TA1631393846

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI SISTEM ABSENSI GURU BERDASARKAN JADWAL MENGAJAR

KELAS UNTUK PENINGKATAN KEDISIPLINAN PADA

SMAIT ASY-SYUKRIYYAH


TUGAS AKHIR




Disusun Oleh :

NIM
: 1631393846
NAMA
: MAULANA AGUNG PANGESTU

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

APLIKASI SISTEM ABSENSI GURU BERDASARKAN JADWAL MENGAJAR

KELAS UNTUK PENINGKATAN KEDISIPLINAN PADA

SMAIT ASY-SYUKRIYYAH


Disusun Oleh :

NIM
: 1631393846
Nama
:Maulana Agung Pangestu
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: DIPLOMA 3
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 02001


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM ABSENSI GURU BERDASARKAN JADWAL MENGAJAR KELAS UNTUK

PENINGKATAN KEDISIPLINAN PADA SMAIT ASY-SYUKRIYYAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1631393846
Nama
: Maulana Agung Pangestu

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Sains Dan Teknologi

Program Studi Teknologi Informasi

Konsentrasi SYSTEM ARCHITECTURE

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
NID : 05062
   
NID : 10012

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM ABSENSI GURU BERDASARKAN JADWAL MENGAJAR KELAS UNTUK

PENINGKATAN KEDISIPI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1631393846
Nama
:Maulana Agung Pangestu

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Konsentrasi SYSTEM ARCHITECTURE

2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM ABSENSI GURU BERDASARKAN JADWAL MENGAJAR KELAS UNTUK

PENINGKATAN KEDISIPLINAN PADA SMAIT ASY-SYUKRIYYAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1631393846
Nama
: Maulana Agung Pangestu
Fakultas
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2020
MAULANA AGUNG PANGESTU
NIM. 1631393846

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Kedisiplinan dari kehadiran guru merupakan peran penting untuk kegiatan belajar mengajar di SMAIT ASY-SYUKRIYYAH, absensi dari kehadiran guru dikelas ini terekam menggunakan buku agenda harian yang di bawa oleh sekretaris di setiap kelas,buku agenda harian tersebut kemudian ditulis langsung oleh guru yang mengajar untuk data pembuatan laporan .Namun karena banyaknya data menjadikan agenda harian yang bersifat manual ini kurang efektif untuk dibuat laporan bulanan, ketika sekretaris kelas tidak hadir maka absensi kedatangan guru pun tidak tercatat karena buku agenda kelas.Sehingga data pada agenda harian ada yang tidak terisi. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg berjalan saat ini pada SMA IT ASY-syukriyyah, menciptakan sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yang efektif dan efisien? dan juga menciptakan sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisa PIECES, dengan menggunakan UML untuk memodelkan sistem.Dengan adanya sistem aplikasi sistem absensi guru yang bersifat online maka dapat menjadi solusi untuk mempermudah penilaian kehadiran guru karena sistem yang di usulkan bisa menghasilkan laporan yang bisa memonitoring absensi guru berdasarkan jadwal mengajar di kelas,sehingga pembuatan laporan menjadi cepat dan akurat.

Kata Kunci : absensi, penilaian , agenda harian, kehadiran.

ABSTRACT

Discipline of teacher attendance is an important role for teaching and learning activities in ASY-SYUKRIYYAH SMAIT, attendance of teachers in this class is recorded using a daily agenda book brought by the secretary in each class, the daily agenda book is then written directly by the teacher who teaches for data making reports. However, because of the large amount of data making the daily agenda that is manual is less effective for making monthly reports, when the class secretary is absent, attendance of teachers is not recorded because of the class agenda book. So that the data on the daily agenda is not filled in. The purpose of this study include knowing the teacher absentee system according to the current class teaching schedule at ASY-syukriyyah High School IT, creating a teacher absentee system according to an effective and efficient classroom teaching schedule? and also creates a teacher attendance system according to the class teaching schedule that is able to make reports quickly and accurately. The analytical method used in this study is the PIECES analysis method, using UML to model the system. With the presence of an online teacher attendance system application, it can be a solution to facilitate teacher attendance assessment because the proposed system can produce reports that can monitor attendance the teacher is based on the teaching schedule in class, so that making reports is fast and accurate.

