SI 1512488569

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Judul pranala

SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN

DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1512488569
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN

DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512488569
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
                       
Ketua Program Studi
Fakultas Sain dan Teknologi
                       
Sistem Informasi
           
           
           
           
                       
NIP : 006095
                       
NIP : 010814


Rektor
Universitas Raharja
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000594





UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN

DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512488569
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Rosmawati Dwi, S.T.,M.Kom)
   
(Arief Saptono, S.Pt,.M.M)
NID : 14023
   
NID : 15001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN

DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1512488569
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2019/2020

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN

DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512488569
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
NIM : 1512488569

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Proses pengelolaan data berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa proses evaluasi penilaian serta daya serap perguruan tinggi di MAN 16 Jakarta saat ini masih manual, sehingga menyebabkan proses menjadi tidak efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari lamanya waktu yang dibutuhkan, mulai dari proses penginputan data sampai dengan pembuatan laporan data siswa, hal ini menyebabkan tingkat keakuratan yang rendah, karena masih terdapat beberapa kesalahan penginputan secara otomatis berdasarkan berbagai metode pengumpulan data, analisa menggunakan PIECES untuk mengevaluasi kinerja sistem dan rancangan yang meliputi UML (Unified Modeling Language) sebagai alat untuk membantu bahasa pemrograman berorientasi objek dan menggunakan MySQL sebagai database, yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik. Sehingga dari penelitian ini bermanfaat untuk memudahkan proses mencapai target perusahaan dan mengefesiensikan sistem quality control pada MAN 16 Jakarta.


Kata kunci: Pengolahan Data, Kualitas Lulusan, Daya Serap Lulusan.


ABSTRACT

The data management process is based on the results of analysis and research conducted, the researcher concludes that the evaluation evaluation process and the absorption of tertiary institutions at MAN 16 Jakarta is currently still manual, causing the process to become ineffective and inefficient. This can be seen from the length of time required, starting from the process of inputting data to making student data reports, this causes a low level of accuracy, because there are still some inputting errors automatically based on various methods of data collection, analysis using PIECES to evaluate system performance and a design that includes UML (Unified Modeling Language) as a tool to help object-oriented programming languages and use MySQL as a database, which in turn will produce a well-integrated system. So that this research is useful to facilitate the process of achieving company targets and streamline the quality control system at MAN 16 Jakarta.


Keywords: Data Processing, Graduates Quality, Absorption Ability of Graduates.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul " SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPOT DAN DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA ”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Raharja.
  3. IbuDesy Apriani S.Kom.,M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Rosmwati Dwi, S.T., M.Kom selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Arief Saptono, S.Pt., M.M selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Hj. Nurhalidah S,Ag selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Pradana Vicky Hernawan
NIM. 1512488569

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Struktur Tabel Tbl_User
  8. Tabel 4.3 Struktur Tabel Tbl_Transaksi
  9. Tabel 4.4 Struktur Tabel Tbl_Detail_Transaksi
  10. Tabel 4.5 Struktur Tabel Tbl_Produk
  11. Tabel 4.6 Struktur Tabel Tbl_Produk
  12. Tabel 4.7 Skenario Uji Coba Admin
  13. Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Uji Coba Admin
  14. Tabel 4.9 Jadwal Pengembangan Sistem
  15. Tabel 4.10 Biaya Pengembangan



DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 XAMPP
  2. Gambar 2.2 Set-enumeration Tree Lebih Dari Empat Item
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
  4. Gambar 3.2 Flowmap Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram Kelola Data Produk
  11. Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Data Stok Produk
  12. Gambar 4.5 Activity Diagram POS
  13. Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan
  14. Gambar 4.7 Diagram Activity Registrasi
  15. Gambar 4.8 Diagram Activity Beli Produk
  16. Gambar 4.9 Sequence Diagram Kelola Data Produk
  17. Gambar 4.10 Sequence Diagram Kelola Data Stok Produk
  18. Gambar 4.11 Sequence Diagram Register Konsumen
  19. Gambar 4.12 Sequence Diagram Beli Produk
  20. Gambar 4.13 Class Diagram
  21. Gambar 4.14 First Normal Form
  22. Gambar 4.15 Second Normal Form
  23. Gambar 4.16 Third Normal Form
  24. Gambar 4.17 Flowchart
  25. Gambar 4.18 Struktur Navigasi Aplikasi
  26. Gambar 4.19 Halaman Login Admin
  27. Gambar 4.20 Halaman Data Stok Produk
  28. Gambar 4.21 Halaman Data Produk
  29. Gambar 4.22 Halaman Data Pengguna
  30. Gambar 4.23 Halaman Data Penjualan
  31. Gambar 4.24 Halaman Tambah Penjualan
  32. Gambar 4.25 Halaman Laporan
  33. Gambar 4.26 Halaman Registrasi User
  34. Gambar 4.27 Halaman Login User
  35. Gambar 4.28 Halaman Produk
  36. Gambar 4.29 Halaman Keranjang
  37. Gambar 4.31 Halaman Informasi Kesalahan Pengisian Data Login
  38. Gambar 4.32 Halaman Dashboard
  39. Gambar 4.33 Halaman Produk
  40. Gambar 4.34 Halaman Tambah Data Produk
  41. Gambar 4.35 Halaman Rubah Data Produk
  42. Gambar 4.36 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Produk
  43. Gambar 4.37 Halaman Penjualan
  44. Gambar 4.38 Halaman Tambah Penjualan
  45. Gambar 4.39 Halaman Edit Transaksi
  46. Gambar 4.40 Halaman Laporan
  47. Gambar 4.41 Halaman Registrasi User
  48. Gambar 4.42 Halaman Login User
  49. Gambar 4.43 Halaman Produk
  50. Gambar 4.43 Halaman Keranjang



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Proses pendidikan di sekolah merupakan kegiatan yang komplek, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Apabila usaha pendidikan hendak dilaksanakan secara terencana maka berbagai komponen perlu dikaji dan dikembangkan, sehingga mekanisme antara komponen itu secara menyeluruh dapat membawa hasil yang maksimal. Upaya peningkatan mutu pendidikan pada semua jenjang merupakan sasaran pendidikan nasional. Oleh sebab itu berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik berkenaan dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan maupun penyempurnaan kurikulum, serta proses belajar mengajar. Keseluruhannya dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 Jakarta merupakan jenjang Pendidikan dimana para lulusannya lebih dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, jika dibandingkan untuk mempersiapkan untuk memasuki dunia kerja, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Sehubung dengan persiapkan tersebut maka kurikulumnya berisi sekelompok mata pelajaran tentang Pendidikan yang sifatnya umum dan praktis. Berjalan dalam proses pembelajaran di sekolah, materi rencana pembelajaran yang diajarkan juga harus diupayakan mengikuti perkembangan Dunia Pendidikan. Sehingga diharapkan kualitas Pendidikan mampu mengimbangi kemajuan teknologi serta menyangkut pada setiap jenjang Pendidikan, khususnya jenjang Pendidikan menengah.

