TA1522389936: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Final Draft Elisitasi)
Baris 1: Baris 1:
 +
<div style="-khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;">
 +
 +
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI'''</P></div>
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI'''</P></div>
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PENGELOLAAN KAS KECIL PADA '''</P></div>
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 1">'''PENGELOLAAN KAS KECIL PADA '''</P></div>

Revisi per 15 Agustus 2018 04.13


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN KAS KECIL PADA

PT. BEKASI ASRI PEMULA TBK


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM : 1522389936
NAMA : DYNA HALIMAH TUSYADYAH


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Disusun Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :


Tangerang, September 2018

Direktur
         
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
         
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si)
         
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
         
NIP : 060003


 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Disusun Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Disetujui Oleh :


Tangerang, September 2018

Pembimbing I
         
Pembimbing II
           
           
           
           
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
         
(Abdul Hayat, M.T.I)
NIP : 05066
         
NIP : 07133


 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Dibuat Oleh :


NIM
: 1522389936
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


NIM
: 1522389936
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018
(Dyna Halimah Tusyadyah
NIM. 1522389936

ABSTRAKSI

Kas kecil merupakan uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan sehari-hari perusahaan yang jumlahnya relatif kecil. Walaupun jumlahnya terbatas, kas kecil sangat penting bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional yang keadaannya mendesak dan tidak ekonomis jika menggunakan cek. PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektorpasa konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, PT Bekasi Asri Pemula Tbk masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yaitu dengan mencatat setiap pengeluaran pada buku kas kemudian membuat laporan dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga kurang efektif dan efisien. Sistem yang berjalan saat ini sangat rentan untuk disalahgunakan karena kurangnya pengawasan dan pengontrolan terhadap bukti-bukti transaksi oleh atasan. Permasalahan tersebut memunculkan ide untuk membuat suatu aplikasi yang berdasarkan kebutuhan dari PT Bekasi Asri Pemula Tbk dan sesuai dengan metode kas kecil. Aplikasi ini sudah berbasis web yang digunakan untuk proses permintaan dana, pencatatan pengeluaran dan proses pengisian kembali dana kas dengan bahasa pemrograman PHP. Perancangan aplikasi menggunakan Laravel sebagai framework, MySQL sebagai database dan sublime text 3 sebagai teks editornya. Aplikasi ini mampu memberikan informasi yang akurat sehingga pengambilan keputusan lebih cepat, dapat memonitor pengeluaran kas dan mengefisienkan waktu pembuatan laporan kas kecil.

Kata Kunci: Kas Kecil, PT Bekasi Asri Pemula Tbk


ABSTRACT

Petty cash is the cash provided by the company to support daily activities of companies that are relatively small. Although the cash is limited, petty cash is very important for companies to finance operational activities that are urgent and uneconomical when using a check. PT Bekasi Asri Pemula Tbk is real estate developer company in the area of Bekasi and Pamulang with the middle and lower class consumer market sectors. In activities, PT Bekasi Asri Pemula Tbk still using semi-computerized system, that is to record every expenditure on the cash book then create a report with using Microsoft Excel so it is less effective and efficient. The current system is highly vulnerable to abuse due to lack of supervision and controlling evidence of transactions by superiors. The problem raises the idea to create an application based on the needs of PT Bekasi Asri Pemula Tbk and in accordance with the method of petty cash. This application is web-based that is used for the process of funding requests, recording expenditures and cash refilling process with PHP programming language. designing the application using Laravel as a framework, MySQL as a database and sublime text 3 as a text editor. This application is able to provide accurate information so that decision-making more quickly, can monitor cash expenditures and streamline the timing of making a petty cash report.

Keywords: Petty Cas,PT Bekasi Asri Pemula Tbk


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemua Tbk” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma 3 (D3) Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan di Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materiil dari semua pihak, maka laporan ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir AMIK Raharja Informatika
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis
  6. Ibu Liranthi Halim selaku Manajer Keuangan PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
  7. Kak Rosmiarti selaku Stakeholder PT Bekasi Asri Pemula Tbk. yang telah memberikan banyak masukan dan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan seperjuangan penulis, khususnya Annisa Amalia, Dewi Martiwi, Rivka Farizi, Siti Agisna dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat lebih dikembangkan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tangerang, Juli 2018
Dyna Halimah Tusyadyah
NIM. 1522389936

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini menuntut perkembangan di segala aspek kehidupan, salah satunya pada bidang ekonomi. Informasi menjadi salah satu tolak ukur dalam kemajuan suatu perekonomian suatu perusahaan atau Negara. Semakin akurat, relevan dan tepat waktu suatu informasi, maka semakin berkualitas informasi tersebut sehingga membantu pihak perusahaan atau manajemen dalam membuat keputusan.

Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu perusahaan membutuhkan cadangan uang tunai untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Kas kecil atau petty cash biasa digunakan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dalam menunjang kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Jumlahnya yang dibatasi memerlukan pengelolaan yang baik agar kegiatan operasional sehari-hari dapat terlaksana dengan baik pula, mengingat kas merupakan aset yang paling likuid dan mudah dicurangkan.

PT Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan sektor pasar konsumen golongan menengah dan bawah. Dalam kegiatannya, perusahaan tersebut kurang optimal memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Ini dibuktikan dengan pengelolaan kas kecil perusahaan yang masih semi komputerisasi. Pengelolaan kas kecil di perusahaan tersebut masih dilakukan secara manual dengan mencatat setiap pengeluaran dana kas pada buku kas kemudian menginput kembali untuk membuat laporan ke dalam Microsoft Excel. Cara ini menjadi tidak efektif dan kurang akurat karena setiap pemohon yang ingin meminta dana, bagian keuangan selaku pemegang kas kecil harus menghitung saldo yang tersisa pada kas kecil kemudian mengambil keputusan untuk merealisasikan permintaan dana tersebut. Selain itu, pada saat pengisian kembali dana kas kepada atasan, bagian keuangan memerlukan waktu lama dalam membuat laporan karena harus mencatat ulang setiap transaksi ke Microsoft Excel dan mengumpulkan bukti - bukti transaksi berupa kwitansi atau nota sebagai bukti pendukung laporan guna mengajukan dana kas.

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, maka dibutuhkan sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi untuk memudahkan bagian keuangan mendata setiap transaksi dan mengefisienkan waktu dalam membuat laporan kas kecil sehingga menghasilkan data yang akurat. Untuk itu penulis membahas laporan Tugas Akhir dengan mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi PT Bekasi Asri Pemula Tbk yaitu:

1. Bagaimana proses pengelolaan kas kecil yang berjalan saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?

2. Apa saja kendala atau permasalahan yang dihadapi saat ini pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk?

3. Bagaimana merancang sistem informasi pengelolaan kas kecil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk?


Ruang lingkup penelitian

Agar pembahasan mencapai sasaran maka dibutuhkan ruang lingkup atau batasan masalah. Berdasarkan judul diatas, maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu memfokuskan pada permintaan dana, pengeluaran dana, pengisian kembali dana kas dan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pengelolaan kas kecil yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
2. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem pengelolaan kas kecil PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
3. Untuk merancang sistem informasi baru yang terkomputerisasi dan berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang terjadi apabila tujuan penelitian tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat membantu mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada pada proses pengelolaan kas kecil perusahaan yang berjalan.
2. Dapat memberikan solusi dari hasil identifikasi atas kendala yang dihadapi sehingga dapat mengembangkan sistem yang ada menjadi lebih baik lagi.
3. Dapat membantu bagian keuangan dan manajer keuangan memperoleh informasi yang cepat dan akurat sehingga memudahkan dalam mengelola kas kecil perusahaan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian ini, penulis melakukan tinjauan secara langsung ke PT Bekasi Asri Pemula Tbk yang beralamat di Jalan Arjuna No. 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan penelitian.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada bagian keuangan PT Bekasi Asri Pemula Tbk untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai topik permasalahan yang dibahas pada penelitian.
3. Metode Studi Pustaka
Merupakan usaha yang digunakan peneliti selain wawancara dan observasi untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti dengan browsing internet atau membaca buku referensi mengenai topik yang berhubungan dengan pengelolaan kas kecil.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa merupakan teknik pemecahan masalah dengan menjabarkan sistem menjadi beberapa bagian komponen dengan maksud mengidentifikasi kinerja komponen untuk mencapai tujuan. Metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem adalah metode analisa PIECES. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh pokok permasalahan dari sistem yang akan dirancang atau dikembangkan dengan melihat beberapa aspek seperti kinerja dari sistem, informasi yang dihasilkan, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Penulis menggunakan diagram UML seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram untuk menganalisa sistem yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula agar lebih mudah dalam menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek yang akan dirancang.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dengan tujuan perancangan hingga menghasilkan sebuah produk berupa sistem. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) dengan menjabarkannya kedalam diagram UML seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram, pembuatan database dan program dengan menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan stakeholder yang dijabarkan pada tabel elasitasi. Bahasa yang digunakan dalam program adalah PHP dan menggunakan Framework Laravel serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Prototype

Metode Prototype merupakan teknik pemecahan masalah dengan mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan - kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Prototype akan memberikan secara garis besar bagaimana sebuah sistem bekerja. Pada Metode prototype ini, pendekatan yang digunakan penulis adalah throw-away karena pada metode ini prototype dibuat dan dites sehingga cepat untuk memberikan sebuah feedback.

