TA1323375313

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL TANGERANG

 

TUGAS AKHIR

 

 

OLEH:

1323375313 Nidia Ardiyani

 

JURUSAN KOMPUTER AKUNTANSI

KONSENTRASI WEB BASED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1323375313
Nama  : Nidia Ardiyani
Jenjang Studi  : Diploma
Jurusan  : Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi  : Web based Accounting System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Agustus 2016

Direktur         Ketua Jurusan
AMIK Raharja Informatika         Jurusan Komputerisasi Akuntansi,
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Euis Siti Nur Aisyah M.Kom)
NIP : 000603         NIP : 060003

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1323375313
Nama  : Nidia Ardiyani

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi 'Web Based Accounting System

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Mei 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir Abdul Hayat, M.T.I)     (Ri Sabti Septarini, M.kom)
NID : 07133     NID : 15109

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1323375313
Nama  : Nidia Ardiyani

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Based Accounting System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 25 Agustus 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______)   (_______)   (_______)
NID : ____   NID : ____   NID : ____

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1323375313
Nama  : Nidia Ardiyani
Jenjang Studi  : Diploma
Jurusan  : Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi  : Web Based Accounting System

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 25 Agustus 2016
Nidia Ardiyani
NIM. 1323375313

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Dalam beberapa tahun ini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangat pesat, hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansi pemerintahan,instansi pendidikan,komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspek tersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan. Sistem pengolahan data yang berjalan saat ini pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan cara menyimpan data dan membuat laporan menggunakan Microsoft Excel, memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor serta akan memakan waktu yang lama dalam penyajian informasi penerimaan pajak kendaraan bermotor. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem guna proses penerimaan pajak kendaraan bermotor menjadi lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien. Metodelogi yang digunakan yaitu pengembangan sistem yang terstruktur melalui Unified Modeling Language (UML) dan hasil akhir yang dicapai dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah dengan menerapkan sistem berbasis web yang penulis rancang untuk Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT CIKOKOL untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut, mulai dari kecepatan informasi yang diberikan dan sistem basis data yang mudah dikelola.

Kata kunci : sistem informasi, Unified Modeling Language (UML) , penerimaan pajak kendaraan bermotor


ABSTRAC

In recent years, computer technology as a data processor has been growing very rapidly, it can be seen in many aspects of life, such as government agencies, educational institutions, communications, business and economics, all these aspects requires a computer as a tool in completing the work. Data processing system currently running on the Technical Implementation Unit SAMSAT Cikokol Tangerang city is done by storing the data and create reports using Microsoft Excel, allowing errors in the calculation of tax revenue vehicles and will take a long time in the presentation of receipts taxes on motor vehicles. And so we need a system to process motor vehicle tax revenue becomes more rapid, precise, effective, and efficient. The methodology used is the development of a structured system through the Unified Modeling Language (UML) and the final results achieved from writing the final report is to implement a web-based system that the authors designed for the Technical Implementation Unit / SAMSAT Cikokol to be able to solve these problems, ranging from the speed of the information provided and the database system that is easy to manage.

Keywords: information systems, Unified Modeling Language (UML), motor vehicle tax revenue



KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas akhir ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan data penermaan pajak kendaraan bermotor berbasis web”..

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu,pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna melengkapi sebagian syarat akademik dalam melaksanakan kuliah kerja praktek pada AMIK Raharja Informatika Jurusan Komputerisasi akuntansi konsentrasi web based accouting system.

Bahan penulisan ini, berdasarkan hasil observasi dan wawancara, yang penulis lakukan serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur AMIK Raharja Informatika

  2. Bapak Padeli, M.Kom Selaku Pudir 1 AMIK Raharja Informatika

  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.

  4. Ir. Abdul Hayat, M.T.I. Selaku dosen pembimbing 1 yang membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir

  5. Ibu Ri Sabti Septarini, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang membantu dalam penyusunan laporan Tugas akhir

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Bapak H. Deden Indrawan, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang yang telah berkenan memberikan ijin untuk melakukan observasi penyusunan Tugas Akhir

  8. Bapak andi krisdianto selaku pembimbing lapangan di unit pelaksana teknis/SAMSAT Cikokol

  9. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa restunya

  10. Terimakasih kepada sahabat tercinta agil pangestu dan prima novitasari serta teman seperjuangan Gita kurnia , Anisya dinda maulidya , Dini andriani

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan

Tangerang, 25 september 2016
Nidia Ardiyani
NIM. 13223375313

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Dalam beberapa tahun ini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangat pesat, hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansi pemerintahan, instansi pendidikan, komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspek tersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan. Saat ini komputer sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebuah instansi, karena dengan adanya komputer maka proses penghitungan maupun pengolahan data akan menjadi lebih cepat.

Dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini memungkinkan dapat mengolah data secara cepat dan akurat, salah satunya adalah pengolahan data dengan menggunakan database sebagai tempat penyimpanan data yang diolah.

Unit pelaksana teknis/SAMSAT Cikokol tangerang mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor serta berperan sebagai pendongkrak pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor Sistem pengolahan data yang berjalan saat ini pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, Untuk mendapatkan data dan informasi yang cepat dan akurat sesuai informasi dengan yang diharapkan penulis memberikan beberapa usulan prosedur yang baru. Prosedur yang baru ini bertujuan untuk mengurangi kesulitan dan kesalahan dari sistem yang berjalan selama ini sehingga berjalan secara cepat dan mudah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menuangkan dengan karya ilmiah yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS /SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG ”.


Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang yang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana merancang sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang yang mengurangi dan membantu terjadinya kesalahan?

  3. Bagaimana membuat laporan yang dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat?

Ruang lingkup penelitian

Agar dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlalu luas pembahasannya, maka penulis membuat ruang lingkup penelitian yaitu mengenai sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraaan bermotor(PKB) dari proses penginputan data pajak kendaran bermotor daftar ulang sampai dengan pembuatan laporan penerimaan pajak kendaraan bermotor

Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan. Penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut: :

1. Tujuan operasional

Untuk memudahkan pegawai dalam proses pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor.

2. Tujuan fungsional

Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pegawai di Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi dari permasalahan yang ada dengan cepat dan akurat.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah
a.Untuk melengkapi persyaratan Tugas Akhir dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Komputerisasi Akuntansi di STMIK Raharja.
b. Dapat merancang sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak yang terkomputerisasi secara menyeluruh serta program aplikasi yang dapat membantu dalam proses penerimaan pajak kendaraan bermotor untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. .


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat membantu kebutuhan pemakai(user) dalam mengolah data, sehingga mendapatkan hasil laporan yang cepat tepat dan akurat

  2. Dapat menghasilkan suatu sistem yang berguna pada Unit pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang

  3. Menyelesaikan salah satu tugas matakuliah untuk gelar Ahli Madya Jurusan Komputer Akuntansi (AMIK) Raharja Informatika.

Metodelogi penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Observasi

  2. Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di bagian pengolahan data yang bertempat Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerangyang beralamat di jl Perintis Kemerdekaan 2 B Cikokol, Tangerang observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang sedang berjalan.

  3. Interview (wawancara)

  4. Yaitu Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan khususnya dibagian pengolahan data

  5. Studi pustaka

  6. Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir, yang bersumber dari berbagai buku dan CCIT Jurnal analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan Tugas Akhir ini.

Metode analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan di analisa supaya mendapatkan suatu akhiryang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Survey dengan sistem yang sedang berjalan
  2. Analisa terhadap temuan survey
  3. Identifikasi temuan survey

Metode perancangan

Perancangan dalam Tugas Akhir ini adalah proses dari pengembaangan spesifikasi sistem baru, dan berdasarkan hasil analisa sistem yang berjalan digambarkan dalam tahap pembuatan menggunakan aplikasi UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor menggunakan beberapa software diantaranya XAMPP,Adobe Dreameweaver cs6 , dan MY SQL sebagai databasenya, Kemudian hasil rancangan ini diimplementasikan agar dapat diakses sesuai dengan rancangan yang di usulkan.

Metode perancangan

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder

Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini terbagi dalam 4 bab yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang lingkup, Tujuan dan Maanfaat , Metodologi Penelitian , dan Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang berupa pengertian dan definisi,serta literature review yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum sejarah SAMSAT, tata laksana sistem berjalan,analisa sistem berjalan, user requirement (elisitasi), rancangan basis data, flowchart, rancangan prototipe, tampilan program, konfigurasi sistem usulan, rancangan sistem digambarkan dengan diagram UML dari sistem berjalan sampai sistem yang diusulkan, serta final elisistasi, di jabarkan secara runtut dengan menerapkan konsep setelah adanya sistem yang diusulkan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan yang dilakukan penulis

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut Yakub (2012:1)[1], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri(2012:6)[2], bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja yang hubungannya erat yang satu dengan yang lainnya untuk bersama sama mencapai suatu tujuan tertentu.

Karaterisik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[2], sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. karakteristik yang dimaksud Sutabri (2012:13)[2] adalah sebagai berikut

  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (environment). Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8) [3], mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu(ProbabilisticSystem) Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System) Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut abdul kadir (2009:54-66) [4], mendefinisikan “informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.

Data adalah kenyaataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu

Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukanoleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatlebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit Menurut Sutabri (2012:30) [2], Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya denganvolume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan degan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga denganbeberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus,dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebutberada di luar lingkup pembicaraan kita.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[2], kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat(accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat waktu (timeliness)
  4. Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalampengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:24)[2],, fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakaimungkin merupakan dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:26)[2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehinggamembentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri(2012:38)[2], ” Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri [2], (2012:39-40), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumendasar.

