TA1411377657

Dari widuri
Revisi per 21 Agustus 2018 15.22 oleh Norman Ramdhany (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="margin-top:1cm;font-family:'times new roman';font-size:12pt;text-align:justify;clear:both;"> <div style="font-size: 16pt;text-align: center;"> <p style="li...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMK TEKNOLOGI PILAR BANGSA


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :


NIM
: 1411377657
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMK TEKNOLOGI PILAR BANGSA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi Manajemen
           
           
           
           
(Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.i)
NIP : 000603
       
NIP : 08166


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMK TEKNOLOGI PILAR BANGSA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411377657
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 juni 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Arsi Yulianjani, M.Pd )
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI)
NID : 14024
   
NID : 05060


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMK TEKNOLOGI PILAR BANGSA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411377657
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMK TEKNOLOGI PILAR BANGSA

Disusun Oleh :


NIM
: 1411377657
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir (TA) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun diPerguruan Tinggi lainnya, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411377657

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data, dengan adanya perkembangan teknologi informasi saat ini perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasi untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada saat ini sistem absensi pada SMK Teknologi Pilar Bangsa Kabupaten Tangerang masih menggunakan sistem absen manual sehingga terjadi kesalahan dalam prosesnya yaitu terjadi manipulasi dalam pengisian absensi harian guru dan siswa ataupun belum ada tempat penyimpanan data absensi antara guru dan siswa rentan hilang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis absensi guru dan siswa di SMK Tekonolgi Pilar Bangsa serta merancang sistem informasi absensi guru dan siswa yang mempermudah dalam mengolah data laporan absensi di SMK Teknologi Pilar Bangsa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya metode pengumpulan data yaitu: pengamatan (observation), wawancara (interview) dan studi pustaka (literature review). Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sistem pada absensi yang berjalan saat ini dengan terkomputerisasi berbasis web. Tahapan analisa dalam penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES serta perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext Prepocessor ) dan database MySQL. Dengan sistem terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga mempermudah bagi guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi dan pembuatan laporan yang tepat dan akurat.

Kata Kunci : Sistem absensi, Perangcangan sistem, Web


ABSTRACT

The use of computers is very helpful in the work of data processing, with the development of information technology today the company desperately need a computerized system to meet what is required by the user. At present the attendance system at SMK Technology Pilar Bangsa Tangerang Regency still using manual absent system so that there is mistake in the process that is happened manipulation in filling the daily absence of teacher and student or there is no data storage of absenteeism between teacher and student vulnerable lost. The purpose of this study is to analyze the absence of teachers and students in SMK Tekonolgi Pilar Bangsa and designing information system of teacher and student attendance that simplify the data processing report attendance at SMK Technology Pilar Bangsa. In this study, researchers used several methods such as data collection methods, namely: observation, interview and literature review. To overcome the problems encountered, the authors will provide an alternative problem solving by developing a system on the current absence with computer-based web. Stages of analysis in this study using PIECES analysis method and design using PHP programming language (Hypertext Prepocessor) and MySQL database. With a computerized system is expected to overcome the problems faced so that makes it easier for teachers and staff who want to attend the absence without having to fill the attendance book and making accurate and precise reports.

Keywords: Attendance system, System excitement, Web


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, dengan judul SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DANPENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN PADA SMA YADIKA 10 KOSAMBI BERBASIS WEB” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) jurusan Manajemen Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Suprianti, S.Kom, MTi, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  4. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya serta memberikan motivasi kepada penulis untuk selalu semangat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom., MTI selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis.
  6. Bapak Erwana Amarullah Suryana S.Kom selaku pembimbing lapangan yang telah membantu saya sebagai penulis untuk mendapatkan data selama melakukan riset di Sekolah SMK Teknologi Pilar Bangsa Kabupaten Tangerang.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Guru-guru dan staf SMK Teknologi Pilar Bangsa Kabupaten Tangerang.
  9. Ayah tercinta yaitu Ir. Moch. Suwarno Laissegar, yang telah membantu dan mendoakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
  10. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.
  11. Teman – teman seperjuangan 2014 yang saling memberi dukungan dan semangat satu sama lain untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan dating. <p style="text-indent: 0.5in;">Akhir kata saya ucapkan terimakasih seluas-luasnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Tugas Akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya. </div>

Tangerang, Juli 2018
NORMAN RAMDHANY
NIM. 1411377657

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3. 1 Daftar Nama dan Tugas Pengajar
  2. Tabel 3. 2 Metode Analisis PIECES
  3. Tabel 3. 3 Tabel Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3. 4 Tabel Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3. 5 Tabel Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3. 6 Tabel Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 3. 7 Tabel Absensi Kelas Guru
  8. Tabel 3. 8 Tabel Absensi Kelas Siswa
  9. Tabel 3. 9 Tabel Kehadiran Guru
  10. Tabel 3. 10 Tabel Detail Jadwal
  11. Tabel 3. 11 Tabel Siswa
  12. Tabel 3. 12 Tabel Guru
  13. Tabel 3. 13 Tabel Kelas
  14. Tabel 3. 14 Tabel Mapel
  15. Tabel 3. 15 Tabel Pengujian BlackBox
  16. Tabel 3. 16 Tabel Schedule
  17. Tabel 3. 17 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2. 1 Karateristik Sistem Rusdiana dan Irfan (2014:38)
  2. Gambar 2. 2 Transformasi Data Kedalam Informasi (Taufiq 2013:17)
  3. Gambar 2. 3 Logo UML
  4. Gambar 3. 1. Struktur Organisasi SMK Teknologi Pilar Bangsa
  5. Gambar 3. 2 Use Case yang berjalan pada SMK Teknologi Pilar Bangsa
  6. Gambar 3. 3 Activity Diagram yang berjalan pada SMK Teknologi Pilar Bangsa
  7. Gambar 3. 4 Sequence Diagram yang berjalan pada SMK Teknologi Pilar Bangsa
  8. Gambar 3. 5 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  9. Gambar 3. 6 Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk admin
  10. Gambar 3. 7 Activity diagram sistem yang diusulkan untuk kepsek
  11. Gambar 3. 8 Activity diagram yang diusulkan untuk absen
  12. Gambar 3. 9 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk login
  13. Gambar 3. 10 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk kelas
  14. Gambar 3. 11 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk mapel
  15. Gambar 3. 12 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk siswa
  16. Gambar 3. 13 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk laporan absensi
  17. Gambar 3. 14 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk laporan jadwal mengajar
  18. Gambar 3. 15 Class diagram sistem yang diusulkan
  19. Gambar 3. 16 Rancangan tampilan menu login
  20. Gambar 3. 17 Rancangan Tampilan menu Data Kelas
  21. Gambar 3. 18 Input Data Kelas
  22. Gambar 3. 19 Data Mata Pelajaran
  23. Gambar 3. 20 Input Data Mata Pelajaran
  24. Gambar 3. 21 Data Siswa
  25. Gambar 3. 22 Input Data Siswa
  26. Gambar 3. 23 Data Guru
  27. Gambar 3. 24 Input Jadwal Guru Mengajar
  28. Gambar 3. 25 Data Absensi Guru
  29. Gambar 3. 26 Data Absensi Siswa
  30. Gambar 3. 27 Tampilan Halaman login
  31. Gambar 3. 28 Tampilan Menu Home
  32. Gambar 3. 29 Tampilan Menu Master Kelas
  33. Gambar 3. 30 Tampilan Menu Add New kelas
  34. Gambar 3. 31 Tampilan Menu Master Mata Pelajaran
  35. Gambar 3. 32 Tampilan Menu Add New Mata Pelajaran
  36. Gambar 3. 33 Tampilan Menu Master siswa
  37. Gambar 3. 34 Tampilan Menu Add New Siswa
  38. Gambar 3. 35 Tampilan Menu Master Guru
  39. Gambar 3. 36 Tampilan Menu Add New Guru
  40. Gambar 3. 37 Tampilan Menu Add New Jadwal Mengajar
  41. Gambar 3. 38 Tampilan Menu Add New Data Absensi Guru
  42. Gambar 3. 39 Tampilan Menu Add New Data Absensi Siswa



DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

<p style="text-indent: 0.5in;">Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data yg mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sehingga mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Penggunaan komputer sangat besar peranannya dalam membantu pekerjaan pengolahan data, dengan adanya perkembangan teknologi informasi perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasi untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi adalah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data yg mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada didalamnya sehingga informasi yang dihasilkan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">SMK Teknologi Pilar Bangsa merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di daerah Kabupaten Tangerang. Sekolah tersebut terletak di Jalan Raya Mauk Km 08. Sulang Jembatan Camat, Desa Karet, Kabupaten Tangerang. Secara garis besar SMK Teknologi Pilar Bangsa memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Sebagai salah satu sekolah swasta yang ingin berkembang, sekolah ini membutuhkan proses pengolahan data informasi yang lebih cepat, efektif dan efisien, salah satunya adalah data absensi untuk guru dan siswa. Dalam prakteknya, data absensi guru dan siswa sangat erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan atau kebijakan sekolah terhadap guru dan siswa, khususnya dalam hal informasi kedisplinan. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi mengenai data absensi guru dan siswa yang bersifat dinamis, seperti informasi absensi harian, informasi absensi izin, informasi absensi sakit atau tanpa keterangan. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada saat ini sistem informasi absensi guru dan siswa pada SMK Teknologi Pilar Bangsa belum berjalan dengan baik, karena sistem absensi yang dilakukan masih menggunakan buku absensi.Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik dikarenakan belum adanya tempat penyimpanan data absensi sehingga data absensi rentan hilang, membutuhkan waktu yang lama untuk merekap data absensi sehingga laporan absensi tidak dihasilkan tepat pada waktunya, masih terjadinya kesalahan pada saat pendataan data absensi sehingga data absensi yang dihasilkan tidak sesuai dengan data absensi yang sebenarnya.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengembangkan sistem absensi guru dan siswa yang berjalan saat ini menjadi sistem absesni yang terkomputerisasi pada SMK Teknologi Pilar Bangsa, sehingga sistem absensi guru dan siswa di SMK Teknologi Pilar Bangsa menjadi lebih baik. Untuk itu peneliti tertarik mengangkat pembahsan ini dalam penelitian Tugas Akhir yang berjudul Perancangan sistem Informasi Absensi Guru dan Siswa Berbasis Web Pada SMK Teknologi Pilar Bangsa.</p>

Rumusan Masalah

<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:</p>

  1. Bagaimana proses absensi guru dan siswa pada SMK Teknologi Pilar Bangsa yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem absensi guru dan siswa pada SMK Teknologi Pilar Bangsa ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi absensi guru dan siswa berbasis web pada SMK Teknologi Pilar Bangsa ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjad ilebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti membatasi permbahasan yang akan dibahas hanya sebatas pada:

  1. Penelitian yang akan dibahas hanya sebatas pada absensi guru dan siswa pada SMK Teknologi Pilar Bangsa.
  2. Sistem yang akan dibahas terdiri dari kelola data guru, kelola data siswa, kelola data absensi guru dan siswa, sampai dengan pembuatan laporan absensi guru dan siswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional
    1. Untuk mengetahui proses absensi guru dan siswa yang sedang berjalan saat ini di SMK Teknologi Pilar Bangsa.
    2. Untuk memudahkan staff sekolah dalam proses pencatatan absensi guru dan siswa di SMK Teknologi Pilar Bangsa.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Untuk mengetahui laporan absensi yang berjalan saat ini serta memperbaiki agar dapat menghasilkan data yang lebih tepat dan akurat .
    2. Untuk merancang sistem informasi absensi guru dan siswa yang mempermudah dalam mengolah data laporan absensi pada SMK Teknologi Pilar Bangsa .
  3. Tujuan Individual
    1. Untuk memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Diploma pada jurusan Manajemen Informatika.
    2. Menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi yang didapat selama masa perkuliahan..

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional
    1. Sistem dapat menjadi alternatif bagi guru dan siswa yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi, sehingga dapat melakukan efisiensi baik waktu maupun biaya.
    2. Untuk penyempurnaan staff sekolah dalam proses pencatatan absensi guru dan siswa di SMK Teknologi Pilar bangsa.
  2. Manfaat Fungsional.
    1. Menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan pada SMK Teknologi Pilar Bangsa.
    2. Dapat merancang sistem informasi absensi guru dan siswa yang lebih baik dan bermanfaat pada SMK Teknolgi Pilar Bangsa.
  3. Manfaat Individual.
    1. Memberikan pengalaman untuk menerapkan, merancang dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan dalam dunia perkuliahan.
    2. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi informasi dan komunikasi.

