TA1333376511

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

       

PENERAPAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN JSON

UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN APLIKASI

PADA PERGURUAN TINGGI


TUGAS AKHIR

               

Disusun Oleh :

NIM
: 1333376511
NAMA
: RIDWAN KURNIAJI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI Artificial Informatics|ARTIFICIAL INFORMATICS

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

               

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PENERAPAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN JSON

UNTUK MENDUKUNG PERANCANGAN APLIKASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1333376511
Nama
: Ridwan Kurniaji
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 September 2015

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja Informatika
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Diah Aryani, S.T., M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

               

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN JSON

UNTUK MENDUKUNG PERANCANGAN APLIKASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333376511
Nama
: Ridwan Kurniaji

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Web Graphic Design

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 September 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Yusup, M.Kom)
   
(Ary Budi Warsito, M.Kom)
NID : 07132
   
NID : 10013

               

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN JSON

UNTUK MENDUKUNG PERANCANGAN APLIKASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333376511
Nama
: Ridwan Kurniaji

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Informatics

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______)
 
(_______)
 
(_______)
 
NID :
 
NID :
 
NID :

               

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN JSON

UNTUK MENDUKUNG PERANCANGAN APLIKASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1333376511
Nama
: Ridwan Kurniaji
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis hasil sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 September 2016

 
 
 
(Ridwan Kurniaji)
NIM : 1333376511

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The rapid growth of many of its data has created a data-rich conditions but minimal information. Accurate data is needed in the presentation of the information system which aims to help the user to finish the job. Use of Web Service is expected to assist students in Higher Education Prog in terms of data retrieval, because the students simply access the Web Service Application to obtain a data without interacting with the main database. Thereby reducing bandwidth usage. In addition to facilitate students in data retrieval, the Web Service can also allow other systems that exist in college raharja to transact data because the web service is already equipped with an API (Application Programming Interface) that allows the system presents data and personal in the process through an API (Application Programming Interface) in the form of a relatively lighter JSON for data exchange process.


Keywords : Web Service, Database, API

ABSTRAK

Pertumbuhan yang pesat dari banyak nya data telah menciptakan kondisi kaya akan data tapi minim informasi. Data yang akurat sangat diperlukan dalam penyajian sistem informasi dimana bertujuan untuk membantu user untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan Web Service di harapkan dapat membantu mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja dalam hal pengambilan data, karena mahasiswa cukup mengakses Aplikasi Web Service untuk mendapatkan sebuah data tanpa berinteraksi dengan database utama. Sehingga dapat mengurangi penggunaan bandwidth. Selain mempermudah mahasiswa dalam pengambilan data, Web Service tersebut juga dapat mempermudah sistem- sistem lain yang ada di perguruan tinggi raharja untuk melakukan transaksi data karena web service tersebut sudah di lengkapi dengan API (Aplication Programming Interface) yang memungkinkan sistem tersebut menyajikan data secara personal dan di proses melalui API (Aplication Programming Interface) ke dalam bentuk JSON yang relatif lebih ringan untuk proses pertukaran data.


Kata Kunci: Kata Kunci : Web Service, Database,API.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam pembuatan laporan KKP ini adalah "Penerapan Web Service Menggunakan JSON Untuk Mendukung Perangcangan Aplikasi Pada Perguruan Tinggi".

Penulisan laporan ini merupakan penelitian penulis di Perguruan Tinggi Raharja. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan siding Tugas Akhir dalam jenjang Diploma jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyampikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan TA ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  4. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom. Dan Bapak Muhamad Yusup, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Pujiana dan Ibu Yustina Sumarti Selaku orang tua kandung dan Anisa Fitriyani adik kandung yang telah memberikan berbagai dalam pembuatan laporan ini.
  6. Ibu Khanna Tiara S.Kom yang dengan sabar telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ibu Erlita Rasdiana S.Kom sebagai stakeholder.
  8. Glueing Team (Nursam Somantri, Dwiki Fahliandhini, Iis Ariska, Wulan Lestari, Yeti Faradisa).
  9. Rekan-rekan Pribadi Raharja, yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan laporan.
  10. Rekan-rekan grup Blue Screen Brothers. (Ainul Mutakin, Aldi Ilham, Fernanda Setyobudi, Putra Danan Joyo, Hottiopan Tampulolon, Dian Triyanjaya).
  11. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 22 September 2016
Ridwan Kurniaji
NIM. 1333376511

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan antara sistem OLTP dan sistem Data Warehouse

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 SWOT

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Pengujian Sistem

Tabel 3.9 Testing Create File JSON

Tabel 3.10 Testing Mencari Sumber Data

Tabel 3.11 Testing Mengambil Data JSON


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Web Service

Gambar 2.2 Komponen-Komponen Web Service

Gambar 2.3 Contoh Sintaks JSON

Gambar 2.4 Gambaran data warehouse secara sederhana

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Yang Berlajan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Usecase Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Gambar 3.8 Flowchart sistem Web Service

Gambar 3.9 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Web Service

Gambar 3.10 Halaman Utama

Gambar 3.11 Tampilan Web Service

Gambar 3.12 Tampilan Struktur Tabel

Gambar 3.13 Tampilan Data

Gambar 3.14 Tampilan Data JSON

DAFTAR SIMBOL

     

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL HIPO

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan informasi yang akurat sangat di butuhkan dalam kehidupan sehari - hari, sehingga informasi akan menjadi elemen penting dalam perkembangan masyarakat saat ini dan waktu yang akan mendatang. namun kebutuhan informasi yang tinggi kadang tidak diimbangi dengan penyajian informasi yang memadai, di karenakan sulitnya mendapatkan akses menuju database yang bertujuan untuk melindungi data-data penting sebuah perguruan tinggi

Dengan menggunakan web service yang akan di bangun nantinya, mahasiswa dapat dengan mudah mengambil data atau informasi lain tanpa harus mengakses ke database pusat karena web service telah menyediakan file file yang berbentuk JSON yang dapat di ambil oleh mahasiswa sebanyak apapun dan kapanpun tanpa mengganggu kinerja database pusat sehingga, untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi yang mengakses langsung ke database melalui suatu jaringan, karena data dari database pusat telah di olah pada web service tersebut oleh FMD (File Management Distributed) yang bertugas membuat file-file yang nantinya akan di simpan pada sebuah direktori yang nantinya seluruh sistem pada Perguruan Tinggi Raharja akan terkoneksi pada FMD (File Management Distributed) tersebut untuk keperluan pengambilan data. Oleh karena itu saya melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Web Service Menggunakan JSON untuk mendukung perancangan aplikasi pada perguruan tinggi”.

Perguruan tinggi saat ini di tuntut untuk memiliki keunggulan bersaing dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. selalin sumber daya sarana, prasarana, dan manusia, sistem informasi adalah salah satu sumberdaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan keunggulan bersaing. sistem informasi dapat digunakan untuk mendapatkan, mengolah dan menyebarkan informasi untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari sekaligus menunjang pengambilan keputusan yang stategis.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas pada TA ini adalah :

  1. Bagaimana aplikasi Web Service dapat mempermudah mahasiswa?

  2. Bagaimana peranan RESTful API pada sebuah Web Service?

  3. Bagaimana cara mahasiswa mengambil data JSON dari web service?

Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan dan penulisan tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi untuk mendapatkan informasi yang berguna. Adapun beberapa manfaat yang diharapkan pada pembuatan tugas akhir ini adalah :

  1. Aplikasi Web Service dapat mempermudah mahasiswa yang bertujuan membantu pengembangan aplikasi yang sedang di buat oleh mahasiswa.

  2. Penggunaan RESTful API pada sebuah Web Service yang bertujuan menyediakan resource-resource sebagai layanannya dan bukan kumpulan-kumpulan dari aktifitas yang mengolah resource itu.

  3. mahasiswa mengambil file JSON dari web service yang bertujuan membantu mahasiswa dalam memanfaatkan php untuk proses pengambilan data.

Dari tujuan yang hendak dicapai ada beberapa manfaat yang akan di peroleh antara lain :

  1. Mahasiswa tidak perlu lagi meminta username dan password kepada admin untuk memdapatkan data.

  2. Karena arsitektur REST dijalankan via HTTP (Hypertext Transfer Protocol), melibatkan proses pembacaan laman web tertentu yang memuat sebuah file JSON. File inilah yang menguraikan dan memuat konten yang hendak disajikan.

  3. Karna menggunakan JSON pertukaran data relative lebih ringan.

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan Tugas Akhir ini, maka harus ada yang namanya batasan atau ruang lingkup masalah, berikut merupakan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas diantaranya, Dapat menampilkan data biodata personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON, dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang belum di ambil dalam Bentuk data JSON, dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang sudah di ambil dalam Bentuk data JSON, dapat menampilkan data kurikulum Personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON, dapat menampilkan data KSTF personal dalam Bentuk data JSON dan untuk lebih lengkapnya tertuang pada final elisitasi.

Metode Penelitian

Metode Pengambilan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Metode pengamatan atau metode observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 3 (tiga) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara

    Metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Raharja Enrichment Center (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder yaitu Ibu Erlita Rasdiana, S.Kom hasil dari wawancara yang telah saya lakukan tertuang dalam link berikut http://ridwankurniaji.ilearning.me/2016/09/01/wawancara-stakeholder/.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode Studi pustaka ini mendapatkan untuk informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada serta melakukan searching pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

  4. Metode Browsing

    Melakukan pengumpulan rujukan yang bersumber dari internet.

