TA1622395222

Dari widuri
Revisi per 8 Oktober 2019 09.31 oleh Admin (bicara | kontrib) (Melindungi "TA1622395222": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA



TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM : 1622395222
NAMA : Lamiyatutsaniyah Wulandari


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA


Disusun Oleh:

NIM : 1622395222
Nama : Lamiyatutsaniyah Wulandari


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2019

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 000603         NIP :020001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395222
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan



Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Abdul_Hayat,M.T.I)
   
(Padeli,M.Kom)
NID : 07133
   
NID : 03002




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1622395222
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM : 1622395222
Nama : Lamiyatutsaniyah Wulandari
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Diploma Tiga
Program Studi : Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi : Keuangan


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Juli 2019
Lamiyatutsaniyah Wulandari
NIM. 1622395222


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Persediaan barang merupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Untuk itu penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data. Pengolahan data persediaan barang yang dilakukan PT.Hilon Indonesia masih semi komputerisasi sehingga mengakibatkan suatu masalah yang berpengaruh pada informasi yang ada diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data persediaan barang masuk dan keluar, perbedaan jumlah barang yang di MS Excel dengan jumlah fisik yang ada di gudang, penginputan data lebih dari satu kali untuk barang sejenis, pencarian data yang tersedia, penginputan data stok, dan pembuatan laporan sehingga hal tersebut menghambat perusahaan dalam mengontrol dan memonitoring ketersediaan stock barang yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem yang dapat memberikan informasi yang update dan mengurangi kesalahan dalam penginputan sehingga memudahkan admin gudang dalam membuat laporan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah metode PIECES dan untuk prosedur sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL.


Kata Kunci : persediaan barang, Monitoring, update, PIECES, UML, PHP MYSQL




ABSTRACT

Inventory is one of the important roles for the company's production process. For that the use of computers is very helpful in the work of data processing. Inventory data data processing conducted by PT.Hilon Indonesia is still semi computerized so that it causes a problem that affects the information including the problem in recording inventory data in and out, the difference in the number of goods in MS Excel with the physical amount in the warehouse, inputing data more than once for similar goods, searching for available data, inputting stock data, and making reports so that it prevents companies from controlling and monitoring the availability of existing stock of goods. This study aims to design a system that can provide updated information and reduce errors in inputting making it easier for warehouse admins to make reports. The approach taken in this research is the PIECES method and for system procedures using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language with Notepad ++ and database creation in MYSQL.


Keywords: inventory, Monitoring, updates, PIECES, UML, PHP MYSQL.






KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT.Hilon Indonesia” dengan baik serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3(D3) Program Studi Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan Pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja dan selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini
  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi
  5. Ir.Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini
  6. Bapak A.Ade Ilhamudin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin tugas akhir ini
  7. Ibu Upi selaku admin gudang yang telah membantu melancarkan proses penelitian ini
  8. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT.Hilon Indonesia yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi bagi penulis
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini apat terselesaikan dengan baik
  11. Kepada Someone Special yang telah meguatkan hati, memberikan doa serta memberikan support untuk penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini
  12. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 16 Juli 2019
Lamiyatutsaniyah Wulandari
NIM. 1622395222

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Hilon Indoesia
  2. Gambar 2.2 Logo UML
  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan
  5. Gambar 3.4 Sequence Diagram cek stock Sistem yang sedang berjalan
  6. Gambar 3.5 Sequence Diagram penerimaan barang Sistem yang sedang berjalan
  7. Gambar 3.6 Sequence Diagram pengeluaran barang Sistem yang sedang berjalan
  8. Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web pada PT.Hilon Indonesia
  9. Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin Gudang
  10. Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer
  11. Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales
  12. Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan
  13. Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk login
  14. Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form data barang
  15. Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form barang masuk
  16. Gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan untuk barang keluar
  17. Gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan untuk jenis barang
  18. Gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan untuk model barang
  19. Gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form PO
  20. Gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form sales order
  21. Gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form laporan
  22. Gambar 3.21 Class diagram sistem yang diusulkan
  23. Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login
  24. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Dashboard
  25. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Menu Master
  26. Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Menu Transaksi
  27. Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Laporan
  28. Gambar 3.27 Halaman Login
  29. Gambar 3.28 Halaman Dashboard
  30. Gambar 3.29 Menu Master
  31. Gambar 3.30 Menu Transaksi
  32. Gambar 3.31 Laporan Stock
  33. Gambar 3.32 Laporan Barang Masuk
  34. Gambar 3.33 Laporan Barang Keluar
  35. Gambar 3.34 Laporan PO
  36. Gambar 3.35 Laporan Stock Opname
  37. Gambar 3.35 Profile
  38. Gambar 3.35 Changed Password

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 3.6 Tabel User
  7. Tabel 3.7 Tabel Form
  8. Tabel 3.8 Tabel Barang
  9. Tabel 3.9 Tabel Customer
  10. Tabel 3.10 Tabel Jenis Barang
  11. Tabel 3.11 Tabel Model Barang
  12. Tabel 3.12 Tabel Barang Masuk
  13. Tabel 3.13 Tabel Barang Masuk Detail
  14. Tabel 3.14 Tabel Barang Keluar
  15. Tabel 3.15 Tabel Barang Keluar Detail
  16. Tabel 3.16 Tabel PO
  17. Tabel 3.17 Tabel PO Detail
  18. Tabel 3.18 Tabel Stock Opname
  19. Tabel 3.19 Tabel Stock Opname Detail
  20. Tabel 3.20 Tabel Stock
  21. Tabel 3.21 Black Box Testing
  22. Tabel 3.21 Jadwal Kegiatan
  23. Tabel 3.21Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram


Simbol Sequence Diaram


Simbol Activity Diagram


Simbol Class Diagram



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan peningkatan akan kebutuhan sistem yang dapat memberikan informasi dalam bidang komputerisasi. Dimana peranan komputer ini sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bisnis guna meningkatkan produktifitas kerja. Oleh karena itu, komputer merupakan hal yang tak bisa dihindari di zaman sekarang ini, terutama oleh perusahaan dan instansi. Hal ini terbukti sudah banyak perusahaan dan instansi yang menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehingga tercapainya tujuan dengan baik, salah satunya PT.Hilon Indonesia.

Umumnya komputer berfungsi sebagai alat untuk menghitung yang kemudian berkembang menjadi sebuah alat untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi yang cukup efisien. Penggunaan sistem komputerisasi sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung dalam suatu pekerjaan sebuah perusahaan, karena diyakini dapat memudahkan dalam pengolahan data dan membantu meminimalisir kesalahan ketika mengelola data.

Sistem persediaan barang dalam perusahaan berperan penting dalam bidang perdagangan atau bisnis. Maka dari itu jika tidak ada persediaan kebutuhan tidak dapat terpenuhi. Persediaan barang juga berfungsi sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah barang yang harus disiapkan digudang, mengatur jumlah minimal stok, dan menentukan stok yang aman. Terkait dengan monitoring persediaan barang yang telah menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel yang bertujuan agar data dapat mudah diakses. Namun penggunaan aplikasi tersebut dianggap belum optimal. Hal ini yang menjadi kendala yaitu adanya perbedaan jumlah stok barang antara data yang ada dengan fisiknya dan ketika semua informasi data persediaan barang dibutuhkan, maka harus membuka semua tabel yang ada dan itu sangat lama dan tidak efisien.

Maka untuk mengoptimalkan proses sistem monitoring persediaan barang diperlukan sistem guna terpenuhinya suatu kebutuhan seperti proses pencarian cepat, informasi yang akurat, dan dapat mengatasi terjadinya <eror. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT.Hilon Indonesia”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT.Hilon Indonesia ?

  2. Apakah sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT.Hilon Indonesia sudah efektif dan efisien ?

  3. Apakah sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat sebagai pendukung proses pengambilan keputusan pada PT.Hilon Indonesia ?

Ruang Lingkup

Agar penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang terarah dan sesuai dengan harapan, maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini hanya terbatas pada sistem monitoring persediaan barang pada PT.Hilon Indonesia yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu :
  1. Penelitian ini hanya diimplementasikan di PT.Hilon Indonesia.

