TA1214372965

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SiS+ KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DOSEN DAN MAHASISWA

STUDI KASUS : STMIK RAHARJA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1214372965
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI WEB GRAPHIC DESIGN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2014/2015

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SiS+ KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DOSEN DAN MAHASISWA

STUDI KASUS : STMIK RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214372965
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 September 2015

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja Informatika
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SiS+ KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DOSEN DAN MAHASISWA.

STUDI KASUS : STMIK RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214372965
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Web Graphic Design

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 September 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Ary Budi Warsito, M.Kom.)
NID : 99001
   
NID : 10013

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SiS+ KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DOSEN DAN MAHASISWA.

STUDI KASUS : STMIK RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214372965
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Web Graphic Design

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 September 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Sri Rahayu, S.T,.MMSI)
 
(Endang Suryana, S.Sos.,M.M.)
 
(Ary Budi Warsito, M.Kom.)
NID : 08182
 
NID : 07142
 
NID : 10013

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SiS+ KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DOSEN DAN MAHASISWA.

STUDI KASUS: STMIK RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214372965
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis hasil sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 September 2015

 
 
NIM : 1214372965

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Dalam Perguruan Tinggi Raharja mutu pelayanan konsultasi sangat penting guna menunjang perkuliahan yang lebih baik serta prestasi mahasiswa didalamnya. Namun pada sistem yang berjalan saat ini terdapat berbagai kekurangan seperti untuk konsultasi hanya dapat ditemui di ruang kepala jurusan, serta hasil konsultasi yang tidak dapat dilihat oleh mahasiswa, sehingga menghambat perkembangan mahasiswa, dimana cara ini masih kurang efektif karena adanya keterbatasan waktu yang tersedia untuk konsultasi. Hal ini menunjukkan rendahnya mutu pelayanan dosen untuk mahasiswa konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan SiS+ Konsultasi untuk meningkatkan mutu pelayanan dosen dan mahasiswa. Dengan adanya SiS+ Konsultasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dosen terhadap mahasiswa yang ingin konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan, serta dapat mempermudah dalam memperoleh hasil rekapan konsultasi. Dalam perancangan sistem ini menggunakan 3 (tiga) metode yakni observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dengan demikian permasalahan tersebut dapat teratasi dan dapat memaksimalkan mutu kualitas pelayanan konsultasi yang lebih efektif dan efisien.


Kata Kunci: Perancangan, Pelayanan, Mutu, SiS+ Konsultasi

ABSTRACT

In Higher Education Prog consulting service quality is very important to support better lectures and student achievement therein. But the current system, there are various shortcomings as for consultation can only be found in the headroom department, and the results of the consultation can not be seen by the students, thus inhibiting the development of the student, where this method is less effective because of the limited time available for consultation. This shows the low quality of services of lecturers to students concerning guidance consultations and lectures. With the SiS+ Consulting is expected to improve the quality of service of lecturers to students who want to consult regarding guidance and lectures, and can facilitate in obtaining the results of the consultation recaps. In designing this system uses three (3) methods of observations, interviews, and literature. Thus these problems can be resolved and can maximize the quality of service quality consultation more effective and efficient.


Keywords : Design, Service, Quality, SiS+ Consulting

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Diploma 3 (D3) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, mohon izin untuk menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  4. Bapak Ir Untung Rahardja, M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat.
  5. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  6. Tim Green Dragon yang sudah banyak membantu
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  8. Kedua orang tua dan kedua kaka tercinta yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  9. Rekan-rekan grup Naru (Ayu Wanda Lestari, Lia Suci Wulandari, Noval Jindan, Ray Indra Taufik Wijaya).
  10. Rekan-rekan grup Hachi (Bintang Prasetyo, Eka Purnama Harahap, Ely Susanti, Isma Damayanti, Dwi Maya Suhainingsih, Siti Pujianingsih, Gustasari).
  11. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
  12. Isma Damayanti tercinta yang senantiasa membantu dan mendukung peneliti untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  13. Rekan-rekan teman jurusan Web Graphic Design (Ogi Dermawan, Deka Witara, Muhammad hanif amrullah, Lailatul Jannah).

peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 22 September 2015
Imam Prayogi
NIM. 1214372965

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5. Struktur TMDosen

Tabel 3.6. Struktur TMKepalaJurusan

Tabel 3.7. Struktur TMKonsultasiTiket

Tabel 3.8. Struktur TMKepalaJurusan

Tabel 3.9. Struktur TMMahasiswa

Tabel 3.10. Struktur TMNilai

Tabel 3.11. Struktur TMKonsultasi

Tabel 3.12. Struktur TMMahasiswaJurusan

Tabel 3.13. Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+ dan SiS+ Konsultasi

Tabel 3.14. Pengujian Login SiS+ Skenario 1

Tabel 3.15. Pengujian Login SiS+ Skenario 2

Tabel 3.16. Pengujian Login SiS+ Skenario 3

Tabel 3.17. Pengujian Login SiS+ Skenario 4

Tabel 3.18. Pengujian Login SiS+ Konsultasi Skenario 1

Tabel 3.19. Pengujian Login SiS+ Konsultasi Skenario 2

Tabel 3.20. Pengujian Create Tiket SiS+ Konsultasi

Tabel 3.21. Pengujian Notifikasi Tiket SiS+ Konsultasi

Tabel 3.22. Pengujian Input Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 1

Tabel 3.23. Pengujian Input Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 2

Tabel 3.24. Pengujian Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 1

Tabel 3.25. Pengujian Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 2

Tabel 3.26. Pengujian Pembuktian Tiket SiS+ Konsultasi diemail

Tabel 3.27. Time Schedule

Tabel 3.28. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5. Use Case Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 3.6. Use Case Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi

Yang Diusulkan

Gambar 3.7. Activity Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 3.8. Activity Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 3.9. Sequence Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 3.10. Sequence Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang

Diusulkan

Gambar 3.11. Class Diagram SiS+ Konsultasi

Gambar 3.12. Flowchart Create Tiket SiS+ Konsultasi Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.13. Flowchart Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Sistem

Yang Diusulkan

Gambar 3.14. Diagram HIPO SiS+

Gambar 3.15. Diagram HIPO SiS+ Konsultasi

Gambar 3.16. Rancangan Prototype Tampilan Login SiS+

Gambar 3.17. Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+

Gambar 3.18. Rancangan Prototype Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+

