TA1431383020

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PELANGGAN BERBASIS WEB PDAM TIRTA

BENTENG KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR


Logo Amik.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1431383020
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER RAHARJA

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PELANGGAN BERBASIS WEB PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG



Disusun Oleh :


NIM
: 1431383020
Nama
: Dini Luigi
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture



Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018


Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
( Diah Aryani, S.T. , M.Kom )
NIP : 000603
       
NIP : 010413



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PELANGGAN BERBASIS WEB PDAM TIRTA BENTENG

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 14313833020
Nama
: DINI LUIGI

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Maimunah, M.Kom)
       
(Diah Aryani, S.T., M.Kom)
NID : 02012
       
NID : 11010



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI APLIKASI

BERBASIS WEB PDAM TIRTA BENTENG KOTA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1431383020
Nama
: DINI LUIGI


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI APLIKASI

BERBASIS WEB PDAM TIRTA BENTENG KOTA

KOTA TANGERANG

 

Disusun oleh :

NIM  : 1431383020
Nama  : DINI LUIGI
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : System Architecture

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 10 Januari 2018
(Dini Luigi)
NIM. 1431383020

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


Abstraksi

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup kesegala bidang yang berhubungan dengan penerapan teknologi informasi. Setiap organisasi atau perusahaan seperti halnya PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang relevan, akurat, cepat dan efisien. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pelanggan yang berjalan saat ini di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang masih dilakukan secara manual, yaitu menggunakan Microsoft Office dan Microsoft Excel. Akibatnya pengelolaan data lambat serta akurasi data kurang sehingga tingkat kesalahan cukup tinggi yang menyebabkan mutu pelayanan tidak maksimal. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengidentifikasi masalah pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, khususnya mengenai SIM pelanggan. Tinjauan analisanya yaitu untuk mengetahui dan memahami gambaran, serta keseluruhan tentang keadaan sistem yang sudah berjalan dan hasil yang diperoleh dalam analisa sistem yang sedang berjalan itu akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang sistem yang baru dan memperbaiki sistem yang sudah lama. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem pendukung yaitu database yang akan mengurangi atau meniadakan segala kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan dengan adanya pemindahan informasi antar media baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) aplikasi berbasis web, dapat mempermudah dan mempercepat proses SIM Pelanggan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

Kata Kunci : PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Sistem Informasi Manajemen Pelanggan, database, aplikasi berbasis web


Abstract

The need of a computerized system in this era includes all of the fields related to the application of information technology. Every organization or company like PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang really needs a computerized system that is relevant, accurate, fast and efficient. Management Information System customers that has been running in Tirta Benteng PDAM Kota Tangerang still done manually, such as the use of Microsoft Word and Microsoft Excel. As a result data of management is slow and also data accuracy is less so the error is high enough that causes the quality of service is not maximal. The purpose of this Final Assignment is to identify the problems at PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, especially about customers SIM. The analytical review is to know and understand the idea of the study and the whole about the system condition that has been running and the results obtained in the analysis of the system that is running it will be used as consideration in designing the new system and improve the old system. Therefore, it is required a supporting system such as the database that will reduce or eliminate all the constraints that often occur on the system that is running and with the transfer of information between the media either in the form of hardware and software web-based applications can help and increasing the process customer SIM PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

Keywords : PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Customer Information Management System, database, web-based applications


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer untuk jenjang Diploma Tiga di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja. .
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika AMIK Raharja, yang telah memberi banyak bantuan, saran dan motivasi selama kuliah.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama penyusunan Tugas Akhir.
  5. Bapak Dadang Mustika, S.T selaku stakeholder, yang telah banyak membantu dalam memberikan tuntunan dan petunjuk selama penelitian.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu serta Kakak dan rekan seperjuangan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, khususnya Staff Information Technology yaitu Bapak Erik, Bapak Dadang, Bapak Hotma, Bapak Parman, Bapak Amro, Bapak Hendra, Ibu Evy, Kakak David, Kakak Hendri dan Kakak Fery. Terima kasih atas kerjasama dan persahabatan yang indah selama melaksanakan penelitian disana.
  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 10 Januari 2018
Dini Luigi
NIM. 1431383020



 

Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
Gambar 3.2 Diagram Use Case Sistem yang Berjalan
Gambar 3.3 Diagram Sequence registrasi pendaftaran pelanggan sistem yang berjalan
Gambar 3.4 registrasi pembuatan RAB sistem yang berjalan
Gambar 3.5 transaksi pembayaran sistem yang berjalan
Gambar 3.6 sequence gudang sistem yang berjalan
Gambar 3.7 sequence pemasangan pembayaran SPK sistem yang sedang berjalan
Gambar 3.8 pembuatan BA yang sequence pemasangan diusulkan
Gambar 3.9 sequence proses pengesahan yang diusulkan
Gambar 3.10 Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan
Gambar 3.11 Matriks Analisa SWOT
Gambar 3.12 Diagram Use case Sistem yang Sedang Diusulkan
Gambar 3.13 Diagram Activity Sistem yang Sedang Diusulkan
Gambar 3.14 Sequence Registrasi pendaftaran pelanggan
Gambar 3.15 Sequence Registrasi pembuatan RAB
Gambar 3.16 Sequence Transaksi Pembayaran
Gambar 3.17 sequence pemasangan pembuatan SPK
Gambar 3.18 sequence pemasangan pembuatan BA
Gambar 3.19 sequence proses pengesahan data pelanggan
Gambar 3.20 Diagram Class Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.21 Rancangan Prototype Halaman Login
Gambar 3.22 Rancangan Prototype Halaman Home
Gambar 3.23 Rancangan Prototype Halaman User
Gambar 3.24 Rancanngan Prototype Halaman Bagian
Gambar 3.25 Rancangan Prototype Halaman Golongan
Gambar 3.26 Rancangan Prototype Halaman Wilayah
Gambar 3.27 Rancangan Prototype Halaman Pelaksana
Gambar 3.28 Rancangan Prototype Halaman Diameter
Gambar 3.29 Rancangan Prototype Halaman Pendaftaran
Gambar 3.30 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan RAB
Gambar 3.31 Rancangan Prototype Halaman Pembayaran
Gambar 3.32 Rancangan Prototype Halaman Cek Pembayaran
Gambar 3.33 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan SPK
Gambar 3.34 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan SPK
Gambar. 3.35 Rancangan Prototype Halaman Pengesahan
Gambar 3.36 Pengujian Proses Login
Gambar 3.37 Pengujian Proses Bagian
Gambar 3.38 Pengujian Proses Golongan
Gambar 3.39 Pengujian Proses Wilayah
Gambar 3.40 Pengujian Proses Pelaksana
Gambar 3.41 Pengujian Proses Diameter
Gambar 3.42 Pengujian Proses Pendaftaran
Gambar 3.43 Pengujian Proses Pembuatan RAB
Gambar 3.44 Pengujian Proses Pembayaran
Gambar 3.45 Pengujian Proses Pembuatan SPK
Gambar 3.46 Pengujian Proses Pembuatan BA
Gambar 3.47 Pengujian Proses Pengesahan
Gambar 3.48 Rancangan Sistem Halaman Login
Gambar 3.49 Rancangan Sistem Halaman Home
Gambar 3.50 Rancangan Sistem Halaman User
Gambar 3.51 Rancangan Sistem Halaman Bagian
Gambar 3.52 Rancangan Sistem Halaman Golongan
Gambar 3.53 Rancangan Sistem Halaman Wilayah
Gambar 3.54 Rancangan Sistem Halaman Pelaksana
Gambar 3.55 Rancangan Sistem Halaman Diameter
Gambar 3.56 Rancangan Sistem Halaman Pendaftaran Pelanggan
Gambar 3.57 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan RAB
Gambar 3.58 Rancangan Sistem Halaman Pembayaran
Gambar 3.59 Rancangan Sistem Halaman Cek Pembayaran
Gambar 3.60 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan SPK
Gambar 3.61 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan BA
Gambar 3.62 Rancangan Sistem Halaman Pengesahan


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.4 Elisitasi Final Draft
Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel pembayaran
Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel spk
Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel rab
Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel berita_acara
Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel pendaftaran
Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel pelanggan
Tabel 3.11 Schedule
Tabel 3.12 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan komputer yang semakin hari semakin pesat karena perkembangan teknologi informasi merupakan hasil pemikiran manusia yang menciptakannya dan dapat mempengaruhi dunia, sehingga membawa perubahan-perubahan yang terjadi khususnya internet telah menjadi infrastruktur komunikasi dengan jangkauan yang tanpa batas. Perusahaan sangat tergantung pada bagaimana cara pengolahan sistem pelayanan tersebut. Dengan adanya teknologi informasi dapat membuat suatu sistem yang terkomunikasi dimana sistem ini sangat mendukung kecepatan, kemudahan dan keakuratan dalam mengumpulkan, pengolahan, penyimpatan data serta kebutuhan pada SDM (Sumber Daya Manusia). Pada Perkembangan yang sudah berjalan dengan sistem baru, dimana komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

