SK1231473736

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN

OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN

PADA KOPERASI KARYAWAN

BANK BTN REGIONAL

CABANG TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1231473736
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN

OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN

PADA KOPERASI KARYAWAN

BANK BTN REGIONAL

CABANG TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1231473736
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN

OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN

PADA KOPERASI KARYAWAN

BANK BTN REGIONAL

CABANG TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231473736
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, Agustus 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Asep Saefullah,S.pd.,M.Kom)
   
(Ignatius Joko Dewanto,Dr.,S.Kom.,MM)
NID : 056007
   
NID : 15022




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN

OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN

PADA KOPERASI KARYAWAN

BANK BTN REGIONAL

CABANG TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1231473736
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN

OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN

PADA KOPERASI KARYAWAN

BANK BTN REGIONAL

CABANG TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1231473736
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan SKRIPSI ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan SKRIPSI yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana komputer, baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab dan bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Agustus 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1231473736

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan dan penggunaan teknologi computer saat ini bukan hal yang asing bagi dunia pendidikan. Karena dalam dunia pendidikan computer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan, sehingga dapat memperlancar tugas atau kegiatan instansi yang terkait dalam dunia pendidikan tersebut. Penggunaan computer sangat penting dalam memperlancar atau mempermudah dalam proses pengajaran, Pengolahan Data, Membuat soal Ujian, Penyimpanan data-data yang penting bahkan sebagai bahan pendidikan itu sendiri, tanpa ada penggunaaan komputer yang mempermudah dalam mengakses segala bentuk data mungkin dunia pendidikan yang ada belum semaju dan berkembang seperti sekarang ini. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu kampus yang bergerak di bidang komputer. Dengan terus berkembangnya teknologi komputer, maka penulis melaksanakan Skripsi sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang penulis ambil dengan menempati bagian sistem komputer. Pembuatan alat pendeteksi cuaca yang merupakan tugas yang diberikan oleh Perguruan Tinggi dalam membuat alat pendeteksi cuaca sebuah produk yang nantinya akan dijadikan sebagai pendeteksi cuaca. Melaksanakan Skripsi pada Koperasi Karyawan Bank Btn Regional Cabang Tangerang penulis mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat khususnya pada bagian alat. Sehingga penulis dapat menuliskan laporan Skripsi dengan judul :“weather station berbasis iot dan otomatisasi pengeringan ikan pada koperasi karyawan bank btn regional cabang tangerang”.

Kata Kunci : Bidang komputer, cuaca, Teknologi Komputer.

ABSTRACT

The development and use of computer technology is currently not a stranger to the world of education. Because in the world of computer education liquid tool or access that is essential in support of advances in the world of education, so as to streamline tasks or activities of the agencies related to education. Computer use is very important in expedited or ease into the process of teaching, Data processing, making the exam questions, data storage-data that matters even as education itself, without any ideas of a computer that makes it easy to access data in all forms of education of the world there probably has not been semaju and developed as it is today. Raharja liquid College campus one engaged in the computer. With continued development of computer technology, then the author implement Thesis in accordance with the majors and concentrations the author take with occupies part of the computer system. Making weather detection liquid tool tasks given by the College in making detection tool discusses weather products that would later serve as a weather detection. Carry out a Thesis on Cooperative Bank employees Regional Branch Tangerang Btn writers get a lot of useful science sekali TU especially on the part of the tool. So the author can write a thesis with the title: solidify "iot-based weather station and automation of drying fish on cooperative bank employees regional branch tangerang btn".

Keywords: computing, weather, computer technology.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktunya. Adapun judul laporan Skripsi ini adalah “WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN PADA KOPERASI KARYAWAN BANK BTN REGIONAL CABANG TANGERANG.

Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini belum sempurna, karena tidak menutup kemungkinan didalamnya masih terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, hal ini disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Asep Saepulloh, S.Pd.,M.Kom, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan serta motivasi demi terselesainya laporan skripsi.
  7. Ibu Erika Yuliana Gultom selaku stakeholder yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang tua, yang telah memberikan cinta dan dukungan moril maupun materil serta doa dan semangat bagi penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan.
  10. Herlina Dewi Sumaryono yang selalu mengingatkan dalam pengerjaan skripsi dan selalu memberi semangat yang sangat luar biasa.
  11. Rekan rekan , dan teman-teman team kanbah.
  12. Kerabat Otodidak Fc yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang sangat luar biasa.
  13. Tangerang, Agustus 2017
    Agung Pambudi
    NIM. 1231473736



    Daftar isi


    DAFTAR GAMBAR


    DAFTAR TABEL


    DAFTAR BAGAN


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari, informasi tentang temperatur cuaca merupakan informasi yang sangat penting dalam menentukan kondisi suhu pada suatu wilayah di daerah pesisir pantai yang berada di Mauk Kabupaten Tangerang yang memiliki cuaca yg berbeda dengan daerah yang bukan pesisir pantai. Informasi cuaca bagi aktifitas warga sekitar maupun para nelayan sangat membantu untuk melakukan aktifitas seperti menjemur ikan hasil tangkapan yang diolah menjadi ikan asin dengan proses penjemuran (pengeringan).

    Kendala yang dihadapi para nelayan adalah melakukan pengeringan ikan masih dengan cara manual mengakibatkan kurang efisien dalam pekerjaan dengan ada nelayan yang selalu siaga tentang cuaca yang kurang baik (hujan) untuk menjaga ikan yang dalam masa pengeringan.

    Sehubungan dengan hal diatas, penulis berkeinginan untuk membuat alat pendeteksi cuaca dengan mikrokontroler dan juga pengeringan ikan secara otomatis tanpa ada nelayan yang siaga menjaganya. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC(Integrated Circuit) yang dapat diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler tidak sama dengan mikroprosesor, mikroprosesor adalah sebuah chip CPU yang digunakan oleh sistem komputer, sedangkan mikrokontroler adalah merupakan sebuah chip sistem komputer itu sendiri.

    Untuk membuat alat pendeteksi cuaca ini membutuhkan perangkat diantaranya adalah Wemos, DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Module Relay, Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD). Wemos yaitu kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open-source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan sensor DHT11, Sensor Hujan, Module Relay. Sedangkan sensor photo resistor (LDR) yaitu komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk menerima cahaya. Sebagai tampilan suhu menggunakan Liquid Crystal Display (LCD). Untuk sistem operasi yang digunakan pada pendeteksi cuaca menggunakan sistem Arduino IDE. Arduino IDE menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang digunakan oleh bermacam piranti bergerak.

    Sedangkan untuk bagian alat pengering ikan secara otomatis sendiri yang dibutuhkan diantaranya seperti Arduino Uno, Motor DC, Sensor Hujan, dan Sensor Cahaya (LDR). Dengan sistem operasi yang sama menggunakan Arduino IDE.

    Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengembangkan suatu alat sederhana yang berjudul "weather station berbasis iot & otomatisasi pengeringan ikan pada koperasi karyawan bank btn regional cabang tangerang”


    Perumusan Masalah

    Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam peneletian ini antara lain :

    1. Bagaimana melakukan koneksi antara rangkaian alat pendeteksi cuaca dengan WEMOS ?

    2. Bagaimana melakukan koneksi antara WEMOS dengan Smartphone?

    3. Apakah cuaca dari suatu wilayah dapat terdeteksi secara real time melalui smartphone?

    4. Apakah cara pengeringan ikan bekerja secara otomatis ?

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Menghasilkan koneksi rangkaian alat pendeteksi cuaca dengan wemos.

    2. Melakukan koneksi antara wemos dengan smartphone.

    3. Mendeteksi cuaca suatu wilayah secara real time.

    4. Menghasilkan cara pengeringan ikan yang bekerja secara otomatis.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membantu para karyawan mengetahui perubahan suhu suatu wilayah/area secara otomatis melalui smartphone.

    Memberikan keringanan kerja kepada nelayan dalam mengerjakan pengeringan ikan yang bertujuan untuk menghindari terkena air hujan yang dilakukan secara otomatis.

    Ruang Lingkup

    Dalam perancangan alat ini, penelitian dibatasi pada cara kerja alat pengukur cuaca untuk koneksi Wemos dengan Smartphone, dan sensor suhu yang digunakan adalah sensor DHT11, Sensor Hujan, Sensor Cahaya (LDR) dan Liquid Crystal Display (LCD). Sehingga data dari hasil deteksi akan tersimpan di WEB.

    Sedangkan untuk otomatisasi pengeringan ikan menggunakan Arduino Uno dan Motor DC yang dihubungkan dengan beberapa sensor seperti sensor hujan dan sensor cahaya (LDR) yang berada di pesisir pantai tepatnya di daerah Mauk Kabupaten Tangerang.



