TA1311376642

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN

PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA


Tugas Akhir



Disusun Oleh :

NIM
: 1311376642
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMIK MANAJEMEN DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


AKADEMIK MANAJEMEN DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN

PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311376642
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.TI.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

AKADEMIK MANAJEMEN DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN

PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311376642
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 08116
   
NID : 14024

AKADEMIK MANAJEMEN DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN

PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311376642
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMIK MANAJEMEN DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN

PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311376642
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat yang ada, baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
([[PANJI AHMAD LESMANA
NIM : 1311376642

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT Itochu Logistic Indonesia adalah salah satu Perusahaan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan layanan yang baik sehingga tetap tejaga kepercayaan pelanggan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai dan mengurangi waktu yang digunakan untuk pendataan absen. Oleh karena itu, maka penulis ingin membantu menerapkan sistem informasi absensi yang menggunakan sistem teknologi komputer guna untuk membantu kelancaran dalam absensi pegawai sehingga data yang di dapat lebih tepat dan akurat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan, serta wawancara/tanya jawab kepada narasumber,untuk melengkapi data dan mendapatkan informasi yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa sistem yaitu metode analisa sistem yang berbasis UML (Unified Modeling Language) yang digunakan untuk mempermudah kinerja absensi pada PT Itochu Logistics Indonesia. Rancangan sistem di gambarkan melalui Diagram UML, bahasa pemrograman yang di gunakan adalah php, menggunakan Mysql segabai DBMS ( Database Management System ), dan pengujian sistem di lakukan menggunakan metode black box. Dengan menerapkan sistem yang sudah terkomputerisasi dapat tercipta sistem yang lebih efisien dan efektif dan dapat membantu serta memudahkan perusahaan dalam pengolahan data absensi karyawan dan mengurangi manipulasi data absensi karyawan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Absensi, UML (Unified Modeling Language), efisien dan efektif.

ABSTRACT

PT Itochu Logistic Indonesia is one of the Companies in Indonesia that aims to provide good service so as to keep customers' trust. Along with the rapid and advanced technological developments, the computerized attendance system will certainly be able to facilitate the employees and reduce the time spent on data collection absent. Therefore, the authors want to help implement the absence information system that uses computer technology system in order to assist the smoothness in attendance so that the employee data can be more precise and accurate. In this research the method used in collecting data by observation, interview, and literature study that is by doing direct observation on the object under study and request the necessary data, and interview / question and answer to the informant, to complete the data and obtain the necessary information . The research method used to analyze the system is UML-based system analysis method (Unified Modeling Language) which is used to facilitate the attendance performance at PT Itochu Logistics Indonesia. The design of the system described by UML diagram, programming language used is php, using Mysql segabai DBMS (Database Management System), and system testing is done using black box method. By applying a computerized system can create a more efficient and effective system and can help and facilitate companies in processing employee attendance data and reduce the manipulation of employee absentee data.

Keywords: Information System, Attendance, UML (Unified Modeling Language), Efficient and effectives



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA” dengan baik..

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Maplop Transaksi Teller Berbasis Web Pada PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, Kantor Cabang Karawaci.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli M.Kom selaku Pudir 1 AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati,S.Kom.,M.TI., selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
  5. Orang Tua Ibunda tercinta Wewen Widarti dan Ayah Rusdiono yang telah memberikan dukungan moril, materil serta spirituil untuk keberhasilan penulis.
  6. Keluarga besar tercinta yang selalu mendukung penulis.
  7. Seluruh Karyawan PT Itochu Logistics Indonesia yang telah membantu penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.
  8. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu demi kelancaran penulis.
  9. Orang yang selalu penulis sebut dalam Doa,si penyuka tahu bulat yang telah memberikan pengalaman yang tidak dapat terlupakan.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu mensupport dengan keceriaannya.
  11. Sahabat yang selalu memberikan dukungan terbaik dan terdepan dalam hal yang penulis butuhkan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Juli 2017
Panji Ahmad Lesmana
NIM. 1311376642

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komputer saat ini kian berkembang pesat terutama dalam dunia kerja dan dunia akademis. komputer saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang baik diluar maupun didalam rumah. Teknologi kini bukan hanya menjangkau perkantoran tetapi juga instansi-instansi masyarakat. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer dengan semaksimal mungkin. Dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Penggunaan teknologi komputer ini juga haruslah dibarengi dengan pengetahuan dan pemahamannya, karena kurangnya pemahaman terhadap teknologi komputer akan menghambat akses atau jalannya suatu instansi atau akademis kedunia luar.