Metode Penelitian

<p style="text-indent: 0.5in;">Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan isi laporan penelitian.</p>

Metode Pengumpulan Data

Bentuk metodelogi penulisan dalam proses pengumpulan data dan dokumen dapat diperoleh dengan akurat, adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut ini :

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. <p style="text-indent: 0.5in;">Metode pengamatan yaitu mengadakan pengamatan langsung pada sistem absensi guru SMK Teknologi Pilar Bangsa yang terletak di Jalan Raya Mauk Km 08. Sulang Jembatan Camat, Desa Karet, Kabupaten Tangerang.Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi tentang absensi guru.</p>

  3. Wawancara (Interview)
  4. <p style="text-indent: 0.5in;">Untuk melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stake holder di SMK Teknologi Pilar Bangsa dengan Bapak Erwana Amarullah Suryana untuk memperoleh data informasi yang diperlukan</p>

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. <p style="text-indent: 0.5in;">Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis berusaha untuk mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisisan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini..</p>

    Metode Pengembangan Sistem

    <p style="text-indent: 0.5in;">Dalam metode analisa sistem ini menggunakan analisa SWOT(Strengths,Weakness,Oportunities,Threats) sebagai cara untuk membantu dalam identifikasi faktor yang ada diluar (Ekstranal) dan faktor dalam (Internal) secara sistematis dalam penyusunan suatu rencana yang matang dengan tujuan baik untuk jangka panjang maupun pendek.</p>

    1. Perencanaan (Planning)
    2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa :mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala – kendala system dan membuat studi kelayakan.

    3. Analisis (Analysis)
    4. a. Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada SMK Teknologi Pilar Bangsa (Performance) system saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

      b. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software Visual Paradigm for UML 13.0 Community Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah system pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu:

      1. Survey terhadap sistem yang berjalan,
      2. Analisa terhadap temuan survey,
      3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu: tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.
    5. Perancangan (Design)
    6. a. Dalam Tugas Akhir ini, metode perancangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 13.0 Community Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.2.2,Dreamweaver CS3 dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.Metode perancangan program ini menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program).

    7. Metode Pengujian ( Testing )
    8. Metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    9. Implementasi (Implementation)
    10. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

    11. Pemeliharaan (Maintenance)
    12. Setelah melakukan implementasi terhadap system baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


      Sistematika Penulisan

      Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini membahas latar belakang penelitian, permusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Dalam bab ini berisikan berisi tentang definisi – definisi yang berhubungan dengan penelitian ini serta definisi pendukung lain dan seperti literature review yang berkaitan dengan Tugas Akhir.

      BAB III PEMBAHASAN

      Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat SMK Teknologi Pilar Bangsa, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, sequence diagram,activity diagram, , user requirement (elisitasi) yag terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, perancangan procedural, perancangan database, perancangan prototype, black box testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

      BAB IV PENUTUP

      Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      <p style="text-indent: 0.5in;">Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa definisi sistem menurut para ahli, diantaranya :</p>

      1. Hartono (2013:9),“Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
      2. I Putu Agus (2016:2)“Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.
      3. H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) “Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sisten tersebut”.

      <p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu kegiatan dan tujuan tertentu.</p>

      Karakteristik Sistem

      Menurut Edhi dalam buku H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35), karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

      1. Komponen (Components)Komponen adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
      2. Batasan(Boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lainnya.
      3. Lingkungan Luar (Environments) Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.
      4. Antarmuka (Interface) Segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.
      5. Masukan (Input) Segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (Output) yang berguna.
      6. Pengolahan (Processing) Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi pemakainya.
      7. Keluaran(Output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
      8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
      9. Kendali(Control) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
      10. Umpan Balik (Feed back) Untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya dalam kondisi normal.
      Gambar 2. 1 Karateristik Sistem Rusdiana dan Irfan (2014:38)

      Klasifikasi Sistem

      Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

      1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.
      2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antar manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupkan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
      3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu. Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yaang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Pelaku Sistem

      Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:43) pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut :

      1. Pemakai Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.
      2. Manajemen Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
      3. Pemeriksa Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.
      4. Penganalisis Sistem Fungsi dari penganalisis sistem, yaitu arkeolog, inovator, mediator dan pimpinan.
      5. Pendesain Sistem Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
      6. Programmer Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.
      7. Personal Pengoperasian Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab dimpusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.

      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Suprihadi, dkk dalm Jurnal CCIT (2013:310)“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Sedangkan H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:68) mengatakan “Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden ataupun yang berasal dari dokumen-dokumen dalm bentuk statistic maupun dalam bentuk lainnya untuk keperluan penelitian”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Taufiq (2013:13) berpendapat “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang fakta, dan data tersebut masih dalam bentuk mentah jadi perlu diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.</p>

      Klafisikasi Data

      Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Berdasarkan Sifat Data
      2. Berdasarkan sifat data, dibagi menjadi:

        1. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
        2. Data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.
      3. Berdasarkan Sumber Data
      4. Berdasarkan sumber data, data dikenal menjadi:

        1. data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
        2. data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.
      5. Berdasarkan Cara memperolehnya
      6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

        1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
        2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.
      7. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya
      8. Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

        1. Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
        2. Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
        3. Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
      9. Berdasarkan Skala Pengukurannya
      10. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Tohari dalam Rochman dan Yanti (2016:39) “Informasi merupakan suatu aset penting bagi suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, informasi harus berkualitas, dijaga, dan dipelihara dengan baik”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Taufiq (2013:15)“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75)“Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat yang di atas, informasi adalah sekumpulan data yang sudah diolah atau diproses menjadi suatu bentuk yang memiliki arti atau nilai bagi penerimanya.</p>

      Karakteristik Informasi

      Menurut H. A. Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:91-92) mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut :

      1. Information must be patient, yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
      2. Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan hastus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
      3. Information must be timely, informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
      4. Relevance, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainnya.

      Tipe Informasi

      Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:91) mengatakan sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:

      1. Informasi pengumpulan data, yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manager bawah untuk mengevaluasi kinerja persomnelnya.
      2. Informasi pengarahan perhatian, yaitu membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
      3. Informasi pemecahan masalah, yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalah yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang dilakuakan oleh manajemen tingkat atas.

      Fungsi Informasi

      Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77)“Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik”.

      Nilai Informasi

      Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77), Nilai informasi didasarkan pada 10 sifat sebagai berikut, yaitu:

      1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;
      2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi;
      3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan;
      4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;
      5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;
      6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;
      7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;
      8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasidan sampai pada kesimpulan sama;
      9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;
      10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

      Transformasi Data Kedalam Informasi

      Menurut Taufiq (2013:16-17) “Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan”.