    Metode Penelitian

    Metodologi penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung.

    Tahapan Perencanaan

    Dalam upaya membuat karya tulis ini peneliti memerlukan sebuah analisa guna mendapatkan informasi dan mencari data melalui metode observasi, wawancara atau dengan studi kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan dapat juga melalui sumber literature – literature berupa buku, artikel dan lain-lain.

    Tahapan Analisa

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. peneliti menggunakan Metode Analisa siklus hidup pengembangan sistem atau SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan model Prototype.

    Dengan menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak untuk membuat suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis. Pada perangkat keras menggunakan seperti Arduino Uno, Wemos, DHT11, LDR, LCD, Sensor Hujan, dan Modul Relay sedangkan pada peranagkat lunak sendiri menggunakan Arduino IDE dan Ubidots data base.

    Tahapan Disain

    Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design. proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan. Dengan memasukan data base pada Aduino Uno sehingga proses berjalan untuk menghasilkan suatu hasil pendeteksi cuaca yang menampilkan ke Ubidots sebagai output itu sendiri.

    Rancangan Prototype

    Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

    Peneliti menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Tahapan Implementasi

    pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dalam membuat rangkain suatu kontrol, sehingga didapat pemecahan. Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengujian blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori perangkat lunak, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang pada program.

    Sistimatika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab kedua ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta berfungsi untuk membangun rancangan. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengontrolan, serta teori-teori mikrokontroler secara umum yang bersumber dari buku dan jurnal.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Cabang Tangerang, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen berikut dengan pembahasannya.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada SKRIPSI ini serta laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 3 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

    Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    Menurut Sutarman (2012:13) [1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Tata Sutabri (2012:10) [2], mengemukakan ”Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Dermawan (2013:4) [3], menjelaskan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2) [4], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen atau elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung ( interface), masukan (input), keluaran (output),pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan ( goal).

    Menurut Sutabri (2012:13) [5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal ( signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Gambar 2.1. Karakteristik Sistem.

    Sumber: Sutabri (2012:13)

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:8) [4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Bagan 2.1. Sistem Tertutup.

    Sumber: Taufiq, Rohmat (2013)

    Bagan 2.2. Sistem Terbuka.

    Sumber: Taufiq, Rohmat (2013)

    Konsep Dasar Sistem Komputer

    Definisi Sistem Komputer

    suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. Terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau electronic data processing (EDP).

    Komponen Sistem Komputer

    1. Hardware ( Komponen Perangkat Keras )

    Komponen ini adalah semua peralatan sistem komputer yang dapat disentuh secara fisik. Perangkat keras ini sendiri juga terdiri dari tiga komponen, yaitu CPU; Peralatan Input Output, dan Memory. Bila lebih diperinci lagi, CPU juga terdiri beberapa komponen utama yaitu ALU atau Arithmatic Logic Unit yang gunanya untuk melakukan fungsi perhitungan; CU atau Control Unit yang mengatur proses perintah serta per-pindahan data dari bagian CPU yang satu kebagian CPU yang lainnya; dan BUS atau Interface Unit adalah komponen untuk mengantar perintah serta data diantara CPU dengan hardware lainnya.

    2. Software component ( Komponen Perangkat Lunak )

    Merupakan bagian komponen sistem komputer yang berupa program yang akan menentukan mengenai hal yang harus dilakukan. Untuk mendapat hasil yang bermanfaat, maka komputer harus melakukan perintah yang ada didalam program tersebut. Terdapat dua jenis perangkat lunak dalam sistem komputer, yaitu software aplikasi dan software system. Sofware system bermanfaat untuk mengatur penyimpanan file, melakukan load, serta menjalankan program dan menerima instruksi yang diberikan melalui keyboard maupun mouse. Software system ini sering disebut dengan sistem operasi atau operation system, yang contohnya adalah Windows; Linux, Mac, dll. Sedangkan software aplikasi merupakan perangkat lunak yang merupakan tambahan sistem pada sistem operasi, seperti Open Office, aplikasi game, aplikasi multimedia.

    3. Komponen Data ( Data Component )

    Merupakan fakta dasar yang menjadi wakil atas suatu kejadian. Data ini merupakan hasil dari proses system komputer yang berupa informasi. Bila kita melihat kilas balik sejarah komputer, data merupakan alasan utama hingga terciptanya komputer. Bentuk data pun berbagai jenis yang umumnya berupa angka.

    4. Communication component ( komponen komunikasi )

    Untuk jenis perangkat keras dari komponen komunikas ini adalah Comunication Channel dan Network Interface Card / NIC atau yang umumnya disebut modem. Fungsi utama komponen komunikasi adalah untun menyediakan saluran antara computer. Hubungan tersebut dapat berupa radio, fiber optic, wirreless technology / saluran telepon, wire cable, infra merah, bluetooth. Berbeda dengan modem, maka komponen ini mengubungkan komputer dengan saluran komunikasi sebagai interface. Kemudian adanya software berfungsi untuk membuat tiap-tiap komputer mengerti atas data yang terkirim dianatar kompuer yang saling terhubung. Dengan demikian software ini dapat membangun saluran serta mengongtro setiap aliran data yang ada.

    Gambar 2.2. Komponen Sistem Komputer.

    Prinsip Kerja Sistem Komputer

    Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.

    Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi, maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer. Sistem yang dimaksud disini terdiri atas elemen-elemen yang saling terhubung sehingga membentuk satu kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.

    Pada artikel ini akan saya jelaskan cara kerja dari sistem komputer tersebut. Mulai dari data dimasukan, diproses, sampai data tersebut dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali. Baca lebih lanjut jika Anda ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.

    Gambar 2.3. Komponen kerja sistem komputer.

    Sumber: www.pintarkomputer.com

    1. Pemasukan (Input)

    Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang terjadi pada sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke dalam sistem komputer melalui input device. Contoh dari peralatan masukan (input device) diantaranya, keyboard, mouse, dan scanner. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf, angka, maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan diproses.

    2. Pemrosesan (Process)

    Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan diproses. Tahap proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang mana CPU ini dapat melakukan fungsi perhitungan dan logika untuk perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada tahap ini, data yang masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.

    3. Pengeluaran (Output)

    Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input, kemudian diproses oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan ini bisa berupa hardcopy dan juga softcopy. Hard copy berarti menggunakan media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya. Softcopy berarti menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun projektor. Yang termasuk dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer.

    2. Penyimpanan (Storage)

    Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan (storage device) dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses selanjutnya. Jadi, data mentah yang telah diproses tadi dapat disimpan pada media penyimpanan (Storage device) agar nantinya bisa digunakan kembali sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.

    Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini menunjukan bahwa data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan untuk keperluan pengolahan data.

    Konsep Dasar pengontrolan

    Definisi Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012:261) [6], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    Jenis – Jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    Menurut Erinofiardi (2012:261) [7], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian”.


    Gambar 2.4. Sistem Pengendali Loop Terbuka.

    Sumber: Erinofiardi (2012:261)

    Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012:261) [7], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar 2.5. Sistem Pengendali Loop Tertutup.

    Sumber: Erinofiardi (2012:262)

    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Pengontrolan

    Menurut Dermawan (2013:210) [3], Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

    2. Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5) [8], perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

    Menurut Dermawan (2013:228) [3],“Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

    Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dengan baik.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228) [3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225) [5], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Iswandi (2015:73) [9], “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.

    Menurut Adelia (2011:116) [10], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar diagram/grafik yang menggambarkan langkah-langkah atau urutan dari suatu program atau sistem.

    A. Simbol – Simbol Flowchart

    Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa symbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart.

    1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.

    2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.

    3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.

    4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.

    5. Data : Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.

    6. Dokumen (document) : Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau laporan.

    B. Cara Membuat Flowchart

    Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati(2010:8)  :

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

    C. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Tri (2015:2) [11], flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

    Gambar 2.6. Flowchart Sistem (System Flowchart).

    Sumber: Tri (2015:3)

    2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

    Gambar 2.7. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

    Sumber: Tri (2015:4)

    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

    Gambar 2.8. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).

    Sumber: Tri (2015:5)

    4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    Gambar 2.9. Flowchart Program (Program Flowchart).

    Sumber: Tri (2015:6)

    5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus.

    Gambar 2.10. Simbol Flowchart Proses.

    Sumber: Tri (2015:7)

    Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari proses:

    Gambar 2.11. Flowchart Proses (Process Flowchart).

    Sumber: Tri (2015:8)

    Konsep Dasar Prototype

    Definisi Prototype

    Menurut O’Brien (2012:28) [12], Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis. Prototyping berada pada tahap design dari langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa :

    a. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

    b. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.

    c. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masihada fitur yang masih dikembangkan.

