SI 1612494308

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Judul pranala

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1612494308
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN BERBASIS KPI PADA MAN 16 JAKARTA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1612494257
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
                       
Ketua Program Studi
Fakultas Sain dan Teknologi
                       
Sistem Informasi
           
           
           
           
                       
NIP : 006095
                       
NIP : 010814


Rektor
Universitas Raharja
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000594




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1612494308
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Janu Ilham Saputro, S.Kom.,M.M)
   
(Arief saptono, S.Pt.,M.M)
NID : 14023
   
NID : 15001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1612494308
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2019/2020

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1612494308
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
NIM : 1612494308

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Proses pelayanan administrasi pada sekolah MAN 16 Jakarta masih berjalan kurang efektif, dikarenakan masih manual. Penggunaan buku besar untuk pengarsipan dan pencatatan data membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak efektif dan efisien. Untuk mengatasi permasalahan di atas, dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi sehingga bisa mengatasi permasalahan dan mempercepat proses, selain itu bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini mengusulkan rancangan sistem informasi pelayanan terpadu satu pintu secara otomatis menggunakan berbagai metode pengumpulan data, metode analisa menggunakan PIECES untuk mengevaluasi kinerja sistem dan rancangan yang meliputi UML (Unified Modeling Language) sebagai alat untuk membantu bahasa pemrograman berorientasi objek dan menggunakan MySQL sebagai database, pada akhirnya rancangan akan menghasilkan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik. Sehingga penelitian ini mampu menigkatkan kualitas pelayanan sekolah.


Kata kunci: Pelayanan Terpadu, Pelayanan Satu Pintu, Kualitas Pelayanan Sekolah.


ABSTRACT

The administrative service process at MAN 16 Jakarta schools is still ineffective, because it is still manual. The use of ledgers for archiving and recording data requires a long time so it is not effective and efficient. To overcome the above problems, a computerized system is needed so that it can solve the problem and speed up the process, besides that it can improve the quality of service. This research proposes the design of a one-stop integrated service information system automatically using various data collection methods, the analysis method uses PIECES to evaluate system performance and the design includes UML (Unified Modeling Language) as a tool to help object-oriented programming languages and use MySQL as a database, in the end the design will produce a well-integrated system. So this research can improve the quality of school services.


Keywords: Integrated Services, One Door Service, Quality of School Service.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Raharja.
  3. IbuDesy Apriani S.Kom.,M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Nura D.Arios selaku Direktur Utama PT. Citra Karya Mitra Nusantara, yang telah memberikan tempat untuk melakukan penelitian skripsi didalam perusahannya.
  7. Bapak Mohammad Zaki Mauludi selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  9. Terimakasih khusus untuk ibu dan ayah ku yang selalu mendukung ku untuk bisa menyelesaikan pendidikan sarjana ini, juga keluarga yang mendoakan.
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Ayu Nur Athiyya Effendi
NIM. 1612494308

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Struktur Tabel Tbl_User
  8. Tabel 4.3 Struktur Tabel Tbl_Transaksi
  9. Tabel 4.4 Struktur Tabel Tbl_Detail_Transaksi
  10. Tabel 4.5 Struktur Tabel Tbl_Produk
  11. Tabel 4.6 Struktur Tabel Tbl_Produk
  12. Tabel 4.7 Skenario Uji Coba Admin
  13. Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Uji Coba Admin
  14. Tabel 4.9 Jadwal Pengembangan Sistem
  15. Tabel 4.10 Biaya Pengembangan



DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 XAMPP
  2. Gambar 2.2 Set-enumeration Tree Lebih Dari Empat Item
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
  4. Gambar 3.2 Flowmap Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram Kelola Data Produk
  11. Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Data Stok Produk
  12. Gambar 4.5 Activity Diagram POS
  13. Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan
  14. Gambar 4.7 Diagram Activity Registrasi
  15. Gambar 4.8 Diagram Activity Beli Produk
  16. Gambar 4.9 Sequence Diagram Kelola Data Produk
  17. Gambar 4.10 Sequence Diagram Kelola Data Stok Produk
  18. Gambar 4.11 Sequence Diagram Register Konsumen
  19. Gambar 4.12 Sequence Diagram Beli Produk
  20. Gambar 4.13 Class Diagram
  21. Gambar 4.14 First Normal Form
  22. Gambar 4.15 Second Normal Form
  23. Gambar 4.16 Third Normal Form
  24. Gambar 4.17 Flowchart
  25. Gambar 4.18 Struktur Navigasi Aplikasi
  26. Gambar 4.19 Halaman Login Admin
  27. Gambar 4.20 Halaman Data Stok Produk
  28. Gambar 4.21 Halaman Data Produk
  29. Gambar 4.22 Halaman Data Pengguna
  30. Gambar 4.23 Halaman Data Penjualan
  31. Gambar 4.24 Halaman Tambah Penjualan
  32. Gambar 4.25 Halaman Laporan
  33. Gambar 4.26 Halaman Registrasi User
  34. Gambar 4.27 Halaman Login User
  35. Gambar 4.28 Halaman Produk
  36. Gambar 4.29 Halaman Keranjang
  37. Gambar 4.31 Halaman Informasi Kesalahan Pengisian Data Login
  38. Gambar 4.32 Halaman Dashboard
  39. Gambar 4.33 Halaman Produk
  40. Gambar 4.34 Halaman Tambah Data Produk
  41. Gambar 4.35 Halaman Rubah Data Produk
  42. Gambar 4.36 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Produk
  43. Gambar 4.37 Halaman Penjualan
  44. Gambar 4.38 Halaman Tambah Penjualan
  45. Gambar 4.39 Halaman Edit Transaksi
  46. Gambar 4.40 Halaman Laporan
  47. Gambar 4.41 Halaman Registrasi User
  48. Gambar 4.42 Halaman Login User
  49. Gambar 4.43 Halaman Produk
  50. Gambar 4.43 Halaman Keranjang



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi dan teknologi saat ini banyak dari perusahaan dan instansi pemerintah daerah maupun pusat berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah teknologi yang mampu menopang dan dapat meningkatkan mutu pelayanan menjadi lebih baik, cepat dan efisien. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan yang lebih baik, cepat dan efisien ada dua yang menjadi faktor utama yaitu sumber daya manusia dan penerapan sistem informasi yang tepat sasaran. Sistem informasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang penting sekali penerapannya didalam sebuah intansi pendidikan guna kelancaran dalam pertukaran informasi, dengan pertukaran informasi yang cepat bukan mustahil bagi instansi pendidikan dapat memberikan pelayanan yang maksimal.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 Jakarta merupakan lembaga pendidikan tingkat SLTA yang berciri khas Islam. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 Jakarta adalah sebuah sekolah menengah atas yang berbasis teknologi informasi dan secara perlahan sedang memperbaiki sistem yang berjalan saat ini.

Sistem informasi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terhadap sekolah adalah sebagai sarana untuk menerima tamu, menerima surat masuk, dan mendistribusikan surat keluar ke operator/staff/yang bersangkutan.

