TA1622393710

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1622393710
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA

PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1622393710
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP : 08162

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622393710
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Abdul Hayat, M.T.I)
   
( Padeli, M,Kom)
NID : 07133
   
NID : 03002

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622393710
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA

UPT SAMSAT BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1622393710
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Andini Ayu Distri
NIM. 1622393710

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Di era modern seperti saat ini jumlah kendaraan bertambah sangat pesat dari era-era sebelumnya. Kenaikan jumlah kendaraan ini berbanding lurus dengan jumlah pendapatan negara akan Pajak Kendaraan Bermotor yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Maka dari itu pelayanan terbaik dari pemerintah melalui SAMSAT Keliling sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memudahkan proses pembayaran pajak. Pada sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor SAMSAT Keliling Unit Pelaksana Teknis Balaraja masih ditemui beberapa hambatan, seperti tidak adanya petunjuk tentang alur pelayanan, kualitas pelayanan masih lambat dan tidak adanya petunjuk mengenai persyaratan pembayaran dan kurangnya sosialisasi mengenai jadwal SAMSAT Keliling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa menggunakan metode PIECES (Performances, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Untuk merancang sistem yang sedang berjalan menggunakan program Unified Modelling Language (UML) yaitu dengan usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram. Dalam penelitian ini diharapkan dapat membangun sebuah aplikasi yang dapat memudahkan Wajib Pajak untuk mengetahui informasi mengenai SAMSAT Keliling baik alur pelayanannya, pentunjuk persyaratan pembayaran dan jadwal pelaksanaan SAMSAT Keliling sehingga dapat melakukan pelayanan dengan efektif dan efisien.

Kata kunci : SAMSAT Keliling, Pajak, Pelayanan


ABSTRACT

In the modern era, as of now, the number of vehicles is increasing very rapidly from previous eras. The increase in the number of vehicles is directly proportional to the amount of state revenue for Motor Vehicle Tax which continues to increase from year to year. Therefore the best service from the government through SAMSAT Roving is needed by the community to facilitate the process of paying taxes. In the SAMSAT Motor Vehicle Tax payment system Around the Balaraja Technical Implementation Unit there were still a number of obstacles, such as the absence of instructions on service flow, service quality was still slow and there were no instructions on payment terms and lack of socialization regarding the SAMSAT Mobile Tour. Data collection methods used in this study are using the method of observation, interviews and literature. The method of analysis uses the PIECES method (Performances, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). To design a system that is running using the Unified Modeling Language (UML) program, namely usecase diagrams, activity diagrams and sequence diagrams. In this study, it is expected to be able to build an application that can facilitate taxpayers to find out information about SAMSAT around the service flow, guide payment terms and schedule the SAMSAT Mobile tour so that they can perform services effectively and efficiently.

Keywords: SAMSAT Roving, Tax, Service




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN SAMSAT KELILING BERBASIS WEB PADA UPT SAMSAT BALARAJA”.

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Komputerisasi Akuntansi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja

  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.TI. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi.

  5. Bapak Ir. Abdul Hayat, M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Bapak Padeli, M.Kom.. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  7. Bapak Arif Wibowo, S.E selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian Tugas Akhir ini.

  8. Bapak Tata Hartawinata, S.Kom yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian Tugas Akhir di UPT SAMSAT Balaraja.

  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini apat terselesaikan dengan baik.

  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Juli 2019
ANDINI AYU DISTRI
NIM. 1622393710

Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Siklus Informasi

  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

  4. Gambar 3.3 Activity Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

  5. Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

  6. Gambar 3.5 Use Case Diagram Pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

  7. Gambar 3.6 Activity Diagram yang Diusulkan untuk Petugas

  8. Gambar 3.7 Activity Diagram yang Diusulkan untuk Wajib Pajak

  9. Gambar 3.8 Activity Diagram yang Diusulkan untuk Pimpinan

  10. Gambar 3.9 Sequence Diagram Form Login yang Diusulkan

  11. Gambar 3.10 Sequence Diagram Form Jenis yang Diusulkan

  12. Gambar 3.11 Sequence Diagram Form Merek yang Diusulkan

  13. Gambar 3.12 Sequence Diagram Form Type yang Diusulkan

  14. Gambar 3.13 Sequence Diagram Form Lokasi yang Diusulkan

  15. Gambar 3.14 Sequence Diagram Form Kelurahan yang Diusulkan

  16. Gambar 3.15 Sequence Diagram Form Kecamatan yang Diusulkan

  17. Gambar 3.16 Sequence Diagram Form STNK yang Diusulkan

  18. Gambar 3.17 Sequence Diagram Form Wajib Pajak yang Diusulkan

  19. Gambar 3.18 Sequence Diagram Wajib Pajak yang Diusulkan

  20. Gambar 3.19 Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

  21. Gambar 3.20 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

  22. Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Login

  23. Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Home

  24. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Master

  25. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Transaksi

  26. Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Laporan

  27. Gambar 3.26 Menu Login

  28. Gambar 3.27 Menu Home

  29. Gambar 3.28 Menu Master

  30. Gambar 3.29 Menu Transaksi Jadwal

  31. Gambar 3.30 Menu Transaksi Pendaftaran

  32. Gambar 3.31 Menu Transaksi Pembayaran

  33. Gambar 3.32 Menu Laporan Jadwal

  34. Gambar 3.33 Menu Laporan Pendaftaran

  35. Gambar 3.34 Menu Laporan Pembayaran

  36. Gambar 3.35 Menu Profile




DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

  6. Tabel 3.6 Tabel Jadwal

  7. Tabel 3.7 Tabel Jenis

  8. Tabel 3.8 Tabel Kecamatan

  9. Tabel 3.9 Tabel Kelurahan

  10. Tabel 3.10 Tabel Lokasi

  11. Tabel 3.11 Tabel Merek

  12. Tabel 3.12 Tabel Pembayaran

  13. Tabel 3.13 Tabel Pendaftaran

  14. Tabel 3.14 Tabel STNK

  15. Tabel 3.15 Tabel Type

  16. Tabel 3.16 Black Box Testing

  17. Tabel 3.17 Jadwal Kegiatan

  18. Tabel 3.18 Estimasi Biaya




DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Sequence Diagram


Gambar 3. Simbol Activity Diagram


Gambar 4. Simbol Class Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat untuk membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan. Kegiatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu system pengolahan data keuangan, sistem pengolahan data jual-beli, sistem pengolahan data kepegawaian, sistem pengolahan data persediaan barang dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi informasi menunjukkan bahwa setiap kecepatan, keamanan, dan kemudahan selalu menjadi pertimbangan utama pengembangan dari sebuah sistem. Diharapkan bahwa sistem informasi dapat semakin efektif dan efisien dalam seluruh rangkaian proses aliran data dan informasi untuk peningkatan produktivitas dan kepuasan konsumen.

