TA1411381429

Dari widuri
Revisi per 7 Agustus 2018 12.33 oleh Julham Diyansyah (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="margin-top:1cm;font-family:'times new roman';font-size:12pt;text-align:justify;clear:both;"> <div style="font-size: 16pt;text-align: center;"> <p style="li...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA

SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB


SKRIPSI



Disusun Oleh :


NIM
: 1411381429
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA

SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi Manajemen
           
           
           
           
(Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.i)
NIP : 000603
       
NIP : 08166


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA

SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381429
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 juni 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar,M.Kom )
   
(Desi Apriani,,S.Kom)
NID : 15028
   
NID : 15018


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA

SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA

SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB

Disusun Oleh :


NIM
: 1411381429
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir (TA) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun diPerguruan Tinggi lainnya, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411381429

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Didalam dunia pendidikan yang kini semakin canggih dengan majunya sistem teknologi yang semakin hari semakin menuju ke peningkatan yang lebih menarik, sangat membawa dampak yang dapat berpengaruh bagi aspek kebutuhan bagi kinerja dalam pekerjaan manusia dalam memenuhi kebutuhan akan suatu informasi. Teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang sangat besar didalam dunia pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar dan mengajar bagi para murid dan guru disekolah. SMA Yadika 10 Kosambi merupakan salah satu sekolah swasta yang terletak di daerah Kabupaten Tangerang. Program yang peneliti kembangkan menggunakan metode analisis UML dan programming PHP toolnya adalah Framework CodeIgniter serta database MySQL. Program yang dibuat terdiri dari Data Master berupa data buku, anggota, Data Transaksi berupa peminjaman, pengembalian dan booking serta laporan data peminjaman, pengembalian dan booking. Tujuan dari penelitian ini untuk membangun sebuah sistem informasi tentang perpustakaan yang diharapkan dapat membantu pada proses pengelolahan data sistem peminjaman dan pengembalian buku.

Kata Kunci : Perpustakaan, Sekolah, Analisa Sistem


ABSTRACT

In the world of education that is now increasingly sophisticated with the advancement of technology systems that are increasingly leading to a more interesting increase, it has an impact that can affect the aspect of the need for performance in human work in meeting the need for information. Information systems technology has a very big influence in the world of education. The school library is a supporting and supportive tool for teaching and learning activities for students and teachers in school. SMA Yadika 10 Kosambi is one of the private schools located in Tangerang Regency. The program that researchers develop using UML analysis method and PHP programming toolnya is CodeIgniter Framework and MySQL database. The program created consists of Master Data in the form of book data, members, Transaction Data in the form of borrowing, return and booking as well as reports of data on borrowing, refund and booking. The purpose of this research to build an information system about the library that is expected to assist in the process of data processing system of borrowing and return of books.

Keywords: Library, School, System Analysis


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, dengan judul SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DANPENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) jurusan Manajemen Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Suprianti, S.Kom, MTi, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
  5. Ibu Desy Apriani, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukkan dan motivasi baik dalam perencangan maupun penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerjasamanya.
  8. Bapak Drs. Zum Khoir, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Yadika 10 Kosambi.
  9. Ibu Wahyuni, S.Pd selaku stakeholder yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perencanaan maupun penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
  10. Seluruh guru, staff dan karyawan SMA Yadika 10 Kosambi atas kerjasama dan Dukungannya.
  11. Orang Tua berserta Keluarga yang telah memberikan Doa dan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil.
  12. Teman- teman di grup RAHARJA14 yang gak bisa disebutkan satu satu nama nya sebab kita semua sama-sama pejuang wisuda,
  13. Teman-teman diPT dirgantara nusantara yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
  14. Para sahabat saya Filzah Restu Alfriyani,Dessy Setianingsih, Bella Muyawati, Ayu Febriani, Putri Ratnasari yang selalu support saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan dating. <p style="text-indent: 0.5in;">Akhir kata saya ucapkan terimakasih seluas-luasnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Tugas Akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya. </div>

Tangerang, Juli 2018
MOHAMAD JULHAM DIYANSAH
NIM. 1411381429

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Pengklasifikasian Sistem
  2. Tabel 3.1 Tabel SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.2. Tabel Strategi S.O
  4. Tabel 3.3. Tabel Strategi S.T
  5. Tabel 3.4. Tabel Strategi WO
  6. Tabel 3.5. Tabel Strategi W.T
  7. Tabel 3.6. Tabel Elisitasi tahap 1
  8. Tabel 3.7. Tabel Elisitasi tahap 2
  9. Tabel 3.8. Tabel Elisitasi tahap 3
  10. Tabel 3.9. Tabel Elisitasi final draf
  11. Tabel 3.10. Tabel booking
  12. Tabel 3.11 Tabel buku
  13. Tabel 3.12. detail pinjam
  14. Tabel 3.13. detail booking buku
  15. Tabel 3.14. detail kembali
  16. Tabel3.15 kembali
  17. Tabel 3.16 kelas
  18. Tabel 3.17 petugas
  19. Tabel 3.18 pinjam
  20. Tabel 3.19 transaksi
  21. Tabel 3.20 black box
  22. Tabel 3.21 schedulle
  23. Tabel 3.22 estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi sekolah
  2. Gambar 3.2. Use case Diagram yang berjalan
  3. Gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan peminjaman
  4. Gambar 3.4. Activity Diagram yang berjalan pengembalian
  5. Gambar .3.5 sequence diagram berjalan
  6. Gambar 3.6 use case peminjaman dan pengembalian Sistem yang diusulan
  7. Gambar 3.7. aktifity Diagram sistem yang di usulkan
  8. Gambar 3.8. class diagram
  9. Gambar 3.9. sequence diagram
  10. Gambar 3.10. prototype menu login siswa
  11. Gambar 3.11 prototype menu login admin
  12. Gambar 3.12. prototype tampilan menu home siswa
  13. Gambar 3.13. prototype menu beranda kelas
  14. Gambar 3.14. prototype menu beranda siswa
  15. Gambar 3.15. prototype buku.
  16. Gambar 3.16. prototype menu booking buku
  17. Gambar 3.17. prototype menu laporan peminjaman
  18. Gambar 3.18. Tampilan halaman login siswa & admin
  19. Gambar 3.19 Tampilan menu beranda petugas.
  20. Gambar 3.20 Tampilan home siswa dan petugas
  21. Gambar 3.21 Tampilan menu buku
  22. Gambar 3.22 Tampilan halaman booking buku.


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

<p style="text-indent: 0.5in;">Didalam dunia pendidikan yang kini semakin canggih dengan majunya sistem teknologi yang semakin hari semakin menuju ke peningkatan yang lebih menarik, sangat membawa dampak yang dapat berpengaruh bagi aspek kebutuhan bagi kinerja dalam pekerjaan manusia dalam memenuhi kebutuhan akan suatu informasi. Dimulai dari seorang pengusaha sampai dengan kalangan pelajar yang masih menggunakan komputer sebagai media dalam mempermudah proses transaksi suatu sistem informasi.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Teknologi sistem informasi juga memiliki pengaruh yang sangat besar didalam perkembangan sarana pendidikan yang semakin waktu semakin berkembang sangat pesat di dunia pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar dan mengajar bagi para murid dan guru. SMA Yadika 10 Kosambi merupakan salah satu sekolah swasta yang terletak di daerah Kabupaten Tangerang. Sistem perpustakaan yang berjalan saat ini masih berjalan dengan menggunakan proses pencatatan data menggunakan kartu perpustakaan untuk mendata peminjaman dan pengembalian buku. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena masih terdapat beberapa kesalahan pada sistem yang berjalan diantara petugas perpustakaan sering melakukan kesalahan pada saat pencatatan data peminjaman dan pengembalian buku sehingga laporan peminjaman dan pengembalian buku yang dihasilkan datanya tidak sesuai dengan kejadian transaksi yang sebenarnya, proses pencarian buku memakan waktu yang lama karena harus mencari buku satu persatu di rak buku, masih terjadinya kesalahan perhitungan denda buku dikarena petugas perpustakaan salah dalam mendata tanggal peminjaman dan pengembalian buku.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada sistem perpustakaan SMA Yadika 10 maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam penelitian Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU PADA SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB”. Tujuan dari penelitian ini untuk membangun sebuah sistem informasi tentang perpustakaan yang diharapkan dapat membantu pada proses pengelolahan data sistem peminjaman dan pengembalian buku. </p>