Seperti yang dikatakan diatas, bahwa teknologi komputer sangatlah penting diperkantoran dalam memenuhi dan membantu kegiatan fungsional, dari administrasi sampai pada operasional, demikian juga untuk sistem absensi.

Sistem absensi biasanya digunakan untuk mendata kehadiran karyawan dan juga untuk penghitungan upah. Informasi yang didapatkan dari sistem informasi akan diolah oleh pihak administrasi, demikian juga pengolahan data absensi pada PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA.

Penggunaan sistem informasi pengolahan data absensi PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA yang ada sekarang telah menggunakan sistem sidik jari dalam melakukan kegiatan operasionalnya, namun masih sering terjadi kesalahan pada waktu pengabsenan dan memperlambat proses kerja pegawai.

Penggunaan sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai dan mengurangi waktu yang digunakan untuk pendataan absen. Oleh karena itu, maka penulis ingin membantu menerapkan sistem informasi absensi yang terintegrasi dengan sistem teknologi komputer guna untuk membantu kelancaran dalam absensi pegawai sehingga data yang di dapat lebih tepat dan akurat, maka dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK PENDATAAN PEMBAYARAN KARYAWAN PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil beberapa rumusan permasalahan, yaitu:

  1. Bagaimana proses absensi karyawan yang sedang berjalan di PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA pada saat ini?

  2. Apakah laporan absensi yang dihasilkan saat ini datanya sudah akurat dan laporan absensi yang dihasilkan sudah tepat pada waktunya?

  3. Apakah sistem absensi penggajian yang ada saat ini perlu dirubah ke arah komputerisasi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proses absensi serta penggajian. Mulai dari pengolahan data karyawan untuk mengetahui gaji pokok karyawan,rekapitulasi absensi karyawan,proses penghitungan gaji karyawan sehingga menghasilkan slip gaji dan pembuatan laporan mengenai rekap gaji karyawan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. a. Menjadikan proses dalam absensi lebih efisien.

    b. Menjadi lebih praktis penggunaannya dalam absensi.

    c. Karyawan mudah memahami dalam pengoperasian absensi.

  3. Tujuan fungsional

  4. a. Memudahkan perusahaan dalam pengolahan data absensi untuk penghitungan upah karyawan.

    b. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem absensi yang kini sedang berjalan.

    a. Mengurangi manipulasi data absensi karyawan yang tidak hadir.

  5. Tujuan Individual

  6. a. Sebagai syarat Tugas Akhir (TA).

    b. Menambah wawasan penulis untuk mengembangkan sistem absensi yang ada di PT. Itochu Logistic Indonesia.

    c. Menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya pengetahuan tentang sistem absensi dan penggajian yang terdapat di dalam dunia kerja.

Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :

  1. a. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah proses absensi di PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA.

  2. b. Penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata kepada instansi yang terkait dalam bentuk informasi atau usulan yang berguna bagi instansi tersebut.

    c. Penelitian diharapkan mampu memberikan solusi bagi PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA, sehingga laporan absensi untuk keperluan penggajian pegawai lebih akurat, mudah, cepat, dan efisien.

    Metodologi Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Interview)

    2. Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian yang berhubungan dengan absensi PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA.

    3. Wawancara

    4. Penulis melakukan tanya jawab atau wawancara langsung kepada narasumber yaitu kepada pegawai yang ada dalam ruang lingkup PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA, agar penulis dapat mengetahui tugas yang mereka kerjakan serta sistem yang digunakan, sehingga dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk laporan TA.

    5. Studi Pustaka

    6. Selain melakukan observasi dengan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh untuk mendapatkan informasi dan data dari buku-buku atau literature-literatur yang diperlukan dalam penyusunan TA. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui internet atau sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu menganalisa dan sebagai bahan acuan penulis.

    Metode Analisa

    Proses awal dalam kegiatan absensi yang dilalukan pada PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA adalah dengan cara sidik jari yang masih harus direkap oleh admin sehingga membuat kegiatan tersebut kurang efektif. Setelah itu form absensi yang telah direkap diberikan kepada staff yang bertanggung jawab atas absen yang telah dilakukan dan pada akhirnya laporan absensi diketik ulang oleh penanggung jawab untuk dibuat transparansi kepada pimpinan maupun pegawai.

    Oleh sebab itu sistem absensi yang ada harus ditambahkan penerapannya kearah teknologi komputerisasi yang lebih modern. Dalam proses awal absensi menggunakan ID Card atau sidik jari daftar hadir pada komputer yang telah disediakan. Kemudian sistem membaca dan secara otomatis memberikan laporan yang seharusnya ditampilkan.