Seiring berjalannya waktu, ilmu teknologi berkembang begitu pesat dengan fungsi yang beragam. Pesatnya perkembangan teknologi juga diiringi oleh kebutuhan manusia yang kian meningkat. Saat ini penyediaan data dalam bentuk web lebih diminati oleh masyarakat karena sifatnya yang praktis. Penyediaan data tersebut semakin diminati bila ditunjang dengan jaringan internasional yang kita kenal sebagai internet. Internet menyebabkan informasi tersebut tersebar semakin luas dan seketika. Sehinggga membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan suatu wujud teknologi informasi berupa sistem informasi yang dapat menunjang kinerja suatu perusahaan. Pemakaian sistem informasi sebagai alat pengolah data termasuk dalam kaegori yang terbaik untuk saat ini, karena dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga dicapai efisiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data. Karena dari kemajuan teknologi informasi tersebut tidak lepas dari peran dan pemanfaatan komputer serta internet, maka membuat sebuah pemikiran akan pemanfaatannya tersebut digunakan dalam sebuah pelayanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Mengapa hal tersebut bisa digunakan dalam sebuah pelayanan, karena dilihat dari kejadian-kejadian yang ada banyak pelayanan yang masih berjalan kurang optimal dan belum memuaskan pelanggan. meskipun sudah terkomputerisasi.

Saat ini PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bergerak di bidang usaha air bersih. Perusahaan ini masih memerlukan perluasan dalam usaha dalam bidang air bersih, yang disediakan oleh PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Oleh sebab itu PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang ini mempunyai permasalahan bagaimana caranya untuk memperluas dalam mendapatkan pelanggan baik di dalam khususnya Kota Tangerang. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut penulis mengambil judul “Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang”.


Rumusan Masalah

Dengan adanya persoalan yang sering terjadi terutama dalam hal pelayanan pelanggan. Maka dengan ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan pelanggan yang sedang berjalan saat ini pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang?

  2. Apa yang menjadi kendala sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang?

  3. Bagaimana membangun prototype sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Masalah

Penelitian ini dibatasi pada permasalahan yang akan dibahas dan tidak menimbulkan kekeliruan, maka penulis hanya akan membatasi permasalahan pada Aplikasi Sistem Pelayanan Data Pelanggan Berbasis Web.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun manfaat dari Kuliah Kerja Praktek yang dihasilkan sebagai berikut :

  1. Tujuan operasional

    1. Untuk mengetahui sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

    2. Agar dapat menghasilkan data dan informasi data pelanggan yang lebih akurat.

    3. Untuk mendapatkan gambaran yang spesifik tentang pengolahan data pelanggan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

  2. Tujuan fungsional

  3. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi perusahaan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.

  4. Tujuan individual

    1. Guna memenuhi syarat kelulusan untuk mendapatkan jenjang Diploma Tiga (DIII).

    2. Untuk mengimplementasikan ilmu yang dipelajari.

    Manfaat Penelitian

    1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

    2. Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh perusahaan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pelayanan data pelanggan yang berjalan saat ini.


    Metode Penelitian

    Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Metode Pengumpulan Data

    Metode Observasi (Pengamatan)

    Pencarian data dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang diteliti yaitu dengan melihat cara kerja sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

    Metode Wawancara

    Pencarian data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan maupun tulisan untuk melengkapi data-data yang akan diperoleh. Wawancara dilakukan kepada pihak yang terkait. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi yang diperoleh.

    Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.


    Metode Analisa Sistem yang Berjalan

    Analisa terhadap data adalah tahapan penting untuk memperoleh penemuan baru selama observasi. Apa yang ditemukan dari proses analisa tersebut akan mengarahkan peneliti kepada penemuan ilmiah.

    Metode analisa digunakan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini dan yang akan diusulkan, yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) serta Elisitasi tahap I-III dan final draft.

    Metode Perancangan

    Metode perancangan digunakan untuk menghasilkan rancangan sistem, baik sistem yang sedang berjalan saat ini maupun sistem yang diusulkan.

    Adapun metode perancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language), yang akan menampilkan diagram activity, diagram usecase, diagram class, dan diagram sequence.

    Pembuatan diagram dilakukan menggunakan Visual Paradigm, suatu program dari Microsoft yang khusus digunakan untuk menggambar diagram atau flowchart rancangan sistem.

    Metode Implementasi

    Pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan fungsi dari program yang dihasilkan, oleh sebab itu metode yang digunakan adalah metode Black Box Testing.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), maka penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub bab yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang Lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain: definisi sistem informasi, konsep dasar sistem, definisi data serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, perancangan prosedural, perancangan database, perancangan prototype, blackbox testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

    BAB IV PENUTUP

    Pada bab ini merupakan kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Laporan Tugas Akhir.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Data

    Data

    Menurut Sutarman (2012:3) [1] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan darinya”.

    Menurut Sutabri (2012:72) [2], Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau sumber dari informasi.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:12) [2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

      1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu.

      2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

      1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

      2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :

      1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

      2. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    Klasifikasi Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Sutabri (2012:6) [2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu :

    1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filling), pencarian (searching) dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapatberbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai sutu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu file induk dan file transaksi.
    2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Penggunaan data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.


    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem Sistem

    Menurut Sutabri (2012:10) [2], “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

    Menurut Yakub (2012:1) [3], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20) [2], model umum sebuah sistem adalah masukan, proses dan keluaran. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1) Komponen Sistem (Components System) Komponen Sistem (components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

    2) Batas Sistem (Boundary System) adalah suatu ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System) adalah bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus di kendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4) Penghubung Sistem (Interface System) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

    6) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

    7) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sistem tersebut dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


    Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22) [2], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang-malam dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.


    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:29) [2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut Amin (2012:72)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

    Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:12) [2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    Siklus Informasi

    Menurut Sutabri (2012:33) [2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi (Information Cycle)”.

    Jenis-jenis Informasi

    Menurut Sutabri (2012:34) [2], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :.

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi yang Tepat Waktu.

        Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      2. Informasi yang Relevan

        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

      3. Informasi yang Bernilai

        Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

      4. Informasi yang Dapat Dipercaya

        Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :

      1. Informasi Masa Lalu

        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

      2. Informasi Masa Kini

        Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

    3. Informasi Berdasarkan Sasaran

      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi yang Tepat Waktu

        Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      2. Informasi yang Relevan

        Informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

    Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:37) [2], nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

    2. Luas dan lengkap

    3. Ketelitian

    4. Kecocokan

    5. Ketepatan waktu

    6. Kejelasan

    7. Keluwesan

    8. Dapat dibuktikan

    9. Tidak ada prasangka

    10. Dapat diukur

    Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41) [2], kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

    1. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    2. Tepat Waktu (Timeline)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasitersebutmempunyaimanfaatuntuk pemakainya.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) [3] pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

    Menurut Sutabri (2012:46) [2], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Yakub (2012:20) [3], bahwa sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Blok input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematis yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.


    Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia

    Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Mathis dan Jackson (2012:5)[5] dan Hasibuan (2012:23)[6], manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia sehingga dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan.

    Menurut Bangun (2012:6)[7], manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan draft, pergerakan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pemaduan, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

    Menurut William Werther dan Keith Davis dikutip oleh Danang Sunyoto (2012:35)[8], perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai dan ketersediaan pada masa yang akan datang, baik jumlah maupun jenisnya, sehingga dapat dilaksanakan rekrutmen, seleksi, pelatihan dan aktivitas yang lain dengan lebih baik.

    Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses pengaturan hubungan dan peranan tenaga kerja sehingga dapat dilaksanakan rekrutmen, seleksi, pelatihan dan aktivitas lainnya.

    Konsep Dasar Pelatihan (Magang)

    Definisi Pelatihan (Magang)

    Menurut Notoatmodjo (1992) dikutip dalam Putri (2012)[9], pelatihan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia, yaitu dengan mengembangkan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.

