TA1622395282

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
NAMA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua
       
Rektor


Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I)
       
NIP :006095
       
NIP : 08162
       
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Rosdiana, S.Kom,M.Kom)
   
( Dedeh Supriyanti, S.Kom,M.T.I)
NID : 03035
   
NID : 08162

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir (Disesuaikan) yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik dilingkungan Universitas Raharja maupun Universitas lain. Serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Silvia Permatasari
NIM. 1622395282

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perpustakaan merupakan salah satu wadah tempat penyimpanan kumpulan buku-buku dari berbagai macam kategori buku. Selain tempat penyimpanan buku, perpustakaan juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu oleh setiap institusi pendidikan. Untuk membangun perpustakaan yang baik maka diperlukan sebuah sistem pelayanan yang terkomputerisasi. Salah satunya adalah Perpustakaan umum Kota Tangerang, sistem informasi perpustakaan umum Kota Tangerang sudah memiliki website tersendiri, namun sistem tersebut masih memiliki beberapa kendala diantaranya, pada proses input data anggota baru, petugas masih harus menginput secara manual No Anggota, hal tersebut menyebabkan banyaknya data yang sama, pengunjung masih menggunakan cara yang manual pada saat proses pencarian buku dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan menciptakan suatu sistem yang terkomputerisasi yang bisa digunakan oleh petugas perpustakaan maupun pengunjung perpustakaan dengan mudah. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Informance, Economy, Control, Efficiency, Service). Untuk perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language). Konsep perancangan menggunakan MVC (Model View Controller). Framework rancagan yang digunakan ialah Bootstrap dan CI, sedangkan bahasa pemrogramannya menggunakan PHP HTML CSS dan Javascript. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan ini diharapkan dapat memudahkan kinerja petugas dalam melayani pengunjung perpustakaan.

Kata Kunci : Perpustakaan, Pelayanan, Komputerisasi.


ABSTRACT

The library is a container for storing a collection of books from various book categories. In addition to storing books, the library is also used as a place to study by every educational institution. To build a good library, we need a computerized service system. One of them is the Tangerang City public library, the Tangerang City public library information system already has its own website, but the system still has several obstacles including, in the process of inputting new member data, officers still have to manually input Member No, this causes a large amount of data the same, visitors still use the manual method when searching for books and so on. This research aims to create a computerized system that can be used by librarians and library visitors easily. In this study the researchers used the PIECES method (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service). For designing the model using UML (Unified Modeling Language). The design concept uses MVC (Model View Controller). The design framework used is Bootstrap and CI, while the programming language uses PHP HTML CSS and Javascript. With this library information system it is expected to facilitate the performance of officers in serving library visitors.

Keywords: Savings and loan, Monitoring, Loans




KATA PENGANTAR


Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan jalan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya..

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Komputerisasi Akuntansi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan ssuai yang di harapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja

  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.TI. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Juga sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

  5. Ibu Rosdiana,S.Kom,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Kepada kedua Orang Tua, Dafa dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungannya, baik moril, materil maupun doa.

  7. Kepada Bu Nani sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi besar dalam lancarnya proses penelitian Tugas Akhir ini.

  8. Untuk Kinara sebagai penyemangat kepada penulis dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini.

  9. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Universitas Raharja yang telah memberikan arahan, masukan dan semangat serta Doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2020
Silvia Permatasari
NIM. 1622393853

Daftar isi



DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa Pieces

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

  6. Tabel 3.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan yang Diusulkan

  7. Tabel 3.7 Tabel Buku

  8. Tabel 3.8 Tabel Anggota

  9. Tabel 3.9 Tabel Buku Tamu

  10. Tabel 3.10 Tabel Donatur

  11. Tabel 3.11 Tabel Kecamatan

  12. Tabel 3.12 Tabel Kelurahan

  13. Tabel 3.13 Tabel Loker

  14. Tabel 3.14 Tabel Penerbit

  15. Tabel 3.15 Tabel Pengarang

  16. Tabel 3.16 Tabel Rak

  17. Tabel 3.17 Tabel Transaksi Pinjam Buku

  18. Tabel 3.18 Tabel Perpanjang Anggota

  19. Tabel 3.19 Tabel Time Schedule

  20. Tabel 3.20 Tabel Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penerimaan Buku

  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.4 Use case Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  5. Gambar 3.5 Use case Diagram Peminjaman Buku

  6. Gambar 3.6 Use Case Diagram Pengembalian Buku

  7. Gambar 3.7 Use Case Diagram Pembuatan Laporan

  8. Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Buku

  9. Gambar 3.9 Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan

  10. Gambar 3.10 Activity Diagram Pendafataran Calon Anggota

  11. Gambar 3.11 Activity Diagram Peminjaman Buku

  12. Gambar 3.12 Activity Diagram Pengembalian Buku

  13. Gambar 3.13 Activity Diagram Pembuatan Laporan

  14. Gambar 3.14 Sequence Diagram Penerimaan Buku

  15. Gambar 3.15 Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan

  16. Gambar 3.16 Sequence Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  17. Gambar 3.17 Sequence Diagram Peminjaman Buku

  18. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pengembalian Buku

  19. Gambar 3.19 Sequence Diagram Pembuatan Laporan

  20. Gambar 3.20 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

  21. Gambar 3.21 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan untuk Petugas

  22. Gambar 3.22 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Pengunjung

  23. Gambar 3.23 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Anggota

  24. Gambar 3.24 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Donatur

  25. Gambar 3.25 Sequece DiagramSistem yang Diusulkan

  26. Gambar 3.26 Class Diagram

  27. Gambar 3.27 Tampilan Prototype Login

  28. Gambar 3.28 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu

  29. Gambar 3.29 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu Untuk Anggota

  30. Gambar 3.30 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu Untuk Non Anggota

  31. Gambar 3.31 Tampilan Prototype Menu Transaksi Pinjam Buku

  32. Gambar 3.32 Tampilan Prototype Menu Transaksi Pengembalian Buku

  33. Gambar 3.33 Tampilan Prototype Laporan

  34. Gambar 3.34 Tampilan Prototype Cetak Anggota

  35. Gambar 3.35 Tampilan Menu Login

  36. Gambar 3.36 Tampilan Menu Dashboard

  37. Gambar 3.37 Tampilan Menu Buku Tamu

  38. Gambar 3.38 Tampilan Menu Anggota

  39. Gambar 3.39 Tampilan Menu Donatur

  40. Gambar 3.40 Tampilan Menu Buku

  41. Gambar 3.41 Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

  42. Gambar 3.42 Tampilan Pengujian Menu Login

  43. Gambar 3.43 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Mengosongkan Username dan Password

  44. Gambar 3.44 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Salah Input Usernme dan Password

  45. Gambar 3.45 Tampilan Pengujian Menu Donatur

  46. Gambar 3.46 Tampilan Pengujian Menu Donatur Jika Tidak Memilih No Anggota

  47. Gambar 3.47 Tampilan Pengujian Menu Buku

  48. Gambar 3.48 Tampilan Pengujian Menu Buku Jika Mengosongkan Salah Satu Field

  49. Gambar 3.49 Tampilan Pengujian Menu Transaki Pinjam Buku

  50. Gambar 3.50 Tampilan Pengujian Menu Transaksi Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Sequence Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi mempunyai tempat yang penting bagi kemajuan ilmu pendidikan. Sistem informasi dalam dunia pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai wadah untuk mendapatkan informasi dengan mudahnya. Hal tersebut mengharuskan setiap sekolah salah satunya perpustakaan maupun instansi pemerintahan harus memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan instansi tersebut.

Dengan penggunaan sistem informasi yang optimal, maka sekolah atau perpustakaan tersebut dapat memudahkan petugas perpustakaan maupun pengunjung perpustakaan tersebut dalam melakukan pekerjaanya dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Hal inilah yang membuat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daeerah Kota Tangerang ingin membuat sistem informasi yang terkomputerisasi dengan baik.

Pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang masalah yang dihadapi ialah pada saat input No Anggota masih diinput secara manual sehingga masih sering terjadi data yang sama. Pada saat proses peminjaman dan pengembalian buku masih menggunakan pencatatan manual kedalam Buku Besar. Pada saat pengunjung mencari buku, proses pencarian buku masih manual dan belum di kategorikan berdasarkan rak/kategori buku tersebut.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Dari adanya permasalahan yang terjadi pada saat input data serta pada saat proses pencarian buku, maka dengan ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses sistem informasi perpustakaan yang berjalan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang saat ini?
  2. Apakah sistem informasi perpustakaan yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang?


Ruang Lingkup

Berdasarkan survei terhadap permasalahan yang sedang terjadi agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang di teliti. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam laporan ini yaitu:

  1. Pendaftaran anggota
  2. Peminjaman buku yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
  3. Pengembalian buku secara utuh tidak adanya kehilangan atau kerusakan pada buku, dan tepat waktu sesuai tanggal yang di tentukan, menggunakan notifikasi e-mail.
  4. Proses input data buku.
  5. Proses pencarian buku dengan filtrasi melalui judul buku, penerbit buku, dan jenis buku sesuai dengan letak buku yang telah ditentukan.
  6. Proses output pembuatan laporan anggota, laporan buku, laporan peminjaman dan pengembalian buku.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini ialah:

  1. Untuk mengetahui sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan saat ini pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.
  2. Menghasilkan sistem informasi perpustakaan yang terkomputerisasi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang
  3. Untuk memudahkan masyarakat dalam mencari buku yang ingin dipinjam.
  4. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di Universitas Raharja.
  5. Sebagai syarat kelulusan Tugas Akhir.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini terdapat beberapa manfaat, yaitu:

  1. Terciptanya sistem informasi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang yang efektif dan efisien.
  2. Terciptanya sistem informasi perpustakaan yang memudahkan petugas pada saat menginput data serta membuat laporan.
  3. Memberikan solusi dari permasalahan pada sistem yang sedang berjalan.
  4. Memberikan pengalaman dan memperluas wawassan mahasiswa serta memberikan kesempatn bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk memecahkan suatu permasalahan, dalam membuat laporan Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan ialah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation).
  2. Penulis mengumpulkan data secara langsung pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang bersangkutan pada sistem informasi perpustakaan.

  3. Metode Wawancara (Interview).
  4. Wawancara dilakukan langsung untuk menggali informasi yang berkaitan langsung pada sistem informasi perpustakaan, proses wawancara dilakukan kepada petugas perpustakaan yaitu Sekertaris Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka
  6. Selain melakukan observasi dan melakukan sesi tanya jawab atau wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka, yaitu melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data yang lebih akurat dengan mengumpulkan data secara teoritis yang bersumber dari buku, jurnal, internet, majalah, dan lain sebagainya. Metode ini dapat mempermudah penulis dalam pembuatan laporan Tugas Akhir.

Metode Analisa Sistem

Selanjutnya data yang telah diperoleh pada saat melakukan observasi dan wawancara dikumpulkan serta di analisis meggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). dimana dalam menggunakan metode ini, permasalahan dapat diketahui dari berbagai arah, diantaranya, hasil, informasi, ekonomis, pengawasan, efisiensi, pelayanan. Setelah menganilisis dengan metode tersebut, selanjutnya penulis menggambarkan sistem yang berjalan melalui diagram UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram.

Metode Perancangan Sistem

Metode Perancangan Sistem yang digunakan oleh penulis ialah Metode Perancangan terstruktur menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang memudahkan user dalam menggambarkan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram. Untuk memudahkan user dalam perancangan sistem aplikasi menggunakan Elistasi yang dibagi menjadi 3 (Tiga) tahapan, yaitu : Elistasi Tahap I, Elistasi Tahap II, Elistasi Tahap III, dan Final Draft Elistasi.

Metode Pengujian (Testing)

Metode pengujian merupakan tahap akhir sebelum sistem yang telah dibuat diimplementasikan. Metode pengujian ini menggunakan Black Box Testing yaitu pengujian untuk mengetahui fungsi-fungsi perangkat lunak yang telah berjalan sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat memudahkan user untuk mengetahui letak kesalahan pada sistem yang telah dibuat.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis serta pembaca pada laporan Tugas Akhir ini, maka pada laporan ini dibuat terdiri dari beberapa bab, dimana bab tersebut diberikan sebuah gambaran pokok materi yang akan di bahas di setiap babnya, diantaranya  :

BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 penulis diminta untuk menjelaskan materi yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menjelaskan beberapa definisi menurut para ahli berupa kutipan yang bersumber dari berbagai jurnal dan buku. Serta beberapa Literature Review yang searah dengan laporan yang dibuat oleh penulis.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisi tentang sejarah singkat dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, konfigurasi sistem, permasalahan yang dihadapi, sistem yang berjalan, elistasi tahap I, elistasi tahap II, elistasi tahap III, dan final draft elistasi. Serta rancangan sistem yang diusulkan menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem, hingga implementasi program.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis terhadap sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Giandari dkk, Dalam CCIT Journal Vol 12 No 1 (2019:3)[1]Marshall Romney dan JP. Steinbart berpendapat bahwa ; Sistem adalah “Suatu rangkaian yang terdiri dari 2 (dua) atau lebih komponen yang berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub-sub sistem yang kecil mendukung sistem yang lebih besar

Menurut Rafika, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[2]menjelaskan bahwa “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan dari apa yang sistem tersebut inginkan.


Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015:3) [3]Supaya sistem dikatakan sistem yang baik maka memiliki karakteristik yang baik yaitu:

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem

  2. Batasan Sistem9boundary

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijeda dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung. (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem. Suatu sistem menjadi bsgian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015) [4]Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik

  3. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).
  4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)
  6. Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

  7. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem

Tujuan Sistem

Menurut Eko dan Aneu dalam Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika Vol 1, No 1 (2018:13).[5]sistem merupakan suatu alat untuk menghubungkan suatu jaringan kerja dari sekumpulan elmen-elmen yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan.