  2. Penelitian ini hanya diimplementasikan untuk pengelolaan data persediaan barang, khususnya jenis perlengkapan tidur pada PT.Hilon Indonesia.

  3. Penelitian ini hanya diimplementasikan untuk sistem monitoring persediaan barang dalam penginputan data barang masuk, barang keuar, dan mengontrol stok yang tersedia untuk laporan kepada Pimpinan PT.Hilon Indonesia.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT.Hilon Indonesia.

  2. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang efektif dan efisien pada PT.Hilon Indonesia.

  3. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat sebagai pendukung proses pengambilan keputusan pada PT.Hilon Indonesia.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penulisan penelitian ini, adalah :

  1. Terciptanya sistem monitoring persediaann barang berbasis web pada PT.Hilon Indonesia.

  2. Adanya sistem monitoring persediaan barang yang efektif dan efisien pada PT.Hilon Indonesia.

  3. Adanya sistem monitoring persediaan barang yang mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat sebagai pendukung proses pengambilan keputusan pada PT.Hilon Indonesia.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:

  1. Pengumpulan Data (Observasi Research)

    Peneliti melakukan analisa dengan mengamati sumber dan proses persediaan barang pada PT.Hilon Indonesia agar mendapatkan data yang dibutuhkan untuk dapat memecahkan masalah yang ada.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Peneliti melakukan proses tanya jawab secara lisan dengan stakeholder mengenai hal yang berhubungan dengan monitoring persediaan barang, dan bagaimana sistem persediaan barang yang terjadi pada PT.Hilon Indonesia. Serta memahami informasi yang didapat dari stakeholder Bapak A.Ade dan Ibu Upi selaku admin gudang di PT.Hilon Indonesia guna memecahkan masalah yang akan disusun.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Peneliti menggunakan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Tugas Akhir yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berfungsi untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini..

Metode Analisis Sistem

Dalam pemecahan masalah yang terjadi peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service) dengan cara mengumpulkan permasalahan yang terjadi kemudian mengidentifikasi seteah itu menganalisa masalahnya.
Metode ini digunakan karena memudahkan dalam melakukan pengawasan, mudah melakukan dokumentasi serta adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan penelusuran terhadap kebutuhan. Sehingga lebih mudah dalam memperbaiki laporan dan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengolahan data persediaan barang untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan untuk mengurangi keterlambatan memperoleh data-data laporan persediaan barang yang diinginkan.

Metode Perancangan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode UML untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperoleh dari hasil elisitasi. Dan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujian (Testing)

Metode Black Box Testing ini digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi didalam perangkat lunak, seperti penginputan dan keluaran data apakah telah sesuai atau belum dengan ekspetasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi empat bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULIAN

Dalam bab ini memuat beberapa hal diantaranya latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku dan jurnal berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari gambaran tentang sejarah singkat PT.Hilon Indonesia, Visi dan Misi PT.Hilon Indonesia, Tujuan PT.Hilon Indonesia, Struktur Organisasi PT.Hilon Indonesia, Wewenang dan Tanggung Jawab pada PT.Hilon Indonesia, Tata Laksana Sistem yang Berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, Alternatif Pemecahan Masalah, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Rancangan Prototype Balsamic Mockups 3, Rancangan Program usulan, Konfigurasi Sistem yang Diusulkan, pengujian Black Box Testing, dan implementasi.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem persediaan barang pada PT.Hilon Indonesia berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama penelitian yang dilakukan.

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi Laporan Tugas Akhir (TA) yang dibuat.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahean (2015:2)[1] menjelaskan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In International Journal IEEE Trans On Computational Social System, Vol 2 (2015:65)[2] Berpendapat Bahwa, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing”. (Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakteristik Sistem

Jeperson Hutahaean (2015:3)[1]mejelaskan karakteristik sistem yang baik, sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.

  2. Batasan sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang memperngaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (Maintenance input), dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem(Objectives)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[3]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Hutahaean Jeperson dalam Gordon B. Davis (2015:8)[1] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Definisi Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015:9)[1] menjelaskan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Sri Mulyani (2016:14)[4] “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukkan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan.”

Kualitas Informasi

Menurut Muslihudin, M. dalam Sutabri (2016: 10) [5] , mengemukakan bahwa kualitas dari suatu sistem tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi harus Akurat(accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Fungsi Informasi

Menurut Jogianto H.M (2010:10) [6]menjelaskan bahwa informasi merupakan wadah untuk menambah pengetahuan dan untuk meminimalisir ketidakpastian akan informasi yang beranekaragam“.

Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata dalam penelitian Sri Wahyuni (2017:31) [7] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan beberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Padeli, P., Febriyanto, E., & Hartanto, H. (2018:2) [8] dalam jurnalnya yang berjudul INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA Information system is a system within the organization that combines between the need of processing daily transactions that support managerial operational function and strategic activities of an organization that provides the required reports to certain external parties.

Menurut Jeperson H (2014:13),[1] “Sistem informasi didefinisikan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial I, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Komponen Sistem Informasi

Jeperson Hutahaean (2014:13) [1], menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Block Technology)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (Control Block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity) dan fleksibilitas (fleksibility)

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Input Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengembalian keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan, pengendalian dan mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Kendala (Realibility)

    Keluaran sistem harus mampu beroperasi secara efektif pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat bagian-bagian mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Lapangan (Customer Service)

    Memberikan pelayanan yang baik atau ramah kepada para pelanggan, sehingga sistem tersebut dapat dipahami oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Kesederhanaan sistem dibuat secara terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti maupun prosedurnya.

  6. Fleksibelitas (Fleksibelity)

    Fleksibel dalam menangani perubahan yang terjadi, kepentingannya dapat menjadi alasan dengan kondisi dimana sistem operasi diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Haryati, S., Sudarsono, A., & Suryana, E. dalam Jurnal Media Infotama Vol. 11 No. 2 ( 2015:134) [9] Analisa sistem adalah penguraian dari system informasi kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Al Fatta, H., & Marco, R. dalam Jurnal Telematika Vol 8 (2015:7) [10] Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Prinsip-prinsip Analisa Sistem

Menurut Chaidirman, C., & Mulyono, H. Yang dikutip dari Tyoso dalam jurnal Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:1142) [11]Ada bebrapa tahap-tahap dasar dari analisis sistem berikut ini:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkanaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasarana sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan kefektifan ditetapkan dan dirumuskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecahkan kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA (2017:38)[12] Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Astuti, P. D dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2017:36) [13] perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Konsep Dasar Database

Menurut Fatmawati, R., dkk dalam Proseding Senapati, 1(1). (2016:251)[14] Databaseadalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai organisasi /enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. Data baseterdiri dari dua kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.


Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Menurut Maya Amelia (2016:32)[15] Monitoring adalah “ Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan”.

Konsep Dasar Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut jurnal Ekonomia (2016:2) [16] menjelaskan bahwa persediaan dapat di artikan sebagai barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam periode waktu tertentu.

Menurut Bahagia dalam jurnal REKA INTEGRA (2016:395)[17] pada prinsipnya persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut, yang dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah dapat berupa kegiatan produksi, kegiatan pemasaran dan kegiatan konsumsi.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[18] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut:

  1. Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.

  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[18] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.
  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.
  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating-MRO) yang dibutuhkan untuk menjagaagar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.
  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[18] Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

  1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.
  2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi:
    a.Pipeline/transit inventory.
    b.Cycle stock
    c.Persediaan pengaman (safety stock).
    d.Anticipation stock Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan - penghematan untuk biaya persediaan tersebut. Hal inil ah yang dianggap penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengorbanan atau pengeluaran biaya yang ekonomis. Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono dalam penelitian oleh DI Rahmawati (2016:2)[19] adalah :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan :
    a.Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit diperoleh.
    b.Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
  5. Menjaga agar penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

Stock Opname

Definisi Stock Opname

Stock opname adalah menghitung sisa jumlah persediaan barang dagang untuk dijual yang ada di gudang. Tujuan stock opname untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan sudah sesuai dengan kebenaran atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan. Jurnal Infra (2017: 235)[20] Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

  1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbul dari perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan).
  2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan semisal jika kita ingin mengajukan pinjaman ke Bank.
  3. Untuk menghitung nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) pada pembuatan laporan keuangan.
  4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang. Data yang kita cocokkan adalah data hasil laporan stock opname dan data yang kita miliki dalam sistem atau program atau rekap.

Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono dalam eProceedings of Engineering (2017 : 2653)[21] Safety stock atau stok pengaman adalah persediaan tambahan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis dalam kaitannya menghadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stok pengaman ini dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus di mana permintaan aktual melebihi permintaan yang diharapkan, atau lama lead time aktual yang melebihi lead time yang diharapkan. yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat pemakaian bahan baku yang lebih tinggi dari yang telah diramalkan sebelumnya
  2. Keterlambatan pengiriman bahan baku.
  3. Risiko kehabisan persediaan
  4. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan
  5. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

Konsep Dasar Barang

Produk adalah suatu yang diperjual belikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, tim marketing atau perusahaan. Produk atau jasa ini biasanya merupakan alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan serta bentuknya berwujud, dapat dilihat dan menarik. Produk yang dibuat haruslah bermanfaat bagi konsumen. Untuk mendapatkan produk ini, nantinya konsumen harus mengeluarkan biaya tertentu.

Menurut Titik Wijayanti (2014:50) [22] produk terdiri atas berbagai unsur dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh pelanggan. Produk tersebut harus berorientasi pada konsumen sehingga kepentingan konsumenlah yang terpenting bukan kepentingan pabrik. Unsur- unsur yang harus dimiliki sebuah produk, antara lain :


a.Nama,brand atau merek
b.Kategori produk
c.Formulasi
d.Komposisi
e.Label
f.Rasa atau variasi
g.Kemasan
h.Keunggulan produk
i.Manfaat produk yang mendukung
j.Pelayanan konsumen

Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017) [23], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan (Performance)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi. Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.
  2. Informasi (Infromation)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Kemanan (Security)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyakbanyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    • Data diproses secara berlebihan.
    • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    • Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    • Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    • Sistem tidak mudah dipelajari.
    • Sistem tidak mudah digunakan.
    • Sistem canggung untuk digunakan.
    • Sistem tidak fleksibel.

Konsep UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah, dkk dalam jurnal CSRID 8(1), 25-36. (2016)[24] UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Defini UML (Unified Modelling Language) Menurut Akik Hidayat dan Wizzy Mochammad Andhika (2016:53)[25] Defini UML (Hypertext Markup Language) adalah “Sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek OOP (Object Oriented Programming)”.

Jenis-Jenis UML(Unified Modelling Language)

Menurut Yasin dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[26],terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain:

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  2. Activity Diagram

    Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan object beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S yang dikutip dari Siahaan dalam Jurnal Sisfotek Global, 7(1).(2017:1)[27] elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.

Menurut Ariawan, J., & Wahyuni, S dalam Jurnal Sisfotek Global, 5(1)(2015:63)[28] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi[6].Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    • O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    • E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Ana Nur Cahyanti dan Bambang Eka Purnama yang dikutip dari Deni Sutaji dalam Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).(2017)[29] XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

Menurut Solichin (2016:23)[30],”PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi web."

Definisi PHP (Hypertext Processor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari dalam Jurnal Sisfotek Global, 6(1)(2016:77)[31] adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”.

Menurut maimunah dkk dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol.5 No.1 (2017:26)[32]Definsi PHP (Hypertext Preprocessor) PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini meyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date.

Definisi HTML

Menurut Ahmad Hidayat dan Faisal dalam Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi Vol.1 No.1, (2019:3)[33]Hypertext Markup Language (HTML) merupakan sebuah bahasa pemrograman tersturktur yang dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan web browser.

Definisi CSS

Menurut Syukri Ali dan Arisandy Ambarita dalam jurnal IJIS Vol.1 No.1 (2016:34)[34]yang dikutip Kurniawan dalam buku yang berjudul desain web praktis dengan CSS menjelaskan bahwa CSS atau Cascading Style Sheets adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat.CSS memperkenalkan “template” yang berupa style untuk dibuat dalam mengizinkan penulisan kode yang lebih mudah dari halaman-halaman web yang dirancang.

Definisi Javascript

Menurut Sianipar, R. H. (2017:1).[35]Javascript adalah sebuah bahasa skript dinamis yang dapat dipakai untuk membangun interaktifitas pada halaman-halaman HTML statis.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Suhartanto, M. dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1 (2017 : 3)[36] MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Konsep Prototype Balsamic Mockups 3

Menurut Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2)(2016)[37] Balsamiq Mockups adalah aplikasi yang sangat berguna jika kalian adalah seorang designer terutama di bidang web. Mockups biasanya di gunakan oleh para designer untuk memulai suatu coretan-coretan, dengan kata lain kalian nggak perlu lagi menggunakan pensil untuk merancang sesuatu. Mockups adalah istilah yang tidak asing bagi para designer, mockups sendiri atau yang sering diartikan prototype sangat diperlukan untuk demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk jadi yang nantinya akan dipasarkan ke publik.

Konsep Dasar MVC

Menurut Abdullah Rohi (2017:3)[38] Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut bisa disebut, Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

  • Model, yaitu bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (user, update, delete, dan select), menangani validasi dari controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
  • View, yaitu bagian yang berisi skrip untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa template HTML yang penampilannya diatur oleh controller.
  • Controller, yaitu bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

Konsep Dasar OOP

Definisi OOP

Menurut Abdullah Rohi (2017:2)[38] OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan objek itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

Keuntungan Menggunakan OOP

Membuat program dengan konsep OOP memiliki beberapa keuntungan dibanding tanpa menggunakan OOP. Beberapa keuntungan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  • Mudah dikelola karena kita dapat dengan mudah menemukan sumber kesalahan kemudian diperbaiki.
  • Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain.
  • Setiap objek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak penyesuaian.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O dalam CERITA Journal (2015:90) [39] Black Box Testing yaitu dengan melakukan test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalansebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpansecara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.

Konsep Dasar Notepad++

Menurut AMTHARI, W., BUDIARTI, R. S., & HARLIS, H. Yang dikutip dari Ardhana (2013:4)[40] Notepad++ adalah salah satu program yang digunakan untuk melakukan editing seperti HTML, PHP, Java Script, CSS, dan lain-lain. Perangkat tersebut merupakan free software yang mudah didapatkan secara bebas. Notepad++ memiliki banyak fitur yang mendukung pembuatan website dan memiliki ukuran kecil sehingga ringan untuk digunakan.

Konsep Dasar Bootstrap

Menurut Jubilee Enterprise (2016 :1)[41] Bootstrap adala framework front –end yag intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah. Boostrap menggunakan HTML, CSS, dan Javascript.Bootstrap memiliki fitur-fitur komponen interface yang bagus seperti typography, forms, buttons, tables, navigations, dropdowns, alerts, modals, tabs, accordion, carousel, dan lain sebagainya.Dengan menggunkan Boostrap, anda dapat membuat layout situs yang responsif dengan mudah.

Konsep Dasar Web

Menurut Priyo dkk (2016:25)[42] Definisi web adalah “Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Hayat, dkk dalam Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (2018:3730)[43] Website merupakan salah satu media informasi yang sangat efektif dalam menyajikan informasi,dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat serta permintaan akan kebutuhan yang semakin meningkat maka sangat perlu dibuatkan sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan dan juga dalam penyampaian informasi.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Aptisi Transactions On Management Vol.2 No.2 (2018:114)[44] Literature Review is written material both in the form of books and sources from previous research as management of learning,discussing the issue of journals or scientific works with topics to be researched that are relevant top revious research topics or those that already exist.Because in previous studies there have been many scientific studies that conducted research on credit memo features to minimize deposits and bad debts.

Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[45] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu :

  1. Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang Dan Penerapan Akuntansi Pada PT Cahaya Mitra Alkes” merupakan hasil dari penelitian Natasya Manengkey (2014)[46] Dalam penelitian ini menjelaskan sistem persediaan barang yang memiliki peran penting pada PT Cahaya Mitra Sentosa. Namun terjadi masalah pada sistem tersebut hingga membutuhkan pengembangan sistem dalam setiap tahunnya agar sistem lebih mudah untuk digunakan.

