Si1211472831

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

CAPAIAN KINERJA BERBASIS ANDROID PADA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI KEUANGAN

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1211472831

NAMA : JAMHARI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

CAPAIAN KINERJA BERBASIS ANDROID PADA PUSAT

PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472831
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

CAPAIAN KINERJA BERBASIS ANDROID PADA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI KEUANGAN

SKRIPSI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472781
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Aris Martono, S.Kom, M.Si)
NID : 05065
   
NID : 08197

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NIM
: 1211472831
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1211472831

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologikomputer dan telekomunikasi saat ini yang begitu pesat banyak memberikanpengaruh dan perubahan pada tatanan hidup masyarakat. Dalam kehidupansehari-hari, pemanfaatan teknologi sudah banyak diterapkan dan dijumpai dalambidang pemerintahan, ekonomi, pendidikanmaupun bidang-bidang lainnya. Sejalan dengan itu, pesatnya perkembanganteknologi internet juga didukung oleh perkembangan teknologi mobile device (perangkat bergerak) sertasistem operasi di dalamnya. Pemanfaatan perangkat bergerak (mobile device) serta sifat open source atau terbuka dari sistemoperasi Android memungkinkan perangkat lunak dimodifikasi secara bebas dandidistribusikan oleh pembuat aplikasi sesuai dengan keinginan atau sistem yangingin dibuat. PPATK mempunyai tugas dan fungsi melakukanPencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan PendanaanTerorisme. Direktorat Pemeriksaan dan Riset merupakan salah satu unit kerjayang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan ataslaporan transaksi keuangan dan riset. Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut,terdapat beberapa output yang dihasilkan antara lain Laporan Hasil Pemeriksaandan Laporan Hasil Riset (Analisis Strategis dan atau Tipologi) serta Statistik.Output tersebut menjadi salah satu parameter untuk mengukur capaian kinerjadari Direktorat Pemeriksaan dan Riset. Monitoring capaiankinerja merupakan bentuk pertanggung jawaban serta evaluasi terhadap kinerja,apakah sesuai dengan rencana di awal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, untukmelakukan monitoring capaian kinerja pada Direktorat Pemeriksaan dan Risettersebut di atas saat ini dirasa masih kurang informatif karena pimpinan belumdapat memantau capaian kinerja direktorat secara real time serta basis data yang belum terintegrasi. Oleh sebab itudiperlukan adanya sistem yang berfungsi untuk monitoring capaian kinerja padadirektorat atau unit kerja yang lebih efektif, yang dapat diakses kapan sajadan dimana saja sehingga dapat memberikan informasi secara real time kepada pimpinan maupun pegawai, untuk menunjangpengambilan keputusan dan bahan penyampaian laporan kepada pimpinan yang lebihtinggi. Terkait penelitian ini, Penulis menggunakan metode analisa dan rancangan berorientasiobjek, dengan kegiatan antara lain pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudiandianalisis dan digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Dari hasil wawancara juga diperolehkebutuhan sistem yang dituangkan dalam Elisitasi. Selanjutnya perancangansistem usulan dengan memanfaatkan aplikasi Basic4Android untuk membuat aplikasiberbasis Android, database MySQL, dan koneksi database menggunakan bahasa PHP. Hasil akhir daripenelitian ini berupa "Perancangan Sistem InformasiMonitoring Capaian Kinerja Berbasis Android Pada Pusat Pelaporan Dan AnalisisTransaksi Keuangan” yang dapat menyajikan informasisecara cepat, akurat dan dapat diakses kapan saja dan di manasaja sehingga memenuhi tujuanyang ingin dicapai.

Kata kunci : mobile device, android, pencucian uang, monitoring, capaian kinerja



ABSTRACT

The development of computer andtelecommunications technologytoday is so rapid that a lot of influence andchange people's lives in order. Ineveryday life, the use of technology hasbeen widely applied and found in theareas of governance, economics, educationand other fields. Correspondingly, therapid development of Internet technologyis also supported by the development ofmobile technology devices (mobiledevices) as well as the operating system init. Utilization of mobile devices(mobile devices) as well as open source oropen nature of the Android operatingsystem enables software freely modified anddistributed by the manufacturer ofthe application in accordance with the wishesor the system you want to create.INTRAC has duties and perform functionsPrevention and Combating MoneyLaundering and Financing of Terrorism.Directorate of Investigation andResearch is one unit that has the task to carryout the activities andfunctions of audit of financial transaction reports andresearch. Based on theduties and functions, there are several output produced,among others, AuditReports and Research Results Report (Strategic Analysis andor typology) andStatistics. The output to be one of the parameters to measurethe performanceachievements of the Directorate of Investigation and Research.Monitoringachievement of performance is a form of accountability and evaluationofperformance, whether in accordance with the plan in the beginning. Based ontheresearch conducted, to monitor the performance achievements of theDirectorateof Investigation and Research on top this time it is still notinformativebecause the leadership has not been able to monitor the achievementof thedirectorate's performance in real time as well as databases that have notbeenintegrated. Therefore it is necessary to have a system which worksforperformance monitoring directorate or unit performance at workmoreeffectively, which can be accessed anytime and anywhere that canprovideinformation in real time to the leadership and employees, tosupportdecision-making and delivery of materials to the report higherauthorities.Related to this study, the author uses the method of analysis anddesign ofobject-oriented, with activities such as the collection of datathroughobservation, interviews, and literature. The data obtained were thenanalyzedand described using UML (Unified Modeling Language). From interviewsalsoobtained as outlined in the system requirements elicitation. Furthermore,theproposed system design utilizing Basic4Android application tocreateapplications based on Android, MySQL database, and the databaseconnectionusing PHP language. The end result of this research is"MonitoringInformation System Design Achievement of Performance-Based AndroidIn ReportingCenter and Financial Transaction Analysis" which can presentinformationquickly, accurately and can be accessed anytime and anywhere sofulfill theobjectives to be achieved.

Keyword : mobile device, android, money laundering, monitoring,performance achievements




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam pembuatan Skripsi ini yaitu "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING CAPAIAN KINERJA BERBASIS ANDROID PADA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN".

Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka Skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Meta Amalya Dewi, M.kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Aris Martono, S.Kom, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Dr. Muhammad Yusuf selaku Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PPATK.
  7. Bapak Ivan Yustiavandana dan Bapak Firman Santyabudi selaku Direktur di PPATK yang telah membantu menfasilitasi pelaksanaan penelitian.
  8. Ibu Heni Rahmawati, SE, MM selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
  9. Seluruh keluarga, khususnya kedua orang tua, istri dan anakku yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan moril dan materil untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT merahmati semuanya baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
  10. Sahabat-sahabat penulis, Shevrie, Sri Wulandari, Ika Marhaeni, Prasetyo dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala, Amin.


Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1.1 Rekapitulasi Capaian Kinerja
  2. Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
  3. Tabel 3.1 Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target PPATK
  4. Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan TIK
  5. Tabel 3.3 Analisa Faktor Internal Organisasi
  6. Tabel 3.4 Analisa Faktor Eksternal Organisasi
  7. Tabel 3.5 Analisa SWOT
  8. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I
  9. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II
  10. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III
  11. Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi
  12. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  13. Tabel 4.2 Struktur Tabel Login
  14. Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai
  15. Tabel 4.4 Struktur Tabel Kinerja
  16. Tabel 4.5 Struktur Tabel Telaah
  17. Tabel 4.6 Struktur Tabel Riksa
  18. Tabel 4.7 Struktur Tabel Riset
  19. Tabel 4.8 Struktur Tabel Statistik
  20. Tabel 4.9 Struktur Tabel Anggaran
  21. Tabel 4.10 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Login
  22. Tabel 4.11 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Home
  23. Tabel 4.12 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Target Kinerja
  24. Tabel 4.13 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Statistik
  25. Tabel 4.14 Tabel Pengujian Blackbox Pada Realisasi Kinerja
  26. Tabel 4.15 Tabel Schedule Implementasi
  27. Tabel 4.16 Tabel Estimasi Biaya





DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PPATK
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Langkah-langkah Elaborasi Tujuan Organisasi
  5. Gambar 3.5 Analisis Value Chain PPATK
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan
  7. Gambar 4.2. Activity Diagram sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan
  8. Gambar 4.3. Sequence Diagram Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan pada Direktorat
  9. Gambar 4.4. Sequence Diagram yang diusulkan pada Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat
  10. Gambar 4.5. Class Diagram Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan
  11. Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Halaman Login
  12. Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Pesan Username dan Password Kosong
  13. Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Pesan Username atau Password salah
  14. Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Home Direktorat
  15. Gambar 4.10 Rancangan Menu Home Pimpinan
  16. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Pegawai
  17. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Target Kinerja
  18. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Input Pegawai
  19. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Input Telaah
  20. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Pesan Konfirmasi Delete
  21. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Pemeriksaan
  22. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Riset
  23. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Input Anggaran
  24. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Menu Realisasi Capaian Kinerja
  25. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu Statistik Capaian Kinerja
  26. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Pesan Konfirmasi LogOut
  27. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Login
  28. Gambar 4.23 Tampilan Menu Home Direktorat
  29. Gambar 4.24 Rancangan Menu Home Pimpinan
  30. Gambar 4.25 Tampilan Menu Pegawai
  31. Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Menu Target Kinerja
  32. Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Menu Input Pegawai
  33. Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Menu Input Target Kinerja
  34. Gambar 4.29 Tampilan Pesan Konfirmasi Delete
  35. Gambar 4.30 Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Riset
  36. Gambar 4.31 Tampilan Menu Realisasi Kinerja
  37. Gambar 4.32 Tampilan Pesan Konfirmasi LogOut






DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram



Gambar 2. Simbol Class Diagram



Gambar 3. Simbol Sequence Diagram



Gambar 4. Simbol State Chart Diagram



Gambar 5. Simbol Activity Diagram




DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan Skripsi
  2. Form Penggantian Judul
  3. Form Seminar Proposal
  4. Surat Pengantar Observasi
  5. Surat Keterangan Penelitian
  6. Surat Keterangan Implementasi
  7. Kwitansi Hibah Penelitian
  8. Form Observasi
  9. Form Wawancara
  10. Elisitasi tahap 1
  11. Final Draft Elisitasi
  12. Form Pertemuan Stakeholder
  13. Sertifikat Penghargaan
  14. Sertifikat Seminar/Workshop/Training
  15. Sertifikat REC
  16. Sertifikat TOEFL
  17. Sertifikat Prospek
  18. Jurnal Terbit
  19. Daftar Riwayat Hidup
  20. Bukti-bukti Pembayaran






Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi saat ini yang begitu pesat banyak memberikan pengaruh dan perubahan pada tatanan hidup masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan teknologi sudah banyak diterapkan dan dijumpai dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan maupun bidang-bidang lainnya. Dalam bidang pemerintahan misalnya, suatu instansi

pemerintah menyediakan alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan atau melakukan prosedur tertentu secara online, misalnya saja registrasi online,prosedur tender atau lelang suatu projek yang dilaksanakan secara elektronik, akses informasi melalui website maupun SMS Gateway, dan lain sebagainya. Kemudian dibidang ekonomi, transaksi perbankan menggunakan internet banking maupun phone banking merupakan contoh positif manfaat penerapan teknologi yang memudahkan proses transaksi sehingga menjadi lebih cepat dan efisien. Begitu juga dalam bidang pendidikan, konsep belajar mengajar dengan metode e-learning yang memanfaatkan komputer, handphone maupun tablet memberikan pengalaman belajar yang berbeda, proses belajar mengajar tidak lagi hanya melalui tatap muka antara pengajar dan siswa yang diajar, namun dapat memanfaatkan teknologi sehingga proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, tidak membosankan serta efisien dari segi tempat dan waktu.

Penerapan dan pemanfaatan teknologi dibidang pemerintahan dikenal juga dengan istilah e-Goverment atau bisa disebut e-gov. E-Gov adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh instansi pemerintah untuk memberikan informasi dan atau pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pemerintahan. Pengaplikasian e-Government dapat berada pada ranah legislatif,yudikatif, atau administrasi publik, guna meningkatkan efisiensi internal,menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.

Penerapan e-goverment tidak bisa dilepaskan dari pengaruh perkembangan internet di Indonesia. Berdasarkan situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan situs Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan 65.000.000 pengguna, dan pada tahun 2013 tumbuh sebanyak 13 persen menjadi 71.190.000 pengguna dengan penetrasi sekitar 28 persen. Hal ini tentu menjadi sangat potensial untuk dapat dimanfaatkan serta dikembangkan lebih jauh.

Perkembangan teknologi internet didukung juga oleh perkembangan teknologi mobile device (perangkat bergerak). Handphone misalnya, dahulu hanya dimanfaatkan untuk komunikasi telepon dan pesan singkat,kini berkembang dengan adanya fitur multimedia, koneksi internet dan lain sebagainya. Berbeda dengan komputer, mengakses internet menggunakan mobile device memiliki kelebihan dari sisi mobilitas dan kemudahan dalam penggunaannya. Sesuai dengan laporan riset yang dikeluarkan perusahaan riset dan pemasaran dari Singapura We Are Social yang menyorotipenggunaan internet, mobileinternet, dan sosial di Asia Pasifik (APAC) salah satunya Indonesia, walaupun penetrasi handphone dan smartphone masih terbilang rendah, namuntingkat keaktifan dan keterikatan penggunanya terhadap perangkat bergerak terbilang tinggi. Di ranah smartphone, walaupun infrastruktur untuk e-commerce dan m-commerce masih terbilang masih kurang, namun lebih dari 90 persen pengguna smartphone sudah mulai mencari informasi produk melalui smartphone mereka, dan 57 persen dari pengguna smartphone tersebut pernah melakukan transaksi melalui smartphone mereka. Hal ini mengindikasikan trend positif perkembangan penggunaan internet menggunakan perangkat bergerak di Indonesia.

Terkait perkembangan telepon seluler, yang populer saat ini adalah smartphone. Smartphone adalah telepon seluler yang memiliki kemampuan dan fitur menyerupai komputer. Selain teknologi perangkat keras telepon seluler yang terus berkembang, hal tersebut juga tidak terlepas dari sistem operasi (OS) yang terdapat di dalamnya. Tanpa sistem operasi,seperti komputer handphone juga tidakakan bisa digunakan. Sistem operasi pada handphone adalah sebuah perangkat lunak yang mengontrol sistem dan kinerja pada handphone,fungsi sistem operasi pada handphone hampir sama seperti sistem operasi Windows, Mac OS, dan Linux pada Personal Computer atau Laptop/Notebook, namun lebih sederhana.

