Si1214471695

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES REPORT

SECARA ONLINE PADA PT. EVERGREEN SENTOSA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471695
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES REPORT

SECARA ONLINE PADA PT. EVERGREEN SENTOSA


Disusun Oleh :

NIM
: 1214471695
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES REPORT

SECARA ONLINE PADA PT. EVERGREEN SENTOSA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471695
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Haerudin,S.Kom.,MM)
NID : 02026
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES REPORT

SECARA ONLINE PADA PT. EVERGREEN SENTOSA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471695
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES REPORT

SECARA ONLINE PADA PT. EVERGREEN SENTOSA


Disusun Oleh :

NIM
: 1214471695
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214471695

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi saat ini berkembang dengan begitu pesat, terutama dalam bidang industri. Persaingan dalam dunia industri semakin ketat sehingga perusahaan pun akan selalu berusaha agar terus menjadi yang pertama dalam memuaskan pelanggan dan pelanggan tidak beralih ke yang lain. Perancangan sistem informasi sales report secara online sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui rekapitulasi penjualan setiap saat dan perkembangan penjualan dapat di pantau setiap saat. Rekapitulasi penjualan pada PT. Evergreen Sentosa sebelumnya menggunakan pembukuan dan di input menggunakan Microsoft Excel 2007. Tujuan utama penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah membantu pihak Perusahaan mengembangkan sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan dalam rekapitulasi penjualan agar mencegah terjadinya kesalahan, kesalahan yang terjadi seperti halnya kesalahan menulis pada buku penjualan dan mengakibatkan salah input laporan, hilangnya data arsip penjualan. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis maka penulis mendapatkan hasil atau kesimpulan bahwa aplikasi sistem informasi sales report bermanfaat bagi Perusahaan.

Kata Kunci : Perancangan Sistem Informasi, Sales Report, PT. Evergreen Sentosa


ABSTRACT

The development of today's technology evolving so rapidly, especially in industry. Competition in the industry is getting tight so that the company will always strive to continue to be first in satisfying the customer and the customer does not switch to the other. Information system design sales online report is needed by the company to determine the sales summary at any time and sales development can be monitored at any time. Recapitulation of sales at PT. Evergreen Sentosa previously used in the bookkeeping and input using Microsoft Excel 2007. The main purpose of the research conducted by the authors is to help the company develop a system that can not meet the needs of the sales summary in order to prevent mistakes, errors that occur as well as error and wrote the book sales resulting in one report input, loss of archive data sales. From the observations made by the author, the authors obtain results or conclusions that report sales information system applications beneficial to the Company.

Keywords: Information System Design, Sales Report, PT. Evergreen Sentosa


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sales Report Secara Online Pada PT. Evergeen Sentosa”. Laporan Skripsi ini disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Komputer Akuntansi Strata Satu STMIK Raharja.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan arahan yang bermanfaat bagi penulis.
  6. Bapak Haerudin, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan arahan yang bermanfaat bagi penulis.
  7. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
  8. Kedua orang tua, adik dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat banyak membantu sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Tangerang, Februari 2016
(Dianita Galuh Pratiwi)
NIM. 1214471695

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan sangat pesat. Dan seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat sehingga tidak menutup kemungkinan berpengaruh pada pola kehidupan manusia yang semakin maju, terutama pada hal perindustrian kian lama kian mengalami persaingan dalam memuaskan pelanggan. Semakin padatnya aktifitas di kehidupan zaman modern ini, maka tidak dipungkiri lagi membuat keterbatasan dalam setiap hal kehidupan sehari - hari. Misalnya dalam perindustrian ialah keterbatasan waktu untuk melakukan aktifitas menginput data secara manual yang begitu banyak dan sering sekali terjadi kesalahan data, tentu saja itu semua terjadi karena faktor pekerja (manusia) yang tidak teliti dan sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan, seperti contoh pada Gambar 1.1. Laporan Penjualan pada Buku, Gambar 1.2. Laporan Penjualan pada Excel (1), Gambar 1.3. Laporan Penjualan pada Excel (2).

Gambar 1.1 Laporan Penjualan pada Buku

Gambar 1.2. Laporan Penjualan pada Excel (1)

Gambar 1.3. Laporan Penjualan pada Excel (2)

Pada sistem yang berjalan tersebut setelah admin penjualan menginput sales report lalu disimpan pada sebuah flashdisk lalu diberikan ke manager marketing untuk di cek kembali. Admin penjualan setiap harinya menulis sales report pada buku penjualan untuk dilaporkan kepada owner, karena owner ingin mengetahui hasil penjualan.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, semua orang saling berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Dengan adanya perkembangan zaman inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang membuat pekerjaan lama atau lambat menjadi sistem yang cepat dan akurat.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada PT. Evergreen Sentosa ditemukan masih banyak masalah yang terjadi. Masalah yang terjadi ialah sistem yang berjalan sering terjadi kesalahan data dan sales report tidak dapat dipantau oleh owner setiap saat .

Untuk mempermudah pekerjaan dan untuk mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi baik dari faktor pekerja (manusia) ataupun dari sistem. maka penulis ingin merubah sistem yang belum dapat memnuhi kebutuhan menjadi sistem sales report secara online. Sesuai dengan maksud yang dijelaskan penulis maka penulis ingin memilih objek penelitian yaitu “ Sales Report Secara Online ” diterapkan pada PT. Evergreen Sentosa yang bergerak pada bidang industri PP Multifilament Yarn Manufacturer.