Sekolah merupakan tempat dimana ilmu pengetahuan dapat diserap atau dikuasai oleh siswa. Didalam sekolah terjadi suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar ini sebagai suatu proses yang mengandung unsur, yaitu : Tujuan pengajaran, pengalaman/proses belajar mengajar, dan hasil belajar. Untuk mengetahui hasil belajar diadakan suatu penilaian atau kegiatan untuk melihat seberapa tinggi tujuan pengajaran telah dapat dicapai/dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya.

Peningkatan pendidikan meliputi seluruh aspek dalam pendidikan merupakan hal yang starategis dalam membentuk bangsa yang berkualitas. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan banyak dilakukan, baik yang berkenaan dengan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan maupun penyempurnaan kurikulum serta proses belajar mengajar.

Dengan memperhatikan permasalahan tentang peningkatan kualitas pembelajaran dan berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran maka harus merencanakan dan menemukan desain atau pembelajaran yang tepat dan efektif yang bisa memecahkan masalah-masalah tersebut. Kegiatan pembelajaran yang diawali dengan melakukan kegiatan penyusunan perencanaan akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Belajar merupakan tindakan atau perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Daya serap merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Daya serap siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Menurut Muh Uzer Usman yang dikutip Mulyono (2006) yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah apabila daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu atau kelompok atau dengan kata lain keberhasilan belajar dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan belajar sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, “ SISTEM ANALISA KUALITAS SISWA BERDASARKAN EVALUASI NILAI RAPORT DAN DAYA SERAP PERGURUAN TINGGI PADA MAN 16 JAKARTA’’.


Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kualitas Pendidikan pada MAN 16 Jakarta yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas Pendidikan pada MAN 16 Jakarta ?
  3. Bagaimana solusi yang dapat di berikan dalam merancang sistem yang akan diusulkan pada MAN 16 Jakarta ?

Tujuan Penelitian

  1. Mendeskripsikan kualitas Pendidikan pada MAN 16 Jakarta yang sedang berjalan saat ini.
  2. Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu Pendidikan di MAN 16 Jakarta.
  3. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan untuk memperoleh rancangan dari penelitian yang diharapkan pada MAN 16 Jakarta.

Ruang Lingkup

  1. Peneliti akan membahas proses kualitas Pendidikan yang berada pada MAN 16 Jakarta.
  2. Peneliti akan membahas apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas Pendidikan pada MAN 16 Jakarta.
  3. Peneliti juga akan membuat sebuah rancangan sistem kualitas Pendidikan pada MAN 16 Jakarta.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan perancangan dan penulisan SKRIPSI ini, maka dilakukan suatu penelitian sehingga diperoleh suatu hasil sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Metode observasi adalah cara yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan mendatangi instansi terkait guna melihat dan menganalisa langsung kendala yang terjadi.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara dalah melakukan proses tanya dan jawab dengan stakeholder atas penelitian ini, baik permasalahan yang ada dan juga solusinya.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Research)
  6. Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literatur seperti jurnal, buku, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency and Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berjalan pada MAN 16 Jakarta. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah menggunakan pengembangan melalui tahapan Unified Modelling Language (UML), pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi dan pembuatan database. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Hypertext Prepocessor (PHP) serta MySQL yang digunakan untuk database.

Metode Pengujian

Dalam metode ini peneliti menggunakan metode pengujian black-box testing. Black-box testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisi kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Peneliti menggunakan metode black-box testing karena metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan suatu masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari rancangan sistem, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan tentang analisa organisasi Sekolah MAN 16 Jakarta, draft elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi yang menggambarkan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan serta konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan meliputi sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unifed Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penelitian dan saran yang bersifat membangun yang berguna sebagai masukan untuk melakukan perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN





BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Eka (2015:70)[1], “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran. Unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem inilah yang disebut dengan sub-sistem. Subsistem-subsistem tersebut harus saling berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.”

Menurut Oleh Soleh dkk Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 (2018:128)[2],“Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Dalam buku konsep sistem informasi, Hutahaean (2015:3-5)[3], Mengatakan bahwa “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik, maka harus memiliki karakteristik". Karakteristik sistem tersebut diantaranya : terdiri dari :

  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Linkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input system)
  10. Masukan adalah energi atau data mentah yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan sistem (Process)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  15. Sasaran atau Tujuan (Objectives)
  16. Suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Dalam buku Konsep Sistem Informasi (2015:6-7))[2], Hutahaean mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang sebagai berikut :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
  2. a. Sistem Abstrak (Abstract System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tampak secara fisik.

    b. Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai
  4. a. Sistem Alamiyah (Natural System)

    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System).

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai :
  6. a. Sistem Tertentu (Deterministic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    b. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai :
  8. a. Sistem Tertutup (Close System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanya relatively closed system.

    b. Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[3], Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[4], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”(as cited in CCIT Journal Vol.7 No.1-September 2013)[5] .

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi penerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, dan informasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko (2016:2)[6] , Kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :

  1. Kelengkapan (Completeness)
  2. Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencangkup seluruh informasi yang dibutuhkan.

  3. Relevan (Relevance)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Akurat (Accurate)
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan. Akurat juga informasi harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Tanpa Batas Waktu (Timeless)
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas.


Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2015:20)[7], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat

Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2015: 6)[8] berikut :

  1. Mudah diakses (Accesibility), sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.
  2. Luas dan lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya suatu informasi. Hal ini tidak berarti mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.
  3. Ketelitian (Accuracy), berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.
  4. Kecocokan (Appropriateness), sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran infromasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
  5. Ketepatan waktu (Timeliness), berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.
  6. Kejelasan (Clarity), atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang sulit dipahami.
  7. Keluwesan (Flexibility), sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi
  8. Dapat dibuktikan (Provable), atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka (No Prejudice), sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur (Quantifiable), sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2015:16)[9], “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Menurut Jeperson (2015:13)[2], “Sistem informasi adalah suatu 7 sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.”

Menurut Rizki Abdul Rahman dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2017:3)[10] ,“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkoordinasi untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Definisi Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul (2016:18)[11] , “Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah.”

Menurut Yohanes Yahya dalam Jurnal SIMETRIS (2017:4)[12] , “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Definisi Analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[13] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang ada agar menjadi lebih efisien.


Teori Khusus

Konsep Dasar Kualitas

Definisi Kualitas

Menurut Juita dalam Astin Tiara Pratiwi Sunardi, dkk (2015:8)[14] , “kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam arti sempit kualitas diartikan sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan.

Menurut Kotler dalam Titien Alawiyah (2018:806)[15], “Kualitas adalah keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas yaitu tingkat baik buruknya suatu produk, jasa, manusia, proses, lingkungan dan pelayanan.


Konsep Dasar Siswa

Definisi Siswa

Menurut I Ketut Sudarsana (2017:252)[16], “siswa adalah subjek yang sedang belajar, untuk itu perhatian perlu dilakukan oleh subjek yang sedang belajar dalam sosialisasi tri hita karana”.

Dapat disimpulkan bahwa peserta didik ada pada jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau Sekolah Menengah Pertama yang sedang menuntut ilmu.

Menurut Drs Abu Ahmadi dalam AZR Perkasa (2015:10)[17], Pelajar atau peserta didik adalah sebagai individu / pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan “orang seorang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.