Konsultasi

Gambar 3.19. Rancangan Prototype Tampilan Tiket SiS+ Konsultasi

Gambar 3.20. Rancangan Prototype Tampilan Login

Gambar 3.21. Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+ Konsultasi

Gambar 3.22. Rancangan Prototype Tampilan Verifikasi Tiket SiS+

Gambar 3.23. Rancangan Prototype Tampilan Penanganan SiS+ Konsultasi

Gambar 3.24. Tampilan Login SiS+

Gambar 3.25. Tampilan Home SiS+

Gambar 3.26. Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+ Konsultasi

Gambar 3.27. Tampilan Tiket Konsultasi

Gambar 3.28. Tampilan Login SiS+ Konsultasi

Gambar 3.29. Tampilan Home SiS+ Konsultasi

Gambar 3.30. Tampilan Verifikasi Tiket SiS+ Konsultasi

Gambar 3.31. Tampilan Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi

Gambar 3.32. Konsultasi Terlayani

Gambar 3.33. Data Konsultasi

Gambar 3.34. Jumlah Bimbingan

Gambar 3.35. Mutu Dosen

Gambar 3.36. Mutu Mahasiswa

Gambar 3.37. Testimoni

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

Tabel 4. Simbol Class Diagram

Tabel 5. Simbol Flowchart

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat mendorong kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Setiap organisasi atau perusahaan membutuhkan sistem informasi agar pekerjaan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien seta terjamin keakuratan data. Sistem informasi dirasa perlu didukung oleh pemanfaatan teknologi terbaru.

Komunikasi sangat berperan dalam transfer pengetahuan pada proses belajar mengajar. Konsultasi dan Bimbingan seputar perkuliahan sangat perlu dan dibutuhkan setiap mahasiswa. Sebuah Perguruan Tinggi akan secara bijak mempercayai mahasiswa tersebut pada seorang dosen yang akan bertindak sebagai pembimbing dalam pengerjaan Tugas Akhir/Skripsi ataupun seputar perkuliahan, sehingga diharapkan hasil akhir yang dicapai dapat memenuhi ekspektasi semua pihak. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seringkali mahasiswa yang ingin menanyakan kembali perihal hasil dari konsultasi yang telah berlalu data tersebut tidak bisa dilihat oleh mahasiswa. Inilah yang akan menjadikan mutu dosen tersebut menjadi berkurang..

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut maka dilakukan sebuah perancangan sistem informasi di Perguruan Tinggi Raharja yang bisa melihat hasil konsultasi antara dosen dan mahasiswa yang mendapatkan Notifikasi hasil bimbingan yang terkirim melalui email Rinfo dan dapat juga melihat serta download dan print hasil bimbingan di SiS+. Maka hal inilah yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka diambil beberapa pokok permasalahan. Ada 3 rumusan masalah antara lain  :

  1. Bagaimana data hasil konsultasi bisa dilihat antara Dosen dan Mahasiswa ?

  2. Bagaimana implementasikan SiS+ Konsultasi pada Dosen ?

  3. Apakah SiS+ Konsultasi yang di implementasikan sudah berjalan efektif?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penulisan laporan Tugas Akhir ini, maka perlu dibuat batasan masalah, Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini yaitu :

  1. Pembuatan Tiket SiS+ Konsultasi.
  2. Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi.
  3. Sosialisasi SiS+ Konsultasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dibawah ini menjelaskan tentang Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian yang terjadi di SiS+ Konsultasi antara lain sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sesuatu yang sangat penting karena penelitian tanpa tujuan itu terdengar sulit untuk dilakukan. Tujuan akan membuat penelitian lebih terarah dan mencegah penelitian melenceng dari rencana awal. Maka, peneliti memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Tujuan operasional untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang menghambat perancangan SiS+ Konsultasi.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan bimbingan dan perkuliahan.
  3. Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga peneliti melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Akhir.

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan kegunaan sistem yang diteliti, dan keuntungan sistem yang digunakan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi raharja. Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti maupun pihak perguruan tinggi, terdapat 3 (tiga) manfaat yaitu :

  1. Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Mengubah sistem SiS+ Konsultasi menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.
  3. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan meningkatnya mutu pelayanan bimbingan dosen terhadap mahasiswa.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Pada metode ini dilakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Raharja Enrichment Center (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder, kajur, dosen sehingga diketahui keinginan apa saja yang akan masuk ke dalam list perancangan SiS+ Konsultasi.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan, juga melalui media internet untuk memperoleh data yang berkaitan guna menunjang kelengkapan data.

Metode Analisa

Analisa sistem dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu : survei sistem yang sedang berjalan, analisa tehadap temuan survei, identifikasi kebutuhan informasi dan identifikasi persyaratan sistem.

  1. Use case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Sequence Diagram
  4. Class Diagram

Metode Pengembangan

Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses evaluasi seperti pelaksanaan proyek lainnya. Dalam metode ini penyusun mencoba mengembangkan dan mengevaluasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan. Dengan sistem yang telah ada, penyusun membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan di tunjukan dalam bentuk draft elisitasi.

Sesuai dengan metode penelitian yang di jabarkan diatas, maka peneliti menggunakan 4 metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penyusun dapat datang langsung dan mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan metode pengembangan dan wawancara, penyusun berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna, kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem dan dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan mendapat teori-teori maun literature dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari peneliti yang sudah ada (duplikat).

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. peneliti menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka ruang lingkup peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi kepustakaan. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar perancangan SiS+ Konsultasi, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan sejarah perguruan tinggi raharja, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem menggunakan UML ( use case diagram, activity diagram dan Sequence diagram ).

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran – saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan dan penunjang kegiatan operasional perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Ada beberapa pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedur dan elemen atau komponennya. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut pada ahli terdapat beberapa pendekatan dalam mendefinisikan sitem yaitu :

  1. Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.
  2. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34)[2], bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen :
    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
    2. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi di atas tersebut dapat meyimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi fungsinya, menjadikan suatu kesatuan

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatn manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
    Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk sub sistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5) [3], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai
  2. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input
    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)
  2. Tahapan Process
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage
  3. Tahapan Output
    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi

2. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15),[4], information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
  2. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi penerima. (Sutarman, 2012:14)[5],
  3. Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15),[4], information is the interpretation of data to provide meaning by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang).
  4. Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
  5. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)[6],
  6. Menurut Amin (2012:72)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
  7. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[8],

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Sutabri (2012:43)[1],:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Nugroho (2011:128)[9], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

2. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13)[2], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility)

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

3. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:20)[3], sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan basis data (database block)

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2010:203)[10], Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama Sistem Development L:ive Cycle (SDLC). SDLC merupakan umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan sistem yang akan di rancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terhadap tiga tahapan perancangan, yaitu : perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan di pusblish secara resmi.
  6. Perawatan
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan di tingkatkan.