Beberapa contoh sistem operasi yang digunakan pada handphone antara lain BlackBerry OS dari Resource In Motion(RIM), iOS dari Aple Inc, Symbian OS dari The Symbian Foundation, Windows Mobile dari Microsoft dan yang populer saat ini yaitu Android dari Google Inc.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk handphone seperti smartphone dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka (open source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi dan digunakan pada bermacam mobile device. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc.dengan dukungan finansial dari Google,yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 5 November 2007,bersamaan dengan dibentuknya Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,T-Mobile, dan Nvidia pada saat Android dirilis secara resmi tanggal 5 November 2007. OpenHandset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Pemanfaatan perangkat bergerak (mobile device) serta sifat open source atau terbuka dari sistem operasi Android memungkinkan perangkat lunak dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh pembuat aplikasi sesuai dengan keinginan atau sistem yang ingin dibuat. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan oleh organisasi termasuk instansi pemerintah seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (selanjutnya disingkat PPATK).

Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (UU PPTPPU), PPATK mempunyai tugas dan fungsi melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme. Sesuai pasal 44 UU No. 8 Tahun 2010, PPATK dalam hal ini Direktorat Pemeriksaan dan Riset memiliki tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pemeriksaan atas transaksi keuangan mencurigakan yang diterima oleh PPATK dan menyampaikan kepada penyidik jika terindikasi tindak pidana. Selain itu, Direktorat Pemeriksaan dan Riset melakukan penelitian, penyusunan, serta pengembangan riset tipologi, riset analisis strategis, dan kegiatan statistik. Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut, terdapat beberapa output yang dihasilkan antara lain Laporan Hasil Pemeriksaan dan Laporan Hasil Riset (Analisis Strategis dan atau Tipologi) serta Statistik. Output tersebut menjadi salah satu parameter untuk mengukur capaian kinerja dari Direktorat Pemeriksaan dan Riset, apakah sesuai dengan target yang ditentukan diawal.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan monitoring terhadap capaian kinerja untuk melihat sejauh mana progress atau capaian kinerja yang sudah dihasilkan. Namun demikian, untuk melakukan monitoring capaian kinerja pada Direktorat Pemeriksaan dan Riset tersebut di atas dirasa masih kurang informatif karena pimpinan belum dapat memantau capaian kinerja direktorat secara real time, data-data untuk penyusunan laporan kinerja juga masih direkapitulasi secara sederhana menggunakan aplikasi Microsoft Excel, serta penyampaian laporan biasa dilakukan pada saat-saat tertentu saja, misalnya pada saat rapat pimpinan, per triwulan, per semester,dan per tahun. Data laporan kinerja triwulan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rekapitulasi Capaian Kinerja


Oleh sebab itu, diperlukan adanya aplikasi yang berfungsi untuk monitoring capaian kinerja pada direktorat atau unit kerja, sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut dapat memberikan kemudahan bagi pimpinan khususnya dan seluruh pegawai pada umumnya agar dapat memantau capaian kinerja direktorat secara real time, sebagai sumber informasi atau bahan penyampaian laporan kepada pimpinan yang lebih tinggi serta dapat diakses kapan dan dimana saja. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING CAPAIAN KINERJA BERBASIS ANDROID PADA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan monitoring capaian kinerja?

  2. Bagaimanakah menganalisa sistem untuk melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif?

  3. Bagaimanakah merancang sistem informasi untuk melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif?

  4. Bagaimanakah mengimplementasikan sistem informasi untuk melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi permasalahan yang luas, penulis membatasi penelitian hanya pada analisa,perancangan dan implementasi sistem informasi monitoring capaian kinerja berbasis Android pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dengan studi kasus monitoring capaian kinerja output Direktorat Pemeriksaan dan Riset PPATK meliputi proses Login menggunakan user name dan password, memasukan dan menampilkan target, memasukan laporan yang sudah dihasilkan, serta menampilkan perbandingan atau persentase capaian kinerja dengan target.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis mempunyai tujuan antara lain:

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan monitoring capaian kinerja.

  2. Untuk menganalisa sistem dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.

  3. Untuk merancang sistem informasi dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.

  4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat mengetahui pelaksanaan sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan monitoring capaian kinerja.

  2. Dapat menganalisa sistem dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.

  3. Dapat merancang sistem informasi dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.

  4. Dapat mengimplementasikan sistem informasi dalam melakukan monitoring capaian kinerja yang efektif.


Sedangkan bagi penulis, manfaat penelitian ini antara lain:

  1. Menjadi salah satu syarat kelulusan sarjana pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja.

  2. Dapat menambah wawasan dan bentuk implementasi ilmu pengetahuan di bidang teknologi Informatika yang didapat selama perkuliahan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation Research)

  2. Melakukan pengamatan langsung pada Pusat Pelaporan dan Anaisis Transaksi Keuangan dengan studi kasus pada Direktorat Pemeriksaan dan Riset PPATK dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat adalah ingin mengetahui targe dan output kinerja pada Direktorat Pemeriksaan dan Riset PPATK.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan pejabat/staf Direktorat Pemeriksaan dan Riset PPATK yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.

  5. Studi Pustaka (Library Research)

  6. Mencari informasi dari beberapa sumber buku atau literatur,artikel, tutorial dan referensi dari internet yang dibutuhkan untuk menganalisa dan merancang sistem aplikasi yang di usulkan. Pengumpulan data dengan studi pustaka akan lebih mendukung hasil penelitian karena diperkuat teori-teori yang sudah ada dan teruji.


Metode Analisa

Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang tepat. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode analisa Critical Success Factor (CSF),SWOT, dan Value Chain.

CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Analisa SWOT, yaitu analisa kekuatan (strengths), kelemahan(weakness), kesempatan (oppurtunities), dan ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Analisa Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Selain metode analisa di atas, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi perangkat lunak.

Selanjutnya, penulis menggunakan metode elisitasi. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem aplikasi yang diusulkan berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem. Tujuan perancangan sistem adalah:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang sistem informasi monitoring capaian kinerja pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk sistem informasi monitoring capaian kinerja pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.


Terkait dengan perancangan sistem, penulis memanfaatkan berbagai macam aplikasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem berbasis Android. Dalam menganalisa dan desain sistem, digunakan Visual Paradigm, kemudian dalam merancang user interface dan melakukan coding, penulis menggunakan program Basic4Android yang diproduksi oleh perusahaan AnywhereSoftware. Aplikasi ini cukup powerfull namun lebih sederhana dalam mengembangkan aplikasi Android karena struktur bahasa yang hampir sama dengan struktur bahasa Microsoft Visual Basic. Untuk desain dan manipulasi database, penulis menggunakan database MySQL. Sedangkan untuk menghubungkan aplikasi Android dengan database yang bersifat client server digunakan skrip pemrograman PHP.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu BlackboxTesting. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang digambarkan dengan Unified Modeling Language (UML).

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang sistem informasi yang diusulkan dan uraian mengenai rancangan tampilan sistem informasi yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
    Menurut Sutabri (2012:17)[1], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem.
    2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya. Pengertian sistem dengan pendekatan prosedur dapat didefinisikan antara lain :
    Menurut Hartono (2013:9)[2], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
    Menurut Taufiq (2013:2)[3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
    Dari pengertian-pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Karakteristik Sistem
    Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinyasaling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebutdapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yangmenjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secarakeseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut supra sistem.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Envinronment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhioperasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatuunit sistem komputer, “program” adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaranini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yangdihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukanuntuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.
    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadikeluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah datatransaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakanberhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
  3. Klasifikasi Sistem
    Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengankomponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasusyang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapatdiklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya :
    1. Sistem abstrak dan sistem fisik
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yangtidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupapemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisikmerupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistemproduksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
    2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia<
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam atau tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinyasiang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistemyang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machinesistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
    3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkanprogram-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifatprobabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikarena mengandung unsur probabilistic.
    4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh olehlingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tanganpihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan olehlingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuksubsistem lainnya.



Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
    Sumber informasi adalah data. “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata” (Sutabri, 2012:1)[4].
    “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. (Taufiq, 2013:13)[3].
    Menurut Yakub(2012:5)[5], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:
    1. Teks
      Sederatan huruf,angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.
    2. Data yang terformat
      Data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
    3. Citra (Image)
      Data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tandatangan.
    4. Audio
      Data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
    5. Video
      Data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
    Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
  2. Definisi Informasi
    Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat, dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Informasi dapat didefinisikan sebagaiberikut :
    1. Menurut Sutabri (2012:29)[4], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[5], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna, yang bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan.
  3. Fungsi Informasi
    Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks,informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda(Sutabri,2012:12)[4].
  4. Nilai Informasi
    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:37)[4], nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
    1. Mudah di peroleh
      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan Lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.
  5. Kualitas Informasi
    Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, (Sutabri, 2012:41)[4]:
    1. Akurat (Accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat waktu (Timeline)
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.
    3. Relevan (Relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
    Keputusan terkadang harus dilakukan dengan cepat dan tidak terduga. Oleh karena itu, pencarian informasi yang lebih tepat dan cepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Beberapa pendapat mengemukakan pengertian sistem informasi sebagai berikut :
    1. Berdasarkan pendapat Taufiq (2013:17)[3],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
    2. Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistemlainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. (Sutarman, 2012:13)[6].
    Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.
  2. Komponen Sistem informasi
    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yangdisebut blok bangunan (building block),dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
    1. Blok Masukan (Input Block)
      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran Output Block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok Teknologi (Technology Block)
      Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini,teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
    5. Blok Basis Data (Database Block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
    6. Blok Kendali (Controls Block)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[7], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

    Berdasarkan pendapat Anhar (2010:45)[8], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

    Sedangkan menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[9] ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

    Dari definisi-definisi di atas, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikandalam bentuk database.
    2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut.

      Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database.

      Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi databse. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu yang terdiri dari sekumpulan tabel dan dapat diakses menggunakan sistem manajemen database.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa Sistem

    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dariproses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

    “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. (Taufiq, 2013:156)[3].

    “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.(Rosa, 2013:18)[10].

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses menganalisa, identifikasi dan evaluasi masalah pada sistem yang berjalan menyempurnakan, memperbaiki dan atau mengganti dengan sistem baru yang lebih efisien.

  2. Tujuan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahapanalisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”.(Tanti, 2009:208)[11].

    Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan.
    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapaiberupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
  3. Tahapan Analisa Sistem

    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tahapan alisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. (Murad, 2013:51)[12].

    Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT,”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322)[13].

    Berdasarkan pendapat Sutabri (2012:220)[4], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasikepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatanoperasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitupara pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasilyang telah dicapainya.
    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telahada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatanlaporannya.
    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingindicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencanapengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Menurut Wahana Komputer (2010:27)[14], Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

    1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
    2. Memahami cara kerja sistem
    3. Melakukan analisa
    4. Melaporkan hasil analisa sistem.
    5. Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan

Critical Success Factor (CSF)

  1. Definisi CSF

    CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan. CSF dapat ditentukan jika objektif perusahaan telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

    Metode CSF dan analisis CSF telah banyak digunakan dalam berbagai hal diluar bidang teknologi informasi. Dalam riset kegunaan CSF dalam manajemen program pemerintah pusat, James Dobbins dan Richard Donnelly mengidentifikasi kegunaan CSF, antara lain:

    1. Mengidentifikasi konsentrasi utama manajemen.
    2. Membantu perancangan strategic plan.
    3. Mengidentifikasi fokus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek.
    4. Mengevaluasi kelayakan sistem informasi.
    5. Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis.
    6. Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia.

    CSF memiliki beberapa tipe, yaitu:

    1. Industri

      Faktor dari karakteristik industri dan merupakan apa yang harus dilakukan supaya tetap kompetitif

    2. Lingkungan

      Faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan seperti iklim bisnis, ekonomi, pesaing, teknologi dan lain-lain

    3. Strategi

      Faktor strategi kompetitif yang dipilih perusahaan

    4. Temporal

      Faktor internal perusahaan, seperti timbulnya kesempatan, adanya hambatan dan lain-lain.

      CSF erat kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan. Ketika manajer perusahaan menentukantujuan perusahaan, turut ditentukan juga langkah-langkah yang diperlukan untukmencapai tujuan tersebut. Perusahaan yang telah berhasil mencapai tujuannyasecara otomatis juga berhasil mencapai CSF yang telah dirancang sebelumnya.

  2. Cara Menerapkan Critical Success Factors

    Untuk menerapkan Critical Success Factor (CSF), maka dilakukan analisa CSF. Analisa CSF ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

    Peranan CSF dalam perancangan strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasidengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategissistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasisistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi.

    information

  3. Manfaat Analisa CSF

    Manfaat analisa CSF adalah sebagai berikut :

    1. Teknik yang paling efektif

      Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif yang melibatkan manajemen dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Secara keseluruhan, CSF telah mengakar atau terikat kuat pada bisnis dan memberikan solusi yang menjanjikan bagi para manager dalam menggunakan sistem informasi yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui faktor-faktor penentu keberhasilan.

    2. Berkolerasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi

      Analisa CSF menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi itu sendiri. Dengan demikian, Sistem Informasi dapat dibuat sejalan dengan strategi bisnis perusahaan

    3. Perantara Informasi yang baik

      Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu yang memiliki keterkaitan dengan bisnis atau proyek yang sedang di lakukan.

    4. Prioritas potensi investasi modal

      Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan informasi dengan CSF, CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

    5. Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah penting

      Pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, analisa CSF membantu memfokuskanmanajemen untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang penting danmemiliki prioritas paling tinggi untuk diselesaikan.

    6. Mempermudah Identifikasi proses

      Apabila analisa CSFdigunakan sejalan dengan Analisa Value Chain,analisa CSF sangat berguna untuk mengidentifikasi proses yang paling kritis,serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui aksi-aksi atau prosesyang paling tepat untuk dilaksanakan.

    7. Memberikan Gambaran lengkap tentang informasi

      Memungkinkan pihak manajemen puncak untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai sasaran, fungsi, informasi, faktor sukses kritikal, dan struktur organisasi dari perusahaan.

  4. Karateristik CSF
    1. Internal

      Action yang akan diambil di dalam organisasi. Contoh : meningkatkan kualitas produk

    2. Eksternal </div>

      Berhubungan dengan faktor di luar perusahaan

    3. Monitoring </div>

      Melibatkan penelitian dengan situasi saat ini. Contoh : monitoring quantity of defect report

    4. Building

      Berhubungan dengan perubahan perusahaan dan perencanaan masa depan.

      </ol>

      </ol>

      Analisa SWOT

      1. Definisi Analisa WOT

        Menurut Fahmi (2013:252)[15], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

        Menurut Hendro (2011:289)[16], "”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri"”.

        Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

        1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
        2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
        3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?
        4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?
      2. Tujuan Analisa SWOT

        Menurut Rangkuti(2011:197)[17], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

      3. Manfaat Analisa SWOT

        Menurut Hendro (2011:289)[16], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

        1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
        2. Untuk membuat rekomendasi.
        3. Informasi lebih akurat.
        4. Untuk mengurangi resiko akibatdilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
        5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

      Value Chain

      Analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Analisis value chain merupakan alat analisis strategis yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Value Chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas strategis di perusahaan. Sifat value chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba.