Penerimaan pajak mengalami peningkatan yang sangat signifikan baik secara nominal maupun secara persentase terhadap pendapatan negara. Hal ini sangat rasional karena pada kenyataannya antara jumlah wajib pajak dengan jumlah penduduk serta jumlah usaha masih sangat kecil, dan di tahun yang akan datang pajak diproyeksikan sebagai salah satu pilar utama penerimaan sehingga mengurangi ketergantungan pinjaman luar negeri.

Pemungutan pajak bukan pekerjaan yang mudah, selain peran aktif dari petugas perpajakan, juga dituntut kesadaran dari wajib pajak itu sendiri. Kemauan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan hal yang sangat penting. Unit pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal satu Atap (disingkat Samsat) Balaraja merupakan instansi pemerintahan di bawah naungan Provinsi Banten yang bergerak dalam bidang administrasi untuk membantu pelayanan kepentingan masyarakat dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja dalam sistem SAMSAT Keliling pun memiliki banyak masalah yang harus diperbaiki dalam kualitas pelayanan publik. Ini merupakan suatu tantangan besar untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah. Masalah yang terjadi di SAMSAT Keliling saat ini yaitu tidak ada petunjuk tentang alur pelayanan sehingga konsumen merasa kebingungan dalam membayar PKB, konsumen juga merasa kualitas pelayanan yang diberikan masih lambat dan tidak adanya petunjuk persyaratan pembayaran PKB yang harus dilengkapi oleh wajib pajak, sehingga wajib pajak harus bertanya kepada wajib pajak yang lain. Oleh karena itu, dalam membuat laporan Tugas Akhir (TA) penulis mengambil judul, “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Samsat Keliling Berbasis Web Pada UPT SAMSAT Balaraja”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang dilakukan penulis bahwa mobil SAMSAT Keliling yang beroperasi hanya di satu daerah saja sehingga masih sulit untuk masyarakat yang tidak mengetahui dimana mobil SAMSAT Keliling berada dan kapan saja mobil SAMSAT Keliling beroperasi, maka rumusan masalah yang diambil yaitu :

  1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan dalam proses pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Keliling Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja saat ini?
  2. Apakah sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang sedang berjalan saat ini sudah memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat?
  3. Apakah sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang sedang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam analisa penelitian ini hanya difokuskan pada proses sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Keliling Unit Pelaksana Teknis (UPT) SAMSAT Balaraja yang sedang berjalan saat ini, mulai dari proses penginputan data baru wajib pajak kendaraan bermotor roda dua dan empat, pengolahan atau update data wajib pajak, pencarian data wajib pajak, sampai pembuatan laporan data wajib pajak kendaraan bermotor. Verifikasi data secara lokal.


Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja dan membuat rekomendasi. Disamping tujuan ini, terdapat tujuan dan manfaat sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang sedang berjalan saat ini.
  2. Menciptakan sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang efektif dan efisien.
  3. Menciptakan sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang dapat mengetahui di daerah mana wajib pajak yang akan mengurus STNK berada.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penulisan penelitian ini, adalah:

  1. Terciptanya sistem pelayanan SAMSAT Keliling berbasis web pada UPT SAMSAT Balaraja.
  2. Memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan yang baik bagi wajib pajak.
  3. 3. Memudahkan wajib pajak dalam mengetahui lokasi dan jadwal mobil SAMSAT Keliling berada.


Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian supaya mendapatkan data yang diperlukan dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun metode yang digunakan penulis adalah :

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan tiga pendekatan, yaitu :

  1. Metode Observasi atau Pengamatan
  2. Observasi adalah peninjauan secara cermat. Pada metode ini penulis melakukan observasi dengan datang ke kantor UPT SAMSAT Balaraja. Dengan cara ini penulis dapat mengamati langsung bagaimana proses pembayaran pajak yang terjadi pada UPT SAMSAT Balaraja.

  3. Metode Wawancara atau Interview
  4. Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Penulis mencari informasi dengan cara melakukan wawancara atau interview yang dibantu oleh pembimbing lapangan.

  5. Metode Studi Pustaka atau Literature Review
  6. Literature Review adalah bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kegiatan ilmiah lainnya dan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan. Penulis melakukan penelitian dengan cara mencari dan mengumpulkan data melalui berbagai sumber buku dan internet yang tekait dengan permasalahan yang dibahas.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data dianalisa. Dalam melakukan analisa terhadap proses pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor pada Samsat Keliling UPT SAMSAT Balaraja, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi empat bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah singkat UPT Samsat Balaraja, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Rancangan Prototype Balsamic Mockups 3, Rancangan Program, Konfigurasi Sistem yang Diusulkan, Black Box Testing, Implementasi, dan Estimasi Biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem pelayanan SAMSAT Keliling Berbasis Web pada UPT SAMSAT Balaraja berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam buku jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)[1], “Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama guna melakukan suatu kegiatan atau guna menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Menurut Rizki Ahmad Fauzi dalam Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2017:2)[2], mengemukakan bahwa “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kombinasi berbagai sumber daya atau objek-objek yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain menjadi kesatuan guna mencapai suatu tujuan tertentu.



Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3)[3],sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi dalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[3], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :

    1. Sistem abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran ng tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem alamiyah (natural system) )
    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem buatan manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, dan Zainal Arifin dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya.”

