TA1522389936: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Final Draft Elisitasi) |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
+ | <div style="-khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;"> | ||
+ | |||
+ | |||
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI'''</P></div> | <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI'''</P></div> | ||
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PENGELOLAAN KAS KECIL PADA '''</P></div> | <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PENGELOLAAN KAS KECIL PADA '''</P></div> |
Revisi per 15 Agustus 2018 04.13
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN KAS KECIL PADA
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NIM : 1522389936 |
|
NAMA : DYNA HALIMAH TUSYADYAH |
JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI
KONSENTRASI KEUANGAN
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada
PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
Disusun Oleh :
NIM |
: 1522389936
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Diploma 3
|
Jurusan |
: Komputerisasi Akuntansi
|
Konsentrasi |
: Keuangan
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, September 2018
Direktur |
Kepala Jurusan
| |||||
AMIK RAHARJA |
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
| |||||
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si) |
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
| |||||
NIP : 000603 |
NIP : 060003
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada
PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
Disusun Oleh :
NIM |
: 1522389936
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi Keuangan
Disetujui Oleh :
Tangerang, September 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| |||||
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom) |
(Abdul Hayat, M.T.I)
| |||||
NIP : 05066 |
NIP : 07133
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada
PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1522389936
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi Keuangan
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
September 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada
PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
NIM |
: 1522389936
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Diploma 3
|
Jurusan |
: Komputerisasi Akuntansi
|
Konsentrasi |
: Keuangan
|
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Juli 2018 | |
(Dyna Halimah Tusyadyah | |
NIM. 1522389936 |
ABSTRAKSI
Kas kecil merupakan uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan sehari-hari perusahaan yang jumlahnya relatif kecil. Walaupun jumlahnya terbatas, kas kecil sangat penting bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional yang keadaannya mendesak dan tidak ekonomis jika menggunakan cek. PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektorpasa konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, PT Bekasi Asri Pemula Tbk masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yaitu dengan mencatat setiap pengeluaran pada buku kas kemudian membuat laporan dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga kurang efektif dan efisien. Sistem yang berjalan saat ini sangat rentan untuk disalahgunakan karena kurangnya pengawasan dan pengontrolan terhadap bukti-bukti transaksi oleh atasan. Permasalahan tersebut memunculkan ide untuk membuat suatu aplikasi yang berdasarkan kebutuhan dari PT Bekasi Asri Pemula Tbk dan sesuai dengan metode kas kecil. Aplikasi ini sudah berbasis web yang digunakan untuk proses permintaan dana, pencatatan pengeluaran dan proses pengisian kembali dana kas dengan bahasa pemrograman PHP. Perancangan aplikasi menggunakan Laravel sebagai framework, MySQL sebagai database dan sublime text 3 sebagai teks editornya. Aplikasi ini mampu memberikan informasi yang akurat sehingga pengambilan keputusan lebih cepat, dapat memonitor pengeluaran kas dan mengefisienkan waktu pembuatan laporan kas kecil.
Kata Kunci: Kas Kecil, PT Bekasi Asri Pemula Tbk
ABSTRACT
Petty cash is the cash provided by the company to support daily activities of companies that are relatively small. Although the cash is limited, petty cash is very important for companies to finance operational activities that are urgent and uneconomical when using a check. PT Bekasi Asri Pemula Tbk is real estate developer company in the area of Bekasi and Pamulang with the middle and lower class consumer market sectors. In activities, PT Bekasi Asri Pemula Tbk still using semi-computerized system, that is to record every expenditure on the cash book then create a report with using Microsoft Excel so it is less effective and efficient. The current system is highly vulnerable to abuse due to lack of supervision and controlling evidence of transactions by superiors. The problem raises the idea to create an application based on the needs of PT Bekasi Asri Pemula Tbk and in accordance with the method of petty cash. This application is web-based that is used for the process of funding requests, recording expenditures and cash refilling process with PHP programming language. designing the application using Laravel as a framework, MySQL as a database and sublime text 3 as a text editor. This application is able to provide accurate information so that decision-making more quickly, can monitor cash expenditures and streamline the timing of making a petty cash report.
