TA1523390332

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM INFORMASI STOK OBAT

PADA PUSKESMAS TELUKNAGA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM : 1523390332
NAMA : Amal Awallya


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

WEB BASED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI STOK OBAT

PADA PUSKESMAS TELUKNAGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1523390332
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Sempember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M. Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 03066

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI STOK OBAT

PADA PUSKESMAS TELUKNAGA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1523390332
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI STOK OBAT

PADA PUSKESMAS TELUKNAGA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1523390332
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI STOK OBAT

PADA PUSKESMAS TELUKNAGA

Disusun Oleh :

NIM
: 1523390332
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2018

 
 
 
 
 
'NIM : 1523390332

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Puskesmas Teluknaga adalah salah satu puskesmas dengan pasien yang cukup banyak, setiap hari bisa mencapai 100-150 pasien. Oleh karena itu, pelayanan untuk mengobati semua pasien harus dilakukan dengan cepat sehingga pasien tidak memiliki keluhan. Sementara di bidang obat-obatan, sistem informasi masih menggunakan metode sederhana dengan menggunakan catatan manual di buku / kertas. Untuk menyimpan laporan administrasi, apotek dan gudang hanya mengandalkan aplikasi excel Microsoft. Data manual terdiri dari banyak data. Selain itu, penyimpanan file untuk data manual dapat rusak. Oleh karena itu penulis membuat suatu strategi dalam mengembangkan sistem informasi pengolahan data untuk membantu proses pembuatan laporan obat. Untuk memperoleh sistem informasi yang efektif dan efisien, sistem ini dirancang dalam Laporan Akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI STOK OBAT PADA PUSKESMAS TELUKNAGA”. Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk perancangan basis data, paradigma visual untuk desain UML, notepad ++ sebagai editor teks dan xampp v3.2.2 sebagai localhost.


Kata kunci: sistem informasi, pemasukan obat, obat-obatan, laporan.

ABSTRACT

Puskesmas Teluknaga is one of puskesmas with a lot of patients, each day can reach 100-150 patients. Therefore, the service to treat all the patients must be done quickly so that the patients have no complaints. While in medicines area, the information system is stil using a simple method by using manual record in the book / paper. To save the administration reports, pharmacies and warehouses rely solely on Microsoft excel applications. Manual data consists of many datas. In addition, the file storage for manual data can be damaged. Therefore the author created a strategy in developing the information systems of data processing to assist the process of making medicine reports. To obtain an effective and efficient information system, the system was designed in the Final Report entitled "INFORMATION OF MEDICINES INVENTORY’S SYSTEM IN PUSKESMAS TELUKNAGA". The system will be built by using PHP and MySQL programming language for database design, visual paradigm for UML design, notepad ++ as text editor and xampp v3.2.2 as localhost.


Keywords: information system, medicines entry, medicines out, report.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. .

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya. untuk jenjang Diploma III (D3) di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini. .

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada : :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku pembantu Direktur I (Pudir I) Pada AMIK Raharja Informatika dan Dosen Pembimbing I Tugas Akhir (TA)..
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  5. Ibu Christien Setiya Kesumawati, M.Akt selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ibu Yanita Sapti, AMF Selaku Pembimbing lapangan di Puskesmas Teluknaga.
  8. Bapak Suparman, SKM selaku kepala TU Puskesmas Teluknaga.
  9. Seluruh Staff Puskesmas Teluknaga khususnya bagian kamar obat yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan penelitian.
  10. Kedua orang tua, kakak, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, September 2018
Amal Awallya
NIM. 1523390332

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Unit Pelayanan Tepadu seharusnya memiliki sebuah sistem informasi yang menunjang proses yang berjalan agar lebih efektif dan efisien.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Apotek dan gudang obat sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan pada puskesmas yang bertugas mengelola obat mulai dari penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan laporan bulanan. Berbagai tugas yang berhubungan dengan pengelolaan obat membuat Apotek harus mengelola data obat dengan baik. Pengelolaan data obat yang dilakukan diantaranya saat menerima obat dari dari Dinas Keshatan, membuat data LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) dalam bentuk lembaran kertas, melakukan pemberian obat ke pasien Puskesmas, mengelola persediaan Obat.

Puskesmas Teluknaga khususnya dalam bidang obat mempunyai kelemahan dalam pengolahan sistem informasi, diantaranya masalah kemudahan, kecepatan dan keakuratan. Pengelolaan yang dilakukan masih menggunakan metode sederhana dengan menggunakan pencatatan manual dalam buku/kertas. Sehingga masih terdapat banyak kendala terkait dengan sistem pengelolaan obat. Pendataan secara manual memungkinkan terjadinya banyak kesalahan serta kerangkapan data. Selain itu, sistem manual dengan penyimpanan berkas. Sehingga mengakibatkan sering terjadi kerusakan data, serta menyulitkan pengguna untuk mengakses data saat dibutuhkan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh sebuah judul yaitu “Sistem Informasi Stok Obat Pada Puskesmas Teluknaga”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dijadikan fokus penelitian adalah:

  1. Bagaimana pengolahan data stok obat mulai dari penerimaan hingga pengeluaran yang berjalan di Puskesmas Teluknaga?

  2. Apakah dengan adanya sebuah sistem informasi pengolahan data stok obat bisa membantu para staff Apotek dan Gudang obat di Puskesmas Teluknaga dalam bidang pencatatan oabat yang masuk, obat keluar dan laporan stok obat?

  3. Bagaimana merancang suatu sistem informasi pengolahan data stok obat mulai dari input hingga output berbasis web untuk dapat mencatat dan mengontrol pemakaian Obat beserta laporannya?

Ruang lingkup penelitian

Mengingat keterbatasan dan luasnya materi yang akan dibahas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup laporan yang dibahas dalam masalah ini. Penulis membatasi permasalahan hanya pada penginputan data obat, stok obat, penerimaan obat, pengeluaran obat dan pembuatan laporan bulanan pada Puskesmas Teluknaga.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan diadakannya Tugas Akhir adalah untuk mengenal penerapan metodologi penelitian/perancangan, membina kemampuan memecahkan masalah dan membina keterampilan dalam suatu bidang. Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui Bagaimana pengolahan data stok obat mulai dari penerimaan hingga pengeluaran yang berjalan di Puskesmas Teluknaga.

  2. Mengetahui apakah dengan adanya sebuah sistem informasi pengolahan data stok obat bisa membantu para staff Apotek dan Gudang obat di Puskesmas Teluknaga dalam bidang pencatatan obat yang masuk, obat keluar dan laporan stok obat.

  3. Dapat merancang suatu sistem informasi pengolahan data stok obat mulai dari input hingga output berbasis web untuk dapat mencatat dan mengontrol pemakaian Obat beserta laporannya.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah:

  1. Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan sistem informasi pengolahan data stok obat pada puskesmas Teluknaga menjadi lebih lebih efektif dan efisien dari berbagai segi.

  2. Dapat meningkatkan dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi penulis dan sebagai salah satu memenuhi persyaratan kelulusan dalam bentuk laporan Tugas Akhir (TA).

