TA1531390251

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN

UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS

PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1531390251
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN

UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS

PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1531390251
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Diploma Tiga
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 020001

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN

UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS

PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1531390251
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 12003
   
NID : 08166

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN

UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS

PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1531390251
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN

UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS

PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1531390251
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
Konsentrasi


 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Gatra Fikri Haryono
NIM. 1531390251

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi pada dunia Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, diperlukannya sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan database sehingga memudahkan segala pekerjaan yang dilakukan pihak sekolah dalam melancarkan segala kegiatan belajar mengajar, salah satunya pembuatan jadwal yang terstruktur, cepat dan menghasilkan jadwal akurat. Pada SMKN 2 Kota Tangerang yang menerapkan metode pembelajaran Moving Class, pembuatan jadwal yang masih menggunakan Ms. Ecxel menjadi masalah utama bagi pihak sekolah. Dalam penelitian ini peneliti didukung metode observasi, wawancara dengan pihak-pihak terkait, analisa PIECES serta analisa UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut. Dari temuan analisa tersebut didapat sebuah hasil yaitu terjadinya kesamaan ruangan dan guru pada jam yang sama antara 2 kelas yang berbeda. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu dan terhambat. Oleh karena itu, peneliti merancang sebuah Aplikasi Sistem Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Website menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Laravel, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang dapat membantu pekerjaan pihak-pihak yang bekerja dalam pembuatan jadwal seperti Kurikulum, setiap Jurusan dan Kepala Sekolah. Sistem pada aplikasi ini secara otomatis dapat menyusun jadwal tanpa ada lagi kesamaan guru atau ruangan di jam yang sama serta persetujuan jadwal lebih mudah karena tersedianya fitur ACC pada halaman akses Kepala Sekolah

Kata Kunci: Jadwal, Mata Pelajaran, Sekolah, Moving, Class, PHP, Aplikasi


ABSTRACT

The use of technology and information systems in the world of education has a very important role in advancing and supporting teaching and learning activities. For that, the system needs a computerized and integrated with the database to facilitate all the work done by the school in launching all the teaching and learning activities, one of which is a structured schedule, Quickly and generate accurate schedules. In the SMKN 2 Tangerang City which implemented the learning method of Moving Class, the creation of a schedule that is still using Ms. Ecxel became the main problem for the school. In this research, researchers supported the observation methods, interviews with related parties, PIECES analysis and UML (Unified Modeling Language) analysis to design a system that could solve the problem. From the findings of the analysis, there is a result of the occurrence of room and teacher in the same hour between 2 different classes. As a result, teaching and learning activities become disrupted and obstructed. Therefore, researchers designed a Website-based subject scheduling system application using the PHP programming language Laravel Framework, Sublime Text 3 as the text editor and MySQL as the database. The result of this research is an application that can help the work of the parties who work in making schedules such as curriculum, each department, and principal. The system in this application can automatically compile the schedule without any more similarity of teachers or rooms in the same hour as well as the approval of the schedule easier because of the availability of the ACC feature on the principal access page

Keywords: Schedule, Subjects, School, Moving, Class, PHP, Application



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "APLIKASI SISTEM PENJADWALAN MATA PELAJARAN UNTUK SEKOLAH BERKATEGORI MOVING CLASS PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG".

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S. Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Diploma.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Basirudin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moral maupun materi sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Gatra Fikri Haryono
NIM. 1531390251

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis PIECES

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Tabel 3.7 Tabel users

Tabel 3.8 Tabel teachers

Tabel 3.9 Tabel type_teachers

Tabel 3.10 Tabel lessons

Tabel 3.11 Tabel type_lessons

Tabel 3.12 Tabel rooms

Tabel 3.13 Tabel type_rooms

Tabel 3.14 Tabel roles

Tabel 3.15 Tabel levels

Tabel 3.16 Tabel majors

Tabel 3.17 Tabel expertises

Tabel 3.18 Tabel generates

Tabel 3.19 Tabel lesson_user

Tabel 3.20 Tabel lesson_major

Tabel 3.21 Tabel lesson_teacher

Tabel 3.22 Tabel approvals

Tabel 3.23 Tabel approval_generate

Tabel 3.24 Black box Testing

Tabel 3.25 Time Schedule

Tabel 3.26 Estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Gambar 3.2 use case diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 activity diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 sequence diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.5 use case diagram Sistem Aplikasi Penjadwalan

Gambar 3.6 activity diagram Jurusan

Gambar 3.7 activity diagram Kurikulum dengan Kepala Sekolah

Gambar 3.8 activity diagram Kurikulum

Gambar 3.9 sequence diagram Jurusan

Gambar 3.10 sequence diagram Kurikulum

Gambar 3.11 sequence diagram Persetujuan Jadwal

Gambar 3.12 sequence diagram Publikasi Jadwal

Gambar 3.13 Class diagram yang Diusulkan

Gambar 3.14 Halaman Login

Gambar 3.15 Halaman Dashboard Kurikulum

Gambar 3.16 Halaman Lihat dan Tambah data Kelas

Gambar 3.17 Halaman Atur Jadwal

Gambar 3.18 Halaman Kelola Akun

Gambar 3.19 Halaman Dashboard Jurusan

Gambar 3.20 Halaman Atur Jadwal Kelas Jurusan

Gambar 3.21 Halaman Dashboard Kepala Sekolah

Gambar 3.22 Halaman Persetujuan Jadwal

Gambar 3.23 Halaman Jadwal Resmi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL 'use case diagram'


DAFTAR SIMBOL 'sequence diagram'


DAFTAR SIMBOL 'activity diagram'


DAFTAR SIMBOL CLASS diagram'


Daftar isi


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berkembang pesatnya teknologi dan sistem informasi yang didukung dengan adanya internet saat ini sudah tidak dapat dibendung lagi. Berbagai kegiatan dan pekerjaan saat ini sudah dimudahkan dengan kehadiran perkembangan teknologi dan sistem informasi. berbagai bidang yang ada di dunia saat ini sudah menggunakan teknologi dan sistem informasi. Tidak terkecuali di bidang Pendidikan.

Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi pada dunia Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, diperlukannya sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan database sehingga memudahkan segala pekerjaan yang dilakukan pihak sekolah dalam melancarkan segala kegiatan belajar mengajar, salah satunya pembuatan jadwal yang terstruktur, cepat dan menghasilkan jadwal akurat.

Pada SMKN 2 Kota Tangerang, pembuatan jadwal menjadi masalah utama bagi pihak sekolah yaitu bagian kurikulum. Pembuatan jadwal pada SMKN 2 Kota Tangerang masih menggunakan Ms. Excel dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan sebuah jadwal mata pelajaran keseluruhan. Hal tersebut disebabkan juga karena metode pembelajaran yang digunakan SMKN 2 Tangerang adalah metode pembelajaran dengan sistem Moving Kelas. Metode tersebut mengharuskan setiap kelas harus berpindah ruangan saat pergantian mata pelajaran. Selain itu, jam masuk dan jam pulang setiap kelas berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kesamaan ruangan dan guru pada jam yang sama antara dua kelas yang berbeda. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu dan terhambat. Saat pembuatan jadwal, bagian kurikulum harus mendata jumlah guru, ruangan, mata pelajaran, serta jam mata pelajaran. Di SMKN 2 Kota Tangerang sendiri, untuk tahun ajaran 2018-2019 memiliki 51 kelas, 71 guru yang sudah berstatus PNS, 11 guru honorer, 84 mata pelajaran, 34 ruangan teori, dan 30 ruang praktek.

Oleh karena itu, perlu adanya sistem pembuatan jadwal yang terkomputerisasi dan terintegrasi berbasis website untuk mencegah kesamaan ruangan dan guru pada jam yang sama antara 2 kelas berbeda serta dalam penyampaian laporan hasil jadwal ke kepala sekolah dan hasil jadwal yang dapat dilihat setiap guru dan siswa.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan akan informasi-informasi menjadi lebih terkontrol. Sejalan dengan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Aplikasi Sistem Penjadwalan Mata Pelajaran Untuk Sekolah Berkategori Moving Class Pada SMKN 2 Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada SMKN 2 Kota Tangerang antara lain adalah:

  1. Bagaimana alur sistem pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang yang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kendala yang dialami dalam sistem pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang?
  3. Bagaimana solusinya untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sistem pembuatan jadwal yang berjalan saat ini?
  4. Tools apa saja yang merancang sistem pembuatan jadwal mata pelajaran berbasis website pada SMKN 2 Kota Tangerang?
  5. Siapakah yang berperan dalam pengoperasian sistem aplikasi pembuatan jadwal mata pelajaran akademik pada SMKN 2 Kota Tangerang?
  6. Bagaiman kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup yang akan dibahas peneliti adalah proses pembuatan jadwal mata pelajaran keseluruhan yang terdiri dari:

  1. Bagian Kurikulum:
    1. Pendataan seluruh guru pengajar dan mata pelajaran yang diajar
    2. Pendataan jumlah ruangan teori
    3. Pendataan jumlah jam mata pelajaran dan jam pengajar
    4. Pembuatan jadwal mata pelajaran keseluruhan
    5. Pencetakan jadwal mata pelajaran keseluruhan
  2. Sekretariat Jurusan:
    1. Pendataan seluruh guru jurusan
    2. Pendataan jumlah ruangan praktek jurusan
  3. Kepala Sekolah:
    1. Persetujuan laporan hasil jadwal mata pelajaran keseluruhan

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Operasional
    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk:
    1. Dapat mengidentifikasi semua kebutuhan yang terkait pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang
    2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang
    3. Menciptakan sistem pembuatan jadwal mata pelajaran keseluruhan secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi dan terintegrasi dengan database.
  2. Fungsional
    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu mempermudah pihak-pihak terkait dalam membuat jadwal agar tidak ada lagi kesamaan ruangan dan guru pada jam yang sama antara dua kelas, lebih cepat, pengiriman hasil jadwal ke Kepala Sekolah untuk persetujuan serta siswa dan guru dapat melihat jadwal masing-masing.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti
    1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi.
    2. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas waawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliah pada kegiatan nyata.
  2. Institusi
    1. Terciptanya sebuah sistem yang dapat memudahkan pekerjaan dari pihak-pihak yang berhubungan dengan pembuatan jadwal.
    2. Dapat memudahkan bagi pihak sekolah dalam mengidentifikasi apa saja kendala yang ada dalam pembuatan jadwal.
  3. Universitas Tinggi Raharja
    1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi.
    2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
    3. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.
    4. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata, baik dari segi analisa hingga pemecahan masalah tersebut.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengolahan data di bagian kurikulum dan secretariat jurusan.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Pak Basirudin sebagai Staff Kurikulum SMKN 2 Kota Tangerang, yang berhubungan dengan sistem pembuatan jadwal mata pelajaran dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.
  3. Studi Pustaka (Library Research)
    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan penelitian untuk Aplikasi Sistem Penjadwalan Mata Pelajaran Untuk Sekolah Berkategori Moving Class Pada SMKN 2 Kota Tangerang menggunakan metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency and Service). Kemudian peneliti menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Perancangan Sistem

Peneliti menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan Class diagram' menggunakan Visual Paradigm. Perancangan sistem lainnya menggunakan PHP, MySQL, dan Google Chrome.