Proses penanganan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 Jakarta masih manual. Berawal dari proses menerima tamu memverifikasi kelengkapan data diri yang diajukan oleh staff PTSP yang perlu disesuaikan dengan prosedur yang masih mencatat menggunakan buku tamu. Proses selanjutnya, pada tahapan menerima surat masuk menginput data juga masih mencatat menggunakan buku menerima surat masuk. Tahapan mendistribusikan surat keluar juga masih mencatat nama yang bersangkutan dibuku ekspedisi, Kemudian staff PTSP mencari guru/staff/kepegawaian yang bersangkutan, sehingga staff PTSP harus meninggalkan tempat PTSP tersebut, jika tempat PTSP tidak ada staff maka akan menghambat proses kinerjanya. Selanjutnya proses melegalisir masih mencatat menggunakan buku legalisir. Berikutnya proses laporan kepada kepala sekolah yang dilakukan oleh staff PTSP dalam periode mingguan maupun bulanan masih dilakukan dengan manual. Sehingga, sering terjadi kesalahan data yang diperoleh dalam penghitungan data tamu, data legalisir, data surat masuk, dan data surat keluar.

Dengan latar belakang yang demikian itulah, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH PADA MAN 16 JAKARTA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka di buat perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada MAN 16 Jakarta yang sedang berjalan ?
  2. Apa saja yang masih menjadi kendala staff PTSP dalam melakukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada MAN 16 Jakarta ?
  3. Bagaimana merancang sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada MAN 16 Jakarta?

 

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada MAN 16 Jakarta yang sedang berjalan saat ini.
  2. Untuk mengetahui kendala staff PTSP dalam melakukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada MAN 16 Jakarta.
  3. Membuat sebuah sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk mempermudah kinerja staff PTSP MAN 16 Jakarta.

 

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasinya kekurangan dan kelebihan dari sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang tengah berjalan pada MAN 16 Jakarta.
  2. Dapat teridentifikasinya kendala – kendala yang dialami oleh staff pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dalam hal pemrosesan yang tengah berjalan pada MAN 16 Jakarta
  3. Mempermudah kinerja staff (PTSP) pada MAN 16 Jakarta dalam mendistribusikan informasi dan kunjungan tamu ke guru/staff.

 

Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi sesuai dengan tujuan penelitian maka masalah yang diteliti meliputi menerima tamu, menerima surat masuk dan mendistribusikan surat keluar.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan langsung dari objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai pihak yang terkait dan berhubungan dengan tema penelitian yang berhasil peneliti rumuskan di bagian pelayanan..

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Peneliti melakukan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan wawancara dan tanya jawab sepihak kepada Kepala Tata Usaha selaku stakeholder yang mempunyai wewenang serta mengetahui tentang seluk beluk dari pelayanan terpadu satu pintu tersebut.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Research)
  6. Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari beberapa sumber (literature) seperti browsing internet, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan penelitian skripsi ini.

Metode Analisa PIECES

Analisis PIECES sendiri merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point – point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman/acuan dalam menganalisis sistem tersebut. Secara singkat, PIECES mengandung hal – hal penting dalam pengevaluasian sistem, seperti : Performance, Information and data, Economics, Control and security, Efficiency, dan yang terakhir Service.

  1. Performance
  2. Keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang diharapkan.

  3. Information
  4. Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu instansi. Informasi yang dihasilkan sistem informasi harus benar – benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen instansi.

  5. Economics
  6. Economics menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan instansi untuk mengaplikasikan sistem informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh instansi.


  7. Control & Security
  8. Suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan mengacaukan sistem tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan pengamanan terhadap suatu sistem informasi dengan memperhatikan hal – hal yang terkait pengendalian dan pengamanan sistem.

  9. Efficiency
  10. Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada tingkat keefisienan saat sistem informasi tersebut beroperasi

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah menggunakan pengembangan melalui tahapan Unified Modelling Language (UML), pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi dan pembuatan database. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Hypertext Prepocessor (PHP) serta MySQL yang digunakan untuk database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisa suatu sistem guna mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diharapkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi saat implementasi. Metode black box testing digunakan karena metode ini dapat mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sesuai yang diharapkan dan berfungsi dengan baik dan benar.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi penulisan menjadi lima bab yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan dimana menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini, peneliti menjelaskan gambaran umum MAN 16 Jakarta, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing - masing bidang, analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem, permasalahan yang sedang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi yaitu tahap elisitasi satu, elisitasi dua, elisitasi tiga, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang telah diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan meliputi sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unifed Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil Analisa yang telah dilakukan dan saran kepada pihak – pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN





BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[1] , menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63))[2], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Menurut Subhan (2012:109) dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[3], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Iwan Sidharta dan Mirna Wati (2015:100)[4], Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaran dari kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[5], Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[6], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean(2015:3)[8], adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen
  2. Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan sistem (boundary)
  4. Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan luar sistem (environment)
  6. Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

  7. Penghubung sistem (interface)
  8. Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

  9. Masukkan sistem (input)
  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

  13. Pengolah sistem
  14. Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.

  15. Sasaran sistem
  16. Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean(2015:6-7)[8], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem 11 reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.
  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.



Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[9], Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[6], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”(as cited in CCIT Journal Vol.7 No.1-September 2013)[10].

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi penerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, dan informasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogianto (2016:10)[11], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Informasi harus akurat (Accurate) Akurat Berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi kepenerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
  2. Informasi (Information) Harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  3. Tepat Waktu (Timelines) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.
  4. Relevan (Relevance) Infromasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.

Sedangkan menurut Hutahean, (2014:11-2012)[12] bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Biaya informasi terbagi menjadi lima yang terdiri dari :

  1. Biaya Perangkat Keras, Merupakan biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. Biaya Untuk Analisis, Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, biaya ini dapat berubah setengah atau semi variable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. Biaya perubahan, biaya ini merupakan biaya yang tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
  5. Biaya Operasi, biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.



Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hidayat,dkk (2016:186)[13], mengatakan informasi adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Jogiyanto dalam Ahmad Reza Hidayatullah dan M. Rudyanto Arief, (2016:104)[14] “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201)[15], berpendapat bahwa sistem informasi adalah cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi/instansi dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Berdasarkan pendapat diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara brainware, hardware,software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.


Teori Khusus

Konsep Dasar Pelayanan Publik

Definisi Pelayanan Publik

Menurut Alfath (2015)[16], pelayanan publik atau pelayanan umum dapat diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik ataupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab serta dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam bentuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan Penyelengaaran Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan Pendelegasian atau Pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. (Bpmdp. 2014)[16].

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka peningkatan pelayanan publik, memangkas birokrasi pelayanan perizinan dan non perizinan dan sebagai upaya mencapai good governance/kepemerintahan yang baik dan dicanangkan sejak Tahun 2006. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 Tanggal 15 Februari Pasal 21 bahwa Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan melaksanakan tugas di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu. (Bpmdp. 2014).

Pembentukan Penyelenggaraan Pelayanan

Menurut Alfath (2015)[16], pembentukan PPTSP (Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) pada awalnya ditujukan untuk menyederhanakan birokrasi pelayanan perizinan dalam bentuk:

  1. Mempersingkat waktu pelayanan dengan mengurangi tingkatan dalam pelayanan yang kurang pokok. Peraturan yang lebih baik juga akan sangat berdampak terhadap percepatan layanan perizinan.
  2. Menekan biaya pelayanan izin usaha, pengurangan pada biaya juga bisa dilakukan dengan membuat tahapan pelayanan serta biaya resmi dibuat lebih transparan.
  3. Menjadikan sederhana persyaratan izin usaha industri, dengan mengembangkan sistem pelayanan paralel (mendaftar izin secara bersamaan) akan ditemukan hal-hal yang tumpang tindih, sehubungan dapat dilakukan penyederhanaan persyaratan. Hal ini juga akan mempunyai pengaruh langsung terhadap pengurangan waktu serta biaya.