Metode Pengujian

Pada laporan Tugas Akhir ini, peneliti menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan teknik pengujian yang dilakukan dengan hanya mengamati hasi eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku atau literature review yang berhubungan dengan judul penelitian. Bab ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu teori umum, teori khusus dan literature review.
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Pada bab ini berisikan Gambaran Umum Perusahaan, Tata Laksana Sistem yang Berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif pemecahan masalah, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Konfigurasi Sistem Usulan, Blackbox Testing, Implementasi, Estimasi biaya.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan oleh penulis. Saran merupakan usulan sebagai tindak lanjut yang lebih baik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Mulyadi (2016:5)[2], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Menurut Azhar Susanto (2013:22)[3], “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.


2. Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra (2013:3)[4], “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan”. Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem sebagai berikut:
a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menun
jukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukkan dan keluaran yang dihasilkan.


3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem diklasifikasikan kedalam berdasarkan kriteria tertentu.

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem
Sumber: Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi (2013:30)
Adapun penjelasan lebih detail dan rinci dari tabel pengklasifikasian sistem diatas menurut Azhar Susanto (2013:30) sebagai berikut:
a. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

b. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa Tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia.

c. Sistem Berjalan dan Konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efisiensi, dan kecepatan.

d. Sistem Sederhana dan Komplek

Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.

e. Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

f. Sementara dan Selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya atau untuk periode waktu tertentu saja. sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sebaliknya jika selamanya yang artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

g. Ada secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

Akhirnya sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik. Ada secara phisik artinya disini dapat diraba. Perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto, menunjuk apa yang difoto seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik. Abstrak artinya disini tidak dapat diraba.

h. Sistem, Subsistem dan Supersistem

Berdasarkan tingkatannya/hierarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Sedangkan sistem yang sangat besar dan komplek adalah supersistem.

i. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakterisitik suatu sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, sebaliknya jika suatu sistem tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut tidak bisa beradaptasi.


4. Tujuan Sistem
Menurut Azhar Susanto (2013:23)[3], Tujuan sistem adalah:

“Target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.

5. Siklus Hidup Sistem
Menurut Sutabri dalam Rianti (2017:263)[5], “Siklus hidup sistem (System Life Cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsitem informasi berbasis komputer”. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Dalam pengembangan suatu sistem infromasi, ada beberapa fase/tahapan daur hidup sistem yaitu diantaranya:
a. Mengenali adanya kebutuhan

Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang paling dalam daur hidup pengembangan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis.

e. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Sehingga perlu dirancang sistem yang baru.


Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Deni Darmawan dan Kukun Nur Fauzi (2013:1)[6], “Data dalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Menurut Krismiaji (2015:14)[7], “Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.
Menurut Suprihadi (2013:310)[8], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa data merupakan fakta yang digunakan sebagai input atau masukan ke sebuah sistem untuk menghasilkan informasi.


2. Jenis Data
Menurut Kuncoro dalam Tamodia (2013:26)[9], Data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kuantitatif (berbentuk angka)

Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi di lapangan yang diperoleh dari teknik wawancara, kemudian akan diolah oleh penulis, seperti: wawancara dengan staf bagian gudang dan bagian penjualan.

b. Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti; struktur organisasi, laporan pembelian, persediaan dan laporan penjualan.


3. Sumber Data
Menurut Indriantoro dan Supomo dalam Tilaar (2015:937)[10], sumber data terdiri dari:
a. Data Primer (Primary Data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

b. Data Sekunder (Secondary Data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).


4. Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Mardi (2014:5)[11] berpendapat bahwa, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[12], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari data yang diolah dan diproses sehingga memiliki manfaat bagi penggunanya dalam mengambil sebuah keputusan.


5. Kualitas Informasi
Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18)[13] dijelaskan bahwa ada delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi diantaranya:
a. Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

b. Kelengkapan dan Keluasan

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-potong, apalagi tidak tersusun sistematis tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencakup arti yang sempit dari suatu permasalahan.

c. Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar bersal dari fakta bukan opini atau ilusi.

d. Terukur

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai faktanya.

e. Keakuratan

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap data. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

f. Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

g. Keluwesan

Informasi yang baik adalah informasi yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

h. Ketepatan Waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadikan informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan). Berdasarkan uraian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang bernilai harus memiliki relevansi, kelengkapan dan keluasan, kebenaran, terukur, keakuratan, kejelasan, keluwesan, dan ketepatan waktu.


6. Nilai Informasi
Menurut Hutahaean (2014:11-12)[14], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri atas:
a. Biaya Perangkat Keras

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

b. Biaya untuk Analisis

Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

c. Biaya untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

d. Biaya Perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

e. Biaya Operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


7. Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[14], fungsi utamanya yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Laudon dalam bukunya Azhar Susanto (2013:52)[3], “Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan”.

Menurut Yaser Hasan Al-Mamary dkk dalam International Journal of Research (IJR), Vol. 1 Issue 7 (2014:1280)[15], “Sistem Informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan control untuk mengkonversi data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung peramalan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengembalian keputusan dan kegiatan operasional dalam suatu organisasi”.

Menurut Krismiaji (2015:16)[7], “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan organisasi yang berisi kumpulan sub-sub sistem yang saling bekerja sama dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mengendalikan informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.


2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14)[14], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

a. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

b. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
1. Teknisi (human ware atau brain ware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Perangkat keras (hardware)
e. Blok basis data (data base block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[16], tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas dan multimedia.


4. Jenis-jenis Sistem Informasi
Menurut Krismiaji (2015:17)[7], sistem informasi berbasis komputer pertama yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, yaitu mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi dan membantu menjamin bahwa data organisasi diproses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunnya sistem informasi lain sebagai berikut:
a. Sistem Informasi Eksekutif (executive information system/EIS)

Merupakan sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis dan membuat berbagai keputusan. Sistem menerima data dari berbagai sumber, menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sangat interaktif, berorientasi grafik dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.

b. Sistem Pendukung Keputusan (decision support system/DSS)

Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yan tidak dapat diantisipasi sebelumnya.

c. Sistem Ahli (expert system/ES)

Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapata digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014:345)[1], “Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani”.
Menurut Rohmat Taufiq (2013:155)[12], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputesrisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logik dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem merupakan suatu proses untuk menguraikan, mengidentifikasi, mempelajari suatu sistem (manual atau terkomputerisasi) sehingga dapat memberikan keputusan untuk dilakukan perbaikan.


2. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117)[17], fungsi analisa sistem sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.


3. Tahap-tahap Analisa Sistem

Tahapan analisa sistem menurut Taufiq (2013:159)[12], untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisis dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil yang lain atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Jeffrey L. Whitten dalam Taufiq (2013:159)[12], ada lima langkah yang digunakan dalam analisis sistem antara lain:
1. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

3. Analisis Persyaratan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

4. Desain Logic

Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

5. Analisis Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisis keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisis solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Hendri dalam Arifin dkk (2015:67)[18], “Perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.
Menurut Afriyonza dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 No. 2 (2014:199)[19], “Perancangan sistem adalah suatu tahap yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan mengatur kompone-komponen dalam sistem tersebut sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan”.

Menurut Whitten dalam Gunawan (2017:25)[20], “Perancangan sistem adalah teknik pelengkap pemecahan masalah (pada analisis sistem) yang

menggabungkan kembali komponen-komponen sistem menjadi sistem yang utuh. Termasuk didalamnya, penambahan, penghapusan, dan pengubahan kepingan yang berhubungan ke dalam sistem yang asli”.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mengimplementasikan kebutuhan sistem dengan mengumpulkan beberapa elemen menjadi satu kesatuan sistem yang utuh.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Anggraeni dkk (2017:62)[21], Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.


3. Langkah-langkah Perancangan Sistem
Menurut McLeod dalam Al Fatta (2015:70)[22], perancangan sistem merupakan penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

a. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

b. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

c. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerja sama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.

d. Memilih konfigurasi terbaik.

e. Menyiapkan usulan implementasi.

f. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumen perancangan.

g. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Kas Kecil

1. Definisi Kas Kecil
Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:390)[23], “Dana kas kecil adalah untuk pembelian yang sifatnya kecil dan insidentil, perusahaan harus menyediakan uang tunai di brankas perusahaan”. Berikut contoh transaksi pembelian yang menggunakan dana kas kecil:
a. Pembelian teh, gula, kopi, dan makanan kecil.
b. Pembelian alat tulis yang sifatnya mendadak.
c. Pembayaran langganan koran dan majalah.
d. Pembayaran biaya perjalanan yang nilainya kecil.

Menurut Wongkar dkk (2017:320)[24], “Kas kecil atau biasa disebut petty cash merupakan sejumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dipegang atau dikelola oleh kasir kas kecil yang fungsinya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya relatif kecil dan cenderung rutin.”

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kas kecil merupakan uang yang disediakan perusahaan sebagai cadangan untuk keperluan sehari-hari yang sifatnya mendesak dan jumlahnya relatif kecil.


2. Metode Dana Kas Kecil

Menurut Latifah 2016:432)[25], dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu:

- Imprest Fund System (sistem dana tetap)

Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat, karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.

- Fluctuating fund system (sistem dana berubah)

Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat.


3. Pengendalian atas Dana Kas Kecil

Menurut Firdaus A (2013:172)[26], Pengendalian dalam kas kecil mutlak dibutuhkan dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Menunjuk seorang karyawan sebagai petugas yang mencatat dan mengelola dana kas kecil.
b. Pengeluaran-pengeluaran dilakukan dengan membuat voucher atau bukti pengeluaran kas kecil.
c. Mengisi kembali dana kas kecil dalam jumlah yang sama dengan pengeluarannya melalui prosedur yang berjalan.

d. Memeriksa bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebelum proses pencairan dana kas kecil.

