TA1422383127

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PAKAR PERHITUNGAN HARGA POKOK

PRODUKSI (HPP) MENGGUNAKAN ANALOGOUS ESTIMATES

PADA PT. YOKOMINDO MAKMUR PERKASA

TANGERANG


TUGAS AKHIR

 


                                    logo_amik                                      

 

 



Disusun Oleh :

NIM 1422383127
NAMA  :  DERTA KRISTINAULI TAMBUN

 

                         
                     

 

 

JURUSAN KOMPUTER AKUNTANSI
KONSENTRASI KEUANGAN
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
   (AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
TANGERANG
2017/2018

 

 

 

 

 

 

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN  KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Perancangan Sistem Pakar Perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) Menggunakan Analogous Estimates  

Pada PT. Yokomindo Makmur Perkasa

Tangerang

 

Disusun oleh :

 

                      

NIM   : 1422383127
NAMA : Derta Kristinauli Tambun
Jenjang Studi : Diploma 3
Jurusan  : Komputer Akuntansi
Konsentrasi : Keuangan





 

Disahkan oleh,

 

      Tangerang, Juli 2017

Direktur
AMIK RAHARJA INFORMATIKA

 

 

(Dr.Po.Abas Sunarya,M.Si)
NIP : 000603

 

 

Kepala Jurusan
Jurusan Komputer Akuntansi,

 

 

(Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom)
NIP : 060003

 

 

 

 

 

 

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

Perancangan Sistem Pakar Perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) Menggunakan Analogous Estimates  

Pada PT. Yokomindo Makmur Perkasa

Tangerang


TUGAS AKHIR

 

 

Disusun oleh :

      
            

NIM : 1422383127
Nama : Derta Kristinauli Tambun

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Komputer Akuntansi
Konsentrasi Keuangan
Tahun Akademik 2016 / 2017

 

Disetujui oleh,         

                                       
Tangerang, Juli 2017

 

Pembimbing 1

 

 

(Abdul Hayat.M.T.I )
NID : 077133

 

Pembimbing 2

 

 

(Dadan Ramdhani,Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA)
NID : 08301

 

 

 

 

 

 

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

Perancangan Sistem Pakar Perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) Menggunakan Analogous Estimates

 Pada PT. Yokomindo Makmur Perkasa

Tangerang

 

 Disusun oleh :

NIM : 1422383127
NAMA : Derta Kristinauli Tambun


      
    

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Komputer Akuntansi
Keuangan
Tahun Akademik 2016/2017



Dewan Penguji,

Tangerang, juni 2017

 

Ketua Penguji

 

 

(                         )

NID :

Anggota Penguji 1

 

 

(                              )

NID :

Anggota Penguji 2

 

 

(                              )

NID :

 

 

 

 

 

 

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

 

Perancangan Sistem Pakar Perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) Menggunakan Analogous Estimates

 Pada PT. Yokomindo Makmur Perkasa

Tangerang


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

           
             
         
  

NAMA : Derta Kristinauli Tambun
NIM : 1422383127
JURUSAN : Komputer Akuntansi
KONSENTRASI : Keuangan


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat

dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja,

maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa

tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

 

       Tangerang, Juli 2017

 

 

           ( Derta Kristinauli Tambun)

NIM : 1422383127

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRAKSI

Harga pokok produksi (HPP) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu barang terdiri atas biaya material, biaya personil, dan biaya  lain-lain yang terkait langsung dengan aktifitas produksi. Perhitungan HPP sangat berperan dalam perusahaan karena ini adalah kunci untuk penentuan harga terbaik (best price) dan untuk mengetahui berapa laba yang diinginkan perusahaan. PT Yokomindo Makmur Perkasa (YMP) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri electrical, yang memproduksi barang-barang antara lain Circuit Breaker (MCB), Panel listrik, Kabel, Panel Synchronized. PT YMP beroperasi sesuai job order, yakni mempunyai aktifitas produksi yang sesuai kebutuhan kliennya masing-masing. Perhitungan HPP untuk perusahaan yang berbasis job order sulit dibakukan, karena sangat bergantung jenis dan volume pesanan yang diminta oleh klien. Oleh karena itu, PT YMP memerlukan suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk perhitungan HPP seusai pesanan klien sedemikian rupa sehingga Manajemen PT YMP dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, dalam arti harga pekerjaan yang ditawarkan kepada klien cukup kompetitif sehingga diterima oleh klien dan di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan dalam memberikan produk dan/atau jasa yang dibutuhkan klien. Metode yang digunakan untuk perhitungan HPP adalah Analogous Estimate, dimana data harga setiap komponen dari pekerjaan sebelumnya dijadikan sebagai acuan awal dalam perhitungan HPP. Tools yang digunakan adalah bahasa pemrograman PHP dan MySQL Database Management System. Dengan sistem pakar penentuan HPP ini Manajemen PT YMP dapat mengambil keputusan dengan cepat untuk memberikan best price kepada kliennya.
Kata kunci: HPP, Sistem Pakar, Analogous Estimate

 

 

ABSTRACT


Production cost (HPP) is all costs incurred to make an item consist of material costs, personnel costs, and other costs directly related to production activities. Estimation of HPP is very important in the company because this is the key to determine the best price and to find how much the desired-profit out. PT Yokomindo Makmur Perkasa (YMP) is a company engaged in electrical industry, which produces goods such as Circuit Breaker (MCB), Electric Panel, Cable, Synchronized Panel. PT YMP operates according to job order, which its   production activities are based on the needs of their respective clients. Calculation of HPP for companies based on job orders is difficult to be standardized, because it depends on the type and volume of orders requested by the client. Therefore, PT YMP requires an expert system that can be used for the calculation of HPP as of the client's order, so in such a way Management of PT YMP can make decisions quickly and accurately, it means that the work offered to clients is competitive enough to be accepted by the client and on the other hand, the company to gain profit in providing products and/or services required by clients. The method used for the calculation of HPP is Analogous Estimate, where the price data of each component of the previous work is used as the initial reference in the calculation of HPP. Tools used are ​PHP programming language and MySQL Database Management System. With this expert system of HPP calculation PT YMP Management can make a proper decisions to give best price to its clients.

Keywords: Production cost, Expert system, Analogous Estimate

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, dengan judul Perancangan Siste Pakar Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Menggunakan Estimates Analogous Pada PT Yokomindo Makmur Perkasa Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma 3 (D3) jurusan Komouter Akuntansi konsentrasi Keuangan di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan , bantuan nasihat, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya diatasi dengan baik.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi materil, moril maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 

  1. Bapak Po. Abas Sunarya M.Si selaku Direktur Utama STMIK Raharja
  2. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Pudir AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Komputer Akuntansi di AMIK Raharja Informatika
  4. Bapak Abdul Hayat, M.Ti., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
  5. Bapak Dadan Ramdahani,Dr.,M,Si.,Si.,Akt.,CA selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir  ini.
  6. Bapak Endang Kurniawan selaku Stakeholder PT Yokomindo Makmur Perkasa yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  7. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  8. Seluruh staff dan karyawan PT Yokomindo Makmur Perkasa
  9. Papa, Mama, keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis..
  10. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Tugas Akhir ini, semoga TUHAN selalu memberkati

 

 

 Tangerang,  Juli 2017

 

( Derta Kristinauli Tambun)
NIM:1422383127

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL


3.1   Faktor Startegi Internal
3.2   Faktor Strategi Eksternal
3.3   Strategi S-O,W-O,W-T
3.4   Diagram Elisitasi tahap I
3.5   Diagram Elisitasi tahap II
3.6   Diagram Elisitasi tahap III
3.7   Diagram Elisitasi tahap Final
3.8   Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem Usulan
3.9   Tabel Barang
3.10 Tabel Detail Proyek
3.11 Tabel Login
3.12 Tabel Pelanggan
3.13 Tabel Proyek
3.14 Tabel Panel
3.15 Tabel Penawaran
3.16 Tabel Permintaan
3.17 Tabel Riwayat Permintaan Permintaan
3.18 Tabel Pengujian blackbox
3.19 Time Schedule
3.20 Estimasi Biaya

 

 

 

 

 

 

 

 

           DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1.    Arsitektur Sistem Pakar
Gambar 2.2.    Diagram Alur Proses Pengambilan Keputusan
Gambar 3.1.    Struktur Organisasi
Gambar 3.2.    Use Case Diagram
Gambar 3.3.    Activity  Diagram
Gambar 3.4.    Squence  Diagram
Gambar 3.5.    Use Case Diagram yang  Diusulkan
Gambar 3.6.    Activity  Diagram yang  Diusulkan
Gambar 3.7.    Squence  Diagram yang Diusulkan
Gambar 3.8.    Class Diagram yang Diusulkan
Gambar 3.9.    Tampilan Login
Gambar 3.10.    Tampilan  Menu Home
Gambar 3.11.   Tampilan Menu Barang
Gambar 3.12.   Tampilan Menu Pelanggan
Gambar 3.13.   Tampilan Menu Buat Baru
Gambar 3.14.   Tampilan Menu Approve Pimpinan
Gambar 3.15.  Pengujian blackbox
Gambar 3.13.  Tampilan Login Admin  
Gambar 3.14   Tampilan Menu Home
Gambar 3.15.  Tampilan Input Barang Baru
Gambar 3.16.  Tampilan Input data Planggan
Gambar 3.17.  Tampilan Untuk buat proyek baru
Gambar 3.18.  Tampilan untuk input bahan baku
Gambar 3.19.  Tampilan Menunggu Approve Pimpinan
Gambar 3.20.  Tampilan Approve Pimpinan

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case Diagram

  1. Daftar Simbol Sequence Diagram

  1. Daftar Simbol Activity Diagram

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

  1. Surat Keterangan Magang  
  2. Contoh Kartu Pembayaran SPP Siswa
  3. Contoh  kwitansi Pembayaran Siswa
  4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  5. Daftar Nilai
  6. Kartu Bimbingan TA (Pembimbing I)
  7. Kartu Bimbingan TA (Pembimbing II)
  8. Form  Pertemuan Stakeholder
  9. Form Seminar Proposal
  10. Form Final Presentasi
  11. Form Validasi Tugas Akhir
  12. Form Validasi Sidang Akademik
  13. Form Pendaftaran Sidang
  14. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir
  15. Kwitansi Pembayaran Sidang Tugas Akhir
  16. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  17. Sertifikat TOEFL
  18. Sertifikat Prospek
  19. Sertifikat IT Internasional
  20. Sertifikat IT Nasional
  21. Ijazah SMA
  22. Daftar Riwayat Hidup
  23. Katalog Produk

 

 

 

 

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

    Teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi ataupun perusahaan dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat. Dengan adanya sistem komputerisasi dapat mendukung dalam peningkatan mutu pelayanan suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan perkembangan perusahaan,  tersebut.Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, dimana informasi tersebut tentu saja tidak bisa diserap dengan hanya mengandalkan cara-cara atau perangkat-perangkat yang masih kuno dan serba manual maka dari itu guna komputer sangatlah penting dalam memberikan suatu solusi dan merupakan alat bantu yang cukup baik dalam memperbaiki sistem yang belum optimal. Perkembangan teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat.