    Jenis-Jenis Prototype

    Menurut Simarmata dalam O’Brien (2012:64) [12], Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

    3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

    Kelebihan dan Kelemahan adalah sebagai berikut

    Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototype.

    Sumber: Simarmata (2011:68)

    Konsep Dasar Monitoring

    Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.

    Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

    Definisi Monitoring

    Menurut Khanna (2013) [13], “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

    Menurut Nikolaos (2013) [14], “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

    Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

    1. Menetapkan standar pelaksanaan.

    2. Pengukuran pelaksanaan.

    3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.

    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Pengujian

    Menurut Rizky (2011:237) [15], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

    Menurut Simarmata (2010:301) [16], “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

    Definisi Black Box

    Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1) [17], black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

    Menurut Shiddiq (2012:4) [18], “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

    Menurut Budiman (2012:4) [19], Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

    2. Kesalahan interface

    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    4. Kesalahan performa

    5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    5. Melakukan pengujian.

    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    Metode Pengujian dalam Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    a. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    d. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, n uclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    e. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    f. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    g. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input /output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    h. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

    Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302) [20], “elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Menurut Siahaan (2012:66) [21], “elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

    Tahap-tahap Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302) [20], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    a. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    b. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable (Tidak Terlalu Penting)

    Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential (Diluar Sistem)

    Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    c. Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan.

    d. Final Draft Elisitasi

    Final Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

    Tujuan Elisitasi Kebutuhan

    Menurut Siahaan (2012:67) [21], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

    1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

    2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

    3. Mengenali tujuan dari sister

    Yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai ?tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

    Langkah-Langkah Elisitasi

    Menurut Siahaan (2012:75) [21], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.

    5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

    6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

    7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

    Masalah Dalam Elisitasi

    Menurut Siahaan (2012:68) [21], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yaitu:

    1. Masalah Ruang Lingkup

    Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

    2. Masalah Pemahaman

    Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

    2. Masalah Perubahan

    Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Mikrokontroler merupakan bentuk sederhana dari sebuah sistem komputer yang dikemas di dalam sebuah chip, di dalam mikrokontroler sudah terdapat beberapa sistem yang mendukung mikroprosessor dapat bekerja yang meliputi mikroprosesor itu sendiri, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang dimiliki oleh sebuah komputer PC. Di dalam chip mikrokontroler yang kecil telah ditanamkan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai prosesor yang memiliki fitur yang dapat disamakan dengan sistem komputer.

    Perkembangan mikrokontroler sangat mendukung perkembangan sistem kendali otomatis dari suatu device atau piranti-piranti pengontrol suatu alat dapat berdiri sendiri (stand alone), sehingga mikrokontroler-lah yang dapat mendukungnya sebagai pengendali otomatis tersebut. Mikrokontroler memiliki kelebihan dari komputer PC, hal ini dikarenakan bentuk yang kecil dari mikrokontroler tersebut yang telah memiliki sistem komputer didalamnya.

    Definisi Mikrokontroler

    Mikrokontroler adalah sebuah chip terintegrasi yang biasanya menjadi bagian dari sebuah embedded system (sistem yang didesain untuk melakukan satu atau lebih fungsi khusus yang real time). Mikrokontroler terdiri dari CPU, Memory, I/O port dan timer seperti sebuah komputer standar, tetapi karena didesain hanya untuk menjalankan satu fungsi yang spesifik dalam mengatur sebuah sistem, mikrokontroler ini bentuknya sangat kecil dan sederhana dan mencakup semua fungsi yang diperlukan pada sebuah chip tunggal.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :

    A. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori. Program mikrokontoler relatif lebih kecil daripada program-program PC.

    B. Harganya murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk menghasilkan kemampuan komputasi yang tinggi.

    C. Unit IO yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED.

    D. Konsumsi daya kecil.

    E. Rangkaian sederhana dan kompak.

    F. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature, tekanan, kelembaban yang tinggi.

    Klasifikasi Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

    b. RAM berkapasitas 68 byte.

    c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

    d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

    e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

    f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming)

    Modul Wemos

    Arsitektur Modul Wemos

    WeMos adalah modul development board WiFi ESP8266 yang dapat diprogram via Arduino IDE atau NodeMCU. Saat ini sangat populer karena harga yang sangat terjangkau, fitur yang powerful dan codenya open yang open source. Sangat cocok untuk project IOT seperti smarthome, wireless remote / monitoring / controlling.

    Kelebihan Wemos

    Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.Kelebihan WeMos dengan development board ESP8266 lainnya adalah dukungan berbagai shield WeMos.

    a. Soket USB

    Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

    b. Input/Output Digital dan Input Analog

    Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.

    Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

    c. Catu Daya

    pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan Wemos D1 Mini. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Wemos tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

    d. Baterai / Adaptor

    Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Wemos D1 Mini mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram Wemos D1 Mini.

    Modul Arduino Uno

    Gambar 2.12. Board Arduino Uno.

    Sumber: Saputri (2014:2)

    Menurut Saputri (2014:2) [22], “arduino uno adalah board berbasis mikrokontroller pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digitalinputatau output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 inputanalog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset.

    Menurut Gunawan (2013:203) [23], "arduino uno adalah sebuah modul yang memiliki komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada ATmega328".

    Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa arduino uno adalah salah satu kit microcontroller yang berbasis pada ATmega328.Suatu modul yang dilengkai dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroller untuk bekerja.

    Blok-blok Arduino Uno

    Menurut Djuandi (2011:8) [24], komponen utama di dalam papan arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh arduino Uno menggunakan ATmega328, sedangkan arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560. Berikut ini adalah contoh diagram blok sederhana dari microcontroller ATmega328 yang dipakai pada arduino uno.

    Gambar 2.13. Diagram Blok Arduino Uno.

    Sumber: Djuandi (2011:8)

    Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:

    1. Universal Asynchronous Receiver/Transmitter(UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.

    2. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program.

    3. 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan boot loader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program dalam RAM akan dieksekusi.

    4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan arduino.

    5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari program

    6. Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

    Bagian-bagian Arduino Uno

    Menurut Djuandi (2011:8) [24], dengan mengambil contoh sebuah papan arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Bagian-bagian komponen dari arduino board dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Gambar 2.14. Bagian-Bagian Papan Arduino.

    Sumber: Djuandi (2011:8)

    1. 14 pin input/output digital (0-13)

    Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output -nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat di program antara 0-255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0-5V.

    2. USB

    Berfungsi untuk:

    a. Memuat program dari komputer ke dalam papan

    b. Komunikasi serial antara papan dan computer

    c. Memberi daya listrik kepada papan

    3. Sambungan SV1

    Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB.Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

    4. Q1 - Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

    Jika mikrokontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontrolleragar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

    5. Tombol Reset S1

    Untuk me-reset mikrokontroller sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkanmikrokontroller

    6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

    Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader.Umumnya pengguna arduino tidak melakukan inisehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

    7. IC 1 - Mikrokontroler ATmega

    Komponen utama dari papan arduino, didalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

    8. X1 - Sumber Daya Eksternal

    Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V

    9. 6 Pin input Analog (0-5)

    Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 - 1023,dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 - 5V.

    Konsep Dasar LDR (Light Dependent Resistor)

    Defenisi LDR (Light Dependent Resistor)

    Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

    Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kO) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (O) pada Kondisi Cahaya Terang.

    LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

    Gambar 2.15. Simbol dan Bentuk LDR.

    A. Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter

    Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (O). Agar Pengukuran LDR akurat, kita perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.

    B. Mengukur LDR pada Kondisi Terang

    1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm

    2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)

    3. Berikan cahaya terang pada LDR

    4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.

    Gambar 2.16. Mengukur LDR Saat Terang.

    C. Mengukur LDR pada Kondisi Gelap

    1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm

    2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)

    3. Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya

    4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.

    Gambar 2.17. Mengukur LDR Saat gelap.

    Konsep Dasar Sensor Hujan

    Perangakat sensor hujan di atas bisa diaplikasi menjadi beberapa perangkat yang mungkin akan sangat berguna pada saat musim hujan. Misalnya dibuat menjadi alat jemuran yang akan otomatis menutup pada saat hujan turun, atau digunakan pada jendela otomatis. Namun rancangan yang ada saat ini saya gunakan untuk membuat system monitoring cuaca untuk lapangan futsal, yang mana pada atap pada lapangan futsal tersebut akan secara otomatis menutup pada saat hujan turun.

    1) Cara kerja sensor hujan

    Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air dan lain – lainnya. Rangkaian ini menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama dan elektroda sebagai pendeteksi air. Adapun rangkaian sensor hujan ini terlihat pada gambar berikut.

