir pegawai, status keluarga, daftar jumlah pegawai, bagan organisasi kepegawaian, dan semacamnya.
      4. Arsip Penjualan (sales records)
        Yaitu arsip yang berhubungan dengan kegiatan penjualan seperti mutu barang, daftar harga barang, wilayah pemasaran, sistem penjualan, hasil penjualan dan lain-lain.
    2. Menurut Wujudnya

      Berdasarkan wujud ini, arsip terdiri dari: surat, naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, bon penjualan naskah, naskah berita acara, kartu/daftar, pita rekaman, gambar-gambar, dan tabel.

    3. Menurut Kegunaannya

      Berdasarkan kegunaannya, arsip dapat dibedakan atas arsip-arsip:

      1. Untuk informasi kepada pegawai atau untuk masyarakat luas. Sebagai contoh adalah surat pengumuman pemerintah tentang hari libur, surat pengumuman dari suatu instansi tentang penerimaan pegawai baru, surat edaran dari suatu penerbit tentang penerbitan buku baru dan semacamnya.
      2. Untuk dasar hukum dalam membuktikan sesuatu. Sebagai contoh adalah akte Kelahiran, akte pendirian yayasan, surat wasiat tentang pembagian warisan, surat-surat kontrak/perjanjian, kuitansi pembayaran dan semacamnya.
      3. Untuk kegunaan ilmiah, dimaksudkan untuk penelitian bagi pengembangan ilmu Pengetahuan. Sebagai contoh adalah artikel atau karya tulis ilmuwan di jurnal ilmiah yang diakui, hasil penelitian ilmiah dan lain-lain.
      4. Untuk kegunaan sejarah, yaitu arsip yang dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu.
      5. Peristiwa di masa lampau. Sebagai contoh adalah laporan tahunan, notulen rapat, sejarah pendirian suatu organisasi, buku peringatan, otobiografi, foto-foto sejarah, monumen peringatan dan lain-lain.
    4. Menurut Arti Pentingnya

      Berdasarkan arti penting ini, arsip dibedakan atas empat jenis, yaitu:

      1. Arsip Vital
        Yaitu arsip yang mempunyai nilai dokumentasi untuk selamanya. Arsip ini biasanya hanya dikeluarkan satu kali saja dan dapat digunakan selamanya. Oleh sebab itu, arsip vital ini harus disimpan secara khusus. Sebagai contoh adalah ijazah, akte kelahiran seseorang, akte pendirian perusahaan dan semacamnya.
      2. Arsip yang Penting
        Yaitu arsip tentang kondisi masa lalu yang berhubungan erat dengan kepentingan masa sekarang maupun yang akan datang. Misalnya adalah rekaman medis (medical records) anggota militer sebagai dasar bagi kebijakan komandan dalam pengembangan karier militer masing-masing anggota. Oleh sebab itu, arsip ini perlu disimpan untuk masa yang cukup lama.
      3. Arsip yang Diperlukan
        Yaitu arsip yang dibutuhkan untuk sumber informasi untuk perumusan kebijakan yang tidak terlalu penting dan tidak berkaitan dengan kepentingan yang akan datang. Artinya, setelah masa tertentu, arsip tersebut dapat dibuang atau dibakar.
      4. Arsip Nonesensial
        Yaitu arsip yang berguna untuk memberi informasi. Setelah informasi disampaikan, misalnya melalui surat edaran, arsip tersebut dapat diabaikan dalam arti tidak perlu disimpan terlalu lama.


    Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor

    Definisi Pajak Kendaraan Bermotor

    Menurut Safri Nurmantu dan Mas Rasmini (2014: 1.17)[19] Pajak dalam istilah asing disebut tax (Inggris); import contribution, taxe, droit (Prancis); Steuer, Abgabe, Gebuhr (Jerman); impuesto contribution, tributo, gravamen, tasa (Spannyol) dan belasting (Belanda). Dalam literature Amerika selain istilah tax dikenal pula istilah tariff. Berikut ini disajikan beberapa definisi dari para ahli pajak.

    1. C.F. Bastable, menyatakan bahwa pajak adalah a compulsory contribution of the wealth of a person or body of persons for the service of the public powers.
    2. Prof. Dr. P.J.A. Andriani merumuskan sebagai berikut. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
    3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan: Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikular ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

    Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010, tentang Pajak Kendaraan Bermotor “Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga bergerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat berat dan alat besar yang dalam operasinya mengunakan roda dan motor yang tidak melekat secara permanen serta kendaran bermotor yang dioperasikan di air”. Pajak Kendaraan Bermotor, dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor yaitu iuran kepada negara yang terhutang oleh wajib pajak atas kendaraan bermotor yang dimiliki sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan.

    Jenis - jenis Pajak

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

    1. Jenis pajak Provinsi
      1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
      2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
      3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
      4. Pajak Pengambilan
    2. Jenis Pajak Kabupaten/Kota
      1. Pajak Hotel
      2. Pajak Restoran
      3. Pajak Hiburan
      4. Pajak Reklame
      5. Pajak Penerangan Jalan
      6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
      7. Pajak Parkir

    Konsep Dasar Wajib Pajak

    Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2 mendefinisikan bahwa Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

    Konsep Dasar Website

    Menurut Rohi Abdullah (2018:1)[20], “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi, suara dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui jalur koneksi internet sehingga dapat diakses dan dilihat oleh semua orang di seluruh dunia.”

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Sri Mulyani (2016:42)[21], Unified Modeling Language selanjutnya disebut UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

    Menurut Prabowo dalam Rahayu (2018:144)[22], “Unified Modeling Language (UML) merupakan alat untuk menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan sistem yang dirancang.”.

    Berdasarkan Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis untuk menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem yang dirancang.


    Studi Pustaka(Literature Review)

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki hubungan yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini, antara lain :

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Harwin, Dhevi Nanda (2019)[23], yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja.”. Penelitian ini menjadi membahas tentang cara kerja pengarsipan di UPT Samsat Balaraja dan harus dikembangkan.

    2. Penelitian ini dilakukan Masykur, Fauzan., dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015)[24] yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian sehingga arsip yang masuk beberapa tahun yang lalu tidak rusak dan mudah dicari.

