Si1322476539

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1322476539 ESSA PURNAMA AJI

 

JURUSAN TEKNIK INFORMASI

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2017 / 2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB(PHP) PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Disusun Oleh:

NIM
: 1322476539
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB(PHP) PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1322476539
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh:

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Abdul Hayat, M.Kom)
   
(Triyono, S.Kom)
NID: 07133
   
NID: 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB(PHP) PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1322476539
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji:

Tangerang, 23 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID: -
 
NID: -
 
NID: -

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY

BERBASIS WEB(PHP) PADA DIVISI ENGINEERING

DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA

TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1322476539
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1322476539

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi terus berubah dan berkembang pesat, seiring dengan perkembangan teknologi, computer berperan penting dalam suatu perusahaan, karena computer bersifat fleksibel dan sudah menjadi kebutuhan umum. Demikian pula pada PT. PZ Cussons Indonesia yang membutuhkan suatu sistem inventory pada divisi engineering bahan baku spare part. Masih terdapat kelemahan – kelemahan yang terdapat pada sistem sehingga berpengaruh terhadap informasi yang ada dianttaranya adalah masalah dalam pencatatan data persediaan barang spare part engineering yang masuk dan keluar, pencarian data barang yang tersedia di gudang spar part, dan pembuatan laporan inventory yang masih semi computer. Sehingga hal tersebut dapat menghambat perusahaan dalam melakukan pengecekan ataupun pendataan barang seperti pemesanan barang, penerimaan barang, pemakaian barang, dan pembuatan laporan inventory. Untuk itulah diperluakan pembenahan sistem inventory untuk mengontrol semua ketersediaan pendataan stock barang spare part tersebut guna menghindari kesalahan dalam proses pengolahan data tersebut. Melihat adanya permasalahan tersebut, maka perlu adanya penelitian sistem prosedur yang dapat memecahkan masalah, guna membantu mempercepat dan meningkatkan kinerja pada sistem inventory.

Kata Kunci : Inventory, stock, pengelolaan barang.

ABSTRACT

Technological developments continue to change and grow rapidly, along with the development of technology, computer plays an important role in a company, because the computer is flexible and has become a common need. Similarly at PT. PZ Cussons Indonesia which requires an inventory system in the engineering division of raw materials spare part. There are still weaknesses in the system that affect the existing information is a problem in recording inventory data spare part engineering incoming and outgoing, search data items available in spare part warehouse, and manufacturing inventory report that is still semi computer. So that it can hamper companies in doing checks or data collection of goods such as ordering goods, receipt of goods, use of goods, and inventory reporting. For this reason the inventory system is needed to control all the availability of stock data collection of spare part goods in order to avoid errors in the data processing. Seeing the existence of these problems, it is necessary to have a system procedure research that can solve problems, in order to help speed up and improve the performance of the inventory system.

Keywords: Inventory, stock, goods management.


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur atas khadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING DI PT. PZ. CUSSONS INDONESIA TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis dapat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih bermanfaat pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak-pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.TI., MM selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.Kom selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Triyono, S.Kom selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Azis Sudarman, selaku stack holder yang telah membantu dalam mengarahkan penulis untuk meriset hasil penelitian yang penulis inginkan.
  7. Bapak dan ibu perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada kedua orang tua, adik serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, material maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Kepada seluruh pimpinan dan karyawan PT. PZ. CUSSONS INDONESIA Yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi tersebut.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membaca.


Tangerang, 23 Januari 2018
Essa Purnama Aji
NIM. 132247639

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.5 Analisis SWOT.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II.

Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III.

Tabel 3.12 Elisitasi Final Draf.

Tabel 4.2.1 Pengguna.

Table 4.2.2 Barang.

Table 4.2.3 PO (Purchase Order).

Table 4.2.4 Detail Pemesanan Barang (PO).

Tabel 4.2.5 Penerimaan Barang.

Table 4.2.6 Detail Penerimaan Barang.

Table 4.2.7 Pemakaian Barang.

Table 4.2.8 Detail Pemakaian Barang.

Table 4.2.9 Retur Barang.

Table 4.2.10 Detail Retur Barang.

Table 4.5.2.1 Error Handling.

Table 4.5.2.2 Uji Coba Black Box Testing.

Table 4.6 Schedulle Implementasi.

Table 4.7 Estimasi Biaya.


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. PZ. Cussons Indonesia.

Gambar 3.2 Perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan.

Gambar 3.4.2 Use Case Diagram Yang Berjalan.

Gambar 3.4.3 Activity Diagram Yang Berjalan.

Gambar 3.4.4 Squence Diagram Sistem Yang Berjalan.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan.

Gambar 4.2 Activity Diagram Pemesanan Yang Diusulkan.

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Yang Diusulkan.

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemakaian Yang Diusulkan.

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Yang Diusulkan.

Gambar 4.6 Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan.

Gambar 4.2 Class Diagram Sistem Inventory.

Gambar 4.3 Rancangan Prototype Login.

Gambar 4.4 Rancangan Prototype Grafik Jumlah Stock Barang.

Gambar 4.5 Rancangan Prototype Halaman Data Barang.

Gambar 4.6 Rancangan Prototype Pemakaian Barang.


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Inventory merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh beberapa perusahaan. Inventory bisa berupa jumlah barang yang dimasukan atau disimpan ke dalam gudang penyimpanan. Jika jumlah inventory terlalu sedikit dan permintaan tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan, hal ini akan menghambat proses kerja. Karena itu, manajemen harus bisa memutuskan beberapa banyak suatu barang harus disiapkan (di stock) untuk keperluan perusahaan. Selain itu, manajemen juga harus pintar dalam melihat kebutuhan perusahaan sehingga merasa puas karna mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Untuk melihat dan mendapatkan jumlah stock inventory yang tepat serta bisa melihat kebutuhan perusahaan, manajemen harus mengadakan kajian terhadap masalah tersebut. Mereka memerlukan survei untuk pembelian spare part, mengamati harga pembelian, mengamati keterkaitan barang yang akan dibeli oleh perusahaan, dan kegiatan lain-nya.

