TA1411382021

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT

SYSTEM GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN

PERBAIKAN MESIN PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA


TUGAS AKHIR


Logo Amik.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411382021
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER RAHARJA

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA



Disusun Oleh :


NIM
: 1411382021
Nama
: Agus Salim Saputra
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018


Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,MTI )
NIP : 000603
       
NIP : 073009


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411382021
Nama
: AGUS SALIM SAPUTRA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Oleh Soleh,S.kom,M.M.S.I)
       
(Ruli Supriati.S.kom.MTI)
NID : 04043
       
NID : 08166



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1411382021
Nama
: AGUS SALIM SAPUTRA


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Agustus 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1411382021
Nama  : AGUS SALIM SAPUTRA
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tulisan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Juli 2018
Agus Salim Saputra
NIM. 1411382021

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



Abstraksi

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan memiliki banyak mesin yang diopersasikan untuk menghasilkan produk, sehingga sangat membutuhkan sistem perangkat lunak untuk mengelola, memantau dan mengendalikan pemeliharaan mesin produksi dengan baik agar kebutuhan informasi masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Namun sistem yang digunakan saat ini masih bersifat manual sehingga belum terintegritasi dengan baik serta belum menggunakan internet.dengan adanya perkembangan teknologi informasi membuat manusia harus berfikir untuk berkerja lebih efektif dan efisien. Maka dirancang suatu sistem infomasi berbasis webyang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam mencari informasi dan mempermudah dalam melakukan perawatan dan perbaikan mesin serta memudahkan admin maintenance untuk pembuatan laporan perawatan dan laporan perbaikan mesin serta kartu riwayat mesin. Proses pengelolaan informasi yang disajikan dalam sistem ini mulai dari proses memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap petugas perawatan maupun manager bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah dan real time. Dalam sistem informasi menejemen pemeliharaan mesin produksi ini, khususnya mencakup divisi maintenance mesin produksi, yaitu informasi data mesin, data sparepart, tipe perawatan, data teknisi, data divisi pemohon perbaikan, jadwal pemeliharaan mesin, permintaan perbaikan mesin dari divisi yang bersangkutan. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak, terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi dengan pengingat jadwal pelaksanaan pemeliharaan mesin, pemberitahuan permohonan perbaikan mesin dari divisi yang memohon perbaikan serta grafik score mesin yang sering mengalami perbaikan.Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user untuk melaksanakan aktivitas yang lebih mudah, aman dan efisien sehingga sangat tepat apabila aplikasi ini digunakan sebagai sarana untuk perawatan, pengontrolan dan perbaikan pemeliharaan mesin pada PT. Duta Nichirindo Pratama

Kata Kunci : Maintenance, Mesin, Perawatan, Pengontrolan, Perbaikan.

Abstract

PT. Duta Nichirindo Pratama is a company engaged in manufacturing and has many machines that are operated to produce products, so it requires the software system to manage, monitor and control the maintenance of production machinery well so that the information needs of each interested party can be met quickly and precise. But the system used today is still manual so that has not terintegritasi well and not using the internet. With the development of information technology makes people have to think to work more effectively and efficiently. Then designed a web-based information system that is expected to meet the needs of users in searching for information and simplify the maintenance and repair of the machine and facilitate the admin maintenance for the manufacture of maintenance reports and machine repair reports and machine history card. The information management process presented in this system starts from the process of entering information, storing, and updating it at any time so that every maintenance officer and manager can get up-to-date information and perform the analysis more easily and in real time. In the production management information system maintenance management, especially includes the production machine maintenance division, which is the information of machine data, spare part data, maintenance type, technician data, applicant division repair data, machine maintenance schedule, repair machine requests from the division concerned. Where the output of this information system is expected to provide relevant and up to date information for various parties, especially in this system is also equipped with a schedule reminder of the implementation of maintenance of the machine, notice of requests for machine repair of the division that requested improvements and machine score charts are often improved . By providing the proper implementation process, this system will be able to provide better information and can make the user to perform the activities more easily, safely and efficiently so it is very appropriate if the application is used as a means for maintenance, control and maintenance of the machine maintenance on PT. Duta Nichirindo Pratama

Keywords: Maintenance, Machine, Controlling, Repair


Kata Pengantar

Dengan mengucap puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah "PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA".

Tujuan dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini antara lain memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Informatika pada Akademik Manjemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja.

Dalam penyusunan laporan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini, antara lain :

  1. Bapak Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur (Pudir) I AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  4. Bapak Oleh Soleh,S.kom,M.M.S.I selaku pembimbing 1 (kesatu) dan Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku pembimbing 2 (kedua) yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Bapak Cipto Haryono selaku stakeholder PT Duta Nichirindo Pratama, yang telah memberikan banyak pengarahan dalam menyusun laporan penelitian.
  7. Bapak Bambang selaku Teknisi PT Duta Nichirindo Pratama, yang telah membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
  8. Kepada kedua orang tua serta saudara, yang selalu memberikan do’a serta dukungannya, baik dalam bentuk moril maupun materil dan semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis.
  9. Semua sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti</li>

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya.

Oleh karena itu, peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan ini selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.



Daftar isi

 

Daftar isi







Daftar Gambar

Table 3.1 Produk Brang Yang Dihasilkan
Table 3.2 Elisitasi Tahap I
Table 3.3 Elisitasi Tahap II
Table 3.4 Elisitasi Tahap III
Table 3.5 Elisitasi Final Draft
Table 3.6 Ballanced Score Crad
Tabel 3.7 Struktur Tabel Admin
Tabel 3.8 Struktur Tabel Bagian
Tabel 3.9 Struktur Tabel Departemen
Tabel 3.10 Struktur Tabel Detail Perbaikan
Tabel 3.11 Struktur Tabel Mesin
Tabel 3.12 Struktur Tabel Ktg Sparepart
Tabel 3.13 Struktur Tabel Operator
Tabel 3.14 Struktur Tabel Pengadaan
Tabel 3.15 Struktur Tabel Perbaikan
Tabel 3.16 Struktur Tabel Sparepart
Tabel 3.17 Struktur Tabel User
Tabel 3.18 Struktur Tabel Tiket
Tabel 3.19 Halaman Sign In
Tabel 3.20 Halaman Dashboard
Tabel 3.21 Halaman Create Tiket
Tabel 3.22 Halaman Tambah Tiket
Tabel 3.23 Halaman Detail Tiket
Tabel 3.24 Halaman Pengadaan Sparepart
Tabel 3.25 Halaman Perbaikan Mesin
Tabel 3.26 Halaman Proses Perbaikan Mesin
Tabel 3.27 Halaman Proses Pilih Teknisi
Tabel 3.28 Halaman Perawatan Mesin
Tabel 3.29 Halaman Proses Perawatan Mesin
Tabel 3.30 Halaman Kartu Riwayat Mesin
Tabel 3.31 Halaman Laporan Perbaikan Mesin
Tabel 3.32 Halaman Laporan Pearawatan Mesin
Tabel 3.33 Daftar Pengujian
Tabel 3.34 Pengujian dan Hasil Pengujian
Tabel 3.35 Schedule
Tabel 3.36 Estimasi Biaya


Daftar Tabel

Daftar Tabel

Gambar 2.1 Jendela Control Panel Xampp
Gambar 2.2 Tampilan PHP MyAdmin
Gambar 2.3 Tampilan Dreamweaver Cs5
Gambar 2.4 Tampilan Area Dreamweaver Cs5
Gambar 3.1 Denah Lokasi PT. Duta Nichirindo Pratama
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Duta Nichirindo Prata
Gambar 3.3 Usecase Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.4 Activity Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.5 Sequencey Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.6 Usacase Diagaram Permintaan Perbaikan Mesin
Gambar 3.7 Activity Diagaram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin
Gambar 3.8 Sequency Diagram Sistem Permintaan Perbaikan M
Gambar 3.9 Ballanced Score Card PT. Duta Nichirindo Pratama
Gambar 3.10 Diagaram Ballanced Score Card
Gambar 3.11 Prosedur Preventive Maintenance
Gambar 3.12 Prosedur Corrective Maintenance
Gambar 3.13 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Gambar 3.14 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengajuan Tiket
Gambar 3.15 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengadaan Sparepart
Gambar 3.16 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin
Gambar 3.17 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Serah Terima
Gambar 3.18 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.19 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan
Gambar 3.20 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada tiket
Gambar 3.21 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pengadaan Sparepart
Gambar 3.22 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin
Gambar 3.23 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Serah Terima Laporan Perbaikan Mesin
Gambar 3.24 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.25 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan Mesin
Gambar 3.26 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perawatan Mesin
Gambar 3.27 Activity Diagram Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.28 Activity Diagram Yang Diusulkan Laporan Perawatan Mesin
Gambar 3.29 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Perawatan Mesin
Gambar 3.30 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.31 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perawatan Mesin
Gambar 3.32 Gambar Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 3.33 Prototype Halaman Sign In
Gambar 3.34 Prototype Halaman Dashboard
Gambar 3.35 Prototype Halaman Tiket
Gambar 3.35 Prototype Halaman Tiket
Gambar 3.36 Prototype Halaman Tambah Tiket
Gambar 3.37 Prototype Halaman Detail Tiket
Gambar 3.38 Prototype Halaman Pengadaan Sparepart
Gambar 3.39 Prototype Halaman Perbaikan Mesinn
Gambar 3.40 Prototype Halaman Proses Perbaikan Mesint
Gambar 3.41 Prototype Halaman Proses Pilih Teknisi
Gambar 3.42 Prototype Halaman Perawatan Mesin
Gambar 3.43 Prototype Halaman Proses Perawatan Mesin
Gambar 3.44 Prototype Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.45 Prototype Halaman Laporan Perbaikan Mesin
Gambar 3.46 Prototype Halaman Laporan Perawatan Mesin
Gambar 3.47 Tampilan Halaman Sign In
Gambar 3.48 Tampilan Halaman Halaman Dashboard
Gambar 3.49 Tampilan Halaman Data Tiket
Gambar 3.50 Tampilan Halaman Tambah Tiketn
Gambar 3.51 Tampilan Halaman Detail Tiket
Gambar 3.52 Tampilan Halaman Data Pengadaan
Gambar 3.53 Tampilan Halaman Tambah Pengadaan
Gambar 3.54 Tampilan Halaman Edit Data Pengadaan
Gambar 3.55 Tampilan Halaman Data Perbaikan
Gambar 3.56 Tampilan Halaman Proses Data
Gambar 3.57 Tampilan Halaman Tambah Teknisi
Gambar 3.58 Tampilan Halaman Detail Perbaikan
Gambar 3.59 Tampilan Halaman Data Perawatan
Gambar 3.60 Tampilan Halaman Data Proses Perawatan
Gambar 3.61 Tampilan Halaman Data Proses Perawatan
Gambar 3.62 Tampilan Halaman Laporan Perbaikan
Gambar 3.63 Tampilan Halaman Laporan Perawatan
Gambar 3.64 Tampilan Halaman Kartu Riwayat Mesin


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal ini ditandai dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam pembuatan sebuah aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer maupun mobile guna meningkatkan minat pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancanga. Peluang kebutuhan dan permintaan masyarakat akan berbagai macam kebutuhan inilah yang mendorong para pembuat aplikasi terus melakukan maneuver agar menghasilkan aplikasi-aplikasi yang berkualitas guna menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan relevan.

Seiring perkembangan tersebut, pengguna aplikasi yang digunakan pada berbagai macam perangkat, dalam hal ini komputer sudah sangat menjadi kebutuhan. Pasalnya, hampir semua bidang telah menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data yang mendukung evaluasi, analisis dan efektifitas serta pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Seperti halnya dalam pendidikan, perdagangan, perkantoran, perbankan, perusahaan serta dunia usaha yang memerlukan data yang akurat untuk mendapatkan informasi.

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan sebagai produsen komponen otomotif, dan mulai untuk memulai produksi komersial pada tahun 1993. Pada saat itu PT Duta Nichirindo Pratama hanya diproduksi Elemen Air Jenis Cleaner untuk kendaraan 4 roda.

Pada tahun 1995 Nippon Rokaki Co, Ltd masuk ke PT Duta Nichirindo Pratama membentuk perusahaan patungan, di tahun yang sama PT Duta Nichirindo Pratama menambahkan beberapa Mesin dan peralatan untuk membuat penyaring spin-jenis. Pada tahun ini kami telah melakukan ekspor perdana ke Jepang, model filter kami diperluas dengan memproduksi berbagai filter alat berat & produk listrik.

Selain itu perawatan mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses produksi yang disebabkan kerusakan mesin dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan karena akan memperlambat proses penyampaian produk ke konsumen bahkan akan menghamabat proses produksi dikonsumen.

Sistem pengontrolan mesin yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sejalan dengan permasalahan-permasalahan tersebut penulis untuk menggunakan judul “Perancangan Aplikasi Maintenance Management System (MMS) Guna Perawatan, Pengontrolan dan Perbaikann Mesin Pada PT. Duta Nichirindo Pratama” Sebagai salah satu cara untuk memberikan solusi pemecahan masalah pada departemen Maintenance dalam melakukan perawatan mesin. Adapun jumlah mesin yang ada pada PT Duta Nichirindo Pratama Yaitu Pada Bagian Press Part Departemen Berjumlah 147 mesin yang beroperasi, pada bagian Filter Assy berjumlah 206 mesin yang beroperasi dan pada bagian Utility & Workshop berjumlah 121 mesin yang beroperasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada PT. Duta Nichirindo Pratama antara lain adalah:

a. Bagaimana kekurangan sistem proses perawatan dan perbaikan mesin yang dilakukan oleh team Maintenance pada PT. Duta Nichirindo Pratama saat ini?

b. Bagaimana rancangan yang diusulkan untuk pengolahan, dan pemantauan perawatan mesin pada PT. Duta Nichirindo Pratama?

c. Bagaimana membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh team Maintenance, seperti Laporan Perbaikan Mesin, Laporan Perawatan Mesin, dan Data Riwayat Mesin?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup ini mencakup Preventive dan Corrective Action Machine untuk beberapa Departemen yaitu, Departemen Produksi, dan Material Warehouse serta proses approval Perawatan dan permintaan perbaikan oleh Departemen PPIC. Kemudian untuk preventive action ruang lingkupnya yaitu diantaranya:

1. Setting estimasi perawatan mesin

Maintenance Chief dapat men-setting estimasi kapan pergantian dan pengecekan komponen-komponen mesin yang telah terpasang / terpakai. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi kerusakan ketika dalam pemakaian jam kerja dan ketersediaan stock.

2. Cek Schedule perawatan mesin.

Maintenance Chief dan pimpinan dapat mengecek jadwal perawatan mesin dimana saja dan staff Maintenance mengetahui mesin mana yang akan dilakukan perawatan lebih dulu.

3. Laporan data perawatan/perbaikan mesin dan data mesin.

Maintenance Chief dan pimpinan dapat melihat laporan mengenai data perawatan / perbaikan mesin dan data mesin, seperti mesin yang tersedia, dan kartu riwayat mesin.

Corrective action ruang lingkupnya yaitu dengan membuat suatu permintaan perbaikan mesin kepada Staff Maintenance dari tempat lain yang terkoneksi dengan system ini. Adapun untuk Corrective Action Machine ruang lingkupnya yaitu diantaranya:

1. Laporan data perbaikan mesin dan data mesin

Operator Maintenance dan pimpinan dapat melihat laporan mengenai data perawatan / perbaikan mesin dan data mesin, seperti mesin yang tersedia, dan kartu riwayat mesin.

2. Data analisa kerusakan mesin

Operator Maintenance menganalisa kerusakan yang terjadi pada mesin yang dilaporkan kerusakanya dan mengetahui tindakan apa yang harus dikerjakan untuk laporan kerusakan mesin.

3. Data Sparepart yang dibutuhkan

Operator Maintenance dan Admin warehouse menyediakan part-part yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin dan ketersediaan stock barang yang ada.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Tujuan Individual

1) Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mempraktekkan ilmu yang sudah diperoleh pada mata kuliah yang sudah diambil pada mata kuliah yang telah diajarkan.