    Dan untuk sistem yang digunakan menggunakan UML (Unified Modeling Language). UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek),kemudian dibantu oleh HTML dan Dreamweaver sebagai alat untuk memberikan tampilan yang lebih menarik kedalam sistem tersebut,serta efisien dan efektif dalam penggunaannya.


    Metode Perancangan Sistem

    Perancangan Sistem Informasi Absensi Untuk Pendataan Pembayaran Karyawan PT Itochu Logistic Indonesia ini menggunakan beberapa software dalam perancangannya,antara lain : Windows 7, Notepad ++, Xamp, serta Visual Paradigm For UML.

    Metode Testing

    Peneliti menggunakan metode pengujian Black Box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.


    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Tugas Akhir (TA) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup,metode penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah. User Requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan Final Draft elisitasi. Rancangan sistem yang akan disusulkan dijelaskan dalam bentuk UML, rancangan basis data, rancangan program, spesifikasi hardware, software dan brainware, metode implementasi, schedule dan estimasi biaya.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Pendapat Harun Al Rosyid dalam Desy Apriyani (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telat ditetapkan pada akhir analisis.

    Sedangkan Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT (2011:197)[1], mengatakan “Perancangan yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:228) )[2], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

    1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Tata Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini sebagai berikut :

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    3. Menyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    5. Menyusun buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Rancangan Sistem

    Pendapat Al Jufri (2011:141) langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :

    2. a. Diagram arus data (data flow diagram)

      b. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

      c. Kamus data (Data dictionary)

      d. Flowchart

      e. Model hubungan objek

      f. Spesifikasi kelas

    3. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, analisis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    4. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    5. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    6. Menyiapkan usulan penerapan, analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

    7. Menyetujui atau menolak penerapan sistem, keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208)[4], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

    Tata Sutabri Berpendapat (2012:16)[3] menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu”.

    Sutarman berpendapat (2012:13) )[5], sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

    Elemen Sistem

    McLeod mengatakan yang dikutip oleh Yakub (2012:3)[6], tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya:

    1. a. Tujuan

    2. Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

    3. b. Masukan

    4. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.

    5. c. Proses

    6. Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau transformasi dari masukan / data menjadi keluaran / informasi yang berguna dan lebih bernilai.

    7. d. Keluaran

    8. Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

    9. e. Batasan Sistem

    10. Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

    11. f. Umpan Balik

    12. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

    13. g. Lingkungan

    14. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

    Klasifikasi sistem

    Yakub (2012: 4)[6], dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi, mengklasifikasikan sistem dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  3. a. Sistem Abstrak

  4. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teknologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system

  5. b. Sistem Fisik

  6. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

  7. c. Sistem Tertentu

  8. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

  9. c. Sistem Tak Tentu

  10. Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

  11. d. Sistem Tertutup

  12. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  13. e. Sistem Terbuka

  14. Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Berikut adalah beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah:

Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[7], Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16)[7], Data adalah bahan mentah bagi informasi.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  • a. Tahapan Input

  • Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  • b. Tahapan Process

  • Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  • c. Output

  • Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.


    Bentuk Data

    Yakub berpendapat (2012 : 5)[6], bahwa data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut :

    1. Teks

    2. Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secaraindividual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    3. Data yang terformat

    4. Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    5. Citra (Image)

    6. Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rongent, dan tanda tangan.

    7. Audio

    8. Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, danlain-lain.

    9. Video

    10. Video merupakan data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    Pengolahan Data

    Pendapat dari Sutabri (2012:6) )[3] bahwa, “Data merupakan bahan mentah yang harus diolah dengan hasil kemudian menjadi sebuah informasi”. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik atau buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Pendapat dari Sutabri (2012:6) [3], pengolahan data dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. a.Penyimpanan Data (Data Storage)

    2. Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan pada suatu tempat yang biasa dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting, kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apa bila diperlukan.

      Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkanlembaga, perorangan, produksi, atau sebagainya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan.

    3. b. Penanganan Data (Data Handling)

    4. Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang dating dari berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file meintenance).


    Definisi Informasi

    Menurut Davis dalam jurnal MIS Quarterly, Vol. 13 Issue 3 p (1989:318-340), term information is data that has been processed into a form that is meaningful for the recipient and useful in making decisions today or next, artinya istilah informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

    Sementara itu, Sutarman berpendapat (2012:13) )[5], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima

    Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak,information is the interpretation of data to provide menaing by an individual.(Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

    Kualitas informasi

    Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak:

    1. a. Relevansi

    2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    3. b. Kelengkapan dan Keluasan.

