TA1211372054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU

UNTUK MONITORING TINGKAT PEMBACA

PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372054
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU

UNTUK MONITORING TINGKAT PEMBACA

PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372054
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Po. Abas Sunarya M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU

UNTUK MONITORING TINGKAT MINAT PEMBACA

PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372054
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 073009

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU

UNTUK MONITORING TINGKAT MINAT PEMBACA

PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372054
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU

UNTUK MONITORING TINGKAT MINAT PEMBACA

PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372054
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211372054

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada sistem komputer.Komputer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat penghitung dan jugasebagai alat efisiensi kerja yang berguna menghasilkan informasi yang cepat,tepat dan akurat, sehingga teknologi komputer ini menjadi suatu kebutuhan yangsudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan. Pada perpustakaan SMAYuppentek 1 Tangerang terdapat berbagai referensi bacaan , jendela bagi para siswadan siswi di SMA Yuppentek 1 Tangerang untuk dapat menambah wawasan. Namundalam hal ini seiring berjalananya waktu , sistem yang berjalan disana ternyatamasih banyak kekurangan dan keadaan sistem pendataan peminjaman buku yang adadi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan kertas dan buku sebagai mediamelakukan proses pendataan , sehingga pada saat ingin mengisi daftar pinjamandan pengembalian buku masih manual, tidak efektif dan belum efisien. Berdasarkan kendaladiatas, maka penulis ingin mengajukan perlu adanya suatu penyimpanan data yangterorganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data.


Kata Kunci: Pendataan Peminjaman, Perpustakaan , SMA Yuppentek 1 Tangerang, Sistem Informasi Pendataaan

ABSTRACT

Developments in information technology today, it takesan information-oriented computer systems. The computer is a tool that serves asa counter tool and also as a means of producing useful work efficiencyinformation fast, precise and accurate, so that computer technology is becominga need that's been very basic and inseparable. In the HIGH SCHOOL libraryYuppentek 1 Tangerang there are various references to the readings, the windowfor the students and students in high school Yuppentek 1 Tangerang to be ableto add insight. But in this case, over time, the system berjalananya the walkthere was still many deficiencies and State system of loaning books is nologging in high school Yuppentek 1 Tangerang still use paper and books as amedium in the process of logging, so that at the time wanted to fill a list ofloans and returns the book still manual, ineffective and yet efficient. Basedon the above constraints, then the author would like to propose a storage needfor well-organized data through a database-based application that makes iteasier in terms of search data..


Keywords : Logging, Lending Library, HIGH SCHOOL Yuppentek 1 Tangerang, Pendataaan informationsystems

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I , selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs, Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja dan sekaligus dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis.
  5. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku pembimbing I
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 28 Januari 2016
Finnike Maysarah
NIM. 1211372054

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada perkembangan saat ini pendidikan adalah kunci dari masa depan. Perkembangan pendidikan yang kini ada di SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah sistem penunjang yang sangat berarti dalam aktifitas pendidikan dengan ada nya perpustakaan yang berada di dalam ruang lingkup sekolah. Pada perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang terdapat berbagai referensi bacaan , jendela bagi para siswa dan siswi di SMA Yuppentek 1 Tangerang untuk dapat menambah wawasan. Perpustakaaan yang merupakan wadah untuk sarana penyampaian informasi yang tepat. Perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting untuk menambah ilmu pengetahuan , buku-buku yang ada diperpustakaan yang jumlahnya sangat banyak biasanya akan dimanfaatkan siswa untuk dibaca selain itu apabila siswa tersebut belum selesai membaca dengan menggunakan kartu anggota biasanya siswa tersebut bisa membawa pulang buku dengan meminjam

Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Fasilitas Perpustakaan sudah layak di katakan baik , buku-buku yang ada di Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang berjumlah 2412 buah dengan 1251 judul buku. Dengan banyaknya buku yang ada kebutuhan sistem yang baik dan cepat mulai dibutuhkan di Perpustakaan tersebut, di karnakan pengolahan data peminjaman buku menjadi kendala untuk Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang. Pihak manajemen Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang yang membutuhkan informasi kegiatan perpustakaan sekolah dengan mudah,cepat dan akurat, seperti jumlah yang tersedia, informasi buku yang rusak, informasi jenis buku yang sering dipinjam atau dibaca siswa, dan informasi buku yang tidak dikembalikan atau hilang. Dengan sistem yang berjalan saat ini sulit untuk mendapatkan informasi tersebut dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya..

Oleh, karena itu Sistem informasi peminjaman buku yang menggunakan sistem teknologi komputer merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran dalam pendataan keluar masuknya buku sehingga mempermudah pegawai dan data yang di dapat lebih tepat dan akurat, maka dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini peneliti memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMINJAMAN BUKU UNTUK MEMONITORING TINGKAT MINAT PEMBACA PADA PERPUSTAKAAN SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, Sistem pendataan peminjaman buku pada perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan cara manual sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pendataan berakibat memperlambat proses kerja pegawai. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai dan mengurangi waktu yang digunakan untuk pendataan buku

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem pendataan buku yang sedang berjalan di Perpustakaan SMA YUPPENTEK 1 Tangerang pada saat ini ?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini mampu memonitoring tingkat membaca pada siswa di perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang?

  3. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan laporan yang tepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya di batasi pada pendataan data buku, dimulai dari proses pendataan buku, proses pendaftaran masuk perpustakaan berupa absen, proses pendataan peminjam, proses pendataan kembalinya buku , proses pendataan peminjam buku untuk dijadikan laporan minat pendataan buku, laporan peminjaman buku, dan laporan pengembalian buku.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem pendataan buku yang sedang berjalan di Perpustakaan SMA YUPPENTEK 1 Tangerang pada saat ini.

  2. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini sudah mampu memonitoring tingkat membaca pada siswa di perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan laporan yang tepat dan akurat.


Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian

  1. Memberikan solusi sistem pendataan buku pada Perpustakaan SMA YUPPENTEK 1 Tangerang yang terkomputerisasi.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu memonitoring tingkat membaca pada siswa di perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Memberikan solusi sistem yang mampu menghasilkan laporan secara tepat dan akurat.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan metode Peneliti melakukan pengamatan langsung di Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang yang terletak di Jl. Perintis kemerdekaan I No. 1 yang difungsikan untuk kegiatan membaca dan pinjam meminjam buku siswa-siswi SMA Yuppentek 1 Tangerang mulai dari jam 08.00-12.00 dan terdapat 2 staff perpustakaan yang membantu siswa siswi untuk melakukan aktifitas baca dan meminjam.

  2. Wawancara

    Merupakan metode Peniliti melakukan sesi tanya jawab kepada pihak Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang yang diwakilkan oleh bapak Husni Zairi Fahri yang menjabat Koordinator Perpustakaan .

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis. .

Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

  1. Metode Analisis Pengguna

    Dalam penelitian ini Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user. .

  2. Metode Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.


  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.


  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut

  1. Perancangan (Planning)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)

  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Desain (Design)

  6. Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  7. Implementasi (Implementation)

  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)

  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, , Ruang Lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data, Metode Perancangan Sistem, Metode Pengujian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMA Yuppentek 1 Tangerang, struktur organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab, tatacara laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfogurasi dan elisitasi. Bab ini menjelaskan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan proses, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya..


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Sutabri (2012:16)[1], “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

    Menurut Pratama (2013;7)[2], "sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama".

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Sutabri (2012:20)[1], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input)

    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)

    12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolahan Sistem (Process)

    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    3. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

    7. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Sutabri (2012:2)[1], "Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi".

    Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8)[3], "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".

    Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[1], istilah data adalah "Suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain". Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

  3. Definisi Informasi

  4. Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

    Menurut Sutabri (2012:29)[1], "Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan".

    Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8)[3], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya".

  5. Nilai Informasi

  6. Menurut Sutabri (2012:38)[1], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

    2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan lengkap

    4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian

    6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan

    8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu

    10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

    11. Kejelasan

    12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    13. Keluwesan

    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat dibuktikan

    16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada prasangka

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur

    20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

  7. Kualitas Informasi

  8. Menurut Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

    1. Akurat (accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

    5. Relevan (relevance)

    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

  9. Fungsi Informasi

  10. Menurut Sutabri (2012:31)[1], Fungsi utama informasi adalah "menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan". Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi=

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Sutabri (2012:46)[1], sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

    Menurut Hamid Al-Jufri (2011:15)[3], "sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan".

    Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

    1. Blok Masukan (input block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (model block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (techology block)

    6. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    7. Blok Basis Data (database block)

    8. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    9. Blok Kendali (control blok)

    10. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Sutabri (2012:220)[1], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

  3. Tahap Analisa Sistem

  4. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengumumkan penelitian sistem

    2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    3. Mengorganisasikan tim proyek

    4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

    5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

    7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

    9. Menyiapkan usulan rancangan

    10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

    11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

\

Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan

  2. Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4, (2011:203)[5] Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem

    2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

    3. Analisa Sistem

    4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    5. Perancangan

    6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Definisi Perpustakaan

Menurut Supriyanto dan Muhsin, (2008:15)[6] “Perpustakaan adalah institusi yang menyediakan bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian serta rekreasi intelektual bagi masyarakat.”

Definisi Perpustakaan secara sederhana adalah suatu wadah atau tempat dimana didalamnya terdapat bahan yang disusun menurut sistem tertentu untuk masyarakat membacanya guna meningkatkan mutu kehidupan dan merupakan penunjang bagi kelansungan pendidikan yang memadai yang sangat penting.

  1. Pengertian Perpustakaan sekolah

  2. Adapun pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala/pimpinan sekolah yang melayani aktifitas akademika sekolah yang bersangkutan.

  3. Fungsi Perpustakaan Sekolah

  4. Perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 0103/O/1981, Tanggal 11 Maret 1981, Mempunyai Fungsi Sebagai:

    1. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

    2. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekkreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan)

    3. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dsn imajinasinya.

Pengertian Peminjaman

Menurut Yenipurnam, (2007:22) “Peminjaman merupakan proses dimana anggota meminjam buku-buku untuk dibaca dirumah dengan batas waktu yang telah di tentukan.”

Bagian peminjaman pada sebuah perpustkaan merupakan tempat melayani anggota yang meminjam buku-buku untuk dibaca dirumah , bagian ini disebut juga bagian sirkulasi.

Pengertian Pengembalian

Menurut Yenipurnam, (2007:22) “Pengembaian merupakan proses dimana anggota harus mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamnya dalam batas waktu yang telah ditentukan.”

Bagian pengembalian pada sebuah perpustakaan merupakan tempat melayani anggota yang akan mengebalikan buku-buku yang telah dipinjamnya, bagian ini disebut juga bagian sirkulasi.

Anggota Perpustakaan

Anggota perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang diantaranya :

  1. Siswa,

  2. Staff Pengajar/Guru, dan

  3. Pegawai SMA Yuppentek 1 Tangerang

Definisi Pengunjung

Pengunjung perpustakaan adalah seorang atau kelompok orang yang datang ke perpustakaan dengan tujuan untuk membaca, mencari buku, atau untuk menjadi anggota perpustakaan.

Definisi Pelayanan

Definisi pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014)[7] Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web Pada Kelurahan Cikokol Kota Tangerang” Penelitian ini mengungkapkan bahwa, Pendataan merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu atau dapat di artikan juga sebagai sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berbentuk suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Definisi Monitoring

Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

Menurut Oxfam 2012 pada buku Great Britain Gender Resources Package. “Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada dan untuk memeriksa bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis”.[8]

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

  2. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

  3. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

  4. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap dirilis.

  5. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

  6. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    2. Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

      1. Structural things

      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral things

      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping things

      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      7. Annotational things

      8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship)

    4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Ketergantungan

      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      3. Asosiasi

      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      5. Generalisasi

      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi

      8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Diagram

    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram

      2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      3. Class Diagram

      4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      5. Sequence Diagram

      6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      7. State Chart Diagram

      8. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.

        Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      9. Activity Diagram

      10. Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  7. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

  8. Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram paket (Package Diagram)

    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram use case

    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    8. Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram komunikasi (communication diagram)

    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram statechart (statechart diagram)

    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

    13. Diagram aktivitas (activity diagram)

    14. Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram komponen (component diagram)

    16. Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Diagram deployment (deployment diagram)

    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Microsoft Visual Basic

  1. Microsoft Visual Basic

  2. Menurut Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011)[9], “Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya :

    1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.

    2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX,File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

    3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014)[10] “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

    Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

    1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

    3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

    5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Menururt Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:111)[11], Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.

  1. Post-relational database models

  2. Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relatinonal. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.

  3. Object database models

  4. Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem yang sama seperti program aplikasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Pengujian Black Box Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing

  2. Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41)[12] “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41)[12] “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

  3. Definisi Black Box Testing

  4. Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42)[12], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[13], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49)[14] “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Dewi Noer Lutfi Kurniasih (2014)Penelitian yang berjudul "Sistem Monitoring Pengisian Air Pada Toren Melalui Informasi SMS Berbasis Mikrokontroller Atmega 8" ini membuat perancangan protype pengontrolan air pada toren yang dikendalikan dari handphone melalui SMS dengan sistem yang berkerja adalah sensor yang terhubung dengan mikrokontroller dan switch yang akan memberikan peringatan keadaan air dalam toren kepada handphone client atau pemilik dengan nomor yang telah didaftarkan.[15]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Holis (2011)[16] Penelitian yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Monitoring Jaringan Lokal Menggunakan Sistem Kerja Backdoor” ini bertujuan membuat Aplikasi yang memungkinkan administrator untuk mengontrol aktivitas yang dilakukan client dan dapat memberi peringatan apabila aktivitas tersebut tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Aplikasi ini (aplikasi client) berjalan secara background dan tidak muncul pada Task Manager hingga admin dapat memonitor komputer client tanpa diketahui. Aplikasi monitoring ini dapat membantu administrator dalam mengatur aktivitas-aktivitas pada jaringan lokal.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang S. Joko pada jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No.2 (2010) yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi dalam Bidang Pendataan Pendidikan Tinggi” ini bertujuan untuk mengetahui data yang dilakukan secara kualitatif, yakni secara deskriptif argumentatif dengan langkah-langkah pendeskripsian data, analisis data, dan penyimpulan.[17]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Faisal Munadi (2013)

  5. Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pendataan Alumni Berbasis Web Pada STMIK U'Budiyah Indonesia” Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa untuk menyajikan informasi Alumni STMIK U’Budiyah Indonesia yang meliputi penyajian data alumni. Serta informasi lainnya yang dirasa perlu untuk disajikan pada saat dibutuhkan seperti, memudahkan pencarian alumni lama atau baru. Pengembangan sistem informasi berbasis web ini, maka penanganan terhadap perubahan data baik itu penambahan, pengurangan atau pencarian data akan lebih mudah.[18]

    >
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ika Rinawati dkk pada jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol. 8 No.2 (2010) yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Monitoring Untuk Perbaikan Manajemen Usaha Peternakan DOC (Studi Kasus di PT. Sierad, Tbk)” bertujuan Melaksanaan sistem informasi yang dapat memfasilitasi aliran data antara departements dan meningkatkan akurasi data yang disimpan sehingga mereka dapat mengatasi risiko yang ada dalam perusahaan dan meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan.[19]

  7. implementation of information systems that can be facilitate the flow of data between departements and increase the accuracy of the data stored so that they can overcome the risk that exist within the enterprise and increase the level of corporate profit.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Pipih Prihandini (2011)

  9. Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pendataan Penduduk Pada Kelurahan Pendurenan Menggunakn Visual Basic.Net Dan Microsoft Access” Penelitian ini bertujuan Untuk Membuat sistem yang dibuat melalui pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall yang dapat berfungsi dengan tepat dan dapat mengatasi masalah pendataan penduduk yang ada di dalam Kelurahan Pedurenan.[20]

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim pada Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Jurusan Siatem Informasi (JUSI) Vol. 1 No. 2 (2011) Yang Berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Short Message service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri” ini bertujuan untuk menyajikan pengembangan sistem informasi monitoring Tugas Akhir yang dapat membantu administrasi jurusan: (1) memberikan status Proposal tugas akhir mahasiswa, (2) memberikan informasi jadwal seminar kepada mahasiswa, dan (3) mengingatkan mahasiswa yang proposalnya sudah diterima tapi belum diproses.[21]

Berdasarkan literature-literature review diatas, perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah pencatatan data pegawai, pencatatan data guru, pembuatan jadwal, proses absensi, rekap absensi dan laporan kinerja pegawai. Dan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sistem absensi yang berjalan saat ini sudah mampu mengukur tingkat kinerja guru dengan cepat dan akurat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum

SMA Yuppentek 1 Tangerang merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di kota Tangerang tepatnya di jalan perintis kemerdekaan I, Cikokol, kota tangerang. Sekolah ini mulai didirikan pada 18 Agustus 1983 oleh yayasan, Secara garis besar SMA Yuppentek 1 Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi disekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerja sama dengan orang tua siswa, Dewan sekolah, masyarakat dan instansi terkait.

SMA Yuppentek 1 Tangerang merupakan sebuah lembaga pendidikan yang terdiri dari beberapa Kelas X, XI,XII.

Sejarah Singkat

Yuppentek adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tanggal 16 Januari 1968 .Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang .

Kini sudah 40 Tahun berdiri Yuppentek telah berkembang menjadi 18 unit kerja terdiri dari 1 Madrasah Ibtidaiyah, 4 SMP, 4 SMA, 7 SMK, 2 Perguruan Tinggi, yang tersebar di dua wilayah Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang, yang berada di Kecamatan Tangerang, Ciledug, Balaraja, Curug, Legok dan Batu Ceper, salah satu SMA Yuppentek 1 Tangerang yang didirikan di Komplek Perkantoran Cikokol Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.

SMA Yuppentek 1 didirikan pada tanggal 18 Agustus 1983. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 5.590 M2 berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan I nomor 1 Kota Tangrang, dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Februari 1986 nomor: SK.17/HP/DA/86.