Perumusan Masalah

Dari kesimpulan masalah yang terjadi maka dapat diketahui beberapa perumusan masalah sebagai berikut:

  1. 1.Apakah sistem yang berjalan sudah dapat melayani user dengan baik ?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini pada PT. Evergreen Sentosa sudah optimal sehingga dapat memberikan laporan yang cepat dan akurat ?

  3. Bagaimana cara memaksimalkan fungsi IT yang terdapat pada PT. Evergreen Sentosa?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk melengkapi laporan penelitian agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang bermaksud membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi :

  1. Proses awal sales report jika customer melakukan pemesanan barang maka customer harus mengirimkan PO (Purchase Order) melalui fax atau email, lalu data PO dari customer diinput pada komputer. Contoh PO dari customer dapat dilihat pada Gambar 1.4. PO Customer.

  2. Gambar 1.4. PO Customer

  3. Sales Report dapat dibuat dan diinput berdasarkan SJ (Surat Jalan) dan BBK (Bukti Barang Keluar) yang didapat dari bagian gudang setelah pengiriman. Bila barang yang dipesan oleh customer sudah selesai melalui tahap produksi, pengemasan, dsb. Maka barang dapat dikirimkan ke customer dan bagian gudang memberikan tanda bukti berupa SJ (Surat Jalan) jika customer menggunakan PPN dan BBK (Bukti Barang Keluar) jika customer tidak menggunakan PPN. Contoh BBK dapat dilihat pada Gambar 1.5. BBK.

  4. Gambar 1.5. BBK

  5. Perincian rekapitulasi penjualan perhari, perbulan dan pertahun baik PPN maupun Non PPN.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari masalah yang terjadi tentu saja untuk mengarahkan penelitian agar lebih terarah sesuai alur prosesnya dan berjalan dengan baik. Adapun tujuan yang lebih terperinci meliputi:

  1. Tujuan Operasional

    1. Mengetahui kekurangan rekapitulasi penjualan yang ada pada PT. Evergreen Sentosa

    2. Mengetahui proses pengolahan data yang digunakan

  2. Tujuan Fungsional

    1. Menganalisa sistem yang berjalan saat ini

    2. Merancang sistem informasi sales report secara online yang dibutuhkan oleh PT. Evergreen Sentosa

  3. Tujuan Individual

    1. Membantu stakeholder agar mempermudah pekerjaan

    2. Membuat sistem yang dapat dipantau setiap saat

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang dapat ditarik meliputi:

  1. a.Mengetahui masalah – masalah yang terjadi pada PT. Evergreen Sentosa

  2. Membantu stakeholder mengatasi masalah yang terjadi

  3. Memperbaiki sistem yang sudah ada agar lebih cepat dan akurat

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Metode observasi yang dilakukan ialah melakukan pengamatan dan mendatangi langsung PT. Evergreen Sentosa untuk memperoleh data – data dan masalah – masalah yang timbul pada Perusahaan tersebut.

Metode Wawancara

Metode wawancara yang dilakukan ialah melakukan tanya jawab langsung pada stakeholder yaitu Ibu Endang Komala, SH selaku manager marketing untuk mngetahui informasi yang lebih detail.

Metode Pustaka

Penulis tidak hanya dapat memperoleh informasi dari metode observasi dan metode wawancara saja tapi juga dengan menggunakan metode pustaka. Metode ini penulis lakukan dengan cara mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan laporan skripsi.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk mengetahui detail alur proses dari sistem yang berjalan dan Metode analisa SWOT untuk mengetahui kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treathment) pada sistem sales report yang di aplikasikan di PT. Evergreen Sentosa.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem sales report menggunakan metode prototype, metode prototype dilakukan untuk mendefinisikan atau menjelaskan sistem yang akan dirancang. Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dalam metode prototype kesulitan dan keinginan user dapat diterjemahkan. Selain prototype dalam metode perancangan sistem juga menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman, My Sql untuk database, Adobe Dreamweaver CS5 untuk menyusun script dan Mozilla Firefox untuk browser.

Metode Testing

Metode testing yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode black box testing, metode black box testing ini digunakan untuk mengamati hasil eksekusi berdasarkan data uji yang dilakukan dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan skripsi dan berhubungan dengan teori – teori yang berisi definisi-definisi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang diambil dari beberapa sumber (literatur) atau buku.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan dan akan dirancang. Yang akan dibahas pada bab ini seperti flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang akan dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan di aplikasikan ke dalam perusahaan yang telah di observasi oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran penulis yang berkaitan dengan aplikasi sistem informasi sales report secara online setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasarkan pada bab-bab yang telah di uraikan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:10)[1], secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

  2. Menurut Gordon B. Davis[2] dalam Sutabri (2012:12)menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

    Menurut Norman L. Enger[3] dalam Sutabri (2012:12)menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

    Menurut Sutabri (2012:17)[1], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu.

    2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen atau sesuatu hal baik yg abstrak maupun fisis yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[1], karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Component)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

    4. Penghubung (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    7. Pengolah Sistem (Proses)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    8. Sasaran (Objective)

      Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  4. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistik.

    4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  5. Elemen Sistem

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012 : 3)[4] Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan :

    1. Tujuan, tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

    2. Masukan, masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud informasi.

    3. Proses, proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.

    4. Keluaran, keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

    5. Batas, batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

    6. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), sedangkan umpan balik ini digunakan mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

    7. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem.

