Si1211474162

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POPULASI

PENDUDUK PADA KECAMATAN

CIPONDOH TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474162
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POPULASI

PENDUDUK PADA KECAMATAN

CIPONDOH TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474162
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POPULASI

PENDUDUK PADA KECAMATAN

CIPONDOH TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474162
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05065
   
NID : 11012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POPULASI

PENDUDUK PADA KECAMATAN

CIPONDOH TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474162
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POPULASI

PENDUDUK PADA KECAMATAN

CIPONDOH TANGERANG

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1211474162
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211474162

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dengan adanya kemajuan terknologi, semua lembaga termasuk lembaga instansi pemerintah memerlukan adanya teknologi yang yang terkomputerisasi sebagai penunjang untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan, Termasuk di kecamatan Cipondoh Tangerang yang masih menggunakan sistem manual (Microsoft excel) sebagai penyimpanan dan perekapan data penduduk yang sehingga di perlukannya sebuah sistem terkomputerisasi. Pada Laporan data populasi penduduk penulis menggunakan Metodologi analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dengan penyimpanan database menggunakan MySQL. Adapun perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program menggunakan BlackBox Testing. Perancangan ini menghasilkan sebuah sistem informasi laporan populasi data penduduk pada Kecamatan Cipondoh Tangerang yang mampu menghasilkan laporan data penduduk yang meliputi data kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan.

Kata Kunci : Teknologi, Data penduduk, SWOT, Populasi penduduk, Laporan.


ABSTRACT

With the advent of advanced electronic technology, all institutions including institutions government agencies require the technology of computerized as a support for ease in completing the work, including in the district Cipondoh Tangerang are still using manual systems (Microsoft Excel) as storage and perekapan population data so that in perlukannya a computerized system. In the report the authors used data on population Methodology SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) by using a MySQL database storage. The design of the program using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) using tools or tools UML (Unified Modeling Language) with Software Visual Paradigm and testing program using BlackBox Testing. This design produces a population information system reports data on population in the District of Tangerang Cipondoh capable of generating population data report which includes date of birth, death, displacement and arrival.

Keywords: Technology, population data, SWOT, population, reports.


KATA PENGANTAR


Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Populasi Penduduk Pada Kecamatan Cipondoh Tangerang”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi,M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi.
  5. Bapak Muhammad Rachman Mulyandi, SE.,M.A.B selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan waktunya menganalisis laporan.
  6. Jainudin, S.IP selaku Stakeholder di Kecamatan Cipondoh yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.
  7. Boyke Urif H, S.IKOM selaku kepala KASUBAG kepegawaian dan umum yang telah membantu dalam memberikan arahan selama proses observasi di Kecamatan Cipondoh.
  8. Papa, Mama, Eyangti, Eyangkung dan Adik-adik tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil keberhasilan kepada penulis.
  9. Thea, Yani, Ayu, Dianita, Adis, Aldes yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  10. Teman-teman dan Semua pihak yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Tangerang, Februari 2016
(Elma Permata Sari)
NIM. 1211474162

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi semakin pesat dan semakin canggih,dengan kemajuan terknologi semua lembaga termasuk lembaga instansi pemerintah memerlukan adanya teknologi yang yang terkomputerisasi sebagai penunjang untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat, akurat dan efisien.

Dengan adanya banyak kebutuhan terutama dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan dibutuhkannya sistem terkomputerisasi termasuk di kecamatan Cipondoh dalam memberikan pelayanan pendataan penduduk. Beberapa alasan mengapa sistem komputerisasi saat ini sangat dibutuhkan dalam kebutuhan informasi di kecamatan Cipondoh yaitu, adanya keinginan untuk mendapatkan informasi secara efektif dan akurat terutama dalam pendataan penduduk yang harus selalu diperbarui data pertumbuhan penduduk.

Dalam Kecamatan Cipondoh pendataan pertumbuhan populasi penduduk sudah menggunakan komputer namun pendataannya masih menggunakan sistem manual (dengan menggunakan Microsoft excel) karena belum adanya sistem terkomputerisasi pada Kecamatan Cipondoh tersebut. Sistem tersebut masih kurang efektif dan efiseien dalam pendataan data populasi penduduk. Maka, diperlukan suatu sistem yang baik untuk memudahkan semua proses termasuk pendataan data populasi penduduk. Sehingga diperlukannya sistem komputerisasi sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehinggga di capai efesiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data.

Dengan demikian proses pendataan pertumbuhan penduduk saat ini pada kecamatan Cipondoh masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada dasarnya akan mempengaruhi proses pendataan data menjadi double. Semua disebabkan dalam pencatatan data yang masih diinput secara manual yang menyebabkan data kurang akurat, mengingat sistem yang digunakan kurang efektif, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis komputerisasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Populasi Penduduk Pada Kecamatan Cipondoh Tangerang ”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi populasi penduduk pada Kecamatan Cipondoh yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem informasi Populasi Penduduk pada Kecamatan Cipondoh yang berjalan saat ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat?

  3. Sistem informasi seperti apa yang dibutuhkan Kecamatan Cipondoh untuk membuat laporan secara cepat dan akurat?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

  1. Untuk menganalisa sistem pendataan populasi penduduk yang berjalan saat ini pada Kecamatan Cipondoh.

  2. Untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem informasi pendataan populasi penduduk yang sedang berjalan saat ini pada Kecamatan Cipondoh.

  3. Untuk merancang sistem informasi Pendataan Populasi penduduk yang terkomputerisasi pada Kecamatan Cipondoh.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pendataan populasi penduduk yang berjalan pada Kecamatan Cipondoh.

  2. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem informasi laporan penduduk yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

  3. Dapat mempermudah dalam memperbarui data sehingga yang mempengaruhi sistem kerja staff kantor kecamatan sehingga pelayanan lebih optimal dan data yang dihasilkan lebih cepat, mudah dan efisien.


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun penelitian ini akan mendeskripsikan prosedur Pendataan populasi penduduk untuk mengetahui pertumbuhan penduduk.


Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

    1. Metode Observasi

      Metode Observasi (pengamatan langsung) penulis lakukan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap data-data yang diperlukan pada Kecamatan Cipondoh.

    2. Metode Wawancara

      Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber seperti kepala kecamatan Cipondoh secara langsung guna memperoleh data yang lebih detail.Penulis juga melakukan wawancara langsung kepada bagian Staff pendataan data penduduk tentang sistem pendataan populasi penduduk yang berjalan saat ini, apa saja kekurangan pada pencatatan pendataan populasi penduduk, bagaimana solusi untuk memperbaiki sistem tersebut serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

    3. Literature Review

      Metode yang dilakukan dengan melakukan proses studi pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapat berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah data tersebut menjadi data yang akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.

  2. Metode Perancangan Data

    Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (System Development Life Cycle) adalah suatu keseluruhan dari sebuah proses perubahan sistem dapat berupa pengembangan atau perubahan sistem. Metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

    1. Perencanaan (Planning)

      Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

    2. Analisis (Analysis)

      Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi pada Kecamatan Cipondoh baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Kecamatan Cipondoh, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

    3. Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

      Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melaui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu :

      1. Survey terhadap sistem yang berjalan,

      2. Analisa terhadap temuan survey,

      3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final.

