TA1323376527

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA

TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376527
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI WEB BASED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMIK MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376527
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga(D3)
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr.Po.Abbas Sunarya,M.Si.)
       
(Euis Sitinur Aisyah,M.Kom.)
NIP : 000603
       
NIP : 060003


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1323376527
Nama

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Padeli,M.Kom)
       
(Christien Setiya Kesumawati, M.Akt)
NID : 03002
       
NID : 15002

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1323376527
Nama

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1323376527
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1323376527

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Dalam era yang terus berkembang, perusahaan merupakan suatu sarana penunjang bangsa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya terutama dalam menghadapi tantangan dimana yang akan datang yang semakin kompleks. Sedangkan sistem pengelolaan data yang dilakukan oleh PT. Semar Jaya Sejahtera masih dilakukan secara manual, yang belum terkomputerisasi dalam mengolah data-data persediaan digudang, masih belum efektif dan efesien. Permasalahan yang sering terjadi dalam pencatatan data, pencatatan penyediaan stok barang yang diinginkan membutuhkan waktu yang cukup lama dan penyimpanannya tidak terjamin. Maka dari itu penulis mengambil judul yang berhubungan dengan “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA” yang bertujuan untuk mempermudah proses penginputan dan persediaan stok barang. Sehingga hasil yang dicapai dari penulisan laporan Tugas Akhir ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem Unified Modeling Language (UML) yang menggambarkan analisa sitem yang berjalan serta hasil rancangan yang diusulkan dalam pengembangan sistem informasi persediaan stok barang, dengan adanya suatu sistem yang lebih baik diharapkan dapat mempermudah dalam pengerjaannya sehingga dapat meningkatkan kineja operasional pada perusahaan.


Kata Kunci : Sistem Informasi, PT.Semar Jaya Sejahtera, Unified Modelling Language (UML)

ABSTRACT

In an era that continues to grow, the company is a means of supporting the nation in improving the quality of human resources, especially in the face of the challenges which the future is increasingly complex. While the data management system carried out by PT. Semar Jaya Sejahtera is still done manually, which is not computerized in managing data warehouse inventory, are still not effectively and efficiently. Problems often occur in the data recording, the recording of desired inventory provision requires considerable time and storage is not guaranteed. Thus the authors take the title associated with "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA" which aims to simplify the process of inputting and supplies inventory. So that the results achieved from the writing of this Final Project is the establishment of a system procedure Unified Modeling Language (UML) which describes the analysis of the system is running as well as the design proposed in the development of information systems inventory stock of goods, with a better system is expected to facilitate in the process so as to improve the operational performance of the company.


Keywords: Information Systems, PT.Semar Jaya Sejahtera, Unified Modeling Language (UML)



KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan ini adalah Tugas Akhir sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar ahli madya (A,md) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Ketua AMIK
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktu I AMIK Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan waktu dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
  4. Ibu Christine Setiya Kesumawati, M.Akt selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikian Laporan Tugas Akhir
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom sebagai Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK Raharja
  6. Ibu Dini Andriani selaku pimpinan PT.Semar Jaya Sejahtera
  7. Bapak, Ibu Dosen, dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan teman baik (Nikmatullah, Anisya Dinda, Devit Ulan Sari, Suci Cahyani, Deviana Fitrananda)

Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki, laporan ini dibuat dengan segala kekurangan, untuk itu tegur dan sapa serta kritik dan saran yang membangun dalam penulisan laporan ini akan penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua mahasiswa STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika maupun para dosen yang membaca laporan ini khususnya.

Tangerang, 19 Januari 2017
Gita Kurnia
NIM. 1323376527

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Gambar 3.3 Activity Diagram
Gambar 3.4 Sequence Diagram
Gambar 3.5 Use Case untuk Admin
Gambar 3.6 Activity untuk Admin
Gambar 3.7 Activity untuk Pimpinan
Gambar 3.8 Sequence untuk Admin
Gambar 3.9 Prototype

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi, tingkat persaingan dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik serta kehidupan sosial di masyarakat semakin tinggi, makaa industri dituntut untuk dapat mengatur sistem manajemennya ke arah yang lebih baik sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Perkembangan informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu usaha untuk menciptakan kemajuan di semua bidang yang diperuntukan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Sistem informasi juga merupakan salah satu bagian penting bagi perusahaan dalam meningkatkan produktifitas, baik dalam memperoleh informasi, mengolah, dan mengunakan informasi tersebut terutama untuk kepentingan intern perusahaan.