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (pengamatan)

    Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan praktek secara langsung di lapangan kerja yang bertempat di PUSKESMAS TELUKNAGA, Jl. Raya Kampung Melayu No. 32, Kp. Melayu Timur, Teluknaga, Tangerang, Banten. 15510. Observasi langsung dilakukan selama 2 bulan guna melihat langsung proses kerja yang sedang berjalan

  2. Metode Wawancara (Interview Method)

    Penulis melakukan sesi tanya jawab pada pembimbing lapangan sebagai narasumber pengambilan data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian terhadap sistem dan mengetahui alur kerja yang terjadi dalam Divisi tersebut, khususnya dalam sistem pengolahan data obat. yang berhubungan langsung dengan sistem pengolahan data stok obat untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Method)

    Dalam metode ini penulis mencari referensi dari berbagai buku dan jurnal guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan judul penelian, untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan laporan ini.

Metode Analisa

Pada penelitian ini, metode analisis yang dilakukan terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Melakukan penelitian langsung terhadap sistem yang berjalan,
  2. wawancara kepada stakeholder dan kepala Tata Usaha PUSKESMAS Teluknaga
  3. Setelah melakukan penelitian langsung dan wawancara, penulis menggunakan analisis SWOT yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) untuk merancang sistem informasi stok obat pada puskesmas teluknaga.

Metode Analisa Perancngan Program

Dalam Tugas Akhir ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan UML, pembuatan database dan pembuatan program disesuaikan dengan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL sedangkan software pendukung yang digunakan dalam merancang dan serta pemodelan rancangan UML menggunakan Visual Paradagim 15.0.

Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, database, dan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Tampilan versi web dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah XAMPP, Adobe Photoshop CS6, Notepad++, serta Visual Paradigm 15.0 Community Edition.

Sistematika Penulisan

Agar dapat memahami lebih rinci lagi penjelasan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Puskesmas Teluknga, stuktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Marliana B. Winanti,S.Si.,M.Si dalam bukunya sistem informasi manajemen (2014: 4 )[1] Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling berkerjasama untuk mencapai beberapa tujuan.

Sedangkan dalam buku A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:28)[2] Kata “Sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain itu bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan.

Dalam buku yang ditulis oleh Tata Sutarbi (2014:7) [3] bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut di atas.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem pernapasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata sutarbi (2014:10) [3] dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  3. Lingkugan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya.

  5. Masukkan Sistem (Input)

    Sistem masukan adalah energi masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Sistem Keluaran (Output)

    Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


3. Pelaku Sistem

Dalam buku yang ditulis oleh H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:43) [2] Pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut.

  1. Pemakai

    Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.

  2. Manajemen

    Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

  3. Pemeriksa

    Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran - ukuran standar yang dikembangkan di banyak perusahan sejenis.

  4. Penganalisis sistem

    Fungsi dari penganalisis sistem antara lain sebagai berikut:

    1) arkeolog, yaitu menelusuri cara sistem lama berjalan, sistem

    2) inovator, yaitu membantu mengembangkan dan membuka

    3) mediator, yaitu menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama; wawasan pemakai bagi kemungkinan lain antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa, dan pelaku sistem lain yang mungkin belum memiliki sikap dan cara pandang yang sama.

Konsep dasar informasi

1. Definisi informasi

Definisi informasi menurut Rommey dan Steinbart (2015:4)[4], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan .

Menurut L. Florid dalam web yang diakses tanggal 17 juli 20218 (https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi#cite_note-1) informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34)[5] pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :

  1. Akurat (Accuracy)

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Time Lines)

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6), “Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pembina”.
Dan menurut tata sutarbi (2014) [5], Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu proses dari rangkaian pengolahan data dari awal pengumpulan hingga tahap akhir menjadi sebuah laporan.


2. Komponen dan Jenis Sistem Informasi
Menurut I Putu Agus dalam bukunya (2014:11) [6] Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masing-masing:
  1. Input (Masukan)

    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    Jika dilihat dari cakupan organisasi/tempat di mana sistem informasi berada, maka data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi/tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi/tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  2. Output (keluaran)

    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya (lihat penjelasan komponen input). Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem.

  3. Software (Perangkat Lunak)

    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak penghitungan data, dan lain - lain. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

  4. Hardware (Perangkat Keras)

    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client. Komponen perangkat keras (hardware) ini meliputi komputer server beserta komponen di dalamnya, komputer desktop beserta komponen di dalamnya, komputer jinjing beserta komponen di dalamnya, mobile device (tablet, smartphone), dan lain lain.

  5. database (Basis Data)

    Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu Diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah dan menyajikan data dan informasi tersebut secara terkomputerisasi.

  6. Kontrol dan Prosedur

    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer

    Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Misalkan teknologi yang digunakan berupa sistem operasi linux, Apache web server, MySOL database server (untuk software), seperangkat komputer server merek XEON (untuk hardware), database MySQL (untuk database), serta proses eknripsi, sensor, dan sejumlah ISO terkait dengan pencegahan ancaman atau gangguan keamanan informasi yang ada (untuk kontrol dan prosedur).

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan

1. Definisi Persediaan
Menurut Widya Tamodia dalam Jurnal Emba, Vol 1, No 3 (2013 :13) [7] dengan judul “Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada Pt. Laris Manis Utama Cabang Manado” Persediaan adalah sejumlah barang jadi , bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
Mulya (2010:214) [8] persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan baku adau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Kesimpulannya adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Pengertian UML
Menurut chonoles dalam Muhamad Muslihudin (2016:58)[9] bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekadar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.
Menurut Nugroho (2010:6)[10] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


2. Jenis Diagram UML
Menurut Widodo (2011:10), [11] “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
  1. Diagram kelas (Class Diagram) : Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram) : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case (Usecase Diagram)  : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram) : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram statechart (Statechart Diagram) : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  6. Diagram aktivitas (Activity Diagram) : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  7. Diagram komponen (Component Diagram) : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  8. Diagram deployment (deployment diagram): Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Priyo Sutopo Dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari (2016:25)[12], dengan judul “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web” PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikanya secara bebas.

Dan menurut Betha Sidik (2017:4) )[13] PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP - Personal Home Page, FI adalah Form Interface.

Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP, awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Kini, PHP adalah kependekan dari PHP: HyperText Preprocessor (rekursif, mengikut gaya penamaan di *nix), merupakan bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP: Adabas D, dBase, Empress, FilePro (read only), FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, MSQL, Direct MS SQL, MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 dan OCI8), Ourimos, PostgreSQL, Solid, SQLite, Sybase, Velocis, Unix DBM.

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

Konsep Dasar MYSQL

1. Definisi MYSQL

Menurut anhar (2010:3)[14]” MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu DataBase Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MysQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MYSQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL”.

Dalam jurnal Infra VOL 2, NO 1 (2014)[15] yang ditulis oleh Agus Santoso Dkk dengan judul “Pembuatan Aplikasi Mobile Broadcast Informasi Perkuliahan Berbasis Android” Mysql adalah sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat WEB. Mysql berfungsi sebagai SQL (Structured Query Language) yang dimiliki sendiri dan sudah diperluas oleh Mysql umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull. Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Selain itu database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, di antaranya adalah:

  1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

  2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

  3. MysQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, Artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

  4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh.