      Analisis Value Chain untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

      Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan mentah sampai dengan penanganan purna jual. Rantai nilai ini mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok (Supplier Linkages),dan hubungan dengan konsumen (Consumer Linkages). Aktifitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tapi sangat tergantung satu dengan yang lain.

      Tujuan dari analisis value chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

        Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

        Menurut Al-Jufri (2011:141)[18], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

        Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan 2013:227)[19], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

      2. Tujuan Perancangan Sistem
        Menurut Darmawan (2013:228)[19], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas danrancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yangterlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
      3. Tahap-Tahap Perancangan Sistem

        Menurut Al Jufri (2011:141)[18], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

        1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

          Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design),yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

          1. Diagram arus data (data flow diagram)
          2. Diagram hubungan entitas (entityrelathionship diagram)
          3. Kamus data (Data dictionary)
          4. Flowchart
          5. Model hubungan objek
          6. Spesifikasi kelas
          7. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

          Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan mereka tahu model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

        2. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

          Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

        3. Memilih Konfigurasi Terbaik

          Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

        4. Menyiapkan Usulan Penerapan

          Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

        5. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

          Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

        Selain itu, menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[20], Terdapat metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC).SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

        1. Perancangan Sistem

          Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

        2. Analisa Sistem

          Melakukan analisasistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

        3. Perancangan

          Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

        4. Testing

          Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

        5. Implementasi

          Pada tahap ini,program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan 'online dan dipublish secara resmi.

        6. Maintenance

          Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

      Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML

      1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

        Menurut Nugroho (2010:6)[21], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

        Sedangkan menurut Widodo (2011:6)[22], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan berorientasi objek untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

        Menurut Nugroho (2010:10)[21], Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

      3. Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language)

        Langkah-langkah dalam menggunakan Unified Modeling Language(UML) sebagai berikut: (Henderi,2010:6)[23]:

        1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
        2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
        3. Buatlah deployment diagram secara kasar untukmendefinisikan arsitektur fisik sistem.
        4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakanoleh sistem.
        5. Berdasarkan use case diagram,mulailah membuat activity diagram.
        6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaborationutuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
        7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
        8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
        9. Setelah class diagram dibuat, kita dapatmelihat kemungkinan pengelompokkan classmenjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponenmeyakinkan ia bereaksi dengan baik.
        10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
        11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
          1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
          2. Pendekatanvkomponen yaitu mengassign setiapvkomponen kepada tim pengembang tertentu.
        12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
        13. Perangkat lunak siap dirilis.

      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

        Menurut Guritno dkk (2010:302)[24], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

        Dikutip dari jurnal CCIT, ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” (Rahardja, 2011:302)[25].

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pemakai dan dapat dipenuhi oleh pengembang sistem.

      2. Jenis-jenis Elisitasi

        Menurut Guritno dkk (2010:302)[24], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

        1. Elisitasi Tahap I

          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkanoleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        2. Elisitasi Tahap II

          Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

          M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

          D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalambpembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

          I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirementbtersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        3. Elisitasi Tahap III

          Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

          T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

          O artinya Operational,maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

          E artinya Economy,maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

          High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          Middle(M): Mampu untuk dikerjakan.

          Low(L): Mudah untuk dikerjakan.

        4. Final Draft Elisitasi

          Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Testing

      1. Definisi Testing

        Menurut Rizky (2011:237)[26], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

        Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitankebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

        1. Verifikasi

          Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikanbahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan darikesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

        2. Validasi

          Validasi adalah sebuah proses yang melakukankonfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

          Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

          1. Failure

            Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadikebutuhan perangka lunak tesebut.

          2. Fault

            Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

          3. Error

            Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yangkemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

          4. Incident

            Inciden atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

      2. Acuan dan Pengukuran Testing

        Menurut Rizky (2011:256)[26], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

        Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

        1. Waktu

          Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

        2. Biaya

          Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

        3. Kinerja testing

          Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

        4. Kerusakan

          Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya,bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut.Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      3. Tipe dan Teknik Testing

        Menurut Rizky (2011:259)[26], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

        Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

        1. WhiteBox Testing

          Menurut Rizky (2011:262)[26], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

          Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

          1. Decision (Branch) Coverage

            Sesuai dengan namanya, teknik testing inifokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagianperangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

          2. Condition Coverage

            Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

          3. Path Analysis

            Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

          4. Executive Time

            Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

          5. Algorithm Analysis

            Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

        2. BlackBox Testing

          Menurut Rizky (2011:265)[26], definisi black box testing adalah sebagai berikut:

          Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

          Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

          1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
          2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
          3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
          4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan whitebox testing.

          Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

          1. Equivalence Partitioning

            Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

          2. Boundary Value Analysis

            Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

          3. Cause Effect Graph

            Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100,maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

          4. Random Data Selection

            Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

          5. Feature Test

            Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Android

      1. Definisi Android

        Menurut Safaat H (2012:1)[27], "Android adalah sebuah sistem operasi padahandphone yang bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi Linux". Kemudian menurut Kasman (2013:2),“Android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan komputer tabletlayar sentuh (touchscreen) yangberbasis Linux”.

        Sejarah Android bermula dari AndroidInc. yang merupakan sebuah perusahaan softwarekecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, USA.Didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication; Andy Rubin, RichMiner, Nick Sears dan Chris White. Menurut Rubin, Android Inc. didirikan untuk mewujudkan mobile device lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc. inginmewujudkan mobile device yang lebihmengerti pemiliknya.

        Konsep yang dimiliki Android Inc. ternyata menggugah minat Google untuk memilikinya. Padabulan Agustus 2005, akhirnya Android Inc. diakuisisi oleh Google Inc. Seluruh sahamnya dibeli oleh Google. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, danNvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

        Saat ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android di dunia. Pertama yang mendapatdukungan penuh dari Google atau GoogleMail Service (GMS), dan yang kedua adalah yang benar-benar bebasdistribusinya tanpa dukungan langsung dari Google atau dikenal dengan Open Handset Distribution (OHD). Sistem operasi ini membuka pintu bagi paradeveloper untuk mengembangkan software ini dengan Android SDK (Software Development Kit), yangmenyediakan tool dan API yang dibutuhkan untuk memulai mengembangkan aplikasipada platform Android menggunakan pemrograman Java.

      2. Perkembangan Versi Sistem Operasi Android

        Keunikan dari namasistem operasi Android adalah dengan menggunakan nama hidangan penutup (dessert). Selain itu juga nama-nama OSAndroid memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad; Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, HoneyComb, Ice CreamSandwich, Jelly Bean.

        1. Android Beta

          Pertama kali dirilis pada 5 November 2007, kemudian pada12 November 2007 Software Development Kit(SDK) dirilis Google.

        2. Android 1.0 Astro

          Pertama kali dirilis pada 23 September 2008. SebenarnyaAndroid versi pertama ini akan dinamai dengan nama “Astro”, tapi karena alasan hak cipta dan trademark nama “Astro”tidak jadi disematkan pada versi pertama dari OS Android ini.

        3. Android 1.1 Bender

          Pertama kali dirilis pada 9 Februari 2009. Versi Androidini juga mengalami masalah penamaan yang sama dengan versi pertamanya. Padaawalnya Android ini akan diberi nama “Bender”,akan tetapi karena alasan melanggar trademark,nama “Bender” tidak jadidisematkan pada versi Android ini.

        4. Android 1.5 Cupcake

          Pertama kali dirilis pada 30 April 2009.

        5. Android 1.6 Donut

          Pertama kali dirilis pada 15 September 2009.

        6. Android 2.0/2.1 Eclair

          Pertama kali dirilis pada 9 Desember 2009. Beberapa versiupdate antara lain Android V.2.0kemudian v2.0.2 dan terakhir v.2.1.

        7. Android 2.2 Froyo (Frozen Yogurt)

          Dirilis pertama kali pada 20 Mei 2010. Beberapa versi update yang dirilis antara lain Android V.2.2.1 hingga v2.2.3.

        8. Android 2.2 Gingerbread

          Pertama kali diperkenalkan pada 6 Desember 2010. Beberapaversi update yang dirilis antara lainv.2.3.3 hingga v.2.3.7. Sampai saat ini, Android Gingerbread merupakan versi Android yang memiliki penggunaterbanyak dibandingkan dengan seri Android lainnya, yaitu mencapai 65% dariseluruh versi Android yang dirilis.

        9. Android 3.0/3.1 HoneyComb

          Pertama kali diperkenalkan pada 22 Februari 2011. Androidversi ini merupakan OS yang didesain khusus untuk pengoptimalan penggunaantablet PC.

        10. Android 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich)

          Pertama kali dirilis pada 19 Oktober 2011.

        11. Android 4.1 (Jelly Bean)

          Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan danfitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, user interfaceyang baru dan pencarian melalui VoiceSearch yang lebih cepat.

        12. Android4.2 (Jelly Bean)

          Fitur photo Sphere untuk panorama, daydream sebagai screensaver, power control, screen widget,menjalankan banyak user (dalam tablet saja) dan widget terbaru.

      3. Kelebihan Android
        1. Multitasking – pada sistem Androiddimungkinkan untuk membuka beberapaaplikasi sekaligus tanpa harus menutup salah satunya.
        2. Kemudahan dalam Notifikasi – notifikasidi Home Screen Ponsel Androidjika terdapat SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSSReader, sehinggapengguna dapat mengetahui informasi yang terbaru.
        3. Akses Mudah terhadap Ribuan AplikasiAndroid - lewatGoogle Android AppMarket, pengguna dapat mendownload danmenginstal berbagai macam aplikasi maupun secara gratis.
        4. Pilihan Ponsel yang beranekaragam – Android tersedia di berbagai ponsel dari berbagai produsen, seperti dari Samsung, Sony Ericsson, Motorola, HTC dan lain-lain. Sehingga konsumen dapatlebih leluasa memilih ponsel Androidsesuai dengan selera dan fituryang diinginkan.
        5. Bisa menginstal ROM yang dimodifikasi – selain dengan tampilan standar Android, terdapat banyak Costum ROM yang bisadigunakan pada ponsel Android.
        6. Widget – dengan adanya Widget di homescreen,pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengakses berbagai pengaturan maupun aplikasi.
        7. Google Maniak– Kelebihan Android lainnya jika Anda pengguna setia layanan Google mulaidari Gmail sampai Google Reader, ponsel Android telahterintegrasi dengan layanan Google, sehingga Anda bisa dengan cepatmengecek email dari Gmail.
      4. Kelemahan Android
        1. Koneksi Internet yang terus menerus -kebanyakan ponsel berbasis sistemini memerlukan koneksi internet yang simultan alias terus menerus aktif. Koneksi internet diperlukan agar selalu aktif setiap waktu, ituartinya Anda harus siap berlangganan paket data yang sesuai dengan kebutuhan.
        2. Iklan - Aplikasi di Ponsel Android memang bisa didapatkan dengan mudah dan gratis, namun konsekuensinya di setiap aplikasi tersebut akan selalu iklan yang terpampang, entah itu bagian atas atau bawah aplikasi.

      Basic4Android

      Basic4android adalah aplikasi pengembang perangkat lunak untuk membuat program berbasis Android. Aplikasi ini dibuat oleh perusahaan AnywhereSoftware Ltd[28]. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam Basic4android menyerupai bahasa Visual Basic, sehingga bagi pengembang yang sudah terbiasa dengan Visual Basic akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Basic4android meng-compile aplikasi yang merupakan aplikasi asli Android sehingga tidak ada waktu bertambah karena meng-compile kode aplikasi.

      Tidak sama dengan aplikasi lain, Basic4android sepenuhnya difokuskan pada pengembangan Android. Basic4android meliputi suatu GUI designer dengan built-in yang mendukung berbagai layar dan orientasi. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, tidak dibutuhkan lagi penulisan XML.

      Pengguna dapat mengembangkan Android emulator atau dengan peralatan yang sesungguhnya, misalnya koneksi ke smartphone atau tablet Android dengan USB atau Wifi. Basic4android diperkaya banyak sekali libraries yang memudahkan mengembangkan aplikasi tingkat lanjut seperti: SQL databases,GPS, Serial ports (Bluetooth), Camera,XML parsing, Web services, (HTTP), Services (background tasks), JSON,Animations, Network (TCP and UDP), Text To Speech (TTS), Voice Recognition,WebView, AdMob (ads), Charts, OpenGL, Graphics dan lainnya.

      XAMPP

      Menurut Wardana (2010:8)[29], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

      Menurut Puspitasari A (2011:1)[30], “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming”. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah dengan hanya menginstal 1 (satu) kali sudah tersedia apacheweb server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya. XAMPP versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan versi linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan XAMPP versi windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan di linux masih berupa perintah-perintah didalam console. Oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan.”

      Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, antara lain :

      1. PhpMyAdmin

        Menurut Prasetio (2012:53)[31], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

        Menurut Arief (2011:429)[32], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

        Aplikasi PhpMyAdmin diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mengelola database MySQL bahkan untuk orang awam yangbelum mengenal jauh perintah-perintah MySQL, aplikasi ini juga dapat membantu dalam menavigasibeberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

      2. MySQL

        Menurut Raharjo (2011:21)[33], “MySQL merupakan RDBMS(atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalamjumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

        Menurut Anhar (2010:21)[8].., definisi MySQL adalah sebagai berikut: MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yang multithread, multi-user yang bersifatgratis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

        Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satujenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangunaplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaandatanya”.

        Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada database MySQL:

        Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL

        Sumber Arief (2011:151)[32]

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa, MySQL adalahsalahsatu jenis database yang menggunakan bahasa SQL untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itusebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. PadaMySQL, sebuah database dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom.

      3. PHP

        Menurut Arief (2011:43)[32], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.”

        Menurut Oktavian (2010:31)[34], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

        1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
        2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
        3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
        4. Merupakan software yang bersifatopen source.
        5. Gratis untuk di-download dandigunakan.
        6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux,Unix, Windows, dan lain-lain.

        Menurut Anhar (2010:3)[8], “PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman webserver-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamisvberarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.”

        Mengenai sejarah PHP, dapat dijelaskan sebagaiberikut:

        1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakanuntuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
        2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versiini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi denganmodulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahunini juga sebuah perusahaan yang bernama Zendmerilis ulang PHP dengan lebihbersih, baik, dan cepat.
        3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
        4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHPversi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampumembangun web kompleks dengan stabilitas kecepatan yangtinggi.
        5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHPmengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrogramanberorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah paradigma berorientasiobjek.
        6. Lalu versi 6 PHP sudah mendukung Unicode.Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

          Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan ataudisisipkan ke dalam HTML,bersifat open-source, dan diletakkandi sisi server.

      Monitoring

      Monitoring (bahasa Inggris) dalam bahasa Indonesia yaitu memonitor.