Keywords: absenteeism, assessment, daily agenda, attendance.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul " Aplikasi Sistem Absensi Guru Berdasarkan Jadwal Mengajar Kelas untuk Peningkatan Kedisiplinan pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAH ”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk menyampaikan pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom,M.T.I. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Aris, S.Kom.,M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Harun Zein,S.Si.,M.Pd. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin Tugas Akhir ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2019
Maulana Agung Pangestu
NIM. 1622395697

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMAIT Asy-Syukriyyah

Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Perizinan Kursus

Gambar 3.4 Sequence Diagram Berjalan

Gambar 3.5 Use Case Diagram yang Diusulkan absensi guru

Gambar 3.6 Use Case Diagram penyusunan agenda kelas siswa

Gambar 3.7 Use Case Diagram petugas piket

Gambar 3.8 Use Case Diagram Bagian kurikulum

Gambar 3.9 Activity Diagram Siswa

Gambar 3.10 Activity Diagram absen guru

Gambar 3.11 Activity Diagram petugas piket

Gambar 3.12 Activity Diagram Bagian kurikulum

Gambar 3.13 Sequence Diagram absen guru

Gambar 3.14 Sequence Diagram agenda kelas

Gambar 3.15 Sequence Diagram petugas piket

Gambar 3.16 Sequence Diagram Bagian Kurikulum

Gambar 3.17 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 3.18 Tampilan Rancangan Program Halaman utama

Gambar 3.19 Tampilan Rancangan Program Guru

Gambar 3.20 Tampilan Rancangan Halaman Siswa

Gambar 3.21 Tampilan Rancangan Program Guru Piket

Gambar 3.22 Tampilan Rancangan Program Kurikulum


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Analisa Pieces

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Tabel User

Tabel 3.7 Tabel Mata Pelajaran

Tabel 3.8 Tabel Siswa

Tabel 3.9 Tabel Absen

Tabel 3.10 Tabel Agenda Harian

Tabel 3.11 Tabel Bantuan

Tabel 3.12 Tabel Guru

Tabel 3.13 Tabel Blackbox Testing

Tabel 3.14 Tabel Time Schedule

Tabel 3.15 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era modern saat ini perkembangat teknologi sangatlah cepat, di dunia pendidikan teknologi banyak membantu kebutuhan suatu instansi dengan kemudahan akses data yang sudah terkomputerisasi.

SMAIT Asy-syukriyyah merupakan sebuah instansi yang bergerak di bidang pendidikan yang terletak di jalan KH Hasyim Ashari No.41 , Cipondoh Tangerang . Sekolah ini termasuk sekolah favorit di kecamatan cipondoh. Disekolah, kedisiplinan dari kehadiran guru merupakan hal penting untuk kegiatan belajar mengajar Di Sekolah ini daftar absensi guru untuk di kelas masih dilakukan dengan manual. Absensi yang dilakukan oleh sekretaris kelas dengan cara menuliskan di buku Agenda kelas setiap hari. Karena banyaknya buku agenda di setiap kelas sehingga menyulitkan laporan kehadiran guru disetiap kelas. Masalah lain yang ditemukan adalah ketika sekretaris kelas tidak hadir maka absensi kedatangan guru pun tidak tercatat karena buku agenda kelas, permasalahan lain ketika pembuatan laporan dari agenda kelas petugas piket harus mengumpulkan agenda kelas dari seluruh kelas yang ada di SMAIT ASY-SYUKRIYYAH, setelah buku agenda kelas terkumpul maka bagian kurikulum akan membuat laporan dengan mencatat ulang buku agenda kelas ke Microsoft office. Berdasarkan latarbelakang tersebut maka peneliti mengangkat judul “Aplikasi sistem absensi guru berdasarkan jadwal mengajar kelas untuk peningkatan kedisiplinan pada SMAIT ASY-Syukriyah”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg berjalan saat ini pada SMA IT ASY-syukriyyah?
  2. Apakah sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg berjalan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang sedang terjadi dan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang diteliti, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup untuk membatasi permasalahan pada sistem absensi siswa yang sedang di teliti yaitu meliputi :

  1. Penelitian dan hasil dari penelitian hanya diperuntukan maupun diimplementasikan di SMAIT Asy-syukriyyah.
  2. Pembuatan sistem mengikuti final requirement elisitasi.
  3. Membatasi pembuatan sistem informasi absensi jadwal mengajar guru.

Tujuan Penelitian

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah merancang sistem absensi jadwal mengajar berbasis website

  1. Mengetahui sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg berjalan saat ini pada SMA IT ASY-syukriyyah.
  2. Menciptakan sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yang efektif dan efisien.
  3. Menciptakan sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Adanya sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas pada SMA IT ASY-syukriyyah.
  2. Terciptanya sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yang efektif dan efisien.
  3. Adanya sistem absensi guru sesuai jadwal mengajar kelas yg mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

  1. Metode Observasi
    Peneliti melakukan pengamatan langsung pada SMAIT Asy-syukriyyah agar mendapat data-data yang dibutuhkan dalam penulisan dan membantu dalam menganalisa untuk membangun rangka sistem tersebut.
  2. Metode Wawancara
    Peneliti melakukan tanya jawab dengan Bapak Harun secara langsung pada SMAIT Asy-syukriyyah. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dan untuk memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode pengumpulan data dengan mencari informasi lewat buku, majalah, koran, dan literatur lainnya yang bertujuan untuk membentuk sebuah landasan teori.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang digunakan adalah metode PIECES. Metode PIECES adalah suatu system yang digunakan untuk analisis system kerja pada suatu perusahaan atau organisasi. Ada 6 kriteria analisis pieces yaitu kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economic), control (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Services).