    Gambar 2.18. Rangkaian Sensor Air.

    Dari gambar 1 dapat dilihat ketika air menyentuh kedua elektroda (tembaga) maka tegangan 5V akan terhubung dengan output dan sebagian tegangan akan berkurang karena air berfungsi sebagai penghambat. Tegangan keluarannya sebesar 3v sampai 4.5v dengan jarak antara kedua elektroda + 2cm dan resistor yang digunakan sebesar 10k ohm sampai 100k ohm. Untuk mendeteksi air hujan dengan kawasan yang besar maka elektroda dibuat berliku – liku, sebagai contoh dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar 2.19. Board Rangkaian Sensor Hujan.

    Dengan metode berliku – liku seperti itu akan mengurangi hambatan dari air hujan dan tegangan keluar setara dengan logika. Untuk menghindari karat atau tertutup kotoran yang menyebabkan sensor tidak bekerja, jalur tersebut harus dilapisi timah atau apa saja yang dapat menyatu dengan jalur tersebut dan dapat mengantarkan arus listrik. Adapun bentuk dari sensor hujan yang digunakan terlihat seperti pada gambar berikut.

    Gambar 2.20. Bentuk Fisik Sensor Hujan.

    Konsep Dasar Motor DC

    Gambar 2.21. Motor DC.

    Sumber: Putra (2014:13).com

    Definisi Motor DC

    Menurut Putra (2014:13) [25], "motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrikarus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor".

    Menurut Joni (2011:331) [26], "motor DC adalah motor yang menggunakan tegangan searah."

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

    Cara Kerja Motor DC

    Menurut Syahrul (2014:593) [27], motor DC bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal motor DC terdiri dari komponen atau lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir melalui sebuah konduktor akan menimbulkan medan magnet. Konduktor dibentuk menjadi sebuah loop sehingga ada dua bagian konduktor yang berada di dalam medan magnet pada saat yang sama. Konfigurasi konduktor akan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama dan menghasilkan gaya dorong pada masing-masing konduktor. Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam. Berikut adalah gambar prinsip pergerakan motor sebagai berikut:

    Gambar 2.22. Prinsip Pergerakan Motor DC.

    Sumber: Syahrul (2014:593)

    Kontruksi Motor DC

    Menurut Syahrul (2014:594) [27], konstruksi dasar motor DC dapat dilihat pada Gambar 2.26. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada saat terminal motor deberi tegangan DC maka arus elektron akan mengalir melalui konduktor dari terminal negatif menuju ke terminal positif. Karena konduktor berada diantara medan magnet, maka akan timbul medan magnet juga pada konduktor yang arahnya seperti terlihat pada Gambar 2.23.

    Gambar 2.23. Konstruksi Dasar Motor DC.

    Sumber: Syahrul (2014:594)

    Pengontrolan Motor DC

    Menurut Syahrul (2014:595) [27], pada Gambar 2.27 ditunjukkan bagaimana supaya arah putaran motor DC dapat berubah, maka polaritas tegangan pada motor harus dibalik. Pada dasarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol motor DC berdasarkan pemberian pemicuan dan karena itu berkenaan dengan jenis driver yang harus diberikan pada motor DC tersebut.

    Gambar 2.24. Arah Putaran Motor DC.

    Sumber: Syahrul (2014:595)

    Konsep Dasar Sensor DHT11

    Definisi DHT11

    DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino / Wemos D1 Mini. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

    Gambar 2.25. DHT11.

    Sumber: htttp://www.shopclues.com

    Software Arduino IDE

    Menurut Djunadi (2011:12) [24], “Software Arduino adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan bahasa Java sehingga tidak perlu diinstal seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer yang digunakan sudah terinstal Java Runtime. IDE Arduino terdiri dari :

    - Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

    - Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner.

    - Uploder, sebuh modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam Arduino Board.

    Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno :

    Gambar 2.26. Tampilan IDE Arduino 1.0.

    Sumber: E-book Pengenalan Arduino Feri Djunadi (2011:12)

    Komponen Elektronika

    Definisi Komponen Elektronika

    Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

    Jenis – jenis Komponen Elektronika

    Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

    A. Definisi Resistor

    Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, hasil nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.

    Gambar 2.27. Resistor.

    Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor terbuat dari bermacam­maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel­kromium). Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar berdasarkan hukum Ohm:.

    Gambar 2.28. Rumus Resistor.

    Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika :

    Gambar 2.29. Simbol.

    B. Definisi Kapasitor (Capacitor)

    Kapasitor adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasito radalah Farad (F)

    Gambar 2.30. Kapasitor.

    Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

    1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

    2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

    3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

    C. Definisi Induktor (Inductor)

    Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Indukto radalah Henry (H).

    Gambar 2.31. Induktor.

    Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

    - Induktor yang nilainya tetap

    - Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

    D. Definisi Dioda (Diode)

    Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

    Gambar 2.32. Dioda.

    Sumber: http//www.infoelektronika.com

    Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

    1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

    2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

    3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

    4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

    5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

    6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

    E. Definisi Transistor

    Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya.

    Gambar 2.33. Transistor.

    Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

    F. Definisi IC (Integrated Circuit)

    IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan juaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD ( Electro Static Discharge).
    Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

    Gambar 2.34. IC.

    Sumber: commos.wikimedia.org

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literatur Review

    Menurut Guritno (2011:86) [20], Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Menurut Semiawan (2010:104) [28], literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya.Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan literature review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

    Langkah-Langkah Literatur Review

    Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87) [20], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini

    b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    c. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    d. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber dayaberharga.

    1. Jenis-Jenis Penelitian

    Menurut Guritno (2011:22) [20], jenis-jenis penelitian yaitu:

    a. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

    1. Penelitian Dasar (basic research)

    Penelitian dasar disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanyasedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    2. Penelitian Terapan (applied research)

    Penelitian terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    3. Penelitian Evaluasi (evaluation research)

    Penelitian evaluasi fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu.Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja.Sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi ataupun lembaga.

    Tabel 2.4. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluasi.

    Sumber: Guritno (2011:26)

    b. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

    Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan yaitu:

    1. Penelitian Deskriptif

    Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

    2. Penelitian Prediktif

    Penelitian prediktif (predictive research), studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkanhasil analisis keadaan saat ini.

    3. Penelitian Improftif

    Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program

    4. Penelitian Eksplanatif

    Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    5. Penelitian Eksperimen

    Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    6. Penelitian Ex Post Facto

    Ex post facto berarti setelah kejadian.Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable.

    7. Penelitian Partisipatori

    Bonnie J. Cain penulis buku Parsticipatory Research, Research with Historical Consciousnessmengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatoriberada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    8. Penelitian dan Pengembangan

    Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya researchand developmentadalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentuserta menguji efektivitas produk tersebut.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi­referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain:

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini..

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem monitoring cuaca, diantaranya yaitu :

    1. Menurut Mashaler Bambang Setyoko, Ireng Sigit Atmanto (2013) [29], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Modifikasi Mesin Pengering Ikan Dengan Menggunakan Sistem Rotary” penelitian ini merancang tentang pengeringan ikan teri yang efisiensi panas pada proses pengeringan dengan sudu berputar lebih tinggi dibandingkan dengan sudu diam.

    2. Menurut Youce M Bintang, Jenki Pongoh, Hens Onibila (2013) [30], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Konstruksi dan Kapasitas Alat Penegring Ikan Tenaga Surya Sistem Bongkar-Pasang ” alat pengering ikan tenaga surya sistem bongkar pasang ini sangat mudah dalam bongkar pasangnya dan dapat menggunakan kompor sebagai sumber panas lainnya.

    3. Menurut Eliser Imbir dkk (2015) [31], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Studi Pengeringan Ikan Layang (Decapterus) Asin Dengan Penggunaan Alat Pengering Surya ” Penelitian dalam pengeringan ikan ini masih membutuhkan sinar matahari sebagai proses pengeringan yang dalam suhu tetinggi pada jam 14:00 atau jam 2 sore hari.

    4. Menurut Devi Yuni Susanti, dkk (2015) [32], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Pembuatan Prototipe Alat Pengering Pakaian Berbasis Mikrokontroller AT89S51 ” Memanfaatkan mikrokontroler AT89S51 sebagai pengendali seluruh rangkaian, DHT11 sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan dan hasilnya dapat dilihat melalui tampilan LCD 16x2.

    5. Menurut Sofyan (2015) [33], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Manipulasi Suhu Pada Pengeringan Ikan Teri Tenaga Surya Menggunakan Mikrokontroller ATmega 2560 ” penelitian ini merancang tentang pengeringan ikan teri dengan sinar matahari untuk mengurangi penggunaan listrik agar lebih cepat dan higienis pada nelayan.