Metode Analisis

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu projek atau suatu perencanaan bisnis. Keempat faktor ini yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Metode Perancangan

Proses perancangan Web Service menggunakan metode HIPO, karena metode ini digunakan untuk mendefinisikan pemanfaatan RESTful API untuk memudahkan dalam pembuatan file JSON. Metode prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam menyempurnakan sistem yang sudah ada sehingga dapat menghasilkan sistem yang dapat diterima dan perubahan yang dilakukan dapat disebut dengan pemgembangan sistem. Dan perancangan tersebut juga menggunakan UML (Unified Modeling Language), Flowchart, dijabarkan pada Bab III.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black box karena metode Black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan tugas diploma ini adalah sebagai berikut :

  1. BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang , rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

  2. BAB II DASAR TEORI

    Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori, rujukan dan metode yang digunakan sebagai dasar dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

  3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB SERVICE

    Pada bab ini dijelaskan tentang analisis serta perancangan Aplikasi Web Service.

  4. BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM DAN PENGUJIAN

    Pada bab ini berisi penerapan RESTful API dalam aplikasi, pembuatan prototype Aplikasi Web Service dan pengujian.

  5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembuatan Aplikasi Web Service dan saran-saran yang ditujukan kepada semua pihak yang bersangkutan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. Dijelaskan pengertian tentang data mining beserta macam-macamnya, selain itu juga dijelaskan tentang data wareouse, database serta analisis perancangan perangkat lunak.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat 2 (dua) beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. Menurut Gordon B. Davis (2002:12)[2], ”Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan ”.

  2. Menurut O’Brien dan Marakas (2010:26)[3], Sistem adalah sekelompok komponen yang saling bekerja sama menuju tujuan bersama dengan input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang teroganisir.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1] sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Luar Sistem(Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[4].“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

  4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah ganbar yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabdikan suatu kejadian atau aktivitas.

  5. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasi nya tak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel koran.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

  2. Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

  3. Menurut William & Sawyer (2011, p25)[6] Data adalah kumpulan fakta-fakta belum diolah yang akan diproses menjadi informasi.

  4. Menurut William & Sawyer (2011, p25)[6] Informasi adalah data yang telah disimpulkan atau dimanipulasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Whitten and Bentley (2007, p21)[7] informasi adalah data yang telah diproses menjadi sesuatu yang lebih bermakna untuk seseorang.

  5. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa peneliti bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi seseorang untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi. Dimensi kualitas bisa disebut sebagai syarat sebuah informasi dikatakan berkualitas sebab dilihat dari beberapa sudut. Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analisis sistem informasi. Tidak semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut James O’ Brien dalam bukunya System Analysis and Design Method yang dikutip oleh widiyastuti (2010 : 1)[8], ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu :

a. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Teori Khusus

Definisi Web Service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. Adapun pengertian pemrograman menurut Indrajani (2007:22)[9], bahasa pemrograman adalah “perangkat lunak atau software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui beberapa tahapan-tahapan penyelesaian masalah”. Proses pemrograman komputer bukan saja sekedar menulis suatu urutan instruksi yang harus dikerjakan oleh komputer akan tetapi bertujuan untuk memecahkan suatu masalah serta membuat mudah pekerjaan pengguna komputer (user). Didalam membuat sebuah program komputer, tentu tidak terlepas dari sifat individu pemrogram (Programmer). Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut:

  1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.

  2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.

  3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

Definisi Web Service

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

  1. Service Requester (peminta layanan)

  2. Service Provider (penyedia layanan)

  3. Service Registry (daftar layanan)


Gambar 2.1 Arsitektur Web Service

               

  1. Service Provider: Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.

  2. Service Registry: Berfungsi sebagai lokasi central yang mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.

  3. Service Requestor: Peminta layanan yang mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.

Operasi-Operasi Web Service

Secara umum, web service memiliki tiga operasi yang terlibat di dalamnya, yaitu:

Publish/Unpublish : Menerbitkan/menghapus layanan ke dalam atau dari registry.

Find: Service requestor : mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan.

Bind : Service requestor setelah menemukan layanan yang dicarinya, kemudian melakukan binding ke service provider untuk melakukan interaksi dan mengakses layanan/service yang disediakan oleh service provider.

Komponen-Komponen Web Service

Definisi Komponen

Komponen keseluruhan makna yang terdiri dari sejumlah elemen, dimana antara elemen satu dengan yang lainnya memiliki ciri khusus yang berbeda-beda (Aminuddin : 2008) [10].

Gambar 2.2 Komponen-Komponen Web Service

               

Web service secara keseluruhan memiliki empat layer komponen seperti pada gambar di atas, yaitu :

  1. Layer 1: Protokol internet standar seperti HTTP, TCP/IP

  2. Layer 2: Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk proses pertukaran data/informasi antar layanan.

  3. Layer 3: Web Service Definition Language (WSDL), merupakan suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.

RESTful Web API

REST (Representational State Transfer) merupakan sebuah teknik di arsitektur software untuk sistem terdistribusi seperti World Web Wide kemudian REST tidak memerlukan parsing XML dan tidak memerlukan sebuah header pesan ke dan dari penyedia layanan. Hal ini pada akhirnya menggunakan mengurangi penggunaan bandwidth. RESTful web service atau juga dikenal dengan nama RESTful Web API merupakan sebuah web service yang di implemantasikan dengan menggunakan http dengan menggunakan prinsip-prinsip REST. Service yang digunakan menggunakan method milik http antara lain GET, PUT, POST or DELETE. Untuk library simple RESTful bisa menggunakan Simple-Rest. hanya di custome sesuai kebutuhan. Untuk client, bisa menggunakan salah satu extensi dari google chrome ini: Simple-Rest-Client-Chrome Untuk penggunaan method GET, POST, PUT, atau DELETE bisa sesuai kebutuhan. penjelasan tentang metode CRUD adalah sebagai berikut :

  1. GET: bisa digunakan apabila request ke server merupakan data yang sedikit. Karena GET ada keterbatasan data. Contoh pengguanan URL di browser

  2. POST: bisa di gunakan apabila pengiriman data dengan data yang banyak. Contoh: data yang ada di form dengan method post.

  3. PUT: bisa di gunakan untuk pengiriman file melalui service. Contoh: upload file

  4. DELETE: Untuk yang satu ini sangat jarang digunakan. Karena terkadang bisa di wakili oleh GET. Tapi, ada baiknya digunakan untuk proses penghapusan di data diserver.

Untuk hasil response dari server, RESTful dapat mengeluarkan data berupa json, xml dan text format. Sehingga penggunaannya sesuai kesepakatan. Apakah akan menggunakan xml, json atau text sebagai pesan yang di kirimkan. Untuk RESTful ini memiliki kelemahan, yaitu tidak ada standarisasi format pesan. Jadi untuk format pesan akan di buat sesuai kebutuhan atau kesepakatan bersama.

Pengertian JSON

Definisi JSON

Menurut Hakim (2012:1)[11] Java Script Object Notation (JSON) adalah format pertukaran data yang ditemukan oleh Douglas Crockford pada tahun 2006 yang memiliki ukuran data yang lebih kecil serta waktu proses yang lebih cepat dibandingkan dengan XML yang sudah terlebih dulu ada. Sebelum ditemukannya JSON, web service yang ada menggunakan XML sebagai media pertukaran data, yang sudah menjadi standar dan umum digunakan oleh para programmer, namun sekarang JSON bisa juga digunakan sebagai media alternatif pertukaran data didalam web service. Menurut Sidik (2012)[12] protokol JSON (JavaScript Object Notation) yaitu sebuah format ringkas pertukaran data komputer. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan JSON adalah sebuah format ringkas pertukaran data didalam web service.

JSON merupakan sebuah format penukaran data yang mudah dibaca da ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan serta dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data. Menurut Deitel (2012, p1303)[13] JSON (JavaScript Object Notation) adalah suatu format pertukaran data komputer. Format dari JSON adalah berbasis teks, dapat terbaca oleh manusia, digunakan untuk mempresentasikan struktur data sederhana, dan tidak bergantung dengan bahasa apapun. Biasanya digunakan pada aplikasi Ajax. Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui koneksi jaringan. Secara umum, JSON digunakan untuk mentransmisikan data antara server dan aplikasi web. Jenis media internet yang resmi untuk JSON adalah aplikasi/json. Format JSON sering digunakan untuk serialisasi dan mengirimkan data terstruktur melalui koneksi jaringan, terutama untuk pengiriman data antara server dan aplikasi web melayani sebagai alternatif ke XML. JSON terbuat dari dua struktur utama, yaitu:

  1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

  2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence). Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal.

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini. (id.wikipedia.com).