      4. Identifikasi persyaratan sistem, Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

    4. Desain (Design)

      Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software Visual paradigma yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. dengan Pembuatan database yang digunakan adalah program aplikasi XAMPP 1.7.1 yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai aplikasi browsing, penulis menggunakan Google Chrome.Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi

    5. Testing dan Implementasi (Testing And Implementation)

      Pada penelitian ini, penulis mengajukan pengujian dengan menggunakan Blackbox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

    6. Pemeliharaan (Maintenance)

      Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum (konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar database), teori khusus (sistem informasi kependudukan, sistem informasi pertumbuhan penduduk) dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Kecamatan Cipondoh, struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem berjalan, analisis piranti sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram dan Activity Diagram. Pada bab ini juga dibahas permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah dan juga user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tata laksana sistem yang diusulkan menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dan Pengujian Black Box. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pendataan populasi penduduk, berdasarkan data-data yang telah diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisikan studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran yang melengkapi laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:12)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Sutabri (2012:22)[2], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Menurut Nasaruddin dkk. (2013:226)[3], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Suprihadi[4] et all dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang membentuk komponen-komponen dan saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], “sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu system”. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  6. Pengolahan Sistem (processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Sutabri, 2012:22)[2] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[5], “tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Suprihadi[4] et all dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data adalah sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Data adalah suatu fakta yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata.

Definisi Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[2], “data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber”. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

  2. - Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    - Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  3. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

  4. - Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    - Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  5. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

  6. - Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    - Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Klasifikasi data adalah data yang diklasifikasi menjadi beberapa macam data berdasarkan jenis data, sifat data, dan sumber data.

Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengolahan data adalah sekumpulan beberapa file yang di olah dengan melalui tahap pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan dan penggunaan untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data.

Konsep dasar informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[2], “ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Maimunah[6] et all dalam Jurnal CCIT (2012:57), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[1], “informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah sekumpulan data yang diolah dan mempunyai arti bagi penerima.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[2] :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kualitas Informasi adalah informasi yang di dalamnya terdapat keakuratan data.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[2], “Nilai informasi ditentukan dari 2(dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam berhubungan dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dalam permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, siafat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluhan kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan data dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan yang dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan bebarapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai informasi adalah sebuah informasi yang mudah di peroleh, informassi jelas dan dapat dibuktikan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi) ”.

Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Taufiq (2013:17)[5], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan berkalaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu tang terdiri atas input dan output untuk mengolah data sehingga mempunyai nilai tambah dan bermanfaat ”.

Komponen Sistem informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[2], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Block Teknologi (Technology Block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengeluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut BDMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari 6 blok bangunan yang saling berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan.

Fungsi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[2], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia”.

Menurut Yuliastrie (2013:28)[7], ” Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem

  2. - Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    - Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    - Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  3. Efisiensi pengolahan

  4. - Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    - Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    - Penggunaan dan pengambilan informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen

  6. - Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    - Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    - Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi sistem informasi adalah sebuah kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah sistem menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Taufiq (2013:155)[5], “analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada baik sistem yang manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi”.

Tahapan Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220)[2], “proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. 1.Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Murad mengatakan (2013:51)[8], “ bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement.Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya’’.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahapan analisis sistem adalah tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya dengan melakukan metode pengumpulan data untuk memecahkan kekurangan sistem sebelumnya.

Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[5], “untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa dapat maksimal makan langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi”.

Menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159)[5], langkah-langkah sistem diantaranya definisi lingkup, analisa masalah, analisa kebutuhan, desain logic dan analisa keputusan.

  1. Denifisi Lingkup

    Denifisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

  2. Analisis Masalah

    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

  3. Analisis Persyaratan

    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

  4. Desain Logic

    Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  5. Analisa Kebutuhan

    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah-langkah analisis sistem adalah proses sistem atau prosedur dalam melakukan analisis sistem yang bertujuan agar sistem tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Raharjo (2011:3)[9], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Kustiyaningsih mengatakan (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah struktur penyimpanan data yang di atur sedemikian rupa sehingga data dapat di proses secara cepat.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Guritno (2011:302)[10], “elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[11], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat sesuai keinginan manajemen dan di sanggupi penulis untuk di eksekusi.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 : Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap 2 : Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. - “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    - “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    - “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi Tahap lll : Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  5. - T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    - O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    - E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  6. Final Draft Elisitasi : Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Tahapan elisitasi Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap dan selanjutnya final draft elisitasi.

Teori Khusus

Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Definisi Penduduk

Menurut UU No. 26 Tahun 1945 (1), "Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.

Menurut UU No. 26 Tahun 1945 (2), "Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Menurut UU No. 23 Th 2006, "Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan”.

Definisi populasi

Menurut Nurhayati (2012:36)[12] , “Populasi merupakan suatu “Universe” yakni wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya. Populasi tidak hanya berupa orang, tetapi bisa juga berupa benda yang lainnya”.

Menurut Sugiono (2013:117), “populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan wilayah yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Denifisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[13], “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalamkekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Hendro (2011:289)[14], “Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri.”

Menurut Fahmi (2013:252)[15], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif .”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.”

Peneranan Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:291)[14], Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.

  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[14], “Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah.” manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Analisi SWOT dan Management Pengambilan Keputusan

Menurut Fahmi (2013:254)[15], “penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang”.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Denifisi Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[5], Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias di terjemahkan menjadi berikut :

P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa

I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi dan data)

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses.

S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Menurut Al Fatta (2007:51) [16] metode yang mengunakan enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Eficiency dan Service.

  1. Performance (Analisis Kinerja)

    Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

  2. Information (Analisis Informasi)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi penguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi :

    1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang.

    2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang.

    3. Kurangnya informasi yang tepat waktu.

    4. Terlalu banyak informasi.

    5. Informasi tidak akurat.

    Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang meliputi :

    1. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap atau disimpan di banyak tempat.

    2. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehinga laporan dan pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.

  3. Economic (Analisis Ekonomi)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

    1. Biaya

    2. - Biaya tidak diketahui.

      - Biaya tidak dapat dilacak ke sumber.

      - Biaya terlalu tinggi.

    3. Keuntungan

    4. - Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.

      - Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.

      - Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.

  4. Security (Analisis Keamanan)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

    1. Keamanan atau kontrol yang lemah

    2. - Input data tidak diedit dengan cukup.

      - Kejahatan (misalnya, pengelapan atau pencurian) terhadap data.

      - Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.

      - Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada dokumen atau database yang berbeda.

      - Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.

      - Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak).

      - Terjadi error sat membuat keputusan.

    3. Kontrol atau keamanan berlebihan

    4. - Prosedur birokratis memperlamban sistem.

      - Pengendalian yang berlebihan mengangu para pelangan atau karyawan.

      - Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan.

  6. Eficiency (Analisis Efisiensi)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien, yaitu :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    3. Data diproses secara berlebihan.

    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  7. Services (Analisis Layanan)

    Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

    5. Sistem tidak mudah digunakan.

    6. Sistem cangung untuk digunakan.

    7. Sistem tidak fleksibel.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency and Service yang memiliki peran dan fungsi tersendiri.

Konsep Dasar Website

Denifisi Website

Arief (2011:7)[17], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Murad dari CCIT (2013:49)[8] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Jenis-jenis Website

Arief (2011:8)[17], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis

    Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk webstatis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis

    Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Website adalah aplikasi yang berisikan dokumen multimedia dengan menggunakan protokol HTTP dan di akses melalui browser.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Modelling Language)

Denifisi HTML (Hyper Text Modelling Language)

Arief (2011:23)[17], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Menurut Sutarman (2012:163)[1], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau wordwide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dantipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

Menurut Septian (2011:1)[18] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet.”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML atau HyperText Markup Language merupakan bahasa markup yang digunakan dalam pembuatan halaman web.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Denifisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Alim (2012:30), [19]Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Widodo (2011:6)[20], “berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa standar yang digunakan perangkat lunak dan memiliki sintak.

Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)

Widodo (2011:10)[20], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

  1. Class Diagram 

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram 

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram 

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram 

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram 

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language ) 9 diagram yang setiap diagramnya mempunyai sifat yang berbeda.