      1. Monitoring adalah rangkaian pengamatan terhadap berbagai kegiatan untuk memastikan bahwa strategi dan langkah yang ditempuh telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan / disepakati.
      2. Memonitor yaitu mengawasi, mengamati atau mengecek dengan cermat, terutama untuk tujuan khusus.

      Konsep Dasar Kinerja

      1. Definisi Kinerja

        Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

        Menurut sumber Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja),Kinerja[35] adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja.

      2. Pengukuran Kinerja

        Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat danmengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan,misi dan visi melalui hasil-hasil yang ditampilkan beberapa produk, jasaataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan.

        Penilaian prestasi kerja dapat dilakukan berdasarkan deskripsi perilakuyang spesifik yaitu:

        1. Quantity of work, jumlah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
        2. Quality of work, kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
        3. Job knowledge, luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan.
        4. Creativeness, keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
        5. Cooperation, kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain.
        6. Dependability, kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaianpekerjaan.
        7. Initiative, semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya.
        8. Personal qualities, menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi.
      3. Indikator Pengukuran Kinerja

        Indikator adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kondisi. Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kerangka manajemen strategis, terdapat bagian perencanaan strategis yang meliputi penentuan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan. Dari rencana strategis tersebut yang diukur kinerjanya adalah kebijakan, program dan kegiatan. untuk mengukur kinerja ketiganya diperlukan indikator kinerja yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok indikator kinerja, yaitu indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact).

      Literature Review

      1. Definisi Literature Review

        Semiawan (2010:104)[36], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

        Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        Menurut Yuniarti (2012:3)[37], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkanvlandasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah menelaah pustaka penelitian yang ada untuk

        melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian yang sedang dilakukan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

        Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini antara lain:

        1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
        3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
        4. Meneruskanapa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
        5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

        Berikut ini adalah contoh-contoh tinjauan pustaka (literature review) dari berbagai sumber, antara lain :

      2. Penelitian Sebelumnya

        Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang Skripsiini antara lain:

        1. Penelitian oleh Irvan Noviansyah (“Perancangan Parent Monitoring System dengan Handphone pada Perguruan Tinggi Raharja”, 2011)[38].

          Penelitian ini membahas bagaimana merancang Parent Monitoring System dengan Handphone pada perguruan tinggi Raharja untuk membantu orang tua dari mahasiswa perguruan tinggi raharja agar dapat melakukan pengawasan terhadap kegiatan perkuliahan anaknya. Sistem ini memberikan informasi berupa absensi dan daftar nilai mahasiswa sehingga orang tua mahasiswa mampu memberikan tindakan yang tepat terhadap anak-anak mereka dan mewujudkan peran serta orang tua dalam dunia pendidikan.

          Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan tools UML pemrograman Java2 Micro Edition– J2ME dengan software Adobe Dreamweaver CS3, XAMPP (PHP, MySQL),Java Development Kit dan Netbeans.

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal pemanfaatan teknologi open source, pemanfaatan mobile device, dimaksudkan untuk melakukan monitoring terhadap suatu kondisi, namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian ini menggunakan tools pemrograman Java2Micro Edition – J2ME dan dirasa masih perlu dikembangkan karena masih terbatas pada menampilkan data yang sudah ada dalam database seperti daftar nilai, jadwal kuliah, absensi, dan berita kampus. Dengan demikian, penulis merasaperlu mengembangkan sistem untuk melakukan monitoring capaian kinerja dengan berbasis Android.

        2. Penelitian oleh Muhamad Hendri (“Desain Dashboard Information System Sebagai Indikator Indeks Mutu Kajur Pada Perguruan Tinggi Raharja”,2010[39].

          Penelitian ini membahas bagaimana mendesain sebuah sistem informasi untuk menyajikan informasi salah satu hasil pencapaian yang telah ditargetkan Perguruan Tinggi Raharja dalam hal ini Indeks Mutu Kajur untuk penilaian RME, IMD, IMM dan IM dalam bentuk visual (Dashboard). Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah dipelajari. Sistem ini dirancang dengan memanfaatkan aplikasi Adobe Dreamweaver CS dengan bahasa pemrograman PHP, FusionChart Enterprise 3.1 dan Fusion Widget Enterprise 3.1 serta database MySQL.

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal penilaian terhadap kinerja. Dalam penelitian ini yang dinilai adalah indeks mutu kajur, namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian hanya memanfaatkan teknologi berbasis web. Penelitian juga masih berupa prototype dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Dengan mempelajari penelitian tersebut, penulis merasa perlu untuk mengembangkan suatu sistem informasi untuk melakukan monitoring capaian kinerja dengan berbasis Android yang yang dapat diakses kapan dan dimana saja.

        3. Penelitian oleh Riski Amalia (“Penerapan Dashboard Informasi Sistem Penilaian Kinerja pegawai pada SDM di PT. PLN Disjaya Area Cikokol”, 2013)[40].

          Penelitian ini membahas bagaimana Penerapan Dashboard Informasi Sistem Penilaian kinerja pegawai pada SDM di PT. PLNDisjaya Area Cikokol untuk membantu bagian SDM dalam melakukan penilaian terhadapkaryawannya. Dalam melakukan penilaian terhadap karyawan terdapat ketentuan-ketentuan yang dapat dilakukan,seperti cara kinerja karyawan, perilaku dan seterusnya tergantung kepada carapenilaian masing perusahaan.

          Dalam melakukan penilaian dibutuhkan suatu sistem yang mampu menangani proses tersebut dengan baik. Untuk itu dilakukan pengembangan lebih terhadap teknik penyampaian informasi yang berbentuk tabel menjadi bentuk visual dengan metode Dashboard Information System pada PT. PLN Disjaya Area Cikokol. Penelitian ini menggunakan teknologi PHP dengan menggunakan database MySQL.

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal penilaian terhadap kinerja, namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian hanya memanfaatkan teknologi berbasis web. Sistem juga dirasa masih kurang terintegrasi, karena hanya menilai kinerja karyawan berdasarkan fakta yang sudah terjadi, dengan tidak memasukan fungsi perencanaan bagi bagian SDM. Sehingga, penulis merasa perlu mengembangkan sistem untuk melakukan monitoring capaian kinerja dengan berbasis Android yang meliputi perencanaan dan monitoring yang dapat diakses kapan dan dimana saja.

        4. Penelitian oleh Rahmalia Astri Yani(“Perancangan Sistem Informasi Pengukuran Key Performance Indicator (KPI) Divisi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja”,2010)[41].

          Penelitian ini membahas bagaimana merancang sebuah sistem informasi untuk mengukur Key Performance Indicator (KPI) Divisi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja yang sebelumnya proses pengukuran KPI masih menggunakan MS. Excel. Sistem ini dirancang dengan memanfaatkan Macromedia Dreamweaver CS3, Adobe Photoshop CS3, Macromedia Flash 8, dan XAMPP (PHP dan MySQL).

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal mengukur indikator kinerja. Namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian juga perlu dikembangkan lebih lanjut karena masih terbatas pada proses pengukuran KPI dari yang sebelumnya menggunakan MS.Excel menjadi menggunakan sistem informasi yang berbasis web. Dengan mempelajari penelitian tersebut, penulis merasa perlu untuk mengembangkan suatu sistem informasi untuk melakukan monitoring capaian kinerja berbasis Android sehingga dapat dibandingkan realisasi kinerja yang sudah dicapai dengan target yang direncanakan di awal.

        5. Penelitian oleh Nurdiansyah (“Home Apliance Controling with Mobile Device Based On Android Operating System”,2013)[42].

          Penelitian ini membahas bagaimana memanfaatkan Android device untuk mengontrol peralatan dirumah. Sistem operasi Android merupakan sistem operasi yang bersifat open source yang dapat digunakan sebagai salah satu media pengoperasian otomasi perangkat listrik yang terhubung dengan jaringan nirkabel. Dengan kemampuan ini, smartphone Android dapat digunakan sebagai media pengontrolan jarak jauh untuk memonitoring keadaan rumah, tempat atau peralatan lainnya yang berada pada ruangan terpisah. Untuk itu penelitian ini merancang sebuah aplikasi untuk mengontrol peralatan listrik dengan menggunakan jaringan wireless. Penelitian ini menghasilkan aplikasi smartphone Android sebagai interface yang mampu menjadi media pengontrolan mikrokontroler ATMega328 sebagai pengendali lampu.

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal pemanfaatan teknologi Android dan mobile device, namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian lebih fokus kepada bagaimana membuat aplikasi Android sebagai interface untuk mengontrol dan otomasi peralatan listrik dengan memanfaatkan smartphone berbasis Android sebagai interface. Dengan mempertimbangkan perkembangan mobile device dan teknologi Android yang begitu pesat, penulis berpendapat bahwa teknologi Android sangat efektif untuk dimanfaatkan dalam berbagai hal termasuk untuk mengembangkan sistem informasi monitoring capaian kinerja suatu organisasi.

        6. Jurnal Internasional oleh Ni L.P.Pravina Utpatadevi, A. A. K. Oka Sudana dan A. A. Kt. Agung Cahyawan ("Implementation of MVC(Model-View-Controller) Architectural to Academic Management Information System with Android Platform Base",2012)[43]

          Jurnal internasional tersebut diatas merupakan jurnal terbitan International Journal of Computer Applications (0975– 8887) Volume 57– No.8, November 2012 yang membahas mengenai implementasi sistem informasi akademik dengan memanfaatkan platform Android. Sistem dirancang agar sebuah Android Device dapat mengirimkan http request ataupun mengambil data (getdata) dari database server yang berupa Data Mahasiswa, Data Login,Registrasi KRS, Data KRS, Kartu Hasil Studi, Transkrip Akademik, Daftar Mata Kuliah, Daftar Nilai Mata Kuliah, Daftar Penawaran Mata Kuliah dan Daftar Mahasiswa .

          Sistem ini dirancang dengan memanfaatkan JSON (JavaScript Object Notation)controller, XAMPP (PHP dan MySQL), dan ECLIPSE.

          Pada penelitian ini terdapat kesamaan dalam hal pemanfaatan teknologi Android dan mobile device, namun berbeda dengan penelitian skripsi yang sedang penulis lakukan, penelitian membahas mengenai implementasi sebuah sistem informasi akademik dengan memanfaatkan platform Android. Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan teknologi Android, penulis semakin merasa perlu untuk mengembangkan suatu sistem informasi dalam melakukan monitoring capaian kinerja berbasis Android sehingga diharapkan lebih efektif.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Analisa Organisasi

      Gambaran Umum Organisasi

      Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merupakan lembaga sentral (focal point) yang mengkoordinasikan pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di Indonesia. Secara internasional PPATK merupakan suatu Financial Intelligence Unit (FIU) yangmemiliki tugas dan kewenangan untuk menerima laporan transaksi keuangan,melakukan analisis atas laporan transaksi keuangan, dan meneruskan hasil analisis kepada lembaga penegak hukum[44].

      Lembaga PPATK pertama kali dikenal di Indonesia dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang yang diundangkan pada tanggal 17 April 2002. Pada tanggal 13Oktober 2003, Undang-undang tersebut mengalami perubahan dengan Undang-undangNo. 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 15 Tahun 2002tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Dalam rangka memberikan landasanhukum yang lebih kuat untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucuanuang, pada tanggal 22 Oktober 2010 diundangkan Undang-undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang menggantikan Undang-undang terdahulu.

      Keberadaan Undang-undang No. 8 Tahun 2010 memperkuatkeberadaan PPATK sebagai lembaga independen dan bebas dari campur tangan danpengaruh dari kekuasaan manapun. Dalam hal ini setiap orang dilarang melakukansegala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas dan kewenangan PPATK.Selain itu, PPATK wajib menolak dan/atau mengabaikan segala campur tangan daripihak mana pun dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan.

      PPATK bertanggung jawab langsung kepadaPresiden RI. Sebagai bentuk akuntabilitas, PPATK membuat dan menyampaikanlaporan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenangnya secara berkala setiap 6(enam) bulan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.

      Upaya pencegahan dan pemberantasan tindakpidana pencucian uang menggunakan pendekatan mengejar hasil kejahatan (followthe money) dalam mencegah dan memberantas tindak pidana. Pendekatan inidilakukan dengan melibatkan berbagai pihak (dikenal dengan Rezim AntiPencucian Uang) yang masing-masing memiliki peran dan fungsi signifikan,diantaranya Pihak Pelapor, Lembaga Pengawas dan Pengatur, Lembaga PenegakHukum, dan pihak terkait lainnya.

      Selain itu, untuk menunjang efektifnyapelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang diIndonesia, melalui Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2012 tanggal 11 Januari 2012,telah ditetapkan pembentukan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan danPemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) yang diketuai olehMenko Politik, Hukum dan Keamanan dengan wakil Menko Perekonomian dan KepalaPPATK sebagai sekretaris Komite.

      Anggota Komite TPPU lainnya adalah MenteriLuar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan,Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN, Gubernur Bank Indonesia, Kepala BNPT danKepala BNN. Komite ini bertugas mengkoordinasikan penanganan pencegahan dan pemberantasantindak pidana pencucian uang.

      Selain dalam lingkup domestik, PPATKsecara aktif memanfaatkan koordinasi dan kerjasama dengan FIU negara lain sertaForum Internasional seperti The EgmontGroup. Berbagai kerjasama tersebut dilakukan PPATK mengingat pencucian uang merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkanpengetahuan yang multidisiplin, kemajuan teknologi serta tidak mengenal bataswilayah.

      Pendekatan Anti Pencucian Uang merupakanpendekatan yang melengkapi pendekatan konvensional yang selama ini dilakukandalam memerangi kejahatan. Pendekatan ini memiliki beberapa kelebihan danterobosan dalam mengungkap kejahatan, mengejar hasil kejahatan danmembuktikannya di pengadilan. Dengan keberadaan PPATK dan Rezim Anti PencucianUang memiliki tujuan akhir untuk menjaga stabilitas dan integritas keuanganserta membantu upaya penegakan hukum untuk menurunkan angka kriminalitas.

      Sejarah Singkat Organisasi

      1988- PBB menerbitkan Konvensi tentangPencegahan dan Pemberantasan Perdagangan Ilegal Narkotika,Obat-obatan Berbahaya dan Psikotropika (TheUnited Nations Convention Against Illicit Traffic in Narcotics, Drugs andPsychotropic Substance of 1988). Konvensi ini merupakan konvensi pertama yang pertama kalimendefinisikan money launderingsehingga dianggap sebagai tonggak berdirinya rezim hukum internasional antipencucian uang.

