TA1323376622: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Media)
(Sistematika Penulisan)
Baris 677: Baris 677:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Penelitian ini yang berjudul “Perancangan GO+ Sebagai Media Informasi Tagihan Pembayaran Perkuliahan pada Perguruan Tinggi” dilakukan di ''Raharja Enrichment Centre'' (REC) ruang penelitian yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Penelitian ini yang berjudul “Perancangan GO+ Sebagai Media Informasi Tagihan Pembayaran Perkuliahan pada Perguruan Tinggi” dilakukan di ''Raharja Enrichment Centre'' (REC) ruang penelitian yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.</p></div>
  
=='''Sistematika Penulisan'''==
+
==Sistematika Penulisan==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Agar memudahkan peneliti dalam membuat laporan penulisan dan pembahasannya secara sistematis, oleh karena itu penulisan Tugas Akhir terdiri dari beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Agar memudahkan peneliti dalam membuat laporan penulisan dan pembahasannya secara sistematis, oleh karena itu penulisan Tugas Akhir terdiri dari beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :</p></div>

Revisi per 15 September 2016 04.32

PERANCANGAN GO+ SEBAGAI MEDIA INFORMASI

TAGIHAN PEMBAYARAN PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376622
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI WEB BASED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

PERANCANGAN GO+ SEBAGAI MEDIA INFORMASI

TAGIHAN PEMBAYARAN PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376622
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 


Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja Informatika
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M. Kom.)
NIP : 000603
       
NIP : 060003

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN GO+ SEBAGAI MEDIA INFORMASI

TAGIHAN PEMBAYARAN PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1323376622
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Disetujui Oleh :

Tangerang 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Khanna Tiara, S.Kom)
   
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
NID : 14013
   
NID : 99001

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN GO+ SEBAGAI MEDIA INFORMASI

TAGIHAN PEMBAYARAN PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1323376622
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID : 08182
 
NID : 07142
 
NID : 14013

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

 

PERANCANGAN GO+ SEBAGAI MEDIA INFORMASI

TAGIHAN PEMBAYARAN PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376622
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 September 2015

 
 
 
NIM : 1323376622

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Lembaga Keuangan Mahasiswa mempunyai peran sangat vital dalam sebuah institusi. Pelayanan informasi yang masih menggunakan jaringan lokal masih terbilang kurang dalam memberikan informasi tagihan perkuliahan. Sistem yang berjalan saat ini adalah mahasiswa harus datang ke kampus untuk menanyakan kepada kasir mengenai tagihan yang harus dibayarkan atau mahasiswa mengakses Student iLearning Service Box menggunakan Swipe Card namun jika PRC rusak maka informasi yang ingin di dapatkan pun akan terhambat. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadi suatu kelebihan yang dapat dirasakan manfaatnya untuk pribadi raharja dengan merancang dan melakukan penelitian yang menggunakan 3 metode yaitu metode analisa sistem, metode perancangan dan metode pengujian. Hasil yang dicapai adalah sebuah sistem informasi GO+ yang fleksibel dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, serta menambah nilai mutu pelayanan lembaga keuangan mahasiswa dalam penyampaian informasi. Simpulan yang didapat adalah dengan melakukan implementasi pada sistem GO+ sebagai media informasi tagihan pembayaran perkuliahan pada perguruan tinggi raharja dengan menggunakan YII dan dapat diakses online mampu memudahkan seluruh pribadi raharja untuk mendapatkan informasi yang sesuai kebutuhan.

Kata Kunci: Online,GO+,Lembaga Keuangan Mahasiswa

ABSTRACT

Student financial institutions had a role in a very vital institution. The Ministry of information that still uses the local network is still somewhat lacking in providing billing information and associated costs. The system is currently running a student should come to the campus to ask the cashier about the Bills that must be paid or the student to access Student iLearning Service Box using a Swipe Card but if the PRC is broken then the information you wish to get would be hampered. This has been the rationale of how changing the weaknesses into a surplus that can be perceived benefits for private raharja with designing and conducting research using the 3 methods i.e., methods of system analysis method of designing and testing methods. Results achieved is an information systems GO+ that is flexible and can be accessed anywhere and anytime, as well as add value to the quality of service delivery in the student financial institution information. Summary of the implementation is to do on the GO system + as media information bill payment lectures at College raharja using YII and accessible online is able to make easy the whole personal raharja in order to get the information as required.