Konsep Dasar MYSQL

Definisi MYSQL

Menurut Kadir (2013:15)[21], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

Menurut Anisya (2013:15)[22], “MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Mysql merupakan sebuah nama database server untuk mempermudah mengelola suata database.

Perintah Dasar membuat Mysql

Budi Raharjo (2011:22)[9], berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26)[23], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Xampp adalah sebuah tool yang terdiri Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Bagian-bagian Tool Xampp

Bagian tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

  1. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  2. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

  3. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  4. PhpMyAdmin

    Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  5. Perl

    Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bagian-bagian xampp terdapat 5 tool di antaranya Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl.

Konsep dasar Adobe Dreamweaver CS5

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Menurut WahanaKomputer (2013)[24], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu aplikasi yangdapat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor”. Adobe Dreameaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola suatu Web. Keunggulan Dreamweaver CS5 dibandingkan editor lainnya adalah memungkinkan pengguna berkreasi secara bebas dan cepat pada suatu lingkungan visual, tanpa menuis sebaris pum kode atau tag HTMLnya, dan setelah iyu kita dapat menguji tampilan halaman Web kita langsung di browser yang kita inginkan.

Kegunaan dari dari Adobe Dreamweaver CS5 dapat mendesain secara visual dan mengelola Web. WYSYWIG (What You See Is What You Get) HTML (Hyper Text Mark-Up Language) akan membuat halaman web dan website secara mudah dan cepat.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Adobe Dreamweaver CS5 merupakan adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola suatu Web dan membuat halaman web dan website secara mudah dan cepat.

Konsep dasar Black Box

Definisi Black Box

Menurut Sidik (2012:4)[25] , “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

Menurut Rizky (2011:264)[26], “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Black Box adalah pengujian terhadap perangkat lunak dan mengetahui kebenaran suatu fungsi.

Konsep dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86)[10], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.”

Dalam melakukan kajian literatur review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinveting the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada,

  5. Mengetahui orang lain yang ahli mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunikasi yang dapat memberikan konstribusi sumber daya berharga.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa literatur review adalah sekumpulan beberapa penelitian lain yang nantinya akan menjawab sebuah penelitian yang actual.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas ,yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Titis Antoro[27], (STMIK AMIKOM Purwokerto, 2012) yang berjudul “Sistem informasi penduduk di desa sambeng wetan kecamatan kembaran kabupaten banyumas”. Dalam aplikasi ini, Sistem Informasi penduduk tersebut memudahkan inventaris dalam pendataan penduduk dalam pencatatan kelahiran, kematian, dan perpindahal penduduk. Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan bahasa pemograman microsoft visual studio.Net2008 dan menggunakan database xampp for windows.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Didik Setiawan[28], Yhoni Agus Setya Mahendra (Universitas Yudharta pasuruan, 2015) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penduduk Pada Kantor Desa Kebonsari”. Dalam aplikasi ini, Sisem Informasi Penduduk tersebut menghasilkan Form Input Data Penduduk berfungsi untuk melakukan pendataan penduduk secara lengkap. Sehingga data penduduk Desa Kerbonsari akan tersimpan didalam database melalui Form Input Data Penduduk. Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan bahasa aplikasi netbeans IDE, dan control panel untuk menghubungkan basis data menggunakan appServ.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Waspodo Dumadi[29] (Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011) yang berjudul “Sistem informasi pengelolaan data penduduk berbasis desktop di Desa Petir Kecamatan Rongkok”. Dalam aplikasi ini, Sistem pengelolaan data penduduk berbasis dekstop yang meliputi pecarian data penduduk, pencarian data keluarga, pemgelolaan data pegawai, percetakan laporan penduduk. Perancangan sistem ini, Sistem dibangun menggunakan Lazarus dan pengolaan Database menggunakan Mysql.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh One Yunita Fujiyati[30], 2014 yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan di Desa Purwoasri”. Dalam aplikasi ini, Sistem pengolahan data tersebut menghasilkan data penduduk , kematian, kelahiran, perpindahan, kedatangan, yang mampu membuat laporan penduduk yang selalu bisa diupdate. Dalam perancamgan sistem ini, penulis menggunakan Aplikasi Dreamweaver, AppServ dan PHP MyAdmin.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Supra Yoga Pratama[31] (AMIKOM Yogyakarta, 2014) yang berjudul “Perancangan aplikasi pendataan kependudukan Desa Minormartani Sleman Yogyakarta”. Dalam aplikasi ini, Sistem aplikasi pendataan penduduk tersebut menghasilkan Pendataan penduduk dalam proses pembuatan Surat Kelahiran, Surat Kematian , Surat Pendataan Penduduk, Surat Pindah, dan Kartu Keluarga (KK). Dalam perancamgan sistem ini, penulis menggunakan pemrograman HTML (HyperText Markup Language), PHP (HyperText Preprocessor), MYSQL sebagai database, dan Apache untuk web server.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Sejarah Umum Kecamatan Cipondoh

Kecamatan Cipondoh adalah salah satu kecamatan yang terletak di bagian utara Kota Tangerang dengan luas wilayah tercatat sebesar 1.938,1 Ha. Dalam menjalankan pemerintahan di Kecamatan Cipondoh terdapat 151 orang aparat pemerintahan, yang bertugas di kantor Kecamatan Cipondoh sebanyak 42 orang, dan 109 orang lainnya bertugas di sepuluh kelurahan, dengan tingkat penyebaran seperti pada Selain terbagi dalam sepuluh kelurahan, seperti kecamatan – kecamatan pada umumnya, struktur pemerintahan dalam kelurahan di Kecamatan Cipondoh juga terbagi atas beberapa Satuan Lingkungan Setempat (SLS), seperti RukunWarga (RW) dan RukunTetangga (RT).Padatahun 2012 banyaknya SLS di Kecamatan Cipondoh adalah 572 Rukun Tetangga (RT) dan 96 Rukun Warga (RW).

Jumlah penduduk di Kecamatan Cipondoh pada tahun 2012 sebanyak sebesar 242.548 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 59.371 rumah tangga. Rata-rata banyaknya anggota rumah tangga sebesar 4,09 jiwa. Banyaknya penduduk laki-laki adalah 122.945 jiwa dan penduduk perempuan adalah 119.603 jiwa, sedangkan sex ratio di kecamatan ini sebesar 102,79, yang artinya dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 103 penduduk laki-laki.

Secara geografis, KecamatanCipondohmempunyai batas wilayah :

- Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Batuceper.

- Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Pinang danKecamatanKarang Tengah.

- Sebelah Timur, berbatasan dengan Kota Jakarta Barat.

- Sebelah Barat, berbatasan dengan KecamatanTangerang.

Kecamatan Cipondoh terbagi atas sepuluh kelurahan, dengan luas masing-masing kelurahana dalah :

  1. Kelurahan Poris Plawad Indah dengan luas wilayah 208 Ha

  2. KelurahanCipondohdenganluaswilayah 226,8 Ha

  3. Kelurahan Kenanga dengan luas wilayah 257 Ha

  4. Kelurahan Gondrong dengan luas wilayah 187 Ha

  5. Kelurahan Petir dengan luas wilayah 190,3 Ha

  6. Kelurahan Ketapang dengan luas wilayah 180 Ha

  7. Kelurahan Cipondoh Indah dengan luas wilayah 133 Ha

  8. Kelurahan Cipondoh Makmur dengan luas wilayah 148 Ha

  9. Kelurahan Poris Plawad Utara dengan luas wilayah 204 Ha

  10. Kelurahan Poris Plawad dengan luas wilayah 205 Ha.

Visi dan Misi Kecamatan Cipondoh

VISI :

Terwujudnya Cipondoh yang profesional, dinamis, dinamis, tertib dan kondusif sebagai ujung tombak pelayanan prima dalam masyarakat yang berakhlakul karimah.