PT. Semar Jaya Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Industri makanan ringan. Mulai dari proses pemilihan bahan baku sampai dengan menjadi barang jadi atau barang siap jual. dimana pencatatan atas persediaan barang dagang dilakukan secara terus-menerus/ continue, yaitu setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat kedalam akun persediaan barang dagang.Disinilah persediaan barang sangat dibutuhkan agar permintaan konsumen dapat terpenuhi bila ada peningkatan penjualan yang tidak terduga.

Disaat barang datang sangat banyak, maka pengendalian persediaan pun harus berjalan dengan cepat dengan kesalahan yang minim. Salah satu kegiatan yang terdapat dibagian PT. Semar Jaya Sejahtera Tangerang. yaitu mengelola persediaan barang di bagian penyimpanan untuk menghadapi suatu kelangkaan disaat permintaan melonjak tinggi, pengelolaan data produk di PT. Semar Jaya Sejahtera Tangerang ini belum mempunyai sistem informasi yang baik, karena proses pengelolaan keluar dan masuknya data barang masih dilakukan dengan pencatatan pada buku besar, dan pengecekan produk jadi masih dilakukan dengan cara melihat langsung atau melihat stok barang dengan mengecek di buku besar, sehingga masih adanya kesalahan mengenai informasi barang dan keterlambatan dalam pembuatan laporan.

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap dapat merancang suatu sistem informasi yang sudah terkomputerisasi di PT. Semar Jaya Sejahtera agar dapat melakukan proses pengontrolan dan pengolahan data lebih baik dalam mengolah data barang masuk dan keluar lebih khususnya dibidang pengolahan data persediaan barang.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan membuat sebuah Sistem Informasi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. SEMAR JAYA SEJAHTERA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem persediaan barang pada PT.Semar Jaya Sejahtera yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana cara memanajemen pengontrolan persediaan barang, agar terhindar dari kelebihan persediaan dan kekurangan persediaan di gudang?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi persediaan barang yang efektif pada PT. Semar Jaya Sejahtera?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang sistem persediaan yang sudah berjalan, yaitu meliputi penerimaan dan pengeluaran barang digudang, permintaan pembelian customer dan pengolahan laporan data persediaan barang perperiode (perbulan) dibagian administrasi gudang yang ada pada PT. Semar Jaya Sejahtera.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. Sistem ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap user dalam memberikan informasi secara akurat.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Sistem komputerisasi ini dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.

  5. Tujuan Individu

  6. Sistem ini dapat mempermudah user dalam pelacakan data sehingga dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya sistem yang optimal maka diharapkan laporan perbaikan dapat dibuat dengan tepat, akurat, dan cepat.

  2. Menambah wawasan dan kamampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah kedalam penelitian sebenarnya.

  3. Memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang dihasilkan agar lebih mudah.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan data

  1. Metode Observasi

  2. Penullisan melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PT. Semar Jaya Sejahtera yang beralamat di kawasan Kp Gebang kel. Uwung Jaya kec. Cibodas Tangerang, untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas

  3. Metode Wawancara

  4. Metode untuk pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti serta mendapatkan data yang akurat tentang analisa sistem informasi persediaan barang pada PT. Semar Jaya Tangerang.

  5. Studi Pustaka

  6. Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis juga berusaha melengkapi data-data dengan memabaca buku,baik buku panduan,internet.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan di analisa supaya mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Survey dengan sistem yang sedang berjalan

  2. Analisa terhadap temuan survey

  3. Identifikasi temuan survey

Metode Perancangan

Perancangan dalam Tugas Akhir ini adalah proses dari pengembangan spesifikasi sistem baru, dan berdasarkan hasil analisa sistem yang berjalan digambarkan dalam tahap pembuatan menggunakan aplikasi UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sistem informasi persediaan barang menggunakan beberapa software diantaranya XAMPP, Adobe Dreameweaver cs6 , dan MY SQL sebagai databasenya, Kemudian hasil rancangan ini diimplementasikan agar dapat diakses sesuai dengan rancangan yang diusulkan.

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholde.

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika tugas akhir adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan, yang didalamnya akan membahas Latar Belakang , Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum sejarah PT.Semar Jaya Sejahtera, tata laksana sistem berjalan,analisa sistem berjalan, user requirement (elisitasi), rancangan basis data, flowchart, rancangan prototipe, tampilan program, konfigurasi sistem usulan, rancangan sistem digambarkan dengan diagram UML dari sistem berjalan sampai sistem yang diusulkan, serta final elisistasi, dijabarkan secara runtut dengan menerapkan konsep setelah adanya sistem yang diusulkan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut adalah definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya: Menurut (Jurnal CCIT,2013 226-227) “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkarang yang tidalk dapat dipisahkan”.