    Demikian halnya dengan perusahaan PT.YOKOMINDO MAKMUR PERKASA sebagai salah satu instansi atau lembaga perusahaan yang bergerak dalam bidang Electrical Engineering  yang terus berinovasi dalam menciptakan suatu produk yang berguna untuk kebutuhan  perusahaan dan masyarakat dalam sehari-hari. Namun mengingat semakin meningkatnya kebutuhan perusahaan dan kualitas media informasi semakin baik, maka informasi yang dibutuhkan pun semakin meningkat khususnya mengenai penghitungan harga pokok produksi yang digunakan sebagi acuan dalam best price.  Dalam fungsinya dan fungsinya manjamen harus mengetahui data-data yang relevan menyangkut keuntungan dimasa yang akan datang dan juga perencanaan terhadapa pelaksanan kegiatan usaha dan pengawasannya.

    Biaya operasional (operating exponsis) adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan yang berkaitan erat dengan dengan usaha pokok perusahaan.biaya operasional yang lebih berfokus pada perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) dan ini  merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan harga jual dan laba dari hasil produksi perusahaan dengan anggaran operasional yang baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut.antara lain tingkat ekonomi,. Sesuai dengan misi pada saat pendiriannya maka  PT.YOKOMINDO MAKMUR PERKASA diharapkan dapat mengakomodasi semua kebutuhan perusahan secara internal maupun eksternal.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh sebuah judul yaitu “PERANCANGAN SISTEM PAKAR PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)MENGGUNKANANALOGOUS ESTIMATES PADA PT YOKOMINDO MAKMUR PERKASA TANGERANG”.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang akan dijadikan fokus penelitian adalah:

    1. Apakah penghitungan biaya HPP pada PT Yokomindo sudah berjalan dengan baik ?

    2. Bagaimana cara perhitungan HPP di PT yokomindo?

    3. Bagaimana merancang sistemperhitungan HPP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan PT Yokomindo?

    Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian adalah:

    1. Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan di PT Yokomindo.

    2. Merancang sistem penghitungan harga pokok produksi secara tersistem pada PT Yokomindo.

    3. 3. Membuat sistem aplikasi berbasis web untuk perhitungan HPP pada PT Yokomindo.


    Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai:

    1. Meningkatkan kinerja PT.yokomindo Makmur Perkasa agar dapat berjalan dengan baik dan efisien.

    2. Membantu PT.yokomindo Makmur Perkasa menghitung biaya HPP secara relevan dan tersistem.

    3. Mempermudah PT.yokomindo Makmur Perkasa mendapatkan hasil perhitungan HPP.


    Ruang Lingkup Penelitian

    Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini yaitu hanya difokuskan pada Harga Pokok Produksi (HPP) yang terdiri dari biaya bahan baku yang akan diproduksi.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumumpulkan dan mengambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatakan data secara relevan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan mengunakan beberapa metode sebagai berikut:

    1. Metode Observasi (Observation Research)

      Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada , metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

    2. Metode Studi Pustaka (Interview Research)

      Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing di internet. Pada metode ini penulis mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada, serta melakukan browsing di internet.

    Metode Analisa

    Tahap analisa merupakan tahap penel;itian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Analisa sistem dilakukan dengan metode analisa SWOT. Karena analisa SWOT lebih terperinci mengenaimkekuatan dan kelemahan serta keunggunlan kompetetif yang dimiliki oleh PT.Yokomindo Makmur Perkasa, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh PT.Yokomindo Makmur Perkasa yang dilakukan melalui analisa terhadap kondisi eksternal.Adapun alat bantu yang digunakan adalah berupa Unifed Modeeling Language(UML),yang dibuat menggunakan sodtware visual paradigm. Analisa SWOT dapat diterapkam dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya kedalam matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan masalah.

    Metode Perancangan Sistem

    Tahap perancangan yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan dengan mememnuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm use case diagram,calss diagram dan Activity Diagram. Proses perancangan akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuaah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Untuk pembuatan database dan pembuatan program yang dibutuhkan oleh bagian bidang perencanaan pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MYSQL,sedangkan software pendukungnya adalah Notepad++

    Metode Prototype

    Proses prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS3, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

    Metode Implementasi Program

    Dalam implementasi pembuatan program yang akan dibangun, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP(Personal Home Page). Pemilihan PHP dalam pembuatan program ini adalah karena selain OpenSource, PHP mendukung berbagai aplikasi database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL dan lain-lain. Dalam penulisan bahasa PHP ini, penulis menggunakan software Notepad++, dan Adobe Dreamweaver CS6 sedangkan pembuatan database dengan menggunakan softwareXAMPP yang mendukung database MySQL.

    Metode Kepakaran

    Dalam melakukan identifikasi untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan setiap gejala yanag timbul, penulis menggunakan metode penalaran certainly factor(CF) dan mesin inferensi forward chaining dengan kaidah produksi IF-THEN.

    Metode Testing

    Setelah prototype selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki sehingga dalam testing aplikasi yang akan dirancang penulis menggunakan metode black box.

    Sistematika Penulisan

    Berisi tentang tatalaksana kerja penyusunan dari tiap laporan yang akan disampaikan maka laporan ini dikelempokan dalam beberapa bab dengan sistematika penyimpanan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Penulis akan menjelaskan mengenai uraian secara umum mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab II berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

    Pada bab III berisikan gambaran tentang sejarah PT YOKOMINDO MAKMUR PERKASA struktur organisasi, konfigurasi sistem, masalah yang dihadapi, pembahasan serta analisa sistem yang berjalan.

    BAB IV PENUTUP

    Dalam bab IV berisi tentang kesimpulan yang didapat selama penulisan laporan Tugas Akhir dan saran-saran yang mungkin dari hambatan-hambatan dan kelemahan yang terdapat pada sistem yang berjalan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.


    Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:9)[1]. menyatakan System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan .


    Sementara itu, L Enger dalam Tata Sutabri (2012:9)[2]. mengatakan bahwa System dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi .


    Selanjutnya S.Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:10)[3]. menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas object-object atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain nya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

    Dengan demikian pengertian system dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain di mana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    Karakteristik Sistem

    Tata Sutabri (2012:13)[4] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem(Components System )

      Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap subsystem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

    2. Batasan Sistem(Boundary)

      Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Enviroment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system.Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem(Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsystem yang lain disebut dengan penghubung system atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsystem yang lain. Keluaran suatu subsystem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil dari energy yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.

    7. Pengolahan Sistem (Procces System)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective System)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut McLeod didalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:41)[5] Sistem dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka yaitu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Sedangkan sistem terbuka yaitu sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan lain-lain.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Konsep Dasar Sistem Pakar

    Definisi Sistem Pakar

    Menurut Nahampun (2014:56)[6] bahwa sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam menyelesaikan masalah.

    Menurut Sembiring (2013:7)[7]Sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

    Menurut Minami dan Hidayat (2013:27)[8]Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik.

    Dari beberapa defeinisi yang telah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa sistem pakar adalah sistem yang mensubstitusikan pengetahuan pakar ke dalam komputer yang cara kerjanya didasarkan pada pengetahuan tertentu dengan metode tertentu untuk dapat memecahkan masalah tertentu yang kemudian pengetahuan dalam sistem tersebut dialihkan kepada orang yang menggunakannya.

    Sejarah Sistem Pakar

    Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelegance Corporation. Periode penelitian Artificial Intelegance ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose Problem-Solveer. GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, Jhon Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju expert system (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

    Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Unervitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

    Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL, (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliff di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimicrobia. Secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan sepertiseorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, tapi MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

    Ciri-ciri Sistem Pakar

    Menurut Sembiring (2013:8)[7]Ciri-ciri sistem pakar adala,yaitu:

    1. Terbatas pada tujuan keahlian tertentu.

    2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

    3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

    4. Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.

    5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

    6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

    7. Keluarannya bersifat anjuran.Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

    Arsitektur Sistem Pakar

    Minami dan Hidayat (2013:27)[8]Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar 2.1 sebagai berikut:


    logo_amik                                      


    Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar

    Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut :

    1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah.

    2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur (backward chaining)dan pelacak maju (forward chaining). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal.

    3. User interface ( antar mungka pengguna) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna.

    Tujuan Sistem Pakar

    Sentanu (2013:15)[9]Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli(bukan pakar).Proses yang dilakukan saat pemindahan pengetahuan kepakaran adalah :

    1. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition )

      Proses mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari ahli atau sumber keahlian lainnya.

    2. Representasi pengetahuan(Knowledge Representation)

      Proses menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang telah diperoleh kedalam Komputer.

    3. Inferensi pengetahuan(Knowledge Inferencing)

      Proses melakukan inferensi (membuat kesimpulan) berdasarkan pengeahuan yang telah disimpan didalam komputer.

    4. Pemindahan pengetahuan(Knowledge Transfering)

      Proses oemindahan pengetahuan dari computer ke user.

    Untuk mencapai tujuan dalam menyelesaikan ketidakpastian tersebut, ada beberapa teori atau metode yang sering dipakai, yaitu :

    1. Probabilitas klasik(Cassical probability)

    2. Probabilitas bayes(Bayesian probability)

    3. Teori fuzzy Zadeh(Zadeh’s fuzzy theory)

    4. Faktor kepastian(Certainly factor)

    5. Teori Dempster-Shafer(Dempster-Shafer theory)

    6. Teori Hartley berdasarkan himpunan klasik(Hartley theory based on classical sets)

    Manfaat Sistem Pakar

    Menurut Sutojo,dkk. dalam Rizaldi(2013:24)[10]sistem pakar mempunyai beberapa manfaat antara lain :

    1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dengan bekerja lebih cepat daripada manusia.

    2. Membuat seorang yang awam menjadi bekerja seperti layaknya seorang pakar.

    3. Meningkatkan kualitas dengan memberi nasihat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

    4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.

    5. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.

    6. Handal karena sistem pakar tidak pernah menjadi bosan, lelah atau sakit.

    7. Bisa digunakan sebagai media pelengkap atau pelatihan.

    8. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari pakar.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Mulyanto (2012:125)[11] mendefinisikan Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, sedangkan Yakub (2012: 142)[12] menyatakan, analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Tahap-tahap Analisis Sistem Informasi

    Mulyanto (2012:126)[11] mengatakan, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya, sedangkan Mulyanto (2012:129)[11], mengemukakan bahwa dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

    1. Identify

      Yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand

      Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis

      Yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    4. Report

      Yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    Fungsi Analisis Sistem Informasi

    Adapun fungsi analisis sistem menurut Mulyanto (2012: 129)[11], adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user);

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai;

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang tepat;

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Dasar Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.Menurut Mohamad Subhan (2012:109)[13] dalam bukunya yang berjudul "Analisa Perancangan Sistem", mengungkapkan: Perancanganadalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203)[14]Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program, sedangkan menurut Kristanto (2013:61)[15] Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

    Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189)[16]mengatakan bahwa Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer. Urutan fase dalam desain sistem adalah :

    1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

    2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.

    3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

    4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

    5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2012:78)[11] perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

    2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

    3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

    Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2012:89)[11]tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Manfaat Perancangan Sistem

    Menurut Jogiyanto (2012:90)[17] manfaat perancangan sistem adalah:

    1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis

    2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.

    3. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan.

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Hidayati dalam Anjani(2014:32)[18] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap, sebagai berikut :

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dengan aturan :

        Mandatory
        Requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        Desirable
        Requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        Inessential
        Requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil perampingan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option Inessential pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasfikasikan kembali dengan metode TOE(Teknikal, Operasional, Ekonomi), yaitu :

        Technical, yaitu bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

        Operational, yaitu bagaimana tata cara penggunaan requirement yang akan dikembangkan ?

        Economic, yaitu berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    4. Selanjutnya setelah requirement diklasifikasikan dengan metode TOE, requirement tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kelompok, yaitu :

        a. High(H), artinya requirement sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

        b. Middle(M), requrement mampu dikerjakan.

        c. Low(L), requirement mudah dikerjakan.