               

Gambar 2.3 Contoh Sintaks JSON

               

Penggunaan JSON Sebagai Objek pada JavaScript

Format yang digunakan JSON secara sintaks indentik aatau memiliki kesamaan dengan code yang digunakan JavaScript untuk membuat sebuah objek. Aadapun pengertian Javascript menurut pada ahli di antaranya : Menurut Deitel (2012, p17)[13] Javascript adalah bahasa naskah yang sering digunakan terutama untuk menambah program pada halaman web sebagai contoh animasi dan interaksi dengan pengguna serta didukung oleh hampir seluruh web browser. Menurut William & Sawyer (2011, p524)[14] Javascript adalah bahasa naskah berorientasi objek yang digunakan pada web browser dengan menambahkan fungsi interaktif pada halaman web. Berdasarkan definisi-definisi dari para pakar dapat disimpulkan bahwa Javascript adalah bahasa naskah berorientasi objek pada web browser untuk menambahkan fungsi interaktif yang membuat aplikasi web bersifat dinamis. Karena kesamaan inilah dibandingkan dengan menggunakan parser (seperti yang dilakukan XML) sebuah program JavaScript dapat menggunakan function JavaScipt Standard untuk mengubah data pada JSON menjadi sebuah objek asli JavaScript. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menjadikan JSON sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan XML sebagai bahasa format pernyimpanan dan pertukaran data.

Keunggulan JSON

Definisi Keunggulan

Menurut Tangkilisan (2003)[15] keunggulan adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.

JSON memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan XML terutama dapat penggunaan apikasi AJAX. Beberapa kelebihan JSON antara lain :

  1. JSON lebih ringkas, cepat, dan mudah.

  2. JSON tidak menggunakan tag penutup

  3. JSON lebih cepat untuk dibaca dan ditulis

  4. JSON dapat menggunakan array

  5. JSON tidak perlu menggunakan parser khusus untuk diubah menjadi sebuah objek, melainkan hanya perlu menggunakan function default dari JavaScript.

Data Warehouse

Menurut Connoly dan Begg (2010, p1197)[16], datawarehouse merupakan kumpulan data yang berorientasi subjek, integrasi, berdasarkan waktu, dan tidak mengalami perubahan dalam mendukung proses pengambilan manajemen. Menurut O’Brien (2010, p191)[17], data warehouse adalah kumpulan data yang diekstrak dari database operasional, historis, dan eksternal, yang dibersihkan, diubah, dan dikatalogkan untuk penelusuran dan analisis untuk pengambilan keputusan bisnis. Data warehouse menyatukan dan menggabungkan data dalam bentuk multidimensi. Pembangunan data warehouse meliputi pembersihan data, penyatuan data dan transformasi data dan dapat dilihat sebagai praproses yang penting untuk digunakan dalam data mining. Selain itu data warehouse mendukung On-line Analitycal Processing (OLAP), sebuah kakas yang digunakan untuk menganalisis secara interaktif dari bentuk multidimensi yang mempunyai data yang rinci. Sehingga dapat memfasilitasi secara efektif data generalization dan data mining. Banyak metode-metode data mining yang lain seperti asosiasi, klasifikasi, prediksi, dan clustering, dapat diintegrasikan dengan operasi OLAP untuk meningkatkan proses mining yang interaktif dari beberapa level dari abstraksi. Oleh karena itu data warehouse menjadi platform yang penting untuk data analisis dan OLAP untuk dapat menyediakan platform yang efektif untuk proses data mining. Empat karakteristik dari data warehouse meliputi :

  1. Subject oriented

    sebuah data warehouse disusun dalam subjek utama, seperti pelanggan, suplier, produk, dan sales. Meskipun data warehouse terkonsentrasi pada operasi harian dan proses transaksi dalam perusahaan, data warehouse 7 fokus pada pemodelan dan analisis data untuk pembuat keputusan. Oleh karena itu data warehouse mempunyai karakter menyediakan secara singkat dan sederhana gambaran seputar subjek lebih detail yang dibuat dari data luar yang tidak berguna dalam proses pendukung keputusan.

  2. Integrated

    Data warehouse biasanya dibangun dari bermacam-macam sumber yang berbeda, seperti database relasional, flat files, dan on-line transaction records. Pembersihan dan penyatuan data diterapkan untuk menjamin konsistensi dalam penamaan, struktur kode, ukuran atribut, dan yang lainnya.

  3. Time Variant

    data disimpan untuk menyajikan informasi dari sudut pandang masa lampau (misal 5 – 10 tahun yang lalu). Setiap struktur kunci dalam data warehouse mempunyai elemen waktu baik secara implisit maupun eksplisit.

  4. Nonvolatile

    sebuah data warehouse secara fisik selalu disimpan terpisah dari data aplikasi operasional. Penyimpanan yang terpisah ini, data warehouse tidak memerlukan proses transaksi, recovery dan mekanisme pengendalian konkurensi. Biasanya hanya membutuhkan dua operasi dalam akses data yaitu initial load of data dan access of data. Dari pengertian tersebut, sebuah data warehouse merupakan penyimpanan data tetap sebagai implementasi fisik dari pendukung keputusan model data. Data warehouse juga biasanya dilihat sebagai arsitektur, pembangunan dan penyatuan data dari bermacam macam sumber data yang berbeda untuk mendukung struktur dan atau query tertentu, laporan analisis, dan pembuatan keputusan. Extract, transform, dan load (ETL) merupakan sebuah sistem yang dapat membaca data dari suatu data store, merubah bentuk data, dan menyimpan ke data store yang lain. Data store yang dibaca ETL disebut data source, sedangkan data store yang disimpan ETL disebut target. Proses pengubahan data digunakan agar data sesuai dengan format dan kriteria, atau sebagai validasi data dari source system. Proses ETL tidak hanya menyimpan data ke data warehouse, tetapi juga digunakan untuk berbagai proses pemindahan data. Kebanyakan ETL mempunya mekanisme untuk membersihkan data dari source system sebelum disimpan ke warehouse. Pembersihan data merupakan proses identifikasi dan koreksi data yang kotor. Proses pembersihan ini menerapkan aturan-aturan tertentu yang mendefinisikan data bersih. Tidak semua data warehouse mempunyai komponen lengkap seperti mekanisme kualitas data, database multidimensi, aplikasi analisis, aplikasi pengguna, control sistem, audit sistem, metadata. Secara sederhana data warehouse dapat digambarkan seperti gambar 2.1

               

Gambar 2.4 Gambaran data warehouse secara sederhana.

               

Dalam hal ini, data warehouse hanya mempunyai sebuah ETL dan sebuah data store. Source system bukan merupakan bagian dari data warehouse sistem. Hal ini merupakan minimum dari sebuah data warehouse. Jika satu komponen diambil sudah bukan merupakan data warehouse lagi (Rainardi, 2008)[18].

Karakteristik Data Warehouse

Karakteristik data warehouse menurut W.H. Inmon (2005)[19], yaitu :

Subject Oriented (Berorientasi subjek)

Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisis data berdasarkan subjek-subjek tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu. Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari perusahaan (customers, products dan sales) dan tidak diorganisasikan pada area-area aplikasi utama (customer invoicing, stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi terhadap data. Jadi dengan kata lain, data yang disimpan adalah berorientasi kepada subjek bukan terhadap proses. Secara garis besar perbedaan antara data operasional dan data warehouse yaitu :

               

Tabel 2.1 Perbandingan antara sistem OLTP dan sistem Data Warehouse

               

MYSQL

Menurut Luke Welling (2009, p3)[20] MySQL adalah Relational Database Management System (RDMS) yang sangat cepat dan tangguh. Pengguna daoat menyimpan, mencari, dan menyortir data secara efisien. MySQL server mengontrol akses ke data pengguna untuk menjamin berbagai macam pengguna dapat bekerja secara bersamaan, menyediakan akses cepat ke database, dan menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses database. Kelebihan dari MySQL antara lain adalah :

  1. Kinerja yang tinggi

  2. Biaya yang rendah

  3. Mudah dalam konfigurasi dan penggunaan

  4. Portabilitas

  5. Ketersediaan source code

  6. Ketersediaan support

Aplikasi Web

Menurut Murach (2008, p4)[21] aplikasi web adalah sebuah kumpulan halaman web yang dihasilkan dalam bentuk respon permintaan pengguna. Menurut Laine, Shestakov, Litvinova, & Vuorimaa (2011, p1)[22] pengembangan aplikasi web menggunakan proses pengembangan secara potensial dengan arsitektur three-tier yang terdiri dari presentasi (user interface) untuk client, logika (server), dan data (manajemen data). Komponen dari aplikasi web disimpan pada komputer client atau komputer server karena aplikasi web merupakan tipe aplikasi client/server. Web browser dapat digunakan untuk mengakses aplikasi web yang dijalankan pada komputer client. Salah satu contoh web browser adalah Mozilla Firefox. Untuk penyimpanan aplikasi web terletak pada komputer server. Komputer ini menjalankan piranti lunak aplikasi web yang akan mengirimkan halaman web ke web browser. Salah satu aplikasi web server yang terpopuler adalah Apache Software Foundation’s Apache HTTP Server yang biasa dikenal dengan Apache. Sebagian besar aplikasi web beroperasi dengan menggunakan data yang disimpan pada sebuah database. Kebanyakan server menjalankan sebuah Database Management System (DBMS) dimana salah satu nya dengan menggunakan MySQL. Di bawah ini merupakan penghubung antara komputer client dan komputer server :

  1. internet

    Menurut Williams & Sawyer (2011, p18)[6] Internet adalah jaringan komputer diseluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil.

  2. World Wide Web

    Menurut Williams & Sawyer (2011, p18)[6] World Wide Web merupakan bagian multimedia dari internet. Sebuah sistem yang tersambung oleh internet komputer disebut server yang terutaama mendukung document dalam format multimedia.