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan” (2017:9)[6]Selain mempunyai batasan, sistem juga harus mempunyai tujuan. Tujuan sistem merupakan target atau hasil akhir yang sudah dirancang oleh pembuat sistem dimana tujuan ini menjadi titik koordinat komponen-komponen sistem dalam bekerja sehingga tujuan dari sistem tersebut bisa dicapai. Tujuan sistem harus fokus, karena tujuan sistem akan mempengaruhi batasan, komponen sistem dan hubungan kerja dari sistem tersebut.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sistem ialah target yang telah dirancang oleh pembuat sistem untuk menentukan fungsi dari sistem tersebut agar sistem yang dibuat dapat digunakan dengan baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol 1, No 2 (2015:48).[7]Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Juanda dan Hayatullah dalam jurnal informatka Vol 8, No 2 (2016:43)[8] data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka- angka, huruf-huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, data merupakan kumpulan dari berbagai informasi, data berperan penting terhadap suatu informasi untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk.

Sumber Data

Menurut Sugiyono (2015) [9] menyatakan bahwa terdapat 2(dua) sumber data, antara lain :

  1. Data Primer adalah berupa sumber data yang diberikan langsung kepada pengumpul data.
  2. Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, contohnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi yang akurat sangat dibutuhkan untuk membuat sebuah laporan. Maka, definisi informasi memudahkan kita untuk mengetahui apa itu informasi. Definisi informasi dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Ardoni dalam bukunya yang berjudul “ Teknologi Informasi dan Perpustakaan”(2017:1) [10] Informasi adalah sesuatu yang diinformasikan atau disampaikan. Berawal dari data, informasi dapat menghasilkan pengetahuan baik dalam bentuk nyata maupun abstrak. Informasi dapat datang dan tercetus baik secara sengaja maupun tidak, langsung atau tidak langsung. Informasi juga dapat diterjemahkan atau dialihbentukan menjadi berbagai kode atau lambang untuk kemudian dipindahkan atau ditafsirkan.

Menurut Adetria dan Syahril dalam jurnal Indonesian Journal On Information System Vol.2 No.1 (2017:28)[11]Informasi merupakan hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengembalian keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, segala aktivitas pengambilan keputusan kita juga nenjadi mudah dengan adanya informasi. Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi.

Menurut Achmad Sidiq dkk, dalam jurnal Sisfotek Global Vol 8 No.1 (2018:69).[12]Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan suatu keputusan.

Berdasarkan dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rifma dkk, dalam jurnal ilmiah riset manajemen Vo.8 No.17 (2019:64)[13]Kualitas informasi diartikan sebagai data yang sudah diolah sehingga dapat memberikan makna serta manfaat bagi penerima informasi. Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi diperoleh adalah informasi yang dapat terus memenuhi harapan semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut untuk melaksanakan operasi mereka.

Untuk menghasilkan data yang akurat dalam suatu informasi, maka informasi tersebut haruslah memiliki kualitas yang baik. Untuk membuat kualitas informasi yang baik, maka diperlukan hal-hal berikut:

  1. Relevan (Relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat pada waktunya (Timeliness)

  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalampengambilan keputusan.

  5. Akurat (Accuracy)

  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi

Nilai Informasi

Bagian terpenting dalam nilai informasi adalah saat seseorang menerima informasi, dia dapat membuat keputusan dari informasi yang diterima. Apabila dia tidak membuat keputusan, maka informasi tersebut tidak relevan untuk melakukan tidakan selanjutnya. Untuk menentukan nilai informasi, harus mimiliki beberapa hal diantaranya:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility) Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

Mutu Informasi

Menurut Arief dkk, dalam penelitiannya Vol 7. No 1 (2018:184)[14]Informasi merupakan cara menambahkan pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Maka kualitas informasi 3 hal seperti yang dikemukakan oleh Jogiyanto, yaitu sebagai berikut:

  1. Informasi harus akurat, Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, sebab dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.

  2. Informasi harus relevan, informasi harus memiliki manfaat bagi pemakainya dan relevansi informasi bagi setiap orang akan berbeda.

  3. Informasi harus tepat pada waktunya, perlu dipahami, mahalnya informasi dikarenakan harus cepatnya didapat sehingga diperlukan teknologi informasi untuk mengolah dan mengirimkannya.Informasi yang dikirim atau diterima tidak boleh terlambat diterima si penerima, sebab informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Apalagi jika informasi tersebut merupakan dasar untuk dijadikan dalam pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat maka berakibat fatal bagi suatu organisasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dalam jurnalnya Achmad Sidiq dkk, Vol 9 No.1 (2019:7)[15]Permana mengungkapkan bahwa “Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi

Menurut Ida Nuraida dalam buku karya muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[16]sistem informasi merupakan prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang akan dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Menurut Sutrisno dan Rohmawati dalam CERITA Journal Vol. 4 No.2 (2018:131)[17]Definisi sistem informasi sebagai perangkat untuk menyajikan informasi agar bermanfaat bagi penerimanya dengan berbagai cara.Tujuan adanya sistem informasi adalah untuk memberi informasi dalam pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian. Sistem informasi dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari berbagai komponen dan juga data yang telah diolah menjadi satu kesatuan, untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.

Siklus Sistem Informasi

Menurut Geovanne Farell dkk, dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Vol. 11 No.2 (2018:56)[18],Siklus Informasi adalah Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, di proses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutkan dengan istilah siklus pengolahan data (Data processing cycles).

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Santoso yang dikutip oleh Sugeng Santoso dkk, dalam jurnal CCIT Vol 5 No 2 ISSN 2461-1409 (2019:166)[19].Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setalah melakukan analisis sistem,pendefinisian kebutuhan-Kebutuhan sistem yang akan dibangun ,dan persiapan untuk merancang bangun implemantasi sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang di gambarkan oleh grafik atau diagram.

Menurut Ruli Supriati, Agus Salim Saputra, dkk Vol 4 No 1 (2018): SENSI Journal[20].dalam jurnal berjudul “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada Pt Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. “Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulka bahwa Perancangan sistem dibuat sebagai proses penggambaran sistem yang ingin dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mengambil keputusan.

Tujuan Perancangan

Menurut Dadang Haryanto dan Toto dalam Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 6 No. 1 (2019:33).[21]Adapun secara umum beberapa tujuan dalam perancangan sistem yaitu:

  1. Kegunaan Sistem harus menghasilkan yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen.

  2. Ekonomis Agar elemen-elemen sistem mempunyai nilai manfaat yang lebih besar dari biaya.

  3. Keandalan Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem beroprasi secara efektif.

  4. Pelayanan kangganan Sistem harus memberiakan pelayanan yang baik kepada pihak yang memerlukan.

  5. Kapasitas Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak.

  6. Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasi dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  7. Fleksibilitas Sistem harus fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingannya

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Gita Triswardani dan Nelly Astuti Hasibuan dalam jurnal Media Informatika Budidarma. Vol. 2 No. 2 (2018:36)[22].Analisa sistem merupakan suatu tahapan untuk membantu memahami sesuatu yang dibutuhkan sistem dan mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada untuk kemudian dilakukannya solusi penyelesaian yang didasarkan pada kebutuhan pengguna sistem agar tercipta sebuah sistem yang berguna bagi pengguna. Sehingga nantinya dapat membantu didalam proses perancangan model suatu sistem yang akan diimplementasikan.

Menurut Hari Purwanto dalam jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma Vol 4 No 1 (2017:69)[23].Analisa sistem adalah usaha untuk memandang keseluruhan persoalan dalam konteks, meneliti secara sistematis sasaran-sasaran sistem dan kriteria untuk efektifitas sistem. Juga untuk menilai pilihan-pilihan dalam hal efektifitas dan biaya.

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dijelaskan bahwa, analisa sistem merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum membuat sebuah sistem, analisa sistem dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif dan efesien sistem yang akan dibangun.


Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternative pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai.

  2. menyatukan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. memilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari anallisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai

Teori Khusus

Konsep Dasar Perpustakaan

Definisi Perpustakaan

Menurut Drs. Hartono, S.S, M.Hum dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan konsep, teori, dan implementasi”[24],pengertian perpustakaan berasal dari kata ”library” dalam bahasa inggris yang artinya perpustakaan, yang berasal dari kata dasar “libri” yang artinya pustaka, buku, atau kitab. Pengertian perpustakaan terus mengalami perkembangan bentuk dan jenis koleksinya. Perubahan perpustakaan tersebut ssesuai dengan perubahan zaman dan teknologi bentuk perpustakaan sebelumnya berupa media kertas kini berubah sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan manusia yang direkam dan dimanfaatkan dalam berbagai bentuk media komunikasi, baik media tulisan, rekaman, maupun elektronika.

Menurut Nugroho dalam Jurnal Media Pustakawan, Vol 28 No 4 (2018:5)[25]Perpustakaan umum Sering disebut sebagai perpustakaan masyarakat, perpustakaan umum diharuskan siap sedia memberikan layanan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat. diIndonesia, pada umumnya perpustakaan umum dikelola oleh pemerintah, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun desa. Perpustakaan umum memiliki tugas yang lebih luas dibandingkan perpustakaan perguruan tinggi maupun perpustakaan khusus, sehingga mereka harus mengembangkan koleksi secara lebih luas dan universal. Selain itu, ditinjau dari aspek penggunanya, perpustakaan umum diwajibkan melayani seluruh anggota masyarakat tanpa pembatasan tertentu, seperti latar belakang, agama, kelas sosial maupun suku.

Berdasarkan definisi perpustakaan diatas, dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan merupakan salah satu media atau wadah bagi masyarakat, pelajar, maupun mahasiswa untuk mencari berbagai sumber literature baik berupa buku, majalah, katalog, dan lainnya.

Jenis-Jenis Perpustakaan

Menurut Akik Hidayat & Amalyah Nurhasanah dalam jurnal Manajemen Informatika Vol 6 No 1 (2019:4)[26],Jenis – jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi :

  1. Perpustakaan Digital

  2. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, selanjutnya disebut Perpustakaan Nasional,

  3. Perpustakaan Provinsi

  4. Perpustakaan Kabupaten/Kota

  5. Perpustakaan Umum : Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan umum terbagi atas :

    1. Perpustakaan Umum Kecamatan,

    2. Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan

  6. Perpustakaan Khusus

  7. Perpustakaan lembaga Pendidikan

  8. Perpustakaan Lembaga Keagamaan

  9. Perpustakaan Pribadi

Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan memiliki fungsi umum yaitu:

  1. fungsi deduktif mencakup semua segala fasilitas dan sarana perpustakaan, terutama koleksi yang dikelolanya, banyak membantu masyarakat untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan.

  2. fungsi Informatif, fungsi ini sangat berhubungan erat dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Bahan-bahan perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan berupa buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan buku, seperti majalah, bulletin, surat kabar, pamphlet, guntingan artikel, peta, bahan-bahan yang dilengkapi audio visual seperti compact disc, slide projector, televise, dan lain sebagainya.

  3. fungsi rekreasi, Perpustakaan berfungsi sebagai saran yang menyediakan bahan-bahan pustaka yang mengandung unsur hiburan yang sehat.

  4. fungsi penelitian, Koleksi Perpustakaan dapat dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Dengan adanya fasilitas yang lengkap dalam perpustakaan diharapkan siswa dan guru dapat melakukan riset yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang dibutuhkan.

  5. fungsi tanggung jawab administrative, Untuk melatih dan mendidik siswa untuk bertanggung jawab pada saat peminjaman buku, juga untuk melatih dan membiasakan mereka bertindak secara administratif.

Konsep Dasar Pustakawan

Definisi Pustakawan

Menurut Lasa Hs yang dikutip oleh Atin Istiarni dan Triningsih dalam bukunya yang berjudul “Jejak Pena Pustakawan” (2018:38)[27],Pustakawan adalah seseorang yang memiliki keahlian dan keterampilan dibidang ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan formaal maupun non formal dan memiliki sikap pengembangan diri, mau menerima dan melaksanakan dan memberikan hal-hal baru dengan jalan memeberikan pelayanan profesional kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan UUD 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Menurut Sri Wahyuni dalam jurnal LIBRIA Vol 10 No 2 (2018:2)[28],yang berjudul “Peran Pustakawan Sebagai Agent Of Change Dalam Memberikan Layanan Kepada Pemustaka”.Secara sederhana, pustakawan merupakan salah satu profesi yang ada dalam masyarakat. Pustakawan harus memiliki sikap dan komitmen dalam bekerja berdasarkan standar dan kode etiknya. Tugas pokok pustakawan adalah memberikan layanan kepada pemustaka. Pemustaka berkunjung ke perpustakaan biasanya mencari informasi yang dibutuhkan. Di sini pustakawan dituntut untuk mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dan memberikan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, seorang pustakawan harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai subyek ilmu pengetahuan. Dengan demikian pustakawan sebagai pelayan informasi harus menjadi agent of change. Dalam artian sebagai pustakawan yang profesional ia harus mampu melakukan pengembangan dalam kebudayaan dan pembangunan negara.

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan, seseorang yang menguasai kemampuan dibidang perpustakaan, dan membantu masyarakat dalam mencarikan literature yang diinginkan, serta dapat meningkatkan kegemaran membaca dilingkungan masyarakat.