Salah satu kajian yang bisa dilakukan untuk mengetahui keperluan untuk para pemakai adalah dengan mengamati transaksi permintaan dan dilanjutkan dengan melakukan pengolahan terhadap data permintaan tersebut. Dengan proses pengolahan terhadap data permintaan ini, maka karyawan bisa mendapat informasi yang digunakan untuk keperluan inventory perusahaan seperti menentukan jumlah barang yang harus disiapkan digudang, mengatur jumlah minimal stock barang, jumlah stock aman (safety stock) dan jumlah stock maksimal setiap barang. Selain itu, dengan menggunakan informasi ini, admin bisa memutuskan kapan mereka harus melakukan re-order pembelian barang pada supplier serta menentukan barang apa yang harus dihapus dari stock karena sudah tidak diminta oleh perusahaan. Dari pengolahan data ini juga bisa didapatkan keterkaitan antara barang yang dibeli oleh perusahaan.

Transaksi pembelian dan permintaan dimasukkan dan disimpan dalam sebuah aplikasi inventory kemudian secara berkala data tersebut direkap dan disimpan dalam sebuah basis data server. Basis data tersebut berisi rekapitulasi seluruh transaksi pembelian selama beberapa waktu. Dan inilah yang kemudian diolah sehingga laporan dapat dihasilkan.

Salah satunya adalah untuk membantu menyediakan informasi guna memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan inventory perusahaan. Seperti menentukan kapan harus melakukan re-order pembelian, memutuskan untuk menghapus suatu barang dari inventory, mengetahui pola pemakaian oleh perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan memerlukan suatu sistem basis data yang dapat membantu kinerja perusahaan dan untuk mengatasi masalah – masalah yang ada sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Untuk itu maka perlu dibuat perancangan suatu database yang berkaitan dengan inventory barang pada perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas, maka judul penelitian ini adalah “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI INVENTORY BERBASIS WEB PADA DIVISI ENGINEERING DI PT. PZ CUSSONS INDONESIA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas, maka beberapa masalah perlu dijawab dalam penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana agar aplikasi dapat mengontrol item barang yang masuk disimpan ke gudang PT. PZ. Cussons Indonesia ?

  2. Bagaimana agar sistem dapat mengetahui grafik pemakaian jenis barang, dan unit kerja pengguna ?

  3. Membuat laporan yang berkaitan dengan inventory barang spare part engineering ?

  4. Cara melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang, menghitung sisa barang yang masih ada digudang spare part engineering PT. PZ Cussons Indonesia ?

  5. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam mengakses dan mencari data barang dengan mudah, data persediaan dapat disimpan dengan aman ?

Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang timbul diatas maka perlu adanya batasan yang jelas dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Sitem informasi inventory ini berorientasi pada peralatan barang spare part engineering.

  2. Sistem informasi ini tidak mengatur tentang hubungan management dan hubunga pemasaran.

  3. Sistem informasi ini bersifat sebagai management stock barang.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dari penulisan skripsi ini lebih terarah kepada user yang menggunakan aplikasi inventory adalah admin dan karyawan mempunyai username dan password untuk login. Membatasi ruang lingkup aplikasi inventory dengan hanya membahas mengenai hal – hal sebagai berikut :

  1. Mengontrol item barang.

  2. Grafik pemakaian berdasarkan bulan, jenis barang, dan unit kerja pengguna.

  3. Report item barang.

  4. Pengelolaan data jenis barang.

  5. Barang yang ada di inventory ini merupakan barang habis pakai.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

Membantu karyawan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan inventory, dengan cara menyediakan informasi yang berupa :

  1. Jumlah barang inventory dalam beberapa waktu.

  2. Mengetahui grafik jumlah stock pada tiap barang.

  3. Update stock barang.

  4. Membantu untuk mengetahui apa saja kebutuhan pegawai, dengan cara menyediakan informasi yang berupa :

  5. Memenuhi kebutuhan karyawan dalam proses permintaan barang.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Karyawan :

  1. Dengan mendapatkan informasi mengenai pembelian dan permintaan inventory, karyawan dapat mengetahui stock – stock barang yang diperlukan atau yang sudah habis secara sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan permintaan barang.

  2. Dengan mengetahui jumlah stock barang, pegawai bisa membuat perencanaan pembelian terhadap barang tersebut.

  3. Dengan mengupdate barang yang belum terdaftar dapat mempermudah sistem pengkodean barang pada inventory.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengupulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Observasi

  2. metode pengumpulan data dengan memlalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian, yang pada penelitian ini dilakukan pada PT. PZ Cussons Indonesia Tangerang yang menjadi lokasipenelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  3. Metode Wawancara

  4. Untuk mendapatkan informasi mengenai penanganan sistem yang berjalan pada perusahaan yang terkait, maka diperlukan informasi dari bagian terkait yang mengetahui sistem yang berjalan tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data ataupun informasi yang berguna mengenai sistem yang berjalan dengan lebih detail.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang ada akan diolah dan dianalisa lebih detail supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Untuk merancang system penulisan dalam hal ini menggunakan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats), analisa SWOT digunakan penulis untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal dari keempat factor tersebutdan juga melalui 3 tahap Elistasi untuk mengetahui sistem seperti apa yang dibutuhkan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam hal ini metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) yaitu usecase diagram, activity diagram dan squence diagram untuk menggambarkan rancangan tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang dari laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub – bab dengan sistematika penulisannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematik penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umumdan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan objek penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran dan sejarah singkat perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem, serta unified modeling language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan procedural, rancangan database, UML (Unified Modeling Language) dan implementasi dari sistem yang dibuat

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil perancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

Berupa tulisan yang tersusun diakhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atas rujukan seorang penulis.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Berisi dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke dokumen utama.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sutabri dalam Herowati(2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri dalam Herowati(2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem theologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Nurhasanah dkk, [2] (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diperoses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dengan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah dan mengirimkannya.