Rumusan Masalah

<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka perumusan masalah yang timbul pada objek penelitian ini adalah :</p>

  1. Bagaimana sistem perpustakaan yang berjalan di SMA Yadika 10 Kosambi ini apakah sudah berjalan dengan baik?
  2. Permasalahan apa saja yang terjadi pada Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku di SMA Yadika 10 Kosambi yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana membuat sistem peminjaman dan pengembalian buku untuk mempermudah petugas perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi dalam mengelola data peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan yang akan diuraikan didalam laporan penelitian ini tidak menyimpang dan tetap mengarah pada sasaran yang dituju. Ruang lingkup yang dibahas yaitu pengolahan data seperti pendataan anggota, pendataan buku, peminjaman buku, pengembalian buku, pembuatan laporan yang dilakukan oleh petugas serta pemesanan/booking buku yang akan dipinjam secara online oleh anggota perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional
    1. Mempermudah petugas perpustakaan dalam mendata hasil produksi.
    2. Untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan kinerja yang baik.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Mengetahui bagaimana proses peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi.
    2. Untuk menghasilkan rancangan sistem peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi.
  3. Tujuan Individual
    1. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu sistem informasi khususnya yang didapatkan selama kuliah di AMIK Raharja.
    2. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar (Ahli madya) di AMIK Raharja.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional
    1. Dapat mengurangi kesalahan pada saat pendataan hasil buku buku yang berjalan saat ini pada SMA Yadika 10 Kosambi.
    2. Memberikan solusi sistem yang mampu memberikan data buku perpustakaan pada SMA Yadika 10 Kosambi.
  2. Manfaat Fungsional.
    1. Dapat memberikan solusi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi saat pencatatan peminjaman dan pengembalian buku pada saat pendataan buku di perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi.
    2. Dapat mempermudah pendataan buku buku saat peminjaman dan pngembalian buku pada SMA Yadika 10 Kosambi.
  3. Manfaat Individual.
    1. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi dibidang sistem informasi.
    2. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu sistem informasi.

Metode Penelitian

<p style="text-indent: 0.5in;">Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan isi laporan penelitian.</p>

Metode Pengumpulan Data

Bentuk metodelogi penulisan dalam proses pengumpulan data dan dokumen dapat diperoleh dengan akurat, adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut ini :

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. <p style="text-indent: 0.5in;">Metode yang biasa digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dengan melakukan pencacatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang sedang diteliti, yaitu dengan meneliti system prosedur informasi mengenai sistem peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan SMA Yadika 10 Kosambi.</p>

  3. Wawancara (Interview)
  4. <p style="text-indent: 0.5in;">Metode yang bertujuan untuk mencari sumber-sumber informasi mengenai penelitian yang sedang dilakukan dengan langsung menemui pihak-pihak yang bersangkutan. Dalam sesi wawancara disini yang langsung menanyakan kepada stakeholder sebagai pemberi informasi kepada peneliti.</p>

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. <p style="text-indent: 0.5in;">Metode ini biasanya bertujuan dengan mencari data-data yang ada di beberapa buku-buku dan literature-literature review yang ada, dengan membaca sumber-sumber yang ada di studi pustaka maka peneliti mendapatkan informasi yang berhubungan dengan judul penelitian Tugas Akhir ini.</p>

    Metode Analisa Sistem

    <p style="text-indent: 0.5in;">Dalam metode analisa sistem ini menggunakan analisa SWOT(Strengths,Weakness,Oportunities,Threats) sebagai cara untuk membantu dalam identifikasi faktor yang ada diluar (Ekstranal) dan faktor dalam (Internal) secara sistematis dalam penyusunan suatu rencana yang matang dengan tujuan baik untuk jangka panjang maupun pendek.

    </p>

    Metode Perancangan

    <p style="text-indent: 0.5in;">Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan actifity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework CI serta database yang digunakan adalah MySQL.</p>

    Metode Prototype

    Dalam penelitian penerapan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini program dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai diharapkan agar menghasilkan sebuah produk yg lebih baik.s

    Meteode Testing

    Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode testing black box, dengan itu dapat menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah : BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,metode penelitian serta sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini akan disajikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi,konsep dasar sistem informasi,konsep dasar analisa sistem, konsep dasar perancangan sistem, konsep dasar pengumpulan data, konsep dasar analisa pieces, konsep dasar testing, UML, dan teori lainnya yang berhubungan dengan pengembangan sistem baru yang diusulkan serta literature review yang ada. BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi gambaran umum dari SMA Yadika 10, sejarah singkat, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, visi dan misi, prosedur proses peminjaman dan pengembalian buku, analisa masukan, proses, dan keluaran, analisa SWOT, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, tabel elisitasi, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem UML, rancangan basis data dan gambaran rancangan sistem yang akan diusulkan. BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari peneliti untuk lebih mengoptimalkan sistem. DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    <p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini beberapa pendapat yang menjelaskan tentang definisi perancangan sistem, sebagai berikut :</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hamdani (2015:182) Jurnal Sistem Informasi, Vol.5 No.3, Perancangan sistem yaitu merancang/memodelkan sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis dari sistem berjalan sehingga menghasilkan model baru yang akan diusulkan disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi program.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Aminudin (2014) dalam buku Program Absensi Siswa Realtime dengan PHP dan SMS Gateway, “Perancangan sistem merupakan suatu proses pemecahan masalah yang dihadapi dan bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat memenuhi sasaran, kebutuhan, dan tujuan yang ingin dicapai”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Susanto (2017:27) dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi. Bandung, “Perancangan Sistem, adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”. anallisa</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mendesain atau membuat suatu sketsa rancanan sebuah sistem yang akan dibuat.</p>

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Haerudin, dkk (2013:117) dalam Jurnal CCIT, Vol.7 No.1, Tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pembangunan atau pembuatan sistem.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Dibawah ini beberapa pendapat mengenai definisi sistem, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) dalam buku Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, “Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Arnold & Jon (2015:675) dalam International Journal Conference on Enterprise Information System, “System: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Al-Mamary, dkk dalam Wagiu (2016:2) Jurnal Telka, Vol. 6 No. 1, “Sistem yaitu seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan beberapa definisi diatas sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang bekerja sama untuk meraih tujuan yang sama.</p>

    Karakteristik Sistem

    Karakteristik sistem menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35-38) dalam buku Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, yaitu sebagai berikut :

    1. Komponen (Components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

    1. Batas (Boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    1. Lingkungan (Environment)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    1. Penghubung/Antarmuka (Interface)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjabatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap berinteraksi dan berkomunikasi.

    1. Masukan (Input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagian bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk mengahsilkan keluaran (output) yang berguna.