Visi, Misi dan Tujuan

  1. Visi Sekolah

  2. Menjadi SMA Pilihan Utama di Propinsi Banten

  3. Misi Sekolah

    1. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu penerimaan siswa baru, mutu pembelajaran, mutu lulusan.

    2. Mengembangkan sarana prasarana.

    3. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.

    4. Menghasilkan lulusan minimal 5 % masuk Perguruan Tinggi Negeri.

    5. Meningkatkan pelatihan-pelatihan terhadap guru dan siswa sebagai upaya menjadi pemenang dalam kompetisi/kejuaraan/olimpiade di bidang akademik maupun non akademik.

    6. Meningkatkan disiplin guru, siswa dan pegawai.

    7. Meningkatkan kinerja.

    8. Studi banding, studi tour siswa dan guru.

    9. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan nonpendidikan.

Struktur Organisasi

Setiap sekolah pasti memerlukan suatu susunan organisasi yang jelas, agar para guru dan siswa dapat mengetahui dengan jelas dan benar-benar mengetahui tugas serta tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi yang terdapat pada SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Tugas Organisasi

  1. Kepala Sekolah

    1. Mengorganisasi, mengawasi, mengarahkan, dan mengevaluasi menyelenggarakan pengajaran dan pendidikan berdasarkan visi dan misi.

    2. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran baik intra ataupun extra.

    3. Mengadakan rapat

    4. Menentukan kebijaksanaan

    5. Mengambil keputusan

    6. Mengatur proses belajar, administrasi kantor, siswa, perlengkapan, osis, dan hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.

  2. Wakasek Kurikulum

    1. Mempersiapkan rapat-rapat guru.

    2. Membantu kepala sekolah dalam mengolah sekolah.

    3. Menyusun jadwal pelajaran yang sesuai dan efektif.

    4. Menyiapkan kurikulum.

    5. Menelaah dan mempelajari kurikulum baru untuk diterapkan disekolah.

    6. Merencanakan pembagian tugas pengajar, merencanakan dan melaksanakan ulangan-ulangan, pembagian rapor, dan kenaikan kelas.

    7. Mengkoordinir penyusunan silabus, program tahunan, semester, rencana pengajaran.

    8. Mengevaluasi hasil belajar, dan mengusahakan peningkatan mutu pelajaran.

    9. Memperbanyak dan menggandakan soal ujian.

    10. Mengkoordinir pelaksanaan evaluasi (ulangan harian, ulangan umum, try out, maupun UAN) dan pengumpulnya nilai evaluasi.

    11. Berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah kesiswaan.

  3. Wakasek Kesiswaan

    1. Melaksakan penerimaan siswa tahun ajaran baru.

    2. Merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan pembentukan pengurus osis.

    3. Membantu kepala sekolah dalam mengelola sekolah.

    4. Berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang sarana.

    5. Mewakili atau menggantikan kepala sekolah dalam tugas apabila kepala sekolah berhalangan.

    6. Membibing dan mendampingi kegiatan yang dilakukan osis.

    7. Menyelenggarakan LDK( Latihan Dasar Kepemimpinan).

    8. Mengkoordinir pelaksanaan ekstrakurikuler.

    9. Meningkatkan prestasi, kreativitas, dan kepribadian.

    10. Melaporkan hasil kegiatan siswa kepada kepala sekolah.

    11. Mempersiapkan dan melaksanakan upacara bendera.

    12. Membina keatqwaan kepada Yang Maha Kuasa.

    13. Menyelenggarakan Kebaktian, ziarah, retret, dsb, guna membiasakan pelaksanaan kewajiban umat beragama.

    14. Mengadakan peringatan hari-hari besar keagamaan.

    15. Melatih rasa rela berkorban an beramal.

  4. Wakasek Sarana

    1. Mengusulan kepada kepala sekolah barang-barang yang perlu diperbaiki, diganti, dibeli, ditambah, atau dihapuskan.

    2. Memelihara dan mengawasi barang-barang inventaris sekolah untuk dimanfaatkan secara efektif dan tahan lama.

    3. Memanfaatkan barang-barang yang ada dengan baik.

    4. Membina SDM dalam bidang sarana dan prasarana.

    5. Memelihara dan meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah.

    6. Memelihara dan meningkatkan penghijauan lingkungan sekolah.

    7. Merencanakan dan melaksanakan kerja bakti sekolah.

  5. Wakasek Hubungan

    1. Penghubung antara pihak sekolah dengan pihak luar.

    2. Menjaga ketahan sekolah.

    3. Menjaga penegakan tata tertib sekolah.

    4. Membantu tugas-tugas kepala sekolah.

  6. Wali Kelas

    1. Memelihara inventaris kelas.

    2. Membuat daftar piket dan keaktifannya.

    3. Mengenal semua siswa dan memecahkan masalah yang ada dikelasnya.

    4. Membuat peta tempat duduk dan membuat peta kelas.

    5. Membuat dat pribadi siswa.

    6. Membantu guru dalam pengetikan data guru.

    7. Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa dalam rangka pembinaan siswa.

    8. Mencatat dan membuat laporan hasil belajar siswa ke sekolah kepada orang tua siswa.

    9. Membuat laporan periode mengenai keadaan kelas.

    10. Bekerjasama dengan BP dan BK dalam mengatasi pesoalan dan permasalahan siswa.

    11. Mengikuti kegiatan kelas jika dilakukan diluar kelas.

  7. BP dan BK

    1. Membantu murid yang mengalami permasalahan dalam keluarganya.

    2. Membantu murid yang mengalami kesulitan belajar.

    3. Mencari bakat dan minat murid sehingga mempermudah dalam memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi.

  8. Tata Usaha

    1. Mebuat laporan statistik sekolah tiap bulan.

    2. Menghitung presensi kehadiran siswa-siswi.

    3. Membantu guru dalam administrasi entry nilai siswa-siswi.

  9. Guru

    1. Guru bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien.

    2. Membuat program pengajaran.

    3. Membuat persiapan pengajaran.

    4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

    5. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.

    6. Menganalisa dan mengembangkan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab.

    7. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pengajaran.