Pengertian Framework

Secara umum, framework menggunakan struktur MVC (Model, View, Controller). “Framework adalah sekumpulan library yang diorganisasikan pada sebuah rancangan arsitektur untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kemudahan dan konsistensi didalam pengembangan aplikasi dari definisi tersebut” (Siena, 2009)[23]. Framework terdiri dari:

  1. Model

    Model mencakup semua proses yang terkait dengan pemanggilan struktur data baik berupa pemanggilan fungsi, input processing atau mencetak output ke dalam browser.

  2. View

    View mencakup semua proses yang terkait layout output. Bisa dibilang untuk menaruh template interface website atau aplikasi.

  3. Controller

    View mencakup semua proses yang terkait layout output. Bisa dibilang untuk menaruh template interface website atau aplikasi.

Kelebihan dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah applikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara team.

Definisi Prototype

Menurut O’Brien (2011)[24], Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping.

Pengertian Internet

Menurut eWolf Community (2012:1)[25], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52)[26], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118)[27], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229)[1],, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Arsitektur Aplikasi Web Service Berbasis PHP

Arsitektur aplikasi berbasis PHP memiliki 3 Unsur yaitu :

  1. index.php

  2. App Components

  3. Application


Gambar 2.5 Arsitektur Aplikasi Web Service Berbasis PHP.

               

  1. index.php berfungsi menyimpan script php yang menyimpan method-method untuk mengubah data dari database kedalam format JSON.

  2. App Components berfungsi membuat file yang berjalan pada index.php berjalan dengan semestinya.

  3. Application yaitu menampilkan hasil dari script yang di buat pada index.php

Study Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[28], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.


Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[29], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

  1. Penelitian yang di lakukan oleh I Wayan Gede Suma Wijaya, pada tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Web Service Pada Aplikasi Sistem Akademik Pada Platform Sistem Operasi Mobile Android” Informasi akademik dan perkuliahan menjadi kebutuhan yang penting bagi mahasiswa. Seperti informasi tentang nilai, jadwal kuliah, jadwal kehadiran dosen dan sebagainya. Dengan informasi yang terdistribusi dengan baik, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman bahkan buntunya penyebaran informasi yang bersifat penting. Informasi biasanya disebarkan secara konvensional melalui sebuah selebaran maupun pengumuman yang terpasang di papan info kampus. Banyak kekurangan yang sering terjadi dengan cara konvensional tersebut, yaitu kertas selebaran yang sering hilang maupun tersobek sebelum informasi tersebut sampai kepada mahasiswa sebagai sasaran utama dari informasi yang terdapat di dalam pengumuman tersebut. Selain itu, mahasiswa juga direpotkan karena harus setiap hari datang ke kampus untuk melihat pengumuman terbaru yang terpasang di papan info.

  2. Kelemahan di atas bisa diselesaikan dengan memanfaatkan media website, dimana info-info akademik dan perkuliahan disimpan di dalam hosting website. Website untuk kepentingan penyampaian info akademik bisa diakses dimana saja melalui laptop maupun komputer PC, asalkan terkoneksi dengan internet yang bersumber dari wifi ataupun modem. Website tersebut terkendala ketika diakses melalui perangkat telepon genggam dan smartphone dengan spesifikasi yang minim, dimana penggunaan sumber daya harus diminimalisir. Data yang dikirimkan ke perangkat telepon genggam ataupun smartphone dapat berupa teks yang dipastikan lebih ringan dibandingkan data gambar.

  3. ermasalahan di atas dapat diselesaikan dengan memanfaatkan web service yang bisa menangani berbagai aplikasi lintas platform dengan berbagai sistem operasi mobile seperti Android, IOS, BlackBerry, Windows Phone dan yang lainnya. Data dikirimkan dalam format JSON, dimana pada aplikasi client hanya perlu melakukan parsing data dan menyajikan data sesuai yang diinginkan oleh pengguna. Dengan sedikit grafis dan lebih ditekankan pada format teks, aplikasi yang dihasilkan di sisi client menjadi lebih ringan dan hemat terhadap penggunaan sumber daya.

  4. Penelitian yang di lakukan oleh Edhy Sutanta1, Khabib Mustofa2 pada tahun 2012 yang berjudul “Kebutuhan Web Service Untuk Sinkronisasi Data Antar Sistem Iinformasi Dalam E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA” membahas tentang Pemkab Bantul yang merupakan bagian wilayah pemerintahan Propinsi DIY telah mengembangkan sebanyak 28 aplikasi sistem informasi untuk untuk mendukung kegiatan administrasi, pengolahan data internal, dan layanan informasi publik. Di samping itu, saat ini Pemkab Bantuk juga sudah mengembangkan dan mengelola website http://bantulkab.go.id/ yang di dalamnya telah dikembangkan sebanyak 33 aplikasi yang sebagian besar dapat diakses dari portal web Pemkab, dan sebagian yang lain merupakan sub domain dalam portal web Pemkab. Berbagai upaya peningkatan pemanfaatan TIK terus dilakukan oleh Pemkab Bantul dalam rangka meningkatkan kualitas e-Gov. Dalam rangka mencapai visi bidang TIK, saat ini terdapat permasalahan penting dan perlu segera diatasi yaitu bagaimana melakukan sinkronisasi data antara aplikasi yang telah ada. Makalah ini berusah mengungkap kondisi sistem informasi di lingkungan Pemkab Bantul dan bagimana mengatasi permasalahan sinkronisasi data antara aplikasi sistem informasi yang telah berjalan dengan memanfaatkan model web services.

  5. Penelitian yang di lakukan oleh Hartati Deviana pada tahun 2013 tentang “Penerapan XML Web service Pada Sistem Distribusi Barang” mengkaji tentang Web service adalah konsep baru dalam sistem terdistribusi melalui Web yang menggunakan teknologi XML, dengan standar protokol HTTP dan SOAP. Konsep teknologi Web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang memiliki infrastruktur yang berbeda. Karena Web service menggunakan XML, maka teknologi ini dapat mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik infrastruktur intranet dan ekstranet. Dalam penelitian ini akan disusun oleh sebuah sistem informasi dengan menggunakan teknologi Web service menggunakan PHP dan NuSOAP yang diimplementasikan pada sistem pengelolaan distribusi barang di sebuah apotek yang memiliki beberapa cabang. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi yang mampu mengintegrasikan aplikasi dan platform dari seluruh cabang.

  6. Penelitian yang di lakukan oleh Fajar Fani Hartono1), Hendry2), Ramos Somya3) pada tahun 2013 tentang “Aplikasi Reservasi Tiket Bus pada Handphone Android menggunakan Web Service (Studi Kasus: PO. Rosalia Indah)”. Mengkaji tentang Penyajian informasi ketersediaan tiket yang masih manual menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh jasa travel karena calon penumpang harus datang ke agen untuk mengetahui ketersediaan tiket. Oleh karena itu perlu adanya suatu aplikasi sistem reservasi.Sistem Reservasi t iket bus digunakan calon penumpang untuk melakukan pemesanan tiket perjalanan tanpa harus datang ke agen. Untuk memudahkan calon penumpang dalam mengakses sistem ini, maka d ibangun aplikasi reservasi tiket bus berbasis Android mobile. Android adalah ku mpulan perangkat lunak yang ditujukan bagi perangkat bergerak mencakup sistem operasi. Aplikasi ini berjalan pada platform Android dan berintegrasi dengan aplikasi yang berada di server. Server dibangun berbasis web yang memanfaat kan web service. Web Service menyediakan standar komunikasi di antara berbagai aplikasi so ftware yang berbeda-beda, dan dapat berjalan di berbagai platform maupun fra mework. Penelit ian in i membahas tentang perancangan dan implementasi aplikasi sistem reservasi tiket bus berbasis Android mobile. Melalui aplikasi reservasi in i, d iharapkan transaksi reservasi dapat dilakukan d imana saja dan kapan saja tanpa terikat dengan waktu dan tempat.

  7. Penelitian yang di lakukan oleh Sutanta, Edhy and Mustofa, Khabib pada tahun 2012 tentang “Strategi Pengembangan Web Service Untuk Integrasi Inter Sistem E-GOVERNMENT Di Pemerintah Kabupaten Bantul Yogyakarta”. Mengkaji tentang Pengembangan e-Government di Kabupaten Bantul yang dikembangkan oleh Kantor Pengolahan Data Telematika (Kementerian yang). Sampai saat ini ada 27 sistem informasi dan 33 situs telah dikembangkan dan diimplementasikan. Masalah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan sistem antara sistem yang ada dapat memberikan informasi yang akurat dan konsisten. Masalah ini muncul karena masing-masing sistem menggunakan secara terpisah basis data. Makalah ini membahas gagasan strategi pengembangan layanan web untuk integrasi sistem antar di Kabupaten Bantul e-Government. Ide yang diusulkan didasarkan pada hasil studi konsep e-Government pengembangan dan implementasi e-Government yang sebenarnya di Kabupaten Bantul. Selanjutnya strategi alternatif yang diusulkan untuk integrasi antar sistem integrasi dalam e-Government menggunakan layanan web. Strategi yang diusulkan mencakup penggunaan strategis tinggal sebagai data master, strategi pengembangan layanan web, dan layanan web strategi modeling.