      1989- Upaya untuk melawan kejahatanpencucian uang pada tingkat internasional dilakukan oleh negara-negara anggota Organization for EconomicCooperation and Depelopment (OECD) dengan membentuk satuan tugas yangdisebut Financial Action Task Force onMoney Laundering (FATF). Salah satu peran FATF adalah menetapkan kebijakandan langkah-langkah yang diperlukan dalam upaya melawan kejahatan pencucianuang dalam bentuk rekomendasi tindakan untuk mencegah dan memberantasnya.

      1990- FATF mengeluarkan 40 recommendations sebagai suatukerangka yang komprehensif untuk memerangi kejahatan money laundering. Meskipun rekomendasi ini bukan merupakan produkhukum yang mengikat, namun rekomendasi ini dikenal dan diakui secara luas olehmasyarakat dan organisasi internasional untuk memerangi kejahatan money laundering dan pendanaanterorisme. Misalnya IMF, World Bankdan ADB juga mengakui dan menggunakan 40recommendations sebagai rujukannya.

      1995- Sejumlah Unit Intelijen Keuangan (Financial Intelligence Unit) dalampertemuan di Egmont Arenberg Palace,Brussel memutuskan untuk mendirikan sebuah kelompok informal yang bertujuanuntuk memfasilitasi kerja sama internasional. Saat ini dikenal sebagai Egmont Group of Financial Inteligence Unit(FIUs). Egmont Group bertemusecara teratur untuk menemukan cara untuk bekerja sama, terutama di bidanginformasi, pelatihan pertukaran dan berbagi keahlian.

      1997- Didirikan The Asia/Pacific Group on Money Laundering (APG) yang merupakanorganisasi internasional otonom dan kolaboratif di Bangkok, Thailand. Saat inimemiliki 41 anggota dan sejumlah internationaland regional observers. Beberapa organisasi internasional kunci yangberpartisipasi dan mendukung, upaya APG di wilayah ini termasuk Financial Action Task Force, Internasional Moneter Fund, Bank Dunia,OECD, United Nations Office on Drugs andCrime, Asian Development Bank dan The EgmontGroup of Financial Intelligence Units. Anggota APG berkomitmen untukpelaksanaan yang efektif dan penegakan standar-standar yang diterima secarainternasional terhadap pencucian uang dan pendanaan terorisme, khususnya 40Rekomendasi dan 9 Rekomendasi Khusus tentang Pembiayaan Teroris dari Financial Action Task Force on MoneyLaundering (FATF).

      Indonesia meratifikasi The UN Convention Against Illicit Traffic in Narcotics, Drugsand Psychotropic Substances of 1988 yang kemudian melalui UU No.7 Tahun1997. Dengan penandatanganan konvensi tersebut maka setiap negara penandatangandiharuskan untuk menetapkan kegiatan pencucian uang sebagai suatu tindakkejahatan dan mengambil langkah-Iangkah agar pihak yang berwajib dapatmengidentifikasikan, melacak dan membekukan atau menyita hasil perdagangan obat bius.

      2000- Indonesia menjadi anggota Asia Pasific Group on Money Laundering.

      2001- Pada tanggal 18 Juni 2001 BankIndonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/10/PBI/2001 tentang Know Your Customer yang mewajibkan lembaga keuangan untuk melakukanidentifikasi nasabah, memantau profil transaksi dan mendeteksi asal-usul dana.Berdasarkan PBI ini Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan disampaikan keBank Indonesia dan dilakukan analisis oleh Unit Khusus Investigasi Perbankan(UKIP) Bank Indonesia.

      Sejakbulan Juni 2001 Indonesia bersama sejumlah negara lain dinilai kurangkooperatif dan dimasukkan ke dalam daftar NonCooperative Countries and Territories oleh Financial Action Task Force on MoneyLaundering (FATF). Predikatsebagai NCCTs diberikan kepada suatunegara atau teritori yang dianggap tidak mau bekerja sama dalam upaya globalmemerangi kejahatan money laundering.

      Pada bulan Oktober 2001 FATF mengeluarkan 8 SpecialRecommendations untuk memerangi pendanaan terorisme atau yang dikenaldengan counter terrorist financing.

      2002- Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002tentang Tindak Pidana Pencucian Uang secara tegas mengamanatkan pendirian PusatPelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

      Pemerintah RI mengangkat Dr. Yunus Husein dan Dr. I Gde Made Sadguna sebagai Kepala danWakil Kepala PPATK pada bulan Oktober 2002 berdasarkan Keputusan Presiden No.201/M/2002. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2002 keduanya mengucapkansumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung RI.

      2003- Pada tanggal 13 Oktober 2003,Undang-undang No. 15 Tahun 2002 mengalami perubahan dengan disahkannyaUndang-undang No. 25 Tahun 2003.

      PPATK diresmikan oleh Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Bapak Soesilo BambangYudhoyono pada tanggal 20 Oktober 2003, dan mulai saat itu PPATK telahberoperasi secara penuh dan berkantor di Gedung Bank Indonesia.

      2004- Sejalan dengan berdirinya PPATK danuntuk menunjang efektifnya pelaksanaan rezim anti pencucian uang di Indonesia,melalui Keputusan Presiden No. 1 Tahun 2004 tanggal 5 Januari 2004, Pemerintah RImembentuk Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang (Komite TPPU) yang diketuai oleh Menko Politik, Hukum danKeamanan dengan wakil Menko Perekonomian dan Kepala PPATK sebagai sekretarisKomite. Anggota Komite TPPU lainnya adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Hukumdan HAM, Menteri Keuangan, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN dan Gubernur BankIndonesia. Komite ini bertugas antara lain merumuskan arah kebijakan penanganantindak pidana pencucian uang dan mengkoordinasikan upaya penanganan pencegahandan pemberantasannya.

      Juni 2004 FATF menetapkan rekomendasi kesembilan dalam rangka memerangi terorisme.Sembilan rekomendasi khusus FATF mencakup serangkaian tindakan, perlu dilakukansetiap yuridiksi dalam mengimplementasikan secara efektif upaya melawanpendanaan teroris.

      Pemerintah mengangkat tiga Wakil Kepala PPATK lainnya untuk masa jabatan 2004-2008, yaitu:Drs. Priyanto Soewarno yang membidangi Administrasi; Irjen Pol. Drs. SusnoDuaji, SH, M.Sc. membidangi Hukum dan Kepatuhan; Bambang Setiawan, SE, Akt, MBAmembidangi Teknologi Informasi. Ketiga Wakil Kepala PPATK tersebut mengucapkansumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung RI pada tanggal 29 Agustus 2004.

      2005- Februari 2005, Indonesia berhasilkeluar dari daftar hitam Non CooperativeCountries and Territories oleh Financial Action Task Force on Money Laundering(FATF).

      2006- Pada tanggal 8 November 2006, Dr.Yunus Husein diangkat kembali sebagai Kepala PPATK untuk masa jabatan2006-2010. Pengangkatan sumpah dilakukan di hadapan Ketua Mahkamah Agung RI. Disamping itu Prof. Gunadi yang instansi asalnya Departemen Keuangan mengangkatsumpah sebagai Wakil Kepala PPATK bidang riset, analisis dan kerjasama antarlembaga menggantikan Dr. I Gede Made Sadnaguna karena masa tugasnya telahberakhir di PPATK dan kembali bertugas di instansi asalnya Bank Indonesia.Pengangkatan Kepala PPATK dan Wakil Kepala PPATK tersebut berdasarkan SuratKeputusan Presiden No. 124/M/Tahun 2006 tertanggal 27 Oktober 2006.

      Kepala PPATK Dr Yunus Husein, terpilih sebagai Co-Chair(Ketua Bersama) APG menggantikan Mr. Nobuyoshi Chihara (President JAFIO)Jepang. Yunus Husein secara aklamasi menjabat sebagai Co-Chair APG periode 2006-2008 bersama-sama dengan Mr Mick Keelty,Kepala Kepolisian Federal Australia (AustralianFederal Police/AFP). Terpilihnya Yunus Husein tersebut ditetapkan dalamrapat pleno, 9th Annual Meeting of the Asia/Pacific Group (APG) on MoneyLaundering yang diselenggarakan di Manila, Philippina pada tanggal 3 sampaidengan 7 Juli 2006. Sidang APG tersebut dihadiri oleh lebih dari 250 orangpeserta yang berasal dari 32 negara/yurisdiksi anggota APG.

      2008- Presiden mengangkat Wahyu Hidayat,S.E, M.M sebagai Wakil Kepala PPATK Bidang Administrasi menggantikan Drs.Priyanto Soewarno yang habis masa jabatannya.

      2009- Pada 25 Maret 2009, Komite TPPUmenegaskan agar koordinasi yang dilakukan pada Komite mencakup pula perhatiandan kerjasama dalam menangani pencegahan dan pemberantasan pendanaan terorisme.Komite menunjuk secara tegas PPATK sebagai focal point untuk menangani counter-financingterrorism. Keputusan ini senada dengan best practices internasionalbahwa ruang lingkup kewenangan suatu FinancialIntelligence Unit (FIU), dalam hal ini PPATK, termasuk anti-moneylaundering dan counter-financing terrorism.

      Pada bulan Juni 2009 Presiden mengangkat Erman Suherman sebagai Wakil Kepala PPATK BidangTeknologi Informasi.

      2010- Pada tanggal 13 Januari 2010 Initialdraft dan naskah akademik Rancangan Undang-undang Pendanaan Terorisme telahdisampaikan oleh Kepala PPATK kepada Menkumham.

      Undang-undangNomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana PencucianUang yang menggantikan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak PidanaPencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun2003, disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2010.Keberadaan Undang-undang ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesakterhadap upaya penegakan hukum tindak pidana pencucian uang dan tindak pidanalain, serta dapat memberikan landasan hukum yang kuat untuk menjamin kepastianhukum, efektivitas penegakan hukum serta penelusuran dan pengembalian hartakekayaan hasil tindak pidana. Lebih dari itu undang-undang ini mengakomodir berbagaiketentuan dan standar internasional di bidang pencegahan dan pemberantasantindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme atau yang dikenal “FATFRevised 40+9 Recommendations”.

      2011- Kepala PPATK Dr. Yunus Husein,S.H,LL.M, Wakil Kepala bidang Administrasi Wahyu Hidayat, S.E, M.M, Wakil Kepalabidang Riset Analisis dan Kerjasama Antar Lembaga Prof. Dr Gunadi, M.Sc., Ak,dan Wakil Kepala bidang Teknologi Informasi Erman Suherman, S.E, M.E berakhirmasa tugas dan pengabdiannya berdasarkan Keputusan Presiden nomor 160/M tahun2011 tanggal 20 Oktober 2011.

      Sesuaidengan Undang-undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan PemberantasanTindak Pidana Pencucian Uang, selanjutnya PPATK dipimpin oleh seorang kepaladan seorang wakil kepala, sedangkan menurut undang-undang yang lama kepalaPPATK dibantu dengan empat orang wakil kepala.

      2011 s.d Sekarang – Dr. Muhammad Yusuf ditetapkan sebagai KepalaPPATK untuk masa jabatan 2011–2016 berdasarkan Keputusan Presiden RINo. 160/M Tahun 2011, tertanggal 20 Oktober 2011 dan diambil sumpahnya(dilantik) oleh Presiden pada 25 Oktober 2011. Muhammad Yusuf merupakan pejabatkarir di Kejaksaan sejak tahun 1988.

      Agus Santoso ditetapkan sebagai Wakil Kepala PPATK untukmasa jabatan 2011–2016 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 160/M Tahun 2011,tertanggal 20 Oktober 2011 dan diambil sumpahnya (dilantik) oleh Presiden pada25 Oktober 2011. Agus Santoso merupakan pejabat karir di Bank Indonesia sejaktahun 1984.

      Visi Organisasi

      Dalam Rencana Strategis PPATK tahun 2010-2014, dinyatakan visi lembaga PPATK adalah"Menjadi Lembaga Independen di Bidang Informasi Intelijen Keuanganyang Berperan Aktif dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana PencucianUang dan Pendanaan Terorisme".

      Misi Organisasi

      Pada dasarnya, misi adalah upaya-upaya untukmewujudkan visi, yang merupakan jalan pilihan yang akan diambil dalam rangka mencapai apa yang diinginkan untuk menuju masa depan. Sejalan dengan visi PPATK, maka telah dirumuskan misi yang merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakanPPATK selama tahun 2010-2014 sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya. Misi yang telah ditetapkan dalam Renstra PPATK Tahun 2010-2014 adalah sebagaiberikut :

      1. Meningkatkan Kualitas Pengaturan danKepatuhan Pihak Pelapor.
      2. Meningkatkan Efektivitas PengelolaanInformasi dan Kualitas Hasil Analisis yang Berbasis Teknologi Informasi.
      3. Meningkatkan Efektivitas Penyampaian danPemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Analisis, Pemberian Nasihat dan BantuanHukum, serta Pemberian Rekomendasi kepada Pemerintah.
      4. Meningkatkan Kerjasama Dalam dan LuarNegeri di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang danPendanaan Terorisme.
      5. Meningkatkan Efektivitas PelaksanaanManajemen Internal untuk Mewujudkan Good Governance dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi secara Efektifdan Efisien.

      Nilai-nilai Dasar

      1. Integritas
      2. Tanggung Jawab
      3. Profesionalisme
      4. Kerahasiaan
      5. Kemandirian

      Tugas,Fungsi dan Kewenangan

      1. Tugas

        PPATK mempunyai tugas mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang.

      2. Fungsi

        Dalam melaksanakan tugasnya, PPATK mempunyai fungsi sebagai berikut:

        1. Pencegahan dan pemberantasan tindakpidana Pencucian Uang;
        2. Pengelolaan data dan informasi yangdiperoleh PPATK;
        3. Pengawasan terhadap kepatuhan PihakPelapor; dan
        4. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang berindikasi tindak pidana Pencucian Uang dan/atau tindak pidana lain
      3. Kewenangan

        Dalam melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK berwenang:

        1. Meminta dan mendapatkan data daninformasi dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang memilikikewenangan mengelola data dan informasi, termasuk dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang menerima laporan dari profesi tertentu;
        2. Menetapkan pedoman identifikasiTransaksi Keuangan Mencurigakan;
        3. Mengoordinasikan upaya pencegahan tindakpidana Pencucian Uang dengan instansi terkait;
        4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintahmengenai upaya pencegahan tindak pidana Pencucian Uang;
        5. Mewakili pemerintah Republik Indonesiadalam organisasi dan forum internasional yang berkaitan dengan pencegahan danpemberantasan tindak pidana Pencucian Uang;
        6. Menyelenggarakan program pendidikan danpelatihan anti pencucian uang; dan
        7. Menyelenggarakan sosialisasi pencegahandan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.