Menurut Jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)[1] “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Menurut Mulyadi (2010:5) “Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klekiral, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[2] suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantara nya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (Interface), Masukan (input), Pengolahan (processing), saran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

  2. Batas Sistem (Boundary System) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    Penghubung Sistem (Interface System) meerupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari bsatu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  4. Masukan Sistem (Input System) yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

  5. Pengolahan Sistem (Processing System) yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

    Keluaran Sistem (Output System) adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

  6. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  7. Strategi (strategy), merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan (input), pemrosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22) “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.” Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstark (Abstract System) dan sistem fisik(Physical System)

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan.Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  3. Sistem alamiah(Natural System) dan sistem buatan manusia(Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem determinasi (Deterministic System) dan sistem probabilistic (Probabilistic System)

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data &Informasi

1. Definisi Data

Data dapat memberikan gambaran tentang suatun keadaan atau persoalan. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Zulkifli A.M “Data ialah keterangan, bukti atau fakta tentang suatu kenyataan yang masih mentah (original) dan belum diolah.”

  2. Menurut Haer Thalib “Data merupakan sekumpulan fakta yang tak lain adalah sebuah kejadian atau kenyataan.”

  3. Menurut Kristanto “Data merupakan suatu fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.”

Dari kutipan-kutipan diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data(Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input -> Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  2. Tahapan Process -> Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  3. Tahapan output -> Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[3], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain:

  1. Teks

  2. Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

  4. Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra (Image)

  6. Citra (Image)merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  7. Audio

  8. Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

  10. Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

3. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[3], data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal

  4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

  6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

4. Hierarki Data

Hierarki data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.

  1. Basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.

  2. Berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.

  3. Record, merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu.

5. Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  2. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284)[4], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.

6. Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan beberapahal, yaitu :

  1. Relevan (relevancy)

  2. Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksikepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan biladitujukan kepada ahli teknik perusahaan

  3. Akurat (accuracy)

  4. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi(data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak merubah data-data asli tersebut.

  5. Tepat Waktu (Timelines)

  6. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

7. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[5],”Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula”.

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manager lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitas nya.

Menurut Gordon B. Davis,”tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas”.Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Ketepatan waktu

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (Clarity)

  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibilitas (Flexibility)

  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat Dibuktikan (Verified)

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  15. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat Diukur '(Measurable)

  18. Menurut Jogiyanto H.M.,(2010:11)[6]”Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapatdiukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Davis dalam jurnal MIS Quarterly, Vol. 13 Issue 3p (1989:318-340)[7],term information is data that has been processed into a form that is meaningful for the recipient and useful in making decisions today or next, artinyaistilah informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.Abdul Kadir (2009:54-66), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.Sementara itu,Darmawan (2012:2) mengatakan bahwa informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan, sedangkan menurut Taufiq (2013:15), informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Tata Sutabri (2012:47)[2] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

    a. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    b. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    e. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    f. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  5. Tujuan Sistem Informasi

  6. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    a. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    b. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    c. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    e. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    f. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis

Menurut Yakub (2012:142)[3], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[8], tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan, sedangkan menurut Han Lu dan Wang Xiao-shan (2010:25)[9] systems analysis phase is a phase that is used to determine the purpose of the construction of a system. At this stage of data analysis will be done that will be taken for the purposes of the system, artinya tahap analisis sistem merupakan tahap yang digunakan untuk mengetahui keperluan pembangunan sebuah sistem. Pada tahap ini akan dilakukan analisis data yang akan diambil untuk keperluan sistem, sementara itu Tata Sutabri (2012:220)[2], mendefinisikan tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan Barang

  1. Definisi Persediaan Barang

  2. Menurut kusumawati (2010:178)[10],”Barang yang dibeli atau diproduksi dan dimiliki prusahaan yang akan dijual kembali sebagai aktvitas atau kegiatan normal perusahaan.”

    Menurut Waluyo (2011:66)[11],”Barang yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”

    Berdasaarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan dijual.”