Penjelasan Pokok-pokok Visi Kecamatan Cipondoh tersebut adalah sebagai berikut  :

  1. Terwujudnya Kecamatan Cipondoh yang profesional dalam hal penyelenggaraan tugas dan fungsi kelembagaan yang berorientasi pada pelayanan prima dalam hal pfelayanan publik terbaik yang dilandasi oleh tata nilai sosial dan norma akhlakul karimah.

  2. Terwujudnya Kecamatan Cipondoh yang dinamis yaitu kehidupan yang berkesinambungan dengan mengikuti perkembangan zaman dengan tetap menjaga semangat kebersamaan dan nasionalisme berbasis kedaerahan, tenggang rasa, tanggung jawab, dan sikap toleransi yang universal.

  3. .Terwujudnya Kecamatan Cipondoh yang tertib dan kondusif yaitu terwujudnya ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan publik dalam wilayah dan tatanan kehidupan yang baik dan berkualitas sehingga terbentuk kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan kondusif.

  4. Terwujudnya Kecamatan Cipondoh sebagai ujung tombak pelayanan prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang makmur dan berkeadilan, dan menjadikan masyarakat sebagai subjek dalam pembangunan daerah.

  5. Terwujudnya masyarakat Kecamatan Cipondoh yang memiliki akhlakul karimah, yaitu terwujudnya masyarakat yang memiliki sikap dan perilaku akhlak mulia yang dicerminkan melalui kualitas hubungan antar manusia dengan Tuhan dan hubungan antar manusia itu sendiri, dan menjadi landasan moral dan etika dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

MISI :

Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Akuntabel, dan Transparan didukung dengan Struktur Birokrasi yang Berintegritas, Kompeten dan Profesional.

Penjelasan Pokok-pokok Visi Kecamatan Cipondoh tersebut adalah sebagai berikut

  1. Menyelenggarakan Mewujudkan optimalisasi kinerja aparatur dan kapasitas kelembagaan pemerintah kecamatan yang berkualitas dan profesional.

  2. Mewujudkan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan data informasi kecamatan yang berkualitas.

  3. Mewujudkan optimalisasi layanan publik di kecamatan melalui peningkatan kualitas pelayanan prima administrasi kependudukan dan catatan sipil.

  4. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban yang aman dan kondusif di wilayah kecamatan.

  5. Mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat, kelembagaan sosial dan kepemudahan.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kecamatan

  1. Fungsi dan Tugas CAMAT

    Camat mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas Kecamatan dalam lingkup urusan-urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta kemasyarakatan sesuai dengan visi dan misi Walikota sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut.

    1. Fungsi CAMAT

      1. Penetapan kebijakan teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;

      2. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;

      3. Pengkoordinasian kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

      4. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas kecamatan;

      5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan kecamatan;

      6. Evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat;

      7. .Pelaporan.

    2. Tugas CAMAT

      1. Menetapkan rencana strategis kecamatan berdasarkan visi dan misi walikota dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat sebagaimana terjabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah;

      2. Menetapkan usulan rencana kerja, kinerja, serta anggaran tahunan kecamatan sesuai dengan rencana strategis kecamatan untuk selanjutnya disampaikan kepada walikota;

      3. Mempelajari dan melaksanakan kebijakan yang telah digariskan oleh walikota dalam rangka penyelenggaraan urusan-urusan otonomi daerah yang telah dilimpahkan wewenangnya oleh walikota kepada camat serta tugas-tugas umum pemerintahan dalam wilayah kerja kecamatan;

      4. Memimpin, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan kedinasan kecamatan dalam rangka pelaksanaan tugas kecamatan;

      5. Menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat di tingkat kecamatan;

      6. Menetapkan kebijakan teknis dalam rangka penyelenggaraan urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat di tingkat kecamatan;

      7. Menetapkan kebijakan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas kecamatan;

      8. Menunjuk dan menetapkan pejabat pelaksana teknis kegiatan (pptk)

      9. Menyelenggarakan pelayanan publik di bidang keagrariaan;

      10. Menyelenggarakan pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan, pencatatan sipil, dan ketenaga kerjaan.

  2. SEKRETARIAT

    Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Camat yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan serta menyelenggarakan pelayanan administratif di bidang umum, kepegawaian, keuangan, dan perencanaan.

    1. Fungsi Sekretaris Camat

      1. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan;

      2. Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat;

      3. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;

      4. Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan;

      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala sub bagian yang dibawahkannya;

      6. Pelaporan.

    2. Tugas Sekretaris Camat

      1. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan oleh camat;

      2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan camat dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat;

      3. Mempersiapkan konsep rencana strategis kecamatan;

      4. Menyelenggarakan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat;

      5. Menyelenggarakan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan beserta perubahan dan perhitungannya;

      6. Menyelenggarakan kegiatan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan program, rencana kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan kecamatan;

      7. Menyusun laporan mengenai realisasi atau pelaksanaan program, rencana kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan kecamatan;

      8. Menyelenggarakan pembangunan, pengadaan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas kecamatan;

      9. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan;

      10. Menyelenggarakan pembinaan ketatalaksanaan di lingkup tugas kecamatan.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

    1. Fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian;

      2. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian;

      3. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      4. Pelaporan.

    2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh sekretaris camat;

      2. Melaksanakan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian;

      3. Melaksanakan penerimaan dan pengendalian surat masuk;

      4. Melaksanakan pengendalian dan pengiriman surat keluar;

      5. Melaksanakan penggandaan naskah dinas;

      6. Melaksanakan pembinaan tata naskah dinas di lingkup tugas kecamatan;

      7. Melaksanakan dan membina kegiatan kearsipan;

      8. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan hubungan masyarakat, keprotokolan dan penerimaan tamu;

      9. Menyediakan pelayanan kebutuhan akomodasi para pegawai kecamatan;

      10. Mengupayakan terpeliharanya kebersihan serta kerapihan ruangan kantor, halaman, taman, dan area parkir kantor kecamatan.

  4. Sub Bagian Keuangan

    Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.

    1. Fungsi Sub Bagian Keuangan

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian keuangan;

      2. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan;

      3. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      4. Pelaporan.

    2. Tugas Kepala Sub Bagian Keuangan

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh sekretaris camat;

      2. Melaksanakan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian keuangan;

      3. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan anggaran tahunan kecamatan;

      4. Melaksanakan penyusunan usulan anggaran tahunan kecamatan;

      5. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan anggaran perubahan kecamatan;

      6. Melaksanakan penyusunan usulan anggaran perubahan kecamatan;

      7. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan perhitungan anggaran tahunan kecamatan;

      8. Melaksanakan perhitungan anggaran tahunan kecamatan;

      9. Melaksanakan pengelolaan anggaran kecamatan;

      10. Melaksanakan kegiatan verifikasi.

  5. Sub Bagian Perencanaan

    Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.

    1. Tugas Sub Bagian Perencanaan

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian perencanaan;

      2. Penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;

      3. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi perencanaan;

      4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      5. Pelaporan.

    2. Tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh sekretaris camat;

      2. Mengadakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan konsep rencana strategis dan usulan program kecamatan;

      3. Mengadakan analisis dan pengkajian atas bahan-bahan penyusunan konsep rencana strategis dan usulan program kecamatan;

      4. Melaksanakan penyusunan konsep rencana strategis kecamatan;

      5. Melaksanakan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian perencanaan;

      6. Mengadakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan rencana kerja tahunan kecamatan;

      7. Melaksanakan penyusunan usulan rencana kerja tahunan kecamatan;

      8. Mengadakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan rencana kerja tambahan dalam rangka penyusunan anggaran perubahan kecamatan;

      9. Melaksanakan penyusunan usulan rencana kerja tambahan dalam rangka penyusunan anggaran perubahan kecamatan;

      10. Mengadakan pengumpulan data dan bahan dalam rangka evaluasi pelaksanaan program dan rencana kerja tahunan kecamatan.

  6. Seksi Tata Pemerintahan

    Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan- kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

    1. Fungsi Seksi tata Pemerintahan

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi tata pemerintahan;

      2. Perumusan kebijakan camat dalam lingkup urusan tata pemerintahan;

      3. Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan tata pemerintahan;

      4. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      5. Pelaporan.