Konsep Dasar Penilaian

Definisi Penilaian

Menurut Kunandar (2013)[17], “Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan dengan menggunakan alat pengukur tertentu, seperti soal dan lembar pengamatan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik”.

Menurut Anita (2017)[18], “Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.


Konsep Dasar Bahan Ajar

Definisi Bahan Ajar

Menurut Prastowo (2017:195)[19], “Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menapilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran agar siswa mampu menguasai kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi inti setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu”.

Menurut Darnita dkk (2014)[20], ”Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran”.

Menurut Wijaya dan Pramukantoro (2013:162)[21], Pembelajaran yaitu suatu proses belajar mengajar yang ditandai dengan adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Berdasarkan definisi pembelajaran tersebut, maka terdapat dua komponen yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, komponen tersebut adalah guru dan siswa.

Menurut kamus Meriam-Webster dalam Dewi, dkk (2014:828)[18], Definisi Learning (pembelajaran) adalah modifikasi kecenderungan keperilakuan oleh pengalaman (sebagai akibat dari pengkondisian/controlling).


Konsep Dasar Guru

Definisi Guru

Menurut Buchari Alma dkk dalam Syahidul (2013:4)[22], Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Guru adalah sales agent dari lembaga pendidikan. Baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan. Oleh sebab itu sumber daya guru ini harus dikembangkan.

Menurut Oktavia (2014:1)[23], Guru adalah sosok manusia yang harus digugus dan ditiru. Sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan sistem pendidikan di sekolah, guru memiliki peran teramat penting dalam membentuk, membina, serta mencapai hasil pendidikan.


Konsep Dasar Dashboard

Definisi Dashboard

Menurut Henderi, dkk (2015:85)[24], Dashboard adalah suatu model antar muka sistem informasi yang di analogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah dipelajari. Dashboard merupakan sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data yang dapat memberikan kejelasan mengenai informasi penting kepada pengguna. Dashboard yang baik akan dapat membantu dalam mengidentifikasikan tren, pola dan anomaly pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Menurut Rohayati (2014:2)[25] , Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan.

Dapat disimpulkan dashboard merupakan sebuah tampilan atau desain yang menyajikan informasi untuk mencapai suatu tujuan.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut pendapat Faishal Faruq dalam jurnalnya (2017)[26]. “UML atau yang lebih dikenal juga sebagai (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang saat ini banyak digunakan di berbagai dunia industri untuk mendefinisikan apa saja kebutuhan dari suatu sistem, membuat analisis yang tepat dan akurat dari suatu desain, serta secara jelas dapat menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. Metode UML saat ini tercatat sebagai salah satu permodelan yang paling banyak digunakan karena secara jelas dapat menggambarkan kebutuhan pengguna dan dapat dengan mudah untuk digunakan”.

Jenis – Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut pendapat Ade Hendini dalam Jurnalnya (2016:108)[27]. “UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.

Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

  5. Sequence Diagram
  6. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Nugroho dalam Yunni (2014: 24)[28], “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL”.

Menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill (2014:26)[28], “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”.


Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[29], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance)
  2. Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  3. Analisis Informasi (Information)
  4. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)
  6. Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  7. Analisis Efisiensi (Effisiency)
  8. Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  9. Analisis Kendali (Control)
  10. Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses yang dilakukan oleh karyawannya.

  11. Analisis Pelayanan (Service)
  12. Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Fahmi Risky Nugraha dalam Jurnal SINERGI (2018:11)[30], "PHP adalah dikenal dengan sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat membentuk HTML dan dapat di jalankan server web, Code HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan Code HTML yang dibentuk dengan editor teks atau editor, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”.

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016:130)[31], PHP merupakan script yang berintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.


Konsep Dasar BlackBox Testing

Definisi BlackBox Testing

Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[30] Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sedangkan menurut Sutanto (2017:20)[32] , berpendapat bahwa metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa metode black box testing merupakan metode pengujian yang digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa perlu melihat desain kode program pada sistem, hal ini bertujuan untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan rancangan desain.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer Applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, 2015)[33] , “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan Elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

Tahapan Elisitasi

Menurut Prastono (2015:166)[34] , Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk eksekusi

    a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

    Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential

    Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI.

    Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Oprational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan ?

    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Riview

Definisi Literature Riview

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[35], Metode Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Djiwandono (2015:27)[36], Literature Review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Literature merupakan suatu metode penelitian review yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.

Tujuan Literature Riview

Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76)[36], Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk meenjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian lainnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Studi Pustaka (Literature Riview)

Pencarian informasi terkait penelitian yang serupa dinilai cukup penting, maka dari itu peneliti mengumpulkan beberapa penelitian serupa oleh beberapa orang agar dapat dijadikan pembelajaran pustaka, antara lain :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Sri Rahayu dan Augury El Rayeb (2017)[37], yang berjudul “Sistem Penilaian Matakuliah Berbasis Web pada Perguruan Tinggi”. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk membuat suatu aplikasi dengan menggunakan pemprograman berbasis web dinamis dengan menggunakan database yang secara khusus mengolah nilai seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, El Rayeb, dan Nurmala (2017)[1] , dengan judul “Sistem Ujian Mandiri Berbasis Web Sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini akan membahas tentang ujian mandiri yang disajikan berbasis web, adapun ujian mandiri yang disajikan ini diperuntukkan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Nursaid dkk (2015)[38] “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”. Tujuan utama penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan untuk penilaian hasil belajar. Penelitian ini diharapkan agar memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan nilai hasil belajar siswa yang dilakukan oleh bapak, ibu guru pengajar dan wali kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kepustakaan, analisis, perencanaan, perancangan atau desain, pembangunan, uji coba sistem serta implementasi sistem.
  4. Penelitian ini dilakukan dilakukan Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Neng Enay (2017)[39], dengan judul “Optimalisasi Dashboard pada Sistem Penilaian Sebagai Media Informasi di Perguruan Tinggi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan dashboard sebagai media penyampaian informasi nilai ujian mahasiswa dalam mengakses informasi nilai tertinggi dan terendah pada sistem penilaian.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Mostafa dan Mehran (2013: 101-107)[40], yang berjudul “Assessment of Sustainable University Factors From the Perspective of University Students”. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor universitas yang berkelanjutan dengan mengembangkan skala untuk menilai praktik keberlanjutan universitas.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh james Lipuma, Jeremy reich dan Lawrence Mayalil (2016)[41] dengan judul “The CLAS Network: A Repository For Digital Learning Objects and a Network for Educational Stakeholders to Communicate and Collaborate” dalam Global Learn-Global Conference on Learning and Technology. Penelitian ini membahas mengenai perkembangan teknologi modern yang memungkinkan pembelajaran untuk menjangkau lebih banyak siswa dengan lebih efisien (mengurangi biaya), membedakan (fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya digoital siswa), dan penyampaian konten yang efektif (hasil pembelajaran yang lebih baik). Hasil dari perpaduan antara teknologi modern dan pendidik yang inovatif adalah pembelajaran digital. NJIT sedang dalam tahap akhir mengembangkan Jaringan CLASS untuk mengatasi kebutuhan akan repository pembelajaran digital dari video pendidikan yang disurvey dan objek pembelajaran dari berbagai jenis, yang mudah diakses dan dapat ditelusuri, sehingga pendidik dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar Desrisanti, Untung Rahardja dan Rahma Rinie dari perguruan tinggi Raharja (2013)[42] yang berjudul “iLearning Metode Belajar Efektif Untuk Sekolah Tinggi”. Penelitian ini membahas mengenai tujuan iLearning sebagai metode belajar efektif. iLearning diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang mandiri dan interaktif dalam kehidupan sehari hari dan dapat memecahkan masalah dalam akses pembelajaran. Pengembangan iLearnig diharapkan apat meningkatkan mutu pendidikan, dapat memberikan solusi rmasalahan pembelajaran dalam kom unikasi dan informasi, dapat menciptakan integritas yang baik untuk sistem pembelajaran modern dimasa depan dan dapat meningkatkan sumber daya manusia.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Ary Budi Warsito dan Eka Yuliandari (2017)[35] yang berjudul “Penerapan Google Drive Sebagai Media Penyimpanan Bahan Ajar Perkuliahan Dalam Mendukung Aplikasi Mobile App” Jurnal Sisfotenika Vol.7 No.2. penelitian ini membahas mengenai sistem penyimpanan materi bahan ajar yang ada pada Perguruan Tinggi. Permasalahan yang dihadapi yaitu sistem informasi bahan ajar yang ada pada Perguruan Tinggi saat ini masih menggunakan server sendiri, sehingga biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini mencoba mencari alternative solusi untuk mengurangi biaya pada server tersebut tanpa mengurangi kualitas bahan ajar yang selama ini berjalan. Untuk menekan biaya yang tinggi penelitian ini akan melakukan uji coba menggunakan google drive sebagai server datanya. Tujuan dari penelitian ini adalah sistem informasi yang dibuat dapat diterapkan pada seluruh perguruan tinggi yang menerapkan paperless.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh William, Vishal, dan Mousa (2013)[43] , yang berjudul “Empirical Research on Enterpreneurial Orientation: An Assessment and Suggestions for Future Research”. Penelitian EO telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir dan mempercepat dan memperluas, meskipun biasa dan inkonsistensi penting dalam pilihan variabel dan spesifikasi model tetap ada. Artikel ini menyoroti popularitas konsepsi unidimensional miller tentang EO, serta peningkatan eksplorasi multidimensi dari fenomena tersebut.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Mostafa dan Mehran (2013: 101-107)[24] , yang berjudul “Assessment of Sustainable University Factors From the Perspective of University Students”. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor universitas yang berkelanjutan dengan mengembangkan skala untuk menilai praktik keberlanjutan universitas.


BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum MAN 16 Jakarta

Sejarah Singkat MAN 16 Jakarta


 

Gambar 3.1 Logo MAN 16 Jakarta

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 16 merupakan lembaga pendidikan setingkat SLTA yang berciri khas Islam. Secara geografis, MAN 16 Jakarta beralamat di Jl. Kamal Raya Tegal Alur Kalideres Jakarta Barat Kode Pos 11820. Gedung MAN 16 Jakarta berdekatan dengan Kantor Kelurahan Tegal Alur dan Gedung Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta.

Madrasah ini telah berdiri sejak tahun 2006. Pada awalnya madrasah ini merupakan filial atau Kelas Jauh (KJ) dari MAN 12 Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat. Namun seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2009 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 49 Tahun 2009 Tanggal 6 Maret 2009, MAN 12 KJ Tegal Alur ditetapkan menjadi Madarasah Aliyah Negeri 16 Jakarta.

Pada Tahun Pelajaran 2009/2010, atau pada awal berdirinya MAN 16 Jakarta melakukan akreditasi lembaga melalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dengan kerja keras semua unsur di madrasah dan dukungan dari orang tua/wali serta arahan dan pembinaan dari Bidang MAPENDA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, MAN 16 Jakarta berhasil meraih predikat A dari BAN S/M Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan Sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Tingkat Provinsi DKI Jakarta Nomor Ma. 003722, tanggal 10 November 2009.

Kemudian pada tahun pelajaran 2014/2015, Madrasah Aliyah Negeri 16 Jakarta kembali melakukan akreditasi melalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Tingkat Propinsi DKI Jakarta, alhamdulillah berkat kerja keras semua unsur di madrasah, MAN 16 Jakarta berhasil mendapatkan nilai A, sesuai dengan sertifikat yang diterbitkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (S/M) Tingkat Propinsi DKI Jakarta Nomor 401/BAP-S/M/DKI/2014. Nilai yang diperoleh pada akreditasi ini meningkat dari akreditasi sebelumnya yang hanya 86, 25 menjadi 93,84.


Visi dan Misi MAN 16 Jakarta

VISI :

Terwujudnya lulusan yang Religius, mandiri, kompetitif dan berwawasan lingkungan.


MISI:

  1. Menumbuh kembangkan kebiasaan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Meningkatkan motivasi belajar dalam berbagai kondisi yang dihadapi.
  3. Melaksanakan pelayanan yang aktif, Inovatif, kreatif dan menyenangkan sehiingga peserta didik dapat berkembang secara optimal.
  4. Menumbuhkan semangat bersaing secara sehat kepada seluruh warga madrasah baik dalam kehidupan akademik maupun non akademik.
  5. Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat.
  6. Mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, nyaman dan sehat.
  7. Menumbuhkembangkan semangat kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.

Tujuan dan Fungsi MAN 16 Jakarta

  1. Kepala Madrasah
  2. Kepala Madrasah adalah jabatan tertinggi dalam MAN 16 Jakarta yang bertindak pemimpin dalam sekolah tersebut. Wewenang kepala madrasah adalah sebagai berikut :

    a. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai.

    b. Menganalisa tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan sekolah.

    c. Melibatkan tenaga pendidik & kependidikan dalam pengambilan keputusan penting sekolah.

    d. Melasanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan pengembangan KTSP.

    e. Mengevakuasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.


  3. Wakil Bidang
  4. Wakil Bidang di MAN 16 ini adalah mereka yang telah diberi mandat atau kepercayaan dari Kepala Madrasah untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan ruang lingkupnya masing – masing, guna untuk menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif dan membantu semua kegiatan sekolah agar berjalan dengan baik.

    a. Wakil Bidang Kurikulum

    1) Mengkoordinasikan pemasyarakatan dan pengembangan kurikulum.

    2) Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan UN, UAS, UAMBN, Try Out.

    3) Megarahkan penyusunan Silabus, RPP, dan KKM.

    4) Menganalisan ketercapaian target kurikulum dan saya serap.

    5) Mewakili madrasah dalam kegiatan yang berhunbungan dengan pengembangan kurikulum.


    b. Wakil Bidang Kesiswaan

    1) Menyusun program pembinaan kesiswaan.

    2) Melaksanakan bimibingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa.

    3) Mengatur mutasi siswa.

    4) Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.

    5) Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala.

    c. Wakil Bidang Humas dan Pengembangan Mutu

    1) Melaksanakan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

    2) Melaksanakan kerja sama dengan lembaga dan masyarakat dalam penjaminan mutu terkait.

    3) Melaksanakan penyajian dan penyebarluasan informasi mutu madrasah.