  2. Friska Baramuli dan Sifrid S. Pangemanan (2015)[47] Melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli”. Membahas bahwa Yamaha Bima Motor Toli-Toli telah membentuk dan memiliki sistem informasi akuntansi yang telah memberikan hasil output yang diinginkan, diantaranya dapat mebgubah informasi menjadi lebih akurat, untuk semua pengguna dan data dapat ter-update sehingga dapat membantu dalam penyajian informasi persediaan yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Indriani, Karlena dan Sudarmadi. (2015)[48].Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1. meggunakan model SDLC air terjun (Waterfall). Sistem ini sudah dilengkapi dengan fitur laporan yang cukup lengkap karena dalam sistem ini peneliti menerapkan konsep penginputan data untuk terima dan keluar suatu barang dalam sistem persediaan dengan cepat, dan akurat sehingga sangat membantu dalam penyediaan informasi yang dibutuhkan.

  4. Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016)[49] RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Menerapkan metodologi pendekatan Unified Approach untuk merancang sistem persediaan berbasis dektop dimana kasir dapat mudah melakukan pencarian data dan dapat memberikan informasi yang akurat kepada pemilik toko. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan jumlah barang dan dapat mengetahui laporan persediaan barang yang ada digudang secara efektif.

  5. Dalam penelitian skripsi yang berjudul “APLIKASI INVENTORI DATA OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB” yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. (2017)(2017)[50] membahas mengenai sistem inventory data obat pada PT Hasil Karya Sejahtera Bandung yang masih manual dalam pendataan dengan menggunakan buku besar. Sehingga masih membutuhkan waktu lama untuk membuat laporan barang masuk dan barang keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya aplikasi inventory data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung yang dapat membantu proses inventory pada PT Hasil Karya Sejahtera yang di rancang dengan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan MySQL dan menggunakan metode model waterfall.

  6. Penelitian International Journal Dalam judul “A CASE STUDY OF INVENTORY MANAGEMENT IN A MANUFACTURING COMPANY IN CHINA” dalam Nang Yan Business Journal (2017) yang dilakukan oleh Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017)[51] Bertujuan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik pengelolaan persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan memeriksa dampaknya,kerjasama pemasok dalam perbaikan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi kunci faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif Praktek manajemen berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor kunci di dalamnya manajemen persediaan yang dapat diterapkan pada masalah serupa yang dihadapi secara aktual manufactories.

  7. Penelitian yang ditulis oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon, dan Dedy Iskandar, (2015)[52]. STMIK Raharja dalam jurnal CERITA, Vol.1, No.1, dengan Judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Hankook Ceramic Indonesia”. Menjelaskan mengenai belum diterapkannya sistem informasi persediaan barang yang akurat, tepat, dan cepat. Sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan sebuah laporan yang akurat. Dalam penelitian ini menerapkan pendekatan pengembangan sistem yang dilakukan dari menganalisa sistem berjalan hingga melakukan user requirement menggunakan UML dalam menggamarkan prosedur sistem yang berjalan dan yang diusulkan agar dapat menghasilkan perancangan sistem informasi persediaan barang yang dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati dkk dalam jurnal SIMIKA vol.2 No.2 (2019)[53].yang berjudul “Aplikasi Sistem Pendataan Barang Habis Pakai Guna Meningkatkan Kualitas Stok Barang Pada PT.Angkasa Pura II Tangerang”. Penelitian ini dilakukan untuk mempermudah admin dalam melakukan pendataan, pengelolaan, penyimpanan, dan pempuatan laporan barang habis pakai dan lelang pada PT.Angkasa Pura II Tangerang. Untuk mengetahui masalah internal dan eksternal perusahaan peneliti menggunakan metode analisis SWOT serta metode berorientasi objek UML (Unified Modeling Language).

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Fahrisal dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.6 No.2 (2018)[54]yang berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang Pada UD.Minang Dewi Berbasis Website”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode waterfall yaitu model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Tujuan dari penelitian ini dapat mempermudah dalam pengelolaan data persediaan barang pada UD.Minang Dewi dengan cepat dan akurat. Maka dari itu penulis menggunakan PHP dan MySQL dalam pembuatan program.

  10. Penelitian yang ditulis oleh Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam jurnal KOMPAK Vol.9 No.1 (2016)[[55]dengan Judul “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor dengan Menggunakan Metode Fifo Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Penelitian ini menjelaskan bahwa Toko Adil Jaya Motor Semarang belum menggunakan sistem komputerisasi dalam pengelolaan stock persedian suku cadang sehingga tidak terkontrol dengan baik. Metode yang digunakan oleh penulis metode FIFO, bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dengan database MySQL. Dan penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengendalikan persediaan suku cadang sehingga memberikan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam pengolahan data di Adil Jaya Motor Toko Semarang.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Oktarini Sari dan Elan Nuari dalam jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol.13 No.2 (2016)[56]Yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Dengan Metode Fast (Framework Form The Applications)”. Menjelaskan bahwa PT.Solusi Aksesindo Pratama masih menggunakan cara manual dalam pencatatan barang masuk, permintaan barang dari bagian sales, proses barang keluaroleh bagian gudang sampai kepada pembuatan laporan, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam proses pencarian data-data yang diperlukan. Maka dari itu PT.Solusi Aksesindo Pratama membutuhkan sistem yang dapat memberikan informasi yang akurat, terpercaya, cepat, relevan, dan detail. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem yaitu FAST (Framework for the Application System Thinking) terdiri dari fase-fase Scope Definition, Problem Analysis, Requirements Analysis, Logical Design dan Physical Design. Perancangan Sistem Informasinya menggunakan PHP dan HTML serta MYSQL sebagai databasenya.

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Nulhakim dkk dalam jurnal SENSITEK (2018)[57]Yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT.Care Spundbond”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan admin dalam menciptakan laporan yang lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien. Bahasa pemograman yang digunakan PHP, dan database Mysql. Serta metode analisa menggunakan PIECES.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.Hilon Indonesia

PT.Hilon Indonesia merupakan perusahaan Geo Textile Non Woven, Dakron dan Bedding Goods & Pillows. Perusahaan ini bergerak di industri Geo Textile Non Woven atau disebut Filter Fabric (Pabrik) adalah sebuah jenis Geo textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Dan pada umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP). Cara kerja Geo textile Non Woven adalah mengandalkan tensil strength, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak. Dan PT. Hilon Indonesia juga memproduksi perlengkapan tidur seperti matras, bantal, guling, sprei, bedcover dan juga selimut. Bedding goods tersebut di distribusi ke pasar-pasar domestik dan juga ke toko swalayan (Carrefour, lottemart,dll).

PT. Hilon Indonesia berdiri sejak tahun 1970. Saat ini kantor pusat PT. Hilon Indonesia beralamatkan di Jl. .Putera Utama No.09 Kawasan Industri Pasar Kemis Tangerang, 15560, No.Tlp (021) 590 3307, No.Fax (021) 5903310. Saat ini PT. Hilon Indonesia telah berkembang pesat dan mempunyai 4 perusahaan Hilon Group dibawah naungan PT. Hilon Indonesia dan juga terus berekspansi dengan memiliki 5 kantor cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Berikut ini adalah 4 perusahaan Hilon Group dibawah naungan PT. Hilon Indonesia :
a.PT. Urecel Indonesia beralamatkan di JL. Industri Raya Kav.2 Cibadak Km.21 Bojong – Cikupa, Tangerang 15710. No.Tlp (021) 596 0557, No.Fax (021) 5962381.
b.PT.Samudera Industri beralamatkan di JL. Kopo Km.11 No.76 Cilampeni Kec.Ketapang, Bandung 40971. No.Tlp (021) 589 1405, No.Fax (021) 589 2121.
c.PT. Hilon Sumatera beralamtkan di JL. Jamin Ginting Km.11 No.64A, Medan. No.Tlp (061) 836 6401, No.Fax (061) 836 2056.
d.PT. Hilon Surabaya beralamatkan di JL. Raya Mastrip Waru Gunung 06, Surabaya. No.Tlp (031) 766 5757, No.Fax (031) 766 8074.