  5. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada Server. Jadi MysQl dapat juga berperan sebagai Client.

  6. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

  7. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

  8. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP

Menurut Nugroho (2013:1)[16], “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL”. Menurut Buana (2014:4), “XAMPP adalah perangkat lunak opensource yang diunggah secara gratis dan bisa dijalankan di semua semua operasi seperti windows, linux, solaris, dan mac”.

2. Memahami Folder XAMPP’’’

Menurut Nugroho (2013:6) )[17], di dalam folder utama xampp, terdapat beberapa folder penting yang perlu diketahui. Untuk lebih memahami setiap fungsinya, Anda dapat melihat penjelasannya sebagai berikut :

Gambar 2.1. keterangan folder xampp (Sumber : Nugroho (2013:7))

Analisis SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (2009: 18)[18] adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan perusahaan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat memerlukan analisa-analisa dari masing masing SWOT ini (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) di lingkungan perusahaan saat ini.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Black box testing menurut Shalahuddin dan Rosa (2011)[19], adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

Menurut Utami (2015:35)[20], pendekatan black-box testing ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software.

  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black box testing bukan teknik alternative daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

  3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juda disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing.

  4. Pada black box testing terdapat jenis teknik desain tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya:

    a) Equivalence Class Partitioning

    b) Boundary Value Analysis

    c) State Transitions Testing

    d) Cause-Effect Graphing

Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing:

  1. Fungsi yang hilang atau tak benar

  2. Error dari antar-muka

  3. Error dari astruktur data atau akses eksternal database

  4. Error dari kinerja atau tingkah laku

  5. Error dari inisialisasi dan terminasi

Literatur Review

Definisi Literature Review

Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Jenis-jenis Penelitian

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Sistem informasi Stok Obat dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan menyempurnakan Sistem informasi Stok Obat ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dijalankan oleh Minarni & Susanti (2014)[21]

    Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Inventory Obat Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang” Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi inventory obat yang baru dapat memudahkan pengecekan stok obat yang masuk ataupun keluar sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pencatatan stok akhir. Dengan program aplikasi ini, informasi yang dihasilkan juga dapat berupa grafik dari transaksi yang dilakukan sehingga petugas operator komputer dapat dengan mudah melihat perkembangan inventory obat yang dilakukan setiap transaksi sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja terutama dalam menghasilkan laporan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Mareta Verdina Indrayanti Dkk (2013)[22]

    sistem informasi pengelolaan obat yang ada di puskesmas pringkuku saat ini adalah konvensional yaitu pencatatan pengelolaan tersebut juga mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupun dalam proses pembuatan laporan. Sistem Informasi Pengelolaan Obat dapat digunakan untuk mencari data obat lebih cepat dibandingkan dengan sistem yang lama. Sistem Informasi Pengelolaan Obat ini dapat sekaligus mencetak laporan yang akan digunakan untuk pelaporan. Dengan adanya Sistem Pengelolaan Obat membantu pihak pengelola obat serta memperlancar kegiatan pengelolaan obat.

  3. Saifudin Zuhri Dkk (2013), [23]

    Ketersediaan obat di puskesmas menjadi salah satu peran penting dalam kelangsungan proses penyembuhan pasien. Pengecekan obat di puskesmas tersebut masih menggunakan cara manual sehingga kurang efisien. Pada proses mengetahui jumlah stok obat kadang akan mengalami kesulitan jika harus melakukan pengecekan secara manual menggunakan berkas fisik. Apabila dilihat dari sisi efisiensi kerja, tentu saja hal ini membuat operasional terkesan kurang handal dan memiliki banyak resiko, karena berkas-berkas ini mudah rusak dan jika rusak tidak terdapat data cadangan, maka perlu dibuat sebuah sistem inventori.

  4. Cholis Mayestika (2014) [24]

    pada prakteknya pengelolaan obat Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau masih dijumpai dengan sistem manual ataupun semi manual. Sedangkan kebutuhan saat ini menuntut pengelolaan obat yang lebih efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya yaitu membangun sebuah sistem informasi pengelolaan obat yang berbasis web. Sistem informasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle). Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kualitatif. Pengembangan pengelolaan obat ini menghasilkan sistem informasi pengelolaan obat berbasis web yang didalamnya diintegrasikan sistem jumlah persediaan obat, pengeluaran obat, pemasukan obat dan order obat dari puskesmas ke gudang farmasi yang dapat memberikan informasi bagi petugas gudang farmasi, kepala gudang farmasi dan pihak terkait, serta membantu pengelolaan data obat di gudang farmasi.

  5. Penelitan Evanita Dkk (2017) [25]

    judul “SISTEM INFORMASI GUDANG OBAT PADA UPT PUSKESMAS” Dengan adanya Aplikasi Gudang Obat Pelayanan penebusan obat di BLUD UPT Puskesmas Bae lebih cepat, pendataan obat lebih mudah disimpan. Stok obat selalu terupdate sehingga memudahkan petugas farmasi memantau stok obat. Pembuatan laporan bulanan lebih mudah dan efsien.


  6. Penelitan Ele Sylvester Dkk (2016) [26]

    judul Design of an Integrated Computerized Pharmacy Inventory Monitoring System (ICPIMS): A Case of University of Calabar Teaching Hospital (UCTH). Ele menyimpulkan “Komputer membantu manajemen persediaan untuk obat-obatan oral dan topikal obat-obatan karena jumlah obat yang digunakan dapat dikonfirmasikan pada saat pengeluaran. Itu adalah kami percaya bahwa sistem model dalam karya ini, Ketika diimplementasikan dengan sepenuhnya akan meningkatkan efisiensi operasi harian UCTH farmasi, meningkatkan apoteker dan efisiensi teknisi farmasi, dan juga meningkatkan perawatan pasien dengan mempromosikan obat pengeluaran akurasi dan memungkinkan apoteker menghabiskan lebih banyak waktu pada kegiatan perawatan pasien. “

  7. Penelitan yang dijalankan Ayangbekun Oluwafemi J dan Adele-Sanyaolu Ibrahim A. (2014) [27]

    Sistem Manajemen Inventaris Aset Online dibuat untuk mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi. Itu Fokus utama dari Penelitian ini adalah untuk mengurangi upaya manusia dan meningkatkan efisiensi. Pemeliharaan catatan dibuat efisien, karena semua catatan disimpan dalam database, melalui data mana dapat diambil dengan mudah. Kontrol navigasi yang telah disediakan di semua antarmuka memungkinkan pengguna untuk menavigasi melalui sejumlah besar catatan dengan mudah. Jika jumlah catatan sangat besar, maka pengguna dapat mengetik di bidang pencarian untuk mendapatkan hasil yang terbatas.