Pelayanan Perizinan dengan Sistem Terpadu Satu Pintu (One Stop Service)

Menurut Alfath (2015)[16], Pelayanan perizinan dengan sistem terpadu satu pintu ini membuat waktu pembuatan izin menjadi lebih singkat. Pasalnya, dengan pengurusan administrasi berbasis teknologi informasi, input data cukup dilakukan sekali dan administrasi bisa dilakukan simultan. Dengan adanya kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu, seluruh perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota dapat terlayani dalam satu lembaga. Harapan yang ingin dicapai adalah mendorong pertumFkualtbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada peran usaha mikro, kecil, dan menengah. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas layanan publik. Oleh karena itu, diharapkan terwujud pelayanan publik yang cepat murah, mudah, transparan, pasti, dan terjangkau, di samping untuk meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.


Konsep Dasar Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Definisi Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah aktivitas atau kegiatan penyelenggaraan perizinan berdasarkan pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang mempunyai kewenangan perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan izin sampai dengan tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. (Bpmdp.2014).

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, memangkas birokrasi pelayanan izin serta sebagai upaya mencapai good governance atau pemerintahan yang baik, yang sudah dicanangkan sejak tahun 2006. (Bpmdp.2014).


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nasril Sany (2018:246)[3] , “Unified Modelling Language merupakan diagram dan teks-teks pendukung mengenai sebuah sistem yang menggunakan bahasa visual sebagai pemodelan dan komunikasi”.

Menurut Handy Januar (2018:207)[17] ,“UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa permodelan sistem paradigma berorientasi objek untuk menspesifikasi, memvisualisasikan sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menggambarkan, merancang, dan mendokumentasikan sebuah sistem software.


Jenis – jenis Diagram UML (Unified Modeling Language

Ada 4 (empat) jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use case Diagram
  2. Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[18], Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

    a. System, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem.

    b. Actor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Actor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

    c. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.

    d. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan actor.

  3. Sequence Diagram,
  4. Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[18], “Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case”.

  5. Class Diagram,,
  6. Menurut Sri Mulyani (2017: 49)[18], “Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen- komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

  7. Activity Diagram,
  8. Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal (2017: 26)[19], “Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”.


Macam – macam Diagram UML (Unified Modeling Language

Berikut adalah 13 macam diagram UML menurut Rosa dan Shalahuddin, (2015:141-171)[20], yaitu:

  1. Class diagram, yaitu diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
  2. Object diagram, yaitu diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem.
  3. Component diagram, yaitu diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.
  4. Composite structure diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.
  5. Package diagram, yaitu menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML.
  6. Deployment diagram, yaitu diagram yang menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
  7. Usecase diagram, yaitu pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.
  8. Activity diagram, yaitu diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
  9. State machine diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin, atau sistem, atau objek.
  10. Sequence diagram, yaitu diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.
  11. Communication diagram, yaitu diagram yang menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pesan.
  12. Timing diagram, yaitu diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.
  13. Interaction overview diagram, yaitu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi.



Konsep Dasar PIECES

Definisi Analisa PIECES

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[21], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Informasi (Information)
  2. Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  3. Analisis Kinerja (Performance)
  4. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)
  6. Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  7. Analisis Efisiensi (Effisiency)
  8. Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  9. Analisis Kendali (Control)
  10. Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses yang dilakukan oleh karyawannya.

  11. Analisis Pelayanan (Service)
  12. Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.



Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Menurut Prasetyo (2015:22)[22], database adalah tempat media penyimpanan data kita dalam membuat sebuah program yang berisikan table, field, dan record yang diselimuti namaya DBMS (database Management System).

Menurut Ladjamudin yang dikutip oleh Canggih dalam jurnal INFORMA Vol. 1 No. 2 (2015:10)[23], database merupakan sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Menurut Indrajani (2015:70)[24], basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Bedasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang terkomputerisasi yang berisikan tabel, fields, dan record.


Istilah Dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu :

  1. Table
  2. Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.

  3. Field
  4. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya

  5. Record
  6. Record adalah kumpulan field- field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan inbex.
  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
  3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.



Konsep Dasar XAMPP

DefinisiXAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[25] , “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. XAMPP adalah sebuah web server.

Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
  5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).



Konsep Dasar MySQL

DefinisiMySQL

Menurut Arief yang dikutip oleh Nur Azizah dkk dalam Jurnal Cerita (2015:5)[26] mengatakan bahwa “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public License) mulai versi 3.32, pada bulan Juni 2000.

Menurut Agusvianto dalam jurnal JIEET (2017:41)[27], MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem sistem manajemen yang pada basis basis data yang relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis basis dan data data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data data, yang memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Menurut Nugroho yang dikutip oleh Andini , Mia dan Khairul Anwar Hafidz (2015:49)[28], MYSQL merupakan database yang paling digemari dikalangan programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk manajemen database dengan baik, MYSQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya.”



Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:3)[29], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.”

Menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Fahmi Risky Nugraha dalam Jurnal Unisma (2018:11)[30], “PHP adalah dikenal dengan sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat membentuk HTML dan dapat dijalankan server web, Code HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan Code HTML yang dibentuk dengan editor teks atau editor, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.”

Rohi Abdulloh (2016:3)[31], mengatakan PHP merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.



Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[32], mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

Sovia & Febio (2017:2)[33], mengatakan bahwa Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.



Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Dede Bactiar dan Atikah (2015:74)[34], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait serta disanggupi oleh penulis untuk dilaksanakan.”

Menurut Sommerville dan Sawyer yang dikutip oleh Puput Puspito Rini (2016:64)[2], elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pengguna sistem atau pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[35], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Sudaryono (2015:183)[36], “Elisitasi kebutuhan (requirement elicitation) adalah proses untuk menemukan atau mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lainnya yang berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan”. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi tentang keseluruhan kebutuhan rancangan sistem yang usulan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan stakeholder.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

    a. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    b. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem?

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[37] Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sedangkan menurut Sutanto (2017:20)[38], berpendapat bahwa metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa metode black box testing merupakan metode pengujian yang digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa perlu melihat desain kode program pada sistem, hal ini bertujuan untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan rancangan desain.



Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Abas Sunarya dan Lisa Anisah dalam Jurnal CERITA Vol. 4 No. 1 (2018:78)[39], “Literature review atau penelitian sebelumnya merupakan bentuk literatur tentang sebuah penemuan yang telah ditemukan oleh sumber sebelumnya (emprical finding) dan berkaitan dengan topik penelitian”.

Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[40], literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis dan memeriksa kembali tentang topik yang sedang diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide dalam sebuah penelitian.