  1. Performance
    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkain kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan.
  2. Information
    Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya.
  3. Economic
    Pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalankan proses bisnisnya.
  4. Control
    Pada bagian ini didesripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwewenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga system jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga menganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh system tersebut.
  5. Efficiency
    Dimana data yang berlebihan diinputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll
  6. Services
    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem merupakan tahapan dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem yang baru, dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML yaitu berupa Usecase diagram, sequence diagram, class diagram, dan activity diagram. Proses perancangan tersebut akan menerjemahkan syarat kebutuhan dalam perancangan perangkat lunak untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan sistem. Untuk pembuatan database dan sistem aplikasi yang dibutuhkan peneliti menggunakan perancangan pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah MYSQL

Metode Pengujian

Metode testing adalah tahapan dalam menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem perangkat lunak yang dibuat yang kemudian akan diperbaiki dan agar sistem dapat digunakan oleh user. Metode testing yang peneliti gunakan adalah metode Blackbox.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan tugas akhir serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, struktur organisasi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, dan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Aris, Dkk dalam jurnalnya (2016),[1]“perancangan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Ahmad Arifin ahmad dalam jurnalnya (2015) mengutip dari hendri (2012:11),[2]“perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari perancangan adalah proses penggambaran suatu sistem yang dapat diimplementasikan serta memiliki fungsi.

Jenis Perancangan

Menurut Nasril, dan Adri Yanto Saputra dalam jurnalnya (2016),[3]“perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

  1. Perancangan Model.
  2. Perancangan Keluaran.
  3. Perancangan Masukan.
  4. Perancangan Basis Data.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sugiarti mengungkapkan dalam kutipan Nur Azizah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 1 (2017:16),[4] bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Menurut Moch. Irfan (2018:30),[5]“Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem merupakan komponen mempunyai fungsi yg sama yg saling berintegrasi.

Karakteriktik Sistem

Menurut Ruhul Amin (2017) mengutip dari Mustakini (2005:6) [6] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologis, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan lain sebgainya. 

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 



  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

  3. Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Ageng Setiani Rafika dalam jurnalnya (2018) mengutip dari Hutahean (2015:2).[7]"Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”.

    Menurut Tohari dalam Rochman dan Yanti (2016:39)[8]"Informasi merupakan suatu aset penting bagi suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, informasi harus berkualitas, dijaga, dan dipelihara dengan baik”.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data penting yang mempunyai nilai bagi penerimanya. .

    Kualitas Informasi

              Menurut Priyo Sutopo dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Abidin (2010:9).[9] Kualitas sebuah informasi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

    1. Relevan (Relevancy).

    2. Akurat ( Accurancy).

    3. Tepat waktu (Time Liness).

    4. Ekonomis (Economy).

    5. Efisien (Efficiency).

    6. Ketersediaan (Availability).

    7. Dapat dipercaya (Reliability).

    8. Konsisten.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

             Menurut Giandari Maulani dalam Jurnalnya (2018). [10]“Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual, maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

           Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari sutarman (2012:13).[11] “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

          Dari beberapa teori di atas mengenai definisi sistem informasi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang berhubungan dengan pemrosesan data informasi untuk tujuan tertentu.

    Komponen Sistem Informasi

       Menurut Latif dan Aditya (2015:23),[12] Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti: 

    1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti computer dan printer.

    2. Perangkat lunak (software) atau pogram, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 

    3. Basis data, adalah sekumpulan table, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 

    4. Prosedur, adalah skumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemprosesa data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 

    5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan system infomasi, pemprosesan dan penggunaan keuaran system informasi. 

    6. Jaringan computer dan komunikasi data, merupakan system penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

    Konsep Dasar UML (Unifed Modelling Language)

    Definisi UML

        Menurut Maimunah dalam jurnalnya (2016). [13] “UML(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma  berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkan pengembang system membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain”.


    Jenis-Jenis Diagram UML

    Menurut Retnoningsih (2015),[14] bahwa terdapat beberapa diagram di dalam UML :

    1. Use Case Diagram

    Merupakan pemodelan untuk behaviour sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

    1. Activity Diagram

    Menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

    1. Class Diagram

    Menggambarkan struktur dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

    1. Sequence Diagram

    Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

    1. Component Diagram

    Menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

    1. Deployment Diagram

    Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.