    1. Pengolah (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    1. Keluaran (Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    1. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu juga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

    1. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    1. Umpan Balik (Feedback)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Susanto (2017:27-30) dalam buku Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu, Sistem-sistem yang ada dapat diklasifikasikan kedalam bentuk yang lebih spesifik. Untuk itu diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar yang mampu membedakan antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya seperti dapat dilihat pada tabel 2.1. di bawah ini.

    Tabel 2.1. Pengklasifikasian Sistem

    Sumber : Azhar Susanto

    1. Sistem terbuka dan tertutup

    Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwiq Von Bertalanffy bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungan.

    1. Sistem buatan manusia dan Tuhan (Allah)

    Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalanya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah semikian pula dengan pohon-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

    1. Sistem Berjalan dan Konseptual

    Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna atau sistem yang dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efesiensi dan kecepatan.

    1. Sistem Sederhana dan Komplek

    Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran.

    1. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

    Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya. Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya.

    1. Sementara dan Selamanya

    Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu misalnya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pembagian jatah sembako digunakan selamanya. Istilah selamanya disini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa sistem lalulintas itu tetap digunakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakah sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

    1. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

    Akhirnya, sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik; kita daat menyentuhnya atau merasakannya, mengambil fotonya, menunjuknya, atau mengoperasikannya. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto menunjuk komponen tertentu dari sistem ini seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik.

    1. Sistem, Subsistem dan Supersistem

    Berdasarkan tingkatannya/hirarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Perbedaan yang ada memiliki dampak yang cukup kuat didalam praktek terutama dalam hal optimalisasi dan di dalam pendekatan sistem. Super sistem biasanya tidak diartikan sebagai kebalikan dari sub sistem, supersistem merupakan sistem yang sangat besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil seperti halnya perekonomian dianggap sebagai supersistem bagi suatu organisasi perusahaan.

    1. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

    Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya disebut sebagi sistem yang adaptif. Makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia dan hewan melakukan adaptasi pada saat menemukan perlakuan yang berbeda dari lingkungannya atau perubahan sosialnya. Teori evolusi didasarkan kepada konsep ‘adaptif system’. Kita melihat bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan-perusahaan yang dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang mempengaruhinya. Sedangkan kegagalan ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.

    Tujuan Sistem

    Menurut Susanto dalam Wagiu (2016:2-3) Jurnal Telka, Vol. 6 No. 1, Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapi suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Dibawah ini definisi informasi menurut beberapa pendapat, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Aliev (2013) dalam International Journal of Information Technology & Decision Making, Vol.12 No.3, Real information concerning a decision maker’s behavior and environment is imperfect, qualitative, and, as a result, often described in natural language.</P> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Witarto dalam Muarie (2014:27) Jurnal TIPS, Vol. 1, No. 1, “Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya”.</P> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Susanto (2017:40) dalam buku Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu, “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.</P> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah bermanfaat bagi pengguna karena telah diolah.</P>

    Karakteristik Informasi

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:91-92) dalam buku Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut :

    1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
    2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
    3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
    4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    Kualitas Informasi

    Menurut Maniah, dkk (2017:2-6) dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut :

    1. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :
      1. Accurancy

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

      1. Objectiviy

      Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

      1. believability

      Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

      1. Reputation

      Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

    2. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:
      1. Accessibility

      Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

      1. Access Security

      Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

    3. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas:
      1. Relevancy

      Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

      1. Value Added

      Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

      1. Timeliness

      Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

      1. Completeness

      Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

      1. Amount of Information

      Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

    4. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :
      1. Interpretability

      Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

      1. Ease of Understanding

      Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

      1. Concise Representation

      Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

      1. Concistent Representation

      Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

      1. Ease of Manipulation

      Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

    Komponen Kualitas Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:84-85) dalam buku Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya. Jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar enam komponen.</p> Adapun keenam komponen informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada padatahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Contoh yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
    2. Bar of information, yaitu komponen batang dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal dapat dipahami. Contoh, jika membaca headline dalam sebuah surat kabar, untuk memahami lebih jauh, tentu harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline dapat dipahami secara utuh.
    3. Branch of information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contoh, informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus atau perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
    4. Stick of information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi. Informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap terhadap informasi lain. Contoh informasi yang muncul ketika seseorang mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan proses kegiatan maka untuk menyempurnakannya memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang telah dimilki.
    5. Bud of information, yaitu komponen informasi yang bersifat semi-mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai dengan kebutuhannya. Contoh, bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
    6. Leaf of inforamtion, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung serta lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi muncul. Informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang kehadirannya sudah pasti muncul.

    Keenam komponen tersebut menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.

    Ciri-Ciri Informasi

    Menurut Darmawan dalam Rusdiana dan Moch Irfan (2014:86) dalam buku Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut :

    1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
    2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
    3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
    4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
    5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
    6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

    Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

    Siklus Hidup Informasi

    Menurut Maniah, dkk (2017:2) dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diinformasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang atau tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi :

    1. Bagaimana informasi diciptakan : systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environment (berhubungan dengan lingkungan.
    2. Bagaimana infromasi disampaikan : one-to-many presentation, white paper, web site FAQ, web site informational. Web site directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke web site tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.
    3. Bagaimana informasi setelah dikelola : kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.
    4. Jenis informasi yang diciptakan : tacit (diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network web site/intranet, knowlegde management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.
    5. Nilai Sumber : usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Berikut kutipan beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Indrajani (2014:3) dalam buku Database Systems: Case Stufy All In One, Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jonni (2015:49) Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dikeluarkan.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Indrajit dalam Wagiu (2016:3) Jurnal Telka, Vol. 6 No. 1, “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi”.</p> Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berinteraksi dalam mengolah data menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras sesuai prosedur yang telah ditentukan.

    Kegiatan Sistem Informasi

    Menurut Jonni (2015:50) dalam Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1, Berikut ini beberapa kegiatan yang ada pada sistem informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Input, Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
    2. Proses, Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
    3. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
    4. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

    Fungsi Sistem Informasi

    Menurut Bettaliyah (2016:842) dalam Jurnal Teknika, Vol.8 No.2, Berikut merupakan fungsi sistem informasi, antara lain :

    1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
    2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.
    3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
    4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
    5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.
    6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
    7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Berikut definisi yang menjelaskan analisa sistem menurut beberapa ahli, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Suprihadi, dkk (2013:310) dalam Jurnal CCIT, Vol.6 No.3, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu (2015:65-76) dalam International Journal IEEE Trans On Computational Social System, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing".</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Wina Smeenk, dkk (2016:34) dalam International Journal of Design, Vol.10 No.2, “In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second and third person perspectives”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Suryadi (2016:270) dalam Jurnal CCIT, Vol 9 No. 3, Analisa sistem merupakan penjabaran sebuah sistem yang utuh dimana dalam mengevaluasi dan menyelesaikan sebuah masalah atau hambatan dilakukan dengan cara membagi setiap bagian atau komponen sehingga setiap masalah dapat diusulkan perbaikannya.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah studi mengenai sistem yang sedang berjalan yang sedang di teliti, guna untuk mengetahui masalah dan kebutuhan dari suatu sistem.</p>

    Fungsi Analisa Sistem

    Menurut Haerudin, dkk (2013:117) dalam Jurnal CCIT, Vol.7 No.1, Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem adalah menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Langkah-Langkah Analisa Sistem

    Menurut Alhamidi (2016:82) dalam Jurnal TEKNOIF, Vol.4 No.2, Dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan yaitu :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Perpustakaan Sekolah

    Definisi Perpustakaan Sekolah

    Dibawah ini dijabarkan beberapa definisi mengenai perpustakaan sekolah, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Soeatminah dalam Muarie (2014:26) Jurnal TIPS, Vol. 1, No. 1, Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta memberi pelayanan kepada murid dan guru dalam proses belajar mengajar.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Muarie (2014:26) dalam Jurnal TIPS, Vol. 1, No. 1, Perpustakaan Sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui ketersediaan koleksi bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pendidikan sekolah.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sarana penunjang pembelajaran di sekolah dalam menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.</p>

    Definisi Perpustakaan)

    Berikut beberapa pendapat yang menjelaskan definisi perpustakaan, yaitu : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand Institutions) dalam Jonni (2015:50) Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1, Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Adjat Sakri, dkk dalam Jonni (2015:50) Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1, “Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan saran bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut C. Larasati Milburga, dkk dalam Jonni (2015:50) Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1, Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.</p> Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan perpustakaan adalah tempat penyedia layanan informasi melalui koleksi buku, majalah, artikel karya ilmiah dan sebagainya yang dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan.