Adapun 7 Kantor Cabang PT. Hilon Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Indonesia adalah:
a.PT. Hilon – Bali Branch beralamatkan di JL.Cokroaminoto 468 Ubung Kaja, Denpasar – Bali. No.Tlp (0361) 412 398, No.Fax (0361) 426 045.
b.PT. Hilon – Klaten Branch beralamatkan di JL.Raya Solo Jogja Km.25, Ceper – Klaten 57465. No.Tlp (0272) 552 524, No.Fax (0272) 552 523.
c.PT. Hilon – Solo / Karanganyar Branch beralamatkan di JL.Solo Purwodadi Km.7,2 Desa Selorejo RT.02 RW.09 Wonorejo Gondangrejo, Solo / Karanganyar 57178.
d.PT. Hilon - Salatiga Branch beralamatkan di Dsn.Banaran RT.18 RW.10 Ds.Butuh Kec.Tengaran, Kab.Semarang. No.Tlp (0298) 3429 002, No.Fax (0298) 342 9002.
e.PT. Hilon – Makassar Branch beralamatkan di JL.Kapasa Raya No.18 Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. No.Tlp (0411) 472 0704, No.Fax (0411) 285 1920.

PT.Hilon Indonesia berhasil masuk dalam daftar Korean Stock Exchange (KOSDAQ), dan berhasil memuaskan banyak penanam modal di Korea. Hingga saat ini, PT. Hilon Indonesia telah menjadi yang terdepan dalam industri non woven polyester di Indonesia, dan ikut mendukung berbagai jenis industri, pelanggan, dan pemasok yang beragam.
Saat ini, Mr. Choi mempunyai 4 Hilon Group yang terletak di Cikupa, Bandung, Sumatera, Surabaya dan 5 kantor cabang di Bali Branch, Klaten Branch, Solo / Karanganyar Branch, Salatiga Branch dan Makasar Branch.
PT. Hilon Indonesia berdiri pada tanggal 01 September 1989. Dengan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, SH. Berkedudukan di Tangerang tanggal 01 September 1989. Dengan IUI (Izin Usaha Industri) Perusahaan Perseroan Terbatas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 237/T/Industri/1990. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 30.03.1.13.05673 tanggal 26 Juni 2015. Dengan surat keterangan terdaftar dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Nomor : PEM-00024/WPJ.07/KP.0503/2013 dengan NPWP 01.061.865.0-057.000 tanggal 04 Maret 2013.

Visi dan Misi PT.Hilon Indonesia

Visi

Untuk menjadi produsen non-woven nomor satu di wilayah Asia.

Misi

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Tujuan PT.Hilon Indonesia

  1. Bahan baku terbaik, setiap saat
  2. Menjadi bagian dari Indonesia
  3. Selalu terdepan terhadap produk non-woven

Struktur Organisasi PT.Hilon Indonesia

Sebuah perusahaan atau organisasi yang didirikan pada dasarnya ingin mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif, dan dengan tindakan yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan apabila para manajer dan anggotanya mengerti dan memahami tentang tugas dan tanggungjawabnya.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya struktur organisasi, yang merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi ini memberikan gambaran umum serta pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing departemen. Hal ini menunjukkan adanya pembagian pekerjaan yang saling berhubungan antara departemen satu dengan yang departemen yang lainnya.
Gambaran struktur organisasi yang terdapat pada PT. Hilon Indonesia, diantaranya sebagai berikut :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Hilon Indonesia

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT. Hilon Indonesia :

  1. Presiden Director

    Merupakan pimpinan perusahaan yang mempunyai tugas untuk menentukan arah dan kebijaksanaan perusahaan bersama dengan director operasional, menetapkan garis besar tujuan organisasi, memberikan pengarahan dan bimbingan di lingkungan kerja perusahaan, mengadakan rapat dengan berbagai departemen terkait dibawahnya untuk meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen tersebut, melakukan evaluasi dan perencanaan menyangkut upaya peningkatan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.

  2. Director

    Merupakan pemimpin perusahaan sebagai direktur operasional, yang memberikan pengarahan dan masukan-masukan secara langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan. Dan bersama-sama dengan President Director untuk membuat kebijakan perusahaan dan mengintruksikan secara langsung kepada para manager di setiap departemen terkait.

  3. HRD & GA Department

    Secara umum, tugas HRD & GA adalah sebagai berikut:
    a. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
    b. Menyusun prosedur seleksi rekruitmen karyawan baru.
    c. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.
    d. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti: ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dll), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.

  4. Tax & Legal Department

    Secara umum, tugas tax & legal adalah sebagai berikut:
    a. Melakukan verifikasi faktur pajak masukan & keluaran untuk memastikan keakuratan data.
    b. Membuat laporan bulanan PPN, membuat SPT Tahunan, membuat SSP, Membuat rekapan laporan PPN & PPH dan semua laporan yang berhubungan dengan pajak.
    c. Mensupport dan mengelolah dokumen perusahaan khususnya yang berhubungan dengan perjanjian kerjasama maupun legal contract.
    d. Mencari bantuan pinjaman dana dari pihak ketiga (hutang), baik dari bank pemerintah maupun swasta dan mengurusi Bank Garansi serta Surat Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan.

  5. Accounting & Finance Department

    Secara garis besar, tugas dari Accounting adalah :
    a. Memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri jurnal keuangan harian perusahaan (agar setiap transaksi tidak salah pos input).
    b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.
    c. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan )

    Adapun tugas dari Finance adalah:
    a. Melakukan pembayaran melalui cek, giro atau pun kas baik kepada supplier atau pun pembiayaan kegiatan operasional intern perusahaan.
    b. Melakukan pengecekan saldo cash dengan cara melakukan kas opname setiap hari.
    c. Melakukan pengecekan saldo setiap bank agar mengetahui transasksi debit (uang keluar) dan kredit (uang masuk) via internet banking.
    d. Menyiapkan laporan cash & bank harian untuk kemudian di serahkan kembali kepada Accounting untuk di cek entri jurnalnya.

  6. General Manager

    Bertugas untuk memberikan pengarahan terhadap pekerjaan masing-masing departemen yang berada di bawahnya, melakukan koordinasi pekerjaan, melakukan seleksi karyawan (bersama-sama dengan Direktur dan HRD), memberikan persetujuan atas laporan keuangan dan melakukan tinjauan terhadap produktivitas perusahaan. Mengadakan rapat mingguan untuk meminta pertanggungjawaban dari masing-masing project manager dilapangan maupun departemen terkait lain dibawahnya.

  7. Security

    Secara umum, tugas pokok security adalah menjaga keamanan perusahaaan dari hal – hal yang tidak diinginkan seperti pencurian, kerusuhan,dll.

  8. Secretary

    Bertugas untuk mengatur dan membuat schedule kegiatan para manager, melakukan reservasi akomodasi travel (tiket, hotel,dll) ketika direktur & manager melakukan dinas luar kota.

  9. Marketing

    Bertugas untuk mencari konsumen yang potensial, meningkatkan volume penjualan, mengadakan pameran dalam rangka memperkenalkan produk perusahaan kepada publik. Melakukan negosiasi terhadap penawaran yang telah dilakukan. Mencari customer-customer baru dan menjalin hubungan baik dengan para customer lama agar dengan adanya hubungan relasi yang baik semakin banyak tawaran tender terhadap perusahaan.

  10. QC (Quality Control)

    Bertugas untuk meneliti produk dan selama proses produksi baik sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.

  11. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

    Secara Umum, tugas PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ). Kemudian menginstruksikan kepada bagian produksi untuk memproduksi barang sesuai pesanan lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Intinya, tugas PPIC adalah terima pesanan dari konsumen dan membereskan order tersebut hingga pesanan dikirim ke konsumen.

  12. Delivery Department

    Melakukan pengiriman produk yang sudah disiapkan oleh produksi atas intruksi dari PPIC untuk di kirimkan kepada customer dalam waktu yang sudah di tentukan. Selain itu, bagian delivery harus dapat menjamin bahwa produk tersebut sudah sampai ke tangan konsumen tepat waktu. Selain itu bagian delivery juga bertanggungjawab terhadap stock barang di gudang. Jadi bagian gudang harus mengontrol in & out nya barang agar tidak terjadi selisih.

  13. Production Department

    Secara umum fungsi bagian produksi adalah memproduksi produk dengan kualitas bagus dan tepat waktu sesuai dengan sales order yang di instruksikan oleh manager produksi dengan koordinasi bagian PPIC.