  1. Relevan (relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk oang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi relevan sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri di dalam buku Nurhasanah dkk [2] (2014:77), “Fungsi informasi adalah menambah pengetahuan atau menguragi kemungkinan ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan”.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri [3] (2012:37), Berpendapat bahwa parameter untuk mrngukur nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suau sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk mengubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Informasi tidak dapat persis di tafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya.

  1. Block Basis Data ( Database Block )

  2. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu degan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq dalam Asep Nugraha(2013:17)[4], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutabri (2012:38), “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, makadapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalan sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerimainput, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Control Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Darmawan dalam Asep Permana(2013:210), “Analisa Sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan maasalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Menurut Henderi (2011:322)[5], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi danmengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

Ruang Lingkup Analisa Sistem

Menurut Darmawan dalam Asep Permana (2013:211), "Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan mendisain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu informasi manajemen yang terpadu". Analis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan. Dengan uraian tugas dan tanggung seperti di atas, maka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi. Analis sistem bukanlah seorang programmer yang ditugaskan atau merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah.

Seorang programmer komputer belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan penyusunan informasi manajemen, suatu sistem informasi yang memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan. Dalam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan diperlukan orang yang mampu memahami apa itu sistem informasi manajemen, masalah-masalah yang dihadapi dalam sistem informasi manajemen perusahaan tersebut dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan teknologi komputer. Ada banyak istilah bagi analis sistem ini, seperti desainer sistem, pengembang sistem, konsultan sistem, konsultan manajemen, analis operasi, analis informasi,analis bisnis, dan knowledge engine untuk sistem pakar, tetapi yang paling sering digunakan di indonesia adalah analis sistem.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.Menurut Mohamad Subhan dalam Tambun, Derta(2012:109)[6] dalam bukunya yang berjudul "Analisa Perancangan Sistem", mengungkapkan: Perancanganadalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203)[7]Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program, sedangkan menurut Kristanto (2013:61)[8] Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189)[9]mengatakan bahwa Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer. Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

  2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.

  3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

  4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

  5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Mulyanto dalam Kutipan Tambun, Derta(2012:89)[10]tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Manfaat Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto dalam Tambun, Derta(2012:90)[11] manfaat perancangan sistem adalah:

  1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis

  2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.

  3. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

Tahap-tahap elisitasi

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara .

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. "M" pada MDI itu artinya mandatory (penting).maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. "D" pada MDI itu artinya desirable.maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem,akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. "I" pada MDI itu artinya inessensial,maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap IIT

Merupakan hasil penyusutan dari elisistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Alexander F. K. Sibero dalam Sudiar(2011: 97)[12], berpendapat bahwa MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data.

Menurut Raharjo (2011:21)[13] MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diartikan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Definisi PHP MyAdmin

Nugroho dalam Sudiar(2011:88)[14], PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki-nya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Arief (2011:429)[15] juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin merupakan aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola berbagai database MySQL sebagai pendukung aplikasi XAMPP.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut pandangan beberapa ahli xampp dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Puspitasari (2011:1)[16] berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan.

Menurut Kartini dalam Sudiar(2013:26-27)[17] berpendapat bahwa, Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

Mengenal XAMPP

Menurut Kartini dalam Sudiar(2013:26-27)[17] Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56) menyatakan bahwa: XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk dalam kutipan Safitri, Lia(2014 : 27)[18], “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet.

Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Menurut Oktavian (2010:31)[19], “kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus”, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Keunggulan PHP

Menurut Winarno dan Ali dalam Safitri, Lia(2011:9)[20], “ada beberapa keunggulan PHP dibandingkan bahasa pemograman lain”, diantaranya:
  1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
  2. Web server dari PHP dapat ditemukan dimana-mana antara lain apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang mudah.
  3. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
  4. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Siti Ainiyah dalam Esti Nurhayati(2015:289),[21]”SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Siti Ainiyah dalam kutipan Esti Nurhayati(2015:289),[21] Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10)[22], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.

Menurut Tamodia (2013:23)[23], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Salangka (2013:1121)[24], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

FIFO

Menurut Tamodia dalam Kutipan Herowati(2013:25)[23], “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.

Menurut Sangeroki (2013:1187)[25], ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:

  1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)
  2. Penjadwalan tidak berprioritas

Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:

  1. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan.
  2. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.

Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:

  1. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.
  2. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.
  3. Turn around time tidak bagus
  4. Throughput tidak bagus
  5. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.

Konsep Dassar UML

Definisi UML

Menurut Alim, dalam Astriyani (2012:30),[26] “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Widodo[27], (2011:6) “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system” [28]. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Jenis - Jenis UML

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language(UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan actor aktor(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatusistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  3. Class Diagram

  4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antarobjek.

  5. Sequence Diagram

  6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankanpada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  7. State Chart Diagram

  8. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuatstate, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama pentinguntuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas,kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistemyang reaktif.