  8. Penelitan yang dijalankan Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. (2016) [28]

    dalam penelitiannya yang berjudul “Equipment Inventory Management System (EIMS)” Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak teroakai, waktu tunggu dan waktu penyelesaian proses dan prosedur panjang dalam melakukan proses inventarisasi diminimalkan, prosedur dalam melakukan inventarisasi disederhanakan, disederhanakan, menjadi koheren dan terstandardisasi. Setelah data diperbarui, tersedia, mudah diakses dan dicetak, ini akan membantu dalam proses pengambilan keputusan Universitas. Terakhir, peralatan yang tidak lagi bisa diservis dan untuk pembuangan bisa dengan mudah dilaporkan didalam sistem. Oleh karena itu direkomendasikan bahwa sistem akan digunakan oleh semua entitas dalam organisasi ini. Awalnya, ini akan menimbulkan biaya besar; Namun sebagai sistem yang digunakan sangat bermanfaat atas biaya akan tercapai.

  9. Penelitan yang dijalankan Rina Fitriana DKK (2016)[29]

    sistem informasi persediaan dibuat untuk memberikan informasi tentang ketersediaan barang suku cadang membutuhkan perawatan, yang mampu menyediakan informasi persediaan yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat sehingga memudahkan pencarian dan pengambilan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Inventaris proposal sistem informasi memiliki keamanan yang baik, karena akses dibatasi dengan menggunakan ID pengguna dan kata sandi di setiap departemen.

  10. Penelitan yang dijalankan Vanessa Mae E. Valencia DKK (2018)[30]

    Dalam implementasi sistem yang diusulkan, penerima akan memiliki sistem dengan akurasi yang lebih tinggi dalam manajemen arsip dan akan menghemat waktu untuk mereka. Ini akan menyelesaikan masalah yang saat ini diidentifikasi dari bisnis yang termasuk kesulitan dalam mencari catatan individu, proses membutuhkan waktu, menghasilkan laporan rinci tidak dapat dengan mudah dilakukan dan kurangnya keamanan dalam hal mengakses file rahasia. Sistem yang diusulkan menyediakan sistem informasi untuk mengelola catatan mereka. Sistem juga akan terhubung ke jaringan yang memungkinkan pembagian data dari masing-masing workstation. Ini akan lebih mudah dibandingkan dengan mereka yang menggunakan workstation independen karena lebih nyaman dan prosesnya akan lebih cepat dan real-time. Karena itu pendukung menyimpulkan bahwa penerapan sistem yang diusulkan akan menguntungkan bisnis lebih banyak daripada biayanya.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Puskesmas Teluknaga

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan perkataan lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas Teluknaga merupakan bagian dari Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang, dangan luas wilayah Kecamatan 40,58 km2. Puskesmas Teluknaga terdapat di Jl. Raya Kampung Melayu No. 2, RT 02 RW 04, Desa Kampung Melayu Timur . No telp 021 55933878. Dengan rincian bangunan sebagai berikut :

  1. Luas tanah : 900 m2

  2. Luas bangunan puskesmas : 600 m2

  3. Tahun pembangunan awal : 1967

  4. Tahun perbaikan/rehab total : 2003

Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi Puskesmas Teluknaga

“Terwujudnya pelayanan kesehatan berstandar prima menuju masyarakat Kecamatan Teluknaga sehat, mandiri dan berwawasan lingkungan tahun 2020.”

2. Misi Puskesmas Teluknaga

  1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan standar pelayanan prima.

  2. Meningkatkan kualitas SDM puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan berjenjang dan berkelanjutan sesuai kompetensi masing-masing.

  3. Meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat, swasta dan lintas sektor dalam memajukan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Teluknaga melalui UKBM yang difasilitasi puskesmas.

  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya kesehatan preventif dan promotif melalui pencegahan dan deteksi dini penyakit dan penyehatan lingkungan.

  5. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita serta menurunkan kejadian gizi buruk di wilayah kecamatan Teluknaga melalui pemantapan dan peningkatan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) dan kualitas pelayanan KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak).

Struktur Organisasi Perusahaan

Puskesmas Teluknaga memiliki sebuah struktur organisasi yang bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja (job desk) dan pengelompokkannya serta koordinasi antara fungsi dan kegiatan dalam organisasi. Susunan organisasi Puskesmas Teluknaga tahun 2018, adalah sebagai berikut:

image.png

Gambar 3.1. Struktur organisasi Puskesmas Teluknaga

Uraian Tugas Pokok Dari Struktur Organisasi

  1. Kepala puskesmas : drg. Husna Melyanti

    Tugas :

    1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.

    2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.

    3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.

    4. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas.


  2. Kepala TU : Suparman, SKM

    Tugas :

    1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU

    2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU

    3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir.

  3. Petugas Gudang obat  : Yanita Sapti, AMF

    Tugas :

    1. Menerima obat & perbekalan kesehatan dari dinas kesehatan.

    2. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

    3. Mendistibusikan obat ke sub pelayanan kesehatan.

    4. Membuat permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke dinas kesehatan.

    5. Menyusun laporan.

  4. Petugas apotek  : Mustika Dewi & Lukman

    Tugas :

    1. Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan Apotek.

    2. Melaksanakan pelayanan dan pemberian obat di apotek.

    3. Membantu petugas gudang memonitor obat di apotek.

    4. Membina unit apotek dalam pelaksanaan Quality assurance.

  5. Koord. Laboratorium : Dedek Bayu P, A.Md.AK

    Tugas :

    1. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakan diagnosa (darah, urine, tinja, sputum dan lepra).

    2. Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun

    3. Memeriksa sediaan yang dikirim dari BLK (pemantauan mutu eksternal).

    4. Pencatatan dan pelaporan.


  6. koord. Kesling : Junaedi Jatmiko, SKM

    Tugas :

    1. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling

    2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesling

    3. Penyehatan air bersih

    4. Penyehatan pembuangan sampah

  7. Koord. BPU (Balai Pengobatan Umum) : dr. Denny Erfin

    Tugas :

  1. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama.

  2. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

  3. Penemuan dan pencatatan kasus.

  4. Menentukan kasus tertinggi di wilayah kerja (rekap kasus penyakit terbanyak).

  5. Pencatatan dan pelaporan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa sistem yang berjalan

Berikut urutan prosedur sistem yang berjalan pada apotek puskesmas Teluknaga sebagai berikut :
1. Obat yang masuk di dapat dari gudang puskesmas Teluknaga mekanisme kerjanya yaitu :
  1. petugas apotek mengecek obat yang habis dan membuat daftar obat yang habis.

  2. Memberikan kepada petugas gudang.

  3. Obat telah diberikan oleh petugas gudang akan di tulis dalam buku stok yang ada.

  4. Obat ditata dalam lemari obat.

2. Prosedur obat keluar apotek

Setelah obat ditata dalam lemari obat, pasien memberikan resep dokter ke petugas apotek, petugas apotek meracik obat sesuai resep, menulis obat dan jumlah yang dipakai dalam buku obat keluar dan memberikan pada pasien.


3. Prosedur pembuatan laporan apotek

Laporan harian dibuat dengan menjumlahkan obat-obat yang telah ditulis dalam buku obat keluar kemudian dipindahkan ke excel. Setiap bulannya laporan harian akan dijumlahkan kembali dan dijadikan laporan bulanan lalu diberikan kepada petugas gudang sebagai pertanggungjawaban obat yang keluar.