  14. Purchasing Department

    Bertugas untuk melakukan pemesanan dan pembelian barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau (baik secara tunai maupun kredit), menyiapkan kelengkapan dokumen pembelian, mengecek dan menerima tagihan lalu membuat daftar tagihan para vendor serta menyiapkan payment schedule untuk kemudian diserahkan kepada Finance untuk di lakukan pembayaran.

  15. Maintenance Department

    Secara garis besar, tugas dari maintenance adalah:
    a. Melakukan perawatan dan pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi.
    b. Mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan perawatan segala sarana dan prasarana perusahaan.
    c. Menyusun jadwal perawatan unit-unit mesin produksi dan mengkoordinir mekanik dalam pelaksanaan perawatan mesin produksi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem persediaan pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya bagian gudang menerima bahan baku dari purchasing, bagian purchasing membeli bahan baku kepada supplier, bagian gudang mengeluarkan bahan baku, bagian produksi mengajukan permintaan bahan baku ke bagian gudang, bagian gudang mengeluarkan barang (pemakaian), bagian sales mengajukan permintaan barang jadi kepada gudang, bagian gudang membuat laporan persediaan yang kemudian dibaca dan dimonitor oleh Pimpinan.

Analisa Prosedur sistem yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 (Satu) System yang mencangkup kegiatan Persediaan Barang.

  2. Terdapat 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Adm Gudang, Purchassing, Produksi, Sales, dan Pimpinan.

  3. Terdapat 8 (Delapan) Usecase yaitu mengecek stock bahan baku, penerimaan dan permintaan bahan baku, pengeluaran dan permintaan bahan baku, mencatat bahan baku masuk dan keluar, pengeluaran dan permintaan barang (pemakaian), mencatat barang masuk dan keluar,, laporan persediaan barang, membaca/ monitor laporan.

Activity Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 (Satu) Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.

  2. Terdapat 5 (Lima) Vertical Swimeline yaitu Adm Gudang, Purchasing, Produksi, Sales, dan Pimpinan.

  3. Terdapat 11 (Sebelas) Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  4. Terdapat 1 (Satu) Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram cek stock Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. Terdapat 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.

  2. Terdapat 9 (Sembilan) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Gambar 3.5 Sequence Diagram penerimaan barang Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. Terdapat 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.

  2. Terdapat 8 (Delapan) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Gambar 3.6 Sequence Diagram pengeluaran barang Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. Terdapat 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.

  2. Terdapat 10 (Sepuluh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada PT. Hilon Indonesia ini sistem yang digunakan masih manual atau menggunakan Microsoft Excel, belum berjalan dengan efektif dan efisien , belum adanya penginputan data yang terstruktur juga belum terciptanya penyimpanan data pada sistem yang sedang berjalan sehingga kemungkinan terjadinya human error. Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat pada penelitian ini. Peneliti menggunakan PIECES (Performance, Information, Economy, Control/Security, Efficiency, Service) yang digunakan untuk menganalisa sistem yang berjalan dari segi kinerja apakah sudah efisien, informasi yang dihasilkan, keamanan dari sistem tersebut yang tidak memakan biaya yang cukup besar sampai kepada pelayanan yang diberikan.

Tabel 3.1 Analysis PIECES

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Nama Masukan : Pencataatan data

    Fungsi : Untuk pencatatan data barang

    Sumber : Admin.

    Media : Buku Besar dan MS. Excel

    Frekuensi : Setiap Bulan

    Frekuensi : Lampiran A1

    Keterangan  : Berisi data barang.

Analisa Proses

  1. Nama Masukan : Transaksi Barang Masuk

    Fungsi : Mengetahui Barang Masuk dari Produksi

    Sumber : Produksi

    Media : SPB

    Frekuensi : Setiap Bulan

    Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang

    Keterangan  : Data Barang didapat dari Admin Gudang pada saat penerimaan barang.

  2. Nama Masukan : Purchase Order (PO)

    Fungsi : Bukti pemesanan barang

    Sumber : Customer

    Media : Fax

    Frekuensi : Setiap ada permintaan

    Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang

    Keterangan  : PO didapat dari customer setelah ada kesepakatan antara customer dan sales.

  3. Nama Masukan : Barang Keluar

    Fungsi : Bukti Pengeluaran Barang

    Sumber : Admin Gudang

    Media : Surat Jalan

    Frekuensi : Setiap ada permintaan

    Keterangan  : Data Barang didapat dari Admin Gudang pada saat penerimaan barang.

Analisa Keluaran

  1. Nama Masukan : Surat Jalan

    Fungsi : Sebagai surat pengantar dari pengiriman barang dan bukti serah terima barang

    Media : Kertas

    Rangkap : 3

    Distribusi : Customer, Admin gudang, Arsip

  2. Nama Masukan : Laporan

    Fungsi : Mencetak atau menampilkan laporan rekap data barang, dan data pesanan

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 (empat) lembar

    Distribusi : Lembar 1 (putih), untuk Laporan Pengiriman dan Lembar 2 (merah), untuk Laporan Stok Produk

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    Processor : Core To Duo

    Monitor : LCD 14”

    Mouse : Ps2

    RAM : 2 GB

    Hardisk : 80 GB

    Keyboard : Compatible Ps2

    Printer : Canon Ip1800 Series

  2. Aplikasi Yang Digunakan (Software)

    Windows 7

    Microsoft Office 2013

  3. Hak Akses

    Untuk saat ini, karena belum ada sistem informasi persediaan barang yang berjalan di perusahaan tersebut, sehingga belum ada hak akses atas sistem informasi persediaan barang.

Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang sering terjadi, maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem monitoring persediaan barang, untuk mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update sehingga stok barang bisa terkontrol.

  2. Membuat sistem monitorng persediaan barang yang mampu melakukan pengecekan dan dapat mengontrol ulang secara keseluruhan barang yang dibutuhkan dan jumlahnya yang tinggal sedikit.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

    M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan

    D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting

    I (Inessential) : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

    T : Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)

    O : Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)

    E : Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)

Final Draft Elisitasi

Final Draft merupakan hasil final yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem Usulan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Admin Gudang melakukan register terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, admin dapat melihat data entri barang, daftar customer, stok barang, dan melakukan penginputan apabila ada barang masuk atau keluar.

  2. Customer melakukan register terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, customer dapat melihat stok barang, apabila barang tersedia dapat menambahkan pada cart dan menginput detail purchase order (PO).

  3. Sales menerima permintaan purchase order yang masuk dan mengkonfirmasikan purchase order kepada customer. Customer dapat melihat status order apakah di ACC/tolak. Apabila admin ACC permintaan order, maka selanjutnya customer harus upload PO.

  4. Setelah Sales konfirmasi telah menerima PO, maka admin sales akan input data order pada form sales order dan input data barang yang akan dikirim pada form surat jalan.

  5. Admin Gudang membuat laporan stok, laporan barang masuk dan barang keluar.

  6. Pimpinan login kemudian masuk ke menu laporan dan membaca/memonitor laporan kemudian mencetaknya untuk bukti arsip.

Rancangan Sistem Usulan

Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar diagram yang akan peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web pada PT.Hilon Indonesia

Berdasarkan gambar 3.7 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) system yang mencakup pengelolaan transaksi penjualan pada PT.Hilon Indonesia

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin Gudang, customer, sales, pimpinan.

  3. 22 (dua puluh dua) use case yang dilakukan oleh aktor-aktor

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity Diagram Admin Gudang

Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin Gudang

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

  2. 7 (tujuh) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 3 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.

  4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.

  5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

Activity Diagram Customer

Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer

Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

  2. 7 (tujuh) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.

  4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.

  5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

Activity Diagram Sales

Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

  2. 13 (tiga belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 3 (tiga) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.

  4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.

  5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

Activity Diagram Pimpinan

Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

  2. 8 (delapan) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.

  4. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk login

Dalam gambar 3.12 merupakan Sequence Diagram Login yang berlaku untuk semua aktor, yaitu Admin gudang, customer, Sales, dan Pimpinan. Aktor yang bisa melakukan login hanyalah aktor yang sudah terdaftar sebelumnya di sistem.

