TA1522389936

Dari widuri
Revisi per 14 Agustus 2018 09.21 oleh Dyna Halimah Tusyadyah (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI'''</P></div> <div style="font...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN KAS KECIL PADA

PT. BEKASI ASRI PEMULA TBK


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM : 1522389936
NAMA : DYNA HALIMAH TUSYADYAH


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Disusun Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :


Tangerang, September 2018

Direktur
         
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
         
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si)
         
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
         
NIP : 060003


 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Disusun Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Disetujui Oleh :


Tangerang, September 2018

Pembimbing I
         
Pembimbing II
           
           
           
           
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
         
(Abdul Hayat, M.T.I)
NIP : 05066
         
NIP : 07133


 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Dibuat Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


NIM
: 1522389936
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018
(Dyna Halimah Tusyadyah
NIM. 1522389936

ABSTRAKSI

Kas kecil merupakan uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan sehari-hari perusahaan yang jumlahnya relatif kecil. Walaupun jumlahnya terbatas, kas kecil sangat penting bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional yang keadaannya mendesak dan tidak ekonomis jika menggunakan cek. PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektorpasa konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, PT Bekasi Asri Pemula Tbk masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yaitu dengan mencatat setiap pengeluaran pada buku kas kemudian membuat laporan dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga kurang efektif dan efisien. Sistem yang berjalan saat ini sangat rentan untuk disalahgunakan karena kurangnya pengawasan dan pengontrolan terhadap bukti-bukti transaksi oleh atasan. Permasalahan tersebut memunculkan ide untuk membuat suatu aplikasi yang berdasarkan kebutuhan dari PT Bekasi Asri Pemula Tbk dan sesuai dengan metode kas kecil. Aplikasi ini sudah berbasis web yang digunakan untuk proses permintaan dana, pencatatan pengeluaran dan proses pengisian kembali dana kas dengan bahasa pemrograman PHP. Perancangan aplikasi menggunakan Laravel sebagai framework, MySQL sebagai database dan sublime text 3 sebagai teks editornya. Aplikasi ini mampu memberikan informasi yang akurat sehingga pengambilan keputusan lebih cepat, dapat memonitor pengeluaran kas dan mengefisienkan waktu pembuatan laporan kas kecil.

Kata Kunci: Kas Kecil, PT Bekasi Asri Pemula Tbk


ABSTRACT

Petty cash is the cash provided by the company to support daily activities of companies that are relatively small. Although the cash is limited, petty cash is very important for companies to finance operational activities that are urgent and uneconomical when using a check. PT Bekasi Asri Pemula Tbk is real estate developer company in the area of Bekasi and Pamulang with the middle and lower class consumer market sectors. In activities, PT Bekasi Asri Pemula Tbk still using semi-computerized system, that is to record every expenditure on the cash book then create a report with using Microsoft Excel so it is less effective and efficient. The current system is highly vulnerable to abuse due to lack of supervision and controlling evidence of transactions by superiors. The problem raises the idea to create an application based on the needs of PT Bekasi Asri Pemula Tbk and in accordance with the method of petty cash. This application is web-based that is used for the process of funding requests, recording expenditures and cash refilling process with PHP programming language. designing the application using Laravel as a framework, MySQL as a database and sublime text 3 as a text editor. This application is able to provide accurate information so that decision-making more quickly, can monitor cash expenditures and streamline the timing of making a petty cash report.

Keywords: Petty Cas,PT Bekasi Asri Pemula Tbk


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemua Tbk” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma 3 (D3) Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan di Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materiil dari semua pihak, maka laporan ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir AMIK Raharja Informatika
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis
  6. Ibu Liranthi Halim selaku Manajer Keuangan PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
  7. Kak Rosmiarti selaku Stakeholder PT Bekasi Asri Pemula Tbk. yang telah memberikan banyak masukan dan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan seperjuangan penulis, khususnya Annisa Amalia, Dewi Martiwi, Rivka Farizi, Siti Agisna dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat lebih dikembangkan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tangerang, Juli 2018
Dyna Halimah Tusyadyah
NIM. 1522389936

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini menuntut perkembangan di segala aspek kehidupan, salah satunya pada bidang ekonomi. Informasi menjadi salah satu tolak ukur dalam kemajuan suatu perekonomian suatu perusahaan atau Negara. Semakin akurat, relevan dan tepat waktu suatu informasi, maka semakin berkualitas informasi tersebut sehingga membantu pihak perusahaan atau manajemen dalam membuat keputusan.

Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu perusahaan membutuhkan cadangan uang tunai untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Kas kecil atau petty cash biasa digunakan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dalam menunjang kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Jumlahnya yang dibatasi memerlukan pengelolaan yang baik agar kegiatan operasional sehari-hari dapat terlaksana dengan baik pula, mengingat kas merupakan aset yang paling likuid dan mudah dicurangkan.

PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektor pasar konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, perusahaan tersebut kurang optimal memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Ini dibuktikan dengan pengelolaan kas kecil perusahaan yang masih semi komputerisasi. Pengelolaan kas kecil di perusahaan tersebut masih dilakukan secara manual dengan mencatat setiap pengeluaran dana kas pada buku kas kemudian menginput kembali untuk membuat laporan ke dalam Microsoft Excel. Cara ini menjadi tidak efektif dan kurang akurat karena setiap pemohon yang ingin meminta dana, bagian keuangan selaku pemegang kas kecil harus menghitung saldo yang tersisa pada kas kecil kemudian mengambil keputusan untuk merealisasikan permintaan dana tersebut. Selain itu, pada saat pengisian kembali dana kas kepada atasan, bagian keuangan memerlukan waktu lama dalam membuat laporan karena harus mencatat ulang setiap transaksi ke Microsoft Excel dan mengumpulkan bukti - bukti transaksi berupa kwitansi atau nota sebagai bukti pendukung laporan guna mengajukan dana kas.

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, maka dibutuhkan sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi untuk memudahkan bagian keuangan mendata setiap transaksi dan mengefisienkan waktu dalam membuat laporan kas kecil sehingga menghasilkan data yang akurat. Untuk itu penulis membahas laporan Tugas Akhir dengan mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi PT Bekasi Asri Pemula Tbk yaitu:

1. Bagaimana proses pengelolaan kas kecil yang berjalan saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?

2. Apa saja kendala atau permasalahan yang dihadapi saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?

3. Bagaimana merancang sistem informasi pengelolaan kas kecil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk?


Ruang lingkup penelitian

Agar pembahasan mencapai sasaran maka dibutuhkan ruang lingkup atau batasan masalah. Berdasarkan judul diatas, maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu memfokuskan pada permintaan dana, pengeluaran dana, pengisian kembali dana kas dan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pengelolaan kas kecil yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
2. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem pengelolaan kas kecil PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
3. Untuk merancang sistem informasi baru yang terkomputerisasi dan berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang terjadi apabila tujuan penelitian tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat membantu mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada pada proses pengelolaan kas kecil perusahaan yang berjalan.
2. Dapat memberikan solusi dari hasil identifikasi atas kendala yang dihadapi sehingga dapat mengembangkan sistem yang ada menjadi lebih baik lagi.
3. Dapat membantu bagian keuangan dan manajer keuangan memperoleh informasi yang cepat dan akurat sehingga memudahkan dalam mengelola kas kecil perusahaan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian ini, penulis melakukan tinjauan secara langsung ke PT Bekasi Asri Pemula Tbk yang beralamat di Jalan Arjuna No. 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan penelitian.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada bagian keuangan PT Bekasi Asri Pemula Tbk untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai topik permasalahan yang dibahas pada penelitian.
3. Metode Studi Pustaka
Merupakan usaha yang digunakan peneliti selain wawancara dan observasi untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti dengan browsing internet atau membaca buku referensi mengenai topik yang berhubungan dengan pengelolaan kas kecil.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa merupakan teknik pemecahan masalah dengan menjabarkan sistem menjadi beberapa bagian komponen dengan maksud mengidentifikasi kinerja komponen untuk mencapai tujuan. Metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem adalah metode analisa PIECES. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh pokok permasalahan dari sistem yang akan dirancang atau dikembangkan dengan melihat beberapa aspek seperti kinerja dari sistem, informasi yang dihasilkan, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Penulis menggunakan diagram UML seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram untuk menganalisa sistem yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula agar lebih mudah dalam menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek yang akan dirancang.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dengan tujuan perancangan hingga menghasilkan sebuah produk berupa sistem. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) dengan menjabarkannya kedalam diagram UML seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram, pembuatan database dan program dengan menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan stakeholder yang dijabarkan pada tabel elasitasi. Bahasa yang digunakan dalam program adalah PHP dan menggunakan Framework Laravel serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Prototype

Metode Prototype merupakan teknik pemecahan masalah dengan mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan - kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Prototype akan memberikan secara garis besar bagaimana sebuah sistem bekerja. Pada Metode prototype ini, pendekatan yang digunakan penulis adalah throw-away karena pada metode ini prototype dibuat dan dites sehingga cepat untuk memberikan sebuah feedback.

Metode Pengujian

Pada laporan Tugas Akhir ini, peneliti menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan teknik pengujian yang dilakukan dengan hanya mengamati hasi eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku atau literature review yang berhubungan dengan judul penelitian. Bab ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu teori umum, teori khusus dan literature review.
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Pada bab ini berisikan Gambaran Umum Perusahaan, Tata Laksana Sistem yang Berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif pemecahan masalah, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Konfigurasi Sistem Usulan, Blackbox Testing, Implementasi, Estimasi biaya.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan oleh penulis. Saran merupakan usulan sebagai tindak lanjut yang lebih baik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Mulyadi (2016:5)[2], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Menurut Azhar Susanto (2013:22)[3], “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.


2. Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra (2013:3)[4], “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan”. Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem sebagai berikut:
a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menun
jukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukkan dan keluaran yang dihasilkan.


3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem diklasifikasikan kedalam berdasarkan kriteria tertentu.