Konsep Dasar Notifikasi

Definisi Notifikasi

Menurut Arif Winandar yang dikutip oleh Alfin Siddik Amrullah Buton dan Ema Utami dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018 yang berjudul “IMPLEMENTASI “POP UP NOTIFICATION” PADA SISTEM ANTRIAN ONLINE DI KLINIK KESEHATAN BERBASIS WEBSITE & ANDROID” ISSN : 2302-3805 (2018:2)[29],Notification adalah pemberitahuan mengenai informasi atau pengumuman dari pihak tertentu kepada pihak yang dituju yang dilakukan melalui media seperti email, sms, maupun aplikasi chatting (line, whatsapp, bbm, wechat, dan sebagainya). Notifikasi diperlukan ketika informasi yang akan disampaikan kepada pihak terkait tidak memungkinkan untuk diberitahukan secara langsung atau tatap muka.

Menurut Arif Winandar dalam Skripsinya yang berjudul “Penerapan Notifikasi Android Untuk Membantu Penyebaran Informasi Dan Komunikasi Sivitas Universitas Darma Persada”.(2015:7)[30]Notifikasi adalah pemberitahuan mengenai informasi atau pengumuman dari pihak tertentu kepada pihak yang dituju yang dilakukan melalui media seperti email, sms, maupun aplikasi chatting (line, whatsapp, bbm, wechat, dsb). Notifikasi sangat penting bagi penerima informasi, karena dengan notifikasi, informasi tersebut dapat langsung diketahui oleh penerima. Notifikasi diperlukan ketika informasi yang akan disampaikan kepada pihak terkait tidak memungkinkan untuk diberitahukan secara langsung atau tatap muka. Notifikasi memungkinkan keakuratan atau ketepatan informasi yang diberikan.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa notifikasi merupaan sebuah alat untuk memberitahukan informasi kepada penerima, notifikasi dapat dilakukan melalui media email, sms, maupun aplikasi chatting. Tujuan dengan adanya notifikasi ialah sebagai alat reminder suatu kegiatan kepada penerima.

Konsep Dasar Email

Definisi Email

Menurut Lukman Nul Hakim, dkk. Dalam jurnal Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri 2019, yang berjudul “Rancang Bangun Pendeteksi Kebocoran Gas Konsentrasi Amonia (NH3) menggunakan Modul Wifi ESP8266” Vol 5 No 2 ISSN 2085-4218 (2019:104)[31],Notification Email atau Electronic Mail merupakan salah satu sistem penyedia layanan informasi dan komunikasi yang relevan terhadap perkembangan teknologi dengan akses internet. Email dapat digunakan sebagai media notifikasi berupa data penting pada server secara mobile atau perangkat bergerak. Keunggulan email sebagai akses data informasi dan komunikasi yaitu dengan terdapat fitur login di dalamnya, sehingga memungkinkan keamanan data yang dikirim maupun diterima server dapat terjaga. Email juga memungkinkan untuk mempermudah client atau karyawan dalam menyaring informasi pada waktu dan tempat yang berbeda dengan melakukan login ke email yang sudah terhubung ke server.

Menurut N.W Group yang dikutip oleh Siswanto dkk dalam jurnal ELTIKOM Vol 2 No 1(2018:35)[32]yang berjudul “Penerapan Algoritma Kriptografi Tea Dan Base64 Untuk Mengamankan Email” secara sederhana pengertian email adalah format surat dengan cara digital atau dituliskan melalui media komputer atau bisa juga gadget lainnya yang bisa diproses dengan menggunakan media internet .

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa email merupakan salah satu media surat menyurat yag dapat mengirim berupa file seperti dokumen dan gambar, berbasis elektronik yang dapat dilakukan melalui handphone dan komputer.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Maimunah, Padeli, dan Erma dalam jurnal Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (2018:105).[33], Unifed Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafik yang didukung oleh meta-model tunggal yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.

Menurut Bay Haqi dan Heri Satria Setiawan dalam bukunya yang berjudul “Aplikasi Absensi Dosen dengan Java dan Smartphone sebagai Barcode Reader“ (2019:75).[34], Uml merupakan singkatan dariUnifed Modelling Language (UML) yaitu suatu metode pemodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi obbjek. Definisi lain dari UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan, dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, UML merupakan metode perancangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan diagram untuk menggambarkan suatu sistem.

Diagram UML

Menurut Indra dan George dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia)” Vol. 3 Edisi 10 (2017:141).[35], UML dideskripsikan oleh beberapa diagram diantaranya:

  1. Use Case Diagram, digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user). sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

  2. Class Diagram adalah spesifikasi yang akan menghasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untu memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Kelas memiliki tiga area pokok:

    1. Nama (Class Name)

    2. Atribut

    3. Metode (Operation)

  3. Statechart Diagram Menggabungkan semua state (kondisi) yang dimiliki dari suatu objek dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Statechart diagram tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda..

  4. Sequence Diagram Menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunananya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem

  5. Sequence Diagram 5. Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari suatu aktifitas ke aktifitas yang lainnya, atau dari aktifitas ke status. Pembuatan activity diagram pada awal pemodelan proses dapat membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga digunakan untuk menggambarkan interaksi antara beberapa use case

Manfaat UML

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk:

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.

  3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan statetransition diagram.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Anita dkk, dalam jurnal CERITA Vol. 5 No. 1 (2019:16).[36], Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain.

Menurut Sudarmaji dalam jurnal manajemen informatika Vol 5 No 2 yang berjudul “Studi Pengembangan Teknologi Informasi Pengolahan Data Nilai Akhir Mahasiswa Berbasis Web Sebagai Sarana Informasi Akhir Pada Program Diploma 3 Manajemen Informatika Universitas Muhammadiyah Metro” (2015:5)[37],Web pada dasarnya adalah database dari jaringan komputer di dunia, yang menggunakan sebuah arsistektur pengambilan informasi yang umum dan berisi tentang kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, web adalah sebuah media atau wadah yang menghubungkan segala informasi yang terhubung menjadi satu yang dapat diakses melalui internet.

Konsep Dasar Analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service)

Definisi Analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service)

Menurut Ambar Sri Lestari, Shabrur Rijal Hamka dalam jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2019:115)[38],Kerangka kerja PIECES sebagai suatu alat dalam mengukur kinerja system menjadi panduan untuk dalam menganalisis kerja-kerja dari suatu perusahaan/institusi untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan serta kelebihan sebuah sistem secara menyeluruh. Secara singkat, PIECES merupakan alat evaluasi yang meliputi beberapa komponen diantaranya: kinerja, data dan informasi, nilai ekonomis, keamanan dan pengendalian, serta layanan, dimana komponen tersebut akan dapat memprediksi kemajuan suatu perusahan/institusi dan mendapatkan secara detail permasalahan yang dihadapi untuk dapat mencari solusi.

Menurut M. Noorhansyah dan Adi Pratomo dalam jurnal POSITIF Vol 1 No 2 (2016:29)[39], Analisis PIECES merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi atau mengetahui kelemahan dari sistem lama. Dalam analisa PIECES digunakan 6 aspek untuk mengetahui kelemahan yang ada pada sistem lama, aspek-aspek tersebut diantaranya aspek kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa PIECES merupakan salah satu metode penulisan yang digunakan oleh penulis untuk menggambarkan sistem yang akan dirancang dengan melihat kualitas sistem yang meliputi 6 aspek diantaranya kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi, dan pelayanan.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Mohamad Rotmianto dalam jurnal Record and Library Vol. 2 No. 1(2016:21).[40], Definisi PHP adalah akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (Hyper Text Markup Language). PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis dan dapat juga digunakan untuk membangun sebuah CMS (Content Management System). PHP mengeksekusi kode yang ditulis dalam pembatas sebagaimana ditentukan oleh dasar sintaks PHP. Apapun di luar pembatas tidak diproses oleh PHP, meskipun teks PHP ini masih mengendalikan struktur yang dijelaskan dalam kode PHP. Pembatas yang paling umum untuk kode PHP adalah “<?php” untuk membuka, dan “?>” untuk menutupnya

Menurut Eri Haryanto dalam jurnal Teknik Vol 5 No 2 yang berjudul “Queuing System Dengan Voice Untuk Rumah Sakit Atau Klinik Menggunakan Php Mysql Dengan Konsep First In First Out” (2015:146).[41],PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru (up-to-date). Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Sebagian besar sintaksnya mirip dengan bahasa pemrograman C, Java, ASP dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik dan mudah dimengerti.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, PHP merupakan bahasa pemrograman berupa script yang bersifat open source, PHP digunakan untuk membuat tampilan halaman web menjadi lebih dinamis.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) Abas Sunarya, Euis Siti Nur Aisyah , dan Kiky Rizky Amelia R. (2018:1183).[42], mengatakan “MySQL adalah suatu RDBMS ( Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengolah data yang saling berhubungan.

Menurut Didik Nugroho dkk, dalam jurnalnya yang berjudul “Marker Berbeda-Beda untuk Sistem Informasi Geografis Menggunakan PHP, Google Map API dan Akses Langsung Ke MySql” Vol 13 No 1 (2017:73)[43]Mysql merupakan salah satu DBMS yang digunakan untuk mengelola database Basis data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Dari Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, MySQL ialah sebuah aplikasi untuk mengolah data yang bertujuan untuk mengakses database dan bersifat open source.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Dwi Fajar S dkk (2017)[44],dalam jurnal berjudul “Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung” berpendapat bahwa XAMPP adalah kompilasi software yang membangun Apache HTTP server, MySQL, PHP dan Perl. Dengan meggunakan XAMPP, instalasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah.

Menurut Adi dan Anggi dalam jurnal Technology Acceptance Model. Vol. 9 No. 2 (2018:129)[45], XAMPP merupakan software web server yang berguna dalam pengembangan website yang berguna dalam pengembangan website yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP, XAMPP merupakan software gratis, dapat dijalankan di sistem operasi Windows, Linux maupun Mac OS.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan software yang berguna dalam pengembangan website yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL yang mengubungkan database dengan program.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Rini Sovia dan Jimmy Febio dalam jurnal Processor Vol 6 No 2 yang berjudul “MEMBANGUN APLIKASI E-LIBRARY MENGGUNAKAN HTML, PHP SCRIPT, DAN MYSQL DATABASE” (2017:41)[46], Database merupakan kumpulan file-file yang saling berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut bila ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan informasi tersebut secara rapi.

Menurut Warsito yang dikutip oleh Sugeng Santoso dkk, dalam jurnal Maklumatika Vol 5 No 2 (2019:132)[47],yang berjudul “Aplikasi Monitoring Rumah Kos Berbasis Android Di Kota Tangerang”. Database adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa database merupakan tempan penyimpanan data yang dapat di olah, diakses, dan menambah data yang dibutuhkan sebagai informasi untuk membuat sistem yang dirancang.

Kegunaan Database

Suatu database dibentuk untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi di dalam pengolahan data seperti :.

  1. Redudansi dan Inkonsistensi Data Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat atau media penyimpanan yang mengakibatkan terjadinya pemborosan media penyimpanan. Penyimpanan data yang sama dan berulamg-ulang di beberapa file dapat mengakibatkan inkonsistensi (tindak konsisten).

  2. Keamanan Data Dengan database managemen, sistem kemananan data bisa dicapai. Misalnya: data mengenai gaji pengawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, bagian lain tindak diperbolehkan menggunakannya dengan membuat suatu password dan wewenang atau userautorization.dan bersih

  3. Kesuliltan Mengakses Data Database dapat mengakses kesulitan dalam mengakses data karena mampu mengambil data secara langsung dengan program aplikasi yang mudah digunakan. </i>

  4. Isolasi Data untuk Standarisasi Jika data tersebar dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka suatu database haruslah dibuat suatu format, sehingga mudah dibuat program aplikasinya.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.

Konsep Dasar HTML

Menurut Wahyu Hidayat dan Nugroho, dalam jurnal Prosiding SENDI_U (2018:221).[48], HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat halaman web. Bahasa ini memiliki fungsi untuk menampilkan berbagai jenis informasi dengan melakukan markup pada dokumen sebelumnya menjadi format standar ASCII agar dapat menghasilkan tampilan yang terintegrasi.

Menurut A. Solihin yang dikutip oleh Katarina Astridya dkk, dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol 4 No 3 yang berjudul “Aplikasi Pendaftaran dan Transaksi Pasien Klinik Hewan di Bandung Berbasis Web” (2018:1524) [49], HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language . HTML merupakan bahasa pemrograman web yang memberitahukan peramban web (web browser) bagaimana menyusun dan menyajikan konten dihalaman web. Dengan kata lain HTML adalah pondasi web. HTML disusun dengan bahasa yang sederhana, sehingga sangat mudah diimplementasikan. HTML dikembangkan pertama kali oleh Tim Berners-Lee bersamaan dengan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) pada tahun 1989. Tujuan utama pengembangan HTML adalah untuk menghubungkan satu halaman web dengan halaman web lainnya. Tentunya pada awal perkembangannya, halaman web hanya berupa teks, tidak seperti sekarang.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyusun halaman web dan menhuhubungkan halaman web yang satu dengan web alinnya.

Konsep Dasar Javascript

Definisi Javascript

Menurut Christian dkk, dalam jurnal Interkom Vol. 12 No.4 (2018:35)[50]JavaScript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user artinya di sisi browser bukan di sisi server web.

Menurut Ali Firdaus dkk, dalam jurnal Informatika Vol 5 No 2 (2019:83)[51], JavaScript merupakan salah satu bahasa script website yang paling banyak digunakan untuk menambah manipulasi script HTML dan CSS pada sisi client/browser. JavaScript mampu memberikan fungsionalitas lebih pada website, seperti validasi form, berkomunikasi dengan server serta membuat website lebih interaktif dan animatif.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa javascript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah program yang didalamnya berisi script HTML dan CSS.