      Gambar 2. 2 Transformasi Data Kedalam Informasi (Taufiq 2013:17)

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34), “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18) “Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)“Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghaslkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal terdebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Sistem Informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tercapainya sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan.</p>

      Komponen Sistem Informasi

      Menurut Latif dan Aditya (2015:23), Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

      1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti computer dan printer.
      2. Perangkat lunak (software) atau pogram, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
      3. Basis data, adalah sekumpulan table, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
      4. Prosedur, adalah skumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemprosesa data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
      5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan system infomasi, pemprosesan dan penggunaan keuaran system informasi.
      6. Jaringan computer dan komunikasi data, merupakan system penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Darmawan (2013:210),“Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Djahir (2014:68)“Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian komponennya yang bertujuan untuk memperbaiki sistem atau merancang suatu sistem yang baru.</p>

      Tahap Analisa Sistem

      Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185), Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

      1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
      2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
      3. Identifikasi kebutuhan system
      4. Identifikasi persyaratan sistem.

      Tahap Analisa Sistem

      Menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:117), fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user).

      Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      1. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem adalah menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      Definisi Perancangan Sistem

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237)“Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)“Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.</p>

      Tujuan Perancangan Sistem

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai system
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta dengan judul Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter (2014), “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.</p> Tahap-Tahap Elisitasi

      Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

      Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      Tahap II

      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      1. T artinya teknikal

      Maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      1. O artinya operasional

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      1. E artinya ekonomi

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      1. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
      2. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Absensi

      Definisi Absensi

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44), mesin absensi adalah peralatan kantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisa dibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan, uang bensin dan uang parkir berdasarkan hari kerja.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Purwanto dalam Lindawati (2014:44), “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, suatu komponen institute itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh pihak yang berkepentingan”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.</p>

      Klasifikasi Absensi

      Menurut Wibisono dan Lindawati (2014:44), absensi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori meliputi:

      1. Absensi yang disebabkan karena penyakit (sakit).
      2. Absensi karena seorang individu mengalami problem sendiri depresi dan kecanduan alkohol.
      3. Absensi karena suatu sebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.
      4. Absensi tanpa alasan.

      Definisi Guru

      Pengertian Guru

      Dikutip dalam wikipedia (diakses:25 oktober 2017), “ Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru”.

      Tugas guru

      <p style="text-indent: 0.5in;">Guru memiliki tugas yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Tugas guru dalam bidnag kemnausiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua kedua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan oleh guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru dari masa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari “citra” guru ditengah-tengah masyarakat.</p>

      Peran Seorang Guru

      Sebagaimana telah diungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, peran seorang guru yang paling dominan dan klasifikasi guru sebagai berikut :

      1. Demonstrator
      2. Manajer atau pengelola kelas
      3. Mediator atau fasilitator
      4. Evaluator

      Konsep Dasar Siswa

      Definisi Siswa

      Menurut Falentini (2013:48-49), “siswa SMA adalah mencapai kematangan dalam pilihan karir yang akan dikembangkan lebih lanjut”

      Menurut Prasetyo, (2013:7), “siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan,berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

      Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

      Konsep Dasar Web

      Definisi Web

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standards and technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161), “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras computer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)”.</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan didalam sebuah web server berbentuk HTTP <i>(hypertext transfer protocol) dan saling berkaitan dengan jaringan (hyperlink) serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.</p>

      Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

      Definisi UML (Unified Modelling Language)

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014 , pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue. 2,“ The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual permodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefakdari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).</p>

      Gambar 2. 3 Logo UML

      <p style="text-indent: 0.5in;">Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalan Jurnal CCIT Vol. 8 No.2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29),“Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat diatas dapat disimpilkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan yang menjadi standar dalam industri software dimana untuk memvisualisasikan, merancang, mendokumentasikan hasil analisa dan memodelkan sistem secara visual.</p>

      Tujuan UML (Unified Modelling Language)

      Menurut Vendi Yasin dalam Buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modelling, Architecture and Design) (2013:268),tujuan Unified Modelling Language (UML) adalah:

      1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang vekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
      2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
      3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

      Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

      Berikut adalah definisi diagram-diagram yang terdapat di dalam UML yang akan digunakan, yaitu :

    13. Use Case Diagram
    14. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. (Model use case adalah cara menunjukkan bagaimana stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

        Sedangkan menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491),“ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.
      1. Class Diagram
      2. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan antar kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas utama dari sistem bagaimana tey berinteraksi satu sama lain).

      3. Sequence Diagram
      4. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”. (Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat dipertukarkan antara benda-benda yang dibutuhkan untuk membawa fungsi skenario).

      5. Activity Diagram
      6. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd dalam buku Sysem Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:57) (2016:20),“ “an Activity Diagram describes user (for system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setia aktivitas dan arus yang berurutan dan aktivitas.

      Konsep Dasar Database=

      Definisi Database

      Menurut Team EMS (2016:54), “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data.” Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2016),“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL.

      Karakteristik Database

      Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303),“ karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

      1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
      2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
      3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

      Konsep PIECES=

      Definisi PIECES

      Menurut Palevi dan Krisnawati (2013:3), Metode PIECES dapat digunakan untuk menganalisis masalah dan kelemahan dari sistem lama. PIECES sendiri meliputi Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency), dan Pelayanan (Service). Berikut penjelasannya:

      1. Analisis Kinerja (Performance)
      2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (troughtput) dan waktu tanggap (respon time). Jumlah produksi (troughtput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap (respon time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

      3. Analisis Informasi (Information)
      4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data dan meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem.

      5. Analisis Ekonomi (Economic)
      6. Alasan ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      7. Analisis Kontrol (Control)
      8. Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika menemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

      9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
      10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

      11. Analisis Pelayanan (Service)
      12. Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

        1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten dan tidak dipercaya;
        2. Sistem tidak mudah dipelajari dan digunakan;
        3. Sistem canggung untuk digunakan;
        4. Sistem tidak fleksibel.

      Konsep Dasar HTML

      Menurut Betha sidik dan Husni (2014:18),“ HTML merupakan tag dasar yang mendefinisikan bahwa dokumen ini adalah dokumen HTML. Tag ini merupakan satu keharusan bagi pemrograman web untuk menuliskan sebagai tag pertama dalam dokumen HTML”.

      Konsep Dasar CSS

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut R. H. Sianipar (2015:483), “CSS adalah kependekan dari cascanding style sheets, memuat aturan-aturan gaya yang memberitahu browser Anda bagaimana menyajikan sebuah dokumen”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Eko Priyo Utomo (2013:59),“CSS merupakan file yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam. Hampir semua programmer website sekarang menggunakan file CSS karena memudahkan programmer ketika haru mengubah keseluruhan atau sebagian tampilan pada website”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan CSS adalah aturan-aturan yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam.</p>

      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Menurut Betha sidik dan Husni (2014:18),“ MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linu, kepopuleran ini karena ditunjang karena performasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah.”