      Struktur Organisasi

      Susunan organisasi PPATK terdiri atas:

      1. Kepala;
      2. Wakil Kepala;
      3. Jabatan Struktural Lainyna; dan
      4. Jabatan Fungsional.

      Adapun bagan struktur organisasi PPATK saat ini adalah seperti gambar 3.1 sebagai berikut :


      Gambar 3.1. Struktur Organisasi PPATK

      Direktorat Pemeriksaan dan Riset

      1. Tugas

        Direktorat Pemeriksaan dan Riset adalah salah satu unit kerja setingkat eselon II pada Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan dibawah Deputi Bidang Pemberantasan. Direktorat Pemeriksaan dan Riset mengemban tugas untukmengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pemeriksaan atas Hasil Analisisterhadap laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang disampaikan oleh PihakPelapor dan instansi terkait lainnya, melakukan penelitian, penyusunan, sertapengembangan tipologi, analisis strategis, dan statistik.

        Yang dimaksud dengan pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional untuk menilai dugaan adanya tindak pidana. Sesuai dengan definisi pemeriksaan tersebut maka tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh PPATK adalah untuk menemukan dugaan/indikasi suatu tindak pidana ataupun memperkuat suatu dugaan awal adanya tindak pidana berdasarkan hasil analisis Transaksi Keuangan Mencurigakan. Output dari kegiatan analisis dan pemeriksaan tersebut adalah Hasil Analisis dan Hasil Pemeriksaan.

        Adapun kegiatan pengembangan riset outputnya yaitu hasil riset (analisis strategis, tipologi, dan statistik) yang bermanfaat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme.

        Sesuai dengan tugas yang diemban, produk utama yang dihasilkan adalah Laporan HasilPemeriksaan, Laporan Hasil Riset dan Statistik yang diharapkan dapat dijadikandasar bagi aparat penegak hukum dalam proses penegakan hukum sesuaikewenangannya dan ketentuan yang berlaku. Direktorat Pemeriksaan dan Risetselalu berupaya meningkatkan kualitas dari setiap hasil pemeriksaan dan hasilriset yang dihasilkan serta diharapkan mampu memberikan informasi yang relevanatas kemungkinan terjadinya tindak pidana asal ataupun dilakukannya upayapenegakan hukum atas tindak pidana pencucian uang.

      2. Fungsi
        1. Penyiapan rumusan rancangan kebijakan di bidang pemeriksaan dan riset;
        2. Pengoordinasian dan pelaksanaanpemeriksaan terhadap Pihak Pelapor sebagai tindak lanjut atas Hasil Analisis,Hasil Audit Kepatuhan dan Audit Khusus dari Direktorat Pengawasan Kepatuhan,serta informasi lainnya, dengan berkoordinasi bersama Direktorat AnalisisTransaksi;
        3. Pengoordinasian dan pelaksanaan permintaan data dalam rangka pemeriksaan;
        4. Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatanpemeriksaan dengan Lembaga Pengawas dan Pengatur serta pihak terkait lainnya;
        5. Pengoordinasian dan pelaksanaanpemberian rekomendasi untuk melakukan analisis kepada Direktorat AnalisisTransaksi;
        6. Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan pemberian rekomendasi kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
        7. Pengoordinasian dalam pelaksanaan permintaan kepada Pihak Pelapor untuk penghentian sementara transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana;
        8. Penyampaian hasil pemeriksaan kepada penyidik dan instansi terkait lainnya;
        9. Pengoordinasian pemberian usulan pengenaan sanksi terhadap Pihak Pelapor yang tidak memenuhi permintaan informasi, data, keterangan, dan/atau laporan dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan;
        10. Pengoordinasian dan pengelolaan kegiatan untuk meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait dalam rangka melakukan riset;
        11. Pengoordinasian dan pelaksanaan penelitian, penyusunan, serta pengembangan tipologi, analisis strategis, dan statistik; dan
        12. Pelaksanaan administrasi Direktorat.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan No.PER-02/1.01/PPATK/01/12 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Di Lingkungan PusatPelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan, menyatakan bahwa setiap entitas dilingkungan PPATK wajib melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP)PPATK. AKIP PPATK adalah perwujudan kewajiban PPATK untuk mempertanggungjawabkankeberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasarandan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secaraperiodik.

      AKIP dilakukanuntuk mempertanggungjawabkan hasil kerja atau prestasi kerja dan penggunaanseluruh sumber daya kepada pemberi amanah dan atau pemangku kepentingan. Pertanggungjawabansebagaimana dimaksud didasarkan pada kerangka Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP)PPATK. SAKIP PPATK adalah instrumen yang digunakan PPATK dalam memenuhi kewajibanuntuk mempertanggungjawabkan keberhasilan kegagalan pelaksanaan misi organisasi,yang terdiri dari berbagai komponen, yaitu perencanaan strategis, perencanaankinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi/pelaporan kinerja.

      Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, penulis membatasi pembahasan hanya pada prosedur monitoring capaian kinerja pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dengan studi kasus Direktorat Pemeriksaan dan Riset PPATK.

      Berdasarkan kondisi tersebut di atas, untuk menggambarkan prosedur yang berjalan saat ini, penulis mencoba menggunakan Unified Modeling Language (UML).

      Use Case Diagram Sistem Berjalan

      Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkanfungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa”yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.Use case diagram sistem yang berjalan saat ini dapat dilihat seperti gambar 3.2 di bawah ini:

      Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan gambar tersebut di atas,maka penjelasannya penulis uraikan di dalam skenario berikut ini :

      1. Nama Use Case : Menyusun Rencana Kinerja Tahunan

        Actor : Direktorat, Pimpinan, Biro Perencanaan danKeuangan, dan Inspektorat

        Skenario : Berdasarkan Renstra, Direktorat menyusunRencana Kerja Tahunan (RKT) kemudian menyampaikan kepada Pimpinan. Pimpinanmenyetujui atau mengoreksi Rencana Kerja Tahunan. Apabila disetujui, Direktoratmenyampaikan RKT kepada Biro Perencanaan dan Keuangan untuk dialokasikananggarannya dan kepada Inspektorat sebagai bahan evaluasi internal ke depan.

      2. Nama Use Case : Melakukan Pengukuran Kinerja

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat dalam hal ini pegawai yang menangani laporan kinerja melakukan rekapitulasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka mencapai target kinerja dan menginput capaian kinerja yang sudah dicapai Direktorat. Hasil pengukuran kinerja menjadi bahan untuk disajikan dalam Laporan Capaian Kinerja.

      3. Nama Use Case : Menyampaikan Laporan Capaian Kinerja

        Actor : Direktorat, Pimpinan, Biro Perencanaan danKeuangan, dan Inspektorat,

        Skenario : Direktorat menyampaikan Laporan CapaianKinerja kepada Pimpinan dan ditembuskan ke Biro Perencanaan dan Keuangan danInspektorat. Laporan Capaian Kinerja biasanya dibuat per triwulan, misalnya Laporan Capaian Kinerja Triwulan I, II, III dan IV.

      Activity Diagram Sistem Berjalan

      Activity diagram sistem yang berjalan dapat dilihat seperti gambar 3.3 di bawah ini:

      Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan gambar tersebut di atas, terdapat :

      1. 1 Initial Node,objek yang mengawali yaitu: Direktorat
      2. 17 Action yang menggambarkan eksekusi kegiatan monitoring capaian kinerja yang dimulai dari menyampaikanusulan rencana kerja tahunan, menerimausulan rencana kerja tahunan, menyetujuiusulanrencana kerja tahunan, setuju rencanakerja tahunan, menerima rencanakerja tahunan, menyampaikan rencana kerja tahunan, BiroPerencanaan Keuangan menerimarencana kerja tahunan, mengkoordinasikanrencana kerja, mengalokasikan anggaran, menerima alokasi anggaran, melaksanakanprogram kegiatan, input kegiatan / capaian kinerja, melakukan pengukuran capaian kinerja, menyampaikan laporan capaian kinerja, Pimpinan,Biro Perencanaan Keuangan dan Inspektorat menerima laporan capaian kinerja.
      3. 3 Activity Final Node, objek yang diakhiri

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      1. Analisa Critical Success Factor

        Dalam kegiatan ini akan dielaborasikanvisi dan misi organisasi PPATK yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan TIK dari organisasi. Langkah-langkahelaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.4 di bawah ini.

        Gambar 3.4. Langkah-langkah Elaborasi Tujuan Organisasi

        Sehubungan dengan arah kebijakan dan strategis PPATK, maka ditetapkan visi PPATK sebagai berikut:

        "Menjadi Lembaga Independen diBidang Informasi Intelijen Keuangan yang Berperan Aktif dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.".

        Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, kemudian ditetapkan misi yang terbagi dalam 5(lima) area sebagai berikut:

        1. Meningkatkan Kualitas Pengaturan danKepatuhan Pihak Pelapor.
        2. Meningkatkan Efektivitas PengelolaanInformasi dan Kualitas Hasil Analisis yang Berbasis Teknologi Informasi.
        3. Meningkatkan Efektivitas Penyampaian danPemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Analisis, Pemberian Nasihat dan Bantuan Hukum, serta Pemberian Rekomendasi kepada Pemerintah.
        4. Meningkatkan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang danPendanaan Terorisme.
        5. Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Internal untuk Mewujudkan Good Governance dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi secara Efektif dan Efisien.

        Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka PPATK telah menetapkan tujuan dan sasaran strategis yang akandicapai untuk tahun 2010-2014. Tujuan-tujuan tersebut merupakan penjabaran dari visi dan misi, dan merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dengan kemampuan yang dimiliki PPATK. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, tujuan dan sasaran strategis yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi sebagaimana dijabarkan tabel 3.1 di bawah ini:

        Tabel 3.1. Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target PPATK

        Berdasarkan tabel di atas,dapat diketahui bahwasanya pencapaian tujuan-tujuan organisasi PPATK dipengaruhi oleh sasaran strategis yang tertuang pada tabel di atas, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan TIK yang mendukung sasaran strategis organisasi maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan key decision yang berhubungan dengan CSF tersebut, dan dari key decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan TIK dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini:

        Tabel 3.2. Identifikasi Kebutuhan TIK

        Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat beberapa kebutuhan terhadap Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) pada PPATK berdasarkan sasaran strategis yang ingin dicapai. Terkait monitoring capaian kinerja, penulis merasa perlu dibuatsistem informasi untuk melakukan monitoring terhadap capaian kinerja karenamasih bersifat manual.

      2. Analisa SWOT

        Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan danfaktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi(Strenght),kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal(Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktoreksternal (Opportunities)dan ancaman atau resikoyang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi(Treath).

        Tabel 3.3. Analisa Faktor Internal Organisasi

        Tabel 3.4. Analisa Faktor Eksternal Organisasi

        Berdasarkan tabel 3.3 dan tabel 3.4 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yangada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakankekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selainitu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalammeraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada(strategi W-T).

        Tabel 3.5.Analisa SWOT

      3. Analisa Value Chain

        Analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagiandari rantai nilai produk. Analisis ValueChain untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasimenjadi dua kategori aktifitas, yaitu aktifitas utama dan aktifitas pendukung. Value Chain mengidentifikasikan danmenghubungkan berbagai aktifitas strategis diperusahaan. Analisis Value Chain terhadap organisasi PPATKdapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini :

        Gambar 3.5. Analisis Value Chain PPATK

        1. Aktifitas Utama

          Yang menjadi aktifitas utama yang terdapat pada analisis value chain organisasi PPATK adalah sebagai berikut:

          1. Pengelolaan Pelaporan

            Aktifitas dalam pelaksanaan tugas mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan kewajibanpelaporan dan bimbingan terhadap Pihak Pelapor.

          2. Analisa Laporan/Informasi serta Pengaduan Masyarakat.

            Aktifitas dalam kerangka mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan analisisterkait laporan dan informasi transaksi keuangan yang disampaikan kepada PPATK dan melakukan pengelolaan laporan atau pengaduan yang disampaikan olehmasyarakat.

          3. Pemeriksaan Laporan/Informasi dan Kegiatan Riset

            Aktifitas dalam kerangka pelaksanaan tugas mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatanpemeriksaan atas Hasil Analisis terhadap laporan dan informasi Transaksi Keuanganyang disampaikan oleh Pihak Pelapor dan instansi terkait lainnya, melakukanpenelitian, penyusunan, serta pengembangan tipologi, analisis strategis, danstatistik.

          4. Penyampaian Hasil Analisis/Pemeriksaan dan Informasi

            Aktifitas menyampaikan Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan maupun informasi kepada instansiPenegak Hukum

        2. Aktifitas Pendukung

          Aktifitas-aktifitas yang menjadi pendukung, yang dihasilkan dari analisis value chain terhadap organisasi PPATK adalah:

          1. Ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaan serta pelayanan administrasi umum

            Aktifitas dalam melaksanakan urusan ketatausahaan, perlengkapan, dan kerumahtanggaanserta pelayanan administrasi umum dan tatausaha pimpinan.

          2. Perencanaan dan Keuangan

            Aktifitas dalam melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran sertamelaksanakan urusan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, pelaporan keuangan,dan sistem akuntabilitas kinerja

          3. Manajemen SDM dan Organisasi Tata Laksana

            Aktifitas dalam melaksanakan manajemen sumber daya manusia, dan penataan organisasi dan ketatalaksanaan.

          4. Pengawasan dan Kepatuhan

            Aktifitas dalam mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan audit kepatuhan, audit khusus,dan pemberian usulan pengenaan sanksi terhadap Pihak Pelapor.

          5. Hukum dan Regulasi

            Aktifitas dalam mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan analisis hukum, legislasi, danadvokasi.

          6. Pengembangan,pengelolaan data, dan penyelenggaraan sistem informasi

            Aktifitas dalam kerangka penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaantugas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan, pengelolaandata, dan penyelenggaraan sistem informasi.

          7. Kerjasama dan Hubungan Masyarakat

            Aktifitas dalam kerangka pelaksanaan tugas mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaankerjasama dengan pihak yang terkait dalam dan luar negeri serta kegiatan hubungan kemasyarakatan.

          8. Pengawasan Internal

            Aktifitas dalam kerangka penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan penyusunanlaporan hasil pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,reviu, evaluasi, pemantauan, serta kegiatan pengawasan lainnya/tertentu ataspenugasan Kepala PPATK.

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem denganlingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapatberupa orang, organisasi dan sistem lainnya yag memberikan input atau menerima outputdari sistem.

      Melihat permasalahan yang ada, maka peneliti membatasipermasalahan mengenaisistem monitoringcapaian kinerja berbasis Android pada PPATK dengan studi kasus pada DirektoratPemeriksaan dan Riset, sebagaibahan evaluasidalam pelaksanaan kegiatan bagi pejabat/pegawai di unit kerja dan laporan bagi pimpinan.

      Analisa Masalah

      Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistemserta proses monitoring capaian kinerja yang berjalan saat ini di PPATK khususnyapada Direktorat Pemeriksaan dan Riset sudah berjalan cukup baik. Namun,sumber data yang masih dicatat secara manual menggunakan aplikasi spread sheet dan belum terintegrasidapat mengakibatkan salah pencatatan, data tercecer serta proses pencarian datayang lebih lama.