    Menurut Acton dan Golden (2002) dikutip dalam Sultana, et al. (2012)[10], “perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada para karyawan yang akan memfasilitasi perusahaan dalam memperbarui keterampilan dan mengarahkan peningkatan komitmen, kesejahteraan dan rasa memiliki. Sehingga, secara langsung dapat memperkuat kemampuan menghadapi persaingan antar perusahaan”.

    Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan (magang) adalah suatu usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja (tenaga kerja, dalam hal ini adalah mahasiswa atau mahasiswi) pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya (pekerjaan, dalam hal ini adalah kegiatan perkuliahan), berupa pengalaman pembelajaran.

    Sebab Dilaksanakan Pelatihan (Magang)

    Menurut Barry (2012:107)[11], pelatihan diadakan sehubungan dengan sebab-sebab atau keadaan tertentu yang dialami oleh organisasi. Pelatihan dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal, karena adanya :

    1. Perubahan Staf.
    2. Perubahan teknologi.
    3. Perubahan pekerjaan.
    4. Perubahan peraturan hukum.
    5. Perkembangan ekonomi.
    6. Pola baru pekerjaan.
    7. Tekanan pasar.
    8. Kebijakan sosial.
    9. Aspirasi pegawai.
    10. Variasi kerja.

    Jenis Pelatihan (Magang) Berdasarkan Tempatnya

    Menurut Barry (2012:107)[11], pelatihan diadakan sehubungan dengan sebab-sebab atau keadaan tertentu yang dialami oleh organisasi. Pelatihan dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal, karena adanya :

    1. On the Job Training

      Metode utama pelatihan ditempat kerja antara lain :

      1. Demonstrasi

        Dilakukan pemberian materi dengan cara praktek dan contoh-contoh langsung yang dilakukan oleh pemateri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pemberian materi pelatihan melalui contoh dan praktek dalam demonstrasi memungkinkan terjadinya peningkatan skill karyawan.

      2. Praktek Langsung

        Metode ini terutama dilakukan pada pelatihan yang bersifat manajerial dan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan profesionalitas.

      3. Metode Mengerjakan Sendiri

        Metode ini memungkinkan karyawan mendapatkan materi pelatihan untuk melakukan beberapa kesalahan yang dilakukan semasa pelatihan dengan tujuan utama karyawan tersebut mampu melakukan proses adaptasi lebih cepat terhadap pekerjaan maupun lingkungan kerjanya.

      4. Rotasi Kerja

        Metode pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan wawasan karyawan pada setiap divisi pekerjaan di tempat kerjanya, sekaligus mengurai kejenuhan karyawan terhadap rutinitas kerja.

    2. Off the Job Training

      Adalah pelatihan diluar tempat kerja. Beberapa metode dalam pelatihan diluar tempat kerja antara lain :

      1. Role Play

        Yang dimaksud dengan role play adalah peserta pelatihan melakukan simulasi dengan memerankan pelaku-pelaku atau peran-peran yang ada dalam pekerjaan di perusahaannya.

      2. Diskusi Kelompok

        Materi pelatihan diberikan melalui kegiatan diskusi di mana peserta pelatihan harus terlibat dan berkontribusi secara aktif di dalamnya.

        Metode ini ditentukan oleh tingkat aktivitas peserta diskusi, wawasan peserta terhadap materi pelatihan dan kemampuan penyelenggara diskusi dalam memberikan feedback kepada peserta diskusi.

    Tujuan dan Evaluasi Pelatihan (Magang)

    Menurut Barry (2012:114)[11], pelatihan dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dari keluaran yang dihasilkan. Beberapa tujuan diharapkan dari dilaksanakannya pelatihan adalah:

    1. Untuk memberikan kesempatan bagi segenap karyawan untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
    2. Memberikan kemampuan baru yang sangat dibutuhkan bagi kemajuan perusahaan kepada karyawan.
    3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.
    4. Melibatkan karyawan dalam pengembangan wacana baru yang secara konstruktif dan terancana memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dan masa depan karyawan.

    Konsep Dasar Aplikasi

    Definisi Aplikasi

    Menurut Nazrudin Safaat H (2012:9)[12], perangkat lunak (software) aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak (software) komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya perangkat lunak (software) aplikasi dibandingkan dengan perangkat lunak (software) sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

    Contoh utama perangkat lunak (software) aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja dan pemutar media. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket disebut sebagai suatu paket atau paket aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. Seringkali, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

    Metode Penelitian

    Tahapan Pengumpulan Data

    Menurut Sugiyono (2012:7)[13], pengumpulan data dilakukan pada natural setting atau kondisi alamiah. Umumnya, terdapat 4 (empat) macam cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

    1. Observasi

      Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:226)[13], observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan menggunakan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga objek observasi dapat diamati dengan jelas.

      Menurut Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2012:226)[13], observasi diklasifikasikan menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi tak berstruktur (unstructured observation).

      Menurut Spradley dalam Sugiyono (2012:226)[13], observasi berpartisipasi dibagi menjadi empat, yaitu observasi partisipasi yang pasif (pasive participation), observasi partisipasi yang moderat (moderate participation), observasi partisipasi yang aktif (active participation) dan observasi partisipasi yang lengkap (complete participation).

    2. Wawancara

      Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2012:231)[13], wawancara didefinisikan sebagai: “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.Artinya, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

      Beberapa macam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (pelaksanan wawancara lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya).

    3. Dokumentasi

      Menurut Sugiyono (2012:240)[13], dokumentasi merupakan pembuatan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

    4. Triangulasi

      Menurut Sugiyono (2012:241)[13], triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data berupa penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yang berarti mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

    Tahapan Analisa Sistem

    Menurut Murad (2013:51)[14], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Sutabri (2012:220) [2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengumumkan Penelitian Sistem

      Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    2. Mengorganisasikan Tim Proyek

      Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

    3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

      Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

    4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

      Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

    5. Menyiapkan Usulan Rancangan

      Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

    6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

      Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Nasution (2012:118)[15], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

    Menurut Sutabri (2012:225) [2], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terperinci Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.

    2. Mengindentifikasikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

    3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.

    4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

    5. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

    6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Murad (2013:52)[14], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasian sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

    Menurut Nasution (2012:118)[15], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

    Menurut Sutabri (2012:229) [2], setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi Analsa SWOT

    Menurut Muchlisin Riadi (2013)[16], analisis SWOT memiliki fungsi untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya, yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

    Menurut Rinella Putri (2013)[17] dalam artikel Business Lounge, analisis SWOT adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis, dengan merancang sebuah strategic plan.

    Sedangkan menurut Charles W. L. Hill dan Gareth R. Jones (2012)[18], “SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats is normally referred”. Artinya, SWOT dalam ‘Analisis SWOT’ merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML

    Definisi UML

    Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:250)[19], “Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting an information system. Iyou use the UML to develope object models.” Artinya, UML adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam menggambarkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, dalam merancang suatu sistem.

    Menurut Graham dan Wills (2012:2)[20], “Unified Modeling Language (UML) adalah dasar dari pemrograman berorientasi objek yang berlaku untuk komponen berbasis pembangunan.”

    Menurut Alim (2012:30)[21], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun, dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda.

    Jenis-jenis Diagram UML

    1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57)[14], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[22], langkah-langkah membuat diagram use case adalah mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

    2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[14], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[23], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[23], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[24], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    4. Class Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[23], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33)[24], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

    Konsep Dasar Basis Data

    Definisi Basis Data

    Menurut Prasetio (2012:181)[25], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam dua hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Menurut Fathansyah (2012:2)[26], basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat bersarang, atau tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, dan lain sebagainya.

    Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

    1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
    2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
    3. Kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan ke dalam media penyimpanan elektronik.

    Jenis Basis Data

    Menurut Prasetio (2012:181)[25], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam dua hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    1. Web Service
    2. Menurut Akhmad Dharma Kasman (2015:12)[27], web service adalah aplikasi yang dibuat agar dapat dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui internet dengan menggunakan format pertukaran data sebagai format pengiriman pesan.

      Web service dimanfaatkan dengan dipanggil aplikasi lain, umumnya yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol), atau bisa juga SMTP (Simple Mail Transfer Protocol).

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Leena Narayanan, T. Muthumanickam, dan A. Nagappan (2015)[28], PHP is an established server-side, embedded HTML scripting language for creating dynamic and interactive web pages. The PHP provides many features that are looked by commercial entities. PHP features native support for most popular databases.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman di sisi server yang dapat disisipkan ke dalam HTML.

    Sejarah PHP

    Menurut Sibero (2012:49)[29], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman CCGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman websiteyang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 (lima) pada saat ini.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Amlanjyoti Saikia (2015)[30], MySQL is the world’s second most used database management system and the most popular of all open-source RDBMS systems. It provides many features, the most valuable of which i s its platform independence.