    3. Penelitian ini dilakukan Endra, Robby Yuli., Rizal, U., & Ariani, F. (2016)[25] yang berjudul “E-Arsip Berbasis Image Archives Management Process Model Untuk Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Arsip“. Menjelaskan tentang sebuah masalah yang timbul dalam pengolahaan arsip, yaitu tidak efisiennya dalam pencarian data dikarenakan arsip belum terstruktur dengan baik dan masih disimpan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi berbasis web yang bersifat Open Source dengan menggunakan beberapa tindakan.

    4. Penelitian ini dilakukan Ponto, Anesia Jelita., dan Dhullo, A. (2015)[26] yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Dan Prosedur Pemungutan Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi di Sulawesi Utara”. Bertujuan untuk menganalisa sistem dan prosedur pemungutan pajak daerah di Dispenda Sulut.

    5. Penelitian ini dilakukan Yacob, Dharwis Widya Utama. (2017)[27] yang berjudul “Perjanjian Internasional Sebagai Perwujudan Arsip Terjaga Studi Kasus Treaty Of London Dan Treaty Of Waitangi”. Menjelaskan tentang bentuk perjanjian internasional yang tentunya lebih mengarah kepada arsip terjaga dikarenakan berhubungan langsung dengan keberadaan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam tulisan ini, penulis memilih Treaty of London dan Treaty of Waitangi sebagai bentuk perwujudan arsip terjaga. Tujuan penelitian ini adalah memberi pemahaman dan kajian yang lebih mendalam mengenai perjanjian internasional.


    6. Penelitian ini dilakukan Hernimawati., Dailiti, S., & Sudaryanto. (2017)[28] yang berjudul “Agenda Kebijakan Publik Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip (BPA) Kota Pekanbaru“. Berdasarkan survey yang dilakukan, adanya permasalahan yakni kurangnya partisipasi dari masyarakat dalam memanfaatkan keberadaan BPA di Kota Pekanbaru dan terbatasnya buku atau sumber referensi yang dibutuhkan pengunjung. Pembangunan perpustakaan dan kearsipan dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan minat baca bagi setiap individu, masyarakat umum, instansi prusahaan, instansi pemerintahan, dan sekolah supaya terwujud derajat pendidikan masyarakat yang setinggi-tingginya.

    7. Penelitian ini dilakukan Manopo, Betria, S, R., Habindatu, Leidi, D., & Gamaliel, Hendrik. (2018)[29] yang berjudul “IPTEKS Sistem Informasi Pendataan serta Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor di Sulut Berbasis Web Pada Dinas Pendapatan di Daerah Provinsi Sulut”. Didalam perkembangan teknologi sistem yang digunakan pada dinas pendapatan daerah masih sedikit manual, oleh karena itu sangat dibutuhkan untuk mempermudah membuat tugas dan menyimpan data sehingga proses pendataanya menjadi lebih efektif. Oleh sebab itu, Dipenda berinovasi membuat Aplikasi See Smart Smart yaitu aplikasi sistem pendataan dan penagihan pajak kendaraan bermotor sulut berbasis web.

    8. Penelitian ini dilakukan Locke, Stuart., dan Cave, Jenny. (2018)[30] yang berjudul “Information Communication Technology in New Zealand SMEs” dimana penelitian ini membahas mengenai pemerintahan New Zealand yang mulai menggunakan teknologi informasi yang lebih mendalam. SMEs sendiri diartikan Small to Medium Enterprise.


    9. Penelitian ini dilakukan Luv, Zhihan., dan Li, Xiaoming. (2018)[31] yang berjudul “Government Affairs Service Platform For Smart City”. Didalam penelitian ini menggambarkan sebuah generasi pemerintahan masa depan yang memegang peran penting terhadap kotanya. Menjelaskan tentang bagaimana cara membuat dan mengelola smart city.

    10. Penelitian ini dilakukan Li, Ming Hua., Lu, Jiangyong., & Cui, Lin. (2018)[32] yang berjudul “Varieties in State Capitalism: Outward FDI Strategies of Central and Local State-Owned Enterprises from Emerging Economy Countries” yang menggambarkan sebuah strategi fdi luar negeri dari badan usaha milik negara dan pusat dari negara-negara ekonomi berkembang.

    11. Penelitian ini dilakukan Maimunah, Jawahir dan Citra Marina. (2019)[33] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Permintaan Perlengkapan Peralatan Kantor Berbasis Web Pada PT Tirtanusa Indotama” Didalam penelitian ini menggambarkan sebuah monitoring pada PT Tirtanusa Indotama. Dimana sistem tersebut dapat melakukan request permintaan, dan dari hasil request tersebut dapat di lakukan proses request sehingga terjadilah proses input dan output.

    12. Penelitian ini dilakukan Emilda, Heva., dkk. (2019)[34] yang berjudul “Sistem Informasi Pembayaran Dana Pensiun Angkasa Pura II Menggunakan Aplikasi Interdap”. Didalam penelitian ini menggambarkan pemecah masalah penyampaian informasi dari manfaat pensiun kepada para pegawai, untuk mengetahui proses pembayaran pensiun tersebut. Agar sampai tepat kepada para pesertanya yaitu, pegawai PT Angkasa Pura II (Persero) setelah para pesertanya memasuki masa pensiun.

    13. Penelitian ini dilakukan Padeli., Tuti Nurhaeni dan Andini Ayu Distri. (2019)[35] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Penjadwalan dan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Untuk Meningkatkan Pelayanan SAMSAT Keliling” Didalam penelitian ini menggambarkan aplikasi yang dapat memudahkan wajib pajak mengetahui informasi mengenai Samsat Keliling baik alur pelayanannya, pentunjuk persyaratan pembayaran dan jadwal pelaksanaan Samsat Keliling sehingga dapat melakukan pelayanan dengan efektif dan efisien

    14. Penelitian ini dilakukan Mulyati., Rasyid dan Angga Panugali. (2018)[36] yang berjudul “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menggambarkan aplikasi absensi berbasis online ini lebih menghemat waktu dan memudahkan pihak terkait dalam mengelolah data sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat, akurat, dan aman.