    2. Tugas Kepala Seksi Pemerintahan

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Camat;

      2. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Tata Pemerintahan;

      3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan tata pemerintahan di tingkat Kecamatan, yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya;

      4. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat Kecamatan dalam urusan tata pemerintahan, yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya;

      5. Mempersiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan Camat dalam urusan tata pemerintahan yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya;

      6. Melaksanakan perumusan dan penyusunan konsep kebijakan Camat dalam urusan tata pemerintahan yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya;

      7. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi keagrariaan;

      8. Melaksanakan inventarisasi asset Daerah atau kekayaan Daerah lainnya yang berada di wilayah kerja Kecamatan;

      9. Melaksanakan pengawasan atas tanah-tanah Negara dan tanah asset Pemerintah Daerah di wilayah kerja Kecamatan;

      10. Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam pelaksanaan pembebasan Tanah Milik dan pelepasan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang akan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan.

  7. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

    Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum.

    1. Fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi ketentraman dan ketertiban umum;

      2. Pelaksanaan kebijakan camat dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;

      3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;

      4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;

      5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      6. Pelaporan.

    2. Tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Camat;

      2. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum;

      3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan ketentraman dan ketertiban umum di tingkat Kecamatan, yang meliputi bidang-bidang ketentraman dan ketertiban wilayah, sosial politik serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      4. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat Kecamatan dalam urusan ketentraman dan ketertiban umum, yang meliputi bidang-bidang ketentraman dan ketertiban wilayah, sosial politik serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      5. Mempersiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan Camat dalam urusan ketentraman dan ketertiban umum yang meliputi bidang- bidang ketentraman dan ketertiban wilayah, sosial politik, serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      6. Melaksanakan kebijakan Camat dalam urusan ketentraman dan ketertiban umum yang meliputi bidang-bidang ketentraman dan ketertiban wilayah, sosial politik, serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      7. Melaksanakan kegiatan pemantauan, pengawasan dan pembinaan terhadap kondisi ketentraman dan ketertiban wilayah;

      8. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik di bidang ketentraman dan ketertiban wilayah;

      9. Melaksanakan analisis terrhadap kondisi ketentraman dan ketertiban wilayah;

      10. Menyusun rencana teknis pelaksanaan kegiatan penertiban dalam rangka memelihara dan memulihkan suasana ketentraman dan ketertiban wilayah.

  8. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

    Seksi Ekonomi Dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.

    1. Fungsi Seksi Ekonomi dan Pembangunan

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan;

      2. Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;

      3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;

      4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;

      5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      6. Pelaporan.

    2. Tugas Seksi Ekonomi dan Pembangunan

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Camat;

      2. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan;

      3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan ekonomi di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang perekonomian masyarakat, perkoperasian dan usaha kecil menengah, produksi, distribusi serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      4. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat Kecamatan dalam urusan ekonomi; yang meliputi bidang-bidang perekonomian masyarakat, perkoperasian dan usaha kecil menengah, produksi, distribusi serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      5. Mempersiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan Camat dalam urusan ekonomi di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang perekonomian masyarakat, perkoperasian dan usaha kecil menengah, produksi, distribusi serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      6. Melaksanakan perumusan dan penyusunan konsep kebijakan Camat dalam urusan ekonomi di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang perekonomian masyarakat, perkoperasian dan usaha kecil menengah, produksi, distribusi serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      7. Mengadakan pendataan potensi perekonomian masyarakat di wilayah kerja Kecamatan;

      8. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap potensi perekonomian masyarakat;

      9. Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam rangka pengembangan perekonomian Kelurahan;

      10. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengembangan di bidang ketenagakerjaan di wilayah kerja Kecamatan.

  9. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

    Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat.

    1. Fungsi Seksi Pemberdayaan Masyarakat

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

      2. Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;

      3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;

      4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;

      5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

      6. Pelaporan.

    2. Tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat

      1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Camat.

      2. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

      3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      4. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat Kecamatan dalam urusan pemberdayaan masyarakat; yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      5. Mempersiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan Camat dalam urusan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      6. Melaksanakan kebijakan Camat dalam urusan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kecamatan; yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya;

      7. Mempersiapkan dan meneliti berkas permohonan penerbitan Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning) yang akan ditandatangani oleh Camat;

      8. .Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat di wilayah kerja Kecamatan;

      9. Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan;

      10. Melaksanakan pemantauan, pembinaan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan program keluarga berencana di wilayah kerja Kecamatan.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan prosedur Pendataan populasi penduduk yang berjalan pada Kecamatan Cipondoh adalah sebagai berikut :

  1. Kecamatan menerima data penduduk kelurahan.

  2. Staff kecamatan (Admin) menginput data penduduk ke Microsoft excel.

  3. Staff kecamatan membuat data kematian, kelahiran, perpindahan dan kedatangan penduduk setiap bulnnya.

  4. Staff Kecamatan memberikan data penduduk ke Camat untuk diperiksa.

  5. Setiap akhir bulan, staff Kecamatan membuat rekapitulasi data perubahan data penduduk.

  6. Staff Kecamatan memberikan laporan data penduduk kepada Camat untuk di tanda tangani.

  7. Staff Kecamatan membuat laporan data penduduk setiap bulan yang kemudian di berikan kepada Dinas.

  8. Dinas menerima data penduduk berupa kepingan CD dan data menggunakan Microsoft Exel.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram.

Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Populasi Penduduk pada Kecamatan Cipondoh.

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 diatas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case : Menerima data kelurahan.

  2. Aktor : Staff Kecamatan

    Keterangan : Bagian Staff Kecamatan menerima laporan data penduduk dari 10 kelurahan di kecamatan Cipondoh.

  3. Nama Use Case : Input data Penduduk

  4. Aktor : Staff kecamatan

    Keterangan: Setelah staff kecamatan menerima data penduduk Kemudian staff kecamatan menginput data laporan penduduk perkelurahan.

  5. Nama Use Case : Membuat data penduduk

  6. Aktor : Staff kecamatan

    Keterangan : Staff kecamatan kemudian membuat laporan data penduduk berupa data kematian, kelahiran, perpindahan dan kedatangan.

  7. Nama Use Case : Memberikan data penduduk

  8. Aktor : Staff Kecamatan dan Camat

    Keterangan : setelah Staff kecamatan membuat laporan data penduduk kemudian data tersebut di berikan kepada camat untuk di periksa.

  9. Nama Use case : Rekapitulasi data perbulan

  10. Aktor : Staff Kecamatan

    Keterangan : Staff kecamatan membuat laporan rekapitulasi data perubahan perbulan yang meliputi data kematian, kelahiran, perpindahan, kedatangan dari 10 kelurahan.

  11. Nama Use Case : memberikan laporan data penduduk lecamatan

  12. Aktor : Staff kecamatan dan Dinas

    Keterangan : Setelah Staff kecamatan mengolah data dari 10 kelurahan menjadi laporan data penduduk kecamatan Cipondoh kemudian kecamatan memberikan data tersebut ke Dinas

Activity Diagram

Berikut ini adalah activity diagram untuk Sistem Informasi data populasi penduduk pada kecamatan Cipondoh.

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram populasi data penduduk pada kecamatan Cipondoh yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 17 action sistem yang mencerminkan eksejusi dari suatu aksi.