    Tujuan dan Fungsi Perpustakaan

    Berikut ini beberapa tujuan dan fungsi perpustakaan menurut Jonni (2015:51) dalam Jurnal DINAMIKA, Vol. 1 No. 1 :

    1. Membantu para siswa melakukan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.
    2. Memupuk daya kritis siswa.
    3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan adanya berbagai buku tentang keterampilan-keterampilan yang meningkatkan daya kreasi siswa.
    4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari dari perpustakaan.
    5. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak pada zamannya.
    6. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagi dokumen-dokumen sekolah baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju.
    7. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang sehat dan tetap mendidik.

    Definisi Peminjaman dan Pengembalian Buku

    Menurut Ningsih Hanun dalam Herawati, dkk (2014:2) Jurnal LPKIA, Vol. 1 No.1, “Peminjaman dan pengembalian buku adalah peredaran atau kegiatan keluar masuknya buku”. Berikut penjelasannya : <p style="text-indent: 0.5in;">Peminjaman buku merupakan kegiatan meminjam buku dari perpustakaan yang dilakukan oleh anggota disertai dengan batas waktu peminjaman yang telah ditentukan. Anggota yang meminjam buku harus terdaftar sebagai anggota perpustakaan terlebih dahulu, karena dalam meminjam buku anggota harus menunjukkan kartu anggota perpustakaan.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">“Pengembalian buku merupakan proses pengembalian buku yang telah dipinjam sebelumnya tepat pada tanggal yang telah di tentukan, jika tanggal pengembalian tidak tepat pada waktunya maka anggota akan di kenakan denda”.</p>

    Definisi Buku

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Imran (2014) dalam artikel Jenis Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah, “Buku merupakan bentuk cetakan yang tidak bisa dijauhkan dari aktivitas belajar mengajar”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Suwarno dalam Imran (2014) artikel Jenis Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah, Terdapat 2 jenis koleksi buku yang ada di perpustakaan sekolah secara umum. Jenis buku yang ada di perpustakaan sekolah tersebut antara lain :</p>

    1. Buku Bacaan Buku bacaan merupakan buku yang digunakan sebagai bahan bacaan. Buku bacaan ini memuat materi-materi serta referensi yang informatif. Buku bacaan ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, antara lain :

    1. Buku Bacaan Fiksi, buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita dan dapat memberikan hiburan, ketenteraman pikiran, dan ketenangan.
    2. Buku Bacaan Non-Fiksi, buku tentang ilmu pengetahuan dan dimaksudkan untuk menambah pengetahuan para pembacanya.
    3. Buku Bacaan Fiksi Ilmiah, buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita serta juga berdasarkan ilmu pengetahuan yang relevan sehingga mampu mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah pembaca.

    2. Buku Ilmiah Buku ilmiah adalah buku yang ditulis dan dihasilkan dari studi maupun kegiatan ilmiah yang disajikan dalam berbagai bentuk yang dapat mempengaruhi daya intelektual pembaca. Contoh buku yang termasuk dalam jenis buku ilmiah ini misalnya laporan penelitian, jurnal, handbook, buku teks dan sejenisnya. <p style="text-indent: 0.5in;">Kedua jenis buku diatas merupakan jenis buku-buku yang umumnya digunakan sebagai referensi, sumber belajar atau bahan ajar dalam pembelajaran. Buku-buku bacaan dan buku-buku ilmiah merupakan jenis buku yang pantas untuk mengisi rak-rak perpustakaan sekolah. Pembelajaran akan sangat banyak tertolong dengan adanya buku-buku dari jenis buku bacaan dan buku ilmiah.</p>

    SMA

    Menurut Minarsih (2017) Sekolah Menengah Atas atau yang disebut SMA adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting di dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini kutipan dari beberapa ahli yang menjelaskan tentang definisi Unified Modelling Language (UML) : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Vani, dkk (2015:1213) dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 No.5, “The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Warsito, dkk (2015:29) dalam ”. Jurnal CCIT, Vol. 8 No. 2, Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Fergus U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka (2016:506) dalam International Journal of Computer Applications Technology And Research, Vol.5 Issue.8, A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagrams is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts.</p> Dari beberapa definisi diatas ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah alat yang digunakan untuk merancang atau mendesain suatu program yang bersifat oriented objek.

    ====Jenis-Jenis Unified Modelling Language (UML) Terdapat beberapa jenis-jenis Unified Modeling Language (UML) diantaranya adalah :

    1. Use Case Diagram

    Menurut Murad, dkk (2013:57) dalam Jurnal CCIT, Vol.7 No.1, Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

    1. Sequence Diagram

    Menurut Vani, dkk (2015:1215) dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 No.5, “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”.

    1. Activity Diagram

    Menurut Bhute, dkk (2013:29) dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA), Vol.5 No.6, “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

    1. Class Diagram

    Menurut Qader & Musa (2013:22) dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA), Vol. 4 No. 3, “The Class Diagram used in the object oriented software design is a static structure diagram and is a type of UML”.

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web Browser

    Dibawah ini terdapat definisi dari beberapa pendapat mengenai web, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sidik dan Pohan (2014:5) dalam buku Pemrograman Web dengan HTML Revisi Kelima, “Web Browser atau Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sibero dalam Sagita dan Sugiarto (2016:50) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, World Wide Web adalah atau yang dikenal juga dengan istilah web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.</p> Maka kesimpulan dari beberapa definisi diatas yaitu web atau web browser adalah suatu sistem atau software yang berkaitan dengan dokumen yang terhubungan dengan internet.

    Definisi Web Server

    Disampaikan kutipan yang berkaitan dengan definisi web server menurut beberapa pendapat, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sidik dan Pohan (2014:6) dalam buku Pemrograman Web dengan HTML Revisi Kelima, “Web server atau Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dan kliennya”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kurniawan dalam Sagita dan Sugiarto (2016:50) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, Web Server adalah sebuah perangkat lunak berfungsi menerima permintaan http atau https dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umunya berbentuk dokumen html.</p> Kesimpulan dari definisi yang telah dikutip diatas yaitu web server adalah sebuah software yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan permintaan kepada klien dalam bentuk dokumen-dokumen.

    Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

    Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

    Dibawah ini beberapa definisi HTML yang telah dikutip, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Renuka P. Gore and Prof S. A Mobben (2015:678), HTML is a format that tells a computer how to display a web page. The documents themselves are palin text files with special “tags” or codes that a web browser using to interpret and display information on your computer screen.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Prasetio dalam Sagita dan Sugiarto (2016:50), “HTML (hypertext markup language) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman”.</p> Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa pemrograman atau code dasar yang digunakan dalam membangun suatu web.

    Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

    Definisi PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

    Berikut ini beberapa kutipan yang menjelaskan mengenai definisi PHP Hypertext Preprocessor (PHP) : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sibero dalam Sagita dan Sugiarto (2016:50) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, PHP adalah pemrograman intrpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015:231) dalam buku Pemrograman WEB, PHP Hypertext Prepocesor atau di singkat PHP adalah suatu bahasa scripting khususnya diguankan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.</p> Maka kesimpulan dari beberapa pendapat diatas mengenai PHP yaitu bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat suatu web yang lebih dinamis melalui web server.

    Kelebihan PHP

    Beberapa kelebihan dari PHP menurut Saputra dan Agustin dalam Sagita dan Sugiarto (2016:51) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, antara lain :

    1. Mudah dipelajari
    2. Mampu lintas platform
    3. Free (gratis) bersifat open source
    4. PHP memiliki tingkat akses yang cepat
    5. Didukung oleh beberapa macam web server
    6. Mendukung database

    Konsep Dasar Xampp=

    Definisi Xampp

    Menurut Sidik (2014:72) dalam buku Pemrograman Web Dengan PHP, XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL yang paling popular dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

    Definisi Phpmyadmin

    Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015:184) dalam buku Pemrograman WEB, “PhpMyadmin adalah tool open source yang ditulis dalam bahasa PHP untuk menangani administrasi MySQL berbasis World Wide Web”.

    Konsep Dasar Database dan MySQL

    Definisi Database

    Berikut definisi yang akan di sampaikan menurut beberapa ahli tentang definisi database : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk (2013:18) dalam Jurnal CCIT, Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database System).</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015:147) dalam buku Pemrograman WEB, Database atau Basis data didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.</p> Berdasarkan definisi yang telah dijabarkan di atas disimpulkan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan secara sistematik sehingga mudah diperiksa menggunakan suatu perangkat lunak komputer untuk memperoleh informasi-informasi dari basis data.

    ====Tujuan Basis Data (Database) Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan berikut ini : (Hidayatullah dan Kawistara, 2015:147 dalam buku Pemrograman WEB)

    1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
    2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
    3. Keakuratan (Accuracy)
    4. Ketersediaan (Availability)
    5. Kelengkapan (Completeness)
    6. Keamanan (Security)
    7. Pemakaian Bersama (Sharability)

    Definisi MySQL

    Dibawah definisi mengenai MySQL menurut beberapa pendapat yang telah dikutip, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kadir (2013:405) dalam buku From Zero to A Pro JAVASCRIPT & JQUERY, “MySQL adalah nama database server yang cukup populer di kalangan pemrogram aplikasi web. Dengan menggunakan software ini, aplikasi akan dapat melibatkan database”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015:180) dalam buku Pemrograman Web, “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kadir dalam Lukman (2017:72) Jurnal ILKOM, Vol. 9 No. 1, “MySQL adalah perangkat lunak yang tergolong sebagai DataBase Managament System (DBMS). Perangkat lunak ini bermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat fleksibel dan cepat”.</p> Berdasarkan beberapa pendapat tesebut, maka dapat diartikan bahwa MySQL adalah perangkat lunak yang termasuk ke dalam aplikasi DBMS yang digunakan pemrograman dalam merancang suatu web yang dihubungkan ke database.

    Kelebihan MySQL

    MySQL memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibandingkan dengan database yang lain menurut Wahana dalam Sagita dan Sugiarto (2016:51) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, diantaranya :

    1. MySQL mempun yai performa yang tinggi tapi simpel.
    2. Database MySQL mengetahui bahasa SQL (Structured Query Language).
    3. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hak akses tertentu.

    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Berikut kutipan definisi Black-Box Testing menurut beberapa pendapat, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rizky dalam Sagita dan Sugiarto (2016:52) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, Black-Box testing (pengujian kotak hitam) adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing di bagian luar.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Roger S. Pressman dalam Lukman (2017:72) Jurnal ILKOM, Vol. 9 No. 1, Behavioral atau black boxtests merupakan pengujian mengenai apa yang dilakukan oleh sistem, terutama perilakunya (behavior) dan masalah-masalah bisnis. Black box test dilakukan untuk mengidentifikasi bug yang terdapat pada hasil-hasil, pemrosesan dan perilaku dari sistem Black box test biasanya dilakukan oleh tester.</p> Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu sistem atau program, sebelum di implementasikan.

    Tipe Teknik Black-Box Testing

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe Black Box Testing menurut Rizky dalam Sagita dan Sugiarto (2016:52) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, antara lain :

    1. Equivalence Partitioning

    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelomokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian di bandingkan output-nya.

    1. Boundary Value Analysis

    Pada teknik Boundary Value Analysis, dilakukan input-an yang melebihi batasan sebuah data, contohnya untuk sebuah input-an harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga. Jika perangkat lunak berhasil mengatasi input-an yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan.

    1. Cause Effect Graph

    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah input-an dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi SWOT

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Syamsudin Noor (2014) dalam Jurnal INTEKNA No. 2, “SWOT adalah merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan cara memeriksa berbagai faktor secara teliti dalam merumuskan strategi perusahaan”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhammad Harun (2017:115) dalam Jurnal Tarbawi Vol. 3 No.1, Analisa swot adalah gambaran tentang lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threat yang dihadapi oleh dunia pendidikan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).</p> Berdasarkan definisi SWOT yang telah dijabarkan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Analisa SWOT adalah metode analisa yang di lakukan dengan menentukan faktor-faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang ada dari suatu perusahaan.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74) ”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74) Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1, Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait malalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya, requirment tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirment tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirment tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirment tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan meruapakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusustan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminnasi semua requirment yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirment tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirment tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirment tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literarture Review

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    <p style="text-indent: 0.5in;">Dibawah ini penjelasan definisi Literature Review menurut beberapa pendapat yang telah dikutip, yaitu sebagai berikut :</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Deviachrista (2013:1) dalam buku Dasar Literature Review, Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mulyandi (2013:17-153) dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.</p> Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan yang terkait dengan topik pembahasan dari penelitian yang sedang dilakukan.

    Manfaat Studi Putaka (Literature Review)

    Menurut Rahardja, dkk (2014:210) dalam Jurnal CCIT, Vol.9 No.1, Manfaat dari study pustaka (literature review) ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengenali kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari dalam pembuatan ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat serta menghindari kesalahan-kesalahan yang sempat dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengenali metode yang pernah dilakukan dan juga yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Melanjutkan apa yang penelitian sebelumnya pernah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang hendak dilakukan bisa membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang telah ada.