    5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Prototyping

    Definisi Prototyping

    Menurut Rizky(2012:169)[19]Prototyping adalah sebuah proses yang melakukan simulasi terhadap sebuah sistem dan dapat dibuat dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisis iteratif dimana user terlibat secara aktif dalam proses desain layar dan laporan.

    Dari definisi prototyping di atas, dapat dikatakan bahwa prototyping biasanya hanya mensimulasikan beberapa aspek dari fitur program akhir, dan mungkin juga sama sekali berbeda dari pelaksanaan akhir program nantinya.

    Jenis-Jenis Pendekatan Prototyping

    Menurut Husain(2014:52)[20]Terdapat 3 pendekatan Prototyping :

    1. Trow-Away

      Prototype dibuat dan di tes, dan digunakan sebagai dasar untuk membuat produk akhir, sedangkan prototype-nya sendiri dibuang.

    2. Incremental

      Prototype dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah-pisah. Selanjutnya prototype tersebut dapat dijadikan sebagai sistem awal yang sudah bisa digunakan oleh user. Untuk meningkatkan fungsionalitas sistem maka pengembangan sistem dilakukan secara bertingkat(incremental).

    3. Evolusionerary

      Prototype dibuat mulai dari yang paling dasar dan dilakukan perbaikan terus menerus. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnyadipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Dalam pembuatan prototype untuk sistem pakar ini, penulis menggunakan model incremental karena selain keterbatasan waktu, dengan metode ini model prototype sudah bisa dijadikan sebagai dasar awal sistem yang bisa dipakai oleh user.

    Kelebihan Dan Kekurangan Prototype

    Menurut Rizaldi(2014:31)[10], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

      a. Kelebihan Prototype adalah :

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype.

      b. Kekurangan Prototype adalah :

    1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Biaya

    Pengertian Biaya

    Daljono (2012:13)[21] mendefinisikan bahwa biaya sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan atau manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Dalam akuntansi istilah biaya dipertegas dengan membedakan antara pengertian biaya (cost) dengan biaya sebagai beban (expense). Biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

    Sedangkan beban (expense) merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan pada periode dimana beban itu terjadi. Jadi beban (expense) merupakan bagian dari cost yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pengorbanan sumber ekonomi yang diperuntukan memperoleh aktiva akan dicatat sebagai cost aktiva (Harga Pokok Aktiva).

    Sedangkan pengorbanan sumber ekonomi yang termasuk beban akan ditandingkan (matched) dengan pendapatan (revenue) pada saat periode terjadinya, untuk menentukan laba. Istilah “biaya atau cost” sering pula diganti dengan “harga pokok” atau “harga perolehan” dengan arti yang sama Daljono (2012 :13)[21]. sedangkan Mulyadi (2012 :8)[11] lebih jauh menyatakan biaya adalah sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

    Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

    Definisi Keputusan

    Menurut Vercellis (2013: 24)[22]keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan.


    img_2                                      


    Gambar 2.2. Diagram Alur Proses Pengambilan Keputusan

    Definisi Sistem Pendukung Keputusan

    Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai Sistem Pendukung Keputusan yaitu:

    1. Menurut Rohyani dalam Jurnal Sistem Informasi Vol 5 (2013:531)[23] Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang semi terstruktur.

    2. Menurut Fartindyyah dalam Jurnal Kependidikan Vol 44 (2014:142)[24] Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

    Bahwa ada tiga aspek utama dalam SPK yaitu :

    1. Data, data yang digunakan dalam SPK adalah data yang diambil dari data warehouse pada organisasi yang telah dikategorikan berdasarkan kebutuhan.

    2. Model matematis, merupakan bagian untuk menganalisis data dan berfungsi untuk merubah data menjadi informasi dan knowledge yang berguna untuk pengambilan keputusan.

    3. Antarmuka pengguna (user interface. Aspek ini merupakan aspek yang secara langsung dilihat dan berinteraksi dengan end user atau dalam hal ini pemegang keputusan. Data yang ditampilkan harus memberikan informasi yang valid, reliable dan dapat mendukung untuk pengambilan keputusan.

    Konsep Harga Pokok Produksi

    1. Pengertian Harga Pokok

      Harga pokok produksi atau product cost merupakan elemen penting untuk menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan dagang maupun manufaktur. Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-indikator tentang sukses perusahaan. Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukkan . Untuk lebih jelas berikut ini akan dijelaskan definisi Harga Pokok Produksi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli Menurut Raiborn dan Kinney (2012:56)[25] Harga Pokok Produksi adalah total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan di transfer ke dalam persediaan barang jadi selama sebuah periode. Dunia dan Abdullah (2012:42)[26] menyatakan Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan produksi, yaitu jumlah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

      Mulyadi (2012:14)[27], mengungkapkan harga pokok produksi dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi umum. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk. Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah semua biaya, baik langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang selama periode tertentu dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari total biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

    2. Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

      Menurut Mulyadi (2010:24)[27]di dalam penentuan kos produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi yang diperhitungkan dalam kos produksi: metode full costing dan metode variabel costing. Dalam metode full costing, biaya produksi yang diperhitungkan dalam penentuan kos produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun yang berperilaku variabel. Dalam metode variabel costing, biaya produksi yang diperhitungkan dalam penentuan kos produksi adalah hanya terdiri dari biaya produksi variabel, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

      Dunia dan Abdullah (2012:23)[26], mengatakan bahwa kegiatan manufaktur merupakan proses transformasi atas bahan-bahan menjadi barang dengan menggunakan tenaga kerja dan fasilitas pabrik. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan manufaktur ini disebut biaya produksi(Production Cost of Manufacturing Cost) . Biaya ini diklasifikasikan dalam tiga elemen sehubungan dengan produk yang dihaslkan. antara lain:


      A) Biaya bahan langsung (direct material cost). Merupakan biaya Perolehan dan seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral yang membentuk barang jadi (finished goods).

      B) Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost). Merupakan upah dari semua tenaga kerja langsung yang secara spesifik baik menggunakan tangan maupun mesin ikut dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang jadi.

      C) Biaya overhead pabrik (factory overhead). Adalah semua biaya untuk memproduksi suatu produk selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

    3. Menurut Siregar (2014:28)[28], biaya-biaya produksi dibedakan berdasarkan elemen-elemen, yang dimana elemen tersebut dibedakan menjadi tiga yaitu:

      1. Biaya bahan baku langsung (raw material cost). Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi.

      2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya tenaga kerja adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses produksi

      3. Biaya overhead pabrik (Manufacturer overhead cost). Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.

      Bedasarkan Unsur-unsur harga pokok produksi yang dinyatakan oleh para ahli diatas diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur harga pokok produksi adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

    4. Metode Pengumpulan Dan Perhitungan Harga Pokok Produksi
      • A. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

      Menurut Mulyadi (2012:35)[27]didalam perhitungan harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu:

      • Metode harga pokok produk pesanan (job order costing) Yaitu biaya-biaya yang dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok persatuan hasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
      • Metode harga pokok proses (process cost method) Yaitu biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

      Menurut Siregar (2014:37)[28]menyatakan bahwa dalam pengumpulan Harga pokok produksi terbagi menjadi dua yaitu:

      • Penentuan Biaya Pesanan Biaya proses adalah penentuan biaya dengan cara mengumpulkan biaya berdasarkan pesanan produksi atau berdasarkan departemen.
      • Penentuan Biaya Proses Biaya proses adalah penentuan baiya dengan cara mengumpulkan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen.

      Berdasarkan menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengumpulan harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses.

      • B. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi

      Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Menurut Mulyadi (2012:17)[27]dalam menghitung unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan, yaitu:

      • a.Ful Costing

      Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

      Biaya bahan baku     Rp xxx
      Biaya tenaga kerja langsung   Rp xxx
      Biaya overhead pabrik tetap   Rp xxx
      Biaya overhead pabrik variabel      Rp xxx
      Harga pokok produksi   Rp xxx
      • b.Variable Costing

      Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel, kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Berdasarkan penjelasan metode perhitungan harga pokok produksi di atas penulis menggunakan metode perhitungan harga pokok produksi dengan kalkulasi biaya penuh (Full Costing)

      Biaya bahan baku     Rp xxx
      Biaya tenaga kerja langsung   Rp xxx
      Biaya overhead pabrik variabel      Rp xxx
      Harga pokok produksi   Rp xxx
      • C. Karakteristik dan Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan
      • 1. Karakteristik Harga Pokok Pesanan

      Mulyadi (2012:38)[27]mengatakan ada 7 jenis karakteristik biaya pesanan yaitu:

      • 1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksi.
      • 2. Biaya produksi harus digolongkan bedasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
      • 3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
      • 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
      • 5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
      • 2. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan

      Dalam perhitungan harga pokok produksi, terdapat manfaat informasi yang didapat secara umum manfaatnya berupa penentuan harga jual. Adapun menurut para ahli mengenai informasi harga pokok produksi per pesanan, manfaat informasi harga pokok pesanan sangat bermanfaat untuk penetapan harga jual dan pengendalian biaya. Sedangkan Mulyadi (2010:39)[27], mengatakan bahwa dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:

      • 1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
      • 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan. Adakalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di pasar, sehingga keputusan perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima atau menolak pesanan.
      • 3. Memantau realisasi biaya produksi. Informasi taksiran biaya produksi pesanan tertentu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu dasar untuk menetapkan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
      • 4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. Untuk mengetahui apakah pesanan tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.
      • 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Berdasarkan uraian mengenai manfaat harga pokok produksi per pesanan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat utama dari informasi harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan serta mempertimbangkan menerima atau menolak pesanan.

    Konsep Estimasi

    Analog Estimate

    Defenisi Analog Estimate

    Estimasi Analog (KathySchwalbe (2012) menggunakan informasi proyek masa lalu yang serupa untuk memperkirakan durasi atau biaya proyek Anda saat ini, maka kata "analogi". Anda dapat menggunakan estimasi yang analog bila ada informasi terbatas mengenai proyek Anda saat ini.

    Cukup sering, akan ada situasi ketika manajer proyek akan diminta memberikan perkiraan biaya dan durasi untuk sebuah proyek baru karena para eksekutif memerlukan data pengambilan keputusan untuk memutuskan apakah proyek layak dilakukan. Biasanya, baik manajer proyek maupun orang lain dalam organisasi tersebut pernah melakukan proyek seperti proyek baru tapi para eksekutif masih menginginkan perkiraan biaya dan durasi yang akurat.

    Dalam kasus tersebut, estimasi analog adalah solusi terbaik. Ini mungkintidak sempurna namun akurat karena didasarkan pada data masa lalu. Perkiraan analog adalah teknik yang mudah diterapkan. Tingkat keberhasilan proyek bisa mencapai 60% dibandingkan dengan perkiraan awal.

    Estimasi analog adalah teknik yang menggunakan nilai parameter dari data historis sebagai dasar untuk memperkirakan parameter yang serupa untuk aktivitas masa depan. Contoh parameter: Lingkup, biaya, dan durasi. Ukuran contoh skala - Ukuran, berat, dan kompleksitas.

    Karena manjer proyek dan mungkin pengalaman dan pemiliain tim diterapkan pada proses estimasi ini dianggap sebagai kombinasi antara informasi historis dan penilaian ahli.