    Teori Khusus

    Konsep Dasar Absensi

    Definisi Absensi

         Menurut Pustaka, K Dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Vol. 5 No. 2 (2016),[15] “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

         Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi (2017:85),[16] Absensi adalah unsur kedisiplinan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam sebuah institusi.


       Dari beberapa teori di atas mengenai definisi absensi dapat ditarik kesimpulan bahwa pendataan kehadiran yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan sebuah instansi.



    Konsep Website

    Definisi Website

        Menurut Arief Saptono dalam jurnal Sensi (2018:104),[17] “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masingmasing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman.

         Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52),[18] mendefinisikan bahwa website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.

        Dari beberapa teori di atas mengenai definisi website dapat ditarik kesimpulan bahwa sekumpulan halaman yang berada di jalur internet baik berupa teks, gambar, suara yang digunakan sebagai media informasi yang menarik.

    Jenis-Jenis Website

        Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249),[19] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar Jadwal

    Definisi Jadwal

       Menurut KBBI ,[20]Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

        Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74),[21] adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,


        Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7),[22] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”


        Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancangan baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat dan digunakan sebagai acuan pembuatan suatu sistem.


    Tahapan-Tahapan Elisitasi

        Menurut Prastomo (2015),[23] elisitasi didapat melalui proses wawancara yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu:

    1.     Elisitasi Tahap I

        Merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

    1.       Elisitasi Tahap II

          Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.




    1. Elisitasi Tahap III

          Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

      1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik dalam pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. 

      2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut didalam sistem yang akan dikembangkan. 

      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2.Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3.Low (L) : Mudah dikerjakan.



    1.     Final Draft Elisitasi

           Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

           Berdasarkan dari konteks yang telah dijelaskan, metode elisitasi memiliki keterkaitan dengan judul yang diambil karena dengan menggunakan metode ini dapat mengumpulkan kebutuhan dengan cara memisahkan rancangan sistem yang penting dan yang dibutuhkan oleh sistem


    Literatur Review

    Definisi Literatur Review

        Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[24], “literature review berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.


       Menurut Warsito (2015:29),[25] “literature review adalah untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan”.

        Dari defini diatas, disimpulkan literature review adalah tinjauan pustaka mengenai teori-teori yang didapat dari penelitian sebelumnya untuk di jadikan landasan kegiatan observasi.

    Manfaat Literatur Review

    1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.

    2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.

    3. Menambah kompentensi dengan subjek yang terkait


    Sumber Literatur Review

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Saptono, Harfizar dan Bayu Dwi Kurniawan dari STMIK Raharja (2018)[26] yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT SISWA BERBASIS WEB Pada SMA PERINTIS 1 SEPATAN”. Penelitian ini membahas mengenai Sistem penilaian raport pada SMA Perintis 1 Sepatan belum sepenuhnya terkomputerisasi. Permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam satu sekolah terdapat 143 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau penilaian raport dengan menggunakan sistem berbasis web pada SMA Perintis 1 Sepatan. Untuk memenuhi kebutuhan sistem maka di butuhkan metode survey dan metode analisis elisitasi yang menghasilkan 33 butir fungsional dan dua butir non fungsional. Sedangkan rancangan model sistem ini menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP serta database MySQL.

    2. Tinjauan studi pustaka dari penilitian Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017)[27] yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SPG BERSTATUS KONTRAK PADA PT. SOFTEX INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)” mengatakan tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan SPG berstatus kontrak dalam penentuan menjadi karyawan tetap. Karena sistem penilaian kinerja yang berjalan saat ini pada PT. Softex Indonesia masih mengunakan formulir manual dan hanya ada dua faktor saja yang dinilai yaitu target penjualan dan absensi. Berdasarkan observasi yang di lakukan peneliti maka dirancang sebuah sistem penilaian yang terkomputerisasi dan bebasis Web Server dengan metode penilaian kinerja menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) atau penjumlahan terbobot. Dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan penilaian kinerja SPG yang dibuat menjadikan sistem penilian kinerja SPG bisa lebih efektif dan akurat.Kajian pustaka dari penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Khoirul dkk [2014] berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pengelolaan data kearsipan di SMA Negeri 1 Mlonggo Jepara dari sistem manual ke dalam sistem berbasis multiuser. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, analisis, perancangan, pembangunan sistem, uji coba sistem, dan implementasi. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi pengelolaan data kearsipan yang dapat menghasilkan output seperti yang diharapkan dan proses pengelolaan surat, baik itu surat masuk, surat keluar maupun surat keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah.