    4) Melaksanakan fasilitasi lembaga pendidikan dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

    5) Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen yang berhubungan dengan pengembangan madrasah (akreditasi).

    d. Wakil Bidang Sarana dan Prasarana

    1) Membuat dan menyusun program kerja tahunan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana.

    2) Melakukan inventarisasi dan menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana baik yang berhubungan langsung dengan kelancaran KBM.

    3) Melakukan pemeliahraan inventarisasi terhadap keberadaan sarana dan prasarana secara berkala.

    4) Melakukan koordinasi dengan para wakil kepala sekolah,unit organisasi/kerja dan atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana.

    5) Membuat laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada kepala sekolah secara berkala.

  5. Dewan Pendidik
  6. Dewan pendidik adalah guru yang turut serta secara langsung ke lapangan dalam hal ini KBM, sekaligus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengajaran kepada murid dalam KBM.

  7. Peserta Didik
  8. Peserta didik adalah murid yang telah siap untuk menerima ilmu yang akan diajarkan oleh tenaga pendidik (guru) dalam proses KBM di madrasah.

  9. Koordinator
  10. Koordinator adalah orang atau tim yang secara khusus dibentuk dan diberi mandat untuk mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi jalannya suatu kegiatan tertentu dalam madrasah. Yang termasuk dalam koordinator dalam MAN 16 Jakarta adalah kepala program, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pembina osis / ekskul, koordinator rumpun mapel, wali kelas.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradighm for Unified Modeling Language (UML) 15.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram Sistem Kualitas Lulusan

 

Gambar 3.3 Use Case Diagram Alur Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan.
  2. Terdapat 5 aktor yang sedang melakukan kegiatan, yaitu : Siswa, Kepala Kurikulum, BK, Alumni, dan Perguruan Tinggi.
  3. Terdapat 16 usecase diagram yang bias dilakukan oleh 5 aktor, yaitu : Rapot, permintaan, daftar nilai, persyaratan berkas, dan test.

Activity Diagram Siswa Sistem yang Berjalan

Penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Activity Diagram siswa dapat digambarkan sebagai berikut :

 

Gambar 3.4 Activity Diagram Alur Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 buah Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
  2. Terdapat 1 buah Fork node, sebagai optional proses selanjutnya.
  3. Terdapat 4 buah Vertical swimlane, sebagai objek atau actor yang sedang melakukan proses kegiatan, yang terdiri dari : Siswa, Kepala Kurikulum, BK, dan Perguruan Tinggi.
  4. Terdapat 5 buah Action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Menyerahkan daftar nilai, menerima daftar nilai, mencari/menerima ke perguruan tinggi, meminta kouta siswa, dan request siswa kesekolah.
  5. Terdapat 1 buah Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.


Activity Diagram Alumni Sistem yang Berjalan

Penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Activity Diagram dapat digambarkan sebagai berikut :

 

Gambar 3.5 Activity Diagram Alumni Alur Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 buah Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
  2. Terdapat 1 buah Fork node, sebagai optional proses selanjutnya.
  3. Terdapat 2 buah Vertical swimlane, sebagai objek atau actor yang sedang melakukan proses kegiatan, yang terdiri dari : Alumni dan Perguruan Tinggi.
  4. Terdapat 9 buah Action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Menyerahkan daftar nilai ke perguruan tinggi, menerima daftar nilai dari alumni, menginformasikan perlengkapan berkas, menyiapkan perlengkapan berkas, menyerahkan berkas ke perguruan tinggi, menerima berkas dari alumni, menginformasikan jadwal test, melakukan test masuk perguruan tinggi, dan menerima hasil test perguruan tinggi.
  5. Terdapat 1 buah Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Sequence Diagram dapat digambarkan sebagai berikut  :

 

Gambar 3.6 Sequence Diagram Alur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar diatas terdapat :

  1. Terdapat 5 Actor yaitu : Siswa, Kepala Kurikulum, BK, Alumni, dan Perguruan Tinggi.
  2. Terdapat 5 Lifeline yaitu : Rapot, permintaan, daftar nilai, persyaratan berkas, dan test.
  3. Terdapat 11 Message yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek dalam sistem yang berjalan..

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa Masukan adalah penjelasan masalah terhadap data yang digunakan sebagai input sehingga dapat menghasilkan proses yang baik dan ada hasil dari proses yang dilakukan tersebut. Analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan ini adalah sebagai berikut :

    a. Nama Masukkan : Siswa

    Fungsi : Untuk Mengetahui Identitas Siswa

    Sumber : Siswa

    Media: Kertas

    Frekuensi : Setiap Satu Semester

    Format : 263 Siswa

    Keterangan : Berisi data Siswa

    b. Nama Masukkan : Guru

    Fungsi : Untuk Mengetahui Data Guru

    Sumber : Guru

    Media: Kertas

    Frekuensi : Setiap Penerimaan Guru Baru

    Format : 64 Guru

    Keterangan : Berisi Biodata Guru

    c. Nama Masukkan : Nilai

    Fungsi : Untuk data nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai UTS, nilai UAS

    Sumber : Guru Mata Pelajaran

    Media: Kertas

    Frekuensi : Persemester

    Format :23 Pelajaran

    Keterangan : Untuk data nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai UTS, nilai UAS

    e. Nama Masukkan: Nama Pelajaran

    Fungsi : Untuk Data Mata Pelajaran

    Sumber : Kepala Kurikulum

    Media: Kertas

    Frekuensi : Persemester

    Format :23 Pelajaran

    Keterangan : Berisi Data Mata Pelajaran

  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah penjelasan masalah yang dilakukan sebagai suatu hasil dari adanya data input. Di dalam data inilah semua data yang sudah diinput akan diolah menggunakan proses sistem yang ada. Analisa proses yang berjalan adalah sebagai berikut :

    a. Nama Modul: Siswa setiap persemester

    Masukan : Data siswa

    Keluaran : Laporan data siswa

    Ringkasan Proses : Siswa mengisi mengisi data pribadi lalu diserahkan kepada Kepala Kurikulum, kemudian Kepala Kurikulum melakukan pendataan siswa.

    b. Nama Modul: Guru setiap penerimaan guru baru

    Masukan : Data guru

    Keluaran : Laporan data guru

    Ringkasan Proses : Proses yang terjadi saat penerimaan guru baru, guru mengisi data pribadi lalu di serahkan kepada staff TU sekolah.

    c. Nama Modul: Kelas, setiap persemester

    Masukan : Data kelas

    Keluaran : Laporan data kelas

    Ringkasan Proses : Proses yang terjadi saat penerimaan siswa baru, siswa melakukan pendaftaran lalu di serahkan kepada staff TU setelah itu Kepala

    kurikulum melakukan pembagian kelas.

    d. Nama Modul: Mata pelajaran, setiap persemester

    Masukan : Data mata pelajaran

    Keluaran : Laporan mata pelajaran

    Ringkasan Proses :Proses yang terjadi saat staff kurikulum memberikan data mata pelajaran kepada Kepala Kurikulum kemudian Kepala Kurikulum

    mencatat data mata pelajaran

    e. Nama Modul: Nilai siswa, setiap semester

    Masukan : Nilai ulangan harian

    Keluaran : Laporan nilai ulangan harian siswa

    Ringkasan Proses :Siswa melakukan ulangan harian, guru mata pelajaran menilai ulangan harian tersebut, lalu nilai ulangan harian di serahkan

    kepada masing-masing walikelas.