  9. Activity Diagram

  10. Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas keaktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama pentingdalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan keluar masuk barang dan penelitian lain yang berkaitan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ferry Agung Nugroho (2012). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”,Penelitian ini membahas tentang pencatatan dan pengolahan data barang keluar masuk masih belum tekomputerisasi sehingga menyebabkan informasi yang tidak akurat. Belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data mengenai data barang keluar masuk masih kurang memuaskan. Dengan sistem komputerisasi diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pengolahan data dan tidak perlu disimpan dalam bentuk berkas lagi karena semua data sudah tersimpan didalam database dan user dapat mencetak data-data tersebut pada saat diperlukan.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Niko Ibrahim dan Syarli Angelina Gunawan (2011). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengendalian Persediaan Produk Dengan Perpetual Inventory System dan Pemilihan Supplier Optimal dengan Metode AHP”, Penelitan ini membahas tentang permintaan konsumen akan suatu produk tidak selalu tetap setiap harinya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk menentukan seberapa banyak jumlah barang yang harus disediakan agar perusahaan tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan ringan namun tidak menyebabkan penimbunan barang di gudang yang memungkinkan produk makanan ringan melewati batas kadaluarsa atau menjadi rusak akibat penimbunan yang terlalu lama di gudang dan akan menyebabkan perusahan mengalami kerugian. Selain itu, perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memilih supplier mana yang paling optimal ketika ingin melakukan transaksi pembelian barang apabila barang tersebut dipasok oleh lebih dari satu supplier. Dengan adanya aplikasi java dapat membantu dalam mengelola proses bisnis perusahaan seperti pengelolaan data barang, karyawan, supplier, pelanggan, penjualan, pembelian melalui fitur kelola barang, kelola karyawan, kelola supplier, kelola pelanggan, penjualan, pembelian, dan stock opname. Aplikasi juga dapat membantu dan mendukung pengambilan keputusan jumlah pemesanan yang optimal melalui fitur melihat jumlah pemesanan optimal dan stok minimum per barang.
  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuhendra, dkk (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Spare Part Mobil Pada CV Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”, Penelitian ini membahas tentang kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang dirasakan adanya kekurangan software persediaan barang antara lain : tampilannya masih tampak jadul, menu yang tersedia tidak beraturan, susah untuk mensinkronkan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadinya redudansi data. Mengatasi permasalahan yang ada, kemudian dibuatkan persediaan barang menggunakan aplikasi java, sehingga dapat memberikan solusi dalam pengolahan spare part.
  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”, Penelitian ini membahas sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan Microsoft Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Dengan dirancangnya sistem informasi persediaan barang yang sudah terkomputerisasi dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.
  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Melliza Turnia (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT SINAR ASIA PERKASA”, Penelitian ini membahas tentang persediaan barang pada PT Sinar Asia Perkasa yang belum efektif, karena keterlambatan pengiriman pesanan dan masalah dalam informasi persediaan barang. Masalah intinya adalah proses produksi yang tidak tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu. Sistem yang diusulkan adalah merancang sebuah sistem informasi persediaan barang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.
  6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulius Abanit Asa (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”, Penelitian ini menjelaskan sistem informasi persediaan barang kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Sistem persediaan barang yang ada pada Abanit International Unipessoal Lda masih menggunakan sistem manual atau belum adanya sistem secara komputerisasi dan datanya pun belum tersimpan dalam database server, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat, relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi persediaan barang Abanit International Unipessoal Lda agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal ini yaitu penyimpanan dan pencarian data stok barang. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan sistem informasi persediaan stok barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai Abanit International Unipessoal Lda.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Hayat, Tantri Prastica, Susanti, Amalia Isyamawarti dalam jurnal STIKOM Bali pada tahun 2015 yang berjudul “Prototype Sistem Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML”, Penelitian ini membahas tentang rancangan sistem persediaan barang Logistik pada STMIK Raharja yang dibuat untuk menunjang kegiatan bagian logistic dalam menyajikan suatu laporan yang sebelumnya masih menggunakan sistem semi komputerisasi.

Dari beberapa Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai inventory dalam bentuk apa saja dan bermacam - macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Aplikasi Inventory Berbasis Web Pada Divisi Engineering Di PT. PZ Cussons Indonesia Tangerang

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PZ Cussons adalah produsen utama Inggris dari produk kesehatan pribadi dan barang – barang konsumsi. Ini beroperasi di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Common wealth negara. Perusahaan ini terdaftar di London Stock Exchange dan konstituen dari 250 Index FTSE .

Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

Sejarah Singkat Perusahaan

PZ Cussons Indonesia berlokasi di Jl. Halim Perdana Kusuma No.144, Kebon Besar, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten 15122. PZ Cussons didirikan pada tahun 1879 sebagai sebuah pos perdagangan di Sierra Leone oleh George Paterson dan George Zochonis sebagai Paterson Zochonis. Perusahaan milik Inggris memperluas operasinya ke dekat Nigeria sebelum akhir abad ke-19. PZ diperluas jauh selama abad ke-20, mengakuisisi pabrik dan kantor membangun di Ghana dan Kenya. Ini adalah salah satu dari tiga atau empat perusahaan yang secara komersial didominasi Guinea sebagai koloni sebelum 1958. pada tahun 1975 Perusahaan mengakuisisi Cussons Grup (didirikan oleh Thomas Cussons ). Kemudian pada abad lebih kantor dan pabrik diperoleh di Asia, dengan pabrik pertama PZ dibangun di Thailand pada tahun 1986, dan operasi diperluas ke Indonesia pada tahun 1988.

pada tahun 1993 PZ membeli negara bagian tersebut dimiliki Pollena Wroclaw di Polandia, diikuti pada tahun 1995 oleh Pollena Uroda dan pada tahun 2002 Paterson Zochonis plc berganti nama PZ Cussons plc. Pada tahun 2004 PZ Cussons dijual 1001 Carpet Cleaner merek ke Amerika WD-40 Perusahaan untuk £ 6,2 juta. Pada tahun 2005 PZ Cussons ditutup mereka Nottingham pabrik (didirikan oleh Gerard Bros ), dan pindah operasi ke Thailand. Pada tahun 2006 PZ Cussons mengumumkan rencana untuk memindahkan pabrik Inggris yang tersisa mereka dari Kersal ke Swinton, baik di Kota Salford. Pada tahun 2008 PZ Cussons memperoleh Spa dan Sanctuary produk bisnis Sanctuary.

PZ Cussons Grup memiliki kehadiran pemasaran di Eropa, Afrika dan Asia. PZ Cussons memiliki pabrik di Salford , Nigeria, Thailand, Indonesia, Australia, Yunani, Kenya, dan Polandia. Merek utama PZ Cussons adalah Imperial Leather berbagai sabun, mandi dan mandi dan produk kosmetik. Lain merek terkenal keluarga internasional termasuk Cussons Baby, Original Source, Carex, St.Tropez dan Sanctuary Spa.

Gambar 3.2 Perusahaan PT. PZ Cussons Indonesia.

Agar diakui sebagai perusahaan kelas dunia / internasional yang terus bertumbuh kembang, unggul dan terpecaya. Ciri – ciri perusahaan kelas dunia :

Ciri – ciri perusahaan kelas dunia :

  1. Merupakan barometor standar kualitas pelayanan dunia.

  2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir.