Konsep Dasar Navicat

Definisi Navicat

Menurut Dwi Fajar S dkk (2017)[52], yang berjudul “Sistem Informasi Laboratorium Pada Klinik Mulia Medika Berbasis Lan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0” Navicat adalah alat GUI (Grafic User Interface) yang di gunakan untuk mengelola setiap aspek dari MySQL server, seperti mengelola alat visual serta editor kode cerdas untuk handcodi ng SQL dan prosedur yang tersimpan. Sementara fitur-fiturnya yang cukup intuitif, beberapa dari mereka memerlukan bimbingan untuk ditemukan dan dipelajari. Buku ini dimulai dengan menciptakan dasar setup koneksi server, merancang database dari awal, atau mengimpor data yang ada. Kemudian berlanjut dengan menggunaka maju fitur,seperti merancang fungsi dan prosedur yang tersimpan, menciptakan pemicu acara, dan menciptakan dan penjadwalan pekerjaan bacth. Bab–bab yang diperintahkan dalam perkembangan logis, dimana pengguna mulai dari struktur sederhana untuk desain yang komplek, dan diperkenalkan secara bertahap hingga mahir fitur. Pada akhir, pembaca harus mampu menangani setiap aspek administrasi database serta sebagai mengusai kode cerdas editor, dalam kasus kebutuhan pembangunan, seperti fungsi dan prosedur. Untuk tingkat menengah dan lajutan MySQL pengguna dan administrator, buku dapat di gunakan sebagai panduan refrensi, dan bab tidak perlu diikuti dalam urutan apapun.

Konsep Dasar Sublime

Definisi Sublime

Menurut Johan S Pasaribu dalam jurnal JITTER (Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan) ISSN 2407-3911 Vol 3 No 2 dengan judul “Penerapan Framework Yii Pada Pembangunan Sistem Ppdb Smp Bppi Baleendah Kabupaten Bandung”(2017:158)[53], Sublime Text Editor adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming Interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text Editor tanpa lisensi perangkat lunak.

Menurut Fitriana Istiqomah dkk, dalam jurnal eProceedings of Applied Science Vol 1 No 2 yang berjudul “Stem Informasi Pelayanan Data Istiqomah, F., Hafidudin, H., & Aulia, S. (2015).[54], Sublime Text merupakan suatu text editor dalam membuat program ataupun website. Sublime Text memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan text editor lainnya yakni diantaranya, multi platform, dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Linux, MacOS dan memiliki suatu mini map yang merupakan over view dari keseluruhan script program.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sublime merupakan software, yang berfungsi sebagai text editor dalam pembuatan suatu program ataupun web.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut In Wahyu Widodo dalam bukunya yang berjudul “Membangun Web Super Cepat dengan CodeIgniter GroceryCRUD dan TankAuth” (2015)[55]Codeigniter merupakan Framework PHP yang diklain memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Codeigniter bersifat open source dan menggunakan model basis MVC (Model View Controller), yang merupakan model konsep modern framwork yang digunakan saat ini.

Sedangkan menurut Miftahul Ilmi dkk, dalam jurnal VOTEKNIKA Vol 4 No 1 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pernikahan Dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter”(2016:83)[56], CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan CodeIgniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. CodeIgniter menyediakan berbagi macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa codeigniter merupakan salah satu framwork dalam pemrograman yang didalamnya berisi PHP dan bersifat open source, framework ini bertujuan untuk membangun suatu sistem agar lebih mudah dan dinamis.

Konsep Dasar MVC (Model, View, Controller)

Definisi MVC (Model, View, Controller)

Menurut Abdullah (2017:3)[57],Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut biasa disebut Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

Konsep Dasar OOP

Definisi OOP

Menurut Rohi Abdulloh dalam bukunya yang berjudul “Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC dan AJAX” (2017)[58]OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Jadi setiap dari permasalahan adalah objek, dan bjek itu sediri adalah merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

Membuat program dengan konsep OOP memiliki beberapa keuntungan dibanding tanpa menggunakan OOP. Beberapa keuntungan tersebut diantanya sebagai berikut:

  1. Mudah dikelola karna kita dapat dengan mudah menemukan sumber kesalahan untuk kemudian diperbaiki

  2. Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain

  3. Setiap obbjek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak sesuaian.

Sedangkan menurut Rahmi dkk, dalam jurnal PETIK Vol 2 No 2 yang berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Apotek Menggunakan Pendekatan Berbasis Objek” (2016:29)[59]Pemrograman dengan pendekatan berorientasi objek (object-oriented programming disingkat OOP) merupakan pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus kedalam kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Bahasa pemograman yang mendukung OOP antara lain : Java | C++ | C#. Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan system berbasis objek adalah menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Menurut Erick Febriyanto dkk, dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Teknologi Informasi Asia Vol 12 No 2 (2018:126)[60]Bootstrap merupakan sebuah alat bantu (framework) dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS untuk membuat dan menunjang sebuah halaman website yang menarik serta mendukung berbagai macam device sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Ridwan Sanjaya dan Sebri Hesinto dalam jurnal JATI (Jurnal Teknologi dan Informasi) Vol 7 No 2 (2017:60)[61]Bootstrap adalah sebuah framework yang dibuat dengan menggunakan bahasa dari HTML dan CSS, namun juga menyediakan efek javascript yang dibangun dengan menggunakan jquery. Bootstrap telah menyediakan kumpulan komponen class interface dasar yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan tampilan yang menarik, bersih dan ringan. Selain itu, bootstrap juga memiliki fitur grid yang berfungsi untuk mengatur layout yang bisa digunakan dengan sangat mudah dan cepat. Kita juga diberi keleluasaan dalam mengembangkan tampilan website yang menggunakan bootstrap yaitu dengan mengubah tampilan bootstrap dengan menambahkan class dan CSS sendiri.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Bootstrap merupakan sebuah framework yang didalamnya berisi HTML dan CSS yang berfungsi untuk menciptakan tampilan website yang menarik, dengan menggunakan bootstrap kita juga dapat mengembangkan tampilan website agar lebih baik.

Konsep Dasar CSS

Definisi CSS

Menurut Dewi Immaniar Desrianti dan Achmad Rizal dalam ICIT Journal Vol 4 No. 1 (2018:43)[62]CSS (Cascading Style Sheet) merupakan style yang berguna untuk memperlihatkan elemen sebuah HTML yang dapat mengatur tampilan sebuah web juga memisahkan antar tampilan dan isi sebuah halaman web. Menggunakan CSS dapat mempercantik halaman sebuah web sehingga terlihat lebih menarik.

Menurut Nugroho yang dikutip oleh Imasita dkk, dalam jurnal Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) yang berjudul “Model Penyimpanan Arsip Kinerja Dosen Berbasis Web”(2017:248)[63],Cascading Style Sheet (CSS) merupakan dokumen yang berguna untuk melakukan pengaturan pada komponen halaman Web. Dokumen ini memformat halaman Web standar menjadi bentuk Web dengan kualitas tampilan yang lebih menarik. CSS secara global melakukan pengaturan yang berkaitan dengan objek tetap, misalnya memberikan warna pada halaman Web, pengaturan lebar dan kecil bagian Web serta menentukan jenis huruf yang digunakan secara menyeluruh pada halaman Web.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan elemen sebuah HTML yang digunakan untuk membuat sebuah tampilan desain web sehingga lebih menarik.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam penelitiannya yang berjudul “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi” Vol 7 No.2 (2015:166)[64],Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas. .

  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Untung Rahardja dkk, dalam Technomedia Journal (TMJ) Vol. 2 No.2 (2018:79)[65]Blackbox Testing adalah pengujian untuk mengetahui fungsi-fungsi perangkat lunak yang telah berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Giandari dkk, dalam jurnal SENSITEK 2018 yang berjudul “Desain Video Pelayanan Jasa pada IKG Lippo dengan Adobe” (2018:237)[66]Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black Box Testing bukan solusi alternatif dari pengujian White Box Testing tetapi merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dapat dicakup oleh pengujian White Box Testing. Black Box Testing dapat menemukan hal-hal seperti: Fungsi-fungsi yang tidak benar atau fungsi tidak ada, Kesalahan-kesalahan antarmuka, Kesalahan-kesalahan pada struktur data dan akses-akses basis data, Kesalahan-kesalahan Performance serta Kesalahan-kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing merupakan salah satu metode pengujian sistem yang telah dibuat untuk mengetahui fungsi dari sistem yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user. Black Box Testing juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat.

Konsep Dasar Balsamiq

Definisi Balsamiq

Menurut Emigawaty dalam Jurnal Dasi (2017) [67]Rancangan antar muka yang dibuat menggunakan aplikasi Balsamic Mockups Mockup menggunakan Balsamiq Mockups Versi 3, tujuannya adalah agar aplikasi yang akan dikembangkan dapat lebih interaktif dengan mudah dan cepat. Selain itu, maket Balsamiq Mockups dapat digunakan untuk memeriksa apakah ide-ide kunci di balik aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna target atau untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangannya. Selanjutnya, maket dapat dengan mudah dimodifikasi secara real time saat pengguna berinteraksi.

Literature Review

Literature review ialah salah satu metode penelitian yang digunakan dalam penelitian laporan Tugas Akhir ini. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati, Ilamsyah, dan Dwi Adji Prasetyo dalam jurnal ICIT Online ISSN 2654-8704 Vol. 5 No. 1 (2019)[68],yang berjudul “Aplikasi Sistem Pegolahan Data Perpustakaan Berbasis Web Guna Meningkatkan Pelayanan Pada SMKN 2 Kab. Tangerang” penelitian ini dilakukan untuk menangani masalah yang terdapat pada SMKN 2 Kab. Tangerang yang masih bersifat semi computer, dimana terkadang data dan informasi yang tersimpan sering terjadi kehilaangan dan kerusakan. Hal ini dikarenakan mengunakan buku sebagai media penyimpanannya. Dalam pembuatan sistem tersebut peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Dengan adanya sistem ini diharapkan data perpustakaan dapat tersimpan dengan baik didalam sebuah website, dan memudahkan petugas perpustakaan pada saat mencari data..

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tarun Kumar Roy dkk, dalam jurnal Daffodil International University Library yang berjudul “Online Library Management System & Android Apps”(2018)[69]sistem perpustakaan yang dirancang oleh peneliti bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari buku, dalam sistem tersebut pengguna dapat mengunduh buku, selain itu pengguna dapat memberikan komentar terhadap buku yang tersedia didalam web. Peneliti menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan terdapat 15 tabel DBMS. Peneliti menggunakan Bootstrap, Javascript, dan Jquery dalam pembuatan tampilan halaman web atau Front-End.

  3. Dalam jurnal Social Science, Education and Human Science yang berjudul “Library Learning Sits Date System in Mobile-Phone Platform” yang itulis oleh Du-yi HE dan Qiang JIANG. ISBN: 978-1-60595-625-1 (2019)[70]dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa masih adanya di Universitas China yang masih kekurangan tempat untuk belajar, hal tersebut yang membuat peneliti membangun sebuah sistem pemesanan tempat duduk pada perpustakaan, dimana pengguna dapat memesan tempat duduk untuk membaca di perpustakaan melalui ponsel kapanpun dan dimanapun. Dalam sistem tersebut mencakup tiga bagian, pengembangan APP, sistem pusat, dan bidang elektronik. Peneliti menggunakan PLC (Program Logic Control) sebagai pengontrol elektronik.

  4. Dalam jurnal Prosiding Seminar Nasional Geotik ISSN 2580-8796 (2019)(2016)[71],dengan judul “Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS” yang ditulis oleh Noval Hidayah dkk, menjelaskan tentang Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS. Pengembangan sistem ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi pengkodean, pengoperasian dan pengujian, serta perbaikan. Output dari Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS ini adalah mengetahui daerah mana saja yang jumlah perpustakaannya kurang, cukup maupun memadai. Sistem ini bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan perpustakaan baru di wilayah yang kurang memadai.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Kartubi dan Rita Wahyuni Arifin yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Dengan Framework Laravel” Vol. 3 No. 2 (2019)[72]Dalam penelitian tersebut masalah yang dihadapi ialah mahasiswa harus datang ke perpustakaan kampus untuk membaca buku atau sekedar mencari tugas kuliah, hal tersebut membuat peneliti untuk mebuat sistem perpustakaan berbasis website dengan rancangan Framwork Laravel dan metode SDLC (System Development Life Cycle) dimana tahapannya terdiri dari perencanaan, analisa, perancangan, dan implementasi. Dengan dibuatnya sistem ini mahasiswa dan dosen dapat mengakses informasi mengenai buku kapan dan dimana saja.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Putri Amanda dkk, yang berjudul “Notifikasi Email Sbagai Pengingat Pengembalian Buku Pada Perpustakaan Berbasis Website Terintegrasi Dengan RFID Dan QR Code” dalam jurnal JURASIK (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika) (2019).[73]Dalam penelitian tersebut sistem layanan perpustakaan berbasis website yang terintegrasi dengan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai kartu identitas pengunjung perpustakaan yang juga dapat digunakan ketika peminjaman dan pengembalian buku, dan Quick Respon Code (QR Code) digunakan sebagai identifikasi buku. Pada aplikasi ini admin dapat mengolah data, melakukan pendaftaran buku dan anggota, melakukan peminjaman dan pengembalian buku, serta melihat laporan transaksi. Aplikasi ini juga memberikan notifikasi email untuk mengatasi permasalahan seperti keterlambatan pengembalian hingga hilangnya buku yang dipinjam

  7. Dalam jurnal SISFOTENIKA Vol 9 No 1 (2019)[74],yang ditulis oleh Siti Nurajizah dengan judul “Implementasi E-CRM berbasis Web pada Perpustakaan Digital Sekolah Gema Nurani” dalam penelitian tersebut, masalah yang dihadapi ialah dengan bertambahnya koleksi buku perpustakaan, tidak diimbangi dengan kesigapan petugas dalam melakukan pembaharuan data, hal ini menyulitkan pengunjung pada saaat melakukan pencarian data. Peneliti ingin membuat sistem informasi perpustakaan menggunakan konsep CRM (Customer Relationship Management) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengonsolidasi, serta menganalisa data yang digunakan sebagai sarana interaksi dengan customer yaitu anggota/pengunjung.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Saputra dkk, dalam Jurnal Mantik Penusa yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Berbasis Web” Vol 3 No 1 (2019)[75]masalah yang terjadi dalam penelitian ini ialah, masih menggunakan sistem manual sehingga hal tersebut dirasa kurang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan, maka peneliti ingin membuat sistem yang terkomputerisasi mengunakan web dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono, Diah Minarsih, dan Dwi Oktavia, dalam jurnal SENSI Vol 4 No1 (2018)[76]dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang” dalam penelitian tersebut masalah yang terjadi ialah sistem yang ada di sekolah masih manual, sehingga peneliti ingin membuat sistem Booking berbasis web untuk memudahkan siswa ketika ingin meminjam buku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah meetode observasi, wawancara, studi pustaka, metode analisa, dan metode perancangan. Bahasa pemrograman yang digunakan ialah PHP.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Syariffudin dkk, dalam jurnal Teknik Ibnu Sina dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun Menggunakan Metode Waterfall” vol. 3 No. 2 (2018)[77]dalam penelitian tersebut peneliti ingin membuat sistem yang terkomputerisaasi menggunakan metode waterfall dan PHP MySQL sebagai bahasa pemrogramannya. Dengan sistem ini, diharapkan mampu mengatasi berbagai kebutuhan dari user untuk mencari buku dan melakukan pemesanan serta memudahkan administrasi sekolah dalam sirkulasi peminjaman buku dan pembuatan laporan.