Studi Pustaka (Literature Review)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Hidayat Ibrahim dan Idria Maita tahun 2017[41] yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar. Prosedur yang berjalan saat ini masyarakat harus membuat proposal, meminta persetujuan pemerintah daerah setempat untuk malakukan permohonan perbaikan, kemudian proposal dikirimkan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Kampar yang selanjutnya akan diproses oleh bagian Sekretariat Dinas Bina Marga yang menangani pembangunan jalan dan jembatan. Maka dibuatlah Sistem informasi pelayanan publik berbasis web yang mampu membantu menghubungkan masyarakat dengan pemerintahan. Sistem ini memiliki 3 aktor yaitu masyarakat, admin, dan Kepala Dinas Bina Marga, sedangkan peneliti dalam merancang sistem ini membuat 4 actor yaitu Pegawai dinas, admin, IT Support, dan Kepala bidang Telematika.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Suryana, M. Devi Adiansyah, dan Imami Fatimatun tahun 2016[42] yang berjudul Perancangan Aplikasi Mobile Sistem Informasi “Kiform” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat Pada Kelurahan Sukasari. Penelitan ini dilakukan karena kegiatan pelayanan yang ada di kelurahan Sukasari masih manual sehingga terjadi penumpukan tugas di bagian administrasi kelurahan yang menyebabkan terjadinya kelambatan pelayanan terhadap masyarakat. Karena itu dibuat aplikasi mobile sistem aplikasi pelayanan publik kiform, Kiform merupakan sistem aplikasi mobile berbasis android yang dirancang untuk memudahkan akses informasi di kelurahan Sukasari. Analisa masalah berdasarkan observasi dan wawancara, sedangkan peneliti dalam menganalisa sistem usulan dari observasi, wawancara, dan studi pustaka.
  3. Kesiapan Daerah dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik (Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 2013)[43]. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta tentang tinggi dan rendahnya kesiapan daerah dalam menyediakan pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap kesiapan daerah untuk menyediakan sistem informasi pelayanan publik setelah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009. Menghasilkan beberapa temuan sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan.
  4. Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang (Khalid Al Fikri 2017)[44]. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dilapangan pada bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Dalam penelitian ini peneliti mengusulkan sistem untuk bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Hasil yang diperoleh adalah sistem yang mampu membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengakses informasi dan persyaratan guna memenuhi apa yang ingin mereka capai.
  5. Analisa Dan Perancangan Sistem PTSP dan PTSA pada BP2T (Dora Ari Chandara 2017)[45]. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi pelayanan di BP2T Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peneliti menemukan pelayanan perizinan di BP2T masih bersifat manul sehingga menyulitkan masyarakat dalam melakukan perizinan. Hasil dari penelitian ini adalah merekomendasikan agar sistem penanganan berkas yang masuk ke BP2T bisa terkomputerisasi sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
  6. Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang (Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni dan Purwanto 2015)[46]. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik. Dalam penelitian ini peneliti melakukan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang pelayanan publik pada kantor camat mungkid kabupaten magelang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan Kantor Kecamatan Mungkid adalah 2,87 dengan angka konversi sebesar 71,83. Maka kinerja pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan yang baik.
  7. Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar (Dewi Puspita Sari Darman 2015)[47]. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan inovasi pelayanan perizinan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah . Dalam penelitian tersebut peneliti menjelaskan kajian tentang model inovasi pelayanan perizinan dalam rangka peningkatan PAD di lingkungan pemerintah Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk inovasi pelayanan di Unit Pelayanan Perizinan, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan inovasi pelayanan, model inovasi pelayanan prerizinan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Pemerintah Kota Makassar.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Reza Andita, Paramidita Nurul, Panji Rachmatullah, Satria Akbar, Shinta Permata, dan Siti Mulyaningsih tahun 2016[48] yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Obat di Apotek Generik. Dibuatnya Sistem Pelayanan Obat untuk mengetahui apakah stoknya masih ada. Jadi, customer tidak akan sia-sia kesana karena obat yang diinginkan habis Sistem ini dapat memberikan kemudahan dalam melihat informasi obat yang ingin dicari serta stok obat itu sendiri. Pada pembuatan sistem ini menggunakan 2 metode yaitu metode wawancara dan kuesioner, sedangkan peneliti menggunakan 3 metode yaitu metode pengumpulan data, metode analisa, dan metode perancangan sistem.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Jefwa Mwachiru Mathias dan Everlyn Datche Owuor dalam jurnal International Journal of Sciences Basic and Applied Research IJSBAR (2015)[49], dengan judul “Effects of Inventory Management System on Organizational Performance: Case Study of Grain Bulk Handlers Limited”. Penelitian ini menganalisis Sistem Manajemen Inventaris secara kritis sebagai penentu kinerja Grain Bulk untuk membangun efek dari sistem manajemen persediaan pada kinerja organisasi. Karena belum mengadopsi sistem manajemen persediaan, organisasi menghadapi kehabisan stok yang menghasilkan kerugian besar. Penelitian ini mengembangkan pertanyaan penelitian seperti apa efek persediaan, kontrol, kecepatan, biaya dan akuntabilitas kinerja organisasi. Studi ini mengadopsi desain penelitian deskriptif yang memastikan dan menggambarkan karakteristik variabel yang menarik dalam suatu situasi. Populasi target untuk penelitian ini adalah 672 pekerja dengan ukuran sampel 100. Penelitian ini menggunakan kuesioner semi-terstruktur dengan ujung tertutup dan terbuka. Kuesioner yang diisi dan dikembalikan diberi kode dan dimasukkan ke dalam Paket Statistik untuk Ilmu Sosial versi 22.0.
  10. Tinjauan studi dari penelitian Dene Herwanto, Zulfa Fitri Ikatrinasari dan Euis Nina Saparina Yuliani, Pada tahun 2016, Universitas Mercu Buana Jakarta, dalam International Journal of Engineering and Applied Sciences. [Dene Herwanto, Zulfa Fitri Ikatrinasari, Euis Nina Saparina Yuliani 2013][50] dalam International Journal of Engineering and Applied Sciences. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah responden (orang tua siswa) mengenai harapan atau tingkat kepentingan dan tingkat kinerja layanan yang disediakan oleh SMK Plus Laboratorium Indonesia, data yang diperoleh berasal dengan mendistribusikan kuisioner. Data yang dibutuhkan akan diolah lebih lanjut dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data tingkat kepentingan dan data tingkat kinerja layanan yang disediakan oleh SMK Plus Laboratorium Indonesia menurut pelanggan, dalam hal ini adalah siswa yang berstatus siswa aktif. Sebelum kuisioner dibagikan kepada semua responden dibagikan kepada 30 (tiga puluh) responden pertama sebagai studi pendahuluan. Jika data dari penyebaran awal kuisioner ini dinyatakan valid dan dapat diandalkan, kuisioner akan dibagikan kembali kepada semua responden. Kepuasan terhadap layanan sekolah dalam penelitian ini hanya didasarkan pada 1 (satu) jenis pelanggan sebagai responden, yaitu orang tua siswa. Pelanggan sekolah dibagi menjadi 2 (dua), yaitu pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah guru dan staf administrasi, sementara siswa, orang tua siswa dan pengguna penerimaan lulusan termasuk dalam pelanggan eksternal. Dengan demikian, pelajar ini terlibat dalam 3 (tiga) jenis pelanggan sekolah yaitu siswa, guru dan staf administrasi.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum MAN 16 Jakarta

Sejarah Singkat MAN 16 Jakarta


 

Gambar 3.1 Logo MAN 16 Jakarta

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 merupakan lembaga pendidikan setingkat SLTA yang berciri khas Islam. Secara geografis, MAN 16 Jakarta beralamat di Jl. Kamal Raya Tegal Alur Kalideres Jakarta Barat Kode Pos 11820. Gedung MAN 16 Jakarta berdekatan dengan Kantor Kelurahan Tegal Alur dan Gedung Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta.

Madrasah ini telah berdiri sejak tahun 2006. Pada awalnya madrasah ini merupakan filial atau Kelas Jauh (KJ) dari MAN 12 Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat. Namun seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2009 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 49 Tahun 2009 Tanggal 6 Maret 2009, MAN 12 KJ Tegal Alur ditetapkan menjadi Madarasah Aliyah Negeri 16 Jakarta.