    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. c. Kebenaran

    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. d. Terukur

    8. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. e. Keakuratan

    10. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta yang menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. f. Kejelasan

    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, bagaimanpun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. g. Keluwesan

    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. . Keteptan waktu

    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


    Nilai Informasi

    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Sutarman (2012:14) <p style="line-height: 2"> Sutarman berpendapat (2012:13) )[5], menjelaskan, Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

    1. a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. b. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    5. e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [8], Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.

    sedangkan Sutarman mengatakan (2012:13) [5] bahwa, “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    dan Tata Sutabri berpendapat (2012:46) [9] bahwa , Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

    Komponen Sistem Informasi

    Krismiaji (2015:16) menjelaskan, sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen adalah sebagai berikut:

    1. a. Tujuan

    2. Setiap sistesm informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara kaseluruhan.

    3. b. Input

    4. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.

    5. c. Output

    6. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan proyek arus kas.

    7. d. Pemproses Data

    8. Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemproses.

    9. e. Instruksi dan prosedur

    10. Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.

    11. f. Pemakai

    12. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

    13. g. Pengamanan dan pengawasan

    14. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.

    Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi/institusi terkait. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi/institusi. Klasifikasi sistem informasi tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  • a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

  • Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  • b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  • c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    </ol>

    Tujuan Sistem Informasi

    Mustakini (2009:13) berpendapat bahwa tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  • Kegunaan Usefulness

  • Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  • Ekonomi Economic

  • Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  • Keandalan Realibility

  • Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  • Pelayanan Langganan Customer Service

  • Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  • Kesederhanaan Simplicity

  • Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  • Fleksibilitas Fleksibility

  • <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.</p>




    Konsep Dasar Pengembangan Sistem

    Definisi Pengembangan Sistem

    Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59), pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

    Tujuan Pengembangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  • a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem user

  • b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

  • Konsep Dasar Teknologi informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus memahami pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

  • a. Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

  • b. Istilah yang baru berkembang dan mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen adalah teknologi informasi (Information Technology). Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologinya. Teknologi informasi atau Information Technology (IT) adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

    1. Teori Khusus

      Konsep Dasar Absensi

      Definisi Absensi

      Pendapat dari Eko Budi Setiawan dan Boby Kurniawan dalam jurnal CoreIT, Vol.1(2015:44) bahwa Absensi dapat dikatakan suatu pendataan kehadiran yang merupakan bagian dari aktifitas pelaporan yang ada dalam sebuah institusi. Absensi disusun dan diatur sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan ketika diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

      Jenis-jenis absensi

      Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan absensi tersebut adalah cara penggunaannya, serta tingkat daya gunanya. Secara umum jenis-jenis absensi di kelompokkan menjadi dua, yaitu:

    2. a. Absensi manual

    3. Absensi manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan).

    4. b. Absensi non manual dengan menggunakan alat

    5. Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nip dan lain-lain.

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Sedangkan Widodo (2011:6) berpendapat, UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan sematik.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah Bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan sematik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

    Fokus Unified Modeling Language (UML)

    Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

  • a. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML).

  • b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).

  • Konsepsi Permodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

    Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu :

    1. Use Case Diagram

    2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    3. Class Diagram

    4. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

    5. Sequence Diagram

    6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    7. State Chart Diagram

    8. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    9. Activity Diagram

    10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Konsep Dasar Database Dan MySQL

    Definisi Database

    Menurut Sutarman (2012:15) [5], Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya

    Menurut Ladjamudin (2013:129), Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

    Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Database adalah sekumpulan file yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.

    1. Definisi Tabel

    2. Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45). Selain sebagai kerangka kerja,tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua konten yang ada didalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau design web kita tidak dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

    3. Definisi Fields

    4. Fiels adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi Record diatas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).

    5. Definisi Record

    6. Record adalah data yang isinya merupakan kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).

    7. Definisi PHPMyAdmin

    8. PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungdi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL” ( Nugroho, 2010 : 88 ). Dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah dan mempersingkat kerja dalam mengelola database MySQL. Adanya kelebihan yang dimiliki berakibat pada pengguna awam yang tidak mampu mengetahui perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

    Definisi MySQL

    Menurut Raharjo (2011:21), “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

    Anhar (2010:21), MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dll.

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan My SQL adalah perangkat lunak yang dapat mengelola database dengan cepat dan menampung data dalam jumlah yang besar.


    Definisi PHP

    Anhar (2010:3), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan.

    Ardhana (2012:88), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis server- side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehinggal menghasilkan tampilan yang menarik.

    Konsep Dasar HTML ( Hypertext Markup Languange)

    Anhar (2010:40), HTML adalah sekumpulan sImbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser. Tag-tag HTML selalu diawali dengan dan diakhiri dengan dimana x tag HTML itu seperti b, i, u dll.