  8. Penelitian Yang Di lakukakn oleh Tegar M. Aji1, Djalal Er Riyanto2, Helmie Arif Wibawa3 pada tahun 2012 tentang “Penerapan Web Services Dan Regular Expression Untuk Verifikasi Alamat Berbasis Hasil Penelusuran Situs Kodepos PT POS INDONESIA” mengkaji tentang Situs Kodepos PT Pos Indonesia (KPPI) merupakan situs yang menyediakan fasilitas penelusuran data alamat dan kodepos berdasarkan input lokasi dan kota. Data kodepos dan kelengkapan alamat lainnya pada situs KPPI ini diperlukan oleh berbagai pihak. Namun demikian, situs KPPI belum menerapkan antarmuka yang memungkinkan datanya dapat diakses oleh situs lain. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya suatu aplikasi pihak ketiga yang dapat melakukan fungsi penelusuran data ke situs KPPI dan menyediakan antarmuka berupa Web Services (suatu metode pengiriman pesan/data melalui dokumen terstandardisasi). Perangkat lunak Verifikasi Alamat (VA) dikembangkan dalam rangka menyediakan antarmuka pengaksesan data situs KPPI. VA dikembangkan menggunakan bahasa scripting PHP versi 5.3.5. Cakupan fungsional VA yaitu menerima input dari situs klien, melakukan penelusuran ke situs KPPI, menguraikan halaman penelusurannya dengan Regular Expressions (suatu metode untuk memanipulasi data teks), serta mengembalikan hasil data alamat kepada situs klien tersebut. Dengan adanya VA, maka proses pengaksesan data situs KPPI oleh situs klien dapat berlangsung.

  9. Penelitian yang di lakukan oleh Alan Brown1),Simon Johnston2), Kevin Kelly3) Pada tahun 2012 tentang “Using Service-Oriented Architecture and Component Based Development to Build Web Service Applications” jurnal ini memberikan konteks untuk pemahaman yang lebih dalam layanan dan layanan yang berorientasi arsitektur untuk solusi perangkat lunak perusahaan skala. Secara khusus, ini mengeksplorasi layanan dalam hubungan dengan konsep yang lebih mapan dari komponen software, dan menjelaskan bagaimana praktek pembangunan berbasis komponen saat memberikan landasan dicoba dan diuji untuk pelaksanaan arsitektur berorientasi layanan. desain antarmuka berbasis disorot sebagai kunci untuk layanan dan komponen desain, dan ia berpendapat bahwa antarmuka terpapar oleh keduanya memiliki kendala tertentu dan kriteria yang membedakan mereka. Unified Modeling Language (UML) digunakan sebagai alat untuk menggambarkan baik logis dan implementasi desain, serta pola tertentu untuk kedua komponen dan layanan desain.

  10. Akhirnya, kertas berfokus pada layanan Web sebagai kendaraan untuk mengeksplorasi isu-isu yang berkaitan dengan pelaksanaan jasa secara umum. Secara khusus, kertas menyelidiki bagaimana menafsirkan pedoman umum untuk arsitektur berorientasi layanan sebagai pola desain khusus untuk layanan Web. Semua pola yang dijelaskan dalam makalah ini telah dilaksanakan dengan menggunakan pola dan kode template kemampuan unik Rational® XDE ™ dan akan dipublikasikan melalui Jaringan Pengembang Rasional.

Kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan mengenai Web Service adalah fungsi dari Web Service itu sendiri adalah sebagai layanan penyedia, pengiriman atau penerimaan data yang memungkinkan berbagai sistem yang berbeda saling berinteraksi meskipun berbeda platform dan sistem operasi. Oleh sebab itu, untuk melanjutkan kajian Web Service pada penelitian sebelumnya seperti yang dikutip diatas, maka dilakukan penelitian untuk perancangan Sistem Aplikasi Web Service pada Perguruan Tinggi.

BAB III

LANDASAN TEORI

Analisa Sistem Berjalan

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Kota Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang. Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta mengalami perkembangan yang sangat luar biasa pesatnya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi. Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang di bangun oleh Yayasan Nirwana Nusantara yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999. Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntansi. Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA. Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

  2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.

  3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

  7. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  8. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG


2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel amik.JPG

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif

  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyaraka

  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

3. Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini di inspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan di bidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

4. Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

5. Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri. Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

6. Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

               

       

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

               

Tugas Dan Taggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Prosedur Sistem Berjalan

1. Prosedur GET data pada Web Service.

Prosedur GET data pada Web Service yaitu : Web Service mengakses database untuk mengambil informasi dan mengubahnya dalam bentuk file JSON, selanjutnya file tersebut akan akan di simpan dalam sebuah direktori.

2. Prosedur Pengambilan Data Pada Web Service.

Prosedur pengambilan data pada Web Service yaitu : mahasiswa cukup mengakses Web Service Raharja dan selanjutnya memilih table yang akan di gunakan untuk keperluan pengembangan aplikasi lalu plilih menu JSON untuk mengambil data yang berbentuk JSON.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Diagram

Menurut Nugroho (2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

               

Usecase Diagram Untuk Mahasiswa
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

               

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram proses ambil data JSON yang sedang berjalan diatas terdapat:

  1. Prosedur Akses Web Service, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Akses Web Service
    Aktor : Mahasiswa
    Skenario: Pertama mahasiswa harus mengakses Web Service terlebih dahulu yang bertujuan untuk mencari sumber data.
  2. Prosedur Pengiriman data dari database, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Mengirim Data
    Aktor: Database
    Skenario: Database akan mengirimkan data ke web service untuk di yang akan di jadikan file JSON.
  3. Prosedur mencari sumber data, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Pilih Tabel
    Aktor: Mahasiswa
    Skenario: Mahasiswa harus memilih data yang akan di gunakan dari table yang tersedia pada Web Service.
  4. Prosedur memilih data yang akan di gunakan, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case:Lihat Data
    Aktor: Mahasiswa
    Skenario: mahasiswa dapat memilih data sesuai kebutuhan.
  5. Prosedur Mengambil Data, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Ambil Data JSON
    Aktor: Mahasiswa
    Skenario: Selanjutnya jika data sudah di dapat mahasiswa dapat mengambil data yang telah di ubah ke dalam bentuk JSON.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior paralel. Node pada sebuah activity diagram disebut sebagai action, sehingga diagram tersebut menampilkan sebuah activity yang tersusun dari action.

               

Activity diagram untuk mahasiswa
Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

               

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, adalah merupakan objek yang menggambarkan memulai kegiatan
  2. 5 (lima)Action, sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari database yang mengirim data lalu dan di ubah data tersebut ke bentuk JSON setelah itu mahasiswa dapat mengambil data yang berbentuk JSON setelah sember data sudah di temukan.
  3. 1 (satu) Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequence diagram menurut Munawar (2005 : 187) adalah grafik dua dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal, sedangkan lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal.

               

Sequence diagram untuk mahasiswa
Gambar 3.4 Squence Diagram Sistem Yang Berjalan

               

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu mahasiswa.
  2. 2 (dua) entity yang mengontrol alur kerja sistem atau proses yang dilakukan, yaitu : Web Service, Unit Layanan.
  3. 1 (satu) boundary lifeline merupakan tepi dari system, seperti user interface, atau suatu alat yang berinteraksi dengan system lain, yaitu : File Directory.
  4. 4 (empat) message yang merupakan urutan kegiatan dalam pembuatan file Json, yaitu: Akses Web Service, Daftar Tabel, Pilih Tabel, File JSON.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Metode yang saya gunakan dalam menyusun laporan ini adalah metode analisis SWOT, alasan mengapa saya menggunakan metode analisis SWOT dikarenakan metode tersebut adalah metode mendasar dalam menganalisa system yang saya tau dan sangat cocok untuk menganalisa dan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis dan demi mendapat hasil yang maksimal. Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. dalam melakukan pengembangan aplikasi. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) berikut analisa yang telah saya lakukan :

Tabel 3.3 Analisa SWOT

Analisis Permasalahan dengan metode SWOT

Kekuatan (Strength)

  1. Keamanan Database Meningkat karena direktori penyimpanan file JSON telah terputus sepenuhnya dengan database.
  2. Lebih cepat dalam pemrosesan data dalam jumlah besar.
  3. Jika data yang berada pada file direktori rusak cukup di update kembali dari database.
  4. Jika ada system yang berbeda membutuhkan data yang sama cukup mengakses 1 kali melalui web service yang dapat mengurangi penggunaan bandwidth.
  5. Menggunakan JSON untuk penyimpanan data.

Kelemahan (Weakness)

  1. Harus selalu online 24 jam.
  2. Harus menggunakan method tertentu untuk mengolah data yang masih berbentuk JSON
  3. Jika file yang ingin di ambil belum ada maka harus me request terlebih dahulu.
  4. Memiliki tampilan yang biasa saja.
  5. Pembuatan Web Service Lumayan rumit.

 

Peluang (Oportunity)

  1. Dapat memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
  2. Dapat memudahkan dalam pengambilan data.
  3. Dapat meringkas pemrosesan data dari beberapa aplikasi berbeda.
  4. Meringankan kerja database inti.

 

Strategi SO

  1. Menciptakan sebuah layanan penyimpanan data yang dapat di akses antar system.
  2. Menyediakan data yang up to date dan berguna serta bermanfaat bagi mahasiswa.

 

Strategi WO

  1. Akan di buat penjadwalan untuk update data.
  2. Menggunakan JSON karena mudah di pahami oleh bahasa mesin dan manusia karena data telah di ubah kedalam bentuk array.

Ancaman (Thread)

  1. Hacker
  2. Kurang nya minat pada Web Service.
  3. Rentan di salah gunakan

 

Strategi ST

  1. Direktori penyimpanan file telah sepenuhnya terputus koneksi dengan database sehingga aktivitas hacking dapat di kurangi.
  2. Penyelenggaraan WorkShop tentang Web Service dapat menambah minat bagi mahasiswa.