Pada Tahun Pelajaran 2009/2010, atau pada awal berdirinya MAN 16 Jakarta melakukan akreditasi lembaga melalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dengan kerja keras semua unsur di madrasah dan dukungan dari orang tua/wali serta arahan dan pembinaan dari Bidang MAPENDA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, MAN 16 Jakarta berhasil meraih predikat A dari BAN S/M Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan Sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Tingkat Provinsi DKI Jakarta Nomor Ma. 003722, tanggal 10 November 2009.

Kemudian pada tahun pelajaran 2014/2015, Madrasah Aliyah Negeri 16 Jakarta kembali melakukan akreditasi melalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Tingkat Propinsi DKI Jakarta, alhamdulillah berkat kerja keras semua unsur di madrasah, MAN 16 Jakarta berhasil mendapatkan nilai A, sesuai dengan sertifikat yang diterbitkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (S/M) Tingkat Propinsi DKI Jakarta Nomor 401/BAP-S/M/DKI/2014. Nilai yang diperoleh pada akreditasi ini meningkat dari akreditasi sebelumnya yang hanya 86, 25 menjadi 93,84.


Visi dan Misi MAN 16 Jakarta

VISI :

Terwujudnya lulusan yang Religius, mandiri, kompetitif dan berwawasan lingkungan.


MISI:

  1. Menumbuh kembangkan kebiasaan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Meningkatkan motivasi belajar dalam berbagai kondisi yang dihadapi.
  3. Melaksanakan pelayanan yang aktif, Inovatif, kreatif dan menyenangkan sehiingga peserta didik dapat berkembang secara optimal.
  4. Menumbuhkan semangat bersaing secara sehat kepada seluruh warga madrasah baik dalam kehidupan akademik maupun non akademik.
  5. Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat.
  6. Mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, nyaman dan sehat.
  7. Menumbuhkembangkan semangat kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.

Tujuan dan Fungsi MAN 16 Jakarta

  1. Kepala Madrasah
  2. Kepala Madrasah adalah jabatan tertinggi dalam MAN 16 Jakarta yang bertindak pemimpin dalam sekolah tersebut. Wewenang kepala madrasah adalah sebagai berikut :

    a. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai.

    b. Menganalisa tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan sekolah.

    c. Melibatkan tenaga pendidik & kependidikan dalam pengambilan keputusan penting sekolah.

    d. Melasanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan pengembangan KTSP.

    e. Mengevakuasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.


  3. Wakil Bidang
  4. Wakil Bidang di MAN 16 ini adalah mereka yang telah diberi mandat atau kepercayaan dari Kepala Madrasah untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan ruang lingkupnya masing – masing, guna untuk menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif dan membantu semua kegiatan sekolah agar berjalan dengan baik.

    a. Wakil Bidang Kurikulum

    1) Mengkoordinasikan pemasyarakatan dan pengembangan kurikulum.

    2) Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan UN, UAS, UAMBN, Try Out.

    3) Megarahkan penyusunan Silabus, RPP, dan KKM.

    4) Menganalisan ketercapaian target kurikulum dan saya serap.

    5) Mewakili madrasah dalam kegiatan yang berhunbungan dengan pengembangan kurikulum.


    b. Wakil Bidang Kesiswaan

    1) Menyusun program pembinaan kesiswaan.

    2) Melaksanakan bimibingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa.

    3) Mengatur mutasi siswa.

    4) Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.

    5) Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala.

    c. Wakil Bidang Humas dan Pengembangan Mutu

    1) Melaksanakan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

    2) Melaksanakan kerja sama dengan lembaga dan masyarakat dalam penjaminan mutu terkait.

    3) Melaksanakan penyajian dan penyebarluasan informasi mutu madrasah.

    4) Melaksanakan fasilitasi lembaga pendidikan dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

    5) Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen yang berhubungan dengan pengembangan madrasah (akreditasi).

    d. Wakil Bidang Sarana dan Prasarana

    1) Membuat dan menyusun program kerja tahunan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana.

    2) Melakukan inventarisasi dan menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana baik yang berhubungan langsung dengan kelancaran KBM.

    3) Melakukan pemeliahraan inventarisasi terhadap keberadaan sarana dan prasarana secara berkala.

    4) Melakukan koordinasi dengan para wakil kepala sekolah,unit organisasi/kerja dan atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana.

    5) Membuat laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada kepala sekolah secara berkala.

  5. Dewan Pendidik
  6. Dewan pendidik adalah guru yang turut serta secara langsung ke lapangan dalam hal ini KBM, sekaligus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengajaran kepada murid dalam KBM.

  7. Peserta Didik
  8. Peserta didik adalah murid yang telah siap untuk menerima ilmu yang akan diajarkan oleh tenaga pendidik (guru) dalam proses KBM di madrasah.

  9. Koordinator
  10. Koordinator adalah orang atau tim yang secara khusus dibentuk dan diberi mandat untuk mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi jalannya suatu kegiatan tertentu dalam madrasah. Yang termasuk dalam koordinator dalam MAN 16 Jakarta adalah kepala program, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pembina osis / ekskul, koordinator rumpun mapel, wali kelas.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. External mencatat buku tamu ke staff PTSP
  2. External mengantarkan surat masuk ke staff PTSP
  3. External legalisir ke staff PTSP
  4. KTU memberikan surat keluar ke staff PTSP untuk di distribusikan
  5. Staff PTSP mendistribusikan surat keluar
  6. Staff PTSP membuat laporan untuk Kepala Madrasah
  7. Kepala Madrasah menerima laporan dari staff PTSP

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu

 

Gambar 3.3 Use Case Diagram Alur Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan.
  2. Terdapat 5 aktor yang sedang melakukan kegiatan, yaitu : External,Staff PTSP, Staff, KTU, dan Kepala Madrasah.
  3. Terdapat 6 usecase diagram yang bisa dilakukan oleh 5 aktor, yaitu : Buku tamu, surat masuk, legalisir, surat keluar, membuat laporan, menerima laporan.

Activity Diagram External Sistem yang Berjalan

 

Gambar 3.4 Activity Diagram External Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 buah Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
  2. Terdapat 1 buah Fork node, sebagai optional proses selanjutnya.
  3. Terdapat 4 buah Vertical swimlane, sebagai objek atau actor yang sedang melakukan proses kegiatan, yang terdiri dari : External, Staff PTSP, Staff, Kepala Madrasah.
  4. Terdapat 11 buah Action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Datang Kesekolah, Mencatat Kunjungan di Buku Tamu, Menerima Pengunjung, Bertamu, Menerima Tamu, Surat Masuk, Menerima Surat Masuk, Legalisir, Menerima legalisir Ijazah atau SKHUN, Membuat Laporan, Menerima Laporan.
  5. 5Terdapat 1 buah Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

Activity Diagram Kepala Tata Usaha Sistem yang Berjalan

 

Gambar 3.5 Activity Diagram Kepala Tata Usaha Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 buah Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
  2. Terdapat 1 buah Fork node, sebagai optional proses selanjutnya.
  3. Terdapat 4 buah Vertical swimlane, sebagai objek atau actor yang sedang melakukan proses kegiatan, yang terdiri dari : KTU, Staff PTSP, Staff, Kepala Madrasah.
  4. Terdapat 5 buah Action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Membuat Surat Keluar, Mendistribusikan Surat Keluar, Menerima Surat Keluar, Membuat Laporan, Menerima Laporan.
  5. Terdapat 1 buah Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