    Ardhana (2012:42), HTML merupakan suatu bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi seperti teks, gambar, suara, animasi bahkan video.

    Dari dua pengertian diatas penulis menyimpulkan HTML (Hypertext Markup Languange) adalah sekumpulan simbol-simbol atau bahasa yang dikenali web browser untuk menampilkan informasi halaman.

    Konsep Dasar WEB

    Menurut Asropudin (2013:109), Web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi.

    Menurut Ardhana (2012:3), Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh surfer.

    Konsep Dasar DREAMWEAVER

    Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti ( 2014 : 33 ), “Dreamweaver adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Berdasarkan Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 No.3 ( 2010:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    3. a. M pada MDI berarti mandotary (penting). Maksud, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. D pada MDI berarti Desirabl. Maksud, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. I pada MDI berarti Inessential. Maksud, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    5. a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      c. Low (L): Mudah dikerjakan.

    6. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

    Metode Pengujian Dalam Black Box

    Ada beberapa metode pengujian Black Box,diantaranya :

    1. Equivalence Partioning

    2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba black box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya : kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    3. Boundary Value Analysis

    4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input daripada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melengkapi Equivalence Partitioning. Daripada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    5. Cause-Effect Graphing Techniques

    6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut : a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang ditujukan untuk masing-masing. b. Pembuatan grafik Causes-Effect Graph. c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan. d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    7. Comparison Testing

    8. Dalam beberapa situasi (seperti : aircraft avionic, nuclear power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembang software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji coba dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara pararel dengan perbandingan hasil real time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik black box testing yang disebut comparison testing atau back-to-back testing.

    9. Sample and Robustness Testing

    10. a. Sample Testing Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu. a. Robustness Testing Pengujian ketahanan adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (kebenaran) kasus uji coba ini dalam proses pengujian.

    11. Behavior Tesing dan Performance Testing

    12. b. Behavior Testing Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack. a. Performance Testing Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya : aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    13. Requirement Testing

    14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/performasi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain. b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. c. untuk memfalisitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji menggunakan traceabiliy matrix.

    15. Endurance Testing

    16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Study Pustaka

    Metode “study” pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan “observasi” yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Suryo dkk (2010 : 87), mengemukakan Tugas utama “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada pada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya.

    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian “literature review” (Suryo dkk,2010:87), yaitu :

  • Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  • Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  • Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian saat ini.

  • Meneruskan apa yang diteliti sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.





  • BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Organisasi

    Sejarah Singkat PT Itochu Logistics Indonesia

    PT ITOCHU LOGISTICS INDONESIA berdiri pada tahun 1999 yang di pi pimpin oleh Bapak Kikuo Suzaki sebagi persiden direktur saat ini dan di bantu oleh Bapak Tkashi Imamura selaku Marketing Manager , Staff Sea Freaght, Fin, Acc, Air Fraight, dan HRD PT Itochu Logistics Indonesia.

    Sebelum ganti nama menjadi itochu loistics indonesia, itochu sudah berdiri sejak tahun 1999. Dan berubah menjadi itochu logistics indonesia pada tahun 2012.

    Visi, Misi dan Nilai-nilai Pada PT Itochu Logistics Indonesia

    1. Visi Perusahaan

    2. Menjadi perusahaan forwading yang mengutamakan kecepatan, komunikasi yang baik, dan mengutamakn kepuasan pelanggan.

    3. Misi Perusahaan

    4. a. Berkomitmen selalu menjadi yang terbaik

      b. Memberikan layanan yang baik sehingga tetap tejaga kepercayaan pelanggan.

    Struktur Organisasi PT Itochu Logistics Indonesia

    Dalam melaksanakan tugasnya PT. ITOCHU LOGISTICS INDONESIA mengorganisasikan lembaganya dengan struktur kerja yang masing-masing terbagi menjadi unit kerja atau satuan kerja. Setiap unit kerja akan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam dokumen rencana strategis organisasi. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Pada hakikatnya setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang tentunya dimiliki juga oleh PT ITOCHU LOGISTIC INDONESIA. Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggungjawaban dari tugas yang dibenperusahaanan kepada masing-masing pegawai. Hal ini diperlukan agar fungsi-fungsi operasional tidak menyimpang. Oleh karena itu PT ITOCHU LOGISTIC INDONESIA memerlukan struktur organisasi yang dibentuk sesuai dengan tujuan. Tujuan dibentuknya struktur organisasi adalah untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua anggota yang terlibat didalamnya.

    <img width="600" height="450" style="margin:0px"

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan tentang prosedur sistem yang berjalan, use case diagram sistem yang berjalan, activity diagram sistem yang berjalan dan sequence diagram sistem yang berjalan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen karyawan, rekap ulang absen, perhitungan gaji, transfer gaji dan slip gaji.