Strategi WT

  1. Jika data pada direktori rusak maka tinggal di update kembali
  2. Penggunaan token utuk pembatasan akses.

 

Metode Analaisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan
    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.
    Nama Masukan : data JSON.
    Fungsi : menyimpan data kedalam bentuk array.
    Sumber : rapi.raharja.me.
    Media : Website Perguruan Tinggi Raharja.
    Frekuensi: mahasiwa hanya dapat role untuk view data.
    Format : JSON.
  2. Analisa Proses
    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
    Nama modul : file_get_contents.
    Masukan : Mengambil Content dari website.
    Keluaran : Mendapatkan informasi atau data dari website tersebut.
    Ringkasan proses : jika mahasiswa ingin mengambil content dari rapi.raharja.me harus mengambil link dari table yang telah menjadi sumber data.
  3. Analisa Keluaran
    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:
    Nama keluaran : foreach.
    Fungsi : Untuk menampilkan array.

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur saat ini yang sedang berjalan saat ini adalah data yang telah di tampilkan dalam bentuk JSON masih secara keseluruhan di tampilkan yang dapat menyulitkan mahasiswa yang hendak mencari data personal dati tabel yang tersedia.

Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka dibuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah di buatkan sebuah API (Application Programming Interface) untuk memudahkan dalam pencarian data personal yang dapat di akses langsung via URL yang bersikan data JSON dari data yang telah di pilih.

User Requiremet

Elisitasi Tahap I

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1
<tbody> </tbody>

No

Penulis

Judul

Hasil

Adopsi

1

<a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">Tsung-Chih Hsiao</a><a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">, </a><a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">Carol Han</a><a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">, </a><a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">Mixue Qi dan </a><a href="https://docs.google.com/document/d/1YIOIF8siAA-MiQ-MuU1KjBPfwKcinUw0QKcvmT5hFFE/edit#bookmark=id.akn0xzinob4g">Xiaoguang Yu. (2016). </a>

Applied System Innovation (ICASI) Conference on. IEEE

 

The development and research of digital marketing in the contemporary society.

the relationship between digital marketing and the Internet industry. The pros and cons of digital marketing mode, digital marketing in the future development direction.” Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah  hubungan antara pemasaran digital dan industri internet. Pro dan kontra dari modus pemasaran digital, pemasaran digital dalam arah pembangunan masa depan.

Peneliti mengadopsi pemanfaatan internet untuk mendukung kegiatan pemasaran iLearning+

2

  1. Jaya Mary A Jaya Malar. (2016).

<a href="http://ieeexplore.ieee.org/xpl/mostRecentIssue.jsp?punumber=7731602">Electrical, Electronics, and Optimization Techniques (ICEEOT</a>) Conference on. IEEE

I<a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/7755648/">nnovative digital marketing trends 201</a>6.

 

Digital marketing includes social marketing, word ads, banner ads, video advertisement etc. At this juncture, forecasting, analyzing and implementing the innovative digital marketing” Hasil yang diperoleh adalah dalam  penelitian ini ditemukan adanya proses pemasaran digital melalui media sosial, iklan kata, iklan banner, iklan berupa video, peramalan, menganalisis dan menerapkan tren pemasaran digital.

Peneliti mengadopsi proses penyebaran informasi melalui pemasaran digital atau digital marketing dengan memanfaatkan media sosial, adanya banner dan video yang diterapkan pada official site iLearning+.

3

F.A. Wisnu Wirawan dan Elsie Oktivera (2015).

Technology Systems and Innovation (ICITSI)

 

 

Conference on. IEEE

Analysis on the implementation of digital marketing towards motorbike transport service case study: GO-JEK (online taxi motorbike) Jakarta, Indonesia.

 

Digital marketing communications strategy is a strategy of using digital communication media such as for example a smartphone. maximizes the marketing function and its relationship with consumers. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui strategi komunikasi pemasaran digital menggunakan smartphone, dan memaksimalkan fungsi pemasaran dan hubungan dengan konsumen.

Peneliti mengadopsi cara membangun hubungan yang baik dengan konsumen yang terhubung melalui smartphone.

4

<a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/6293118/">Daj, A., Samoila, C., & Ursutiu (2012).</a> Remote Engineering and Virtual Instrumentation (REV), 2012 9th International Conference on (pp. 1-5). IEEE

 

Digital marketing and regulatory challenges of Machine-to-Machine (M2M) Communications

M2M - as a part of the Internet of Things (IoT) - is, at the present, one of the main drivers behind the growth in mobile subscribers, with all of the world's largest electronic communications operators now having several million M2M subscribers in their mobile networks. M2M - sebagai bagian dari Internet of Things (IOT) - pada saat ini adalah salah satu driver utama di balik pertumbuhan pelanggan mobile, dengan semua operator komunikasi elektronik terbesar di dunia saat ini dengan jutaan pelanggan.

Peneliti mengadopsi konsep komunikasi elektronik yang dibangun dengan baik untuk pelanggan.

5

<a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/7363968/?reload=true&arnumber=7363968">Bengel,A., Shawki, A. dan  Aggarwal, D.</a><a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/7363968/?reload=true&arnumber=7363968"> (2015). In </a><a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/7363968/?reload=true&arnumber=7363968">Big Data (Big Data), 2015 IEEE International Conference</a>

Simplifying web analytics for digital marketing

Digital channels including social media and blogs have become persuasive to an extent that they are not only seen as a means of entertainment and networking but also provide an active platform for hosting marketing campaigns and consequently impacting organizations sales and profitability. saluran digital termasuk media sosial dan blog telah menjadi persuasif ke tingkat bahwa mereka tidak hanya dilihat sebagai sarana hiburan dan jaringan, tetapi juga menyediakan platform yang aktif untuk hosting kampanye pemasaran dan akibatnya berdampak organisasi penjualan dan profitabilitas

Peneliti mengadopsi saluran pemasaran digital yang memanfaatkan jejaring soaial dan blog dalam konteks ini adalah official site iLearning+ sbagai media promosi.

6

Syed, A. Z. (2015). Applied Electrical Engineering and Computing Technologies (AEECT). IEEE Jordan Conference

Applying sentiment and emotion analysis on brand tweets for digital marketing. In Applied Electrical Engineering and Computing Technologies (AEECT), 2015 IEEE Jordan Conference

As digital marketing is becoming more popular, the number of customer views on brands is increasing rapidly. collect ten thousand tweets related to ten technology brands: We perform sentiment analysis using SentiWordNet and hastag.  Pemasaran digital menjadi lebih populer, jumlah penayangan pelanggan pada merek meningkat dengan cepat. mengumpulkan sepuluh ribu tweet yang berkaitan dengan sepuluh merek teknologi,  analisis sentimen menggunakan SentiWordNet dan hastag.

Penulis mengadopsi penyebaran informasi dengan tweet dan hastag untuk mempermudah pencarian dan pengategorian secara lebih khusus.

7

<a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/5999080/">Li, S., Li, J. Z., & Hardley, F. (2011). </a><a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/5999080/">Management and Service Science (MASS). </a><a href="http://ieeexplore.ieee.org/document/5999080/">IEEE.</a>

A mathematical, computational and symbolic representation framework towards digital marketing planning.

The digital marketing strategy formulation problem is examined using a hybrid mathematical, computational, and fuzzy knowledge automation approach. A Web-based software example is provided to demonstrate how the framework functions with evaluation results highlighting how the process and outcomes of digital marketing strategy formulation may be enhanced. Perumusan strategi pemasaran digital diperiksa menggunakan hybrid matematika, komputasi, dan pendekatan otomatisasi pengetahuan fuzzy. Sebuah perangkat lunak contoh berbasis Web disediakan untuk menunjukkan bagaimana kerangka fungsi dengan hasil evaluasi,  meningkatkan strategi pemasaran digital.

Penulis mengadopsi proses strategi digital marketing yang diterapkan dalam official site iLearning+

8

Soininen Netta. (2015). Tesis. Turku University of Applied Science

Improving SME’s Brand Awareness by Digital Marketing - A Guide For SMES.

a qualitative study about the digital marketing field in accordance to

developing brand awareness. Studi kualitatif tentang bidang pemasaran digital sesuai dengan mengembangkan kesadaran merek

Peneliti mengadopsi pentingnya brand awareness, adanya digital marketing berperan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap iLearning+.

9

Ray Indra Taufik (2014)

Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja

Perancangan Sistem Informasi Official Site iLearning Plus Sebagai Media Promosi Training Online.

 

Official site iLearning+ sebagai website resmi untuk mempromosikan jasa training onlinenya.

Peneliti mengadopsi proses promosi yang sebelumnya untuk jasa trainin online pada official site iLearning+ dalam konteks yang lebih luas.

10

Endah Nirmala Dewi (2016)

Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi

Official site iLearning+ sebagai wadah informasi iLearning Plus dan membantu dalam meningkatkan ranking webometrics sebagai penilaian kualitas Perguruan Tinggi.

Peneliti mengadopsi level inbound untuk linking yang bertujuan untuk memperluas jangkauan informasi iLearning+ di kancah dunia digital (internet).

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem dapat memiliki fasilitas login menggunakan rinfo

2

Sistem memiliki tampilan yang menarik.