Metode Pengujian

Proses pengujian Aplikasi Sistem Penjadwalan Mata Pelajaran Untuk Sekolah Berkategori Moving Class Menggunakan Metode Algoritma Genetika Pada SMKN 2 Kota Tangerang menggunakan Metode Blackbox Testing. Blackbox Testing digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah ditentukan bersama oleh peneliti dan Stakeholder

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, maka peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat metode penelitian,dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan keuangan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab pembahasan ini berisi gambaran umum dan sejarah singkat SMKN 2 Kota Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing–masing bagian berdasarkan struktur organisasi, tata laksana sistem berupa rancangan prosedur dengan menggunakan UML, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, user requirement yang berisi elisitasi tahap 1,2,3, dan final, rancangan basis data, konfigurasi sistem usulan, testing, dan estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut M. Thoha dkk (2015),[1] “Setiap sistem baik sistem skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.”.

Menurut Ricard F. Neuschel dalam Padeli dkk (2019:53),[2] Menyebutkan bahwa sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Mulyadi (2016: 4),[3] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan prosedur atau komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan suatu perkejaan tertentu guna mencari solusi atas masalah-masalah yang timbul.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem secara umum sebagai berikut: (Mulyadi, 2016: 2):[3]

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Antara sunsur sistem mempunyai hubungan erat dan sifatnya kerjasama.
  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya sebuah data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar dalam informasi dalam hal ini dibahas mengenai data.

Menurut Irwansyah dan Moniaga (2014:2),[4] mengemukakan bahwa “Data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio, dan video”.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71),[5] mengemukakan bahwa “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”

Dapat disimpulkan bahwa data adalah berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192),[6] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Menurut Sunarya, dkk dalam Journal CCIT Vol. 9 No.1 (2015:80),[7] “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan.”

Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna

Kualitas Informasi

Menurut Khairullah dkk. dalam Jurnal Informasi Interaktif Vol. 2 No. 2,[8] menyatakan bahwa Pengukuran kualitas suatu sistem informasi sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana kondisi terkini dari sistem informasi itu sendiri, apakah masih relevan ataukah tidak dengan kondisi terkini, apabila setelah dilakukan pengukuran ternyata sistem informasi tersebut sudah tidak relevan maka dapat dijadikan acuan ataupun rujukan untuk dilakukan perbaikan lebih lanjut lagi. Faktor yang digunakan untuk menilai ketepatan, keandalan, efisiensi, kegunaan dan integritas menjadi tolak ukur ataupun acuan untuk melakukan pengukuran kualitas dari suatu sistem informasi, Product Operations (Karakteristik pengoperasian).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3),[9] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14),[10] sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)
    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
  2. Blok model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok keluaran (output block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (technology block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan.
  5. Blok basis data (data base block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (control block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Kadir (2014),[11] mengemukakan bahwa “Analisa sistem adalah yang dimana proses untuk menentukan hal – hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang di usulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah – masalah yang belum tertangani.”

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:27),[12] mengemukakan bahwa “Analisa Sistem adalah tehnik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Mulyani (2016:38),[13] mengemukakan bahwa “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah proses penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan.

Analisa PIECES

Menurut yuli asbar dan Mochamad Ari Saptari (2017:40),[14] “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”

  1. Analisis Kinerja (Performance)
    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time.
  2. Analisis Informasi (Information)
    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.
  3. Analisis Ekonomi (Economic)
    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.
  4. Analisis Efisiensi (Effisiency)
    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.
  5. Analisis Kendali (Control)
    Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.
  6. Analisis Pelayanan (Service)
    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[15] mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Fitri Marisa (2016:1),[16] mengemukakan bahwa “Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait antara satu halaman dengan halaman lain yang sering disebut sebagai hyperlink”.

Dapat disimpulkan bahwa web adalah kumpulan halaman yang bersifat dinamis maupun statis yang bertujuan untuk memberikan sebuah informasi.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Hidayatullah, dkk (2015:231),[17] mengemukakan bahwa “PHP hypertext preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML”.

Menurut EMS (2016:1), “PHP adalah bahasa scripting server dan merupakan tool yang powerful untuk membuat webpage yang dinamis dan interaktif.”

Menurut Maimunah, dkk dalam Anhar (2017:4.5-2), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru uptodate. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.”

Dapat disimpulkan bahwa php adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015:297),[17] “Framework dapat diartikan sekumpulan perintah/program dasar dimana perintah dasar tersebut dapat digunakan lagi untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi baru atau aplikasi kompleks tanpa harus membuat program dari awal.”

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:439),[18] “Framework adalah sebuah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer / programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file,dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi. Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrograman yang siap re-use kapan saja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama.”

Dapat disimpulkan bahwa framework adalah sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file,dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangunaplikasi.Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrorgaman yang siap re-use kapansaja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama.

Konsep Dasar Laravel

Definisi Laravel

Menurut Rohman (2014:1), mengemukakan bahwa “Laravel merupakan framework PHP yang menekankan pada kesederhanaan dan fleksibilitas pada desainnya. Laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan sumber kode yang disediakan di Github. Sama seperti framework PHP lainnya, Laravel dibangun dengan basis MVC (Model-View-Controller). Laravel dilengkapi command line tool ynag bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle. Menurut survey yang lakukan oleh Sitepoint.com pada Desember 2013 dalam popularitas framework PHP, Laravel menduduki urutan teratas. Sehingga menjadikan Laravel sebagai framework PHP terbaik untuk tahun 2014. Saat ini Lavarel merupakan framework dengan versi PHP yang up-to-date, karena Laravel menisyaratkan PHP versi 5.3 keatas.”

Dapat disimpulkan bahwa laravel adalah pengembangan website berbasis MVC yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.

Fitur Laravel

Menurut Aminudin (2015:5)[19] ada beberapa fitur yang dimiliki oleh framework Laravel adalah sebagai berikut :

  1. Eloquent ORM merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola “active record” menyediakan metode internal untuk mengatasi kendala hubungan antara objek database. Pembangun query Laravel Fluent didukung Eloquent.
  2. Migrations menyediakan versi sistem control untuk skema database, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis kode aplikasi dan keperluan yang dibutuhkan dalam merubah tata letak database, mempermudah dalam penempatan dan memperbarui aplikasi.
  3. Automatic pagination menyederhanakan tugas dari penerapan halaman, menggantikan penerapan yang manual dengan metode otomatis yang terintegrasi ke Laravel.
  4. Reverse Routing, mendefinisikan hubungan antara Link dan Route, sehingga jika suatu saat ada perubahan pada route secara otomatis akan tersambung dengan link yang relevan. Ketika Link yang dibuat dengan menggunakan nama -nama dari Route yang ada, secara otomatis Laravel akan membuat URI yang sesuai.

Konsep Dasar Laragon

Menurut Yoppie Kurniawan (2016),[20] laragon adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, berfungsi sebagai server diri sendiri / localhost. Laragon menyediakan banyak services, tools, dan fitur mulai dari Apache, MySQL, PHP Server, Memchaced, Redis, Composer, Xdebug, PhpMyAdmin, Cmder dan Laravel.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19),[21] mengemukakan bahwa “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.”

Menurut Warsito (2014:29),[18] “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Winarno, dkk (2014:102),[22] “MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel.”

Kelebihan MySQL

Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya :

  1. MySQL merupakan Database Management System (DBMS).
  2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) atau disebut dengan database Relational.
  3. MySQL bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.
  4. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau Multi-Threading.
  5. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran GigaByte sekalipun.
  6. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjadwalan

Definisi Penjadwalan

Menurut Stevenson dan Chuong (2014:394)[23] yang dialih bahasakan oleh Diana Angelica mengemukakan bahwa “Penjadwalan adalah menetapkan waktu dari penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan aktivitas manusia dalam sebuah organisasi”.

Dapat disimpulkan bahwa penjadwalan adalah suatu kegiatan pengalokasian sumber-sumber yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan Penjadwalan

Penjadwalan disusun dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif, yaitu rendahnya biaya serta waktu operasional. Menurut Stevenson dan Chuong (2014:395)[23] yang dialih bahasakan oleh Diana Angelica mengemukakan bahwa “Tujuan dari penjadwalan untuk mencapai trade-off antar sasaran yang saling bertentangan, yang meliputi penggunaan yang efisien terhadap staf, perlengkapan, dan fasilitas, serta minimalisasi waktu tunggu pelanggan, persediaan, dan waktu proses”.