Menurut Ari Asmawati dkk (2016:19)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.”

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah dan akan memberikan arti atau manfaat bagi penerima dalam mengambil keputusan.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:10)[3], “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu.” Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:11)[3], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya perangkat keras
  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk analisis
  4. Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor ontrol lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  7. Biaya perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi stiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain

  9. Biaya operasi
  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem

Menurut Sunarya dkk (2015:2)[6], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Aisyah dkk dalam Yakub (2017:23)[7], mengemukakan bahwa “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Whitten dan Bentley yang dikutip Sri Mulyani (2015:2)[8],“Analisa Sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem.”

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27)[9], ”Analisa sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sebuah sistem”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen yang bertujuan untuk memahami sistem yang ada.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[10], prinsip-prinsip Analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mendefinisikan masalah
  2. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  3. Menyatakan sasaran sistem.
  4. Tujuan utama dan khusus yang ingin dicapai berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  5. Menetapkan batasan sistem (system boundaries)
  6. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  7. Menetapkan kendala sistem.
  8. Kendala pada sistem dan proses pengembangnya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  9. Dekomposisi sistem
  10. Sistem dipecah kedalam sub-sistem yang saling terkait dan berhubungan

    dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Menurut Nur dkk (2018:5)[11], “Perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.”

Menurut Maimunah dkk (2017:38)[12], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.”


Konsep Dasar Database

Menurut Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)[13], “Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.”

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Rahardja, dkk (2018:45)[14], mengemukakan bahwa “Literature review adalah serangkaian teori, temuan dan penelitian terdahulu atau sudah pernah ada yang dijadikan landasan kegiatan penelitian selanjutnya dalam menyusun kerangka pemikiran dari masalah yang sedang di teliti”.

Menurut Saputro (2018:491)[15], “Studi literature mempelajari penelitian yang terdahulu dan buku-buku yang berhubungan dengan infrastruktur teknologi informasi”.

Analisa Pieces

Menurut yuli asbar (2017: 40)[16], “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”. Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :

  1. Performance (Kinerja atau Kehandalan)
  2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk mrnyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Control (Kontrol atau Keamanan)
  8. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

  11. Services (Pelayanan)
  12. Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pelayanan

Pelayanan umum hendaknya sejalan dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa tujuan pemberian otonomi daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Sinambela yang dikutip oleh Sartina Dkk dalam Journal Of Management Volume 2 No.2 (2016)[17], “Menyatakan bahwa pelayanan itu merupakan pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Mengacu dari pendapat tertentu, maka bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat merupakan perwujudan dari tugas dan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat yang berkewajiban memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakatnya.”

Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani dalam buku Sumarsan (2015: 3)[18], “Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Menurut Astrid Budiarto (2016:2)[19], “Pajak adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan seorang warga negara kepada pemerintahnya.”

Berdasarkan pengertian pajak tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak suatu iuran, atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan) kepada negara. Perpindahan atau penyerahan iuran itu bersifat wajib dalam arti bahwa bila kewajiban itu tidak dilaksanakan, maka dengan sendirinya dapat dipaksakan.

Konsep Dasar SAMSAT

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk guna memperlancar dan mempercayai pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) adalah pelayanan administrasi dalam pengurusan kendaraan bermotor. Pelayanan pengurusan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama oleh Dinas Pendapatan Provinsi, Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas oleh Jasa Raharja, sedangkan pengurusan surat-surat kendaraan bermotor seperti BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), plat nomor, dan STNK diberikan oleh kepolisian. Namun dengan adanya SAMSAT, kesemuanya dapat dilayani dalam satu atap, atau bahkan satu loket.

Konsep Dasar Wajib Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2 mendefinisikan bahwa Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

Konsep Dasar Website

Menurut Rohi Abdullah (2018:1)[20], “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi, suara dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui jalur koneksi internet sehingga dapat diakses dan dilihat oleh semua orang di seluruh dunia.”

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sri Mulyani (2016:42)[21], Unified Modeling Language selanjutnya disebut UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Menurut Prabowo dalam Rahayu (2018:144)[22], “Unified Modeling Language (UML) merupakan alat untuk menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan sistem yang dirancang.”.

Berdasarkan Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis untuk menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem yang dirancang.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[23], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[24], “Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

Menurut Agit Amrullah, dkk dalam Semnasteknomedia Online (2016:27)[25], “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Dapat ditarik kesimpulan dari 3 pendapat para ahli di atas bahwa elisitasi ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem yang dibutuhkan pihak terkait.

Tahap Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166)[26], Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desireable, Inessential), Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.

  3. Elisitasi tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :

    1. T artinya technical, Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya economy, Maksudnya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Konsep Prototype Balsamic Mockups 3

Menurut Emigawaty dalam Jurnal Dasi (2017)[27], Rancangan antar muka yang dibuat menggunakan aplikasi Balsamic Mockups 3 tujuannya adalah agar aplikasi yang akan dikembangkan dapat lebih interaktif dengan mudah dan cepat. Selain itu, maket Balsamic Mockups dapat digunakan untuk memeriksa apakah ide-ide kunci di balik aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna target atau untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangannya. Selanjutnya, maket dapat dengan mudah dimodifikasi secara real time saat pengguna berinteraksi.

Konsep Dasar MVC

Menurut Abdullah Rohi (2017:3)[28], Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut bisa disebut, Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

  1. Model, yaitu bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (user, update, delete, dan select), menangani validasi dari controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

  2. View, yaitu bagian yang berisi skrip untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa template HTML yang penampilannya diatur oleh controller.

  3. Controller, yaitu bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

Konsep Dasar OOP

Menurut Abdullah (2017:1)[29], “OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek.”

Sedangkan menurut Blazing (2019:47)[30], “Object Oriented Programming adalah sebuah teknik pemrograman modern yang menganggap segala sesuatu adalah objek.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Object Oriented Programming (OOP) adalah teknik pemrograman modern yang menggunakan konsep objek.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Hidayatullah, dkk (2015:217)[31], "Xampp merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara local menggunakan web server local (localhost)."