3

Sistem dapat meng update data secara otomatis

 

4

Sistem dapat membuat file JSON secara otomatis

 

5

Sistem Memiliki Token Untuk otorisasi.

 

6

Sistem memiliki fasilitas download file.

7

Sistem dapat memonitoring visitor.

8

Sistem memiliki tampilan visi dan misi.

9

Sistem memiliki fasilitas SSO (Single Sign On).

10

Sistem memiliki fitur search tabel.

11

Sistem memiliki filter show table.

12

Sistem dapat menampilkan struktur tabel.

13

Sistem dapat melihat rangkuman data dari tabel.

14

Sistem memiliki fasilitas upload data.

15

Sistem memiliki panduan dalam pengolahan data JSON.

16

Sistem memiliki form request data.

17

Sistem menggunakan metode RESTful API.

 

18

Sistem telah berada di luar lingkup database inti.

 

19

Sistem menggunakan PHP Acrive Record.

20

Sistem menggunakan PDO untuk operasi database.

 

21

Sistem menggunakan SLIM Framework.

 

22

Sistem Dapat menampilkan data biodata personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

23

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang belum di ambil dalam Bentuk data JSON

 

24

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang sudah di ambil dalam Bentuk data JSON

 


25

Sistem dapat menampilkan data kurikulum Personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

26

Sistem dapat menampilkan data KSTF personal dalam Bentuk data JSON

 

27

Sistem dapat menampilkan data konsultasi personal mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

28

Sistem dapat menampilkan data KHS personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

29

Sistem dapat menampilkan data nilai personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

30

Sistem memiliki scheduling update data.

 

31

Sistem dapat menyimpan file terdahulu.

32

Sistem memiliki button file JSON.

33

Sistem dapat menampilkan keterangan waktu.

34

Sistem memiliki note dalam form show tabel.

35

Sistem mempunyai tampilan halaman utama.

36

Sistem memiliki viewboard.

37

Sistem memiliki fasilitas settings.

38

Sistem dapat menampilkan Data Personal berdasarkan Nama.

39

Sistem dapat menampilkan Data Personal berdasarkan Alamat Email.

40

Sistem memiliki 2 core untuk update data dan merubah file ke JSON.

41

Sistem dapat menampilkan Data Personal berdasarkan NIM.

42

Sistem dapat menampilkan CPU All meter.

43

Sistem memiliki fasilitas Upload Music.

44

Sistem dapat merubah profile user.

45

Sistem dapat terkoneksi ke SIS+.

46

Sistem dapat menampilkan data personal pribadi raharja.

47

Sistem dapat Menampilkan data all kurikulum berdasarkan jurusan.

48

Sistem memiliki 4 menu utama.

49

Sistem dapat menampilkan data KHS.

50

Sistem Dapat menampilkan IPK mahasiwa dalam bentuk JSON.

51

Sistem dapat memberikan role update data kepada user.

52

Sistem memiliki ekstensi ke google chrome.

53

Sistem dapat menampilkan adsense.

54

Sistem dapat menampilkan user online.

55

Sistem memiliki tampilan rating.

56

Sistem menggunakan barcode untuk verivikasi user.

57

Sistem memiliki scrolling.

58

Sistem  memiliki fasilitas dropdown.

59

Sistem dapat mencatat IP user.

60

Sistem dapat mendeteksi aktivitas hacking.

Non Functional

No

Saya ingin sistem dapat:

M

D

I

1

Sistem dapat di akses secara online

2

Sistem memiliki tampilan user friendly

3

Sistem memiliki tutorial cara mengolah data JSON.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3

   

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem dapat meng update data secara otomatis

   

     

 

2

Sistem Memiliki Token Untuk otorisasi.

   

   

   

3

Sistem Dapat menampilkan data biodata personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

4

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang belum di ambil dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

5

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang sudah di ambil dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

6

Sistem dapat menampilkan data kurikulum Personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

7

Sistem dapat menampilkan data KSTF personal dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

8

Sistem dapat menampilkan data konsultasi personal mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

v√

   

 

9

Sistem dapat menampilkan data KHS personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

 

   

10

Sistem dapat menampilkan data nilai personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

   

 

11

Sistem Dapat menampilkan data biodata personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

 

   

   

 

12

Sistem dapat di manfaatkan untuk pengembangan aplikasi mobile.

   

     

 

13

Sistem dapat di manfaatkan untuk pengembangan aplikasi dekstop.

   

     

 

14

Sistem telah teputus hungungan dengan database inti

   

     

 

15

Sistem dapat melakukan pertukaran data melalui URL

 

   

   

 

Non Functional

T

O

E

No.

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem dapat di akses secara online.

 

   

   

 

2

Sistem memiliki tampilan user friendly.

 

   

   

 

3

Sistem memiliki tutorial cara mengolah data JSON.

 

   

   

 

4

Sistem Memiliki Video Tutorial

 

   

   

 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan pengembangan serta sistem yang berjalan pada saat ini setelah dilakukan pengembangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah dalam menerapkan sistem informasi RhjFox tahap pengembangan untuk forum diskusi dan dijadikan sumber informasi bagi civitas Perguruan Tinggi Raharja secara online.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
 

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem Dapat menampilkan data biodata personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

2

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang belum di ambil dalam Bentuk data JSON

3

Sistem dapat menampilkan Mata Kuliah Personal Mahasiswa yang sudah di ambil dalam Bentuk data JSON

4

Sistem dapat menampilkan data kurikulum Personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

5

Sistem dapat di manfaatkan untuk pengembangan aplikasi mobile.

6

Sistem dapat menampilkan data konsultasi personal mahasiswa dalam Bentuk data JSON

7

Sistem dapat menampilkan data personal Dosen dalam Bentuk data JSON

8

Sistem dapat menampilkan data nilai personal Mahasiswa dalam Bentuk data JSON

Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem dapat di akses secara online.

2

Sistem memiliki tampilan user friendly.

3

Sistem memiliki tutorial cara mengolah data JSON.

4

Sistem Memiliki Video Tutorial

Penyusun

 

 

 

(Ridwan Kurniaji)

NIM : 1333376511

Mengetahui,

Pembimbing I

Pembimbing II

 

 

(Muhamad Yusup, M.Kom)

NID : 07132

 

 

(Ary Budi Warsito, M.Kom)

NID : 10013

Menyetujui,

Stakeholder

Kepala Jurusan

 

 

(Erlita Rasdiana, S.Kom)

NIP : 011515

 

 

(Diah Aryani, S.T., M.Kom)

NIP : 010413

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Usulan Prosedur yang baru

Pada usulan prosedur yang baru akan dijelaskan tentang user yang dapat mencari data personal mahasiswa dari berbagai tabel yang berhubungan dengan kebutuhan perkuliahan seperti matakuliah, nilai, KSTF, KHS, Biodata dalam bentuk JSON.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

               

Usecase Diagram Yang Di Usulkan
Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang BerjalanUse Case Diagram Sistem Yang Di Usulkan

               

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram sistem update data yang di usulkan diatas terdapat :

  1. Prosedur Pencarian Sumber Data, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Daftar Tabel
    Aktor : Mahasiswa
    Skenario: Mahasiswa harus mencari sumber data terlebih dahulu.
  2. Prosedur Menganalisa Kebutuhan, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Pilih Tabel
    Aktor : Mahasiswa
    Skenario: Mahasiswa harus mengetahui kebutuhan data yang akan di ambil pada saat memilih tabel.
  3. Prosedur Pengambilan Data, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Cari Data Personal.
    Aktor : Mahasiswa
    Skenario: Jika mahasiswa telah mengetahui kebutuhan data yang di perlukan, langsung dapat memilih data personal seperti : Matakuliah, Nilai, KSTF, KHS, Biodata.
  4. Prosedur Ambil Data JSON, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Ambil JSON.
    Aktor : Mahasiswa
    Skenario: Setelah memenukan data yang di butuhkan dapat langsung mengcopy url untuk di tampilkan pada sistem masing-masing.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

               

Activity Diagram Yang Di Usulkan
Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Di Usulkan

               

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, adalah merupakan objek yang menggambarkan memulai kegiatan
  2. 5 (empat)Action, sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Mahasiswa memilih sumber data sampai data yang perlukan di dapat yang telah dalam bentuk JSON.
  3. 1 (satu) Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

               

Sequence Diagram Yang Di Usulkan
Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Yang Di Usulkan

               

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu User.
  2. 2 (dua) entity yang mengontrol alur kerja sistem atau proses yang dilakukan, yaitu : Web Service, Daftar Tabel.
  3. 1 (satu) boundary lifeline merupakan tepi dari system, seperti user interface, atau suatu alat yang berinteraksi dengan system lain, yaitu : File Directory
  4. 7 (tujuh) message yang merupakan urutan kegiatan dalam pengambilan data JSON

Flowchart

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Aplikasi Web Service yaitu:

               

Gambar 3.8 Flowchart Aplikasi Web Service

               

Dapat dijelaskan gambar flowchart program pada sistem Web Service diatas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “END” pada aliran proses flowchart program pada sistem Web Service.
  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Ubah Kedalam Bentuk JSON” kemudian melakukan GET dari database untuk mengambil data yang berbentuk array, lalu di encode ke dalam bentuk JSON lalu di letakan pada file management distributed dan selanjutnya “ambil data” untuk mengambil link URL yang berisikan data dalam bentuk JSON.
  3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek kebutuhan sumber data, jika “ya” dapat langsung mengambil data yang berbentuk JSON dan jika “tidak” akan kembali ke halaman Tabel pada Web Service.
  4. 3 (tiga) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh user. Simbol proses tersebut diantaranya: Web Service, DB, Database Manager Distributed.