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form data barang

Berdasarkan gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang.

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang control

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar data barang

  5. 4 (empat) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form barang masuk

Berdasarkan gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang masuk

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang masuk control

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar barang masuk

  5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan untuk barang keluar

Berdasarkan gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang keluar

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang keluar control

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar barang keluar

  5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan untuk jenis barang

Berdasarkan gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form jenis barang

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu jenis barang control

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data jenis barang

  5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan untuk model barang

Berdasarkan gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form model barang

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu model barang control

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data model barang

  5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form PO

Berdasarkan gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer

  2. 2 (dua) boundary lifeline, yaitu data barang dan form PO

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu proses PO

  4. 6 (enam) message yang menggambarkan aktivitas.


Gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form sales order

Berdasarkan gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu sales

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu order

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu proses PO.

  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu surat jalan

  5. (lima) message yang menggambarkan aktivitas

Gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form laporan

Berdasarkan gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pimpinan

  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu laporan.

  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu laporan control.

  4. 7 (tujuh) message yang menggambarkan aktivitas

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 3.21 Class diagram sistem yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi database yang digunakan dalam Sistem Informasi Penjualan pada PT. Hilon Indonesia.

  1. Nama Field  : User
  2. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_user

    Isi  : no_user + user_login + nama + password + akses + fax + profile

    Panjang Record  : 453

    Tabel 3.6 Tabel User

  3. Nama Field  : Form
  4. Media  : Harddisk

    Primary Key  : id_form

    Isi  : id_form + views + nama_form + jns_form + ket_form

    Panjang Record  : 118

    Tabel 3.7 Tabel Form

  5. Nama Field  : Barang
  6. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_item

    Isi  : no_item + nama_item + no_jenis_barang + standar_stock

    Panjang Record  : 45

    Tabel 3.8 Tabel Barang

  7. Nama Field  : Customer
  8. Media  : Harddisk

    Primary Key  : id_customer

    Isi  : id_customer + nama_customer + alamat_customer + tlp_customer

    Panjang Record  : 173

    Tabel 3.9 Tabel Customer

  9. Nama Field  : Jenis Barang
  10. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_jenis_barang

    Isi  : no_jenis_barang + nama_jenis_barang

    Panjang Record  : 40

    Tabel 3.10 Tabel Jenis Barang

  11. Nama Field  : Model Barang
  12. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_model_barang

    Isi  : no_model_barang +no_jenis_barang + nama_model+ size

    Panjang Record  : 60

    Tabel 3.11 Tabel Model Barang

  13. Nama Field  : Barang Masuk
  14. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_barangmasuk

    Isi  : no_barangmasuk + tgl_barangmasuk + surat_jalan + keterangan+ user_create+ create_date+ user_update+update_date

    Panjang Record  : 80

    Tabel 3.12 Tabel Barang Masuk

  15. Nama Field  : Barang Masuk Detail
  16. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_barangmasuk

    Isi  : no_item + no_barangmasuk + jumlah_barangmasuk

    Panjang Record  : 25

    Tabel 3.13 Tabel Barang Masuk Detail

  17. Nama Field  : Barang Keluar
  18. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_barangkeluar

    Isi  : no_barangkeluar + tgl_barangkeluar + no_suratjalan+id_customer+ keterangan+ user_create+ create_date+ user_update+update_date

    Panjang Record  : 90

    Tabel 3.14 Tabel Barang Keluar

  19. Nama Field  : Barang Keluar Detail
  20. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_barangkeluar

    Isi  : no_item + no_barangkeluar + no_po + jumlah

    Panjang Record  : 35

    Tabel 3.15 Tabel Barang keluar Detail

  21. Nama Field  : PO
  22. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_po

    Isi  : no_po + id_customer + tgl_po_ tgl_delivery + keterangan+ user_create + create_date + user_update + update_date

    Panjang Record  : 80

    Tabel 3.16 Tabel PO

  23. Nama Field  : PO Detail
  24. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_po

    Isi  : no_po + no_item + jumlah_item + jumlah_kirim

    Panjang Record  : 25

    Tabel 3.17 Tabel PO Detail

  25. Nama Field  : Stock Opname
  26. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_stock_opname

    Isi  : no_stock_opname + tgl_stock_opname + keterangan + user_create + create_date + user_updated + update_date

    Panjang Record  : 80

    Tabel 3.18 Stock Opname

  27. Nama Field  : Stock Opname Detail
  28. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_stock_opname

    Isi  : no_stock_opname + No_item + stock + jumlah + id

    Panjang Record  : 25

    Tabel 3.19 Stock Opname Detail

  29. Nama Field  : Stock
  30. Media  : Harddisk

    Primary Key  : no_item

    Isi  : no_item + jumlah

    Panjang Record  : 118

    Tabel 3.20 Stock

Rancangan Prototype Balsamiq Mockups 3

  1. Rancangan Tampilan Login
  2. Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login

  3. Rancangan Tampilan Home
  4. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Dashboard

  5. Rancangan Tampilan Menu Master
  6. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Menu Master

  7. Rancangan Tampilan Menu Transaksi
  8. Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Menu Transaksi

  9. Rancangan Tampilan Laporan
  10. Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Laporan

Rancangan Program

  1. Halaman Login

    Gambar 3.27 Halaman Login

  2. Halaman Dashboard

    Gambar 3.28 Halaman Dashboard

  3. Tampilan Menu Master

    Gambar 3.29 Menu Master

  4. Tampilan Menu Transaksi

    Gambar 3.30 Menu Transaksi

  5. Tampilan Laporan Stock

    Gambar 3.31 Laporan Stock

  6. Tampilan Laporan Barang Masuk

    Gambar 3.32 Laporan Barang Masuk

  7. Tampilan Laporan Barang Keluar

    Gambar 3.33 Laporan Barang Keluar

  8. Tampilan Laporan PO

    Gambar 3.34 Laporan PO

  9. Tampilan Laporan Stock Opname

    Gambar 3.35 Laporan Stock Opname

  10. Tampilan Profile

    Gambar 3.36 Profile

  11. Tampilan Change Password

    Gambar 3.37 Change Password

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Pentium 4
  2. Monitor : 15inch
  3. Monitor : 15inch
  4. Mouse : Optical
  5. RAM : 1 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Keyboard : Qwerty
  8. Printer : Inkjet

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. XAMPP
  2. Dreamweaver
  3. Notepad++
  4. Mozila Firefox

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan langsung oleh:

  1. Admin
  2. Customer
  3. Sales
  4. Pimpinan

BlackBox Testing

Implementasi pengujian sistem Monitoring Persediaan Barang pada PT.Hilon Indonesia ini dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing. Black box testing metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Tabel 3.19 Black box testing

Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.20 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.21 Estimasi Biaya


BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan riset dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT.Hilon Indonesia masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimulai dari mencatat data barang, mencatat persediaan barang masuk sampai menghasilkan laporan stok barang. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok barang antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
  2. Merancang sistem monitoring persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi yang akurat dan cepat.
  3. Membuat sistem monitoring persediaan barang berbasis web yang akan memudahkan admin gudang dalam pongolahan data meggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai databsenya, dan hasil elisitasi kemudian dikembangkan dengan diagram UML.
  4. Kendala permasalahan yang terjadi pada PT.Hilon Indonesia yaitu penyimpanan secara manual dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan kesulitan dalam mendapatkan informasi stok barang secara update, terjadinya human error seperti kesalahan input data sehingga berdampak pada kualitas laporan stok, serta bagian gudang sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stok minimal barang yang mengakibatkan bagian gudang tidak mengetahui kapan harus membeli barang kembali.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan kinerja, sebagai berikut :