  3. Jenis Persediaan Fisik

  4. Menurut Assauri (2010:171)[12],”Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengeluaran yang berbeda.” Jenis-jenis persediaan fisik dapat dibedakan menjadi:

    a. Persediaan bahan mentah (Raw Material Stock) yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished goods).

    b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase Parts/Components Stock) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.

    c. Persediaan bahan baku atau barang-barang perlengkapan (Supplier Stock) yaitu persediaan barang barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakannya dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

    d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (Work In Process/Progress Work) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Tetapi mungkin saja barang setengah jadi suatu pabrik, merupakan bahan baku bagi perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Jadi pengertian dari barang setengah jadi atau barang dalam proses adalah merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi. Akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut lagi dipabrik itu sehingga menjadi barang yang mudah siap untuk dijual kepada pelanggan atau konsumen.

    e. Persediaan barang jadi (Finished Goods Stock) yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan tetap siap untuk dijual.

Konsep Produksi

  1. Definisi Produksi

  2. Menurut Fuad (2010:142),”suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (inpu) menjadi keluaran (outpu).”

    Menurut Alam (2010:52),”Kegiatan menambah faedah atau kegunaan suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.”

    Berdasarkan atau beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa “sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tugas untuk memenuhi kebutuhan manusia.”

  3. Fungsi Produksi

  4. Menurut Fuad (2010:146),”Fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan pendapatan bagi peusahaan. Berikut 4 fungsi dalam produksi yaitu:

    a. Proses Pengolahan Merupakan metode atau teknik yang digunakan pengolahan masukan.

    b. Jasa-jasa Penunjang merupakan sarana berupa pengorganisasian yang operlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.

    c. Perancangan Merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

    d. Pengendalian atau Pengawasan Merupakan fungsi untuk menjamin telaksananya kegiatan yang sesuai rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.

  5. Barang Produksi

  6. Menurut Jurnal CCIT Widayat Nurcahyo (2010;1)[13],”Produksi adalah inti kegiatan maufaktur dengan menggunakan kriteria kehilangan penjualan dan keterlambatan produksi, kemudian memberikan alternatif.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:6)[14], “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”

Menurut Widodo (2011:6),”Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.”

Menurut Herlawati (2011:10)[15], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.”

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:10)[15], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.”

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan,jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error,buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen, karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unitkode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram Unified Modeling Language (UML) menurut Henderi (2010:6) yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53)[16], diagram use case merupakan diagram yang bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang arus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

  3. Activity Diagram

  4. Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53)[16], mengatakan bahwa activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

  5. Sequence Diagram

  6. Nugroho (2010:42)[14], mengungkapkan bahwa sequence diagram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu, sedangkan matra horizintal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek-objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu(lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

  7. Class Diagram

  8. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  9. State Chart Diagram

  10. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

Konsep Dasar Database Dan MySQL

A. Definisi Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Raharjo (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.”

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[17], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.”

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

  3. Definisi Table

  4. Menurut Anhar (2010:45)[18] “Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.”

    Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

  5. Definisi Fields

  6. Menurut Anhar (2010:45)[19] “Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password.”

  7. Definisi Record

  8. Menurut Anhar (2010:45)[19] “Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).”

  9. Definisi PhpMyAdmin

  10. Menurut Nugroho (2010:88)[14], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

    Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL.Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

  11. Definisi MYSQL

  12. Menurut Lilian (2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database: SHOW DATABASE.

  2. Membuat database baru: CREATE DATABASE

  3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

  7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

  12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP table.

  14. Menghapus database : DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

Web Server

Menurut Oktavian (2013:14), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan dikomputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Anhar dalam Wijayanti (2014:32) mendefinisikan, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

  3. Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Languange)

  4. Menurut Winarno dkk (2011:1), “Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

    HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

    HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

  5. XAMPP

  6. a. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-sidescripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

    b. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang beradadi Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    c. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiaporang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

  2. Menurut Sibero (2011b:11) “Website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet”.

    Menurut Arief (2011a:7) “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

  3. Fungsi Web

  4. Menuru Hidayat (2010:4), EsaWijayanti (2014:23), berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal website : Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Commercial Website : Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website : Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website : Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

  5. Dreamweaver CS5

  6. Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secaravisual.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Adi Nugroho (2010:10), berpendapat bahwa akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka, sedangkan Suryo Guritno dan dkk dalam jurnal CCIT (2011:302) berpendapat bahwa elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, selain itu Hidayati dan Rahardja (2011:302), menjelaskan bahwa elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

2. Langkah-langkah Elisitasi

Langkah-langkah elisitasi menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

  6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/ pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. 2Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  3. a. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, irequirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem

  4. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  5. a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

    b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

    c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  6. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

A. Pengujian Black Box Testing

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Menurut Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  9. Sample and Robustness Testing

  10. a. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    b. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  11. Behavior Testing dan Performance Testing

  12. a. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  13. Requirement Testing

  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  15. Endurance Testing

  16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Study Pustaka (Literature Review)