Dari 10 (sepuluh) literature review yang ada, banyak penelitian yang berhubungan dengan sistem informasi perpustakaan berbasis web, android, aplikasi, maupun menggunakan QR code untuk meningkatkan kualitas pelayanan sistem informasi perpustakaan, dengan adanya sistem informasi perpustakaan yang terkomputerisasi, diharapkan dapat mempermudah pengunjung perpustakaan dalam mendapatkan informasi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Organisasi Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kota Tangerang

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang ialah sebuah Perpustakaan umum Nasional yang ada di Kota Tangerang. Perpustakaan ini menyediakan berbagai macam literature review dari berbagai macam jenis buku, terdapat pula katalog, majalah, Koran, buku cerita, dan lain sebagainya. Selain itu, Perpustakaan ini biasanya dijadikan sebagai wahana masyarakat Kota Tangerang mulai dari anak-anak, Pelajar, mahasiswa sampai masyarakat umum dapat mengunjungi perpustakaan ini secara gratis. Biasanya banyak pelajar yang datang ke Perpustakaan ini untuk belajar, mencari sumber untuk penelitian atau sekedar membaca buku. Perpustakaan ini juga sering mengadakan lomba Story Telling untuk pelajar. Perpustakaan ini didirikan bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan belajar pada masyarakat Kota Tangerang.

Sejarah Singkat Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kota Tangerang

Badan Perpustakaan Daerah kota Tangerang berdiri pada tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Pembentukan Perpustakaan Umum Kota Tangerang dan berdasarkan surat keputusan Walikota Tangerang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum Kota Tangerang.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kota Tangerang merupakan gabungan dari 2 organisasi perangkat daerah (OPD), yaitu Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Daerah.

BPAD mempunyai tugas pokok melaksanakan peenyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah di dukung dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 84 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Fungsi daripada BPAD Kota Tangerang itu sendiri adalah:

  1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan perpustakaan dan kearsipan Daerah.

  2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan.

  3. Pelaksanaan Ketatausahaan Badan.

  4. Pengelolaan Unit Pelaksanaan Teknis.

  5. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya

Visi Dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Visi

Terwujudnya Badan Perpustakaan sebagai pusat layanan Informasi menuju masyarakat Kota Tangerang yang cerdas dan Berahlakul Karimah

Misi

  1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Penyelenggara Perpustakaan.

  2. Meningkatkan Sumber Daya Pengelola Perpustakaan

  3. Meningkatkan kualitas Layanan serta Pemasyarakatan Perpustakaan.

  4. Meningkatkan Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan.

  5. Meningkatkan jaringan Informasi dan Kerjasama Perpustakaan.

  6. Meningkatkan Budaya baca Masyarakat.

  7. Meningkatkan Penyelamatan dan Pelestarian Hasil Budaya Bangsa berupa Karya Cetak dan Karya Rekam.

Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Struktur Organisasi ialah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan.

Dalam menjalankan tugasnya, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah memiliki struktur organisasi yang di buat untuk mewujudkan Visi dan Misi Perpustakaan. Struktur Organisasi Perpustakaan ialah sebagai berikut:

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini merupakan uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang:

  1. Kepala Dinas
    1. Perumusan Kebijakan di bidang Kearsipan dan Perpustakaan.

    2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan.

    3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perpustakaan dan kearsipan.

    4. Pelaksanaan administrasi dibidang perpustakaan dan kearsipan.

    5. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

  2. Sekretaris Dinas

    1. Pengoordinasian Penyelenggaraan tugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

    2. Penyusunan rencana program kerja dan anggaran dinas Perpustakaan dan kearsipan.

    3. Penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang perpustakaan dan kearsipan sesuai dengan norma standard, prosedur dan kriteria yang di tetapkan oleh pemerintah.

    4. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruhunit organisasi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan kearsipan yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, kerjasama.dll.

    5. Penyelenggaraan pengolahan barang/kekayaan milik Negara/ Daerah di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan.

  3. Sub bagian Keuangan dan Perencanaan

    1. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program kerja dan rencana anggaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

    2. Penyelenggaraan administrasi dan penatausahaan keuangan..

    3. Pemeliharaan dan penyimpanan bukti dan dokumen keuangan.

    4. Penyiapan bahan dan penyusunan pelaporan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan.

    5. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan..

  4. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

    1. Pelaksanaan urusan surat masuk dan keluar, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan, keamanan kantor serta kenyamanan kerja.

    2. Menghimpun dan mengelola bahan dan data kepegawaian yang meliputi pengangkatan, pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, promosi, mutasi, cuti, askes, taspen dan lain-lain.

    3. Pengelolaan urusan perjalanan dinas dan keprotokolan.

    4. pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai beserta keluarga seperti restitusi pengobatan dan lain-lain.

    5. fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan Standar operasional Prosedur (SOP) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

  5. Bidang Perpustakaan

    1. perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang perpustakaan.

    2. pemberian petunjuk teknis dibidang perpustakaan.

    3. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang perpustakaan.

    4. pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan serta pengembangan pembudayaan kegemaran membaca, pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan koleksi pengolahan bahan perpustakaan dan layanan perpustakaan dibidang perpustakaan.

    5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang perpustakaan

  6. Seksi Pembinaan Perpustakaan

    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

    3. penyiapan bahan analisa kebutuhan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis perpustakaan.

    4. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan perpustakaan.

    5. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

  7. Pengolahan dan Pelayanan Perpustakaan

    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    4. pengkatalogkan dan pengklasifikasikan berdasarkan sistem otomasi perpustakaan.

    5. pelaksanaan pengembangan koleksi bahan pustaka melalui pembelian, hadiah, hibah dan tukar menukar serta pendistribusian bahan pustaka.

    6. penyiapan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan layanan terpadu, layanan perpustakaan keliling dan kerjasama dengan unit kerja yang tekait.

    7. pelaksanaan pengembangan sistem otomasi perpustakaan.

  8. Kepala Bidang Kearsipan

    1. perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang kearsipan.

    2. pemberian petunjuk teknis dibidang kearsipan.

    3. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang kearsipan.

    4. pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan kearsipan, pengolahan arsip dinamis, arsip statis, dan layanan pemanfaatan arsip dibidang kearsipan.

    5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang kearsipan.

  9. Pengolahan dan Pelayanan Arsip
    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    4. penyiapan pemindahan arsip inaktif, penyiapan penataan arsip inaktif, penyiapan alih media dan reproduksi arsip vital, arsip aset, dan arsip inaktif.

    5. penyiapan bahan penetapan status arsip statis.

    6. penyiapan bahan penyerahan arsip stastis, penerimaan fisik dan daftar arsip statis, penyiapan informasi arsip statis, penyiapan penataan fisik arsip statis, dan penyusunan guide, daftar dan inventaris arsip statis..

  10. Seksi Pembinaan dan Kearsipan
    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pembinaan kearsipan.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pembinaan kearsipan.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pembinaan kearsipan.

    4. penyiapan bahan analisa kebutuhan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis kearsipan.

    5. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan super visi dan konsultasi pelaksanaan kearsipan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Partai Politik (Parpol), lembaga pendidikan dan lembaga kearsipan Daerah dan masyarakat.

    6. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan kearsipan.

  11. Kelompok Jabatan Fungsional
  12. Mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu sebagian tugas Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian, ketrampilan dan spesialisasinya masing-masing dan bersifat mandiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang jabatan fungsional.

  13. Bidang Pengembangan dan Dokumentasi
    1. penyusunan program kerja di bidang pengembangan perpustakaan.

    2. pelaksanaan koordinasi di bidang pengembangan perpustakaan.

    3. penyelenggaraan kegiatan pengembangan perpustakaan, bahan pustaka dan koleksi perpustakaan.

    4. pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan.

    5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.

    6. mencari, mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang dokumentasi.

  14. Seksi Pengembangan Program
    1. Melaksanakan Kegiatan Peningkatan Pengembangan Perpustakaan.

    2. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran seksi pengembangan program.

    3. Menyusun Rencana Operasional bidang pengembangan dan dokumentasi sesuai dengan program kerjaDinas Perpustakaan dan Arsip Daerah serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

    4. Mengevaluasi Pelaksanaan tugas di lingkungan seksi pengembangan program.

    5. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinsn sesuai dengan tugasnya.

  15. Seksi Dokumentasi dan Sistem Jaringan
    1. Merencanakan Kegiatan Seksi Dokumentasi dan sistem jaringan berdasarkanrencana operasional Bidang Pengembangan dan Dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

    2. Melaksanakan kegiatan penyusunan Data Base Perpustakaan Kota Tangerang.

    3. Melaksanakan Penyusunan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan Seksi Dokumentasi dan Sistem Jaringan.

    4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di perintahkan pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

    5. Mengumpulkan dan menyusun bahan evaluasi dan laporan kegiatan yang di laksanakan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Proedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem yang berjalan saat ini pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang ialah masih terdapat beberapa permasalahan, seperti sistem yang ada terkadang masih mengalami gangguan sehingga menghambat petugas perpustakaan dalam memperoleh data. dalam sistem yang ada untuk menginput pendaftaran Anggota dan menginput buku, No Anggota serta ID buku masih harus diinput secara manual, hal ini menyebabkan banyaknya double data, hal ini membuat petugas harus melakukan pencatatan ulang. Pencarian buku masih harus di cek satu persatu pada rak buku, hal tersebut membuat pengunjung perpustakaan memerlukan waktu yang lama pada saat mencari buku.

Adapun mekanisme sistem yang berjalan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, sebagai berikut:

  1. Prosedur Penerimaan Buku.

  2. Dalam proses penerimaan buku, Petugas akan mendapatkan buku dari dinas maupun donatur yang selanjutnya akan diinput data buku seperti, judul buku, nama pengarang, dan penerbit ke dalam ms. Excel.

  3. Prosedur Pengunjung Perpustakaan

  4. Masyarakat yang datang ke perpustakaan umum kota Tangerang mengisi buku tamu pengunjung yang telah disiapkan oleh petugas perpustakaan, dan akan mendapatkan kunci loker dari petugas untuk meletakkan barang yang dibawa, biasanya pengunjung perpustakaan meliputi pelajar, mahasiswa, guru, serta masyarakat umum.

  5. Prosedur Pendafataran Anggota Perpustakaan

  6. Masyarakat datang langsung ke perpustakaan dan meminta form pendaftaran anggota kepada petugas perpustakaan serta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan seperti foto dan KTP atau kartu pelajar, untuk pendaftaran anggota baru, maka calon anggota perpustakaan yang dapat mendaftar sebagai anggota haruslah bertempat tinggal di kecamatan Kota Tangerang. Setelah calon anggota perpustakaan menyerahkan persyaratannya, maka petugas wajib membuatkan kartu anggota untuk diberikan kepada anggota baru.

  7. Prosedur Peminjaman Buku

  8. Dalam proses peminjaman buku, anggota perpustakaan diwajibkan membawa kartu anggota selanjutnya anggota mencari sendiri bahan pustaka yang dipinjam maksimal 2 buku dan diberikan waktu 7 hari untuk meminjam buku, kemudian menyerahkan buku yang akan dipinjam beserta kartu anggota kepada petugas perpustakaan untuk dicatat tanggal peminjaman dan pengembaliannya kedalam buku besar, selanjutnya petugas perpustakan menyerahkan buku yang dipinjam dan kartu anggota disimpan oleh petugas perpustakaan sebagai jaminan.