2) Persyaratan sebagai kelulusan mata kuliah “Tugas Akhir” (TA).

2. Tujuan Fungsional

1) Dari hasil penelitian ialah membuat sistem manajemen maintenance (MMS) dengan bertujuan agar mempermudah divisi maintenance dalam pengontrolan, merawatan dan penginputan laporan kerusakan mesin.

2) Dapat menerapkan dan meningkatkan metode komputerisasi pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

3. Tujuan Operasional

1) Memberikan efesiensi waktu kepada operator maintenance agar tidak terlalu banyak menulis laporan menggunakan waktu yang lama.

2) Untuk menganalisa proses manajemen maintenance pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

3) Untuk mengetahui setiap permaslahan pada mesin yang ada pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

4) Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa siste, yang ada.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

A. Untuk Peneliti

1. Dapat mengetahui proses system schedule perawatan mesin baik secara preventive dan corrective mesin.

2. Meningkatkan kemampuan unutuk menganalisa masalah yang timbul pada system schedule perawatan mesin baik secara secara preventive dan corrective mesin.

3. Meningkatkan pengetahuan pemograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website system scheduling perawatan mesin baik secara secara preventive dan corrective mesin.

4. Menambahkan pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi aplikasi yang ada dilapangan secara nyata dan menambah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

B. Untuk PT. Duta Nichirindo Pratama

1. Terjadwalnya perawatan mesin secara teratur dan tepat waktu.

2. Mudahnya pengecekan jadwal perawatan mesin dari mana saja.

3. Staff Maintenance dan pimpinan dapat dengan mudah melihat laporan perawatan mesin dan data mesin yang akurat dan real time

4. User dapat dengan mudah membuat permintaan perbaikan mesin kepada Staff Mainetenance.

C. Untuk Karyawan PT Duta Nichirindo Pratama

1. Mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan kerusakan mesin.

2. Mempersingkat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menginputan data laporan kerusakan mesin.

3. Admin Maintenance lebih mudah untuk membuat laporan bulanan kerusakan mesin.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 4 (empat) pendekatan yaitu sebagai berikut:

1. Metode Observasi ( Observasi Research)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses perawatan dan perbaikan mesin yang sedang berjalan di lokasi penelitian yaitu di PT. Duta Nichirindo Pratama yang beralamat Jl. Palem Manis III No.66 kawasan industri manis II desa gandasari kecamatan Jatiuwung Tangerang, Banten 15137. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dibahas, yaitu data mesin, data , dan perbaikan mesin, data hasil perawatan dan perbaikan mesin (Laporan Kerusakan), data permintaan perbaikan mesin dan laporan sasaran mutu Department Maintenanace terkait dengan prosedur preventive dan corrective Maintenance dalam menjalankan tugasnya yaitu perawatan dan perbaikan mesin.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Untuk menambah informasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder yaitu kepada bapak Cipto selaku (Chief Maintenance). Wawancara dilakukan untuk mengetahui latar belakang dan masalah yang dihadapi untuk kemudian diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Metode Study Pustaka (Literature Review)

Metode Study keputusan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari perpustakaan yang berhubungan dengan perbaikan dan perawatan mesin dan dari internet

4. User Requirement

Penulis mengguakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan system yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan system yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan draft final Elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkanb system baru yang diinginkan oleh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari Stakeholder

Metode Analisa

Metode analisa dalam penelitian ini penulis menggunakan BSC (Balanced ScoreCard). Karena merupakan sebuah stategi analisa yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini perawatan mesin yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak peruasahaan untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan dimasa yang akan datang dan untuk mengukur kinerja mesin secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal perusahaan.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini rancangan model yang diusulkan yaitu metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigma for UML Community Edition Versi 6.4, untuk men-design dan membuat suatu model diagram. Kemudian untuk bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu bahasa pemrograman PHP. Untuk menyimpan data dan menjalankan program menggunakan aplikasi paket web server XAMPP versi 3.2.2 yang berisi web server Apache versi 2.4.10, PHP versi 5.6.3 dan database MYSQL versi 5.0.11. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat serta software lain yang dapat mendukung dalam perancanagan sistem.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibangun dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat.


Metode Pengujian atau Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba balckbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi : konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi perawatan dan perbaikan mesin dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.
BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan pembahasan hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjabaran singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan UML (disini hanya Use Case Diagram, Squence Diagram, dan Activity Diagram), analisis menggunakan metode BSC (Balanced Score card), Serta Elisitasi tahap I, Elisitasi II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi, kemudian rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language, spesifik database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari penelitian, untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem informasi penjadwalan perawatan/perbaikan mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber studi pustaka sebagai referensi penyusunan laporan Tugas Akhir.
DAFTAR LAMPIRAN

Berisi lampiran-lampiran untuk melengkapi laporan Tugas Akhir.




BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya:

Menurut Putu Agus (2014:7), [1]“Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling berhubungan untukn melakukan suatu tugas bersama-sama.

Menurut Nasaruddin(2013), [2]“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, Sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkungan yang tidak dapat dipisahkan “.

Menurut Prof. Dr. Mr. S. [3]Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. (Tata Sutabri 2012 : 17)

Menurut Gordon B. Davi dalam bukunya menyatakan, [4]sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsiyangb saling bergantung. Sedangkan system yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. (Tata Sutabri 2012:17)

Menurut Sutarman (2012:13), [5]“sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Berdasarkan definisi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem ialah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan bergantung serta berinteraksi untuk mencapai tujuan utama.

Karakteristik Sistem

Menurut Putu Agus (2014:11), [6]suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, adapun karakteristik yang dimaksud ialah sebagai berikut:

  1. Components (Komponen-komponen)

    Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar kompoen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna.

  2. Boundary System (Batasan Sistem)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

    sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Environmennt System (Lingkungan Luar Sistem)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Interface System (Penghubung Sistem)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain tersebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Input (Masukan)

    Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongan ke dalam data internal dan data Eksternal. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  6. Output (keluaran)

    Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang di inputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

  7. Objectives (Sasaran)

    Adalah tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Syarat-syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11), [7]diantaranya:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari elemen sistem.

  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama dengan sasaran yang berbeda dalam setiap kasus yang terjadi. Oleh karena itu, menurut Putu Agus (2014:7), [8]sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Fisik

    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntasi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Deterministik dan sistem Probabilitistik

    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, denngan kata lain sistem ini tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa definisi tentang sistem menurut pandangan beberapa ahli, diantaranya yaitu:

Menurut Putu Agus (2014:9), [9]“informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima.

Menurut Gordon B. Davis, [10]“Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”.(Tata Sutabri, 2012:1)

Menurut McLeod dalam Yakub(2012:8), [11]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimnya.

menurut Sutarman, 2012:14 [12]Infomasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.(Sutarman, 2012:14)

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Putu Agus (2012:9), [13]pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, dilakukan proses verifikasi secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Berikut penjelasan mengenai beberapa kualitas informasi tersebut :

  1. Accuracy (Akurasi)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau me entukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut

    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  2. Relevancy (Relevansi)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  3. Timeliness (Tepat Waktu)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (using). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Misalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (Cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu meimiliki manfaat yang tinggi pula.Menurut Sutarman (2012:14), [14] Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat

  2. Untuk mendapatkan pengalaman

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan mendefinisikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bias menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satu nilai uang., tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Sutarman (2012:14), [15] nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut.

  1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dn kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena todak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambikan keputusan.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima /usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas / keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna jika memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manjer / pimpina pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenaranya, kebenaran informasi bergantung pada validasi data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Fungsi Informasi

Fungsi informasi menurut Putu Agus (2012:9), [16]adalah memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Putu Agus (2014:10), [17]“ Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (Software), perangkat keras (hardware), insfrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi bermanfaat”.

Menurut Tata Sutabri (2012:46), [18]“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan didalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang.

Menurut Putu Agus (2014:10), [19]komponen-komponen yang terdapat di dalam sistem informasi mencakup tujuh point, yaitu:

  1. Masukan (input)

    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input iniberfungsi untuk menerima input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.

  2. Keluaran (Output)

    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.

  3. Perangkat Lunak (Software)

    Komponen Software (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Adanya komponen-komponen lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalurkan sebagimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

  4. Perangkat Keras (Hardware)

    Komponen Hardware (perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik di komputer server maupun dikomputer klient.

  5. Basis Data (Database)

    Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa table. Setiap table memilii fieldmasing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  6. Kontrol dan Prosedur

    kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini computer server). Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang di inginkan.

  7. Teknologi dan jaringan komputer Komponen teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur input dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan didalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (Wired) maupun tanpa kabel (Wireles).

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), [20]“Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer”.

Menurut Mardiana (2011:37), [21]“Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana(2011), [22]pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dadri usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem,

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekuranganya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Maintenance

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari tiap-tiap komponen yang akan menjadi suatu isi dari sistem tersebut, anatara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan di ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam men-desain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Berdasarkan uraian diatas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), [23]Tahap perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap pada pemograman computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Tata Sutabri (2012:225), [24]Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan datab untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibelitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyanji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindetifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:14), [25]langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. menyiapkan rancangan sistem yang terinci, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :

    1. Diagram arus (Data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi berbagai alternative konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang saling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan usulan penerapan analisn menyiapkan usulan penerapan (implentasi proposal) yang mengiktisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yangb diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Teori Khusus

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Rosa dan M. Shalahuddin (2013:133), [26]mengemukakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Alim (2012:30), [27]“Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak . UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat diartikan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman untuk memvisualisasikan suatu sistem. Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk:

  1. Menggunakan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.

  3. Menggambarkan reperesentasi struk statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.

  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan componenet & development diagrams.

  6. Menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

Tiga cara dalam memakai Unified Modeling Language (UML) dalam melakukan pemodelan sistem:

1. UML sebagai Skets

Unified Modeling Language (UML) digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whiteboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.

2. UML sebagai blueprint system

Seperti sistem kelistrikan adalah blueprint dari komputer atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bias menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah sistem software.

3. UML sebagai bahasa pemrograman

UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada di UML, sementara sebuah tool atau generator bias menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.

a. Use Case Diagram

UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada di UML, sementara sebuah tool atau generator bias menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana” sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Seorang / sebuah actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use Case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.

Sebuah use case juga dapat meng-extenduse case lain dengan behavior-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antara use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesifikasi dari yang lain.

b. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek berserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

c) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface tidak dapat langsung di instansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Diagram demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

c. Statechart Diagram

Statechart diagram adalah menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memilki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurang siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkungan berwarna penuh dan berwarna setengah.

d. Activity Diagram

Activity diagram menggamabarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara pasti, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas darin level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

e. Sequence Diagram <p style="line-height: 2">Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa saja yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk actor, memiliki lifeline vertical. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi / metoda dari class. Activation bar menunjukan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Database

Definis Database

Menurut Diar Puji (2013:107), [28]database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

    Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

  2. Record

    Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  3. Field

    Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

MySQL

Definisi MySQL

Menurut Winarto (2012:120) [29]menyatakan bahwa “MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, Yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase.

Keistimewaan MySQL

Menurut Winarno (2012:120), [30]MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan yang lain, antara lain:

  1. Portabilitas. MYSQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X server, Solaris, Amiga, dan lain-lain.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.

  3. Multiuser.MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

  5. Jenis kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, sperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

  6. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung select dan where dalam perintah (query).

  7. Keamanan MySQL memiliki lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima miliyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur Tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

PHP (Personal Home Page)

Definisi PHP (Personal Home Page)

Menurut Diar Puji (2013:69), [31]PHP adalah akronim dari hypertext preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (sricpt) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimakannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, missal: Apache

  2. Kode PHP diletakkan dsn dijalankan di web server

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses databse, seperti: MySQL, Oracle

  4. Merupakan software yang bersifat open source

  5. Gratis untuk didownload dan digunakan

  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalan menggunakan sistem operasi apapu, seperti: Linux, Unix dan Windows.

Xampp

Definisi Xampp

Nugroho (2013:1) [32]menjelaskan, XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan perl. Bagian penting dari XAMPP yang bisa digunakan:

XAMPP adalah singkata yang masing-masing hurufnya:

  1. X : program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

  2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama apache adalah mengahasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembanganya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

  4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrogrsmsn PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL.

  5. P : Perl, bahasa pemrograman.

XAMPP
Gambar 2.1 Jendela Control Panel Xampp

PHP MyAdmin

Definisi PHP MyAdmin

Nugroho (2013:15) [33]menjelaskan, phpMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web, dengan aplikasi phpMyAdmin kita biasa mengelola database sebagai root (pemilik server) atau juga sebagai user biasa, kita bisa membuat database baru, mengelola database dan melakukan operasi perintah-perintah database secara lengkap. phpMyAdmin adalah interface web yang dibuat untuk mengelola database MySQL. phpMyAdmin dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dan bersifat open source. Dengan phpMyAdmin, administrator web server bisa mengelola database tanpa harus menguasai. perintah berbasis baris teks (command line) dari SQL (Structure Query Language). PHPMyAdmin sering digunakan pengembangan wen untuk menyiapkan database dari aplikasi web seperti CMS, Blog dsb.

Beberapa fitur penting yang ada pada phpmyadmin anatara lain:

  1. Membuat, menghapus dan mengedit baik database, tabel, record, struktur.

  2. Membuat pencarian sederhana dan kompleks

  3. Import CVS (bisa digunakan untuk menimport data spreadsheet)

  4. Eksport ke CVS, XML, Pdf, spreadsheet.

PHP

Gambar 2.2 Tampilan phpMyAdmin

Dreamweaver Cs5

Definisi Dreamweaver Cs5

Menurut Hernita P (2012:2), [34]“Adobe Dreamweaver CS5 merupakan program aplikasi yang digunakan untuk menjelaskan desain halaman website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas dan teknologi peromgrman web terkini seperti HTML, CSS, dan JavaScript”. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javasrcipt, XML (exstensible markup language), dan dokumen teks lainnya secara langsung.

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web. Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang web design untuk mengubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: HTML, CSS, Javasrcipt, Javasrcipt debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode HTML, CSS, Javasrcipt, TEMPLATING dan dokumen tesk lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu mengimpor document HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTMl tanpa susah payah.

DREAMWEAVER

Gambar 2.3 Tampilan Dreamweaver CS5

Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat pada jendela kerja Adobe Dreamweaver CS5 :

LEMBAR_KERJA_DREAMWEAVER

Gambar 2.4 Tampilan Area Kerja Dreamweaver CS5

  1. Menubar

    Menubar adalah sebuah grup menu yang terdapat pada bagian atas aplikasi yang tersusun dari deretan text / tabel. Setiap menu terdiri atas submenu-submenu sesuai kategori menu masing-masing walau begitu, menu-menu ini biasanya jarang sekali digunakan karena sudah diwakili dalam sebuah panel yang memiliki Adobe Dreamweaver, misalnya menu insert pada menubar telah diwakili dengan panel insert dan panel group.

  2. Workspace Switcher

    Workspace Switcher adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mengubah mode tampilan area kerja sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Workspace Switcher ini berada sejajar dengan member disebelah kanan. Secara default, mode tampilan area kerja Adobe Dreamweaver CS5 adalah mode desaigner, namun selain itu masih banyak mode area yang dapat dipilih, seperti: mode coder yang hanya menampilkan kode pembuatan halaman dan classic.

  3. Tag Selector

    Berfungsi menampilkan tag html dari objek yang terseleksi. Kita dapat mengeklik <body> untuk memilih keseluruhan elemen dokumen. Tag selector ini terdapat pada dokumen windows dan terletak di sebelah kiri.

  4. Document Title

    Document Title adalah nama dokumen yang dibuka pada workspace Adobe Dreamweaver. Anda bisa menutup sebuah dokumen melalui Document Title. Pada Document Title ini juga ditampilkan path atau direktori dimana dokumen itu tersimpan.

  5. Document Toolbar

    Document Toolbar adalah kumpulan tombol yang berfungsi memudahkan pengguna untuk menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Adobe Dreamweaver CS5. Pada Document Toolbar ini terdapat tombol-tombol untuk mengubah mode jendela dokumen yang ditampilkan dan beberapa tombol lainya.