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:2)[1], data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

  2. Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2)[4], istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

    Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau kenyataan yang harus diolah sehingga menjadi sebuah informasi.

  3. Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

  4. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

    2. Data Ukur (Measurement Data)

      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

    Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :

    1. Data Internal

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data External

      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

      1. Data External Primary

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data External Secondary

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:8)[5], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:29)[1],Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya.

    Menurut Sunarya dkk[6] dalam jurnal CCIT Vol 5 No. 3 (2012:57) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi yang diolah sehingga menjadi bentuk yang berguna bagi yang menerimanya dalam mengambil sebuah keputusan.

  3. Kualitas Informasi

    Menurut Jogianto dalam Yakub (2012:9)[7] Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut :

    1. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap – tiap orang akan berbeda – beda.

    2. Tepat pada waktunya(Timeliness)

      Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

    3. Akurat (Accuracy)

      Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  2. Menurut Sutarman (2012:13)[8] , "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Suprihadi dkk[9] dalam jurnal CCIT Vol 6 No. 3 (2013:310) “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi.”

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem dengan memproses dan menganalisis informasi yang bertujuan menghasilkan suatu informasi.

  3. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:47)[1], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware),perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Controls Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson dan Cerullo dalam Danang Sunyoto (2014:118)[10], sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).

Menurut Baridwan dalam Danang Sunyoto (2014:118)[11], mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha suatu kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah struktur yang menyatu dalam suatu entitas untuk mengubah data transaksi akuntansi/keuangan menjadi informasi akuntansi yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat.

Konsep Dasar Komponen Sistem

  1. Definisi Hardware

    Menurut Darmawan (2013:94)[12], komputer memiliki bermacam-macam kecepatan dan harga, namun semua memiliki fitur-fitur yang umum. Fitur yang menjadi perhatian kita adalah prosesor, memori, kapasitas penyimpanan, dan alat input output. Semua computer untuk tujuan umum memiliki jenis-jenis komponen yang lebih banyak dan lebih cepat daripada computer mikro.

  2. Definisi Software

    Menurut Darmawan (2013:94)[12], software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

  3. Definisi Brainware (User)

    Menurut Darmawan (2013:94)[12], sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau Sumber Daya manusia (SDM) merupakan bagian yang terpenting dari komponen sistem informasi (SI), dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem informasi Manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tek terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, pernacangan, dan strategi implementasi yang didasarkan pda komunikasi di antara sumber daya manusia yang terlihat dalam suatu organisasi.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi dan pengguna SI dan SIM sangat memberikan dampak pada organisasi karena sangat menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut dalam menetapkan sistem informasi manajemen.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Menurut Yogiyanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[13], analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Konsep Dasar Perancangan

Menurut Sutabri (2012:3)[1], “ Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable, yang terorganisasi, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37)[14], “Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Laporan

  1. Definisi Laporan

    Laporan atau report merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Laporan berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi.

    1. Laporan ilmiah

      Laporan ilmiah atau biasanya disebut laporan hasil penelitian ilmiah merupakan salah satu laporan yang disusun dengan melalui tahapan-tahapan tertentu serta dengan metode dan teori tertentu.

    2. Laporan teknis

      Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya. Jenis fakta yang digunakan laporan yaitu benda, kesaksian, tabel, dan sebagainya. Itulah penjelasan tentang pengertian laporan.

  2. Fungsi Laporan

    Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian laporan, berikut fungsi laporan antara lain:

    1. Fungsi pertanggung jawaban.

    2. Fungsi dokumentasi.

    3. Fungsi informasi.

  3. Bentuk Laporan

    Bentuk laporan sebagai berikut :

    1. Bentuk formulir

      Bentuk formulir merupakan salah satu bentuk laporan yang biasa dibuat dalam jumlah yang besar serta pelapor hanya tinggal mencantumkan keterangan lengkap yang sesuai dengan kolom. Salah satu bentuk formulir yaitu formulir riwayat hidup.

    2. Bentuk artikel

      Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat seperti karangan yang terdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga dicantumkan teori atau pendapat serta permasalahan.

    3. Bentuk surat

      Bentuk surat merupakan laporan yang dibuat dengan format layaknya seperti surat. Tata cara penulisan laporan bentuk surat tidak jauh berbeda seperti dalam penulisan surat-surat resmi.

    4. Bentuk buku

      Laporan dalam bentuk buku adalah laporan disajikan dalam bentuk buku, hal ini karena bentuknya menyerupai seperti buku dan dengan jumlah halaman yang relatif banyak, mempunyai ukuran yang cukup tebal, serta dijilid.

Konsep Dasar Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Menurut Ginting (2013)[15], penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan – pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan oleh bebannya diketahui.

Penjualan bisa dilakukan dengan cara langsung (direct selling) dan penjualan tidak langsung (indirect selling). Penjualan langsung adalah penjualan yang dilakukan secara langsung oleh seorang penjual atau pedagang, misalnya menawarkan barang kerumah-rumah, ketoko-toko, sedangkan penjualan tidak langsung adalah penjualan yang dilakukan melakukan perantara, misalnya melalui media surat kabar,televisi dan media lainnya.

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk saling mendukung pengembalian keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Perancangan sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk melakukan proses penjualan agar ketetapan dan kecepatan proses tercapai sehingga kebutuhan akan informasi dapat dengan mudah diperoleh.

Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan.