Konsep Dasar PHP

Menurut Saurabh dan Satinderjit dalam International Journal of Computer Science dan Mobile Computing Vol.3 No.8 (2014:29)[32], "PHP (Hypertext Preprocessor) is server-side scripting language used to generate dynamic web-page, PHP script reside between reserved PHP tags. This allow the programmer to embed PHP scripts within HTML pages. Various built-in functions allow for fast development compatible with many popular databases." Artinya "PHP adalah Bahasa pemrograman berbasis server-side yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis, script PHP berada di antara tag PHP yang dicadangkan. Ini memungkinkan programmer untuk menanamkan script PHP dalam halaman HTML. Berbagai fungsi yang dibangun memungkinkan untuk pengembangan cepat yang sesuai dengan banyak database popular."

Konsep Dasar MySQL

Menurut Saurabh dan Satinderjit dalam International Journal of Computer Science dan Mobile Computing Vol.3 No.8 (2014:29)[32], )[29] "MySQL is the popular open source database server. With MySQL we can query database for a specific information and a have recordset returned. A database defines a structure for storing information. MySQL is ideal for both small and large applications."Artinya "MySQL adalah database server yang popular bersifat open source. Dengan MySQL dapat melakukan query pada database untuk informasi yang spesifik dan mengembalikannya pada recordset. Database mendefinisikan struktur untuk menyimpan informasi. MySQL sangat ideal untuk aplikasi kecil dan besar."

Konsep Dasar Notepad++

Menurut Supono dan Putratama (2016)[33], pengertian Notepad++ merupakan “Aplikasi teks editor yang gratis secara powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program.”

Konsep Dasar Boostrap

Menurut Bella Anggryeni dkk dalam eProceedings of Applied Science, Vol. 4 No. 3 (2018)[34], “Boostrap adalah template desain web dengan fitur plus yang diciptakan untuk mempermudah proses desain web bagi berbagai tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang sudah berpengalaman. Dengan memiliki pengetahuan dasar mengenai HTML dan CSS boostrap akan dengan mudah diterapkan. Paket Boostrap berisi sekumpulan file CSS, font dan JavaScript yang siap diintegrasikan ke sebuah dokumen HTML menggunakan kaidah-kaidah tertentu. Dokumen HTML yang dihasilkan pun secara dinamis akan tampil dalam layout yang disesuaikan dengan layar piranti pengunjung.”

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Sukarno dan Shalahudin yang dikutip oleh Ruhul Amin dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer (2017:115)[35], “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi ang dibutuhkan.”

Menurut Kumar, dkk dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol 3 No.10 (2015:32)[36], “Black Box Testing is a testing technique without reference to the internal structure of the component or system.” Artinya “Black Box Testing adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal dari komponen atau sistem.”

Studi Pustaka(Literature Review)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki hubungan yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini, antara lain :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Leli Ardiani, Kadarisman Hidayat dan Sri Sulasmiyati (2016)[37], yang berjudul “Implementasi Layanan Inovasi SAMSAT Keliling Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan layanan inovasi SAMSAT Keliling, faktor pendukung dan penghambat layanan inovasi SAMSAT Keliling serta laju pertumbuhan penerimaan kas layanan inovasi SAMSAT Keliling.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Sugeng Mulyono (2017)[38], yang berjudul “Pelayanan SAMSAT Keliling Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kabupaten Pati”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi SAMSAT Keliling dalam upaya meningkatkan pendapatan pajak kendaraan bermotor (PKB) di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, membutuhkan data primer dan sekunder, dan bersifat kualitatif.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dona Triansha Hasyim (2015)[39], yang berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada SAMSAT Keliling Bandar Lampung)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan SAMSAT Keliling Bandar Lampung sudah memuaskan Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraannya di SAMSAT Keliling Bandar Lampung sehingga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Nur Rachmat (2018)[40], yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pengambilan dan Pemanggilan Antrian SAMSAT Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi panjangnya jumlah antrian. Wajib pajak dapat mengakses aplikasi dimana saja, sehingga wajib pajak dapat mengambil nomor antrian tanpa harus antri.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Yosia Prabowo (2017)[41], yang berjudul “Sistem Informasi Positioning Samsat Keliling Berbasis Android”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi positioning Samsat Keliling pada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan armada samsat keliling saat bertugas di lapangan.

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Ali, M. Awaluddin dan Abdul Salam (2019)[42], yang berjudul “Efektivitas Pelayanan Digital Program Samsat Keliling Di Kota Mataram”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin efektivitas pelayanan digital pada program SAMSAT Keliling di kota Mataram dan hal-hal apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat pelayanan digital program SAMSAT Keliling.

  7. Penelitian ini dilakukan oleh Yudho Pringgo (2015)[43], yang berjudul “Kualitas Pelayanan Perpanjangan Pajak Melalui Layanan Publik STNK Keliling Di Gresik”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan SAMSAT Keliling di Gresik.

  8. Penelitian ini dilakukan oleh Fajaria Khoirun Nisa dan Yuni Rimawati (2018)[44], yang berjudul “Pelayanan SAMSAT Keliling: Capaian dan Tantangan”. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran umum tentang layanan seluler SAMSAT sebagai layanan publik.

  9. Penelitian ini dilakukan oleh Ari Ramdani (2018)[45], yang berjudul “Penerapan Inovasi Pelayanan Publik SAMSAT Keliling Di Kota Tasikmalaya”. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan inovasi pelayanan publik SAMSAT Keliling dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dengan respon masyarakat Kota Tasikmalaya yang mendapatkan pelayanan dari SAMSAT Keliling.

  10. Penelitian ini dilakukan oleh Ratnah dan Muljadi (2018)[46], yanyang berjudul “Pengaruh Tangible dan Responsiveness Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Pada Layanan SAMSAT Keliling Balaraja Kabupaten Tangerang Banten”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tangible dan responsiveness terhadap kepuasan wajib pajak.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja

Sejarah Singkat UPT Samsat Balaraja

Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balaraja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah dari DPPKD Provinsi Banten yang mana memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan teknis operasional dinas di bidang pelayanan pendapatan Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Tangerang.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) diubah dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012. Pada DPPKD terdapat 11 kantor UPT DPPKD, yaitu 10 UPT DPPKD dan 1 kantor UPT baru yakni UPT DPPKD Malingping, Kabupaten Lebak yang dahulu berupa Kantor Samsat Pembantu Malingping.

