TA1622393658

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU

CADANG BERBASIS WEB PADA CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1622393658
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KOSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU '

UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA

CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA


Disusun Oleh :

NIM
: 1622393658
Nama
Fakultas
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

DEKAN
       
Ketua Program Studi
       
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 020001
Rektor
           
           
           
           
Dr.Po Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU

UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA

CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622393658
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Abdul Hayat, M.T.I)
   
( Mardiana, S.E., M.Akt)
NID : 07133
   
NID : 17005

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU

UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA

CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622393658
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Skripsi 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU

UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA

CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA


Disusun Oleh :

NIM
: 1622393658
Nama
Jenjang Studi
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar..

Tangerang, Februari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1622393658

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Persediaan barang merupakan salah satu yang memiliki peranan penting bagi perusahan. untuk menciptakan sistem persediaan barang pada CV.Scooter House Djakarta diperlukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan kepala Gudang dalam melakukan mencatat data barang masuk keluar dan laporan stok, dengan adanya sistem persediaan barang ini waktu bekerja pun lebih efektif dan efisien dan dapat mengurangi terjadinya human error ,kehilangan barang hingga terjadinya kesalahan dalam pencatatan .Untuk mencegah terjadinya kesalahan jumlah barang yang dimasukan ke dalam sistem penulis mengusulkan adanya sistem persediaan barang dengan menggunakan HTML, PHP, CI sebagai jenis basis datanya dan sistem yang berjalan menggunakan metode analisa PIECES. Hasil dari penelitian untuk mempermudah dalam pencatatan data barang, mengurangi terjadinya jumlah stok yang tidak sesuai dan menghemat waktu dalam melakukan pekerjaan (efektif dan efisien)


Kata Kunci: Persediaan barang , PIECES, CI (codeigniter)

ABSTRACTION

Inventory is one that has an important role for the company. To create a product inventory system on CV. Scooter House Djakarta is required research that aims to facilitate the head of the warehouse in the recording of goods data entry and stock reports, with the existence of this product inventory time work is more effective and efficient and can be Reduce the occurrence of human error, loss of goods until error occurred in recording. To prevent the error of the number of items inserted into the system the author proposes the existence of a stock system of goods using HTML, PHP, CI as its database type and the system running using the PIECES analysis method. Results of the research to facilitate the recording of goods data, reduce the occurrence of unsuitable stock amount and save time in doing work (effective and efficient)


Key Words: Inventory of goods, PIECES, CI (CodeIgniter)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA” dengan baik serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah bentuk syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3(D3) pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan Pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  5. Bapak Ir.Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing I yang banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini
  6. Mardiana selaku dosen pembimbing II yang banyak memberikan banyak masukan dalam penyusunan tugas akhir ini
  7. Bapak Andri Gunawan pemilik CV.Scooter House Djakarta yang telah mengizinkan penulis melakukan riset
  8. Bapak Andhika Nur Septiadi selaku Stakeholder yang telah memberikan banyak masukan dan data-data yang penulis butuhkan
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi bagi penulis
  10. Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik
  11. Kepada Someone Special yang telah menguatkan hati, memberikan doa serta memberikan dukungan untuk penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini
  12. Teman-teman yang telah memberikan doa dan memberikan support dalam penyusunan Tugas Akhir ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis memerlukan kritik dan saran, penulis mengharapkan itu sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga adanya laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2020
Tasya Oktavianti
NIM. 1622393658

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analysis PIECES

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Final

Tabel 3.6 Tabel User

Tabel 3.7 Tabel Barang

Tabel 3.8 Tabel Barang Masuk

Tabel 3.9 Tabel Barang Masuk Detail

Tabel 3.10 Tabel Kategori

Tabel 3.11 Tabel Barang Keluar

Tabel 3.12 Tabel Barang Keluar Detail

Tabel 3.13 Tabel Supplier

Tabel 3.14 Tabel Time Schedule

Tabel 3.15 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Scooter House Djakarta

Gambar 3.2 use case diagram pelayanan service dan pengeluaran sparepart

Gambar 3.3 Use case diagram permintaan dan penerimaan sparepart

Gambar 3.4 activity diagram pelayanan service

Gambar 3.5 activity diagram Permintaan dan Penerimaan barang

Gambar 3.6 sequence diagram pelayanan service

Gambar 3.7 sequence Permintaan dan Penerimaan Barang

Gambar 3.8 Use Case Diagram Persedian Barang Berbasis Web pada CV. Scooter House Djakarta

Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Kepala Gudang

Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Mekanik

Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Kepala Guda<ng

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk mekanik

Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan mekanik

Gambar 3.15 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Login

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Dashboard

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Data Master

Gamba 3.19Rancangan Tampilan Transaksi

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Laporan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman modern saat ini teknologi informasi sangatlah penting ,peranan komputer sangatlah diperlukan di berbagai instansi maupun perusahaan . Karena kebutuhan informasi yang sangat mudah,cepat dan akurat.Terbukti dengan adanya instansi dan perusahaan yang banyak menggunakan komputer serta dilengkapi program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien salah satunya pada CV.SCOOTER HOUSE DJAKARTA

Di perusahaan atau Cv yang didalamnya terdapat bagian persedian barang yang menangani suatu proses pengambilan data . Terkait dengan persedian barang dan pengembalian suatu barang harusnya dapat diproses agar suatu barang mudah diakses.

CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan suku cadang dan pelayanan jasa service. Proses pencatatan barang masuk dan pengontrolan persediaan barang yang tersedia pada CV.SCOOTER HOUSE DJAKARTA masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengetahui sisa persediaan barang yang masih tersedia. Untuk mengetahui sisa persediaan barang, pihak gudang harus menghitung barang secara fisik. Disamping itu proses pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran barang memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan pihak gudang harus mencatat ulang semua data yang diperlukan dalam pembuatan laporan. Proses pencarian data penerimaan dan pengeluaran juga memerlukan waktu yang lama karena harus mencari pada kumpulan dokumen penerimaan dan pengeluaran barang.

Berdasarkan alasan diatas, peneliti tertarik untuk merancang suatu sistem dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK SUKU CADANG BERBASIS WEB PADA CV.SCOOTER HOUSE DJAKARTA”.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang telah diterangkan diatas, penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem persedian barang yang berjalan saat ini pada CV.Scooter House Djakarta ?
  2. Apakah sistem persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada CV.Scooter House Djakarta sudah efektif dan efisien?
  3. Bagaimana sistem yang dibuat menghasilkan informasi stok barang yang mutakhir?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penelitian laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas mengenai masalah tentang pencatatan persediaan masuk dan keluar suku cadang yang termasuk dalam blok mesin, seperti bore up kit malossi ,shock carbon dan stabilizer di karenakan sering terjadi human error pada CV. Scooter House Djakarta

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mengetahui informasi mengenai bagaimana sistem persediaan yang berjalan pada CV.Scooter House Djakarta .
  2. Untuk menganalisis apakah sistem persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada CV.Scooter House Djakarta sudah efektif dan efisien.
  3. Untuk menyempurnakan sistem yang dibuat yang dapat menghasilkan informasi stok barang yang mutakhir.

Manfaat Penelitian

  1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.
  2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian di Universitas Raharja pada khususnya dan Universitas lainnya di seluruh Indonesia pada umumnya.
  3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut.
  4. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi pengembangan sistem penilaian pelayanan yang berjalan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada CV. SCOOTER HOUSE DJAKARTA yang beralamat di kemang selatan 5 no.51A jakarta selatan dalam bidang penjualan suku cadang vespa dan pelayanan jasa service . untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
  2. Metode Wawancara
    Untuk melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem gudang dan pembelian untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu bapak Dimas selaku manajer divisi gudang dan Bapak Andrean selaku pembelian (purchasing) di CV . SCOOTER HOUSE DJAKARTA.
  3. Metode Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode PIECES ,untuk mengidentifikasi masalah harus dilakukan analisis terhadap kinerja ,informasi, ekonomi ,keamanan aplikasi ,efisien dan pelayan-pelayanan. Panduan ini dikenal dengan Analisis PIECES (Performance ,Information, Economy, Control, Efficiency, Service) . Dari analisa ini biasa nya yang muncul di permukaan bukan masalah utama,tetapi hanya gejala dari masalah utama saja .