  6. Document Window

    Document Window sebuah area yang digunakan untuk membuka, mengedit, menampilkan desain dokumen atau kode dokumen web yang aktif jendela dokumen ini mempunyai tool-tool yang digunakan untuk menampilka informasi pada halaman, seperti Releted File dan Code Navigator, Tag Selector dan fasilitas lainnya seprti Zooming, Hand Tool, Selector Tool, dan informasi lainnya.

  7. Panel Groups

    Merupakan kumpulan panel berupa tab-tab pilihan yang mempunyai fungi yang berbeda-beda. Panel adalah sebuah jendela untuk memudahkan pembuatan desain web dengan menampilkan informasi pendukung pada jendela informasi sehingga pengguna Adobe Dreamweaver CS5 dapat mengedit dan memanfaatkan data yang ada pada area tersebut. Terdapat banyak sekali panel, diantaranya adalah panel insert yang berfungsi untuk menambahkan komponen-komponen web kedalam desain halaman anda. Kemudian panel file yang berfungsi untuk menampilkan file-file yang telah dibuat baik berupa gambar, HTML dan folder yang terdapat pada site yang

anda definisikan. Untuk menampilkan panel yang lain anda dapat menggunakan menu windows.

Internet

Menurut Eko Priyo (2013:1), [35]internet atau interconnection-networking merupakan sistem global dari seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar protocol komunikasi TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol). Sehingga setiap pemakai yang komputernya terhubung ke internet dapat mengakses layanan yang disediakan computer lain. Perkembangan internet sampai seperti sekarang ini diawali dari suatu proyek yang disponsori oleh departemen pertahanan Amerika Serikat ketika itu, DARPA (Defense of Advanced Reasearch Project Agency) pada tahun 1969 yang dinamakan ARPANET (Advanced Reasearch Project Agency Network). ARPANET merupakan proyek penelitian yang dirancang untuk menemukan teknologi sistem komunikasi data yang dapat menghubungkan tempat-tempat stretegis yang ada di wilayah Amerika Serikat.

Saat ini komputer sudah menjadi jaringan computer terbesar di dunia, bahkan tidak hanya computer, gadget seperti handphone atau tablet pun sekarang dapat masuk dalam jaringan internet.

Web Server

Menurut Putu Agus (2014:439), [36]Web Server merupakan perangkat lunak yang dijalankan di sitem operasi pada komputer server maupun desktop, yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) dalam bentuk Protokol, misalkan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan HTTPS (Hyper Text Transfer Protocol Square). Request tersebut kemudian dibalas (replay) dengan cara mengirimkan hasil permintaan tersebut melalui web browser.

Adobe Photoshop Cs7

Menurut Hasto Suprayogo (2016:2), [37]Photoshop adalah pengeolah grafis buatan adobe system, inc, sebuah perusahaan software terkemuka di California USA. Sejak kemunculanya ditahun 1988, adobe telah meluncurkan 15 seri Photoshop. Yang terbaru, ditahun 2014 dirilis seri Photoshop CC (Creative Cloud). Seri CC merupakan kelanjutan dari seri Photoshop CS (Creative Suit) yang keluar ditahun 2003 hingga 2013. Dan semenjak kemunculannya tersebut, Photoshop menjadi standard software pengolah grafis bitmap di dunia.

Menurut Hasto Suprayogo (2016:5), [38]terdapat beberapa keunggulan Photoshop diantaranya:

  1. Kelengkapan fitur dan fasilitas

  2. Fleksibelitas pengguna

  3. Integrasi dengan program lain (adobe)

Konsep Dasar Testing Implementasi

Definisi Testing

Menurut Nidhra dan dondeti (2012:1), [39]pengujian software adalah tekinik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

Menurut Rizky (2011:237), [40]berpendapat bahwa Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkatlunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Jadi yang dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian atau testing merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

Definisi Black box Testing

Menurut Rizky (2012:264), [41]Black Box Testing adalah type testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis block box testing menurut (Rizky, 2011:264) [42]diantaranya adalah:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Kemudian untuk kelemahan yang diperoleh dari jenis Black box testing ini menurut (Rizky, 2012:264) [43]adalah tester tidak pernah yakin apakah perangkat lunak tersebut benar-benar lolos uji.

Balanced Score Card (BSC)

Definisi Balanced Score Card (BSC)

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya:

Menurut Mulyadi (2014:3), [44]menambahkan mengenai pengertian Balanced Score Card yaitu alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipat gandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outsatanding financial performance).

Menurut Frredy Rangkuti (2013:3) [45]pengertian sederhana dari Balanced Score Card adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan nonkeuangan, anatar jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan factor internal dan eksternal.

Menurut Moeheriono (2012:90) [46]menyatakan bahwa Balanced Score Card merupakan suatu sistem manajemen strategik yang secara komprehensif dapat memberikan pemahaman tentang kinerja suatu organisasi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Balanced Score Card adalah sebuah strategi analisa yang dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuan yang diharapkan dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, proses internal, pelanggan/konsumen dan pembelajaran serta pertumbuhan.

Fungsi Balanced Score Card

Menurut Moeheriono (2012:90) [47]Perspektif dalam Balanced Scorecard ada 4 perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu:

Balanced Score Card terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunujukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan nonfinansial. Scorecard (kartu skor) digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian 2 kata diatas maka balanced Scorecard berfungsi sebagai menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang diinginkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan nonfinansial.

Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat menjadi alat komunikasi bagi semua orang di dalam perusahaan / organisasi, setiap orang dalam organisasi dapat mencapai rencana strategis, karyawan dapat memahami apabila rencana-strategis dinyatakan dalam bentuk pengukuran dan target serta dapat menjadikan peruasahaan melaksanakan rencana strategis kearah yang lebih baik.

Perspektif Balanced Scorecard

Menurut Atkinston,et al 2012:113 [48]Perspektif dalam Balanced Scorecard ada 4 perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu:

  1. Perspektif keuangan Balanced Scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakili pengukuran kesuksesan akhir penjualan pencari laba. Pengukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan tingkat pengembalian investasi, menunjukan apakah strategi perusahaan dan penerapannya dapat meningkatkan nilai pemegang saham kinerja keuangan meningkat melalui dua pendekatan dasar :pertumbuhan pendapatan dan produktivitas.

  2. Perspektif Pelanggan dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Suatu produk atau jasa harus bernilai tinggi bagi pelanggan atau potensial pelanggan, artinya memberikan manfaat yang lebih besar dan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya.

  3. Perspektif Proses Bisnis Internal dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manager maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para pemegang saham.

  4. Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan, Krismiaji dan Aryani (2011:371) menjelaskan dalam perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat tiga factor utama yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi, yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Pengertian Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Guritno, dan kawan-kawan (2011:302) [49]berpendapat bahwa “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Sommerville and Sawyer (1997) mengemukakan dalam Siahaan (2012:66), [50]“Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011), [51]“ Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

Tahap-tahap Elisitasi

Pendapat Guritno dan kawan-kawan (2011:302) [52]bahwa elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II, merupakan hal pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Elistasi Tahap III

    Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  4. Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Pendapat Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), [53]elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

  1. Mengenali siapa saja yang memiliki kepentingan.

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemilik kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogeny, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.


  2. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (System Boundaries).

    Proses-proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ruang permasalahan. Setiap ruang permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan

    persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan scenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.


  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.

    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals diawal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujaun lebih terfokus pada ruang masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah-langkah Elisitasi

Pendapat Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), [54]berikut langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.


  2. Menentukan lingkungan teknis ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.


  3. dentifikasi permasalahan.


  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara.


  5. Mengidentifikasi kebutuhan dan menyelesaikannya.


  6. Membuat scenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Pendapat Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), [55]tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni : masalah pemahaman, masalah perubahan dan masalah ruang lingkup.

  1. Masalah pemahaman

    Pelanggan atau pengguna tidak benar-benar mengetahui tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap masalah.


  2. Masalah perubahan

    Selalu adanya perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu masalah ini, perekayasa sistem harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.


  3. Masalah ruang lingkup

    Menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

Perawatan (Maintanance)

Definisi Maintanance

Terdapat beberapa definisi maintanance menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut Ebeling dalam bukunya mendefinisikan, perawatan sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang mampu mengembalikan item atau mempertahankannya pada kondisi yang selalu dapat berfungsi.

  2. Menurut Nahnul Ansori (2013:3), [56]perawatan atau pemeliharaan (maintanance) adalah konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahan kualitas fasilitas/mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awa

  3. Jenis-jenis Maintanance

    Proses perawatan mesin yang dilakukan oleh suatu perusahaan menurut Nahnul Ansori (2013:5) [57]pada umumnya terbagi dalam dua bagian yaitu ;

    1. Perawatan Terencana (Planned Maintanance)

      Perawatan Terencana (Planned Maintanance) atau serinf disebut sebagai Perawatan Pencegahan (Preventive Maintanance) merupakan perawatan yang diakukan secara terencana untuk mencegah terjadinya potensi kerusakan. Prevetive maintanance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang diakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi menjadi kerusakan pada saat digunakan dalam berproduksi.

    2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintanance)

      Perawatan tidak terencana (Unplanned Maintanance) merupakan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Perawatan tidak terencana ini dibagi menjadi dua yaitu :

      1. Corrective Maintanance adalah kegaiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan pada peralatan sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik.

      2. Breakdown Maintanance adalah merupakan kegiatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan dan untuk memperbaikinya tentunya harus disiapkan suku cadang dan perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Tujuan Maintanance

    Tujuan utama dilakukannya sistem manajemen perawatan menurut Japan Institude Of Plan Maintanance dan Consultan TPM India, Secara detail menyebutkan diantaranya :

    1. Memperpanjang umur pakai fasilitas produksi

    2. Menjamin tingkat ketersediaan optimum dari fasilitas produksi

    3. Menjamin kesiapan operasioanl seluruh fasilitas yang diperlukan untuk pemakaian darurat

    4. Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas

    5. Mendukung kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya

    6. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang diluar batas dan menjaga modal yang di investasi tersebut

    7. Mencapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin (lowest maintanance cost) dengan melaksanakan kegiatan maintanance secara efektif dan efisien

    8. Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya dan total biaya yang rendah

    Literature Riview

    Penelitian sebelumnya (literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian. Literature Review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari Literature Review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

    Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama .(Sudayono, 2011:86)

    Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, anatara lain:

    1. Tinjauan studi pustaka penelitian Syaed (2015), [58]“Impact Of Total Productive Maintenance Methodology on The Performance”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja (operator dan peralatan) melalui model TPM, serta untuk menunjukkan pentingnya pemeliharaan yang meminimalkan atau menghilangkan masalah produksi dan meningkatkan produktivitas organisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Total productive maintenance (TPM ), TPM digunakan untuk menghindari atau menghilangkan kerusakan atau pemborosan.

    2. Tinjauan studi pustaka Yuseniabwahab dkk (2017), [59]“Literature Review to Identify Techniques Maintenance Problem in Hostel Maintenance Focus on Snapshot Model”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan masalah pemeliharaan serta untuk menentukan kesalahan dominan utama, penyebab kesalahan, pencegahan dan analisis konsekuensi. Metode yang digunakan adalah pemodelan snapshot. Proses model snapshot melewati tiga tahapan utama yang merupakan pengumpulan data, analisis data, dan presentasi hasil ke pengguna (insinyur pemeliharaan).

    3. Tinjauan studi pustaka penelitian Osman dkk (2015), [60]“Computerized Preventive Maintenance Management System (CPMMS) for Haematology Department Equipments”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meminimalkan waktu henti dan pemeliharaan peralatan dalam pengoperasian dengan baik, mengurangi waktu yang dialokasikan untuk perbaikan peralatan karena informasi yang dibutuhkan akan segera diakses dan penggunaan kertas dan hilangnya data dalam pemeliharaan manajemen akan berkurang. Metode yang digunakan yaitu Computerized Maintenance Management System (CPMMS), CMMS digunakan untuk dapat membuat data peralatan saat merekam peristiwa yang terkait dengan beberapa peralatan, menyediakan sistem kontrol inventaris lengkap, dll.

    4. Tinjauan studi pustaka penelitian Zhang (2017), [61]“Decision Support Approach for Integrated Maintenance Program of Urban Rail Transit”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan potensi masalah atau risiko peralatan dan sistem, melalui pengumpulan yang besar jumlah data monitor atau alarm dari kegagalan dan penambangan, menjadi solusi penting bagi pemeliharaan URT, juga akan menjadi arah utama di masa depan. Metode yang digunakan adalah strategi induksi pohon keputusan, Induksi pohon keputusan digunakan agar mendapatkan aturan dan karakteristik objek perbaikan kunci untuk mengidentifikasi kelas yang dipilih sebelumnya, serta memperluas rentang titik perbaikan potensial.

    5. Tinjauan studi pustaka penelitian Kumhar dkk (2016), [62]“Generator Maintenance Scheduling Of Power System Using Hybrid Technique”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaksimalkan cadangan bersih sistem (sistem terpasang) kapasitas dikurangi beban maksimum dan untuk meminimalkan tingkat risiko serta untuk meminimalkan biaya ekonomi yang berfungsi atas perencanaan horizon yang menjadi sasaran berbagai kendala dioptimalkan. Metode yang digunakan yaitu Sistem Fuzzy, Algoritma genetika, Strategi Evolusi, Particle Swarm Optimization dan Sistem Cerdas Hybrid.

    6. Tinjauan studi pustaka penelitian Siregar dkk (2017), [63]“Implementasi Sistem Informasi Perbaikan Mesin Produksi Keramik dan Granit Berbasis Web (Studi Kasus PT. Juishin Indonesia)” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimalisir permasalah yang sering dialami dalam melakukan penyusunan laporan administrasi perbaikan mesin produksi diantaranya sulitnya dalam menginput data dengan terstruktur dikarenakan dalam penyimpanan data tidak menggunakan sistem database sehingga akan menyulitkan dalam menyusun laporan dengan baik, selain itu juga sulitnya dalam melakukan pencarian data berdasarkan kerusakan mesin produksi tertentu. Rancangan model penelitian ini menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP.

    7. Tinjauan studi pustaka penelitian Yuliandra dkk (2017), [64]“Perancangan Sistem Informasi Perawatan Mesin Pada PT XYZ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mempermudah pelaksanaan manajemen perawatan dan pengelolaan data-data terkait. Ketersedian rekapitulasi data kerusakan dan perawatan mesin membantu kepala pabrik untuk mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan aktivitas perawatan seperti jenis komponen yang diperlukan dan biaya perbaikan mesin. Metode perancangan yang digunakan penelitian iniadalah dengan metode pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) untuk pengembangan software dan Object Oriented Design (OOD).

    8. Tinjauan studi pustaka penelitian Permana dkk(2017), [65]“Sistem Monitoring dan Notifikasi Power Management System”.Tujuan penelitian ini adalah untuk menampilkan data nilai tegangan, arus, status baterai, serta dapat menampilkan titik koordinat dari latitude dan longitude pada Maps yang tersedia pada web sistem monitoring. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur, perancangan sistem (Power Management System yang di terapkan pada Central Processing Unit (CPU) dengan sensor tegangan, sensor arus, modul GSM dan modul GPS baik secara hardware dan software), implementasi sistem, pengujan sistem dan pengujan sistem.

    9. Tinjauan studi pustaka penelitian Kurniawan dkk (2015), [66]“Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan di Jurusan Teknik Mesin UNNES”. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat desain sistem informasi manajemen pemeliharaan dan perawatan menggunakan basis data dan menerapkan aplikasi penjadwalan dalam sistem informasi manajemen pemeliharaan dan perawatan basis data. Metode yang digunakan penelitian ini adalah merumuskan spesifikasi SIM pemeliharaan dan perawatan basis data yang akan disusun, penulisan program, pengujian dan debugging, dan dokumentasi. Penelitian ini telah menghasilkan desain Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan (SIMPP) yang memiliki kemampuan utama untuk mengelola kegiatan pemeliharaan dan perawatan inventaris pemesinan meliputi pendataan inventaris dan pemeliharaannya.