    Konsep Dasar Pengujian (Testing)

    Menurut Zulkifli (2012)[31], pengujian adalah suatu proses pengeksekusian program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. Pengujian sebaiknya menemukan kesalahan yang tidak disengaja dan dinyatakan sukses jika berhasil memperbaiki kesalahan tersebut.

    Menurut Nidhra dan Dondeti (2012)[32], salah satu metode pengujian yang ada adalah Black Box Testing, yang juga disebut Functional Testing, yaitu sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi..

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Amlanjyoti Saikia (2015)[30], MySQL is the world’s second most used database management system and the most popular of all open-source RDBMS systems. It provides many features, the most valuable of which i s its platform independence.

    1. Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Tahap II

      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      1. T artinya technical, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operational, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya economy, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi

      Final draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

    Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

    Fraenkel, Wallen, dan Hyun (2012)[33] mengemukakan batasan kajian pustaka atau referensi sebagai berikut, “A literature review is an assessment of a body (or bodies) of literature that pertains to a specific question. A literature review is helpful in several ways.” Artinya, studi pustaka adalah suatu kajian yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan.

    Menurut Nyoman Kutha Ratna (2012)[34], literature review atau kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang berbeda. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa studi pustaka merupakan tulisan yang pernah dibaca atau dianalisis yang digunakan sebagai landasan penelitian, terkait dengan penyusunan suatu laporan atau karya ilmiah dengan topik bahasan serupa dengan masalah khusus dari penelitian yang sedang dilakukan tersebut.

    Tujuan Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Pohan (2012)[35], kegiatan studi pustaka bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metose, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen, dan yang lainnya yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, dan plagiat.

    Menurut Ratna (2012)[34], tujuan studi pustaka adalah untuk menganalisis suatu objek kultural yang merupakan gejala multidimensi, sehingga perlu dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.

    Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan penulisan studi pustaka adalah untu menganalisis permasalahan yang serupa dengan yang sedang diteliti sekaligus mengumpulkan data untuk penyusunan laporan.

    Peranaan Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Bryman (2012)[36], alasan mengapa diperlukan pembuatan studi pustaka atau literature review adalah sebagai berikut:

    1. Perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau apa yang sudah diteliti terkait dengan penelitian kita, agar tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.
    2. Dapat belajar dari kesalahan peneliti lain dan menghindari melakukan kesalahan yang sama.
    3. Dapat belajar tentang teori yang berbeda dan metodologis ke area riset kita.
    4. Dapat membantu mengembangkan kerangka kerja analitis.
    5. Mengarahkan untuk mempertimbangkan variabel inklusi dalam riset kita.
    6. Dapat dikembangkan menjadi research question.

    Sumber Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Bryman (2012)[36], sumber studi pustaka yang dapat digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

    1. Buku

      Buku yang dijadikan sumber studi pustaka dapat berupa hard copy maupun soft copy, baik online maupun offline, termasuk buku yang dikeluarkan oleh institusi yang berkaitan.

    2. Jurnal Penelitian atau Jurnal Artikel

      Berbagai macam jurnal dapat dijadikan sebagai sumber, seperti jurnal penelitian atau jurnal artikel, baik dalam level lokal, nasional, internasional, maupun regional.

    3. Lembaga atau Institusi

      Sumber juga dapat diperoleh dari lembaga atau institusi yang memiliki kewenangan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, yang menyediakan data, artikel, atau kebijakan yang terkait dengan bidang yang diteliti. Lembaga tersebut umumnya juga mempunyai website (free of access).

    Jenis Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Ratna dalam Prastowo (2012:83)[37], berdasarkan cara penyajiannya, studi pustaka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

    1. Penyajian sesuai dengan tahun penelitian, yaitu disajikan secara kronologis dengan pertimbangan bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu dalam menentukan objektivitas penelitian seperti dilakukan dalam berbagai analisis persepsi masyarakat.
    2. Penyajian sesuai dengan relevansi dan kedekatan dengan objek, yaitu dilakukan dengan pertimbangan relevansi kedekatan penelitian dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan.

    Dalam menyusun karya ilmiah, studi pustaka dengan penyajian cara ke-dua dianggap lebih baik dengan pertimbangan bahwa penelitian yang memiliki relevansi yang kuat dengan penelitian sebelumnya yang akan menghantarkan peneliti melakukan penelitian selanjutnya sekaligus menghindarkan terjadinya duplikasi.

    Jenis Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Ratna dalam Prastowo (2012:85)[37], empat manfaat dari studi pustaka yaitu:

    1. Menghindarkkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi atau penipuan dalam berbagai bentuk.
    2. Menunjukkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya akan makna sehingga layak untuk dibicarakan kembali.
    3. Menjelaskan bahwa penelitian yang sedang dilakukan memang berbeda.
    4. Menunjukkan hal-hal baru yang berbeda yang sebelumnya belum ada di penelitian lainnya.

    Studi Pustaka

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pembuatan prototype atau aplikasi web. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web ini,perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Adapun hasil dari studi pustaka yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Penelitian oleh Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014[38]. “Prototype System E-learning dengan pendekatan elisitasi dan framework CodeIgniter: Studi kasus SMP Yamad Bekasi”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Elisitasi untuk mencari kebutuhan sistem. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa penggunaan metode elisitasi sebagai pengdekatan dalam penentuan kebutuhan sistem dilakukan karena elisitasi merupakan sebuah metode yang tepat untuk digunakan dalam menyeleksi dan menentukan requirement yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, yaitu dengan menggunakan instrumen wawancara kepada pihak-pihak terkait.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Fatchur Rozy1, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. Dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Volume 2 No. 1 Maret 2017[39]. Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem berbasis komputer dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dan juga memudahkan dalam penelusuran data. Peneliti juga menyarankan adar dibuat sebuah jaringan sehingga sistem dapat diakses secara online oleh perangkat lain yang berada dalam jaringan.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 / Maret 2017[40] dengan judul Perangcangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku pada Home Industri, menyatakan bahwa penggunaan aplikasi pengolah data memberi kemudahan dan ketepatan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Analisa kebutuhan dilakukan dengan penjabaran umum terhadap objek yang diteliti. Alternatif pemecahan masalah dibuat setelah.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ach. Supriyanto, Burhan dan Millatul Ulya dengan judul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web di PT. GARAM (Persero) dalam Jurnal AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus 2013[41]. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT. Garam, di mana sistem penjualannya masih dilakukan secara manual. Dengan kesimpulan yang didapat yaitu dibuatnya perancangan sistem berbasis web karena dalam implementasinya memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi terkait transaksi. Meskipun demikian, penelitian, pengembangan dan peningkatan terhadap sistem yang sudah ada perlu dikembangkan untuk kemudian diupgrade (up to date) sesuai dengan kebutuhan pasar.
    5. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dag Øivind Madsen yang berjudul “SWOT Analysis: A Management Fashion Perspective” dalam International Journal of Business Research, 16(1), 39-56, 2016[42]. Makalah ini disusun untuk menganalisis sejarah dan evolusi SWOT. Analisis tersebut telah mengungkapkan bahwa SWOT memiliki silsilah yang tidak jelas. Namun, jelas bahwa gagasan tersebut telah ada selama sekitar setengah abad. Seiring waktu, SWOT telah berkembang dengan cara yang berbeda dan "melakukan perjalanan" ke dalam konteks baru. Evolusi SWOT adalah kasus yang menarik karena berbeda dalam beberapa hal dari gagasan manajemen yang sebanding lainnya. Gagasan SWOT memiliki cukup "daya tahan" baik di lingkungan akademis maupun dalam praktik organisasi, yang dibuktikan dengan tingkat penggunaan, penerimaan, dan dampak yang tinggi bahkan pada tingkat masyarakat yang lebih luas. Aspek menarik SWOT ini harus diselidiki secara lebih rinci dalam penelitian selanjutnya.
    6. UML Usage in Open Source Software Development : A Field Study”, oleh Hafeez Osman1 and Michel R.V. Chaudron dalam Proceedings of the 3rd International Workshop on Experiences and Empirical Studies in Software Modeling , 2013[43]. menyimpulkan bahwa Dengan mempelajari evolusi model UML di seluruh versi, kami menemukan bahwa fokus pemodelan bergeser dari aspek struktural pada tahap awal pengembangan, hingga perilaku dinamis pada tahap pengembangan selanjutnya. Frekuensi memperbarui model UML rendah. Ada dua pemicu untuk memperbarui diagram UML: 1) jika ada perubahan pada fitur sistem, dan 2) jika ada sekelompok pendatang baru yang bergabung dalam proyek. Yang terakhir menyebabkan peran model UML sebagai cara mengkodifikasi pengetahuan desain untuk mengkomunikasikan disain. Secara keseluruhan, makalah ini menunjukkan bahwa proyek open source dapat digunakan sebagai sumber empiris untuk mempelajari penggunaan pemodelan UML.
    7. Penilitian yang dilakukan Phillip Langer, Tanja Mayerhover, Manuel Wimmer, Gerti Kapel dengan judul On the Usage of UML : Initial Results of Analyzing Open UML Models dalam Lecture Notes in Informatics (LNI), Proceedings - Series of the Gesellschaft fur Informatik (GI) tahun 2016[44] . menurut penelitian ini Salah satu keunggulan UML adalah memudahkan komunikasi antara pengembang perangkat lunak. Unit bahasa yang paling sering digunakan dalam model yang dianalisis adalah Class, Use Case, dan Interaction (100%, 47%, dan 39% dari model). Kita dapat menyimpulkan bahwa model yang menggunakan unit bahasa Class menggunakan beberapa konsep pemodelan cukup sering, seperti Class, Property, Operation, Generalization, dan Assosiation, sedangkan dalam unit bahasa Interaction dan Use Case terutama dua konsep pemodelan masing-masing. menghitung proporsi terbesar di antara elemen model dari unit bahasa yang masing-masing: 93% dari semua elemen model kelas Meta, Interaksi adalah contoh Message atau Lifeline dan 83% dari semua elemen model Use Cases adalah contoh Aktor atau Use Case. Dari pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa profil sering digunakan untuk mendefinisikan diagram robustness dan skema database. Konsep inti dari unit bahasa Class, yang merupakan konsep pemodelan yang paling sering digunakan, juga paling sering distereotipkan.
    8. Penilaian yang dilakukan oleh Benjamin Heilburnn, Philipp Herzig, dan Alexander Schill pada tahun 2014[45], dengan judul “Tools for Gamification Analytics: A Survey”. Hasil yang diperoleh adalah penelitian membahas mengenai data aplikasi. Penulis mengambil data informasi terhadap user dalam menginput nilai lebih cepat.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Derek Ong, Chan Yuen Yeng, Cho Wai Hong, dan Koh Tse Young pada tahun 2013, dengan judul “Motivation Of Learning”[46]. Hasil yang diperoleh adalah penelitian ini membahas mengenai mengatasi masalah dengan menilai kepraktisan dan efektivitas pelaksanaan. Penulis mengambil solusi efektifitas dalam penilaian online.
    10. Penilitian yang dilakukan oleh J. A. Romero, P. A. G. Gaona, dan C. M. Marin pada tahun 2016, dengan judul “Assessment Model In a Selection Process Based In Gamification”[47]. Hasil yang diperoleh adalah penelitian ini membahas mengenai menyajikan model penilaian. Penulis mengambil model penilaian online.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Tinjauan Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan user dalam pengelolaan air minum di Kota Tangerang yang pada awalnya didirikannya berdasarkan pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 33 Tahun 1995 Tentang Pembentukan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, organisasi dan tata kerja PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Nomor 30 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang.