Konsep Dasar Online

Menurut Anita B. wandanaya.( Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012)[16] Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung kedalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.


Konsep Dasar UML

  1. Definisi UML

    Menurut Yusuf dkk dalam jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 (2015:29)[17], UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

  2. Jenis – Jenis Diagram UML

    Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:10)[18], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

    1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[19], “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indicator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.”

Konsep Dasar PHP

Menurut Agus Saputra, Feni Agustin, CV ASFA Solusion (2013:2)[20], "PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis."

Menurut Sibero (2012:49)[21], "PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan."

Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[22], "PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke browser."

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa php adalah suatu bahasa pemrograman atau kode yang dimengerti komputer dan bersifat server side.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2011:20)[23], Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung. Adobe Dreamweaver memudahkan pengembangan website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar, animasi flash, video, suara dan lainnya sebagainya.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Masria (2012:185)[24], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS multithread, multi – user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia.

Literature Review

Literature review atau studi pustaka termasuk kedalam metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini literature review dari penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ichsan[25] pada tahun 2014/2015 dengan judul penelitian “Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Bahan Bangunan Pada Toko PB. Restu.” Penelitian ini dilakukan bahwa Sistem informasi laporan penjualan yang berjalan pada Toko PB. RESTU masih menggunakan pencatatan manual dimulai dari pembelian dan penerimaan barang dari supplier, barang yang dijual hingga menghitung keuntungan dari hasil penjualan tiap harinya. Meskipun terlihat dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan laporan yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan nilai penjualan antara struk yang ada. Maka memang pencatatan yang manual harus dirubah ke dalam sebuah system informasi. Setelah menganalisa permasalahan dan kendala yang ada maka penulis membuat rancangan sistem informasi laporan penjualan secara terkomputerisasi yang dapat menghasilkan informasi lebih cepat. Mempermudah kasir dan kepala toko dalam pengolahan data, meminimalisasikan keterlambatan dalam pengolahan data, dan tersedianya database yang mengintegrasi seluruh data yangterkait, sehingga pengontrolan relative mudah dan tertata rapih. Hasil rancangan sistem informasi yang diusulkan sudah dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user, yang awalnya sering terjadi perbedaan jumlah laporan penjualan, keterlambatan dalam pengolahan data sekarang sudah terminimalisasi dan lebih baik dari sistem sebelumnya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Doni Susanto[26] pada tahun 2014/2015 dengan judul penelitian “Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Pada PT. Kinnara Mitra Selaras.” Penelitian ini dilakukan bahwa selama ini pembuatan laporan penjualan dilakukan dengan semi komputerisasi, menggunakan ms. excel. Laporan penjualan tersebut di lalukan sebulan sekali. setelah semua data-data terkumpul. tetapi masih banyak data yang tidak terkelola dengan baik. Karena sistem penyimpanan data masih berupa file atau pengarsipan, sehingga sering sekali terjadi keterlambatan dalam penyampaian laporan penjualan ke pada pimpinan. Di karenakan banyak berkas yang hilang ataupun rusak secara fisik. Laporan pun menjadi kurang efektif dan efisien. untuk membuat sistem laporan penjualan yang lebih baik dari sebelumnya maka di buatlah sebuah sistem laporan penjualan berbasis web, yang dimana web tersebut bisa di buka di mana saja, pada saat pimpinan memerlukan laporan tersebut.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Ningsih[27] pada tahun 2013/2014 dengan judul penelitian “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Baju Batik Berbasis Web (Online Shopping) Pada CV. Selaras Batik”. Penelitian ini dilakukan bahwa pada CV. Selara Batik belum menggunakan penjualan yang bersifat online maka penulis membuatkan sistem penjualan yang sudah online guna menarik daya beli pelanggan. Sistem yang diusulkan oleh penulis dapat mengetahui daya beli konsumen karena sistem yang diusulkan sudah menggunakan sistem penjualan dengan database. Sistem penjualan yang digunakan pada CV. Selaras Batik sangat mudah dan praktis digunakan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurani[28] pada tahun 2013/2014 dengan judul penelitian “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sony Buku & Sport”. Penelitian ini dilakukan bahwa pada Toko Sony Buku & Sport laporan penjualan yang ada masih jauh dari praktis dan efisien. Selain banyaknya sumber dokumen yang ada dan tersebar di beberapa tempat termasuk sulitnya mengolah data dari beberapa faktur, nota dan supplier yang berbeda juga. Prospek pertumbuhan konsumen sekaligus prospek usaha dagang ini dengan tetap menerapkan sistem yang ada bisa dibilang riskan karena pertumbuhan kompetitor atau pesaing di area toko ini baik di toko utama maupun di cabang-cabangnya. Namun dipastikan dapat bisa lebih berkembang menyaingi kompetitornya selain strategi pemasaran yang harus dikembangkan juga perlu peningkatan terhadap layanan konsumen dengan cara memaksimalkan fungsi IT dalam pengolahan data sehingga layanan meningkat layanan yang cepat dan tepat.

  5. Penelitian dilakukan oleh Novita Rini[29] dari Universitas Sebelas Maret dengan judul penelitian “Sistem Informasi Penjualan Barang Toko Sumber Urip.” Penelitian ini dilakukan bahwa Sistem informasi penjualan barang mempunyai fasilitas data stok barang, data supplier, transaksi penjualan, pembelian, retur, backup, restore, laporan, dan nota. Sehingga sistem dapat membantu proses penjualan barang toko sumber urip. Pembuatan sistem informasi penjualan barang ini menggunakan software macromedia dreamweaver dan database MySQL.