    15. Penelitian ini dilakukan Jonas, Dendy., Endang Sunandar dan Satrio Pramudito Sohir. (2018)[37] yang berjudul “Rancangan Bangun Sistem Informasi Penilaian Siswa Pada SMA Negeri 9 Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menggambarkan rancang bangun sistem informasi penilaian siswa yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan user dalam menginput dan membuat laporan nilai siswa.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja

    Sejarah Singkat UPT Samsat Balaraja

    Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balaraja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah dari DPPKD Provinsi Banten yang mana memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan teknis operasional dinas di bidang pelayanan pendapatan Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Tangerang.

    Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) diubah dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012. Pada DPPKD terdapat 11 kantor UPT DPPKD, yaitu 10 UPT DPPKD dan 1 kantor UPT baru yakni UPT DPPKD Malingping, Kabupaten Lebak yang dahulu berupa Kantor Samsat Pembantu Malingping.

    Pelaksanaan Pelayanan di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) masing-masing instasi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di kantor Bersama SAMSAT memiliki tugas dan kewajiban dalam pemungutan pajak yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) .

    Selain tugas pokok UPT DPPKD Provinsi Banten memiliki fungsi-fungsi yaitu sebagai penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi; pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi, pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penetapan, penagihan, penerimaan dan penyetoran pendapatan provinsi; pelaksanaan pembukuan dan pelaporan; serta pelaksanaan urusan ketatausahaan. Berikut komposisi pegawai pada UPT Balaraja :

    Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja


    Visi, Misi dan Tujuan UPT Samsat Balaraja

    Visi UPT Samsat Balaraja

    Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten ingin mewujudkan visi pembangunan yakni masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan takwa. Serta terwujudnya pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.


    Misi UPT samsat Balaraja

    Adapun Misi UPT Samsat Balaraja yaitu :

    1. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dalam pengurusan STNK dan TNKB.
    2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar demi menjaminnya kepemilikan dan diperlukan untuk pengabilan keputusan.
    3. Melakukan upaya peningkatan untuk pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
    4. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas kepemilikan kendaraan bermotor yng diperlukan untuk pengambilan keputusan.


    Tujuan UPT Samsat Balaraja

    Adapun Tujuan UPT Samsat Balaraja yaitu :

    1. Terwujudnya sistem perencanaan atau penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.
    2. Terwujudnya sistem pengelolaan aset, kewajibaban dan ekuitas daerah yang efektif, efisien dan ekonomis.
    3. Terwujudnya pengelolaan kas daerah yang prima.
    4. Terwujudnya pengelolaan keuangan desa.
    5. Terlaksananya sistem pengawasan dan pengendalian internal pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.


    Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

    Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Povinsi Banten Balaraja Kabupaten Tangerang

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

    Tugas dan Tanggung Jawab di UPT Samsat Balaraja

    1. Kepala UPT Balaraja
      1. Membantu kepala dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang teknis operasional pengelolaan keuangan dan aset daerah.
      2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala unit mempunyai fungsi sebagai berikut :
        1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;
        2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;
        3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;
        4. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;
        5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
        6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
      3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala unit mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
        1. Menyusun rencana kerja UPT;
        2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT;
        3. Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT;
        4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
        5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
        6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT;
        7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT;
        8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja;
        9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugs kepada atasan;
        10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
        11. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
        12. Mengelola urusan administrasi umum, perlengkapan dan kerumahtanggaan;
        13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan;
        14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain;
        15. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
    2. Seksi Tata Usaha
      1. Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan dan umum yang meliputi kegiatan kepegawaian, tata naskah dinas, kearsipan, pengelolaan barang, rumah tangga dan humas serta perjalanan dinas.
      2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi tata usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
        1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
        2. Pengumpulan bahan dan koordinasi, pengolahan data penyusunan program kerja UPT;
        3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;
        4. Penyiapan bahan administrasi dan koordinasi kepegawaian UPT;
        5. Penyiapan bahan pengelolaan perlengkapan, tata naskah dinas, kerasipan, rumah tangga, kehumasan, dan perjalanan dinas dilingkungan UPT;
        6. Penyiapan bahan rencana kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan inventaris UPT;
        7. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program dilingkungan UPT;
        8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT.
      3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi tata usaha mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
        1. Menyusun program kegiatan sub bagian tata usaha;
        2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
        3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serat laporan UPT;
        4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, kepustakaan dan perlengkapan rumah tangga UPT;
        5. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan;
        6. Menyusun, mengelola dan menyampaikan laporan secara berkala;
        7. Menyampaikan saran pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional;
        8. Menyiapkan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai;
        9. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan dilingkungan UPT;
        10. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT;
        11. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan dilingkungan UPT;
        12. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang dilingkungan UPT;
        13. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan memindahkan barang milik UPT;
        14. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang;
        15. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi;
        16. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan surat perintah tugas berdasarkan penunjukan kepala UPT;
        17. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT;
        18. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugs bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja;
        19. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
        20. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
        21. Melaksankan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
    3. Seksi PKB dan BBNKB
      1. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta penyelenggaraan pendaftaran, pendataan, perhitungan, penetapan, penerimaan dan penagihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
      2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi PKB dan BBNKB mempunyai fungsi sebagai berikut :
        1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
        2. Penyiapan bahan penyusun laporan dan evalusi pelaksanaan program dibidangnya;
        3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
      3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi PKB dan BBNKB mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
        1. Menyusun rencana kerja seksi PKB dan BBNKB;
        2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
        3. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secraa lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
        4. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui system penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kerja;
        5. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
        6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
        7. Melaksankan penerimaan, penelitaan dan pendataan berkas pendaftaran Wajib Pajak;
        8. Melaksanakan perhitungan, penetapan dan pemungutan PKB, BBNKB dan sanksi administrasi;
        9. Melaksanakan penerimaan pembayaran dan penyetoran;
        10. Melaksanakan pemberian tanda lunas pembayaran pemungutan PKB dan BBNKB;
        11. Melaksanakan pembukuan yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan, perhitungan dan penetapan, penerimaan dan penagihan PKB dan BBNKB;
        12. Melaksanakan penagihan tunggakan pungutan PKB dan BBNKB;
        13. Meneliti dan mencatat NJKB bagi kendaraan yang belum tercantum dalam SK Gubernur tentang NJKB sebagai perhitungan PKB dan BBNKB;
        14. Melaksanakan pengelolaan permohonan keberatan Wajib Pajak atas perhitungan dan penetapan PKB dan BBNKB;
        15. Melaksankan pengelolaan restitusi PKB dan BBNKB;
        16. Melaksanakan penelitian fiscal antar daerah;
        17. Melaksanakan pengelolaan dokumen;
        18. Menyediakan data sebagai bahan dalam pembuatan laporan;
        19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
    4. Seksi Pendapatan Lain-Lain
      1. Mempunyai tugas melaksankan penyiapan bahan koordinasi perencanaan, evalusi dan pelaporan serta penyelenggaraan pendaftaran, pendataan, perhitungan, penetapan, penerimaan dan penagihan Pajak Daeran Non PKB dan BBNKB.
      2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi Pendapatan dan Lain-Lain mempunyai fungsi sebagai berikut :
        1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
        2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
      3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi Pendapatan dan Lain-Lain mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
        1. Menyusun rencana kerja seksi Pendapatan dan Lain-Lain;
        2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
        3. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
        4. Melaksankan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui system penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kerja;
        5. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
        6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
        7. Melaksanakan penerimaan, penelitian pendataan berka pendaftaran Wajib Pajak (WP) Air Permukaan (AP);
        8. Melakukan perhitungan dan penetapan pemungutan serta transaksi administrasi WP AP;
        9. Melaksankan pemberian nomor induk WP Daerah;
        10. Melaksanakan penerimaan pembayaran Pajak dan Pendapatan Lain-Lain;
        11. Melaksanakan pemberian tanda lunas pembayaran pemungutan Pajak dan Pendapatan dan Lain-Lain;
        12. Melaksanakan penagihan tunggakan pungutan Pajak AP;
        13. Melaksanakan pembukuan yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan, perhitungan dan penetapan serta penerimaan dan penagihan WP AP;
        14. Melaksankan pengelolaan permohonan keberatan WP atas perhitungan dan penetapan Pajak AP;
        15. Melaksanakan pengelolaan restitusi Pajak AP;
        16. Melakukan pendataan, pemantauan dan pelaporan pemakaian Bahan Bakar pada SPBU;
        17. Melaksanakan inventarisasi data Aset Daerah;
        18. Melakasankan pemanfaatan Aset daerah;
        19. Menyediakan data sebagai bahan dalam pembuatan laporan;
        20. Melaksanakan pengelolaan dokumen;
        21. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 16.0 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Dalam proses pengarsipan yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual yaitu dengan Microsoft Excel dalam penginputan serta pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Berikut prosedur yang sedang berjalan :