Manfaat Penjadwalan

Menurut Heizer dan Render (2015:683)[24] yang dialih bahasakan oleh Hirson Kunia, Ratna Saraswati dan David Wijaya mengemukakan akan manfaat penjadwalan adalah sebagai berikut :

  1. Dengan Scheduling yang efektif, perusahaan menggunakan assetnya dengan efektif dan menghasilkan kapasitas modal yang diinvestasikan menjadi lebih besar, yang sebaliknya akan mengurangi biaya.
  2. Scheduling menambah kapasitas dan fleksibilitas yang terkait memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian pelayanan kepada pelanggan menjadi baik.
  3. Keuntungan yang ketiga dari bagusnya penjadwalan adalah keunggulan kompetitif dengan pengiriman yang bisa diandalkan.

Kriteria Penjadwalan

Adapun kriteria menurut Heizer dan Render (2015:686)[24] yang dialih bahasakan oleh Hirson Kunia, Ratna Saraswati dan David Wijaya adalah sebagai berikut:

  1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata penyelesaian.
  2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan persentase waktu fasilitas itu digunakan.
  3. Meminimalkan pesediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem. Hubungan antara jumlah pekerjaan dalam sistem dan persediaan barang dalam proses adalah tinggi. Dengan demikian, semakin kecil jumlah pekerjaan yang ada di dalam sistem, maka akan semakin kecil persediaannya.
  4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata jumlah keterlambatan.

Proses Penjadwalan

Adapun tahapan untuk memperoleh Penjadwalan yang baik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Heizer dan Render (2015:687)[24] yang dialih bahasakan oleh Hirson Kunia, Ratna Saraswati dan David Wijaya bahwa untuk mengolah fasilitas dengan cara yang seimbang dan efisien, manajer membutuhkan perencanaan produksi dan sistem pengendalian. Proses penjadwalan harus melalui tahapan sebagai berikut:

  1. Penjadwalan pesanan yang akan datang tanpa mengganggu kendala kapasitas pusat kerja individual.
  2. Mengecek ketersediaan alat-alat dan bahan baku sebelum memberikan pesanan ke suatu departemen.
  3. Membuat tanggal jatuh tempo untuk masing-masing pekerjaan dan mengecek kemajuan terhadap tanggal keperluan dan waktu tempuh pesanan.
  4. Mengecek barang dalam proses pada saat pekerjaan bergerak menuju perusahaan.
  5. Memberikan umpan balik (Feedback) pada pabrik efesiensi pekerjaan dan memonitor waktu operator untuk analisis distribusi tenaga kerja, gaji dan upah.

Teknik-teknik Dalam Penjadwalan

Dalam Penjadwalan terdapat teknik-teknik yang dapat menjawab akan adanya permasalahan yang timbul. Seperti yang dikemukakan oleh Stevenson dan Chuong (2014:401) yang dialih bahasakan oleh Diana Angelica penjadwalan dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Penjadwalan Ke Depan (Forward Scheduling)
    Berarti menjadwalkan ke depan dari suatu titik dalam waktu. Penjadwalan ke depan digunakan jika masalahnya adalah “Berapa lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini?”.
  2. Penjadwalan Ke Belakang (Backward Scheduling)
    Berarti penjadwalan ke belakang dari tanggal jatuh tempo. Penjadwalan ke belakang akan digunakan jika masalahnya adalah “Kapan waktu terakhir pekerjaan dapat dimulai dan masih akan dapat terselesaikan pada tanggal jatuh tempo?”.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29) adalah[18] “Himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya”.

Menurut Waspodo (2015:2),[18] “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pegembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain”.

Menurut Aini, dkk (2017:4),[25] “Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah bahasa standar yang dimanfaatkan untuk membantu dalam menulis blueprint perangkat lunak atau software.”. Dapat disimpulkan bahwa UML adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166),[26] mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.”.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166),[26]Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Adapun penjelasan mengenai MDI ini yaitu :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut sempurna.
    3. “I” pada MDI beerarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas
  3. Elisitasi Tahap III
    Penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. “E” artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
  4. Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74),[27] Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
  5. Final Draft Elisitasi
    Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Wijayanto. 2014.[28] “Black box testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.”

Menurut Himawan, dkk dalam CCIT Journal (2016:342),[29] mengemukakan bahwa “Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.”.

Dapat disimpulkan bahwa black box adalah Pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji souce code program.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Alviyanto (2014:71),[30] “Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Menurut Ruli Supriati, dkk dalam Instalasi Open Journal System Vol. 2 No. 2 (2018:72),[31] “Literature review merupakan ulasan tentang penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian dan bertujuan untuk mendapatkan landasan teori yang dapat mendukung pemecahan masalah yang sedang teliti.

Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[32] menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Langkah-langkah Literature Review