  6. Penelitian dilakukan oleh Puspita Dwi Astuti[30] dari Universitas Surakarta dengan judul penelitian “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari.” Penelitian ini dilakukan bahwa dengan adanya perancangan sistem informasi ini, diharapkan proses pencatatan data transaksi akan lebih efektif dan efisien. Perancangan Sistem Informasi ini akan dapat membantu untuk memperbaiki kesalahan pada penulisan data. Perancangan Sistem Informasi ini diharapkan akan dapat membantu asisten apoteker dalam proses pencarian data yang tidak efektif.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Evergreen Sentosa

Sejarah Singkat PT. Evergreen Sentosa

PT. Evergreen Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi benang polypropylene, terletak di kawasan industri Tristate Jln. Raya Serang Km. 13,8 Cikupa Tangerang. PT. Evergreen Sentosa didirikan pada bulan Februari 2005. Pada tanggal 28 Februari 2005 Tuan Leem Young Suk seorang pengusaha swasta asal Korea bekerjasama dengan PT. Tasindo Tassa Industries sepakat mendirikan suatu perseroan terbatas berdasarkan Undang – undang dan Peraturan Perundang – undangan dari Negara Republik Indonesia yang kemudian diberi nama PT. Evergreen Sentosa dan memulai produksi pada bulan Agustus 2005. Sejak bulan September 2005, PT. Evergreen Sentosa telah menyediakan benang polypropylene (benang PP) untuk pasar – pasar lokal dan mendapatkan banyak keuntungan dari berbagai daerah yang berbeda – beda.

Visi dan Misi PT. Evergreen Sentosa

PT. Evergreen Sentosa berkomitmen untuk menghasilkan dan memberikan berbagai macam jenis benang polypropylene, dengan kualitas produk yang tinggi, harga yang bersaing, pengiriman yang terbaik. Selain itu PT. Evergreen Sentosa juga selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam mengembangkan produk – produknya sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi didalam sebuah perusahaan sangatlah penting, untuk mengetahui susunan bagian setiap karyawan didalam perusahaan. Struktur organisasi yang dimiliki PT. Evergreen Sentosa yaitu :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Wewenang dan tanggung jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

  1. Presiden Direktur, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

    3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

    4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

    5. Menetapkan strategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

    6. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

    7. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

  2. Direktur, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatandi bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.

    2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

    3. Merencanakan dalam mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    4. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

    5. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

  3. Manager HRD Dan Keuangan, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.

    2. Mengkoordinasikan kegiatan akuntansi manajemen, keuangan, dan sistem informasi keuangan.

    3. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.

    4. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan, dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standar perusahaan.

    6. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan, dan bonus.

  4. Manager Pemasaran, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

    2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

    3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

    4. Merumuskan target penjualan.

    5. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.

  5. Bagian Penjualan, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Mengkoordinir penjualan agar memenuhi target.

    2. Menyusun rencana penjualan.

    3. Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.

    4. Menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi serta memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.

  6. Manager Pembelian dan Gudang, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang.

    2. Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan pembelian.

    3. Memberikan kebijaksanaan mengenail hal-hal berkaitan dengan pembelian dan gudang.

  7. Bagian Pembelian, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang.

    2. Mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipillih.

    3. Membuat pemesanan pembelian dan memesan barang kepada pemasok.

    4. Membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stok barang.

  8. Bagian Gudang, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    1. Mempersiapkan barang yang akan dikirim.

    2. Bertanggungjawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan.

    3. Mengajukan permintaan pembeliaan sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang.

    4. Memeriksa penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan retur penjualan.

    5. Mengontrol retur penjualan dan retur pembelian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem informasi laporan penjualan pada PT. Evergreen Sentosa, yaitu:

  1. Customer membuka Purchase Order (PO) dan mengirimkan Purchase Order tersebut kepada bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa melalui fax, email atau melalui jasa pengiriman barang dan dokumen.

  2. Bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa menerima Purchase Order (PO) yang telah dikirim oleh customer.

  3. Bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa membuat invoice dan faktur pajak sesuai dengan Purchase Order (PO) dari customer.

  4. Invoice dan faktur pajak di acc oleh pimpinan.

  5. Invoice dan faktur pajak dibuat menjadi tiga rangkap, satu invoice dan faktur pajak yang telah di acc pimpinan diatas materai diberikan ke customer, satu salinan invoice dan faktur pajak untuk bagian keuangan PT. Evergreen Sentosa, tersisa satu salinan invoice dan faktur pajak untuk arsip bagian penjualan.

  6. Customer menerima invoice dan faktur pajak dan memberikan tanda terima kepada bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa.

  7. Setelah invoice faktur pajak dibuat maka bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa membuat laporan penjualan.

  8. Bagian penjualan PT. Evergreen Sentosa mengajukan laporan penjualan kepada pimpinan untuk di acc dan diperiksa oleh pimpinan apakah ada kesalahan atau tidak.

  9. Jika laporan penjualan terdapat kesalahan maka pimpinan tidak acc laporan penjualan tersebut dan menyerahkan kembali kepada bagian penjualan untuk diperbaiki. Akan tetapi jika tidak ada yang salah maka pimpinan acc laporan penjualan tersebut dan laporan penjualan dikembalikan kepada bagian penjualan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Berikut analisa sistem berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang telah dilakukan observasi pada PT. Evergreen Sentosa.