4. Prosedur obat masuk gudang

Petugas gudang memberikan laporan pemakaian obat puskesmas Teluknaga kepada kepala puskesmas dan gudang obat dinas kesehatan kabupaten tangerang. Setelah diterima maka gudang obat dinas kesehatan akan memberikan obat yang dibutuhkan berdasarkan laporan. Jika barang sudah sampai petugas gudang puskesmas akan menuliskan jumlah obat yang masuk di dalam kartu stok.


5. Prosedur obat keluar gudang
  1. Memberikan laporan pemakaian obat keluar diruangan masing-masing.

  2. Menyiapkan obat yang diminta.

  3. Mencatat dalam kartu stok.


6. Prosedur pembuat laporan gudang

Laporan pemakaian diambil dari kartu stok, pemakaian harian dijumlahkan kemudian di pindahkan ke excel.

Rancangan Prosedur

Analisa rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan pada unified modelling language (UML).


Usecase diagram

Usecase diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Usecase diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Gambar 3.2. Usecase diagram sistem pada apotek
Berdasakan Usecase diagram diatas terdapat keterangan, yaitu :
  1. Terdapat 3 actor yaitu : admin apotek (apoteker), admin gudang dan pasien.

    Terdapat 12 usecase :

  1. Membuat laporan yang tersisa : admin gudang mendata semua obat yang habis kemudian diberikan kepada admin gudang.

  2. Memberikan obat yang diminta oleh admin apotek : admin gudang menyiapkan obat yang diminta dan memberikannya kepada admin apotek.

  3. Menambah stok obat dibuku besar apotek : admin apotek menambahkan jumlah stok obat yang masuk kedalam buku besar.

  4. Menulis obat keluar di kartu stok gudang.

  5. Pasien memberikan resep obat ke loket apotek : admin apotek menerima resep.

  6. Membuat racikan obat : admin apotek menyiapkan obat yang diberikan dokter.

  7. Menulis obat yang dipakai dalam buku : admin apotek menulis obat yang keluar dalam buku.

  8. Memberikan obat kepada pasien

  9. Membuat laporan harian pengeluaran stok obat : admin apotek merekap seluruh obat yang keluar dan menuliskan dalam laporan harian apotek.

  10. Memberikan laporan pengeluaran obat bulanan ke gudang : admin apotek memberikan laporan bulanan kepada admin gudang setiap

  11. Membuat laporan obat yang terpakai digudang.

  12. Memberikan laporan kepada kepala puskesmas.

Activity Diagram


Gambar 3.3. Activity diagram antara pasien dan admin apotek
Keterangan gambar :
  1. 3 swimlane, yaitu pasien dan admin apotek dan admin gudang.

  2. 1 initial node, sebagai awal objek.

  3. 8 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu,

    memberikan resep obat yang di dapat dari dokter, menerima resep, meracik obat sesuai dengan resep obat, menulis obat yang keluar dibuku, memberikan obat pada pasien, menerima obat, merekap obat keluar dan membuat laporan harian, memberikan laporan kepada admin gudang setiap bulannya, menerima laporan.


Gambar 3.4. Activity diagram antara admin apotek dan admin gudang.


Keterangan gambar :
  1. 2 swimlane, yaitu admin gudang dan admin apotek.

  2. 1 initial node, sebagai awal objek.

  3. 8 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu,

    membuat list permintaan obat yang habis, memberikan data obat yang habis, menerima data obat yang habis, menyiapkan obat yang diminta, menulis obat yang keluar dari gudang di kartu stok, memberikan obat yang diminta oleh admin apotek, menerima obat, menuliskan jumlah stok obat yang masuk dalam buku.

Sequence Diagram


Gambar 3.5. sequence diagram bagian gudang
Keterangan gambar :
  1. 2 actor yaitu, admin gudang dan kepala puskesmas.

  2. 3 lifeline yaitu, kartu stok dan laporan.

  3. 7 message yaitu,

    mencatat data obat yang masuk, mencatat tanggal & stok obat masuk, menginput obat keluar yang diminta oleh ruangan, menjumlah obat yang keluar, memasukkan ke dalam ms. Excel hasil dari penjumlahan stok obat keluar, mencetak list laporan, menerima laporan.

Gambar 3.6. sequence diagram bagian apotek
Keterangan gambar :
  1. 3 actor yaitu, pasien, admin apotek dan admin gudang.

  2. 4 lifeline yaitu, buku masuk, rak obat, buku keluar dan laporan.

  3. 11 message yaitu,

    menginput data obat yang masuk dari gudang, menulis tanggal & stok obat yang masuk, menyusun obat, memberikan resep obat, mengambil obat yang minta sesuai resep, menuliskan jumlah obat yang terpakai, memberikan obat kepada pasien, merekap obat yang terpakai, menginput dalam list laporan menggunakan ms. Excel, mencetak laporan, memberikan kepada admin gudang tiap bulannya.

Analisa masukan, analisa proses, analisa pengeluaran

Analisa masukan
  1. Apotek

    1. Nama masukan  : Obat masuk apotek

    2. Fungsi : Untuk mengetahui data obat masuk dan jumlah obat yang terdapat di apotek.

    3. Sumber : admin apotek

    4. Tujuan : admin apotek

    5. Media : buku

    6. Frekuensi : setiap barang yang masuk

    7. Keterangan : berisi jumlah obat yang masuk berserta dengan tanggal dan nama obat.


    1. Nama masukan : Obat keluar apotek

    2. Fungsi : Sebagai dasar laporan obat keluar di apotek

    3. Sumber : admin apotek

    4. Tujuan : admin apotek

    5. Media : buku

    6. Frekuensi : setiap ada transaksi obat keluar sesuai dengan permindaan resep obat.

    7. Keterangan : berisi daftar obat keluar berserta dengan tanggal keluar, nama obat, dan jumlah keluar.


  2. Apotek

  1. Nama masukan  : Obat masuk gudang

  2. Fungsi : Untuk mengetahui data obat masuk dan jumlah obat yang terdapat di gudang.

  3. Sumber : admin gudang

  4. Tujuan : admin gudang

  5. Media : Kartu stok

  6. Frekuensi : setiap barang yang masuk

  7. Keterangan : berisi jumlah obat yang masuk berserta dengan tanggal dan nama obat.


  1. Nama masukan : Obat keluar gudang

  2. Fungsi : Sebagai dasar laporan obat keluar gudang

  3. Sumber : admin gudang

  4. Tujuan : admin gudang

  5. Media : Kartu stok

  6. Frekuensi : setiap ada transaksi obat keluar sesuai dengan dari setiap ruangan/poli puskesmas.

  7. Keterangan : berisi daftar obat keluar berserta dengan tanggal keluar, nama obat, dan jumlah keluar.


Analisa Proses
  1. Nama modul : data obat masuk apotek

  2. Masukan : obat masuk apotek

  3. Keluaran : laporan obat masuk

  4. Ringkasan proses : proses dari obat yang masuk ke apotek akan dibuatkan list obat masuk dalam buku obat masuk kemudian setiap bulannya akan di pindahkan dalam ms. Excel lalu di print.