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem
Sumber: Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi (2013:30)
Adapun penjelasan lebih detail dan rinci dari tabel pengklasifikasian sistem diatas menurut Azhar Susanto (2013:30) sebagai berikut:
a. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

b. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa Tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia.

c. Sistem Berjalan dan Konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efisiensi, dan kecepatan.

d. Sistem Sederhana dan Komplek

Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.

e. Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

f. Sementara dan Selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya atau untuk periode waktu tertentu saja. sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sebaliknya jika selamanya yang artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

g. Ada secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

Akhirnya sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik. Ada secara phisik artinya disini dapat diraba. Perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto, menunjuk apa yang difoto seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik. Abstrak artinya disini tidak dapat diraba.

h. Sistem, Subsistem dan Supersistem

Berdasarkan tingkatannya/hierarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Sedangkan sistem yang sangat besar dan komplek adalah supersistem.

i. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakterisitik suatu sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, sebaliknya jika suatu sistem tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut tidak bisa beradaptasi.


4. Tujuan Sistem
Menurut Azhar Susanto (2013:23)[3], Tujuan sistem adalah:

“Target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.

5. Siklus Hidup Sistem
Menurut Sutabri dalam Rianti (2017:263)[5], “Siklus hidup sistem (System Life Cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsitem informasi berbasis komputer”. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Dalam pengembangan suatu sistem infromasi, ada beberapa fase/tahapan daur hidup sistem yaitu diantaranya:
a. Mengenali adanya kebutuhan

Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang paling dalam daur hidup pengembangan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis.

e. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Sehingga perlu dirancang sistem yang baru.


Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Deni Darmawan dan Kukun Nur Fauzi (2013:1)[6], “Data dalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Menurut Krismiaji (2015:14)[7], “Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.
Menurut Suprihadi (2013:310)[8], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa data merupakan fakta yang digunakan sebagai input atau masukan ke sebuah sistem untuk menghasilkan informasi.


2. Jenis Data
Menurut Kuncoro dalam Tamodia (2013:26)[9], Data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kuantitatif (berbentuk angka)

Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi di lapangan yang diperoleh dari teknik wawancara, kemudian akan diolah oleh penulis, seperti: wawancara dengan staf bagian gudang dan bagian penjualan.

b. Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti; struktur organisasi, laporan pembelian, persediaan dan laporan penjualan.


3. Sumber Data
Menurut Indriantoro dan Supomo dalam Tilaar (2015:937)[10], sumber data terdiri dari:
a. Data Primer (Primary Data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

b. Data Sekunder (Secondary Data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).


4. Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Mardi (2014:5)[11] berpendapat bahwa, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[12], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari data yang diolah dan diproses sehingga memiliki manfaat bagi penggunanya dalam mengambil sebuah keputusan.


5. Kualitas Informasi
Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18)[13] dijelaskan bahwa ada delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi diantaranya:
a. Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

b. Kelengkapan dan Keluasan

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-potong, apalagi tidak tersusun sistematis tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencakup arti yang sempit dari suatu permasalahan.

c. Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar bersal dari fakta bukan opini atau ilusi.

d. Terukur

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai faktanya.

e. Keakuratan

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap data. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

f. Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

g. Keluwesan

Informasi yang baik adalah informasi yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

h. Ketepatan Waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadikan informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan). Berdasarkan uraian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang bernilai harus memiliki relevansi, kelengkapan dan keluasan, kebenaran, terukur, keakuratan, kejelasan, keluwesan, dan ketepatan waktu.


6. Nilai Informasi
Menurut Hutahaean (2014:11-12)[14], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri atas:
a. Biaya Perangkat Keras

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

b. Biaya untuk Analisis

Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

c. Biaya untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

d. Biaya Perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

e. Biaya Operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


7. Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[14], fungsi utamanya yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Laudon dalam bukunya Azhar Susanto (2013:52)[3], “Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan”.

Menurut Yaser Hasan Al-Mamary dkk dalam International Journal of Research (IJR), Vol. 1 Issue 7 (2014:1280)[15], “Sistem Informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan control untuk mengkonversi data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung peramalan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengembalian keputusan dan kegiatan operasional dalam suatu organisasi”.

Menurut Krismiaji (2015:16)[7], “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan organisasi yang berisi kumpulan sub-sub sistem yang saling bekerja sama dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mengendalikan informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.


2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14)[14], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

a. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

b. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
1. Teknisi (human ware atau brain ware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Perangkat keras (hardware)
e. Blok basis data (data base block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[16], tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas dan multimedia.


4. Jenis-jenis Sistem Informasi
Menurut Krismiaji (2015:17)[7], sistem informasi berbasis komputer pertama yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, yaitu mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi dan membantu menjamin bahwa data organisasi diproses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunnya sistem informasi lain sebagai berikut:
a. Sistem Informasi Eksekutif (executive information system/EIS)

Merupakan sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis dan membuat berbagai keputusan. Sistem menerima data dari berbagai sumber, menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sangat interaktif, berorientasi grafik dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.

b. Sistem Pendukung Keputusan (decision support system/DSS)

Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yan tidak dapat diantisipasi sebelumnya.

c. Sistem Ahli (expert system/ES)

Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapata digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014:345)[1], “Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani”.
Menurut Rohmat Taufiq (2013:155)[12], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputesrisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logik dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem merupakan suatu proses untuk menguraikan, mengidentifikasi, mempelajari suatu sistem (manual atau terkomputerisasi) sehingga dapat memberikan keputusan untuk dilakukan perbaikan.


2. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117)[17], fungsi analisa sistem sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.


3. Tahap-tahap Analisa Sistem

Tahapan analisa sistem menurut Taufiq (2013:159)[12], untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisis dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil yang lain atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Jeffrey L. Whitten dalam Taufiq (2013:159)[12], ada lima langkah yang digunakan dalam analisis sistem antara lain:
1. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

3. Analisis Persyaratan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

4. Desain Logic

Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

5. Analisis Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisis keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisis solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Hendri dalam Arifin dkk (2015:67)[18], “Perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.
Menurut Afriyonza dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 No. 2 (2014:199)[19], “Perancangan sistem adalah suatu tahap yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan mengatur kompone-komponen dalam sistem tersebut sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan”.

Menurut Whitten dalam Gunawan (2017:25)[20], “Perancangan sistem adalah teknik pelengkap pemecahan masalah (pada analisis sistem) yang

menggabungkan kembali komponen-komponen sistem menjadi sistem yang utuh. Termasuk didalamnya, penambahan, penghapusan, dan pengubahan kepingan yang berhubungan ke dalam sistem yang asli”.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mengimplementasikan kebutuhan sistem dengan mengumpulkan beberapa elemen menjadi satu kesatuan sistem yang utuh.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Anggraeni dkk (2017:62)[21], Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.


3. Langkah-langkah Perancangan Sistem
Menurut McLeod dalam Al Fatta (2015:70)[22], perancangan sistem merupakan penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

a. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

b. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

c. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerja sama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.

d. Memilih konfigurasi terbaik.

e. Menyiapkan usulan implementasi.

f. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumen perancangan.

g. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Kas Kecil

1. Definisi Kas Kecil
Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:390)[23], “Dana kas kecil adalah untuk pembelian yang sifatnya kecil dan insidentil, perusahaan harus menyediakan uang tunai di brankas perusahaan”. Berikut contoh transaksi pembelian yang menggunakan dana kas kecil:
a. Pembelian teh, gula, kopi, dan makanan kecil.
b. Pembelian alat tulis yang sifatnya mendadak.
c. Pembayaran langganan koran dan majalah.
d. Pembayaran biaya perjalanan yang nilainya kecil.

Menurut Wongkar dkk (2017:320)[24], “Kas kecil atau biasa disebut petty cash merupakan sejumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dipegang atau dikelola oleh kasir kas kecil yang fungsinya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya relatif kecil dan cenderung rutin.”

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kas kecil merupakan uang yang disediakan perusahaan sebagai cadangan untuk keperluan sehari-hari yang sifatnya mendesak dan jumlahnya relatif kecil.


2. Metode Dana Kas Kecil

Menurut Latifah 2016:432)[25], dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu:

- Imprest Fund System (sistem dana tetap)

Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat, karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.

- Fluctuating fund system (sistem dana berubah)

Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat.


3. Pengendalian atas Dana Kas Kecil

Menurut Firdaus A (2013:172)[26], Pengendalian dalam kas kecil mutlak dibutuhkan dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Menunjuk seorang karyawan sebagai petugas yang mencatat dan mengelola dana kas kecil.
b. Pengeluaran-pengeluaran dilakukan dengan membuat voucher atau bukti pengeluaran kas kecil.
c. Mengisi kembali dana kas kecil dalam jumlah yang sama dengan pengeluarannya melalui prosedur yang berjalan.

d. Memeriksa bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebelum proses pencairan dana kas kecil.

Konsep Dasar Unified Modeling Language(UML)

1. Definisi Unified Modeling Language

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34)[27], “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133)[28], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”. Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu bahasa yang digunakan dalam merancang model sebuah sistem.


2. Diagram Unified Modeling Language
a. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:155)[28], “use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem”. Komponen pembentuk diagram use case adalah:

1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.

2. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.

b. Class Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:141)[28], “Class diagram mengambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron.

c. Activity Diagram

Menurut Rosa dan shalahuddin (2013:161)[28], Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukann oleh sistem.

d. Sequence Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:165)[28], Diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sequence diagram menunjukkan urutan event kejadian dalam suatu waktu. Komponen sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progres vertikal.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL
Menurut Kadir (2013:412)[29], “MySQL adalah nama sebuah database serve yang menangani akses database yang selalu dalam bentuk pernyataan SQL (Structured Query Language) yaitu suatu Bahasa yang digunakan untuk mengakses database relasional”.

Menurut Dipina Damodaran dkk, pada Jurnal Internasional (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387)[30], “MySQL adalah open-source relational database management sistem (RDBMS) yang didistribusikan, dikembangkan, dan didukung oleh Oracle Corporation. Sistem relasional seperti, menyimpan data MySQL dalam bentuk tabel dan menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) untuk mengakses data”.

Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP
Menurut Samudra pada e-Proceeding of Applied Science Vol. 1 No. 1 (2015:180)[31], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan intalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan mengintalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi”.
Menurut Nugroho (2013:1)[32], “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat yang berisi seperangkat paket program web untuk belajar pemrograman web tanpa harus menginstal Apache, PHP dan MySQL secara manual.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Ginting (2013:15)[33], “PHP (Personal Homepage, namun lebih popular sebagai Hypertext Preprocessor) merupakan Bahasa scripting yang bersifat server side, yang diartikan bahwa kode PHP akan dieksekusi oleh webserver dan hasil eksekusi tersebut akan dikirim dalam bentuk HTML ke browser client. HTML merupakan file umum yang dijalankan oleh browser. Dengan demikian, Client tidak dapat melihat kode PHP yang dibuat oleh developer website, tetapi hanya bisa melihat kode HTML yang merupakan hasil olahan dari Engine PHP. Agar webserver (Apache) dapat mengolah file PHP ini maka diperlukan aplikasi PHP yang kita sebut sebagai Engine PHP untuk ditanamkan bersama aplikasi webserver tersebut”.

Menurut Aryanto, dkk dalam Journal Speed Vol. 4 No. 4 (2012:57)[34], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya akan dikirim ke browser”.

Menurut Ripunjit Das dalam International Journal of Current Trends in Engineering & Research (IJCTER) Vol. 2 No. 6 (2016:42)[35], “PHP: Hypertext Preprocessor adalah Bahasa scripting yang kerap kali dihubungkan dengan pengembangan web meskipun pemakaian di area lain”.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan Bahasa pemrograman script server side yang menyatu dengan HTML digunakan untuk mengembangkan suatu web.


Konsep Dasar Analisa PIECES

1. Definisi Analisa PIECES

Menurut Nuryati dkk dalam Jurnal Manajemen Kesehatan Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2015:20)[36], Sebuah sistem perlu ditemukan permasalahan yang ada agar sistem dapat berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun beberapa aspek yang dapat dilihat dari analisa ini adalah sebagai berikut:

a. Performance (Kinerja)

Performance diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari:

- Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja (output) yang dilakukan pada beberapa periode waktu dalam memenuhi kebutuhan.

- Respond Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem informasi untuk melakukan proses kerja.

- Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.

- Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user interface yang digunakan dalam sistem informasi dinilai dalam kemudahan untuk dipahami.

- Kelengkapan, yaitu derajat dimana sistem informasi mempunyai fungsi yang penuh dalam mendukung pekerjaan.

- Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.

b. Information and Data (Informasi dan Data) yaitu menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari:

- Accurancy (Akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan/ketelitian yang tinggi.

- Relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

- Penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.

- Aksesibilitas informasi, dimana informasi dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.

c. Economic (ekonomi) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek ekonomi yang terdiri dari:

- Reusibilitas, yaitu tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali didalam apliksai yang lain.

- Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.

d. Control and security (control dan keamanan) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek keamanan dan control data yang terdiri dari:

- Integritas, yaitu tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.

- Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi.

e. Efficiency (efisiensi) yaitu untuk menilai sistem infomasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari:

- Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.

- Maintanabilitas, yaitu usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.

f. Service (pelayanan), yaitu untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Aspek service (pelayan) terdiri dari:

- Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan control

- Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan fungsi yang diminta

- Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.

Konsep Dasar Framework Laravel

1. Definisi Framework Laravel

Menurut Li et all (2017:4)[37], “Laravel adalah kerangka aplikasi web yang mudah diakses dan canggih yang menyediakan tool canggih yang dibutuhkan untuk skala besar, Aplikasi hebat”.

2. Kelebihan Laravel

Menurut Aminudin (2015:4)[38], Adapun kelebihan framework Laravel adalah sebagai berikut:

- Expressive

Laravel adalah framework PHP yang ekspresif, artinya ketika melihat suatu sintaks Laravel, seorang programmer diharapkan akan langsung tahu kegunaan dari sintaks tersebut meskipun belum pernah mempelajarinya apalagi menggunakannya.

- Simple

Salah satu yang membuat Laravel begitu simple adalah dengan adanya Eloquent ORM. Misalnya kita ingin mengambil semua data yang ada di dalam table users, maka yang diperlukan hanya membuat sebuah class model bernama user. Kemudian kita tinggal memasukkan semua data dari table users tersebut

- Accessible

Laravel dibuat dengan dokumnetasi yang selengkap mungkin. Code Developernya dari Laravel sendiri berkomitmen untuk selalu menyertakan dokumentasi yang lengkap setiap kali liris versi terbarunya.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam Faktor Exacta Vol. 7 No. 2 (2014:166)[39], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Sommerville dalam Prastomo pada Faktor Exacta[39], “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dan pengembangan sistem”.Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Elisitasi tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara

2. Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

3. Elisitasi tahap III, merupakan penyusunan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

4. Final Draft Elisitasi, merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar dalam mengembangkan sistem.


Konsep Dasar Blackbox Testing

1. Definisi Blackbox Testing

Menurut Harahap dkk dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 3 (2016:3)[40], “BlackBox Testing adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan. Metode pengujian perangkat yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output”.