Metode Perancangan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode UML untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperoleh dari hasil elisitasi. Dan diimplementasikan menggunakan bahasa program CodeIgniter dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujan (testing)

Metode Black Box Testing ini digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi di dalam perangkat lunak, seperti penginputan dan keluaran data apakah telah sesuai atau belum dengan ekspektasi.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang,rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain : definisi sistem informasi, persediaan barang, analisa sistem serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai CV.Scooter House Djakarta . struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan dan menyajikan analisa pembahasan yang mencakup tentang analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Laporan Kerja Praktek.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyani (2016:2)[1] "Sistem adalah sebagai sekumpulan subsistem, merupakan komponen yang bekerja sama dengan tujuan yang untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya"

Menurut Glenn L.I and Francis J.P dalam buku Yakub,Vico Hisbanarto (2014:2)[2] “Sistem adalah suatu rangkaian dari objek-objek yang secara bersama-sama saling berpengaruh satu sama lain termasuk atribut nya”.

Menurut Indra dalam buku Muhammad Muslihin dan Oktafianto (2016:2)[3]“Sistem adalah suatu atau sekumpulan elemen yang saling berhubungan dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[4] suatu sistem dikatakan baik jika mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (Maintenance input), dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolah Sistem (Process)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objectives)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaen (2015:3-5)[4]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015:8)[4] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Definisi Informasi

Menurut Rizki Yudhi Dewantara (2017:1)[5] Dalam jurnal berjudul “pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” Teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi. Menurut Sri Mulyani (2016:14)[6] “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukkan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan.”

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam karya buku Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[7] mengemukakan bahwa kualitas dari suatu sistem tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi harus Akurat (accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu
    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata dalam penelitian Sri Wahyuni (2017:31)[8] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak persis di tafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effective cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan beberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan Waktu
    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Padeli, P., Febriyanto, E., & Hartanto, H. (2018:2)[9] dalam jurnalnya berjudul INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUK NAGA Information system is a system within the organization that combines between the need of processing daily transactions that support managerial operational function and strategic activities of an organization that provides the required reports to certain external parties.

Menurut Rachmat Agusli dkk (2017:21)[10] “Analisa sistem merupakan suatu kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan semua kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”

Komponen Sistem Informasi

Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21), menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (Control Block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisiensi , sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (reliability), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity) dan fleksibilitas (flexibility)

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan, pengendalian dan mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Kendala (Reliability)
    Keluaran sistem harus mampu beroperasi secara efektif pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat bagian-bagian mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Lapangan (Customer Service)
    Memberikan pelayanan yang baik atau ramah kepada para pelanggan, sehingga sistem tersebut dapat dipahami oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Kesederhanaan sistem dibuat secara terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti maupun prosedurnya.
  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Fleksibel dalam menangani perubahan yang terjadi, kepentingannya dapat menjadi alasan dengan kondisi dimana sistem operasi diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Jogiyanto, dalam Susilowati (2017:11)[11] mengatakan bahwa “Analisis sistem adalah proses penguraian sistem informasi ke bagian komponennya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan,kesempatan, hambatan juga perbaikannya”.

Menurut Abi Burrahman (2017:36)[10] “Analisis sistem meliputi analisis dan perancangan sistem,metode analisis data, analisis kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan pengguna”.

Prinsip-prinsip Analisa Sistem

Menurut Chaidirman, C., & Mulyono, H. Yang dikutip dari Tyoso dalam jurnal Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:1142)[16][12]. Ada beberapa tahap-tahap dasar dari analisis sistem berikut ini:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan kefektifan ditetapkan dan dirumuskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus menguraikan. Hubungan sistem [interface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus diberi ke tegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecahkan ke dalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA (2017:38)[13] Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Astuti, P. D dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2017:36)[14] perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Konsep Dasar Database

Menurut Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)[15] Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna."

Teori Khusus

Konsep Dasar Inventory

Definisi Iventory

Menurut Warren (2016:1)[16]“Persediaan (inventory) adalah barang dagang yang dapat disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu”.

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016 :11)[17], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan“.

Jenis- jenis Inventory

Menurut Enggar Phakalis Lahu, dkk dalam Jurnal ISSN (2017:3)[18] mengutip dari Heizer dan Render (2010:83) mengatakan bahwa berdasarkan proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan – bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan – bahan dapat diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).
  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi.
  3. Persediaan pasokan pemeliharaan / perbaikan / operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan – persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.
  4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai diproduksi atau diolah dan siap dijual.

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Warren (2016) [19] “Persediaan (Inventory) adalah barang dagang yang dapat disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan juga digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu”.

Menurut Bahagia dalam jurnal REKA INTEGRA (2016:395)[20] pada prinsipnya persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut, yang dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah dapat berupa kegiatan produksi, kegiatan pemasaran dan kegiatan konsumsi.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[21] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut:

  1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.
  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.
  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.
  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[21] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.
  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.
  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating -MRO) yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif. </li
  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[21] Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

  1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.
  2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi:
    1. Pipeline/transit inventory.
    2. Cycle stock
    3. Persediaan pengaman (safety stock).
    4. Anticipation stock

Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan - penghematan untuk biaya persediaan tersebut. Hal inilah yang dianggap penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengorbanan atau pengeluaran biaya yang ekonomis. Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono dalam penelitian oleh DI Rahmawati (2016:2)[22] adalah :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan :
    1. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit diperoleh.
    2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
  5. Menjaga agar penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

Stock Opname

Defisini Stock Opname

Stock opname adalah menghitung sisa jumlah persediaan barang dagang untuk dijual yang ada di gudang. Tujuan stock opname untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan sudah sesuai dengan kebenaran atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan. Jurnal Infra (2017: 235)[23]. Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

  1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbul dari perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan)
  2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan semisal jika kita ingin mengajukan pinjaman ke Bank.
  3. Untuk menghitung nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) pada pembuatan laporan keuangan.
  4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang. Data yang kita cocokkan adalah data hasil laporan stock opname dan data yang kita miliki dalam sistem atau program atau rekap.

Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono dalam e-Proceedings of Engineering (2017:2653)[24]. Safety stock atau jumlah aman stock adalah persediaan tambahan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis dalam kaitannya menghadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stock pengaman ini dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus dimana permintaan aktual melebihi permintaan yang diharapkan, atau lama lead time aktual yang melebihi lead time yang diharapkan. yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat pemakaian bahan baku yang lebih tinggi dari yang telah diramalkan sebelumnya.
  2. Keterlambatan pengiriman bahan baku.
  3. Resiko kehabisan persediaan
  4. Biaya simpan di gudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan
  5. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

Konsep Dasar Barang

Produk adalah suatu yang diperjual belikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, tim marketing atau perusahaan. Produk atau jasa ini biasanya merupakan alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan serta bentuknya berwujud, dapat dilihat dan menarik. Produk yang dibuat haruslah bermanfaat bagi konsumen. Untuk mendapatkan produk ini, nantinya konsumen harus mengeluarkan biaya tertentu.