Konsep Dasar Unified Modeling Language(UML)

1. Definisi Unified Modeling Language

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34)[27], “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133)[28], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”. Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu bahasa yang digunakan dalam merancang model sebuah sistem.


2. Diagram Unified Modeling Language
a. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:155)[28], “use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem”. Komponen pembentuk diagram use case adalah:

1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.

2. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.

b. Class Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:141)[28], “Class diagram mengambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron.

c. Activity Diagram

Menurut Rosa dan shalahuddin (2013:161)[28], Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukann oleh sistem.

d. Sequence Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:165)[28], Diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sequence diagram menunjukkan urutan event kejadian dalam suatu waktu. Komponen sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progres vertikal.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL
Menurut Kadir (2013:412)[29], “MySQL adalah nama sebuah database serve yang menangani akses database yang selalu dalam bentuk pernyataan SQL (Structured Query Language) yaitu suatu Bahasa yang digunakan untuk mengakses database relasional”.

Menurut Dipina Damodaran dkk, pada Jurnal Internasional (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387)[30], “MySQL adalah open-source relational database management sistem (RDBMS) yang didistribusikan, dikembangkan, dan didukung oleh Oracle Corporation. Sistem relasional seperti, menyimpan data MySQL dalam bentuk tabel dan menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) untuk mengakses data”.

Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP
Menurut Samudra pada e-Proceeding of Applied Science Vol. 1 No. 1 (2015:180)[31], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan intalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan mengintalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi”.
Menurut Nugroho (2013:1)[32], “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat yang berisi seperangkat paket program web untuk belajar pemrograman web tanpa harus menginstal Apache, PHP dan MySQL secara manual.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Ginting (2013:15)[33], “PHP (Personal Homepage, namun lebih popular sebagai Hypertext Preprocessor) merupakan Bahasa scripting yang bersifat server side, yang diartikan bahwa kode PHP akan dieksekusi oleh webserver dan hasil eksekusi tersebut akan dikirim dalam bentuk HTML ke browser client. HTML merupakan file umum yang dijalankan oleh browser. Dengan demikian, Client tidak dapat melihat kode PHP yang dibuat oleh developer website, tetapi hanya bisa melihat kode HTML yang merupakan hasil olahan dari Engine PHP. Agar webserver (Apache) dapat mengolah file PHP ini maka diperlukan aplikasi PHP yang kita sebut sebagai Engine PHP untuk ditanamkan bersama aplikasi webserver tersebut”.

Menurut Aryanto, dkk dalam Journal Speed Vol. 4 No. 4 (2012:57)[34], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya akan dikirim ke browser”.

Menurut Ripunjit Das dalam International Journal of Current Trends in Engineering & Research (IJCTER) Vol. 2 No. 6 (2016:42)[35], “PHP: Hypertext Preprocessor adalah Bahasa scripting yang kerap kali dihubungkan dengan pengembangan web meskipun pemakaian di area lain”.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan Bahasa pemrograman script server side yang menyatu dengan HTML digunakan untuk mengembangkan suatu web.


Konsep Dasar Analisa PIECES

1. Definisi Analisa PIECES

Menurut Nuryati dkk dalam Jurnal Manajemen Kesehatan Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2015:20)[36], Sebuah sistem perlu ditemukan permasalahan yang ada agar sistem dapat berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun beberapa aspek yang dapat dilihat dari analisa ini adalah sebagai berikut:

a. Performance (Kinerja)

Performance diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari:

- Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja (output) yang dilakukan pada beberapa periode waktu dalam memenuhi kebutuhan.

- Respond Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem informasi untuk melakukan proses kerja.

- Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.

- Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user interface yang digunakan dalam sistem informasi dinilai dalam kemudahan untuk dipahami.

- Kelengkapan, yaitu derajat dimana sistem informasi mempunyai fungsi yang penuh dalam mendukung pekerjaan.

- Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.

b. Information and Data (Informasi dan Data) yaitu menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari:

- Accurancy (Akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan/ketelitian yang tinggi.

- Relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

- Penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.

- Aksesibilitas informasi, dimana informasi dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.

c. Economic (ekonomi) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek ekonomi yang terdiri dari:

- Reusibilitas, yaitu tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali didalam apliksai yang lain.

- Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.

d. Control and security (control dan keamanan) yaitu untuk menilai sistem informasi dari aspek keamanan dan control data yang terdiri dari:

- Integritas, yaitu tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.

- Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi.

e. Efficiency (efisiensi) yaitu untuk menilai sistem infomasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari:

- Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.

- Maintanabilitas, yaitu usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.

f. Service (pelayanan), yaitu untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Aspek service (pelayan) terdiri dari:

- Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan control

- Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan fungsi yang diminta

- Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.

Konsep Dasar Framework Laravel

1. Definisi Framework Laravel

Menurut Li et all (2017:4)[37], “Laravel adalah kerangka aplikasi web yang mudah diakses dan canggih yang menyediakan tool canggih yang dibutuhkan untuk skala besar, Aplikasi hebat”.

2. Kelebihan Laravel

Menurut Aminudin (2015:4)[38], Adapun kelebihan framework Laravel adalah sebagai berikut:

- Expressive

Laravel adalah framework PHP yang ekspresif, artinya ketika melihat suatu sintaks Laravel, seorang programmer diharapkan akan langsung tahu kegunaan dari sintaks tersebut meskipun belum pernah mempelajarinya apalagi menggunakannya.

- Simple

Salah satu yang membuat Laravel begitu simple adalah dengan adanya Eloquent ORM. Misalnya kita ingin mengambil semua data yang ada di dalam table users, maka yang diperlukan hanya membuat sebuah class model bernama user. Kemudian kita tinggal memasukkan semua data dari table users tersebut

- Accessible

Laravel dibuat dengan dokumnetasi yang selengkap mungkin. Code Developernya dari Laravel sendiri berkomitmen untuk selalu menyertakan dokumentasi yang lengkap setiap kali liris versi terbarunya.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam Faktor Exacta Vol. 7 No. 2 (2014:166)[39], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Sommerville dalam Prastomo pada Faktor Exacta[39], “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dan pengembangan sistem”.Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Elisitasi tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara

2. Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

3. Elisitasi tahap III, merupakan penyusunan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

4. Final Draft Elisitasi, merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar dalam mengembangkan sistem.


Konsep Dasar Blackbox Testing

1. Definisi Blackbox Testing

Menurut Harahap dkk dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 3 (2016:3)[40], “BlackBox Testing adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan. Metode pengujian perangkat yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output”.

Menurut Kumar dkk dalam Intenational Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 (2015:32)[41], “Black-Box Testing adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal dari komponen atau sistem. Dalam Black-Box Testing, tidak memerlukan penguji untuk mendapatkan pengetahuan pemrograman yang baik karena hanya membahas aspek fundamental dari sistem tanpa membahasa secara rinci”. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

a. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

b. Kesalahan antar muka (Interface errors).

c. Kesalahan pada sruktur data dan akses basis data.

d. Kesalahan inisiasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

b. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

d. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

e. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

f. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?

Saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain:

1. Equivalence Partitioning

2. Boundary Value Analysis/Limit Testing

3. Comparison Testing

4. Sample Testing

5. Robustness Testing

6. Behavior Testing

7. Requirement Testing

8. Performance Testing

9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)

10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing).


Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1)[42], “Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012:80)[43], Kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang berbeda yaitu:

a. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.

b. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.

c. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review merupakan uraian tentang teori dan temuan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dikaji yang digunakan sebagai bahan pendukung penelitian.