    10. Tinjauan studi pustaka penelitian Gunawan dkk (2017), [67]“Perancangan Maintenance Management Information System untuk Unit Pemadam Kebakaran (Studi Kasus : Perusahaan X)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mempermudah dan mempercepat proses komunikasi antara bagian dan personil terkait serta kebutuhan komponen atau sparepart dapat diprediksi, sehingga bagian pengadaan barang dapat mengetahui informasi kebutuhan sparepart untuk kegiatan pemeliharaan yang telah direncanakan dan bagian pengadaan barang dapat mempersiapkan sparepart yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan pemeliharaan. Metode yang digunakan penelitian ini yaitu menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM) yang fungsinya dapat mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan dengan melakukan condition monitoring pada setiap mobil, Metode Preventive Maintenance (PM) yang digunakan untuk membuat jadwal pemeliharaan secara otomatis, dan Quality Maintenance (QM) yang dapat memberikan informasi kondisi mobil pemadam kebakaran secara keseluruhan.

    BAB III
    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

    Sejarah PT Duta NIchirindo Pratama

    PT. Duta Nichirindo Pratama didirikan berdasarkan hukum pada tahun 1990 sebagai produsen komponen otomotif, dan memulai produksi komersial pada tahun 1993. Pada saat itu PT. Duta Nichirindo Pratama hanya memproduksi jenis Elemen Air Filter Cleaner untuk kendaraan roda empat.

    Pada tahun 1995 Nippon Rokaki Co, Ltd masuk ke PT. Duta Nichirindo Pratama membentuk perusahaan gabungan, pada tahun yang sama PT. Duta Nichirindo Pratama menambahkan beberapa mesin dan peralatan untuk membuat berbagai jenis spin-on. Pada tahun ini, PT. Duta Nichirindo Pratama telah melakukan ekspor perdana ke Jepang, model filter diperluas dengan memproduksi berbagai spin-on untuk alat berat & produk listrik. Pada saat itu PT. Duta Nichirindo Pratama hanya memiliki satu pabrik dan terus menambahkan beberapa mesin logam seperti mesin press, mesin seaming untuk ekspansi kapasitas produksi sampai tahun 1998 ketika krisis ekonomi global terjadi.

    Pada tahun 2000, setelah krisis global (tahun 1998-1999) pemulihan, karena permintaan yang cepat dan pengembangan model filter baru, pada tahun 2004 PT. Duta Nichirindo Pratama telah membangun pabrik ke-2 yang dibuat untuk assy filter plastic, selain itu digunakan sebagai ruang laboratorium, ruang bahan baku dan finish goods.

    Pada tahun 2009 PT. Duta Nichirindo Pratama telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dalam sistem manajemen kualitas sebagai pembaharuan versi lama ISO 9001:1998 yang diperoleh sebelumnya pada tahun 2001.

    Pada tahun 2011 PT. Duta Nichirindo Pratama telah membuat investasi besar, di antaranya adalah metal plating line dan juga waste water treatment system untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang pengelolaan lingkungan. Dan mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2004 pada tahun 2012 mengenai sistem manajemen lingkungan.

    Pada tahun yang sama PT. Duta Nichirindo Pratama juga telah dilengkapi laboratorium dengan pengujian peralatan canggih untuk filter, yaitu: test oil filter machine, test fuel filter machine, vibration test machine dan pengujian bahan device.


    Tempat dan Kedudukan Perusahaan

    PT. Duta Nichirindo Pratama berlokasi di Jl. Palem Manis III No.66, Kawasan Industri Manis II, Desa Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang 15137.

    lokasi_perusahaan_1

    Bentuk Dan Badan Hukum Perusahaan

    PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berbadan hukum perseroan terbatas (PT). PT. Duta Nichirindo Pratama berstatus penanaman modal dalam negeri (PMDN) sesuai dengan surat keputusan gubernur, sedangkan untuk nomor dan izin usaha industri dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia.

    Bidang Usaha Perusahaan

    PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan industri yang bergerak dibidang industri produksi Filter dan Metal Stamping Parts Otomotif. Hasil produksi PT. Duta Nichirindo Pratama tidak hanya dipasarkan pada wilayah lokal saja tapi juga dipasarkan pada wilayah luar negeri meliputi Japan, Taiwan, Thailand, Cina dan India dengan persentase 61% dari hasil produksinya untuk dalam negeri dan 39% untuk luar negeri.

    Sistem pemasaran didasarkan atas pesanan pelanggan langsung dari pihak pembeli, tetapi biasanya pembeli dari tahun ke tahun adalah pelanggan tetap perusahaan.

    Untuk menghadapi dan bisa bersaing di era pasar bebas serta dapat memberikan kepuasaan pelanggan PT. Duta Nichirindo Pratama telah mengaplikasikan sistem manajemen mutu seri ISO 9001-2008 & ISO 14001:2004 yang sertifikatnya di terbitkan oleh lembaga sertifikasi ISO (TUV – Jerman).

    Bidang usaha yang dilakukan adalah industri produksi filter and metal stamping parts otomotif, alat berat dan mesin produksi berbagai jenis dan bentuk yang terlihat pada tabel di bawah ini.

    tabel_produk

    Visi dan misi perusahaan

    Visi PT. Duta Nichirindro Pratama memiliki Visi menjadi pemain terkemuka dibidang autoparts manufacturing khususnya dalam produk filtrasi dengan fokus pada pasar OEM domestik dan pasar OES.

    Misi PT. Duta Nichirindro Pratama melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kuantitas jumlah produksi, meningkatkan kualitas, membuat respon yang cepat dan cepat aksi lingkungan.

    Bidang Pekerjaan, Divisi atau Departemen

    Pada Tugas Akhir di PT. Duta Nichirindo Pratama, penulis ditempatkan pada Technical Division, Department Equipment Maintenance. Equipment Maintenance merupakan suatu department yang memonitoring terhadap perbaikan, perawatan dan improvement semua mesin dan alat yang digunakan untuk proses produksi.

    Gambaran Khusus

    Sejak didirikan PT.Duta Nichirindo Pratama terus mengembangkan bisnisnya sebagai pembuat filter yang fokus pada otomotif dan alat berat. Karena semua orang tahu bahwa filter merupakan bagian utama dalam kinerja penghematan biaya mesin, kinerja filter juga akan mempengaruhi pelestarian lingkungan oleh karena harus memastikan bahwa produk dapat berjalan dengan baik dalam fungsinya.

    Untuk memenuhi standart kualitas pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) otomotif, PT. Duta Nichirindo Pratama telah memperkuat departemen penelitian dan pengembangan, dengan fasilitas yang menunjang untuk menguji maka diperlukan laboratorium dan pengujian lanjutan untuk memastikan semua produk dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kedepannya berusaha untuk menjadi sebagai vendor sumber global dan terus mencari kesempatan lain untuk memperluas basis bisnis kami dalam hubungan saling menguntungkan.

    Struktur Organisasi Perusahan

    Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan dan beberapa bagian, diantaranya :

    struktur_organisasi
    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Duta Nichirondo Pratama

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Boards Of Director

    Dewan direksi bertugas memelihara kekayaan perusahaan dan bertanggungjawab atas kemajuan perusahaan. Direksi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menyusun dan merencanakan strategi, taktik dan rencana jangka pendek yang konsisten dengan rencana jangka panjang perusahaan.

    b. Mewakili perusahaan secara sah baik didalam maupun diluar perusahaan.

    c. Pemantauan dan pengajuan usulan kepada unit kerja lain yang terkait tentang pelaksanaan hubungan masyarakat.

    d. Bertanggung jawab atas semua hal-hal yang terjadi di perusahaan.

    2. Manager Representative

    MR bertanggung jawab atas pelaksanaan 6 prosedur wajib yang meliputi prosedur pengendalian dokumen, prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk tidak sesuai, prosedur tindakan perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, dan prosedur audit internal. Berikut tugas dan tanggung jawab management representative:

    a. Berkoordinasi dengan badan sertifikasi.

    b. Mewakili manajemen selama sertifikasi.

    c. Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO.

    d. Mempersiapkan tinjauan manajemen jadwal pertemuan dan melakukan rapat management review.

    e. Mempersiapkan jadwal audit, melakukan audit internal menyiapkan laporan audit, menulis laporan ketidaksesuaian.

    f. Berkomunikasi dengan top management pada isu-isu kualitas/ ketidaksesuaian dan laporan audit

    g. Review kebijakan mutu secara berkala.

    3. Technical & Production Director

    Tugas dan tanggung jawab marketing, yaitu :

    a. Mengevaluasi atas pengaturan kerja SDM, penggunaan dan perawatan mesin produksi dan koordinasi seluruh lini produksi maupun dengan departemen lainnya.

    b. Kontroling terhadap tercapainya pelaksanaan produksi sesuai target kualitas, kuantitas, waktu dan biaya di semua lini.

    4. Finance and Administration Director

    Uraian tugas:

    a. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak.

    b. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas

    c. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian, serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

    d. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan aministrasi perusahaan membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.

    5. General Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

    b. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

    c. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

    d. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

    6. Production Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memastikan kesiapan semua peralatan, bahan baku yang digunakan produksi tepat waktu.

    b. Menetapkan rencana proses produksi sesuai persyaratan produk memastikan pelaksanaannya.

    c. Memonitoring terhadap system material handling (input & output material).

    d. Melakukan review kinerja produksi dan ware house secara periodic mengenai kebutuhan perusahaan atau permintaan manajemen.

    7. Quality Assistant Manager

    Uraian Tugas :

    a. Menjaga dan menjamin kualitas produk.

    b. Memonitoring semua spesifikasi dan kualitas produk, baik produk yang out, maupun produk yang datang dari pihak luar (komponen part).

    8. R & D Assistant Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memonitoring terhadap uji labolatorium terhadap produk yang dihasilkan.

    b. Pembuatan design dan flow-process new product yang diminta oleh customer.

    c. Penyelenggaraan terhadap new product (dari proses design produk sampai finishing).

    9. EQ Development & Maintenance Assistant Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memonitoring terhadap perbaikan dan perawatan semua mesin dan alat yang digunakan untuk produksi.

    b. Memonitoring terhadap pembuatan tools dan mesin sesuai dengan permintaan produksi.

    10. Tool Development & Tool Maintenance Assistant Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memonitoring terhadap semua pembelian bahan baku yang disorder oleh pihak PPIC.

    b. Memonitoring terhadap pembuatan dies, mould dan jig sesuai dengan permintaan produksi.

    11. Purchasing Manager

    Uraian Tugas :

    a. Memonitoring terhadap uji labolatorium terhadap produk yang dihasilkan.

    b. Memonitoring terhadap semua pembelian sparepart dan komponen technical (mesin, dies, mould & jig).

    c. Memastikan deadline kedatangan barang terhadap supplier.

    12. Manager Keuangan dan Administrasi

    Uraian Tugas

    a. Pemantauan dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan.

    b. Penyusun perencanaan dan pelaksanaan program unit keuangan dalam menunjang program kerja perusahaan yang tertuang dalam rencana kerja dan anggaran tahunan.

    c. Membuat, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

    d. Penyusunan dan pembuatan laporan keuangan bulanan dan tahunan secara korporasi kepada atasan.

    13. HRGA Assistant Manager

    Uraian Tugas :

    a. Menyusun program perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi fungsi rekruitmen dan pelatihan pegawai.

    b. Melakukan pengarsipan dokumen perusahaan.

    c. Perumusan kebijakan, pembinaan penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan unit kerja HRD.

    d. Menyelesaikan semua bentuk persoalan yang berhubungan dengan karyawan seperti masalah kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan.

    14. Marketing Manager

    Uraian Tugas:

    a. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pemasaran dan penjualan.

    b. Penyusunan kegiatan dan evaluasi program pemasaran, termasuk di dalamnya mengadakan promosi, penawaran, menjalin hubungan dengan relasi.

    c. Penyusunan dan pembuatan laporan kegiatan pemasaran secara mingguan, bulanan dan tahunan.

    d. Pengkajian dan pengajuan usulan kepada manajemen maupun unit-unit terkait.

    Dari bidang strukrur tersebut bersenergi dan saling berkontribusi demi mewujudkan visi dan misi yang telah di tetapkan. Seperti terlihat pada gambar berikut.s

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur Preventive Maintenance

    Prosedur ini meliputi pelaksanaan dan perawatan pada peralatan kerja dengan tujuan memelihara kinerja peralatan, dan mencegah atau meminimalisasikan terjadinya kerusakan kemudian melakukan pencatatan pada kartu Historis mesin, hingga terima mesin kemabali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan urutan prosedur preventive maintenance.

    Adapun urutan prosedur preventive maintenance di PT. Duta Nichirindo Pratama seperti gambar dibawah ini yaitu:

    1. Equipment Manager melakukan review perawatan periode sebelumnya. Hasil review perawatan tersebut kemudian dibuatkan schedule perawatan mesin setiap tahunnya oleh Equipment Manager dengan menggunakan formulir Annually P.P.M–RF.UMT.01.002 berdasarkan Daftar Mesin –RF.UMT.01.002 dan Manual Book / Giude Line.
    2. Equipment Manager membuat perhitungan biaya untuk perawatan mesin setiap tahunnya dan melakukan pengajuan budget preventive tahunan melalui proposal Pengajuan Budget Preventive tahunan.
    3. Maintenance Chief membuat perencanaan perawatan mesin setiap bulannya denganmenggunakan formulir Monthly Schedule Preventive Maintenance – RF.UMT.01.003 Berdasarkan Annually P.P.M yang telah ditetapkan.
    4. Maintenance Chief Mendistribusikan Schedule perawatan bulanan PPC dan produksi.
    5. Maintenance Chief menyediakan komponen yang dibutuhkan untuk melaksanakan perawatan mesin yang sudah direncanakandan meminta pengadaan komponen kepada Technical Warehouse sesuai dengan Technical Warehouse Procedure. Apabila Stock komponen tidak tersedia, maka Maintenance Chief melakukan order komponen dengan membuat Draft Request Order ke bagian Maintenance melakukan konfimasi pelaksanaan preventive ke bagian produksi dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet.
    6. Berdasarkan Work Instruction perawatan mesin – RL.UMT.01.001, maka bagian Maintenance melaksanakan kegiatan perawatan mesin / utility sesuai dengan Schedule yang telah ditetapkan dan mencatat hasil preventive ke dalam formulir kartu perawatan periodic—RM.UMT.01.004
    7. Apabila pada saat melaksanakan perawatan mesin ditemukan masalah lain diluar jadwal yang telah ditetapkan maka bagaian Maintenance wajib melakukan analisa masalah terhadap kerusakan mesin tersebut dan mencatat ke dalam formulir Log masalah lain saat Preventive mesin. Apabila dari hasil analisa masalah memerlukan tindakan perbaikan sementara. Maka bagian Maintenance melakukan tindakan perbaikan dan mencatat ke dalam kartu riwayat mesin
    8. Untuk masalah yang tidak memerlukan tindakan perbaikan, maka bagian Maintenance melakukan pengorderan spare part ke Technical Warehouse dengan menggunakan Formulir Draft Request Order.
    9. Bagian maintenance wajib melakukan konfirmasi kepada bagian PPC & Produksi untuk melakukan perbaikan mesin / utility dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet. Konfirmasi ini dimaksudkan, agar PPC dapat mengatur Schedule produksi dan memberikan waktu kepada Maintenance untuk melakukan perbaikan.
    10. Bagian Maintenance melakukan pergantian Spare Part, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh bagian PPC
    11. Bagian Maintenance wajib mencatat semua kegiatan perawatan yang telah dilakukan ke dalamkartu riwayat mesin, sebagai referensi dalam melakukan kegiatan preventive berikutnya.
    12. Maintenance Chief wajib Laporan Mingguan kepada Manager/Asst.Manager, yang berisikan sebagai berikut:
    1. Tingkat pencapaian actual pelaksanaan program preventive maintenance terhadap Schedule.
    2. Ditemukan masalah lain diluar preventive.
    3. penggunaan komponen / material di luar budget yang diajukan.
    4. Analisa & tindakan perbaikan yang dilakukan pada saat preventive.