    3. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No.3 (2016)[28] yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI POIN PELANGGARAN TATA TERTIB PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG” mengatakan tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah sistem informasi untuk menghitung nilai poin pelanggaran siswa sehingga pekerjaan guru BK dalam menangani, membina, dan memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib akan lebih cepat dan tepat sasaran. Karena untuk memberikan pembinaan sanksi kepada siswa yang melanggar maka guru BK harus mencatat terlebih dahulu ke dalam sebuah buku besar kemudian menghitung nilai poin pelanggaran setiap siswa. Setelah nilai poin pelanggaran diketahui, maka guru BK baru dapat memberikan tindakan kepada siswa yang melanggar dan memberikan sanksi sesuai dengan nilai poin pelanggarannya mulai dari diberikan peringatan oleh wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK), membuat surat perjanjian yang dibubuhi tanda tangan diatas materai sampai pada tingkat yang paling tinggi dengan bobot atau nilai poin pelanggaran paling besar yaitu dikembalikan kepada orang tua atau wali.

    4. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Padeli, dkk dalam Jurnal CCIT, Vol. 8 No. 3 (2015)[29] yang berjudul “BUILDING CONTROL SYSTEM TARGET NILAI IPK DENGAN METODE FORWARD CHAINING” mengatakan penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi sistem kontrol dengan menggunakan sistem pakar (Expert System) sebagai alat bantu dalam pencapaian target nilai. Pada aplikasi tersebut system dapat menunjukan mata kuliah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target mahasiswa pada tiap semester. Sistem ini dapat menunjukkan secara otomatis mata kuliah dari jumlah matakuliah dan semester yang sudah diselesaikan yang menjadi penyebab tidak tercapainya target nilai meskipun sudah dinyatakan lulus secara akademik.

    5. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Indri Handayani, dkk dalam Technomedia Journal, Vol 2 No 1 (2017) [30] yang berjudul “PENERAPAN RINFO FORM SEBAGAI MEDIA PENGUMPULAN DATA HASIL KINERJA DOSEN ILEARNING” mengatakan tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah pengumpulan data hasil kinerja dosen karena sistem kuesioner sebelumnya masih menggunakan Sistem yang manual. karena Kuisioner secara manual membutuhkan waktu yang lama dari cara pembuatan, pencetakkan, penyebaran, dan penginputan hasil Form Kuesioner tersebut. Karena saat Form Kuesioner telah diisi oleh mahasiswa, Petugas akan memberikan hasil Form Kuesioner kepada RPU dan RPU akan menginput satu persatu Form Kuisioner dengan menggunakan Microsoft Exel, hal itu dapat memungkinkan terjadinya Human Error. Berdasarkan kekurangan diatas maka Perguruan Tinggi Raharja mengubah kuesioner dosen manual dengan Rinfo Form, Rinfo Form merupakan sistem yang berguna untuk membuat form online, form pembayaran, dan juga form voting secara online. Dan yang sangat penting Rinfo Form ini sudah SSO (single sign on) dengan Google dengan begitu mahasiswa lebih mudah untuk mengisi Kuesioner secara online.

    6. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Sudaryono, dkk dalam Technomedia Journal, Vol. 3 No. 1 (2018) [31] yang berjudul “PENILAIAN PEMBIMBING SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI MAHASISWA SIDANG PADA PESSTA+ DI PERGURUAN TINGGI” mengatakan tujuan penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi mahasiswa sebagai media untuk memenuhi poin penilaian sidang Skripsi. Penilaian Pembimbing sangatlah penting untuk memudahkan dosen dalam memberikan penilaian pembimbing yang ditujukan kepada mahasiswa. Namun, pada sistem penilaian pembimbing saat ini memiliki permasalahan yaitu masih menggunakan jaringan lokal yang hanya dapat diakses saat berada kampus. Dari permasalahan itu maka perlu adanya pengembangan pada penilaian pembimbing agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses dimana saja secara online. Pada pengembangan sistem penilaian pembimbing ini menggunakan metode analisis swot dan elisitasi. Dan menggunakan salah satu Framework PHP yaitu Yii Framework.

    7. Penelitian ini dilakukan dilakukan Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Neng Enay (2017)[32], dengan judul “Optimalisasi Dashboard pada Sistem Penilaian Sebagai Media Informasi di Perguruan Tinggi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan dashboard sebagai media penyampaian informasi nilai ujian mahasiswa dalam mengakses informasi nilai tertinggi dan terendah pada sistem penilaian. 