Menurut Titik Wijayanti (2014:50)[25] produk terdiri atas berbagai unsur dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh pelanggan. Produk tersebut harus berorientasi pada konsumen sehingga kepentingan konsumen lah yang terpenting bukan kepentingan pabrik. Unsur- unsur yang harus dimiliki sebuah produk, antara lain :

  1. Nama,brand atau merek
  2. Kategori produk
  3. Formulasi
  4. Komposisi
  5. Label
  6. Rasa atau variasi
  7. Kemasan
  8. Keunggulan produk
  9. Manfaat produk yang mendukung
  10. Pelayanan konsumen

Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017)[26], Analisa PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kinerja (Performance)
    Kinerja suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi. Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.
  2. Informasi ( Information )
    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
  3. Analisis Ekonomi (Economic)
    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
  4. Analisis Keamanan (Security)
    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Analisis Layanan (Services)
    Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M dalam jurnal CSRID 8(1), 25-36. (2016)[13] UML(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Definisi UML (Hypertext Markup Language) menurut Akik Hidayat dan Wizzy Mochammad Andhika (2016:53)[27], adalah “Sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek OOP (Object Oriented Programming)”.

Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yasin dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[28], terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain:

  1. Use case Diagram
    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
  2. Activity Diagram
    Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.
  3. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.
  4. Class Diagram
    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek memiliki hubungan antara satu dengan yang lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Dzulhaq, M.I., Tullah, R., & Nugraha, P. S yang dikutip dari Siahaan dalam Jurnal Sisfotek Global, 7(1).(2017:1)[29] elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (requirements engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

Menurut Ariawan, J., & Wahyuni, S dalam Jurnal Sisfotek Global, 5(1)(2015:63)[30] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancan gan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
      4. Final Draft Elasticity
        Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Ana Nur Cahyanti dan Bambang Eka Purnama yang dikutip dari Deni Sutaji dalam Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).(2017)[31] XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

Konsep Dasar PHP

Menurut Solichin (2016:23)[32] ”PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi web. Definisi PHP (Hypertext Processor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari dalam Jurnal Sisfotek Global, 6(1)(2016:77)[33], adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”,

Konsep Dasar MySQL

Menurut Suhartanto, M. dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1 (2017:3)[34]. MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

Konsep Balsamiq Mockups

Menurut Krisnayani,P ., Arthana,I.K.R., Darmawiguna,I. G. M., & Kom, S. Dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN : 2252-9063). 5(2)(2016)Balsamiq Mockups adalah aplikasi yang sangat berguna jika kalian adalah seorang designer terutama di bidang web. Mockups biasanya digunakan oleh para designer untuk memulai suatu coret-coretan, dengan kata lain kalian nggak perlu lagi menggunakan pensil untuk merancang sesuatu. Mockups adalah istilah yang tidak asing lagi bagi designer ,Mockups sendiri atau yang sering diartikan prototype sangat diperlukan untuk demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk yang nantinya akan dipasarkan ke publik.

Konsep Dasar MVC

Menurut Abdullah Rohi (2017:3)Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut bisa disebut, Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

  1. Model, yaitu bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (user, update, delete, dan select), menangani validasi dari controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
  2. View, yaitu bagian yang berisi skrip untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa template HTML yang penampilannya diatur oleh controller.
  3. Controller, yaitu bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

Konsep Dasar Framework Codeigniter

Definisi framework Codeigniter

Menurut Wibowo (2019:29, “CodeIgniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer atau pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan membuat dari awal”.

Menurut Phooja Sakhena, dkk (2019:157) “CodeIgniter (CI) adalah sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhanaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer”.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O dalam CERITA Journal, 1(1), 86-93. (2015:90)Black Box Testing yaitu dengan melakukan test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpansecara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.

Konsep Dasar Notepad++

Menurut AMTHARI, W., BUDIARTI, R. S., & HARLIS, H. Yang dikutip dari Ardhana (2013:4)Notepad++ adalah salah satu program yang digunakan untuk melakukan editing seperti HTML, PHP, JavaScript, CSS, dan lain-lain. Perangkat tersebut merupakan free software yang mudah didapatkan secara bebas. Notepad++ memiliki banyak fitur yang mendukung pembuatan website dan memiliki ukuran kecil sehingga ringan untuk digunakan.

Konsep Dasar Bootstrap

Menurut Jubilee Enterprise (2016:1)Bootstrap adalah framework front –end yang intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah. Bootstrap menggunakan HTML, CSS, dan Javascript.

Bootstrap memiliki fitur-fitur komponen interface yang bagus seperti typography, forms, buttons, tables, navigations, dropdowns, alerts, modals, tabs, accordion, carousel, dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan Bootstrap, anda dapat membuat layout situs yang responsif dengan mudah.

Konsep Dasar Web

Definisi web menurut Priyo dkk (2016:25), adalah “Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (2018:3730)[35]. Website merupakan salah satu media informasi yang sangat efektif dalam menyajikan informasi,dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat serta permintaan akan kebutuhan yang semakin meningkat maka sangat perlu dibuatkan sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan dan juga dalam penyampaian informasi.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Aptisi Transactions On Management, 2(2), 112-120(2018:114)[35] Literature Review is written material both in the form of books and sources from previous research as management of learning,discussing the issue of journals or scientific works with topics to be researched that are relevant to previous research topics or those that already exist.Because in previous studies there have been many scientific studies that conducted research on credit memo features to minimize deposits and bad debts

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48) “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu :

  1. Peneliti yang dilakukan oleh Lukman Nulhakim dkk dalam jurnal SENSITEK (2018)[36]yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisis PIECES Pada PT Care Spundbond ”. penelitian ini bertujuan untuk memudahkan admin dalam menciptakan laporan yang lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP, dan database Mysql. Serta metode analisis menggunakan PIECES
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Friska Baramuli dan Sifrid S. Pangemanan (2015)[37] dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli” Masalah yang dibahas adalah terbentuknya suatu sistem yang harus dimiliki dan telah dimiliki oleh Yamaha bima Motor Toli-Toli dan output yang diterima dari suatu sistem yang merupakan tujuan dari suatu sistem informasi akuntansi telah sesuai, yaitu mengubah informasi yang ada sehingga menjadi efektif dan efisien bagi semua pengguna informasi, serta data yang dihasilkan dengan ter-up-to-date membantu semua pihak dalam penyajian informasi persediaan maupun informasi lainnya yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
  3. alam penelitian skripsi yang berjudul “Aplikasi Inventory Data OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB” yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. (2017)(2017)[38] membahas mengenai sistem inventory data obat pada PT Hasil Karya Sejahtera Bandung yang masih manual dalam pendataan dengan menggunakan buku besar. Sehingga masih membutuhkan waktu lama untuk membuat laporan barang masuk dan barang keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya aplikasi inventory data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung yang dapat membantu proses inventory pada PT Hasil Karya Sejahtera yang dirancang dengan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan MySQL dan menggunakan metode model waterfall.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Roihan, Abdul Hamid Arribathi dan Nurussaadah. pada tahun 2019 [39] dari Roihan, A., Arribathi, A. H., & Nurussaadah, N. (2019). Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis. CCIT Journal, yang berjudul “Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis”. Masalah pada PT. Super Tata Raya Steel yaitu sering terjadinya kesalahan pencatatan dan pembukuan sehingga peneliti dapat mengembangkannya ke dalam perancangan sistem dalam bentuk aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Sistem B2B bertujuan untuk mendukung antara layanan ekspedisi dengan perusahaan dan untuk mengurangi terjadinya kesalahan selama pengolahan data pergudangan kemudian manajemen data menjadi lebih cepat dan lebih akurat sehingga laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada.
  5. Penelitian International Journal Dalam judul “A CASE STUDY OF INVENTORY MANAGEMENT IN A MANUFACTURING COMPANY IN CHINA” dalam Nang Yan Business Journal (2017) yang dilakukan oleh Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017)[40] Bertujuan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik pengelolaan persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan memeriksa dampaknya,kerjasama pemasok dalam perbaikan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi kunci faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif Praktek manajemen berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor kunci di dalamnya manajemen persediaan yang dapat diterapkan pada masalah serupa yang dihadapi secara aktual manufactories.
  6. Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016)[41] RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Dalam penelitian ini membahas Dengan rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop, bagian kasir dapat mengelola dan melakukan pencarian data barang dengan cepat serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada kepala pemilik toko. Untuk mengatasi kesalahan dalam penghitungan jumlah barang. Untuk mengetahui laporan persediaan barang di dalam gudang yang ada secara efektif. Untuk mengetahui untung dalam penjualan barang.Metode yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yaitu metodologi berorientasi objek dengan pendekatan Unified Approach dan menggunakan pemodelan dari Unified Approach. rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yang dihasilkan selama proses penelitian ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada dengan mengacu pada proses perancangan yang dari awal, sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam proses pencarian data barang dan pelaporan serta dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan informasi data barang di TB. Indah Jaya.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Oktarini Sari dan Elan Nuari dalam jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol.13 No.2 (2016)[42] Yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Dengan Metode Fast (Framework For The Applications)”. Menjelaskan bahwa PT.Solusi Aksesindo Pratama masih menggunakan cara manual dalam pencatatan barang masuk, permintaan barang dari bagian sales, proses barang keluar oleh bagian gudang sampai kepada pembuatan laporan, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam proses pencarian data-data yang diperlukan. Maka dari itu PT.Solusi Aksesindo Pratama membutuhkan sistem yang dapat memberikan informasi yang akurat, terpercaya, cepat, relevan, dan detail. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem yaitu FAST (Framework for the Application System Thinking) terdiri dari fase-fase Scope Definition, Problem Analysis, Requirements Analysis, Logical Design dan Physical Design. Perancangan Sistem Informasinya menggunakan PHP dan HTML serta MYSQL sebagai databasenya.
  8. Penelitian yang dilakukan Mousavi, S.M., Bahreini nejad, A., Musa, S.N. et al. J Intell Manuf (2017)[43] 28: 191.Journal of Intelligent Manufacturing yang berjudul “ A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK”. In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering (transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides, the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Herbon, A dkk, 2018[44] yang berjudul “Monitoring Perishable Inventory Using Quality Status And Predicting Automatic Devices Under Various Stochastic Environmental Scenarios” 'In this paper, incorporates both dynamic pricing and TTI-based ADs for monitoring a perishable inventory system. The results have potential application in competitive markets such as the pharmaceutical and food industries. The current extension presents innovative results through the use of a random search algorithm combined with experimental design. Among the new scenarios explored in this study are different levels of the following: price-sensitivity; utility variability; expiry prediction error; demand variability; expected shelf-life; variability of shelf-life. It is found that the expected shelf-life and its variance significantly affect expected profits. Applying TTI-based ADs substantially mitigates the negative effect of the variability of shelf-life.
  10. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017)[45] Nang Yan Business Journal : China. Penelitian yang dilakukan oleh Hong Shen, dkk. Dalam judul “A CASE STUDY OF INVENTORY MANAGEMENT IN A MANUFACTURING COMPANY IN CHINA” dalam Nang Yan Business Journal (2017). Dalam tulisan ini, kami fokus pada manajemen persediaan di perusahaan manufaktur di Indonesia dan Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik pengelolaan persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan memeriksa dampaknya,kerjasama pemasok dalam perbaikan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi kunci faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif Praktek manajemen berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor kunci di dalamnya manajemen persediaan yang dapat diterapkan pada masalah serupa yang dihadapi secara aktual manufactories.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahan

Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Scooter House Djakarta adalah salah satu wadah bagi para pencinta scooter asal eropa ,untuk meresorasi atau merawat scooter nya .Di tahun 2012 , Andri Gunawan adalah sang pencetus CV.Scooter House Djakarta yang sering kita dengar (SHD). Bermodal kan dari niat dan tekan Andri Gunawan sang lulusan S1 psikologi di Universitas Gunadarma memberanikan diri untuk menggeluti usaha di dunia otomotif ,dia dan bersama dengan dua orang teman nya Deni dan Dimas memulai awal usaha ini dengan toko kecil di gang sempit kawasan cilandak - jakarta selatan .Saat pertama kali membangun bisnis ini Andri Gunawan memiliki banyak kendala ,dari terkendala masalah pemasaran barang dan edukasi tentang barang impor yang di jual dimana dia sebagai owner sama sekali tidak memiliki background otomotif , dengan niat dan tekad yang besar untuk belajar Andri Gunawan mulai memahami pasar yang sangat besar di otomotif.

Pada Akhirnya CV.Scooter House Djakarta di awal tahun 2013 ketika belajar memahami pangsa pasar di indonesia khusus nya untuk otomotif bersegmen scooter asal eropa ,mulailah SHD bekerja sama dengan SIP scooter distributor aksesoris dan suku cadang asal jerman . Ketika itu CV.Scooter House Djakarta menjadi satu satunya workshop yang menjual dan menyediakan aksesoris dan suku cadang import , seiring dengan berjalannya waktu CV.Scooter House Djakarta mulai berkembang yang tadinya berjualan offline mulai merambah ke pasar online dengan memanfaatkan sosial media seperti facebook ,twitter, dan sosial media lainnya .

Dengan begitu besarnya permintaan pasar yang banyak ,di tahun 2015 CV. Scooter House Djakarta mulai berpindah tempat yang luas untuk membuka bengkel di kawasan elit Kemang Selatan 5 No.51A Jakarta Selatan ,disanalah mulai banyak konsumen yang berdatangan untuk sekedar merawat atau merestorasi scooternya,yang tadinya Omset CV Scooter House Djakarta hanya beromset Puluhan juta perbulan,berkembang hingga ratusan juta rupiah.ini lah hasil dari niat dan tekad dari seorang Andri Gunawan yang dapat menyadari betapa besarnya pasar otomotif di Indonesia , 2017 adalah puncak dari bisnis yang digeluti oleh Andri Gunawan dengan membuka cabang di Bandung dan beberapa supplier di kota-kota besar,sehingga saat ini CV Scooter House Djakarta dapat mempekerjakan hingga 63 karyawan yang membantu untuk menjalankan bisnis.

Visi dan Misi CV. Scooter House Djakarta

Visi

Menjadi pusat reparasi motor (Scooter) yang menyediakan sparepart dan jasa servis yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung dengan peralatan yang canggih dan tenaga ahli yang kompeten serta pelayanan yang optimal dan canggih .