      Kelebihan MySQL

      Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.3 No.1 (2014:2),“ MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

      1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.Amiga dan masih banyak lagi.
      2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.
      3. Mulitiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
      4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani querysederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
      5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned, float double char, text, date, timestamp dan lain-lain.
      6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
      7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
      8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indekspada tiap tabelnya.
      9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
      10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
      11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface)
      12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
      13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

      Konsep Dasar PHP

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Betha Sidik (2014:4),“ “PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script script yang membuat dokumen HTML secara on the flyyang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014:27), “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, PHP merupakan bahasa pemrograman web server side untuk pembuatan aplikasi atau halaman web dengan menggunakan script HTML.</p>

      Konsep Dasar XAMPP

      Definisi Xampp

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut I Putu Agus (2016:639),“ Xampp merupakan aplikasi Open source yang menyajikan kemudahan untuk instalasi web server, database server, dan FTP server kedalam sebuah proses instalasi dan konfigurasi”.</p> Mengenal Xampp <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kartini, dkk (2013:26-27),“Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), Mysql (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP adalah:</p>

      1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
      2. (A) : Aphace merupakan suatu aplikasi web server.
      3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
      4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
      5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Intervace).

      Konsep Dasar Black Box Testing

      Definisi Black Box Testing

      Berikut kutipan definisi Black-Box Testing menurut beberapa pendapat, sebagai berikut : <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rizky dalam Sagita dan Sugiarto (2016:52) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, Black-Box testing (pengujian kotak hitam) adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing di bagian luar.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Roger S. Pressman dalam Lukman (2017:72) Jurnal ILKOM, Vol. 9 No. 1, Behavioral atau black boxtests merupakan pengujian mengenai apa yang dilakukan oleh sistem, terutama perilakunya (behavior) dan masalah-masalah bisnis. Black box test dilakukan untuk mengidentifikasi bug yang terdapat pada hasil-hasil, pemrosesan dan perilaku dari sistem Black box test biasanya dilakukan oleh tester.</p> Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu sistem atau program, sebelum di implementasikan.

      Tipe Teknik Black-Box Testing

      Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe Black Box Testing menurut Rizky dalam Sagita dan Sugiarto (2016:52) Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 5 No. 4, antara lain :

      1. Equivalence Partitioning

      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelomokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian di bandingkan output-nya.

      1. Boundary Value Analysis

      Pada teknik Boundary Value Analysis, dilakukan input-an yang melebihi batasan sebuah data, contohnya untuk sebuah input-an harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga. Jika perangkat lunak berhasil mengatasi input-an yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan.

      1. Cause Effect Graph

      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah input-an dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi SWOT

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Syamsudin Noor (2014) dalam Jurnal INTEKNA No. 2, “SWOT adalah merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan cara memeriksa berbagai faktor secara teliti dalam merumuskan strategi perusahaan”.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhammad Harun (2017:115) dalam Jurnal Tarbawi Vol. 3 No.1, Analisa swot adalah gambaran tentang lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threat yang dihadapi oleh dunia pendidikan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).</p> Berdasarkan definisi SWOT yang telah dijabarkan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Analisa SWOT adalah metode analisa yang di lakukan dengan menentukan faktor-faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang ada dari suatu perusahaan.

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74) ”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

      Tahap-Tahap Elisitasi

      Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74) Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1, Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

      1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait malalui proses wawancara.

      2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

      1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya, requirment tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirment tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirment tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirment tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan meruapakan bagian dari luar sistem.

      3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusustan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminnasi semua requirment yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirment tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirment tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirment tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Literarture Review

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125),Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :</p>

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
      4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      Manfaat Studi Putaka (Literature Review)

      Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231),“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untukmengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”

      Literature Review

      Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan, perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, berikut ini penelitian yang telah dilakukan dan memiliki tujuan searah dengan penelitian yang dibahas dalam penelitian ini, diantaranya :

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi dan Cyntia Ayu Wulan Dini pada jurnal CCIT Vol. 7 No.2 (2014) yang berjudul “Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi” ini bertujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan dan sistem menjadi terkomputerisasi.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi pada jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015) yang berjudul “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii” aplikasi absensi peserta ini dirancang dengan menggunakan Website berbasis Framework Yii, xampp sebagai web MySQL sebagai database manajemen sistem (DBMS). Bertujuan untuk memudahkan kepegawaian mendapatkan rekapitulasi absensi secara online, dan data absensi lebih terstruktur dan tidak akan mudah tercecer lagi, karena sudah tersimpan secara terintegrasi melalui pengolahan database yang baik.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman pada Infotech Journal (2016) ISSN: 2460-1861 “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka” Pembuatan aplikasi ini menggunakan java. Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto pada jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015) berjudul “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP” ini bertujuan untuk meningkatkan Sistem absensi dan proses pembayaran biaya pegawai terpusat dengan menggunakan softwaresystem application and product in data processing (SAP). Dimana dari segi IT masih sangat lemah. Mulai dari terdapatnya sistem yang masih manual menyebabkan ketidak akuratan dalam memepersiapkan data pendukung dan seringnya error aplikasi SAP papa saat simulation / running pembayaran biaya pegawai oleh Unit Pelaksana Induk sehingga pembayaran gaji kepada pegawai akan mengalami keterlambatan yang berdampak menurunnya motivasi kerja.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurman Fhirmanda (2016) yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Absensi Sebagai Decision Support System Dalam Menentukan Kinerja Karyawan Pada PT. Spektra Solusindo” Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait. Dengan sistem absensi menggunakan metode PIECES dalam menentukan proses suatu sistem yang dapat dilihat dari segi kinerja sistem, analisis sistem, analisis ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan terhadap sistem yang ada maka dapat diciptakan sebuah aplikasi sistem yang dapat mengolah data absensi serta menghasilkan laporan yang efektif dan efisien.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Riana Sepriyanti (2015) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Untuk Mengukur Kinerja Guru Honorer Pada Smk Negeri 5 Tangerang” Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran guru honorer, jam mulai, jam selesai dan laporan kinerja guru honorer yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Vinay Suryawanshi, Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble pada Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2 (2017) yang berjudul “Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI”. “The proposed system is designed to address problems associated with attendance systems. Biometric systems have been widely used for recognition purposes. This recognition method refers to the automatic recognition of people based on certain physiological or behavioral traits. The main purpose of this method is to develop attendance system transparency and store real time data and display online data for parents and other academic uses. Attendance System Using Fingerprint Identification with a reliable and easy-to-implement GUI that delivers accurate results” (Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi. Sistem biometrik telah banyak digunakan untuk tujuan pengenalan. Metode pengakuan ini mengacu pada pengenalan otomatis orang berdasarkan beberapa ciri fisiologis atau perilaku tertentu. Tujuan utama metode ini adalah untuk mengembangkan transparansi sistem absensi dan menyimpan data real time dan menampilkan data online untuk orang tua dan penggunaan akademis lainnya. Sistem Kehadiran Menggunakan Identifikasi Sidik Jari dengan GUI yang andal dan mudah diimplementasikan yang memberi hasil yang akurat).
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Gaurav Patni dan Dr. Shilpa Sharma pada International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3 (2017) yang berjudul “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. “This paper presents the development of system presence based on fingerprint identification. The system provides an efficient way for administrators and physical trainers to manage and track student attendance. To develop the system, we use a spreadsheet software with biometric fingerprint identification engine” (Makalah ini menyajikan perkembangan kehadiran sistem berdasarkan identifikasi sidik jari. Sistem ini menyediakan cara yang efisien bagi administrator dan fisik melatih untuk mengelola dan melacak kehadiran siswa. Untuk mengembangkan sistem, kami menggunakan software spreadsheet dengan mesin identifikasi sidik jari biometrik).
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Gloria O. Oyovwe-Tinuoye, Saturay U. Omeluzor, Uche Emeka-Ukwu dalam Open Acces Library Journal Vol. 2 No.11 (2015)