  3. Blokmodel (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaisistem.

  7. Blokteknologi (technology block)
  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak(software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (database block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keraskomputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasiyang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untukefisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok kendali (control block)
  12. Banyak hal yang dapatmerusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,kecurangan-kecurangan, sistem itu sendiri,ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perludirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusaksistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapatlangsung cepat diatasi.

Konsep Dasar analisis sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[2], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem,tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[5], Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan permasalahan,kesempatan kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan Analisis sistem

Tujuan utama dari tahap analisis sistem menurut Sutabri (2012: 220)[2], dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.


Peralatan Pendukung

Konsep Dasar Dreamweaver

Menurut Puspitasari (2011:9), “Dreamweaver adalah salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual”.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (JS), Could Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Languange) dan lainnya.

Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

  1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

  5. Panel Groups, adalah kumpulan panelyang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

  6. Tag Selector, diletakkan di bagianbawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

  7. Property Inspector, digunakan untukmelihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.

Konsep Dasar Database dan MySQL

  1. Definisi Database
  2. Menurut Raharjo (2011:3)[6], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.”

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[7], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.”

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

    1. Definisi Tabel
    2. Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.(Anhar, 2010 : 45)[8].

      Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

    3. Definisi Fields
    4. Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)[8].

    5. Definisi Record
    6. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45)[8].

    7. Definisi PhpMyAdmin
    8. Menurut Nugroho (2010:88)[9], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

      Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

    9. Definisi MYSQL
    10. Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34)[10], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

      1. Menampilkan database: SHOW DATABASE.

      2. Membuat database baru: CREATE DATABASE

      3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

      5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

      7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

      8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

      12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

      13. Menghapus tabel: DROP table.

      14. Menghapus database : DROP database;

      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Languange)

Menurut Winarno dkk (2011:1), “Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.

Konsep Dasar PHP (Hypertext preprocessor)

Menurut Anhar (2010:3)[8], PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Konsep Dasar Testing

  1. Definisi testing
  2. Menurut Yessi Frecilia (2015)[11], “Metode testing digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan”.

  3. Acuan dan Pengukuran Testing
  4. Menurut Rizky (2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

    Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu
    2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    3. Biaya
    4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    5. Kinerjatesting
    6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    7. Kerusakan
    8. Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011: 302)[12], “Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diingunkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut penjelasan megenai Metode MDI :

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat system baru.

    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinnya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

Unified Modeling Language(UML)

Definisi Unified Modeling Languange(UML)

Menurut Nugroho (2010:4)[13], UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek (OOP).

Menurut Herlawati (2011:10)[14], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[15], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan eror, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:24)[16], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada empat things dalam UML, yaitu:

    1. Structual Things
    2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    3. Behavioral Things
    4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    5. Grouping Things
    6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem

    7. Annotational Things
    8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)
  4. Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan (Dependention)
    2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    3. Asosiasi (Association)
    4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    5. Generalisasi (Generalization)
    6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi

    7. Realisasi (Realization)
    8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

Nugroho (2010:10)[17], mengatakan sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:

  1. Klasifikasi Struktural (Structural Classification)

  2. Perilaku Dinamis (Dinamic Behaviour)

  3. Pengolahan atau Manajemen Model (Model Management).

Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram Unified Modeling Language (UML) menurut Henderi (2010:6)[18], yaitu:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  3. Class Diagram
  4. Sequence Diagram
  5. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  6. State Chart Diagram
  7. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  8. Activity Diagram
  9. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut


TEORI KHUSUS

Konsep dasar Pengolahan Data

Definisi Data

Sutarman (2012:3)[19], mendefinisikan “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Definisi Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (data handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep dasar Pajak Kendaraan Bermotor

Definisi Pajak

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

Menurut Adriani (2015: 3) Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Sedangkan menurut Rochmat Soemitro (2011: 95), bahwa “pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Berdasarkan pengertian pajak tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak suatu iuran, atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan) kepada negara. Dapat dikatakan bahwa pemerintah menarik sebagian daya beli rakyat untuk negara. Perpindahan atau penyerahan iuran itu bersifat wajib dalam arti bahwa bila kewajiban itu tidak dilaksanakan , maka dengan sendirinya dapat dipaksakan. Artinya, hutang itu dapat ditagih dengan menggunanakan kekerasan seperti surat paksa dan sita.

Fungsi Pajak

Menurut Sumarsan (2015:5)[20], “Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan”.

Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi,yaitu:

  1. Fungsi Penerima (budgetair)
  2. Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,uang dikeluarkan dari tabungan pemeritah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

  3. Fungsi Mengatur (Regulerend)
  4. Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di tengah masyarakat dan struktur kekayaan antara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling tidak dalam sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan Negara dalam bidang ekonomi dan sosial. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan, terutama banyak ditujukan terhadap sektor swasta. Contohnya dalam rangka mengiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu.

Sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

Pengertian Kendaraan bermotor menurut Zuraida (2013: 33)[21], adalah “semua kendaraan beroda dua atau lebih berserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor lima GT (Gross Tonnage) sampai tujuh GT (Gross Tonnage). Arti dari gross tonnage adalah berat kendaraan motor tersebut”.

Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka berwarna hitam. Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai baik orang pribadi atau Badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau Badan.

Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/atau dikuasai baik orang pribadi atau badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau badan.

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor(PKB)

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor menurut Zuraida (2013:34)[21], adalah “orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor. Dalam hal subjek pajak kendaraan bermotor adalah badan, kewajiban pajaknya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut”.

  • Objek Pajak Kendaraan Bermotor
  • Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor Zuraida (2013: 33)[21], Termasuk kendaraan bermotor adalah sebagai berikut:

    1. Kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (Lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (Tujuh Gross Tonnage).

    2. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen,serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

    Pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor

    Yang dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor adalah Zuraida (2013: 34)[21] :

    1. Kereta api.

    2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara.

    3. Kendaraan bermotor yag dimiliki dan atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan Negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh hefasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah.

    4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

    Konsep dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Suryo dkk dalam jurnal CCIT (2010:86)[22], Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan oenelitian yang sama.

    Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

    Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Dalam upaya penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, dan upaya pengembangan, penyempurnaan , perlu dilakukan study pustaka atau literature review , Diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh (Luciana Spica Almilia dan Firman Adi Setya:2006)Penelitian yang telah dijalankan oleh Luciana Spica Almilia dan Firman Adi Satya yang berjudul “Perancangan sistem informasi pendapatan asli daerah berbasis database pada instansi pemerintah”. Penelitian ini merancang sistem informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas terkomputerisasi berbasis Microsoft Access pada instansi pemerintah, Sebelumnya penerimaan kas dan pengeluaran kas dilakukan secara manual yang kemudian dipindahkan ke Microsoft Word dan Microsoft Excel. Dari perancangan sisten penerimaan dan pengeluaran kas berbasis Microsoft Access instansi akan lebih mudah mengelola data-data dari transaksi yang digunakan sebagai bahan pembuatan laporan penerimaan kas karena dalam program atau sistem ini semua komponen dari table query, form dan laporan sudah terhubung satu sama lain.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh (Irma Wibiyanti, Yelli Eka Sumadhinata, 2007), Penelitian yang telah dijalankan oleh Irma Wibitanti dan Yelli Eka Sumadhinata yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Pajak pada Bidang Pajak Daerah Hotel dan Restauran di Dinas Pendapatan Daerah kota Bandung”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi dasar utama penerimaan pajak daerah serta bagaimana memproses dan mengolah data pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak. Ketika wajib pajak melaporkan pajaknya dengan melakukan pendaftaran dan mengisi SPTPD, maka akan diproses dan ditetapkan berapa besar pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak dengan mengambil studi kasus hotel dan restaurant. Semua data ini akan diolah dengan membangun sebuah program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemprograman Borland Delphi versi 7.0 dan untuk menyimpan database digunakan SQL Server 2000. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem berjalan sudah cukup memenuhi standar pelayanan public, namun banyak wajib pajak yang kurang paham akan mekanisme pelaporan, pengolahan, dan pembayaran pajak daerah sehingga antusias masyarakat menjadi kurang.

    3. Siti Saridatur Rohmi(2010) Penelitian ini membahas tentang “Sistem Informasi Laporan keuangan berbasis web, penulis membuat aplikasi berbasis web karena segala informasi laporan keuangan dapat di update sehingga user tidak mengalami kesulitan dalam mencari informasi, perangkat lunak yang digunakan adalah internet explorer sebagai we browser yang telah ada dalam ms Window dan MySQL sebagai databasenya, sedangkan kelemahan dari aplikasi ini adalah user atau pengguna aplikasi ini hanya sebatas admin saja sehingga tidak adanya pengawasan dari pihak lain atau pihak yang terkait (rentan penggunaan) serta perlu di lakukan evaluasi berkala terhadap sistem.

    4. Telah dilakukan penelitian oleh Winda Asti Devega [2012] dengan judul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Keuangan Pada SMA Pancasila Purworejo”, AMIKOM Yogyakarta. Pada SMA Pancasila masih menggunakan cara manual dalam mengolah data SPP, mengolah data gaji pegawai dan membuat laporan keuangannya, sehingga kurang praktis, kurang efisien dan masih sering terjadi kesalahan antar lain masalah dalam penulisan, perhitungan, serta akses datanya kurang cepat dan belum tergorganisasir dengan baik sehingga keakuratan datanya kurang dan dalam penyimpanan data masi belum tertata dengan rapih.