Keywords : Online, GO+, Financial institution students

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan sebagaimana semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  5. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom selaku Stakeholder Laporan Tugas Akhir yang telah membantu penulis mendapatkan data selama penulis melakukan riset di Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Ayah tercinta Nursikin dan Ibu Amaliyah beserta adik adik yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doanya sehingga dapat terselesaikannya laporan ini dengan baik.
  8. Rekan-rekan TimUR.
  9. Rekan-rekan teman jurusan Web Based Accounting System.
  10. Rekan-rekan seperjuangan URGEN (Baiq, Deddy, Endah, Iis, Lily, Lintang, Nursam, Maya, Rista, Ria, Wulan)
  11. Rekan-rekan grup Green Dragon
  12. Rekan-rekan grup 4G
  13. Rekan-rekan grup Gluwings (Ridwan, Nursam, Dwiki, Wulan, Iis, Opan).
  14. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Sangat disadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan banyak Terima Kasih, Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Tangerang, 22 September 2015
Yeti Faradisa
NIM. 1323376622

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 Tabel List Pengujian Sistem

Tabel 3.8 Tabel Pengujian Black box Pada login dengan Rinfo

Tabel 3.9 Tabel Pengujian Black box Pada login dengan selain Rinfo

Tabel 3.10 Tabel Pengujian Black box Pada Logo GO+ redirect ke sistem

Tabel 3.11 Tabel Pengujian Black box Pada Akses Menu RBK

Tabel 3.12 Tabel Pengujian Black box Pada Akses Menu RBR

Tabel 3.13 Tabel Pengujian Black box Pada Akses Menu VA

Tabel 3.14 Tabel Pengujian Black box Pada Akses Menu Riwayat Transaksi

Tabel 3.15 Tabel Schedule Implementasi

Tabel 3.16 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo GO+

Gambar 2.1 Diagram Yii Framework

Gambar 2.2 Logo GO

Gambar 2.3 Logo GO+

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Mind Mapping GO+

Gambar 3.3 Halaman Utama SiS+

Gambar 3.4 Tampilan Tagihan RBR dan RBK

Gambar 3.5 Tampilan Biodata Tagihan RBR dan RBK

Gambar 3.6 Sisa Tagihan Pembayaran

Gambar 3.7 Tampilan Upload RBK

Gambar 3.8 Tampilan Page View

Gambar 3.9 Tampilan Tagihan Rincian Registrasi

Gambar 3.10 Tampilan Keterangan Paid dan Unpaid

Gambar 3.11 Tampilan Tagihan RBK

Gambar 3.12 Tampilan GO+

Gambar 3.13 Tampilan Ketentuan Pembayaran RBK

Gambar 3.14 List Artikel Tutorial GO+

Gambar 3.15 Tampilan Video GO+ pada Youtube

Gambar 3.16 Tampilan Komentar pada iMe

Gambar 3.17 Tampilan Fanpage GO+ pada Facebook

Gambar 3.18 Flowchart Program menu RBK pada GO+

Gambar 3.19 Flowchart Program menu RBR pada GO+

Gambar 3.20 Hipo (Hirarchy Plus Input Process Output) sistem GO+

Gambar 3.21 Prototype Login GO+ melalui SIS+

Gambar 3.22 Prototype tampilan SiS+ biodata

Gambar 3.23 Tampilan Tagihan Registrasi

Gambar 3.24 Tampilan Tagihan Biaya Kuliah

Gambar 3.39 Prototype iRAN Panduan VA via Counter Bank Lain

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL HIPO

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi yang cepat dan akurat sangat vital dalam persaingan teknologi saat ini, salah satunya pada bidang keuangan dalam instansi tertentu. Keuangan salah satu hal yang sangat sensitif sehingga diperlukan adanya informasi yang tepat waktu dan terpercaya. Perkembangan teknologi informasi dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kebutuhan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi juga mempunyai pengaruh erat terhadap pendidikan, yaitu guna meningkatkan keefisienan dan efektifitas dalam menjalankan setiap pekerjaan.