  9. Prosedur Pengembalian Buku

  10. Pada saat proses pengembalian buku, maka anggota yang meminjam harus mengembalikan buku yang dipinjam sesuai dengan tanggal pengembalian yang telah ditentukan. Apabila telah melewati batas waktu maksimal peminjaman buku yaitu jika telat 1 hari, maka akan dikenakan denda tidak boleh meminjam buku selama 1 minggu. Apabila buku yang dipinjam mengalami kerusakan atau hilang maka petugas akan memberikan denda yaitu dengan cara mengganti buku sesuai dengan judul buku yang dipinjam. Jika tidak ada masalah maka kartu anggota akan di kembalikan

  11. Prosedur Pembuatan Laporan

  12. Semua kegiatan yang terjadi di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, meliputi peminjaman dan pengembalian buku, data anggota, buku masuk akan dicatat oleh petugas perpustakaan secara terperinci. Setiap kegiatan yang ada pada perpustakaan akan dicatat setiap harinya untuk dibuatkan laporan dan disimpan.

Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menggambarkan proses yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) berupa diagram dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

Use Case Diagram

  1. Use Case Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.2 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu, Kepala Dinas, dan Petugas Perpustakaan.

    3. Terdapat 5 Use Case pada diagram penerimaan buku diantaranya,kepala dinas akan memberikan buku kepada petugas, yang selanjutnya buku akan di terima, kemudian buku akan dinput ke dalam exel berdasarkan judul buku, nama pengarang, dan penerbit oleh petugas perpustakaan yang selanjutnya akan diberikan kode buku yang berbeda untuk setiap buku. Setelah proses input kode buku, selanjutnya buku akan diletakkan ke dalam rak berdasarkan jenis buku.

  3. Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.3 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu, Pengunjung perpustakaan dan petugas.

    3. Terdapat 4 Use Case pada diagram pengujung di antaranya, pengunjung yang datang di wajibkan mengisi data pengunjung seperti, nama, alamat rumah/kantor/sekolah,jenis kelamin, tujuan berkunjung. Setelah mengisi data maka petugas akan memberikan kunci loker untuk meletakan barang pengunjung.

  5. Use Case Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  6. Gambar 3.4 Use Case Diagram Pendaftaran Calon Anggota.

    Berdasarkan gambar 3.4 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan perpustakaan umum dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya petugas dan pengunjung perpustakaan.

    3. Terdapat 4 Use case yang biasa di lakukan oleh actor-aktor tersebut diantaranya, mengisi buku tamu, Registrasi Pendaftaran Anggota, mengisi formulir pendaftaran dan membawa KTP serta pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar. Untuk mendaftar di perpustakaan hanya di perbolehkan masyarakat Kota Tangerang yang terdiri dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

  7. Use Case Diagram Peminjaman Buku

  8. Gambar 3.5 Use Case Diagram Peminjaman Buku.

    Berdasarkan gambar 3.5 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu pengunjung dan petugas Perpustakaan.

    3. Terdapat 7 use case yang dilakukan actor tersebut, diantaranya pengunjung mengisi buku tamu, mencari buku yang akan dipinjam, memberikan buku yang akan di pinjam beserta kartu anggota kepada petugas, petugas akan mencatat identitas buku kedalam buku besar serta mencatat tanggal pengembalian, kartu anggota akan disimpan oleh petugas sebagai jaminan anggota dan memberikan buku yang akan dipinjam kepada anggota.

  9. Use Case Diagram Pengembalian Buku

  10. Gambar 3.6 Use Case Diagram Pengembalian Buku.

    Berdasarkan gambar 3.6 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas dan anggota perpustakaan.

    3. Terdapat 6 Use Case pada diagram pengembalian buku diantaranya, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu, membawa buku yang ingin di kembalikan, petugas mencatat buku yang telah di kembalikan, jika anggota telat mengembalikan maka di kenakan denda yaitu tidak di perbolehkan meminjam buku selama 1 minggu, selanjutnya petugas mengembalikan kartu anggota

  11. Use Case Diagram Pembuatan laporan.

  12. Gambar 3.7 Use Case Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.7 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan pada diagram tersebut yaitu, petugas dan sekretaris.

    3. Terdapat 3 Use Case Diagram dimana, Petugas perpustakaan mecatat laporan yang berisi kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan dan memberikannya kepada sekertaris untuk disimpan.

Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

  1. Activity Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.8 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. 6 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Kepala Dinas dan donatur akan menyerahkan buku kepada petugas perpustakaan yang akan di terima oleh petugas, petugas selanjutnya akan input buku dan memberikan kode buku pada setiap buku, selanjutnya buku akan dimasukan ke dalam rak berdasarkan jenisnya.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  3. Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.9 Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.9 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. 5 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Pengunjung yang hadir di perpustakaan wajib mengisi buku pengunjung terlebih dahulu seperti mengisi nama, alamat, jenis kelamin, tujuan berkunjung.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  5. Activity Diagram Pendaftaran calon Anggota Perpustakaan

  6. Gambar 3.10 Activity Diagram Pendaftaran Calon Anggota Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.10 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, mengisi buku pengunjung, registrasi pendaftaran anggota, memberikan Fotocopy KTP dan Foto 3x4, memberikan formulir, membuatkan kartu anggota, dan menerima kartu anggota.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  7. Activity Diagram Peminjaman Buku

  8. Gambar 3.11 Activity Diagram Peminjaman Buku.

    Berdasarkan gambar 3.11 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 6 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya; : Mengisi buku pengunjung, Mencari buku yang di pinjam, Memperlihatkan buku yang akan di pinjam dan menyerahkan kartu anggota, Mencatat buku yang akan di pinjam serta menyimpan kartu anggota, Menyerahkan buku yang akan di pinjam anggota, Menerima buku.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  9. Activity Diagram Pembuatan Laporan

  10. Gambar 3.13 Activity Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.13 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 3 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Petugas Perpustakaan Mencatat semua transaksi yang ada di perpustakaan seperti, pendafataran anggota baru, peminjaman dan pengembalian buku, buku masuk. Untuk dijadikan laporan dan di berikan kepada sekretaris.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang di lakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

  1. Sequence Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.14 Sequence Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.14 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku, Input Buku, Rak Buku.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala Dinas, dan Petugas.

    3. Terdapat 5 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Petugas diantaranya, memnerima buku, input data buku, memberikan kode buku, dan meletakkan buku kedalam rak berdasarkan jenisnya.

  3. Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.15 Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.15 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku Pengunjung, Kunci Loker, Buku.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pengunjung dan Petugas.

    3. Terdapat 4 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  5. Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Perpustakaan.

  6. Gambar 3.16 Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.16 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 2 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Kartu anggota.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Calon anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  7. Sequence Diagram Peminjaman Buku Perpustakaan.

  8. Gambar 3.17 Sequence Diagram Peminjaman Buku Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.17 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 4 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Buku, Buku besar, Kartu anggota.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 6 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Anggota dan Petugas.

  9. Sequence Diagram Pengembalian Buku Perpustakaan.

  10. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pengembalian Buku Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.18 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Buku, Buku besar.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 5 Message spesifikasi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  11. Sequence Diagram Pembuatan Laporan.

  12. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.19 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 Lifeline, yaitu Laporan.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Petugas dan Sekretaris.

    3. Terdapat 3 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Petugas dan Sekretaris.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Untuk mengidentifikasi keseluruhan sistem yang berjalan saat ini, maka disajikan sebuah tabel untuk melihat secra keseluruhan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    1. Nama masukan : Buku Tamu
      Fungsi : Mencatat Data Diri Pengunjung Perpustakaan
      Sumber : Pengunjung Perpustakaan
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pengunjung yang datang ke perpustakaan
      Keterangan : Buku tamu digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengunjung yang datang ke perpustakaan

    2. Nama masukan : Kartu Tanda Pengenal (KTP dan KK) dan Foto 3x4
      Fungsi : Membuat Kartu Anggota Perpustakaan
      Sumber : Calon Anggota Perpustakaan
      Media : kertas
      Frekuensi : Syarat Pembuatan Kartu Anggota
      Keterangan  : Kartu tanda pengenal dan foto dapat dibawa sebagai syarat pembuatan kartu anggota perpustakaan kepada petugas setelah mengisi form pendaftaran anggota.

    3. Nama masukan : Kartu Anggota
      Fungsi : Peminjaman Buku
      Sumber : Anggota Perpustakaan
      Media : kertas
      Frekuensi : Setiap anggota yang ingin meminjam buku wajib memberikan kartu anggota
      Keterangan  : Kartu anggota disimpan oleh petugas perpustakaan sebagai jaminan pada saat meminjam buku di perpustakaan.

  2. Analisa Proses

    1. Nama Proses : Kunjungan Perpustakaan
      Masukan : Buku Tamu
      Keluaran : Jumlah Pengunjung Perpustakaan
      Ringkasan proses  : Proses ini menghasilkan laporan jumlah masyarakat yang mengunjungi perpustakaan.

    2. Nama Proses : Kartu Anggota
      Masukan : Kartu tanda pengenal ( KTP atau KK) dan foto 3x4
      Keluaran : ID kartu anggota
      Ringkasan proses : Proses ini menghasilkan ID kartu anggota sebagai informasi data diri anggota perpustakaan yang berisi, nama, alamat dan no.tlp anggota perpustakaan.

    3. Nama Proses : Transaksi peminjaman buku
      Masukan : Kartu anggota
      Keluaran : Transaksi data peminjaman buku
      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan status anggota perpustakaan yang meminjam buku.

  3. Analisa Keluaran

    1. Nama Keluaran : Jumlah pengunjung perpustakaan
      Fungsi : Membuat laporan data pengunjung perpustakaan
      Media : kertas
      Rangkap : 2 (dua) lembar
      Distributor : Petugas dan Arsip

    2. Nama Keluaran : ID Kartu Anggota
      Fungsi : Membuat kartu anggota perpustakaan
      Media : kertas
      Rangkap : 1 rangkap
      Distribusi : Anggota

    3. Nama Keluaran : Transaksi data peminjaman buku
      Fungsi : Membuat laporan transaksi peminjaman buku
      Media : kertas
      Rangkap : 2 rangkap
      Distribusi : Petugas dan Arsip

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Sistem tersebut menggunakan 2 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-7200 CPU 2 @ 2.50GHz 2.70 GHz

    2. Monitor : LED

    3. RAM : 4GB

    4. Keyboard  : QwertY

    5. Mouse : Optical

    6. Printer : Injekt

  3. Spesifikasi Software

    1. Windows 10

    2. Office 2013

    3. Google Chrome

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu

  1. Sistem yang ada saat ini tidak bisa mebuat No Anggota secara otomatis, sehingga menyulitkan petugas pada saat proses input data anggota

  2. Sistem yang ada saat ini pengunjung masih harus mencari buku secara manual, karna menu pencarian buku yang ada saat ini tidak dilengkapi di rak nomor berapa buku tersebut berada.

  3. Pada sistem yang ada masih sering terjadi keterlambatan pengembalian buku oleh anggota, karena tidak adanya sistem notifikasi pengembalian buku.

  4. Pada sistem yang ada masih sering terjadi keterlambatan pengembalian buku oleh anggota, karena tidak adanya sistem notifikasi pengembalian buku.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka ditemukann alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Pada saat input data anggota, sistem secara otomatis akan menampilkan No Anggota sehingga petugas tidak perlu menginput secara manual No Anggota.

  2. Pembuatan kartu anggota dapat di simpan dan diedit dengan menggunakan sistem berbasis web.

  3. Dengan adanya sistem berbasis web ini, maka dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan data perpustakaan.

  4. Sistem yang akan dibuat dapat menggunakan media e-mail sebagai notifikasi pengembalian buku bagi anggota perpustakaan yang telat mengembalikan buku.

  5. Sistem berbasis web dapat menampilkan laporan data anggota, laporan jumlah buku yang masuk, laporan data pengunjung, laporan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, sehingga memudahkan petugas dalam membuat laporan kegiatan yang ada di perpustakaan.

User Requirment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi Elisitasi (Elicitation) merupakan tabel yang berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dengan penulis. Elisitasi dapa dilakukan dengan metode wawancara dengan pihak terkait, elisitasi dibadi menjadi 3 tahap, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi Pada elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Penting, maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

  2. D (Desirable) : Diinginkan maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I (Inessential) : Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas dan dielementasi

Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE (Technical, Operational, Economy). Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option High. Middle, Low.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draff Elisitasi

Final Draft Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir dari seluruh proses elistisasi yang ada dan digunakan sebagai pembuatan sistem yang akan dikembangkan, elisitasi tahap akhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada UML melalui use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, menggunakan Visual Paradigm 15.0 Enterprise Edition.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut prosedur sistem usulan yang terdapat pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

  1. Prosedur Login

    Untuk mengakses sistem, setiap pengguna yaitu petugas perpustakaan akan menggunakan username dan password pada saat log in sesuai dengan username dan password pengguna.

  2. Prosedur Input Data Buku

    Pada saat petugas perpustakaan menginput data buku, petugas perpustakaan tidak perlu menginput id buku secara manual, karna id buku akan secara otomatis terisi, petugas perpustakaan hanya perlu menginput judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, serta stok buku yang tersedia

  3. Prosedur Pendaftaran Anggota

    Pada saat menginput data anggota perpustakaan, id petugas perpustaaan akan terisi secara otomatis, sehingga petugas perpustakaan hanya perlu menginput data anggota perpustakaan.

  4. Cetak Kartu Anggota

    Petugas dapat mencetak langsung kartu anggota yang telah dibuat dan memberikannya kepada anggota.

  5. Prosedur Transaksi Peminjaman Buku Perpustakaan

    Anggota perpustakaan dapat mencari buku perpustakaan melalui web yang tersedia, dan memberikan buku kepada petugas untuk dicatat. Petugas hanya perlu menginput No Anggota dan id buku yang ingin dipinjam.

  6. Prosedur Transaksi Pengembalian Buku Perpustakaan

    Batas waktu peminjaman buku perpustakaan ialah selama 7 hari, anggota yang meminjam buku perpustakaan akan mendapatkan email berupa notifikasi e-mail.