    13 Maintenance Manager/Asst.Manager wajib membuat Laporan Bualanan yang berisikan sebagai berikut:

    1. Pencapaian Preventive selama satu bulan dan Recovery Plan
    2. Review penggunaan Budget Preventive
    3. Laporan ditemukannya masalah laindiluar program preventive disertai dengan analisa.

    2. Procedure Corrective Maintenance

    Prosedur ini meliputi pelaksanaan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja peralatan ke kondisi semula, dan mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. Kemudian melakukan pelaporan kerusakan mesin, perbaikan mesin secara internal ataupun eksternal, pencatatan pada riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur Currective Maintenance:

    Adapun urutan prosedur Corrective Maintenance di PT. Duta Nichirindo Pratama dari sistem yang berjalan seperti gambar dibawah yaitu:

    1. Maintenance Chief menerima Laporan kerusakan Mesin / utility –RF.UMT.02.001 dari terkait untuk melakukan tindakan perbaikan pada mesin / utility.
    2. Berdasarkan Work Instruction identifikasi dan investigasi kerusakan mesin – RL.UMT.02.001, Maintenance Chief melakukan identifikasi dan investigasi terhadap kerusakan mesin yang dilaporkan.
    3. Maintenance Chief melakukan analisa masalah terhadap kerusakan mesin, dan mencatat hasil analisa kedalam formulir Laporan Kerusakan –RF.UMT.02.001, dilengkapi nama PIC yang ditunjuk untuk melakukan tindakan perbaikan tersebut serta menentukan waktu perbaikandan dicatat ke dalam formulir Machine Trouble Log – RF .UMT.02.002.
    4. Maintenance Chief menentukan rencana tindakan perbaikanoleh pihak internal atau eksternal. Apabila rencana perbaikan dilakukan oleh pihak eksternal, maka bagian Maintenance melakukan permintaan perbaikan mesin oleh pihak eksternal dengan membuat Draft Request Order (DRO) ke bagian Technical Warehouse untuk dibuatkan Purchase Request.
    5. Maintenance Chief menentukan rencana tindakan perbaikan dan memeriksa ketersediaan komponen untuk melakukan perbaikan mesin / utility, apabila komponen tidak tersedia maka bagian Maintenance melakukan proses permintaan pengadaan komponen dengan membuat Draft Request Order ke bagian Technical Warehouse.
    6. Apabila komponen sudah tersedia, maka bagian Maintenance melakukan konfirmasi waktu perbaikan kepada bagian produksi dan PPC dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet –RF.UMT.02.003. konfirmasi dilakukan apabila proses perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lan dan harus menghentikan proses produksi, maka Maintenance Chief wajib menginformasikan ke Manager PPC & Produksi, apabila dengan kerusakan mesin masih dapat dioperasikan dengan resiko yang minimal jadwal perbaikan dibahas dengan pihak PPC & Produksi.
    7. Operator Maintenance melakukan tindakan perbaikan dan melaporkan kepada Maintenance Chief bahwa hasil perbaikan sudah selesai dilakukan perbaikan.
    8. Maintenance Chief memastikan, bahwa hasil perbaikan yang dilakukan sudah sesuai dan mesin dapat beroperasi kembali secara normal. Apabila hasil perbaikan belum sesuai, maka Maintenance Chief perlu melakukan analisa masalah kerusakan mesin kembali
    9. Maintenance Chief melakukan serah terima hasil perbaikan mesin yang sudah selesai diperbaiki kepada bagian produksi dan meminta tanda tangan Laporan Kerusakan mesin pada bagian produksi sebagai bukti bahwa kerusakan telah selesai dikerjakan dan mencatatnya kedalam Machine Trouble Log – RF.UMT.02.002.
    10. Bagian Maintenance mencatat semua tindakan perbaikan dan status tanggal penyelesain perbaikan ke dalam formulir kartu Riwayat Mesin – RF.UM.02.004
    11. Maintenance Chief wajib membuat Laporan Mingguan kepada Manager yang mencakup :
    1. Melaporkan laporan kerusakan mesin yang masuk
    2. Melaporkan hasil analisa kerusakan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan serta langkah pencegahan agar tidak berulang
    3. Melaporkan down time yang terjadi akibat kerusakan tersebut

    12. Maintenance Manager wajib membuat Laporan bulanan kepada Direksi yang mencakup :

    1. Melaporkan laporan kerusakan mesin yang masuk
    2. Melaporkan hasil analisa kerusakan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan serta langkah pencegahan agar tidak berulang
    3. Melaporkan down time yang terjadi akibat kerusakan tersebut.
    4. Melaporkan biaya perbaikan dikeluarkan dalam melakukan perbaikan mesin.

    Untuk rancangan sistem berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada point. 3.4 yang digambarkan pada program Unifed Modelling Language (UML). Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

    Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin Yang Sedang Berjalan

    a. UseCase Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin (Preventive)

    preventive_yg_berjalan

    Gambar 3.3 Use case diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Perawatan Mesin Berkala (Preventive).

    2. 6 (Actor) actor yang melakukan Kegiatan Yaitu: Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi .

    3. Ada 13 (tiga belas) UseCase yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

    1. Nama Usecase: Review perawatan periode sebelumnya

    Actor : Equipment Manager.

    Skenario : Usecase mereview kembali Penjadwalan sebelumnya. yang pernah dilakukan perawatan mesin

    Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perawatan mesin

    2. Nama Usecase: Membuat Schedule Preventive Tahunan

    Actor : Equipment Manager.

    Skenario  : Usecase Membuat Schedule Perawatan Tahunan agar mesin tetap beroperasi dengan baik.

    Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perawatan mesin

    3. Nama Usecase: Membuat Schedule Preventive Bulanan

    Actor : Chief.

    Skenario : Membuat Jadwal Perawatan Bulanan mesin agar

    Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perbaikan bulanan mesin.

    4. Nama Usecase: Mendistribusikan Schedule Preventive

    Actor : Chief.

    Skenario : Setelah jadwal perawatan dibuat kemudian di didtribusikan kepada bagian PPC dan Produksi.

    Goal : Menyampaikan Informasi Penjadwalan Perawatan mesin

    5. Nama Usecase: Meminta Ketersediaan Komponen

    Actor : Chief.

    Skenario : Meminta Spart Part yang dibutuhkan untuk perawatan mesin kepada Techincal Warehouse.

    Goal : Memberikan Informasi Stok Barang dari kesalahan

    6. Nama Usecase: Ketersediaan Stock.

    Actor : Technical Warehouse.

    Skenario : Memberitahukan kepada maintenance Chief Ketersediaan barang yang dibutuhkan.

    Goal : Memberikan informasi ketersediaan barang.

    7. Nama Usecase: Membuat Draft Request Order

    Actor : Chief.

    Skenario : Membuat Draft Request Order sebagai meminta barang yang dibutuhkan kepada Technical Warehouse.

    Goal : Membuat Permintaan Barang.

    8. Nama Usecase: Melaksanakan Kegiatan Perawatan

    Actor : Operator Maintenance.

    Skenario : Menganalisa Masalah yang terjadi pada saat melakukan tidnakan perawatan mesin.

    Goal : Melakukan Tindakan Preventive.

    9. Nama Usecase: Menganalisa Masalah mesin

    Actor : Operator Maintenance.

    Skenario : Menganalisa Masalah yang terjadi pada saat melakukan tidnakan perawatan mesin.

    Goal : Mengetahui Masalah yang terjadi

    10. Nama Usecase: Melakukan Tindakan Corective

    Actor : Operator Maintenance.

    Skenario : Jika Terjadi ditemukannya masalah baru maka operator maintenance melakukan tindakan Currective (perbaikan mesin).

    Goal : Melakukan perbaikan mesin.

    11. Nama Usecase: Mengkonfirmasi Hasil Perawatan

    Actor  : Operator Maintenace

    Scenario : Operator Maintenance mengkonfirmasi hasil perawatan mesin yang sudah dikerjakan dan bisa beroperasi kembali.

    Goal : Melakukan perbaikan mesin.

    12. Nama Usecase: Mencatat Kedalam Kartu Riwayat Mesin

    Actor : Operator Maintenance.

    Scenario : Operator maintenance melakukan pencatatan hasil perawatan mesin kedalam kartu riwayat mesin.

    Goal : Kartu Riwayat Mesin

    13. Name Usecase: Membuat Laporan Preventive

    Actor : Equipment Manager

    Scenario : Setelah operator maintenance mencatat hasil perawatan kemudian dimasukan datanya kedalam laporan preventive.

    Goal : Laporan Preventive (perawatan mesin berkala).

    b. Activity Diagram Sistem Perjadwalan Perawatan mesin Yang Sedang Berjalan

    Ad_Corective_berjalan

    3.4 Gambar Activity Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan .

    2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

    3. Ada 12 (dua belas) Action dari sistem activity diagram yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yang meliputi :

    1. review perawatan periode sebelumnya Terima list data barang

    2. Membuat Schedule Preventive Tahunan Kirim data actual barang

    3. Membuat Schedule Preventive Bulanan Terima dan cek barang.

    4. Mendistribusikan Schedule Preventive

    5. Meminta Ketersediaan Komponen

    6. Memeriksa Stock

    7. Membuat Draft Request Order Menginput laporan pengiriman barang

    8. Melaksanakan Kegiatan Perawatan Terima laporan

    9. Analisa Masalah

    10. Melakukan Tindakan Corective

    11. Mengkonfirmasi Hasil Perawatan

    12. Membuat Laporan Preventive

    c. Sequence Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan mesin Yang Sedang Berjalan

    SD_preventive

    3.5 Gambar Sequencey Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Lifeline ,yaitu: Jadwal Perawatan Mesin

    2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

    3. Ada 16 (enam belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

    a. UseCase Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

    corectiv_yg_berjalan

    3.6 Gambar Usecase Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.6 Sistem yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Perbaikan Mesin Corrective).

    2. 5 (Actor) actor yang melakukan Kegiatan Yaitu: Maintenace Chief, PPC, Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

    3. Ada 13 (tiga belas) UseCase yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

    1. Nama Usecase  : Membuat Laporan Kerusakan

    Actor  : Produksi.

    Skenario  : Usecase Membuat laporan kerusakan Mesin kepada departemen maintenance untuk mengajukan permintaan perbaikan.

    Goal  : Membuat Rincian Kerusakan Mesin

    2. Nama Usecase: Mengajukan Laporan ke Departemen Maintenance

    Actor  : Produksi.

    Skenario  : Usecase Mengajukan laporan kerusakan kepada departemen maintenance

    Goal  : Memberikan informasi laporan kerusakan

    3. Nama Usecase: Menerima Laporan Kerusakan

    Actor  : Maintenancen Chief.

    Skenario  : Usecase menerima Laporan kerusakan mesin dari departemen produksi.

    Goal  : Permintaan perbaikan mesin.

    4. Nama Usecase: mengananlisa Kerusakan Mesin

    Actor  : Maintenancen Chief.

    Skenario  : Setelah menerima Laporan kerusakan mesin maintenance chief menganalisa kerusakan mesin tersebut.

    Goal  : masalah yang terjadi pada mesin tersebut

    5. Nama Use case : Memeriksa Stock barang

    Actor : Maintenancen Chief .

    Skenario : Meminta Spart Part yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin kepada Techincal Warehouse.

    Goal : Menerima Informasi Stok Barang

    6. Nama Use case : Membuat Draft Request Oreder.

    Actor : Technical Warehouse.

    Skenario : Meminta Manitenance Chief untuk membuat Draft Request Order untuk mengajukan permintaan barang.

    Goal : Dratf Request Order.

    7. Nama Use case : Mengkonfirmasi Jadwal Perbaikan

    Actor : Maintenance Chief, PPC dan Produksi.

    Skenario : Maintenance Chief memberitahukan kepada PPC dan Departemen Produksi mengenai jadwal perbaikan.

    Goal : Jadwal Perbaikan Mesin

    8. Nama Use case : Melakukan Tindakan Perbaikan

    Actor : Maintenance.

    Skenario : Setelah memberitakan jadwal perbaikan Mesin maintenance melakukan tidakan perbaiakn mesin.

    Goal : Melakukan Tindakan Preventive

    9. Nama Use case : Memastikan Hasil Perbaikan

    Actor : Maintenance Chief.

    Skenario : Memastikan Hasil perbaikan mesin yang dilakukan oleh maintenance.

    Goal : Hasil perbaikan mesin

    10. Nama Use case : Menganalisa Kembali Kerusakan Mesin

    Actor : Maintenance Chief.

    Skenario : Mernganalisa kembali mesin yang bermaslah tersebut untuk dapat diperbaiki.

    Goal : Merumuskan Permasalahan.

    11. Nama Usecase : Serah Terima Hasil Perbaikan

    Actor : Maintenace Chief dan Produksi

    Scenario : Maintenance chief melakukan serah terima perbaikan mesin yang sudah selesai diperbaiki.

    Goal : Selesai laporan kerusakan.

    12. Nama Usecase : Mencatat Kedalam Kartu Riwayat Mesin

    Actor : Maintenance

    Scenario : Operator maintenance melakukan pencatatan hasil perbaikan mesin kedalam kartu riwayat mesin.

    Goal : Kartu Riwayat Mesin

    13. Name Usecase : Membuat Laporan hasil perbaikan

    Actor : Maintenance Chief

    Scenario : Setelah operator maintenance mencatat hasil perawatan kemudian dimasukan datanya kedalam laporan kerusakan bulanan (Currective).

    Goal : Laporan Corrective (perbaikan mesin

    b. Activity Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

    AD_preventive_berjalan

    3.7 Gambar Activity Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan

    2. 5 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Mintenance Chief, PPC, Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

    3. Ada 12 (dua belas) Action dari sistem activity diagram yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yang meliputi :

    1. Membuat Laporan Kerusakan

    2. Mengajukan Laporan ke Departemen Maintenance

    3. Menerima Laporan Kerusakan

    4. mengananlisa Kerusakan Mesin

    5. Memeriksa Stock barang

    6. Membuat Draft Request Order

    7. Mengkonfirmasi Jadwal Perbaikan

    8. Melakukan Tindakan Perbaikan

    9. Memastikan Hasil Perbaikan

    10. Menganalisa Kembali Kerusakan Mesin

    11. Serah Terima Hasil Perbaikan

    12. Mencatat Dalam Kartu Riwayat Mesin

    13. Membuat Laporan Hasil Perbaikan

    c. Sequence Diagram Sistem Permintaan perbaikan mesin Yang Sedang Berjalan

    SD_Corrective

    3.8 Gambar Sequencey Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.8 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Lifeline ,yaitu Permintaan Perbaikan Mesin

    2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Maintenance Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

    3. Ada 17 (enam belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data inout sehingga menghasilkan proses dan kemudian aka ada hasil ndari sebuah proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur yang berjalan diantaranya:

    a. Nama Masukan : Mannual Book

    Fungsi : Sebagai dasar atau acuan pembuatan schedule perawatan mesin

    Sumber : Produsen Mesin

    Media : Buku Petunjuk

    Distribusi : Admin Maintenance

    Frekuensi : Setiap Terdapat penambahan mesin baru

    Format : Buku panduan mesin

    Keterangan : Berisi detail petunjuk penggunaan dan perawatan mesin

    b. Nama Masukan : Draft Request Order

    Fungsi : Sebagai dasar permohonan pembelian Sparepart atau tooling serta permohonan perbaikan mesin di luar

    Sumber : Admin Maintenance

    Media : Buku Petunjuk

    Distribusi : Purchasing

    Frekuensi : Setiap terjadi kekurangan spartpart dan tooling serta setiap terjadi perbaikan mesin diluar

    Format : Annualy P.P.M

    Keterangan : Berisi Schedule perawatan untuk semua mesin produksi.

    c. Nama Masukan : Jadwal Perawatan Mesin

    Fungsi : Sebagai Acuan pemeriksaan dan pemeliharaan mesin

    Sumber : Admin Maintenance

    Media : Cetakan Manual dalam kertas

    Distribusi : Bagian PPC dan Produksi

    Frekuensi : Setiap Terdapat penambahan mesin baru

    Format : Annualy P.P.M

    Keterangan : Berisi Schedule perawatan untuk semua mesin produksi.

    d. Nama Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

    Fungsi : Sebagai dasar pemeriksaan mesin yang disebabkan oleh kerusakan atau potensi kerusakan.