      This research tittle is “Rejuvenating Public Library Services in Delta State for National Development”. The need to rejuvenate public library services in Delta State for national development. Using descriptive research design. The study included sixteen communicities where public libraries were establised using purposive sampling methods to select 480 respondents and a total of 42 library staff. Instruments used for data collection are questionnaires and observations through personal visits by researchers. This paper highlights the current situation of public libraries in Delta State of Nigeria that is associated with a lack of government financial support for the development of public libraries, irregular power supplies and inadequate manpower. It hereby recommends that adequate personnel, funds, infrastucture development in the aspect of good strurtural building, facilities and regular electricity supply in accordance with public libraries to proote national development should be provided.

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Prabakar Kumar, Rahul Kumar, Rajat Signg dalam Division Of Computer Science And Engineering (2014).

      This research tittle is “Library System Development Implementing Integrated Book Circulation for Interlibrary Loan”. Purpose of journal is Library management system is a project which aims in developing a computerized system to maintain all the dail work of library. This project has many features which are generally not availabe in normal library management systems like facility of user login and a facility of teachers login it also has a facility of admin login through which the admin can monitor the whole system. It also has facility of an online notice board where teachers can student can put up information about workshops or seminars being held in our colleges or nearby colleges. Overall this project ours is being developed to help the student as well as staff of library to maintain the library in the best way possible and also reduce the human efforts.


      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

      <p style="text-indent: 0.5in;">21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.</p>

      Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

      1. Visi
      2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

      3. Misi
        1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
        2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
        3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
        4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

      Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      <p style="text-indent: 0.5in;">Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.</p>

      Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      1. Visi
      2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

        1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
        2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
      3. Misi
      4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

          Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
        1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
        2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
        3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

      Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

      gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

      1. Kepala Unit Transfusi Darah
      2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

      3. Kabid Teknis Pelayanan
      4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
        2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
      5. Kasubid Pelayanan Donor
      6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
        2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
      7. Kasie P2DDS
      8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

        1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
        2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
        3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
        4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
        5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
        6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      9. Kasie Pengambilan Darah
      10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

        1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
        2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
        3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
        4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
        5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
        6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
        7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
        8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      11. Kasubid Pelayanan Darah
      12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
        2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
        3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
        4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
      13. Kasie Uji Saring IMLTD
      14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

        1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
        2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
        3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
        4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
        5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
        6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
        7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
      16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
        2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
        3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
        4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
        5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
        6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
      17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
      18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

        1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
        2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
        3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      19. Kasie Permintaan Darah
      20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

        1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
        2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
        3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
        4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
        5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
        6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
      21. Bidang Mutu
      22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

        1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
        2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
        3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
        4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
        5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
        6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
        7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
        8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
        9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
      23. Kabid Administrasi
      24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

        1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
        2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
        3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
        4. Penyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
        5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
        6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
        7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
        8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
        9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
        10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
        11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
        12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

      Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

      Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

      1. Gedung Unit Transfusi Darah.
      2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah

        Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

      3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
        Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah

        Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.

      4. Laboratorium IMLTD.
      5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD

        Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

      6. Ruang Pengambilan Darah.
      7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah

        Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

      8. Ruang Service Donor.
      9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor

        Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

      10. Tempat Penyimpanan Darah
      11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah

        Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

      12. Mobil Unit
      13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit

        Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

      1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
      2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

        1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
        3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
        4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
        5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
        6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
        7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
      3. Prosedur Piagam Penghargaan
      4. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

        1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
        2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
        3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
        4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
        5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
        6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
        7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

        Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

        Usecase Diagram Yang Berjalan

        Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

        1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
        2. Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

          Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :

          1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
          2. 7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.
          3. 15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.
          4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).
          5. 2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.
        3. Usecase Diagram Piagam Penghargaan
        4. Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan

          Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :

          1. 1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
          2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.
          3. 23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam 10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.
          4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )
          5. 5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

        Activity DIagram Yang Berjalan

        Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

        1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
        2. Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah

          Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

          1. 1 initial Node, objek yang diawali
          2. Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator
          3. 19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          4. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
          5. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
          6. 2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
          7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
        3. Activity Diagram Piagam Penghargaan
        4. Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan

          Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

          1. 1 initial Node, objek yang diawali
          2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
          3. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
          5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

        Sequence Diagram Yang Berjalan

        Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

        1. Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
        2. Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah

          Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

          1. 5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan
          2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.
          3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.
        3. Sequence Diagram Piagam Penghargaan
        4. Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan

          Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

          1. 10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.
          2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.
          3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Metode Batasan Sistem

        Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :

        1. Pengajuan Kegiatan Donor Darah
        2. Piagam Penghargaan
        3. Stok Darah

        Metode Analisa value Chain

        <p style="text-indent: 0.5in;">Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).</p>

        Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

        Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

        1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya.
        2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu
        Gambar 3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan
        1. Primary Activities, (line functions)
        2. Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

          1. Inbound Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah
          2. Operation Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,
          3. Outbound Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
          4. Sales And Marketing Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.
          5. Service Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        3. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)
        4. Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

          1. Firm Infrastucture Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer. - Sekretaris - Administrasi Pelayanan - Keuangan - Logistik - Laboratorium - Teknis Pengambilan Darah (Aftap)
          2. Human Resources Management Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain : - Calon Pendonor - Customers Service - Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
          3. Research, Technology and System Development - Software Engineering Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang - Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan
          4. Procurement Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit. - Kasir - Purchasing - Supply Chain

        Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

        Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

        1. Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
        2. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
        3. Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.