    BAB III

    PEMBAHASAN


    Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kotamadya Tangerang berdiri sejak tahun 1986 yang berlokasi diwilayah Provinsi Banten mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor serta berperan sebagai pendongkrak pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor di wilayah hukum Kotamadya Tangerang.

    Pedoman Tata Laksana SAMSAT mengacu kepada Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

    Secara rinci tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) dengan memperhatikan faktor keamanan dalam setiap proses pendaftaran kendaraan bermotor. Dalam mengemban fungsi Registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bernotor, Kepolisian, Dipenda dan Jasa Raharja berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak kendaraan bermotor.

    Secara khusus petugas Kepolisian berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi registrasi, dan identifikasi forensik kendaraan bermotor. Dipenda berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu lintas Jalan (SWDKLLJ) secara baik dan benar.

    1. Landasan Hukum

      1. Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai Pengganti UU 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor: 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

      2. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.

      3. Peraturan Pemerintah Nomor: 91 Tahun 2010 tentang jenis pajak daerah yang dupungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh wjib pajak.

      4. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

      5. Instruksi Bersama (INBERS) Menhan, Mendagri dan Menkeu Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor: 6/IMK.014/1999 Tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT).

      6. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 4 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

      7. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 33 Tahun 2014 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Banten.

    Visi dan Misi

    Visi

    Terwujudnya peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang profesional guna menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.

    Misi

    1. Meningkatkan pendapatan daerah sesuai potensi.

    2. Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel.

    3. Peningkatan kapabilitas kelembagaan.

    Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Gambar 3.1.3

    Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang


    Tugas dan Wewenang

    Dalam mewujudkan kelancaran, ketertiban dan keberhasilan dalam pelaksanaan hubungan kerjasama dalam suatu organisasi sangat diperlukan struktur organisasi yang diatur dengan jelas. Untuk menjalankan tujuan tersebut, SAMSAT Kotamadya Tangerang memiliki strategi organisasi yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan pokok organisasi, sebagai berikut :

    1. Menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendorong petugas pelaksana untuk terlibat secara penuh dalam upaya pencapaian sasaran organisasi.

    2. Menyediakan sumber daya dan pelatihan yang optimal. Memastikan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat wajib pajak.

    3. Secara aktif melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pengalaman petugas pelaksana sehingga mendorong petugas pelaksana bersemangat dan bangga menjadi bagian dari organisasi.

    4. Memastikan keseimbangan antara kepuasan masyarakat/wajib pajak dengan pihak lain yang berkepentingan seperti petugas pelaksana, serta institusi terkait.

    Adapun tugas dan fungsi para pelaksana Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol dapat dilihat lebih rinci sebagai berikut :

    1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

      1. Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis.
      2. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT/Samsat Cikokol sesuai dengan tugas dan fungsi pelaksana.

      3. Fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis.
        1. Menyusun rencana kerja UPT.

        2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT.

        3. Menyelanggarkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT.

        4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

        5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

        6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT .

        7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT.

        8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanana tugas kepada atasan.

        10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan.

        11. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

        12. Mengelola urusan administrasi umum, pelengkapan dan kerumahtanggaan.

        13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan.

        14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain-lain.

        15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    2. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

      1. Tugas Seksi PKB dan BBNKB
      2. Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

      3. Fungsi Seksi PKB dan BBNKB
        1. Pelaksanaan pelayanan dibidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses pemungutan yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

        2. Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan dibidang pungutan PKB / BBNKB.

        3. Pengendalian tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

    3. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

      1. Tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)
      2. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL) mempunyai tugas membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang teknis perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan pelaporan Pajak Pengambilan, Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

      3. Fungsi Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)
        1. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        2. Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        3. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendapatan dan penerimaan pendapatan lain-lain.

        4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Kasubag Tata Usaha dan para Kepala Seksi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis.

        5. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

        6. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

        7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        8. Melaporkan pelaksanaan tugas –tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

    4. Kasubag Tata Usaha (TU)

      1. Tugas Kasubag Tata Usaha (TU)
      2. Tugas pokok dari Kasubag Tata Usaha (TU) adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan pelaporan.

      3. Fungsi Kasubag Tata Usaha (TU)
        1. Menyusun Program kegiatan Sub Bagian Tata Usaha (TU).

        2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

        3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serta pelaporan UPT.

        4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

        5. Kehumasan perpustakaan dan pertengakapan rumah tangga UPT .

        6. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan.

        7. Menyusun, mengelola, dan menyampaikan laporan secara berkala.

        8. Menyampaikan saran, pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional.

        9. Menyiapkan dan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai.

        10. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        11. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT.

        12. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        13. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang di lingkungan UPT.

        14. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahan barang milik UPT.

        15. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang.

        16. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi.