    1. Prosedur Absen Karyawan

    2. Karyawan datang langsung melakukan absen dengan media absen cek roll yang ditaruh disamping kantor security dan absen dilakukan dua kali, yaitu absen datang dan absen pulang.

    3. Prosedur Rekap Ulang Absen

    4. Rekap ulang absen karyawan dilakukan pada akhir bulan yang dilakukan oleh bagian Admin.

    5. Prosedur Perhitungan Gaji

    6. Perhitungan Gaji dilakukan setelah bagian Admin merekap ulang absensi karyawan kemudian gaji diinput atau dihitung oleh bagian invoicing dengan menggunakan Microsoft Excel.

    7. Prosedur Laporan Perhitungan Gaji

    8. Gaji yang sudah dihitung atau diinput oleh bagian invoicing kemudian diberikan kepada manager project dan training untuk diperiksa dan disetujui, jika tidak laporan akan dikembalikan untuk diperbaiki.

    9. Prosedur Transfer Gaji

    10. Gaji di transfer pada karyawan setelah manager project dan training menyetujui laporan perhitungan gaji yang telah dibuat olehbagian invoicing, kemudian gaji cair dan gaji di transfer ke rekening karyawan masing-masing.

    11. Prosedur Slip Gaji

    12. Slip Gaji dicetak dan diberikan kepada karyawan untuk mengetahui hitungan gaji hasil kerja karyawan.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan kegiatan sebagai berikut:

    1. 1satu systemyang mencakup seluruh kegiatan penggajian.
    2. 4empat actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin, Invoicing, Karyawan dan Manager Project&Training
    3. 5lima Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: memberikan absen, memberikan rekap absen, menghitung gaji, memberikan laporan penggajian, dan memberikan slip gaji.

    2. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. InitialNode sebagai yang mengawali objek.
    2. 4empat Swim line yaitu Karyawan, Admin, Invoicing, dan Manager Project&Training.
    3. 8delapan Action yang diantaranya adalah melakukan absen, merekap absen menerima rekap absen, menghitung gaji, menerima laporan penggajian, memeriksa penggajian, membuat slip gaji, dan menerima slip gaji.
    4. 1satu finalstate sebagai yang mengakhiri objek.

    3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Sequance Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 4empat Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Karyawan, Admin, Invoicing, dan Manager P&T.
    2. 3tiga Lifeline diantaranya yaitu absen, gaji, dan slip gaji.
    3. 8delapan message, diantaranya melakukan absen, merekap absen menerima rekap absen, menghitung gaji, menerima laporan penggajian, memeriksa penggajian, membuat slip gaji, dan menerima slip gaji.


    Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Analisa Masukan
      Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan. Sehingga menghasilkan proses dan menghasilkan sebuah hasil proses itu sendiri.
      Nama Masukan : Formulir Absensi
      Sumber : Petugas absensi
      Fungsi : Bukti absensi pegawai
      Media : kertas
      Frekuensi : Setiap ada pegawai yang ingin absen
      Keterangan : Berisi daftar hadir
    2. Analisa Proses
      Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan system yang ada. Ketika pegawai dating maka langsung ke bagian absensi untuk menandatangi kertas absensi harian yang sudah disediakan.
      Nama Proses : Permintaan Absensi
      Masukan : Form Absensi
      Keluaran : Daftar Hadir
      Ringkasan Proses : Proses ini akan menginput data pegawai dari Form Absensi.
    3. Analisa Keluaran
      Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.
      Nama Keluaran : Daftar Absensi
      Fungsi : Sebagai Tanda Bukti Absensi
      Media : kertas
      Rangkap : 1 (satu) lembar
      Distribusi : Petugas Absensi ke pegawai

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Pada Konfigurasi Sistem ini berisi tentang Spesifikasi Hardware, Spesifikasi Software, Spesifikasi Jaringan (Jika diperlukan, kecuali SK wajib ada), dan Hak Akses (Brainware) yang digunakan pada perusahaan tersebut. Untuk spesifikasi hardware jangan menyebutkan merk dari suatu hardware.