Menurut Kumar dkk dalam Intenational Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 (2015:32)[41], “Black-Box Testing adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal dari komponen atau sistem. Dalam Black-Box Testing, tidak memerlukan penguji untuk mendapatkan pengetahuan pemrograman yang baik karena hanya membahas aspek fundamental dari sistem tanpa membahasa secara rinci”. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

a. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

b. Kesalahan antar muka (Interface errors).

c. Kesalahan pada sruktur data dan akses basis data.

d. Kesalahan inisiasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

b. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

d. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

e. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

f. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?

Saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain:

1. Equivalence Partitioning

2. Boundary Value Analysis/Limit Testing

3. Comparison Testing

4. Sample Testing

5. Robustness Testing

6. Behavior Testing

7. Requirement Testing

8. Performance Testing

9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)

10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing).


Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1)[42], “Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012:80)[43], Kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang berbeda yaitu:

a. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.

b. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.

c. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review merupakan uraian tentang teori dan temuan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dikaji yang digunakan sebagai bahan pendukung penelitian.


Literature Review

Dibawah ini merupakan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas pada laporan kuliah kerja praktek ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Hani Dewi Ariessanti dan Annisa Dwiyanti[44] yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Kas Kecil pada PT Jumbo Power International” dalam Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penggunaan dana kas kecil karena prosesnya masih berjalan secara semi terkomputerisasi. Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan metode SWOT dan menggunakan metode prototype. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pengolahan kas kecil yang dapat memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil yang terkoneksi antar bagian sehingga menghasilkan informasi yang akurat serta relevan sesuai yang terdapat di laporan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aslamiyah[45]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Kas Kecil Proyek pada PT Rajawali Megah Perkasa Berbasis Web”. Penelitian ini dilakukan agar proses data transaksi pengeluaran kas kecil tersistem sehingga lebih mudah dalam pembuatan laporan harian dan memonitoring setiap transaksi yang terjadi. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang hanya dapat diakses oleh internal user dan manager untuk memantau pengeluaran kas kecil.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dyna Setyorini dan Madziatul Churiyah[46]. Penelitian ini berjudul “Increasing Activeness and Learning Outcomes by Developing Borland Delphi 7.0 Application as Instructional Media” pada Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 Vol. 7 No. 14, 2016. Penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi Borland Delphi sebagai media pembelajaran dana kas kecil di SMK Negeri 1 Pasuruan, Jawa Timur. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa media pembelajaran dana kas kecil menggunakan aplikasi Borland Delphi menunjukan hasil yang sangat baik dimana menu penerimaan kas kecil, bukti pengeluaran kas kecil dan laporan kas kecil dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penggunaan aplikasi Borland Delphi cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Kas Kecil di SMK Negeri 1 Pasuruan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar setelah menggunakan aplikasi ini.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Amroni, Muhammad Hatta, Anis Tianah[47]. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Sistem Pencatatan Pengeluaran Dana Kas Kecil Metode Imprest Fund Sistem Berbasis Komputer di STMIK CIC Cirebon”. Jurnal DIGIT, ISSN: 2088-589X Vol. 5 No. 1 Mei 2015. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menangani aktifitas pencatatan pengeluaran dana kas kecil dengan metode imprest fund system secara terkomputerisasi. Penelitian ini juga menghasilkan aplikasi yang dapat memudahkan dan mempercepat dalam proses pencarian data transaksi pengeluaran dana kas kecil yang dibutuhkan pihak-pihak terkait.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sodikin[48] dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri”. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014). ISSN: 2302-3740 Vol. 8 Oktober 2014. Penelitian ini bertujuan untuk merekontruksi bagan alur dan mengevaluasi kinerja sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri, berdasarkan hasil rekontruksi dan evaluasi kinerjanya dirancang sistem informasi akuntansi yang baru. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi akuntansi yang efektif dan efisien dengan menggunakan software visual basic dan database Microsoft access.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Clark Kent Arcega[49], dkk dengan judul penelitian “Computerized vs. Non-computerized Accounting System of Small and Medium Enterprises in Lipa City, Philippines: A Comparative Analiysis” pada Asia Pacific Journal of Academic Research in Business Administration Vol. 1 No. 1. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan di perusahaan kecil dan menegah di kota Lipa, Filipina. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menyebarkan kuisioner ke 128 responden. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar usaha kecil dan menengah sudah banyak menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Menurut responden, dengan adanya sistem terkomputerisasi pekerjaan dapat terselesaikan dalam waktu yang cepat dan menghasilkan informasi yang akurat sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja mereka.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi, Arnie R Mariana, dan Siti Husnia[50]. Penelitian ini berjudul “Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus”. Jurnal SISFOTEK Global, ISSN: 2088-1762 Vol. 7 No. 1/Maret 2017. Penelitian ini dilakukan karena sistem yang berjalan masih terdapat kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sehingga menyulitkan dalam mendapatkan informasi secara cepat. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang berbasis web dan tersedia database sistem yang dapat mempermudah pengguna sistem dalam mengakses informasi.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Emmanuel Opoku Ware[51] yang berjudul “Computerised Accounting System an Effective Means of Keeping Accounting Records in Ghanaian Banks: A Case Studi of the Ga Rural Bank” dalam International Journal of Research in Business Studies and Management Vol. 2 Issue 11, ISSN 2394-5931. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi yang berjalan di sebuah bank yang terletak di pedesaan Ga. peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menghitung jumlah sample. selain itu, teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian, bank-bank yang berada di pedalaman Ga harus mengadopsi sistem akuntansi yang sudah terkomputerisasi seiring perkembangan tekonologi informasi yang semakin meluas ini. Dengan diterapkannya Sistem akuntansi yang terkomputerisasi atau lebih dikenal dengan Electronic Data Processing (EDP) di bank pedalaman Ga, dapat memberikan informasi yang lebih akurat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Maulana Putra Handoyo dan Ramos Somya[52] yang berjudul “Perancangan Aplikasi Petty Cash Berbasis Web menggunakan Codeigniter dan jQuery EasyUI (Studi Kasus PT Indomarco Prismatama)”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya. Sistem sebelumnya masih berbasis desktop dan memiliki beberapa kekurangan seperti susahnya instalasi di cabang dan mengharuskan adanya beberapa requirement khusus. Pengembangan sistem yang ada menggunakan framework Codeigniter dan jQuery EasyUI serta menggunakan metode protoyping. Hasil penelitian menunjukan bahwa perancangan aplikasi petty cash ini membantu dalam mempermudah proses pengelolaan sistem petty cash yang ada, karena berbasis web sehingga mengurangi kesulitan instalasi saat sistem masih menggunakan aplikasi yang berbasis desktop.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Hary Nela Tri Yudhi Astuti dan Resi Yudhaningsih[53] yang berjudul “Petty Cash Berbasis Kompetensi pada PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia unit kompetensi memproses dokumen dana kas kecil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Dalam mengelola kas kecilnya, PT Holcim Indonesia Tbk menggunakan metode dana tetap. Hal ini membuktikan bahwa rumusan standar kompetensi kerja Nasional Indonesia unit kompetensi memproses dokumen dana kas kecil telah sesuai dengan kebutuhan dunia industri yang dalam hal ini adalah PT Holcim Indonesia Tbk.

Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk dengan menggunakan metode analisa PIECES dan dilanjutkan pemrograman menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Framework Laravel dan database MySQL.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  2. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
  3. 3,0 3,1 3,2 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
  4. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Rianti, Eva, Mutiana Pratiwi. 2017. Analisa Pengelolaan Data Absensi, Lembur dan Tunjangan Karyawan pada Kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 ISSN:2301-4474. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
  6. Darmawan, Deni dan Kukun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  7. 7,0 7,1 7,2 Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
  8. Suprihadi, Rini Kartika, dan Lina. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. CCIT Jurnal Vol. 6 No. 3 ISSN:1978-8282. STMIK Raharja
  9. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Persediaan Barang Dagangan pada PT Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Vol. 1 No. 3 ISSN:2303-1174
  10. Tilaar, Hendro, Herman Karamoy, Winston Pontoh. 2015. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan membeli atau Memproduksi Sendiri Bahan Baku Daging Ayam Olahan pada UD. Adi Paslah Manado. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 1 ISSN:2303-1174
  11. Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  13. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  14. 14,0 14,1 14,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  15. Al-mamary, Yaser Hasan, Alina Shamsudin, Nor Aziati. 2014. The Role of Different Types of Information System in Business Organizations: A Review. International Journal of Research (IJR) Vol. 1 issue 7 ISSN:2348-6848
  16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  17. Ruli, Dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 7 No. 1, September 2013
  18. Arifin, Ahmad, Fenina Adline Twince Tobing, Apriliani. 2015. Aplikasi Akumulasi Biaya Pabrikasi dengan Metode Proses Studi Kasus PT Vitra Graha Interia. Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 ISSN:2088-1762
  19. Afriyonza, Hendrawan, Agus Nugroho. 2014. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Jasa Foto Pernikahan Berbasis Web pada Euphoria Photo Studio. Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 No. 2 Juni 2014 ISSN: 1907-6738
  20. Gunawan. 2017. Implementasi Metode Topsis dalam Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penetuan Karyawan Berprestasi. SEMNASTEKNOMEDIA Vol. 5 No. 1 ISSN:2302-3805. STMIK AMIKOM Yogyakarta
  21. Anggraeni, Ivonila, Agung Wahana, Iwan Sidharta. 2017. Aplikasi Perhitungan Pajak Impor (Studi Kasus di Istana Grosir Group). Jurnal Computech & Bisnis Vol. 11 No. 1 ISSN:2442-4943
  22. Al Fatta, Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademik SMART Berbasis Cloud Computing pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 ISSN:1979-925X
  23. Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. Komputer Akuntansi. Yogyakarta: Media Kom
  24. Wongkar, Mega Eliza, Grace B. Nangoi, Steven J. Tangkuman. 2017. Evaluasi Penerapan Dana Kas Kecil pada PT Putra Karangetang. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern Vol. 12 No. 2
  25. Latifah, Nurul, Heru Widodo. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran untuk Pengendalian Intern Kas pada PD. BPR Bank Jombang. Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4 No. 1 ISSN: 2407-8166
  26. A. Dunia, Firdaus. 2013. Pengantar Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: FE UI
  27. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 A.S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
  29. Kadir.2013. Buku Pintar Programmer Pemula PHP. Yogyakarta: Mediakom
  30. Damodaran, dipina B, Shirin Salim, Surekha Marium Vargese. 2016.Performance Evaluation Of MySQL and Mongodb Databases. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 April 2016. DOI : 10.5121/ijci.2016.5241 387
  31. Samudra, Zaldy. 2015. Aplikasi Delivery Makanan Berbasis Web di Area Telkom University. e-Proceeding of Applied Science. Vol. 1 No. 1 April 2015. ISSN: 2442:5826