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Andriyanto pada tahun 2011 dalam tugas akhirnya dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Akademik Pada Jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kekurangan yang dapat dilihat dalam penulisan ilmiah ini adalah tidak memiliki fasilitas peringkat. Adapun kelebihan yang dapat dilihat dalam penulisan karya ilmiah ini adalah tersedianya fasilitas cetak nilai mahasiswa.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman pada tahun 2011 dengan judul “Pengembangan Aplikasi Rapor Online Berbasis Web Studi Kasus: Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta”. Penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan dari pengembangan SDLC dengan model proses Waterfall. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah MySQL. Dengan adanya aplikasi rapor berbasis web ini memberikan kemudahan dalam mengakses aplikasi sehingga memudahkan guru dan siswa untuk menggunakannya.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra Tri Harjanto pada tahun 2011 dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Nilai Pada Sekolah Menengah”. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Program yang dikembangkan menggunakan PHP berbasis orientasi dan MySQL dengan codeigniter. Aplikasi yang dihasilkan berbasis web sehingga dapat dijalankan menggunakan fasilitas browser dan local server. Adapun fasilitas tambahan adalah fasilitas tambahan adalah fasilitas untuk admin yang berguna mengelola pengguna yang memberi level kepada pengguna. Selain itu, terdapat fasilitas untuk merubah sandi pada masing-masing pengguna.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Dhani Eka Frihantara pada tahun 2013 dengan judul “Analisa dan Perancangan Program Evaluasi Hasil Belajar Siswa Berbasis Web di SD Negeri Gari 1 Gunungkidul”. Penelitian ini menggunakan metode perancangan sistem menggunakan Flowchart dan DFD Diagram, script yang digunakan menggunakan PHP dan web server xampp. Dengan adanya sistem ini dapat memenuhi keutuhan pada guru dalam pembuatan laporan program evaluasi belajar siswa dan menongkatkan mutu pendidikan sekolah.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Susy Kusumaa Wardani pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Pacitan”. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi nilai yang mempermudah pengecekan pencatatan dan laporan data nilai siswa yang terkomputerisasi. Aplikasi ini menggunakan multi user yang terdiri admin dan siswa pada bagian login saat akan membuka aplikasi sehingga keamanan program ada. Sistem ini bekerja memasukan dan menyimpan data laporan nilai dan absensi serta menampilkan info dari sekolah tersebut sehingga lebih mudah mengetahui informasi yang akan disampaikan oleh pihak sekolah. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem pengolahan nilai yang membantu kerja dari para guru dan wali kelas dan dapat mempermudah pengguna untuk melakukan proses pengolahan nilai agar pengolahan nilai dapat di olah secara efektif dan efisien, sehingga bisa langsung diakse serta informasi (pengumuman) dapat tersampaikan dengan baik.


BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Analisa Organisasi

Gambaran umum PT. Semar Jaya Sejahtera

Dengan semakin banyak perusahan – perusahan yang berkembang didaerah Tangerang, khususnya dibidang pencatatan persediaan barang semakin erat pula persaingan yang berada didalam nya. Namun, masih banyak peusahan yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu PT. Semar Jaya Sejahtera dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Sejarah Singkat PT. Semar Jaya Sejahtera

PT. Semar Jaya Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Industri makanan ringan. Perusahaan ini terletak di Kp Gebang kel. Uwung Jaya kec. Cibodas Tangerang. PT. Semar Jaya Sejahtera didirikan oleh Bpk. Dadang dan dikelola oleh anak dari Bpk. Dadang sendiri yaitu Ibu Dini Andriyani Rahayu. PT. Semar jaya Sejahtera ini berdiri pada tanggal 14 Januari 2005 dengan usaha memproduksi makan ringan dan telah memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), NRB (Nomor Rekening Bank), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) serta PPKP (Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak). Perusahaan ini memproduksi barang dagangannya sendiri. Mulai dari proses pemilihan bahan baku sampai dengan menjadi barang jadi atau barang siap jual. dimana pencatatan atas persediaan barang dagang dilakukan secara terus-menerus atau continue, yaitu setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat kedalam akun persediaan barang dagang.