  3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi.

  4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.

Tumbuh kembang :

  1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha.

  2. Konsisten dalam pengembangan standar kerja.

Terpercaya :

  1. Memegang teguh etika bisnis.

  2. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan ranta (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. PZ. Cusson Indonesia yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut.

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. PZ. Cussons Indonesia.

Wewenang dan Tanggung Jawab

  • Pemegang Saham
    1. Pemilik saham perusahaan tersebut dan bertugas mengawasi kinerja direktur.
  • Direktur / Pimpinan
    1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
    2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.
    3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata – tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
    4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
    5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub – komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.
    6. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting di perusahaannya.
  • General Manager
    1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
    2. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.
    3. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.
    4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.
    5. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.
  • Manager Produksi
    1. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
    2. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
    3. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.
    4. Divisi produksi juga masih terdiri dari sub divisi lagi, seperti bagian pengemasan, pengepakan, penyimpanan dan lain – lain.
    5. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi.
  • Manager HRD
    1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak – kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu – dan lain – lain (di tambahakan selama masih relevan).
    2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR.
    3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati.
    4. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya).
    5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran – anggaran yang disetujui.
    6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek – aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian – pencapaian dari pengembangan SDM.
    7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda – metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi.
    8. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif.
    9. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan – persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang – bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan – kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
    10. Jika merupakan jabatan direktur formal, Melaksanakan tanggung – jawab dari seorang direktur utama / Board of Director (BOD) menurut patokan – patokan etis dan hukum yang berlaku, seperti yang tuangkan di dalam kebijakan direktur atau dokumen standar (lain) yang biasa digunakan.
  • HRD (Human Resources of Development)
    1. Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD (Human Resources Of Development) Manager dalam bidang hiring dan firing tenaga kerja.
    2. Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.
    3. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing – masing divisi.
    4. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai.
    5. Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan (user, hrd, presdir), agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
    6. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.
    7. Menginput data karyawan dan ke sistem agar semua terdata dengan baik.
    8. Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi dan status karyawan (tambahan anak, menikah, berhenti).
  • General Affair Supervisor
    1. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
    2. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
    3. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
    4. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
    5. Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.
    6. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.
  • Non Material Warehouse Staff
    1. Melakukan kontrol stock barang – barang keperluan kantor, seperti ATK, Alat Kebersihan, dsb.
    2. Bertangung jawab atas keluar masuknya barang – barang keperluan perusahaan, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan barang – barang yang dibutuhkan baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor.
  • Compensation and Benefit Supervisor
    1. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mendukung pencapaian target kinerja perusahaan.
    2. Memaintain dan memverifikasi data / pencatatan kehadiran pekerja, Surat Perintah Kerja Lembur, shift, cuti, training, dinas dan medical sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang benar dalam membayarkan kompensasi dan benefit (salary, allowance, incentive, iuran pensiun / asuransi).
    3. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu.
    4. Memverifikasi expense report yang diajukan pekerja atas perjalanan dinas, cuti, medical, training, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan jumlah yang benar.
    5. Memproses administrasi perjalanan dinas didalam dan diluar negeri (reservation, advance, formalitas), sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan lancar.
    6. Memaintain fasilitas perusahaan (perumahan, kendaraan, telepon, komputer) sesuai dengan policy dalam rangka program retensi dan peningkatan produktivitas pekerja.
    7. Menyelenggarakan administrasi pensiun / asuransi / pajak dan pengakhiran pekerja sesuai dengan ketentuan, agar setiap proses pembayaran dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu.
  • Payroll Staff
    1. Melakukan proses pengambilan cuti tahunan dan mempersiapkan laporan – laporannya.
    2. Melakukan proses pengambilan “Day Off Payment”, tukar “Day Off” dan tukar shift karyawan.
    3. Melakukan perhitungan “meal coupon” karyawan.
    4. Membantu HRD (Human Resources of Development) Administrator dalam pengarsipan dan pembuatan surat-surat.
  • Welfare Staff
    1. Mengajukan dana untuk penggantian obat rawat jalan setiap 2 kali seminggu, bagi karyawan yang telah menyampaikan resep pengobatan dari dokter.
    2. Membuat laporan dana iuran Pensiun / astek setiap bulan.
    3. Memeriksa dan mendata ijin sakit karyawan.
    4. Mengurus administrasi ke asuransi / rumah sakit.
  • Trainning supervisor
    1. Melakukan proses trainning new comer.
    2. Melakukan proses trainning motivasi kepada seluruh karyawan setiap 1 tahun sekali.
    3. Melakukan proses trainning sesuai dengan masing-masing departemen.
    4. Menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan trainning.
    5. Mendata karyawan yang butuh trainning khusus.
    6. Membuat laporan rekapitulasi pelaksanaan training dan evaluasi pelaksanaan untuk dikirimkan ke direksi.
  • Manajer Marketing
    1. Melakukan perencanaan, strategi, kegiatan promosi serta mengorganisir semua aktivitas pemasaran danstrategi marketing guna memastikan target departemen yang telah ditetapkan dapat tercapai.
  • Manajer Personalia
    1. Mencakup kegiatan surat menyurat pengurusan perijinan, administrasi personalia dan lain – lain yang memberikan dukungan bagi jaminan kelancaran aktivitas usaha.
  • Manajer Keuangan
    1. Mengkordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan.
    2. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.
    3. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.
    4. Mengkordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
    5. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
    6. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
  • Manajer Pembelian
    1. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan Supervisor.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.
    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier.
    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.
    5. Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut.
    6. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.
    7. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.
  • Manajer Production Planning and inventory Control (PPIC)
    1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing.
    2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia).
    3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory.
    4. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory.
    5. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung.
    6. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun.
    7. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date.
  • QA (Quality Assurance)
    1. tugasnya memahami specification customer dan standard yang berhubungan dengan produk, kemudian membuat / menentukan cara inspectionnya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspectionnya (manufacturing data report). QA lebih banyak paper work, umumnya memiliki skill inspection yang baik dan skill menulis procedure dan familiar dengan engineering & industrial standard.
  • Site Engineering
    1. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditanda tangani.
    2. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.
    3. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan.
    4. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan.
    5. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing – masing paket kontrak dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis – jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
    6. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan – kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.
    7. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahan – pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
    8. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana kerjanya.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem PT. PZ Cussons Indonesia yang berjalan pada divisi engineer saat ini terdiri dari beberapa alur, yakni sebagai berikut :

    1. Pemesanan barang

    2. Pada saat stock barang menunjukan batas minimal, maka bagian gudang membuat nota pemesanan barang dan diserahkan ke General Manajer Engineer (GME).