        Metode PIECES

        Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,

        1. Performance
        2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.

        3. Information
        4. Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.

        5. Economy
        6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan

        7. Control
        8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.

        9. Effisiency
        10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

        11. Service
        12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.

        Konfigurasi Sistem Berjalan

        Spesifikasi Hardware

        1. Processor  : Intel Core i 3
        2. Monitor  : LED
        3. Mouse  : Wirelles
        4. RAM  : 2 GB
        5. Harddisk : 250 GB
        6. Printer  : Epson L805

        Spesifikasi Software

        1. Microsoft Office 2010
        2. Corel Draw X5
        3. Google Chrome dan Mozilla Firefox.

        Hak Akses (Brainware)

        1. Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
        2. Pendonor yang melakukan pelayanan.
        3. Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
        4. Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.

        Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

        Permasalahan Yang Dihadapi

        Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

        1. Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.
        3. Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya.

        Alternatif Pemecahan Masalah

        Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

        1. Membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        2. Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
        3. Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.
        4. Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.
        5. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.
        6. Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.
        7. Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.

        User Requirement

        Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

        Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

        Functional

        Analisa Kebutuhan

        Saya ingin sistem dapat :

        1.

        Menampilkan logo pada halaman utama

        2.

        Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard

        3.

        Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

        4.

        Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

        5.

        Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

        6.

        Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

        7.

        Menampilkan menu utama

        8.

        Terdapat menu register pada layar utama

        9.

        Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard

        10.

        Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard

        11.

        Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard

        12.

        Menampilkan menu feedback pada layar dashboard

        13.

        Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard

        14.

        Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard

        15.

        Menampilkan kalender di layar dashboard

        16.

        Menampilkan waktu, tanggal, hari

        17.

        Menampilkan menu media sosial pada layar utama

        18.

        Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map

        19.

        Terdapat Menu Login untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,

        20.

        Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register

        21.

        Menampilkan verifikasi registrasi

        22.

        Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor

        23.

        Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah

        24.

        Menampilkan dashboard setalah login sistem

        25.

        Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor

        26.

        Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor

        27.

        Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.

        28.

        Terdapat menu informasi

        29.

        Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi

        30.

        Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi

        31.

        Terdapat menu kegiatan donor darah

        32.

        Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

        33.

        Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan

        34.

        Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah

        35.

        Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

        36.

        Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan

        37.

        Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan

        38.

        Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

        39.

        Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor

        40.

        Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah

        41.

        Terdapat menu data piagam penghargaan

        42.

        Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam

        43.

        Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan

        44.

        Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan

        45.

        Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

        46.

        Terdapat Menu Stok Darah

        47.

        Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah

        48.

        Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah

        49.

        Terdapat menu Data Master

        50.

        Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master

        51.

        Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master

        52.

        Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master

        53.

        Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master

        54.

        Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master

        55.

        Terdapat submenu data user pada menu data master

        56.

        Terdapat menu Laporan

        57.

        Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan

        58.

        Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan

        59.

        Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan

        60.

        Terdapat menu Profile

        61.

        Terdapat submenu profile pada menu profile

        62.

        Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile

        <p style="text-align: center;"></p>

        Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

        <p style="text-align: center;"></p>

        Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

        Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

        Final Draft Elisitasi

        Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      Rancangan Sistem Usulan

      <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram. </p>

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Pendonor
      2. Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

        1. Pendonor dapat melakukan login
        2. Pendonor dapat melakukan registrrasi
        3. Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
        4. Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
        5. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
        6. Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
        7. Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
        8. Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
        9. Dapat melakukan logout
      3. Admin P2DDS
      4. Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain

        1. Admin dapat melakukan login
        2. Admin dapat melakukan penambahan user baru
        3. Manampilkan menu utama.
        4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin
        5. Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
        6. Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
        7. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
        8. Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
        9. Dapat melakukan logout
      5. Kordinator
      6. Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

        1. Kordinator dapat melakukan login
        2. Manampilkan menu utama
        3. Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
        4. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
        5. Dapat melakukan logout

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

        Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
      1. Usecase Diagram Sistem donorKU
      2. Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU

        Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator

        1. Pendonor :

        Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.

        1. Admin :

        Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.

        1. Kordinator :

        Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.

      3. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      4. Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

        Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan : <p style="text-indent: 0.5in;">Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login, setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.

      5. Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
      6. Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

        Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan : Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan.

      Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

      1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

        Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

        1. 1 initial Node, objek yang diawali
        2. Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
        3. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
        4. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
        5. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
        6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
        7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
      3. Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
      4. Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

        Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

        1. 1 initial Node, objek yang diawali
        2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
        3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
        4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
        5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
        6. 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
        7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

      1. equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
      2. Gambar 4.6 : Sequence Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

        Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

        1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
        2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
      3. Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
      4. Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

        Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

        1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
        2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

      Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

      Tabel 4.1
      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
      No.
      Sistem Berjalan
      Sistem Usulan
      1.

      Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang

      Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.

      2.

      Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

      Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

      3.

      Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data

      Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :

      Gambar 4.8 Gambar Class Diagram

      Spesifikasi Basis Data

      Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

      1. Nama File : hsl_kegiatan
      2. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_hasil

        Panjang record : 32

        Tabel 4.2 Tabel Hasil Kegiatan


      3. Nama File : kelompok_donor
      4. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_kelompok

        Panjang record : 212

        Tabel 4.3 Tabel Kelompok_donor


      5. Nama File : pendonor
      6. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_pendonor

        Panjang record : 110


        Tabel 4.4 Tabel Pendonor
      7. Nama File : pengajuan_piagam
      8. Media : cloud computing

        Primary key : pengajuan_no

        Panjang record : 95

        Tabel 4.5 Tabel Pengajuan Piagam
      9. Nama File : piagam_cetak
      10. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_pendonor

        Panjang record : 111


        Tabel 4.6 Tabel Piagam Cetak
      11. Nama File : p_kegiatan
      12. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_p_kegiatan

        Panjang record : 78


        Tabel 4.7 Tabel Kegiatan donor darah
      13. Nama File : stok_darah
      14. Media : Cloud Computing

        Primary key : id

        Panjang record : 85


        Tabel 4.8 Tabel Stok Darah
      15. Nama File : users
      16. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_user

        Panjang record : 170

        Tabel 4.9 Tabel User
      17. Nama File : pesan
      18. Media : Cloud Computing

        Primary key : id_pesan

        Panjang record : 170


        Panjang record : 170

        Tabel 4.10 Tabel Pesan

      Rancangan Prototype

      Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :

      Rancangan Prototype Tampilan awal  :

      Gambar 4.9 : Prototype Tampilan Awal

      Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

      Rancangan Prototype Tampilan Login

      Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login

      Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.

      Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

      Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama

      Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.

      Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah

      Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

      Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.

      Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah

      Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah

      Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

      Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan

      Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>

      Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.

      Rancangan Program

      Tampilan halaman awal

      Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.

      <center>
      Gambar 4.15 : Tampilan awal

      Tampilan halaman login

      Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

      Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login

      Tampilan halaman register pendonor

      Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

      Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor

      Tampilan halaman dashboard utama Pendonor

      Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.

      Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor

      Tampilan halaman dashboard utama Administrator

      Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.

      Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator

      Tampilan halaman alur donor darah

      Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.

      Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah

      Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

      Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.

      Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

      Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator

      Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.


      Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah

      Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

      Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.

      Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

      Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya

      Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.

      Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya

      Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan

      Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

      Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan

      Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan

      Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.

      Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan

      Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan

      Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.

      Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan

      Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

      Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.

      Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

      Tampilan halaman pengajuan piagam saya

      Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.

      Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya

      Tampilan halaman stok darah

      Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.

      Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah

      Tampilan halaman tambah user untuk level administrator

      Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.

      Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user

      Tampilan Halaman Menu Laporan

      Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.

      Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

      Tampilan Halaman Menu View Laporan

      Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

      Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

      1. Spesifikasi komputer
        1. Processor : Minimal 2,1 GHz
        2. Monitor : Minimal VGA
        3. RAM : Minimal 1 GB
        4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
        5. Harddisk : 250 GB
      2. Spesifikasi Handphone
        1. CPU : CPU Snapdragon 400
        2. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
        3. RAM : Minimal 1 GB
        4. Sistem Operasi : Android
        5. Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

      Spesifikasi Software

      Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

      1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
      2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

      Hak Akses (Brainware)

      Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

      1. Admin
      2. Kordinator
      3. Pendonor

      Testing

      Black box Testing

      Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Daftar Pengujian
      1. Login donorKU.id
      2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

        Tabel 4.12 Pengujian login
      3. Registrasi akun Pendonor
      4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

        Tabel 4.11 Pengujian Registrasi Account Pendonor
      5. Menambah user admin dan kordinator
      6. Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

        Tabel 4.14 Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator
      7. Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form
      8. Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

        Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
      9. Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form
      10. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

        Tabel 4.16 Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan
      11. Laporan
      12. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

        Tabel 4.16 Laporan

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

        Implementasi

        Time Schedule

        Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

        Tabel 4.7 Schedule

        Estimasi Biaya

        Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

        Estimasi Biaya

        Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

        Tabel 4.18 Estimasi Biaya

        |}

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten maka dapat di simpulkan bahwa :

        1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam hal pengajuan pelayanannya masih menggunakan lembaran form untuk setiap pengajuan serta dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel, sehigga dalam pengolahan datanya masih adanya kelemahan dan kekurangan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembuatan laporan menyangkut tentang pelayanan. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya kerangkapan data yang mengakibatkan tercetaknya piagam penghargaan pendonor yang telah mengajukan piagam sebelumnya, jadwal kegiatan donor darah yang berlangsung tidak diketahui oleh khalayak luas, serta informasi informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor tidak terpublish..
        2. Aplikasi donorKU memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis kepada pendonor tanpa harus bertatap muka untuk mengajukan pelayanan. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi pelayanan yang berbasis Web dan Mobile phone dalam memberikan informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor secara cepat dan akurat, aplikasi ini juga selain memberikan informasi pelayanan dapat melakukan pengajuan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang antara lain : Pengajuan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan serta pengecekan stok darah yang tersedia. Pendonor ataupun customer dapat melakukan pengajuan dengan mendaftar kemudian melakukan login, maka akan masuk kedalam sistem tesebut dan memilah menu pengajuan pelayanan, selanjutnya isi form pengajuan pelayanan tersebut dan klik kirim, maka akan secara otomatis pengajuan tersebut tersimpan di dalam database, adapun untuk melihat status pengajuan tersebut, dapat memilih menu pengajuan saya yang akan menampilkan status pengajuan anda.
        3. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi yang di usulkan untuk memberikan kemudahan kepada pendonor dan staff P2DDS Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan yang akurat dan lebih cepat pada saat pengajuan pelayanan. Aplikasi ini terdapat banyak informasi yang akan di dapatkan oleh pendonor seperti halnya syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah, mengapa darah itu bayar, jadwal kegiatan donor darah, syarat mendonorkan darahnya dan sebagainya. Aplikasi donorKU memiliki 3 Level diantaranya Pendonor yang memiliki hak untuk mengajukan pelayanan, melihat informasi informasi seputar pelayanan, Administrator yang memiliki hak penuh atas aplikasi donorKU, dan kordinator yang dapat mengakses laporan laporan dari kegiatan berlangsung. Aplikasi ini juga dapat pendonor dapatkan di google playstore dengan kata kunci donorKU.id.

        Saran

        Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

        1. Adanya sebuah apresiasi bagi pendonor yang telah melakukan pengajuan pelayanan serta admin yang mengelola aktifitas yang dilakukan di aplikasi donorKU sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik,
        2. Adanya penambahan fitur chat online yang dapat memudahkan customer agar lebih cepat mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh customer kepada admin.
        3. Peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi, mengingat pelayanan merupakan kegiatan yang paling utama yang harus dikembangkan agar perusahaan mendapat apresiasi positif dari para customer.


        DAFTAR PUSTAKA

        DAFTAR LAMPIRAN

        UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
        Lampiran A
        A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
        A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
        A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
        A.4. Form Validasi Skripsi
        A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
        A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
        A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
        A.8. Daftar Nilai
        A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
        A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
        A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
        A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
        A.13. Sertifikat TOEFL
        A.14. Sertifikat PROSPEK
        A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
        A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
        A.17. Curriculum Vitae (CV)

        Lampiran B :
        B.1. Surat Keterangan Observasi
        B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
        B.3. Surat Tanda Terima Hibah
        B.4. Wawancara Analisa Sistem
        B.5. Wawancara Implementasi
        B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
        B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
        B.8. Katalog Produk Promosi
        B.9. Slide Presentasi
        Lampiran C :
        C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Norman Ramdhany