Teori Khusus

Definisi SiS+

Definisi SiS+ (Student iLearning Services Plus) merupakan Sistem pelayanan kampus yang menyediakan berbagai kebutuhan mahasiswa dalam mengakses daftar nilai, data Perkuliahan Secara online. SiS+ ( Student iLearning Services Plus ) ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja untuk mengakses kebutuhan akademik Perkuliahan. Fungsi dan Kegunaannya hampir sama seperti BOX SIS, akan tetapi SiS+ ( Student iLearning Services Plus ) ini lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja untuk mengakses daftar nilai dan data Perkuliahan akademik yang dapat di akses kapan saja dan dimana saja.

Definisi SiS+ Konsultasi

SiS+ Konsultasi merupakan sistem pelayanan kampus khusus untuk dosen, yang menyediakan berbagai kebutuhan dosen untuk mahasiswa yang ingin melakukan konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan. SiS+ Konsultasi memiliki berbagai kemudahan dan juga fitur-fitur yang sangat menarik serta berbagai fungsi yang mendukung guna terjadinya sebuah rekapan konsultasi yang baik antara dosen dan mahasiswa.

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

  1. Fitur Yii Framework
    Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2014)[11],
    1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
    2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
    3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.
    4. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
    5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
    6. Skin dan theme. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
    7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
    8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.
    9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, mem-cache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
    10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.
    11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
    12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
    13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.
    14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Definisi Internet

1. Definisi Internet

Menurut Darma, Jarot S, dkk. (2009:1)[12], secara harfiah, internet (kependekan dari Interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu system antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN (Local Area Network), yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internet kurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia. Jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet.

Menurut Ananda (2009:1)[13], “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Definisi Online

Menurut Wikipedia Secara umum, "online" menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Konsep Dasar Pelayanan

Gronroos (2001:7) mendefinisikan pelayanan sebagai suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi atau hal-hal yang disediakan organisasi pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan customer yang dilayani.

Sedangkan mengenai kualitas, Feigenbaum (1991) mendefinisikan bahwa kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan

Perguruan Tinggi Raharja memiliki pelayanan kampus untuk Dosen. Yaitu sebuah pelayanan yang dilakukan untuk meningkatan mutu dosen terhadap mahasiswa yang ingin melakukan sebuah konsultasi, dimana konsultasi tersebut dilakukan oleh seorang mahasiswa kepada dosen yang ingin melakukan konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[14], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47)[15], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8) [16], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181)[17], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Raharjo (2011:3)[18], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[19], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

2. Jenis Database Yang Digunakan

Web Server

Menurut Anhar (2010:4)[20], definisi Web Server adalah sebagai berikut:Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11)[21], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Nugroho (2010:6)[9], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Widodo (2011:6)[22], "UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar."

Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6)[22], mengatakan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".

Menurut Alim (2012:30)[23], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

2. Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[22], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Oktavian (2010:13)[21], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52)[15], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011:23)[16], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Konsep Dasar HIPO

Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03)[24], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[25], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Requirement Elicitation

1. Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[26], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whit in a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

2. Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  5. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[28], Testing adalah sebuah proses yang dieja wantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standar yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh prilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[28], "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing".

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja Testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

3. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[28], "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak". Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011:262), "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat". Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :
    1. Decision (Branch) Coverage
      Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
    2. Condition Coverage
      Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
    3. Path Analysis
      Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
    4. Executive Time
      Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
    5. Algorithm Analysis
      Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011:265)[28], definisi black box testing adalah sebagai berikut : Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43)[29], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104)[30], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

2. Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[29], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[31], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Study Pustaka

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim dari Universitas Sriwijaya Kampus UNSRI Indralaya dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri” penelitian ini menjelaskan sistem yang memberikan layanan khusus kepada mahasiswa, dosen, adminstrasi jurusan dan ketua jurusan.Dengan sistem ini akan membentuk komunikasi interaktif, sehingga proses layanan informasi menjadi lebih mudah, cepat, efisien dan efektif. Penelitian ini juga didukung dengan semakin pesatnya perkembangan penggunaan telepon seluler di kalangan mahasiswa. Mekanisme kerja pengiriman SMS Gateway ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Intra-operator SMS yaitu pengiriman SMS dalam satu operator, Inter-operator SMS yaitu pengiriman SMS antar operator yang berbeda, SMS Internasional yaitu pengirim SMS dari operator suatu negara ke negara lain. Dosen pembimbing dapat berkomunikasi dengan mahasiswa bimbingan baik untuk memotivasi, memberi dukungan, dan maupun mengetahui kendala yang dialami mahasiswa, sehingga dapat memberikan kemudahan baik mahasiswa,dosen dan administrasi jurusan[32].
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sisca Rizki Aprilia, Rini Rachmawati dari UGM dengan judul “Penyediaan Dan Pemanfaatan Layanan Konsultasi Belajar Siswa Secara Online Dalam Sistem Pembelajaran Siswa Di Kota Yogyakarta” penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan Konsultasi Belajar Siswa (KBS) dalam sistem pembelajaran ini bertujuan untuk mengindentifikasi penyediaan dan pemanfaatan layanan KBS Online. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis data primer dan teknik pengambilan sampel yaitu kuota sampling. Pemanfaatan layanan KBS Online oleh pengguna layanan dilihat dari tujuan serta manfaat yang telah dirasakan setelah mengakses layanan menyatakan bahwa layanan tersebut bermanfaat untuk membantu proses belajar serta menambah referensi untuk belajar mandiri dengan biaya yang dikeluarkan seminim mungkin. pengembangan layanan KBS Online dari pihak pengguna layanan yaitu disediakannya layanan chat atau obrolan langsung secara online serta buku sekolah elektronik, dipercepat waktu untuk mendapatkan respon atau jawaban konsultasi secara online, ditambahkannya mata pelajaran yang dilayani[33].
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Heribertus Ary Setyadi, Ernes Cahyo Nugroho dari STMIK AUB Surakarta pada tahun 2014 dengan judul “Pengembangan Sistem Bagi Pembimbing Akademik Untuk Memantau Perkembangan Mahasiswa” penelitian ini menjelaskan bahwa dalam penerapan sistem ini mahasiswa dapat melakukan pengambilan mata kuliah dengan validasi prasyarat mata kuliah yang ada, memantau perkembangan mahasiswa bimbingan selama kuliah sehingga rekam jejak mahasiswa dapat dengan mudah ditelusuri. mahasiswa memasukkan nilai setelah menerima kartu hasil studi, dosen PA dapat mengetahui mata kuliah yang telah diambil mahasiswa bimbingannya serta total sks juga indeks prestasinya. Sistem ini juga dapat mencetak kartu rencana studi, transkrip nilai, rekaman akademik dan laporan bimbingan[34].
  4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Insya Dzulkarnain, Rispianda, Cahyadi Nugraha dari Institusi Teknologi Nasional (Itenas) Bandung pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Rekam Jejak Proses Produksi Serat Rayon Di PT. INDO-BHARAT RAYON” penelitian ini menjelaskan tentang suatu Sistem Rekam Jejak Produksi yang dapat digunakan untuk membantu dalam meningkatkan kegiatan pengendalian kualitas produksi serat rayon secara lebih efektif dan dapat membantu mengetahui penyebab-penyebab kesalahan pada stasiun kerja tersebut secara cepat. Dengan Sistem pengendalian kualitas yang diusulkan dan ditunjang dengan aplikasi telusur ini pihak perusahaan dapat langsung mengetahui kesalahan atau ketidaknormalan proses produksi disetiap stasiun kerja, sehingga perbaikan pada setiap stasiun kerja dapat dilakukan secara cepat dan efisien meskipun untuk mengetahui parameter kualitas dari produk fiber yang dihasilkan dibutuhkan waktu yang relatif cukup lama[35].
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Rifki Indra Perwira dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tahun 2012 dengan judul “Sistem Untuk Konsultasi Menu Diet Bagi Penderita Diabetes Mellitus Berbasis Aturan” penelitian ini menjelaskan tentang penerapan suatu sistem konsultasi yang berbasis aturan (rule based system) dan Perancangan sistem ini menggunakan rule based reasoning yang disimpan dalam basis data menggunakan mesin inferensi kedepan (forward chaining) dan aturan RSCM. Dalam penelitian ini dapat diketahui sebuah komposisi menu diet yang sesuai dengan jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan pasien dengan tingkat akurasi 100%. Sistem ini dirancang dengan masukan data-data antropometri yang meliputi tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,usia, aktifitas dan kategori badan dengan rule-based dan aturan RSCM untuk perhitungan menu diet[36].
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Mohamad Solahudin dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2014 dengan judul “Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android” penelitian ini menjelaskan tentang suatu Sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi bertekanan berbasis android ini bekerja dengan melakukan analisis terhadap data masukan dari pengguna. Sistem ini berhasil menampilkan hasil analisis kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika irigasi untuk pemberian irigasi harian sesuai dengan hasil pengujian yang dilakukan.Sistem yang dibangun berhasil menampilkan hasil analisis kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika irigasi untuk pemberian irigasi hariansesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan. Sistem berjalan dengan baik pada semua perangkat berbasis android yang dilengkapi dengan akses internet dan GPS.Tampilan aplikasi sendiri kurang maksimal pada device smartphoneyang memiliki tombol navigasi pada layar device.[37].
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Safrizal dari STMIK Potensi Utama, Medan pada tahun 2015 dengan judul “Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi” penelitian ini menjelaskan tentang penerapan sebuah sistem yang digunakan untuk Rekam Jejak dosen sebagai pengambil keputusan pihak manajemen dalam pemilihan dosen berprestasi dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Dengan metode ini dapat diketahui bobot prioritas dosen yang paling tinggi. Dengan menggunakan sebuah sistem maka akan lebih mudah menentukan keputusan manajemen dalam pemilihan dosen berprestasi dilingkungan STMIK Potensi Utama[38].
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015. Dengan judul “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Perancangan suatu sistem informasi akademik SiS+ menggunakan Yii Framework yang sudah berbasis OOP (Object Oriented Programming) sehingga terstruktur dan mudah dikembangkan. Peneliti mengadopsi konsep pembuatan system informasi menggunakan framework YII yang berbasis OOP.[39].