  7. Prosedur Laporan

    Petugas perpustakaan dapat melihat secara keseluruhan laporan perpustakaan, dan dapat mencetak laporan jika diperlukan.</i>.

  8. Prosedur Logout

    Petugas perpustakaan dapat melakukan proses Logout atau keluar dari sistem setelah selesai melakukan kegiatan didalam sistem..</i>.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.20 Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 3.20 Use Case Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) mencakup seluruh kegiatan dalam proses sistem informasi perpustakaan.

  2. Terdapat 5 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas perpustakaan, anggota perpustakaan, donatur, pengunjung perpustakaan, dan sekretaris..

  3. Terdapat 7 use case yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya: Log In, Buku Tamu, Menu Master, Menu Transaksi, Menu Laporan, dan Menu Log Out. Pada use case diagram yang diusulkan pengunjung, anggota, dan donatur dapat mengakses menu buku tamu.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Petugas Perpustakaan

  2. Gambar 3.21 Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk petugas perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.21 Activity Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu)initial node, sebagai tanda untuk mengawali objek

    2. Terdapat 1 swimlane pada activity diagram yaitu petugas perpustakaan

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 25 action pada swimlane Petugas Perpustakaan, diantaranya master, transaksi, laporan.

    5. Terdapat 8 fork node untuk menggambarkan pembagian aktifitas tersebut

    6. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  3. Activity Diagram Petugas & Pengunjung

  4. Gambar 3.22 Activity Diagram Petugas dan Pengunjung.

    Berdasarkan gambar 3.22 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan, terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane untuk menggambarkan alur sistem usulan yang terjadi antara petugas dan pengunjung perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 10 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses pengunjung perpustakaan, diantaranya pengunjung perpustakaan hanya dapat melakukan proses peminjaman loker dan membaca buku perpustakaan.

    5. menjelaskan bahwa alur berakhir

  5. Activity Diagram Petugas & Anggota

  6. Gambar 3.23 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Untuk Petugas & Anggota.

    Berdasarkan gambar 3.23 Activity Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan, terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane untuk menggambarkan alur sistem usulan yang terjadi antara petugas dan anggota perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 17 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses anggota perpustakaan, diantaranya, proses pendaftaran anggota, serta proses yang dapat dilakukan oleh anggota diantaranya, anggota dapat melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian loker, dan peminjaman dan pengembalian buku.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  7. Activity Diagram Petugas & Donatur

  8. Gambar 3.24 Activity Diagram Petugas dan Donatur.

    Berdasarkan gambar 3.24 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan untuk Petugas & Donatur, terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane pada diagram activity diatas, diantaranya petugas dan donatur.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node pada swimlane petugas untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 12 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses donatur, diantaranya donatur dapat melakukan transaksi peminjaman loker serta dapat melakukan transaksi pemberian buku hibah.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir

  9. Activity Diagram yang Diusulkan Untuk Sekretaris

  10. Gambar 3.25 Activity Diagram yang diusulkan untuk sekretaris perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.25 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan , terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 1 swimlane pada diagram activity diatas, yaitu sekretaris perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node pada swimlane petugas untuk menggambarkan pada saat Sekretaris melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.</i>

    4. Terdapat 5 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses sekretaris pada saat mengakses menu laporan, diantaranya sekretaris hanya dapat mengakses laporan data perpustakaan saja, seperti laporan Anggota, Buku, Pengunjung, Pengarang, Penerbit, Donatur, dan Transaksi.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  2. Gambar 3.26 Sequence Diagram yang diusulkan.

    Berdasarkan gambar 3.26 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. Terdapat 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas perpustakaan, pengunjung perpustakaan, anggota, dan donatur

    2. Terdapat 7 boundary lifeline yaitu: Buku Tamu, Login, Dashboard, Master, Transaksi, Laporan, Log out.

    3. Terdapat 24 message yang menggambarkan aktivitas yang dimulai dari mengisi data diri pada Menu buku Tamu, Input Username dan Password, Menu Master, Menu Transaksi, Menu Laporan, Log Out..

Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Tabel 3.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan yang Disuslkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 3.27 Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 3.27 pada Class Diagram diatas, menggambarkan sistem yang diusulkan, pada sistem yang diusulkan tersebut terdapat 2 tabel transaksi yaitu Transaksi Peminjaman Buku dan Perpanjang Anggota. Terdapat 10 Tabel Master diantaranya, tabel buku, buku tamu, rak, loker, kecamatan, kelurahan, anggota, donatur, pengarang, penerbit,

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di software basis data. Adapun spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun.

Tabel Master
  1. Nama File : m_buku
    Media : Hard Disk
    Isi : id_buku + judul_buku + id_pengarang + id_penerbit + tahun_terbit + isbn + stok_buku + no_rak + kode_buku.
    Primary Key : id_buku
    Panjang Record : 156

  2. Tabel 3.7 Tabel Buku

  3. Nama File : m_anggota
    Media : Hard Disk
    Isi : id_anggota + nama_anggota + tgl_pendaftaran + tgl_berakhir + jenis_identitas + nik_anggota + tempat_lahir + tgl_lahir + jenis_kelamin + agama + pekerjaan + status + email + no_tlp_anggota + provinsi + id_kecamatan + id_kelurahan + alamat + kode_anggota
    Primary Key  : id_anggota
    Panjang Record : 331

  4. Tabel 3.8 Tabel Anggota

  5. Nama File : m_buku_tamu
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pengunjung + nama_pengunjung + jenis_kelamin + pekerjaan + alamat + no_tlp + tgl_kunjungan + waktu_kunjungan + kode_pengunjung + kode_pengunjung + no_loker + jaminan + no_identitas
    Primary Key : id_pengunjung
    Panjang Record : 259

  6. Tabel 3.9 Tabel Buku Tamu

  7. Nama File : m_donatur
    Media : Hard Disk
    Isi :id_donatur + tgl_donasi + kode_anggota + judul_buku
    Primary Key : id_donatur
    Panjang Record : 66

  8. Tabel 3.10 Tabel Donatur

  9. Nama File : m_jenis_kecamatan
    Media : Hard Disk
    Isi :id_kecamatan + kecamatan
    Primary Key : id_kecamatan
    Panjang Record : 42

  10. Tabel 3.11 Tabel Kecamatan

  11. Nama File : m_jenis_kelurahan
    Media : Hard Disk
    Isi : id_kelurahan + kelurahan
    Primary Key : id_kelurahan
    Panjang Record : 42

  12. Tabel 3.12 Tabel Kelurahan

  13. Nama File : m_loker
    Media : Hard Disk
    Isi : id_loker + no_loker
    Primary Key : id_loker
    Panjang Record : 6

  14. Tabel 3.13 Tabel Loker

  15. Nama File : m_penerbit
    Media : Hard Disk
    Isi : id_penerbit + nama_penerbit + kode_penerbit + alamat + no_tlp +email
    Primary Key : id_penerbit
    Panjang Record : 193

  16. Tabel 3.14 Tabel Penerbit

  17. Nama File : m_pengarang
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pengarang + nama_pengarang + kode_pengarang
    Primary Key : id_pengarang
    Panjang Record : 68

  18. Tabel 3.15 Tabel Pengarang
  19. Nama File :m_rak
    Media : Hard Disk
    Isi : id_rak + no_rak + nama_rak
    Primary Key : id_rak
    Panjang Record : 64

  20. Tabel 3.16 Tabel Rak
Tabel Transaksi
  1. Nama File : m_transaksi_pinjam_buku
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pinjam_buku + kode_buku + kode_anggota + tgl_pinjam + tgl_kembali + kode_pinjam_buku
    Primary Key : id_pinjam_buku
    Panjang Record : 66

  2. Tabel 3.17 Tabel Transaksi Pinjam Buku

  3. Nama File : m_perpanjang_anggota
    Media : Hard Disk
    Isi : id_anggota + nama_anggota + tgl_pendaftaran + tgl_berakhir + jenis_identitas + nik_anggota + tempat_lahir + tgl_lahir + jenis_kelamin + agama + pekerjaan + status + email + no_tlp_anggota + provinsi + id_kecamatan + id_kelurahan + alamat + kode_anggota
    Primary Key  : id_anggota
    Panjang Record : 331

  4. Tabel 3.18 Tabel Perpanjang Anggota

Rancangan Prototype

  1. Prototype Log In

  2. Gambar 3.28 Prototype Log In

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan Login user, pada tampilan menu login user dapat memasukan password dan username

  3. Prototype Tampilan Menu Buku Tamu

  4. Gambar 3.29 Prototype Tampilan Menu Buku Tamu

    Keterangan  : Pada tampilan prototype diatas terdapat menu buku tamu yang dapat diakses langsung oleh pengunjung, jika pengunjung merupakan anggota maka pengunjung hanya perlu input no anggota kedalam sistem, jika pengunjung bukan merupakan anggota perpustakaan maka, pengunjung wajib mengisi data diri pada menu buku tamu.

  5. Prototype Tampilan Menu Buku Tamu Untuk Anggota

  6. Gambar 3.30 Prototype Tampilan Halaman Anggota

    Keterangan : pada tampilan prototype diatas, jika pengunjung merupakan anggota perpustakaan, maka pengunjung hanya perlu memasukan No Anggota pada form menu buku tamu.

  7. Prototype Buku Tamu Untuk Non Anggota

  8. Gambar 3.31 Prototype Tampilan Buku Tamu Untuk Non Anggota

    Keterangan : Jika Pengunjung bukan merupakan Anggota Perpustakaan, maka pengunjung wajib mengisi data diri kedalam menu Buku Tamu.

  9. Prototype Tampilan Transaksi Peminjaman Buku

  10. Gambar 3.32 Prototype Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan pada menu transaksi pinjam buku, yang akan diinput oleh petugas perpustakaan meliputi id buku, No Anggota, tgl pinjam, tgl kebali.

  11. Prototype Tampilan Menu Laporan

  12. Gambar 3.33 Prototype Tampilan Menu Laporan

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan prototype pada menu laporan, petugas perpustakaan dapat membuat laporan berdasarkan tanggal.

  13. Prototype Tampilan Cetak Anggota

  14. Gambar 3.34 Prototype Tampilan Halaman Lampiran

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan kartu anggota baru.

Rancangan Program

  1. Tampilan Log In

  2. Untuk mengakses sistem ini, semua user harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password.

    Gambar 3.35 Tampilan Log In
  3. Tampilan Dashboard

  4. Setelah berhasil melakukan login, maka user akan masuk kehalaman utama yang terdapat informasi mengenai, jumlah data buku, data anggota, serta data jumlah transaksi.

    Gambar 3.36 Tampilan Dashboard
  5. Tampilan Menu Buku Tamu

  6. Pengunjung perpustakaan dapat mengakses menu buku tamu, dimana pengunjung dapat mengisi data diri pada menu buku tamu. Selanjutnya petugas dapat menginput transaksi pinjam loker untuk memberikan kunci loker pada pengunjung.

    Gambar 3.37 Tampilan Menu Buku Tamu
  7. Tampilan Menu Anggota

  8. Petugas dapat mengakses menu anggota untuk medaftarkan pengunjung yang ingin menjadi anggota perpustakaan.

    Gambar 3.38 Tampilan Menu Anggota
  9. Tampilan Menu Donatur

  10. Anggota dapat memberikan buku yang ingin dihibahkan kepada petugas perpustakaan, untuk selanjutnya petugas dapat menginput buku pada menu donatur.

    Gambar 3.39 Tampilan Menu Donatur
  11. Tampilan Menu Buku

  12. Petugas dapat menginput buku pada menu buku, dengan memasukan judul buku, data pengarang, data penerbit, tahun terbit, stok buku.

    Gambar 3.40 Tampilan Menu Buku


  13. Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

  14. Pada menu transaksi pinjam buku, petugas dapat menginput nomor anggota dan kode buku yang ingin dipinjam kedalam sistem.

    Gambar 3.41 Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Pentium 4

    2. Monitor : LCD Monitor 14”

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard  : Qwerty

    5. RAM : 4 GB

    6. Hardisk : 500 GB HDD

    7. Printer : Inkjet

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. XAMPP

    2. Sublime

    3. Navicat

    4. Google Chrome

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Petugas Perpustakaan

    2. Pengunjung Perpustakaan

    3. Sekretaris

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

  1. Skenario Pengujian : Tampilan awal sistem yaitu halaman Login

  2. Gambar 3.42 Tampilan Pengujian Halaman Login
    Gambar 3.43 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Mengosongkan Username dan Password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (validation is failed).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

    Gambar 3.44 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Salah Input Username dan Password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (username & password wrong failed login)..

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  3. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Donatur

  4. Gambar 3.45 Tampilan Pengujian Menu Donatur
    Gambar 3.46 Tampilan Menu Donatur Jika Mengosongkan No Anggota
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Donatur Jika Tidak Mengisi No Anggota dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  5. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Menu Buku

  6. Gambar 3.47 Tampilan Pengujian Menu Buku
    Gambar 3.48 Tampilan Pengujian Menu Buku Jika Mengosongkan Salah Satu Field
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Buku Jika Tidak Mengisi salah satu field yang ada pada sistem dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  7. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Transaksi Pinjam Buku

  8. Gambar 3.49 Tampilan Pengujian Menu Transaki Pinjam Buku
    Gambar 3.50 Tampilan Pengujian Menu Transaksi Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Transaki Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.19 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.20 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, maka penulis menyimpulkan bahwa :

  1. Sistem informasi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, sebenarnya telah memiliki sistem tersendiri melalui website, namun sistem yang ada belum optimal, salah satunya ialah pada saat melakukan input data anggota, petugas masih harus menginput secara manual, sehingga menimbulkan adanya data yang sama.