    Persyaratan, Langkah-langkah dan Keuntungan Analog Estimate
    1. Persyaratan Analog Estimate

       Data dari proyek sebelumnya dan yang sedang berjalan

      • Jam kerja per minggu masing-masing anggota tim

      • Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek

       Proyek dekat dengan proyek saat ini

       Jika Proyek saat ini masih baru, dan tidak ada proyek masa lalu yang serupa

      • Modul dari proyek masa lalu yang serupa dengan proyek saat ini

      • Kegiatan dari proyek masa lalu yang serupa dengan proyek saat ini

      • Data dari yang terpilih ini

       Partisipasi manajer proyek dan tim estimasi untuk memastikan penilaian yang matang terhadap taksiran.

    2. langkah-langkah pembuatan Analog Estimate

      • Langkah 1 - Identifikasi domain proyek saat ini.

      • Langkah 2 - Identifikasi teknologi proyek saat ini.

      • Langkah 3-Lihatlah database organisasi jika data proyek serupa tersedia. Jika tersedia, lanjutkan ke Langkah (4). Jika tidak, lanjutkan ke Langkah (6).

      • Langkah 4- Bandingkan proyek saat ini dengan data proyek masa lalu yang teridentifikasi.

      • Langkah 5 - Tiba pada perkiraan durasi dan biaya proyek saat ini. Ini berakhir dengan perkiraan proyek yang analog.

      • Langkah 6 - Lihatlah dalam database organisasi jika proyek masa lalu memiliki modul serupa seperti proyek saat ini.

      • Langkah 7 - Kumpulkan semua itu dan gunakan penilaian ahli untuk sampai pada perkiraan durasi dan biaya proyek saat ini.

    3. Keuntungan Analog Estimate
    4. Estimasi yang analog adalah cara estimasi yang lebih baik pada tahap awal proyek saat rincian yang sangat sedikit diketahui. Tekniknya sederhana dan waktu yang dibutuhkan untuk estimasi sangat kurang.Tingkat keberhasilan organisasi dapat diharapkan tinggi karena teknik ini didasarkan pada data proyek masa lalu organisasi.Perkiraan analog dapat digunakan untuk memperkirakan usaha dan durasi tugas individu juga. Makanya, di WBS saat Anda memperkirakan tugasnya, Anda bisa menggunakan Analogi.


    Buttom-Up Estimates

    Perkiraan bottom-up(KathySchwalbe (2012)) adalah teknik manajemen proyek di mana orang-orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut mengambil bagian dalam proses estimasi. Biasanya orang-orang itu adalah anggota tim proyek. Mereka bekerja dengan manajer proyek, untuk mengembangkan perkiraan di tingkat tugas dalam struktur rincian kerja (work breakdown structure / WBS). Bila manajer proyek menetapkan perkiraan jumlah pekerjaan, durasi dan biaya di tingkat tugas, manajer proyek dapat menambahkannya ke dalam perkiraan kiriman tingkat lebih tinggi dan proyek secara keseluruhan.

    Perkiraan bottom-up adalah pendekatan yang paling akurat untuk memperkirakan biaya dan durasi. Ini juga membutuhkan waktu paling lama. Perkiraan semacam ini melibatkan keseluruhan tim proyek dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan perkiraan yang digunakan untuk mengukur pekerjaan mereka. Akibatnya, perkiraan bottom-up cenderung mengembangkan komitmen tim proyek tingkat yang lebih tinggi daripada perkiraan parametrik. Dalam memperkirakan parametrik dimana jumlahnya berasal dari sumber luar, seperti tarif yang dipublikasikan, anggota tim merasa telah memberlakukan perkiraan tersebut. Kelemahan dari pendekatan bottom-up, bagaimanapun, adalah bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu daripada teknik estimasi lainnya

    Parametric Estimating

    Model parametrik (KathySchwalbe (2012)) untuk memperkirakan biaya pesawat berdasarkan database historis yang besar. Itu parameter model termasuk jenis pesawat terbang (tempur, kargo, atau penumpang), seberapa cepat pesawat akan terbang, rasio dorong-ke-berat mesin, bobot yang diperkirakan bermacam-macam bagian pesawat terbang, jumlah pesawat yang diproduksi, dan jumlah waktu yang tersedia memproduksi mereka Berbeda dengan model yang canggih ini, ada beberapa model parametrik.Heuristik sangat sederhana atau aturan praktis.

    Misalnya, proyek otomasi kantor besar .Mungkin menggunakan angka rata-rata sebesar $ 10.000 per workstation berdasarkan riwayat kantor serupa. Proyek otomasi dikembangkan pada periode waktu yang sama. Model parametrik itu lebih rumit biasanya terkomputerisasi. Lihat Bacaan yang Disarankan pada pendamping. Situs web untuk contoh model parametrik, seperti model COCOMO II. Dalam praktek, banyak orang menemukan bahwa menggunakan pendekatan kombinasi atau hibrida dengan analog,Estimasi bottom-up, three-point, dan parametric memberikan perkiraan biaya terbaik.Pertimbangan lain saat menyiapkan perkiraan biaya adalah berapa banyak yang harus disertakan cadangan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya; Biaya kualitas.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML(Unified Modeling Language)

    Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:27)[29]UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Menurut Rosa (2013:133)[30]Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

    Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

    Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:44)[29]Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view.

    Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peningkat paling atas, viiew-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu : klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

    Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Henderi dalam Selvy Eriani (2013:53)[31]langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan reequirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

    3. Buat deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau dominan dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini,. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

      • a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.

      • b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap diliris.

    Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language(UML)

    Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/ perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

    1. Sesuatu (things),

    2. Hubungan (relationship),

    3. Diagram.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT Vol6. No.3 (2013:98)[32], “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya.MySQL berfungsi untuk mengolah database mengggunakan bahasa SQL. MYSQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis ,pemrograman PHP juga sangat mendukung /suppport dengan database MySQL”.

    Kelebihan MySQL

    Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.3 No.1 (2014:2)[33] MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

    1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.Amiga dan masih banyak lagi.

    2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.

    3. Mulitiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

    4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

    5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned, float double char, text, date,timestamp dan lain-lain.

    6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

    7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

    8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

    9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

    10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

    11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

    12. Klien dan Peralatan.MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

    13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABELE, dibandingkan basis data lainya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

    Konsep Dasar Black Box

    Definisi Black Box

    Menurut Rizky Soetam (2012:264)[19] mengatakan bahwa blackbox adalah tipe testing yang tidak diketahui kinerja internalnya, para tester pun memandang perangkat lunak seperti sebuah kotak hitam yang tidak penting untuk dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar, sedangkan menurut Agustiar Budiman (2012:4)[34] berpendapat bahwa Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox testing. Blackboxtesting dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

    Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    2. Kesalahan interface

    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    4. Kesalahan performa

    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    5. Melakukan pengujian.

    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    Metode Pengujian Dalam Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    1. Equivalence Partioning

      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    2. BoundaryValueAnalysis

      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundaryvalueanalysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    3. Cause-Effect GraphingTechniques

      Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      • a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

      • b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

      • c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

      • d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    4. ComparisonTesting

      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black BoxTesting yang disebut Comparison Testing atau back-to-backTesting.

    5. Sample and RobustnessTesting

      • a. SampleTesting

        Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      • b. RobustnessTesting

        Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    6. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

      • a. BehaviorTesting

        Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      • b. PerformanceTesting

        Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dan lain-lain. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    7. RequirementTesting

      • a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

      • b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

      • c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    8. EnduranceTesting

      EnduranceTesting melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain-lain), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Prasetio (2012:181)[35]Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.Diperlukan sistem manajemen database sepeti MYSQL Server.

    Dari defenisi diatas terdapat 3 hal yang berhubungan dengan basis data (databaseI),yaitu sebagai berikut:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

    2. simpanan permanen(strorage)  untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian tekhonologi perangkat keras yang digunakan disisten informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).

    Istilah-istilah dalam Database

    Istilah-istilah yang ada didalam database:

    1. Table

      Kumpulan data dalam record-recordyang disatukan untuk kepentingan tertentu

    2. Field

      Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya

    3. Record

      Kumpulan field-fieldyang disatukan dalam satu baris.
      Untuk dapat meengelolah data didalam database,diperlukan bahasa yang dapat dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelolah. SQL (Structure Query Language ) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Didalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:

      • 1. DDL(Data Defenition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

      • 2. DML(Data Manipulatin Language) yang digunakan untuk menambah,mencari,menghapus,mengubah baris dan table

      • 3.DCL(Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

    Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

    Konsep Dasar PHP(Hypertext Preprocessor)

    Definisi PHP(Hypertext Preprocessor)

    Menurut Sibero (2012:49)[36]definisi PHP adalah proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung, pada saat baris kode dijalankan disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka, disebut juga dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsiPHP sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan menurut Saputra (2012:2)[37]mengatakan bahwa PHPmerupakan suatau bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

    Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti linux, unix, macintosh, maupun windows, pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

    Tipe Data Dalam PHP

    Adapun tipe-tipe dalam PHP sebagai berikut :

    1. Boolean

      Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah trueatau false.Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

    2. Integer

      Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

    3. Floating point

      Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

    4. String

      Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

    5. Array

      Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

    6. Objek

      Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP), yang merupakan pendukung daripada PHP.

    7. Resource

      Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

    8. Null

      Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

    9. Konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      Menurut Puspitasari (2012:1)[38], mengatakan bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows.

      Menurut sopiyan (2013:13)[39] asal kata XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

      X:Program yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi seperti Windows,Linux,Mac OS,dan Solaris.

      A:Apache,merupakan aplikasi web server.tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman Web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu databasediakses terlebih dahauli (misalanya dalam MYSQL) untuk mendukung halam web yang dihasilkan.

      M: MySQL, meripakan aplikasi database server.perkembanagn disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.MYSQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelolah database beserta isinya.kita dapat memanfaat MYSQL untuk menambahkan,mengubah dan menghapus data yang berada didalam database.

      P: PHP,bahasa pemograman web. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat WEB yang bersifat server –side scripting . PHP memungkin kita untuk membuat halaman weeb yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yangs ering digunakan berdasarkan PHP adalah MYSQL. Namun PHP juga mendukung sistem management database Oracle,microsoft acces,interbase.d-base,postgreSQL dsb.

      Konsep Dasar Literature Riview

      Definisi Literature Riview

      Menurut Suryo, dkk. dalam Alviyanto(2014:72) dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

      1. Mengidentifikasi kesenjangan(identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

      2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

      3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

      5. Menghindari membuat ulang(reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

      6. Menurut Alviyanto(2014:71)[40]Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Sedangkan menurut Anjani(2014:46)Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.

        Literature Riview

        Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan karyawan baru dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian penerimaan karyawan baru ini diperlukan studi pustaka (literature review)sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah beberapa penelitian serupa yaitu :

        1. Penelitian yg diakukann oleh Cognitive phyosology (2013)

          Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Fransisca Adie, dengan judul “Mekanisme seleksi dan pembaharuan yang analog dalam memori kerja deklaratif dan prosedural: Percobaan dan model komputasi”

          Artikel tersebut menyelidiki mekanisme untuk memilih dan memperbarui representasi dalam memori kerja deklaratif dan prosedural (kerja keras). WM deklaratif menyimpan objek pemikiran yang ada, sedangkan WM prosedural memegang representasi tentang apa yang harus dilakukan dengan benda-benda ini. Kedua sistem terdiri dari tiga komponen tertanam: memori jangka panjang yang diaktifkan, komponen terbatas kapasitas pusat untuk membangun struktur melalui binding sementara, dan fokus perhatian elemen tunggal. Lima percobaan menguji hipotesis mekanisme analog dalam WM deklaratif dan prosedural, menyelidiki efek pengulangan di seluruh percobaan untuk representasi individual (objek dan tanggapan) dan untuk rangkaian (set memori dan rangkaian tugas), serta efek set-congruency. Bukti untuk proses analog diperoleh dari tiga fenomena: (1) Biaya peralihan tugas dan peralihan daftar dikurangi dengan interval persiapan yang lebih lama. (2) Dampak kongruensi tugas dan kongruensi daftar tidak berkurang dengan interval persiapan yang lebih lama. (3) Pengulangan respon berinteraksi dengan pengulangan tugas dalam WM prosedural; Di sini kami menunjukkan interaksi pengulangan daftar yang analog dengan pengulangan item dalam WM deklaratif. Ketiga pola tersebut direproduksi oleh model koneksi yang menerapkan mekanisme seleksi dan pembaharuan yang diasumsikan. Model terdiri dari dua modul, modul pilihan item yang memilih item individual dari kumpulan memori, atau tanggapan dari satu set tugas, dan modul pilihan-set untuk memilih set memori atau rangkaian tugas. Model memodelkan matriks bobot pengikatan pada modul pemilihan item sebagai pola pengaktifan modul seleksi set, sehingga memberikan mekanisme untuk membuat potongan di LTM, dan untuk membongkarnya sebagai struktur ke dalam memori kerja.