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Aja semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam verifikasi dan tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
  11. Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
  12. Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
  13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan masih menggunakan jaringan LAN sehingga hanya dapat di akses di lingkungan kampus. Dalam melakukan Konsultasi mahasiswa tersebut harus menemui Dosen dan melakukan Konsultasi di ruang kajur. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur untuk konsultasi prihal perkuliahan dan bimbingan yang berjalan saat ini terditi dari 3 (tiga) alur, sebagai berikut :

  1. Mahasiswa harus menemui di ruang kajur untuk konsultasi.
  2. Mahasiswa tidak membuat tiket.
  3. Tidak mendapatkan hasil rekapan konsultasi.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
    Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

    Pada gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan dapat dijelaskan untuk dapat konsultasi mahasiswa harus bertemu dosen di ruang kajur untuk konsultasi. Dosen harus Login terlebih dahulu di SiS Akademik untuk, setelah berhasil tinggal Input Konsultasi Akademik.

  2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
    Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

    Pada gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan dapat dijelaskan bahwa untuk melakukan Konsultasi pada SiS Akademik terlebih dahulu melalakukan Login dengan menggunakan username dan password dengan benar, setelah berhasil Login maka dapat langsung Input Konsultasi Akademik.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
    Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

    Pada gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan dapat dijelaskan bahwa untuk melakukan Konsultasi pada SiS Akademik terlebih dahulu melalakukan Login dengan menggunakan username dan password dengan benar, setelah berhasil Login maka dapat langsung Input Konsultasi Akademik.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penelitian menyimpulkan bahwa terdapat 3 permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa yang ingin melakukan konsultasi kepada dosen di Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang berjalan saat ini, diantaranya :

  1. Untuk pengaksesan SiS Akademik hanya dapat dilakukan di area kampus atau masih menggunakan jaringan LAN.
  2. Hasil dari konsultasi tidak dapat dilihat oleh mahasiswa.
  3. Penginputan konsultasi yang masih kurang efisien dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalah adalah dengan merancang, membangun, dan menyediakan suatu sistem pelayanan konsultasi berbasis online yang mampu memudahkan mahasiswa dalam melakukan konsultasi kepada dosen perihal bimbingan dan perkuliahan serta terekam dengan baik hasil dari sebuah konsultasi tersebut.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem ini :

1.

Sistem memiliki time session

2.

Sistem memiliki auto fokus

3.

Sistem memiliki toolbar

4.

Sistem memiliki tombol smart searching

5.

Sistem memiliki link gambar dashboard

6.

Sistem memiliki field autocomplete

7.

Sistem memiliki status pengguna tiket

8.

Sistem dapat mempunyai data konsultasi setiap dosen

9.

Sistem dapat mempunyai fasilitas record konsultasi

10.

Sistem dapat menampilkan data konsultasi secara keseluruhan

11.

Sistem dapat menampilkan tampilan error saat masuk selain Rinfo

12.

Sistem dapat menampilkan verifikasi email pembuatan tiket

13.

Sistem dapat menampilkan informasi mengenai mahasiswa

14.

Sistem dapat terhubung ke website acid

15.

Sistem dapat memiliki forum dosen

16.

Sistem dapat menampilkan barcode

17.

Sistem dapat menampilkan emoticon

18.

Sistem dapat menampilkan icon favicon SiS+ konsultasi

19.

Sistem dapat menampilkan data profil member

20.

Sistem dapat menampilkan site map

21.