  2. Pada saat aanggota perpustakaan melakukan transaksi peminjaman buku, petugas masih harus menginput secara manual ke dalam Buku Besar. Hal ini dikarenakan adanya data anggota yang sama.

  3. Pengunjung perpustakaan masih harus mencari buku perpustakaan secara manual ke dalam rak, hal tersebut dirasa kurang efektif karena pengunjung membutuhkan waktu yang lama pada saat proses mencari buku.

  4. Sistem yang diusulkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi, dimana sistem yang diusulkan sudah terkomputerisasi, sehingga lebih efektif dan efisien untuk memudahkan petugas pada saat pembuatan laporan.

Saran

Agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sisem ini menjadi lebih baik lagi, maka peneliti merekomendasikan sebagai bahan pertimbangan yaitu :


  1. Diharapkan sistem yang dibuat selanjutnya, pengunjung dapat melakukan pendaftaran secara mandiri kedalam sistem.

  2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

  3. Melakukan pengembangan perancangan berbasis aplikasi, untuk menunjang pelayanan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. H1. Maulani, G., Karina, M. T., & Setiawan, I. (2019). Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT. PLN (Persero) Tangerang. CCIT Journal, 12(1), 1-12.
  2. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  3. Hutahaean,Juperson. 2015. “Konsep sistem Informasi”. Yogyakarta. : Deepublish Publisher
  4. Jeperson Hutahean. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher
  5. Trianto, E. A., & Yulianeu, A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ABODEMEN DI UPTD PASAR RAJADESA. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (JUMANTAKA), 1(1).
  6. Mulyani, Sri. 2016. Sistem Informassi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Bandung : Abdi Sistematika.
  7. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2.
  8. Sihombing, J., & Khumaini, H. (2019). Sistem Informasi Penjualan Game Pc Berbasis Web Pada Toko Oe Games Menggunakan Php. INFORMATIKA, 8(2), 43-48.
  9. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
  10. Ardoni. 2017. Teknologi Informasi dan Perpustakaaan. Jakarta: CV. Sagung Seto.
  11. Halim, A., & Hasan, S. (2017). Sistem Informasi Pengelolaan Uang Komite Menggunakan Borland Delphi 7 Pada SMA Negeri 5 Kota Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 2(1)
  12. Sidik, A., Mariana, A. R., & Anggraeny, A. R. (2018). Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa. Jurnal Sisfotek Global, 8(1).
  13. Novianti, R. A., Arifin, R., & Hufron, M. (2019). PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS ZALORA (STUDI PADA MAHASISWA KOS PERUMAHAN GRIYA SHANTA EKSEKUTIF MALANG). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 8(17).
  14. Maulana, A., Sadikin, M., & Izzuddin, A. (2018). Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi–BPPT. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 7(1), 182-196.
  15. Sidik, A., Sutarman, S., & Sihotang, E. R. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan dan Dokumentasi Ijazah Pada SDS Penabur Ilmu Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
  16. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto.2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  17. Sutrisno, S., & Ningsih, R. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONSULTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BERBASIS WEB PADA STMIK PRASTIKOM. CERITA Journal, 4(2), 130-138. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  18. Sidharta Iwan, Mirna Wati. 2015. “Perancangan Dan Implemantasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan Pada Pajak Bumi Dan Farell, G., Saputra, H. K., & Novid, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Surat Menyurat (Studi Kasus Fakultas Teknik UNP). Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 11(2), 55-62.
  19. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC. SENSI Journal, 5(2), 165-174
  20. upriati Ruli, Agus Salim Saputra, dkk. 2018. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada Pt Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. Sensi Journal Vol 4 No 1
  21. Haryanto, D., & Toto, T. (2019). PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DI SMA DAN SMK PASUNDAN 2 KOTA TASIKMALAYA. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 6(1).
  22. Triswardani, G., & Hasibuan, N. A. (2018). Penerapan Case Based Reasoning (Cbr) Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) Pada Orang Dewasa. MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, 2(2).
  23. Purwanto, H. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET DAN POSISI KURSI PENUMPANG PESAWAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODE IGNITER. JURNAL SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SURYADARMA, 4(1).
  24. Hartono. 2017. Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan Konsep, Teori, dan Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
  25. Nugroho, A. F. S. (2019). Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mendukung Perpustakaan Umum Bertransformasi. Media Pustakawan, 25(4), 1-7.
  26. Hidayat, A., & Nurhasanah, A. (2019). SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 6(1).
  27. Istriani, Atin. Triningsih. 2018. Jejak Pena Pustakawan. Azyan Mitra Media: Yogyakarta.
  28. Wahyuni, S. W. S. (2019). PERAN PUSTAKAWAN SEBAGAI AGENT OF CHANGE DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PEMUSTAKA. LIBRIA, 10(2), 1-9.
  29. Buton, A. S. A., & Utami, E. IMPLEMENTASI “POP UP NOTIFICATION” PADA SISTEM ANTRIAN ONLINE DI KLINIK KESEHATAN BERBASIS WEBSITE & ANDROID.
  30. Arif, W. (2015). Penerapan Notifikasi Android Untuk Membantu Penyebaran Informasi Dan Komunikasi Sivitas Universitas Darma Persada (Doctoral dissertation, Universitas Darma Persada).
  31. Hakim, L. N., Taqwa, A., & Ziad, I. (2019). Rancang Bangun Pendeteksi Kebocoran Gas Konsentrasi Amonia (NH3) menggunakan Modul Wifi ESP8266. Prosiding SENIATI, 5(2), 193-196.
  32. Siswanto, S., Anif, M., & Gata, W. (2018). Penerapan Algoritma Kriptografi TEA Dan Base64 Untuk Mengamankan Email Data Policy Asuransi. Jurnal ELTIKOM, 2(1), 34-41
  33. Astriyani, E. (2018). Pengembangan Website Perpustakaan Dalam Menunjang Sistem Pelayanan Dan Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. SENSITEK, 1(1), 104-109.
  34. Haqi, Bay dan Setiawan Heri, S. 2019. Aplikasi Absensi Dosen dengan Java dan Smartphone sebagai Barcode Reader. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  35. Isa, I. G. T., & Hartawan, G. P. (2017). Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), 5(10), 139-151.
  36. Wandanaya, A. B., Friandi, S. Z., & Maulana, F. A. (2019). APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SMKN 1 KOTA TANGERANG. CERITA Journal, 5(1), 14-25. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  37. Sudarmaji, S. (2015). STUDI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PENGOLAHAN DATA NILAI AKHIR MAHASISWA BERBASIS WEB SEBAGAI SARANA INFORMASI AKHIR PADA PROGRAM DIPLOMA 3 MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO. MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, 5(2).
  38. Lestari, A. S., & Hamka, S. R. (2019). Analisis PIECES dalam Implementasi Kebijakan E-Learning di IAIN Kendari. MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 103-125
  39. Noorhansyah, M., & Pratomo, A. (2016). Penerapan Model Customer Relationship Management Pada Metodologi FAST. POSITIF: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, 1(2).
  40. Rotmianto, M., & Wahyudi, E. (2018). Developing Plugin e-DDC as an Additional Application for Senayan Library Management System with PHP Language Programming and MySQL Database. Record and Library Journal, 2(1), 16-34.
  41. Haryanto, E. (2015). Queuing System dengan Voice Untuk Rumah Sakit Atau Klinik Menggunakan PHP MYSQL dengan Konsep First In First Out. Jurnal Teknik, 5(2).
  42. Sunarya, A., Aisyah, E. S. N., & Amelia, K. R. (2018). Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018..
  43. Nugroho, D., & Purwanto, E. (2017). Marker Berbeda-Beda untuk Sistem Informasi Geografis Menggunakan PHP, Google Map API dan Akses Langsung Ke MySql. DutaCom Journal, 13(1), 71-82.
  44. Fajar, Dwi S. 2017. Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung. Bandung : e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 : Universitas Telkom Indonesia.
  45. Nanda, A. P., & Maharani, A. (2019). APLIKASI ELECTRONIC COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN PRODUK MAKANAN RINGAN BUSINESS DEVELOPMENT CENTER KABUPATEN PRINGSEWU. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 9(2), 127-133
  46. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal Processor, 6(2).
  47. Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019). APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2).
  48. Hidayat, W., & Sudibyo, N. A. (2018). PERANCANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR DENGAN FRAMEWORK RAD (RAPID APPLICATION DEVELOPMENT) MENGGUNAKAN HTML.
  49. Astridya, K., Rosely, E., & Nugroho, H. (2018). Aplikasi Pendaftaran Dan Transaksi Pasien Klinik Hewan Di Bandung Berbasis Web (modul: Pengelolaan Data Klinik). eProceedings of Applied Science, 4(3).
  50. Christian Sujana, D. (2018). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ASIA TIARA. Jurnal Interkom, 12(4).
  51. FIRDAUS, A., WIDODO, S., SUTRISMAN, A., GADING, S., & MARDIANA, R. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN WEB SERVICE PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLSRI. INFORMANIKA, 5(2).
  52. Menurut Gokhan Ozar yang dikutip oleh Mohamad Wait dan Hadwitya Handayani K, dalam jurnal Surya Informatika Vol 1 No1 ISSN 2477-3042 (2015:38)
  53. Pasaribu, J. S. (2017). Penerapan framework yii pada pembangunan sistem ppdb smp bppi baleendah kabupaten bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 3(2).
  54. Sistem Informasi Pelayanan Data Pelanggan Pdam Tirta Intan Kabupaten Garut Berbasis Website Dan Sms Gateway. eProceedings of Applied Science, 1(2).
  55. Widodo, Wahyu In. 2015. Membangun Web Super Cepat dengan CodeIgniter GroceryCRUD dan TankAuth. In Wahyu Widodo.
  56. Ilmi, M., Said, D. L., & Hadi, A. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pernikahan dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 4(1).
  57. Abdullah, Rohi. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta: PT Gramedia
  58. Abdulloh , Rohi. 2017. Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta : PT Elex Media Komputindo"> Abdulloh , Rohi. 2017. Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
  59. Rahmi, H., & Kelvint, M. D. (2016). PERANCANGAN SISTEM APLIKASI APOTEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS OBJEK (Studi Kasus: Apotek Annisa). JURNAL PETIK, 2(2), 27-34.
  60. Febriyanto, E., Yulianto, Y., & Lestari, F. H. N. (2018). Penerapan Viewboard Rooster Berbasis Bootstrap Sebagai Penunjang Pelayanan iDuhelp! Pada Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(2), 125-136.
  61. Sanjaya, R., & Hesinto, S. (2017). Rancang Bangun Website Profil Hotel Agung Prabumulih Menggunakan Framework Bootstrap. Jurnal Teknologi dan Informasi, 7(2).
  62. Desrianti, D. I., & Kurniawan, A. R. (2018). PROFILE SMK MULTIMEDIA MANDIRI MELALUI WEBSITE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI. ICIT Journal, 4(1), 41-51.
  63. Imasita, I., Gunawan, A., & Hirman, H. (2018, August). MODEL PENYIMPANAN ARSIP KINERJA DOSEN BERBASIS WEB. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M).
  64. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  65. Rahardja, U., Handayani, I., & Wijaya, R. (2018). Penerapan Viewboard Technomedia Journal menggunakan sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 81-93
  66. Maulani, G., Amirullah, S. E., & Dualana, A. (2018). Desain Video Pelayanan Jasa pada IKG Lippo dengan Adobe PremiereProCC. SENSITEK, 1(1), 235-240.
  67. Emigawaty. 2017. Perancangan Arsitektur Dan Purwarupa Model Pembelajaran Massive Open Online Course (Moocs) Di Perguruan Tinggi Menggunakan Layanan Mobile. Jurnal Ilmiah Dasi Vol. 18 No. 1 Hlm. 25-30
  68. Supriati, R., Ilamsyah, I., & Prasetyo, D. A. (2019). APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN PADA SMKN 2 KAB. TANGERANG. ICIT Journal, 5(1), 39-49.
  69. Roy, T. K., Mamun, M., & Fatema, T. (2018). Online Library Management System & Android Apps.
  70. HE, D. Y., & JIANG, Q. (2019). Library Learning Sits Date System in Mobile-Phone Platform. DEStech Transactions on Social Science, Education and Human Science, (miera)..
  71. Hidayah, N., Susetyo, B., & Kusumah, F. S. F. (2019). Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan berbasis WebGIS. Seminar Nasional GEOTIK 2019.
  72. Kartubi, A., & Arifin, R. W. (2019). Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Dengan Framework Laravel. Jurnal Mahasiswa Bina Insani, 3(2), 213-222.
  73. Amanda, T. P., Rakhman, A., & Salamah, I. (2019). Notifikasi Email Sebagai Pengingat Pengembalian Buku Pada Perpustakaan Berbasis Website Terintegrasi Dengan RFID Dan QR Code. Jurasik (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika), 4(1), 65-73.
  74. Nurajizah, S. (2019). Implementasi E-CRM berbasis Web pada Perpustakaan Digital Sekolah Gema Nurani. SISFOTENIKA, 9(1), 82-93.
  75. Saputra, D., Setiaji, S., & Ishak, R. (2019). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB (Studi Kasus MAN I Kota Tangerang Selatan). Jurnal Mantik Penusa, 3(1, Juni).
  76. Triyono, T., Minarsih, D., & Oktavia, D. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BOOKING BUKU BERBASIS WEB PADA
  77. Syarifuddin, S., Putra, W. I., & Akhsan, H. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), 3(2). PERPUSTAKAAN SMK PANCAKARYA TANGERANG. SENSI Journal, 4(1), 20-34.

Contributors

Silvia Permatasari