Misi

  1. Memberikan solusi yang terbaik pada penyediaan suku cadang terbaik dan reparasi yang terpercaya
  2. Memberikan pelayan yang terbaik dan standar mutu pada pelanggan dengan menjalankan proses kerja terbaik sehingga tercapai kepuasaan pelanggan
  3. Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan sebelum keuntungan untuk perusahaan.
  4. Mengikuti perkembangan teknologi secara terus menerus untuk diimplementasikan dengan cara benar.
  5. Meningkatkan motivasi dan semngat kerja karyawan secara optimal melalui peningkatan dedikasi,disiplin, dan kemampuan kerja serta penghargaan yang memadai sesuai dengan kinerjanya

Struktur Organisasi CV. Scooter House Djakara

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Scooter House Djakarta

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada CV.Scooter House Djakarta :

  1. Tugas dan tanggung jawab Owner
    1. Memimpin CV.Scooter house Djakarta
    2. Menerima laporan persedian barang akhir di gudang
    3. Bertugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional CV. Scooter House Djakarta
    4. Membuat perencanaan dan melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan.
  2. Tugas dan tanggung jawab store manager
    1. Bertugas mengontrol aktivitas store
    2. Memastikan proses sesuai dengan SOP
    3. Memberikan arahan dan memastikan tanggung jawab divisi berjalan dengan baik
  3. Tugas dan tanggung jawab marketing
    1. Bertanggung jawab terhadap segi pemasaran
    2. Mengorganisir struktur yang berhubungan dengan pemasaran
    3. Melihat dan mengembangkan prospek pasar
    4. Bertanggung jawab atas pesanan pelanggan
    5. Membuat laporan pertanggungjawaban perbulan
  4. Tugas dan tanggung jawab Mekanik
    1. Melakukan service kendaraan berdasarkan work order
    2. Memastikan kendaraan yang diservice dalam keadaan siap pakai
    3. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan penggunaan tools dan kebersihan bengkel
  5. Tugas dan tanggung jawab Kepala Gudang
    1. Mengecek barang di gudang
    2. Menerima faktur beli dan surat jalan dari supplier
    3. Bertanggung jawab atas barang di gudang
    4. Menerima dan mengecek barang yang masuk dan keluar dari gudang
    5. Membuat laporan persediaan barang
  6. Tugas dan tanggung jawab HR Personalia
    1. Membuat kebijakan peraturan perusahaan
    2. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan
    3. Melakukan seleksi,promosi,dan demosi karyawan
    4. Melakukan pembinaan pada karyawan
  7. Tugas dan tanggung jawab Finance
    1. Membuat laporan keuangan
    2. Membuat perancangan anggaran bulanan
    3. Melakukan rekonsiliasi dengan unit terkait
    4. Mengontrol keuangan perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Community Edition untuk menggambar use case diagram, activity diagram dan sequence diagram</p>

Prosedur Sistem Yang Berjaln

Adapun sistem yang berjalan pada sistem persediaan barang pada CV.Scooter House Djakarta adalah sebagai berikut :</p>
  1. Prosedur Persediaan Barang
    1. Setiap 1 minggu sekali kepala gudang mengontrol atau melakukan pengecekan barang.
    2. Jika barang di gudang sudah menipis, kepala gudang akan mengajukan permintaan barang ke bagian kepala toko
    3. Kemudian kepala toko membuat surat pemesanan barang (SPB) sesuai dengan yang diajukan oleh kepala gudang dan dikirimkan ke supplier.
    4. Supplier menerima surat pemesanan barang dan mengirim barang yang di pesan ke bagian kepala gudang dan menerima pesanan tersebut.
    5. Bagian kepala gudang mencatat barang masuk dan keluar berdasarkan tanggal, bulan, hari tahun dan SPB (Surat Pemesanan Barang).
    6. Bagian kepala gudang membuat laporan persediaan barang yang kemudian diterima oleh pimpinan
      Dibawah ini merupakan proses sistem yang sedang berjalan di instansi yang menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berikut ini merupakan sistem proses persediaan yang berjalan  :

Use Case Diagram Yang Berjalan

1. Use Case Diagram

Gambar 3.2 use case diagram pelayanan service dan pengeluaran sparepart

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 1 (Satu) sistem pelayanan service yang mencakup seluruh kegiatan mulai dari membuat work order sampai kegiatan pengecekan stok kepada kepala gudang,
  2. 2(dua ) aktor yang melakukan kegiatannya : mekanik, kepala gudang.

2. Use Case Diagram

Gambar 3.3 Use case diagram permintaan dan penerimaan sparepart

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 1 (Satu) sistem suku cadang yang mencakup seluruh kegiatan mulai dari membuat permintaan barang sparepart sampai kegiatan laporan kepada pimpinan.
  2. 3(tiga ) aktor yang melakukan kegiatannya : kepala gudang, kepala toko, pimpinan.

Activity Diagram Yang Berjalan

1. Activity Diagram

Gambar 3.4 activity diagram pelayanan service

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. 2 Vertical Swimeline yaitu Mekanik, Kepala Gudang.
  3. 6 Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

2. Activity Diagram

Gambar 3.5 activity diagram Permintaan dan Penerimaan barang

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. 3 Vertical Swimeline yaitu: Kepala Gudang, Kepala toko, Pimpinan
  3. 7 Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Berjalan

1. Sequence Diagram

Gambar 3.6 sequence diagram pelayanan service

Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 2(dua) Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: mekanik, kepala gudang.
  2. 4 (empat) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram

Gambar 3.7 sequence Permintaan dan Penerimaan Barang

Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 3(tiga) Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: kepala gudang,kepala toko,pimpinan.
  2. 6(enam) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa PIECES

Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan-pelayanan. Panduan ini dikenal dengan Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Tabel 3.1 Analysis PIECES



Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan ,Fungsi ,Sumber ,Media ,Frekuensi ,Format dan Keterangan.

  1. Nama Masukan : Permintaan Barang
    Fungsi : Sebagai data permintaan barang ke gudang
    Sumber : Kepala gudang
    Media  : Kertas
    Frekuensi : Setiap Permintaan
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Keterangan : Berisi data permintaan barang yang sudah kosong
  2. Nama Masukan : Surat Jalan
    Fungsi : Sebagai data yang menunjukkan jumlah stok barang yang diterima di gudang.
    Sumber : Supplier
    Media : Kertas ( Surat Jalan )
    Frekuensi : Setiap Barang Masuk
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Keterangan : Berisi data pemasukan stok yang diterima pada saat supplier mengirim barang
  3. Nama Masukan : Work Order Mekanik (WO)
    Fungsi : Sebagai data yang memuat banyaknya pemesanan barang dan job desk mekanik
    Sumber : Mekanik
    Media : kertas (WO)
    Frekuensi : Setiap ada work order mekanik
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Keterangan : Berisi data pemesanan barang dan job desk mekanik

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu pemasalahan

  1. Nama Modul : Permintaan Barang
    Masukan : Permintaan Kepala Gudang
    Keluaran : Form Permintaan barang
    Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan Form Permintaan Barang terhadap barang yang akan dibutuhkan oleh Kepala Gudang
  2. Nama Modul : Pemasukan stok barang
    Masukan : Surat Jalan
    Keluaran :Surat Jalan Masuk Barang
    Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan surat jalan supplier yang ditujukan pada bagian gudang sebagai acuan pembuatan laporan barang datang
  3. Nama Modul : Pemesanan Customer
    Masukan : WO masuk mekanik
    Keluaran :Invoice
    Ringkasan Proses : Proses ini menggunakan WO mekanik untuk menghasilkan Invoice dari barang yang sudah dipesan oleh customer

Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses ,dapat berupa hasil cetakan yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

  1. Nama Keluaran : Form Permintaan Barang
    Fungsi : Sebagai Bukti Request Order Barang
    Media : Kertas
    Rangkap : 2 Lembar
    Distribusi : -Lembar Copy 1 untuk Sales
    - Lembar Copy 2 untuk Kepala Gudang
  2. Nama Keluaran : Surat Jalan
    Fungsi : Menampilkan jumlah barang yang datang
    Media :Kertas
    Rangkap :2 Lembar
    Distribusi : - Lembar 1 (Kuning), untuk Kepala Gudang
    - Lembar 2 (merah), untuk Kepala Toko
  3. Nama Keluaran : Invoice
    Fungsi : Mencetak atau menampilkan tagihan customer
    Media : Kertas
    Rangkap :3 Lembar
    Distribusi :- Lembar 1 (putih), untuk Customer
    - Lembar 2 (merah), untuk Accounting
    - Lembar 3 (kuning), untuk Kepala Gudang

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Core i5-3570K
    2. Monitor : LCD 19”
    3. Mouse : Ps2
    4. RAM : 4 GB
    5. Hardisk : 1 TB
    6. Keyboard : Compatible Ps2
    7. Printer : Epson L360 Series
  2. Aplikasi yang digunakan (Software)
    1. Windows 10
    2. Microsoft Office 2010
    3. Hak Akses
      1. Kepala Gudang

Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Kesulitan mendapatkan informasi stok barang secara update, dikarenakan proses pencatatan dan pencarian untuk data stok masih menggunakan Ms.Excel 2010, sehingga masih kurang efisien dan harus mencari satu persatu untuk mengetahui data stock barang.
  2. Sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stock barang yang mengakibatkan ketidak tahuan kapan harus membeli barang kembali, karena sistem persediaan barang masih dilakukan secara manual dan program aplikasi yang digunakan masih sederhana seperti Ms.Excel 2010.

Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang sering terjadi, maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem persediaan barang, untuk mendapatkan informasi mengenai stock barang secara update sehingga stok barang bisa terkontrol.
  2. Membuat sistem persediaan barang yang mampu melakukan pengecekan dan dapat mengontrol ulang secara keseluruhan barang yang dibutuhkan dan jumlahnya yang tinggal sedikit.

User Requirement

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data dilapangan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat

1

Menampilkam Menu Registrasi

2

Menampilkan Menu Login

3

Login Menggunakan ID User & Password

4

Menampilkan Menu I Forget My Password

5

Menampilkan Menu Halaman

6

Menampilkan Logo CV .Scooter House Djakarta

7

Mengentri Kategori Barang

8

Menampilkan Data Sisa Stock Barang

9

Menampilka Jumlah  Barang Yang Tersedia

10

Menampilkan Data Barang Yang Terjual

11

Menampilkan FormTambah Barang

12

Menampilkan Fasilitas Simpan Pada Menu Tambah Barang

13

Menampilkan Stock Barang Minimum

14

Menampilkan Daftar Data Barang  Masuk

15

Menampilkan Form Penerimaan Barang Masuk

16

Menyimpan Data Barang Masuk

17

Menampilkan Data Barang Keluar

18

Menampilkan form Pengeluaran Barang

19

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

20

Menyediakan Fungsi Hapus Data Barang

21

Menampilkan Entry Data Customer

22

Menampilkan Form Tambah PO

23

Menampilkan Data Stock Opname

24

Menyediakan Fungsi Edit

25

Menyediakan Fungsi Delete

26

Menyediakan Fungsi Add

27

Menampilkan Laporan Data Stock Barang

28

Menampilkan Laporan Barang Masuk

29

Menampilkan Laporan Barang Keluar

30

Menampilkan Laporan Transaksi PO

31

Menampilkan Laporan Stock Opname

32

Mencetak  Laporan

33

Menyediakan Fungsi Edit Laporan

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat

1

Mudah Dipahami Dan Digunakan

2

Mempermudah Pencarian Data

3

Hak Akses : Kepala Gudang, Kepala Toko, Owner

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential), yang bertujuan untuk di sanggupi oleh pemograman. Berikut elisitasi tahap II yang telah di buat:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem dapat

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkam Menu Registrasi

✔  

 

 

2

Menampilkan Menu Login

✔  

 

 

3

Login Menggunakan ID User & Password

✔  

 

 

4

Menampilkan Menu I Forget My Password

 

✔  

 

5

Menampilkan Menu Halaman

✔  

 

 

6

Menampilkan Logo CV .Scooter House Djakarta

✔   

 

 

7

Mengentri Kategori Barang

✔   

 

 

8

Menampilkan Data Sisa Stock Barang

✔   

 

 

9

Menampilka Jumlah  Barang Yang Tersedia

 

✔   

 

10

Menampilkan Data Barang Yang Terjual

 

✔   

 

11

Menampilkan Form Tambah Barang

✔   

 

 

12

Menampilkan Fasilitas Simpan Pada Menu Tambah Barang

  ✔        

 

 

13

Menampilkan Stok Barang Minimum

  ✔        

 

 

14

Menampilkan Daftar Data Barang  Masuk

  ✔        

 

 

15

Menampilkan Form Penerimaan Barang Masuk

  ✔        

 

 

16

Menyimpan Data Barang Masuk

  ✔        

 

 

17

Menampilkan Data Barang Keluar

  ✔        

 

 

18

Menampilkan form Pengeluaran Barang

  ✔        

 

 

19

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

  ✔        

 

 

20

Menyediakan Fungsi Hapus Data Barang

  ✔        

 

 

21

Menampilkan Entry Data Customer

  ✔        

 

 

22

Menampilkan Form Tambah PO

  ✔        

 

 

23

Menampilkan Data Stock Opname

  ✔        

 

 

24

Menyediakan Fungsi Edit

  ✔        

 

 

25

Menyediakan Fungsi Delete

  ✔        

 

 

26

Menyediakan Fungsi Add

  ✔        

 

 

27

Menampilkan Laporan Data Stok Barang

  ✔        

 

 

28

Menampilkan Laporan Barang Masuk

  ✔        

 

 

29

Menampilkan Laporan Barang Keluar

  ✔        

 

 

30

Menampilkan Laporan Transaksi PO

  ✔        

 

 

31

Menampilkan Laporan Stock Opname

  ✔        

 

 

32

Mencetak  Laporan

  ✔        

 

 

33

Menyediakan Fungsi Edit Laporan

 

 

  ✔        

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat

No

Keterangan

M

D

I

1

Mudah Dipahami Dan Digunakan

  ✔        

 

 

2

Mempermudah Pencarian Data

  ✔        

 

 

3

Hak Akses : Kepala Gudang, Kepala Toko, Owner

  ✔        

 

 

 

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : berarti penting atau dibutuhkan
  2. D (Desirable) : berarti di inginkan yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan
  3. I (Innesential)  : berarti di luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High(H) di kolom TOE harus dieliminasi

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem dapat

No

Uraian

T

O

E

 

 

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan Menu Registrasi

✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

2

Menampilkan Menu Login

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

3

Login Menggunakan ID User & Password

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

4

Menampilkan Menu Halaman

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

5

Menampilkan Logo CV .Scooter House Djakarta

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

6

Mengentri Kategori Barang

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

7

Menampilkan Data Sisa Stock Barang

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

8

Menampilkan Jumlah  Barang Yang Tersedia

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

9

Menampilkan Data Barang Yang Terjual

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

10

Menampilkan Form Tambah Barang

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

11

Menampilkan Fasilitas Simpan Pada Menu Tambah Barang

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

12

Menampilkan Stok Barang Minimum

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

13

Menampilkan Daftar Data Barang 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

14

Menampilkan Form Penerimaan Barang Masuk

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

15

Menyimpan Data Barang Masuk

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

16

Menampilkan Data Barang Keluar

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

17

Menampilkan form Pengeluaran Barang

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

18

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

19

Menyediakan Fungsi Hapus Data Barang

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

20

Menampilkan Entry Data Customer

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

21

Menampilkan Form Tambah PO

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

22

Menampilkan Data Stock Opname

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

23

Menyediakan Fungsi Edit

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

24

Menyediakan Fungsi Delete

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

25

Menyediakan Fungsi Add

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

26

Menampilkan Laporan Data Stock Barang

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

27

Menampilkan Laporan Barang Masuk

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

28

Menampilkan Laporan Barang Keluar

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

29

Menampilkan Laporan Transaksi PO

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

30

Menampilkan Laporan Stock Opname

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

31

Mencetak  Laporan

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem dapat

No

Uraian

T

O

E

 

 

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Mudah Dipahami Dan Digunakan

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

 

 

2

Mempermudah Pencarian Data

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

 

 

3

Hak Akses : Kepala Gudang, Kepala Toko, Owner

 

  ✔        

 

 

  ✔        

 

 

 

 

 

Keterangan :

  1. T artinya (Technical), maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya (Operational), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya (Economic), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. L artinya Low, mudah dikerjakan.
  2. M artinya Middle, mampu dikerjakan.
  3. H artinya High, sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.