    8. Membuat dan menyusun lembaran karja guru dan siswa.

    9. Membuat catatan permasalahan siswa untuk dikoordinasikan dengan wali kelas.

    10. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan pengajaran.

    11. Membuat laporan pencapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab serta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.

  10. Siswa

    1. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMA Yuppentek 1 Tangerang.

    2. Siswa datang ke SMA Yuppentek 1Tangerang 15 menit sebelum kelas dimulai.

    3. Mengikuti pelajaran disetiap mata pelajaran.


Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Analisa Proses

Analisa Proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang terjadi bila terjadi kesalahan data kurang lengkap.

Konfigurasi Sistem

Didalam penulisan Tugas Akhir , penulis menganalisa penggunaan komputer di SMA Yuppentek 1 Tangerang dengan konfigurasi sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Sistem ini menggunakan 1 unit komputer Personal Computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Core i3-370M

    2. Monitor  : 14,0”

    3. Mouse : Standard

    4. RAM : 2GB

    5. HD : 320 GB

    6. Keyboard : Standard

    7. Printer : Canon

  3. Aplikasi yang digunakan

    1. Visual Basic 6.0

    2. Microsoft Office Access 2007

    3. UML (Unified Modelling Language)

Hak Akses

Untuk mengoperasikan sistem pada SMA Yuppentek 1 Tangerang hanya dapat dilakukan oleh petugas perpustakaan yang berwenang dan Pimpinan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 7.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Analisa Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pencatatan Peminjaman dan Pengembalian Buku

Sistem Informasi Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang yang berjalan di gambarkan berdasarkan Use Case Diagram diatas , yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan peminjaman.

  2. 3 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya Anggota, Admin dan Kepala Sekolah

  3. 7 Use Case yaitu daftar kunjungan,pinjam buku, kembalikan buku, mencatat peminjaman, mencatat pengembalian,membuat laporan dan menerima laporan.

Dari penjelasan simbol diatas dapat dijelaskan sistem penjualan yang berjalan sebagai berikut :

  1. Anggota yang ingin meminjam buku datang langsung ke Perpustakaan , di Perpustakaan ada admin perpustakaan yang bertugas melayani para anggota.

  2. Anggota memilih buku yang sudah tersedia di Perpustakaan.

  3. Perpustakaan mencatat peminjaman buku dan nama anggota peminjam.

  4. Setelah itu admin menyerahkan buku pada anggota.

  5. Kemudian admin membuat laporan peminjaman beserta pengembalian untuk diberikan kepada kepala sekolah.

Analisa sistem berjalan pada Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3 Activity Diagram Peminjaman Buku

Activity Diagram Peminjaman Buku Yang Berjalan

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali.

  2. 11 Action State dari sistem diantaranya : Mencari buku, Menyerahkan buku, menerima buku, Menyerahkan kartu anggota, menerima kartu anggota, cek status peminjaman, batal, proses peminjaman,mencatat peminjaman, menyerahkan peminjaman, dan menerima buku.

  3. 1 Final State , Objek yang diakhiri

Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Anggota yang ingin meminjam buku datang langsung ke Perpustakaan , diperpustakaan ada petugas yang melayani.

  2. Anggota yang ingin meminjam langsung mencari buku dan menyerahkan ke admin perpustakaan jika ingin meminjam

  3. Admin perpustakaan membuat catatan peminjaman dan admin mencatat nama anggota dibuku besar peminjaman.

  4. Admin perpustakaan memberikan bukti peminjaman dan buku kepada anggota.

  5. Kemudian admin perpustakaan membuat laporan peminjaman untuk diberikan kepada pimpinan.

Gambar 3.4. Activity Diagram Pengembalian Buku

Activity Diagram Pengembalian Buku yang Berjalan

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali.

  2. 9 Action State dari sistem diantaranya : Mengembalikan buku, Menerima Buku, Cek pengembalian,telat, denda, cek buku , mencatat pengembalian,menyerahkan kartu anggota dan menerima kartu anggota.

  3. 1 Final State , objek yang diakhri

Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut

  1. Anggota datang keperpustakaan dan memberikan buku kepada admin.

  2. Admin melakukan pengecekan terhadap buku dan peminjaman.

  3. Admin melakukan pengecekan terhadap tanggal peminjaman dan denda

  4. Admin mengembalikan kartu anggota apabila semua pengecekan telah seles.

Gambar 3.5 Activity Diagram Laporan

Activity Diagram Laporan yang berjalan

  1. Initial Node, Objek yang diawali

  2. 4 action state dari sistem diantaranya : cek peminjaman dan pengembalian, membuat laporan, menyerahkan laporan dan menerima laporan.

  3. 1 Final State , objek yang diakhiri

Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Admin Perpustakaan meakukan pengecekan peminjaman dan pengembalian

  2. Admin Perpustakaan membuat Laporan bulanan

  3. Admin Perpustakaan menyerahkan laporan kepada pimpinan

Analisa sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Peminjaman Buku

Sequence Diagram yang berjalan

  1. 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Anggota , Admin dan Pimpinan

  2. 13 Massage spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  3. 3 Lifeline yang ada yaitu Peminjaman, Pengembalian dan laporan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Nama Masukan : Pendataan

    Fungsi : Untuk Pendataan Peminjaman dan pengembalian buku

    Sumber : Admin

    Media : Buku Besar

    Frekuensi : Setiap Bulan

    Format : Lampiran A1

    Keterangan : Berisi data peminjman dan pengembalian

  3. Analisa Proses

  4. Nama Modul : Peminjaman

    Masukan : Peminjaman buku dan pengembalian buku

    Keluaran : Laporan peminjaman

    Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah apabila admin menerima anggota dan melakukan pencatatan data anggota lalu para anggota mulai mencari buku untuk meminjam atau mengembalikan buku.