Proses penjualan dalam suatu perdagangan secara garis besar ditentukan oleh adanya permintaan dari pasar dan tersedianya barang yang siap dijual. Seiring dengan perkembangan zaman, proses penjualan ini semakin rumit dengan adanya peraturan-peraturan baru dalam perdagangan itu sendiri. Pada PT. Semar Jaya Sejahtera setiap penjualan yang terjadi diawasi oleh Pimpinan dari PT. Semar Jaya Sejahtera secara tidak langsung dengan melakukan pemeriksaan terhadap arsip-arsip yang berhubungan dengan penjualan. Arsip yang mendukung proses penjualan tidak sedikit jumlahnya, dan semua arsip-arsip tersebut masih bersifat manual.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Memberikan produk yang berkualitas dan terjamin mutu

  2. Memiliki status dan badan hukum

  3. Menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan

  4. Menciptakan lapangan kerja serta menyejahterakan karyawan dan lingkungan sekitar perusahaan

  5. Menjadi perusahaan Besar dan Bermanfaat

Struktur Organisasi Perusahaan

Strukturorganisasi PT. Semar Jaya Sejahtera adalah struktur organisasi yang susunannya berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam struktur organisasi PT. Semar Jaya Sejahtera pemegang saham menempati posisi tertinggi dalam perusahaan. Namun untuk pengambilan keputusan terkadang diadakan rapat dengan beberapa direktur dibawahnya barulah mendapat keputusan yang akan diambil.

Setiap tugas yang spesifik akan ditangani oleh masing-masing staff yang sudah diberi tanggung jawab dengan cara mereka masing-masing, dan staf tersebut bertanggung jawab langsung terhadap atasannya dan demikian juga dengan setiap pemimpin pada setiap divisi mempunyai kuasa untuk menyelesaikan masalah dalam divisinya dengan cara masing-masing dan akan dipertanggungjawabkan kepada atasan masing-masing.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan

Berikut ini uraian dari tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi PT. Semar Jaya Sejahtera sebagai berikut :

1) Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama :

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan.

  2. Memberhentikan dan mengangkat karyawan untuk menjabat sesuai struktur di organisasi.

  3. Memimpin rapat (meeting) manajerial.

  4. Memotorisasi setiap pengeluaran uang perusahaan.

  5. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

2) Tugas dan tanggung jawab Manajer :

  1. Bertanggung jawab terhadap perusahaan

  2. Meningkatkan omzet perusahaan

  3. Memberi keputusan terhadap suatu permasalahan

3) Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Keuangan:

  1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

  2. Membuat, mencetak tagihan dan surat untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

  3. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

  4. Menginput penirimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran kesupplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran,

4) Inventory/Gudang :

  1. Menerima barang dari suplier yang sebelumnya sudah dipesan oleh bagian pembelian.

  2. Mengecek barang yang diterima dari suplier apakah layak diterima atau dikembalikan.

  3. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang yang berasal dari gudang.

  4. Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang digudang dan catatan.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Dapat dijelaskan dari gambar diatas adalah Use Case yang berjalan pada PT. Semar Jaya Sejahtera, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh sistem Persediaan Barang.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu: admin, pimpinan

  3. 4 (empat) use case yang bisa di lakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : mencatat barang masuk,permintaan barang, mencatat costumer, laporan.

Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.

  2. 4 (empat) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi yaitu: mencatat barang masuk, permintaan barang, mencatat costumer, laporan.

  3. 1 (satu) Final Node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.4 Squence Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : staf gudang, pimpinan gudang

  2. 4 (empat) lifeline yaitu: data supplier, data barang masuk, data barang keluar, laporan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di dalam menganalisa untuk penulisan laporan Tugas Akhir, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor  : Intel Dual Core

  2. Monitor  : 16.0” HD LED LCD

  3. RAM  : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hard disk  : 320 GB HDD

  5. Mouse  : Optical

  6. Keyboard : ps2

2. Spesifikasi Software

  1. Windows 7

  2. Xampp

  3. Browser

3. Hak Akses (Brainware)

Admin yang memiliki hak akses.

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarakan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh staff gudang dan pimpinan gudang. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya, mencatat data supplier kemudian mencatat barang masuk dan mencatat barang keluar, lalu mencatat data laporan secara manual. Dalam kejadian tersebut sangat memakan waktu dan tidak efektif. Dan berdampak pada admin staff gudang yang memiliki kendala akibat tidak teraturnya penyusunan dan pengolahan data karena masih menggunakan kertas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif Pemecahan Masalah.Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan sistem informasi persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi yang akurat dan cepat.>

  2. Membuat system yang akan memudah kan admin gudang dalam pongolahan data. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengolah data.