    Adapun dalam perjalanannya dasar hukum PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang mengalami perubahan yaitu, Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, Nomor 11 Tahun 1999 Tentang Pelayanan Air Minum di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Tangerang. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, Nomor33 Tahun 1995 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Tangerang Peraturan Daerah Kota Tangerang, Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Organ Dan Kepegawaian PDAM.

    Tugas dari PDAM itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh Walikota Tangerang..

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Dewan Pengawas

      Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng Kota Tangerang.

    2. Direktur Utama

      Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    3. Satuan Pengawasan Internal

      Membantu Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok PDAM dibidang pengawasan internal perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

    4. Direktur Umum

      Menilai dan menyetujui serta merekomendasikan semua kegiatan divisi.

    5. Manager Keuangan dan Asset

      Membantu Direktur dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan, mengelola keuangan dan akuntansi perusahaan secara efektif dan efisien dan kegiatan administrasi umum, pergudangan dan pengelolaan aset perusahaan.

    6. Asisten Manager Akuntansi

      Mengelola implementasi sistem akuntansi dan perpajakan perusahaan, realisasi anggaran dan penyusunan laporan keuangan perusahaan.

    7. Asisten Manager Anggaran dan Kas

      Mengelola keuangan perusahaan.

    8. Asisten Manager Asset

      Membantu Direktur dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan, mengelola keuangan dan akuntansi perusahaan secara efektif dan efisien dan kegiatan administrasi umum, pergudangan dan pengelolaan aset perusahaan.

    9. Manager Hubungan Langganan

      Membantu direktur dalam mengelola kegitan pengolahan hubungan dengan pelanggan dan masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan.

    10. Asisten Manager Administrasi Pelanggan dan Air Bersih

      Mengendalikan dan menyelenggarakan pengelolaan dibidang Sumber Daya Manusia (SDM).

    11. Asisten Manager Administrasi Pelayanan dan Pemasaran

      Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan hubungan langganan perusahaan.

    12. Asisten Manager Humas dan Pengaduan

      Membantu direktur dalam mengelola kegitan pengolahan hubungan dengan pelanggan dan masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan.

    13. Manager Umum, Hukum dan Pengembangan

      Membantu kepala bagian Administrasi dan Keuangan dalam urusan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan dari aspek hukum dan kepegawaian.

    14. Asisten Manager Umum dan Pergudangan

      mengkoordinasikan dan mengendalikan perencanaan dan pelaksaan kegiatan tata usaha dan kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan, serta pengelolaan gudang.

    15. Asisten Manager Hukum

      Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian dalam penyelesaian masalah.

    16. Asisten Manager Administrasi dan Pengembangan SDM

      Mengelola dan bertanggung jawab terhadap pengembangan pelanggan perusahaan.

    17. Direktur Teknik

      Membantu Kepala Bagian Hubungan Langganan mengelola teknologi infomasi perusahaan.

    18. Manager Sistem Teknologi Informasi

      Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Bagian Informasi Teknologi.

    19. Assisten Manager Software dan Database

      Memelihara perawatan atau maintenance terhadap semua software dan database.

    20. Asisten Manager Hardware dan Network

      Memelihara perawatan atau maintenance terhadap hardware dan network.

    21. Asisten Manager GPS

      Menyusun pedoman dan petunjuk yang terkait aplikasi dan jaringan.

    22. Manager Distribusi dan Pengendalian Kehilangan Air

      Penyelenggaraan, pengkoordinasian dan pendaftaran calon pelanggan PDAM.

    23. Asisten Manager Jaringan

      Perpipaan Menyusun rencana kerja.

    24. Assisten Manager Meter Air, Penyegelan dan Pemutusan

      Melakukan monitoring terhadap pelanggan.

    25. Asisten Manager Pengendalian Kehilangan Air

      pengendalian pengelolaan Air PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

    26. Assisten Manager Perawatan, mekanikal dan Elektrikal

      Perawatan terhadap inventory PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

    27. Manager Litbang, perencanaan dan Pengawasan

      Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap seluruh penelitian dan pengembangan.

    28. Asisten Manager Litbang

      Mendukung seluruh perencanaan dan pengawasan.

    29. Assisten Manager Perencanaan

      Melakukan perencanaan untuk seluruh aktivitas.

    30. Assisten Manager Pengawasan

      Melakukan pergawasan untuk seluruh aktivitas.