        2. Penelitian yang dilakukan oleh MT.Winkler (2012)

          Penelitan yang dilakukan oleh MT.Winkler yang berjudul “Memodelkan biaya dan harga lestari minimum pembuatan fotovoltaik silikon kristal di Amerika Serikat” memperluas model biaya kami [1] untuk menilai harga berkelanjutan minimum wafer c-Si, sel, dan pembuatan modul di Amerika Serikat. Kami menyelidiki struktur biaya dan harga teknologi mc-Si saat ini dan mempertimbangkan pengenalan inovasi penglihatan terkini yang saat ini ada di peta jalan industri, serta teknologi maju yang saat ini ada pada tahap pengembangan sebelumnya. Kami membandingkan kemampuan konsep-konsep ini untuk mencapai target harga modul Departemen Energi A.S., dan melakukan analisis sensitivitas untuk menentukan domain penelitian dengan dampak tinggi yang memiliki dampak terbesar pada harga. Latihan ini menyoroti konsep manufaktur c-Si yang canggih dengan potensi pengurangan biaya yang signifikan, dan memberikan wawasan tentang strategi yang dapat mengurangi harga modul dengan cara yang berkelanjutan secara finansial.

        3. Penelitian yang dilakukan oleh OzhuXie (2012)

          “Transisi epitel-mesenkim IL-6 mendorong generasi sel kanker seperti sel Analogous dengan budaya mammosphere” Baru-baru ini, sitokin inflamasi IL-6 telah dilaporkan sebagai inducer ampuh transisi epithelial-mesenchymal (EMT) pada sel kanker payudara dengan fenotipe epitel. Selanjutnya, EMT menginduksi fitur sel punca pada sel mamaria normal dan berubah. Kami mengeksplorasi apakah EMT yang diinduksi IL-6 mendorong pembentukan sel induk seperti kanker payudara (PDB) pada sel kanker payudara epitel, dan apakah sitokin EGF dan bFGF, analog dengan IL-6, per se menginduced epithelial-mesenchymal transisi, menghasilkan pengayaan BrCSC dalam budaya mammosphere. Di sini, kami memberikan bukti bahwa IL-6 mampu menghasilkan sel CD44 + dengan sifat seperti batang melalui induksi EMT pada sel kanker payudara T47D epitelial. Kami juga menunjukkan bahwa budaya mammosphere sel kanker payudara epitel, sel T47D, MCF7, ZR-75-1 dan MDA-MB-453, secara konsisten menghasilkan sel kanker seperti batang hanya sebagai hasil sitokin EGF dan bFGF di media mammosphere mediating EMT. Temuan ini menunjukkan hubungan antara sitokin sitokin IL-6 dan BrCSCs dan mengidentifikasi mekanisme penting untuk memperkaya BrCSC dalam budaya mammosphere. Dengan demikian, EMT tampaknya menjadi mekanisme penting untuk menginduksi sel kanker dengan sifat seperti batang, dan EMT sel kanker non-stem bisa menjadi sumber CSC.

        4. Penelitian yang dilakukan oleh N. Vargas Hernandez(2012)

          Penelitan yang dilakukan oleh N. Vargas Hernandezyang berjudul “ Pengembangan sistem pakar untuk membantu insinyur dalam pemilihan desain untuk metode dan alat lingkungan” Terlepas dari pentingnya masalah dan upaya penelitian yang signifikan, penerapan alat dan metode keberlanjutan untuk merancang dan menghasilkan produk yang lebih berkelanjutan lebih lambat dari yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sifat lanskap pengetahuan yang luas dan kompleks, yang juga mempersulit insinyur non-pakar untuk memilih alat yang sesuai. Sebagai respon terhadap masalah ini, seorang ahli alat dan metode penasehat keberlanjutan (GREENESYS) dikembangkan. Di dalam makalah ini, kami memberikan dasar pemikiran, metodologi, dan penerapan pengembangan sistem pakar ini beserta evaluasinya. Hasil kami menunjukkan kontribusi efisiensi dan efektivitas sistem pakar ini dalam pengaturan desain, di mana perancang menjawab beberapa pertanyaan sederhana tentang tugas perancangan dan GREENESYS merekomendasikan alat dan metode keberlanjutan yang sesuai. GREENESYS juga bisa digunakan sebagai alat edukasi dengan mengungkapkan proses seleksi; dan sebagai indikator untuk mengidentifikasi tugas desain yang belum ditangani oleh peneliti keberlanjutan.


        5. BAB III

          PEMBAHASAN

          Analisa Organisasi

          Gambaran Umum Perusahaan

          PT YOKOMINDO MAKMUR PERKASA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Electrical Engineering yang mana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 3 (tiga) divisi yaitu :

          1. DIVISI ELECTRICAL ENGINEERING CONTRACTOR

          2. DIVISI SWITCHBOARD MANUFACTURING

          3. DIVISI ENGIN EERING SUPPLY & TRADING

          Memiliki kantor di Jl. Supriyadi, Tanah Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15119 dan mempunyai kantor cabang di kubang menyawak.

          Kota cilegon Tangerang yang bergerak dibidang Electrical Engineering.

          Sejarah Singkat Perusahaan

          PT. YOKOMINDO MAKMUR PERKASA berdiri pada tanggal 06 Juli 1995 dan memiliki kantor di Jl. Supriyadi, Tanah Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15119 danmempunyai kantor cabang di kubang menyawak Kota cilegon Tangerang yang bergerak dibidang Electrical Engineering.

          PT. Yokomindo Makmur Perkasa adalah pembuat Panel dan Kontraktor, untuk komponen berbagai merek seperti: Fuji, Schneider, Terasaki, LG, ABB, Siemens, Mitsubishi, dll .Untuk produk lainnya (merek Transformer & Cable); Trafoindo, Starlite, Unindo & Kabelindo, Tranka.

          PT. Yokomindo Makmur Perkasa mengutamakan pelayanan secara terus menerus dengan pendekatan yang luwes serta invasi untuk memuaskan pelangannya.penawaran tarif yang bersaing dan layanan yang penuh perhatian didukung dengan semangat,kerahmatan serta dedikasi membuat perusahaan selalu memberi kepuasaan pada setiap pelanggan.

          VISI dan MISI PT.Yokomindo


          VISI:

          Menjadi salah satu perusahaan elektrikal terkemuka diindonesia dengan pelayanan yang berkualitas dan terpercaya. MISI:

          1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik

          2. Menyediakan produk sesuai standar dan kualitas terbaik dengan tepat waktu

          3. Melakukan inovasi,pengembangan,dan perbaikan yang berkesinambungan

          4. Meningkatkan area pelayanan hingga menjangkau seluruh wilayah indonesia

          5. Mengupayakan kualitas sumber daya manusia berdasar prinsip dan nilai luhur perusahaan.

          Struktur Organisasi PT Yokomindo Makmur Perkasa


          logo_amik

          Gambar 3.1 Struktur Organisasi

          Wewenang Dan Jabatan Organisasi

          1. Direktur utama

            Tugasnya:

            • 1. Memimpin, mengelola dan mengendalikan semua aktivitas operasional prusahaan agar dicapai standar pelyanan yang telah ditetapkan.

            • 2. Membuat rencana taktis perusahaan dan kebijakan operasional perusaan termasuk implementasinya.

            • 3. Memberikan informasi manajer bawahannya mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan serta perubahannya

            • 4. Mengawasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan oleh setiap depertemen dalam perusahaan

          2. QMR (Quality Manager Reprensetative)

            Tugasnya:

            • 1. Berkoordinasi dengan badan sertifikasi

            • 2. Review kebijakan secara berkala

            • 3. Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO 9001:2000

          3. Direktur Operasional

            Tugasnya:

            • 1. Merencanakan,melaksanakan,dan mengawasi seluruh operasional perusahaan

            • 2. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional,produksi,proyek dan kualitas hasil produksi

            • 3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai targer tersebut

          4. Corpote Secretary

            Tugasnya:

            • 1. Memberikan masukan dalam penga,nilan keputusan yang strategis

            • 2. Memberikan masukan dalam management

            • 3. Memberikan masukan terhadap regulasi bisnis

            • 4. Memberikan etika dalam berbisnis

          5. Direktur Accounting & Finance

            Tugasnya:

            • 1. Manager keuangan bekerja sama dengan manager lainnya,bertugas untuk merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perncangan umum keuangan perusahaan

            • 2. manajer keuangan bertugas mengambil keputusan mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

            • 3. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antar perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisamendapatkan dana dan memperdagangkan surat harga perusahaan

          6. Manager Operasional

            Tugasnya:

            • 1. Mengawasi serta membawahi bagian gudang barang,bagian pengiriman,workshop,administrasi

          7. Manager Manufaktur

            Tugasnya:

            • 1. Mengawasi pengeluaran produksi dan non-produksi

          8. Manager Engineering

            Tugasnya:

            • 1. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis setelah kontrak teknis diawasi

            • 2. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,untuk menyiapkanrekomendasi secara terinci atas usulan desain termasuk data pendukung yang diperlukan

          9. Sales Engineering

            Tuganya:

            • 1. Memberikan solusi terhadap masalah atas kebutuhan customer secara teknikal.

            • 2. Mempersentasikan produk atau solusi terhadap customer

          10. Project Manager

            Tugasnya:

            • 1. Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi

            • 2. Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi

            • 3. Menetukan alternatif mencapai sesuai target

          11. Manager Finance & Accounting

            Tugasnya:

            • 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laopran keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

          12. Estimator Panel

            Tugasnya:

            • 1. menganalisi pekerjaan bagian panel

            • 2. mencari perkembahangan harga bahan

            • 3. menghitung HPP

          13. estimator Proyek

            Tugasnya:

            • 1. memberikan alternatif harga kepada pimpinan

          14. Drafter

            • 1. Membuat gambar pengkabelan,diagram layout yang akan digunakan untuk para pekerja untuk menarik dan memasang instalasi kabel listrik pada komunikasi,pembangkit listrik dan gedung-gedung

          15. Site Manager

            Tuganya:

            • 1. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,untuk menyiapkan rekomendasi serta terinci atas ususlan desain termasuk data pendukung yang diperlukan

          16. Kontarktor

            Tugasnya:

            • 1. Pekerjaan pelaksanaan kostruksi harus sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dalam kontrak perjanjian pemborong

            • 2. Terlaksananya schedule kerja sesuai dengan rencana

          Tata Laksana Yang Berjalan

          Prosedur Sistem yang Berjalan

          Adapun sistem yang berjalan PT.YOKOMINDO MAKMUR PERKASA sebagai berikut :

          1. Proses pemesanan barang

            Pada proses ini, costumer menelepon marketing untuk memesan barang yang ingin dibeli dari perusahan. Kemudan costumer memberikan gambaran barang kepada marketing melalui email .