    1. Wajib Pajak menyerahkan KTP, BPKB, dan SKPD.
    2. Pegawai kasir menerima KTP, BPKB, SKPD
    3. Pegawai kasir memisahkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang akan di arsipkan. SKPD yang dipisahkan terdiri dari lima SKPD yaitu lembar kesatu untuk Wajib Pajak, lembar kedua untuk BAPENDA, lembar ketiga untuk Jasa Raharja, lermbar keempat untuk BKP, dan lembar kelima untuk Samsat.
    4. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD ke pegawai kasir.
    5. Pegawai arsip menginput data wajib pajak baru yang telah membayar pajak ke dalam microsoft excel. Yang diinput terdiri dari no urut, index, nomorator, no polisi, nama wajib pajak, tahun, unit kerja pencipta, keterangan.
    6. Pegawai arsip mengolah data Wajib Pajak, jika terjadi perubahan maka data di update. Perubahan dalam bentuk salah menginput tahun atau salah menginput no polisi.
    7. Pegawai arsip menyimpan berkas SKPD yang telah di input dengan Microsoft excel ke ruang arsip.
    8. Jika membutuhkan data wajib pajak atau bukti fisik SKPD pegawai arsip harus mencari satu persatu di ruang arsip yang di letakkan di rak.
    9. Pegawai arsip membuatan laporan bulanan yang harus di buat dari awal di microsoft excel dengan format laporan yang terdiri dari kode klasifikasi, index, jumlah, nomorator dari berapa sampai berapa, tanggal, unit kerja pencipta, no sampu, no box, kasir dan keterangan.
    10. Pegawai arsip mengirimkan Salinan SKPD ke BAPENDA, jasa raharja, dan BKP dengan menggunakan pos.
    11. Pegawai arsip menyerahkan laporan bulanan arsip ke Kepala UPT dan setelah diterima, Kepala UPT akan memeriksa dan menyetujui dengan di bubuhi tanda tangan.


    Gambaran Prosedur yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram yang Berjalan

    Pada gambar 3.2 menggambarkan kebiasaan atau kelakuan tentang sistem pengarsipan yang sedang berjalan pada UPT Balaraja. Pegawai kasir memisahkan berkas SKPD yang akan diinput untuk diarsipkan. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD di kasir. Pegawai arsip menginput data SKPD Wajib Pajak. Setelah diinput berkas arsip SKPD dimasukan ke dalam kardus untuk disimpan. Pegawai arsip mengirim Salinan berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa raharja dan BKP. Dalam setiap bulan bagian arsip harus membuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada kepala UPT.

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada sistem pengarsipan di UPT Samsat Balaraja.
    2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Wajib Pajak, Pegawai kasir, Pegawai arsip, dan Kepala UPT.
    3. 11 Use Case Diagram yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya : Memisahkan berkas SKPD, Pengambilan berkas SKPD, Menginput data SKPD WP, Pengolahan data WP, Penyimpanan berkas SKPD, Pencarian data WP, Mengirim Salinan SKPD ke BAPENDA, Jasa raharja dan BKP, Membuat laporan bulanan, dan Menerima laporan.
    4. 1 Note yaitu Microsoft Excel.
    5. 8 Extend yang terdiri dari Wajib pajak, BAPENDA, Jasa raharja, BKP, Samsat, BAPENDA, Jasa raharja, dan BKP. Serta 1 Include yaitu update data yang salah.