  32. Nugroho, Bunafit.2013. Dasar Pemrograman Web PHP - MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media
  33. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla pada Mutiara Fashion. Universitas Widyatama
  34. Aryanto, Arip, Tri Irianto Tjendrowasono. 2013. Pembangunan Sistem Penjualan Online pada Toko Indah Jaya Furniture Surakarta. Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 4 No. 4 ISSN: 1979-9330
  35. Nuryati, Nurzara Anggar Widayanti. 2015. Evaluasi Implementasi Sistem Electrobic Health Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis Pieces. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: 2337-585X Vol. 3 No.1
  36. Li, Y F, P J Lin, H F Zhou, Z C Chen, L J Wu, S Y Cheng, and F P Su. 2017. On-line Monitoring System of PV Array Based on Internet of Things Technology. IOP Conf. Series:Earth and Environmental Science 93. DOI:10.1088/1755-13155/93/1/012078
  37. Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: Lokomedia
  38. 39,0 39,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta Vol. 7 No. 2. ISSN:1979-276x
  39. Harahap, Siti Fajarwati, Anggi Srimurdianti Sukamto, Novi Safriadi. 2016. Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis SMS Gateway pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal Sistem dan Teknilogi Informasi Vol. 4 No. 3
  40. Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, R. K. Dwivedi. 2015. A Comparative Study Of Blackbox Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 ISSN:2321-7782
  41. Deviachrista. 2013. Dasar Literature Review. Jakarta: Deviachrista
  42. Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
  43. Azizah, Nur, Hani Dewi Ariessanti, Annisa Dwiyanti. 2015. Aplikasi Sistem Pengolahan Data Kas Kecil pada PT. Jumbo Power Internasional. Konferensi Nasional Sistem & Informatika. STMIK Raharja
  44. Aslamiyah. 2014. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Kas Kecil Proyek pada PT. Rajawali Megah Perkasa Berbasis Web. Universitas Mercu Buana
  45. Setyorini, Dyna, dan Madziatul Churiyah. 2016. Increasing Activeness and Learning Outcomes by Developing Borland Delphi 7.0 Application as Instructional Media. Journal of Education and Practice Vol. 7 No. 14 ISSN:2222-1735
  46. Amroni, Muhammad Hatta dan Anis Tianah. 2015. Pengembangan Sistem Pencatatan Pengeluaran Dana Kas Kecil Metode Imprest Fund SystemBerbasis Komputer di STMIK CIC Cirebon. Jurnal DIGIT Vol. 5 N0. 1-Mei 2015 ISSN: 2088-589X STMIK CIC Cirebon
  47. Sodikin, Muhammad. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014). Universitas Gunadarma. Depok: 14-15 Oktober 2014
  48. Arcega, Clark Kent, Emerenciana Datinguinoo, Jessica Guerra, Claudette Guno, Hanna Jean Mayuga, Evangeline Villamena, Jiexel L. Manongsong. 2015. Computerized vs. Non-computerized Accounting System of Small and Medium Enterprises in Lipa City, Philipines: A Comporative Analysis. Asia Pacific Journal of Academic Research in Business Administration Vol. 1 No. 1
  49. Dedi, Arnie R. Mariana dan Siti Husnia. 2017. Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 7 No. 1-Maret 2017 ISSN: 2088-1762 STMIK Global
  50. Ware, Emmanuel Opoku. 2015. Computerised Accounting System an Effective Means of Keeping Accounting Records in Ghanaian Banks: a Case Studi of The Ga Rural Bank. International Journal of Research in Business Studies and Management Vol. 2 Issue 11 ISSN 2394-5931
  51. Handoyo, Tri Maulana Putra dan Ramos Somya. 2016. Perancangan Aplikasi Petty Cash Berbasis Web menggunakan Codeigniter dan jQuery EasyUI (Studi Kasus PT Indomarco Prismatama). Universitas Kristen Satya Wacana
  52. Astuti, Hary Nela Tri Yudhi, Resi Yudhaningsih. 2013. Petty Cash Berbasis Kompetensi pada PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap. Akun-T Vol. 2 No. 1 ISSN: 2303-2146. Semarang: Politeknik Negeri Semarang

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Tugas Akhir (TA)

A.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi

A.3 Kartu Bimbingan

A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5 Form Validasi Tugas Akhir (TA)

A.6 Kwitasi Pembayaran Tugas Akhir (TA)

A.7 Daftar Nilai

A.8 Formulir Seminar Proposal

A.9 Sertifikat Toefl

A.10 Sertifikat Prospek

A.11 Sertifikat IT Internasional

A.12 Sertifikat IT Nasional

A.13 Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1 Form Wawancara