Keywords: Petty Cas,PT Bekasi Asri Pemula Tbk
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemua Tbk” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma 3 (D3) Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan di Perguruan Tinggi Raharja.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materiil dari semua pihak, maka laporan ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
- Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
- Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir AMIK Raharja Informatika
- Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
- Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis
- Ibu Liranthi Halim selaku Manajer Keuangan PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
- Kak Rosmiarti selaku Stakeholder PT Bekasi Asri Pemula Tbk. yang telah memberikan banyak masukan dan data-data yang penulis butuhkan.
- Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
- Rekan seperjuangan penulis, khususnya Annisa Amalia, Dewi Martiwi, Rivka Farizi, Siti Agisna dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat lebih dikembangkan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tangerang, Juli 2018 | |
Dyna Halimah Tusyadyah | |
NIM. 1522389936 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Kas Kecil
- 2.2.2 Konsep Dasar Unified Modeling Language(UML)
- 2.2.3 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.4 Konsep Dasar XAMPP
- 2.2.5 Konsep Dasar PHP
- 2.2.6 Konsep Dasar Analisa PIECES
- 2.2.7 Konsep Dasar Framework Laravel
- 2.2.8 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.9 Konsep Dasar Blackbox Testing
- 2.2.10 Konsep Dasar Literature Review
- 2.3 Literature Review
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Umum Perusahaan
- 3.2 Tata Laksana Sistem yang Berjalan
- 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
- 3.5 Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.6 User Requirement
- 3.7 Rancangan Sistem yang Diusulkan
- 3.8 Rancangan Basis Data
- 3.9 Rancangan Prototype
- 3.10 Rancangan Program
- 3.11 Konfigurasi Sistem yang Diusulkan
- 3.12 Black box testing
- 3.13 Implementasi
- 4 BAB IV
- 5 DAFTAR PUSTAKA
- 6 DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini menuntut perkembangan di segala aspek kehidupan, salah satunya pada bidang ekonomi. Informasi menjadi salah satu tolak ukur dalam kemajuan suatu perekonomian suatu perusahaan atau Negara. Semakin akurat, relevan dan tepat waktu suatu informasi, maka semakin berkualitas informasi tersebut sehingga membantu pihak perusahaan atau manajemen dalam membuat keputusan.
Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu perusahaan membutuhkan cadangan uang tunai untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Kas kecil atau petty cash biasa digunakan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dalam menunjang kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Jumlahnya yang dibatasi memerlukan pengelolaan yang baik agar kegiatan operasional sehari-hari dapat terlaksana dengan baik pula, mengingat kas merupakan aset yang paling likuid dan mudah dicurangkan.
PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektor pasar konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, perusahaan tersebut kurang optimal memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Ini dibuktikan dengan pengelolaan kas kecil perusahaan yang masih semi komputerisasi. Pengelolaan kas kecil di perusahaan tersebut masih dilakukan secara manual dengan mencatat setiap pengeluaran dana kas pada buku kas kemudian menginput kembali untuk membuat laporan ke dalam Microsoft Excel. Cara ini menjadi tidak efektif dan kurang akurat karena setiap pemohon yang ingin meminta dana, bagian keuangan selaku pemegang kas kecil harus menghitung saldo yang tersisa pada kas kecil kemudian mengambil keputusan untuk merealisasikan permintaan dana tersebut. Selain itu, pada saat pengisian kembali dana kas kepada atasan, bagian keuangan memerlukan waktu lama dalam membuat laporan karena harus mencatat ulang setiap transaksi ke Microsoft Excel dan mengumpulkan bukti - bukti transaksi berupa kwitansi atau nota sebagai bukti pendukung laporan guna mengajukan dana kas.
Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, maka dibutuhkan sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi untuk memudahkan bagian keuangan mendata setiap transaksi dan mengefisienkan waktu dalam membuat laporan kas kecil sehingga menghasilkan data yang akurat. Untuk itu penulis membahas laporan Tugas Akhir dengan mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi PT Bekasi Asri Pemula Tbk yaitu:
1. Bagaimana proses pengelolaan kas kecil yang berjalan saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?
2. Apa saja kendala atau permasalahan yang dihadapi saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?
3. Bagaimana merancang sistem informasi pengelolaan kas kecil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk?
Ruang lingkup penelitian
Agar pembahasan mencapai sasaran maka dibutuhkan ruang lingkup atau batasan masalah. Berdasarkan judul diatas, maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu memfokuskan pada permintaan dana, pengeluaran dana, pengisian kembali dana kas dan pembuatan laporan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisa Sistem
Metode Perancangan Sistem
Metode Prototype
Metode Pengujian
Sistematika Penulisan
Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukkan dan keluaran yang dihasilkan.
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem diklasifikasikan kedalam berdasarkan kriteria tertentu.
Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa Tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia.
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efisiensi, dan kecepatan.
Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.
Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya atau untuk periode waktu tertentu saja. sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sebaliknya jika selamanya yang artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.
Akhirnya sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik. Ada secara phisik artinya disini dapat diraba. Perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto, menunjuk apa yang difoto seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik. Abstrak artinya disini tidak dapat diraba.
Berdasarkan tingkatannya/hierarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Sedangkan sistem yang sangat besar dan komplek adalah supersistem.
Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakterisitik suatu sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, sebaliknya jika suatu sistem tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut tidak bisa beradaptasi.
“Target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.
Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang paling dalam daur hidup pengembangan sistem.
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis.
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Sehingga perlu dirancang sistem yang baru.
Konsep Dasar Data dan Informasi
Menurut Deni Darmawan dan Kukun Nur Fauzi (2013:1)[6], “Data dalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.
Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa data merupakan fakta yang digunakan sebagai input atau masukan ke sebuah sistem untuk menghasilkan informasi.
Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi di lapangan yang diperoleh dari teknik wawancara, kemudian akan diolah oleh penulis, seperti: wawancara dengan staf bagian gudang dan bagian penjualan.
Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti; struktur organisasi, laporan pembelian, persediaan dan laporan penjualan.
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).
Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Mardi (2014:5)[11] berpendapat bahwa, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[12], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari data yang diolah dan diproses sehingga memiliki manfaat bagi penggunanya dalam mengambil sebuah keputusan.
Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-potong, apalagi tidak tersusun sistematis tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencakup arti yang sempit dari suatu permasalahan.
Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar bersal dari fakta bukan opini atau ilusi.
Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai faktanya.
Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap data. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
Informasi yang baik adalah informasi yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadikan informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan). Berdasarkan uraian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang bernilai harus memiliki relevansi, kelengkapan dan keluasan, kebenaran, terukur, keakuratan, kejelasan, keluwesan, dan ketepatan waktu.
Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.
Menurut Hutahaean (2014:9)[14], fungsi utamanya yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Yaser Hasan Al-Mamary dkk dalam International Journal of Research (IJR), Vol. 1 Issue 7 (2014:1280)[15], “Sistem Informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan control untuk mengkonversi data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung peramalan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengembalian keputusan dan kegiatan operasional dalam suatu organisasi”.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan organisasi yang berisi kumpulan sub-sub sistem yang saling bekerja sama dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mengendalikan informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Hutahaean (2014:13-14)[14], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Menurut Tata Sutabri (2012:47)[16], tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas dan multimedia.
Merupakan sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis dan membuat berbagai keputusan. Sistem menerima data dari berbagai sumber, menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sangat interaktif, berorientasi grafik dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.
Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yan tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapata digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem merupakan suatu proses untuk menguraikan, mengidentifikasi, mempelajari suatu sistem (manual atau terkomputerisasi) sehingga dapat memberikan keputusan untuk dilakukan perbaikan.
Menurut Haerudin, Ruli Supriati dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117)[17], fungsi analisa sistem sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.
b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
c. Memilih alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
Tahapan analisa sistem menurut Taufiq (2013:159)[12], untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisis dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil yang lain atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.
Menurut Jeffrey L. Whitten dalam Taufiq (2013:159)[12], ada lima langkah yang digunakan dalam analisis sistem antara lain:Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.
Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisis keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisis solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Menurut Whitten dalam Gunawan (2017:25)[20], “Perancangan sistem adalah teknik pelengkap pemecahan masalah (pada analisis sistem) yang
menggabungkan kembali komponen-komponen sistem menjadi sistem yang utuh. Termasuk didalamnya, penambahan, penghapusan, dan pengubahan kepingan yang berhubungan ke dalam sistem yang asli”.Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mengimplementasikan kebutuhan sistem dengan mengumpulkan beberapa elemen menjadi satu kesatuan sistem yang utuh.
Menurut Anggraeni dkk (2017:62)[21], Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
a. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
b. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
c. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerja sama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
d. Memilih konfigurasi terbaik.
e. Menyiapkan usulan implementasi.
f. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumen perancangan.
g. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.
Teori Khusus
Konsep Dasar Kas Kecil
Menurut Wongkar dkk (2017:320)[24], “Kas kecil atau biasa disebut petty cash merupakan sejumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dipegang atau dikelola oleh kasir kas kecil yang fungsinya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya relatif kecil dan cenderung rutin.”
Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kas kecil merupakan uang yang disediakan perusahaan sebagai cadangan untuk keperluan sehari-hari yang sifatnya mendesak dan jumlahnya relatif kecil.
Menurut Latifah 2016:432)[25], dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu:
- Imprest Fund System (sistem dana tetap)
Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat, karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
- Fluctuating fund system (sistem dana berubah)
Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat.
Menurut Firdaus A (2013:172)[26], Pengendalian dalam kas kecil mutlak dibutuhkan dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
d. Memeriksa bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebelum proses pencairan dana kas kecil.
Konsep Dasar Unified Modeling Language(UML)
Menurut Yuni Sugiarti (2013:34)[27], “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133)[28], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”. Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu bahasa yang digunakan dalam merancang model sebuah sistem.
1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
2. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.
3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:141)[28], “Class diagram mengambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron.
Menurut Rosa dan shalahuddin (2013:161)[28], Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukann oleh sistem.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:165)[28], Diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sequence diagram menunjukkan urutan event kejadian dalam suatu waktu. Komponen sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progres vertikal.
Konsep Dasar MySQL
Menurut Dipina Damodaran dkk, pada Jurnal Internasional (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387)[30], “MySQL adalah open-source relational database management sistem (RDBMS) yang didistribusikan, dikembangkan, dan didukung oleh Oracle Corporation. Sistem relasional seperti, menyimpan data MySQL dalam bentuk tabel dan menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) untuk mengakses data”.
Konsep Dasar XAMPP
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat yang berisi seperangkat paket program web untuk belajar pemrograman web tanpa harus menginstal Apache, PHP dan MySQL secara manual.
Konsep Dasar PHP
Menurut Ginting (2013:15)[33], “PHP (Personal Homepage, namun lebih popular sebagai Hypertext Preprocessor) merupakan Bahasa scripting yang bersifat server side, yang diartikan bahwa kode PHP akan dieksekusi oleh webserver dan hasil eksekusi tersebut akan dikirim dalam bentuk HTML ke browser client. HTML merupakan file umum yang dijalankan oleh browser. Dengan demikian, Client tidak dapat melihat kode PHP yang dibuat oleh developer website, tetapi hanya bisa melihat kode HTML yang merupakan hasil olahan dari Engine PHP. Agar webserver (Apache) dapat mengolah file PHP ini maka diperlukan aplikasi PHP yang kita sebut sebagai Engine PHP untuk ditanamkan bersama aplikasi webserver tersebut”.