Sistem dapat menampilkan daftar team greendragon

22.

Sistem dapat connect with Rinfo Apps (SSO)

23.

Sistem dapat menampilkan member awal bergabung di SiS+ Konsultasi

24.

Sistem dapat menampilkan foto admin

25.

Sistem dapat menampilkan foto dosen

26.

Sistem dapat menampilkan foto mahasiswa

27.

Menampilkan reward pada mahasiswa yang paling banyak konsultasi

28.

Menampilkan video tutorial menangani tiket SiS+ Konsultasi

29.

Sistem memiliki fasilitas live chat

30.

Sistem ini terdapat NIP

31.

Sistem ini terdapat nama dosen keseluruhan

32.

Sistem ini terdapat NIM

33.

Sistem ini terdapat nama mahasiswa keseluruhan

34.

Sistem dapat menampilkan slogan SiS+ Konsultasi

35.

Sistem dapat menampilkan timer record konsultasi

36.

Sistem memiliki tampilan setting tema

37.

Sistem memiliki tampilan login bahasa inggris

38.

Sistem dapat follow/add dosen

39.

Sistem dapat terhubung ke iDu

40.

Sistem dapat menampilkan lambang ulang tahun

41.

Terdapat logo SiS+ Konsultasi yang bergerak

41.

Terdapat fitur share data konsultasi ke media sosial

42.

Terdapat widget alexa

43.

Terdapat fasilitas FAQ

44.

Terdapat fasilitas saran dan kritik

45.

Terdapat fasilitas statistik online

46.

Terdapat fasilitas zoom in dan zoom out

47.

Terdapat fasilitas visitor

48.

Terdapat mutu bimbingan perjurusan

49.

Terdapat mutu mahasiswa

50.

Terdapat fasilitas grafik penanganan tiket konsultasi

51.

Terdapat fasilitas download pdf data konsultasi

52.

Terdapat roadmap Tpi

53.

Terdapat informasi nama dosen yang login terakhir

54.

Terdapat RSS berita iRan

55.

Terdapat Fans page

56.

Terdapat live music

57.

Terdapat tampilan cuaca

58.

Kolom tiket konsultasi yang dapat melayani lebih dari 1 tiket

59.

Menampilkan kalimat Selamat Datang pada tampilan setelah login

60.

Menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah log out

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat lebih dari 20 dosen yang masuk

2.

Tiket terlayani lebih dari 1000

3.

Dapat di akses secara online

4.

Keamanan data hasil konsultasi

5.

Sistem memiliki tampilan yang user friendly


Penyusun




(Imam Prayogi)

NIM : 1214372965


Stakeholder




(Khanna Tiara, S.Kom)

NIP : C149


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. “M” pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem ini :

1.

Sistem memiliki time session



2.

Sistem memiliki auto fokus



3.

Sistem memiliki toolbar



4.

Sistem memiliki tombol smart searching



5.

Sistem memiliki link gambar dashboard



6.

Sistem memiliki field autocomplete



7.

Sistem memiliki status pengguna tiket



8.

Sistem dapat mempunyai data konsultasi setiap dosen



9.

Sistem dapat mempunyai fasilitas record konsultasi



10.

Sistem dapat menampilkan data konsultasi secara keseluruhan



11.

Sistem dapat menampilkan tampilan error saat masuk selain Rinfo



12.

Sistem dapat menampilkan verifikasi email pembuatan tiket



13.

Sistem dapat menampilkan informasi mengenai mahasiswa



14.

Sistem dapat terhubung ke website acid



15.

Sistem dapat memiliki forum dosen



16.

Sistem dapat menampilkan barcode



17.

Sistem dapat menampilkan emoticon



18.

Sistem dapat menampilkan icon favicon SiS+ konsultasi



19.

Sistem dapat menampilkan data profil member



20.

Sistem dapat menampilkan site map



21.

Sistem dapat menampilkan daftar team greendragon



22.

Sistem dapat connect with Rinfo Apps (SSO)



23.

Sistem dapat menampilkan member awal bergabung di SiS+ Konsultasi



24.

Sistem dapat menampilkan foto admin



25.

Sistem dapat menampilkan foto dosen



26.

Sistem dapat menampilkan foto mahasiswa



27.

Menampilkan reward pada mahasiswa yang paling banyak konsultasi



28.

Menampilkan video tutorial menangani tiket SiS+ Konsultasi



29.

Sistem memiliki fasilitas live chat



30.

Sistem ini terdapat NIP



31.

Sistem ini terdapat nama dosen keseluruhan



32.

Sistem ini terdapat NIM



33.

Sistem ini terdapat nama mahasiswa keseluruhan



34.

Sistem dapat menampilkan slogan SiS+ Konsultasi



35.

Sistem dapat menampilkan timer record konsultasi



36.

Sistem memiliki tampilan setting tema



37.

Sistem memiliki tampilan login bahasa inggris



38.

Sistem dapat follow/add dosen



39.

Sistem dapat terhubung ke iDu



40.

Sistem dapat menampilkan lambang ulang tahun



41.

Terdapat logo SiS+ Konsultasi yang bergerak



41.

Terdapat fitur share data konsultasi ke media sosial



42.

Terdapat widget alexa



43.

Terdapat fasilitas FAQ



44.

Terdapat fasilitas saran dan kritik



45.

Terdapat fasilitas statistik online



46.

Terdapat fasilitas zoom in dan zoom out



47.

Terdapat fasilitas visitor



48.

Terdapat mutu bimbingan perjurusan



49.

Terdapat mutu mahasiswa



50.

Terdapat fasilitas grafik penanganan tiket konsultasi



51.

Terdapat fasilitas download pdf data konsultasi



52.

Terdapat roadmap Tpi



53.

Terdapat informasi nama dosen yang login terakhir



54.

Terdapat RSS berita iRan



55.

Terdapat Fans page



56.

Terdapat live music



57.

Terdapat tampilan cuaca



58.

Kolom tiket konsultasi yang dapat melayani lebih dari 1 tiket



59.

Menampilkan kalimat Selamat Datang pada tampilan setelah login



60.

Menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah log out



Non Functional




No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat lebih dari 20 dosen yang masuk



2.

Tiket terlayani lebih dari 1000



3.

Dapat di akses secara online



4.

Keamanan data hasil konsultasi



5.

Sistem memiliki tampilan yang user friendly



Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. “T” artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. “O” artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. “E” artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. “H” (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. “M” (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. “L” (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem ini :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Sistem memiliki auto fokus







2.

Sistem memiliki toolbar







3.

Sistem memiliki tombol smart searching







4.

Sistem memiliki field autocomplete







5.

Sistem memiliki status pengguna tiket







6.

Sistem dapat mempunyai data konsultasi setiap dosen







7.