 

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 5 Actor yaitu : External, Staff PTSP, KTU, Staff, Kepala Madrasah.
  2. Terdapat 6 Lifeline yaitu : Buku Tamu, Surat Masuk, Legalisir, Surat Keluar, Membuat Laporan, Menerima Laporan.
  3. Terdapat 10 Message yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek dalam sistem yang berjalan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa Masukan adalah penjelasan masalah terhadap data yang digunakan sebagai input sehingga dapat menghasilkan proses yang baik dan ada hasil dari proses yang dilakukan tersebut. Analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan ini adalah sebagai berikut :

    a. Nama Masukkan : Mengisi data tamu

    b. Fungsi  : Untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    c. Sumber : Staff PTSP

    d. Media : Kertas

    e. Frekuensi : Setiap ada tamu yang datang

    f. Format : Lampiran KTP

    g. Keterangan : Berisi data tamu


  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah penjelasan masalah yang dilakukan sebagai suatu hasil dari adanya data input. Di dalam data inilah semua data yang sudah diinput akan diolah menggunakan proses sistem yang ada. Analisa proses yang berjalan adalah sebagai berikut :

    a. Nama Proses : Pembuatan laporan hasil isian data tamu

    b. Masukkan : Mengisi data tamu

    c. Keluaran  : Laporan

    d. Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan data tamu


  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa pengeluaran adalah penjelasan masalah yang dihasilkan dari keseluruhan proses, mulai dari penginputan data, sampai proses pengolahan data melalui sistem yang berjalan. Analisa keluaran yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

    a. Nama Pengeluaran : Laporan Hasil Isian data tamu

    b. Fungsi : Untuk Saran Evaluasi

    c. Media : Kertas

    d. Distribusi : Untuk Kepala Madrasah (kamad)

Analisa PIECES

Analisa PIECES adalah Analisa yang digunakan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari sistem yang berjalan sehingga dapat digunakan untuk perbaikan sistem sehingga dapat berjalan secara optimal.

  1. Performance (Kinerja Sistem)
  2. Performance dalam hal ini merupakan kinerja dari sistem PTSP pada MAN 16 Jakarta. Saat ini proses sistem PTSP masih berjalan menggunakan secara manual, sehingga memakan waktu yang cukup lama.

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi dalam hal ini adalah timbulnya kesukaran pengunjung untuk menemui orang staff yang bersangkutan, sehingga memakan waktu yang cukup lama.

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Analisa ekonomi merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari adanya informasi. Dari sistem yang berjalan saat ini proses pencatatan masih berlangsung secara manual sehingga menyebabkan kurang efisien penggunaan waktu terhadap proses verifikasi data pengunjung oleh Staff.

  7. Control (Kontrol)
  8. Analisa control digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses dan sangat diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data didalam sistem. Pada sistem yang berjalan belum adanya pengontrolan sistem sehingga tidak dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi pada prosesnya. Kerahasiaan berkas yang diajukan juga tidak dapat terjamin, karena pada prosesnya memungkinkan untuk diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.

  9. Effisiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi adalah kegiatan terhadap sebuah sistem agar dapat digunakan sebaik mungkin dengan pembiayaan yang minimum. Berdasarkan sistem yang berjalan saat ini lebih besar pengeluaran biayanya dibandingkan suatu sistem.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Service yang dimaksud adalah proses pelayanan yang berjalan saat ini belum secara sistematis. Dikarenakan, sistem informasi mengenai pengunjung masih manual sehingga membuat waktu pelayanan menjadi lebih lama.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
  2. -Processor : Intel Core i3

    -RAM : 4GB

    -Hardisk : 1Tb

    -Mouse : Optical

    -Printer : Inkjet


  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
  4. -Microsoft Windows 10

    -Microsoft Office 2016


  5. Hak Akses (Brainware)
  6. Untuk mengoperasikan dan mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Staff PTSP.


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi
  2. Dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan, permasalahan yang dihadapi pada sistem PTSP yang berjalan saat ini adalah :

    a. Pengunjung saat bertamu harus mencari staff yang bersangkutan dengan sendirinya.

    b. Pengunjung sebelum bertemu dengan staff yang bersangkutan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas PTSP.

    c. Ketidakpastian jangka waktu pengerjaan memakan waktu lama.

  3. Setelah melakukan pengamatan secara langsung dan menganalisa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan saat ini, penulis mempunyai alternatif dari permasalahan yang dihadapi adalah :
  4. a. Diperlukan sistem PTSP agar dapat digunakan sebagai pendukung keputusan dalam pelayanan.

    b. Diperlukan sistem yang mampu memberikan informasi secara cepat dan akurat tentang pelayanan, agar sistem tersebut dapat menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghindari keterlambatan waktu yang cukup lama.

    c. Diperlukan sistem yang dapat digunakan kapan saja, dimana saja, dan tidak memerlukan waktu lama.



User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang akan diusulkan. Berikut ini tabel elisitasi tahap I, yaitu:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II adalah hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan dengan metode Mandatory, Discrable, dan Inesential (MDI). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

 


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III beradasarkan hasil penyusutan elisitasi tahap III dengan langkah mengeliminasi semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational dan Economic (TOE) dan dari metode tersebut dibagi lagi dengan beberapa option yaitu Low, Middle dan High.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

 


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi adalah bentuk akhir tahap – tahap elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan penelitian perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan table final draft elisitasi, yaitu :

Tabel 3.4 Final Draft Elisistasi

 



BAB IV
HASIL PENELITIAN

Rancangan Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa sistem dan penelitian sistem yang berjalan, rancangan usulan sistem yang akan dibangun meliputi beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan sekarang. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti sistem lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas pada proses desain sistem dari awal hingga akhir penellitian. Sistem usulan ini menggunakan Visual Paradigm 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

Untuk Penggambaran sistem yang diusulkan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

 

Gambar 4.1 Use Case Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram administrator Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 82 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, master staff, menampilkan data staff, menambah data staff, mengupdate data staff, melihat data staff perkriteria, menghapus data staff, print data staff, master status, menampilkan data status, menambah data status, mengupdate data status, melihat data status perkriteria, menghapus data status, print data status, master golongan, menampilkan data golongan, menambah data golongan, mengupdate data golongan, melihat data golongan perkriteria, menghapus data golongan, print data golongan, master pengunjung, menampilkan data pengunjung, menambah data pengunjung, mengupdate data pengunjung, melihat data pengunjung perkriteria, menghapus data pengunjung, print data pengunjung, master instansi, menampilkan data instansi, menambah data instansi, mengupdate data instansi, melihat data instansi perkriteria, menghapus data instansi, print data instansi, master kategori, menampilkan data kategori, menambah data kategori, mengupdate data kategori, melihat data kategori perkriteria, menghapus data kategori, print data kategori, form, menampilkan data form, menambah data form, mengupdate data form, melihat data form perkriteria, menghapus data form, print data form, user, menampilkan data user, menambah data user, mengupdate data user, melihat data user perkriteria, menghapus data user, print data user, transaksi kunjungan, menampilkan data kunjungan, menambah data kunjungan, mengupdate data kunjungan, melihat data kunjungan perkriteria, menghapus data kunjungan, print data kunjungan, transaksi distribusi, menampilkan data distribusi, menambah data distribusi, mengupdate data distribusi, melihat data distribusi perkriteria, menghapus data distribusi, print data distribusi, laporan kunjungan, distribusi, pelayanan, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.