Elisitasi Draft Final

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan Sistem Informasi yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final Elisitasi yang telah dibuat.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat

1

Menampilkan Data Barang

2

Menampilkan Data Sisa Stock Barang

3

Menampilkan Jumlah  Barang Yang Tersedia

4

Menampilkan Data Barang Yang Terjual

5

Menampilkan Form Tambah Barang

6

Menampilkan Fasilitas Simpan Pada Menu Tambah Barang

7

Menampilkan Daftar Data Barang  Masuk

8

Menampilkan Form Penerimaan Barang Masuk

11

Menyimpan Data Barang Masuk

12

Menampilkan Data Barang Keluar

13

Menampilkan form Pengeluaran Barang

14

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

15

Menyediakan Fungsi Hapus Data Barang

16

Menampilkan Entry Data Customer

17

Menampilkan Form Tambah PO

18

Menampilkan Data Stock Opname

19

Menyediakan Fungsi Edit

20

Menyediakan Fungsi Delete

21

Menyediakan Fungsi Add

22

Menampilkan Laporan Data Stok Barang

23

Menampilkan Laporan Barang Masuk

24

Menampilkan Laporan Barang Keluar

25

Menampilkan Laporan Transaksi PO

26

Menampilkan Laporan Stock Opname

27

Mencetak  Laporan

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat

1

Mudah Dipahami Dan Digunakan (Usability)

2

Mempermudah Pencarian Data (Usability)

3

Hak Akses : Kepala Gudang, Kepala Toko, Owner

 4

Menampilkan Menu Registrasi 

5

Menampilkan Menu Login (Reliability)

6

Login Menggunakan ID User & Password  (Reliabiity)

7

Menampilkan Logo CV. Scooter House Djakarta (Usability)

 

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Usulan

Ada urutan prosedur dari sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Kepala Gudang melakukan registrasi terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, Kepala Gudang dapat melihat data entri barang, stok barang, dan melakukan penginputan apabila ada barang masuk dan keluar.
  2. Mekanik melakukan registrasi terlebih dahulu untuk dapat login.setelah berhasil login mekanik dapat menampilkan work order (WO), input WO untuk dapat meminta barang dari kepala gudang
  3. Kepala gudang menerima work order yang masuk dan mengkonfirmasi work order kepala mekanik .
  4. Setelah kepala gudang konfirmasi telah menerima WO, maka kepala gudang akan menginput yang akan barang keluar dari gudang lalu akan diterima oleh mekanik.
  5. Kepala gudang membuat laporan stok ,laporan barang masuk dan barang keluar .
  6. Pimpinan login kemudian masuk ke menu laporan dan membaca / memonitor laporan kemudian mencetak untuk bukti arsip.

Rancangan Sistem Usulan

Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram,Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar diagram yang akan peneliti gambarkan dalam Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition adalah sebagai berikut

Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 3.8 Use Case Diagram Persedian Barang Berbasis Web pada CV. Scooter House Djakarta

Berdasarkan gambar 3.8 Use Case Diagram yang diusulkan di atas,terdapat:

  1. Terdapat 1(satu) sistem yang mencakup pengelolaan transaksi persediaan barang pada CV. Scooter House Djakarta
  2. Terdapat 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Gudang, Mekanik, Pimpinan .
  3. Terdapat 13 (tiga belas ) use case yang dilakukan oleh aktor-aktor.

Activity Diagram Sistem Usulan

Activity Diagram Kepala Gudang

Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Kepala Gudang

Berdasarkan gambar 3.9 Activity diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
  2. Terdapat 12 (dua belas ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu login, dashboard,menampilkan data barang, data barang masuk, data barang terjual, data sisa stok, input barang , input barang masuk, input barang keluar, menampilkan data stok opname , membuat laporan, login.
  3. Terdapat 2(dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
  4. Terdapat 1 (satu) decision node menggambarkan pada saat melakukan logout
  5. Terdapat 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur terakhir .

Activity Diagram Mekanik

Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Mekanik

Berdasarkan gambar 3.10 Activity diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
  2. Terdapat 6 (enam) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu login,dashboard,melihat stok data,menampilkan work order,input work order ,logout
  3. Terdapat 2(dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
  4. Terdapat 1 (satu) decision node menggambarkan pada saat melakukan logout

Activity Diagram Pimpinan

Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 3.11 Activity diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
  2. Terdapat 4 (empat ) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu login,dashboard, mengakses laporan logout
  3. Terdapat 2(dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
  4. Terdapat 1 (satu) decision node menggambarkan pada saat melakukan logout

Sequence Diagram Sistem Usulan

Sequence Kepala Gudang

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan Kepala Gudang

Berdasarkan gambar 3.12 Sequence diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu kepala gudang
  2. Terdapat 9 (sembilan ) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi tentang aktivitas yang terjadi .
  3. Terdapat 6(enam ) Life Line yang saling berinteraksi

Sequence Mekanik

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan mekanik

Berdasarkan gambar 3.13 Sequence diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu kepala gudang
  2. Terdapat 5 (lima) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi tentang aktivitas yang terjadi .
  3. Terdapat 4 (empat ) Life Line yang saling berinteraksi

Sequence Mekanik

Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan pimpinan

Berdasarkan gambar 3.14 Sequence diagram yang diusulkan diatas,terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu kepala gudang
  2. Terdapat 3 (tiga ) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi tentang aktivitas yang terjadi .
  3. Terdapat 3 (tiga ) Life Line yang saling berinteraksi

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 3.15 Class Diagram yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal.

Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data(record) yang disimpan, Primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi database yang digunakan dalam Sistem Informasi Penjualan pada CV. Scooter House Djakarta

  1. Nama Field  : User
    Media  : Hard disk
    Primary Key  : id_user
    Isi  : id_user + username +password + role
    Panjang Record  :34
  2. Tabel 3.6 Tabel User

  3. Nama Field  : Barang
    Media  : Hard disk
    Primary Key  : id_barang
    Isi  : id_barang+nama+id_kategori+satuan+harga+jumlah
    Panjang Record  :243
  4. Tabel 3.7 Tabel Barang

  5. Nama Field  : Barang Masuk
    Media  : Hard disk
    Primary Key  : id_barang _masuk
    Isi  : id_barang_masuk+id_supplier+tanggal
    Panjang Record  :26
  6. Tabel 3.8 Tabel Barang Masuk

  7. Nama Field  : Barang Masuk Detail
    Media  : Harddisk
    Primary Key  : id_barang _masuk_detail
    Isi  : id_detail_masuk+id_barang_masuk+id_barang+jumlah
    Panjang Record  :42
  8. Tabel 3.9 Tabel Barang Masuk Detail

  9. Nama Field  : Kategori
    Media  : Harddisk
    Primary Key  : id_kategori
    Isi  : id_kategori+nam_kategori
    Panjang Record  :41
  10. Tabel 3.10 Tabel Kategori

  11. Nama Field  : Barang Keluar
    Media  : Harddisk
    Primary Key  : id_barang_keluar
    Isi  : id_barang_keluar+nama_barang+tanggl
    Panjang Record  :45
  12. Tabel 3.11 Tabel Barang Keluar

  13. Nama Field  : Barang Keluar detail
    Media  : Harddisk
    Primary Key  : id_barang_keluar_detail
    Isi  : id_detail_keluar+id_barang_keluar+id_barang_jumlah
    Panjang Record  :42
  14. Tabel 3.12 Tabel Barang Keluar Detail

  15. Nama Field  : Supplier
    Media  : Harddisk
    Primary Key  : id_supplier
    Isi  : id_supplier+nama+alamat+telp
    Panjang Record  :174
  16. Tabel 3.13 Tabel Supplier