  3. Membuat sistem agar pimpinan gudang dapat memantau aktifitas admin gudang.

User Requitment

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

User Requitment

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.6 Elisitasi tahap 1

Elisitasi tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi tahap 2

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi tahap 3

Elisitasi tahap III adalah pengelompokan kebutuhan-kebutuhan sistem berdasarkan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Terdapat 3 pengukuran dalam proses pembuatan sistem yaitu:

T untuk Technical, merupakan tingkat kesulitan dalam teknik pembuatannya, O untuk Operational adalah tingkat kesulitan dalam operasi pengerjaannya, E untuk Economic, adalah biaya yang dibutuhkan dalam pengerjaannya.

Selain itu pengukuran tersebut juga diukur berdasarkan 3 kriteria yaitu: H untuk high yang artinya tinggi yaitu teknik, operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan termasuk dalam kriteria tinggi, M untuk middle, yaitu teknik operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan sistem termasuk menengah, dan L untuk low, yaitu teknik, operasi dan biaya yang digunakan dan dibutuhkan untuk pembuatan sistem tergolong rendah.


Tabel 3.8 Elisitasi tahap 3

Elisitasi Final

Tabel 3.9 Elisitas Final

Tata laksana sistem yang diusulkan

Pada bab ini penulis akan mengemukakan tentang diagram perancangan system yang diusulkan, use case diagram sistem yang diusulkan, activity diagram system yang diusulkan, sequence diagram system yang diusulkan, dan class diagram yang diusulkan. Bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram.

Usecase diagram yang diusulkan

Gambar 3.5 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

  1. 1 (satu) system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses persediaan barang PT. Semar Jaya Sejahtera

  2. 3 (Dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin yang memiliki hak akses untuk menginput barang , menginput nama customer, purchase order dan delivery order. Customerr memiliki hak akses untuk memesan barang. Pimpinan gudang memiliki hak akses untuk melihat laporan dari admin yaitu mengecek purchase order dan delivery order.

  3. 9 (sembilan) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu : Login, creat user akun admin & pimpinan, pemesanan barang, input barang, input customer, purchase order, delivery order, laporan, logout.

Activity diagram yang disuulkan

1. Activity Diagram untuk Admin

Gambar 3.6 Activity Diagram yang Diusulkan Untuk admin

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

  1. 1 (Satu) Initial Node sebagai yang mengawali objek.

  2. 5 (lima) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yang berawal dari admin mlakukan login dengan menggnakan username dan password, kemudian dilanjutkan dengan menginput barang , dilanjutkan dengan menginput customer, dilanjutkan dengan purchase order, dilanjutkan dengan delivery order.

  3. 1 (satu) Decision Node untuk menyatakan “Gagal” dan “Berhasil”

  4. 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram untuk Pimpinan Gudang

Gambar 3.7 Activity Diagram untuk pimpinan

Berdasarkan gambar 3.7 activity diagram melihat laporan untuk pimpinan terdapat:

  1. 1 (satu) Inisial Node, sebagai objek yang diawali

  2. 2 (dua) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya berawal dari seorang pimpinan melakukan login dengan menggunakan username dan password kemudian dilanjutkan dengan melihat laporan.

  3. 1 (satu) Decision Node untuk menyatakan “Gagal” atau “Berhasil”

  4. 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence diagram yang diusulkan untuk

1. Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 3.8 Sequence Diagram yang Diusulkan Untuk admin

Berdasarkan gambar 3.8 Sequance Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

  1. 1 (satu) actor yaitu admin.

  2. 4 (empat) Lifeline yaitu objek entity antarmuka yang saling berinteraksi.

  3. 7 (tujuh) Massage yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram untuk Pimpinan

Gambar 3.9 Sequence Diagram laporan untuk pimpinan

  1. 1 (satu) actor yaitu pimpinan.

  2. 3 (tiga) yaitu objek entity antarmuka yang saling berinteraksi.

  3. 5 (lima) Massage yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Sequence diagram yang diusulkan

1. Class diagram

Gambar 3. Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.7.4 Class Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

Spesifikasi Basis data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut :

Nama File : user login

Isi : id+user id+password+nama+status

Type file : file master

Primary key : id

Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data user

Panjang record : 73

Media : Hard Disk

Tabel 3.8.1 user login

Nama File : kode product

Isi : id product+nama product+satuan

Type file : File master

Primary key : id_product

Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data product

Panjang Record : 43

Media : Hard disk

Tabel 3.8.2 kode product

Nama File : kode customer

Isi : id cust+nama cust+no tlp+alamat

Type file : File Master

Primary key : id_cust

Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data user

Panjang Record : 46

Media : Hard Disk

Tabel 3.8.3 kode customer


Nama File : kode po

Isi : id po+tgl po+no po+id cust+id produk+qty po

Type file : File Master

Primary key : id_po

Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data customer

Panjang Record : 26

Media : Hard Disk

Tabel 3.8.4 kode po

Nama file : kode delivery order

Isi : id delivery+tgl delivery+id po+qty delivery

Type file : File Transaksi

Primary key : id_delivery

Fungsi : untuk mengetahui dan menyimpan data po

Panjang Record :12

Media : Hard Disk

Table 3.8.5 kode delivery order

Rancangan Prototype

1. Prototype Halaman Login

Gambar 3.9 prototype untuk halaman admin

Berdasarkan Gambar, Prototype halamam login ini digunakan untuk admin , disini terdapat dua text field untuk menginput username dan password.