Use Case Diagram External Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.2 Use Case Diagram External Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram external Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 19 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, transaksi kunjungan, menampilkan data kunjungan, menambah data kunjungan, mengupdate data kunjungan, melihat data kunjungan perkriteria, menghapus data kunjungan, print data kunjungan, laporan kunjungan, distribusi, pelayanan, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.

Use Case Diagram Kepala Madrasah Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.3 Use Case Diagram Kepala Madrasah Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram kepala madrasah Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 26 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, transaksi kunjungan, menampilkan data kunjungan, menambah data kunjungan, mengupdate data kunjungan, melihat data kunjungan perkriteria, menghapus data kunjungan, print data kunjungan, transaksi distribusi, menampilkan data distribusi, menambah data distribusi, mengupdate data distribusi, melihat data distribusi perkriteria, menghapus data distribusi, print data distribusi, laporan kunjungan, distribusi, pelayanan, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.



Activity Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.4 Activity Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram administrator Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 83 (enam puluh satu) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 23 (dua tiga) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.



Activity Diagram Staff Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.5 Activity Diagram Staff Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram staff Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 28 (dua puluh delapan) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 13 (tiga belas) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

Activity Diagram Kepala Madrasah Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.6 Activity Diagram Kepala Madrasah Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram kepala madrasah Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 21 (dua puluh satu) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 11 (sebelas) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

Activity Diagram External Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.7 Activity Diagram External Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram administrator Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 15 (lima belas) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 6 (enam) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.



Sequence Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.8 Sequence Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram administrator Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 18 (delapan belas) life line, diantaranya : login, dashboard, staff, status, golongan, pengunjung, instansi, kategori, form, user, kunjungan, distribusi, laporan kunjungan, laporan distribusi, laporan pelayanan, profile, change password, dan logout.
  3. 35 (tiga puluh lima) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.



Sequence Diagram Staff Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.9 Sequence Diagram Staff Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram staff Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 9 (sembilan) life line, diantaranya : login, dashboard, distribusi, laporan kunjungan, laporan distribusi, laporan pelayanan, profile, change password, dan logout.
  3. 17 (tujuh belas) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.



Sequence Diagram Kepala Madrasah Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.10 Sequence Diagram Kepala Madrasah Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram kepala madrasah Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

akarta yang diusulkan terdapat :</p></div>

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 8 (delapan) life line, diantaranya : login, dashboard, laporan kunjungan, laporan distribusi, laporan pelayanan, profile, change password, dan logout.
  3. 15 (lima belas) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Sequence Diagram External Sistem Yang Diusulkan

 

Gambar 4.10 Sequence Diagram Kepala Madrasah Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram kepala madrasah Sistem PTSP MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 6 (enam) life line, diantaranya : login, dashboard, kunjungan, profile, change password, dan logout.
  3. 11 (sebelas) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

 

Tabel 4.1 Class Diagram Sistem Usulan
  1. Terdapat 10 class yang menggambarkan himpunan objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama, yang terdiri dari : Instansi, Kategori, Distribusi, Pengunjung, Kunjungan, Staff, Status, Golongan, Form dan User
  2. Terdapat 7 Association yang menunjukan hubungan antara objek satu dengan yang lainnya yang mempunyai nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Pada database digunakan tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

Tabel 4. 2 Distribusi
  1. Nama File : tbl_distribusi
  2. Tipe File: File Distribusi

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 60 byte


    Tabel 4.3 From
  3. Nama File : tbl_form
  4. Tipe File: File form

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 253 byte


    Tabel 4.4 Golongan
  5. Nama File : tbl_golongan
  6. Tipe File: File golongan

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 21 byte


    Tabel 4.5 Instansi
  7. Nama File : tbl_instansi
  8. Tipe File: File instansi

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 41 byte


    Tabel 4.6 Kategori
  9. Nama File : tbl_kategori
  10. Tipe File: File kategori

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 88 byte


    Tabel 4.7 Kunjungan
  11. Nama File : tbl_kunjungan
  12. Tipe File: File kunjungan

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 291 byte


    Tabel 4.8 Pengunjung
  13. Nama File : tbl_pengunjung
  14. Tipe File: File pengunjung

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 291 byte

    Tabel 4.9 Staff
  15. Nama File : tbl_staff
  16. Tipe File: File kunjungan

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 291 byte


    Tabel 4.10 Status
  17. Nama File : tbl_status
  18. Tipe File: File kunjungan

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 291 byte


    Tabel 4.11 User
  19. Nama File : tbl_User
  20. Tipe File: File kunjungan

    Fungsi: Untuk menyimpan data distriubsi paket, surat masuk dan surat keluar

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_distribusi

    Foreign key: no_kategori,nip

    Panjang karakter: 291 byte


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Menu Program
  2. Gambar 4.12 Tampilan Menu Program
  3. Tampilan Menu Dashboard
  4. Gambar 4.13 Tampilan Menu Dashboard
  5. Tampilan Menu Pelayanan
  6. Gambar 4.14 Tampilan Menu Pelayanan
  7. Tampilan Menu Master Status
  8. Gambar 4.15 Tampilan Menu Master Status
  9. Tampilan Menu Master Golongan
  10. Gambar 4.16 Tampilan Menu Master Golongan
  11. Tampilan Menu Master Kategori
  12. Gambar 4.17 Tampilan Menu Master Kategori
  13. Tampilan Menu Master Staff
  14. Gambar 4.18 Tampilan Menu Master Staff
  15. Tampilan Menu Master Pengunjung
  16. Gambar 4.19 Tampilan Menu Master Pengunjung
  17. Tampilan Menu Master Instansi
  18. Gambar 4.20 Tampilan Menu Master Instansi
  19. Tampilan Menu Master Form
  20. Gambar 4.21 Tampilan Menu Master Form
  21. Tampilan Menu Master User
  22. Gambar 4.22 Tampilan Menu Master User
  23. Tampilan Menu Transaksi Kunjungan
  24. Gambar 4.23 Tampilan Menu Transaksi Kunjungan
  25. Tampilan Menu Transaksi Distribusi
  26. Gambar 4.24 Tampilan Menu Transaksi Distribusi
  27. Tampilan Menu Laporan Kunjungan
  28. Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan Kunjungan
  29. Tampilan Menu Laporan Distribusi
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan Distribusi
  31. Tampilan Menu Utility Profile
  32. Gambar 4.27 Tampilan Menu Utility Profile
  33. Tampilan Menu Utility Change Password
  34. Gambar 4.28 Tampilan Menu Utility Change Password

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi hardware sebagai berikut:

a. Processor : Core i3

b. Monitor : 14” LCD Monitor

c. Mouse : Logitech

d. Keyboard : Standard

e. RAM : 4 GB

f. Harddisk: 1 TB

g. Printer : Brother

Spesifikasi Software

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 10

b. Google Chrome

c. XAMPP

d. Notepad++

e. WinRAR

Hak Akses (Brainware)

Yang dapat mengakses sistem pelayanan terpadu satu pintu ini diantaranya:

1. Kepala Madrasah

2. Kepala Tata Usaha

3. Staff

4. Guru



Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan berupa input dan output.