    Sumber : Departemen Terkait

    Media : Cetakan Manual dalam kertas

    Distribusi : Admin Maintenance

    Frekuensi : Setiap terjadi kerusakan atau potensi kerusakan mesin.

    Format : Form Laporan Kerusakan Mesin

    Keterangan : Berisi detail permasalahan kerusakan mesin dan sparepart yang digunakan.

    Analisa proses

    Analisa Proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pegolahan sistem yang ada. Berikut ini adalah beberapa analisa proses yang ada pada prosedur sistem yang berjalan:

    a.Nama Proses : Pemeriksaan Mesin

    Masukan : Jadwal perawatan dan Laporan Kerusakan mesin

    Keluaran : Informasi status dan kondisi mesin

    Ringkas Proses : Proses ini dilakukan untuk mengecek kondisi mesin yang akan dilakukan perawatan atau perbaikan.

    b.Nama Proses : Perbaikan Mesin Internal

    Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

    Keluaran : Status dan Kondisi Mesin

    Ringkas Proses : Proses ini dilakukan sebagai bentuk tidak lanjut darI hasil pemeriksaan yang telah dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin dan dapat dikerjakan di internal perusahaan.

    c.Nama Proses : Perbaikan Mesin Eksternaln

    Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

    Keluaran : Status dan kondisi mesin

    Ringkas Proses : Proses ini dilakukan sebagai bentuk lanjut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin yang tidak bisa dilakukan oleh maintenance internal.

    Analisa Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

    a.Nama keluaran : Laporan Kerja Pemeliharaan Mesin

    Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin.

    Sumber : Team Maintenance

    Media : Cetakan Manual (Kertas)

    Rangkap : 1 (lembar).

    Distribusi : Bagian Maintenance.

    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin

    Format : Laporan Perawatan

    Keterangan : Berisi detail petunjuk penggunaan dan perawatan mesin

    B.Nama Keluaran : Serah Terima Mesin dari Teknisi Eksternal

    Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin Ekternal

    Sumber : Teknisi Ekternal

    Media : Cetakan Manual (Kertas)

    Rangkap : 1 (lembar).

    Distribusi : Bagian Maintenance

    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin

    Format : Form Serah Terima

    Keterangan : Berisi detail pemeriksaan mesin yang dilakukan oleh Teknisi eksternal

    c.Nama Keluaran : kartu Riwayat Mesin

    Fungsi : Sebagai rekap kejadian pada mesin baik pemeliharaan maupun perbaikan mesin.

    Sumber : Team Maintenance

    Media : Cetakan Manual dalam kertas

    Rangkap : 1 (lembar).

    Distribusi : Bagian Maintenance

    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan dan perbaikan mesin

    Format : Historis Mesin

    Keterangan : Berisi rangkuman peristiwa atau kejadian pada mesin.

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Konfigurasi sistem berjalan menunjukkan spesifikasi hardware, spesifikasi software, dan hak akses (brainware) pada sistem yang saat ini digunakan oleh perusahaan.

    1. Spesifikasi Hardware
      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : LCD 20’’
      3. Mouse : PS2
      4. Keyboard : PS2
      5. RAM : 4 GB
      6. Hardisk : 500 GB
    2. Spesifikasi Software
      1. Ms. Excel 2007
      2. Windows 7
      3. Ms. Word
    3. Hak Pengguna (Brainware)
      1. Marketing
      2. Pimpinan

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I pada tabel 3.2 yang dikemudian dimodifikasi melalui metode MDI (Mandatory, Desirable and Inessential). Beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Terdapat pada tabel :

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    1.

    Menampilkan Profil Perusahaan

    2.

    Menampilkan Halaman Sign in

    3.

    Menampilkan Nama User Yang Sign in

    4.

    Menampilkan Foto User yang Sign in

    5.

    Menampilkan Tanggal, Bulan, dan Tahun Sekarang`

    6.

    Menampilkan Informasi Data User, Kategori, Departemen, Operator, Mesin, bagian dan Sparepart

    7.

    Menampilkan data User yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    8.

    Menampilkan data Kategori yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

    9.

    Menampilkan data Departemen yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    10.

    Menampilkan data Bagian yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    11.

    Menampilkan data Sparepart yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

    12.

    Menampilkan data Operator yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    13.

    Menampilkan data Mesin yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    14.

    Menampilkan data Pengadaan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    15.

    Menampilkan data Tiket yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    16.

    Menampilkan data Perbaikan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    17.

    Menampilkan data Perawatan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

    18.

    Menampilkan data Laporan Pengadaan oleh Admin Maintenance

    19.

    Menampilkan data Laporan Sparepart oleh Admin Maintenance

    20.

    Menampilkan data Laporan Perbaikan oleh Admin Maintenance

    21.

    Menampilkan data Laporan Perawatan oleh Admin Maintenance

    22.

    Menampilkan data Kartu Riwayat Mesin oleh Admin Maintenance

    23.

    Menampilkan List Data Sparepart bisa Approve Oleh Chief

    24.

    Menampilkan List Data Perbaikan bisa Approve Oleh Chief

    25.

    Menampilkan data sesuai kategori


    Non Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    1.

    Memiliki Tampilan Yang menarik

    2.

    Mudah Digunakan dan Dipahami Oleh User

    3.

    Hak Akses dibatasi oleh User Tertentu

    4.

    Sistem Tetap berjalan Normal meski banyak yang mengakses

    5.

    Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser

    6.

    Aplikasi dapat dijalankan di Jaringan LAN (Local Area Networking)

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

    Gambar 3.3 Elisitasi Tahap II

    el_2

    Keterangan :

    M (Mandatory) : berarti penting atau dibutuhkan

    D (Desireable) : berarti diinginkan. Yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan.

    I (Innesential) : lebih baik tidak ada.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III berdasarkan pada tabel 3.2 dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya high (H) dan harus di eliminasi. Yang digambarkan pada pada :

    Gambar 3.4 Elisitasi Tahap III

    el_3


    Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. L artinya Low, maksudnya mudah untuk dikerjakan.
    2. M artinya Middle, maksudnya mampu untuk dikerjakan.
    3. H artinya High, maksudnya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    Final Draft Elisitasi

    Gambar 3.4 Final Draft Elisitasi

    el_3

    Metode Analisa Sistem

    Dalam metode ini akan dijelaskan mengenai rangkaian detail pengukuran kinerja untuk pemeliharaan berdasarkan konsep adapted Balanced Score Card yang sesuai dengan konteks pemeliharaan sebagai fungsi pendukung.

    1. Visi dan Misi PT. Duta Nichirindo Pratama

    Visi PT. Duta Nichirindo Pratama

    a. Visi PT. Duta Nichirindo Pratama

    “Menjadi pemain terkemuka dibidang autoparts manufacturing khususnya dalam produk filtrasi dengan fokus pada pasar OEM domestik dan pasar OES.”

    b. Misi PT. Duta Nichirindo Pratama

    “melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kuantitas jumlah produksi, meningkatkan kualitas, membuat respon yang cepat dan cepat aksi lingkungan.”

    2. Hubungan Antar Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya.

    visi_misi
    Gambar 3.9 Balanced Score Card PT Duta Nichirindo Pratama.
    (Sumber :Ilustrasi menggunakan Shapes)

    3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

    bsc
    Gamabar 3.10. Diagram Balanced Score Card
    (Sumber : http://ygraph.com/chart/2781)

    4. Karakteristik Balanced ScoreCard

    a. Financial (A)

    b. Customer (B)

    c. Business Process (C)

    d. Learrn & Growth (D)

    Untuk masing-masing departemen yang ada di pt. Duta Nichirindo Pratama:

    1. Financial Point – A

    a) Finance Departement

    b) Accounting Departement

    2. Customer Point – B

    a) Marketing Departement

    b) PPIC Departement

    c) Engineering Departement

    d) FGWH & Delivery Departement

    e) Quality Control Departement

    3. Business Process Point – C

    a) Production Departement

    Aktivitas pendukung Bussines Process meliputi :

    a) Purchasing Departement

    b) Technical Warehouse Departement

    c) Equipment Maintenance Departement

    4. Learn & Growth Point – D

    a) HRGA Departement

    Tabel 3.6 Balanced Score Card
    bsc_tabel

    Dari tabel Score Card diatas dapat diketahui bahwa sistem pemeliharaan (Maintenance) masuk ke dalam perspektif proses bisnis, dan mempunyai key performance indicator yang sangat penting bagi perusahaan yaitu:

    1. menurunkan Down Time Produksi yang diakibatkan oleh permasalahan mesin sebanyak 10%.
    2. ketetapan Schedule preventive perbaikan dan perawatan mesin 100%
    3. terselesaikannya penanganan laporan kerusakan yang masuk 100%.

    Sistem pemeliharaan mesin secara langsung mempengaruhi proses bisnis misalnya apabila sering terjadi kerusakan mesin yang diakibatkan oleh inkonsistensi pemeliharaan mesin, maka akan menghambat produksi tidak tercapai. Secara tidak langsung kerusakan mesin berdampak kepada finansial berupa bertambahnya biaya operasional, berdampak kepada pelanggan berupa tidak terpenuhinya pemenuhan order sehingga kepuasan pelanggan berkurang, dan berdampak pula kepada pertumbuhan dan pembelajaran pada perusahaan karena kondisi finansial yang tidak mendukung.

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem Penjadawalan Perawatan Mesin yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

    1. Diperlukan aplikasi penjadwalan pemeliharaan mesin di divisi Maintenance.
    2. Diperlukan aplikasi permintaan perbaikan mesin yang rusak untuk divisi yang mengalami kerusakan mesin kepada divisi Maintenance.
    3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

    Dari hasil analisis, maka permasalahan yang dihadapi pada Sistem Permintaan Perbaikan Mesin oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1. Sistem perusahaan sudah terkomputerisasi dan terintegrasi dalam suatu aplikasi namun dalam divisi Maintenance belum adanya sistem atau aplikasi untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan mesin.
    2. Sistem permintaan perbaikan mesin dari divisi yang memiliki permasalahan mesin ke divisi maintenance masih menggunakan kertas dengan mengisi form Job Order Maintenance.
    3. Kurang terukurnya kinerja kerja di divisi maintenance dikarenakan laporan-laporan mengenai kinerja mesin kurang ter-blow up

    Rancangan Basis Data

    Dalam spesifikasi basis data dijelaskan rincian dari class diagram yang diusulkan. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut :

    1. Nama File : admin
    2. Media : Hardisk

      Isi : Data User

      Primary Key : id_admin, id_bagian

      Panjang Record : 50

      Struktur : (id_admin+ nama_admin+ no_telp+ alamat+ id_bagian)

      tabel_admin


    3. Nama File : Bagian
    4. Media : Hardisk

      Isi : Data Bagian

      Primary Key : id_bagian, id_dept

      Panjang Record : 20

      Struktur : (id_bagian+ id_dept)


      tabel_bagian
    5. Nama File : departemen
    6. Media : Hardisk

      Isi : Data departemen

      Primary Key : id_dept, nama_dept

      Panjang Record : 20

      Struktur : (id_dept+ nama_dept)

      tabel_departemen
    7. Nama File : Detail perbaikan
    8. Media : Hardisk

      Isi : Data detail perbaikan

      Primary Key : id_perbaikan, id_sparpart

      Panjang Record : 50

      Struktur : (id_dept+ nama_dept)

      tabel_detail_perbaikan
    9. Nama File : Mesin
    10. Media : Hardisk

      Isi : Data Mesin

      Primary Key  : id_mesin, nama_mesin, serial_number, spesifikasi_mesin, id_dept, tgl_perbaikan, tgl_jadwal

      Panjang Record : 20

      Struktur : (id_mesin+ nama_mesin+ serial_number+ spesifikasi_mesin, + id_dept+ tgl_perbaika+ tgl_jadwal)

      Tabel_mesin_1
    11. Nama File : Kategori Sparepart
    12. Media : Hardisk

      Isi : Data Kategori

      Primary Key : id_ktg, nama_ktg

      Panjang Record : 30

      Struktur : (id_ktg+ nama_ktg)

      tabel_ktg_sparepart
    13. Nama File : operator
    14. Media : Hardisk

      Isi : Data operator

      Primary Key : id_ operator, nama_ operator, no_telp, id_bagian

      Panjang Record : 15

      Struktur : (id_ operator + nama_ operator+ no_telp+ id_bagian)

      tabel_operator
    15. Nama File : Pengadaan
    16. Media : Hardisk

      Isi : Data Pengadaan

      Primary Key : id_ Pengadaan, tanggal_pengajuan, id_sparpart, id_user

      Panjang Record : 50

      Struktur : (id_ Pengadaan + tanggal_pengajuan+ id_sparpart+ id_user)

      tabel_pengadaan
    17. Nama File : Perbaikan
    18. Media : Hardisk

      Isi : Data Perbaikan

      Primary Key : id_ Perbaikan, Status, id_tiket, id_user, id_operator, keterangan

      Panjang Record : 50

      Struktur : (id_ Perbaikan + Status+ id_tiket+ id_user+ id_operator+ keterangan)

      tabel_perbaikan
    19. Nama File : Sparepart
    20. Media : Hardisk

      Isi : Data Sparepart

      Primary Key : id_ sparpart, nama_ sparpart, Serial_number, Stock, harga, id_ktg, id_user

      Panjang Record : 30

      Struktur : (id_ sparpart + serial_number+ stock + harga+ id_ktg+ Id_user)

      tabel_sparepart
    21. Nama File : User
    22. Media : Hardisk

      Isi : Data User

      Primary Key : id_ User, id_admin, Username, password, level

      Panjang Record : 25

      Struktur : (id_ User + id_admin+ username + password+ level)

      tabel_user
    23. Nama File : Tiket
    24. Media : Hardisk

      Isi : Data Tiket

      Primary Key : id_ Tiket, tgl_pengajuan, tgl_approval, tgl_start, tgl_finish, masalah, id_mesin, id_user, penerima, status.

      Panjang Record : 30

      Struktur : (id_ tiket + tgl_pengajuan+ tgl_approval+tgl_start +tgl_finish, masalah, id_mesin, id_user,penerima, status)

      tabel_tiket

    Flowchart

    1. Prosedur Preventive Maintenance

    Prosedur ini meliputi pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk memelihara kinerja peralatan, dan mencegah atau meminimalkan terjadinya kerusakan kemudian melakukan pencatatan pada kartu riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur preventive maintenance:

    flowchart_preventive
    Gambar 3.11. Prosedur Preventive Maintenance
    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Microsoft Excel)

    Adapun urutan prosedur preventive maintenance di PT. Duta NIchirindo Pratama dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

    1. Departemen Maintenance membuat Mereview kembali perawatan periode sebelumnya
    2. Departemen Maintenance Membuat Schedule perawatan mesin Tahunan, jangka waktu pemeriksaan rutin bagi mesin, dsb.
    3. Departemen Maintenance Membuat Schedule perawatan mesin Bulanan, jangka waktu pemeriksaan rutin bagi mesin, dsb.
    4. Departemen Maintenance Mendistribusikan Schedule Preventive
    5. Departemen Maintenance Meminta ketesediaan Stock Barang
    6. Departemen Maintenance Membuat Schedule perawatan mesin Tahunan, jangka waktu pemeriksaan rutin bagi mesin, dsb.
    7. Technical Warehouse Memeriksa Stock Barang yang diminta untuk perawatan mesin apakah stock tersedia atau tidak, jika tidak maka departemen maintenance membuat draft request order
    8. Departemen Maintenance melakukan kegiatan perawatan yang sudah di jadwalkan.
    9. Departemen Maintenance Melakukan analisa masalah yang terjadi pada mesin jika tidak ada masalah mengkonfirmasi hasil perawatan tapi jika bermasalah maka dilakukannya tindakan corrective
    10. Departemen Maintenance membuat laporan Preventive


    2. Prosedur Corrective Maintenance

    Prosedur ini meliputi pelaksanaan Perbaikan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja peralatan ke kondisi semula, dan mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. Kemudian melakukan pelaporan kerusakan mesin, perbaikan mesin secara internal ataupun eksternal, pencatatan pada riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur Corrective maintenance:

    flowchard_corrective
    Gambar 3.12. Prosedur Corrective Maintenance
    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Microsoft Excel)

    Adapun urutan prosedur preventive maintenance di PT. Duta NIchirindo Pratama dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

    1. Sistem perusahaan sudah terkomputerisasi dan terintegrasi dalam suatu aplikasi namun dalam divisi Maintenance belum adanya sistem atau aplikasi untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan mesin.
    2. Sistem permintaan perbaikan mesin dari divisi yang memiliki permasalahan mesin ke divisi maintenance masih menggunakan kertas dengan mengisi form Job Order Maintenance.
    3. Kurang terukurnya kinerja kerja di divisi maintenance dikarenakan laporan-laporan mengenai kinerja mesin kurang ter-blow up.