Pelaksanaan Pelayanan di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) masing-masing instasi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di kantor Bersama SAMSAT memiliki tugas dan kewajiban dalam pemungutan pajak yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) .

Selain tugas pokok UPT DPPKD Provinsi Banten memiliki fungsi-fungsi yaitu sebagai penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi; pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi, pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penetapan, penagihan, penerimaan dan penyetoran pendapatan provinsi; pelaksanaan pembukuan dan pelaporan; serta pelaksanaan urusan ketatausahaan. Berikut komposisi pegawai pada UPT Balaraja :

Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

Visi, Misi dan Tujuan UPT Samsat Balaraja

Visi UPT Samsat Balaraja

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten ingin mewujudkan visi pembangunan yakni masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan takwa. Serta terwujudnya pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

Misi UPT samsat Balaraja

Adapun Misi UPT Samsat Balaraja yaitu :

  1. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dalam pengurusan STNK dan TNKB.

  2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar demi menjaminnya kepemilikan dan diperlukan untuk pengabilan keputusan.

  3. Melakukan upaya peningkatan untuk pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

  4. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas kepemilikan kendaraan bermotor yng diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Tujuan UPT Samsat Balaraja

Adapun Tujuan UPT Samsat Balaraja yaitu :

  1. Terwujudnya sistem perencanaan atau penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

  2. Terwujudnya sistem pengelolaan aset, kewajibaban dan ekuitas daerah yang efektif, efisien dan ekonomis.

  3. Terwujudnya pengelolaan kas daerah yang prima.

  4. Terwujudnya pengelolaan keuangan desa.
    Terlaksananya sistem pengawasan dan pengendalian internal pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Povinsi Banten Balaraja Kabupaten Tangerang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

Tugas dan Tanggung Jawab di UPT Samsat Balaraja

  1. Kepala UPT Balaraja

    1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;

    2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;

    3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;

    4. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;

  2. Seksi Tata Usaha

    1. Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

    2. Pengelolaan keuangan dan umum yang meliputi kegiatankepegawaian, tata naskah dinas, kearsipan, pengelolaan barang, rumah tangga danhumas serta perjalanan dinas.

  3. Seksi PKB dan BBNKB

    1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusuna rencana kegiatan dibidangnya

    2. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program dibidangnya

    3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  4. Seksi Pendapatan Lain-lain

    1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya.

    2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berikut adalah prosedur yang sedang berjalan pada SAMSAT Keliling dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) :

  1. Wajib Pajak datang ke tempat SAMSAT Keliling berada.

  2. Wajib Pajak menyiapkan berkas persyaratan untuk membayar pajak.

  3. Pegawai menginput data Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Wajib Pajak.

  4. Pegawai mencetak Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) baru.

  5. Pegawai memanggil Wajib Pajak

  6. Wajib Pajak melakukan pembayaran pajak sesuai jumlah pajak yang harus dibayarkan.

  7. Apabila pembayaran belum lunas, Wajib Pajak diberi notice.

  8. Wajib Pajak menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) baru.

Gambaran Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram

Use case diagram yaitu model fungsional sebuah sistem yang menggunakan actor dan use case. Use case menggambarkan kelakuan atau kebiasaan sistem yang sedang berjalan saat ini dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Keliling UPT Balaraja.

Pada gambar 3.2 menggambarkan kebiasaan atau kelakuan tentang sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Keliling yang sedang berjalan pada UPT Balaraja. Wajib Pajak datang ke tempat SAMSAT Keliling berada. Wajib Pajak menyiapkan berkas persyaratan untuk membayar pajak. Pegawai menginput data TNKB Wajib Pajak. Pegawai mencetak STNK baru. Pegawai memanggil Wajib Pajak untuk membayar pajak. Wajib Pajak melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pajak yang harus dibayar. Apabila belum lunas Wajib Pajak diberi notice untuk segera melunaskan pembayaran. Dan setelah pembayaran lunas, Wajib Pajak menerima STNK baru.

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Keliling di UPT Samsat Balaraja.

  2. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pegawai dan Wajib Pajak

  3. 10 Use Case Diagram yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya : Datang ke tempat SAMLING, menyerahkan berkas, verifikasi berkas, input data TNKB, cetak STNK, memanggil WP, melakukan pembayaran, belum lunas diberi notice, lunas dan menerima STNK.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 2 Vertical Swim Line supaya terlihat rapih.

  2. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

  3. 2 Actor yaitu : Pegawai dan Wajib Pajak

  4. 10 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

  5. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pegawai dan Wajib Pajak

  2. 5 Lifeline antarmuka, yaitu : SAMLING, Berkas pajak, data TNKB, STNK, pembayaran.

  3. 8 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Adapun analisis sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Keliling pada UPT Samsat Balaraja yaitu sebgaai berikut :

  1. Peformance

  2. Sistem Lama:

    1. Membutuhkan waktu lama apabila ada Wajib Pajak yang kurang dalam pembayaran.

    Sistem Baru:

    1. Sebaiknya ada pemberitahuan melalui SMS mengenai seberapa besarnya pajak yang harus dibayar.

  3. Information

  4. Sistem Lama:

    1. Kurangnya informasi mengenai kapan waktu diadakannya SAMSAT Keliling.

    Sistem Baru:

    1. Dapat dibuatkan aplikasi yang dapat mengupdate setiap jadwal SAMSAT Keliling.

  5. Economy

  6. Sistem Lama:

    1. Jumlah mobil yang digunakan untuk SAMSAT Keliling hanya ada satu dan hanya bertempat di satu wilayah saja.

    Sistem Baru:

    1. Dapat diperbanyak jumlah mobil supaya dapat menjangkau banyak wilayah.

  7. Control

  8. Sistem Lama:

    1. Tidak adanya keamanan dalam penyimpanan data sehingga siapa saja dapat membuka dokumen pembayaran pajak.

    Sistem Baru:

    1. Dibuatkan sebuah sistem dengan database sehingga sistem keamanan data terjamin.

  9. Eficiency

  10. Sistem Lama:

    1. Apabila terdapat satu wilayah tempat SAMSAT Keliling berada dapat membutuhkan waktu lama bagi Wajib Pajak yang jauh dari wilayah SAMSAT Keliling.