    Activity Diagram yang Berjalan

    Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 4 Vertical Swim Line supaya terlihat rapih.
    2. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    3. 1 Note, sebagai keterangan.
    4. 2 Decision Node, yaitu update data yang salah dan mencari data WP.
    5. 2 Fork Node sebagai percabangan menu, dan 2 join node sebagai penggabungan menu sebelum melakukan aksi keluar.
    6. 4 Actor yaitu : Wajib Pajak, Pegawai kasir, Pegawai arsip, dan Kepala UPT.
    7. 9 Activity, sistem yang mencerminkan aktivitas yang terjadi.
    8. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram yang Berjalan

    Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Wajib pajak, Pegawai kasir, Pegawai kasir, dan Kepala UPT.
    2. 6 Lifeline antarmuka, yaitu : KTP, BPKB dan SKPD, Berkas SKPD, Ms. Excel, Data SKPD WP, Berkas Arsip, dan Laporan.
    3. 8 Create Message, yaitu: Wajib pajak, BAPENDA, Jasa raharja, BKP, samsat, BAPENDA, Jasa raharja, dan BKP.
    4. 10 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode Analisa Rantai Nilai

    Gambar 3.5 Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

    Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode Value Chain. Adapun analisis sistem pengarsipan pada UPT Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

    1. Analisis Aktivitas
      1. Primary Activities (Aktivitas Primer)

        Aktivitas ini berkaitan dengan proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor di UPT Samsat Balaraja seperti penginputan data SKPD wajib pajak, posisi penyimpanan di ruang arsip, pencarian data wajib pajak dan pembuatan laporan bulanan.

        1. Inbound
          Lembar Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
        2. Operation
          1. Wajib Pajak menyerahkan KTP, BPKB, dan SKPD.
          2. Pegawai kasir menerima KTP, BPKB, dan SKPD
          3. Pegawai kasir memisahkan berkas SKPD. SKPD yang dipisahkan terdiri dari lima SKPD yaitu lembar 1 untuk Wajib Pajak, lembar 2 untuk BAPENDA, lembar 3 untuk Jasa Raharja, lermbar 4 untuk BKP, dan lembar lima untuk Samsat.
          4. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD.
          5. Melakukan penginputan data SKPD wajib pajak yang telah membayar pajak.
          6. Pegawai mengolah data wajib pajak dan melakukan update jika terjadi kesalahan.
          7. Penyimpanan berkas SKPD di ruang arsip.
          8. Pencarian data wajib pajak jika dibutuhkan.
          9. Pegawai mengirim Salinan berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
          10. Pegawai arsip membuat laporan bulanan.
        3. Outbound
          1. Laporan bulanan arsip
          2. Salinan berkas SKPD yang dikirim ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
        4. Sales and Marketing
          Melakukan kerjasama antara BAPENDA, Jasa Raharja, dan BKP serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membayar pajak kendaraannya tepat waktu.
        5. Service
          Pelayanan pegawai arsip kepada wajib pajak jika membutuhkan Salinan SKPD dan menyiapkan Salinan SKPD yang akan di berikan ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
      2. Support Activities (Aktivitas Pendukung)

        Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

        1. Firm Infrastructure: Personal computer (PC), Mouse, Keyboard, Kertas, Printer dan Kardus.
        2. Human Resources Management: Wajib Pajak, Pegawai Arsip, dan Pimpinan
        3. Research, Technology and System Development: Microsoft Excel untuk penginputan data SKPD wajib pajak
        4. Procurement: None
    2. Analisis Nilai
      Analisis nilai pada sistem arsip terdapat suatu faktor nilai dari hasil laporan yang telah disusun, yaitu berupa informasi mengenai berapa banyaknya berkas arsip yang terdapat pada ruangan arsip setiap bulannya. Selain itu, laporan yang telah dihasilkan selanjutnya diserahkan kepada kepala UPT untuk diperiksa apakah laporan tersebut sudah sesuai atau ada ketidaksesuaian terhadap laporan yang dihasilkan. Sehingga jika terdapat temuan atas ketidaksesuaian laporan dapat ditindaklanjuti agar laporan dapat disusun dengan baik untuk kedepannya.
    3. Evaluasi dan Perencanaan
      1. Pelatihan kepada karyawan agar dapat melayani dengan baik.
      2. Bersosialisasi dengan murid yang sedang PKL agar dapat bekerja sama dengan baik.
      3. Mengembangkan sistem arsip data yang terkomputerisasi agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan serta dalam pembuatan laporan bulanan terintegrasi dengan database supaya dalam proses pengarsipan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.


Metode Analisa PIECES

Selain menggunakan metode analisa value chain penulis juga menggunakan metode analisa sistem PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Adapun analisis sistem pengarsipan pada UPT Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Analisa PIECES

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.
    1. Nama Masukan : Berkas Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB
    2. Fungsi : Sebagai bukti Wajib Pajak telah membayar pajak untuk kendaraannya
    3. Sumber : Wajib pajak
    4. Media : Kertas
    5. Rangkap : 5 (empat) lembar
    6. Distribusi: Lembar 1 (Emas), untuk Wajib Pajak
      Lembar 2 (Biru), untuk BAPENDA
      Lembar 3 (Hijau), untuk Jasa Raharja
      Lembar 4 (Pink), untuk BKP
      Lembar 5 (Kuning), untuk Samsat
    7. Frekuensi : Setiap Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraannya
    8. Format : Lampiran
    9. Keterangan: Berisi data Wajib Pajak.
  2. Analisa Proses
    Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.
    1. Menyerahkan berkas KTP, BPKB, SKPD
      1. Nama Modul : Menyerahkan KTP, BPKB, SKPD
      2. Masukan  : Berkas KTP, BPKB, SKPD
      3. Fungsi  : Validasi data Wajib Pajak
      4. Media  : Kertas
      5. Sumber  : Wajib pajak
    2. 2. Menerima KTP, BPKB, SKPD
      1. Nama Modul : Menerima berkas KTP. BPKB, SKPD
      2. Masukan  : Berkas KTP, BPKB, SKPD
      3. Fungsi  : Validasi data Wajib Pajak
      4. Media  : Kertas
      5. Sumber  : Wajib Pajak