Literature Review

Dibawah ini merupakan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas pada laporan kuliah kerja praktek ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Hani Dewi Ariessanti dan Annisa Dwiyanti[44] yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Kas Kecil pada PT Jumbo Power International” dalam Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penggunaan dana kas kecil karena prosesnya masih berjalan secara semi terkomputerisasi. Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan metode SWOT dan menggunakan metode prototype. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pengolahan kas kecil yang dapat memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil yang terkoneksi antar bagian sehingga menghasilkan informasi yang akurat serta relevan sesuai yang terdapat di laporan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aslamiyah[45]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Kas Kecil Proyek pada PT Rajawali Megah Perkasa Berbasis Web”. Penelitian ini dilakukan agar proses data transaksi pengeluaran kas kecil tersistem sehingga lebih mudah dalam pembuatan laporan harian dan memonitoring setiap transaksi yang terjadi. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang hanya dapat diakses oleh internal user dan manager untuk memantau pengeluaran kas kecil.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dyna Setyorini dan Madziatul Churiyah[46]. Penelitian ini berjudul “Increasing Activeness and Learning Outcomes by Developing Borland Delphi 7.0 Application as Instructional Media” pada Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 Vol. 7 No. 14, 2016. Penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi Borland Delphi sebagai media pembelajaran dana kas kecil di SMK Negeri 1 Pasuruan, Jawa Timur. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa media pembelajaran dana kas kecil menggunakan aplikasi Borland Delphi menunjukan hasil yang sangat baik dimana menu penerimaan kas kecil, bukti pengeluaran kas kecil dan laporan kas kecil dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penggunaan aplikasi Borland Delphi cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Kas Kecil di SMK Negeri 1 Pasuruan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar setelah menggunakan aplikasi ini.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Amroni, Muhammad Hatta, Anis Tianah[47]. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Sistem Pencatatan Pengeluaran Dana Kas Kecil Metode Imprest Fund Sistem Berbasis Komputer di STMIK CIC Cirebon”. Jurnal DIGIT, ISSN: 2088-589X Vol. 5 No. 1 Mei 2015. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menangani aktifitas pencatatan pengeluaran dana kas kecil dengan metode imprest fund system secara terkomputerisasi. Penelitian ini juga menghasilkan aplikasi yang dapat memudahkan dan mempercepat dalam proses pencarian data transaksi pengeluaran dana kas kecil yang dibutuhkan pihak-pihak terkait.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sodikin[48] dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri”. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014). ISSN: 2302-3740 Vol. 8 Oktober 2014. Penelitian ini bertujuan untuk merekontruksi bagan alur dan mengevaluasi kinerja sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri, berdasarkan hasil rekontruksi dan evaluasi kinerjanya dirancang sistem informasi akuntansi yang baru. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi akuntansi yang efektif dan efisien dengan menggunakan software visual basic dan database Microsoft access.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Clark Kent Arcega[49], dkk dengan judul penelitian “Computerized vs. Non-computerized Accounting System of Small and Medium Enterprises in Lipa City, Philippines: A Comparative Analiysis” pada Asia Pacific Journal of Academic Research in Business Administration Vol. 1 No. 1. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan di perusahaan kecil dan menegah di kota Lipa, Filipina. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menyebarkan kuisioner ke 128 responden. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar usaha kecil dan menengah sudah banyak menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Menurut responden, dengan adanya sistem terkomputerisasi pekerjaan dapat terselesaikan dalam waktu yang cepat dan menghasilkan informasi yang akurat sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja mereka.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi, Arnie R Mariana, dan Siti Husnia[50]. Penelitian ini berjudul “Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus”. Jurnal SISFOTEK Global, ISSN: 2088-1762 Vol. 7 No. 1/Maret 2017. Penelitian ini dilakukan karena sistem yang berjalan masih terdapat kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sehingga menyulitkan dalam mendapatkan informasi secara cepat. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang berbasis web dan tersedia database sistem yang dapat mempermudah pengguna sistem dalam mengakses informasi.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Emmanuel Opoku Ware[51] yang berjudul “Computerised Accounting System an Effective Means of Keeping Accounting Records in Ghanaian Banks: A Case Studi of the Ga Rural Bank” dalam International Journal of Research in Business Studies and Management Vol. 2 Issue 11, ISSN 2394-5931. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi yang berjalan di sebuah bank yang terletak di pedesaan Ga. peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menghitung jumlah sample. selain itu, teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian, bank-bank yang berada di pedalaman Ga harus mengadopsi sistem akuntansi yang sudah terkomputerisasi seiring perkembangan tekonologi informasi yang semakin meluas ini. Dengan diterapkannya Sistem akuntansi yang terkomputerisasi atau lebih dikenal dengan Electronic Data Processing (EDP) di bank pedalaman Ga, dapat memberikan informasi yang lebih akurat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Maulana Putra Handoyo dan Ramos Somya[52] yang berjudul “Perancangan Aplikasi Petty Cash Berbasis Web menggunakan Codeigniter dan jQuery EasyUI (Studi Kasus PT Indomarco Prismatama)”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya. Sistem sebelumnya masih berbasis desktop dan memiliki beberapa kekurangan seperti susahnya instalasi di cabang dan mengharuskan adanya beberapa requirement khusus. Pengembangan sistem yang ada menggunakan framework Codeigniter dan jQuery EasyUI serta menggunakan metode protoyping. Hasil penelitian menunjukan bahwa perancangan aplikasi petty cash ini membantu dalam mempermudah proses pengelolaan sistem petty cash yang ada, karena berbasis web sehingga mengurangi kesulitan instalasi saat sistem masih menggunakan aplikasi yang berbasis desktop.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Hary Nela Tri Yudhi Astuti dan Resi Yudhaningsih[53] yang berjudul “Petty Cash Berbasis Kompetensi pada PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia unit kompetensi memproses dokumen dana kas kecil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Dalam mengelola kas kecilnya, PT Holcim Indonesia Tbk menggunakan metode dana tetap. Hal ini membuktikan bahwa rumusan standar kompetensi kerja Nasional Indonesia unit kompetensi memproses dokumen dana kas kecil telah sesuai dengan kebutuhan dunia industri yang dalam hal ini adalah PT Holcim Indonesia Tbk.

Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk dengan menggunakan metode analisa PIECES dan dilanjutkan pemrograman menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Framework Laravel dan database MySQL.



BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan


Gambar 3.1 Logo PT Bekasi Asri Pemula Tbk

PT Bekasi Asri Pemula Tbk, merupakan perusahaan pengembang perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan fokus segmen konsumen pada golongan menengah untuk perumahan Bumi Serpong Residence dan golongan bawah untuk perumahan Taman Alamanda dan Alamanda Regency. Daerah tersebut merupakan daerah industri sekaligus daerah perumahan sehingga target pasar yang ada telah sesuai dengan fokus pelanggan yang menjadi target pasar Perseroan. Selain itu dengan masih luasnya lahan di kedua daerah tersebut membuat Perseroan masih mempunyai potensi yang luas untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.

Didirikan pada Oktober 1993 berdasarkan atas Akta Pendirian No.909 dari Notaris Hj. Nazli Alida Lubis SH di Bekasi, dengan berjalannya waktu untuk membantu pengembangan proyek perseroan melakukan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan pada tanggal 28 Februari 2007 dihadapan Notaris Drs. Wijanto Suwongso SH. No.30 di Jakarta.

Dalam rangka penawaran umum perdana kepada masyarakat, Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya pada tanggal 29 Oktober 2007 dengan Akta Notaris Drs, Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. No. 160 di Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup Kegiatan Perseroan adalah dalam bidang real estate, perdagangan, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan jasa angkutan. Perseroan mulai melakukan kegiatan komersial sejak tahun 2004 dan kegiatan usaha yang dijalankan perseroan sampai dengan saat ini adalah real estate.

Produk yang dihasilkan adalah rumah sederhana, rumah menegah keatas dan pasar bersih yang berlokasi di Bekasi dan Pamulang, masih luasnya lahan di kedua daerah tersebut membuat Perseroan masih mempunyai potensi yang luas untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang. Sebagian besar pembeli rumah Perseroan, yang merupakan penduduk dengan tingkat pendapatan menengah dan bawah, bergantung pada fasilitas KPR untuk mendapat rumah produk perseroan.

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008, Perseroan berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, pelanggan dan masyarakat dalam menjalankan usahanya dan tanggung jawab yang tinggi.

PT Bekasi Asri Pemula Tbk bertempat di Gedung Tomang Tol Lt. II, Jl. Arjuna No. 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat 11470.


Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Pertumbuhan Penduduk yang terus terjadi dari waktu ke waktu serta bertambahnya jumlah pasangan baru mengakibatkan sangat diperlukan sentra sentra pemukiman baru untuk menunjang kehidupan mereka. Kami akan menjadikan salah satu pelopor yang terpecaya dalam pengembangan kawasan pemukiman baru untuk memenuni kebutuhan ini.

Misi:

1. Menjadi perusahaan pengembang kawasan pemukiman yang terkemukan dan terpecaya.

2. Menjadi salah satu developer terbesar dikawasan Jabotabek untuk target pasar menengah kebawah.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan sebuah susunan berbagai komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di perusahaan. Dalam struktur organisasi terdapat hubungan antar komponen dan posisi yang ada di dalamnya dan semua komponen tersebut saling ketergantungan. Artinya, komponen tersebut saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada sebuah organisasi secara keseluruhan. Berikut struktur organisasi PT Bekasi Asri Pemula Tbk.


Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Bekasi Asri Pemula Tbk.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi diatas, berikut uraian mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

1. Komisaris

Komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Komisaris juga merupakan pegawai, petugas, pemegang saham utama atau seseorang yang berhubungan dengan organisasi (perusahaan) tersebut.

Tugas dan Tanggung jawab Komisaris:

a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh direksi

b. Memberikan nasihat kepada Direksi berkenaan dengan kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan.

c. Memantau efektifitas kebijakan perusahaan, kinerja dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi

d. Melaksanakan rapat secara berkala setiap satu bulan sekali

2. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pimpinan yang mengepalai seluruh aktivitas perusahaan dan tanggung jawab atas kegiatan sehari-hari perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab direktur antara lain:

a. Mewakili perseroan didalam dan luar pengadilan tentang segala kejadian serta mengikat perseroan dengan pihak lain dalam bentuk kerja sama.

b. Menetapkan rencana kerja, pembagian tugas pegawai menurut bidang masing-masing.

c. Menandatangani berbagai surat dan menyetujui kerjasama.

d. Melakukan kegiatan koordinasi dengan manajer dibawahnya serta mengadakan rapat kerja untuk membicarakan masalah operasional perusahaan.

3. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan antara lain:

a. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan.

b. Mengontrol penggunaan anggaran untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan, terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

4. Manager Marketing

Tugas dan Tanggung jawab Manager Marketing:

a. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen.

b. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.

c. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.

d. Mengoptimalkan kerja staf dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

e. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan.

f. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi

g. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

5. Marketing

Tugas dan tanggung jawab Marketing antara lain:

a. Melakukan kegiatan penjualan melalui telepon terhadap target konsumen secara sistematik serta melengkapi laporan kegiatan untuk setiap hubungan yang dilakukan.

b. Menjaga dan meningkatkan volume penjualan

c. Menyiapkan prospek klien baru.

d. Merekomendasikan strategi investasi yang sesuai dan menguntungkan untuk klien.

e. Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.

f. Memastikan pencapaian target penjualan

g. Melaporkan aktifitas penjualan perusahaan kepada atasan.