  5. Analisa keluaran

  6. Nama keluaran : Laporan

    Fungsi  : Mencetak atau menampilakan laporan dari proses kunjungan

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 (dua) lembar

    Pinjaman : - Lembar 1 (putih) untuk Laporan Pinjaman -Lembar 2 (merah) untuk Laporan Pengembalian

Konfigurasi Sistem Berjalan

Pada konfigurasi sistem ini SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan Sistem secara manual dimana masih menggunakan media buku besar sebagai pencatatan data kunjungan, sehingga konfigurasi hardware dan konfigurasi software pada sistem yang berjalan ini tidak ada, tetapi untuk hak akses (Brainware) sebagai berikut :

  1. Admin berfungsi untuk peninputan data peminjaman dan pengembalian.

  2. Pimpinan untuk mengecek laporan selama proses kunjungan.


Masalah Yang Dihadapi

  1. Permasalahan yang dihadapi dari sistem pendataan buku yang ada pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang masih manual dan menggunakan buku besar. Sehingga tingkat ketepatan dalam pengolahan, penyimpanan, maupun pengambilan data kunjungan sangat kurang efektif dan efisien, karena masih menggunakan buku.

  2. Belum mampu untuk memonitoring minat pembaca, karna semua data yaitu data kunjungan, data peminjaman, dan data pengembalian menjadi satu di buku besar. Sehingga untuk monitoring tingkat minat pembaca menjadi lama dan tidak terkontrol dengan baik.

  3. Laporan yang tidak tepat dan akurat. Sehingga belum mampu untuk menghasilkan laporan dengan baik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagian salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalahnya, maka dibuatlah suatu sistem aplikasi, dimana sistem tersebut dapat mencakup hal-hal yang dapat membuat sistem yang ada dapat berjalan dengan baik, dengan harapan sistem tersebut dapat meminimalkan semua masalah yang muncul. Sistem yang akan dibuat adalah Perancangan Sistem Informasi Pendataan Peminjaman Buku Untuk Monitoring Tingkat Minat Pembaca Pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dengan adanya sistem informasi pendataan member yang terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pelaksanaan kerja bagian yang terkait dalam proses pendataan member dan dapat menghilangkan tahapan-tahapan pekerjaan yang tidak efektif. Selain itu banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dengan tepat waktu, akurat, relevan, penghematan ruang penyimpan data dalam arti mengurangi penyimpanan arsip yang kurang perlu, keputusan yang diambil bisa lebih cepat. Untuk menjawab kebutuhan sistem kita dapat melihat tahapan elisitasi pada tabel elisitas.

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan : T  : Technical L  : Low O  : Operational M  : Middle E  : Economic H  : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan Sistem Informasi yang akan dibentuk

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan di bangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pendataan yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pendataan yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem-sistem baru ditentukan, maka langkah-langah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut adalah gambaran usecase diagram usulan sistem yang saya coba untuk usulkan

Gambar 3.7 UseCase Diagram Sistem Pendataan Peminjaman Buku Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang

Berdasarkan Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang

  2. 3 (Tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : admin, anggota dan pimpinan

  3. 19 (Sembilan Belas) use case yang dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : Login, Tampilan menu utama, terdapat fasilitas master, transaksi dan laporan

Berdasarkan Prosedur sistem yang diusulkan makan penulis dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Login yaitu admin (koordinator Perpustakaan) dan kepala sekolah atau pimpinan melaukukan login sebelum menjalankan program tersebut.

  2. Terdapat fasilitas login ,tampilan login tampilan menu utama terdapat fasilitas master ,transaksi dan laporan.

  3. Fasilitas master yaitu admin melihat dan menambah data anggota, data buku, data pengarang dan data donatur

  4. Fasilitas trasnsaksi admin dapat menambah data kunjungan , data pinjam , data kembali , data biaya denda dan data form sumbangan buku

  5. Fasilitas laporan perpustakaan admin dapat mencetak laporan kunjungan , laporan peminjaman dan pengembalian buku untuk memonitoring minat baca

Actvity Diagram Yang diusulkan

Gambar 3.8. Activity Diagram Sistem Pendataan Peminjman Buku pada SMA Yuppentek 1 Tangerang

Keterangan:

  1. 1 Initial Node Sebagai awal mulai dari sistem

  2. 1 Decision Node Sebagai Opsi Pilihan

  3. 16 Fork Node, Sebagai Penghubung dari 1 data kebanyak data

  4. 43 Activity diantaranya Melakukan login, masuk menu utama,pilih data master pilih data anggota, input data anggota, view data anggota, pilih data buku, input data buku, view data buku, pilih data pegarang, input data pengarang, view data pengarang, pilih data donatur , input data donatur, view data donatur, pilih data transaksi pilih data kunjungan, input data kunjungan, view data kunjungan, pilih data pinjam , input data pinjam , view data pinjam, pilih data kembali, input data kembali , view data kembali , pilih biaya denda , input data biaya denda, view data biaya denda, pilih form sumbangan buku, input form sumbangan buku, view form sumbangan buku , pilih data Laporan pilih laporan kunjungan, view laporan kunjungan , cetak laporan kunjungan, pilih laporan peminjaman buku , view laporan peminjaman buku , cetak laporan peminjaman buku ,pilih Data Laporan Pengembalian buku, view data pengembalian buku, cetak data pengembalian buku, pilih data laporan monitoring minat , view data laporan monitoring minat, cetak data laporan monitoring minat, lalu melakukan logout.

  5. 1 Join Node, sebagai penggabungan dari semua data

  6. 1 Activity Final Node, Sebagai akhir dari semua proses.

Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 3.9. Sequence Diagram Sistem Pendataan Buku Pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang

Keterangan Gambar 3.9: Sequence Diagram Sistem Pendataan Buku pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Keterangan:

  1. 3 Actor, yaitu : Anggota, Donatur, dan Pemimpin

  2. 7 Lifeline, yaitu : Login, Menu Utama, Data Master, Transaksi , Laporan dan Logout

  3. 70 Message diantaranya Melakukan login, masukan username dan password, masuk menu utama, pilih data master pilih data anggota, menampilkan data anggota, input data anggota, view data anggota, pilih data buku,menampilkan data buku, input data buku, view data buku, pilih data pegarang,menampikan data pengarang, input data pengarang, view data pengarang, pilih data donatur, menampikan data donatur ,input data donatur, view data donatur, pilih data transaksi pilih data kunjungan, menampikan data kunjungan, input data kunjungan, view data kunjungan, pilih data pinjam, menampikan data pinjam , input data pinjam , view data pinjam, pilih data kembali, menampikan data kembali, input data kembali, view data kembali, pilih biaya denda, menampikan data biaya denda, input data biaya denda, view data biaya denda, pilih form sumbangan buku, menampikan data form sumbangan buku, input form sumbangan buku, view form sumbangan buku, pilih data laporan pilih laporan kunjungan, menampikan data laporan kunjungan, view laporan kunjungan, cetak laporan kunjungan, pilih laporan peminjaman buku, menampikan data laporan peminjaman buku, view laporan peminjaman buku, cetak laporan peminjaman buku ,pilih data laporan pengembalian buku, menampikan data pengembalian buku, view data pengembalian buku, cetak data pengembalian buku, pilih data laporan monitoring minat, menampikan data laporan monitoring minat, view data laporan monitoring minat, cetak data laporan monitoring minat, lalu melakukan logout.

Perbedaan Prosuder Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Disini penulis akan menjelaskan perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan, diantaranya yaitu:

Tabel 3.5. Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tabel Unnormal

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

FIRST NORMAL FORM (1NF)

Gambar 3.10 First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan

SECOND NORMAL FORM (2NF)

Gambar 3.11. Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 12 tabel, yaitu table Anggota, table kunjungan, table pinjam, table kembali, table biaya denda,pengarang,buku,detail pinjam,form sumbangan buku,donatur, detail sumbangan dan penerbit.

THIRD NORMAL FORM (3NF)

Gambar 3.12 Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri 12 tabel, yaitu table Anggota, table kunjungan, table pinjam, table kembali, table biaya denda,pengarang,buku,detail pinjam,form sumbangan buku,donatur, detail sumbangan dan penerbit.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama File  : tblAnggota

  2. Fungsi  : Untuk Menginput Dan Menyimpan Data Anggota

    Tipe File : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 185

    Primary Key : NIS

    Tabel 3.7. Table Data Anggota
  3. Nama File : tblBuku

  4. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Buku

    Tipe File : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 54

    Primary Key : Kode_Buku

    Tabel 3.8. Table Data Buku
  5. Nama File : tblPengarang

  6. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Pengarang

    Tipe File : File

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 157

    Primary Key : Id_Pengarang

    Tabel 3.9. Tabel Data Pengarang
  7. Nama File : tblDonatur

  8. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Donatur

    Tipe File : File

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 153

    Primary Key : Id_Donatur

    Table 3.10. Tabel Data Donatur
  9. Nama File : tblKunjungan

  10. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Kunjungan

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 16

    Primary Key : No_Kunjungan

    Table 3.11. Tabel Data Kunjungan
  11. Nama File  : tblPinjam

  12. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Pinjam

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 12

    Primary Key : No_Pinjam

    Tabel 3.12. Tabel Data Pinjam
  13. Nama File  : tblKembali

  14. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Kembali

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 24

    Primary Key : No_Kembali

    Tabel 3.13. Tabel Data Kembali
  15. Nama File : tblBiayaDenda

  16. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Biaya Denda

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 37

    Primary Key : No_Denda

    Tabel 3.14 Tabel Data Biaya Denda
  17. Nama File : tblFormSumbanganBuku

  18. Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Form Sumbangan Buku

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 115

    Primary Key : No_Sumbangan

    Tabel 3.15. Tabel Data Form Sumbangan Buku
  19. Nama File : tblDetailPinjam

  20. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Detail Pinjam

    Tipe File : File

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 37

    Primary Key : No_Pinjam

    Tabel 3.16 tabel data pinjam
  21. Nama File : tblDetailSumbangan

  22. Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data detail Sumbangan

    Tipe File : File

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang Record : 38

    Primary Key : No_Sumbangan

Tabel 3.17 tabel data Sumbangan

State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.13 State Machine Diagram Pendataan Peminjaman Buku Pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang

Keterangan Gambar 4.7:

  1. 1 Initial Pseudo State, Sebagai Awal mulai dari suatu sistem.

  2. 20 State, yang terdiridari Login, Cek Login ,Menu Utama, Menu Master, Input Data Anggota, Input Data Buku, Input Data Pengarang , Input Data Donatur, Menu Transaksi, Input Data Kunjungan, Input Data Pinjam, Input Data Kembali, Input Data Biaya Denda, Input Data form data buku, Menu Laporan, Input Data Laporan Kunjungan, Input Data laporan Peminjaman, Input Data Laporan Pengembalian, Input Data Laporan Monitoring Buku, Logout.

  3. 1 Choice, Sebagai Opsi pilihan Jika Login Gagal akan login ulang kembali jika berhasil akan masuk menu utama.

  4. 4 Fork Node, Sebagai sebagai penghubung dari 1 data kebanyak data atau lebih dari 1.

  5. 1 Join Node, Sebagai Penggabungan dari banyak data menjadi 1 data.

  6. 1 Final Node, Sebagai akhir dari suatu sistem.

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

  1. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

  2. Gambar 3.14 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Sistem Pendataan

Tampilan Program

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 3.15 Tampilan Halaman Login
  3. Tampilan Menu Utama

  4. Gambar 3.16 Tampilan Menu Utama
  5. Tampilan Master Data Anggota

  6. Gambar 3.17 Tampilan Master Data Anggota
  7. Tampilan Master Data Buku

  8. Gambar 3.18 Tampilan Master Data Buku
  9. Tampilan Data Pengarang

  10. Gambar 3.19 Tampilan Master Data Pengarang
  11. Tampilan Menu Master Data Donatur

  12. Gambar 3.20 Tampilan Menu Master Data Donatur
  13. Tampilan Menu Master Data Kunjungan

  14. Gambar 3.21 Tampilan Menu Master Data Kunjungan
  15. Tampilan Menu Transaksi Data Pinjam

  16. Gambar 3.22 Tampilan Menu Transaksi Data Pinjam
  17. Tampilan Menu Transaksi Data Kembali

  18. Gambar 3.23 Tampilan Menu Transaksi Data Kembali
  19. Tampilan Menu Transaksi Data Biaya Denda

  20. Gambar 3.24 Tampilan Menu Transaksi Data Biaya Denda
  21. Tampilan Menu Transaksi Data Form Sumbangan buku

  22. Gambar 3.25 Tampilan Menu Transaksi Form Sumbangan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor : Intel Core i3