  1. Nama modul : data obat keluar apotek

  2. Masukan : obat keluar apotek

  3. Keluaran : laporan obat keluar

  4. Ringkasan proses : proses obat keluar yang diminta sesuai dengan resep dokter akan dicatat dalam buku obat keluar kemudian dijumlah jika ada obat yang sama untuk memudahkan perhitungan stok kemudian setiap bulannya akan dipindahkan dalam ms. Excel lalu di print dan diberikan kepada admin gudang.


  1. Nama modul : data obat masuk gudang

  2. Masukan : obat masuk gudang

  3. Keluaran : laporan obat masuk

  4. Ringkasan proses : proses dari obat yang masuk ke gudang akan dibuatkan list obat gudang dalam buku obat masuk kemudian setiap bulannya akan di pindahkan dalam ms. Excel lalu di print.


  1. Nama modul : data obat keluar gudang

  2. Masukan : obat keluar gudang

  3. Keluaran : laporan obat keluar

  4. Ringkasan proses : proses obat keluar yang diminta sesuai dengan laporan obat yang habis dari ruangan akan dicatat dalam buku obat keluar kemudian dijumlah jika ada obat yang sama untuk memudahkan perhitungan stok kemudian setiap bulannya akan dipindahkan dalam ms. Excel lalu di print dan diberikan kepada kepala puskesmas.


Analisa Pengeluaran
  1. Nama keluaran : laporan obat masuk apotek

  2. Fungsi : menampilkan list obat masuk sesuai dengan tanggal masuk dan jumlah yang masuk.

  3. Media : kertas

  4. Rangkap : 1 lembar

  5. Distribusi : untuk arsip


  1. Nama keluaran : laporan obat keluar apotek

  2. Fungsi : menampilkan list obat keluar sesuai dengan tanggal masuk dan jumlah yang keluar.

  3. Media : kertas

  4. Distribusi : untuk arsip


  1. Nama keluaran : laporan obat keluar gudang

  2. Fungsi : menampilkan list obat keluar sesuai dengan tanggal masuk dan jumlah yang keluar.

  3. Distribusi : untuk arsip

  4. Media : kertas

  5. Rangkap : 1 lembar

  6. Distribusi : untuk arsip


  1. Nama keluaran : laporan obat keluar gudang

  2. Fungsi : menampilkan list obat keluar sesuai dengan tanggal masuk dan jumlah yang keluar.

  3. Media : kertas

  4. Rangkap : 1 lembar

  5. Distribusi : untuk arsip

Konfigurasi sistem yang berjalan

1. Spesifikasi hardware
  1. Processor : Pentium IV

  2. Monitor : LCD

  3. Mouse : 3D Optical

  4. Keyboard : PS2 /108 key

  5. Ram : 2 GB

  6. Harddisk : 80 GB

  7. Printer : ink jet

2. Spesifikasi software
  1. Windows xp

  2. Microsoft excel

3. Hak Akses

Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem stok obat apotek, yaitu :

  1. Pengurus apotek

    pengurus apotek bertugas untuk merapihkan, memberikan obat dan menulis dalam buku obat keluar maupun buku obat masuk.

  2. Admin apotek

    Admin apotek bertugas untuk memindahkan data yang ada di dalam buku obat masuk dan obat keluar ke ms. Excel yang kemudian akan dicetak dan diberikan kepada admin gudang.

Ada 1 actor yang dapat mengakses sistem stok obat gudang yaitu :

  1. Pengurus Gudang

    Admin gudang bertugas untuk merapihkan, memberikan obat, menulis dalam buku obat keluar maupun buku obat masuk dan memindahkan data yang ada di dalam buku obat masuk dan obat keluar ke ms. Excel yang kemudian akan dicetak dan diberikan kepada kepala puskesmas.

Analisa SWOT

1. Strength (kekuatan)
  1. Puskesmas Teluknaga berada di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh warga.

  2. Fasilitas kesehatan yang ada dipuskesmas Teluknaga cukup lengkap.

  3. Puskesmas Teluknaga memiliki Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar 24 jam.

  4. Beberapa warga sudah mempercayai puskesmas Teluknaga sebagai tempat untuk berobat dengan obat yang cukup bagus.

2. Weakness (kelemahan)
  1. Pengurus apotek yang berjumlah 3 orang dirasa kurang efektif dalam pelayanan kepada pasien.

  2. Belum adanya sistem informasi untuk obat keluar maupun obat masuk yang terkomputerisasi.

  3. Proses obat masuk dan obat keluar masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan.

  4. Petugas bagian pencatatan penerimaan obat dan pengeluaran obat seharusnya dilakukan oleh orang yang berbeda hl ini untuk pengendalian internal didalam masalah pencatatan di puskesmas sehungga tidak bisa disalah gunakan.

3. Opportunities (peluang)
  1. a. Pasien yang datang cukup banyak

  2. Dibuatkan sistem informasi stok obat yang terkomputerisasi agar lebih efisien dan menghindari kerangkapan data.

  3. Penambahan pengurus apotek agar pelayanan kepada pasien lebih cepat.

  1. Strategi SO (kekuatan-kesempatan)

    a. Dengan fasilitas kesehatan cukup lengkap dan pasien yang datang banyak. Sebaiknya fasilitas harus ditambah untuk meningkatkan pelanyanan dari segi waktu dan fasilitas dirawat dengan benar.

  2. Strategi WO (kelemahan-kesempatan)

    a. Perlu adanya penambahan pegawai/pengurus apotek baru.

    b. Membuatkan sistem informasi stok obat yang terkomputerisasi, agar lebih efektif dan efisien.

    c. Perlu penambahan pegawai gudang untuk mencatat penerimaan/pengeluaran obat.

4. Thread (ancaman)
  1. Klinik disekitar wilayah Teluknaga mulai menjamur. Dan memberikan pelayanan yang cepat dalam segi waktu.

  2. Banyak apotek di sekitar Teluknaga yang menjual obat tanpa harus membawa resep obat, sehingga pasien yang sakit lebih memilih langsung membeli obat daripada mengantri di puskesmas.

  3. Banyak obat yang tidak terpakai karena expired date.

  1. Strategi ST (kekuatan-ancaman)

    a. Memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak membeli obat tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu karena resiko yang akan terjadi sangat besar akibat salah minum obat.

    b. Memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak membeli obat tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu karena resiko yang akan terjadi sangat besar akibat salah minum obat.

  2. Strategi WT (kelemahan-ancaman)

    a. Dalam sistem informasi stok obat yang akan dibuat diharapkan terdapat warning dari sistem yang mengingatkan para pengurus agar terlebih dahulu mengeluarkan obat yang beberapa bulan lagi akan expired.

    b. Perlu adanya peningkatan pelayanan kerja agar lebih cepat dan mudah mulai dari pendaftaran sampai ke pengambilan obat.

User Requirement

1. Requirement Elicitation Tahap I
Elisitasi tahap 1 berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara (Rahardja Untung dkk, 2011)[31] .

Tabel 3.1. Elisitasi tahap I

2. Requirement Elicitation Tahap II
Elisitasi tahap II adalah hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, yang bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus adapada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Rahardja Untung dkk, 2011)[31] .