    Sistem Baru:

    1. Dapat memperluas wilayah SAMSAT Keliling.

  11. Services

  12. Sistem Lama:

    1. Kurangnya pegawai SAMSAT Keliling sehingga apabila sedang ramai pelayanannya jadi lambat.

    Sistem Baru:

    1. Menambahkan formasi pegawai.

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.

    1. Nama Masukan : Surat Tanda Nomor Kendaraan Bemotor

    2. Fungsi : Sebagai bukti Wajib Pajak telah mendaftar

    3. Sumber : Wajib pajak

    4. Media : Kertas

    5. Rangkap : 3 (tiga) lembar

    6. Distribusi : Lembar 1, untuk Wajib Pajak; Lembar 2, untuk BAPENDA; Lembar 3, untuk SAMSAT

    7. Frekuensi : Setiap Wajib Pajak Mendaftar

    8. Format : Lampiran

    9. Keterangan : Berisi data Wajib Pajak

  3. Analisa Proses

  4. Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

    1. Nama Modul : Permintaan input TNKB

    2. Masukan : Berkas TNKB

    3. Keluaran : Laporan TNKB

    4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan data Wajib Pajak serta biaya yang dikeluarkan untuk membayar Pajak kendaraan Bermotor.

  5. Analisa Keluaran

  6. Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

    1. Nama Keluaran : Laporan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

    2. Fungsi : Mencetak bukti pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

    3. Media : Kertas

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2120T CPU @2.60GHz

    2. Monitor : HP W2072a LCD 50.8 cm (20”)

    3. RAM : 2,00 GB

    4. Printer : HP Deskjet 1010

    5. Mouse : Portia OPTICAL USB HP Id09 RoHS

    6. Keyboard : HP Model No. SK-2085

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7 Home Premium 64-bit

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Petugas SAMSAT Keliling

    2. Kepala Pimpinan

User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft. Pembuatan elisitasi ini dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Stakeholder.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan isi daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan:
M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan
D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting
I (Inessential) : Bukan bagian dari sistem dan dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan option HTML.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :
• T :Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)
• O :Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)
• E :Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)

Final Draff Elisitasi

Final Draft merupakan hasil final yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diuslkan

Prosedur Sistem Usulan

Adapun urutan prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Wajib Pajak melakukan registrasi secara online terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, Wajib Pajak melakukan pendaftaran untuk memperpanjang STNK.

  2. Wajib Pajak memilih jadwal dan lokasi SAMSAT Keliling yang tersedia. Kemudian, Wajib Pajak mendapatkan nomor urut.

  3. Petugas melihat daftar antrian Wajib Pajak, kemudian memanggil Wajib Pajak sesuai nomor urut.

  4. Petugas memverifikasi berkas dan menginput data Wajib Pajak.

  5. Petugas menghitung nominal pembayaran yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak.

  6. Petugas mencetak STNK.

  7. Wajib Pajak melakukan pembayaran dan menerima STNK.

  8. Petugas membuat laporan data pendaftaran dan laporan data pembayaran yang kemudian akan dicetak.

Rancangan Sistem Usulan

Dalam menganalisis usulan prosedur baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 14.2 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar yang peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 14.2 adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja.

  2. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan yaitu petugas, wajib pajak, dan pimpinan.

  3. 21 (dua puluh satu) use case yang dilakukan oleh aktor-aktor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Petugas

  2. Gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan untuk Petugas

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    2. 12 (dua belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.

    4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan menuju halaman berikutnya.

    5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  3. Activity Diagram Wajib Pajak

  4. Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan untuk Wajib Pajak

    Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    2. 5 (lima) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu dashbord.

    4. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  5. Activity Diagram Pimpinan

  6. Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

    Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    2. 4 (empat) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.

    4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu dashbord.

    5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Form Login yang Diusulkan

  2. Gambar 3.9 Sequence Diagram Form Login yang Diusulkan

  3. Sequence Diagram Form Jenis yang Diusulkan

  4. Gambar 3.10 Sequence Diagram Form Jenis yang Diusulkan

  5. Sequence Diagram Form Merek yang Diusulkan

  6. Gambar 3.11 Sequence Diagram Form Merek yang Diusulkan

  7. Sequence Diagram Form Type yang Diusulkan

  8. Gambar 3.12 Sequence Diagram Form Type yang Diusulkan

  9. Sequence Diagram Form Lokasi yang Diusulkan

  10. Gambar 3.13 Sequence Diagram Form Lokasi yang Diusulkan

  11. Sequence Diagram Form Kelurahan yang Diusulkan

  12. Gambar 3.14 Sequence Diagram Form Kelurahan yang Diusulkan

  13. Sequence Diagram Form Kecamatan yang Diusulkan

  14. Gambar 3.15 Sequence Diagram Form Kecamatan yang Diusulkan

  15. Sequence Diagram Form STNK yang Diusulkan

  16. Gambar 3.16 Sequence Diagram Form STNK yang Diusulkan

  17. Sequence Diagram Form Wajib Pajak yang Diusulkan

  18. Gambar 3.17 Sequence Diagram Form Wajib Pajak yang Diusulkan

  19. Sequence Diagram Wajib Pajak yang Diusulkan

  20. Gambar 3.18 Sequence Diagram Wajib Pajak yang Diusulkan

  21. Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

  22. Gambar 3.19 Sequence Diagram Pimpinan yang Diusulkan

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.20 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data adalah desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan tentang media penyimpanan yang digun[akan, isi data (record) yang disimpan, primary key dan panjang record. Berikut merupakan struktur spesifikasi database yang digunakan dalam Sistem Informasi SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja.