Analisa Sistem Berjalan pada Use Case Diagram

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai.

Berikut Use case diagram:

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut penjelasan dalam Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan, yaitu:

  1. System : Sistem Informasi Sales Report

  2. Use Case 1 : Produk

  3. Keterangan : Customer menanyakan produk yang akan dipesan kepada marketing melalui telephone.

  4. Use Case 2 : Katalog

  5. Keterangan : Marketing memberikan katalog kepada customer agar customer dapat memilih produk yang akan di pesan.

  6. Extend 1 : Purchase Order

  7. Keterangan : Customer mengirimkan purchase order kepada marketing sebagai bukti bahwa telah melakukan pemasanan barang dan marketing menentukan bahwa harga tersebut deal atau tidak.

  8. Use Case 3 : Barang Jadi

  9. Keterangan : Bagian Gudang akan mengirimkan barang jadi ke customer.

  10. Extend 2 : Kotrabon

  11. Keterangan : Marketing melakukan kontrabon dengan customer dengan cara memberikan invoice dan faktur pajak kepada customer.

  12. Use Case 4 : Sales Report

  13. Keterangan : Setelah marketing kontrabon makan admin marketing membuat dan menginput sales report kemudian menyerahkan kepada marketing.

  14. Use Case 5 : Sales Report Final

  15. Keterangan : Marketing menerima sales report yang telah di buat dan diinput oleh admin marketing untuk diperiksa kembali dan melaporkan kepada pimpinan.

Analisa Sistem Berjalan Menggunakan Activity Diagram

Activity diagram menyediakan analis dengan kemampuan untuk memodelkan proses dalam suatu sistem informasi. Activity diagram dapat digunakan untuk alur kerja model, use case individual, atau logika keputusan yang terkandung dalam metode individual. Activity diagram juga menyediakan pendekatan untuk proses pemodelan paralel.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut penjelasan dalam Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan, yaitu:

  1. 1 Initial Node : Awal dari proses, yang dimulai dari Customer.

  2. 21 Action : Menggambarkan eksekusi dalam suatu Kegiatan pembuatan sales report yang dimulai dari customer telephone marketing untuk tanya produk sampai marketing menyerahkan sales report final kepada pimpinan.

  3. 1 Final Node : Untuk mengakhiri proses.

  4. 23 Control Flow

  5. 5 Vertical Swim : Customer, marketing, admin marketing, bag, gudang, pimpinan.

Analisa Sistem Berjalan Menggunakan Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut penjelasan dalam Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan, yaitu:

  1. 5 Actor : Terdiri dari customer, marketing, bag. gudang admin marketing dan pimpinan.

  2. 4 Life Line : Terdiri dari order, pengiriman, kontrabon dan sales report.

  3. 13 Message : Menghubungkan setiap aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbargai faktor untuk merumuskan suatu strategi, dapat dilihat pada Tabel 3.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

Tabel 3.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) dapat dilihat pada Tabel 3.2 Strategi S-O, serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T) dapat dilihat pada Tabel 3.3 Strategi S-T. Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) dapat dilihat pada Tabel 3.4 Strategi W-O, maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T) dapat dilihat pada Tabel 3.5 Strategi W-T.

Tabel 3.2 Strategi S-O

Tabel 3.3 Strategi S-T

Tabel 3.4 Strategi W-O

Tabel 3.5 Strategi W-T


Hasil dari analisa SWOT maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

  1. Memaksimalkan fungsi IT dengan membuat aplikasi sales report secara online

  2. Meminimalisir Human Error dengan membuat aplikasi yang dapat membantu pekerjaan menjadi cepat, menghasilkan data yang akurat, dan hasil penjualan dapat dipantau menggunakan internet

  3. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi sistem yang dapat memenuhi kebutuhan marketing dan pimpinan.

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang terjadi pada PT. Evergreen Sentosa terletak pada sistem sales report yang belum dapat memenuhi kebutuhan pimpinan suatu Perusahaan sehingga sales report tidak dapat dipantau oleh pimpinan jika pimpinan tidak datang ke perusahaan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada PT. Evergreen Sentosa maka dapat diketahui bahwa sistem sales report pada PT. Evergreen Sentosa perlu dikembangkan sistem secara online sehingga pimpinan dapat mengakses laporan penjualan dimanapun berada dan tidak perlu datang ke perusahaan hanya untuk melihat rekapitulasi penjualan.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

  1. Kelebihan Sistem

    Kelebihan dari sistem yang berjalan saat ini adalah tidak perlu akses internet.

  2. Kekurangan Sistem

    Kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini adalah data tidak akurat, sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan pimpinan yaitu sales report tidak dapat dilakukan secara online sehingga pimpinan harus datang ke Perusahaan jika ingin memeriksa hasil penjualan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

  2. Processor : Intel Pentium E2180 Core Duo 2 GHz

    Monitor : Samsung LCD 17”

    RAM : 1 GB DDR2 Memory

    Hardisk : 160 GB

  3. Perangkat Lunak (Software)

  4. Windows 7

    Microsoft Excel 2007

    Mozilla Firefox

    Google Chrome

  5. Hak Akses (Brainware)

    Sistem informasi laporan penjualan pada PT. Evergreen Sentosa hanya dapat diakses oleh bagian penjualan, bagian keuangan, dan pimpinan.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil observasi pada PT. Evergreen Sentosa bahwa sistem informasi laporan penjualan pada PT. Evergreen Sentosa masih sering terjadi kesalahan dalam input data, data yang tidak akurat, membuang waktu yang lama dalam menginput data, dan pimpinan tidak dapat memantau setiap saat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem informasi laporan penjualan yang berjalan di PT. Evergreen Sentosa, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. Mengembangkan sistem laporan penjualan yang masih belum terkomputerisasi sehingga mengurangi tingkat kesalahan input dan keakuratan data.