Menurut Suryo, dkk. dalam Rafika (2015:138),[32] dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
  2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
  3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.
  5. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Asmara dalam Jurnal TENOIF Vol 2 No 1, Edisi April 2014 ISSN: 2338-2724.[33] Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Penjadwalan Kuliah (Studi Kasus: Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang)”. Penelitian ini dilakukan di IAIN Imam Bonjol Padang, dengan tujuan untuk merancang sistem informasi yang dapat membantu pihak akademis dalam mengatur penjadwalan kuliah. Rancangan sistem informasi ini juga dapat menghasilkan laporan yang cepat, akurat dan efisien serta dapat meningkatkan kinerja karyawan pada IAIN Imam Bonjol Padang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei langsung ke IAIN Imam Bonjol Padang dan studi pustaka. Software yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah VB.Net dan MySQL-Front dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi dan dapat menghasilkan informasi secara tepat, cepat dan akurat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Restie Maya Puspita, Arini dan Siti Ummi Masrurah dalam Jurnal Online Informatika (JOIN) Vol 1 No 2, Edisi Desember 2016 ISSN 2527-9165[34] yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Kegiatan Pelatihan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dengan Algoritma Genetika”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat mengoptimalkan penjadwalan kegiatan di Balai Pelatihan Riset Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPRTIK), Ciputat, Tangerang Selatan dengan mengimplementasikan Algoritma Genetika (AG). Penulis memahami bahwa proses kegiatan yang diatur secara manual belum dapat dilakukan secara optimal sehingga perlu adanya revisi rancangan kegiatan yang dikelola secara maksimal melalui penggunaan aplikasi optimasi penjadwalan yang terstruktur secara otomatis. Oleh sebab itu, kebutuhan terhadap optimasi penjadwalan menjadi penting dan pembuatan aplikasi pada bidang tersebut harus dibangun secara komperhensif. Algoritma Genetika menawarkan metode komperhensif dalam pengolahan data optimal dengan mengadopsi konsep seleksi alam sebagai tolak ukur dalam pemilihan dan penentuan data yang diperlukan. Di samping itu, untuk mengembangkan dan mengukur AG, penulis juga menerapkan metodologi Rapid Application Development (RAD) yang mencakup fase perencanaan, desain perancangan, dan fase pelaksanaan dalam proses pengembangan sistem aplikasi yang selanjutnya dikembangkan dengan PHP dan MySQL sebagai platform utama dan Adobe Dreamweaver CS6 dan Microsoft Visio 2007 sebagai infrastruktur grafis. Sebagai kesimpulan, penulis menemukan bahwa implementasi Algoritma Genetika pada aplikasi optimasi penjadwalan kegiatan menghasilkan kinerja yang lebih optimal pada proses pemilihan dan pengolahan data pada aplikasi yang telah dikelola sehingga menghasilkan produk penjadwalan yang lebih terstruktur.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rudy Hartadi, Arief Hidayat, dan Victor G Utomo dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol 4 No 1, Edisi Maret 2016 ISSN: 2338-8145.[35] Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus: Stmik Provisi Semarang)”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jadwal mata kuliah adalah salah satu komponen penting dalam suksesnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, karena semua kegiatan dosen dan mahasiswa bergantung pada jadwal yang ada, sehingga jadwal harus disusun dengan benar pada awal semester. Penyusunan jadwal mata kuliah dengan cara manual menggunakan aplikasi spreadsheet, seperti yang dilakukan di STMIK ProVisi, membutuhkan ketelitian yang tinggi, karena harus memperhatikan kendala-kendala dalam penjadwalan (ruangan, dosen, kelompok mahasiswa, hari, dan waktu) agar tidak saling bertumbukan. Permasalahan dalam penyusunan jadwal dapat diselesaikan menggunakan aplikasi penjadwalan mata kuliah yang mampu membangkitkan jadwal secara otomatis menggunakan algoritma genetik serta menggunakan metode pengeditan jadwal tariklepas (drag and drop) melalui GUI (Graphical User Interface). Aplikasi penjadwalan yang dihasilkan dalam penelitian telah berhasil diuji coba untuk menjadwalkan mata kuliah pada program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang.
  4. Penelitian yang dilakukan Ivan, Stephanus Raphael, dan Halim Agung dalam Jurnal SIMETRIS Vol. 9, No. 1, Edisi April 2018 ISSN: 2252-4983.[36] Penelitian ini berjudul “Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Di Sman 31 Menggunakan Algoritma Genetika Berbasis Web”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri 31 memiliki kelas sebanyak 29 kelas yang masing-masing memiliki 3 jurusan yaitu IPA, IPS dan Bahasa. Masing masing jurusan memiliki jumlah kelas yang cukup banyak. Sehingga pembuatan jadwal mata pelajaran oleh pihak sekolah memerlukan waktu yang cukup lama dan menggangu kelancaran proses belajar dan mengajar. aplikasi penjadwalan mata pelajaran menggunakan algoritma genetika merupakan solusi yang tepat untuk SMAN 31. Algoritma Genetika adalah Proses seleksi alamiah yang melibatkan perubahan gen yang terjadi pada individu melalui proses perkembang-biakan yang menjadi proses dasar dan menjadi perhatian utama. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi penjadwalan SMAN 31 Jakarta yang dapat menyusun jadwal yang baik secara otomatis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah algoritma genetika dapat diimplementasikan pada aplikasi penjadwalan dibuktikan dengan menguji 30 contoh jadwal yang tersusun oleh aplikasi tanpa ada yang bertabrakan satu sama lain.
  5. Penelitian yang dilakuka oleh Rudi Hermawan, Arief Hidayat, dan Victor Gayuh Utomo dalam Jurnal Evolusi Vol. 4 No. 1, Edisi 2016 ISSN: 2338 – 8161.[37] Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Web (Studi Kasus: Yayasan Ganesha Operation Semarang)”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permasalahan menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar merupakan masalah kompleks yang sering dihadapi lembaga pendidikan, khususnya lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation Semarang. Proses pembuatan jadwal menggunakan software berbasis desktop masih memiliki kekurangan yaitu tidak mudahnya penyampaian informasi laporan jadwal kepada pengajar dan siswa. Laporan jadwal untuk setiap pengajar dicetak dan dibagikan kepada para pengajar satu persatu, Sedangkan siswa yang ingin mengetahui jadwal pelajaran di kelasnya dengan cara menghubungi ke customer service melalui telepon atau melihat jadwal yang ditempel di mading tempat siswa belajar, sehingga untuk memudahkan bagian akademik dalam penyusunan jadwal dan penyampaian informasi jadwal ke pengajar serta siswa, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi penjadwalan berbasis web. Sistem informasi berbasis web memiliki keunggulan dimana sistem ini dapat diakses oleh pengguna menggunakan web browser yang terdapat di seluruh sistem operasi komputer desktop dan smartphone. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi dan tahap pemeliharaan, tetapi tahap pemeliharaan tidak diikutsertakan pada pengembangan sistem ini. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penjadwalan kegiatan belajar mengajar berbasis web yang diharapkan dapat membantu bagian akademik Yayasan Ganesha Operation Semarang dalam mengolah data jadwal secara lebih akurat sebagai pedoman atau panduan pengajar dan siswa.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Dewi Ariessanti, Dwi Sloria Suharti dan Ary Budi Warsito dalam CCIT Journal Vol.11 No.2, Edisi Agustus 2018 ISSN: 1978 -8282.[38] Penelitian ini berjudul “Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Metode Auto Generate Timetable Dengan Array”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penjadwalan adalah salah satu masalah yang telah banyak dilakukan dalam penelitian selama bertahuntahun. Masalah penyusunan jadwal di perguruan tinggi adalah seputar penjadwalan kuliah. Proses penentuan waktu harus dilakukan untuk setiap semester, yang merupakan tugas yang melelahkan dan memakan waktu. Alokasi keseluruhan kejadian di timeslots dan ruang dilakukan oleh proses penentuan penjadwalan kuliah dengan mempertimbangkan daftar hard constraint dan soft constraint, sehingga tidak ada konflik yang tercipta dalam mengalokasi jadwal tersebut. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah aplikasi penjadwalan perkuliahan yang mampu memudahkan dan mampu menanggulangi permasalahan dalam pengaturan jadwal perkuliahan. Rancangan sistem penjadwalan perkuliahan yang diusulkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyusunan jadwal perkuliahan menggunakan metode Auto Generate Timetable dengan array untuk mencari kandidat terbaik penjadwalan kuliah dengan tujuan meminimalisir konflik dan mengoptimalkan penyusunan jadwal. Metode ini dilakukan berdasarkan pada mekanisme proses perkuliahan yang telah berjalan pada perguruan tinggi. Setiap kurikulum, ruang, hari/waktu, dibutuhkan untuk menyusun jadwal mahasiswa dan dosen sebagai bagian dari variabel penjadwalan yang merupakan kandidat solusi. Kemudian dilakukan proses penyesuaian terhadap constraint-constraint yang telah dibuat dengan berbagai parameter. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data, analisis, desain, pengkodean, pengujian dan sampai tahap pemliharaan dengan menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem jenis waterfall. Model waterfall menyediakan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem perangkat lunak dalam bentuk sekuensial atau terurut. Sehingga dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengaturan perkuliahan tidak menemukan permasalahan sebagai kendala dalam menyusun jadwal perkuliahan.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Fatma Agus Setyaningsih dalam IPTEK, Journal of Proceeding Series, Vol. 1 2014 eISSN: 2354-6026.[39] Penelitian ini berjudul “System Application Of Genetic Algorithm For Scheduling Optimization Study Using Java”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penjadwalan kuliah di universitas adalah kegiatan kuliah ke tempat kerja dan waktu yang ada ruangan sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir pelanggaran terhadap masalah penjadwalan suatu perkuliahan. Masalah yang sering disebut sebagai Timetoring Problem Universitas (UTP) ini, membutuhkan banyak pertimbangan antara lain jumlah siswa, jumlah guru yang tidak proporsional dengan jumlah mata kuliah, jumlah ruang yang digunakan, serta kuliah waktu yang telah ditentukan. Penjadwalan kuliah dengan sistem otomatisasi sangat penting karena dapat menghemat jam kerja dan memberikan solusi optimal dalam waktu singkat, yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas pengajaran dan pembelajaran, dan kualitas layanan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan kursus adalah pendekatan algoritma genetika. Algoritma genetika adalah alat pengoptimalan yang memodelkan prinsip evolusi. Algoritma genetika mampu menemukan solusi optimum global dalam ruang pencarian yang sangat kompleks. Dengan menggunakan populasi awal solusi dikodekan dan dipilih berdasarkan kualitasnya, dan kemudian digunakan untuk membuat populasi baru menggunakan proses silang dan mutasi dari individu awal. Fungsi evaluasi digunakan untuk menghitung kendala hard dan soft constraint yang dapat dipenuhi. Penelitian ini membahas tentang penjadwalan kuliah yang berada di Jurusan Sistem Komputer UNTAN. Tujuan penelitian adalah untuk mengoptimalkan penjadwalan kuliah dan untuk mempermudah pekerjaan penjadwalan dengan membuat perangkat lunak penjadwalan kuliah.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dela Jemirnia, Angger Purno Nugroho dan Sucipto Sucipto dalam International Journal Information System and Computer Science (IJISCS) Vol. 2 No. 3 (2018) eISSN : 2598-246x[40] yang berjudul “Android-Based Lecture Room Scheduling Application (Case Study : Stmik Pringsewu Campus)”. Perkembangan teknologi semakin cepat dan cepat, terutama dan teknologi komunikasi. Untuk semua bidang, mulai bidang jual beli, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Teknologi komunikasi dan informasi sangat membantu dalam berbagai hal mulai dari kata dosen, staf kampus, dan mahasiswa. STMIK Pringsewu masih menggunakan manual, siswa masih harus melihat jadwal ruang tunggu STMIK Pringsewu. Pengembangan aplikasi menggunakan skrip php. Metode yang digunakan untuk mengembangkan ini sistem dengan pendekatan System Development Life Cycle dengan tahapan dan desain menggunakan Data Pemodelan Diagram Alir. Berdasarkan hasil pengujian sistem, Aplikasi dan Penjadwalan ini merupakan Aplikasi yang dirancang sesuai dengan yang diharapkan,dapat disimpulkan bahwa kursus desain aplikasi dan ruang kuliah berbasis Android.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Taqwan Thamrin, Ahmad Cucus, dan Adi Wijaya dalam 3rd International Conference on Engineering & Technology Development 2014 Faculty of Engineering and Faculty of Computer Science Bandar Lampung University ISSN 2301 – 6590.[41] Penelitian ini berjudul “The Expert System Software Application On Lecture Scheduling Based On Rule Based Reasoning”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Penentuan Berbasis Aturan adalah salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan yang mungkin memiliki basis pengetahuan. Dalam metode ini memecahkan masalah berdasarkan pendekatan kecerdasan buatan menggunakan teknik pemecahan masalah berdasarkan aturan yang terdapat dalam basis pengetahuan yang dapat memecahkan masalah secara berurutan. Dengan pendekatan tersebut, beberapa aturan yang telah dihasilkan dapat diperiksa kembali oleh seorang ahli untuk dapat diperbaiki atau dimodifikasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Selain itu, metode ini juga digunakan ketika diperlukan penjelasan jejak (langkah) dalam mendapatkan pencapaian suatu solusi. Penelitian yang dilakukan adalah membangun sistem representasi basis pengetahuan menggunakan RuleBased Reasoning. Implementasi sistem dibangun menggunakan aplikasi berbasis desktop.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iwan Shofyan, Nurul Aziza, Moh. Cholisatur Rizaq, M. Farkhan, Agung Santoso, As'ad Cholili, Khairil Anam, Bayu Charisma, Ahsan Muafa and Anton Yuntarso dalam 1st International Conference on Advance and Scientific Innovation (ICASI).2019[42] Penelitian ini berjudul “Expert System Design for Web-Based Lecturer Scheduling”. Dalam penelitian ini berisi perancangan sistem pakar untuk penjadwalan dosen berbasis web itu dapat memfasilitasi Ketua Program Studi dalam menjadwalkan kursus untuk dosen. Sistem ini dibangun menggunakan perangkat lunak Notepad ++, XAMPP dengan HTML, CSS, JavaScript, PHP, dan basis data bahasa pemrograman menggunakan MYSQL. Subjek dalam penelitian ini adalah aplikasi sistem pakar sebagai jadwal media mata pelajaran dosen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode kuesioner. Sistem ini dibangun dengan model Waterfall yaitu analisis, desain, pengkodean dan pengujian. Aplikasi ini dalam mesin inferensi yang digunakan adalah metode forward chaining. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi sistem pakar untuk menjadwalkan mata pelajaran dosen sesuai untuk data kuesioner. Berdasarkan hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa ahli ini aplikasi sistem dapat memfasilitasi Ketua Program Studi dalam penjadwalan yang akurat kursus, kelas, hari, jam, ruang, dan dosen.