    8. Penelitian ini dilakukan dilakukan oleh Asep, Azizah, dan Andri (2015)[33], dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini merancang dan membuat sistem informasi yang bertujuan membantu mengurai antrian agar tidak panjang pada saat melakukan pembayaran di LKM.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Elliott Kerry, 2015[34] “Teacher Performance Appraisal: More about Performance or Development?”, Australian Journal of Teacher Education, Vol. 40, Issue 9. Given that “teacher appraisal can be a key lever for increasing the focus on teaching quality” (OECD, 2013b, p.9) and that many reforms in the past have failed (Kleinhenz & Ingvarson, 2004), an understanding of the various aspects of successful performance appraisal is essential. This paper discusses some of the key research connected with teacher performance appraisal, including aspects and outcomes and points to the need for a better understanding of how they are connected to bigger ideas. Highlighting the importance of an enhanced understanding of performance appraisal as a discursive approach to building teaching quality, this paper identifies elements that need further research if we are to grasp the implications of performance appraisal.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Cravens Karen S dkk, 2015 [35]  “ “Workplace Culture Mediates Performance Appraisal Effectiveness and Employee Outcomes: A Study in a Retail Setting”,”, Journal of Management Accounting Research, Fall 2015, Vol. 27, No. 2, pp. 1-34. Performance measures have long played a central role in motivating employees to help achieve organizational objectives. However, previous research regarding the effectiveness of performance measures and the performance appraisal process does not provide consistent recommendations for improvement. Using a large sample of sales associates from a national retailer, our results indicate that workplace culture mediates the relationship between the effectiveness of the performance appraisal process and job satisfaction, employee retention, and self-reported performance.

  5. BAB III

    PEMBAHASAN DAN HASIL

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

         Pada tahun 1991 Yayasan Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah dipimpin oleh KH. Acep Abdul Syukur, lalu setelah digantikan kepemimpinannya oleh Bpk. HM Djaelani HD nama yayasan juga berganti menjadi Yayasan Islam Asy-Syukriyyah dan membuka jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan nama SMA Islam Asy-Syukriyyah sesuai keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nomor: 231/1.02/Kep/E.91 tentang pemberian izin kepada Yayasan Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah.

        Yayasan Islam Asy-Syukriyyah mencanangkan tahun 2003 sebagai tahun peningkatan mutu pendidikan berbasis IT. Begitu juga kebijakan pendidikan pemerintah di tahun 2013, diantaranya memberlakukan, menyalurkan dana RBOS/BOS SMA, dan sekaligus menghapus program RSBI secara nasional. Tahun 2013 dicanangkan sebagai tahun kebangkitan teknologi Asia. Atas dasar inilah maka SMA Islam Asy-Syukriyyah menjadikan tahun 2013 sebagai momentum menuju sekolah favorit sekaligus ideal.

         Maka dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala, pada hari Sabtu, 23 Februari 2013 Yayasan Islam Asy-Syukriyyah meluncurkan SMAIT Laboratorium dan Multimedia Asy-Syukriyyah yang diresmikan oleh Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu(JSIT) Indonesia Drs.Sukro Muhab,M.Si dan terdaftar sebagai anggota ke-128 JSIT Indonesia. Ada tiga keunggulan yang ingin dikembangkan sebagai wujud komitmen peningkatan mutu pendidikan menuju sekolah favorit sekaligus ideal, yaitu Unggul dalam karakter keislaman, unggul dalam karakter kebangsaan, dan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

         Selama kurun waktu dua dekade telah tercatat sebanyak empat Kepala Sekolah yang turut menumbuh kembangkan SMA Islam Asy-Syukriyysh agar tetap eksis menjadi SMA Islam terkemuka di Kota Tangerang, para pemimpin di SMA Islam Asy-Syukriyyah sejak masa persiapan sampai dengan SMAIT Asy-Syukriyyah 2013 yaitu:

    1. Bapak Drs. H. Marzuki, HS (1991-2003)

    2. Bapak Drs. Jamaluddin (2004-2005)

    3. Bapak Mohamad Dace, M.Pd. (2005-2010)

    4. Bapak Dita, S.Pd., MM. (2011-2018)

    5. Hj. Mairatu Sisriyeni, S.Pd (2018 s.d sekarang)

    Visi dan Misi

    Visi

    “Sekolah berbasis “CHARACTER” dalam mewujudkan mewujudkan cerdas komprehensif.”


    Misi

    “Mewujudkan jiwa “CHARACTER” sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan terpadu berkesinambungan.”

    “CHARACTER” yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    • Commited to be center of excellence (komitmen menjadi pusat keunggulan)

    • Harmonizing nationalism with Islamic universary (memadukan nasionalisme dan universal Islam)

    • Attitude and behavior reflecting religious morality (sikap dan perilaku refleksi moral Islam)

    • Realistically and visibility school program (program sekolah yang realistis dan visible)

    • Accountable and professional school based management (sekolah berbasis manajemen yang bertanggung jawab dan professional)

    • Cultural of social awareness and community service (kesadaran sosial kultural dan pelayanan)

    • TeamWork is the key to success school program (team work adalah kunci keberhasilan program sekolah)

    • Effort to get continuous improvement (berusaha memberikan perbaikan berkelanjutan)

    • Responsive to technological changes (responsive dengan perubahan teknologi)

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi


    Tugas dan Tanggung Jawab

     Berikut adalah tugas dan wewenang pada bagian-bagian yang ada di SMAIT Asy-Syukriyyah yaitu:

    1. Kepala Sekolah

    1. Menjaga terlaksananya Pedoman Mutu Sekolah.

    2. Menetapkan Program Kerja Sekolah.

    3. Mengangkat dan menetapkan personal dalam struktur organisasi.

    4. Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan dan pencapaian program kerja sekolah.