Gambar 3.9 prototype untuk halaman pimpinan

Berdasarkan Gambar, Prototype halamam login ini digunakan untuk admin , disini terdapat dua text field untuk menginput username dan password.

2. Prototype Halaman Home

Gambar 3.10 Prototype halaman home admin

Berdasarkan gambar 3. Prototype halaman home admin ini terdapat 5 (lima) menu: home , master , transaksi , laporan , logout.

Konfigurasi sistem yang diusulkan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  : intel(r) core(tm) i-5 2400s cpu@2,50 ghz

  2. Monitor  : LCD

  3. RAM  : 2 GB

  4. Hardisk : 1 tera

Spesifikasi Software

  1. Windows 7

  2. Xampp

  3. Adobe dreamweaver CS6

  4. d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprice Edition

  5. Google crome

Hak ases

  1. Admin

  2. Pimpinan

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih empat bulan. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Kegiatan yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dibentuk dalam tabel Schedulle Implementasi sebagai berikut:

Tabel 3.10.1 tabel implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “perancangan sistem informasi persediaan barang berbasis web pada cv. semar jaya jatiuwung tangerang”

Tabel 3.11 Estimasi Biaya

BlackBox Testing

Pengujian pada sistem penilaian hasil belajar mahasiswa berbasis web ini menggunakan blackbox testing.metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpamengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input

Blackbox testing pada menu login ( Akses admin )



BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi persediaan barang pada PT. Semar Jaya Sejahtera, maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT. Semar Jaya Sejahtera masih menggunakan manual dimulai dari mencatat data customer, mencatat persediaan barang masuk sampai menghasilkan laporan stock barang. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stock barang antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.

  2. Sistem yang sudah terkomputerisasi sangat membantu admin dalam mengelola data barang dan mengecek persediaan barang agar terhindar dari kelebihan maupun kekurangan barang yang tersedia digudang.

  3. Mengembangkan sistem informasi persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi yang akurat dan cepat, yaitu membuat system yang akan memudah kan staff gudang dalam pongolahan data. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengolah data dan membuat sistem agar mempermudah pimpinan gudang untuk memantau aktifitas-aktifitas admin gudang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi persediaan barang pada PT. Semar Jaya Sejahtera, maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem yang digunakan sangat manual, oleh karena itu sebaiknya menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi agar dapat memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data dan informasi.

  2. Agar mendapatkan kecepatan informasi dan efesien waktu perlu adanya suatu pengembang sistem akan menjadi pedoman informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses pengolahan data persediaan barang yang mudah , cepat dan akurat.

  3. Dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi proses pengolahan data semakin mudah , cepat , dan efesien.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Tanti,Lili. 2009. "Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris". Jurnal CCIT Vol.3 No.2- Januari 2009. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 3,2 Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai MediaPembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 Mei 2011.
  5. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Jogiyanto H.M. dalam Daud F. Tatang (2013) Tatang, Daud F. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Vanda Jaya Abadi (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang). 2014.
  7. Davis, Fred D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan User Acceptance of Information Technology.” Dalam MIS Quarterly, September, Vol. 13 Issue 3 p. 318-340.
  8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai MediaPembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 Mei 2011.
  9. Han Lu, Wang Xiao-shan. 2010. “Research on digital asset management technology in universities Computer Design and Applications (ICCDA)”.2010 International Conference on , vol.2, no., pp.V2-327,V2-331, 25-27 June2010.
  10. Kusumawati. 2010. Pengertian Produksi
  11. Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia Buku II. Jakarta: Salemba Empat
  12. Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  13. Widayat Nurcahyo. 2010. Jurnal CCIT
  14. 14,0 14,1 14,2 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  15. 15,0 15,1 Herlawati dan Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  16. 16,0 16,1 Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang.Jurnal CCIT”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  17. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. "Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web". Jakarta: Graha Ilmu.
  18. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  19. 19,0 19,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.

Contributors

Gitaa kurnia