  3. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa sistem yang berjalan

Metode Analisa Sistem

Berikut akan dijelaskan analisis analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) pada kecamatan Cipondoh.

Analisis SWOT

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (Kinerja)

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

  3. Information (Informasi)

    Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

  4. Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

  5. Economy (Ekonomi)

    Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pendataan data pendduduk. sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  6. Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

  7. Control (Kontrol)

    Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  8. Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

  9. Effisiency (Efisiensi)

    Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

  10. Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

  11. Service (Pelayanan)

    Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.

  12. Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan data penduduk yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal sehingga sering terlambat dalam pembuatan lapoan data penduduk. Prosesnya meliputi data penduduk diinput sampai menjadi data rekapan laporan data populasi penduduk setiap bulan secara manual.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi laporan data penduduk membutuhkan ketelitian dalam proses penginputan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi data penduduk.

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem laporan pendataan data populasi penduduk pada kecamatan cipondoh yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan pembuatan laporan data penduduk, akurat serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar- benar dibutuhkan untuk sistem pengolahan data populasi penduduk pada kecamatan cipondoh.

Sistem informasi pendataan data penduduk yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendataan data kelahiran, kematian, perpidahan dan kedatangan penduduk masih dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang data rekapan penduduk mengalami kehilangan data dan sering terjadi data yang ganda. Staff kecamatan mengalami kesulitan dalam pencarian data penduduk.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi Kecamatan Cipondoh tentang pendataan populasi penduduk, diantaranya sebagai berikut :

  1. Membuat rancangan program sistem informasi Popualasi penduduk menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) sehingga sistem dapat menyampaikan informasi dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

  2. Membuat sistem dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database yang dapat menyimpan data penduduk kecamatan Cipondoh dengan aman dari hilangnya data dan lebih cepat proses pencarian data penduduk.

  3. Membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh Staff kecamatan yang berbasis komputerisasi, sehingga setiap perekapan data yang akan di berikan ke dinas sudah terkompurisasi tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengerjaannya.

Analisis Piranti Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem laporan data penduduk pada Kecamatan Cipondoh adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

  2. Monitor : 14.0 HD LED LCD

  3. Memory : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk : 320 GB HDD

  5. Mouse : standart

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan cash flow adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Office

Hak Akses (Brainware)

Ada 3 (tiga) user yang dapat mengakses sistem informasi laporan data penduduk , yaitu staff kecamatan, camat dan dinas

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Elisitasi tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

  4. Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. (Middle)  : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low)  : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi populasi data penduduk kecamatan Cipondoh. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem online untuk Kecamatan Cipondoh.

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem populasi penduduk yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

Staff Kecamatan

  1. Admin melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan halaman utama.

  3. Sistem menampilkan menu admin.

  4. Admin input data penduduk.

  5. Admin melakukan pengecekan data penduduk.

  6. Admin melakukan pengubahan data penduduk.

  7. Admin melakukan penghapusan data penduduk.

  8. Admin dapat melihat data penduduk.

Camat

  1. Camat melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan menu utama.

  3. Camat melakukan pengecekan data penduduk.

  4. Camat dapat melihat laporan data penduduk.

  5. Camat dapat melihat menu master,data dan laporan tetapi tidak bisa untuk menginput data.

Dinas

  1. Dinas melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan menu utama.

  3. Dinas melakukan pengecekan laporan data penduduk.

  4. Dinas dapat melihat laporan data penduduk.

  5. Dinas dapat melihat menu master,data dan laporan tetapi tidak bisa untuk menginput data.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkanUse Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram usulan sistem informasi populasi penduduk pada Kecamatan Cipondoh diatas pada saat ini :

  1. Nama Use case : Master

  2. Aktor : staff kecamatan (Admin)

    Skenario : Staff kecamatan harus login terlebih dahulu. Kemudian dalam menu master hanya Staff kecamatan yang dapat masuk untuk menginput dan menampilkan data.

  3. Nama Use case : Data

  4. Aktor : Staff Kecamatan (Admin), Camat dan Dinas

    Skenario :Staff kecamatan melakukan penginputan perekapan data penduduk di semua kelurahan di kecamatan cipondoh. Camat dan Dinas hanya bisa menampilkan data dan tidak dapat menginput data.

  5. Nama Use case : Laporan

  6. Aktor : Staff Kecamatan, Camat dan Dinas

    Skenario : Setelah Staff kecamatan selesai menginput data, data akan masuk menjadi laporan data penduduk bulanan. Camat dan dinas hanya bisa menampilkan dan melihat data laporan penduduk tanpa melakukan penginputan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari :

  1. 3(tiga) initial node dimana objek memulai kegiatan.

  2. 35(tigan pulih lima) action state yang mencerminkan suatu aksi.

  3. 1(satu) desicision node digunakan untuk pilihan kondisi.

  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan laporan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

Sequence Diagram untuk Staff Kecamatan (admin)

Gambar 4.3 Sequence Diagram Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

  1. Nama Aktor : Admin

  2. Life Line : Login, Home, Master, Data, Laporan, Logout

  3. Skenario : Admin terlebih dahulu login, setelah berhasil login masuk ke menu halaman utama yang terdapat menu mater, data dan laporan. Admin bisa Menampilkan data user, input data warga, input data kelurahan, input data kelahiran, input data kematian, input data pindah, input data warga datang, menampilkan data kelahiran, menampilkan data kematian, menampilkan data pindah, menampilkan data warga datang, menampilkan laporan data penduduk dan logout.

Sequence Diagram untuk Camat

Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Camat

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

  1. Nama Aktor : Camat

  2. Life line : Login, Home, Master, Data, Laporan, Logout

  3. Skenario : Camat terlebih dahulu login, setelah berhasil login masuk ke menu halaman utama yang terdapat menu mater, data dan laporan. Camat bisa menampillkan data user, menampilkan data warga, menampilkan data kelurahan, menampilkan data kelahiran, menampilkan data kematian, Menampilkan data pindah, menampilkan data warga datang, menampilkan data kelahiran, menampilkan data kematian, menampilkan data pindah, menampilkan data warga datang, menampilkan laporan data penduduk dan logout.

Sequence Diagram untuk Dinas

Gambar 4.5 Sequence diagram untuk Dinas

  1. Nama Aktor : Dinas

  2. Life line : Login, Home, Master, Data, Laporan, Logout

  3. Skenario : Dinas terlebih dahulu login, setelah berhasil login masuk ke menu halaman utama yang terdapat menu mater, data dan laporan. Camat bisa menampillkan data user, menampilkan data warga, menampilkan data kelurahan, menampilkan data kelahiran, menampilkan data kematian, Menampilkan data pindah, menampilkan data warga datang, menampilkan data kelahiran, menampilkan data kematian, menampilkan data pindah, menampilkan data warga datang, menampilkan laporan data penduduk dan logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  2. 15 (lima belas) state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

  3. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram Diagram

Gambar 4.7 Class Diagram yang diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : tbl_warga

  2. Media : Harddisk

    Isi :(nik + tanggal + nama_lengkap + alamat + rt + rw + id_kelurahan + kode_pos + tempat_lahir + jk + gol_darah + status_nikah + agama + warga_negara + pendidikan + pekerjaan)

    Primary Key  : nik

    Panjang Record  : 102

    Tabel 4.1 Tabel Warga

  3. Nama File : Pengguna

  4. Media : Hardisk

    Isi : (id+user_id+password+nama+status)

    Primary Key : id

    Panjang Record : 73

    Tabel 4.2 Tabel Pengguna

  5. Nama File : tbl_kelahiran

  6. Media :Harddisk

    Isi : (id_kelahiran+nik+tanggal_lahir+nama_lengkap+ alamat + rt + rw + id_kelurahan + kode_pos + tempat_lahir + jk + gol_darah + agama + warga_negara)