    Literature Review

    Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan, perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, berikut ini penelitian yang telah dilakukan dan memiliki tujuan searah dengan penelitian yang dibahas dalam penelitian ini, diantaranya :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim dalam Jurnal CCIT (2013)

    Penelitian yang dilakukan berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. Masalah yang dihadapi pada perpustakaan Madrasah Aliyah yaitu dalam hal penyimpanan data, karena sistem perpustakaan Madrasah Aliyah belum terkomputerisasi jadi masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal pengolahan data karena masih menggunakan sistem manual, artinya sistem tersebut belum efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu merancang sistem informasi perpustakaan berbasis web yang dapat mengatasi permasalahan yang ada pada perpustakaan Madrasah Aliyah. Sehingga hasil dari penelitian ini yaitu dirancangnya sistem yang mempermudah proses pendataan buku, peminjaman, pengembalian, keanggotaan serta laporan pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Yessi Frecilia, dan Nurul Komaeni dalam Jurnal CCIT (2014)

    Penelitian yang dilakukan berjudul “Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan dengan Menggunakan Sistem RFID pada Perguruan Tinggi Raharja”. Masalah yang dihadapi penanganan yang masih manual, dalam melakukan peminjaman masih menggunakan buku besar yang nantinya akan di tanda tangan oleh peminjam buku, yang kemudian di input dengan komputer yang masih menggunakan microsoft excel sebagai tempat penyimpanan data-data Pribadi Raharja yang meminjam. Petugas melakukan 2 kali pengerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperbarui sistem menggunakan web based dengan terintegrasi dengan RFID untuk mengurangi pemakaian kertas untuk menjunjung go green dan data yang tersimpan pun lebih terjamin kerapihannya karena bersifat web based yang tidak akan menghabiskan tempat untuk menyimpannya dan data pun tersimpan dengan aman. Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan RFID dapat membantu Pribadi Raharja dalam peminjaman buku secara mudah dan modern.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Son Muarie dalam Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) (2014)

    Penelitian yang dilakukan ini “Sistem Informasi Perpustakaan SMP Negeri 5 Palembang Menggunakan PHP dan MySQL”. Masalah yang dihadapi oleh Perpustakaan SMP Negeri 5 saat ini yaitu pengolahan data buku dan mencatat proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang masih dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan buku induk. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mengolah data dan transaksi serta menyediakan fasilitas pencarian data buku. Peneliti mencoba membangun sebuah sistem informasi pelayanan perpustakaan. Metodologi pengembangan sistem informasi yang digunakan adalah metode berorientasi data, yang terdiri atas : analisis sistem, desain, pengkodean, dan pengujian. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tersebut yaitu, diharapkan sistem informasi ini dapat membantu petugas perpustakaan dalam melakukan pengolahan data dan transaksi serta membantu pengunjung mendapatkan informasi tentang buku.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Jonni dalam Jurnal DINAMIKA (2015)

    Penelitian ini berjudul “Rancang bangun sistem informasi perpustakaan berbasis web pada SD Negeri Poris Plawad 7 Tangerang”. Adapun masalah yang dihadapi ialah karena sistem yang lama masih dilakukan secara manual sehingga pelayanan perpustakaan menjadi kurang maksimal Yang berimbas kepada kurangnya animo kunjungan ke perpustakaan pada sekolah tersebut. Tujuan dari penelitian adalah melakukan analisis pada sistem pengolahan data yang sedang berjalan dan merancang sebuah Sistem Informasi Perpustakaan berbasis web, yang dapat meningkatkan kinerja bagian perpustakaan dan pada akhirnya meningkatkan minat baca dikalangan siswa dan guru. Dengan adanya sistem berbasis web ini, yang sudah terkoneksi dengan database, tentunya akan sangat mempermudah pengolahan data untuk melakukan kegiatan transaksi Pendafataran, Pencarian data, peminjaman, pengembakian dan pelaporan perpustakaan, karena setiap informasi dan peayanan yang akan diberikan kepada pengunjung bisa lebih cepat, akurat dan tentunya dengan biaya yang lebih murah.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Dony Eka Riansyah, Febi Erliansyah, Ervi Covryanti dan Ery Hartati (2013)

    Penelitian ini berjudul “Aplikasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Pada Perpustakaan SD Patra Mandiri 2 Plaju”. Permasalahan yang dihadapi Perpustakaan SD Patra Mandiri 2 Plaju yaitu proses peminjaman dan pengembalian buku masih dilakukan secara sederhana dengan menggunakan buku peminjaman dan pengembalian yang harus dicatat. Sehingga sering terjadi permasalahan seperti penulisan tanggal peminjaman dan pengembalian buku sehingga menghabiskan banyak kertas, perlu ruang penyimpanan data anggota, perhitungan tanggal kurang akurat, dan pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama. Pengelolaan data peminjaman dan pengembalian yang tidak efektif dan efisien serta pembuatan laporan data buku, laporan data anggota, laporan peminjaman buku, laporan pengembalian buku, dan laporan denda agar laporan tersebut belum tepat waktu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tersedianya Aplikasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian buku di Perpustakaan SD Patra Mandiri 2 Plaju untuk mempermudah pengolahan data perpustakaan.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Weihong Yang dalam International Conference on Management Science and Innovative Education (2015)

    The research tittle is “Design and Implementation Design and Implementation of Library Management System”. Library is an important service department, the hospital is the core place for doctors to acquire knowledge, and for the rest and leisure of patients. Due to the unceasingly expand of hospital size and book quantity, hospital library is mainly engaged in the storage and circulation of large numbers of books. Computer technology application is the current trend for library management system, which had been widely applied. Hospital library management system is mainly developed a library management system containing books management, user management, and administrator management, renew online, message and other functions. System implemented renew and message function is one of the main characteristics of the system. Borrow in advance function refers to the readers could book in advance for the books which had been borrowed by others. The information had been recorded. In order to meet the requirements of modern library management, and put forwarder the books management system management system design and realization scheme based on VB. This system realized the books management business’s core parts, which were borrow-lend management, reader management, books management and system maintenance function.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hui Zhai, Hui Shi, and Rui Zhai, Proceedings of the 2nd International Symposium on Computer, Communication, Control and Automation (ISCCCA-2013)

    The research title is “Design and Implementation of Database on Library Management Information System”. Teaching and scietific research. The library played an important role in the daily teaching, scientific research and learning among teachers and students, and to promote its informatization was the powerful guarantee of school education, teaching and scientific research. 1. The management of the library books information by using computer could reduce manual management mistakes and enhance the efficiency of book management greatly. 2. The database not only reflected the content of the data itself and the connection between the response data.3. Database design. 4. was to establish a database and its application system technology .It was the core technology of the information system development and construction. Specifically, the database design was to establish database and its application system for a given application environment in order to be able to stored data effectively and meet all kinds of users’s the application requirements (information requirements and processing requirements). 5. The core of library management information system was actually how to use and operation database. In addition,we should pay attention to standard naming for design, maintenance and inquires especially in the database design.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Cinthya Dwi Lindy, Elisabeth Oktaviani, Willy, and Yen Lina Prasetio, International Conference on Computer Science and Computational Intelligence (ICCSCI 2015)

    This research tittle is “Library System Development Implementing Integrated Book Circulation for Interlibrary Loan”. The purpose of this research is to develop a library system by implementingintegrated procurement flow, return and borrowing books, so that the inter-library loan can be done in an integrated manner, with the hope to facilitate members to borrow varied books thereby increasing library transactions. The methods used include the method of analysis in the form of literature and field studies to observe the activities of the running system, interviews with stakeholders, user surveys and design method using the Unified Modelling Language, and design the system architecture and features. The result of this research is the development of the library system by implementing an integrated flow of circulation of books between libraries. The conclusions of this research is to implement an integrated book circulationbetween libraries, then the inter-library loan can be done in an integrated manner.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Gloria O. Oyovwe-Tinuoye, Saturay U. Omeluzor, Uche Emeka-Ukwu dalam Open Acces Library Journal Vol. 2 No.11 (2015)

    This research tittle is “Rejuvenating Public Library Services in Delta State for National Development”. The need to rejuvenate public library services in Delta State for national development. Using descriptive research design. The study included sixteen communicities where public libraries were establised using purposive sampling methods to select 480 respondents and a total of 42 library staff. Instruments used for data collection are questionnaires and observations through personal visits by researchers. This paper highlights the current situation of public libraries in Delta State of Nigeria that is associated with a lack of government financial support for the development of public libraries, irregular power supplies and inadequate manpower. It hereby recommends that adequate personnel, funds, infrastucture development in the aspect of good strurtural building, facilities and regular electricity supply in accordance with public libraries to proote national development should be provided.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Prabakar Kumar, Rahul Kumar, Rajat Signg dalam Division Of Computer Science And Engineering (2014).