    3. Memisahkan berkas SKPD
      1. Nama Modul : Memisahkan SKPD
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Fungsi  : Untuk memudahkan proses pengarsipan
      4. Media  : Kertas
      5. Rangkap  : 5 (lima) lembar
      6. Distribusi : Lembar 1 (Emas), untuk Wajib Pajak
        Lembar 2 (Biru), untuk BAPENDA
        Lembar 3 (Hijau), untuk Jasa Raharja
        Lembar 4 (Pink), untuk BKP
        Lembar 5 (Kuning), untuk Samsat


    4. Mengambil berkas SKPD
      1. Nama Modul : Mengambil berkas SKPD
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Fungsi  : Untuk melakukan proses pengarsipan
      4. Media  : Kertas
      5. Sumber  : Pegawai Kasir
    5. Penginputan data SKPD
      1. Nama Modul : Penginputan data SKPD
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Fungsi  : Untuk memasukan data Wajib Pajak yang telah membayar pajak
      4. Media  : Kertas dan Komputer
    6. Mengolah data Wajib Pajak
      1. Nama Modul : Mengolah data
      2. Masukan  : Data SKPD Wajib Pajak
      3. Fungsi  : Untuk melakukan pembaharuan atau update data jika terjadi kesalahan
      4. Media  : Komputer
    7. Penyimpanan berkas SKPD
      1. Nama Modul : Penyimpanan berkas SKPD
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Fungsi  : Untuk menyimpan berkas fisik SKPD yang telah di input dengan komputer
      4. Media  : Kertas
    8. Pencarian data Wajib Pajak
      1. Nama Modul : Pencarian data
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Fungsi  : Untuk mencari bukti fisik data wajib pajak yang telah di simpan jika dibutuhkan
      4. Media  : Kertas
    9. Mengirim salinan berkas SKPD
      1. Nama Modul : Mengirim salinan
      2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
      3. Media  : Kertas
      4. Sumber  : Kepala Staf
      5. Rangkap  : 3 (tiga) lembar
      6. Distribusi :Lembar 1 (Biru), untuk BAPENDA
        Lembar 2 (Hijau), untuk Jasa Raharja
        Lembar 3 (Pink), untuk BKP
    10. Membuat laporan bulanan
      1. Nama Modul : Membuat laporan bulanan
      2. Masukan  : Laporan Bulanan
      3. Fungsi  : Untuk membuat rekap arsip setiap bulannya
      4. Media  : Kertas


  3. Analisa Keluaran
    Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.
    1. Nama Keluaran : Laporan Arsip Tindasan SKPD Bulanan
    2. Fungsi  : Mencetak atau menampilkan laporan arsip bulanan
    3. Media  : Kertas

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2120T CPU @2.60GHz
    2. Monitor : HP W2072a LCD 50.8 cm (20”)
    3. RAM : 4,00 GB
    4. Printer : HP Deskjet 1010
    5. Mouse : Portia OPTICAL USB HP Id09 RoHS
    6. Keyboard : HP Model No. SK-2085
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 8.1 Pro 64-bit
    2. Microsoft Excel
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Kepala Staf
    2. Pegawai Arsip
    3. Kepala UPT

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan sistem pengarsipan pada UPT samsat Balaraja yang telah dianalisa, penulis menemukan kekurangan-kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Sering terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga laporan menjadi tidak akurat.
  2. Lamanya proses pengolahan data wajib pajak baru yang harus dibuat ulang saat membuat laporan.
  3. Lamanya proses pencarian data SKPD diantara banyaknya berkas arsip yang tersimpan di dalam ruangan arsip.
  4. Lamanya proses pembuatan laporan, karena SKPD perlu di cari terlebih dahulu, diinput ulang, serta diolah kembali menjadi format laporan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu :

  1. Membuat aplikasi yang user friendly untuk penginputan data SKPD agar mudah di operasikan dengan cepat dan lebih akurat dalam membuat laporan bulanan.
  2. Membuat aplikasi yang terintegrasi dengan database, sehingga pengolahan datanya lebih cepat.
  3. Aplikasi yang akan dibangun harus terdapat mesin pencarian dengan kode unik sehingga sistem memberikan kemudahan bagi user.
  4. Aplikasi yang akan dibuat harus terintegrasi dengan database sehingga jika dalam pembuatan laporan bulanan tidak perlu lagi membuat dari awal serta penyimpanan data Wajib Pajak lebih aman.

User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Stakeholder.


Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder. Untuk membuat sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1



Tabel 3.2 diatas merupakan tabel dari elisitasi tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh Rancangan Sistem Pengelolaan Data Arsip Pajak kendaraan Bermotor pada Unit pelaksana Teknis Samsat Balaraja.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap 2 dibentuk berdasarkan elisitasi tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 2

Keterangan : M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting, D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting, I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap 2 diatas, dibentuklah elisitasi tahap 3 yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3

Final Draff Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final draft elisitasi:

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan penulis pada sistem yang sedang berjalan dibidang pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja, maka selanjutnya akan dibahas tahap dalam merancang sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang akan diusulkan akan lebih mempermudah pegawai arsip dalam menginput data Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) wajib pajak secara terkomputerisasi karena sebelumnya hanya diinput dengan Microsoft excel. Dalam proses pencarian dokumen membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan adanya sistem terkomputerisasi akan lebih cepat proses pencarian dokumen yang akan dibutuhkan dan laporan bulanan dapat terintegrasi secara langsung dengan database. Untuk merancang sistem yang diusulkan penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 16.0 Community Edition untuk menggambarkan uscase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Adapun urutan prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Kepala Staf

    Kepala Staf dapat melakukan segala aktivitas secara keseluruhan dalam mengakses sistem pengarsipan. Diantaranya:

    1. Kepala Staf menginput data user
    2. Kepala Staf dapat view data user
    3. Kepala Staf menginput data wajib pajak
    4. Kepala Staf dapat view data wajib pajak
    5. Kepala Staf menginput data SKPD
    6. Kepala Staf dapat view data SKPD
    7. Kepala Staf dapat mengirim Salinan SKPD
    8. Kepala Staf dapat memverifikasi Salinan SKPD yang dikirim
    9. Dapat view data laporan bulanan
    10. Dapat logout
  2. Pegawai Arsip

    Pegawai dapat melakukan aktivitas dalam sistem antara lain:

    1. Pegawai Arsip dapat login
    2. Pegawai Arsip menginput data wajib pajak
    3. Pegawai Arsip dapat view data wajib pajak
    4. Pegawai Arsip dapat menginput data SKPD
    5. Pegawai Arsip dapat view data SKPD
    6. Dapat view data laporan bulanan
    7. Dapat logout
  3. Kepala UPT

    Kepala UPT dapat melakukan aktivitas dalam sistem antara lain:

    1. Kepala UPT dapat login
    2. Menampilkan menu laporan bulanan
    3. Kepala UPT view data laporan bulanan
    4. Dapat logout

Rancangan Sistem Usulan

Dalam menganalisis usulan prosedur baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 16.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar yang peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 16.0 adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Usulan


Berdasarkan Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
  2. 3 (satu) aktor, yaitu Kepala Staf, Pegawai Arsip dan Kepala UPT
  3. 20 Use Case Diagram yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya: login, halaman utama, view data master, view data transaksi, input data user, view data user, input data wajib pajak, input data SKPD, view data wajib pajak, view data SKPD, Pengiriman Salinan SKPD, Input Data Pengiriman, Memverifikasi salinan SKPD yang dikirim, Laporan, SKPD, Pengiriman SKPD, view laporan SKPD, view laporan biaya SKPD, view laporan Pengiriman, dan logout.
  4. 9 Extend Serta 8 Include.
  5. Kepala UPT hanya dapat melihat laporan bulanan setelah melakukan login.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.7 Activity Diagram Actor Sistem Kepala Staf Terdapat


Gambar 3.8 Activity Diagram Actor Sistem Pegawai Arsip



Gambar 3.9 Activity Diagram Actor Kepala UPT



Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.10 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan



Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.11 Class Diagram Sistem yang Diusulkan



Rancangan Basis Data

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

Spesifikasi Basis Data

Tabel 3.7 Struktur Tabel User


Tabel 3.8 Struktur Tabel Pengiriman


Tabel 3.9 Struktur Tabel Wajib Pajak


Tabel 3.10 Struktur Tabel SKPD


Berbedaan Prosedur sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 3.11 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan



Rancangan Prototype

Rancangan Tampilan web

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Menu Login


Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Menu Home


Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Menu User


Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Menu Wajib Pajak


Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Menu SKPD


Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Pengiriman SKPD


Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Menu Laporan



Rancangan Denah Layout Rak Penyimpanan Berkas SKPD

  • Rancangan Denah Layout Rak Penyimpanan Berkas SKPD

    Gambar 3.19 Denah Layout Rak Penyimpanan Berkas SKPD


    Rancangan Program

  • Tampilan Menu Login

    Gambar 3.20 Tampilan Login Sistem

    1. Tampilan Menu Home

      Gambar 3.21 Tampilan Menu Home


    2. Tampilan Menu User

      Gambar 3.22 Tampilan Menu User

    3. Tampilan Menu Wajib Pajak

      Gambar 3.23 Tampilan Menu Wajib Pajak

    4. Tampilan Menu SKPD

      Gambar 3.24 Tampilan Menu SKPD

    5. Tampilan Menu Pengiriman Salinan SKPD

      Gambar 3.25 Tampilan Pengiriman Salinan SKPD

    6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

      Gambar 3.36 Tampilan Menu Laporan


    Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
      Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
      1. Processor : Intel Core i5
      2. Monitor : LG 19M38A-B. (19 inci)
      3. RAM : 8GB
      4. Mouse : USB Logitech B100
      5. Keyboard : HP Model No. SK-2085
      6. Printer : Epson L360
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
      1. Sistem Operasi Windows 10 Pro (64 bit)
      2. Visual Paradigm for UML 16.0
      3. XAMPP V3.2.5
      4. Notepad ++
      5. Mozilla Forefox
      6. Balsamiq Mockup 3
    3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
      1. Kepala Staf
      2. Pegawai Arsip
      3. Kepala UPT

    Black Box Testing

    Tabel 3.13 Jadwwal Kegiatan

    Implementasi

    Tabel 3.13 Jadwwal Kegiatan


    Estimasi Biaya

    Tabel 3.14 Rincian Biaya


    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta hasil analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPT SAMSAT Balaraja dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem Informasi Pengelolaan Data Arsip yang berjalan pada UPT SAMSAT Balaraja masih menggunakan sistem semi manual, yaitu menginput data wajib pajak ke Microsoft Excel dan menyimpan bukti fisik di dalam suatu ruangan yang dipenuhi oleh arsip-arsip fisik. Sehingga ketika pegawai membutuhkan data yang diperlukan, pegawai harus mencari satu persatu di dalam ruangan kearsipan dan tentu saja memakan waktu yang cukup lama.

    2. Kekurangan pada sistem pengelolaan data arsip UPT Samsat Balaraja saat ini yaitu membutuhkan waktu lama bagi pegawai untuk mencari bukti fisik data arsip karena harus mencari satu persatu di dalam ruangan kearsipan. Bukti fisik data arsip tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, karena akan dipindahkan dan kertas akan di daur ulang. Secara ekonomi, UPT Samsat Balaraja terlalu banyak menggunakan kertas dan tinta sehingga memperbanyak pengeluaran.

    3. Usulan rancangan sistem informasi yang diusulkan adalah membuat sebuah web yang dapat menginput dan mengelola data SKPD serta mengirimkan salinannya kepada BKP, Jasa Raharja, dan Bapenda. Sistem ini terintegrasi dengan database sehingga data tetap aman serta memudahkan pegawai arsip dalam membuat laporan kepada kepala UPT Samsat Balaraja.

    4. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu terdapat fitur penyimpanan komputerisasi database agar memudahkan proses pencarian berkas fisik SKPD jika dibutuhkan, Keamanan data lebih terjamin karena tersimpan di dalam database dan hanya admin saja yang dapat mengakses database karena adanya fitur authorization, Sistem juga menyediakan menu cetak berkas untuk mempermudah pegawai mengelola dan membuat laporan arsip pada UPT Samsat Balaraja.