    Primary Key : id_kelahiran

    Panjang Record : 80

    Tabel 4.3 Tabel kelahiran

  7. Nama File : tbl_kematian

  8. Media : harddisk

    Isi :(id_kematian+nik+tanggal_kematian+keterangan)

    Primary Key : id_kematian

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.4 Tabel Kematian

  9. Nama File : tbl_pindah

  10. Media : Harddisk

    Isi : (id_pindah+nik+tanggal_pindah+keterangan)

    Primary Key :id_pindah

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.5 Tabel Perpindahan

  11. Nama File : tbl_datang

  12. Media : Harddisk

    Isi : (id_datang+nik+tanggal_datang+nama_lengkap+alamat_asal + id_kelurahan + kode_pos +tempat_lahir + jk + gol_darah + status_nikah +agama+warga_negara +pendidikan+pekerjaan)

    Primary Key :id_datang

    Panjang Record : 86

    Tabel 4.6 Tabel Kedatanga

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.8 Rancangan Prototype Tampilan Login

Tampilan form login diatas akan muncul jika telah masuk ke Web browser dan login melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh Staaff Kecamatan(admin), Camat dan Dinas. Mereka harus menginput Username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

Prototype Menu Home

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Menu Home

Tampilan home diatas akan muncul jika admin, camat dan dinas telah berhasil masuk ke web browser.

Prototype Menu Master

Prototype User Pada Menu Master

Gambar 4.10 Prototype Tampilan User pada menu master

Tampilan User pada menu master diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu daftar user umtuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

Prototype Daftar Warga Pada menu Master

Gambar 4.11 Prototype warga pada menu Master

Tampilan warga pada menu akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu daftar warga umtuk menginput daftar warga.

Prototype Daftar Kelurahan Pada Menu Master

Gambar 4.12 Prototype Data Kelurahan pada menu Master

Tampilan kelurahan pada menu akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu daftar kelurahan umtuk menginput daftar kelurahan.

Prototype Menu Data

Prototype Daftar Kelahiran Pada Menu Data

Gambar 4.13 prototype Daftar Kelahiran Pada Menu Data

Tampilan Menu data diatas akan muncul jika admin, camat, dinas berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu data dengan memilih sub menu kelahiran. Untuk admin bisa menginput dan menampilkan data kelahiran, dan sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan data kelahiran.

Prototype Daftar Kematian Pada Menu Data

Gambar 4.14 prototype data kematian pada menu data kematian.

Tampilan Menu data diatas akan muncul jika admin, camat, dinas berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu data dengan memilih sub menu kematian. Untuk admin bisa menginput dan menampilkan data kematian, dan sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan data kematian.

Prototyope Daftar Perpindahan Pada Menu Data

Gambar 4.15 rancangan Prototype daftar perpindahan pada menu data

Tampilan Menu data diatas akan muncul jika admin, camat, dinas berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu data dengan memilih sub menu perpindahan. Untuk admin bisa menginput dan menampilkan data perpindahan , dan sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan data perpindahan.

Prototype Daftar Warga Datang Pada Menu Data

Gambar 4.16 rancangan prototype warga datang pada menu data

Tampilan Menu data diatas akan muncul jika admin, camat, dinas berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu data dengan memilih sub menu kedatangan. Untuk admin bisa menginput dan menampilkan data kedatangan, dan sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan data kedatangan.

Protototype Menu Laporan

Gambar 4.17 rancangan Protototype Menu Laporan

Tampilan Menu laporan diatas akan muncul jika admin, camat, dinas berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan. Admin, camat, dinas dapat menampilkan laporan data penduduk.

konfogurasi Sistem Usulan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem laporan data penduduk pada Kecamatan Cipondoh adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

  2. Monitor : 14.0 HD LED LCD

  3. Memory : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk : 500 GB HDD

  5. Mouse : standart

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Office 2007

  3. Xampp

  4. Adobe Dreamweaver CS5

  5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition

  6. MySQL

  7. Mozilla Firefox

Tampilan usulan

Tampilan login staff Kecamatan (admin), Camat dan Dinas

Gambar 4.18 Tampilan Login

Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh staff kecamatan (admin), camat dan dinas. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

Tampilan menu home

Gambar 4.19 Tampilan Home

Tampilan Home diatas akan muncul jika admin, camat, dinas telah berhasil masuk ke web browser.

Tampilan menu master

Tampilan Daftar User pada menu master

Gambar 4.20 Tampilan Daftar User pada menu Master

Tampilan daftar user pada menu master akan muncul ketika admin berhasil melalukan login ke menu sub data user untuk menampilkan data user.

Tampilan daftar warga pada menu master

Gambar 4.21 Tampilan daftar warga pada menu master

Tampilan menu warga pada menu master akan muncul ketika admin, camat, dinas login ke menu sub master daftar warga. Admin bisa menginput dan menampilkan data, sebaliknya camat dan dinas hanyadapat menampilkan daftar warga.

Tampilan daftar kelurahan pada menu master

Gambar 4.22 Tampilan Daftar Kelurahan pada menu master

Tampilan daftar kelurahan pada menu master akan muncul ketika admin berhasil melakukan login ke menu sub daftar kelurahan untuk menampilkan data kelurahan.

Tampilan menu data

Tampilan menu daftar kelahiran pada menu data

Gambar 4.23 Tampilan daftar kelahiran pada menu data

Tampilan daftar kelahiran pada menu data akan muncul ketika admin, camat dan dinas melakukan login ke menu sub kelahiran. Admin bisa menginput dan menampilkan data, sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan daftar kelahiran.

Tampilan sub menu daftar kematian pada menu data

Gambar 4.24 Tampilan sub menu daftar kematian pada menu home

Tampilan daftar kelimatian pada menu data akan muncul ketika admin, camat dan dinas melakukan login ke menu sub kematian. Admin bisa menginput dan menampilkan data, sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan daftar kematian.

Tampilan menu daftar perpindahan pada menu data

Gambar 4.25 Tampilan daftar Perpindahan pada menu data

Tampilan daftar perpindahan pada menu data akan muncul ketika admin, camat dan dinas melakukan login ke menu sub perpindahan. Admin bisa menginput dan menampilkan data, sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan daftar perpindahan.

Tampilan sub menu daftar Kedatangan pada menu data

Gambar 4.26 Tampilan daftar kedatangan pada menu data

Tampilan daftar warga pindah pada menu data akan muncul ketika admin, camat dan dinas melakukan login ke menu sub kedatangan. Admin bisa menginput dan menampilkan data, sebaliknya camat dan dinas hanya dapat menampilkan daftar warga datang.

Tampilan Menu laporan

Gambar 4.27 Tampilan menu laporan

Tampilan menu laporan data penduduk akan muncul ketika admin, camat dan dinas melakukan login ke menu laporan. Menu laporan tersebut dari hasil penginputan bulanan yang di lakukan admin dan menghasilkan rekapan data penduduk di kecamatan cipondoh.

Pengujian Black Box

Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing :

Pengujian Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

Tabel 4.7 Tabel Pengujian Menu Login

Pengujian Pada Menu Master

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Master :

Tabel 8 Tabel Pengujian Menu Master

Pengujuan Pada Menu Data

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Transaksi :

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Data

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

  1. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka

    Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu empat mingguuntuk melakukan pengumpulan data.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama enam minggu.

  3. Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang embuat program. Perancangan sistem berlangsung selama tujuh minggu.

  4. Pembuatan Program

    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama tujuh minggu.

  5. Test Program

    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tujuh minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  6. Evaluasi Program

    Proses evaluasi program auntuk mencatat apa saja yang di butuhkan sistem selanjutnya ke tahap lebih baik.

  7. Perbaikan program

    Proses perbaikan dan penyempurnaan program mmbutuhkan waktu enam minggu untuk penyempurnaan program yang benar.