Rancangan Program (HIPO)

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan.

               

HIPO sistem Web Service
Gambar 3.9 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Web Service.

               

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Link Web Service Raharja
    Nama Program : Rapi.raharja.me
    Fungsi : Sebagai sebagai tampilan utama Raharja Aplication Programming Interface.
    Bahasa Program : PHP, Bootsrap, yii framework.
    Proses : Setelah klik link Web Service Raharja akan menuju tampilan utama Web Service yang terdapat empat buah pilihan yaitu :
    1. Home
      Nama Program : Home
      Fungsi : Sebagai tampilan awal untuk mengakses Web Service
      Bahasa Program : PHP, Boostrap, yii framework
      Proses : Pada menu utama Web Service terletak pada bagian pojok kiri atas.
    2. Web Service
      Nama Program : Web Service
      Fungsi : Untuk masuk ke tampilan Web Service yang berisi tabel.
      Bahasa Program : PHP, Boostrap, yii framework
      Proses : Pada menu utama Web Service terletak pada bagian pojok kiri atas.
    3. API
      Nama Program : API
      Fungsi : Untuk masuk ke application programming interface.
      Bahasa Program : PHP
      Proses : Pada menu utama Web Service terletak pada bagian pojok kanan atas.
    4. Pelajari Rapi
      Nama Program : Pelajari Rapi
      Fungsi : Untuk masuk ke slide tutorial mengProses : Pada menu utama Web Service terletak pada bagian pojok kanan atas. Proses : Pada menu utama Web Service terletak pada bagian pojok kanan atas.

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Web Service yang akan dibuat, yaitu :

               

Prototype halaman utama rapi.raharja.me
Gambar 3.10 Halaman utama

               

               

Prototype halaman utama Web Service
Gambar 3.11 Tampilan Web Service

               

               

Tampilan Struktur Tabel
Gambar 3.12 Tampilan Struktur tabel

               

               

Tampilan Data
Gambar 3.13 Tampilan Data

               

               

Tampilan data JSON
Gambar 3.14 Tampilan Data JSON

               

Konfigurasi Sistem

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    CPU : AMD A6-3400M APU (Liano) 1.4GHz Up To 2.3GHz 4MB L2 cache
    Chipset : AMD Hudson-M2, AMD K12
    RAM : 6gb
    HDD : Seagate 500GB 5400RPM
    GPU: AMD Radeon HD6520G 512MB
    Display : 14" WXGA LCD 1366x768
    Battery : 6-cell Lithium-ion 4400mAh
    Audio : Realtek HD Audio
    LAN : Realtek Gigabit LAN (10/100/1000Mbps)
    WLAN : Ralink 802.11b/g/n
  2. Perangkat Lunak (Software)
    Brackets
    Mozilla Firefox
    Xampp
    Notepad
    Windows 7 32bit

Testing

Metode Implementasi

Implementasi Web Service di Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini terdapat 8 (delapan) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing:

               

Tabel 3.8 Pengujian Sistem

               

1. Create File JSON
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan prosedur Create File JSON dengan menggunakan PHP dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

               

Tabel 3.9 Testing Create File JSON

               

2. Mencari Sumber Data
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan prosedur Mencari Sumber Data dengan menggunakan Web Service Perguruan Tinggi Raharja dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

               

Tabel 3.10 Mencari Sumber Data

               

3. Mengambil Data JSON
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan prosedur Mengambil Data JSON dengan menggunakan Web Service Perguruan Tinggi Raharja dan PHP via URL, pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

               

Tabel 3.11 3. Mengambil Data JSON

               

Evaluasi
Dari hasil pengujian yang di lakukan dari ke 3 (tiga) tabel di atas dapat di simpulkan bahwa semua testing telah VALID dan tidak ada evaluasi yang harus di lakukan.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan dari rumusan masalah mengenai pemanfaatan Web Service mengunakan json untuk membantu pengembangan aplikasi adalah :

  1. Aplikasi Web Service dapat mempermudah mahasiswa dengan cara menyediakan data array yang telah di ubah dalam bentuk JSON karena bahasanya mudah di pahami dan di pelajari.
  2. Penggunaan RESTful API pada sebuah Web Service memungkinkan proses pembacaan laman web tertentu yang memuat sebuah file JSON, file inilah yang menguraikan dan memuat konten yang hendak di sajikan. Setelah melalui proses decode mahasiswa akan dapat mengubah data kedalam bentuk array.
  3. Cara mahasiswa mengambil data JSON dari web service sangat mudah yaitu dengan menggunakan metode get dari link yang berisikan data json yang dapat langsung di olah untuk berbagai keperluan aplikasi.

Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis supaya penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga

kekurangan yang ada bisa diperbaiki dan di sempurnakan. Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

  1. Di harapkan di buatkan form untuk request data pada aplikasi Web Service, yang bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam request data jika sewaktu-waktu ada data yang penting belum di tambahkan ke Web Service.
  2. Diharapkan data yang besar tetap dapat di decode tanpa ada batasan data yang di peroleh.
  3. Di harapkan proses scheduling update data dapat di lakukan secara realtime dan otomatis mengubah data yang berada pada file directory dan untuk penelitian selanjutnya supaya menerapkan sistem token untuk otentifikasi user.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Sutabri,Tata. 2012, “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Davis,Gordon B. 2002. Tata Sutabri, 2004.
  3. O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
  4. Yakub.2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 SCourse Outline Williams, B.K. and Sawyer, S.C. 2011. “Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. (9th edition)”. New York: McGraw-Hill.
  7. Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2007). Using Information Technology: Pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi (Edisi 7)(Penerjemah: Nur Wijayaning Rahayu & Th. Arie Prabawati). Yogyakarta: ANDI.
  8. O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
  9. Indrajani. 2007. Pemrograman Berbasis Objek dengan Bahasa Java. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
  10. Aminuddin.2008. Semantik. Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
  11. Hakim dan Muhammad Rizki. 2012. Prototype Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile Menggunakan Java Script Object Notation (JSON). STIKOM Surabaya. Surabaya
  12. Sidik, Betha. 2012. Pemrograman PHP. Bandung:Informatika Bandung.
  13. 13,0 13,1 Deitel. 2012. Resources: C How to Program, Deitel & Deitel, 7th Edition, 2012. Course Outline.
  14. Williams, B.K. and Sawyer, S.C. 2011. “Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. (9th edition)”. New York: McGraw-Hill.
  15. Tangkilisan. 2003. Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Management SDM.
  16. Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. (2010). Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and Management Fifth Edition. Boston: Pearson Education.
  17. O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
  18. Rainardi, Vincent, 2008, Building a Data Warehouse with Examples in SQL Server. Apress: New York. Tang, ZhaoHui; MacLennan, Jamie. 2005. Data Mining with SQL Server 2005 . Indiana Polis: Wiley Publishing
  19. Inmon, W.H. (2005). Building The Data Warehouse. Third edition. John Wiley & Sons. New York
  20. Welling, Luke, Thomson, Laura,2001. PHP and MySQL web development. Penerbit Sams Publishin.
  21. Murach, SQL Server 2008 for Developers, Syverson & Murach, 2008. ISBN: 978-1-890774-51-6
  22. Laine, Shestakov, Litvinova, & Vuorimaa 2011. Toward unified web application development
  23. A. Siena, J. Mylopoulos, A. Perini, A. Susi. Towards a Framework for Law-Compliant Software Requirements. ICSE Companion. 31st International Conference on Software Engineering. Vancouver, Canada. 2009.
  24. O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
  25. Community,eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
  26. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  27. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
  28. Conny R. Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Grasindo
  29. Antinias Yuniarti. 2007. Pengaruh Metode Pengajaran Alam Sekitar terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Sains Siswa Kelas V SLB.D YPAC Surakarta

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir, diantaranya yaitu:

Lampiran A.1  : Validasi Tugas Akhir (TA)
Lampiran A.2  : Surat Penugasan Kerja
Lampiran A.3  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.4  : Formulir Permohonan Usulan Penelitian TA
Lampiran A.5  : Surat Pengantar Observasi TA
Lampiran A.6  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.7  : Kartu Bimbingan TA
Lampiran A.8  : Formulir Permohonan Penggantian Judul TA
Lampiran A.9  : Daftar Nilai
Lampiran A.10  : Validasi Sidang Akademik
Lampiran A.11  : Kwitansi TA, Raharja Career, dan Sidang TA
Lampiran A.12 : Formulir Seminar Proposal TA
Lampiran A.13 : Formulir Final Presentasi TA
Lampiran A.14 : Formulir Pertemuan Stakeholder TA
Lampiran A.15 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.16 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
Lampiran A.17 : Sertifikat Toefl
Lampiran A.18 : Sertifikat Prestasi DID
Lampiran A.19 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.20 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.21 : Sertifikat Raharja Career
Lampiran A.22 : Katalog Product
Lampiran A.23 : Ijazah SMA
Lampiran A.24 : CV (Curiculum Vitae)

LAMPIRAN B

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan TA, diantaranya yaitu:

Lampiran B.1  : Hasil Wawancara dengan Stakeholder
Lampiran B.2  : Rencana Pertemuan Dengan Stakeholder
Lampiran B.3  : Surat Keterangan Implementasi Program