    3. Pemakaian barang

    4. Barang yang sudah datang dari supplier kemudian dimasukkan ke stok gudang untuk dicatat proses pemakaian. Kemudian pemakaian barang dibuat berdasarkan nota permintaan barang yang telah dipakai sebagai laporan dari pemakaian yang akan diberikan kepada General Manager Engineer (GME).

    5. Laporan Pemakaian Barang

    6. Laporan pemakaian barang dibuat berdasarkan nota permintaan barang yang telah dipakai sebagai laporan pemakaian yang akan diberikan kepada General Manager (GM) pada saat stok inventory menunjukan batas minimal.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Adapun diagram – diagram usulan yang saya akan gambarkan dalam program visual paradigm 8.0 for UML Enterprise Edition adalah sebagai berikut :

    Use Case Diagram

    Gambar 3.4.2 Use Case Diagram Yang Berjalan.

    Use Case Diagram Berdasarkan gambar diatas yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem persediaan barang.

    2. 4 (Empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Bagian Produksi, Staf Gudang, Staf Purchase,General Manajer.

    Activity Diagram

    Gambar 3.4.3 Activity Diagram Inventory yang berjalan.

    Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini, sebagai berikut :

    1. 1 (Satu) Initialnode sebagai obek yang dimulai.

    2. 10 (Sepuluh) Activity yaitu sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya.

    3. 1 (Satu) Decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada garis.

    4. 1 (Satu) Initial Final Node yang merupakan aktivitas pada akhir kegiatan.

    Squence Diagram

    Gambar 3.4.7 Squence Diagram Sistem Yang Berjalan.

    Sequence Diagram pada sistem yang berjalan saat ini, yaitu :

    1. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya, yaitu: produksi, gudang, purchasing, manager, dan supplier.

    2. 3 (Tiga) Lifeline yaitu :Barang, PO, Laporan.

    3. 11 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Swot

    Pada metode ini peneliti mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada hubungan atau unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Treats).

    1. Strength (kekuatan)

    2. adalah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen perusahaan baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan perusahaan ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor strength yang terdapat pada perusahaan yaitu: lokasi strategis, harga relatif murah, pelayanan cepat dan flexible, memiliki hubungan yang baik dengan rekan dan supplier.

    3. Weakness (kelemahan)

    4. adalah suatu faktor kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan namun tidak ada yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor weakness yang terdapat pada perusahaan yaitu: mesin yang belum terlalu canggih sehingga hasil kurang maksimal, kurangnya tenaga kerja, pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal.

    5. Opportunity (kesempatan)

    6. merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas perusahaan. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor opportunity yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyakna berdiri usaha lain, adanya mesin yang lebih canggih.

    7. Treats (ancaman)

    8. merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas perushaan bahkan dapat mengancam keberadaa perusahaan. Faktor ini berasal dari luar perusahaan. Faktor treats yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyak bermunculan pesaing, harga bahan baku yang tidak stabil.

      Table 3.5 Analisis SWOT

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU B960 @ 2.70 GHz

    2. Monitor : DELL 16 inc

    3. RAM : 2048 MB

    4. Harddisk : 320 GB

    5. Printer : Epson LQ-2181

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2010

    2. Microsoft outlook

    Hak Akses (Brainware)

    1. Gudang

    2. Manager

    Permasalah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai inventory barang pada PT. PZ Cussons Indonesia, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

    1. Pengelolaan data dalam stock barang kurang maksimal dalam sisi waktu tertentu.

    2. Pengontrolan terhadap persediaan barang yang terkadang sering terjadinya kelebihan dan kekurangan dalam pemesanan suatu barang.

    3. Persediaan barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan dalam penginputan data yang lebih dari satu kali dalam barang yang sejenis akan menimbulkan kesalahan dalam pelaporan, yaitu kurang maksimalnya dalam sistem laporan dan bahkan terjadinya laporan stock barang yang over stock ataupun under stock.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Adapun alternative dalam suatu pemecahan masalah sebagai berikut:

    1. Membuat sistem informasi persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stock suatu barang secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong ataupun barang yang masih sisa, sehingga bagian purchasing dapat langsung memesan barang ke supplier.

    2. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan dan pengelolaan stock barang secara keseluruhan.

    3. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola pengontrolan laporan persediaan barang berdasarkan priode – priode tertentu.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini adalah elisitasi tahap I yang dapat di tunjukan pada tabel 3.9 :

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasn mengenai MDI.

    1. M pada MDI artinya mandotory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap II yang ditunjukkan pada tabel 3.10 :


    Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimalnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE.

    Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T artinya tecnikcal. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operasional. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

    3. H (high) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal.

    Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.11 :

    Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk menerapkan perancangan sistem informasi eksekutif penjualan barang berbasis web pada PT. Indosari Mandiri Tangerang.berdasarkan elisitasi tahap III, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.12 :

    Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan di PT. PZ. Cussons Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur usulan yang akan dijelaskan dalam use case diagram, activity diagram dan sequence diagram

    Prosedur Sistem Usulan

    Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan program MySql. Perancangan ini menggunakan Visual Paradigm For UML untuk perancangan sistem Inventory Barang Engineering di PT. PZ. Cussons Indonesia. Sistem yang diusulkan keempat diagram perancangan itu menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan.