  1. Nama File : Jadwal
    Media : Hard Disk
    Isi :id_jadwal, id_lokasi, tanggal, waktu_jadwal, waktu_tutup
    Panjang Record : 21

  2. Tabel 3.6 Tabel Jadwal

  3. Nama File : Jenis
    Media : Hard Disk
    Isi : no_jenis, nama_jenis
    Panjang Record : 135

  4. Tabel 3.7 Tabel Jenis

  5. Nama File : Kecamatan
    Media : Hard Disk
    Isi : no_kecamatan, nama_kecamatan
    Panjang Record : 136

  6. Tabel 3.8 Tabel Kecamatan

  7. Nama File : Kelurahan
    Media : Hard Disk
    Isi : no_kelurahan, no_kecamatan, nama_kelurahan
    Panjang Record : 147

  8. Tabel 3.9 Tabel Kelurahan

  9. Nama File : Lokasi
    Media : Hard Disk
    Isi :id_lokasi, no_kecamatan, nama_lokasi, latitude, longitude
    Panjang Record : 177

  10. Tabel 3.10 Tabel Lokasi

  11. Nama File : Merek
    Media : Hard Disk
    Isi : no_merek, nama_merek
    Panjang Record : 136

  12. Tabel 3.11 Tabel Merek

  13. Nama File : Pembayaran
    Media : Hard Disk
    Isi :no_bayar, no_pendaftaran, no_polisi, tgl_bayar, nominal
    Panjang Record : 42

  14. Tabel 3.12 Tabel Pembayaran

  15. Nama File : Pendaftaran
    Media : Hard Disk
    Isi : no_pendaftaran, nik, id_jadwal, tgl_pendaftaran
    Panjang Record : 49

  16. Tabel 3.13 Tabel Pendaftaran

  17. Nama File : STNK
    Media : Hard disk
    Isi :no_polisi,no_jenis, no_merek, coding, thn_pembuatan, warna_kb, no_rangka, no_mesin, no_bpkb, bhn_bakar, warna_tnkb, tgl_penetapan, ptg_penetapan, korektor
    Panjang Record : 196

  18. Tabel 3.14 Tabel STNK
  19. Nama File : Type
    Media : Hard disk
    Isi : coding, nama_type, isi_silinder
    Panjang Record : 140

  20. Tabel 3.15 Tabel Type

Rancangan Prototype

  1. Rancangan Tampilan Login

  2. Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Login
  3. Rancangan Tampilan Home

  4. Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Home
  5. Rancangan Tampilan Master

  6. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Master
  7. Rancangan Tampilan Transaksi

  8. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Transaksi
  9. Rancangan Tampilan Laporan

  10. Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Laporan

Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 3.26 Menu Login
  3. Tampilan Menu Home

  4. Gambar 3.27 Menu Home
  5. Tampilan Menu Master

  6. Gambar 3.28 Menu Master
  7. Tampilan Menu Transaksi Jadwal

  8. Gambar 3.29 Menu Transaksi Jadwal
  9. Tampilan Menu Transaksi Pendaftaran

  10. Gambar 3.30 Menu Transaksi Pendaftaran
  11. Tampilan Menu Transaksi Pembayaran

  12. Gambar 3.31 Menu Transaksi Pembayaran
  13. Tampilan Menu Laporan Jadwal

  14. Gambar 3.32 Menu Laporan Jadwal
  15. Tampilan Menu Laporan Pendaftaran

  16. Gambar 3.33 Menu Laporan Pendaftaran
  17. Tampilan Menu Laporan Pembayaran

  18. Gambar 3.34 Menu Laporan Pembayaran
  19. Tampilan Profile

  20. Gambar 3.35 Menu Profile

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Pentium IV

    2. Monitor SVGA 15”

    3. RAM 1 GB

    4. Printer Epson L220

  2. Aplikasi Yang Digunakan

    1. XAMPP

    2. Notepad++

    3. Mozilla Firefox

    4. Visual Paradigm for UML

  3. Hak Akses

    1. Petugas

    2. Wajib Pajak

    3. Pimpinan

Black Box Testing

Implementasi pengujian sistem Pelayanan SAMSAT Keliling Pada UPT SAMSAT Balaraja dilakukan dengan menggunakan black-box testing. Black box testing metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Tabel 3.16 Black Box Testing

Implementasi

Tabel 3.17 Jadwal Kegiatan

Estimasi Biaya

Tabel 3.18 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta hasil analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Perancangan Sistem Informasi Pelayanan SAMSAT Keliling Berbasis Web Pada UPT SAMSAT Balaraja dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem Informasi Pelayanan SAMSAT Keliling yang berjalan pada UPT SAMSAT Balaraja sudah cukup baik, namun masih kurang efektif dan efisien karena tempat pelaksanaan SAMSAT Keliling hanya berada di satu tempat sehingga masyarakat yang berada diluar wilayah mobil SAMSAT Keliling tidak mengetahui keberadaan mobil tersebut. Pelayanannya pun masih terbilang lambat dan tidak adanya petunjuk persyaratan pembayaran yang harus dilengkapi oleh wajib pajak.

  2. Untuk pengembangan sistem pelayanan SAMSAT Keliling yang berjalan saat ini, maka diusulkan beberapa perbaikannya yaitu:

    1. Terdapat fasilitas jadwal dan lokasi untuk menentukan kapan dan dimana mobil SAMSAT Keliling tersebut harus beroperasi.

    2. Wajib pajak dapat melakukan registrasi secara online dan melakukan pendaftaran untuk memilih jadwal dan lokasi mobil SAMSAT Keliling berada, dan mendapatkan nomor urut pendaftaran.

    3. Pada proses pembuatan laporan, tidak perlu direkap menggunakan Microsoft Excel. Dengan adanya sistem informasi pelayanan SAMSAT Keliling, petugas dapat langsung mencetak laporan sesuai dengan periode yang diinput.

Sistem informasi pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja telah dirancang menggunakan metode berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language), seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP sebagai bahasa pemrograman, MYSQL sebagai database server, XAMPP sebagai web server dan text editor menggunakan Notepad++.

Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut, yaitu:

  1. Sistem ini dibuat untuk pengelolaan jadwal pelayanan SAMSAT Keliling pada UPT SAMSAT Balaraja, untuk yang akan meneruskan sistem ini diharapkan dapat mengembangkan sistem lebih baik lagi dan membuat rancangan tampilan program yang lebih menarik lagi.

  2. Perlu adanya pemeliharaan program yang berkala yang dapat dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidang IT.

  3. Perlu adanya pemeliharaan program yang berkala yang dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidang IT

  4. Harus diberikan pelatihan kepada user (admin) dalam menggunakan sistem pelayanan yang baru dan mempromosikan sistem pelayanan yang baru kepada wajib pajak dan pimpinan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sihotang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web pada Pengadilan Negeri Medan. Jurnal Informatik Pelita Nusantara: Vol 3 No. 1
  2. Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman: Vol 11 No.1.
  5. Ari Asmawati, Yuni Hafita, Muhammad Faisal. 2016. The design of visual communication design media shaped product catalog as a medium of promotion and information on PT.Trans nusantara acces(authorized dealer XL) Tangerang. Vol.2 No.1
  6. Sunarya, A., & Sudaryono, S. S. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. sccit2015. raharja. ac. id, 1-17.
  7. Aisyah, E. S., Atika, N. N., & Fandiny, R. I. 2017. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN EKSPOR STUDI KASUS PT. ISTEM. SENSI Journal, Vol 3 No 1.
  8. Mulyani, Sri. 2017. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
  9. Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  10. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  11. Nur, R., & Suyuti, M. A. 2018. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Deepublish.
  12. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, Vol 5 No 1.
  13. Santoso dan Wan Yuliyanti, 2016, “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)”, SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016, ISSN : 2085-4218
  14. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. 2018. Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, Vol 2 No 2.
  15. Saputro, Fachruddin Edi Nugroho, Ema Utami, Hanif Al Fatta. 2018. Integrasi Framework COBIT 5 dan ITIL V.3 Untuk Membangun Model Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Informasi. STMIK Atma Luhur Pangkalpinang.
  16. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh.
  17. Sinambela. 2016. “Manajemen Sumber Daya Manusia : Membangun Tim Kerja Yang Solid Untuk Meningkatkan Kinerja, Bumi Aksara, Jakarta. Journal Of Management Volume 2 No.2
  18. Adriani, P.J.A. 2015. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Jakarta: Gramedia.
  19. Buadiarto, Astrid. 2016. Pedoman Praktis Membayar Pajak. Yogyakarta: Genesis Learning.
  20. Abdulloh, Rohi. 2018. 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  21. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung: Abdi Sistematika.
  22. Rahayu, S., Azizah, N., & Ferlyawan, R. 2018. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA E-RECRUITMENT CALON KARYAWAN. SENSI Journal, Vol 4 No 2.
  23. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
  24. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  25. Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  26. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X
  27. Emigawaty dalam Jurnal Dasi 2017. Perancangan Arsitektur Dan Purwarupa Model Pembelajaran Massive Open Online Course (Moocs) Di Perguruan Tinggi Menggunakan Layanan Mobil. Vol. 18 No. 1. ISSN:1411-3201.
  28. Abdulloh, Rohi. 2017. Membuat Aplikasi Point Of Sale Dengan Laravel dan Ajax. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  29. Abdullah, Rohi. 2017. Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta: PT Gramedia.
  30. Blazing, Ali. 2019. Pemrograman Windows dan Web dengan C# & ASP.Net Core MVC Menggunakan Visual Studio 2017. Jakarta: Klik Solusi.
  31. Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhati Khairul K. 2015.Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung.
  32. 32,0 32,1 Walia. Saurabh, Gill. Er. Satinderjit. Kaur. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. India Eternal University. International Journal of Computer Science and Mobile Computing. Vol. 3 No. 8
  33. Supono, Vidiandry Putratama. 2016, Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish
  34. Anggryeni, Bella. 2018. Pembangunan Website Pengelolaan Arsip Bpka Kota Bandung Website Development Management Of Bpka Archives Bandung City. eProceedings of Applied Science, Vol. 4 No. 3
  35. Sukarno dan Shalahudin. 2017. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer (2017:115)
  36. Kumar. 2015. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol 3 No.10
  37. Ardiani, Leli, Kadarisman Hidayat, dan Sri Sulasmiyati. 2016. Implementasi Layanan Inovasi SAMSAT Keliling Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol. 9 No. 1.
  38. Mulyono, Sugeng. 2017. Pelayanan SAMSAT Keliling Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kabupaten Pati. Skripsi Sarjana Thesis, Universitas Maria Kudus.
  39. Hasyim, Dona Triansha. 2015. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada SAMSAT Keliling Bandar Lampung). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.
  40. Rachmat, Nur. 2018. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pengambilan dan Pemanggilan Antrian SAMSAT Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Komputasi, Volume 17 No : 2.
  41. Prabowo, Yosia. 2017. Sistem Informasi Positioning Samsat Keliling Berbasis Android. Journal of Information and Technology, Volume 05 Nomor 02.
  42. Ali, Muhammad, M. Awaluddin, dan Abdul Salam. 2019. Efektivitas Pelayanan Digital Program Samsat Keliling Di Kota Mataram. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Vol. 7 No.1.
  43. Pringgo, Yudho. 2015. Kualitas Pelayanan Perpanjangan Pajak Melalui Layanan Publik STTNK Keliling Di Gresik. Kebijakan dan Manajemen Publik, Volume 3 nomor 2.
  44. Nisa, Fajaria Khoirun, dan Yuni Rimawati. 2018. Pelayanan SAMSAT Keliling: Capaian dan Tantangan. ASPIRASI : Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, Vol 3, No 1.
  45. Ramdani, Ari. 2018. Penerapan Inovasi Pelayanan Publik SAMSAT Keliling Di Kota Tasikmalaya. Jurnal SAWALA, Vol 6 No 1.
  46. Ratnah, dan Muljadi. 2018. Pengaruh Tangible dan Responsiveness Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Pada Layanan SAMSAT Keliling Balaraja Kabupaten Tangerang Banten. Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis, Vol.6 No.1.

Contributors

Admin, Andini Ayu Distri