Berdasarkan literature review diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti menggunakan Analisa PIECES dan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel. Aplikasi pembuatan jadwal pada SMKN 2 Kota Tangerang memiliki perbedaan saat mengatur jadwal, dimana pihak-pihak yang mengatur jadwal diharuskan memilih kelas dahulu dan memilih data-data yang ada di jadwal akademik nantinya. Selain itu, sistem secara otomatis tidak akan menampilkan data guru serta ruangan yang sudah dipilih oleh kelas lain pada waktu dan ruangan yang sama sehingga kelas lainnya harus memilih data guru serta ruangan lainnya. Hal tersebut, mengatasi masalah kesamaan jadwal.

BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang ada di Kota Tangerang Provinsi Banten, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.

Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama SMT Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dengan Drs. Purwanto A.T Sebagai Kepala Sekolah

SMK Negeri 2 Kota Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP, TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ. Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan Anggaran.

Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Berikut adalah sejarah sekolah dari tahun 1969 sampai dengan tahun 2015:

  1. 1969 sampai dengan 1970 pendidikan kejuruan pertanian Tangerang.
  2. 1975 operasional pendidikan SMT pertania Tangerang dimulai
  3. 1977 SMT Tangerang diresmikan oleh menteri pendidikan dan kebudayan sjarif thayib pada tgl 21 april 1977
  4. 1995 berubah nama menjadi SMK pertanian Tangerang
  5. 1997 berubah nama menjadi SMK Negeri 2 Kota Tangerang
  6. 2010 berubah nama menjadi UPTD SMK Negeri 2 Tangerang
  7. 2015 berubah nama menjadi UPT SMK Negeri 2 Tangerang

Visi dan Misi SMK Negeri 2 Kota Tangerang

  1. Visi SMK Negeri 2 Kota Tangerang
  2. Terwujudnya Sekolah Unggulan dalam prestasi berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa

  3. Misi SMK Negeri 2 Kota Tangerang
    1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
    2. Mewujudkan tamatan yang memiliki keunggulan dalam kedisiplinan, kejujuran, kratifitas, kemandirian, dan berjiwa entrepreneur untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mampu bersaing dalam era global
    3. Mewujudkann pendidikan untuk menjaga daya dukung alam melalui tindakan pelestarian, pencegahan pencemaran, dan kerusakan iingkungan, sehingga tercipta kondisi belajar, dan berkerja yang nyaman, dan produktif
    4. Mewujudkan business center sebagai sarana pembelajaran
    5. Menerapkan layanan prima dalam pengolahan sekolah melalui sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008

Struktur Organisasi Perusahaan


Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah
    1. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.
    2. Pembina kesiswaan.
    3. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.
    4. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi, ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
    5. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
  2. Komite Sekolah
    1. Koordinasi dengan instansi lain.
    2. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
    3. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.
  3. Wakil Manajemen Mutu

    Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

    1. Menyusun program kerja tahunan (Action Plan).
    2. Mengkoordinir penyusunan program kerja dan evaluasi program kerja tahunan Sekolah.
    3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya.
    4. Dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya membuantu Kepala Sekolah dalam menyusun, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), Program Peningkatan Kinerja Sekolah (PPKS), Program Kerja Sekolah dan Evaluasi Program Kerja Tahunan.
    5. Mengadakan koordinasi dengan Wakil Kepala.
    6. Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya untuk menganalisis kebutuhan berbagai komponen penunjang pelaksanaan Diklat di Sekolah.
    7. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporkan dalam berbagai kegiatan kegiatan peningkatan serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
    8. Mengkoordinir pengajuan berbagai kebutuhan Sekolah.
    9. Menganalisa hasil evaluasi pemelajaran secara berkala, untuk peningkatan kualitas tamatan.
    10. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan Sekolah.
    11. Memonitor pelaksanaan program Standar Nasional dan Internasional serta Program Sekolah lainnya.
    12. Mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran/minggu.
    13. Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan perencanaan dan pengembangan Sekolah.

    Wewenang:

    1. Mengkoordinir pelaksanan tugas Wakil Kepala Sekolah.
    2. Mengatur pelaksanaan tugas dan mekanisme kerja staf pembantu Kepala Sekolah.
    3. Mengembangkan sekolah yang dituangkan dalam program kerja sekolah sejalan dengan Renstra Pendidikan Menengah Kejuruan.
    4. Memberikan data sekolah kepada pihak-pihak terkait yang memerlukan.
    5. Bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam mengembangkan sekolah.
  4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
    1. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah.
    2. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah.
    3. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat.
    4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
  5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    1. Menyusun rencana kerja dan program Diklat pengajaran sekolah.
    2. Menyusun pembagian tugas mengajar guru berdasarkan usulan Ketua Program Keahlian.
    3. Menyusun jadwal Diklat berdasarkan data dari Ketua Prog. Keahlian.
    4. Mengawasi kelancaran kegiatan Diklat.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi (Ulum, UAN dan Uji Kompetensi) sesuai kalender pendidikan disekolah.
    6. Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan pengajaran sesuai kalender pendidikan di sekolah.
    7. Memberikan lembaran-lembaran Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jurnal, format pencapaian kurikulum pada guru.
    8. Mengkoordinasikan perangkat kegiatan diklat dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
    9. Membuat rekapitulasi pencapaian target kurikulum.
    10. Kerjasama dengan Institusi Pasangan atau DU-DI dlm rangka Singkronisasi Program Pembelajaran.
    11. Membuat Validasi Kurikulum hasil singkronisasi Program.
    12. Membuat laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
  6. Kepala Jurusan dan Guru
    1. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
    2. Membuat program pengajaran.
    3. Membuat persiapan pengajaran.
    4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
    5. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa
    6. Memantau jam pelajaran praktikum.
    7. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Setelah dilakukan penelitian, sistem yang berjalan dalam hal pembuatan jadwal mata pelajaran akademik pada SMK N 2 Kota Tangerang terdiri dari beberapa prosedur, diantaranya:

  1. Bagian Kurikulum memberikan pemberitahuan ke masing-masing Bagian Sekretariat Jurusan untuk melakukan pendataan seperti jumlah ruang praktek, guru jurusan dan mata pelajaran jurusan.
  2. Bagian Jurusan mendata jumlah ruang praktek, guru jurusan dan mata pelajaran jurusan.
  3. Setelah selesai melakukan pendataan, masing-masing bagian jurusan akan mengirim data ke bagian kurikulum
  4. Bagian kurikulum melakukan pendataan jumlah kelas, ruang teori, guru umum, jumlah jam mengajar seluruh guru dan mata pelajaran umum.
  5. Setelah semua data terkumpul, bagian kurikulum melakukan penyusunan jadwal mata pelajaran akademik. Penyusunan tersebut meliputi data yang didapat dari jurusan serta data yang sudah dilakukan oleh kurikulum. Dalam penyusunan jadwal, bagian kurikulum menentukan ruangan, mata pelajaran, hari dan jam untuk setiap kelas. Hasil penyusunan tersebut menghasilkan jadwal mata pelajaran sementara
  6. Bagian kurikulum akan menentukan guru untuk mengajar pada pelajaran jurusan dan umum. Hasil jadwal sementara tersebut akan dikirim kepada Kepala Sekolah untuk disahkan
  7. Kepala Sekolah menerima jadwal mata pelajaran akademik sementara dan menyetujui jadwal sementara tersebut.
  8. Jadwal yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah akan diterima kembali oleh bagian Kurikulum.
  9. Bagian Kurikulum akan mempublikasikan jadwal yang telah disahkan ke Sekretariat Jurusan dan masing-masing Wali Kelas serta Guru Pengajar

Analisa Prosedur Sistem Berjalan

  1. use case diagram


    Gambar 3.2 use case diagram Sistem yang Berjalan

    Pada gambar 3.2 use case diagram Sistem yang Berjalan, terdapat:

    1. 4 aktor yaitu Bagian Kurikulum, Bagian Jurusan, Kepala Sekolah dan Guru
    2. 6 aktor yang termasuk ke dalam bagian Jurusan yaitu Jurusan Otomotif, Agribisnis Tanaman, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak, Kimia dan Perikanan.
    3. 2 aktor yang termasuk ke dalam bagian Guru yaitu Guru Pengajar dan Wali Kelas.
    4. 9 use case
    5. 3 note
  2. activity diagram


    Gambar 3.3 activity diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.3 activity diagram, terdapat:

    1. 4 swimline yaitu (yaitu Bagian Kurikulum, Bagian Jurusan, Kepala Sekolah dan Guru),
    2. 1 initial node
    3. 4 final node
    4. 13 action
  3. sequence diagram


    Gambar 3.4 sequence diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4, di atas terdapat:

    1. 4 aktor, yang terdiri dari Bagian Kurikulum, Bagian Jurusan, Kepala Sekolah dan Guru.
    2. 7 Lifeline, yang terdiri dari Pemberitahuan, Melakukan Pendataan, Simpan Data, Atur Jadwal, Hasil Jadwal Sementara, Jadwal MaPel Akademik Final, dan Publikasi Jadwal.
    3. 22 Message Lifeline yang merupakan urutan kegiatan mulai dari pemberitahuan ke bagian jurusan sampai dengan publikasi jadwal.