6. Sales

Sales bertugas dan bertanggung jawab dalam memasarkan produk berupa rumah dan menawarkannya langsung kepada target konsumen

7. Manager operational

Tugas dan tanggung jawab Manager Operational antara lain melakukan penilaian kualitas efisiensi dan produktivitas dalam semua proyek, menjamin alokasi yang tepat bahan tenaga kerja dan peralatan selama eksekusi proyek, memastikan biaya proyek dalam anggaran, dan menyetujui penetapan biaya dan anggaran untuk keseluruhan serta aspek-aspek khusus proyek.

8. Koordinator Teknik

Tugas dan tanggung jawab Koordinator Teknik antara lain:

a. Mengkoordinir bagian-bagian dibawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreksi bila ada review design.

b. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai.

c. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

d. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi proyek.

e. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat.

9. Surveyor

Tugas dan kewajiban surveyor adalah: a. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran tempat-tempat lokasi proyek.

b. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.

c. Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoristis, Melakukan orientasi lapangan dan menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan.

10. Keamanan

Tugas dan tanggung jawab Keamanan adalah mengawasi dan mengingatkan di lapangan (area kerja), kondisi pekerja dan kerjaan agar aman dan tidak terjadi kecelakaan kerja.

11. Logistik

Tugas dan tanggung jawab Logistik adalah melakukan pembelian dan pengadaan barang langsung atau alat, sesuai kebutuhan proyek.

12. Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris antara lain melakukan aktivitas kesekretarian perusahaan, mengkoordinasikan pengurusan segala bentuk perizinan usaha perusahaan, mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda kegiatan direksi, dan mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak internal dan eksternal perusahaan.

13. Legal & Personalia

Tugas dan tanggung jawab Legal antara lain:

a. Memastikan tanah yang akan dijadikan proyek tidak bermasalah aau tidak ada sengketa.

b. Mengurus pembelian lahan sampai terbitnya sertifikat induk (HGB) atas nama badan hukum perseroan terbatas (PT).

c. Mengurus perijinan proyek.

d. Mengurus seluruh persiapan pengajuan KPR

e. Mengurus balik nama Akta Jual Beli (AJB) dari perusahaan ke konsumen.

f. Membuat rencana anggaran untuk keperluan legalitas dan membuat laporan penggunaannya.

Tugas dan tanggung jawab Personalia antara lain merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan atas pengendalian tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia.

14. Manager Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Manager Keuangan antara lain:

a. Mengatur dan mengawasi setiap pengeluaran keuangan perusahaan.

b. Mengatur dan menyerahkan gaji karyawan.

c. Mengatur dan merencanakan anggaran belanja perusahaan.

15. Staff Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Staff Keuangan adalah menjalankan cek dan giro yang sudah disetujui oleh direktur utama dan direktur keuangan sebagai penunjang kegiatan perusahaan, melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program, melakukan transaksi keuangan perusahaan dan melakukan pengelolaan terhadap kas kecil perusahaan.

16. Kasir

Tugas dan tanggung jawab Kasir adalah melakukan proses penjualan dan pembayaran, melakukan pencatatan atas semua transaksi, membantu konsumen memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai produk yang ditawarkan, membuat laporan penjualan dari suatu proyek.

17. Manager Akunting

Tugas dan tanggung jawab Manager Akunting antara lain merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan, mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.

18. Staff Akunting

Tugas dan tanggung jawab Staff Akunting antara lain:

a. Melakukan catatan setiap transaksi ekonomi lembaga sesuai prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia

b. Menginput penjualan ke dalam program komputer

c. Menyusun dan mebuat laporan keuangan perusahaan

d. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

1. Pembentukan Dana Kas Kecil

Pembentukan dana kas kecil dilakukan oleh Manager keuangan dengan menyerahkan uang kas kepada pemegang kas kecil, yaitu staff keuangan untuk kelancaran kegiatan operasional yang sifatnya mendadak dan penting setiap hari.

2. Penggunaan Dana Kas Kecil

Karyawan di bidangnya masing-masing melakukan permintaan anggaran dana kas kecil kepada staff keuangan. Staff keuangan memeriksa jumlah dana yang akan dikeluarkan, jika dana mencukupi maka akan dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang diminta. Setelah mendapat bukti transaksi berupa struk, nota atau kwitansi dari karyawan atas permintaan anggaran, selanjutnya staff keuangan akan membuatkan bukti pengeluaran kas kecil untuk meminta tanda tangan dari karyawan yang melakukan permintaan anggaran. Kemudian dicatat pada buku kas atas transaksi yang terjadi.

3. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil

Jika saldo pada kas kecil sudah menipis, maka Staff Keuangan akan mengajukan pengisian kembali dana kas kecil kepada Manager Keuangan sebanyak pengeluaran yang sudah terjadi. Jika Manager Keuangan menyetujui, selanjutnya dibuatkan cek sesuai dengan jumlah pengeluaran kas kecil kemudian cek dicairkan. Setelah dana turun, Manager keuangan menyerahkannya kepada staff keuangan untuk mengelola dan merealisasikan anggaran yang sifatnya rutin dan dibutuhkan oleh karyawan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya setiap hari.

4. Pembuatan Laporan Kas Kecil

Setelah semua bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas kecil terkumpul, staff keuangan membuat laporan pengeluaran kas kecil dengan menginput satu persatu ke dalam Microsoft Excel berdasarkan data dari buku kas. Kemudian laporan diserahkan kepada Manager Keuangan.

Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

a. Use Case Diagram

Berikut Use Case diagram yang menggambarkan sistem pengelolaan kas kecil yang sedang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk.


Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat:

1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Keuangan, Karyawan, dan Manager Keuangan.

3. 11 (sebelas) Use Case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Memberikan Anggaran Dana Kas Kecil, Meminta Anggaran Dana Kas Kecil, Penyerahan Dana, Menyerahkan Bukti Transaksi, Membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil, Menandatangani Bukti Pengeluaran, Mencatat ke dalam Buku Kas, Pengajuan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil, Acc Pengajuan, Penerimaan Dana Kas Kecil, dan Laporan Kas Kecil.


b. Activity Diagram


Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang berjalan saat ini terdapat:

1. 3 (tiga) Swimlane, yaitu Manager Keuangan, Staff keuangan, dan Karyawan.

2. 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek

3. 16 (enam belas) Action dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya Menyerahkan Anggaran Dana Kas Kecil, Menerima Anggaran Kas Kecil, Memberikan Dana, Menerima Dana, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil, Menandatangani Bukti Pengeluaran, Menyerahkan Bukti Pengeluaran, Menerima Bukti Pengeluaran, Mencatat pada Buku Kas, Mengajukan Dana Kas Kecil, Acc Pengajuan, Menerima Dana Pengisian Kembali Kas Kecil, Membuat Laporan, dan Menerima Laporan.


c. Sequence Diagram


Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram sitem yang berjalan terdapat:

1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Manager Keuangan, Staff keuangan dan Karyawan.

2. 5 (lima) Lifeline antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Kas Kecil, Dana, Bukti Transaksi, Bukti Pengeluaran, dan Laporan.

3. 15 (lima belas) Message, diantaranya Menyerahkan Anggaran Dana Kas Kecil, Menerima Anggaran Dana Kas Kecil, Meminta Dana Kas Kecil, Menerima Dana Kas Kecil, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil, Menandatangani Bukti Pengeluaran Kas Kecil, Mencatat Pengeluaran Kas Kecil, Pengajuan Pengisian Kembali Kas Kecil, Acc Pengajuan, Memberikan Dana Pengisian Kembali Kas Kecil, Penerimaan Dana Pengisian Kembali Kas Kecil, Membuat Laporan Kas Kecil, dan Menerima Laporan Kas Kecil.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT Bekasi Asri Pemula Tbk:

Table 3.1 Analisa PIECES


Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

a. Nama Masukan : Kwitansi atau Nota

Fungsi : Sebagai data awal pengeluaran kas

Sumber : Karyawan

Tujuan : Bagian Keuangan

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap hari

Format : Data pengeluaran kas kecil

Keterangan : Berisi tentang data pengeluaran kas kecil

b. Nama Masukan: Form Pengeluaran kas kecil

Fungsi : Sebagai data awal untuk pembuatan laporan

Sumber : Bagian keuangan

Tujuan : Manager keuangan

Media : Kertas

Frekuensi : setiap hari

Format : Data laporan kas kecil

Keterangan : Berisi tentang data-data pengeluaran kas yang sudah ditandatangani oleh pemohon dana (karyawan).

2. Analisa Proses

a. Nama Modul : Pengeluaran Dana Kas

Masukan : Kwitansi atau nota

Keluaran : Laporan Kas Kecil

Ringkasan Proses : Karyawan menyerahkan kwitansi pembelanjaan kepada bagian keuangan selanjutnya dicatat pada buku kas sebagai data awal pembuatan laporan kas.

b. Nama Modul : Pengajuan pengisian kembali kas

Masukan : Laporan pengajuan kas kecil

Keluaran : Dana yang dibutuhkan

Ringkasan Proses : Hasil dana yang diberikan sebagai pengisian kembali uang kas yang sudah terpakai.

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Laporan kas kecil

Fungsi : Mencetak atau menampilkan rekap data laporan pengeluaran kas kecil

Media : kertas

Rangkap : 1 (satu) lembar

Distribusi : Lembar 1 (satu) asli untuk manager keuangan.

Analisa Kontrol

Pada sistem yang berjalan saat ini, proses pengontrolan data dari atasan kepada bawahan belum ada. Sering terjadi ketidaksesuaian data pengeluaran dengan jumlah saldo yang tersisa karena kurang pengontrolan dalam pencatatan pengeluaran kas kecil sehingga bagian keuangan harus menghitung kembali dan menyeimbangkan dengan catatan pengeluaran.

Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis penelitian ini, waktu yang diperlukan bagian keuangan dalam membuat laporan pengeluaran kas kecil cukup lama dikarenakan bagian keuangan harus menghitung secara manual kemudian mengumpulkan bukti-bukti transaksi lalu menyesuaikannya dengan data yang ada pada laporan. Adapun tenaga kerja yang diperlukan dalam pengelolaan kas kecil ini adalah satu orang staff keuangan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengetahui diperlukannya suatu sistem yang sudah terkomputerisasi dengan database sebagai media penyimpanan data dan sistem yang sudah berbasis web agar pengguna dapat mengakses kapan dan dimana saja sehingga pembuatan laporan dilakukan dengan cepat dan data yang dihasilkan akurat. Sehingga kualitas kinerja karyawan semakin meningkat.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Pentium IV

b. Monitor : ASUS LCD

c. Mouse : 3D Optical Mouse

d. RAM : 1 GB

e. Printer : Epson LQ-2190

2. Spesifikasi Software

a. Windows XP

b. Microsoft Excel 2007

c. Google Chrome

3. Hak Akses (Brainware)

a. Manager Keuangan

b. Staff Keuangan


Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi penulis antara lain:

1. Sistem yang berjalan saat ini masih semi terkomputerisasi, karena masih terdapat kegiatan mencatat secara manual setiap pengeluaran ke dalam buku kas kemudian menginput kembali ke dalam program komputer sehingga memperlambat dalam pengambilan keputusan.

2. Pembuatan laporan yang membutuhkan waktu cukup lama, karena harus mengumpulkan satu per satu bukti transaksi lalu menginput data transaksi yang ada pada buku kas ke Microsoft Excel.

3. Data yang dihasilkan kurang akurat sehingga sering terjadi selisih jumlah antara saldo kas dengan data transaksi pengeluaran diakibatkan kurangnya pengontrolan antar bagian.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi sebagai berikut:

1. Diperlukan sebuah sistem informasi akuntansi yang mencakup seluruh kegiatan pengelolaan kas kecil agar tidak ada lagi kegiatan yang sifatnya manual sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Adanya sebuah sistem terkomputerisasi yang memiliki database sebagai media penyimpanan datanya agar pengguna dapat membuat laporan dengan cepat dan mudah.

3. Adanya sistem yang mampu memberikan data yang akurat dan sistem berbasis web agar saling terintegrasi antar bagian sehingga data dapat terkontrol dengan baik dan cepat dalam pengambilan keputusan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


Keterangan:

M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan

D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting

I (Inessential) : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan penyusunan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

• T : Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)

• O : Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)

• E : Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)



Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengembangkan dan membangun sistem informasi pengelolaan kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem untu PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi


Rancangan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun yang bertujuan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Adapun usulan yang peneliti usulkan untuk mengoptimalkan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengelolaan kas kecil yang masih semi komputerisasi menjadi sistem pengelolaan kas kecil yang terkomputerisasi dan sudah berbasis web. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar diagram yang akan peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses pengelolaan kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk:

Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil

Berdasarkan gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Kas Kecil yang diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) sistem untuk mengelola kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk

b. 3 (tiga) Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan, Staff Keuangan dan Manager

c. 17 (tujuh belas) Use Case sebagai interaksi aktor-aktor dengan sistem diantaranya:

1. Prosedur Login

Use Case : Menampilkan Halaman Login

Aktor : Karyawan, Staff Keuangan dan Manager

Skenario :

- Aktor membuka aplikasi sistem informasi pengelolaan kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

- Sistem menampilkan halaman Login

- Aktor melakukan Login dengan memasukan email dan password

- Sistem menampilkan halaman Home

2. Prosedur Menampilkan Halaman Home

Use Case : Menampilkan Halaman Home

Aktor : Karyawan, Staff Keuangan dan Manager

Skenario :

- Aktor membuka aplikasi sistem informasi pengelolaan kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk

- Aktor melakukan Login

- Sistem menampilkan halaman Home

3. Prosedur Menginput Master Data

Use Case : Menginput Master Data

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih halaman Master Data

- Sistem menampilkan halaman Master Data

4. Prosedur Menginput Jenis Perkiraan

Use Case : Jenis

Aktor : Staff angan

Skenario

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih halaman Master Data

- Sistem menampilkan halaman Master Data

- Aktor memilih submenu Jenis Perkiraan untuk menginput data baru atau melihat data dari submenu Jenis Perkiraan

5. Prosedur Menginput Data Karyawan

Use Case : Data Karyawan

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih halaman Master Data

- Sistem menampilkan halaman Master Data

- Aktor memilih submenu Data Karyawan untuk menginput data karyawan baru.

6. Prosedur Menginput User

Use Case : User

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu User untuk menginput user baru

7. Prosedur Menginput Permintaan Dana

Use Case : Menginput Permintaan Dana

Aktor : Karyawan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Permintaan

- Sistem menampilkan halaman Permintaan

- Aktor menginput data permintaan untuk melakukan pengajuan permintaan dana

8. Prosedur Acc Permintaan Dana

Use Case : Acc

Aktor : Staff keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Permintaan

- Sistem menampilkan halaman Permintaan

- Aktor melakukan Acc jika setuju atas permintaan dana yang diajukan

9. Prosedur Tolak Permintaan Dana

Use Case : Tolak

Aktor : Staff keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Permintaan

- Sistem menampilkan halaman Permintaan

- Aktor melakukan Tolak jika tidak setuju atas permintaan dana yang diajukan

10. Prosedur Menginput Realisasi

Use Case : Menginput Realisasi

Aktor : Karyawan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih halaman Realisasi

- Sistem menampilkan halaman Realisasi

- Aktor memilih submenu Realisasi untuk menginput jumlah pengeluaran yang terpakai.

11. Prosedur Verifikasi Realisasi

Use Case : Verifikasi

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih halaman Realisasi

- Sistem menampilkan halaman Realisasi

- Aktor melihat data realisasi dan melakukan verifikasi atas data tersebut.

12. Prosedur Menginput Pengeluaran Kas

Use Case : Menginput Pengeluaran Kas

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Pengeluaran

- Sistem menampilkan halaman Pengeluaran

- Aktor menginput data pengeluaran kas yang terjadi

13. Prosedur Menginput Pengajuan Pengisian Kas

Use Case : Pengajuan Pengisian Kas

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Pengisian Kas

- Sistem menampilkan halaman Pengisian Kas

- Aktor menginput nominal kas untuk melakukan pengajuan pengisian kas

14. Prosedur Approve Pengisian Kas

Use Case : Approve

Aktor : Manager

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Pengisian Kas

- Sistem menampilkan halaman Pengisian Kas

- Aktor melakukan Approve atas pengajuan pengisian kas

15. Prosedur Menginput Saldo Kas

Use Case : Saldo Kas

Aktor : Staff Keuangan

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Saldo Kas untuk menginput data saldo baru atau melihat jumlah saldo yang tersisa.

16. Prosedur Menampilkan Laporan Kas Kecil

Use Case : Menampilkan Laporan

Aktor : Staff Keuangan dan Manager

Skenario :

- Aktor masuk ke dalam sistem

- Aktor memilih menu Laporan

- Sistem menampilkan halaman Laporan

- Aktor melihat data laporan yang diinginkan sesuai kata kunci pencarian yang diinginkan

17. Prosedur Logout

Use Case : Logout

Aktor : Karyawan, Staff Keuangan dan Manager

Skenario :

- Aktor melakukan Login

- Sistem menampilkan halaman Home

- Aktor melakukan logout untuk keluar dari aplikasi pengelolaan kas kecil pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

1. Activity Diagram Staff Keuangan


Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan untuk Staff Keuangan

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

b. 18 (delapan belas) action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu: login, menampilkan halaman Home, menginput master data yang terdiri dari jenis perkiraan dan data karyawan, menginput user, mengakses menu permintaan, acc, tolak, mengakses realisasi, verifikasi realisasi, mengakses pengeluaran kas, menginput pengeluaran kas, mengakses pegisian kas, menginput pengajuan pengisian kas, menginput saldo kas, mengakses laporan kas kecil, logout.

c. 4 (empat) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran

d. 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.

e. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

2. Activity Diagram Karyawan


Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Karyawan

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untun karyawan, terdapat:

a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

b. 7 (tujuh) action yang terdiri dari: login, menampilkan halaman home, mengakses permintaan, menginput permintaan dana, mengakses realisasi, menginput realisasi, dan logout.

c. 2 (dua) fork node untuk menjelaskan adanya beberapa aliran

d. 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.

e. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

3. Activity Diagram Manager


Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Manager

Berdasarkan gambar 3.9 Activity diagram yang diusulkan, terdapat:

a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

b. 6 (enam) action yang terdiri dari: login, menampilkan halaman home, mengakses pengisian kas, Approve pengisian kas, mengakses laporan dan logout. c. 2 (dua) fork node untuk menjelaskan adanya beberapa aliran

d. 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.

e. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.


Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan


Gambar 3.10 Sequence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 3.10 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat: a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: karyawan, staff keuangan dan manager

b. 4 (empat) Control Lifeline yaitu: login, proses permintaan, proses realisasi, dan proses pengisian

c. 8 (delapan) Boundary Lifeline yaitu: Home, Master Data, Form Permintaan, Form Realisasi, Form Pengeluaran, Form Pengisian Kas, Laporan dan Logout.

d. 5 (tiga) Entity Lifeline yaitu: User, Permintaan, Pengeluaran, Pengisian Kas, saldo kas

e. 33 (tiga puluh tiga) Message yang menggambarkan aktivitas.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram


Gambar 3.11 Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 3.11 Class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 12 (dua belas) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi

b. 12 (dua belas) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan pada sistem yang dibangun, sebagai berkut:

1. Nama File : user

Media : Harddisk

Isi:id+email+password+remember_token+created_at+update_at+data_karyawan_id

Primary Key : id

Panjang Record: 210

Tabel 3.7 Tabel User


2. Nama File : permintaan

Media : Harddisk

Isi:id+jumlah+status+no_permintaan+created_at+update_at+perkiraan_id+data_karyawan_id

Primary Key : id

Panjang Record: 53

Tabel 3.8 Tabel Permintaan


3. Nama File : realisasi

Media : Harddisk

Isi:id+jumlah_realisasi+gambar+keterangan+verifikasi+created_at+update_at+data_karyawan_id+permintaan_id

Primary Key : id

Panjang Record : 172

Tabel 3.9 Tabel Realisasi


4. Nama File : pengeluaran

Media : Harddisk

Isi:id+no_pengeluaran+jumlah+keterangan+gambar++total+created_at+update_at + data_karyawan_id+perkiraan_id+saldo_kas_id

Primary Key : id

Panjang Record: 204

Tabel 3.10 Tabel Pengeluaran


5. Nama File : pengisian

Media : Harddisk

Isi:id+jumlah+keterangan+status+kode+kode_status+created_at+update_at+ data_karyawan_id

Primary Key : id

Panjang Record: 257

Tabel 3.11 Tabel Pengisian


6. Nama File : perkiraan

Media : Harddisk

Isi : id+nama+created_at+update_at

Primary Key : id

Panjang Record: 40

Tabel 3.12 Tabel Perkiraan


7. Nama File : data_karyawan

Media : Harddisk

Isi:id+nip+nama+jenis_kelamin+tempat_lahir+tanggal_lahir+alamat+jabatan+no_handphone+created_at+update_at

Primary Key : id

Panjang Record: 138

Tabel 3.13 Tabel Data Karyawan


8. Nama File : saldo_kas

Media : Harddisk

Isi:id+jumlah+no_pv+no_cek+total+created_at+update_at+data_karyawan_id

Primary Key : id

Panjang Record: 55

Tabel 3.14 Tabel Saldo Kas


9. Nama File : role_user

Media : Harddisk

Isi:role_id+user_id+user_type

Primary Key : id

Panjang Record: 211

Tabel 3.15 Tabel Role User


10. Nama File : roles

Media : Harddisk

Isi:id+name+display_name+description+created_at+update_at

Primary Key : id

Panjang Record: 583

Tabel 3.16 Tabel Role

11. Nama File : migrations

Media : Harddisk

Isi:id+migration+batch

Primary Key : id

Panjang Record: 212

Tabel 3.17 Tabel Migration

12. Nama File : password_resets

Media : Harddisk

Isi:email+token+created_at

Primary Key : Panjang Record: 382

Tabel 3.18 Tabel Password Reset

Rancangan Prototype

1. Tampilan Login

Gambar 3.12 Tampilan Login

Gambar diatas merupakan gambar rancangan tampilan Login untuk user yang akan masuk ke sistem kas kecil.

2. Tampilan Home

Gambar 3.13 Tampilan Home

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan Home sesudah user melakukan login ke sistem.

3. Tampilan Menu Jenis Perkiraan

Gambar 3.14 Tampilan Menu Jenis Perkiraan

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan untuk menginput nama jenis perkiraan pada user Admin.

4. Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 3.15 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan untuk menginput data karyawan pada user Admin.

5. Tampilan Menu User

Gambar 3.16 Tampilan Menu User

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan untuk menginput dan menambah user baru yang memiliki hak akses ke sistem.

6. Tampilan Menu Input Permintaan

Gambar 3.17 Tampilan Menu Input Permintaan

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan pada user karyawan yang berfungsi untuk meginput permintaan dengan memasukkan jumlah permintaan yang diinginkan dan memilih jenis perkiraan.

7. Tampilan List Permintaan

Gambar 3.18 Tampilan List Permintaan

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan pada Admin di menu Permintaan. Pada menu ini, admin melakukan actions Acc atau Tolak.

8. Tampilan Menu Realisasi

Gambar 3.19 Tampilan Menu Realisasi

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan realisasi. Pada tampilan ini admin melakukan verifikasi atas realisasi yang terjadi.

9. Tampilan Menu Pengeluaran

Gambar 3.20 Tampilan Menu Pengeluaran

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan menu pengeluaran. Pada tampilan ini, admin menginput pengeluaran yang terjadi.

10. Tampilan Menu Pengisian Kas

Gambar 3.21 Tampilan Menu Pengisian Kas

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan untuk mengajukan pengisian kas kecil.

11. Tampilan List Pengisian Kas

Gambar 3.22 Tampilan List Pengisian Kas

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan pada user Manager untuk melakukan Approve atas pengajuan pengisian kas.

12. Tampilan Menu Saldo Kas

Gambar 3.23 Tampilan Menu Saldo Kas

Gambar diatas merupakan rancangan tampilan untuk menginput saldo kas.

13. Tampilan Menu Laporan

Gambar 3.24 Tampilan Menu Laporan

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu laporan yang dapat diakses oleh admin dan manager.


Rancangan Program

1. Halaman Login

Gambar 3.25 Halaman Login

Tampilan diatas merupakan halaman Login dimana jika user ingin masuk ke sistem, harus menginput email address dan password.

2. Halaman Home

Gambar 3.26 Halaman Home

Tampilan diatas merupakan halaman home jika user berhasil masuk kedalam sistem.


3. Menu Jenis Perkiraan

Gambar 3.27 Halaman Menu Jenis Perkiraan

Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menginput jenis perkiraan oleh admin.

4. Halaman Menu Data Karyawan

Gambar 3.28 Halaman Menu Data Karyawan

Tampilan diatas adalah tampilan ketika user menu Data Karyawan. Fungsi tampilan ini adalah untuk menginput data karyawan.

5. Menu User

Gambar 3.29 Halaman Menu User

Tampilan diatas adalah tampilan untuk menambah user baru yang dapat masuk ke sistem. Tampilan ini terdapat di sub-menu Master Data dengan nama menu User

6. Menu Input Permintaan

Gambar 3.30 Halaman Menu Input Permintaan

Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menginput permintaan kas kecil pada user karyawan.

7. Halaman List Permintaan

Gambar 3.31 Halaman List Permintaan

Tampilan diatas merupakan halaman list permintaan pada tampilan user Admin. Pada halaman ini, Admin melakukan actions Acc atau Tolak atas permintaan yang diajukan.

8. Menu Realisasi

Gambar 3.32 Halaman Menu Realisasi

Tampilan ini merupakan tampilan untuk menginput jumlah realisasi dan upload gambar sebagai bukti transaksi.

9. Menu Pengeluaran

Gambar 3.33 Halaman Menu Pengeluaran

Tampilan ini berfungsi untuk menginput pengeluaran kas kecil yang dilakukan oleh user Admin tanpa melalui proses Permintaan.

10. Menu Pengisian Kas

Gambar 3.34 Halaman Menu Pengisian Kas

Tampilan ini berfungsi untuk menginput pengisian kas kecil jika saldo sudah kurang dari dua ratus ribu rupiah.


11. Halaman List Pengisian Kas

Gambar 3.35 Halaman List Pengisian Kas

Tampilan ini merupakan tampilan yang berada di user Manager pada menu Pengisian. Manager melakukan actions Approve untuk menyetujui pengisian kas kecil.

12. Menu Saldo Kas

Gambar 3.36 Halaman Menu Saldo Kas

Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menginput saldo kas kecil. Tampilan ini dapat diakses oleh Admin.

13. Menu Laporan Kas

Gambar 3.37 Halaman Menu Laporan Kas

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu Laporan Kas. Pada tampilan ini, user memasukkan rentang tanggal periode laporan yang diinginkan dan dapat langsung mencetak laporan kas kecil.


Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Processor : Intel

2. Monitor : LCD 14”

3. Mouse : 3D Optical Mouse

4. RAM : 2 GB

5. Harddisk : 320 GB

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Windows 7

2. XAMPP

3. PHP MyAdmin

4. Sublime Text 3

5. Internet Browser Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan langsung oleh:

1. Staff Keuangan

2. Karyawan

3. Manager


Black box testing

Implementasi program sistem kas kecil ini dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing. Metode black box testing merupakan cara pengujian yang dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan. Jika eksekusi unit atau modul tersebut menghasilkan output yang diinginkan, maka program yang dibuat sudah benar. Namun, output yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan perlu dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 3.19 Blackbox Testing


Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.20 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.21 Estimasi Biaya


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa rumusan masalah yang sudah dijabarkan pada Bab 1 dan identifikasi masalah yang terdapat pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Proses pengelolaan kas kecil yang berjalan pada PT Bekasi Asri Pemula Tbk saat ini masih semi komputerisasi, dimana dalam proses pencatatan transaksi kas kecil masih menggunakan buku kas dan menggunakan aplikasi Microsoft Excel saat pembuatan laporannya.

2. Kendala yang dihadapi oleh PT Bekasi Asri Pemula Tbk antara lain:

a. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang memanfaatkan teknologi komputer, masih terdapat kegiatan mencatat pada buku kas mengakibatkan terlambatnya pengambilan keputusan.

b. Proses pembuatan laporan yang kurang efektif dan efisien karena harus mengumpulkan satu per satu bukti transaksi dan merekap kembali data transaksi yang ada pada buku kas ke dalam Microsoft Excel membutuhkan waktu cukup lama.

c. Sistem yang berjalan saat ini rentan terhadap kesalahan karena data yang dihasilkan masih belum akurat dan rentan terhadap kecurangan pada bukti transaksi dikarenakan kurangnya pengawasan dan pengontrolan oleh atasan.