  8. Pelatihan User

    Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu

  9. Implementasi

    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama lima minggu.

  10. Dokumentassi

    Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

Tabel 4.10 Tabel Jadwal Kegiatan

Anggaran

Tabel 4.11 Anggaran

BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk sistem informasi populasi penduduk kecamatan Cipondoh Tangerang ke tahap yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

  1. Sistem informasi laporan data penduduk yang berjalan pada kecamatan Cipondoh tangerang masih bersifat manual yaitu menggunakan microsoft excel, seperti penginputan data kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan. Sehingga masih banyak data yang tidak terkelola dengan baik. Sistem yang berjalan saat ini sudah tertuang pada BAB III terkait dengan rancangan prosedur yang berjalan menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dan alat bantu UML (Unified Modelling Language).

  2. Sistem laporan data populasi penduduk yang berjalan pada Kecamatan Cipondoh Tangerang belum memenuhi kebutuhan user karena prosesnya masih menggunakan microsoft excel mulai dari penginputan data kelahiran, kematian, perpindahandan kedatangan penduduk sampe proses pengiriman data penduduk ke dinas. Dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan dalam proses pencatatan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian kembali data anggota serta dalam pembuatan laporan data penduduk. Kebutuhan user sudah tertuang melalui user requirement mulai dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

  3. Rancangan sistem informasi populasi penduduk pada kecamatan Cipondoh Tangerang yang terkomputerisasi, penulis menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database menggunakan MySQL untuk menyimpan data penduduk yang meliputi data kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan. Untuk lebih jelasnya, rancangan sistem populasi data penduduk pada kecamatan Cipondoh tangerang sudah ada pada BAB IV terkait dengan testing dan implementasi yang telah dilakukan pengujian blackbox testing dengan hasil pengujian keseluruhan valid.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. sistem informasi populasi penduduk pada Kecamatan Cipondoh di Perlukan adanya pelatihan terhadap staff kecamatan yang terkait dengan perancangan program terkomputerisasi data penduduk yang akan berjalan nantinya.

  2. sistem informasi Populasi Penduduk pada Kecamatan Cipondoh yang berjalan saat ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat dengan Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan relevan dan tepat waktu.

  3. Sistem informasi yang dibutuhkan Kecamatan Cipondoh untuk membuat laporan secara cepat dan akurat dengan adanya  sistem informasi laporan data penduduk secara terkomputerisasi yang bisa digunakan untuk backup data, untuk mengatasi terjadinya kehilangan data penduduk yang meliputi kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan Pada perancangan sistem yang telah dibuat menggunakan software.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sistem laporan keuangan proyek pada PT Sintech Berkah Abadi, masih bersifat manual yaitu menggunakan Microsoft excel, sehingga masih ada masalah masalah yang terjadi, seperti peninputan data laporan keungan.

  2. Dalam perancangan sistem yang dibuat, maka pembuatan menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified modeling Language (UML). Dalam merancang sistem antar muka program untuk user, penulis menggunakan software Adone DreamweaverCS6, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database menggunakan MySQL.

  3. Aisyah, S, &Kalbuana, N. 2010. “Perancangan AplikasiAkademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT. Vol.4 No.2.

  4. Ajeng Wind. 2013. Jurus Kiat Membuat Laporan Keuangan

  5. A.S, Rosa.2012.”Sistem Informasi Akuntansi”.Jakarta:Salemba Empat

  6. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

  7. Fahmi, Irham.2012.”Analisis Laporan Keuangan”Bandung:CV.Alfabeta

  8. George H.B & William S.H., Graha Ilmu. 2014. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Yakub

  9. Ginting, ElizaAndyani.(2013). Aplikasi Berbasis Web E-Commerge Menggunakan Joomla pada Mutiara Fashion. Universitas Widyatama

  10. Gordon B. Davis, Andi Offset. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Sutabri,

  11. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta

  12. Henderi, Maimunah, Andrian R. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011

  13. Hery. 2014. Mahir Accounting Principles. Jakarta : PT Grasindo Anggota IKAPI.

  14. H.B, George, William S.H.2014.”Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta:Graha Ilmu.

  15. Kartini, dkk. 2013. “ Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia

  16. Kartini, dkk. 2013. “ Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia

  17. Ludwig Von Bertalanfly, CAPS. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunoto, Danang

  18. Mc Leod, PT. Remaja Rosdakarya. 2013. Konsep Dasar Sistem. Bandung: Dr. Deni Darmawan

  19. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic.USA: University Florida.

  20. Penunjang Penilai Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja.

  21. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Media Kita

  22. Prastiwi, Winiarti. 2014. “Penerapan Pedoman WIDURI Sebagai

  23. Rainer T.P, Graha Ilmu. 2014. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Yakub

  24. Robert A. Leitch, Graha Ilmu. 2014. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Yakub

  25. Semnasteknomedia 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.

  26. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. “Pemograman Web dengan HTML”. Informatika. Bandung

  27. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offse

  28. Wahyudin, Ahmad.2014.”Konsep Dasar UML”.Jakarta:Salemba.

  29. Winarto Edy, Zaki Ali, 2014. “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

  30. Yakub , Graha Ilmu. 2014. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Yakub

  31. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic.USA: University Florida.



  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta BumiAksara
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi
  4. 4,0 4,1 Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Maimunah, et all. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  7. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna.2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.”.Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  8. 8,0 8,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  9. 9,0 9,1 Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
  10. 10,0 10,1 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  11. Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN
  12. Nurhayati, Siti. “Metode Penelitian Praktis’’. 2012:hal 36.
  13. Rangkuti. Freddy. 2011. “Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko”. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  14. 14,0 14,1 14,2 Hendro, M.M. 2011. “Dasar-Dasar Kewirausahaan”. Surabaya: Erlangga.
  15. 15,0 15,1 Fahmi, dkk. 2013. “Analisis SWOT”. Jakarta: Gramedia.
  16. Al Fatta, Hanif. 2007. “Analisis dan Perancangan Sistem Organisasi: Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern”. Yogyakarta: Andi Offset.
  17. 17,0 17,1 17,2 Arief, M. Rudyanto. 2011. ”Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  18. Septian, Gugun. 2011. “Trik Pintar Menguasai Codeigniter”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  19. Alim, Yadanur.2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process”. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
  20. 20,0 20,1 Widodo, dkk. 2011. “Menggunakan UML Unified Model Language”. Bandung: Informatika.
  21. Kadir, Abdul. 2013. “Pemograman Database MySQL untuk Pemula”. Yogyakarta: MediaKom.
  22. Anisya. 2013. “ Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL)”. Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  23. Kartini, dkk. 2013. “ Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  24. Komputer wahana .2013. “13 Definisi edobedreamewer CSS “. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
  25. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. “Pemograman Web dengan HTML”. Informatika. Bandung.
  26. Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT.Prestasi Pustaka Raya.
  27. Antoro.Titis. “Sistem informasi penduduk di desa sambeng wetan kecamatan kembaran kabupaten banyumas”. STMIK AMIKOM Purwokerto.2012.
  28. Setiawan.didik. “Perancangan Sistem Informasi Penduduk Pada Kantor Desa Kebonsari”.Universitas Yudharta pasuruan.2015.
  29. Dumadi.Waspodo. “Sistem informasi pengelolaan data penduduk berbasis desktop di Desa Petir Kecamatan Rongkok”.Universitas Muhammadiyah Surakarta.2011.
  30. Fujiati.One Yunita. "“Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan di Desa Purwoasri”.2014.
  31. Pratama. Supra Yoga. “Perancangan aplikasi pendataan kependudukan Desa Minormartani Sleman Yogyakarta”.AMIKOM Yogyakarta.2014.

Contributors

Elma, Rafli Agussalim