Tabel 3.2. Elisitasi tahap II

M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential
3. Requirement Elicitation Tahap 1II
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Lalu requirement yang tersisa akan di klasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3. Elisitasi tahap III

4. Requirement Elicitation Final
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tata laksana sistem yang diusulkan

Setelah melakukan penelitian dan observasi langsung mengenai sistem stok obat di Puskesmas Teluknaga. Selanjutnya akan dibuatkan mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem stok obat yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pencatatan obat masuk, pencatatan obat keluar, laporan obat keluar, laporan obat masuk dan laporan stok obat menjadi sistem informasi yang terkomputerisasi berbasis web sehingga dapat mempermudah petugas apotek dan gudang dalam proses pencatatan hingga laporan dan mempermudah proses pelayanan menjadi lebih efektif. Elisitasi final telah dibuat , langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memberi gambaran mulai dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa sistem informasi yang baru ini peneliti menggunakan bantuan program visual paradigm community edition 14.0 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, squence diagram, state machine dan class diagram.

prosedur sistem usulan

Urutan prosedur sistem yang diusulkan terdiri dari :
  1. Data Obat

    Petugas apotek berperan sebagai admin : membuka menu data obat, pilih tambah obat kemudian simpan. Data detail obat akan tersimpan secara otomatis dalam database.

  2. Data Obat Masuk

    Setelah data obat diinput, pilih data obat masuk, buka form tambah, isi kode obat/ nama obat, jumlah yang masuk dan tanggal expired date.

  3. Obat Keluar

    Di dalam menu obat keluar ini terdapat kolom input obat keluar, isi kode obat/nama obat, jumlah obat yang keluar, setelah jumlah diisi akan muncul secara otomatis jumlah obat tersedia, kemidian simpan.

  4. Laporan

    Dalam menu lporan dibagi atas 3 sub menu yaitu, laporan stok obat, laporan obat masuk, laporan obat keluar.

  5. Manajemen User

    Fungsi dari menu manajemen user ini untuk memanajemen aktifitas user.

  6. Ubah Password

    Berfungsi untuk merubah password user

Activity diagram yang diusulkan

Gambar 3.9. activity diagram sitem apotek yang diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 4 swimlane, yaitu petugas apotek, pasien, petugas gudang, kepala apotek.

  2. 1 initial node, sebagai awal objek.

  3. 17 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu, login, input data obat, input data obat masuk, memberikan resep obat kepada petugas apotek, menerima resep obat, menginput obat keluar, memberikan pada pasien, menerima obat, mencetak laporan, memberikan laporan kepada petugas gudang, menerima laporan, masuk kemenu manajemen user, ubah peraturan manajemen, peratuan berubah, ubah password, logout.

Gambar 3.10. activity diagram sistem gudang yang diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 3 swimlane, yaitu petugas gudang, petugas ruangan, kepala puskesmas.

  2. 1 initial node, sebagai awal objek.

  3. 15 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu, login, input data obat, input data obat masuk, memberikan lapotan obat yang tersedia diruangan, menerima laporan obat, menginput obat keluar, memberikan pada petugas ruangan, menerima obat, mencetak laporan, memberikan laporan kepada kepala puskesmas, menerima laporan, masuk ke menu manajemen user, ubah peraturan manajemen, peratuan berubah, ubah password, logout.

Gambar 3.11. activity diagram menu manajemen user dan ubah password

Keterangan gambar :

  1. 2 swimlane, yaitu admin dan user.

  2. 1 initial node, sebagai awal objek.

  3. 9 action

Squence diagram yang diusulkan

Gambar 3.12. sequence diagram diagram yang diusulkan

Keterangan gambar :

  1. Terdapat 2 actor yaitu petugas gudang dan petugas apotek

  2. Terdapat 11 lifeline

  3. Memiliki 51 message

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang digunakan pada aplikasi dan database yang membantu sebuah pemrograman dalam menampilkan data. Hasil dari analisa sistem yang berjalan terdapat beberapa rancangan sistem yang akan diusulkan. Dari rancangan tersebut, akan dibentuk rancangan basis data yang berfungsi untuk mempermudah dalam melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah bentuk rancangan basis data usulan yang dibuatkan dalam class diagram.

Gambar 3.13. class diagram yang yang diusulkan

Spesifikasi basis data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpanm primary key, panjang record, dan struktur. Berikut Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun :

Tabel 3.4. is_obat

Nama tabel : is_obat

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary key : Kode_obat

Primary Struktur : Kode_obat+nama_obat+satuan+stok+created_user +created_date+updated_user+updated_date

Panjang record : 94

Tabel 3.5. is_obat_keluar

Nama tabel : is_obat_keluar

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary key : id

Struktur :id+kode_transaksi+kode_obat+stok+jumlah_keluar+created_user+created_date+tanggal_keluar+penerima+updated_user+updated_date

Panjang record : 69


Tabel 3.6. is_obat_masuk

Nama tabel : is_obat_masuk

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary key : kode_transaksi

Struktur :kode_transaksi+tanggal_masuk+kode_obat+jumlah_masuk+created_user+created_date+updated_user+updated_date

Panjang record : 36


Tabel 3.7. Tabel is_user

Nama tabel : is_users

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary key : id_user

Struktur : id_user+Username+Nama_user+Password+Email+Telpon+foto+Hak_akses+Status+Create_at+Update_at

Panjang record : 216

Tabel 3.7. Tabel is_user

Nama tabel : transaksi

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary key :

Struktur : kode_transaksi

Panjang record : 15

Rancangan prototype

Tahap ini merupakan suatu rancangan sistem yang akan dibangu sebagai memenuhi keburuhan dari pada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem informasi stok obat pada Puskesmas Teluknaga :

  1. Prototype menu login

    Gambar. 3.14. Prototype menu login


    Keterangan gambar :

    Digunakan masuk ke sistem dengan cara input username dan password

  2. Prototype beranda

    Gambar 3.15. tampilan beranda

    Keterangan gambar :

    Halaman beranda terdiri dari beberapa sub menu yaitu, data obat, data obat masuk, obat keluar, data obat keluar, laporan, manajemen user dan ubah password.

  3. Prototype data obat

    Gambar 3.16. tampilan data obat

    Keterangan gambar :

    Berisi list data obat yang sudah tersimpan dalam database. Dalam menu ini user dapat mengedit, delete dan tambah data obat

  4. Prototype form tambah data obat

    Gambar 3.17. tampilan form tambah data obat

    Keterangan gambar : Tampilan ini berisi form yang harus di isi sesuai dengan data obat yang ingin dimasukan.

  5. Prototype data obat masuk

    Gambar 3.18. tampilan data obat masuk

    Keterangan gambar : Berisi detail daftar obat masuk yang sudah di input dan terdapat form tambah obat masuk.

  6. Prototype form obat masuk

    Gambar 3.19. tampilan form obat masuk


  7. Prototype obat keluar

    Gambar 3.20. tampilan menu obat keluar

  8. Prototype data obat keluar

    Gambar 3.21. tampilan menu data obat keluar

    Keterangan gambar : menu data obat keluar berisi list dari detail daftar obat keluar.