      Dalam pembuatan laporan, data-data harusdirekapitulasi satu persatu sehingga mengakibatkan pekerjaan menjadi kurangefektif dan efisien karena harusmembuka banyakfile.

      Pimpinan dapat meminta laporan capaian kinerja kapansaja, namun penyampaian laporan yang disampaikan paling cepat per triwulandapat mengakibatkan kurangnya kontrol dan pengawasan dari Pimpinan yang berdampakpada terlambatnya Pimpinan dalam mengambil kebijakan.

      Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atasinformasi capaian kinerja, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yangdihasilkan dapat diakses dengan cepat dan akurat, kapan sajadan dimana saja.

      Analisa Kekurangan Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapatbeberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam pelaksanaan monitoring capaiankinerja pada PPATK khususnya pada Direktorat Pemeriksaan dan Riset saat ini antaralain :

      1. Pencatatan dan input data masih manualdan mengandalkan aplikasi spread sheetyang sederhana.
      2. Sumber data masih terpisah-pisah danbelum terintegrasi. Dalam pembuatan laporan, data direkap dari data registerTata Usaha, Biro Keuangan dan data dari masing-masing PIC kegiatan pemeriksaan,riset maupun statistik sehingga memerlukan waktu lebih lama.

        Laporan yang dibuat paling cepat per tri wulandapat mengakibatkan kurangnya kontrol dan pengawasan dari Pimpinan Direktoratyang berdampak pada terlambatnya Pimpinan dalam mengambil kebijakan.

      Analisa Kontrol

      Kontrol sistem berfungsi untuk melakukan pantauan terhadap sistem berjalan. Saat ini sistem masih direkapitulasi secaramanual oleh pegawaidan dilaporkan per tri wulan kepada Pimpinan, hal ini dapat mengakibatkankurangnya kontrol dan pengawasan dari Pimpinan Direktorat yang berdampak padaterlambatnya Pimpinan dalam mengambil kebijakan.

      Analisa Tenaga Kerja dan Analisa Waktu

      Pegawai yang melaksanakan fungsi monitoring capaiankinerja saat ini dilakukan oleh satu orang pegawai dengan sumber data yang terpisahdan di-update dari data register TataUsaha, Biro Keuangan dan data dari masing-masing PIC kegiatan pemeriksaan,riset maupun statistik. Hal ini mengakibatkan data harus direkapitulasi satupersatu untuk pembuatan laporan yang menyebabkan pekerjaan memerlukan waktulebih lama

      Analisa Kebutuhan Sistem

      Berdasarkan hasil analisis,penulis dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanyasebuah aplikasi yang dapat memonitor capaian kinerja dengan database yang terintegrasidan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunanlaporan yang cepat dan akurat sehingga mendukung pengambilan keputusan bagiPimpinan.

      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      1. Perangkat Keras (Hardware)
        1. Processor : Pentium 4
        2. Monitor : 15 inc
        3. Keyboard : Standar
        4. Mouse : USB
        5. RAM : 2 GB
        6. Hardisk : 80 GB
        7. Printer : Laser Jet
      2. Perangkat Lunak (Hardware)
        1. Microsoft Windows XP
        2. Microsoft Word
        3. Microsoft Excel
      3. Hak Akses

        Saat ini, laporan capaian kinerja memanfaatkan beberapa sumber data yang masih terpisah-pisah diantaranya data register Tata Usaha yang diinput menggunakan aplikasi spread sheet sederhana oleh 2 (dua) orang staf Penata Usaha, kemudian 1 (satu) user direktorat untuk mengakses data keuangan/anggaran dan direkapitulasi seluruhnya oleh 1 (satu) orang PIC untuk membuat laporan capaian kinerja.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapatdiambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistemdengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

      1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan dengan database yangterintegrasi agar mempermudah pekerjaan.
      2. Dibangun suatu sistem yang berbasiskan Android, aplikasi yang dibangun berbasiskan Android memungkinkan user atauPimpinan dapat menggunakan danmengakses kapan dan di mana saja.

      Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian terhadap permasalahan yang ada, maka penulis memutuskan perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis Android karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

      1. Perkembangan penggunaan device berbasis Android yang sangatpesat membuat hampir setiap orang familiar menggunakan Android.
      2. Dapat diakses kapan saja dan dimana saja menggunakan bahkan ketika berada di luar kantor.
      3. Akses informasi dan proses update yang lebih cepat karena dapatlangsung menggunakan device Android.
      4. Memberikan informasi yang cepat bagi Pimpinan untuk mendukung pengambilan keputusan.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasitahap I disusun berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan. Berikutlampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

      Tabel 3.6. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Merupakanhasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. MetodeMDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. M pada MDI itu artinya Mandatory(Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable.Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      Tabel 3.7. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasilpenyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, maksudnyabagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational, maksudnyabagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakahbiaya yang diperlukan guna membangun requirementtersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapaoption, yaitu :

      1. High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirementtersebut harus dieliminasi.
      2. Middle(M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low(L) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.8. Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir daritahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistemyang akan dibentuk.

      Tabel 3.9. Final Draft Elisitasi





      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem usulan

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dengan studi kasus di Direktorat Pemeriksaan dan Riset, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi monitoring capaian kinerja yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses input dan pengukuran capaian kinerja saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis Android. Selain itu meningkatkan fungsi monitoring capaian kinerja yang selama ini pimpinan menerima laporan capaian kinerja per triwulan, selanjutnya dapat langsung melakukan monitoring kapanpun dan dimanapun. Berdasarkan perubahan sistem monitoring capaian kinerja yang terjadi dan setelah kebutuhankebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Direktorat
        1. Melakukan login sistem.
        2. Sistem menampilkan menu admin.
        3. Menampilkan dan melakukan input pegawai.
        4. Menampilkan dan melakukan input target kinerja.
        5. Menampilkan dan melakukan input telaahan.
        6. Menampilkan dan melakukan input hasil pemeriksaan.
        7. Menampilkan dan melakukan input hasil riset.
        8. Menampilkan dan melakukan input statistik.
        9. Menampilkan dan melakukan input penggunaan anggaran.
        10. Melakukan monitoring capaian kinerja.
      2. Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat
        1. Pimpinan/Biro/Inspektorat melakukan login sistem.
        2. Sistem menampilkan menu.
        3. Melakukan monitoring capaian kinerja.

      Use Case Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

      Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      Berdasarkan gambar tersebut di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam skenario berikut ini :

      1. Nama Use Case : Use Case Pegawai

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu pegawai. Direktorat dapat melakukan input data pegawai.

      2. Nama Use Case : Use Case Target Kinerja

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu admin. Direktorat dapat memilih menu target kinerja. Direktorat dapat melakukan input data target kinerja.

      3. Nama Use Case : Use Case Telaahan

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu telaahan. Direktorat dapat melakukan input data telaahan.

      4. Nama Use Case : Use Case Hasil Pemeriksaan

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu hasil pemeriksaan. Direktorat dapat melakukan input data hasil pemeriksaan.

      5. Nama Use Case : Use Case Hasil Riset

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu hasil riset. Direktorat dapat melakukan input data hasil riset.

      6. Nama Use Case : Use Case Statistik

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu statistik. Direktorat dapat melakukan input data statistik.

      7. Nama Use Case : Use Case Anggaran

        Actor : Direktorat

        Skenario : Direktorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu Direktorat. Direktorat dapat memilih menu anggaran. Direktorat dapat melakukan input penggunaan anggaran.

      8. Nama Use Case : Use Case Capaian Kinerja

        Actor : Direktorat, Pimpinan, Biro Perencanaan Keuangan, Inspektorat

        Skenario : Direktorat, Pimpinan, Biro Perencanaan Keuangan, Inspektorat login ke dalam sistem, sistem menampilkan menu. Actor dapat memilih menu capaian kinerja berupa realisasi kinerja dan statistik kinerja.

      Activity Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      Gambaran mengenai activity diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:

      Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

      1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.
      2. 18 (sebelas) Activity yang dilakukan, diantaranya: login dengan memasukan username dan password, jika benar akan masuk pada Home yang berisi data pegawai, input pegawai, target kinerja, input target kinerja, hasil pemeriksaan, input hasil pemeriksaan, hasil riset, input hasil riset, statistik, input statistik, data anggaran, input penggunaan anggaran, capaian kinerja, menampilkan realisasi kinerja, statistik kinerja dan logout.
      3. Terdapat masing-masing 2 (dua) buah fork node dan 1 (satu) join node. Fork node sebagai percabangan menu dan join node sebagai penggabungan menu sebelum melakukan aksi keluar.
      4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      1. Direktorat

        Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan untuk Direktorat dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:

        Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan pada Direktorat

        Berdasarkan gambar 4.3 tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

        1. Aktor yang melakukan kegiatan yaitu direktorat.
        2. Terdapat 11 lifeline yaitu login, Home, pegawai, target kinerja, telaahan, hasil pemeriksaan, hasil riset, statistik, anggaran, capaian kinerja dan logout.
        3. 12 Message, spesifikasi dari komunikasi antar obyek yang memuat informasi-informasi tentang akifitas yang biasa dilakukan aktor tersebut diantaranya:
          1. Masukan username dan password untuk login
          2. Login gagal, kembali ke menu login
          3. Login berhasil, masuk ke menu Home
          4. Masuk menu pegawai
          5. Masuk menu target kinerja
          6. Masuk menu telaahan
          7. Masuk menu hasil pemeriksaan
          8. Masuk menu hasil riset
          9. Masuk menu statistik
          10. Masuk menu anggaran
          11. Masuk menu capaian kinerja.
          12. Logout
      2. Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat

        Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan untuk Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini:

        Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat

        Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

        1. Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pimpinan/Biro Perencanaan dan Keuangan/Inspektorat.
        2. Terdapat 5 lifeline yaitu login, Home, Realisasi kinerja, Statistik Kinerja dan logout.
        3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar obyek yang memuat informasi-informasi tentang akifitas yang biasa dilakukan aktor tersebut diantaranya:
          1. Masukan username dan password untuk login
          2. Login gagal, kembali ke menu login
          3. Login berhasil, masuk ke menu Home.
          4. Masuk menu Realisasi kinerja.
          5. Masuk menu Statistik kinerja.
          6. Logout

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisa sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini:

      Tabel 4.1

      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang di usulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

      Class Diagram

      Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :

      Gambar 4.5. Class Diagram Sistem Monitoring Capaian Kinerja yang diusulkan

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

      1. Nama Tabel :TblLogin

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Login+UserName+Password+Nama+Unit_Kerja

        PrimaryKey : Id_Login

        PanjangRecord : 99

        Tabel 4.2. Struktur Tabel Login

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Login Integer 3 Id Login
        2 UserName Varchar 6 UserName
        3 Password Varchar 10 Password
        4 Nama Varchar 35 Nama
        5 Unit_Kerja Varchar 45 Nama Unit Kerja
      2. Nama Tabel :TblPegawai

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Pegawai+Nama_Pegawai+Jabatan+Unit_Kerja

        PrimaryKey : Id_Pegawai

        PanjangRecord : 128

        Tabel 4.3. Struktur Tabel Pegawai

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Pegawai Integer 8 Id Pegawai
        2 Nama_Pegawai Varchar 35 Nama Pegawai
        3 Jabatan Varchar 40 Jabatan
        4 Unit_Kerja Varchar 45 Nama Unit Kerja
      3. Nama Tabel :TblKinerja

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Kinerja+Nama_Kinerja+Tahun+Target+Anggaran

        PrimaryKey : Id_Kinerja

        PanjangRecord : 59

        Tabel 4.4. Struktur Tabel Kinerja

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Kinerja Integer 5 Id Kinerja
        2 Nama_Kinerja Varchar 35 Nama Kinerja
        3 Tahun Varchar 4 Tahun
        4 Target Integer 2 Target
        5 Anggaran Integer 13 Anggaran
      4. Nama Tabel :TblTelaah

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Telaah+Tahun +No_Telaah+Tgl_Telaah+Nama_Terlapor+Dugaan_TP+Triger_Telaah+Id_Pegawai+Lanjut_Riksa

        PrimaryKey : Id_Telaah

        PanjangRecord : 134

        Tabel 4.5. Struktur Tabel Telaah

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Telaah Integer 6 Id Telaah
        2 Tahun Varchar 4 Tahun Telaah
        3 No_Telaah Varchar 18 No Telaah
        4 Tgl_Telaah Date 8 Tanggal Telaah
        5 Nama_Terlapor Varchar 35 Nama Terlapor
        6 Dugaan_TP Varchar 30 Dugaan Tindak Pidana
        7 Triger_Telaah Varchar 20 Triger Telaah
        8 Id_Pegawai Integer 8 Id Pegawai
        9 Lanjut_Riksa Varchar 5 Lanjut Riksa
      5. Nama Tabel :TblRiksa

        Media : Harddisk

        Isi : Id_HP+Tahun+Id_Kinerja+Id_Telaah+Nama_Terlapor+No_Sprin+Tgl_Sprin+No_Surat+Tgl_Surat+Perihal+Jenis_HP+No_HP+Ditujukan+Dugaan_TP+Id_Pegawai+Jml_Tim

        PrimaryKey : Id_HP

        PanjangRecord : 278


        Tabel 4.6. Struktur Tabel Riksa

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Statistik Integer 6 Id Statistik
        2 Tahun Varchar 4 Tahun
        3 Id_Kinerja Integer 5 Id Kinerja
        4 Periode Varchar 11 Periode
        5 Bulan Integer 2 Bulan
        6 Variasi_Data Integer 2 Variasi Data
        7 Id_Pegawai Integer 8 Id Pegawai
        8 Jml_Tim Integer 2 Jumlah Tim
      6. Nama Tabel :TblRiset

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Riset+Tahun+Id_Kinerja+Rutin+Judul+Periode+Id_Pegawai+Jml_Tim

        PrimaryKey : Id_Riset

        PanjangRecord : 112

        Tabel 4.7. Struktur Tabel Riset

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Riset Integer 7 Id Riset
        2 Tahun Varchar 4 Tahun
        3 Id_Kinerja Integer 5 Id Kinerja
        4 Rutin Varchar 5 Bersifat Rutin/Tidak
        5 Judul Integer 2 Bulan
        6 Periode Integer 2 Variasi Data
        7 Id_Pegawai Integer 8 Id Pegawai
        8 Jml_Tim Integer 2 Jumlah Tim
      7. Nama Tabel :TblStatistik

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Statistik+Tahun+Id_Kinerja+Periode+Bulan+Variasi_Data+Id_Pegawai+Jml_Tim