    Adapun urutan prosedur Corrective Maintenance di PT. Duta Nichirindo Pratama dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

    1. Departemen Maintenance menerima laporan mengenai kerusakan mesin atau potensi kerusakan dari departemen terkait.
    2. Untuk melakukan perbaikan mesin, Departemen pemohon harus menerbitkan Laporan Kerusakan ke Departemen Maintenance
    3. Departemen Maintenance Menganalisa mesin untuk mengetahui letak masalahnya.
    4. Techincal Warehouse memeriksa ketersediaan stock sparepart yang dibutuhkan oleh departemen maintenance. Jika stock ada maka departemen maintenance mengkonfirmasikan jadwal perbaikan pada departemen terkait, namu jika tidak ada makan departemen maintenance harus membuat Dradt Request Order.
    5. Departemen Maintenance Melakukan Perbaikan mesin sesuai dengan laporan kerusakan mesin yang diajukan.
    6. Departement Maintenance Memastikan hasil dari perbaikan mesin yang sudah dikerjakan apakah oke atau tidak jika tidak oke perlu adanya analisa kembali kerusakan mesin, namun jika oke maka melakukan serah terima hasil perbaikan mesin.
    7. Departemen Maintenance Menacatat ke dalam Kartu Riwayat Mesin agar mesin memilik historis kerusakannya.
    8. Departemen Maintenance membuat laporan hasil perbaikan mesin yang telah selesai dikerjakan.

    3. Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

    1. Diperlukan aplikasi penjadwalan pemeliharaan mesin di divisi Maintenance.
    2. Diperlukan aplikasi permintaan perbaikan mesin yang rusak untuk divisi yang mengalami kerusakan mesin kepada divisi Maintenance.
    3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

    Dari hasil analisis, maka permasalahan yang dihadapi pada Sistem Permintaan Perbaikan Mesin oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1. Sistem perusahaan sudah terkomputerisasi dan terintegrasi dalam suatu aplikasi namun dalam divisi Maintenance belum adanya sistem atau aplikasi untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan mesin.
    2. Sistem permintaan perbaikan mesin dari divisi yang memiliki permasalahan mesin ke divisi maintenance masih menggunakan kertas dengan mengisi form Job Order Maintenance.
    3. Kurang terukurnya kinerja kerja di divisi maintenance dikarenakan laporan-laporan mengenai kinerja mesin kurang ter-blow up

    Rancangan Sistem yang diusulkan

    Rancangan sistem yang diusulkan ditampilkan dalam bentuk diagram yang dibuat dengan menggunakan program UML (Unified Modelling Language). Diagram yang akan penulis gunakan yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    usecase_usulan
    Gambar 3.5 Use Case Sistem yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 3.13 Use Case Diagram yang Diusulkan diatas terdapat :

    1) 1 System yang mencakup seluruh kegiatan Maintenance Management System.

    2) 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Maintenance, Technical Warehouse, dan Departemen Pengaju.

    3) 22 Use Case yang digunakan oleh Actor meliputi :

    a) Melakukan Sign In terlebih dahulu

    b) Mengakses Menu User dan di lengkapi dengan Menu User dan Menu Change Password

    c) Mengakses Menu Master dan di lengkapi dengan Menu Kategori, Menu Departemen, Menu Bagian, Menu Sparepart, Menu Operator dan Menu Mesin.

    d) Mengakses Menu Transaksi dan di lengkapi dengan Menu Pengadaan, Menu Sparepart, Menu Perbaikan dan Menu Perawatan

    e) Mengakses Menu Laporan dan di lengkapi dengan Menu Sparepart, Menu Pengadaan, Laporan Perbaikan dan Laporan Perawatan

    f) Mengakses Menu Kartu Riwayat Mesin

    Activity Diagram Sistem Corrective Yang Diusulkan

    Activity Diagram Pengajuan Tiket Oleh Departemen Pengaju

    Activity_Diagram_Pengajuan_Tiket_Oleh_Departemen_Pengaju
    Gambar 3.14 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengajuan Tiket

    Berdasarkan Gambar 3.14 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengajuan Tiket dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 10 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Departemen Pengaju
    3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliram yaitu tambah data, hapus data dan update data.
    4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data
    5. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

    Activity Diagram Pada Pengadaan Sparepart Oleh Maintenance

    2_Activity_Diagram_Pada_Pengadaan_Sparepart_Oleh_Maintenance
    Gambar 3.15 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengadaan Sparepart

    Berdasarkan Gambar 3.15 Activity Diagram Yang Diusulkan Pengadaan Sparepart dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 11 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance
    3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliram yaitu tambah data, hapus data dan update data.
    4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data
    5. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

    Activity Diagram Pada Perbaikan Mesin oleh Maintenance

    3_Activity_Diagram_Pada_Perbaikan_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.16 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.16 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 13 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance
    3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliram yaitu tambah data, hapus data dan update data.
    4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data
    5. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan

    Activity Diagram Pada Serah Terima Laporan Perbaikan Oleh Departemen Pengaju

    4_Activity_Diagram_Pada_Serah_Terima_Laporan_Perbaikan_Oleh_Departemen_Pengaju
    Gambar 3.17 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Serah Terima

    Berdasarkan Gambar 3.17 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Serah Terima dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 6 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Departemen Pengaju
    3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

    Activity Diagram Pada Kartu Riwayat Mesin oleh Maintenance

    5_Activity_Diagram_Pada_Kartu_Riwayat_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.18 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.18 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Data Bagian dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 4 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance
    3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan

    Activity Diagram Pada Laporan Hasil Perbaikan Oleh Maintenance

    6_Activity_Diagram_Pada_Laporan_Hasil_Perbaikan_Oleh_Maintenance
    Gambar 3.19 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan

    Berdasarkan Gambar 3.19 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Departemen Pengaju

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign in, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Tiket

    c) 14 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.
    2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance
    3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan


    Sequence Diagram Corrective yang Diusulkan

    Sequence Diagram Pengajuan Tiket Perbaikan Oleh Departemen Pengaju

    1_Sequence_Diagram_Pengajuan_Tiket_Perbaikan_Oleh_Departemen_Pengaju
    Gambar 3.20 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada tiket

    Berdasarkan Gambar 3.20 Sequence Diagram Pada tiket diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Departemen Pengaju

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign in, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Tiket

    c) 14 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange 1 Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Transaksi

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Tiket

    7. Message 7 Maintenance Menambahkan Tiket

    8. Message 8 Maintenance Memasukan Data Tiket

    9. Message 9 Maintenance Menyimpan Data Tiket

    10. Message 10 Maintenance memilih Menu Tiket

    11. Message 11 Maintenance memilih Detail

    12. Message 12 Maintenance Memilih Menu Tiket

    13. Message 13 Maintenance Menghapus data Tiket

    Sequence Diagram Pada Pengadaan Sparepart Oleh Maintenance

    2_Sequence_Diagram_Pada_Pengadaan_Sparepart_Oleh_Maintenance
    Gambar 3.21 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Pengadaan Sparepart

    Berdasarkan Gambar 3.21 Sequence Diagram Pada Pengadaan Sparepart diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign In, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Pengadaan

    c) 15 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange 1 Maintenance Melakukan Sign In1.

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Transaksi

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Pengadaan

    7. Message 7 Maintenance Memilih Menu Tambah Pengadaan

    8. Message 8 Maintenance Masukan data Pengadaan

    9. Message 9 Maintenance Menyimpan Data Pengadaan

    10. Message 10 Maintenance Memilih menu Pengadaan

    11. Message 11 Maintenance Memilih Edit Data Pengadaan

    12. Message 12 Maintenance Isi Data perubahan Pengadaan

    13. Message 13 Maintenance Mengupdate Data Pengadaan

    14. Message 14 Maintenance Memilih menu Pengadaan

    15. Message 15 Maintenance Memilih menu Pengadaan

    Sequence Diagram Pada Perbaikan Mesin

    3_Sequence_Diagram_Pada_Perbaikan_Mesin
    Gambar 3.22 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.22 Sequence Diagram Pada Data perbaikan mesin diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign In, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Perbaikan

    c) 14 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Transaksi

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Perbaikan

    7. Message 7 Maintenance Memproses data perbaikan

    8. Message 8 Maintenance Memasukan data perbaikan

    9. Message 9 Maintenance Menyimpan Data perbaikan

    10. Message 10 Maintenance Memilih Menu perbaikan

    11. Message 11 Maintenance Tambah Teknisi

    12. Message 12 Maintenance Menyimpan Data Teknisi

    13. Message 13 Maintenance Memilih Menu Perbaikan

    14. Message 14 Maintenance Menghapus Data Perbaikan

    Sequence Diagram Pada Serah Terima laporan perbaikan Departemen Pengaju

    4_Activity_Diagram_Pada_Serah_Terima_laporan_perbaikan_Departemen_Pengaju
    Gambar 3.23 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Serah Terima Laporan Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.23 Sequence Diagram Pada Data Departemen diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Departemen Pengaju

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign In, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Tiket

    c) 7 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange 1 Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Transaksi

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Tiket

    7. Message 7 Maintenance Memilih Confirm

    Sequence Diagram Pada Kartu Riwayat Mesin oleh Maintenance

    5_Sequence_Diagram_Pada_Kartu_Riwayat_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.24 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.24 Sequence Diagram Pada Data Bagian diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 3 Lifeline , yaitu Login, Menu Utama, Menu Kartu Riwayat Mesin

    c) 5 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange 1 Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Kartu Riwayat Mesin

    Sequence Diagram Pada Laporan Hasil Perbaikan Oleh Maintenance

    Sequence_Diagram_Pada_Laporan_Hasil_Perbaikan_Oleh_Maintenance
    Gambar 3.25 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.25 Sequence Diagram Pada Data Sparepart diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 4 Lifeline , yaitu Login, Menu Utama, Menu Master, dan Menu Sparepart

    c) 8 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange 1 Technical Warehouse Melakukan Sign in

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Laporan

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Laporan Perbaikan

    7. Message 7 Maintenance Memasukan Data Perbaikan

    8. Message 8 Maintenance Mencetak Data Perbaikan.

    Activity Diagram Preventive yang Diusulkan

    Activity Diagram Pada Perawatan Mesin oleh Maintenance

    1_Activity_Diagram_Pada_Perawatan_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.26 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.26 Activity Diagram Pada Perawatan Mesin diatas terdiri dari :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.

    2. 10 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance

    3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliram yaitu Proses dan Detail data.

    4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas Proses dan Detail data

    5. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

    Activity Diagram Pada Kartu Riwayat Mesin Oleh Maintenance

    5_Activity_Diagram_Pada_Kartu_Riwayat_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.27 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.27 Activity Diagram Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.

    2. 4 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance

    3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan

    Activity Diagram Pada Laporan Perawatan Mesin Oleh Maintenance

    1_Activity_Diagram_Pada_Perawatan_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.28 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Laporan Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.28 Activity Diagram Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Intial node yang menggunakan memulai kegiatan.

    2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh Maintenance

    3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan

    Sequence Diagram Pada Perawatan Mesin Oleh Maintenance

    1_Activity_Diagram_Pada_Perawatan_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.29 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.29 Sequence Diagram Pada Data Perawatan mesin diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 4 Lifeline , yaitu Sign In, Menu Utama, Menu Transaksi, dan Menu Perawatan

    c) 11 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Transaksi

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Perawatan

    7. Message 7 Maintenance Memproses data Perawatan

    8. Message 8 Maintenance Memasukan data Perawatan

    9. Message 9 Maintenance Menyimpan Data Perawatan

    10. Message 10 Maintenance Memilih Menu Perawatan

    11. Message 11 Maintenance Detail Data Perbaikan

    Sequence Diagram Pada Kartu Riwayat Mesin oleh Maintenance

    5_Sequence_Diagram_Pada_Kartu_Riwayat_Mesin_oleh_Maintenance_1
    Gambar 3.30 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.30 Sequence Diagram Pada Data Bagian diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 3 Lifeline , yaitu Login, Menu Utama, Menu Kartu Riwayat Mesin

    c) 5 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Kartu Riwayat Mesin

    Sequence Diagram Pada Laporan Perawatan Mesin oleh Maintenance

    6_Sequence_Diagram_Pada_Laporan_Perawatan_Mesin_oleh_Maintenance
    Gambar 3.31 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perawatan Mesin

    Berdasarkan Gambar 3.31 Sequence Diagram Pada Pada Laporan Hasil Perawatan Mesin diatas terdiri dari :

    a) 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Maintenance

    b) 4 Lifeline , yaitu Login, Menu Utama, Menu Master, dan Menu Sparepart

    c) 8 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor tersebut yaitu :

    1. Messange Maintenance Melakukan Sign In

    2. Message 2 Melakukan Validasi Sistem atas perintah tersebut.

    3. Message 3 Jika password/username yang dimasukan salah sistem berikan pesan peringatan

    4. Message 4 Sistem Menampilkan Menu Utama

    5. Message 5 Maintenance Memilih Menu Laporan

    6. Message 6 Maintenance Memilih Menu Laporan Perbaikan

    7. Message 7 Maintenance Memasukan Data Perbaikann

    8. Message 8 Maintenance Mencetak Data Perbaikan.

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Class_Diagram_Yang_Diusulkan
    3.32 Gambar Class Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 3.32. Class Diagram diatas terdapat :

    1. 12 class, yaitu Admin, Tiket, Bagian, mesin, Departemen, Operator, Sparepart, Detail Perbaikan, User, kategori, pengadaan dan perbaikan.

    2. 9 association yang saling berhubungan antar class.