Sistem dapat mempunyai fasilitas record konsultasi







8.

Sistem dapat menampilkan data konsultasi secara keseluruhan







9.

Sistem dapat menampilkan informasi mengenai mahasiswa







10.

Sistem dapat connect with Rinfo Apps (SSO)







11.

Terdapat fasilitas FAQ







12.

Terdapat fasilitas saran dan kritik







13.

Terdapat mutu bimbingan perjurusan







14.

Terdapat mutu mahasiswa







15.

Kolom tiket konsultasi yang dapat melayani lebih dari 1 tiket







Non Functional










No.

Saya ingin sistem :


1.

Terdapat lebih dari 20 dosen yang masuk







2.

Tiket terlayani lebih dari 1000







3.

Dapat di akses secara online







4.

Keamanan data hasil konsultasi







5.

Sistem memiliki tampilan user friendly







Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan SiS+ Konsultasi Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengimplementasikan SiS+ Konsultasi Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja.


Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan :

1.

Sistem memiliki auto fokus

2.

Sistem memiliki toolbar

3.

Sistem memiliki tombol smart searching

4.

Sistem memiliki field autocomplete

5.

Sistem memiliki status pengguna tiket

6.

Sistem dapat mempunyai data konsultasi setiap dosen

7.

Sistem dapat mempunyai fasilitas record konsultasi

8.

Sistem dapat menampilkan data konsultasi secara keseluruhan

9.

Sistem dapat menampilkan informasi mengenai mahasiswa

10.

Sistem dapat connect with Rinfo Apps (SSO)

11.

Terdapat fasilitas FAQ

12.

Terdapat fasilitas saran dan kritik

13.

Terdapat mutu bimbingan perjurusan

14.

Terdapat mutu mahasiswa

15.

Kolom tiket konsultasi yang dapat melayani lebih dari 1 tiket

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat lebih dari 20 dosen yang masuk

2.

Tiket terlayani lebih dari 1000

3.

Dapat di akses secara online

4.

Keamanan data hasil konsultasi

5.

Sistem memiliki tampilan yang user friendly

Penyusun



(Imam Prayogi)

NIM : 1214372965


Mengetahui,


               Pembimbing I                                                Pembimbing II




    (Ir. Untung Rahardja, M.T.I)                        (Ary Budi Warsito, M.Kom.)     

               NID : 99001                                                  NID : 10013

Menyetujui,

             Stakeholder                                                     Kepala Jurusan




      (Khanna Tiara, S.Kom)                               (Ruli Supriati, S.Kom)

              NIP : C149                                                      NIP : 073009

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram yang Diusulkan

  1. Use Case Create Tiket SiS+ Konsultasi
    Gambar 3.5 Use Case Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Pada gambar 3.5 dapat dijelaskan untuk melakukan konsultasi mahasiswa harus membuat sebuah Tiket SiS+ Konsultasi yang terdapat di SiS+, terlebih dahulu harus Login menggunakan akun email Rinfo.

  2. Use Case Menangani Tiket SiS+ Konsultasi
    Gambar 3.6 Use Case Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Pada gambar Use Case Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi dapat dijelaskan untuk menangani Tiket SiS+ Konsultasi dosen harus terlebih dahulu Login SiS+ Konsultasi menggunakan akun email Rinfo yang kemudian masuk dengan Input Tiket SiS+ Konsultasi, setelah berhasil selanjutnya Verifikasi Tiket SiS+ Konsultasi terlebih dahulu dan selanjutnya ke Ruang Konsultasi.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Create Tiket SiS+ Konsultasi
    Gambar 3.7 Activity Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Pada gambar 3.7 Activity Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan dapat dijelaskan bahwa untuk Create Tiket SiS+ Konsultasi telebih dahulu melakukan Login menggunakan akun email Rinfo. Setelah berhasil Login maka dapat langsung Create Tiket SiS+ Konsultasi.

  2. Activity Menangani Tiket SiS+ Konsultasi
    Gambar 3.8 Activity Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan dapat dijelaskan untuk menangani tiket konsultasi dosen harus terlebih dahulu Login SiS+ Konsultasi menggunakan akun email Rinfo setelah berhasil kemudian akan Input Tiket SiS+ Konsultasi, selanjutnya Tiket SiS+ Konsultasi di Verifikasi untuk memastikan apakah tiket tersebut sudah pernah di gunakan atau tidak. Dan setelah berhasil ke Ruang Konsultasi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Create Tiket SiS+ Konsultasi
    Gambar 3.9 Sequence Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Pada gambar 3.9 Sequence Diagram Create Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan dapat dijelaskan bahwa untuk Create Tiket SiS+ Konsultasi telebih dahulu melakukan Login menggunakan akun email Rinfo. Setelah berhasil Login maka dapat langsung Pilih Create Tiket SiS+ Konsultasi setelah pilih, maka Klik Next. Akan tampil Code Tiket SiS+ Konsultasi. Dan Notifikasi Code Tiket tersebut akan otomatis terkirim ke email Rinfo.

  2. Sequence Menangani Tiket SiS+ Konusltasi
    Gambar 3.10 Sequence Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.10 Sequence Diagram Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Yang Diusulkan dapat dijelaskan untuk menangani tiket konsultasi Dosen harus terlebih dahulu Login SiS+ Konsultasi menggunakan akun email Rinfo setelah berhasil kemudian Klik Input Tiket SiS+ Konsultasi, selanjutnya Tiket SiS+ Konsultasi di Verifikasi untuk memastikan apakah tiket tersebut sudah pernah di gunakan atau tidak. Mengisi Konsultasi yang didalamnya terdapat Kategori, Perihal, Solusi yang harus di isi. Setelah itu Pilih Save. Dan Notifikasi Hasil Menangani Tiket Konsultasi tersebut akan otomatis terkirim ke email Rinfo Dosen dan Mahasiswa.