    5. Melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap tenaga pendidik dan proses pendidikan.

    6. Melakukan kerjasama dengan pihak luar.

    7. Melegalisasi dokumen dalam organisasi.

    1. Bendahara

    1. Mencatat arus transaksi keuangan sekolah.

    2. Mendayagunakan uang uang rutin sesuai dengan kepentingan sekolah.

    3. Menyampaikan pertanggung jawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya.

    1. Tata Usaha (TU)

    1.  Membuat Program Tata Usaha

    2.  Membuat perencanaan administrasi dan anggaran yang diperlukan

    3.  Melakukan evaluasi kegiatan dan absensi Tata Usaha

    4.  Bekerja sama dengan Kepala sekolah dalam pengembangan sekolah.

    1. Wakil Kepala Bidang Kurikulum

    1. Menyusun program dan jadwal kegiatan belajar mengajar.

    2. Menyusun penilaian pengajaran.

    3. Memantau pelaksanaan pembelajaran

    1. Wakabid Kepegawaian SARPRAS

    1. Melakukan koordinasi dalam penginventarisan semua sarana yang ada.

    2. Mendata perlengkapan yang digunakan dan yang dipinjam.

    3. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan barang inventaris.

    4. Memberi label pada barang inventaris.

    1. Wakabid Kesiswaan

    1. Mengawasi penerapan kedisiplinan di sekolah.

    2. Memberikan sanksi pada siswa yang melanggar kedisiplinan.

    3. Memberikan saran dan masukan untuk perbaikan kedisiplinan di sekolah.

    4. Melakukan koordinasi dalam Penerimaan Siswa Baru.

    5. Melakukan koordinasi dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa(MOS).

    1. Guru Kelas

    1. Memberikan arahan dan motivasi kepada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar di sekolah.

    2. Memantau dan memberikan arahan pada siswa untuk menjaga tata krama , sopan santun, dan mematuhi peraturan sekolah.

    3. Membimbing siswa untuk mengikuti seluruh kegiatan disekolah dengan baik.

    4. Menangani dan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajar disekolah.


    1. Guru Mata Pelajaran

    1. Membuat buku program tahunan.

    2. Melaksanakan kegiatan belajar dengan baik.

    3. Membuat data nilai.

    4. Mengiumpulkan arsip nilai pada bidang kurikulum.

    1. Peserta Didik

    1. Mengikuti kegiatan belajar disekolah dengan baik

    2. Mematuhi tata tertib sekolah

    3. Menghormati dewan guru dan jajarannya.

    Tata Laksana Sistem Berjalan

        Pada penelitian ini digunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML dengan tujuan menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan.


    Prosedur Sistem Berjalan

    Setelah dilakukan penelitian, sistem yang berjalan dalam hal pengabsenan jadwal mengajar guru pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAH terdiri dari beberapa prosedur, diantaranya :

    1. Guru datang kemudian masuk ruangan kelas melewati petugas piket.

    2. Petugas piket akan menghubungi  jika guru belum datang di ruang kelas.

    3. Sekretaris kelas memberikan agenda kelas disi oleh guru.

    4. Di dalam agenda kelas guru mengisi data jam masuk, tugas yang di berikan dan absen kelas.

    5. Guru memberikan kembali agenda kelas ke Sekretaris kelas setelah pelajaran selesai.

    6. Setelah satu bulan petugas piket akan mengumpulkan agenda kelas dari tiap-tiap kelas untuk di berikan ke Bagian Kurikulum

    7. Bagian Kurikulum membuat laporan dari agenda kelas.

    1. Analisa Prosedur Sistem Berjalan

    1. Usecase Diagram










    Gambar 3.2Use case Diagram Sistem yang Berjalan

    Pada gambar 3.2 Use case Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat :

    1. 4 aktor yaitu Bagian Kurikulum, Petugas piket, Sekretaris Kelas, Guru

    2. 9 Use case


    1. Activity Diagram











    Gambar 3.3Activity Diagram Sistem yang Berjalan 

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram, terdapat :

    1. 4 swimline yaiut (Guru, Petugas piket, Sekretaris Kelas, Bagian Kurikulum)

    2. 1 initial node

    3. 1 final node

    4. 7 action


    1. Sequence Diagram






    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4, diatas terdapat :

    1. 4 Aktor, yang terdiri dari Guru, Petugas piket, Sekretaris Kelas, Bagian Kurikulum.