    Dapat dijelaskan pada gambar Use Case Diagram diatas yang diusulkan tersebut pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu :

    produksi, gudang, purchasing, dan Manager Engineering. Dan mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

    1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses keseluruhan sistem inventory.

    2. 4 (empat) buah actor, yaitu produksi, gudang, purchasing, general manager yang dapat melakukan kegiatan pada setiap posisi bagian masing - masing.

    3. 15 (lima belas) use case yang dapat dilakukan yaitu : pada proses untuk masing - masing bagian produksi, gudang, purchasing, dan general manager. Sedangkan untuk login untuk masuk ke menu admin dapat memilih menu seperti input proses permintaan, pengeluaran, penerimaan, retur dan lapora - laporan.

    Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.2. Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan.

    Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure pemesanan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (Satu) Initial node sebagai objek yang diawali.

    2. 9 (Sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang melakukan pemesanan barang yang limit stoknya, lalu membuatkan nota secara manual dan menyerahkan ke Manager, apabila Manager menyetujui maka nota langsung diberikan kepada bagian pembelian (Purchasing), tetapi apabila tidak menyetujui maka nota tersebut akan dikembalikan ke bagian gudang.

    3. 1 (Satu) Decision Point yang menggambarkan hubungan transisi pada gari General Manager.

    4. 2 (Dua) Initial Final Node yang merupakan aktifitas dari suatu kegiatan.

    Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.3. Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan.

    Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure penerimaan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

    2. 8 (Delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : setelah bagian gudang menerima barang yang dikirim dari luar lalu melakukan pengecekan barang agar sesuai yang sudah dipesan. Jika sesuai maka barang masuk ke gudang dan diinput kedalam sistem, jika tidak barang akan diretur dan diinput juga ke dalam sistem.

    3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada bagian gudang saat pengecekan barang.

    4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.3. Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan.

    Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure penerimaan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

    2. 8 (Delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : setelah bagian gudang menerima barang yang dikirim dari luar lalu melakukan pengecekan barang agar sesuai yang sudah dipesan. Jika sesuai maka barang masuk ke gudang dan diinput kedalam sistem, jika tidak barang akan diretur dan diinput juga ke dalam sistem.

    3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada bagian gudang saat pengecekan barang.

    4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    Activity Diagram Pembuatan Laporan Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.5. Activity Diagram Laporan Barang Yang Diusulkan.

    Dapat dijelaskan pada gambar activity diagram diatas pada procedure laporan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (Satu) Innitial node sebagai objek yang diawali.

    2. 4 (Empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang login pada sistem, lalu membuka menu laporan yang didalamnya terdapat beberapa laporan seperti laporan penerimaan barang, dan lain – lain. Kemudian pilih berkas laporan barang yang akan dicetak, kemudian diserahkan ke bagaian General Manager Engineering.

    3. 1 (Satu) Initial Final Node yang merupakan aktifitas akhir dari suatu kegiatan.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bagian Proses

    Gambar 4.1.6. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Proses.

    Dapat dijelaskan pada gambar Squence Diagram diatas sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

    1. 4 (Empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pada bagian Produksi, Gudang, Purchasing, dan Manager.

    2. 3 (Tiga) life line yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. Life line tersebut, yaitu : Barang Puurchase Order (PO), dan Laporan.

    3. 7 (Tujuh) message yang menggambarkan pengiriman pesan pada sistem tersebut.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bagian Login

    Gambar 4.1.7. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Login.

    Dapat dijelaskan pada gambar Squence Diagram Login Sistem yang diusulkan diatas, yaitu sebagai berikut :

    1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pada bagian gudang.

    2. 8 (Delapan) Life line yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. Life line tersebut yaitu: Login, Home, Barang, Penerimaan Barang, Pemakaian Barang, Retur barang, Laporan, dan Logout.

    3. 10 (Sepuluh) Message yang menggambarkan pengiriman pesan pada sistem tersebut.

    Rancangan Basis Data

    Class diagram sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek – objek dengan atribut (Property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class – class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Aplikasi Inventory pada divisi Engineering di PT. PZ Cussons Indonesia.

    Gambar 4.2 Class Diagram Sistem Inventory.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakkan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama File : Admin
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Data - data Mengenai Karyawan.
      Media : Harddisk
      Primary key : Username
      Panjang Record : 32
      Table 4.2.1. Tabel Admin
    2. Nama File : Barang
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Data Barang.
      Media : Harddisk
      Primary key : Nama_barang
      Panjang Record : 50
      Table 4.2.2. Tabel Barang
    3. Nama File : permintaan barang
      Tipe File : File Transaksi
      Fungsi : mengenai data permintaan suatu barang.
      Media : Harddisk
      Primary key : Nama_barang
      Panjang Record : 8
      Table 4.2.3. Tabel Permintaan Barang
    4. Nama File : Pengeluaran barang
      Tipe File : File Transaksi
      Fungsi : untuk data pengeluaran barang pada saat ada permintaan pengambilan barang dari si produksi.
      Media : Harddisk
      Primary key : Id_permintaan
      Panjang Record : 8
      Table 4.2.4. Tabel Pengeluaran Barang
    5. Nama File : Penerimaan barang
      Tipe File : File Transaksi
      Fungsi : untuk data penerimaan yang sudah diproses
      Media : Harddisk
      Primary key : Id
      Panjang Record : 8
      Table 4.2.5. Tabel Penerimaan Barang
    6. Nama File : Retur barang
      Tipe File : File Master
      Fungsi : untuk data retur pembelian barang
      Media : Harddisk
      Primary key : Id_Retur
      Panjang Record : -
      Table 4.2.6. Tabel Retur Barang

    Rancangan Program

    Dibawah ini adalah tampilan rancangan program yang telah dibuat :

    Tampilan Halaman Login

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.3. tampilan halaman login di bawah ini.

    Gambar 4.3. Tampilan Login

    Tampilan Halaman Grafik Stock Barang

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.4. tampilan halaman Grafik di bawah ini.

    Gambar 4.4. Tampilan Grafik Barang

    Tampilan Halaman Data Barang

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.5. tampilan halaman Barang di bawah ini.