    6. Menurut Ravi Kishore Kodali dkk (2016) [34], dalam jurnal internasional yang berjudul “ Pengeringan Ikan dan Penggunaan Energi Panas Bumi” alternatif penggunaan energi panas bumi yang layak berada dalam penglihatan, seperti dalam pengeringan makanan beku.

    7. Menurut Deepak Kumar Rath (2016) [35], dalam jurnal international yang berjudul “Berbasis Arduino : Sistem Kontrol Lampu Cerdas” Semua sistem kerja yang sudah dilakukan secara otomatis termasuk juga dalam kontrol lampu yang berbasis arduino.

    8. Menurut Sandi Rukhmode dkk (2017) [36], dalam jurnal internasional “ Berbasis IOT Pertanian Peamantauan Sistem Menggunakan Wemos” penelitian yang bermaksud untuk bertukar informasi dan komunikasi, agar bisa mengidentifikasi, menemukan, melacak, memantau, dan mengelola jaringan dengan mudah dan efisiensi dalam biaya.

    9. Menurut Yi-Jen Mon (2015) [37], dalam jurnal internasional “ Giroskop Sensor Uji Dengan Menggunakan Arduino Platform” Pengembangan dari Aplikasi kontrol giroskop dapat digunakan untuk pengembangan lainnya berbagai aplikasi berguna seperti robot, konsumen elektronik dan kendaraan elektronik, dll.

    10. Menurut Iswanto, Helman Muhammad (2012) [38], dalam jurnal internasional “Stasiun Pemantauan Cuaca Dengan Remote Frekuensi Radio Komunikasi Nirkabel” pembacaan sensor kecepatan angin, suhu, dan intensitas radiasi matahari di unit masing-masing sensor dan kemudian data dikirim melalui frekuensi radio dan Kyl-1020U bisa dipantau melalui komputer di pantau dalam jarak jauh.

    Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang parameter-parameter cuaca maupun pengeringan ikan sudah banyak dibahas. Meski demikian masih terdapat kekurangan pada masing-masing penelitian. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menutupi kekurangan umum yang ada pada penelitian sebelumnya, yaitu kekurangan media output yang masih offline atau hanya lokal yang dapat mengetahui output tersebut.

    Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membantu Karyawan mengetahui perubahan suhu suatu wilayah/area tempat kerja secara otomatis, yaitu dengan menggunakan sensor temperatur udara, kelembaban udara dan tekanan udara, kemudian akan tersimpan di WEB. Sehingga mempermudah bagi user untuk mengetahui suhu cuaca secara real time.

    Dengan memberikan tambahan alat untuk kemudahan kepada para nelayan dalam melakukan pengeringan ikan dengan cara otomatisasi tanpa harus adanya penjagaan oleh nelayan agar terhindar dari guyuran hujan.

    Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian yang berjudul “WEATHER STATION BERBASIS IOT & OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN PADA KOPERASI KARYAWAN BANK BTN REGIONAL CABANG TANGERANG”.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

    Dasar Hukum Terbentuknya Organisasi

    Gambar 3.1. Logo Koperasi BTN Tangerang.

    Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada kususnya dan masyrakat kerja.

    Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Bank Btn Cabang Tangerang

    Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang didirikan pada tanggal 3 November 1997 yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta berdasar asas kekeluargaan. Koperasi melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu sukarela, demokratis, adil dan kemandirian. Maksud dan tujuan didirikannya Koperasi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.

    Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang, pada awal berdiri memliki asset sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan jumlah anggota pada saat itu kurang lebih sekitar 100 (seratus) orang. Hingga pada tahun 2004 Koperasi bisa menghasilkan laba yang cukup serta pembukuan administrasi yang akurat. Dalam tahun 1997 – 2003 Koperasi mengalami pembenahan dikarnakan adanya pengunduran diri seorang pengelola Koperasi sehingga Koperasi dilakukan langsung oleh Pegawai BTN yakni Pengurus Koperasi sendiri. Hingga sampai dengan tahun 2014 Koperasi masih bertahan dengan pertumbuhan Asset serta Laba tiap tahunnya meningkat walau sempat menurun untuk Laba pada tahun 2006. Anggota Koperasipun makin bertambah hingga sampai dengan tahun 2014 jumlah Anggota Koperasi sebanyak 393 (tiga ratus sembilan puluh tiga) orang.

    Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Tangerang memiliki 3 jenis usaha yaitu, Simpan Pinjam, Rental dan Warkop. Khusus untuk unit Simpan Pinjam hanya menyediakan jasa pembiayaan untuk karyawan bank BTN Regional Tangerang.

    Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

    Visi :

    Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia juga menjadikan Koperasi Karyawan berkualitas tingkat Nasional.

    Misi :

    1. Memberi layanan prima

    2. Menyediakan produk dan jasa yang lengkap sesuai kebutuhan anggota

    3. Membantu menciptakan peluang usaha bagi anggota berupa modal

    4. Menjalankan manajemen organisasi yang transfaran dan akuntabel dengan didukung sistem informasi yang handal.

    Tujuan :

    Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan layanan terbaik, serta peningkatan sumberdaya anggota, pengurus dan pengelola secara profesional.

    Sasaran Pelaksanaan & Pengembangan :

    Sasaran Pelaksanaan & pengembangan koperasi karyawan bank btn adalah meningkatkan kesejahteraan & layanan anggota serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia secara profesional & proporsional yang diwujudkan dalam program kerja yang terintegrasi. Sasaran pelaksanaan & pengembangan organisasi tersebut dicapai melalui :

    1. Tertib Administrasi Organisasi

    2. Tertib Administrasi Keanggotaan

    3. Tertib Tata Kelola Bidang Karyawan

    4. Mempertahankan & melaksanakan unit-unit usaha yang sudah ada

    5. Menciptakan & mengembangkan peluang usaha

    6. Menambah hubungan dengan pihak luar

    7. Meningkatkan keuntungan dan permodalan

    Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Bank BTN Tangerang

    Bagan 3.1. Struktur Organisasi.

    Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

    A. Tugas Koperasi

    Tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya. Dapat diartikan pula tugas adalah suatu pekerjaan yg wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan karena pekerjaan tersebut telah menjadi tanggung jawab dirinya.

    Tugas pengurus koperasi:

    1. Mengelola Koperasi dan usahanya

    2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi

    3. Menyelenggarakan Rapat Anggota

    4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

    5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib

    6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

    B. Wewenang Koperasi

    Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Wewenang (authority) merupakan kunci daripada pekerjaan seorang manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi dan hubungannya dengan orang lain pada organisasi tersebut terlihat pada wewenang yang dimilikinya. Yang mengikat bahagian-bahagian daripada suatu struktur organisasi adalah hubungan wewenang.

    Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:

    1. Wewenang lini

    Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.

    2. Wewenang staff

    Adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia.

    3. Wewenang fungsional

    Adalah wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.

    4. Wewenang pengurus koperasi :

    a. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan

    b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar

    c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota

    d. Mengangkat pengelola.

    C. Tanggung Jawab Koperasi

    Adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimiliki. Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung jawab terakhir mengenai maju atau mundurnya suatu perusahaan.

    Tanggung jawab pengurus koperasi :

    a. Pengurus, baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya; menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya.

    b. Dapat dituntut oleh penuntut umum.

    c. Bila mengangkat pengelola maka bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut :

    1. Nelayan pergi kepantai.

    2. Nelayan mengambil peralatan pengeringan ikan.

    3. Nelayan merapihkan ikan yang akan dikeringkan.

    4. Nelayan menjaga ikan yang sedang dikeringkan.


    Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Berikut adalah flowchart sistem pengering ikan yang berjalan pada gambar 3.3

    Gambar 3.2. flowchart sistem pengerikan ikan yang berjalan.

    Dapat dijelaskn gambar 3.2 flowchart sistem pengerikan ikan yang berjalan pada Koperasi Bank BTN Tangerang diatas yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengering ikan yang berjalan.

    2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses pengeringan ikan.

    3. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh computer.

    4. 1 (satu) simbol decision, untuk memberikan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan”Tidak” ikan sudah kering.

    5. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output untuk melakukan proses pengumpulan ikan.

    Sistem Yang Diusulkan

    Berikut adalah sistem yang diusulkan terhadap Koperasi Karyawan Bank BTN:

    A. Tata letak alat

    Meletakan alat disekitar area pesisir pantai yang terkena sinar matahari agar alat dapat bekerja secara efisien.

    B. Tegangan

    Pada tegangan yang diberikan kepada alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis sebesar 24volt dan baterai 9volt, melalui adaptor dengan keluaran arus DC sebesar 24volt dihubungkan dengan Wemos D1 dan melalui baterai 9volt yang dihubungkan dengan Arduino Uno.