Perguruan Tinggi Raharja salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan teknologi dan informasi. Teknologi informasi biasa digunakan untuk memproses, mengolah data, menyimpan, menyusun, mendapatkan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Perguruan Tinggi Raharja tidak henti-hentinya melakukan pembaruan dan pengembangan, dari segi sistem pembelajaran ataupun sistem pelayanan yang diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja. GO (Green Orchestra) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu sistem pelayanan yang berada di dalam komponen SiS (Student iLearning Service) yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk dapat melihat tagihan rincian pembayaran perkuliahan. Namun saat ini penggunaan sistem GO masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan sehingga sistem tersebut belum bisa berjalan secara maksimal. Seperti, GO hanya bisa diakses untuk lingkungan kampus dengan menggunakan Box SiS, lalu pada saat melakukan Swipe Card PRC (Pribadi Raharja Card) kartu sering tidak terdeteksi dengan baik sehingga mahasiswa harus melakukannya secara berulang kali dan jika tidak berhasil mahasiswa harus ke kasir untuk mendapatkan PRC sementara. Selain itu pihak LKM (Lembaga Keuangan Mahasiswa) harus mengirimkan surat edaran pemberitahuan biaya setiap 6 bulan sekali, yang seringkali mahasiswa telat mendapatkan surat edaran tersebut karena kendala alamat yang sulit dideteksi sehingga mahasiswa membayar melewati dari tanggal jatuh tempo yang berakibat mahasiswa harus menambah bayaran dengan denda. Dengan demikian GO+ sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem pelayanan kampus khususnya bagi mahasiswa.

Guna memaksimalkan fasilitas dan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi rincian biaya kuliah dengan tepat waktu dan akurat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian terhadap sistem yang berjalan saat ini yang dituangkan dalam sebuah laporan Tugas Akhir dengan judul: “Perancangan GO+ Sebagai Sistem Informasi Tagihan Pembayaran Perkuliahan pada Perguruan Tinggi”.

Gambar 1.1 Logo GO+

Menurut Nugroho (2011:128)[2], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”. Dengan adanya sistem informasi pembayaran perkuliahan menggunakan GO+, maka di harapkan mahasiswa bisa mencari informasi biaya perkuliahan dengan efektif dan efisien karena kemudahan akses sistem yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan internet."

Rumusan Masalah

Pada dasarnya dalam menyelesaikan masalah harus melalui penelitian bertujuan untuk mendapatkan pemecahan yang berasal dari masalah tersebut. Masalah atau problem merupakan sesuatu kesenjangan dengan harapan apa yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah ialah adanya suatu pertanyaan yang nantinya ditemukan jawaban melalui pengumpulan data. Untuk sebuah penelitian berawal dari rumusan masalah yang selanjutnya yaitu pemecahan masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, maka terdapat 3 rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana menciptakan sistem GO+ sebagai informasi tagihan biaya perkuliahan secara online demi meminimalisir kekurangan pada sistem yang telah berjalan ?

  2. Bagaimana pengaruh GO+ terhadap peningkatan mutu lembaga keuangan mahasiswa ?

  3. Bagaimana menciptakan sebuah sistem tagihan yang dapat menampilkan tagihan pembayaran secara terperinci ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan adanya permasalahan yang begitu luas, maka untuk mempermudah penulisan laporan tugas akhir serta menjadikannya lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi: Sistem informasi tagihan pembayaran perkuliahan, diimplementasikan untuk pengguna Rinfo, fokus pada tagihan RBR dan RBK mahasiswa, sistem menampilkan total tagihan yang harus dibayarkan, sistem dapat menampilkan sisa biaya yang sudah di cicil yang secara detailnya tertuang dalam final elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bertujuan agar dapat dilaksanakannya suatu penelitian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban terdapat pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, seperti biasa menggunakan kata-kata kerja pembuka diantaranya : menjelaskan, menemukan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan, memperoleh data atau pengetahuan maupun keterangan tentang peneliti. Tujuan dari penelitian ini diantaranya :