    1. Spesifikasi Hardware
      a. Processor : Pentium IV
      b. Monitor : SVGA 17”
      c. RAM : 1 GB
      d. Hardisk : 40 GB
      e. Mouse : Optical
      f. Keyboard : PS2
    2. Spesifikasi Software
      a. Windows XP
      b. Microsoft Office Excel 2007
      c.Macromedia Dreamweaver
    3. Hak akses
      a. Petugas Absensi/Operator
      b. Pimpinan/Direktur

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem absensi penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini pada Perusahaan PT Itochu Logistics Indonesia belum berjalan dengan baik, disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

    1. Proses perhitungan gaji karyawan masih berupa aplikasi Ms.Excel yang masih memerlukan waktu yang cukup lama pada saat perhitungan gaji dilakukan sehingga sering terjadi keterlambatan pembuatan laporan penggajian.
    2. Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga sering terjadi hilangnya data pada saat dibutuhkan.
    3. Pembuatan slip gaji karyawan memerlukan waktu relatif lama.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses penggajian karyawan pada PT ITOCHU LOGISTIC INDONESIA, maka peneliti mengusulkan analisa pemecahan masalah antara lain :

    1. Perlu dibuat aplikasi sistem informasi absensi untuk penggajian karyawan sehingga proses pengerjaan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.
    2. Aplikasi sistem informasi absensi untuk penggajian karyawan dirancang juga untuk dalam pembuatan slip gaji sehingga slip gaji yang dibuat tidak perlu lagi membutuhkan waktu yang lama.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang di peroleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    <img width="450" height="600" style="margin:0px

    Elisitas Tahap II=

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup peneitian, maka requirement di atas diberi opsi I (inessential) yang dapat terlihat.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :
    M = Mandatory (yang diinginkan )
    D = Desirable ( diperlukan )
    I = Inessential ( yang tidak mutlakdiinginkan )

    Elisitas Tahap III

    Berdasarkan elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat 4 requirements yang opsinya High yang di eliminasi.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Keterangan:
    1. T  : Technical
    2. O : Operational
    3. E  : Economic
    4. L  : Low
    5. M  : Middle
    6. H  : High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem penggajian pegawai pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar perancangan sistem yang akan dibuat.

    Tabel 3.4 Elisitasi



    Tata Laksana Sistem yang diusulkan

    Pada bab ini penulis ingin mengemukakan tentang diagram perancangan sistem yang diusulkan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan, sequence diagram yang diusulkan, serta class diagram yang diusulkan. Bab ini menjelaskan rancangan yang diusulkan pada bagian yang merupakan penjabaran mengenai diagram.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.5 Use case Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram yang diusulakan terdapat:

    1. 1(satu) systemyang mencakup seluruh kegiatan penggajian.
    2. 3(tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin, Karyawan dan Manager Project&Training.
    3. 6(enam) Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: login, input data absen, input data lembur, input data potongan, menerima slip gaji, dan laporan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulakan terdapat:

    1. InitialNode sebagai yang mengawali objek.
    2. 3(tiga) Swim line yaitu Karyawan, Admin, dan Manager Project&Training.
    3. 7 Action yang diantaranya adalah login, input data absensi, input data lembur, input data potongan, menerima slip gaji, membuat laporan penggajian, dan menerima laporan penggajian.
    4. 1(satu) finalstate sebagai yang mengakhiri objek.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.7 Sequence Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram yang diusulakan terdapat:

    1. 3(tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Karyawan, Admin, dan Manager P&T.
    2. 3(tiga) Lifeline diantaranya yaitu input data, slip gaji, dan laporan.
    3. 7 (tujuh) message, diantaranya login, input data absensi, input data lembur, input data potongan, menerima slip gaji, membuat laporan penggajian, dan menerima laporan penggajian.


    Class diagram Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

    Gambar 3.8 Class Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan pada sistem monitoring perkuliahan terdapat 7 class,yaitu : tbl_divisi, tbl_karyawan, tbl_absensi, tbl_user, tbl_tunjangan, tbl_lembur, tbl_potongan.


    Spesifikasi Basis Data(Database)

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang sisimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut :

  • Nama File : tbl_absensi

    Primary Key : Kode_absensi

    Fungsi : Untuk Mengelola Data Rekap Absensi Karyawan

  • 3.5 tabel absensi


  • Nama File : tbl_divisi

    Primary Key : Kode_divisi

    Fungsi : Untuk Mengelola Data divisi

  • Tabel 3.6. tabel divisi

  • Nama File : tbl_karyawan

    Primary Key : Kode_karyawan

    Fungsi : Untuk Mengelola Data divisi

  • Tabel 3.7 tabel Karyawan

  • Nama File : tbl_lembur

    Primary Key : Kode_lembur

    Fungsi : Untuk Mengelola Data Lembur Karyawan

  • Tabel 3.8 tabel Lembur

  • Nama File : tbl_tunjangan

    Primary Key : Kode_tunjangan

    Fungsi : Untuk Mengelola Data Jumlah Tunjangan Karyawan

  • Tabel 3.10 tabel Tunjangan

  • Nama File : tbl_user

    Primary Key :Id_user

    Fungsi : Untuk Mengelola Data User

  • Tabel 3.11 tabel user

    </ol>

    Rancangan Prototype

    Tahapan ini menggambarkan mengenai rancangan sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem absensi karyawan yang telah dibuat yaitu :

      1. Menu Login

      Gambar 3.9 Prototype Tampilan Halaman Menu Login

      Digunakan sebagai halaman masuk utama untuk admin dan terdapat dua text field untuk menginput username dan password.