    C. koneksi Wifi dengan Wemos D1

    Pada posisi ini wemos akan melakukan koneksi dengan wifi yang nantinya akan mengirim hasil data cuaca yang dikirim ke Ubidots, wifi sendiri sudah terpasang pada kantor koperasi sehingga hanya menghubungkan saja antara wemos d1 dengan wifi.

    D. Pemantaun Cuaca

    Pada pengguna ini sudah bisa melakukan pemantauan cuaca tanpa harus datang ke kantor koperasi karyawan Bank BTN.

    Flowchart Yang Diusulkan

    Gambar 3.3. Flowchart Sistem Pendeteksi Cuaca yang diusulkan.

    Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pendeteksi cuaca yang diusulkan.

    2. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika behasil koneksi dengan wifi dan berhasil mengirim data ke Ubidots. jika “ya” akan menuju proses berikutnya, jika tidak akan kembali ke proses sebelunya sampai berhasil.

    3. 4 (empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari pendeteksi cuaca.

    4. 1 (satu) simbol data yang menyatakan sebuah proses tindakan.

    Gambar 3.4. Flowchart Sistem pengering ikan yang diusulkan.

    Dapat dijelaskan gambar 3.4 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pengeringan ikan yang diusulkan.

    2. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

    3. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari pengeringan ikan.

    4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika hujan. jika “ya” wadah akan bergerak masuk kedalam, jika tidak hujan wadah tidak akan bergerak kedalam.

    Blok Diagram

    A. Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pendeteksi cuaca pada gambar 3.5

    Gambar 3.5. Blok Diagram Pendeteksi cuaca.

    a. Wemos merupakan pusat perangkat yang digunakan sebagai proses input dan output yang berfungsi untuk mengirim data kedalam web.

    b. Sensor DHT11 merupakan perangkat yang membaca suhu kelembaban disekitarnya.

    c. Sensor hujan yang berfungi mendeteksi turunnya hujan

    d. Lcd merupakan perangkat yang berfungsi menampilkan hasil pendeteksi cuaca yang akan ditampilkan pada layar yang di kirim dari Wemos.

    e. Sensor Cahaya / LDR berfungsi mendeteksi cahaya yang memberikan hasil terang atau gelap pada wemos.

    f. Adaptor merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat.

    B. Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pengering ikan secara otomatis pada gambar 3.6

    Gambar 3.6. Blok Diagram Pengering Ikan.

    a. Arduino Uno merupakan pusat perangkat yag digunakan untuk input dan output yang nantinya memeberikan perintah kepada motor dc/servo untuk masuk dan keluar.

    b. Motor dc/servo menerima perintah dari Arduino Uno untuk perintah masuk dan keluar.

    c. Sensor hujan yang nantinya memeberikan hasil pada Arduino Uno jika kondisi hujan atau terkena air akan masuk dan jika tidak hujan (tidak ada air) akan keluar.

    d. Sensor Cahaya (LDR) yang memberikan hasil pada Arduino Uno saat cuaca cerah (ada cahaya) akan keluar dan masuk apabila cuaca mendung (gelap).

    e. Baterai 9V merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat.

    1. Rangkaian Motor DC

    Rangkaian motor dc berfungsi sebagai alat penggerak keluar masuknya tempat untuk pengeringan ikan secara otomatis.

    Gambar 3.7. Rangkaian Motor DC.

    2. Rangkaian Sensor Hujan

    Gambar 3.8. Rangkaian Sensor Hujan.

    Rangkaian yang berfungsi untuk pendeteksi hujan yang dikirim ke Arduino Uno untuk perintah ke Motor DC ketika pada saat hujan akan masuk dan akan keluar saat tidak hujan (tidak ada air).

    3. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Gambar 3.9. Rangkaian Sensor Cahaya.

    Rangkaian sensor cahaya yang berfungsi untuk memberikan hasil dari sinar matahari untuk proses pengeringan agar keadaan terang alat akan bergerak keluar (ada cahaya).

    Cara Kerja Alat

    Cara kerja alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis menggunakan Wemos D1 dan Arduino Uno dapat dibagi untuk beberapa bagian. Bagian pertama adalah bagian sistem input dimana sistem ini merupakan awal dari kerja alat, selanjutnya adalah bagian sistem peroses, sistem proses ini bekerja memperoses data yang diterima dari sisteminput untuk dikeluarkan pada bagian selanjutnya yaitu sistem output.

    Gambar 3.10. Cara Kerja Alat Pendeteksi Cuaca.

    a. Penempatan Alat

    Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses sebuah alat pendeteksi cuaca bekerja.

    b. Sistem Input Tegangan

    Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 24volt menggunakan adaptor yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh komponen alat.

    c. Sistem Proses

    Pada sistem proses menggunakan Wemos D1 yang merupakan otak dari alat pendeteksi cuaca dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor cahaya dan sensor hujan sebagai hasil yang akan dikirim ke web yang akan ditampilkan Ubidots.

    d. Sistem Output

    Pada sistem output pada alat pendeteksi cuaca, semua sensor mengrimkan hasil pada Wemos D1 yang nantinya hasli inputan tersebut akan diproses menjadi hasil output. Output yang di hasilkan adalahbentuk tampilan cuaca yang di tampilkan pada Ubidots secara real time.

    Gambar 3.11. Cara Kerja Alat Pengering Ikan Otomatis.

    a. Penempatan Alat

    Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses sebuah alat pengering ikan otomatis bekerja, agar dapat sinar matahari secara maksimal.

    b. Sistem Input Tegangan

    Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 9volt menggunakan baterai yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh rangkaian alat seperti Arduino Uno dan Motor DC.

    c. Sistem Proses

    Pada sistem proses menggunakan Arduino Uno yang merupakan otak dari alat pengering ikan otomatis dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor cahaya dan sensor hujan sebagai proses masuk dan keluar alat. yang dilakukan oleh Motor DC setelah menerima perintah dari Arduino Uno.

    d. Sistem Output

    Pada sistem output pada alat pengering ikan otomatis, sensor hujan dan sensor cahaya mengrimkan hasil pada Arduino Uno yang nantinya hasli inputan tersebut akan diproses menjadi hasil output. Output yang di hasilkan adalah penggerakn Motor DC sebagai keluar dan masuknya alat.

    Perancangan Prototipe

    Alat Pendeteksi cuaca ini menggunakan Mikrokontroler Wemos dengan dilengkapi komponen seperti : DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD) dan Samrtphone Android sebagai tampilan hasil cuaca yang dapat dilihat secara real time. Sedangkan untuk pengeringan ikan secara otomatis menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno yang dilengkapi dengan komponen seperti : Sensor Hujan, Sensor Cahaya (LDR), dan Motor DC sebagai Penggerak alat. Bahan dalam perancangan Prototipe terbuat dari Akrilik.

    Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras ini di butuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

    a. Personal Computer (PC)

    Alat yang berperan untuk penulisan listing program dan merancang skema rangkaian kompenen elektronika menggunakan komputer.

    b. Wemos D1 sebagai otak pemrosesan data untuk pendeteksi cuaca

    Sebuah papan mikrokontroller yang memiliki board wifi, sehingga mendukung dalam pembuatan prototipe.

    c. Solder Timah

    Sebuah alat yang dapat melelehkan timah berguna sebagai perekat dan menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

    d. Arduino Uno sebagai otak dari pemrosesan data untuk pengering ikan otomatis

    Arduino Uno adalah sebuah papan mikrokontroller berbasis arduino dengan menggunakan chip Atmega328. Board ini memiliki pin I/O sejumlah 14 pin.

    e. Timah Solder

    Merupakan komponen yang dapat di lelehkan ketika dipanaskan.

    f. Motor DC

    Motor yang memerlukan suplai tegangan arus searah yang difungsikan sebagai penggerak keluar masuknya alat.

    g. Baterai 9volt

    h. Adaptor

    i. Led

    j. jumper

    k. Resistor 220 Ohm

    l. PCB

    m. Kabel

    n. Kapasitor

    o. Lm35

    p. Belt

    q. Dioda

    Perangkat Lunak (Software)

    Dalam perancangan alat ini didukung oleh beberapa software yang digunakan sebagai pengontrolan, berikut penjelasan-penjelasan mengenai software tersebut.

    1. Arduino IDE

    2. Ubidots

    3. Google Chrome

    Software Arduino IDE

    Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Untuk membuat program Arduino dan mengupload ke dalam board Arduino, membutuhkan software Arduino IDE (Integrated Development Enviroment).

    Gambar 3.12. Tampilan Software Arduino IDE.