    Gambar 4.5. Tampilan Data Barang

    Tampilan Halaman Produksi

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.6. tampilan halaman produksi di bawah ini.

    Gambar 4.6. Tampilan Produksi

    Tampilan Halaman Gudang

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.7. tampilan halaman gudang di bawah ini.

    Gambar 4.7. Tampilan Gudang

    Tampilan Halaman Purchas

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.8. tampilan halaman purchase di bawah ini.

    Gambar 4.8. Tampilan Purchase

    Tampilan Halaman Manager

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan halaman login sistem yang diusulkan. Lihat gambar 4.9. tampilan halaman manager di bawah ini.

    Gambar 4.9. Tampilan Manager

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Core i5

    2. Monitor : DELL 15 inchi

    3. Ram : 2 GB

    4. Harddisk : 320 GB

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Sistem Operasi windows 7 Profesional

    2. Mocrosoft office 2007

    3. Xampp 1.7.3

    4. Browser Google Chrom

    5. Visual paradigm UML 6.4

    6. MySQL

    7. PHP

    8. Browser Mozilla firefox

    Hak Akses (Brainware)

    1. Pimpinan

    2. Admin

    3. gudang

    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Black Box

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan Error Handling

    Gambar 4.5.2.1. Error Handling.

    Dibawah ini dapat dilihat capture dari tampilan Uji Coba Black Box

    Gambar 4.5.2.2. Black Box Testing.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

    Schedul Implementasi

    Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal – hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah – langkah kegiatan penerapannya. Langkah – langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk table dari schedule implementasi adalah sebagai berikut:

    Gambar 4.6. Schedule Implementasi.

    Estimasi Biaya

    Biaya penelitian ini dirinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain:

    Gambar 4.7. Estimasi Biaya.

    BAB V

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Berikut adalah prihal rumusan masalah mengenai sistem Inventory barang pada divisi engineering di PT. PZ Cussons Indonesia adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang di dalam gudang engineering yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat bisa meminimalisir penumpukan – penumpukan barang yang belum digunakan. Dan perhitungan sisa stock barang di gudang yang sebelumnya dilakukan dengan cara menghitung langsung stock – stock barang di gudang menjadi lebih mudah melihat stock dengan adanya sistem terkomputerisasi

    2. Melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang di dalam gudang engineering yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat bisa meminimalisir penumpukan – penumpukan barang yang belum digunakan. Dan perhitungan sisa stock barang di gudang yang sebelumnya dilakukan dengan cara menghitung langsung stock – stock barang di gudang menjadi lebih mudah melihat stock dengan adanya sistem terkomputerisasi

    3. Menciptakan suatu sistem inventory barang yang terkomputerisasi mampu membantu perusahaan dalam mengurangi kesalahan – kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan yang sering sekali dilakukan oleh manusia (Human Error). Pengelolaan data pada sistem yang diusulkan lebih terjamin kebenarannya, dengan adanya pengontrolan data barang yang lebih baik dan data – data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu kebenarannya sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kesalahan – kesalahan dalam data inventory pada bagian gudang di perusahaan tersebut.

    SARAN

    Saran – saran yang mungkin dapat penulis sampaikan pada PT. PZ Cussons Indonesia untuk kemajuan sistem lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

    1. Karena informasi yang disajikan pada dasarnya berasal dari data masukan, maka sebelum memasukan data harus dilakukan pengecekan terhadap kebenaran data barang agar informasi yang di inginkan benar – benar sesuai dengan keinginan si pengguna.

    2. Dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem baru yang akan digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data pada perusahaan.

    3. Penggunaan komputer dalam pengolahan data harus digunakan secara lebih maksimal agar efesiensi dalam pekerjaan dapat dioptimalkan.

    4. Perlu dibuatkannya no. barcode barang sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam menginput barang masuk ke dalam gudang dan juga mempermudah karyawan dalam mengambil barang yang ingin dibutuhkan di gudang.

    5. Diharapkan dengan data – data yang telah diolah, dilakukan back-up data untuk menjamin keamanan dan menjaga dari hal – hal yang tidak diinginkan.

    6. Factor ketelitian dan kecermatan dalam mengelola data informasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
    2. 2,0 2,1 Rusdiana. A, Irfan. Moch. 2014.”Sistem informasi Manajemen”.Bandung: Pustaka Setia.
    3. Sutabri, Tata.2012.”Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta:Andi Offset.
    4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    5. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2
    6. Subhan,Mohamad.2012 "Analisa Perancangan Sistem". Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
    7. Aisyah.2012. Jurnal CCIT.Tangerang-Perguruan Tinggi Raharja
    8. kristanto. 2013. "Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Edisi Revisi. Cet. 1". Yogyakarta: Gava Media.
    9. Pujadi .2012 .Jurnal CCIT.Tangerang-Perguruan Tinggi Raharja.
    10. Mulyanto. Agus. 2012. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    11. Jogiyanto. 2012. "Analisis dan Desain Sistem Informasi", Penerbit : Andi Offset
    12. Sibero,Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta : Mediakom.
    13. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
    14. Nugroho, Andi. Analisis Perancangan Sistem Teknologi Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Object.Bandung:Informatika.
    15. Arief,M.Rudyanto.2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
    16. Puspitasari. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta
    17. 17,0 17,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
    18. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
    19. Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom.
    20. Winarno, Edy dan Ali Zaki. 2011. “Easy Web Programming with PHP plus HTML 5”. Jakarta: Elex Media Koputindo.
    21. 21,0 21,1 Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang.2015:289
    22. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    23. 23,0 23,1 Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    24. Salangka. Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada Pt. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    25. Sangeroki, Seyla. 2013. Ukuran Perusahaan Dan Margin Laba Kotor Terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Di Perusahaan Manufaktur. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    26. Alim,Yadanur, dkk. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2 No. 4, ISSN 2086-4930.
    27. Widodo, PrabowoPudjo. 2011 “Menggunakan UML”. Bandung : Informatika.
    28. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research inComputer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2


  • Contributors

    Essa aji