Rancangan Basis Data

Class Diagram


Gambar 3.11 Class Diagram SiS+ Konsultasi


Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : TMDosen
    Media : Hardisk
    Isi : NID + NIPR + NamaDosen + NamaGelar + KodeJabatan + KodeKajur + AlamatEmail
    Primary Key : NID
    Panjang Record : 202
    Tabel 3.5 Struktur TMDosen
  2. Nama File : TMKepalaJurusan
    Media : Hardisk
    Isi : KodeKajur + NamaKajur
    Primary Key : KodeKajur
    Panjang Record : 33
    Tabel 3.6 Struktur TMKepalaJurusan
  3. Nama File : TMKonsultasiTiket
    Media : Hardisk
    Isi : Kode + KodeTiket + NIM + TanggalBuat + TanggalBerlaku + Status
    Primary Key : Kode
    Panjang Record : 26
    Tabel 3.7 Struktur TMKonsultasiTiket
  4. Nama File : TMKodeSubject
    Media : Hardisk
    Isi : KodeSubject + Subject
    Primary Key : KodeSubject
    Panjang Record : 202
    Tabel 3.8 Struktur TMKepalaJurusan
  5. Nama File : TMMahasiswa
    Media : Hardisk
    Isi : NIM + NIPR +NamaDepan + NamaBelakang + JenisKelamin + AlamatEmail
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 223
    Tabel 3.9 Struktur TMMahasiswa
  6. Nama File : TMNilai
    Media : Hardisk
    Isi : KodeNilai + NIM + KodeMataKuliah + Grade
    Primary Key : KodeNilai
    Panjang Record : 29
    Tabel 3.10 Struktur TMNilai
  7. Nama File : TMKonsultasi
    Media : Hardisk
    Isi : Id + KodeTiket + NID + NIM +TanggalKonsultasi +KodeSubject + JudulPertanyaan + JawabPertanyaan + KodeTindakan
    Primary Key : Id
    Panjang Record : 139
    Tabel 3.11 Struktur TMKonsultasi
  8. Nama File : TMMahasiswaJurusan
    Media : Hardisk
    Isi :NIM + Jenjang + Jurusan + Konsentrasi + KodeKurikulum + ShiftKuliah + Ilearning
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 26
    Tabel 3.12 Struktur TMMahasiswaJurusan

Flowchart

Create Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.12 Flowchart Create Tiket SiS+ Konsultasi Sistem Yang Diusulkan

Menangani Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.13 Flowchart Menangani Tiket SiS+ Konsultasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengeai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan.

Hipo SiS+


Gambar 3.14 Diagram HIPO SiS+

SiS+ Konsultasi


Gambar 3.15 Diagram HIPO SiS+ Konsultasi

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem agenda kampus yang akan dibuat, yaitu :

Rancangan Prototype Tampilan Login SiS+


Gambar 3.16 Rancangan Prototype Tampilan Login SiS+

Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+


Gambar 3.17 Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+


Rancangan Prototype Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.18 Rancangan Prototype Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+ Konsultasi

Rancangan Prototype Tampilan Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.19 Rancangan Prototype Tampilan Tiket SiS+ Konsultasi


Rancangan Prototype Tampilan Login

Gambar 3.20 Rancangan Prototype Tampilan Login

Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+ Konsultasi


Gambar 3.21 Rancangan Prototype Tampilan Home SiS+ Konsultasi


Rancangan Prototype Tampilan Verifikasi Tiket SiS+


Gambar 3.22 Rancangan Prototype Tampilan Verifikasi Tiket SiS+

Rancangan Prototype Tampilan Penanganan SiS+ Konsultasi


Gambar 3.23 Rancangan Prototype Tampilan Penanganan SiS+ Konsultasi

Tampilan Layar

Tampilan Login SiS+


Gambar 3.24 Tampilan Login SiS+


Tampilan Home SiS+


Gambar 3.25 Tampilan Home SiS+


Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.26 Tampilan Formulir Pendaftaran Tiket SiS+ Konsultasi

Tampilan Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.27 Tampilan Tiket Konsultasi


Tampilan Login SiS+ Konsultasi


Gambar 3.28 Tampilan Login SiS+ Konsultasi

Tampilan Home SiS+ Konsultasi


Gambar 3.29 Tampilan Home SiS+ Konsultasi


Tampilan Verifikasi Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.30 Tampilan Verifikasi Tiket SiS+ Konsultasi

Tampilan Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi


Gambar 3.31 Tampilan Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Pembuatan Tiket dan Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

  1. Processor : 2.8 GHz Intel Core i7
  2. Monitor : 14.0” HD LED
  3. RAM : 8 GB 1333 Mhz DDR3
  4. Hardisk : 750 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Pembuatan Tiket dan Penanganan Tiket SiS+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Ultimate
  2. Web browser modern, termasuk Chrome, Firefox, dan IE 8-10
  3. YII Framework
  4. Filezilla
  5. Adobe Dreamweaver CS5
  6. Notepad++
  7. Visual Paradigm

Brainware

Untuk mengoperasikan SiS+ Konsultasi ini dapat dilakukan oleh seluruh Dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Hak Akses

Yang mempunyai hak akses pengaksesan SiS+ Konsultasi ini adalah seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja dengan mempunyai email Rinfo terlebih dahulu.

Testing

Perancangan SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitas tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini terdapat 5 pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing :


Tabel 3.13 Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+ dan SiS+ Konsultasi
  1. Login SiS+
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Perancangan SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja untuk fungsi Login. Login pada SiS+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
    1. Login tanpa memasukkan username dan password.
      Tabel 3.14 Pengujian Login SiS+ Skenario 1
    2. Login dengan hanya mengisi field username (alamat email).
      Tabel 3.15 Pengujian Login SiS+ Skenario 2
    3. Login dengan hanya mengisi field password.
      Tabel 3.16 Pengujian Login SiS+ Skenario 3
    4. Login dengan memasukkan akun Email Rinfo (username dan password) dengan benar.
      Tabel 3.17 Pengujian Login SiS+ Skenario 4
  2. Login SiS+ Konsultasi
    1. Login SiS+ Konsultasi dengan akun Email Rinfo Mahasiswa.
      Tabel 3.18 Pengujian Login SiS+ Konsultasi Skenario 1
    2. Login SiS+ Konsultasi dengan akun Email Rinfo Dosen.
      Tabel 3.19 Pengujian Login SiS+ Konsultasi Skenario 2
  3. Create Tiket SiS+ Konsultasi
    1. Pengujian pada Fitur Pembuatan Tiket SiS+ Konsultasi dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.20 Pengujian Create Tiket SiS+ Konsultasi
    2. Pengujian pada Email Notifikasi Create Tiket SiS+ Konsultasi, dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.21 Pengujian Notifikasi Tiket SiS+ Konsultasi
  4. Input Tiket SiS+ Konsultasi
    1. Pengujian pada Input Tiket SiS+ Konsultasi dengan code tiket yang Salah, dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.22 Pengujian Input Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 1
    2. Pengujian pada Input Tiket SiS+ Konsultasi dengan code tiket yang sesuai, di lakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.23 Pengujian Input Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 2
  5. Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi
    1. Pengujian pada Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi dengan mengosongkan field, di lakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.24 Pengujian Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 1
    2. Pengujian pada Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi dengan mengisi field dengan benar, di lakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.25 Pengujian Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi Skenario 2
    3. Pengujian Pembuktian Penanganan Tiket SiS+ Konsultasi di email, di lakukan dengan skenario sebagai berikut :
      Tabel 3.26 Pengujian Pembuktian Tiket SiS+ Konsultasi diemail