  1. Untuk menerapkan sistem monitoring persediaan barang dibutuhkan perangkat yang mendukung, baik software, hardware, maupun sumber daya manusianya agar kinerja sistem dapat berjalan dengan baik.
  2. Diperlukan nya pelatihan untuk memudahkan program agar lebih dimengerti.
  3. Perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk mengantisipasi terjadinya eror kemudian diasakan perbaikan sesuai perkembangan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  2. Liang, G., He, W., Xu, C., Chen, L., & Zeng, J. (2015). Rumor identification in microblogging systems based on users’ behavior. IEEE Transactions on Computational social system, 2(3), 99-108. (https://ieeexplore.ieee.org/stamp/stamp.jsp?tp=&arnumber=7419281)
  3. Rusdiana, M. I. (2014). Sistem Informasi Manajemen, Bandung: CV. Pustaka Setia.
  4. Mulyani, S. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Abdi Sistematika.
  5. Muslihudin, M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Penerbit Andi.
  6. Jogianto, H.M, 2010. “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi
  7. Wahyuni, Sri. (2017: 31). Analisa Sistem Persediaan Pada PT. Andalan Darma Mulia. Laporan Kuliah Kerja Praktek
  8. Kesumawati, C. S., Padeli, P., & Awallya, A. (2018). INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA. ICIT Journal, 4(2), 214-223. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/559/413)
  9. Haryati, S., Sudarsono, A., & Suryana, E. (2015). implementasi data mining untuk memprediksi masa studi mahasiswa menggunakan algoritma c4. 5 (studi kasus: universitas dehasen bengkulu). Jurnal Media Infotama, 11(2).
  10. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
  11. Chaidirman, C., & Mulyono, H. (2018). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING PADA SMKN 6 TANJUNG JABUNG TIMUR. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 1140-1148.
  12. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6. (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795/1517)
  13. Astuti, P. D. (2017). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed-sentra penelitian engineering dan edukasi, 3(4).
  14. 40. Fatmawati, R., Irviani, E. S., Rachman, I. P., Anggie, A., & Kristina, M. (2016). Tata Kelola Teknologi Informasi Sebagai Implementasi E-Government Pada Kabupaten Pemekaran Untuk Meningkatkan Potensi Daerah (Studi: Kabupaten Pringsewu Lampung). Proseding Senapati, 1(1).
  15. Amelia. Maya. 2016. Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Informatika Global Vol.7 No.1-Desember 2016. Palembang: Universitas Indo Global Mandiri.
  16. Heriyanto, D. N., & Lau, E. A. (2016). Manajemen Persediaan Suku Cadang Alat Berat PT. United Tractors, Tbk Cabang Samarinda. Ekonomia, 5(3), 46-57.
  17. Kartikasari, E. C., Zaini, E., & Saleh, A. (2016). RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON. REKA INTEGRA, 4(1).
  18. 18,0 18,1 18,2 Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
  19. Rahmawati, DI (2016:2). Tujuan Pengelolaan Persediaan. Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  20. Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Pada Toko kiddy Baby Shop. Jurnal Infra, 5(1), 234-238.
  21. Andrawina, L., & Santosa, B. (2017). Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continuous Review (s, s) Dan Continuous Review (s, q) Untuk Meminimasi Biaya Persediaan Di Pt Xyz Bandung. eProceedings of Engineering, 4(2).
  22. Wijayanti, Titik. 2014. Marketing Plan! dalam Bisnis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  23. Soleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127). (http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/SNIf/article/view/253/200)
  24. Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(1), 25-36. (http://elearning.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/CSRID/article/view/54)
  25. Hidayat, Akik, Wizzy Mochammad Andhika. 2016. Sistem Informasi Penyewaan Lahan Dan Pelayanan Konstruksi Di Pasar Cimol berbasis Web. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) Vol. 3 No. 2. Bandung: Universitas Padjajaran.
  26. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global.
  27. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  28. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  29. Cahyanti, A. N., & Purnama, B. E. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).
  30. Solichin.Achmad. 2106. Pemrograman Web Dengan PHP dan MYSQL. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
  31. Siregar, S. R. S., & Sundari, P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). Jurnal Sisfotek Global, 6(1).
  32. Maimunah, M., Luigi, D., & Ferdiansyah, A. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN (XIBAR) BERBASIS ONLINE. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-7.
  33. Hidayat, A., & Piliang, F. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN LAHAN PARKIR BERBASIS WEB GIS. Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi, 1(1).
  34. Ali, S., & Ambarita, A. (2016). Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 1(1).
  35. Sianipar, R. H. (2017). Dasar Pemrograman JavaScript: Langkah demi Langkah (Vol. 1). Penerbit ANDI.
  36. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  37. Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
  38. 38,0 38,1 Abdulloh, R. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Elex Media Komputindo.
  39. Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O. (2015). SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG. CERITA Journal, 1(1), 86-93. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/358/249)
  40. AMTHARI, W., BUDIARTI, R. S., & HARLIS, H. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA. UNIVERSITAS JAMBI.
  41. Enterprise, J. (2016). Pemrograman Bootstrap untuk Pemula. Elex Media Komputindo.
  42. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.
  43. Hayat, A., Prastica, T., Susanti, S., & Isyamarwati, A. (2015). Prototipe Sistem Informasi Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I). (http://ejournal.stikom-bali.ac.id/index.php/knsi/article/view/503)
  44. Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. (2018). Application of Learning Management Test Instruments to Identify Questions as Evaluation Tools. Aptisi Transactions On Management, 2(2), 112-120. (https://media.neliti.com/media/publications/275203-application-of-learning-management-test-6a2c0622.pdf)
  45. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/165/80)
  46. Manengkey, N. (2014). Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang dan Penerapan Akuntansi Pada PT. Cahaya Mitra Alkes. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(3). (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/5065/4583)
  47. Baramuli, F., & Pangemanan, S. S. (2015). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(3). (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/9310/8884)
  48. Indriani, K., & Sudarmadi, S. (2015). Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (Atk) Menggunakan Metode Waterfall (Studi Kasus: Otoritas Jasa Keuangan (Ojk). Jurnal Techno Nusa Mandiri, 12(1), 69-76. (http://ejournal.nusamandiri.ac.id/index.php/techno/article/view/499/439)
  49. Budiman, A., & Mulyani, A. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Persedian Barang Di TB. Indah Jaya Berbasis Desktop. Jurnal Algoritma, 13(1)(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Rancang+Bangun+Aplikasi+Sistem+Informasi+Persedian+Barang+Di+TB.+Indah+Jaya+Berbasis+Desktop&btnG=)
  50. Joko, R., & Dewi, K. W. (2017). Aplikasi Inventori Data Obat PT Hasil Karya Sejahtera Berbasis Web. Makalah Ilmiah Mahasiswa. (http://eprints.jeb.polinela.ac.id/166/1/Jurnal%20TA%20fix.pdf)
  51. Shen, H., Deng, Q., Lao, R., & Wu, S. (2016). A case study of inventory management in a manufacturing company in China. Nang Yan Business Journal, 5(1), 20-40. (https://content.sciendo.com/configurable/contentpage/journals$002fnybj$002f5$002f1$002farticle-p20.xml)
  52. Supriyanti, D., Romadhon, Y. B., & Iskandar, D. (2015). SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA. CERITA Journal, 1(1), 56-63. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/355/246)
  53. Supriati, R., & Sari, A. W. (2019). APLIKASI SISTEM PENDATAAN BARANG HABIS PAKAI GUNA MENINGKATKAN KUALITAS STOK BARANG PADA PT. ANGKASA PURA II TANGERANG. Jurnal Sistem Informasi dan Informatika, 2(2), 13-28. (http://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index.php/jsii/article/view/601/293)
  54. Fahrisal, F., Pohan, S., & Nasution, M. (2018). PERANCANGAN SISTEM INVENTORY BARANG PADA UD. MINANG DEWI BERBASIS WEBSITE. INFORMATIKA, 6(2), 17-23. (http://ojs.amiklabuhanbatu.ac.id/index.php/JIFOR/article/view/91/86)
  55. Dewayani, J., & Wahyuningsih, F. (2016). Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. JURNAL ILMIAH KOMPUTERISASI AKUNTANSI, 9(1). (http://jurnal.stekom.ac.id/index.php/kompak/article/viewFile/43/42)
  56. Sari, A. O., & Nuari, E. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Dengan Metode Fast (Framework For The Applications). Jurnal PILAR Nusa Mandiri, 13(2), 261-266. (http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/pilar/article/view/705/397)
  57. Nulhakim, L., Azizah, N., & Ajija, M. T. (2018). Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond. SENSITEK, 1(1), 480-485. (https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://www.sisfotenika.stmikpontianak.ac.id/index.php/sensitek/article/viewFile/239/253)


Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1622395222&oldid=347705"