Rancangan Prototype Balsamiq Mockups 3

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Login

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Dashboard

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Data Master

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Transaksi

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Laporan

Rancangan Program

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Pentium 4
  2. Monitor : 15 inc
  3. Mouse : Optical
  4. RAM : 1GB
  5. Harddisk : 500 GB
  6. Keyboard : qwerty
  7. Printer : Injekt

Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam Instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. XAMPP
  2. Dreamweaver
  3. Notepad++
  4. Mozilla Firefox

BlackBox Testing

Untuk tahap pengujian penulisan menggunakan metode black box, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan ) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.14 Tabel Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.15 Tabel Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan riset dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada CV.Scooter House Djakarta masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimulai dari mencatat dan menggunakan excel untuk memasukan data barang, mencatat persediaan barang masuk sampai menghasilkan laporan stok barang. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok barang antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
  2. Sistem informasi persedian pada CV.Scooter Hous Djakarta saat ini belum efektif dan efisien karena masih memiliki kendala permasalahan yang terjadi pada CV.Scooter House Djakarta yaitu penyimpanan secara manual dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan kesulitan dalam mendapatkan informasi stok barang secara update, terjadinya human error seperti kesalahan input data sehingga berdampak pada kualitas laporan stok, serta bagian gudang sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stok minimal barang yang mengakibatkan bagian gudang tidak mengetahui kapan harus membeli barang kembali.
  3. Sistem informas persediaan barang untuk suku cadang pada CV.Scooter House Djakarta Mempunyai fitur-fitur yang akan memudahkan Kepala gudang dalam pengolahan data ,memiliki fitur pencatatan barang masuk keluar dan laporan stok akhir yang akan menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai databasenya, dan hasil elisitasi kemudian dikembangkan dengan diagram UML

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan kinerja, sebagai berikut :

  1. Untuk menerapkan sistem monitoring persediaan barang dibutuhkan perangkat yang mendukung, baik software, hardware, maupun sumber daya manusianya agar kinerja sistem dapat berjalan dengan baik.
  2. Diperlukannya pelatihan untuk memudahkan program agar lebih dimengerti.
  3. Perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk mengantisipasi terjadinya error kemudian disarankan perbaikan sesuai perkembangan perusahaan.
  4. Bisa dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika
  2. Glenn L.I. and Francis J.P , Graha Ilmu. 2014. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Yakub
  3. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish
  5. Yudhi Dewantara Rizki. 2017:1.Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Malang:Universitas Brawijaya.
  6. Mulyani, S. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Abdi Sistematika.
  7. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  8. Wahyuni, Sri. (2017: 31). Analisa Sistem Persediaan Pada PT. Andalan Darma Mulia. Laporan Kuliah Kerja Praktek
  9. Kesumawati, C. S., Padeli, P., & Awallya, A. (2018). INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA. ICIT Journal, 4(2), 214-223. (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/559/413)
  10. 10,0 10,1 Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. ISSN : 2302-8149.
  11. Susilowati, Emy Budi, dan Bambang Eka Purnama. 2017. Analisis Dan Perancangan
  12. Chaidirman, C., & Mulyono, H. (2018). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING PADA SMKN 6 TANJUNG JABUNG TIMUR. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 1140-1148
  13. 13,0 13,1 Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6. (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795/1517)
  14. Astuti, P. D. (2017). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed-sentra penelitian engineering dan edukasi, 3(4).
  15. Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332) jurnal seniati (seminar nasional inovasi dan aplikasi teknologu di industri )
  16. Carl S. Warren, dkk. 2016. Accounting Indonesia Adaptation. Jakarta : Salemba Empat
  17. Dewayani. Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  18. Lahu, E. P., & Sumarauw, J. S. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Pada Dunkin Donuts Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(3).
  19. Carl S. Warren, dkk. 2016. Accounting Indonesia Adaptation. Jakarta : Salemba Empat
  20. Kartikasari, E. C., Zaini, E., & Saleh, A. (2016). RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON. REKA INTEGRA, 4(1).
  21. 21,0 21,1 21,2 Heizer, J. dan Render, B.2015. Operasional Management. Edisi Sebelas. Salemba Empat, Jakarta.
  22. Rahmawati, DI (2016:2). Tujuan Pengelolaan Persediaan. Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  23. Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Pada Toko kiddy Baby Shop. Jurnal Infra, 5(1), 234-238
  24. Andrawina, L., & Santosa, B. (2017). Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continuous Review (s, s) Dan Continuous Review (s, q) Untuk Meminimasi Biaya Persediaan Di Pt Xyz Bandung. eProceedings of Engineering, 4(2).
  25. Wijayanti, Titik. 2014. Marketing Plan! dalam Bisnis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  26. oleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127). (http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/SNIf/article/view/253/200)
  27. Hidayat, Akik, Wizzy Mochammad Andhika. 2016. Sistem Informasi Penyewaan Lahan Dan Pelayanan Konstruksi Di Pasar Cimol berbasis Web. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) Vol. 3 No. 2. Bandung: Universitas Padjajaran.
  28. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global.
  29. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  30. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  31. Cahyanti, A. N., & Purnama, B. E. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).
  32. Solichin.Achmad. 2106. Pemrograman Web Dengan PHP dan MYSQL. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
  33. Nulhakim ,L., Azizah ,H. & Ajija, M.T. (2018) . Sistem Informasi Monitoring Inventory dengan Analisis PIECES pada PT. Care Spundbond sensitek
  34. Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 3 No. 4, ISSN: 1979-9330, 10-17.
  35. 35,0 35,1 Hayat,L., Azizah ,H. & Ajija, M.T. (2018) . Sistem Informasi Monitoring Inventory dengan Analisis PIECES pada PT. Care Spundbond sensitek
  36. Nulhakim ,L., Azizah ,H. & Ajija, M.T. (2018) . Sistem Informasi Monitoring Inventory dengan Analisis PIECES pada PT. Care Spundbond sensitek
  37. Baramuli, F., & Pangemanan, S. S. (2015). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(3). (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/9310/8884)
  38. Joko, R., & Dewi, K. W. (2017). Aplikasi Inventori Data Obat PT Hasil Karya Sejahtera Berbasis Web. Makalah Ilmiah Mahasiswa. (http://eprints.jeb.polinela.ac.id/166/1/Jurnal%20TA%20fix.pdf)
  39. Roihan, A., Arribathi, A. H., & Nurussaadah, N. (2019). Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis. CCIT Journal, 12(1), 34-41 (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/709/527).
  40. Nang Yan Business Journal, Volume 5, Issue 1, Pages 20–40, ISSN (Online) 2307-4450, DOI( https://doi.org/10.1515/nybj-2017-0003.)
  41. Budiman and A. Mulyani, “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP”, algoritma, vol. 13, no. 1, Nov. 2016. (http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/379)
  42. Sari, A. O., & Nuari, E. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Dengan Metode Fast (Framework For The Applications). Jurnal PILAR Nusa Mandiri, 13(2), 261-266. (http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/pilar/article/view/705/397)
  43. Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N. et al. J Intell Manuf (2017) 28: 191. A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK. (https://link.springer.com/article/10.1007/s10845-014-0970-z)
  44. Herbon, A., & Ceder, A. (2018). Monitoring perishable inventory using quality status and predicting automatic devices under various stochastic environmental scenarios. Journal of Food Engineering, 223, 236-247.” (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0260877417304442).
  45. Shen, H., Deng, Q., Lao, R., & Wu, S. (2016). A case study of inventory management in a manufacturing company in China. Nang Yan Business Journal, 5(1), 20-40. (https://content.sciendo.com/configurable/contentpage/journals$002fnybj$002f5$002f1$002farticle-p20.xml)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Pada “Lampiran” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir,

Contributors

TasyaOktavianti