  2. Monitor : LCD 14”

  3. Mouse : Wireless

  4. Keyboard : PS2

  5. Memory (RAM) : 8 GB

  6. Hardisk : 500 GB

  7. Printer : Laserjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Microsoft Visual Studio 6.0 Enterprise

  2. Microsoft Office 2007

  3. Microsoft Access 2007

Hak Akses

Ada 1 actor yang dapat mengakses sistem pendataan Anggota, yaitu:

  1. Admin Perpustakaan

  2. Admin Perpustakaan bertugas untuk menginput, menghapus dan mengontrol data dan semua kegiatan proses distribusi</p></div>

Testing

Implementasi program Sistem Pendataan Peminjaman buku pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 3.18 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Peminjaman Buku untuk Monitoring Minat Pembaca Pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.19 Schedule Penelitian

Estimasi Biaya

Tabel 3.20 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Pendataan Buku yang ada di perpustakaan pada SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan data kurang efektif dalam melakukan monitoring tingkat minat pembaca.

  2. Dengan adanya sistem pendataan yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah dalam pencarian data buku , data kunjungan dan pembuatan laporan, sehingga dapat termonitoring tingkat minat pembaca pada perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang

  3. Sistem pendataan yang sedang berjalan pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menghasilkan laporan secara manual. Akibatnya laporan yang dihasilkan kurang akurat.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Setelah selesai melaksanakan penelitian Tugas Akhir pada Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses Pendataan buku dan pendataan pengunjung . Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut

  1. Sistem pendataan buku yang berjalan saat ini pada Perpusatakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang masih manual yaitu dengan menggunakan buku besar, sehingga kurang efektif dan efisien.

  2. Belum mampu memonitoring tingkat kunjungan secara baik dikarenakan pendataan yang masih dicatat dibuku besar, sehingga belum mampu untuk memonitoring tingkat kunjungan.

  3. Laporan pendataan buku dan kunjungan yang dihasilkan saat ini belum tepat dan akurat dikarenakan sering terjadi hilangnya data buku atau datanya kurang lengkap.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian Untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul pada sistem pendataan buku, pendataan kunjungan dan laporan tingkat minat baca pada perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang, serta dapat memberi masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pendataan

  2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pihak Perpustakaan pada SMA Yuppentek 1 Tangerang serta pengunjung dalam melakukan proses pendataan, sehingga pendataan dapat terkontrol dan berjalan dengan baik dan juga dapat menghasilkan laporan secara tepat dan akurat.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

  1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau staff yang ada di Perpustakaan SMA Yuppentek 1 Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di Perpustakaan SMA Yuppentek 1Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, dan lain sebagainya.

  2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

  3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis Web ini penulisan memberikan saran sebagai berikut

  1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan mengunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik

  2. Perlu adanya suatu peningkatan mutu dan kualitas serta informasi yang up to date sehingga dapat meningkatkan mutu sistem.

  3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas Akhir yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  2. Pratama, I Putu Agus Eka. 2013. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung : Informatika
  3. 3,0 3,1 3,2 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika
  4. 4,0 4,1 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  5. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  6. Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi. Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius. Suryana, Lelywati Idham. 2011.
  7. Astuti, 2014 Perancangan Sistem Informasi Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web Pada Kelurahan Cikokol Kota Tangerang. Tangerang
  8. Oxfam, 2010. 200463 pada buku : Great Britain Gender Resources Package.
  9. Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011),
  10. Gaol, Jimmy L, Chr. 2014. A-Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Grasindo
  11. Darmawan, Deni, Fauzi, Nur Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  12. 12,0 12,1 12,2 Rahayu, Nina. 2014. PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFÉ DAN RESTO.
  13. Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3
  14. Mulyandi, Rachman, Dini, Cyntia Ayu Wulan. 2014. Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi. Journal CCIT Vol. 7 No.2 (2014)
  15. Yulia, Dewi Noer Lutfi Kurniasih. 2014. Sistem Monitoring Pengisian Air Pada Toren Melalui Informasi SMS Berbasis Mikrokontroller Atmega 8.
  16. Holis, Ahmad. 2011 Perancangan dan Implementasi Monitoring Jaringan Lokal Menggunakan Sistem Kerja Backdoor. Yogyakarta
  17. Joko, S Bambang. 2010 pada jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No.2.
  18. Munadi, Faisal 2013. Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi dalam Bidang Pendataan Pendidikan Tinggi.
  19. Dyah Ika Rinawati, Sriyanto, Glorio Grandi. 2010 jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol. 8 No.2. Semarang 50275
  20. Prihandini, Pipih. 2011. Sistem Informasi Pendataan Penduduk Pada Kelurahan Pendurenan Menggunakn Visual Basic.Net Dan Microsoft Access. Jakarta Barat
  21. Ibrahim, Ali. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Short Message service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri (JUSI) Vol. 1 No. 2 – September 2011.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan TA (Tugas Akhir).

  2. Validasi Tugas Akhir

  3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

  4. Elisitasi Tahap I

  5. Elisitasi Tahap II

  6. Elisitasi Tahap III

  7. Final Draft Elisitasi.

  8. Surat Permohonan Usulan Penelitian Tugas Akhir

  9. Formulir Seminar proposal

  10. Formulir Pertemuan Stakeholder

  11. Daftar Pertanyaan Wawancara

  12. Daftar Riwayat Hidup

  13. Katalog Produk

  14. Sertifikat Pelatihan REC

  15. Sertifikat Seminar IT

  16. Sertifikat TOEFL

  17. Sertifikat Seminar Internasional

  18. Sertifikat Prospek

  19. Surat Pernyataan Hibah.

  20. Surat Implementasi Projek

  21. Menghasilkan Artikel Jurnal Ilmiah

  22. Pengantar Observasi Tugas Akhir

  23. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir

Contributors

Finnike Maysarah