    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan saat ini, pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan proses dan prosedur yang sedang berjalan saat ini, proses pembuatan sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, antara lain:

    1. Prosedur pelayanan pelanggan pada PDAM Tirta Benteng:

      1. Pelanggan mengisi dokumen pendaftaran atau SPL yang diberikan Bagian Hublang.
      2. Bagian Hublang memproses pendaftaran.
      3. Bagian Perencanaan Teknik melakukan survey.
      4. Bagian Perencanaan Teknik apabila tidak di survey lapangan akan kembali ke proses pendaftaran dan apabila di survey lapangan proses akan terus berlanjut.
      5. Bagian Perencanaan Teknik akan melakukan RAB Pemasangan.
      6. Bagian Keuangan akan melakukan proses pembayaran dan mencetak LPP.
      7. Gudang akan mendata pelanggan baru dan mengecek stok minimum.
      8. Bagian Distribusi akan memproses pembuatan SPK pemasanngan SL baru dan akan mencetak lembar SPK.
      9. Bagian Distribusi memproses pembuatan BA pemasangan dan mengeluarkan lembar berita acara pemasangan.
      10. Bagian Hublang melakukan pengesahan pelanggan baru.
      11. Bagian Hublang akan menerbitkan rekening.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Gambar 3.2 Diagram Use Case Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan di atas adalah gambar diagram use case dari sistem yang berjalan saat ini. Dalam diagram tersebut, terdapat:

      1. Satu (1) buah sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sistem administrasi pelanggan baru PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
      2. Lima (5) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Bagian Hublang, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Keuangan, Bagian Distribusi dan Gudang.
      3. Lima Belas (15) buah use case yang dilakukan oleh aktor-aktor yang ada, yaitu: Dokumen Pendaftaran/ SPL, Proses Pendaftaran, Survey, Survey Lapangan, RAB Pemasangan, Loket Pembayaran, LPP, Proses Pembuatan SPK Pemasangan SL Baru, Lembar SPK, Proses Pembuatan BA Pemasangan, Lembar Berita Acara Pemasangan, Data Pelanggan Baru, Cek Stok Minimum, Pengesahan Pelanggan Baru dan Terbit Rekening.
    2. Diagram Sequence Sistem Yang Berjalan

      Diagram sequence merepresentasikan hubungan antara objek-objek yang ada, baik di dalam maupun di sekitar sistem, terhadap operasi atau message yang dilakukan objek terkait. Secara vertikal, diagram sequence berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan operasi atau pengiriman message, dengan yang berada di sebelah atas dilakukan terlebih dahulu.

      Diagram Sequence registrasi pendaftaran pelanggan yang berjalan.

      Gambar 3.3 Diagram Sequence registrasi pendaftaran pelanggan sistem yang berjalan

      Diagram sequence registrasi pembuatan RAB sistem yang berjalan

      Gambar 3.4 registrasi pembuatan RAB sistem yang berjalan

      Diagram sequence transaksi pembayaran sistem yang berjalan

      Gambar 3.5 transaksi pembayaran sistem yang berjalan

      Diagram sequence gudang sistem yang berjalan.

      Gambar 3.5 transaksi pembayaran sistem yang berjalan

      Diagram sequence pemasangan pembayaran SPK sistem yang sedang berjalan.

      Gambar 3.7 sequence pemasangan pembayaran SPK sistem yang sedang berjalan

      Diagram sequence pemasangan pembuatan BA yang diusulkan.

      Gambar 3.8 pembuatan BA yang sequence pemasangan diusulkan

      Diagram sequence proses pengesahan data pelanggan sistem yang sedang berjalan

      Gambar 3.9 sequence proses pengesahan yang diusulkan

      Berdasarkan Gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdiri:

      1. 14 Lifeline
      2. 5 Actor, yaitu : Bagian Hublang, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Keuangan, Bagian Distribusi dan Gudang.
      3. 17 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
    3. Diagram Activity Sistem yang Berjalan

      Berikut ini, diuraikan tentang diagram acivity sistem yang sedang berjalan. Diagram activity dibuat berdasarkan diagram usecase.

      Gambar 3.10 Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan

      Berdasarkan Gambar 3.10 Diagram activity Sistem yang Sedang Berjalan

      1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 5 vertical swimeline yaitu Bagian Hublang, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Keuangan, Bagian Distribusi dan Gudang.
      3. 14 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Analisa SWOT

    Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi berdasarkan strength, weakness, opportunity, dan threat. Penerapannya yaitu bagaimana kekuatan atau strength mengambil keuntungan dari dari peluang atau opportunities (S- O), bagaimana mengatasi kelemahan atau weakness yang mencegah keuntungan dari peluang atau opportunity (W-O), bagaimana kekuatan atau strength menghadapi ancaman atau threat (S-T), serta bagaimana mengatasi kelemahan atau weakness yang menciptakan suatu ancaman atau threat (W-T).

    Gambar 3.11 Matriks Analisa SWOT

    Analisa Sistem yang Berjalan

    1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data masukan atau input sehingga menghasilkan proses.

      1. Nama Masukan: Pendaftaran Pelanggan.
      2. Frekuensi: Dilakukan setiap ada penambahan atau perubahan data dari pelanggan.
      3. Keterangan: Berisi data pelanggan.
    2. Analisa Proses

      Analisis proses adalah penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu respon karena adanya data masukan. Dalam proses ini, semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

      1. Masukan: Dokumen atau data pelanggan.
      2. Keluaran : Data pelanggan.
      3. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan informasi dari data pelanggan yang didapatkan dari dokumen yang diisi pelanggan.
    3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan sampai proses pengolahan data melalui sistem pengolahan yang ada:

      1. Nama keluaran: Data pelanggan
      2. Keluaran : Data pelanggan.
      3. Fungsi: Memberikan laporan informasi kepada pelanggan.


    Permasalahan yang Dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1. Sistem manual harus dilakukan pengembangan.
    2. Data yang dihasilkan tidak berurutan sesuai wilayah sehingga menyulitkan dalam informasi pelanggan.
    3. Proses pendataan pelanggan baru secara manual.


    Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Harus melakukan monitoring atau pengawasan secara live agar bisa diperketat.
    2. Dibuatkannya sistem pelayanan dan harus mencakup keseluruh sistem yang ada.
    3. Diperlukannya sistem input data pelayanan secara terkomputerisasi supaya akurasi pelayanan terkontrol dengan baik dan benar.
    4. Sistem pendataan pelanggan baru.
    5. Sistem proses pemasangan instalasi PDAM.


    User Requirement

    User requirement berisi karakteristik sistem atau kebutuhan calon pengguna terhadap sistem yang akan dikembanngkan sesuai permintaan calon pengguna. Untuk menjelaskannya, penulis menggunakan metode elisitasi dari tahap satu sampai final draft. Sebagai sumber informasi sistem yang akan dibuat, penulis menetapkan calon pengguna sistem adalah pembimbing lapangan penulis sekaligus pembimbing lapangan di PDAM yaitu Bapak Dadang Mustika, S.T. Dengan informasi diperoleh melalui wawancara langsung berikut uraiannya:

    Elisitasi Tahap I

    Tabel berikut berisi rancangan sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait berdasarkan proses wawancara.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Tabel yang berisi hasil pengklasifikasian dari Elisitasi Tahap I berdasarkan metode MDI.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M = Mandatory (yang diinginkan)

    D == Desirable (diperlukan)

    I = = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Tabel hasil penyusunan dari Elisitasi Tahap II yang selanjutnya akan diklasifikasi kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Elisitasi Final Draft

    Merupakan tabel hasil akhir yang dicapai dari suatu proses Elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Tabel 3.4 Elisitasi Final Draft

    Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

    Diagram Use case Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.12 Diagram Use case Sistem yang Sedang Diusulkan

    Gambar di atas adalah gambar diagram usecase dari sistem yang diusulkan. Dalam diagram tersebut, terdapat:

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
    2. 4 actor yang melakukan kegiatan proses sistem Aplikasi Pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
    3. 13 use case yang biasa dilakukan oleh actor tersebut .

    Diagram Activity Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini, diuraikan tentang diagram acivity sistem yang sedang diusulkan. Diagram activity dibuat berdasarkan diagram usecase.

    Gambar 3.13 Diagram Activity Sistem yang Sedang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 3.13 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 11 Action, yang terdiri dari masing masing bagian.
    3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

    Diagram Sequence Sistem yang Diusulkan

    Berikut merupakan diagram sequence dari sistem yang diusulkan:

    1. Diagram sequence registrasi pendaftaran pelanggan sistem yang diusulkan.

      Gambar 3.14 Sequence Registrasi pendaftaran pelanggan

    2. Diagram sequence registrasi pembuatan RAB sistem yang diusulkan.

      Gambar 3.15 Sequence Registrasi pembuatan RAB

    3. Diagram sequence transaksi pembayaran sistem yang diusulkan

      Gambar 3.16 Sequence Transaksi Pembayaran

    4. Diagram sequence pemasangan pembuatan SPK yang diusulkan.

      Gambar 3.17 sequence pemasangan pembuatan SPK

    5. Diagram sequence pemasangan pembuatan BA yang diusulkan.

      Gambar 3.18 sequence pemasangan pembuatan BA

    6. Diagram sequence proses pengesahan data pelanggan yang diusulkan.

      Gambar 3.19 sequence proses pengesahan data pelanggan

    Diagram Sequence Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.20 Diagram Class Sistem yang Diusulkan

    1. 6 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya Pendaftaran, RAB, SPK, BA, Pembayaran dan Pelanggan
    2. 10 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data

    Dalam spesifikasi basis data dijelaskan rincian dari class diagram yang diusulkan. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut :

    1. Nama Field : pembayaran
    2. Isi : id+no_reg+nama+alamat+golongan+biaya+status+status1+tanggal

      Primary Key : id

      Panjang Record : 255 karakter.

      Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel pembayaran
    3. Nama Field : spk
    4. Isi : id+no_spk+nama+alamat+golongan+pemberi+penerima+waktu+tanggal+status+keterangan

      Primary Key : id

      Panjang Record : 475 karakter.

      Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel SPK
    5. Nama Field : rab
    6. Isi : id+no_reg+no_rab+nama+alamat+gplongan+wilayah+biaya+tanggal+status

      Primary Key : id

      Panjang Record : 270 karakter.

      Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel rab
    7. Nama Field : berita_acara
    8. Isi : id+no_ba+no_spk+nama+alamat+golongan+wilayah+biaya+tanggal+status

      Primary Key : id

      Panjang Record : 297 karakter.

      Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel berita_acara
    9. Nama Field : pendaftaran
    10. Isi : id+no_reg+nama+alamat+pekerjaan+telp+golongan+wilayah+tanggal+status

      Primary Key : id

      Panjang Record : 335 karakter.

      Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel pendaftaran
    11. Nama Field : pelanggan
    12. Isi : id+norek+nama+alamat+wilayah+golongan+no_segel+no_meter+no_ba+status+tanggal

      Primary Key : id

      Panjang Record : 300 karakter.

      Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel pelanggan

    Rancangan Prototype

    Rancangan Prototype Halaman Login

    Gambar 3.21 Rancangan Prototype Halaman Login

    Rancangan Prototype Halaman Home

    Gambar 3.22 Rancangan Prototype Halaman Home

    Rancangan Prototype Halaman User

    Gambar 3.23 Rancangan Prototype Halaman User

    Rancangan Prototype Halaman Bagian

    Gambar 3.24 Rancanngan Prototype Halaman Bagian

    Rancangan Prototype Halaman Golongan

    Gambar 3.25 Rancangan Prototype Halaman Golongan

    Rancangan Prototype Halaman Wilayah

    Gambar 3.26 Rancangan Prototype Halaman Wilayah

    Rancangan Prototype Halaman Pelaksana

    Gambar 3.27 Rancangan Prototype Halaman Pelaksana

    Rancangan Prototype Halaman Diameter

    Gambar 3.28 Rancangan Prototype Halaman Diameter

    Rancangan Prototype Halaman Pendaftaran

    Gambar 3.29 Rancangan Prototype Halaman Pendaftaran

    Rancangan Prototype Halaman Pembuatan RAB

    Gambar 3.30 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan RAB

    Rancangan Prototype Halaman Pembayaran

    Gambar 3.31 Rancangan Prototype Halaman Pembayaran

    Rancangan Prototype Halaman Cek Pembayaran

    Gambar 3.32 Rancangan Prototype Halaman Cek Pembayaran

    Rancangan Prototype Halaman Pembuatan SPK

    Gambar 3.33 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan SPK

    Rancangan Prototype Halaman Pembuatan BA

    Gambar 3.34 Rancangan Prototype Halaman Pembuatan BA

    Rancangan Prototype Halaman Pengesahan

    Gambar 3.35 Rancangan Prototype Halaman Pengesahan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor : Intel 7 Core
      2. Hardisk : 320 GB
      3. RAM : 6 GB
      4. Keyboard : Logitech USB
      5. Mouse : Logitech USB
    2. Aplikasi yang digunakan

      1. Microsoft Windows 10 Profesional 64 Bit
      2. Microsoft Office 2010 Profesional
      3. Dreamweaver
      4. XAMPP
      5. Database MySQL
      6. Software Prototype Pencil
    3. < p> Hak Akses (Brainware)</p> < p> Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh devisi bagian PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.</p>


    Pengujian

    Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian Black Box, yaitu merupakan pengujian program yang mengutamakan kebutuhan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem dan melihat kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan.

    Pengujian Proses Login

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Login:

    Gambar 3.36 Pengujian Proses Login

    Pengujian Proses Bagian

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Bagian:

    Gambar 3.37 Pengujian Proses Bagian

    Pengujian Proses Golongan

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi golongan:

    Gambar 3.38 Pengujian Proses Golongan

    Pengujian Proses Wilayah

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Wilayah:

    Gambar 3.39 Pengujian Proses Wilayah

    Pengujian Proses Pelaksana

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Pelaksana:

    Gambar 3.40 Pengujian Proses Pelaksana

    Pengujian Proses Diameter

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi diameter:

    Gambar 3.41 Pengujian Proses Diameter

    Pengujian Proses Pendaftaran

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi pendaftaran pelanggan:

    Gambar 3.42 Pengujian Proses Pendaftaran

    Pengujian Proses Pembuatan RAB

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi pembuatan RAB:

    Gambar 3.43 Pengujian Proses Pembuatan RAB

    Pengujian Proses Pembayaran

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Pembayaran:

    Gambar 3.44 Pengujian Proses Pembayaran

    Pengujian Proses Pembuatan SPK

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Pembuatan SPK:

    Gambar 3.45 Pengujian Proses Pembuatan SPK

    Pengujian Proses Pembuatan BA

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Pembuatan BA:

    Gambar 3.46 Pengujian Proses Pembuatan BA

    Pengujian Proses Pengesahan

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi Pengesahan:

    Gambar 3.47 Pengujian Proses Pengesahan

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah masukan pada program, yaitu pengujian pada masing-masing menu dan sub menu, jika perintah berhasil dieksekusi maka akan dilakukan proses berdasarkan fungsional perintah yang diinginkan pengguna sistem

    Jika perintah tidak berhasil dieksekusi, maka akan ditampilkan Oopppss yang berisi pemberitahuan tidak diprosesnya perintah yang diinginkan. Pada beberapa kasus, turut disertakan alternatif tindakan yang sebaiknya dilakukan pengguna sistem.


    Implementasi

    Schedule

    Schedule merupakan penjelasan rincian kegiatan selama pengerjaan Tugas Akhir beserta durasi dan waktu pelaksanaannya. Tanggal aktif penelitian terhitung mulai 13 September 2017 sampai dengan 13 Desember 2017.

    Berikut Tabelnya :

    Tabel 3.11 Schedule

    Penerapan Rancangan Sistem yang diusulkan

    1. Rancangan Sistem Halaman Login

      Gambar 3.48 Rancangan Sistem Halaman Login

    2. Rancangan Sistem Halaman Home

      Gambar 3.49 Rancangan Sistem Halaman Home

    3. Rancangan Sistem Halaman User

      Gambar 3.50 Rancangan Sistem Halaman User

    4. Rancangan Sistem Halaman Bagian

      Gambar 3.51 Rancangan Sistem Halaman Bagian

    5. Rancangan Sistem Halaman Golongan

      Gambar 3.52 Rancangan Sistem Halaman Golongan

    6. Rancangan Sistem Halaman Wilayah

      Gambar 3.53 Rancangan Sistem Halaman Wilayah

    7. Rancangan Sistem Halaman Pelaksana

      Gambar 3.54 Rancangan Sistem Halaman Pelaksana

    8. Rancangan Sistem Halaman Diameter

      Gambar 3.55 Rancangan Sistem Halaman Diameter

    9. Rancangan Sistem Halaman Pendaftaran Pelanggan

      Gambar 3.56 Rancangan Sistem Halaman Pendaftaran Pelanggan

    10. Rancangan Sistem Halaman Pembuatan RAB

      Gambar 3.57 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan RAB

    11. Rancangan Sistem Halaman Pembayaran

      Gambar 3.58 Rancangan Sistem Halaman Pembayaran

    12. Rancangan Sistem Halaman Cek Pembayaran

      Gambar 3.59 Rancangan Sistem Halaman Cek Pembayaran

    13. Rancangan Sistem Halaman Pembuatan SPK

      Gambar 3.60 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan SPK

    14. Rancangan Sistem Halaman Pembuatan BA

      Gambar 3.61 Rancangan Sistem Halaman Pembuatan BA

    15. Rancangan Sistem Halaman Pengesahan

      Gambar 3.62 Rancangan Sistem Halaman Pengesahan

    Estimasi Biaya

    Tabel 3.12 Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal terhadap rumusan masalah yang terdapat dalam bab satu, yaitu sebagai berikut:

    1. Pengolahan data pelanggan yang berjalan saat ini di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.

    2. Cara untuk mengelola data agar data dapat relevan, akurat, cepat dan efisien yaitu melalui sebuah aplikasi yang bernama Sistem Informasi Manajemen (SIM) pelanggan berbasis web, dimana mampu menjawab semua kendala-kendala sebelumnya. Seperti pengolahan data lambat, akurasi data kurang sehingga tingkat kesalahan cukup tinggi yang menyebabkan mutu pelayanan tidak maksimal.