  2. Media online menunjang sistem informasi laporan penjualan sehingga pimpinan dapat mengakses rekapitulasi penjualan setiap saat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai sistem informasi laporan penjualan secara online. Berikut tabel elisitasi tahap I dapat dilihat pada Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI.Berikut hasil pengklasifikasian elisitasi tahap II dapat dilihat pada Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II:

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.Berikut tabel elisitasi tahap III dapat dilihat pada Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III:

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economic

H : Hight

M : Middle

L : Low

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibentuk. Berikut tabel final draft elisitasi dapat dilihat pada Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan hasil analisa sistem yang berjalan diketahui bahwa sistem yang berjalan masih berupa sistem yang belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan pimpinan. Setelah hasil analisa maka langkah untuk memaksimalkan kebutuhan marketing dan pimpinan adalah perancangan sistem usulan sesuai keinginan marketing.

Diagram Rancangan Sistem

Untuk merancang sistem yang diusulkan oleh marketing, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai.

Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan

Pada Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan terdapat satu actor dan memiliki 4 kegiatan sebagai berikut :

  1. LOGIN

  2. Home

  3. Evergreen

    1. Dashboard

    2. Customer

    3. Item Master

    4. Account

    5. PO

    6. Sisa Order

    7. Data Return

    8. Laporan ppn

    9. Laporan nonppn

  4. LOGOUT

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram dapat digunakan untuk alur kerja model, use case individual, atau logika keputusan yang terkandung dalam metode individual. Activity diagram juga menyediakan pendekatan untuk proses pemodelan paralel.

Gambar 4.2 Activity Diagram Menu Home

Gambar 4.3 Activity Diagram Menu Customer

Gambar 4.4 Activity Diagram Menu PO

Gambar 4.5 Activity Diagram Menu Data Return

Gambar 4.6 Activity Diagram Menu Laporan ppn

Gambar 4.7 Activity Diagram Menu Laporan nonppn

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

Gambar 4.8 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram pada Gambar 4.8 Sequence Diagram Yang Diusulkan terdiri dari satu actor dan memiliki 13 kegiatan, yaitu:

  1. Masuk Halaman Admin

  2. Masuk Menu Home

  3. Pilih Menu Evergreen

  4. Pilih Menu Dashboard

  5. Pilih Menu Customer

  6. Pilih Menu Item Master

  7. Pilih Menu Account

  8. Pilih Menu PO

  9. Pilih Menu Sisa Order

  10. Pilih Menu Data Return

  11. Pilih Menu Laporan ppn

  12. Pilih Menu Laporan nonppn

  13. Pilih Menu Logout

State Machine Diagram Yang Diusulkan

State machine diagram menggambarkan transmisi dan perubahan keadaan ( dari satu state ke state lainnya ) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

Gambar 4.9 State Machine Diagram Yang Diusulkan

State Machine Diagram pada Gambar 4.9 State Machine Diagram Yang Diusulkan memiliki 14 state, yaitu :

  1. LOGIN

  2. Verifikasi Login

  3. Home

  4. Evergreen

  5. Dashboard

  6. Customer

  7. Item Master

  8. Account

  9. PO

  10. Sisa Order

  11. Data Return

  12. Laporan ppn

  13. Laporan nonppn

  14. LOGOUT

Class Diagram Yang Diusulkan

Berikut class diagram yang diusulkan :

Gambar 4.10 Class Diagram Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Dalam rancangan struktur basis data penelitian ini akan ditunjukan dengan tabel – tabel yang akan digunakan antara lain:

  1. Nama File : account

  2. Isi : id_user, password, username, address, telp, id_level, userlog, logtime

    Primary Key : id_user

    Tabel 4.1 Tabel Account

  3. Nama File : level

  4. Isi : id_level, desc_level

    Primary Key : id_level

    Tabel 4.2 Tabel Level

  5. Nama File : item_master

  6. Isi : item, desc_item, unit, id_user, logtime

    Primary Key : item

    Tabel 4.3 Tabel Item Master

  7. Nama File : customer

  8. Isi : id_cust, nm_cust, npwp, address, telp, id_market, id_user, logtime

    Primary Key : id_cust

    Tabel 4.4 Tabel Customer

  9. Nama File : data_return

  10. Isi : no, return_date, no_po, id_cust, item, qty

    Primary Key : id_cust

    Tabel 4.5 Tabel Data Return

  11. Nama File : po_detail

  12. Isi : seq, no_inv, item, qty, price, kurs, id_user, logtime

    Primary Key : no_inv

    Tabel 4.6 Tabel PO Detail

  13. Nama File : po_head

  14. Isi : no_inv, id_cust, ppn, date_inv, usercreate, id_user

    Primary Key : no_inv

    Tabel 4.7 Tabel PO Head

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

<

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Home

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Home

Tampilan Prototype Customer

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Customer

Tampilan Prototype Item Master

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Item Master

Tampilan Prototype Account

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Account

Tampilan Prototype PO

Gambar 4.16 Tampilan Prototype PO

Tampilan Prototype Sisa Order

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Sisa Order

Tampilan Prototype Data Return

Gambar 4.18 Tampilan Prototype Sisa Order

Tampilan Prototype Laporan PPN

Gambar 4.19 Tampilan Prototype Laporan PPN

Tampilan Prototype Laporan NonPPN

Gambar 4.20 Tampilan Prototype Laporan NonPPN

Implementasi Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

    Keterangan :

    Tampilan halaman login adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.