  9. Prototype Laporan stok obat

    Gambar 3.22. Tampilan menu laporan stok obat


  10. Prototype laporan obat masuk

    Gambar 3.23. tampilan menu laporan obat masuk

  11. Prototype laporan obat keluar

Gambar 3.24. tampilan menu laporan obat keluar

Konfigurasi sistem usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Core i3

  2. Monitor : LCD

  3. Mouse : 3D Optical

  4. Keyboard : Standard

  5. Ram : 2 GB

  6. Harddisk : 500 GB

  7. Printer : ink jet

Spesifikasi software

  1. Windows 8

  2. Xampp

  3. Notepad++

  4. Google chrome

  5. Visual paradigm

Hak akses

  1. Admin

  2. Kepala apotek

Black box testing

Tabel 3.9. blackbox testing

Implementasi

Schedule implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu 4 bulan. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan dan penerapannya. Kegiatan yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang diusulkan ini dibentuk dalam tabel Schedule implementasi sebagai berikut :

Tabel 3.10. tabel schedule implementasi

Implementasi Biaya

Tabel 3.11. estimasi biaya

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Mekanisme pelayanan obat di Puskemas Teluknaga saat ini berjalan kurang baik. Karena masih membutuhkan proses yang cukup panjang untuk pencatatan obat yang akan keluar dan masuk baik di bagian apotek maupun gudang.

  2. Pengurus apotek yang berjumlah 3 orang dirasa kurang efektif dalam pelayanan kepada pasien.

  3. Belum adanya sistem informasi untuk obat keluar maupun obat masuk yang terkomputerisasi.Proses obat masuk dan obat keluar masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan.

SARAN

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas Teluknaga untuk mempermudah dan membantu para staff antar lain :

  1. Dibuatkan suatu program sistem informasi stok obat. Mulai dari penyimpanan data, penginputan obat yang masuk, penginputan obat keluar, hingga laporan agar prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi tenaga maupun waktu.

  2. Dalam progam Sistem Informasi Stok Obat Pada Puskesmas Teluknaga yang penulis buat ini belum terdapat viewboard diharapkan jika ada pengembangan dikemudian hari bisa ditambahkan.

  3. Petugas bagian pencatatan penerimaan obat dan pengeluaran obat seharusnya dilakukan oleh orang yang berbeda hal ini untuk pengendalian internal didalam masalah pencatatan di puskesmas sehungga tidak bisa disalah gunakan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Winanti, Marliana B.,S.Si.,M.Si. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung.
  2. 2,0 2,1 Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  3. 3,0 3,1 Sutarbi Tata. 2014. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Andi:Yogyakarta.
  4. Romney, Marshall B., Dan Pual Jhon Steinbart. 2015. Accounting Information System, 13 Th Ed. England : Pearson Edocational Limited.
  5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 20162. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta: CV ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
  6. I Putu Agus Eka Pratama. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
  7. Widya Tamodia.2013. Judul “Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada Pt. Laris Manis Utama Cabang Manado”. Jurnal Emba Vol 1, No 3 (2013 :13).
  8. Hadri Mulya. 2010. Pendekatan Eknis Siklus Akuntansi. Mitra Wacana Media: Jakarta
  9. M. Muslihudin, Oktafianto. 2016 .Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan Uml. Andi : Yogyakara.
  10. Adi Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek Dengan Metode. Usdp. Andi: Yogyakarta
  11. Widodo, Prabowo.P ,Dkk. 2011. Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek Dengan Uml. Graha Ilmu :Yogyakarta.
  12. Priyo Sutopo Dkk. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari (2016:25)”
  13. Sidik, Betha. 2017. Pemrograman Web Dengan Php 7. Informatika :Bandung.
  14. Anhar. 2010. Php & Mysql Secara Otodidak. Jakarta: Pt Transmedia.
  15. Agus Santoso Dkk. .2014. “Pembuatan Aplikasi Mobile Broadcast Informasi Perkuliahan Berbasis Android”. Jurnal Infra Vol 2, No 1
  16. Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web Php – Mysql Dengan Dreamweaver. Yogyakarta : Gava Media.
  17. Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web Php – Mysql Dengan Dreamweaver. Yogyakarta : Gava Media.
  18. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis. Kasus. Integrated Marketing Communication. Jakarta : Pt. Gramediapustakautama.
  19. A.S Rosa Dan Salahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek). Modula: Bandung
  20. Utami, Feri Hari. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Deepublish
  21. Minarni , Susanti. 2014. “Sistem Informasi Inventory Obat Pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Padang”. Jurnal Momentum Vol.16 No.1. Februari 2014.
  22. Mareta Verdina Indrayanti, Dkk. 2013. “Sistem Informasi Pengelolaan Obat Pada Puskesmas Pringkuku Kabupaten Pacitan” Indonesian Jurnal On Computer Science Speed Fti Unsa.
  23. Saifudin Zuhri, Rara Sri Artati Rejeki.2013. “Sistem Inventory Obat Pada Puskesmas Sukorejo”. Dinamika Informatika – Vol.5 No. 1,Maret 2013.
  24. Cholis Mayestika. 2015. “Sistem Informasi Pengelolaan Obat Berbasis Web Di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau”. Dokumen Karya Ilmiah Tugas Akhir.
  25. Evanita, Dafiq Elok Noor Hannas. 2017. “Sistem Informasi Gudang Obat Pada Upt Puskesmas” . Nusantara Journal Of Computers And Its Applications Volume 2 No 2 Desember 2017.
  26. Ele Sylvester Dkk. 2017. “Design of an Integrated Computerized Pharmacy Inventory Monitoring System (ICPIMS): A Case of University of Calabar Teaching Hospital (UCTH)” . British Journal of Mathematics & Computer Science 15(5): 1-13, 2016, Article no.BJMCS.23954. ISSN: 2231-085 . SCIENCEDOMAIN international .
  27. Ayangbekun Oluwafemi J. 1 , Adele-Sanyaolu Ibrahim A. 2014. “Design and Development of an Online Assets Inventory Management System (AIMS)” . International Journal of scientific research and management (IJSRM) ||Volume||2||Issue||8||Pages||1187-1192||2014|| Website: www.ijsrm.in.
  28. Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza . 2016. “Equipment Inventory Management System (EIMS)” . International Journal of Humanities and Social Sciences p-ISSN: 1694-2620 e-ISSN: 1694-2639 Vol. 8, No. 2, pp. 76-83. http://aajhss.org/index.php/ijhss
  29. Rina Fitriana DKK. 2016. “Information system design of inventory control spare parts maintenance (valuation class 5000) (case study: plant kw).” . iMEC-APCOMS 2015 IOP. Publishing IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 114 (2016) 012076 doi:10.1088/1757-899X/114/1/012076.
  30. Vanessa Mae E. Valencia, Jude Israel Regojos, Jet Renz Ferrer and Froilan D. Mobo. 2018. “LAN-Based Vehicle Information System for Motor Vehicle Registration Office”. Oriental Journal of Computer Science an Technology. ISSN : 0974-6471 Online ISSN : 2320-8481
  31. 31,0 31,1 Elisitasi, Diakses pada tanggal 25 juni 2018 https://widuri.raharja.info/index.php/Elisitasi

Contributors

Amal awallya