Metode Analisis Sistem Berjalan

Metode Analisis PIECES

Metode analisis PIECES dipilih peneliti untuk memudahkan menemukan permasalahan dan memecahkan permasalahan yang ada pada PT Primajasa Perdanarayautama yang kemudian dirangkum dan di masukan ke dalam masing-masing kategori PIECES (Perfomance. Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

Tabel 3.1 Analisis PIECES

No

Jenis Analisis

Sistem yang Berjalan

Sistem yang diusulkan

1

Performance (Kinerja)


  1. Pembuatan jadwal yang kurang efektif karena banyaknya data sehingga terjadi kesamaan jadwal antar guru ataupun kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.
  2. Banyaknya data dan lembar kerja yang terpisah-pisah pada Ms. Excel menyebabkan bagian kurikulum harus lebih teliti dan hati-hati


  1. Bagian kurikulum lebih mudah dalam pembuatan jadwal karena memiliki master data pada sistem yang sudah terintegrasi saat melakukan atur jadwal kelas
  2. Kesamaan jadwal antar kelas yang satu dengan kelas yang lainnya tidak terjadi lagi karena sudah dirancangnya sistem yang dapat mengetahui ruang atau jam pelajaran yang sama


2

Information (Informasi)

  1. Penyampain informasi dan data dari bagian jurusan ke bagian kurikulum membutuhkan waktu yang lama
  2. Informasi jadwal akademik sering terjadi penundaan karena masih adanya kesamaan jadwal


  1. Penyampaian data dari bagian jurusan ke bagian kurikulum lebih cepat karena sudah saling terintegrasi dengan sistem.
  2. Jadwal akademik bisa diunduh dan dilihat oleh guru serta murid
  3. Persetujuan jadwal oleh Kepala Sekolah lebih cepat karena dapat dilakukan di sistem usulan

3

Economic (Ekonomi)

  1. Penggunaan kertas yang berlebihan saat mencetak lembar kerja yang berisi data-data pembuatan jadwal
  2. Saat melakukan cek jadwal, bagian kurikulum menemukan kesamaan jadwal sehingga harus mengatur ulang jadwal serta cerak jadwal yang baru


  1. Tidak perlu mencetak banyak lembar kerja untuk membuat jadwal.
  2. Sistem dapat mencegah kesamaan jadwal serta pencetakan hasil jadwal tidak berlebihan


4

Control (Pengendalian)

  1. Bagian kurikulum harus mengontrol semua jam mengajar guru agar tidak terjadi kesamaan jam mengajar.
  2. Pengontrolan jam mengajar masih belum efektif dan efisien hasilnya karena memerlukan waktu cukup lama serta masih terjadi kesamaan jadwal bagi guru dan kelas
  1. Bagian kurikulum lebih mudah mengontrol waktu dan ruangan dalam penyusunan jadwal.

5

Efficiency (Efisiensi)

  1. Pembuatan jadwal yang membutuhkan waktu cukup lama yaitu 1 sampai 2 bulan
  2. Membuka beberapa lembar kerja yang berhubungan dengan data-data pembuatan jadwal menyebabkan pengerjaan kurang efisien
  1. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan jadwal lebih cepat dari sistem yang berjalan karena semua data sudah saling terintegrasi dan tidak ada lagi kesamaan jadwal

6

Service (Pelayanan)

  1. Distribusi informasi jadwal mata pelajaran masih harus diambil dan dilihat saat jam hari kerja atau sekolah tidak libur
  2. Waktu yang dibutuhkan cukup lama saat pemberian bidang mata pelajaran, ruangan, dan waktu kepada guru karena masih harus menyesuaikan setiap jadwal dengan guru lain agar tidak bentrok
  1. Adanya pencetakan dan lihat jadwal secara online sehingga memudahkan guru serta siswa
  2. Kepala Sekolah lebih mudah dalam melakukan persetujuan jadwal yang dikirim oleh Kurikulum melalui aplikasi website penjadwalan

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    1. Nama Masukan : Mengumpulkan data penjadwalan
      Fungsi : Sebagai data utama dalam pembuatan jadwal
      Sumber  : Bagian Jurusan dan Bagian Kurikulum
      Media  : Kertas
      Frekuensi  : Setiap pergantian Tahun Ajaran baru
      Keterangan  : Berisi data kelas, ruangan, waktu, mata pelajaran jurusan dan umum, serta guru pengajar
  2. Analisa Proses
    1. Nama Modul  : Pembuatan dan pembagian jadwal
      Fungsi  : Mengatur jadwal setiap kelas agar tidak ada kesamaan jadwal karena sekolah menggunakan sistem pembelajaran Moving Class
      Media : Komputer dan Kertas
      Ringkasan Proses: Data-data yang sudah didapat oleh bagian kurikulum kemudian dikelola dan disusun menjadi sebuah jadwal mata pelajaran untuk setiap kelas.
  3. Analisa Keluaran
    1. Nama Keluaran  : Jadwal Mata Pelajaran Akademik dan Hasil Jadwal
      Fungsi  : Sebagai pedoman mengajar untuk guru, pedoman belajar untuk siswa
      Media  : Kertas
      Frekuensi  : Setiap pembuatan jadwal selesai
      Distribusi  : Guru dan Wali Kelas, Kepala Jurusan dan Kepala Sekolah
      Keterangan  : Laporan hasil jadwal diberikan kepada Kepala Sekolah untuk disetujui. Setelah disetujui oleh Kepala Sekolah, bagian kurikulum memberikan hasil jadwal kepada Guru dan Wali Kelas serta Kepala Jurusan

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Processor intel(R) Pentium® CPU G2020 2.90GH
  2. Monitor : 19”
  3. Mouse : Logitech
  4. Keyboard : Logitech
  5. RAM : 2 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Printer : Printer Epson M129H

Spesifikasi Software

  1. Office 2007

Hak Akses (Brainware)

  1. Bagian Kurikulum
  2. Bagian Jurusan
  3. Kepala Sekolah

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai berikut:

  1. Pembuatan jadwal yang kurang efektif karena banyaknya data sehingga terjadi kesamaan jadwal antar guru ataupun kelas yang satu dengan kelas yang lainnya
  2. Pembuatan jadwal yang membutuhkan waktu cukup lama karena membuka beberapa lembar kerja yang berhubungan dengan data-data pembuatan jadwal menyebabkan pengerjaan kurang efisien
  3. Penggunaan kertas yang berlebihan saat mencetak lembar kerja yang berisi data-data pembuatan jadwal dan saat melakukan cek jadwal, bagian kurikulum menemukan kesamaan jadwal sehingga harus mengatur ulang jadwal serta cetak jadwal yang baru

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Merancang sebuah sistem aplikasi pembuatan jadwal yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembuatan jadwal agar lebih efektif dan efisien.
  2. Sistem aplikasi pembuatan jadwal juga memudahkan dalam pengiriman data dari jurusan dan saat publikasi jadwal
  3. Penggunaan kertas lebih berkurang karena semua kegiatan pembuatan jadwal dilakukan di sebuah aplikasi

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 1 didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II merupakan tahap pengelompokan dari requirement elisitasi tahap 1. Pengelompokan dibagi menjadi 3 yaitu Mandatory, Desirable dan Inessential.

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

  1. T : Technical
    Bagaimana teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O : Operational
    Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E : Economy
    Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Elistasi tahap III merupakan penyusutan dari elisitasi tahap II. Penyusutan terjadi karena adanya proses eliminasi semua requirement option I pada elisitasi tahap II. Di elisitasi tahap III ini semua requirement dikelompokan lagi dengan metode TOE.

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap sistem pembuatan jadwal yang berjalan pada SMKN 2 Kota Tangerang, maka tahap selanjutnya adalah merancang sebuah sistem usulan mengenai pembuatan jadwal berbasis website. Rancangan sistem yang diusulkan diantaranya memperbaiki kinerja sistem pembuatan jadwal seperti mengatasi adanya kesamaan ruangan antara kelas yang satu dengan kelas dengan kelas yang lainnya pada jam yang sama, pengiriman data dari jurusan ke kurikulum, dan saat melakukan publikasi jadwal. Dalam merancang usulan yang baru pada penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for UML 13.2 Community Edition untuk menggambarkan 'use case diagram, activity diagram, sequence diagram', dan Class diagram'.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Bagian Jurusan
    1. Bagian Jurusan terlebih dahulu melakukan login untuk masuk ke halaman Jurusan
    2. Pada halaman Jurusan, user dapat melihat master data yang telah diinput oleh bagian kurikulum
    3. Jurusan dapat melakukan logout
    4. Penyusunan jadwal jadwal hanya yang berkaitan dengan data-data jurusan
    5. Penyusunan jadwal meliputi mata pelajaran jurusan, waktu, guru jurusan, kelas dan ruangan jurusan
  2. Bagian Kurikulum
    1. Bagian Kurikulum dapat melakukan login
    2. Kurikulum dapat melakukan create, read, update dan delete master data
    3. Kurikulum dapat logout
    4. Kurikulum mengatur jadwal yang berkaitan dengan jadwal mata pelajaran umum meliputi kelas, ruangan, mata pelajaran, guru, hari serta waktu.
    5. Jadwal yang telah dibuat menjadi jadwal keseluruhan kemudian dikirim ke Kepala Sekolah untuk disetujui menjadi jadwal sekolah
  3. Kepala Sekolah
    1. Kepala sekolah melakukan login
    2. Kepala Sekolah dapat melakukan logut
    3. Kepala Sekolah dapat melihat melihat dashboard
    4. Kepala Sekolah hanya melakukan persetujuan jadwal yang dikirim oleh Kurikulum
    5. Kepala Sekolah dapat melihat jadwal yang telah dipublikasi oleh Kurikulum
  4. Guru
    1. Dapat mencetak dan melihat jadwal yang telah dipublikasi oleh Kurikulum pada halaman awal aplikasi berbasis website
  5. Siswa
    1. Dapat mencetak dan melihat jadwal yang telah dipublikasi oleh Kurikulum pada halaman awal aplikasi berbasis website

use case diagram Sistem yang Diusulkan


Gambar 3.5 use case diagram Sistem Aplikasi Penjadwalan

Berdasarkan Gambar 3.5 use case diagram Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 5 (enam) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Bagian Jurusan, Bagian Kurikulum, Kepala Sekolah, Guru, dan siswa.
  2. 29 (duapuluh) use case sebagai perantara aktor untuk saling berinteraksi.
  3. 28 Include

activity diagram Sistem yang Diusulkan

1. activity diagram Atur Jadwal Bagian Jurusan


Gambar 3.6 activity diagram Jurusan

Berdasarkan Gambar 3.6 activity diagram Jurusan pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 2 vertical swimline, yaitu: Bagian Jurusan dan Bagian Kurikulum
  2. 1 initial node
  3. 9 action
  4. 1 decision node
  5. 1 final node

2. activity diagram Atur Jadwal dan Publikasi Jadwal Bagian Kurikulum


Gambar 3.7 activity diagram Kurikulum dengan Kepala Sekolah

Berdasarkan Gambar 3.7 activity diagram Kurikulum pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 2 vertical swimline, yaitu: Kurikulum dan Kepala Sekolah
  2. 1 initial node
  3. 6 action
  4. 1 decision node
  5. 1 final node

3. activity diagram Persetujuan Jadwal


Gambar 3.8 activity diagram Kurikulum

Berdasarkan Gambar 3.8 activity diagram Kepala Sekolah pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 2 vertical swimline, yaitu: Kepala Sekolah dan Kurikulum
  2. 1 initial node
  3. 5 action
  4. 1 decision node
  5. 1 final node

sequence diagram Sistem yang Diusulkan

1. sequence diagram Bagian Jurusan


Gambar 3.9 sequence diagram Jurusan

Berdasarkan Gambar 3.9 sequence diagram Jurusan pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Bagian Jurusan
  2. 4 Boundary Lifeline
  3. 2 Control Lifeline
  4. 2 Entity Lifeline
  5. 11 Message
  6. 1 Self Message

Pada gambar 3.9 merupakan sequence diagram Jurusan menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh setiap Jurusan dalam menyusun jadwal yang berkaitan dengan mata pelajaran jurusan pada aplikasi penjadwalan.