  3. Tampilan Halaman Home

  4. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Home

    Tampilan halaman home adalah tampilan menu utama setelah berhasil login.

  5. Tampilan Halaman Customer

  6. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Customer

    Tampilan halaman customer adalah tampilan menu untuk menginputkan identitas customer.

Blackbox Testing

Tahap pengujian menggunakan blackbox testing untuk mengetahui dan memastikan bahwa sistem masih terdapat kesalahan (bug) atau tidak.

Tabel 4.8 Blackbox Testing

Estimasi Biaya

Setelah merancang sistem maka dapat diketahui estimasi biaya sesuai kebutuhan.

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan telah diimplementasikan dengan baik pada PT. Evergreen Sentosa maka dapat disimpulkan dalam beberapa hal berikut ini:

  1. 1.Sistem yang berjalan belum dapat melayani user dengan baik karena sistem yang berjalan belum dapat dilakukan secara online sehingga laporan yang dihasilkan tidak dapat dipantau oleh pimpinan setiap saat.

  2. Sistem yang berjalan pada PT. Evergreen Sentosa belum dapat menghasilkan laporan yang cepat karena user harus menulis laporan pada buku penjualan dan laporan harus diinput di komputer menggunakan rumus pada Microsoft Excel. Sistem yang berjalan juga belum dapat menghasilkan laporan yang akurat karena masih sering terjadi human error sehingga mengakitbatkan kesalahan pada penulisan ataupun hilangnya arsip / file yang telah diinput di komputer.

  3. IT menjadi peranan penting dalam merancang sebuah sistem, memaksimalkan fungsi IT pada PT. Evergreen Sentosa dengan cara membuat sistem secara online karena pada PT. Evergreen Sentosa sudah terdapat fasilitas internet untuk mendukung pengembangan sistem secara online.

Saran

Setelah dilakukan penelitian maka untuk mengembangkan sistem terdapat beberapa saran berikut ini:

  1. 1.Perlu adanya pengembangan terhadap sistem dengan cara membuat sistem sales report secara online agar pimpinan dapat memantau dan memeriksa sales report setiap saat.

  2. Perlu evaluasi secara berkala untuk mengurangi terjadinya human error.

  3. Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya file maka perlu di lakukan backup data.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2.Sutabri, Tata dan Gordon B.Davis. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  3. Sutabri, Tata dan Norman L.Enger. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata dan John J.Longkutoy. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  5. Yakub dan McLeod. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. Sunarya, Lusyani, Maimunah, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol 5 No. 3 Mei 2012
  7. Yakub dan Jogiyanto. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Sutarman.2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Kanisius
  9. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode View Controller”. Jurnal CCIT Vol 6 No. 3 Mei 2013
  10. Wilkinson dan Cerullo. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunyoto, Danang
  11. Baridwan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunyoto, Danang
  12. 12,0 12,1 12,2 Darmawan, PT Remaja Rosdakarya Offset. 2013. Konsep Sistem Manajemen. Bandung: Darmawan, Deni
  13. Yogiyanto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunyoto, Danang
  14. Mahdiana, Deni. 2011. “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodelogi Berorientasi Obyek (Studi Kasus : PT. Liga Indonesia). Jurnal TELEMATIKA MKOM. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Vol. 3 No. 2 September 2011
  15. 17.Ginting, Elizaandayani. 2013. “Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion”.Bandung: Universitas Widyatama
  16. Anita B. Wandanaya. 2012. “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk”.Jurnal CCIT, Vol. 5 No. 2 Januari 2012
  17. 19.Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015
  18. Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung
  19. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  20. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013. Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Profesional. Jakarta: PT Alex MediaKomutindo.
  21. Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
  22. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP &MySQL. Jakarta: Graha Ilmu
  23. Madcoms. 2011. “Aplikasi Database Dengan Menggunakan Dreamweaver dan Php MySQL”.Yogyakarta : Offset Andi
  24. Masria. 2012.Perakitan Komputer. Jakarta: Lentera Printing
  25. Muhamad Ichsan, STMIK Raharja. 2014/2015. Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Bahan Bangunan Pada Toko PB. Restu. Tangerang:Ichsan, Muhamad
  26. Doni Susanto, STMIK Raharja. 2014/2015. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Kinnara Mitra Selaras. Tangerang:Susanto, Doni
  27. Yulia Ningsih, STMIK Raharja. 2013/2014. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Baju Batik Berbasis Web (Online Shopping) Pada CV. Selaras Batik. Tangerang: Ningsih, Yulia
  28. Siti Nurani, STMIK Raharja. 2013/2014. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sony Buku & Sport. Tangerang: Nurani, Siti
  29. Novita Rini. Universitas Sebelas Maret. 2010. Sistem Informasi Penjualan Barang Toko Sumber Urip. Surakarta: Rini, Novita
  30. Puspita Dwi Astuti, Universitas Surakarta. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Surakarta: Dwi Astuti, Puspita

Contributors

Dianita