      2. Menu Master

      Gambar 3.10 Prototype Menu Master

      Berdasarkan gambar prototype menu master menampilkan halaman mengenai informasi dari user, admin beserta tunjangan.


      4. Tampilan Halaman Menu Absensi

      center;"> Gambar 3.11 Prototype Tampilan Halaman Menu Absensi</p>

      Berisi kumpulan data absensi karyawan yang diinput oleh admin.


      4. Menu Lembur

      Gambar 3.12 Prototype Tampilan Halaman Menu Lembur

      Digunakan untuk menginput data lembur karyawan.


      5. Menu Potongan

      <img width="450" height="300" style="margin:0px"

      Gambar 3.13 Tampilan Halaman Menu Potongan

      Digunakan untuk menginput jumlah potongan upah karyawan.

      6. Tampilan Halaman Menu Laporan

      <img width="450" height="300" style="margin:0px"

      Gambar 3.14 Tampilan Halaman Menu Laporan

      Berisi tentang laporan yang telah diterima dari seluruh bagian yang telah terinput datanya oleh sistem yang ada.


      Kofigurasi Sistem

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan kebutuhan masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

      1. Processor : Intel Core 2 Dou Nvidia Gforce
      2. Monitor : 14 “ HD
      3. Mouse : Logitech Mouse : Standard
      4. RAM : 2 GB
      5. Harddisk : 150 GB

      Aplikasi yang digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

      1. Sistem Operasi Windows 7 Professional
      2. Xampp Control Panel
      3. Notepad ++
      4. Visual Paradigm for UML
      5. Web Browser

      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program sistem absensi untuk penggajian kaaryawan ini dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari Black Box Testing adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsional untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


      Implementasi

      Shecedulle Implementasi

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

      Tabel 3.11 Time Schedule

      Estimasi Biaya

      Tabel 3.12 Estimasi Biaya



      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Setelah mempelajari masalah yang dihadapi pada PT ITOCHU LOGISTIC INDONESIA mengenai absensi pegawai dan solusi pemecahan yang ditawarkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

      1. 1. Proses absensi yang berjalan saat ini pada PT ITOCHU LOGISTIC INDONESIA masih bersifat manual dengan menggunakan pencatatan data.
      2. 2. Laporan absensi yang dihasilkan saat ini datanya belum menggunakan aplikasi berbasis database yang terorganisir dan berpengaruh ketika akan mencari data-data absensi secara keseluruhan sehingga memakan banyak waktu atau kurang efisien.
      3. 3. Sistem absensi yang ada saat ini perlu dirubah ke arah komputerisasi yang terorganisir. Karna sistem masih berbentuk manual yang menyebabkan sering terjadinya kesalahan pada saat proses pencatatan absensi pegawai/ human error sehingga sering terjadinya keterlambatan dalam penghitungan upah karyawan.


      Saran

      Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan TA ( Tugas Akhir ) ini, adapun saran tersebut sebagai berikut:

      1. 1. Perlu adanya pengembangan aplikasi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi.
      2. 2. Perlu adanya suatu penyimpanan data yang terorganisir dengan baik melalui aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam pengelolaan informasi serta pencarian data.
      3. 3. Perlu adanya Salinan data (Back Up) untuk menghindari rusaknya data ketika perangkat keras dan perangkat lunak mengalami masalah.
      4. 4. Ditambahkan penggunaan kata sandi untuk keamanan jika sistem absensi yang baru telah berjalan agar hanya orang yang memiliki izin saja yang dapat mengaksesnya.
      5. 5. Perlu adanya monitoring absensi yang berjalan untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan yang mungkin saja dilakukan dalam sistem absensi.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. Aisyah, Siti dan Kalbuana, Nawang. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Tangerang. STMIK Raharja.
      2. Darmawan, Deni. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
      3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
      4. Tanti Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.
      5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara
      6. 6,0 6,1 6,2 Yakub, 2012, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu.
      7. 7,0 7,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
      8. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
      9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Bumi Aksara.

      LAMPIRAN B

      B.1 Data Pengujian
      B.2 Tabel Standar Pengujian (TSP)

    Contributors

    Panji Ahmad Lesmana