2. sequence diagram Kurikulum


Gambar 3.10 sequence diagram Kurikulum

Berdasarkan Gambar 3.10 sequence diagram Kurikulum pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Kurikulum
  2. 6 Boundary Lifeline
  3. 2 Control Lifeline
  4. 2 Entity Lifeline
  5. 14 Message
  6. 1 Self Message

Pada gambar 3.10 merupakan sequence diagram Kurikulum menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh Kurikulum dalam input data pada master data, menyusun jadwal yang berkaitan dengan mata pelajaran umum, mengirim jadwal kepada Kepala Sekolah untuk disetujui serta melakukan publikasi jadwal.

3. sequence diagram Persetujuan Jadwal


Gambar 3.11 sequence diagram Persetujuan Jadwal

Berdasarkan Gambar 3.11 sequence diagram Persetujuan Jadwal pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Kepala Sekolah
  2. 5 Boundary Lifeline
  3. 1 Control Lifeline
  4. 1 Entity Lifeline
  5. 10 Message
  6. 1 Self Message

Pada gambar 3.11 merupakan sequence diagram Persetujuan Jadwal menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam melihat jadwal yang dikirim dari Kurikulum dan melakukan persetujuan jadwal.

4. sequence diagram Publikasi Jadwal


Gambar 3.12 sequence diagram Publikasi Jadwal

Berdasarkan Gambar 3.12 sequence diagram Publikasi Jadwal pada Sistem Aplikasi Penjadwalan yang diusulkan terdapat:

  1. 3 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Kurikulum serta Guru dan Siswa
  2. 5 Boundary Lifeline
  3. 1 Control Lifeline
  4. 1 Entity Lifeline
  5. 12 Message
  6. 1 Self Message

Pada gambar 3.12 merupakan sequence diagram Publikasi Jadwal menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh Kurikulum dalam mengelola jadwal yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah untuk mempublikasi jadwal agar dapat dilihat serta dicetak oleh Guru dan Siswa.

Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Tabel 3.6 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Class diagram Sistem yang Diusulkan


Gambar 3.13 Class diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.13 Class diagram yang diusulkan terdapat 17 (duapuluh) class, tabel yang berisi kumpulan dari objek-objek yang terbagi menjadi attribute dan operation.

Spesifikasi Basis Data

Berikut ini merupakan spesifikasi basis data yang digunakan pada sistem yang dibangun:

1. Nama File : users

Media : Hardisk

Isi : (Id + Name + Username + Password + Created_at + Updated_at + Role_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 140

Tabel 3.7 Tabel users


2. Nama File : teachers

Media : Hardisk

Isi : (Id + NIP + Code + name + status + Created_at + Updated_at + type_teacher _id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 85

Tabel 3.8 Tabel teachers

3. Nama File : type_teachers

Media : Hardisk

Isi : (Id + Name + Slug + Created_at + Updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 90

Tabel 3.9 Tabel type_teachers

4. Nama File : lessons

Media : Hardisk

Isi : (Id + Code + name + semester + Created_at + Updated_at + type_ lesson_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 70

Tabel 3.10 Tabel lessons

5. Nama File : type_lessons

Media : Hardisk

Isi : (Id + name + Slug + Created_at + Updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 60

Tabel 3.11 Tabel type_lessons

6. Nama File : rooms

Media : Hardisk

Isi : (Id + Code + name + Created_at + Updated_at + Major_id + type_room_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 75

Tabel 3.12 Tabel rooms

7. Nama File : type_rooms

Media : Hardisk

Isi : (Id + name + Slug + Created_at + Updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 90

Tabel 3.13 Tabel type_rooms

8. Nama File : roles

Media : Hardisk

Isi : (Id + Code + name + Created_at + Updated_at + Major_id + type_room_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 50

Tabel 3.14 Tabel roles

9. Nama File : levels

Media : Hardisk

Isi : (id + class + created_at + updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 10

Tabel 3.15 Tabel levels

10. Nama File : majors

Media : Hardisk

Isi : (id + code + name + created_at + updated_at + level_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 25

Tabel 3.16 Tabel majors

11. Nama File : expertises

Media : Hardisk

Isi : (id + code + name + part + created_at + updated_at + major_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 76

Tabel 3.17 Tabel expertises

12. Nama File : generates

Media : Hardisk

Isi : (id + days + start + end + read + teacher_id + room_id + lesson_id + user_id + expertise_id + created_at + updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 60

Tabel 3.18 Tabel generates

13. Nama File : lesson_user

Media : Hardisk

Isi : (lesson_id + user_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 20

Tabel 3.19 Tabel lesson_user

14. Nama File : lesson_major

Media : Hardisk

Isi : (lesson_id + major_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 20

Tabel 3.20 Tabel lesson_major

15. Nama File : lesson_teacher

Media : Hardisk

Isi : (lesson_id + teacher_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 20

Tabel 3.21 Tabel lesson_teacher

16. Nama File : approvals

Media : Hardisk

Isi : (id + beginning + end + user_id + created_at + updated_at)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 28

Tabel 3.22 Tabel approvals

17. Nama File : approval_generate

Media : Hardisk

Isi : (approval_id + generate_id)

Primary Key  : id

Panjang Record  : 20

Tabel 3.23 Tabel approval_generate

Rancangan Program

1. Tampilan Halaman Login


Gambar 3.14 Halaman Login

User harus memasukan username dan password di tampilan halaman login. Setiap username memiliki hak akses yang berbeda.

2. Tampilan Halaman Dashboard Kurikulum


Gambar 3.15 Halaman Dashboard Kurikulum

Gambar 3.15 diatas merupakan halaman dashboard Kurikulum setelah Kurikulum berhasil login.

3. Tampilan Halaman Lihat dan Tambah data Kelas


Gambar 3.16 Halaman Lihat dan Tambah data Kelas

Pada gambar diatas menjelaskan tampilan untuk menambah, melihat, dan mengubah data kelas.

4. Tampilan Halaman Atur Jadwal


Gambar 3.17 Halaman Atur Jadwal

Gambar 3.17 menggambarkan Kurikulum masuk ke halaman atur jadwal setiap kelas. Pada halaman tersebut, Kurikulum harus memilih hari dahulu.

5. Tampilan Halaman Kelola Akun


Gambar 3.18 Halaman Kelola Akun

Gambar 3.18 menjelaskan Kurikulum yang dapat mengelola akun serta memberi hak akses kepada setiap akun.

6. Tampilan Halaman Dashboard Jurusan


Gambar 3.19 Halaman Dashboard Jurusan

Gambar 3.19 menampilkan halaman dashboard pada setiap Jurusan.

7. Tampilan Halaman Atur Jadwal Kelas Jurusan


Gambar 3.20 Halaman Atur Jadwal Kelas Jurusan

Pada gambar diatas menampilkan halaman atur jadwal untuk setiap jurusan.

8. Tampilan Halaman Dashboard Kepala Sekolah


Gambar 3.21 Halaman Dashboard Kepala Sekolah

Pada gambar diatas menampilkan Dashboard Kepala Sekolah setelah berhasil login.

9. Tampilan Halaman Persetujuan Jadwal


Gambar 3.22 Halaman Persetujuan Jadwal

Gambar diatas menggambarkan halaman persetujuan jadwal dari Kepala Sekolah. Kepala Sekolah melakukan setuju jadwal yang telah dikirim oleh Kurikulum.