    This research tittle is “Library System Development Implementing Integrated Book Circulation for Interlibrary Loan”. Purpose of journal is Library management system is a project which aims in developing a computerized system to maintain all the dail work of library. This project has many features which are generally not availabe in normal library management systems like facility of user login and a facility of teachers login it also has a facility of admin login through which the admin can monitor the whole system. It also has facility of an online notice board where teachers can student can put up information about workshops or seminars being held in our colleges or nearby colleges. Overall this project ours is being developed to help the student as well as staff of library to maintain the library in the best way possible and also reduce the human efforts.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

    <p style="text-indent: 0.5in;">21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.</p>

    Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

    1. Visi
    2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

    3. Misi
      1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
      2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
      3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
      4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

    Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    <p style="text-indent: 0.5in;">Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.</p>

    Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    1. Visi
    2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

      1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
      2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
    3. Misi
    4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

        Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
      1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
      2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
      3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

    Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

    gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

    1. Kepala Unit Transfusi Darah
    2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

    3. Kabid Teknis Pelayanan
    4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
      2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
      3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
      4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
    5. Kasubid Pelayanan Donor
    6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
      2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
      3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
      4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
    7. Kasie P2DDS
    8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

      1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
      2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
      3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
      4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
      5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
      6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
    9. Kasie Pengambilan Darah
    10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

      1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
      2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
      3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
      4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
      5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
      6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
      7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
      8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
    11. Kasubid Pelayanan Darah
    12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
      2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
      3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
      4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
    13. Kasie Uji Saring IMLTD
    14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

      1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
      2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
      3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
      4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
      5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
      6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
      7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
    15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
    16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
      2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
      3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
      4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
      5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
      6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
    17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
    18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
      2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
      3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
    19. Kasie Permintaan Darah
    20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

      1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
      2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
      3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
      4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
      5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
      6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
    21. Bidang Mutu
    22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

      1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
      2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
      3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
      4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
      5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
      6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
      7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
      8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
      9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
    23. Kabid Administrasi
    24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

      1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
      2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
      3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
      4. Penyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
      5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
      6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
      7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
      8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
      9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
      10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
      11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
      12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

    Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Gedung Unit Transfusi Darah.
    2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah

      Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

    3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
      Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah

      Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.

    4. Laboratorium IMLTD.
    5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD

      Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

    6. Ruang Pengambilan Darah.
    7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah

      Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

    8. Ruang Service Donor.
    9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor

      Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

    10. Tempat Penyimpanan Darah
    11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah

      Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

    12. Mobil Unit
    13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit

      Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

    1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
    2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

      1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
      3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
      4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
      5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
      6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
      7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
    3. Prosedur Piagam Penghargaan
    4. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

      1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
      2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
      3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
      4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
      5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
      6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
      7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

      Usecase Diagram Yang Berjalan

      Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

      1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

        Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :

        1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. 7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.
        3. 15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.
        4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).
        5. 2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.
      3. Usecase Diagram Piagam Penghargaan
      4. Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan

        Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :

        1. 1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.
        3. 23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam 10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.
        4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )
        5. 5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

      Activity DIagram Yang Berjalan

      Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

      1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah

        Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

        1. 1 initial Node, objek yang diawali
        2. Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator
        3. 19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
        4. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
        5. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
        6. 2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
        7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
      3. Activity Diagram Piagam Penghargaan
      4. Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan

        Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

        1. 1 initial Node, objek yang diawali
        2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
        3. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
        4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
        5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Berjalan

      Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

      1. Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah

        Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

        1. 5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan
        2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.
        3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.
      3. Sequence Diagram Piagam Penghargaan
      4. Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan

        Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

        1. 10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.
        2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.
        3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :

      1. Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Piagam Penghargaan
      3. Stok Darah

      Metode Analisa value Chain

      <p style="text-indent: 0.5in;">Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).</p>

      Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

      Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

      1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya.
      2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu
      Gambar 3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan
      1. Primary Activities, (line functions)
      2. Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

        1. Inbound Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah
        2. Operation Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,
        3. Outbound Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
        4. Sales And Marketing Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.
        5. Service Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      3. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)
      4. Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

        1. Firm Infrastucture Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer. - Sekretaris - Administrasi Pelayanan - Keuangan - Logistik - Laboratorium - Teknis Pengambilan Darah (Aftap)
        2. Human Resources Management Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain : - Calon Pendonor - Customers Service - Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
        3. Research, Technology and System Development - Software Engineering Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang - Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan
        4. Procurement Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit. - Kasir - Purchasing - Supply Chain

      Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

      Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

      1. Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
      2. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
      3. Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.

      Metode PIECES

      Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,

      1. Performance
      2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.

      3. Information
      4. Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.

      5. Economy
      6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan

      7. Control
      8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.

      9. Effisiency
      10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

      11. Service
      12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor  : Intel Core i 3
      2. Monitor  : LED
      3. Mouse  : Wirelles
      4. RAM  : 2 GB
      5. Harddisk : 250 GB
      6. Printer  : Epson L805

      Spesifikasi Software

      1. Microsoft Office 2010
      2. Corel Draw X5
      3. Google Chrome dan Mozilla Firefox.

      Hak Akses (Brainware)

      1. Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
      2. Pendonor yang melakukan pelayanan.
      3. Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
      4. Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

      1. Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.
      3. Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

      1. Membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      3. Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.
      4. Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.
      5. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.
      6. Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.
      7. Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.

      User Requirement

      Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      1.

      Menampilkan logo pada halaman utama

      2.

      Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard

      3.

      Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      4.

      Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      5.

      Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      6.

      Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      7.

      Menampilkan menu utama

      8.

      Terdapat menu register pada layar utama

      9.

      Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard

      10.

      Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard

      11.

      Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard

      12.

      Menampilkan menu feedback pada layar dashboard

      13.

      Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard

      14.

      Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard

      15.

      Menampilkan kalender di layar dashboard

      16.

      Menampilkan waktu, tanggal, hari

      17.

      Menampilkan menu media sosial pada layar utama

      18.

      Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map

      19.

      Terdapat Menu Login untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,

      20.

      Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register

      21.

      Menampilkan verifikasi registrasi

      22.

      Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor

      23.

      Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah

      24.

      Menampilkan dashboard setalah login sistem

      25.

      Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor

      26.

      Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor

      27.

      Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.

      28.

      Terdapat menu informasi

      29.

      Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi

      30.

      Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi

      31.

      Terdapat menu kegiatan donor darah

      32.

      Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

      33.

      Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan

      34.

      Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah

      35.

      Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

      36.

      Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan

      37.

      Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan

      38.

      Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

      39.

      Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor

      40.

      Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah

      41.

      Terdapat menu data piagam penghargaan

      42.

      Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam

      43.

      Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan

      44.

      Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan

      45.

      Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

      46.

      Terdapat Menu Stok Darah

      47.

      Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah

      48.

      Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah

      49.

      Terdapat menu Data Master

      50.

      Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master

      51.

      Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master

      52.

      Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master

      53.

      Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master

      54.

      Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master

      55.

      Terdapat submenu data user pada menu data master

      56.

      Terdapat menu Laporan

      57.

      Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan

      58.

      Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan

      59.

      Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan

      60.

      Terdapat menu Profile

      61.

      Terdapat submenu profile pada menu profile

      62.

      Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile

      <p style="text-align: center;"></p>

      Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

      <p style="text-align: center;"></p>

      Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram. </p>

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pendonor
    2. Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. Pendonor dapat melakukan login
      2. Pendonor dapat melakukan registrrasi
      3. Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
      4. Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
      5. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
      6. Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
      7. Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
      8. Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
      9. Dapat melakukan logout
    3. Admin P2DDS
    4. Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain

      1. Admin dapat melakukan login
      2. Admin dapat melakukan penambahan user baru
      3. Manampilkan menu utama.
      4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin
      5. Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
      6. Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
      7. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
      8. Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
      9. Dapat melakukan logout
    5. Kordinator
    6. Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. Kordinator dapat melakukan login
      2. Manampilkan menu utama
      3. Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
      4. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
      5. Dapat melakukan logout

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
    1. Usecase Diagram Sistem donorKU
    2. Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator

      1. Pendonor :

      Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.

      1. Admin :

      Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.

      1. Kordinator :

      Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.

    3. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    4. Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan : <p style="text-indent: 0.5in;">Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login, setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.

    5. Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    6. Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan : Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
      3. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      5. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
      3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
      5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      6. 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.6 : Sequence Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
    3. Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1
    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
    No.
    Sistem Berjalan
    Sistem Usulan
    1.

    Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang

    Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.

    2.

    Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

    Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

    3.

    Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data

    Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.8 Gambar Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

    1. Nama File : hsl_kegiatan
    2. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_hasil

      Panjang record : 32

      Tabel 4.2 Tabel Hasil Kegiatan


    3. Nama File : kelompok_donor
    4. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_kelompok

      Panjang record : 212

      Tabel 4.3 Tabel Kelompok_donor


    5. Nama File : pendonor
    6. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 110


      Tabel 4.4 Tabel Pendonor
    7. Nama File : pengajuan_piagam
    8. Media : cloud computing

      Primary key : pengajuan_no

      Panjang record : 95

      Tabel 4.5 Tabel Pengajuan Piagam
    9. Nama File : piagam_cetak
    10. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 111


      Tabel 4.6 Tabel Piagam Cetak
    11. Nama File : p_kegiatan
    12. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_p_kegiatan

      Panjang record : 78


      Tabel 4.7 Tabel Kegiatan donor darah
    13. Nama File : stok_darah
    14. Media : Cloud Computing

      Primary key : id

      Panjang record : 85


      Tabel 4.8 Tabel Stok Darah
    15. Nama File : users
    16. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_user

      Panjang record : 170

      Tabel 4.9 Tabel User
    17. Nama File : pesan
    18. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pesan

      Panjang record : 170


      Panjang record : 170

      Tabel 4.10 Tabel Pesan

    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :

    Rancangan Prototype Tampilan awal  :

    Gambar 4.9 : Prototype Tampilan Awal

    Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Login

    Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login

    Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.

    Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

    Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan

    Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.

    Rancangan Program

    Tampilan halaman awal

    Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.

    <center>
    Gambar 4.15 : Tampilan awal

    Tampilan halaman login

    Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

    Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login

    Tampilan halaman register pendonor

    Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

    Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Pendonor

    Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Administrator

    Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator

    Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.

    Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.

    Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator

    Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.


    Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah

    Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.

    Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.

    Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya

    Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan

    Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan

    Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan

    Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.

    Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan

    Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.

    Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.

    Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman pengajuan piagam saya

    Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.

    Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya

    Tampilan halaman stok darah

    Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.

    Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah

    Tampilan halaman tambah user untuk level administrator

    Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.

    Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user

    Tampilan Halaman Menu Laporan

    Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.

    Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

    Tampilan Halaman Menu View Laporan

    Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

    Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Spesifikasi komputer
      1. Processor : Minimal 2,1 GHz
      2. Monitor : Minimal VGA
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
      5. Harddisk : 250 GB
    2. Spesifikasi Handphone
      1. CPU : CPU Snapdragon 400
      2. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Sistem Operasi : Android
      5. Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

    1. Admin
    2. Kordinator
    3. Pendonor

    Testing

    Black box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :

    Tabel 4.11 Daftar Pengujian
    1. Login donorKU.id
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

      Tabel 4.12 Pengujian login
    3. Registrasi akun Pendonor
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Pengujian Registrasi Account Pendonor
    5. Menambah user admin dan kordinator
    6. Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.14 Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator
    7. Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form
    8. Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
    9. Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form
    10. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan
    11. Laporan
    12. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Laporan

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

      Implementasi

      Time Schedule

      Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

      Tabel 4.7 Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Tabel 4.18 Estimasi Biaya

      |}

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten maka dapat di simpulkan bahwa :

      1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam hal pengajuan pelayanannya masih menggunakan lembaran form untuk setiap pengajuan serta dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel, sehigga dalam pengolahan datanya masih adanya kelemahan dan kekurangan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembuatan laporan menyangkut tentang pelayanan. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya kerangkapan data yang mengakibatkan tercetaknya piagam penghargaan pendonor yang telah mengajukan piagam sebelumnya, jadwal kegiatan donor darah yang berlangsung tidak diketahui oleh khalayak luas, serta informasi informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor tidak terpublish..
      2. Aplikasi donorKU memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis kepada pendonor tanpa harus bertatap muka untuk mengajukan pelayanan. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi pelayanan yang berbasis Web dan Mobile phone dalam memberikan informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor secara cepat dan akurat, aplikasi ini juga selain memberikan informasi pelayanan dapat melakukan pengajuan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang antara lain : Pengajuan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan serta pengecekan stok darah yang tersedia. Pendonor ataupun customer dapat melakukan pengajuan dengan mendaftar kemudian melakukan login, maka akan masuk kedalam sistem tesebut dan memilah menu pengajuan pelayanan, selanjutnya isi form pengajuan pelayanan tersebut dan klik kirim, maka akan secara otomatis pengajuan tersebut tersimpan di dalam database, adapun untuk melihat status pengajuan tersebut, dapat memilih menu pengajuan saya yang akan menampilkan status pengajuan anda.
      3. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi yang di usulkan untuk memberikan kemudahan kepada pendonor dan staff P2DDS Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan yang akurat dan lebih cepat pada saat pengajuan pelayanan. Aplikasi ini terdapat banyak informasi yang akan di dapatkan oleh pendonor seperti halnya syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah, mengapa darah itu bayar, jadwal kegiatan donor darah, syarat mendonorkan darahnya dan sebagainya. Aplikasi donorKU memiliki 3 Level diantaranya Pendonor yang memiliki hak untuk mengajukan pelayanan, melihat informasi informasi seputar pelayanan, Administrator yang memiliki hak penuh atas aplikasi donorKU, dan kordinator yang dapat mengakses laporan laporan dari kegiatan berlangsung. Aplikasi ini juga dapat pendonor dapatkan di google playstore dengan kata kunci donorKU.id.

      Saran

      Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

      1. Adanya sebuah apresiasi bagi pendonor yang telah melakukan pengajuan pelayanan serta admin yang mengelola aktifitas yang dilakukan di aplikasi donorKU sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik,
      2. Adanya penambahan fitur chat online yang dapat memudahkan customer agar lebih cepat mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh customer kepada admin.
      3. Peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi, mengingat pelayanan merupakan kegiatan yang paling utama yang harus dikembangkan agar perusahaan mendapat apresiasi positif dari para customer.


      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN

      UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
      Lampiran A
      A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
      A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.4. Form Validasi Skripsi
      A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
      A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
      A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
      A.8. Daftar Nilai
      A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
      A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
      A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
      A.13. Sertifikat TOEFL
      A.14. Sertifikat PROSPEK
      A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
      A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
      A.17. Curriculum Vitae (CV)

      Lampiran B :
      B.1. Surat Keterangan Observasi
      B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
      B.3. Surat Tanda Terima Hibah
      B.4. Wawancara Analisa Sistem
      B.5. Wawancara Implementasi
      B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
      B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
      B.8. Katalog Produk Promosi
      B.9. Slide Presentasi
      Lampiran C :
      C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Julham Diyansyah