          2. Proses penghitungan HPP

            Pada proses ini marketing memberikan gambaran barang kepadda estimasi untuk membuat dafttar komponen-komponen pembuatan barang. Kemudian bagian estimasi membuat daftar harga pembelian bahan baku,membuat rincian biaya administrasi umum,kemudian menghitung keseluruhan biaya operasional untuk patokan harga jual ke costumer. Setelah penghitungan HPP selesai dilakukan, maka rincian-rincian pembuatan barang dan HPP terserbut diberikankepada pimpinan untuk dikaji lagi.setelah ACC dari pimpinan maka HPP dikatakan fix.

          3. Prosees ACC harga

            Setelah nilai HPP selesai maka bagian estimasi melaporkan laporan data harga barang pesananan ke marketing, kemudian marketing memberikan informasi harga kepada costumer.

          4. Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

            Tata laksana yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

            1. Use Case Diagram

              Setelah prosedur sistem yang berjalan selesai dijabarkan,maka prosedur tersebut akan diga,mbarkan dengan bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar mudah dipahami kebiasaan sistem yang berjalan dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini

            2. logo_amik

              Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini


              Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram yang berjalan saat ini:

              • a) 1(Satu) sistem penghitungan HPP

              • b) 4(Empat) Customer,marketing,estimasi,pimpinan.

              • c) Use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: memesan barang yang ingin dibeli,memberikan laporan rincian barang,menghitung HPPm, acc biaya HPP.

            3. Activity Diagram

            4. logo_amik

              Gambar 3.3 Activity Diagram

              Berdasarkan gambar 3.3Activity Diagram yang berjalan saat ini:

              • a) 1(Satu) initial node untuk memulai activity diagram

              • b) 4(Empat) aktor yang melakukan kegiatan, Customer,marketing,estimasi,pimpinan.

              • c) 8(Delapan)action yang menunjukan semua aliran kegiatan

              • d) 1(Satu) final node yang merupakan aktivitas akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

            5. Squence Diagram

            6. logo_amik

              Gambar 3.4 Squence Diagram

              Berdasarkan gambar 3.4 Squence Diagram yang berjalan saat ini:

              • a) 4(Empat) aktor yang melakukan kegiatan,yaitu costumer marketing,estimasi,pimpinan

              • b) 4(Empat) message yang dilakukan aktor tersebut yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

            Analisa Sistem Yang Berjalan

            Metode Analisa SWOT

            Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan kekuatan dan faktor-faktorpositif yang berasal dari internal,kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal,peluang dan kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksrternal.

            Analisa untuk mencari strage manggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatjkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (Startegi S-T). Selain itu dianalisa pula Strategi yang mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T).Pemetaan Strategi S-O,W-O,S-T dan W-T. Dapat dilihat dibawah ini:

            Tabel 3.1 Faktor-faktor Strategi Internal


            Faktor-Fakto Strategi Internal

            Komentar

            Kekuatan/Srtrengths (S)

            • Komunikasi yang baik antara Pimpinan dengan Estimator dan karyawan yang lainnya.
            • Tersedia berbagai sarana pendukung informasi dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN
            • Kekuatan sarana dan prasaran.
            • Peluang mengikuti oerkembangan dan teknologi
            • Media komunikasi pada perusahaan

            Kelemahan/Weakness(W):

            • Kurang Optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan administrator kantor
            • Perlu ditinjau dan diperbaiki kembali


            Tabel 3.2 Faktor-faktor Eksternal


            Faktor-Fakto Strategi Internal

            Komentar

            Peluang/Opportunities (O):

            • Produk yang telah dikenal masyarakat
            • Hasil Produksi yang dipesan oleh proyek besar
            • Perkembangan teknologi yang cukup besar
            • Memaksimalkan pelayanan
            • Menambahkan kepercayaan pada konsumen
            • Mengikuti perkembangan teknologi

            Ancaman/Threats(T):

            • Banyaknya competitor yang menghasilkan produk yang sama.
            • Gangguan jaringan internet dan gangguan komputer.
            • Perlunya peningkatan promosi.
            • Perlu antisipasi jika terjadi gangguan

            Tabel 3.3 Strategi S-O,W-O,W-T


            Faktor Internal

             

             

             

             

             

            Faktor Eksternal

            Strengths (S)

            Weakness (W)

            • Komunikasi yang baik antara Pimpinan dengan Estimator dan karyawan yang lainnya.
            • Tersedia berbagai sarana pendukung informasi dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.
            • Estimator berperan aktif dalam penghitungan HPP untuk mendapatkan best price .
            • Kurang Optimalnya pemanfaatan teknologi untuk kepentingan administrator kantor
            • Kurangnya pegertian tentang penggunaan teknologi

            Opportunities (O)

            Strategi S-O

            Strategi W-O

            • Produk yang telah dikenal masyarakat
            • Hasil Produksi yang dipesan oleh proyek besar
            • Perkembangan teknologi yang cukup besar
            • Menciptkan suatu sistem yang dapat sebagai penghitungan HPP yang digunakan  sebagai acuan best price
            • Meningkat sosialisasi pemanfaatan teknologi
            • Memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan pemasran.

            Threats (T)

            Strategi S-T

            Strategi W-T

            • Banyaknya competitor yang menghasilkan produk yang sama.
            • Gangguan jaringan internet dan gangguan komputer.
            • Harga Produksi yang semakin bersaing
            • Memanfaatkan sistem sebagai penghitungan HPP
            • Menyiapkan modem dan anti virus .
            • Melakukan Maintance database server
            • Menciptakan sistem yang dapat membantu dan mudah digunakan.

            Hasil dari analisa SWOT yang dapat terdidentifikasinya kekuatan,kelemahan,ancaman dan peluang yang dipengaruhi oleh fator-faktor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai berikut:

            1. Menciptkan suatu sistem yang dapat sebagai penghitungan HPP yang digunakan sebagai acuan best price.

            2. Meningkat sosialisasi pemanfaatan teknologi

            3. Memanfaatkan sisteminformasi dalam meningkatkan pemasran.

            4. Memanfaatkan sistem sebagai penghitungan HPP

            5. Menyiapkan modem dan anti virus

            6. Melakukan Maintance database server

            7. Menciptakan sistem yang dapat membantu dan mudah digunakan.

            Analisa Masukan,Analisa Proses,dan Analisa Keluaran

            1. Analisa Masukan

              Masukan pada sistem dalah data-data yang diterima oleh sistem dan akan diproses.adapun analisa masukan pada sistem yang sedang berjalan pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa adalah sebagai berikut:

              • A. Nama masukan : pemberian pola gambar barang yang akan dipesan.
                Sumber : customer
                Fungsi  : sebagai acuan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh Estimasi
                Media : ketas
                Rangkap : 1(Satu)

            2. Analisa Proses

              Analisa proses yang ada pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa setelah mendapatkan masukan adalah:

              • A. Nama Proses : pembuatan rincian bahan baku barang yang akan diproses.
                Masukan :Daftar rincian bahan baku
                Keluaran :Hasil HPP
                Ringkasan Proses:Proses ini dapat berjalan setelah Estimasi mendapatkan pola gambar barang yang akan diproses.

            3. Analisa Keluaran

              Analisa Keluaran dari sistem yang ada pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa berupa laporan Biaya HPP yang merupakan hasil dari analisis keluaran yang mengalamiij proses sebagai berikut:

              • A. Nama keluaran :Estimasi
                Fungsi :Sebagai hasil penghitungan biaya HPP
                Media :Kertas
                Deskripsi :Bagian Estimasi menghitung biaya bahan baku dan biaya lainnya untuk menghitung biaya HPP barang jadi.
                Distribusi : Marketing

            Analisa Batasan Sistem

            Setiap sistem mempunya batasan sistem (boundary) yang memishkan sistem dengan lingkungan luarnya.kesatuan luar merupakan kesatuan yang dapat berupa orang,organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

            Melihat permasalahnj yang terjadi pada PT.Yokmindo Makmur Perkasa,maka peniliti membatasi permasalahn perancangan sistem penghitungan biaya HPP pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa yaitu mulai penerimaan pola gambar,penghitungan biaya bahan baku dan biaya BOP lainnya di PT.Yokomindo Makmur Perkasa.

            Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

            Berdasarkan dari analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem yang berjalan pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa,terdapat beberapa kekurangan sistem:

            1. masih manualnya penghitungan biaya hpp dengan menggunakan microsoft excel

            2. Penginputan dan penghitungan masih secara manual

            Analisa Kontrol

            Pengontrolan sistrem yang berjalan saat ini masih kurang baik karena pada penghitungan biaya HPP masih manual yang akan menjadikan penghitungan biaya HPP sedikit lambat dan kurang akurat,karena bagian estimasi sibuk mencari harga barang bahan baku yang akan dihitung sehingga butuh waktu lagi mencari daftar harga bahan baku yang berceceran.

            Analisa Prosedur

            Berdasarkan dari analisa yang dilakukan penulis didalam hal yang berjalan saat ini masih berjalan kurang baik, hal ini dilihat dari penghitungan biaya gaji karyawan untuk mendapatkan biaya HPP sepenuhnya masih dalam bentuk perkiraan (estimate).sehingga menghasilan biaya HPP yang digunakan untuk harga penjualan kurang baik dan ini mungkin akan berdampak pada kerugian perusahaan .

            Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

            Berdasarkan dari analisa penulis,waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan laporan penentuan biaya HPP membutuhkan waktu 10 menit dan waktu untuk membuat biaya laporan bahan baku menghitung dan menginput data bahan baku ke microsoft excel,mencari daftar harga membutuhkan waktu 70 menit,sehingga mendapatkan laporan penentuan biaya HPP membutuhkan waktu 80 menit. Untuk tenaga yang ada pada saat ini berjumlah 1(satu) orang dirasa sudah cukup karena dapat menginput semua kebutuhan untuk penentuan HPP .

            Analisa Kebutuhan Sistem

            Dalam merancang sebuah sisitem perlu adanya analisa kebutuhan sistem.Ini merupkan kebutuhan sistem yang diperlukan:

            1. Dapat menampilkan secara otomatis estimasi rata-rata harga bahan baku yang diinginkan

            2. Dapat menampilkan historyHPP yang sudah ada

            3. Dapat mengetahui laporan biaya penentuan HPP.

            Konfigurasi Sistem yang Berjalan

            1. Spesifikasi Hardware

              • a. Processor :Core 2 Duo/Intel

              • b. Monitor :LCD 15”

              • c. RAM : 4 GB

              • d. Hardisk :250 GB

              • e. Printer : Laser Jet

            2. Spesifikasi Software

              • a. Microsft Windows 7

              • b. Microsft Excel 2007

            3. Hak Akses (BrainWare)

              Dalam proses penghitungan penentuan biaya HPP dilakukan oleh Estimator.

            Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Permasalahan yang Dihadapi

            Berdasarkan dari analisa yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) yang sedang berjalan pada PT Yokomindo Makmur Perkasa belum tersistem dan juga dalam penghitungan HPP masih menggunakan Ms.Excel sehingga untuk penghitungan biaya HPP-nya kurang akurat dan lama dan mengganggu pekerjaan barang yang akan diproduski yang dimana laporan biaya HPP tersebut digunakan untuk penentuan best price. jika penghitungan HPP tidak akurat maka berdampak juga pada best price yang menentukan harga barang terlalu mahal sehingga berdampak pada berkurangnya pelanggan.