        17. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan Surat Perintah Tugas berdasarkan penunjukan Kepala UPT.

        18. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT.

        19. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja berdasarkan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        20. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan pada bagian pengolahan data Penerimaan di Unit Pelaksana Teknis adalah sebagai berikut : pegawai memberikan data penerimaan pajak kendaraan bermotor kepada bagian pengolahan data untuk di olah dan menjadi sebuah laporan dan informasi untuk bagian yang terpenting sepoerti kasi PKB dan kepala unit Samsat.


    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Use Case Diagram Pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    Gambar 3.2.3

    Use Case Diagram Pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)


    Berdasarkan gambar 3.2.3 Use Case Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan kegiatan sebagai berikut :

    1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    2. Tiga Actor diantaranya: Pegawai, bgn pengolahan data, kepla UPT.

    3. Empat use case diantaranya: memberikan data penerimaan PKB,menginput data penerimaan PKB, merekap data, laporan.

    Activity Diagram Pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor


    Gambar 3.2.4

    Activity Diagram Pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    Activity Diagram Pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Berdasarkan gambar 3.2.4 Activity Diagram pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang berjalan saat ini terdapat :

    1. Satu Initial Node, sebagai awal objek.

    2. Enam action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Tiga Swimline sebagai inisial seseorang yang terdapat dalam sistem.

    4. Satu final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequance Diagram Pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    Gambar 3.2.5

    Sequance Diagram Pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    Berdasarkan gambar 3.2.5 Sequance Diagram Pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang berjalan saat ini terdapat :

    1. Tiga Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai , bgn pengolahan data , kepala UPT

    2. Empat Lifeline yaitu : data penerimaan PKB, Input data penerimaan PKB , merekap dara penerimaan PKB, laporan

    3. Lima Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas Pengola han data penerimaan,menerima data pajak kendaraan bermotor , input data penerimaan pajak kendaraan bermotor,merekap data penerimaan pajak kendaraan bermotor , laporan.

    4. Satu return message, spesifikasi suatu hasil kembalian sebuah operasi.

    Analisa Sistem yang berjalan

    Metode Analisa Sistem yang digunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Languange(UML) Sistem yang berjalan terdiri dari Use case, Activitiy dan Sequence Diagram

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
    2. Adapun yang menjadi data masukan pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

      Nama Masukan : Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

      Sumber : Pegawai

      Fungsi : Melaporkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

      Media  : Keyboard

      Frekuensi  : Setiap hari Kerja

      Keterangan : menerima data penerimaan pajak kendaraan bermotor

    3. Analisa Proses

      Nama Proses : Rekap penerimaan pajak kendaraan bermotor

      Masukan : penerimaan Pajak Kendaraan bermotor

      Keluaran : laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

      Ringkasan Proses  : pegawai menginput data kembali ke excel untuk membuat laporan rekapitulasi penerimaan

    4. Analisa Keluaran

      Nama Keluaran : Laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

      Fungsi : sebagi bukti laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

      Media : kertas

      Distribusi : pegawai

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware

      1. Processor  : intel(r) core(tm) i-5 2400s cpu@2,50 ghz

      2. Monitor  : LCD

      3. RAM  : 2 GB

      4. RAM  : 2 GB

    2. Spesifikasi Software

      1. Windows 7

      2. Microsoft Excel

    3. Hak ases

      1. Pegawai bagian pengolahan data

    Permasalah yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi
    2. Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah :

      1. Pencarian data Sistem yang ada saat ini masih belum mampu memberikan informasi secara cepat.

      2. b. Proses perekapan laporan penerimaan pajak kendaraan bermotor masih manual dikerjakannya masih menggunakan microsoft excel belum terdapat sistem, memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor.

    3. Alternatif Pemecahan Masalah
    4. Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi penerimaan Pajak kendaraan bermotor maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :

      1. Perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pembuatan rekap sudah terotomatisasi dengan sistem dan tersimpan kedalam database. sehingga data menjadi teratur serta memudahkan pemakai apa bila membutuhkan data tersebut.

      2. Perhitungan laporan realisasi penerimaan setiap transaksi sudah terotomatisasi sistem.

      3. Proses pencarian data dan laporan yang sudah terotomatisasi sistem

    User Requitment

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.


    Tabel 3.6.1 Elisitasi tahap 1

    Elisitasi tahap 2


    Tabel 3.6.2 Elisitasi Tahap 2

    Keterangan:

    M = Mandatory (Yang Diperlukan)

    D = Desirable (Yang Diinginkan)

    I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

    Elisitasi Tahap 3

    Elisitasi tahap III adalah pengelompokan kebutuhan-kebutuhan sistem berdasarkan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Terdapat 3 pengukuran dalam proses pembuatan sistem yaitu:

    T untuk Technical, merupakan tingkat kesulitan dalam teknik pembuatannya, O untuk Operational adalah tingkat kesulitan dalam operasi pengerjaannya, E untuk Economic, adalah biaya yang dibutuhkan dalam pengerjaannya.