  1. Menciptakan sebuah sistem tagihan mahasiswa secara online agar mudah di akses dimana saja dan kapan saja.

  2. Meningkatkan nilai mutu pelayanan lembaga keuangan mahasiswa dalam memberikan informasi tagihan pembayaran.

  3. Mencapai sebuah hasil dengan adanya sebuah sistem informasi yang diharapkan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu masalah dari tercapainya tujuan dan akan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari :

  1. Dapat memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan informasi tagihannya.

  2. Keuangan tak perlu lagi memberikan surat edaran yang dikirimkan ke alamat pribadi raharja

  3. Memberikan informasi tagihan secara terperinci sehingga mahasiswa mendapatkan informasi yang sesuai kebutuhan.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis membutuhkan metode penelitian dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja. Hasil yang didapat dari observasi yang dilakukan selama 4 (empat) bulan ini adalah untuk mendapatkan data-data dan keterangan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Pada Metode ini terjadi proses tanya jawab dengan narasumber di objek penelitian. Dalam proses tanya jawab ini langsung kepada stakeholder yaitu Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom.

  3. Studi Pustaka

    Metode studi pustaka ini digunakan untuk mendapat data dengan cara mempelajari dari sumber (literature), buku, jurnal, dan informasi yang berasal dari internet untuk mendapatkan data yang berkaitan dalam menunjang kelengkapan data.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa pada User Requirement. User Requirement adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan tiga tahapan (Hidayati, 2007)[3]

Metode Perancangan

Pada penelitian ini metode perancangan yang digunakan untuk menggambarkan dalam sebuah bentuk gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang bisa dimengerti oleh pemakai dengan mudah. Menggunakan Mind mapping sebagai kerangka penjelasan sistem, flowchart sebagai rancangan langkah atau prosedur program, dan prototype sebagai tampilan dari perancangan sistem, yang akan dijelaskan di BAB III.

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini yang berjudul “Perancangan GO+ Sebagai Media Informasi Tagihan Pembayaran Perkuliahan pada Perguruan Tinggi” dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) ruang penelitian yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Agar memudahkan peneliti dalam membuat laporan penulisan dan pembahasannya secara sistematis, oleh karena itu penulisan Tugas Akhir terdiri dari beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan informasi tentang akar permasalahan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, flowchart, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi, estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Ananda (2009:1)[4], “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Menurut eWolf Community (2012:1)[5], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

2. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

3. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:[6]

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.
  4. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Definisi Media

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2011:3)[7]

Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011)[7],media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4)[8] media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang di pergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Dari beberapa pengertian tersebut maka pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.

Definisi Pelayanan

Menurut Sampara dalam Sinambela (2010:5)[9] ,pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Sedangkan menurut Moenir (2010 : 26)[10] ,pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang maupun sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain sesuai dengan prosedur dan sistem yang telah ditetapkan.

Metode Penelitian

1. Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15)[11], teknik pengumpulan data, yaitu:

  1. Studi Lapangan
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara:
    1. Observasi
      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
    2. Wawancara Observasi
      Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
    3. Dokumentasi
      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
  2. Studi Kepustakaan
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51)[12], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun 5 (lima) tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

3. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118)[13], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Sutabri (2012:225) [1], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  2. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.
  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
  5. Menyiapkan usulan penerapan
    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

4. Tahap Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52)[12], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118)[13], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode Black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229)[1], setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[14], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:237)[14], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja Testing

    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

3. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[14], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah White box dan Black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011:262)[14], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011:265)[14], definisi Black box testing adalah sebagai berikut: Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari Black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan White box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan output nya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
  3. Rahadja Untung, Maimunah, Hidayati. 2007. “Metode Pencarian Data Dengan Menggunakan Intelligence Auto Find System (IAFS)”. CCIT Journal Vol.1 No.1, 2007.
  4. Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  5. Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
  6. Rahardja, Untung, Muhamad Yusup dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3.
  7. 7,0 7,1 Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  8. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Nurani Sejahtera.
  9. Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan implementasi. Cetakan kelima Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  10. Moenir, A.S. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
  11. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
  12. 12,0 12,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.]
  13. 13,0 13,1 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Contributors

Yeti faradisa