            Solusi yang Diberikan

            Berdasarkan analisa sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sisitem atas kekurangan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah,antara lain sebagai berikut:

            1. Membangun sistem aplikasi berbasis web untuk penenetuan Harga Pokok Produksi (HPP) yang lebih mudah digunakan.

            2. Membangun sistem aplikasi yang dapat menyimpan data dan informasti semua harga setiap item dari semua proyek yang sudah dikerjakan .

            3. Harga setiap Laporan tersebut dapat terinput, dan dapat diupdate dalam satu aplikasi penghitungan penentuan HPP yang lebih dinamis.

            4. Berdasarkan alternatif pemecahan masalah diatas penulis melakukan kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun suatu aplikasi yag berbasis webkarena banyak keuntungan yang diperoleh,antara lain:

              1. Dapat mengerjakan tugas penghitungan dan penginputan data dengan mudah secara terkomputerisasi.

              2. Sistem pakar ini tidak menggunaka spesifikasi komputer ynag tinggi.

              3. Dapat memberikan analisa dan rekomendasi harga lebih akurat karena diambil dari nilai rata-rata yang dikerjakan.

              Penulis akan membuat suatu aplikasi berbasis websupaya dapat menampilkan suatu laporan yang mudah diakses. Aplikasi yang dirancang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini.

              User Requirment

              Requairment Elicition Tahap I

              Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap 1 pada gambar 3.4.

              Tabel 3.4 Diagram Elisitasi Tahap I


              Functional

              Analisa Kebutuhan

              Saya Ingin Sistem Dapat Dibangun:

              1

              Menampilkan login

              2

              Menampilkan menuBarang

              3

              Menampilkan menu Pelanggan

              4

              Menampilkan Menu Buat Baru

              5

              Dapat edit data proyek

              6

              Menampilkan form laporanHPP proyek

              7

              Menampilkan Menu Menunggu Approve

              8

              Menampilkan Menu  yang Sudah Approve

              9

              menampilkan Menu  Batal Approve

              10

              Menampilkan  Laporan Proyek

              11

              Menampilkan  Laporan Estmasi

              12

              Dapat input bahan baku

              13

              Dapat edit bahan baku

              14

              Menampilkan hapus bahan baku

              15

              Dapat Menggunakan bahan baku yang sudah ada untuk digunakan dalam proyek baru

              16

              Menampilkan data hasil setiap HPP proyek

              17

              Menampilkan secara otomatis harga rata-rata dari bahan baku yang ingin digunakan

              18

              Menampilkan menu admin

              19

              Menampilkan form data admin

              20

              Menampilkan formedit data admin

              21

              Menampilkan form tambah komentar

              22

              Menampilkan edit form  komentar

              23

              Menampilkan data History yang sudah pernah dikerjakan

              24

              Menampilkan data Komentar

              25

              Dapat  input barang baru

              26

              Menampilkan Data barang baru

              27

              Menampilkan data barang baku

              28

              Menampilkan Logout

              Non-Fungsional

              Analisa Kebutuhan

              Saya Ingin Sistem Dapat:

              1

              Mudah digunakan

              2

              Dapat mengubah harga

              3

              Menampilkan tanggal

              4

              Memiliki tampilan yang menarik

              Penyusun

                     


              Derta Kristinauli Tambun

              NIM:1422383127

              Requairment Elicition Tahap II

              Elisatsi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan dengan metode MDI. Terdapat beberapa requairment yang diberi option Inssential (I) dan haris dieliminasi.semua requairment diatas diberi option I pada Elisitasi tahap II sesuai dengan tabel 3.4 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang terdapat pada bab sebelumnya.Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap 1 pada gambar 3.5

              Tabel 3.5 Diagram Elisitasi Tahap II

              logo_amik

              Keterangan:
              M : Mandatory
              D :Desirable
              I : Inessential

              Requairment Elicition Tahap III

              Berdasarkan elisitasi tahap II diatas,dibentuklah suatu elisitasi tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

              Tabel 3.6 Diagram Elisitasi Tahap III

              logo_amik

              Keterangan:
              T : Tehnical
              O :Opurtuny
              E :Economy
              L :Low
              M :Middle
              H :High

              Requairment Elicition Tahap Final

              Tabel 3.7 Diagram Elisitasi Final

              logo_amik

              Rancangan Sistem Yang Diusulkan

              Prosedur Sistem Usulan

              Berdasarkan sisitem yang berjalan,diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan didalam pengolahan data secara cepat dan tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan designsistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang ada.

              Untuk menganalisa sistem yang diusulkan,pada peneliti ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram,Squence Diagram,Class Diagram.

              Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

              logo_amik

              Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

              Berdasarkan Gambar 3.5 Use Case DiagramSistem yang diusulkan terdapat:

              1. 1(satu) System mencakup seluruh kegiatan sistem HPP yang ada pada PT Yokomindo Makmur Perkasa

              2. 2 (satu) Actor,melakukan kegiatan yaitu Estimatordan pimpinan.

              3. 8(delapan) Use Case, yaitu dilakukan diantaranya: Login,input bahan baku,input data costumer,detail proyek,menunggu Approve, laporan estimasi dan Log Out.

              Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

              logo_amik

              Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

              Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram yang disusulkan terdapat:

              1. 1(Satu) Initial Node, objek yang diawali

              2. 9(sembilan) Action State,berawal darilogin jika login gagal maka user akan kembali ke login,jika benar akan masuk ke menu home yang berisi barang,Profil pelanggan , proyek yang akan dikerjakan, input detail bahan baku,lihat detail proyek,approve,selesai dan log out.

              3. 1(Satu) Activity Final Node ,objek yang diakhiri.

              Squence Diagram Sistem yang Diusulkan

              logo_amik

              Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

              Berdasarkan Gambar 3.8 Sequence DiagramSistem yang Diusulkan terdapat:

              1. 2 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan Admin dan pimpinan

              2. 9(Sembilan) Liflineyaitu Login, input barang,detail proyek baru,input bahan baku,logout,login,menunggu approve,selesai,logout

              3. 11(Sebelas) Message antara lain melakukan Login dengan membuka browser terlebih dahulu,verifikasi,konfirmasi password dan username , input barang,detail proyek baru,input bahan baku,logout,login,menunggu approve,selesai,logout

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

              Berdasakan penelitian yang dilakukan,perbedan sistem yang sedang berjlan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

              Sistem yang Berjalan

              Sistem yang Diusulkan

              Penyampain Hpp lama diterima oleh pimpinan untuk ACC harga Best Price. sehingga pengerjaan proyek berjalan lambat ini dikarenakan Estimator menginput,menghitung,mengedit masih secara manual menggunakan Ms.Excel

              Penyampaian informasih HPP cepat kepada pimpinan sehingga pimpinan dapat menentukan ACC harga Best Price. Karena sistem yang dirancang lebih mudah dipahami,menampilan inputan barang yang sangat mudah dan menampilkan harga secara otomatis dan dapat diubah sesuai harga yang diinginkan.

              Tabel 3.8 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem Usulan

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram

              logo_amik

              Gambar 3.8.Class Diagram sistem yang diusulkan

              Berdasarkan gambar 3.8. Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

              1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya login, tbl_barang, tbl_proyek, tbl_pelanggan dan detail _proyyek.

              2. 4 (empat)multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

              Spesifikasi Basis Data (Database)

              Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

              1. Nama file : Barang
                Media  : Hardisk
                Isi  : (id_barang + nama_barang + satuan + ket_barang + haraga_barang)
                Primary key : id
                Record : 92

              2. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                id_barang

                Int(11)

                11

                No Urut Barang

                nama_barang

                Varchar(30)

                30

                NamaBarang

                Satuan

                Varchar(10)

                10

                Kode Jenis Barang

                Ket_barang

                Varchar(30)

                30

                Keterangan Barang

                harga_barang

                Intr(11)

                11

                Harga Barng

                Tabel 3.9 Tabel Barang


              3. Nama file : Detail Proyek
                Media : Hardisk
                Isi : ( id_detailproyek + id_prpuek + id_barang + harga_jualanbarang + qty_jual + total_detail + status_detail)
                Primary key : -
                Jumlah Record : 77

              4. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                id_detailproyek

                Int(11)

                11

                No Urut detail proyek

                id_proyek

                Int(11)

                11

                Nomor Proyek

                Harga_jualbarang

                Int(11)

                11

                Harga Jual Barang

                Qty_jual

                Int(11)

                11

                Jumlah banyak barang

                Total_detail

                Int(11)

                11

                 

                Status_detail

                Int(11)

                11

                 

                Tabel 3.10 Tabel Detail


              5. Nama file : Login
                Media : Hardisk
                Isi : (id_user + username + password + level)
                Primary key : id
                Jumlah Record : 41

              6. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_user

                Int (11)

                11

                Identitas Permintaan

                Username

                Varchar (10)

                10

                 

                Password

                Varchar (10)

                10

                 

                Level

                Varchar (10)

                10

                 

                Tabel 3.11 Tabel Login


              7. Nama file : Pelanggan
                Media  : Hardisk
                Isi : (id_pelanggan + nama_pelanggan + alamat_pelanggan + tlpt_pelanggan)
                Primary key : -
                Jumlah Record : 76

              8. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_pelanggan

                intr (11)

                11

                No Urut Pelanggan

                nama_pelanggan

                varchar (20)

                20

                Nama Pelanggan

                alamat_pelanggan

                varchar (30)

                30

                Alamat Pelangan

                tlp_pelanggan

                varchar (15)

                15

                No.Tlp Pelanggan

                Tabel 3.12 Tabel Pelanggan


              9. Nama file : Proyek
                Media : Hardisk
                Isi : ( id_proyek + no_proyek + tgl_proyek + ket_proyek +id_pelanggan + status_proyek)
                Primary key : id
                Jumlah record : 83

              10. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_proyek

                Int (11)

                11

                 

                no_proyek

                Varchar (10)

                10

                Nama Material

                tgl_proyek

                Varchar (8)

                8

                Tipe Material

                ket_proyek

                Varchar (15)

                15

                Satuan Material

                id_pelanggan

                Int (11)

                11

                 

                status_proyek

                Int (11)

                11

                 

                Tabel 3.13 Tabel Proyek


              11. Nama file : panel
                Media : Hardisk
                Isi  : ( id_panel + no_panel + id_box + ket_panel )
                Primary key : id
                Jumlah record : 52

              12. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_panel

                Int (11)

                11

                No Urut Panel

                No_panel

                Varchar (10)

                10

                No Panel

                Id_box

                Int (11)

                11

                No urut Panel

                Ket_panel

                Varchar (20)

                20

                Satuan Material

                Tabel 3.14 Tabel Panel


              13. Nama file : penawaran
                Media : Hardisk
                Isi  : ( id_penawaran + no_penawaran + id_permintaan + harga_penawaran + garasi + ket_penawaran + status_penawaran)
                Primary key : id
                Jumlah record : 94

              14. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_penawaran

                Int (11)

                11

                No urut Penawaran

                No_penawaran

                Varchar (10)

                10

                No Penawaran

                Id_permintaan

                Int (11)

                11

                No urut permintaan

                Tgl_penawaran

                Date

                8

                Tanggal penawaran

                Harga_penawaran

                Int (11)

                11

                Harga Penawaran

                Garasi

                Varchar (10)

                10

                 

                Ket_penawaran

                Varchar (20)

                20

                 