    Selain itu pengukuran tersebut juga diukur berdasarkan 3 kriteria yaitu: H untuk high yang artinya tinggi yaitu teknik, operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan termasuk dalam kriteria tinggi, M untuk middle, yaitu teknik operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan sistem termasuk menengah, dan L untuk low, yaitu teknik, operasi dan biaya yang digunakan dan dibutuhkan untuk pembuatan sistem tergolong rendah.


    Tabel 3.6.3 Elisitasi Tahap 3

    Elisitasi Final

    Tabel 3.6.4 Final Elisitasi


    Tata laksana sistem yang diusulkan

    Pada bab ini penulis akan mengemukakan tentang diagram perancangan system yang diusulkan, use case diagram sistem yang diusulkan, activity diagram system yang diusulkan, sequence diagram system yang diusulkan, dan class diagram yang diusulkan. Bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram.

    1. Usecase diagram yang diusulkan

      Gambar 3.7.1 Usecase Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.7.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan :

      1. Satu system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

      2. Dua actor yang melakukan kegiatan, yaitu pegawai pengolahan data dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      3. Enam use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu : Login, Master, Transaksi, Laporan dan Logout.

      4. 4 include yang terdapat dalam menu Master dan Menu transaksi.

    2. Activity diagram yang diusulkan untuk pegawai bagian Pengolah data

      Gambar 3.7.2 Activity Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.7.2 Activity Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

      1. Satu initial node sebagai yang mengawali objek.

      2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu pegawai bagain pengolahan data.

      3. Satu Decision Node sebagai pilihan dalam sistem.

      4. Dua puluh tiga action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus verifikasi password,jika salah makan akan kembali ke menu login, jika berhasil maka akan muncul home, kemudian pegawai bgn pengolahah data dapat menginput data penerimaan daftar ulang pajak kendaraan bermotor, Jika sudah selesai maka logout.

      5. Satu activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

      2.1 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

      Gambar 3.7.2.1 Activity Diagram yang Diusulkan untuk pimpinan

      Berdasarkan gambar 3.7.2.1 Activity Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan :

      1. Satu initial node sebagai yang mengawali objek.

      2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu pimpinan.

      3. Satu Decision Node sebagai pilihan dalam sistem.

      4. Sepuluh action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus verifikasi password,jika salah makan akan kembali ke menu login, jika berhasil maka akan muncul home, dan akan tampil menu data laporan lalu Kasi pkb dapat mengconfirm data penerimaan pajak kendaraan bermotor pada menu laporan jika sudah selesai maka logout.

      5. Satu activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    3. Sequence diagram yang diusulkan

      Gambar 3.7.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1.3 Sequance Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan :

      1. Enam LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

      2. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.

      3. Sebelas belas message yang berawal dari tampilan login jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman home, setelah masuk halaman home bgn pengolahan data dapat menginput data penerimaan pajak kendaraan bermotor di transaksi dan kepala UPT dapat melihat laporan penerimaan pajak kendaraan bermotor.

    4. Class diagram

      Gambar 3.7.4 Class Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 3.7.4 Class Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan :

      1. Empat class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

      2. Tiga multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Spesifikasi Basis data (Database)

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut :

    1. File User Login

      Nama File : user login

      Isi : id+username+password+nama+status

      Primary key : id

      Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data user Struktur tabel

      Tabel 3.8.1 user login


    2. File Kode Samsat

      Nama File : kode samsat

      Primary key : kode_samsat

      Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data samsat

      Struktur tabel :

      Tabel 3.8.2 kode samsat


    3. File Penerimaan

      Nama File : penerimaan

      Primary key : id_penerimaan

      Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data user

      Struktur tabel  :

      Tabel 3.8.3 penerimaan PKB


    4. File Kode wilayah

      Nama File : kode wilayah

      Primary key : kode_wilayah

      Fungsi : untuk menyimpan dan mengetahui data wilayah

      Struktur tabel :

      Tabel 3.8.4 kode wilayah


    Rancangan Prototype

    Prototype menu login

    Gambar 3.9.1 Protype menu login

    Prototype Menu Home

    Gambar 3.9.2 Prototype menu home

    Prototype pengguna user

    Gambar 3.9.3 Prototype menu user id

    Prototype Daftar samsat

    Gambar 3.9.3 Prototype daftar Samsat

    Prototype Daftar Wilayah

    Gambar 3.9.4 Prototype daftar Wilayah

    Prototype input data penerimaan

    Gambar 3.9.5 Prototype input data penerimaan

    Prototype laporan

    Gambar 3.9.6 prototype laporan

    Tampilan login

    Gambar 3.9.7 tampilan login

    Tampilan Home

    Gambar 3.9.8 tampilan Home

    Tampilan daftar user_id

    Gambar 3.9.9 Tampilan User_id

    Tampilan daftar samsat

    'Gambar 3.9.10 Daftar samsat

    Tampilan daftar Wilayah

    Gambar 3.9.11 Daftar wilayah

    Tampilan Input Penerimaan

    Gambar 3.9.12 Tampilan input penerimaan

    Tampilan Laporan

    Gambar 3.9.13 Tampilan Laporan

    Konfigurasi sistem yang diusulkan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : intel(r) core(tm) i-5 2400s cpu@2,50 ghz