    3. Cara pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web ini yaitu dengan menggunakan database MySQL. Dengan bahasa pemrograman web, menggunakan phpMyAdmin. Serta rancangannya menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dengan di support oleh CSS (Cascading Style Sheets) yang berguna untuk mempercantik suatu halaman web yang tersedia di Adobe Dreamweaver CS6.

    Saran

    Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, yaitu sebagai berikut:

    1. Melakukan pembatasan jumlah record dibasis data yang digunakan, agar waktu sistem dalam memproses data tidak lambat, dengan cara menghapus record secara otomatis dalam jangka waktu tertentu secara berkala.

    2. Menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk melakukan pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang selanjutnya.

    3. Melakukan pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelanggan Berbasis Web PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang terhadap fungsi-fungsi yang belum berjalan dengan semestinya.

    4. Melakukan sosialisasi kepada pengguna yang berkepentingan untuk memanfaatkan dan berperan serta dalam pemberian masukan guna proses perbaikan atau pengembangan aplikasi.

    Kesan

    Meskipun masih belum sempurna, penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya Tugas Akhir (TA) ini dengan semestinya. Semoga pengerjaan TA ini dapat bermanfaat positif bagi pihak yang membutuhkan, khususnya penulis sendiri, dikemudian hari.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    3. 3,0 3,1 3,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. Amin, Zaenal dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    5. Mathis, Robert L. dan John H, Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia (Penerjemah: Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie). Jakarta: PT Salemba Empat.
    6. Hasibuan, Malayu S. P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan ke-Enam belas). Jakarta: PT Bumi Aksara.
    7. Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
    8. Sunyoto, Danang. 2012. Sumber Daya Manusia (Praktek Penelitian). Yogyakarta: CAPS (Centre for Academic Publishing Service).
    9. Putri, D. F. . 2012. Pengaruh Pelatihan Basic Financing Management Terhadap Motivasi dan Keterlibatan Kerja Karyawan: Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri. Jakarta: Universitas Indonesia.
    10. Sultana, Afshan, dkk. 2012. Impact of Training on Employee Performance: A Study of Telecommunication Sector in Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 4, No. 6.
    11. 11,0 11,1 11,2 Cushway, Barry dan Hallsworth L. 2012. The Employer's Handbook 2012-13: An Essential Guide to Employment Law, Personnel Policies and Procedures. London: Kogan Page.
    12. H, Nazrudin Safaat. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
    13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 13,5 13,6 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
    14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang
    15. 15,0 15,1 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation of SMS Gateway In The Development of Web Based Information System Schedule Seminar. Lampung: Universitas Negeri Lampung.
    16. Riadi, Muchlisin. 2013. Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT). Diambil dari: http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html (13 Desember 2015).
    17. Putri, Rinella. 2013. Analisa Five Forces Porter yang Powerful (Pengertian Analisa SWOT). Diambil dari: http://blj.co.id/2009/05/13/analisa-five-forces-porter-yang-powerful-2/ (13 Desember 2015).
    18. Hill, Charles W. L. dan Gareth R. Jones. 2012. Strategic Management Essentials. Stamford: Cengage Learning.
    19. Shelly, Gary B., and Harry J. Rosenblatt. 2012. Systems Analysis and Design Nineth Edition. United States of America: Course Technology.
    20. Graham, Ian dan Alan Wills. 2012. UML - A Tutorial. England: Trireme International Ltd.
    21. Alim, Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi RSUD Kajen dengan Unified Process.
    22. Triandini, Evi dan I Gede Suardika. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
    23. 23,0 23,1 23,2 Vidia, Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
    24. 24,0 24,1 Wijayanto, Tegar, dkk. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang dengan Metode Berorientasi Objek Di UD Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
    25. 25,0 25,1 Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Mediakita.
    26. Fathansyah. 2012. Basis Data Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
    27. Kasman, Akhmad Dharma. 2015. Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Lokomedia.
    28. Narayanan, Leena, T. Muthumanickam, dan A. Nagappan. 2015. Animal Health Monitoring System Using Raspberry Pi and Wireless Sensor. International Journal of Scientific Research and Education Vol. 3, Issue 5, ISSN 2321-7545. Diambil dari: http://ijsae.in/ijsaeems/index.php/ijsae/article/view/758 (30 Desember 2016).
    29. Sibero, Alexander F.K. 2011. "Kitab Suci Web Programming. Jakarta: Mediakom
    30. 30,0 30,1 Saikia, Amlanjyoti, dkk. 2015. Comparative Performance Analysis of MySQL and SQL Server Relational Database Management Systems in Windows Environment. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 4, Issue 3, ISSN 2278-1021. Diambil dari: http://www.ijarcce.com/upload/2015/march-15/IJARCCE%2039.pdf (30 Desember 2016).
    31. Zulkifli. 2012. Model Prediksi Berbasis Neural Network Untuk Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box. Jurnal UPN Veteran Yogyakarta Vol. 1, No. 3, ISSN 1979-2328. Diambil dari: http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1069 (5 Januari 2017).
    32. Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti. 2012. Black Box Testing and White Box Testing Techniques - A Literature Review. India: International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol. 2 No. 2.
    33. Fraenkel, Jack R., Norman E. Wallen, dan Helen H. Hyun. 2012. How to Design and Evaluate Research in Education, Eighth Edition. New York: McGraw Hill.
    34. 34,0 34,1 Ratna, Kutha Nyoman. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    35. Prattowo, A. 2012. Metode Penelitian dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
    36. 36,0 36,1 Bryman, Alan. 2012. Social Research Method. Oxford University Press: New York.
    37. 37,0 37,1 Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
    38. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.
    39. Moch. Fatchur Rozyl, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis.”Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan data bengkel secara elektronik berbasis web”. Dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Volume 2 No. 1 Maret 2017
    40. Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1/ Maret 2017
    41. Ach. Supriyanto, Burhan dan Millatul Ulya. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web di PT Garam (Persero). Agrointek Volume 7, No. 2 Agustus 2013
    42. Dag Øivind Madsen, Buskerud and Vestfold. SWOT Analysis: A Management Fashion Perspective. International Journal of Business Research, 16(1), 39-56, 2016
    43. Hafeez Osman and Michel R.V. Chaudron. UML Usage in Open Source Software Development: A Field Study. Proceedings of the 3rd International Workshop on Experiences and Empirical Studies in Software Modeling. 2013
    44. Phillip Langer, Tanja Mayerhover, Manuel Wimmer, Gerti Kapel dengan judul On the Usage of UML : Initial Results of Analyzing Open UML Models. Lecture Notes in Informatics (LNI), Proceedings - Series of the Gesellschaft fur Informatik (GI). 2016 .
    45. Heilbrunn, Benjamin & Herzig, Philipp & Schill, Alexander. (2015). Tools for Gamification Analytics: A Survey. 603-608. 10.1109/UCC.2014.93.
    46. Ong, Derek Lai Teik and Chan Yuen Yeng and Cho Wai Hong and Koh Tse Young (2013) Motivation of learning: An assessment of the practicality and effectiveness of gamification within a tertiary education system in Malaysia. In: World Academy of Researchers, Educators, and Scholars in Business, Social Sciences, Humanities and Education Conference, 22 - 25 July 2013, Cape Town, South Africa.
    47. Albadan Romero, Javier & Gaona-García, Paulo & Marín, Carlos. (2016). Assessment model in a selection process based in gamification. IEEE Latin America Transactions. 14. 2789-2794. 10.1109/TLA.2016.7555256.


    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kartu Bimbingan Tugas Akhir Raharja

    2. Formulir Seminal Proposal

    3. Formulir Pertemuan Stakeholder Tugas Akhir

    4. Surat Keterangan Observasi Tugas Akhir

    5. Formulir Validasi Tugas Akhir

    6. Sertifikat Prospek

    7. Sertifikat TOEFL RCEP

    8. Sertifikat Seminar Workshop IT

    9. KSTF

    10. Form Wawancara Stakeholder

    11. Formulir Penggantian Judul Tugas Akhir

    12. Slide Presentasi Tugas Akhir

    13. Katalog Produk

Contributors

Dini Luigi