                Setatus_penawaran

                Intr (11)

                11

                 

                Tabel 3.15 Tabel Penawaran


              15. Nama file : permintaan
                Media  : Hardisk
                Isi : ( id_permintaan + no_permintaan + tgl_permintaan + ket_permintaan )
                Primary key : id
                Jumlah record : 48

              16. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_permintaan

                Int (11)

                11

                Id Material

                No_permintaan

                Varchar (10)

                10

                Nama Material

                Tgl_permintaan

                date (8)

                8

                Tipe Material

                Ket_permintaan

                Varchar (20)

                20

                Satuan Material

                Tabel 3.16 Tabel Permintaan


              17. Nama file : riwayat permintaan
                Media  : Hardisk
                Isi : (id_riwayat + id_penawaran + id_panel)
                Primary key : id
                Jumlah record : 33

              18. Field Name

                Data Type

                Field Size

                Keterangan

                Id_riwayat

                Int (11)

                11

                No material

                Id_penawaran

                Int (11)

                11

                No penawaran

                Id_panel

                Int (11)

                11

                No panel

                Tabel 3.17 Tabel Riwayat Permintaan

              Rancangan Prototype

              Tampilan Login

              logo_amik

              Gambar 3.9 Tampilan Login


              Tampilan Menu Home

              logo_amik

              Gambar 3.10 Tampilan Menu Home

              Tampilan Menu Barang

              logo_amik

              Gambar 3.11 Tampilan Menu Barang

              Tampilan Pelanggan

              logo_amik

              Gambar 3.12 Tampilan Pelanggan

              Tampilan Menu Buat Baru

              logo_amik

              Gambar 3.13 Tampilan Menu Buat Baru

              Tampilan Menu Approve Pimpinan

              logo_amik

              Gambar 3.14 Tampilan Approve Pimpinan

              Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

              Spesifikasi Perangkat Keras Hardware

              Perangkat keras (Hardware)yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini:

              1. Processor : Core 2 Duo/Intel

              2. Monitor : 15” LCD Monitor

              3. Ram : 4 GB

              4. Hardisk : 60 GB

              Spesifikasi Lunak

              Perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

              1. Microsoft Window 7

              2. Mozolla Firefox (Browser)

              3. XAMPP

              Hak Akses

              Pengoperasian aplikasi ini dapat diakses oleh Estimator

              Blackbox Testing

              Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

              Tabel 3.18 Pengujian Blackbox

              No

              Skenario Pengujian

              Test Case

              Hasil Yang Diharapkan

              Hasil Pengujian

              Kesimpulan

              1

              Berhasil melakukan login dengan username dan password yang sudah terdaftar

              logo_amik

              Sistem berhasil masuk ke home.

              logo_amik

              Valid

              2

              Tidak mengisi seluruh fields user name dan password.

              logo_amik

              Silahkan isi semua data

              logo_amik

              Valid

              3

              Username dan password salah.

              logo_amik

              Maaf username atau password anda salah.

              logo_amik

              Valid


              Implementasi Sistem Yang Diusulkan

              Tampilan Menu Login

              logo_amik

              Gambar 3.13 Tampilan Layar Login Admin


              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan User name dan Password.

              Tampilan Menu Home

              logo_amik

              Gambar 3.14 Tampilan Menu Home


              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki sistem HPP.

              Tampilan Input Barang Baru

              logo_amik

              Gambar 3.15 Tampilan Input Barang Baru


              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan ketika User klik menu barangdan input nama bahan baku serta harga bahan baku.

              Tampilan Menu Input Data Pelanggan

              logo_amik

              Gambar 3.16 Tampilan Input Data Pelanggan

              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan ketika User klik menu pelanggan

              Tampilan Untuk Buat Proyek Baru

              logo_amik

              Gambar 3.17 Tampilan Untuk Buat Proyek Baru

              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan ketika User klik Buat Baru Proyek yang akan dikerjkan.

              Tampilan Input Bahan Baku

              logo_amik

              Gambar 3.18 Tampilan Untuk Input Bahan Baku

              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan penginputan bahan baku ketika User klik detail proyek pada list nama proyek yang akan dikerjakan.

              Tampilan Menunggu Approve Pimpinan

              logo_amik

              Gambar 3.19 Tampilan Untuk Menunggu Approve Pimpinan

              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan ketika User selesai input bahan baku maka list bahan baku serta estimasi biaya HPP akan menunggu approve dari pimpinan.

              Tampilan Approve Pimpinan

              logo_amik

              Gambar 3.20 Tampilan Approve Pimpinan

              Keterangan :

              Ini adalah tampilan pimpinan ketika sudah login web, maka akan muncul list yang menunggu acc, jika pimpinan acc maka secara otomatis detail proyek yang sudah di acc akan hilang dan akan masuk kedalam menu selesai, dan apabila pimpinan tidak acc maka secara otomatis detail proyek masuk ke menu batal.

              Time Schedule

              No

              Kegiatan

              Bulan

              Maret

              April

              Mei

              Juni

              Juli

              1

              2

              3

              4

              1

              2

              3

              4

              1

              2

              3

              4

              1

              2

              3

              4

              1

              1

              Pengumpulan Data

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              2

              Wawancara

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              3

              Analisis Data

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              4

              Elisitasi

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              5

              Desain Sistem

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              6

              Programming Sistem

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              7

              Testing Program

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              8

              Evaluasi

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              9

              Pelatihan User

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              10

              Implementasi Program

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

              11

              Dokumentasi

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               

               


              Estimasi Biaya

              Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain:

              No

              Uraian Kegiatan

              Volume

              Harga Satuan

              Biaya

              1

              Bahan dan Peralatan Penelitian

              Kertas A4

              4 Rim

              Rp 40.000,00

              Rp 160.000,00

              Tinta Printer

              1 Buah

              Rp 40.000,00

              Rp 200.000,00

              Ram

              1 Buah

              Rp 40.000,00

              Rp 250.000,00

              2

              Perjanan

              Ongkos Transport Grab

              16 kali

              Rp 10.000,00

              Rp 160.000

              3

              Biaya lain-lain

              Analisi Data

              Rp 200.000

              Rp 200.000

              Testing dan Implementasi Program

              Rp 250.000

              Rp 250.000

              Final Report

              4 Bundel

              Rp 50.000

              Rp 200.000

              Jumlah Biaya

              Rp 1.420.000

              Tabel 3.17 Estimasi Biaya



              BAB IV

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada PT Yokomindo Makmur Perkasa,maka ditarik beberapa kesimpulan,sebagai berikut:

              1. sistem penghitungan harga pokok produksi yang terdapat pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa masih secara Microsoft Excel sehingga sistem penghitungan harga pokok produksi belum standar atau belum dilakukan melalui sistem.

              2. Dengan dirancangnya sistem penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan teknik analogous estimates,perhitungan HPP akan lebih mudah dan dapat dijadikan acuan untuk penghitungan HPP pada proyek yang akan datang karena menggunkan data history.Perancangan ini dimulai dengan adanya dengan penginputan data dan penghitungan harga pokok produksi proyek pertama dan proyek kedua kemudian pada proyek selanjutnya atau bisa disebut dengan proyek ke tiga tidak perlu menghitung lagi biaya proyek yang akan dikerjakan,cukup dengan menggunakan history data dari proyek sebelumnya. Pemogramannya menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext preprocessor) dengan Pembuatan database pada MYSQL, dan XAMPP sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.

              3. Rancangan dari sistem penghitungan estimateyang menghasilkan informasi dengan penyajian yang sangat mudah dipahami dalam memperoleh hasil lebih akurat,cepat dan sehinga mempermudah Estimator dalam penghitungan HPP proyek yang akan dikerjakan.

              Saran-Saran

              Berikut ini adalah sasaran-sasaran yang perlu menjadi perhatian khusu yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi penelitan lebih lanjut serta pengembangan penghitungan HPP menjadi baik lagi dikemudian hari, yaitu :

              1. Untuk keamanan data yang diperlukan schedule backup data secara rutin,hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer.

              2. Perlu diperhatiakndan dilakukan secara berkala terhadap sistem HPP dengan teknik analogous estimateini untuk selanjutnya diadakan pengembangan agar penghitungan HPP dapat berjalan dengan baik.


              DAFTAR PUSTAKA

              1. Davis B. Gordon
              2. Enger L
              3. Atmosudirdjo S. Prajudi
              4. Sutabri, Tata.2012."Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset."
              5. McLeod
              6. Nahampun, Maruli Tua. 2014. "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Sawit dengan Metode Dempster-Shafer". Jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. VII. ISSN : 2301-9425
              7. 7,0 7,1 Sembiring
              8. 8,0 8,1 Minarni, dan Rahmad Hidayat. 2013. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining”. Padang: Institut Teknologi Padang . Vol 1 No 1. April 2013
              9. Sentanu, Windy. 2014. "Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan LAN". Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja
              10. 10,0 10,1 Rizaldi, Adrian. 2014. "Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang". Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja
              11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 11,6 Mulyanto. Agus. 2012. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
              12. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
              13. Subhan,Mohamad.2012 "Analisa Perancangan Sistem". Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
              14. Aisyah.2012. Jurnal CCIT.Tangerang-Perguruan Tinggi Raharja
              15. kristanto. 2013. "Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Edisi Revisi. Cet. 1". Yogyakarta: Gava Media.
              16. Pujadi .2012 .Jurnal CCIT.Tangerang-Perguruan Tinggi Raharja.
              17. Jogiyanto. 2012. "Analisis dan Desain Sistem Informasi", Penerbit : Andi Offset
              18. Hidayati
              19. 19,0 19,1 Rizky, Soetam. 2012. "Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta : Prestasi Pustaka
              20. Husain, Syefri Maulana. 2014. "Pemanfaatan Basic4android dan MySQL dalam Membangun Aplikasi Smartphone untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang." Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja
              21. 21,0 21,1 Daljono. (2012).Akuntansi Biaya Penentu Harga Pokok dan Pengendalian Semarang: BP Undip.
              22. Vercellis, Carlo. (2013). Business intelligence : Datamining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley& Sons.
              23. Rohyani.2013.Jurnal Sistem Informasi. Tangerang-Perguruan Tinggi Raharja
              24. Fartindyyah
              25. Raiborn, A Cecily dan Kinney R Michael. 2012. Akuntansi Biaya, Dasar dan Pengembangan. Edisi Tujuh. Jakarta : Salemba Empat.
              26. 26,0 26,1 Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat, 2012.
              27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 27,5 Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
              28. 28,0 28,1 Siregar
              29. 29,0 29,1 Nugroho,Andi. 2010.Analisa Perancangan Sistem Teknologi Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Object.Bandung:Informatika.
              30. Rosa
              31. Henderi dalam Selvy Eriani
              32. Sudaryono, Anita B Wandanaya, Fitria Indriyani, iADA: Best Practice on Alumni WEB Based Information System, Jurnal CCIT, Volume 6, Nomor 3, Mei 2013.
              33. Watung. Ivan. Arifard, Sinsuw. Alicia. A. E, Paturusi. Sary. D. E, Najoan. Xaverius. B. N. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT Vol. 3 No. 1 ISSN 2301-8402.
              34. Budiman, Agustiar.2012 . Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4
              35. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta:Mediakita
              36. Sibero,Alexander F.K. 2012. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
              37. Saputra. 2012. Bahasa Pemrograman PHP MyAdmin dan MySql.
              38. Puspitasari. 2012. Panduan XAMPP, MySql.
              39. Syofian Siregar (2014:28),metode penelitian kuantitatif Jakarta:kencana
              40. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja

Contributors

Derta