    Saran

    Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut, yaitu:

    1. Sistem ini dibuat untuk pengelolaan data arsip Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada UPT SAMSAT Balaraja, untuk yang akan meneruskan sistem ini ddiharapkan dapat mengembangkan sistem menjadi lebih baik lagi dan membuat rancangan tampilan program yang lebih menarik lagi.

    2. Perlu adanya pemeliharaan program yang berkala yang mampu dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidang IT.

    3. Harus diberikan pelatihan kepada pengguna (admin dan user) dalam menggunakan sistem pengelolaan yang baru dan mempromosikan sistem pengelolaan yang baru kepada wajib pajak dan pimpinan.

    4. Pengembangan sistem yang akan datang harus memuat lebih banyak input data. Misalnya saja data pembayaran wajib pajak. Sehingga sistem arsip ini menjadi lebih sempurna lagi dan laporan yang dilaporkan kepada kepala UPT semakin lengkap.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sihotang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web pada Pengadilan Negeri Medan. Jurnal Informatik Pelita Nusantara: Vol 3 No. 1.
    2. Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
    3. Aisyah, E. S., Atika, N. N., & Fandiny, R. I. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus Pt. Istem. Sensi Journal, Vol 3 No 1.
    4. 4,0 4,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    5. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman: Vol 11 No.1.
    6. Ari Asmawati, Yuni Hafita, Muhammad Faisal. 2016. The design of visual communication design media shaped product catalog as a medium of promotion and information on PT.Trans nusantara acces(authorized dealer XL) Tangerang. Vol.2 No.1.
    7. Sunarya, A., & Sudaryono, S. S. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. sccit2015. raharja. ac. id, 1-17.
    8. Mulyani, Sri. 2017. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
    9. Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    10. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
    11. Nur, R., & Suyuti, M. A. 2018. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Deepublish.
    12. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, Vol 5 No 1.
    13. Santoso dan Wan Yuliyanti, 2016, “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)”, SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016, ISSN : 2085-4218
    14. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. 2018. Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, Vol 2 No 2.
    15. Saputro, Fachruddin Edi Nugroho, Ema Utami, Hanif Al Fatta. 2018. Integrasi Framework COBIT 5 dan ITIL V.3 Untuk Membangun Model Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Informasi. STMIK Atma Luhur Pangkalpinang.
    16. 16,0 16,1 Sumarsan, Thomas. 2013. “Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja”. Jakarta: PT Indeks.
    17. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh.
    18. 18,0 18,1 Mirmani, Anon. 2015. Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari : http://repository.ut.ac.id/4169/1/PUST2252-M1.pdf
    19. Nurmantu, Safri dan Mas Rasmini. 2014. Modul Sejarah dan Definisi Pajak. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari http://repository.ut.ac.id/4442/1/PAJA3211-M1.pdf
    20. Abdulloh, Rohi. 2018. 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    21. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung: Abdi Sistematika.
    22. Rahayu, S., Azizah, N., & Ferlyawan, R. 2018. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA E-RECRUITMENT CALON KARYAWAN. SENSI Journal, Vol 4 No 2.
    23. Harwin, Dhevi Nanda. 2019. Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja. Tangerang. Universitas Raharja.
    24. Masykur, Fauzan., dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja. 2015. Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security Vol 4 No 3.
    25. Endra, Robby Yuli., Rizal, U., & Ariani, F. 2016. E-Arsip Berbasis Image Archives Management Process Model Untuk Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Arsip. Jurnal Sistem Informasi dan Telematika, Vol 7 No 1.
    26. Ponto, Anesia Jelita., dan Dhullo, A. 2015. Analisa Sistem Informasi Dan Prosedur Pemungutan Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi di Sulawesi Utara. Jurnal EMBA, Vol 3 No 3.
    27. Yacob, Dharwis Widya Utama. 2017. Perjanjian Internasional Sebagai Perwujudan Arsip Terjaga Studi Kasus Treaty Of London Dan Treaty Of Waitangi. Jurnal Kearsipan, Vol 12 No 1.
    28. Hernimawati., Dailiti, S., & Sudaryanto. 2017. Agenda Kebijakan Publik Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip (BPA) Kota Pekanbaru. Jurnal Niara, Vol 10 No 1.
    29. Manopo, Betria, S, R., Habindatu, Leidi, D., & Gamaliel, Hendrik. 2018. IPTEKS Sistem Informasi Pendataan serta Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor di Sulut Berbasis Web Pada Dinas Pendapatan di Daerah Provinsi Sulut. Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat, Vol 2 No 2.
    30. Locke, Stuart., dan Cave, Jenny. 2018. Information Communication Technology in New Zealand SMEs. Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=3284911
    31. Luv, Zhihan., dan Li, Xiaoming. 2018. Government Affairs Service Platform For Smart City. Future Generation Computer System. Available at https://doi.org/10.1016/j.future.2017.08.047
    32. Li, Ming Hua., Lu, Jiangyong., & Cui, Lin. 2018. Varieties in State Capitalism: Outward FDI Strategies of Central and Local State-Owned Enterprises from Emerging Economy Countries. Palgrave Macmillan Journal. Available at https://www.jstor.org/stable/43654627
    33. Maimunah, Jawahir dan Citra Marina. 2019. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Permintaan Perlengkapan Peralatan Kantor Berbasis Web Pada PT Tirtanusa Indotama. Jurnal Ilmiah ICIT Vol. 5 No. 2
    34. Emilda, Heva., dkk. 2019. Sistem Informasi Pembayaran Dana Pensiun Angkasa Pura II Menggunakan Aplikasi Interdap. Jurnal Ilmiah ICIT Vol. 5 No. 2
    35. Padeli., Tuti Nurhaeni dan Andini Ayu Distri. 2019. Rancang Bangun Sistem Penjadwalan dan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Untuk Meningkatkan Pelayanan SAMSAT Keliling. Jurnal Ilmiah ICIT Vol. 5 No. 2
    36. Mulyati., Rasyid dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal Ilmiah ICIT Vol. 4 No. 2
    37. Jonas, Dendy., Endang Sunandar dan Satrio Pramudito Sohir. 2018. Rancangan Bangun Sistem Informasi Penilaian Siswa Pada SMA Negeri 9 Kota Tangerang. Jurnal Ilmiah ICIT Vol. 4 No. 2


  • Contributors

    Robiansyah0609