    A. Instalasi Software Arduino IDE

    Hal pertama yang dilakukan adalan mendownload software arduino pada website http:arduino.cc/e/main/software dengan hasil download berupa file kompresi arduino-1.0.1-windows.zip kemudian di ekstrak dari hasil download sebelumnya. Ekstrak file zip hasil download pada folder semisal folder C, pada file kompresi zip terdapat file arduino.

    Gambar 3.13. Tahapan awal menggunakan Arduino IDE.

    Setelah berhasil menginstall klik dua kali untuk menampilkan Arduino IDE.

    Gambar 3.14. Menjalankan Arduino IDE.

    Setelah membuka Software Arduino IDE maka akan menampilkan jendela utama dari Software Arduino IDE.

    Gambar 3.15. Menjalankan Arduino IDE.

    B. Instalasi driver

    Untuk memprogram mikrokontroler ATmega328 dibutuhkan software Arduino IDE, karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroler dan sangant mudah di mengerti. Pada pembahasan ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi driver dengan windows 7 :

    1. Hubungkan board dan tunggu windows unutuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

    2. Klik pada start Menu dan buka control panel.

    3.Setelah memeilih control panel, langkah selanjutnya masuk ke menu system and security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka Device Manager.

    4. Lihat pada bagian port (COM&LPT). Anda akan melihat port terbuka dengan nama “Arduino uno (COMxx)”

    5. Klik kanan pada port “Arduino uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

    6. Kemudian pilih opsi “Browser my computer for Driver software”.

    7. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dangan nama “ArduinoUNO.inf”.

    C. Membuat Listing coding

    Setelah berhasil menginstall software Arduino IDE maka akan mucul pada dekstop pc atau laptop seperti gambar di bawah.

    Gambar 3.16. Tampilan Arduino IDE pada dekstop pc atau laptop.

    Klik pada software Arduino IDE Kemudian muncul sebuah layer untuk membuat listing Program yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini  :

    Gambar 3.17. sketch program yang sudah dibuat.

    D. Mengecek listing Program

    Setelah selesai menulis semua listing program maka langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk pengecekan listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dengan memilih menu “verify” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 3.18. Proses compilasi.

    E. Menentukan koneksi port

    Setelah melakukan pengecekan dan tidak ada terjadi kesalahan, langkah selanjutnya adalah memilih port. Pastikan terlebih dahulu board arduino uno dengan pc atau laptop sudah terkoneksi.

    Cara komunikasi antara PC atau laptop dengan mikrokontroller melalui komunikasi serial. Dengan cara memilih port Tools lalu akan menampilkan pilihan kemudihan pilih serial Port. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 3.19. Port terhubung.

    F. Save As dan Pemilihan Board

    Selesai melakukan penulisan serta pengecekan, simpan file tersebut dengan menekan pilihan File lalu Save As maka file tersebut tersimpan.

    Gambar 3.20. Memilih papan Arduino.

    G. Upload

    Tahapan terakhir ialah memasukan program kedalam mikrokontroller, klik “upload” dan tunggu sampai selesai. Serperti gambar di bawah ini :

    Gambar 3.21. Upload.

    Software Ubidots

    Untuk menampilkan hasil dari semua langkah listing program selesai dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah login pada Software Ubidots. Sebelum melihat hasilnya kita login terlebih dahulu agar data yang masuk adalah dari akun kita.

    Gambar 3.22. Tampilan login Ubidots.

    Google Chrome

    Selain menampilkan hasil pada software ubidots dapat juga di tampilkan mengunakan google chrome pada samrtphone, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 3.23. Tampilan pada google chrome (smartphone).

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang di hadapai oleh para karyawan saat ingin berangkat kerja dan nelayan yang akan mengeringkan ikan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Tidak tahu cuaca sekitar kantor koperasi saat akan berangkat kerja.

    2. Melakukan pengeringan ikan secara manual.

    3. Membutuhkan tenaga yang cukup besar.

    4. Kurang efisien dalam hal waktu.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang di hadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu. Alternative pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Merancang suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis yang diletakan di sekitar kantor koperasi atau pesisir pantai yang terkena sinar matahari menggunakan Wemos D1 untuk cuaca dan Arduino Uno yang dapat mengontrol motor dc sebagai penggerak alat untuk pengering ikan secara otomatis.

    2. Alat pendeteksi cuaca yang dirancang untuk mengetahui cuaca di suatu wilayah melalui web secara real time dan pengering ikan yang dirancang secara otomatis agar memberi kemudahan untuk para nelayan dalam proses pengeringan dan juga efisien dalam waktu.


    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut:

    Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I.


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

    2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II.

    Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III.

    Final Elisitasi

    Tabel 3.4. Final Draf Elisitasi.


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan kompenen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba terhadap masing – masing blok untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.

    Prosedur Motor DC

    Pada uji coba yang dilakukan motor dc adalah untuk mengontrol gerak yang dihasilkan. Dengan melalui proses menyambungkan pin dari driver disambungkan ke pin pada arduino mega 328. Kemudian melakukan pemograman untuk mengatur pengujian kcepatan pada motor dc. Berikut ini adalah skema pada motor dc.

    Gambar 4.1. Skema relay dan motor dc.

    Prinsip kerja pada rangkaian motor dc diatas adalah ketika pada saat terang atau tidak ada air maka motor dc akan bergerak keluar, sedangkan pada saat hujan (ada air) atau tidak ada cahaya (gelap) makan motor dc akan masuk kedalam.

    Gambar 4.2. List program pengering ikan otomatis.

    Rangkaian Keseluruhan

    Gambar 4.3. Rangkaian skemati keseluruhan.

    Gambar 4.3 adalah rangkaian skematik keseluruhan yang tergabung dari beberapa komponen seperti power supply, sensor dht11, lcd, sensor hujan dan sensor cahaya.

    Gambar 4.4. Prototype keseluruhan.

    Metode Black Box

    Peneliti melakukan metode pengujian Black Box Testing yang memfokuskan pada pengujan keperluan software untuk menemukan kesalahan. Yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi yang di harapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sub-sub berikut.

    Pengujian Black Box Sistem yang Diusulkan

    Tabel 4.1. Pengujian koneksivitas sensor.

    Pada Tabel 4.1. Penguji proses menghubungkan konektivitas dengan sensor menjelas pengujian black box testing pada ubidots, Pertama dengan menghubungkan sensor dalam keadaan “terhubung” maka pengujian valid. Untuk selanjutnya melakukan login pada ubidots yang menampilkan menu login dan menampilkan menu utama pada ubidots maka pengujian valid.

    Pengujian Prototype Alat

    A. Pengujian penggerak pada pengering ikan otomatsi

    Pada dasarnya pengontrolan 2 buah motor dc difungsikan bergerak keluar dan masuk. Rangkain komponen motor dc dapat bergerak ketika saat hujan dan tidak ada cahaya (alat masuk) dan kering (tidak ada air) maka akan keluar begitu juga pada saat ada cahaya. Pengujian dilakukan agar setiap perintah yang diberikan melalui perintah arduino uno yang diterima dari semua sensor dapat bekerja dengan semestinya. Adapun hasil pengujiannya yang dapat dilihat sebagai berikut :

    Tabel 4.2. Pengujian sensor.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada konfigurasi sistem usulan memiliki beberapa komponen perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang di tunjang untuk memenuhi kebutuhan penulis maupun kebutuhan pembuatan project skripsi. Dapat dilihat pada sub-sub berikut:

    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi hardware berikut ini merupakan beberapa perangkat keras yang digunakan dalam perancangan alat, perangkat keras antara lain :

    1. Arduino mega 328

    Tabel 4.3. Spesifikasi Arduino Uno.

    2. Laptop

    Tabel 4.4. Spesifikasi Laptop.

    3. Smartphone Android

    4. Motor DC

    5. Lm35

    6. Jumper

    7. Resistor

    8. Kapasitor

    9. Belt

    10. Dioda

    Spesifikasi software

    Beberapa perangkat lunak (software) program yang di gunakan untuk merancang program, maupun membuat program adalah sebagai berikut :

    1. Software Arduino IDE 1.6.12

    Digukan untuk menulis program, mengompile, dan mengupload program kedalam arduino mega 328.

    2. Fritzing

    Digunakan untuk merancang skematik program prototype yang dibuat penulis.

    3. Google chrome

    Digunakan sebgai tampilan hasil cuaca selain dari ubidots.

    Source Code Program Yang Digunakan

    Berikut ini adalah Source code program yang di gunakan pada alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis.

    Gambar 4.5. Source code program keseluruhan.