    2. 5 Lifeline, yamg terdiri dari absen kehadiran, masuk ruangan kelas, agenda kelas, mengembalikan buku agenda kelas, laporan.

    3. 10 Message Lifeline, yang merupakan urutan dari kedatangan guru hingga pembuatan laporan dari agenda kelas.

    Metode Analisis Berjalan

    Metode Analisis PIECES

        Metode analisis PIECES  dipilih peneliti untuk memudahkan menemukan permasalahan dan memecahkan permasalahan yang ada pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAH yang kemudian dirangkum dan di masukan kedalam masing-masing kategori PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).







    Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Nama Masukan  : Mengumpulkan Agenda kelas

      Fungsi: Membuat laporan 

    Sumber: Setiap kelas

    Media: Kertas

    Frekuensi: Setiap Bulan

    Keterangan    : Berisi kehadiran, paraf dan ringkasan materi yang  diajarkan guru.


    Analisa Proses

    Nama Modul: Pembuatan Laporan dari Agenda kelas

    Fungsi: Melihar kinerja guru dalam ketepatan kehadiran di   setiap mata pelajaran serta hasil pelajaran yang terima murid

    Media: Komputer dan Kertas

    Ringkasan Proses : Agenda kelas yang sudah didapat oleh Bagian kurikulum kemudian dikelola menjadi sebuah Laporan


    Analisa Keluaran

    Nama Keluaran   : Laporan Agenda kelas

    Fungsi: Sebagai bentuk laporan kinerja guru 

    Media: Komputer dan Kertas

    Distribusi: Bagian Kurikulum

    Keterangan: Laporan yang telah di berikan kepada kepala sekolah sebagai bentuk pertimbangan untuk evaluasi kinerja guru.


    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor: Processor intel(R)Pentium® CPU G2020 2.90GH

    2. Monitor:19”

    3. Mouse: Logitech

    4. Keyboard:Logitech

    5. RAM: 2GB

    6. Hardware: 500 GB

    7. Printer: Printer Epson M129H

    Spesifikasi Software

    1. Office 2007

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai berikut :

    1. Pengguanaan Buku Agenda kelas kurang efektif karena Sekretaris kelas harus membawa buku setiap ke sekolah, jika Sekretaris kelas tidak hadir maka data jurnal pada hari itu tidak ada.

    2. Pembuatan Laporan dari buku jurnal membutuhkan waktu yang lama karena dari petugas piket harus mengumpulkan terlebih dahulu semua agenda kelas yang ada pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAH.

    3. Pembuatan Laporan dari bagian Kurikulum kurang efisien karena harus mengetik ulang data dari buku jurnal untuk mendapatkan laporan berupa Softcopy.

    1. Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Merancang sebuah sistem aplikasi absensi jadwal mengajar guru yang dapat diakses oleh setiap siswa di kelas sehingga pendataan tidak bergantung pada kehadiran siswa.

    2. Sistem Aplikasi absensi jadwal mengajar guru memudahkan petugas piket karena sudah termonitoring lewat database.

    3. Pembuatan laporan lebih efisien karena data sudah terinput online.

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN HASIL

    Kesimpulan

    Berdasarkanhasildarianalisa dan penelitian yang telahdilakukanmengenai ”AplikasiSistemAbsensi Guru BerdasarkanJadwalMengajar Kelas untukPeningkatanKedisiplinan pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAH”, makapenelitidapatmenyimpulkanbeberapahalsebagaiberikutini:

    1. Sistempenyusunan Agenda kelas pada SMAIT ASY-SYUKRIYYAHmasih manual denganbantuan Microsoft Office atau semi komputerisasi.
    2. Proses laporandari Agenda kelas yang masihmengumpulkanbuku agenda dariseluruhkelas dan melakukanpengetikandaribukutersebutmerupakan proses yang sangattidakefisien.
    3. Untukmerancangsebuahsistemlaporandari agenda kelas agar lebihefisiendibutuhkananalisis data dan beberapa basis data untukmerekaminformasisebagaipengganticatatan manual.
    4. Sistem yang di usulkanbisamenghasilkanlaporan yang bisamemonitoringabsensi guru berdasarkanjadwalmengajar di kelas.

    Saran

    Berdasarkanhasilpenelitian dan Analisa penulismengajukanbeberapa saran yang dapatdimasukanuntukmeningkatkankualitassistem, yaitusebagaiberikut:

    1. Perlunyapengembangan agar absen guru sudahterintegrasidenganbuku agenda kelas.
    2. Perludiadakan Mata pelajaransudahterintegrasidengan guru.
    3. Perludiakanpengembangasistem agar keamananlebih optimal.

    Demikian, saran yang penulisbisasampaikan agar sekiranyaperusahaanbisamewujudkanbeberapapoin yang baik demi kelancaran dan peningkatan service yang di berikan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Maulana Agung P, Welly