3. Sistem informasi pengelolaan kas kecil telah dirancang menggunakan metode berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML, seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Bahasa yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah PHP dengan Laravel sebagai frameworknya, MySQL sebagai database server, XAMPP sebagai web server dan text editor menggunakan Sublime Text 3. Sistem pengelolaan kas kecil ini mampu menghasilkan data yang akurat dan pembuatan laporan yang lebih efektif dan efisien.


Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut, yaitu:

1.Sistem ini dibuat untuk pengelolaan kas kecil yang berada di kantor pusat PT Bekasi Asri Pemula Tbk, untuk yang meneruskan sistem ini diharapkan mengembangkan sistem agar dapat terintegrasi dengan kas kecil proyek sehingga lebih mudah terhubung jika kas kecil proyek melakukan proses pengisian kembali.

2.Untuk mengantisipasi adanya masalah pada sistem informasi pengelolaan kas kecil, perlu dilakukan analisa kembali untuk mengembangkan sistem lebih lanjut agar sistem berjalan lebih baik lagi dan perlu dilakukan backup data secara berkala agar data aman jika terjadi error pada komputer.

3.Untuk kelancaran implementasi sistem kas kecil ini, maka perlu dilakukan user training agar sistem dapat diolah dengan baik dan dapat berjalan sesuai fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  2. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
  3. 3,0 3,1 3,2 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
  4. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Rianti, Eva, Mutiana Pratiwi. 2017. Analisa Pengelolaan Data Absensi, Lembur dan Tunjangan Karyawan pada Kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 ISSN:2301-4474. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
  6. Darmawan, Deni dan Kukun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  7. 7,0 7,1 7,2 Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
  8. Suprihadi, Rini Kartika, dan Lina. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. CCIT Jurnal Vol. 6 No. 3 ISSN:1978-8282. STMIK Raharja
  9. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Persediaan Barang Dagangan pada PT Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Vol. 1 No. 3 ISSN:2303-1174
  10. Tilaar, Hendro, Herman Karamoy, Winston Pontoh. 2015. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan membeli atau Memproduksi Sendiri Bahan Baku Daging Ayam Olahan pada UD. Adi Paslah Manado. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 1 ISSN:2303-1174
  11. Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  13. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  14. 14,0 14,1 14,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  15. Al-mamary, Yaser Hasan, Alina Shamsudin, Nor Aziati. 2014. The Role of Different Types of Information System in Business Organizations: A Review. International Journal of Research (IJR) Vol. 1 issue 7 ISSN:2348-6848
  16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  17. Ruli, Dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 7 No. 1, September 2013
  18. Arifin, Ahmad, Fenina Adline Twince Tobing, Apriliani. 2015. Aplikasi Akumulasi Biaya Pabrikasi dengan Metode Proses Studi Kasus PT Vitra Graha Interia. Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 ISSN:2088-1762
  19. Afriyonza, Hendrawan, Agus Nugroho. 2014. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Jasa Foto Pernikahan Berbasis Web pada Euphoria Photo Studio. Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 No. 2 Juni 2014 ISSN: 1907-6738
  20. Gunawan. 2017. Implementasi Metode Topsis dalam Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penetuan Karyawan Berprestasi. SEMNASTEKNOMEDIA Vol. 5 No. 1 ISSN:2302-3805. STMIK AMIKOM Yogyakarta
  21. Anggraeni, Ivonila, Agung Wahana, Iwan Sidharta. 2017. Aplikasi Perhitungan Pajak Impor (Studi Kasus di Istana Grosir Group). Jurnal Computech & Bisnis Vol. 11 No. 1 ISSN:2442-4943
  22. Al Fatta, Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademik SMART Berbasis Cloud Computing pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 ISSN:1979-925X
  23. Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. Komputer Akuntansi. Yogyakarta: Media Kom
  24. Wongkar, Mega Eliza, Grace B. Nangoi, Steven J. Tangkuman. 2017. Evaluasi Penerapan Dana Kas Kecil pada PT Putra Karangetang. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern Vol. 12 No. 2
  25. Latifah, Nurul, Heru Widodo. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran untuk Pengendalian Intern Kas pada PD. BPR Bank Jombang. Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4 No. 1 ISSN: 2407-8166
  26. A. Dunia, Firdaus. 2013. Pengantar Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: FE UI
  27. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 A.S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
  29. Kadir.2013. Buku Pintar Programmer Pemula PHP. Yogyakarta: Mediakom
  30. Damodaran, dipina B, Shirin Salim, Surekha Marium Vargese. 2016.Performance Evaluation Of MySQL and Mongodb Databases. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 April 2016. DOI : 10.5121/ijci.2016.5241 387
  31. Samudra, Zaldy. 2015. Aplikasi Delivery Makanan Berbasis Web di Area Telkom University. e-Proceeding of Applied Science. Vol. 1 No. 1 April 2015. ISSN: 2442:5826
  32. Nugroho, Bunafit.2013. Dasar Pemrograman Web PHP - MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media
  33. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla pada Mutiara Fashion. Universitas Widyatama
  34. Aryanto, Arip, Tri Irianto Tjendrowasono. 2013. Pembangunan Sistem Penjualan Online pada Toko Indah Jaya Furniture Surakarta. Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 4 No. 4 ISSN: 1979-9330
  35. Nuryati, Nurzara Anggar Widayanti. 2015. Evaluasi Implementasi Sistem Electrobic Health Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis Pieces. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: 2337-585X Vol. 3 No.1
  36. Li, Y F, P J Lin, H F Zhou, Z C Chen, L J Wu, S Y Cheng, and F P Su. 2017. On-line Monitoring System of PV Array Based on Internet of Things Technology. IOP Conf. Series:Earth and Environmental Science 93. DOI:10.1088/1755-13155/93/1/012078
  37. Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: Lokomedia
  38. 39,0 39,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta Vol. 7 No. 2. ISSN:1979-276x
  39. Harahap, Siti Fajarwati, Anggi Srimurdianti Sukamto, Novi Safriadi. 2016. Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis SMS Gateway pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal Sistem dan Teknilogi Informasi Vol. 4 No. 3
  40. Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, R. K. Dwivedi. 2015. A Comparative Study Of Blackbox Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 ISSN:2321-7782
  41. Deviachrista. 2013. Dasar Literature Review. Jakarta: Deviachrista
  42. Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
  43. Azizah, Nur, Hani Dewi Ariessanti, Annisa Dwiyanti. 2015. Aplikasi Sistem Pengolahan Data Kas Kecil pada PT. Jumbo Power Internasional. Konferensi Nasional Sistem & Informatika. STMIK Raharja
  44. Aslamiyah. 2014. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Kas Kecil Proyek pada PT. Rajawali Megah Perkasa Berbasis Web. Universitas Mercu Buana
  45. Setyorini, Dyna, dan Madziatul Churiyah. 2016. Increasing Activeness and Learning Outcomes by Developing Borland Delphi 7.0 Application as Instructional Media. Journal of Education and Practice Vol. 7 No. 14 ISSN:2222-1735
  46. Amroni, Muhammad Hatta dan Anis Tianah. 2015. Pengembangan Sistem Pencatatan Pengeluaran Dana Kas Kecil Metode Imprest Fund SystemBerbasis Komputer di STMIK CIC Cirebon. Jurnal DIGIT Vol. 5 N0. 1-Mei 2015 ISSN: 2088-589X STMIK CIC Cirebon
  47. Sodikin, Muhammad. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMT QM Sejahtera Mandiri. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014). Universitas Gunadarma. Depok: 14-15 Oktober 2014
  48. Arcega, Clark Kent, Emerenciana Datinguinoo, Jessica Guerra, Claudette Guno, Hanna Jean Mayuga, Evangeline Villamena, Jiexel L. Manongsong. 2015. Computerized vs. Non-computerized Accounting System of Small and Medium Enterprises in Lipa City, Philipines: A Comporative Analysis. Asia Pacific Journal of Academic Research in Business Administration Vol. 1 No. 1
  49. Dedi, Arnie R. Mariana dan Siti Husnia. 2017. Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 7 No. 1-Maret 2017 ISSN: 2088-1762 STMIK Global
  50. Ware, Emmanuel Opoku. 2015. Computerised Accounting System an Effective Means of Keeping Accounting Records in Ghanaian Banks: a Case Studi of The Ga Rural Bank. International Journal of Research in Business Studies and Management Vol. 2 Issue 11 ISSN 2394-5931
  51. Handoyo, Tri Maulana Putra dan Ramos Somya. 2016. Perancangan Aplikasi Petty Cash Berbasis Web menggunakan Codeigniter dan jQuery EasyUI (Studi Kasus PT Indomarco Prismatama). Universitas Kristen Satya Wacana
  52. Astuti, Hary Nela Tri Yudhi, Resi Yudhaningsih. 2013. Petty Cash Berbasis Kompetensi pada PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap. Akun-T Vol. 2 No. 1 ISSN: 2303-2146. Semarang: Politeknik Negeri Semarang

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Tugas Akhir (TA)

A.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi

A.3 Kartu Bimbingan

A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5 Form Validasi Tugas Akhir (TA)

A.6 Kwitasi Pembayaran Tugas Akhir (TA)

A.7 Daftar Nilai

A.8 Formulir Seminar Proposal

A.9 Sertifikat Toefl

A.10 Sertifikat Prospek

A.11 Sertifikat IT Internasional

A.12 Sertifikat IT Nasional

A.13 Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1 Form Wawancara