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada Login SiS+ dan Login SiS+ Konsultasi yang menggunakan email Rinfo. Jika input akun email tidak lengkap dan tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu. Untuk yang masuk ke dalam SiS+ Konsultasi hanya dosen Perguruan Tinggi Raharja sehingga mahasiswa tidak bisa masuk kedalamnya. Sedangkan yang dapat masuk ke dalam SiS+ hanya khusus mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah notifikasi hasil Create Tiket dan hasil Konsultasi yang sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Implementasi

Schedule


Tabel 3.27 Time Schedule

Penerapan

  1. Jumlah Konsultasi Terlayani
    Selama penerapan yang berjalan hingga saat ini jumlah Konsultasi Terlayani sudah mencapai 1878.
    Gambar 3.32 Konsultasi Terlayani

    Gambar 3.33 Data Konsultasi

  2. Jumlah Bimbingan
    Gambar 3.34 Jumlah Bimbingan

  3. Mutu Dosen
    Gambar 3.35 Mutu Dosen

  4. Mutu Mahasiswa
    Gambar 3.36 Mutu Mahasiswa

  5. Testimoni
  6. Gambar 3.37 Testimoni

Estimasi Biaya


Tabel 3.28 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja adalah sebagai berikut :

  1. Dengan adanya SiS+ Konsultasi semua konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan yang terjadi antara dosen dan mahasiswa, bisa tersimpan dan terekam dengan jelas di dalam Data Konsultasi. Dan dapat Konsultasi dimanapun dan kapan pun.
  2. Bahwa untuk mengimplementasikan SiS+ Konsultasi pada dosen melalui adanya sosialisasi dan keikutsertaan dosen untuk melayani mahasiswa dalam konsultasi ini dapat terlihat dengan jelas.
  3. Dengan mendapatkan notifikasi email Hasil Konsultasi yang terkirim di Rinfo dan bisa melihatnya di SiS+, serta download dan print hasil bimbingan, maka menciptakan kefektifan sistem yang terjadi, sehingga informasi yang diberikan dapat dinikmati oleh Mahasiswa.

Saran

Berikut ini adalah saran yang peneliti sampaikan untuk pengembangan sistem agar menjadi lebih baik :

  1. Meningkatkan sosialisasi agar semakin banyak dosen yang menggunakan SiS+ Konsultasi.
  2. Setelah dilakukan implementasi sistem, tidak menutup kemungkinan pengembangan sistem yang ada seiring dan sesuai kebutuhan yang ada, agar kekurangan sistem yang telah dibuat dapat terlengkapi dengan cara diperbaiki maupun ditambah juga dapat menyesuaikan perkembangan teknologi yang akan datang.
  3. Diharapkan infrastruktur jaringan yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. 2,0 2,1 Jogiyanto.H.M. 2010. SiStem Informasi Teknologi. Andi.Offset : Yogyakarta
  3. 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 Hartanto, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. 5,0 5,1 Sutarman.2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara : Jakarta
  6. Saroso. 2009 Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Grasindo.
  7. Amin.2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  8. Hidayat.2009. Definisi Sistem. Tangerang: Jurnal Cyber Raharja.
  9. 9,0 9,1 Nugroho. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. Aisyah, Siti dan Kalbuana, Nawang.2010. Perancangan Aplikasi Akademik Tekhnologi Mobile Menggunakan J2ME. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.2 Desember 2010.
  11. Website Yii Framework. 2014. Fitur Yii Framework. http://www.yiiframework.com/features/. diakses pada tanggal 29 Mai 2015.
  12. Jarot s, Darma. 2009 Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  13. Ananda. 2009 Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  14. Murad. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang.
  15. 15,0 15,1 Simarmata.2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
  16. 16,0 16,1 Arief.2011 “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  17. Prasetio. 2012.“Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  18. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
  19. Kustiyahningsih, Yeni. 2011.Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  20. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
  21. 21,0 21,1 Oktavian. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  22. 22,0 22,1 22,2 Prabowo Pudjo Widodo. 2011.Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  23. Alim. 2012.Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  24. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  25. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  26. 26,0 26,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  27. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  29. 29,0 29,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  30. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  31. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  32. Ibrahim,Ali. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Monitoring TA Berbasis SMS di Fasilkom-Unsri. Palembang. Universitas Sriwijaya
  33. Aprilia, Sisca Rizki. Rini Rachmawati. 2012. Penyediaan Dan Pemanfaatan Layanan Konsultasi Belajar Siswa Secara Online Dalam Sistem Pembelajaran Siswa Di Kota Yogyakarta. Yogyakarta. UGM
  34. Aprilia, Heribertus Ary. Ernes Cahyo Nugroho. 2014. Pengembangan Sistem Bagi Pembimbing Akademik Untuk Memantau Perkembangan Mahasiswa. Surakarta. STMIK AUB Surakarta
  35. Dzulkarnain, M. Insya. Rispianda, Cahyadi Nugraha. 2014. Sistem Informasi Rekam Jejak Proses Produksi Serat Rayon Di PT. INDO-BHARAT RAYON. Bandung. Institusi Teknologi Nasional (Itenas)
  36. Perwira, Rifki Indra. 2012. Sistem Untuk Konsultasi Menu Diet Bagi Penderita Diabetes Mellitus Berbasis Aturan. Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional Veteran
  37. Solahudin, Mohamad. 2014. Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android. Bogor. Institut Pertanian Bogor
  38. Safrizal. 2015. Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi. Medan. STMIK Potensi Utama
  39. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015.Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1. Surat Pengantar Tugas Akhir
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Form Validasi Tugas Akhir
A.4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
A.5. Daftar Nilai
A.6. Kartu Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I)
A.7. Kartu Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II)
A.8. Form Seminar Proposal Tugas Akhir
A.9. Form Final Presentasi Tugas Akhir
A.10. Form Validasi Sidang Akademik
A.11. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir
A.12. Kwitansi Pembayaran Sidang Tugas Akhir
A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.14. Kwitansi Pembayaran Wisuda
A.15. Sertifikat Prospek (Piagam Pengukuhan)
A.16. Sertifikat TOEFL
A.17. Sertifikat IT Internasional
A.18. Sertifikat IT Nasional
A.19. Sertifikat Tri Dharma (Operator iDuHelp!)
A.20. Sertifikat Raharja Career
A.21. Sertifikat Penghargaan
A.22. Elisitasi Tahap 1 dan Final Draft
A.23. Katalog Produk
A.24. CV (Curriculum Vitae)

Lampiran B:

A.1. Bukti Uraian Pekerjaan
A.2. Rencana Pertemuan dengan Stakeholder
A.3. Form Pertemuan Stakeholder Tugas Akhir
A.4. Bukti Wawancara
A.5. Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

Imam Prayogi