Menurut Aryanto, dkk dalam Journal Speed Vol. 4 No. 4 (2012:57)[34], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya akan dikirim ke browser”.
Menurut Ripunjit Das dalam International Journal of Current Trends in Engineering & Research (IJCTER) Vol. 2 No. 6 (2016:42)[35], “PHP: Hypertext Preprocessor adalah Bahasa scripting yang kerap kali dihubungkan dengan pengembangan web meskipun pemakaian di area lain”.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan Bahasa pemrograman script server side yang menyatu dengan HTML digunakan untuk mengembangkan suatu web.
Konsep Dasar Analisa PIECES
Menurut Nuryati dkk dalam Jurnal Manajemen Kesehatan Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2015:20)[36], Sebuah sistem perlu ditemukan permasalahan yang ada agar sistem dapat berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun beberapa aspek yang dapat dilihat dari analisa ini adalah sebagai berikut:
a. Performance (Kinerja)
Performance diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari:
- Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja (output) yang dilakukan pada beberapa periode waktu dalam memenuhi kebutuhan.
- Respond Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem informasi untuk melakukan proses kerja.
- Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
- Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user interface yang digunakan dalam sistem informasi dinilai dalam kemudahan untuk dipahami.
- Kelengkapan, yaitu derajat dimana sistem informasi mempunyai fungsi yang penuh dalam mendukung pekerjaan.
- Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.
b. Information and Data (Informasi dan Data) yaitu menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari:
- Accurancy (Akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan/ketelitian yang tinggi.
- Relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
- Penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
- Aksesibilitas informasi, dimana informasi dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.
c. Economic (ekonomi) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek ekonomi yang terdiri dari:
- Reusibilitas, yaitu tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali didalam apliksai yang lain.
- Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
d. Control and security (control dan keamanan) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek keamanan dan control data yang terdiri dari:
- Integritas, yaitu tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.
- Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi.
e. Efficiency (efisiensi) yaitu untuk menilai sistem infomasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari:
- Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.
- Maintanabilitas, yaitu usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.
f. Service (pelayanan), yaitu untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Aspek service (pelayan) terdiri dari:
- Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan control
- Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan fungsi yang diminta
- Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.
Konsep Dasar Framework Laravel
Menurut Li et all (2017:4)[37], “Laravel adalah kerangka aplikasi web yang mudah diakses dan canggih yang menyediakan tool canggih yang dibutuhkan untuk skala besar, Aplikasi hebat”.
Menurut Aminudin (2015:4)[38], Adapun kelebihan framework Laravel adalah sebagai berikut:
- Expressive
Laravel adalah framework PHP yang ekspresif, artinya ketika melihat suatu sintaks Laravel, seorang programmer diharapkan akan langsung tahu kegunaan dari sintaks tersebut meskipun belum pernah mempelajarinya apalagi menggunakannya.
- Simple
Salah satu yang membuat Laravel begitu simple adalah dengan adanya Eloquent ORM. Misalnya kita ingin mengambil semua data yang ada di dalam table users, maka yang diperlukan hanya membuat sebuah class model bernama user. Kemudian kita tinggal memasukkan semua data dari table users tersebut
- Accessible
Laravel dibuat dengan dokumnetasi yang selengkap mungkin. Code Developernya dari Laravel sendiri berkomitmen untuk selalu menyertakan dokumentasi yang lengkap setiap kali liris versi terbarunya.
Konsep Dasar Elisitasi
Menurut Prastomo dalam Faktor Exacta Vol. 7 No. 2 (2014:166)