    2. Monitor  : LCD

    3. RAM  : 2 GB

    4. Hardisk : 1 tera

    Spesifikasi Software

    1. OS  : Windows 7

    2. Server  : Xampp

    3. Aplikasi  : Adobe dreamweaver CS6

    4. Perancangan : Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprice Edition

    5. Browser  : Mozila firefox

    Hak ases

    1. Pegawai bagian pengolahan data

    2. Kepala UPT

    Implementasi

    Pengujian Black Box

    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih empat bulan. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Kegiatan yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dibentuk dalam tabel Schedulle Implementasi sebagai berikut :

    Tabel 3.10.2 tabel implementasi

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “perancangan sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor berbasis web pada unit pelaksana teknis/samsat cikokol”

    Tabel 3.9.2 Estimasi Biaya


    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang pengolahan data penerimaan di unit pelaksana teknis/SAMSAT cikokol adalah sebagai berikut:

    1. Sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor yang sudah berjalan saat ini masih dilakukan secara manual.
    2. Dengan Sistem yang manual akan menimbulkan pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor menjadi tidak efektif, sehingga untuk dapat menyajikan laporan membutuhkan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama
    3. Solusi dalam merancang sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor, penulis mencoba membuat sebuah sistem penerimaan yang terintegrasi dengan database serta dapat memunculkan report penerimaan secara otomatis sehigga pihak instansi lebih mudah dalam membuat rekap data penerimaan pajak kendaraan bermotor
    4. Dengan menggunakan sistem yang saya usulkan dapat mengurangi kesalahan dalam merekap data , mempercepat pencarian dengan menggunakan kode samsat dan wilayah serta terintegrasi dengan pimpinan sehingga pimpinan dapat melihat laporan secara online

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai analisa sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor, maka terdapat beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk menjaga sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor sebaiknya diberi password kepada pegawai yang berhak mengakses data data penerimaan pajak kendaraan bermotor agar data tersebut tidak dapat dimanipulasi oleh sembarang orang.
    2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.
    3. Di masa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas akhir yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

    4. DAFTAR PUSTAKA

      1. Yakub. 2012. ”Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 Tatasutabri. 2012. ”analisis sistem informasi”. Yogyakarta: Andi.
      3. Mulyanto. 2009. "Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
      4. Abdul Kadir. 2009. ”konsep & tuntunan praktis basis data“. yogyakarta: Andi, pp54-66.
      5. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain AplikasiE-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
      6. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
      7. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.
      8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
      9. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
      10. Lilian Nila Sari Putri. SI 1011464388. 2013-2014. "Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang." STMIK Raharja.
      11. Frecilia, Yessi. 2015. “Implementasi Sistem Informasi RHJFOX Sebagai Media Diskusi Civitas Perguruan Tinggi Raharja Berbasis PHPBB”. Tangerang: STMIK Raharja.
      12. Rahardja Untung, Hidayati, dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011.
      13. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
      14. Herlawati, Widodo. 2011. "Menggunakan UML". Bandung: Informatika.
      15. Henderi, S.Kom. 2010. "Unified Modelling Languange". Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
      16. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
      17. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
      18. Henderi, S.Kom. 2010. "Unified Modelling Languange". Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
      19. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
      20. Sumarasan, Thomas. 2015. “Perpajakan Indonesia, Edisi 4”. Jakarta Barat: Indeks.
      21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Zuraida, Ida. 2013. “Teknik Penyusunan Peraturan Daerah”. Jakarta: Sinar Grafika.
      22. Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja U.”Theory and Application of IT Research”. 2010. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT.

      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A

      Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing 1 dan II)

      Validasi Skripsi

      Form Pergantian Judul

      Kartu Studi Tetap Final

      Formulir Seminar Proposal

      Formulir Pertemuan Stakeholder

      Surat Keterangan Penugasan Kerja

      Kwitansi Pembayaran Skripsi dan Sidang

      Daftar Nilai

      Lembar Persetujuan Pembimbing

      Surat Pernyataan

      Matakuliah yang Valid atau Tidak Valid

      Katalog Produk

      Katalog Produk

      Sertifikat Prospek

      Sertifikat Toefl

      Sertifikat Nasional

      Sertifikat Internasional

    Contributors

    Nidiaardiyani