    Rancangan Prototipe

    Rancangan Tampilan Program

    1. Prototype Halaman Sign in

    01_Prototype_Halaman_Sign_in
    Gambar 3.33 Prototype Halaman Sign In
    (sumber :Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)
    01_tabel_hal_SIgn_IN

    2. Prototype Halaman Dashboard

    02_Prototype_Halaman_Dashboard
    Gambar 3.34 Prototype Halaman Dashboard
    (sumber :Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)
    02_ket_hal_dashboard

    3. Prototype Halaman Tiket

    03_hal_tiket
    03_create_tiket

    4. Prototype Halaman Tambah Tiket

    04_tambah_tiket
    04_tbl_tmbh_tiket

    5. Prototype Halaman Detail Tiket

    05_dtl_perbaikan
    05_tbl_dtl_perb

    6. Prototype Halaman Pengadaan Sparepart

    06_dta_pengadaan
    06_tbl_pengadaan

    7. Prototype Halaman Perbaikan Mesin

    07_dt_perb_mesin
    07_tbl_perb_mesin

    8. Prototype Halaman Proses Perbaikan Mesin

    08_proses_perb
    08_tbl_proses_perb

    9. Prototype Halaman Proses Pilih Teknisi

    09_pilih_teknisi
    09_tbl_teknisi

    10. Prototype Halaman Perawatan Mesin

    10_dt_perw_mesin
    10_tbl_perw_mesin

    11. Prototype Halaman Proses Perawatan Mesin

    11_proses_perw
    11_tbl_proses_perw

    12. Prototype Halaman Kartu Riwayat Mesin

    12_krtu
    12_tbl_kartu

    13. Prototype Halaman Laporan perbaikan Mesin

    13_lap_perb
    13_tbl_lap_perb

    14. Prototype Halaman Laporan Perawatan Mesin

    14_lap_perw
    tbl_lap_perw

    Rancangan Tampilan Program

    1. Tampilan Halaman Sign In

    Halaman Sign In merupakan tampilan form yang digunakan untuk memasuki halaman Dashbord user yaitu dengan cara menginput username dan password sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Berikut adalah tampilan Sign In :

    15_sign

    2. Tampilan Halaman Dashboard

    Halaman data tiket merupakan halaman untuk departemen Maintenance untuk melihat daftar tiket yang masuk dan diajukan dari departemen pengaju sehingga. Berikut adalah tampilan Halaman Data Tiket :

    16_dashboard

    3. Tampilan Halaman Data Tiket

    Halaman Sign In merupakan tampilan form yang digunakan untuk memasuki halaman Dashbord user yaitu dengan cara menginput username dan password sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Berikut adalah tampilan Sign In :

    19_1_dtl_tkt

    4. Tampilan Halaman Tambah Tiket

    Halaman Tambah tiket merupakan halaman untuk membuat tiket dari departemen pengaju untuk di ajukan ke departemen maintenance. Berukut tampilan tambah tiket :

    19_tambah_tkt

    5. Tampilan Halaman Detail Tiket

    Halaman detail tiket merupakan halaman yang menjelaskan tentang rincian detail tiket diajukan ke departemen Maintenance

    17_dt_tiket

    6. Tampilan Halaman Data pengadaan

    Halaman data pengadaan merupakan halaman yang digunaka untuk melihat data sparepart yang tersedia. Berikut tampilan data pengadaan :

    20_dt_pengadaan

    7. Tampilan Halaman Tambah Pengadaan

    Halaman pengadaan sparepart merupakan halaman yang digunakan oleh maintenance untuk meminta sparepart yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin.berikut tampilan halaman pengadaan:

    21_tmb_peng

    8. Tampilan Halaman Edit Data Pengadaan

    Halaman Sign In merupakan tampilan form yang digunakan untuk memasuki halaman Dashbord user yaitu dengan cara menginput username dan password sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Berikut adalah tampilan Sign In :

    22_edit_peng

    9. Tampilan Halaman Data Perbaikan

    Halaman data perbaikan merupakan halaman data yang digunakan untuk melihat data perbaikan yang sudah masuk dan dapat dilihat oleh departemen maintenance. Berikut tampilan data perbaikan:

    23_dt_perb

    10. Tampilan Halaman Proses Data Perbaikan

    Halaman proses data perbaikan merupakan halaman yang digunakan untuk memproses data perbaikan dan sparepart yang dibutuhkan. Berikut tampilan Proses Data Perbaikan

    24_proses_perb

    11. Tampilan Halaman Tambah Teknisi

    Halaman tambah teknisi merupakan halaman yang digunakan untuk memilih teknisi untuk melakukan perbaikan mesin. Berikut tampilan tambah teknisi:

    25_tmb_teknisi

    12. Tampilan Halaman Detail Perbaikan

    Halaman Detail Perbaikan merupakan halaman yang digunakan untuk melihat rincian data perbaikan dan detail permintaan Sparepart. Berikut tampilan data Detail Perbaikan :

    26_dtl_perb

    13. Tampilan Halaman Data Perawatan

    Halaman data perawatan merupakan halaman yang digunakan untuk melihat jadwal perawatan mesin yang sudah di jadwalkan oleh maintenance. Berikut tampilan data perawatan mesin :

    27_dt_perw

    14. Tampilan Halaman Data Proses Perawatan

    Halaman Data proses perawatan merupakan halaman yang berisi Form Tambah perawatan. Berikut tampilan data proses perawatan :

    28_proses_perw

    15. Tampilan Halaman Data Detail Perawatan

    Halaman Data Detail Perawatan merupakan halaman yang digunakan untuk melihat rincian data perawatan dan permintaan sparepart. Berikut tampilan data detail perawatan :

    29_dtl_perw

    16. Tampilan Halaman Laporan Perbaikan

    Halaman Laporan perbaikan merupakan halaman yang digunakan untuk membuat laporan perbaikan berdasarkan tanggal perbaikan. Berikut tampilan Laporan Perbaikan :

    30_lap_perb

    17. Tampilan Halaman Laporan Pearawatan

    Halaman laporan Perawatan merupakan halaman yang digunakan untuk membuat laporan perawatan yang disesuaikan dengan tanggal perawatan. Berikut tampilan Laporan Perawatan:

    31_lapo_perw

    18. Tampilan Halaman Kartu Riwayat Mesin

    Halaman kartu riwayat mesin merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat historis perbaikan maupun perawatan mesin. Berikut tampilan Kartu riwayat mesin :

    32_kartu

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Proccessor : iCore i3
    2. Monitor : LCD 15”
    3. Mouse : USB (Hp)
    4. Keyboard  : USB
    5. Memory (RAM)  : 2 GB
    6. Harddisk : 500GB
    7. Printer : Hp Laserjet

    Spesifikasi Software

    1. Windows 2003/2007
    2. Microsoft Office

    Spesifikasi Software

    1. Chief Maintenance
    2. Formen Maintenance
    3. Chief Pengaju
    4. Technical Warehouse

    Pengujian / Testing

    Pada metode ini, bersasarkan metode pengujian yang telah dipilih dan dijelaskan pada BAB I. Metode pengujian (testing'l) yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing'l merupakan suatu metode pengujian perangkat lunak (software) yang berfokus pada sisi fungsional, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah software sudah sesuai dengan yang diharapkan). Kebenaran pengujian dilihat dari keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut dan dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan dari program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat dilihat dan diukur sekaligus dapat diketahui kesalahannya. Berikut ini dapat dilihat tabel pengujian sistem.

    33_testing

    1. Sign In User

    Pengujian pada Sign In ini berfungsi sebagai apakah Sign In yang digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan Username dan Password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di Aplikasi Maintenance Management System.

    2. Tambah Tiket

    Pengujian pada Tambah tiket ini berfungsi sebagai apakan tambah tiket digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan data yang diisikan kurang dari yang di tetapkan oleh aplikasi Maintenance Management System.

    3. Tambah Pengadaan

    Pengujian pada tambah pengadaan ini berfungsi sebagai apakah tambah pengadaan digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana user tidak memasukan data yang harus diisi pada Aplikasi Maintenance Management System.

    4. Proses Perbaikan

    Pengujianpada proses perbaikan mesin ini berfungsi sebagai apakah tambah pengadaan digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beroperasi sebagaimana yang diharapakan dimana user memasukan data yang tidak melebihi jumalh stok barang yang tersedia pada aplikasi Maintenance Management System.

    5. Laporan perbaikan Mesin

    Pengujian Laporan Perbaikan Mesin ini berfungsi sebagai apakah laporan perbaikan mesin digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beropearasi sebagaimana yang diharapkan dimana user tidak mengisi tanggal mulai dengan benar pada aplikasi Maintenance Management System.

    6. Laporan Perawatan Mesin

    Pengujian Laporan Perawatan Mesin ini berfungsi sebagai apakah laporan perbaikan mesin digunakan pada aplikasi Maintenance Management System dapat beropearasi sebagaimana yang diharapkan dimana user tidak mengisi tanggal finish dengan benar pada aplikasi Maintenance Management System.

    Implementasi

    Setelah dilakukannya pengujian pada sistem ini dengan metode Black box testing seperti yang telah dijelaskan pada sub bab testing memperoleh hasil bahwa setiap aspek pasa sistem yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis sebagai Contoh pengujian pada Form Sign In, Form tambah Tiket, Form Tambah Pengadaan, Proses Perbaikan, Laporan perbaikan dan Laporan perawatan.

    Implementasi

    Schedule

    Schedule implementasi berisi tentang waktu proses pembuatan sistem mulai dari awal hingga selesai dan menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya dalam usaha mewujudkan sistem yang telah direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule implementasi. Bukti dari time schedule ini dimulai dari observasi sampai dengan dokumentasi. Berikut lampiran tabel schedule time.

    schedule

    Estimasi Biaya

    Pada estimasi biaya ini berisi rincian biaya yang digunakan saat melakukan penelitian, perancangan serta penerapan sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan/instansi atau masyarakat. Berikut lampiran estimasi biaya yang telah dibuat.

    estimasi


    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

    Proses perawatan dan perbaikan mesin di PT. Duta Nichirindo Pratama dilakukan sesuai dengan prosedur yang berjalan yaitu:

    1. Sistem Proses Preventive Maintenance, yang dilakukan oleh Maintenance untuk melakukan perawatan dan Sistem Proses Corrective Maintenance, yang diajukan oleh departemen pengaju mesin yang mengalami kerusakan mesin untuk mengajukan permintaan perbaikan ke bagian Maintenance masih menggunakan Laporan kerusakan yang ditulis manual.
    2. Perancangan aplikasi Maintenance Management System (MMS) dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu dengan menampilkan data-data yang berhubungan dengan Maintenance seperti data mesin, data teknisi, data divisi, data user, data penjadwalan, dan data permintaan perbaikan serta Notifikasi jadwal dan permintaan perbaikan agar dapat dikelola dan dipantau secara cepat oleh Staff Maintenance. Aplikasi ini juga menampilkan grafik-grafik seperti grafik monitoring kerusakan mesin dan monitoring perawatan mesin yang dapat membantu pengendalian pemeliharaan mesin.
    3. Proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh team Maintenance dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Maintenance Management System (MMS), karena semua data yang dibutuhkan sudah tersimpan di dalam aplikasi setiap kali pengguna melakukan transaksi seperti Laporan Penjadwalan Perawatan, Laporan Permintaan Perbaikan dan Kartu Riwayat Mesin

    Saran

    Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

    1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi proses bisnis yang terjadi di PT. Duta Nichirindo Pratama dimulai dari penerimaan Laporan kerusakan hingga terselesaikannya laporan kerusakan mesin serta sistem informasi yang menyangkut proses pemelihraan dan pengontrolan.
    2. Perlu adanya pengembangan terhadap aplikasi ini mengingat masih banyak pekerjaan-pekerjaan di Departemen Maintenance seperti pengadaan Sparepart, peminjaman dan pengembalian mesin agar pekerjaan di Departemen Maintenace lebih transparan.
    3. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input Sparepart mesin.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    2. Nasaruddin, Djafar Imran danSamsieIndra. 2013. PerancanganSistemInformasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
    3. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi". Yogyakarta: Andi
    4. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi". Yogyakarta: Andi
    5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    6. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    7. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    8. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    9. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    10. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi". Yogyakarta: Andi
    11. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    12. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    13. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    14. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    15. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    16. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    17. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    18. Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogykarta: Andi Offset.
    19. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    20. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika.
    21. Mahdiana. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodologi Berorientasi Objek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
    22. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. PerancanganAplikasiAkademikTeknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011
    23. Darmawan,Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    24. Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogykarta: Andi Offset.
    25. Al-Jufri,Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    26. Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    27. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930
    28. Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom
    29. Winarno, edi. 2013. Belajar Pemograman Populer 3 in 1:JAVA, VB, dan PHP. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
    30. Winarno, edi. 2013. Belajar Pemograman Populer 3 in 1:JAVA, VB, dan PHP. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
    31. Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
    32. Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media.
    33. Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media.
    34. P, Hernita. 2012. Tips and Trik Adobe Dreamweaver CS5. Semarang: Andi Offset.
    35. Priyono, Eko, Aandi Tri Haryono dan Maria M Minarsih. 2016. Analysis Pengaruh Citra Merek, Strategi Promosi, Atribut Produk, Harga Terhadap Minat Berkunjung Serta Pengaruhnya Terhadap Minat Beli (Studi Empiris pada Pameran Computer di Javamall Semarang). Journal Of Management, Vol. 2 No. 2. Semarang : Unpad Semarang.
    36. Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    37. Suprayogo, Hasto. 2016. Photosop untuk Pekerja Kantoran. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
    38. Suprayogo, Hasto. 2016. Photosop untuk Pekerja Kantoran. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
    39. Nidhra,S. & Dondeti, J. 2012. Black Box and White Box Testing Techniques – A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2, June
    40. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    41. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    42. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    43. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    44. Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
    45. Freddy Rangkuti. 2013. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
    46. Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta: Rajawali Pers.
    47. Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta: Rajawali Pers.
    48. Atkinson, Anthoy.,Kaplan,Robert.,Matsumura,Ella.,Young,Mark. 2012. Akuntasi Manajemen. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.
    49. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    50. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset
    51. Rahardja. Untung,; Hidayati. Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011
    52. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    53. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset
    54. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset
    55. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset
    56. Anshori, Nachnul., Mustajib, M. Imron. 2013. Sistem Perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    57. Anshori, Nachnul., Mustajib, M. Imron. 2013. Sistem Perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    58. Sayed, Mahmoud Mohamed A. 2015. “Impact Of Total Productive Maintenance Methodology on The Performance”. Cairo: International Journal of Research in Engineering and Technology (IJRET) Vol.4 No.10.
    59. Yuseniabwahab dan Shariffudin Amir Hashim. 2017. “Literature Review to Identify Techniques Maintenance Problem in Hostel Maintenance Focus on Snapshot Model”. Malaysia : International Journal of Management and Applied Science Vol.3 No.11.
    60. Osman, Hosam H., Mawia A. Hassan, Nihal M. Elhady dan Reem M. Elrasheed. 2015. “Computerized Preventive Maintenance Management System (CPMMS) for Haematology Department Equipments”. Sudan : International Journal of Computer Applications Vol.109 No.16.
    61. Zhang, Ming. 2017. “Decision Support Approach for Integrated Maintenance Program of Urban Rail Transit”. China : International Journal of Computing Vol.16 No.3
    62. Kumhar, Suraj dan Mantosh Kumar. 2016. “Generator Maintenance Scheduling Of Power System Using Hybrid Technique”. India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol.3 no.2.
    63. Siregar, Elida Tuti, dan Ermayanti Astuti. 2017. “Implementasi Sistem Informasi Perbaikan Mesin Produksi Keramik dan Granit Berbasis Web (Studi Kasus PT. Juishin Indonesia)”. Jakarta: Seminar Ilmiah Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SISITI). Vol. 5. No. 1.
    64. Yuseniabwahab dan Shariffudin Amir Hashim. 2017. “Literature Review to Identify Techniques Maintenance Problem in Hostel Maintenance Focus on Snapshot Model”. Malaysia : International Journal of Management and Applied Science Vol.3 No.11.
    65. Permana, Adri Wahyudi Setia, Rini Handayani, S.T, M.T. dan Marlindia Ike Sari, S.T, M.T. 2017. “Sistem Monitoring dan Notifikasi Power Management System”. Jakarta : e-Proceeding of Applied Science Vol.3 No.3.
    66. Kurniawan, Wawan, Kriswanto dan M. Fatchurrochman. 2015. “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan di Jurusan Teknik Mesin UNNES”. Semarang: Jurnal Ilmiah Teknosains Vol.1 No.1.
    67. Gunawan, Arief Samuel, Ari Setiawan dan Febryci Legirian. 2017. “Perancangan Maintenance Management Information System untuk Unit Pemadam Kebakaran (Studi Kasus : Perusahaan X)”. Bandung: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol.3 No.2.

    DAFTAR LAMPIRAN

    1.1 Form Validasi Tugas Akhir

    1.2 Kartu Bimbingan Tugas Akhir

    1.3 Surat Keterangan Magang

    1.4 Surat Implementasi Program

    1.5 Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir

    1.6 Daftar Nilai

    1.7 Sertifikat Prospek

    1.8 Sertifikat TOEFL

    1.9 Sertifikat Seminar Nasional

    1.10 Sertifikat Seminar Internasional

    1.11 Curriculum Vitae

Contributors

Admin, TA1411382021