        PrimaryKey : Id_Statistik

        PanjangRecord : 40

        Tabel 4.8. Struktur Tabel Statistik

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Statistik Integer 6 Id Statistik
        2 Tahun Varchar 4 Tahun
        3 Id_Kinerja Integer 5 Id Kinerja
        4 Periode Varchar 11 Periode
        5 Bulan Integer 2 Bulan
        6 Variasi_Data Integer 2 Variasi Data
        7 Id_Pegawai Integer 8 Id Pegawai
        8 Jml_Tim Integer 2 Jumlah Tim
      8. Nama Tabel :TblAnggaran

        Media : Harddisk

        Isi : Id_Anggaran+Tahun+Id_Kinerja+Kegiatan+Anggaran

        PrimaryKey : Id_Anggaran

        PanjangRecord : 99

        Tabel 4.9. Struktur Tabel Anggaran

        No Nama Field Tipe File Panjang Keterangan
        1 Id_Anggaran Integer 7 Id Anggaran
        2 Tahun Varchar 4 Tahun
        3 Id_Kinerja Integer 5 Id Kinerja
        4 Kegiatan Varchar 70 Detail Kegiatan
        5 Anggaran Integer 13 Penggunaan Anggaran

      Rancangan Tampilan Layar

      Berikut ini merupakan beberapa rancangan tampilan layar dari perancangan sistem monitoring capaian kinerja berbasis Android yang akan dibuat, antara lain:

      Rancangan Tampilan Halaman Login

      Gambaran mengenai rancangan tampilan halaman login yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.6 sebagai berikut :

      Gambar 4.6. Rancangan Tampilan Halaman Login

      Jika username dan password tidak diisi, maka muncul tampilan seperti berikut :

      Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Pesan Username dan Password Kosong

      Jika username atau password salah, maka muncul tampilan seperti berikut :

      Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Pesan Username atau Password salah

      Rancangan Tampilan Menu Home

      Gambaran mengenai rancangan tampilan menu home untuk Direktorat yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.9 di bawah ini:

      Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Menu Home Direktorat

      Sedangkan gambaran mengenai rancangan tampilan menu home untuk Pimpinan yang diusulkan adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Menu Home Pimpinan

      Rancangan Tampilan Menu Pegawai

      Rancangan tampilan menu Pegawai yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.11 sebagai berikut:

      Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Menu Pegawai

      Rancangan Tampilan Menu Target Kinerja

      Gambaran mengenai rancangan tampilan menu Target Kinerja yang diusulkan adalah seperti gambar 4.12 di bawah ini:

      Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Menu Target Kinerja

      RancanganTampilan Menu Input Pegawai

      Rancangan tampilan menu Input Pegawai yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut ini:

      Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Menu Input Pegawai

      RancanganTampilan Menu Input Telaah

      Rancangan mengenai tampilan menu Input Telaah adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Menu Input Telaah

      RancanganTampilan Pesan Konfirmasi Delete

      Ketika akan melakukan penghapusan data, maka muncul rancangan tampilan seperti berikut :

      Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Pesan Konfirmasi Delete

      Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Pemeriksaan

      Gambaran mengenai rancangan tampilan menu Input Hasil Pemeriksaan dapat dilihat sebagaimana gambar 4.16 di bawah ini:

      Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Pemeriksaan

      Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Riset

      Gambaran mengenai rancangan tampilan menu Input Hasil Riset adalah seperti gambar 4.17 di bawah ini:

      Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Menu Input Hasil Riset

      RancanganTampilan Menu Input Anggaran

      Rancangan tampilan menu Input Anggaran adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.18. Rancangan Tampilan Menu Input Anggaran

      Rancangan Tampilan Menu Realisasi Capaian Kinerja

      Gambaran mengenai rancangan tampilan menu Realisasi Kinerja adalah seperti gambar 4.19 di bawah ini:

      Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Menu Realisasi Capaian Kinerja

      Rancangan Tampilan Menu Statistik Capaian Kinerja

      Rancangan tampilan menu Statistik Kinerja adalah seperti gambar 4.20 di bawah ini:

      Gambar 4.20. Rancangan Tampilan Menu Statistik Capaian Kinerja

      RancanganTampilan Pesan Konfirmasi LogOut

      Ketika akan LogOut, rancangan tampilan layar yang muncul adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.21. Rancangan Tampilan Pesan Konfirmasi LogOut

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer dan mobile device. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

      1. Personal Computer :
        1. Processor : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz
        2. Monitor : 14"
        3. Mouse : USB
        4. RAM : 4 GB
        5. Harddisk : 500 GB
      2. Mobile Device :
        1. General:
          1. 2G Network : GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
          2. 3G Network : HSDPA 900 / 2100
        2. Display:
          1. Type : TFT capacitive touchscreen, 256K colors
          2. Size : 240 x 320 pixels, 3.0” (~133 ppi pixel density)
          3. Multi touch
        3. Memory:
          1. Internal : 180mb
          2. RAM : 290mb
        4. CPU : 830 MHz ARMv6

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer dan mobile device yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dan mobile device dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Personal computer
        1. Sistem Operasi “Windows 7”
        2. Microsoft Office 2007
        3. XAMPP
        4. Basic4Android
        5. Mozilla Firefox


      2. Mobile device

        Sistem operasi Android OS v2.3 (Gingerbread)

      Hak Akses

      1. Direktorat
      2. Pimpinan
      3. Biro Perencanaan dan Keuangan
      4. Inspektorat

      Tampilan Program

      Berikut ini merupakan beberapa implementasi tampilan program dari sistem monitoring capaian kinerja berbasis Android yang dibuat, antara lain:

      Tampilan Halaman Login

      Tampilan program halaman Login untuk akses user seperti berikut:

      Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

      Tampilan Menu Home

      Tampilan program menu Home untuk Direktorat seperti berikut ini:

      Gambar 4.23. Tampilan Menu Home Direktorat

      Sedangkan tampilan program menu Home untuk Pimpinan, Inspektorat termasuk Biro Perencanaan dan Keuangan seperti berikut ini:

      Gambar 4.24. Tampilan Menu Home Pimpinan

      Tampilan Menu Pegawai

      Tampilan program menu Pegawai dapat dilihat seperti berikut ini:

      Gambar 4.25. Tampilan Menu Pegawai

      Tampilan Menu Target Kinerja

      Tampilan program menu Pegawai dapat dilihat seperti gambar 4.26 berikut ini:

      Gambar 4.26. Tampilan Menu Target Kinerja

      Tampilan Menu Input Pegawai

      Untuk tampilan program menu Input Pegawai dapat dilihat seperti gambar 4.27 berikut ini:

      Gambar 4.27. Tampilan Menu Input Pegawai

      Tampilan Menu Input Target Kinerja

      Tampilan program menu Input Target Kinerja dapat dilihat seperti gambar 4.28 berikut ini:

      Gambar 4.28. Tampilan Menu Input Target Kinerja

      Tampilan Pesan Konfirmasi Delete

      Ketika akan menghapus data, tampilan program untuk konfirmasi penghapusan seperti gambar 4.29 berikut ini:

      Gambar 4.29. Tampilan Pesan Konfirmasi Delete

      Tampilan Menu Input Hasil Riset

      Tampilan program menu Input Hasil Riset adalah seperti gambar 4.30 di bawah ini:

      Gambar 4.30. Tampilan Menu Input Hasil Riset

      Tampilan Menu Realisasi Kinerja

      Tampilan program menu Realisasi Kinerja adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.31. Tampilan Menu Realisasi Kinerja

      Tampilan Pesan Konfirmasi LogOut

      Ketika user akan keluar aplikasi, maka akan muncul tampilan konfirmasi LogOut seperti berikut ini:

      Gambar 4.32. Tampilan Pesan Konfirmasi LogOut

      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program aplikasi monitoring capaian kinerja berbasis Android dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      PengujianBlackbox

      1. Pengujian Blackbox pada Menu Login

        Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan Sistem Monitoring Capaian Kinerja pada PPATK untuk fungsi menu login, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.10

        Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Login

      2. Pengujian Blackbox pada Menu Home

        Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan Sistem Monitoring Capaian Kinerja pada PPATK untuk fungsi menu Home, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.11

        Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Home

      3. Pengujian Blackbox pada Menu Input Target Kinerja

        Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan Sistem Monitoring Capaian Kinerja pada PPATK untuk fungsi menu Input Target Kinerja, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.12.

        Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Target Kinerja

      4. Pengujian Blackbox pada Menu Input Hasil Riset

        Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan Sistem Monitoring Capaian Kinerja pada PPATK untuk fungsi menu Input Hasil Riset, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.13.

        Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Statistik

      5. Pengujian Blackbox pada Menu Realisasi Kinerja

        Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan Sistem Monitoring Capaian Kinerja pada PPATK untuk fungsi menu Realisasi Kinerja, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.14.

        Tabel Pengujian Blackbox Pada Realisasi Kinerja

      Schedule Implementasi

      Schedule implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi aplikasi monitoring capaian kinerja berbasis Android pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel 4.15 sebagai berikut:

      Tabel 4.15

      Tabel Schedule Implementasi

      Etimasi Biaya

      Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi.

      Tabel 4.16

      Tabel Estimasi Biaya





      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai aplikasi monitoring capaian kinerja berbasis Android pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dengan studi kasus pada Direktorat Pemeriksaan dan Riset adalah sebagai berikut:

      1. Pelaksanaan sistem monitoring capaian kinerja pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dilakukan mulai dari menyusun rencana kerja, melaksanakan program kegiatan, mencatat dan mengukur kinerja kemudian menyampaikan laporan capaian kinerja secara periodik kepada Pimpinan.
      2. Untuk menganalisa sistem yang berjalan dilakukan langkah-langkah pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi literatur. Penulis juga menggunakan metode analisa Critical Success Factor (CSF), SWOT, dan Value Chain serta Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem secara visual dan Elisitasi untuk mengetahui kebutuhan user.
      3. Berdasarkan hasil penelitian, sistem monitoring capaian kinerja yang berjalan dirasa masih kurang optimal karena akses terhadap informasi tidak dapat dilakukan secara real time, rekapitulasi data dari database yang belum terintegrasi serta masih mengandalkan aplikasi spreadsheet secara sederhana juga membuat pekerjaan menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, penulis mencoba merancang sistem usulan dengan memanfaatkan tools Unified Modeling Language (UML), kemudian membuat aplikasi Android menggunakan program Basic4Android dengan database MySQL dan koneksi menggunakan bahasa PHP.
      4. Setelah dilakukan pengujian, agar sistem dapat diimplementasikan perlu dilakukan pengaturan hak akses, proses input data ke dalam database dan sosialisasi serta pelatihan kepada user agar pelaksanaan monitoring capaian kinerja dapat lebih efektif.

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Diperlukan penyempurnaan terhadap sistem monitoring capaian kinerja yang berjalan saat ini agar lebih efektif, cepat dan akurat dengan membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi dengan lebih cepat dan real time serta database yang terintegrasi.
      2. Sistem informasi monitoring capaian kinerja berbasis Android diharapkan dapat lebih mengefektifkan pemantauan kinerja karena informasi dapat diakses dengan lebih cepat dan up to date.
      3. Diperlukan pengembangan sistem yang lebih lanjut seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi secara menyeluruh.
      4. Implementasi sistem informasi monitoring capaian kinerja berbasis Android yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja diharapkan dapat membantu Pimpinan maupun pegawai dalam mendukung pengambilan keputusan dan melaksanakan program kegiatan untuk mencapai target yang sudah ditentukan.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Sutabri, Tata.2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
      2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta
      3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu
      4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
      5. 5,0 5,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu
      6. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
      7. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu
      8. 8,0 8,1 8,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita
      9. Raharja, Untung dan Mia Novalia Hidayati. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 4 No.3, Mei 2011
      10. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
      11. Tanti, Lili. 2009. "Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 3 No.2, Januari 2009
      12. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 7 No. 1, September 2013
      13. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol 4 No. 3
      14. Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta : Andi
      15. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta
      16. 16,0 16,1 Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
      17. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
      18. 18,0 18,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
      19. 19,0 19,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
      20. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 4 No.2, Januari 2011
      21. 21,0 21,1 Nugroho, Adi. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
      22. Widodo, Prabowo Pudjo. Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika
      23. Henderi. 2010. "Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)". Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC)
      24. 24,0 24,1 Guritno, Suryo dkk. 2010. Theory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset
      25. Raharja, Untung dan Mia Novalia Hidayati. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 4 No.3, Mei 2011
      26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
      27. Safaat H, Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung. Informatika
      28. http://basic4android.com. [28 Februari 2014, 15.30 wib]
      29. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo
      30. Puspitasari A, Heni. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta
      31. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Mediakita
      32. 32,0 32,1 32,2 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi
      33. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika
      34. Oktavian, Diar Puji. 2010. "Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP". Yogyakarta: Mediakom
      35. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja). [15 Maret 2014, 07.00 wib]
      36. Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo
      37. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. "Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja". Lampung: Politeknik Negeri Lampung
      38. Noviansyah, Irvan. 2011. "Perancangan Parent Monitoring System dengan Handphone pada Perguruan Tinggi Raharja". Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      39. Hendri, Muhamad. 2010. "Desain Dashboard Information System Sebagai Indikator Indeks Mutu Kajur Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tugas Akhir. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      40. Amalia, Riski. 2013. "Penerapan Dashboard Informasi Sistem Penilaian kinerja pegawai pada SDM di PT. PLN Disjaya Area Cikokol". Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      41. Yani, Rahmalia Astri. 2010. "Perancangan Sistem Informasi Pengukuran Key Performance Indicator (KPI) Divisi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tugas Akhir. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      42. Nurdiansyah. 2013. "Home Apliance Controling with Mobile Device Based On Android Operating System". Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      43. Utpatadevi, Ni L.P. Pravina, A. A. K. Oka Sudana dan A. A. Kt. Agung Cahyawan. 2012. "Implementation of MVC (Model-View-Controller) Architectural to Academic Management Information System with Android Platform Base". International Journal of Computer Applications (0975 - 8887) Volume 57- No.8, November 2012
      44. http://ppatk.go.id. [27Maret 2014, 07.00 wib]





      DAFTAR LAMPIRAN


      1. Kartu Bimbingan Skripsi





      2. Form Penggantian Judul




      3. Form Seminar Proposal





      4. Surat Pengantar Observasi




      5. Surat Keterangan Penelitian




      6. Surat Keterangan Implementasi




      7. Kwitansi Hibah Penelitian




      8. Form Observasi





      9. Form Wawancara






      10. Elisitasi tahap 1





      11. Final Draft Elisitasi





      12. Form Pertemuan Stakeholder





      13. Sertifikat Penghargaan





      14. Sertifikat Seminar/Workshop/Training













      15. Sertifikat REC





      16. Sertifikat TOEFL





      17. Sertifikat Prospek




      18. Jurnal Terbit




      19. Daftar Riwayat Hidup





      20. Bukti-bukti Pembayaran








    5. Contributors

      Jamhari.hafizh