    Implementasi

    Schedule

    a. Observasi

    Dalam menghasilkan model prototype diperlukan pengamatan dan pengalaman untuk mengetahui proses pengerjaan suatu bahan dan juga peralatan. Observasi dilakukan 4 minggu di bulan Maret.

    b. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dari beberapa sumber teori yang bertujuan untuk mengetahui pembuatan sistem. Pengumpulan yang dilakukan beberapa sumber dimulai pada saat Skripsi yaitu antara tanggal 2 Februari 2017 sampai dengan 30 April 2017 dilanjutkan pada tanggal 4 Mei sampai dengan 16 Juni 2017.

    c. Analisa Sistem

    Analisa sistem yang bertujuan untuk mengetahui komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan rancangan prototype dan melakukan perbaikan secara bertahap, dilakakukan pada 6 Maret 2017 sampai dengan tanggal 16 Juni 2017 selama 15 minggu.

    d. Perancangan Sistem

    Perancangan sistem yang dibagi menjadi dua bagian seperti perancangan hardware dan perancangan software untuk mendapatkan suatu hasil rancangan bagi seorang peneliti yang sesuai oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 11 minggu antara minggu ke-3 Maret 2017 sampai dengan mingu ke-3 bulan Juni 2017.

    e. Pembuatan Program

    Pembuatan program yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan pengendalian suatu perangkat keras pada suatu sistem. Pembuatan program dilakukan selama 12 minggu mulai dari minggu ke-2 bulan Maret 2017 sampai minggu ke-4 bulan Mei 2017.

    f. Testing Program

    Testing program dilakukan untuk mengetahui letak baris kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program di compile. .testing program dilakukan selama 7 minggu mulai minggu ke-3 bulan April 2017 sampai dengan minggu ke-1 bulan Juni 2017.

    g. Evaluasi Sistem

    Evaluasi sistem dibuat untuk mengetahui letak kesalahan dan kekurangan dari program, kegiatan ini dilakukan selama 4 minggu yaitu minggu ke-2 bulan Juni 2017 sampai dengan minggu ke-2 bulan Juli 2017.

    h. Perbaikan Sistem

    Perbaikan sistem merupakan proses dimana hal yang perlu ditambahkan atau dikurangi pada point-point tertentu yang tidak diperlukan. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu pada bulan Juli 2017 di minggu 1 dan 2.

    i. Training User

    Tahapan dimana user menguji coba setelah semua kompenen sistem telah selesai dibuat. Dan memberikan pengarahan bagaimana sistem ini di gunakan.

    j. Implementasi Sistem

    Implementasi sistem merupakan suatu tahapan dimana sistem/alat yang sudah berhasil dibuat. Implementasi sistem dilakukan selama 8 minggu pada minggu ke-1 bulan Juni 2017 sampai dengan minggu ke-4 bulan Juli 2017.

    k. Dokumentasi

    Dokumentasi suatu sistem sebagai tanda bukti bahwa selama penelitian dan perancangan berlangsung, telah menjalankan penelitian dan perancangan dengan baik. dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

    Tabel 4.5. Tabel schedule.

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.6. Estimasi Biaya.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    A. Cara untuk mengetahui cuaca dan pengeringan ikan secara otomatis yaitu dengan meletakkan alat disekitar area pesisir pantai yang berbentuk persegi (pendeteksi cuaca) dan persegi panjang (pengering ikan otomatis) yang nantinya dapat dilihat melalui smartphone.

    B. Dengan adanya alat pendeteksi cuaca pegawai hanya perlu mengetahui cuaca disekitar area pesisir pantai melalui smartphone dan untuk para nelayan hanya perlu meletakkan ikan yang akan dikeringkan pada alat tersebut karena sudah dirancang dengan sistem otomatisasi tanpa harus memindahkan ikan yang sedang dikeringkan ke tempat lain.

    Target yang diharapkan agar pegawai maupun nelayan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada saat ini, karena mendeteksi cuaca secara realtime dan melakukan pengeringan ikan secara otomatis mengurangi kerja para nelayan sehingga melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

    A. Untuk menjalakan prototype pengguna hanya perlu memonitoring alat tersebut.

    B. Dengan hanya memonitoring pengguna dapat meringankan beban kerjanya tersebut.

    Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

    A. Dengan menggunakan alat ini dapat mempermudah dalam melakukan pendeteksi cuaca dan pengeringan ikan.

    B. Guna membatu para pegawai dan nelayan, mengurangi tenaga yang di keluarkan, dengan menggunakan smartphone untuk mengetahui cuaca.

    Saran

    A. Penambahan fitur dan keterangan cuaca dalam tampilan agar lebih lengkap dan jauh lebih mudah untuk dipahami.

    B. Alat ini di harapkan menjadi suatu acuan untuk dapat dikembangkan terlebih lagi dalam hal spesifikasi komponen supaya dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.

    C. Diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk instansi dan masyarakat sekitar.

    Kesan

    Adapun kesan dalam peneliti lakukan selama penelitian skripsi ini, diantaranya :

    A. Mendapatkan banyak pengalaman baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

    B. Dapat belajar menganalisa permasalahan yang di hadapai pada saat penelitian.

    C. Memberikan pengalaman berharga selama penelitian dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutarman. 2012. Jakarta: Bumi Aksara.
    2. Sutabri, Tata. 2012. Yogyakarta: Andi Offset.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Dermawan, Dr. Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Bandung: PT Remajan Rosdakarya Offset.
    4. 4,0 4,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 2012. Yogyakarta: Andi Offset.
    6. Erinofiardi,Nurul Iman Supardi. Redi. 2012. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2-Juli 2012.
    7. 7,0 7,1 Erinofiardi,Nurul Iman Supardi. Redi2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada ProtorypeRuangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2-Juli 2012.
    8. Satzinger, Jackson, Burd. 2012. Systems Analysis and Design In A Changing World. Boston: Cengage Learning.
    9. Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.
    10. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6 No. 2, September 2011.
    11. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
    12. 12,0 12,1 O’Brien. 2012. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi”, Rineka Cipta. Jakarta.
    13. Khana, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access.
    14. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN: 2166-7241, EISSN: 2166-725X. IGI PA, USA.
    15. Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    16. Simarmata, Janner. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI.
    17. SSimanjuntak, dkk.2010.Blackbox Testing.
    18. Siddiq, Asep Jafar 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
    19. Budiman. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Menggunakan Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website, Makalah, halaman:4.
    20. 20,0 20,1 20,2 20,3 20,4 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    22. Saputri, Zaratul Nisa. 2014. Aplikasi Pengenalan Suara Sebagai Pengendali Peralatan Listrik Berbasis Arduino Uno. Jurnal Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
    23. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
    24. 24,0 24,1 24,2 Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.
    25. Putra, Dimas Harind Yudha, Riswan Dinzi. 2014. Studi Pengaturan Kecepatan Motor Dc Shunt Dengan Metode Ward Leonard. Sumatera: Universitas Sumatera Utara (USU).
    26. Joni, I Made. Budi Raharjo. 2011. Pemrograman C dan Implementasi. Informatika Bandung.
    27. 27,0 27,1 27,2 Syahrul. 2014. Pemrograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C. Bandung: Informatika.
    28. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    29. Bambang Setyoko, Mashaler. Sigit Atmanto, Ireng. 2013. Modifikasi Mesin Pengering Ikan Dengan Menggunakan Sistem Rotary.
    30. M Bintang, Youce. 2013. Konstruksi dan Kapasitas Alat Penegring Ikan Tenaga Surya Sistem Bongkar-Pasang.
    31. Imbir, Eliser. 2015. Studi Pengeringan Ikan Layang (Decapterus sp) Asin Dengan Penggunaan Alat Pengering Surya.
    32. Yuni Susanti, Devi. 2015. Penerapan Pengering Surya-Tungku Termodifikasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Higienitas Produksi Ikan Asin Tanpa Formalin Nelayan Pantai Congot, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
    33. Sofyan. 2015. Manipulasi Suhu Pada Pengeringan Ikan Teri Tenaga Surya Menggunakan Mikrokontroller ATmega 2560. Fakultas Teknik Universitas Lampung jurusan Teknik Elrktro. Lampung.
    34. Khisore Kodali, Ravi. 2016. Berbasis IOT Informasi Cuaca Menggunakan Prototipe Wemos. Department of Electronics and Communication Engineering National Institute of Technology, Warangal. India.
    35. Kumar Rath, Depak. 2016. Arduino Based: Smart Light Control System.
    36. Rukhmode, Sandi. 2017. IOT Based Agriculture Monitoring System Using Wemos.
    37. Mon, Yi-Jen. 2015. The Gyroscope Sensor Test by Using Arduino Platform.
    38. Iswanto. Muhammad, Helman. 2012. Weather Monitoring Station With Remote Radio Frequency Wireless Communications.

Contributors

Agung