Implementasi

Jadwal Penelitian

Dibawah ini adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya dalam perancangan ini sebagai berikut



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Sistem Informasi Pelayanan Sekolah pada MAN 16 Jakarta, dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Proses Sistem Pelayanan Sekolah pada MAN 16 Jakarta masih menerapkan sistem semi komputerisasi. Dalam menginput data penerimaan tamu, penerimaan surat masuk, mendistribusikan surat keluar, dan legalisir masih menggunakan buku dan kemudian di input ke dalam Microsoft Excel.
  2. Sistem manual yang berjalan saat ini, menyebabkan lamanya waku yang dibutuhkan sehingga tidak efektif dan efisien, hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pelayanan.
  3. Dengan adanya sistem ini, maka kegiatan pelayanan sekolah akan lebih efektif dan efisien sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

Saran

Dalam penerapan sistem yang berjalan peneliti ingin mengemukakan beberapa saran agar sistem penempatan area kerja bisa menjadi lebih baik lagi diantaranya:

  1. Adanya pelatihan yang diberikan kepada pengguna (User) yang akan dijadikan administrator, agar dapat memahami keselurahan penggunaan sistem yang dibuat ini.
  2. Apabila sistem ini sudah dapat berjalan maka adanya evaluasi secara berkala penting dilakukan terhadap sistem yang dibuat, untuk perbaikan sistem sesuai dengan keinginan instansi tersebut.
  3. Diharapkan dimasa yang akan datang bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih menarik dan baik.





DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
  2. 2,0 2,1 Puput Puspito Rini Dkk.2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1.
  3. 3,0 3,1 Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jakarta Pusat: Jurnal Lentera ICT. Vol. 3 number 1, Mei 2016. Diambil dari : https://scholar.google.co.id/citations?user=jl-NZnwAAAAJ&hl=en. (1 Desember 2018)
  4. 4. Sidharta, Iwan dan Mirna Wati. 2015. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) berdasarkan pada pajak bumi dan bangunan. Jurnal Computech & Bisnis. 9 (2) : 95-107. ISSN 2442- 4943.
  5. Mulyati dkk.2018.“sistem informasi absensi berbasis web pada badan penanggulangan bencana daerah kota tangerang”.Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal ICIT. Vol. 04 No. 02, agustus 2018
  6. 6,0 6,1 Romney, Marshall B Dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
  7. Suprihadi,Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  8. 8,0 8,1 Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Hafizar dkk.2017“perancangan sistem informasi pendataan karyawan pada perusahaan jasa berbasis web”. Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02, agustus 2017.
  10. Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Susanti, Erna. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1 – September 2013
  11. Jogiyanto. (2016:10). Buku Muslihudin.
  12. Hutahean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish;
  13. Hidayat, dkk. (2016:186). Jurnal SENSI Vol.2 No.2.
  14. Hidayatullah, Ahmad Reza dan M. Rudyanto Arief. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Zakat Berbasis Client Server Pada Badan Amil Zakat Masjid Agung Baitul Qadim Loloan Timur. Jurnal Semnasteknomedia Vol.4, No. 1 2016.;
  15. Ilamsyah, Desy Wiriyanty dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja;
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Zulhiansyah, Alfath. 2015. Konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam www.slideshare.net/alfathzulhiansyah1/pelayanan-terpadu diakses pada Sabtu, 10 Maret 2018 pukul 11:30.
  17. Permana, Handy Januar, Erna Astriyani, and Tanti Mayang Sari. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. SANICHEM TUNGGAL PERTIWI." SENSI Journal 4.2 (2018): 205-219.
  18. 18,0 18,1 18,2 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: AbdiSistematika.
  19. Yuliani, Dewa Ayu Eka, dan Susanti Margaretha Kuway. 2017. Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web. CCIT Journal. 10(1).
  20. Rosa dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA
  21. Munfarida, Tri, and Yuli Astuti. "Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika." Jurnal Mantik Penusa 21.1 (2017).
  22. Prasetyo, E.,Kom S.,& Kom,M. 2015. Rancang Bangun sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmanyah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Website. Jurnal Informatika. 1(2).
  23. Pamungkas, Canggih Ajika dan Sudarmaji. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta. 1(2). ISSN : 2442-7942.
  24. Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  25. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan . 2(2).
  26. Azizah, Nur, Erna Astriyani dan Listina Nadhia N. 2015. Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Jurnal CERITA. (1). ISSN : 2461-14171.
  27. Agusvianto, Hendra. 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus : PT.Alaisys Sidoarjo. Journal Information Engineering and Educational Technology (JIEET). 01(01). ISSN : 2549-869X.
  28. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. 1(2):48-57
  29. Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  30. Nugraha, Fahmi Rizky , Abdul Harits, dan Renenata Ardilesmana Siregar. 2018. Implementasi Big Data Menggunakan Metode Waterfall Dan Metode Oline Analitical Processing (Olap) Untuk Summary Report Management Pada Pt.Matahari Departemen Store. Jurnal UNISMA. Tangerang : STMIK Raharja. Diambil dari : jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/sinergi/article/download/1149 /1017
  31. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy dan Simple Web Programming. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  32. Husain, A., & Ariyanti, F. 2016. Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online. CERITA Journal, 2(2):133-141.
  33. Sovia, R. & Febio, J. 2017. Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2). Available at: http://ejournal.stikom-db.ac.id/index.php/processor/article/download /28/27
  34. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. 5 (1). ISSN : 2088-1762
  35. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. 1. ISSN:2088-1762.
  36. Sudaryono. 2015. Metodologi Riset Di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan Contoh Kasus). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  37. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS;
  38. Sutanto, Aris. 2017. “Alat Penghitungan Jumlah Lembar Kertas Berbasis Internet Of Things Menggunakan Sensor Infrared Pada PT. Indah Kiat”. Skripsi. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja;
  39. Sunarya, Po Abas, and Lisa Anisah. "DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA DITJEN APTIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JAKARTA." CERITA Journal 4.1 (2018): 76-85.
  40. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, and Wahyu Budianto. "Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP." CCIT Journal 8.3 (2015): 134-146.
  41. Ibrahim, W, H., Indria M. 2017. “Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar”. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi . 3(2):17-22. e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181.
  42. Suryana, Endang, M. Devi Adiansyah dan Imami Fatimatun. 2016 . Perancangan Aplikasi Mobile Sistem Informasi “Kiform” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat Pada Kelurahan Sukasari. Jurnal CERITA. 2(2). ISSN : 2461-1417.
  43. PKP2A LAN II. 2013. Kesiapan Daerah Dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik. Makasar: PKP2A LAN II.
  44. Fikri, Al Khalid. 2017. “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  45. Candra, Dora Ari. 2017. “Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T”. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
  46. Nugraheni, Zulfi Ahaditya Arif. 2015. “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kecamatan mungkid Kabupaten Magelang”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  47. Sari Darman, Dewi Puspita. 2015. “Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.
  48. Andita, Reza , ParamiditaNurul dkk. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Obat di Apotek Generik. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN). 2(1). ISSN 2460-7041.
  49. Mathias, jefwa mwaachiru and everlyn.2015”Effects of Inventory Management System on Organizational Performance: Case Study of Grain Bulk Handlers Limited”. International Journal of Sciences Basic and Applied Research IJSBAR.Vol.20,No.2
  50. Herwanto, D., Fitri Ikatrinasari, Z., Saparina Yuliani, E,N (2013). Integration of Service Qualiti and Importance Performance Analysis Method In Improving Service Quality at SMK Plus Laboratorium Indonesia. Universitas Mercu Buana : Jakarta;