10. Tampilan Halaman Jadwal Resmi


Gambar 3.23 Halaman Jadwal Resmi

Ditampilan halaman jadwal resmi diatas menandakan sebuah jadwal telah disetujui oleh Kepala Sekolah dan resmi untuk dipublikasi.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi Hardware yang diusulkan untuk menggunakan sistem aplikasi pembuatan jadwal ini agar dapat berjalan dengan baik, minimalnya adalah:

  1. Semua piranti seperti personal komputer dan notebook yang memiliki browser
  2. Printer
  3. Ram 2GB
  4. Harddisk 500GB

Aplikasi yang Digunakan

Aplikasi pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem aplikasi pembuatan jadwal ini diantarnya:

  1. Sistem Operasi Windows 10
  2. Laragon
  3. Sublime Text 3
  4. Chrome

Hak Ases (Brainware)

Pengoperasian aplikasi ini dibatasi sesuai tugas dari masing-masing pembuatan jadwal mata pelajaran akademik. Pengoperasian hanya bisa dilakukan oleh:

  1. Kepala Sekolah
  2. Bagian Kurikulum
  3. Bagian Jurusan (masing-masing jurusan)

Black box Testing

Tabel 3.24 Black box Testing

Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.25 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.26 Estimasi Biaya

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

  1. Pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang masih menggunakan cara yang konvensional, yaitu dimana setiap jurusan diharuskan melakukan pendataan terkait mata pelajaran jurusan, guru jurusan, serta ruang jurusan. Setelah data tersebut didapat, setiap jurusan mengirim data ke Kurikulum. Setelah mendapatkan data dari jurusan, Kurikulum mulai menyusun jadwal mata pelajaran keseluruhan. Pembuatan jadwal oleh Kurikulum membutuhkan data mata pelajaran umum, guru mata pelajaran umum, ruangan teori, serta jam. Proses selanjutnya adalah Kurikulum merapihkan hasil jadwal yang sudah disusun untuk diberikan kepada Kepala Sekolah. Kepala Sekolah akan menyetujui jadwal tersebut dan menjadi jadwal mata pelajaran sekolah yang resmi untuk dipublikasikan.
  2. Dari point diatas, kendala yang sering dihadapi adalah rumitnya saat melakukan pembuatan jadwal karena pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan jadwal harus melakukan print out beberapa lembar kerja yang berisi data guru, mata pelajaran serta jadwal kelas yang sudah dibuat. Hal tersebut untuk memastikan tidak ada kesamaan jadwal dengan kelas lainnya. Namun, pada prakteknya saat kegiatan belajar mengajar dimulai, sering terjadi jadwal yang sama antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya, seperti pada jam tertentu, ada 2 (dua) kelas yang menempati 1 ruangan yang sama. Selain masalah tersebut, terdapat juga 1 (satu) guru yang mengajar pada 2 (dua) ruangan yang berbeda dengan jam yang sama.
  3. Berdasarkan kendala yang sudah dijelaskan pada point 2 (dua), peneliti mengusulkan sebuah aplikasi sistem pembuatan jadwal berbasis website untuk SMKN 2 Kota Tangerang yang dapat membantu serta mengatasi terjadinya kesamaan jadwal antara 2 kelas yang berbeda, baik dari kesamaan guru ataupun ruangan dalam waktu yang sama dan pembuatan jadwal lebih efektif dan efisien.
  4. Perancangan sistem pembuatan jadwal ini menggunakan beberapa tools pendukung seperti Visual Paradigm 13.2, Laragon, Sublime Text 3 sebagai editor text, framework Laravel dan Database Management MySQL.
  5. Aplikasi pembuatan jadwal mata pelajaran pada SMKN 2 Kota Tangerang ini akan digunakan oleh Kurikulum dan Setiap Jurusan sebagai pembuat jadwal serta Kepala Sekolah sebagai user yang menyetujui jadwal.
  6. Aplikasi Penjadwalan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya:
    1. Kelebihan
      1. Adanya fitur notifikasi untuk setiap hak akses
      2. Pengiriman jadwal yang cepat karena sudah saling terhubung antara setiap user.
      3. Penyusunan jadwal mudah karena setiap data ruangan, guru, mata pelajaran yang sudah disusun untuk 1 (satu) kelas tidak akan muncul di atur jadwal untuk kelas lainnya.
      4. Pengerjaan pembuatan dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
    2. Kekurangan
      1. Belum adanya sistem yang dapat mengatur jadwal dengan sendirinya seperti generate menggunakan metode Algoritma Genetika.
      2. Notifikasi yang belum terhubung dengan email atau no telepon user.

Saran

Berdasarkan beberapa point kesimpulan diatas, didapat beberapa saran, yaitu:

  1. Untuk penelitian selanjutnya, diharaphkan Mahasiswa Universitas Raharja dapat mengembangkan Aplikasi penjadwalan usulan ini dengan tambahan sistem generate.
  2. Dapat menjadi referensi untuk Mahasiswa Universitas lainnya dalam penelitian terkait sistem Penjadwalan serta menjadi program yang digunakan oleh Sekolah lainnya.
  3. Adanya sosialisasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan jadwal mata pelajaran agar mudah dalam pengoperasian aplikasi yang dilakukan oleh user.
  4. Melakukan perawatan secara bertahap terhadap aplikasi usulan ini agar tidak terdapat bug.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Thoha,M. Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 2 September 2015 ISSN: 2406-7733
  2. Padeli, Erick Febriyanto dan Danang Suprayogi. 2019. Prototype Sistem Smart Lock Door Dengan Timer Dan Fingerprint Sebagai Alat Autentikasi Berbasis Arduino Uno Pada Ruangan. Jurnal Of Innovationandfuture Technology (Iftech)
  3. 3,0 3,1 Mulyadi. 2016. “Sistem Informasi”. Jakarta: Salemba
  4. Irwansyah, Edy dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  5. Rusdiana, H.A,.dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia
  6. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Lusyani Sunarya, Po. Abas Sunarya, Jasmine Daara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Ejournal STIMIK Raharja. Vol.9 No.1.
  8. Khairullah, Dkk. 2017. Pengukuran Kualitas Sistem Informasi Inventaris Aset Universitas Muhammadiyah Bengkulu Menggunakan Metode MCCALL, Jurnal Informasi Interaktif, Vol. 2. No. 2.
  9. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  10. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  11. Kadir, Abdul. 2014.Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi
  12. Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi
  13. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika
  14. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh.
  15. Al-Husain, Felita Aryanti dan Sinudarwati. 2016. Perancangan Database Relational pada Toko Buku Online. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CERITA ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016
  16. Marisa, Fitri. 2016. Web Programing (Client Server and Server Side). Yogyakarta: CV Budi Utama
  17. 17,0 17,1 Hidayatullah, Priyanto dan Jauhari Khairul Kawistara. 2015. Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Vol.7 No.3 Mei 2014. ISSN: 1978 – 8282
  19. Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: Lokomedia
  20. Kurniawan, Yoppie. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Penjualan Dan Pemesanan Semen Berbasis Web. S1 thesis, UAJY.
  21. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  22. Winarno, Edy; Ali Zaki, SmithDev. 2014. “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  23. 23,0 23,1 Stevenson, William J. dan Chee Chuong, Sum. 2014. Manajemen Operasi Perspektif Asia, edisi 9, Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
  24. 24,0 24,1 24,2 Heizer, Jay dan Barry Render. (2015), Operations Management (Manajemen Operasi), ed.11, Penerjemah: Dwi anoegrah wati S dan Indra Almahdy, Salemba empat, Jakarta
  25. Aini, Qurotul, Rubin Hakita Irwin dan Eka Marjayanti. 2017. Notifikasi Pembelajaran iLearning Melalui Media Aplikasi iDu dengan Menggunakan E-mail Rinfo. Tangerang: Technomedia Journal. Vol.1 No.2
  26. 26,0 26,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175
  27. Bachtiar, Dade dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  28. Wijayanto, Ridho. 2014. Perancangan Animasi Interaktif Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Kelas 2 Pada Mi Nurul Falah Ciater. Purwokerto: Amik Bina Sarana Informatika
  29. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016
  30. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi”. Tangerang: STMIK Raharja
  31. Rais, Nurlaila Suci Rahayu, Ruli Supriati dan Siti Ika Danti. 2018. Instalasi Open Journal System (OJS) Versi 3 Sebagai Pendukung Kegiatan Pengelolaan dan Publikasi Jurnal Ilmiah. Technomedia Journal (TMJ). Vol.2 No.2 E-ISSN: 2528 – 6544
  32. 32,0 32,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3
  33. Asmara, Rini. 2014. “Sistem Informasi Penjadwalan Kuliah (Studi Kasus: Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang)”. Jurnal TENOIF Vol 2 No 1, Edisi April 2014 ISSN: 2338-2724. Institut Teknologi Padang
  34. Puspita, Restie Maya, Arini dan Siti Ummi Masrurah. 2016. Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Kegiatan Pelatihan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dengan Algoritma Genetika. Jurnal Online Informatika (JOIN) Vol 1 No 2, Edisi Desember 2016 ISSN 2527-9165
  35. Hartadi, Rudy, Arief Hidayat, dan Victor G Utomo. Perancangan Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus: Stmik Provisi Semarang). Jurnal Bianglala Informatika Vol 4 No 1, Edisi Maret 2016 ISSN: 2338-8145
  36. Ivan, Stephanus Raphael, dan Halim Agung. 2018. Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Di SMAN 31 Menggunakan Algoritma Genetika Berbasis Web. Jurnal SIMETRIS Vol. 9, No. 1, Edisi April 2018 ISSN: 2252-4983
  37. Hermawan, Rudi, Arief Hidayat, dan Victor Gayuh Utomo. 2016. Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Web (Studi Kasus: Yayasan Ganesha Operation Semarang). Jurnal Evolusi Vol. 4 No. 1, Edisi 2016 ISSN: 2338 – 8161
  38. Ariessanti, Hani Dewi, Dwi Sloria Suharti dan Ary Budi Warsito. 2018. Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Metode Auto Generate Timetable Dengan Array. CCIT Journal Vol.11 No.2, Edisi Agustus 2018 ISSN: 1978 -8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  39. Setyaningsih, Fatma Agus. 2014. System Application Of Genetic Algorithm For Scheduling Optimization Study Using Java. IPTEK, Journal of Proceeding Series, Vol. 1 2014 eISSN: 2354-6026.
  40. Jemirnia, Dela, Angger Purno Nugroho dan Sucipto Sucipto. 2018. Android-Based Lecture Room Scheduling Application (Case Study: Stmik Pringsewu Campus). International Journal Information System and Computer Science (IJISCS) Vol. 2 No. 3 (2018) eISSN : 2598-246x
  41. Thamrin, Taqwan, Ahmad Cucus, dan Adi Wijaya. 2014. 3rd International Conference on Engineering & Technology Development 2014 Faculty of Engineering and Faculty of Computer Science Bandar Lampung University ISSN 2301 – 6590
  42. Shofyan, Muhammad Iwan, Nurul Aziza, Moh. Cholisatur Rizaq, dkk. 2019. Expert System Design for Web-Based Lecturer Scheduling. 1st International Conference on Advance and Scientific Innovation (ICASI). doi:10.1088/1742-6596/1175

Contributors

Admin, Gatra Fikri Haryono