    f. Nama Modul: Nilai siswa, setiap persemester

    Masukan : UTS (Ujian Tengah Semester)

    Keluaran : Laporan nilai UTS siswa

    Ringkasan Proses :: Proses yang terjadi apabila siswa melakukan UTS (Ujian Tengah Semester), guru mata pelajaran melakukan pencatatan hasil nilai

    UTS (Ujian Tengah Semester) siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa.

    g. Nama Modul: Nilai siswa, setiap persemester

    Masukan : : UAS (Ujian Akhir Semester)

    Keluaran : Laporan nilai UAS siswa

    Ringkasan Proses :Proses yang terjadi apabila siswa melakukan UAS (Ujian Akhir Semester), guru mata pelajaran melakukan pencatatan hasil nilai

    UAS (Ujian Akhir Semester) siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa.

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa pengeluaran adalah penjelasan masalah yang dihasilkan dari keseluruhan proses, mulai dari penginputan data, sampai proses pengolahan data melalui sistem yang berjalan. Analisa keluaran yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

    a. Nama Keluaran :Laporan data siswa.

    Fungsi : Mencetak laporan data siswa persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Lima lembar.

    b. Nama Keluaran :Laporan data guru.

    Fungsi : Mencetak laporan data guru setiap penerimaan guru baru

    Media : Kertas

    Rangkap : Lima lembar.

    c. Nama Keluaran :Laporan data kelas.

    Fungsi : Mencetak laporan data kelas persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Tiga lembar.

    d. Nama Keluaran :Laporan data mata pelajaran.

    Fungsi : Mencetak laporan data mata pelajaran persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Tiga lembar.

    e. Nama Keluaran :Laporan nilai ulangan harian.

    Fungsi : Mencetak laporan nilai ulangan harian persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Dua lembar.

    f. Nama Keluaran :Laporan nilai UTS.

    Fungsi : Mencetak laporan nilai UTS persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Dua lembar.

    g. Nama Keluaran :Laporan nilai UAS.

    Fungsi : Mencetak laporan nilai UAS persemester

    Media : Kertas

    Rangkap : Tiga lembar.


Analisa PIECES

Analisa PIECES adalah Analisa yang digunakan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari sistem yang berjalan sehingga dapat digunakan untuk perbaikan sistem sehingga dapat berjalan secara optimal.

  1. Performance (Kinerja Sistem)
  2. Performance dalam hal ini merupakan kinerja dari sistem Kualitas Lulusan pada MAN 16 Jakarta. Saat ini proses sistem Kualitas Lulusan masih berjalan menggunakan secara manual, sehingga memakan waktu yang cukup lama.

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi dalam hal ini adalah terjadi kendala ketika siswa menyerahkan raport ke kepala kurikulum dan alumni menyerahkan raport ke perguruan tinggi harus datang langsung, sehingga terjadi keterlambatan waktu saat menyerahkan raport.

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Analisa ekonomi merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari adanya informasi. Dari sistem yang berjalan saat ini, mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam menyerahkan rapot secara langsung sehingga menyebabkan kurang efisien penggunaan waktu terhadap proses menyerahkan rapot.

  7. Control (Kontrol)
  8. Analisa control digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses dan sangat diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data didalam sistem. Pada sistem yang berjalan belum adanya pengontrolan sistem sehingga tidak dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi pada prosesnya.Kerahasiaan berkas yang diajukan juga tidak dapat terjamin, karena pada prosesnya memungkinkan untuk diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.

  9. Effisiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi adalah kegiatan terhadap sebuah sistem agar dapat digunakan sebaik mungkin dengan pembiayaan yang minimum. Berdasarkan sistem yang berjalan saat ini lebih besar pengeluaran biayanya dibandingkan suatu sistem.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Service yang dimaksud adalah proses pelayanan yang berjalan saat ini belum secara sistematis. Dikarenakan, belum mempermudah siswa dan alumni dalam menyerahkan rapot yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dan kurang efektif baik perlengkapan berkas, perekapan, ataupun evaluasi nilai rapot dan daya serap perguruan tinggi.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
  2. -Processor : Intel Core i5

    -RAM: 4GB

    -Hardisk : 1Tb

    -Mouse : Optical

    -Printer : Inkjet

  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
  4. -Microsoft Windows 10

    -Microsoft Office 2016

  5. Hak Akses (Brainware)
  6. Untuk mengoperasikan dan mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh admin.


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1) Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan, permasalahan yang dihadapi pada sistem kualitas lulusan yang berjalan saat ini adalah :

  1. Sistem informasi Penilaian Siswa yang sedang berjalan saat ini dalam proses pengolahan datanya masih belum optimal, karena belum terintegrasi dan terkomputerisasi, sehingga pengolahan data belum diperoleh secara cepat, tepat dan akurat serta belum berjalan secara efektif dan efisien.
  2. Hasil cetak keseluruhan Nilai Siswa masih tercampur jadi satu belum ada sistem otomatis yang menandakan bahwa nilai sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau masih dibawah KKM sehingga Wali Kelas memakan waktu yang sangat lama untuk mencari nilai siswa yang masih dibawah KKM.

2) Setelah melakukan pengamatan secara langsung dan menganalisa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan saat ini, penulis mempunyai alternatif dari permasalahan yang dihadapi adalah :

  1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan Operator, Guru, dan Wali Kelas Sistem Penilaian Siswa yang dilakukan secara semi terkomputerisasi akan diperbaharui dengan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi.
  2. Merancang Sistem Penilaian Siswa dengan menggunakan program PHP dan MySQL. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat proses penilaian dan menjadi solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang akan diusulkan. Berikut ini tabel elisitasi tahap I, yaitu:

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

     

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi tahap II adalah hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan dengan metode Mandatory, Discrable, dan Inesential (MDI). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

     

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Elisitasi tahap III beradasarkan hasil penyusutan elisitasi tahap III dengan langkah mengeliminasi semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational dan Economic (TOE) dan dari metode tersebut dibagi lagi dengan beberapa option yaitu Low, Middle dan High.

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

     

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final Draft Elisitasi adalah bentuk akhir tahap – tahap elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan penelitian perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan table final draft elisitasi, yaitu :

    Tabel 3.4 Tabel Final Elisistasi

     



BAB IV
HASIL PENELITIAN

Rancangan Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa sistem dan penelitian sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yaitu, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan sekarang. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, ada langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas proses desain sistem dari awal hingga akhir penellitian. Sistem usulan ini menggunakan Visual Paradigm 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.



Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

Untuk Penggambaran sistem yang diusulkan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram administrator Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 76 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, master siswa, menampilkan data siswa, menambah data siswa, mengupdate data siswa, melihat data siswa, menghapus data siswa, master kejuruan, menampilkan data kejuruan, menambah data kejuruan, mengupdate data kejuruan, melihat data kejuruan, menghapus data kejuruan, master mata pelajaran, menampilkan data mata pelajaran, menambah data mata pelajaran, mengupdate data mata pelajaran, melihat data mata pelajaran, menghapus data mata pelajaran, , master kelas, menampilkan data kelas, menambah data kelas, mengupdate data kelas, melihat data kelas, menghapus data kelas, master perguruan tinggi, menampilkan data perguruan tinggi, menambah data perguruan tinggi, mengupdate data perguruan tinggi, melihat data perguruan tinggi, menghapus data perguruan tinggi, form, menampilkan data form, menambah data form, mengupdate data form, melihat data form perkriteria, menghapus data form, user, menampilkan data user, menambah data user, mengupdate data user, melihat data user perkriteria, menghapus data user, transaksi data nilai raport, menampilkan data nilai raport, menambah data nilai raport, mengupdate data nilai raport, melihat data nilai raport, menghapus data nilai raport, print data nilai raport, transaksi penerimaan, menampilkan data penerimaan, menambah data penerimaan, mengupdate data penerimaan, melihat data penerimaan perkriteria, menghapus data penerimaan, print data penerimaan, laporan raport, penerimaan, evaluasi, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.

Use Case Diagram Kepala Kurikulum Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Kepala Kurikulum Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram Kepala Kurikulum Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 12 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, laporan kunjungan, distribusi, pelayanan, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.

Use Case Diagram Siswa Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Diagram Siswa Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, use case diagram Siswa Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: administrator
  3. 19 use case yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: login, dashboard, transaksi penerimaan, menampilkan data penerimaan, menambah data penerimaan, mengupdate data penerimaan, melihat data penerimaan perkriteria, menghapus data penerimaan, print data penerimaan, laporan kunjungan, distribusi, pelayanan, utility, profil, mengubah foto profile, mengupload foto profile, change password dan logout.

Activity Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram administrator Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 76 (tujuh puluh enam) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 21 (dua satu) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Activity Diagram Kepala Kurikulum Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Kepala Kurikulum Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram Kepala Kurikulum Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 59 (lima puluh sembilan) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 19 (sembilan belas) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

Activity Diagram Siswa Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6

Activity Diagram Siswa Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram Siswa Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 21 (dua puluh satu) action state yang menggambarkan eksekusi
  3. 11 (sebelas) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
  5. 1 (satu) join node
  6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


Sequence Diagram Administrator Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Administrator Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram administrator Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 17 (tujuh belas) life line, diantaranya : login, dashboard, kejuruan, kelas, mata pelajaran, siswa, perguruan tinggi, form, user, nilai raport, penerimaan, laporan raport, laporan penerimaan, evaluasi, profile, change password, dan logout.
  3. 30 (tiga puluh) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Sequence Diagram Kepala Kurikulum Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Kepala Kurikulum Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram Kepala Kurikulum Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 14 (empat belas) life line, diantaranya : login, dashboard, siswa, mata pelajaran, kejuruan, perguruan tinggi, raport, penerimaan, laporan raport, profile, change password, dan logout.
  3. 13 (tiga belas) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Sequence Diagram Siswa Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Siswa Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram Siswa Sistem Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 8 (delapan) life line, diantaranya : login, dashboard, laporan raport, laporan penerimaan, laporan evaluasi, profile, change password, dan logout.
  3. 9 (sembilan) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan class diagram Evaluasi Siswa MAN 16 Jakarta yang diusulkan dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 10 class yang menggambarkan himpunan objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama, yang terdiri dari : Siswa, Mata Pelajaran, Kejuruan, Kelas, Perguruan Tinggi, Penerimaan, Raport, Raport Detail, Form dan User
  2. Terdapat 7 Association yang menunjukan hubungan antara objek satu dengan yang lainnya yang mempunyai nilai</li


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Pada database digunakan tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama File : tbl_siswa
  2. Tipe File: File Siswa

    Fungsi: untuk menyimpan data siswa

    Media: Hard Disk

    Primary Key: nisn

    Foreign key: no_kejuruan,no_kelas

    Panjang karakter: 311 byte

    Tabel 4.1 Tabel Time Schedule


  3. Nama File : tbl_form
  4. Tipe File: File form

    Fungsi: untuk menyimpan data

    Media: Hard Disk

    Primary Key: id_form

    Foreign key: id_form

    Panjang karakter: 253 byte

    Tabel 4.2 Tabel Time Schedule


  5. Nama File : tbl_mp
  6. Tipe File: File mata pelajaran

    Fungsi: untuk menyimpan data mata pelajaran siswa

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_mp

    Foreign key: no_kejuruan

    Panjang karakter: 63 byte

    Tabel 4.3 Tabel Time Schedule


  7. Nama File : tbl_kejuruan
  8. Tipe File: File kejuruan

    Fungsi: untuk menyimpan data kejuruan siswa

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_kejuruan

    Foreign key: nama_kejuruan

    Panjang karakter: 16 byte

    Tabel 4.4


  9. Nama File : tbl_kelas
  10. Tipe File: File kelas

    Fungsi:untuk menyimpan data kelas siswa

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_kelas

    Foreign key: no_kejuruan

    Panjang karakter: 37 byte

    Tabel 4.5


  11. Nama File : tbl_perguruan_tinggi
  12. Tipe File: File perguruan tinggi

    Fungsi: untuk menyimpan data perguruan tinggi

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_perguruan

    Foreign key: nama_perguruan

    Panjang karakter: 141 byte

    Tabel 4.6


  13. Nama File : tbl_penerimaan
  14. Tipe File: File penerimaan

    Fungsi: untuk menyimpan data penerimaan

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_penerimaan

    Foreign key: nisn

    Panjang karakter: 43 byte

    Tabel 4.7


  15. Nama File : tbl_raport
  16. Tipe File: File raport

    Fungsi:untuk menyimpan data raport

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_raport

    Foreign key: no_raport

    Panjang karakter: 45 byte

    Tabel 4.8


  17. Nama File : tbl_raport
  18. Tipe File: File raport

    Fungsi:untuk menyimpan data raport

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_raport

    Foreign key: nisn

    Panjang karakter: 33 byte

    Tabel 4.9


  19. Nama File : tbl_users
  20. Tipe File: File User

    Fungsi:untuk menyimpan data user

    Media: Hard Disk

    Primary Key: no_usert

    Foreign key: user_login

    Panjang karakter: 453 byte

    Tabel 4.10

IMPLEMENTASI SISTEM YANG DIUSULKAN

TAMPILAN MENU LOGIN

Gambar 4.11

TAMPILAN MENU DASHBOARD

Gambar 4.12

TAMPILAN MENU MASTER KEJURUAN

Gambar 4.13

TAMPILAN MENU MASTER KELAS

Gambar 4.14

TAMPILAN MENU MASTER MATA PELAJARAN

Gambar 4.15

TAMPILAN MENU MASTER SISWA

Gambar 4.16

TAMPILAN MENU MASTER PERGURUAN TINGGI

Gambar 4.17

TAMPILAN MENU MASTER FORM

Gambar 4.18

TAMPILAN MENU MASTER USER

Gambar 4.19

TAMPILAN MENU TRANSAKSI NILAI RAPORT

Gambar 4.20

TAMPILAN MENU TRANSAKSI PENERIMAAN

Gambar 4.21

TAMPILAN MENU LAPORAN RAPORT

Gambar 4.22

TAMPILAN MENU LAPORAN PENERIMAAN

Gambar 4.23

TAMPILAN MENU LAPORAN EVALUASI

Gambar 4.24

TAMPILAN MENU UTILITY PROFIL

Gambar 4.25

TAMPILAN MENU UTILITY CHANGE PASSWORD

Gambar 4.26

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi hardware sebagai berikut:

  1. Processor : Core i5
  2. Monitor : 14” LCD Monitor
  3. Mouse : Logitech
  4. Keyboard : Standard
  5. RAM : 4 GB
  6. Harddisk: 1 TB
  7. Printer : Brother

Spesifikasi Software

Pada proses perancangan sistem pelayanan terpadu satu pintu ini menggunakan komputerdengan spesifikasi softwaresebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 10
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Notepad++
  5. WinRAR

Hak Akses (Brainware)

Yang dapat mengakses sistem evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi ini diantaranya:

  1. Administrator
  2. Kepala Kurikulum
  3. Siswa

Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan berupa input dan output.

Gambar 4.11


Jadwal Penelitian

Dibawah ini adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.11 Tabel Time Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya dalam perancangan ini sebagai berikut :

Tabel 4.12 Tabel Estimasi


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada MAN 16 Jakarta mengenai sistem evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi pada MAN 16 Jakarta yang berjalan saat ini masih menggunakan file excel untuk melakukan proses evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi sehingga kurang efisien dan efektif, serta pendataan kurang akurat karena masih bersifat subyektif.
  2. Pada sistem evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi yang di usulkan memberikan perubahan sistem manual ke terkomputerisasi yang tentunya lebih akurat, obyektif dan transparansi.
  3. Hasil rancang sistem yang telah dibuat sudah cukup efektif dan berguna dalam usaha mendapatkan data informasi dengan cepat. Maka, diharapkan dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah proses evaluasi nilai raport dan penerimaan perguruan tinggi pada MAN 16 JAKARTA.


Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang lebih baik, maka peneliti ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang telah di teliti, adapaun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Perlu dilakukan pemeliharaan dan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab terhadap sistem agar tidak dirusak oleh hacker atau virus.
  2. Memilih seorang administrator yang terlatih, jujur, dan bertanggung jawab, baik dalam penggunaan maupun pemeliharaan program aplikasi.
  3. Terintregasi dengan sistem informasi lain yang ada pada MAN 16 JAKARTA , sehingga sistem ini dapat sepenuhnya digunakan didalam lingkungan MAN 16 JAKARTA.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Iswandy, Eka. "Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung–Barung Balantai Timur." Jurnal Teknoif 3, no. 2 (2015).Soleh, Oleh dkk. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card pada UPTD TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 Hal: 128-132.
  2. 2,0 2,1 2,2 Hutahaean, Jeperson. Konsep sistem informasi. Deepublish, 2015.
  3. 3,0 3,1 Hafizar dkk.2017“perancangan sistem informasi pendataan karyawan pada perusahaan jasa berbasis web”. Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02, agustus 2017.
  4. Romney, Marshall B Dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
  5. Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Susanti, Erna. 2015. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1 – September 2013.
  6. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Kuliah Praktek Di Perguruan Tinggi. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara Ultima Infosys Vol Vii No. 1.
  7. Boyke Fitriadi. 2014. Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada Pt. Bumi Bersama. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
  8. Sri Rahayu, Nur Azizah, Rizky Ferlyawan. 2018. Implementasi sistem informasi pada E-Recruitment calon karyawan. Jurnal SENSI Vol.4 No.2
  9. Krismiaji. 2015. Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
  10. Rahman, Rizki Abdul, Yudhi Dewantara. 2017. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online. (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 52(1).
  11. Tyoso, Juluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  12. Welim, Yohannes Yahya dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin, Tangerang. Jurnal SIMETRIS.7(1). ISSN: 2252- 4983.
  13. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
  14. Sunardi, Astin Tiara Pratiwi, Erlian Suprianto. 2015. Pengendalian Kualitas Produk Pada Proses Produksi RIB A320 Di Sheet Metal Forming Shop. INDEPT, Vol 5 No 2. ISSN : 2087 – 9245.
  15. Alawiyah, Titien. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Yang Menginap Pada Hotel Diamond Di Kota Samarinda. eJournal Administrasi Bisnis, Vol 6 No 2. ISSN : 2355 – 5408.
  16. Sudarsana, I Ketut. 2017. Optimalisasi Pemahaman Ajaran Tri Hita Karana Dalam Meningkatkan Karakter Siswa Sekolah Dasar. SENADA 2.
  17. 17,0 17,1 Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
  18. 18,0 18,1 Wijayanti, Anita. 2017. Assessment Dalam Pembentukan Karakter Siswa. Jurnal Realita Vol.15 No.2.
  19. Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta. Penerbit Kencana. Cetakan ke 2. Januari 2017.
  20. K Darnita, A.A.I.N. Marhaeni, Made Candiasa (2014). Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Online Terhadap Prestasi Belajar Tikom Dengan Kovariabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Smp Dwijendra Gianyar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014).
  21. Wijaya, Y. A., & Pramukantoro, J. A. (2013). Pengaruh teknik pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata diklat menerapkan dasar-dasar elektronika digital di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Jurnal Penelitian Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 161-167.
  22. Syahidul, D. (2013). Pengaruh Kualitas Pembelajaran Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Depok (Doctoral dissertation, UNY).
  23. Oktavia, Y. (2014). Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 808-815.
  24. 24,0 24,1 Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. 2015. Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4. ISSN: 1979-2328.
  25. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Universitas Komputer Indonesia.
  26. Faruq Faishal. 2017. Aplikasi Informasi Akademik Berbasis Web Di Smp Negeri 2 Baleendah : e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017.
  27. Hendini Ade. 2016. Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus : Distro Zhezha Pontianak). IAIN Pontianak : Jurnal Khatulistiwa Informatika, 2016.
  28. 28,0 28,1 Yunni, Fadillah Samali. 2014. Aplikasi Pendaftaran Pasien pada Pusat Kesehatan Masyarakat Merdeka Palembang berbasis Web. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
  29. Munfarida, Tri, and Yuli Astuti. "Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika." Jurnal Mantik Penusa 21.1 (2017).
  30. 30,0 30,1 Nugraha, Fahmi Rizky, Abdul Harits, and Renenata Ardilesmana Siregar. "IMPLEMENTASI BIG DATA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DAN METODE OLINE ANALITICAL PROCESSING (OLAP) UNTUK SUMMARY REPORT MANAGEMENT PADA PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE." PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI & TEKNOLOGI (SINERGI). 2018.
  31. Fridayanthie, Eka Wida, and Tias Mahdiati. "Rancang Bangun Sistem Informasi Permintaan Atk Berbasis Intranet (Studi Kasus: Kejaksaan Negeri Rangkasbitung)." Jurnal Khatulistiwa Informatika 4.2 (2016).
  32. Sutanto, Aris. 2017. “Alat Penghitungan Jumlah Lembar Kertas Berbasis Internet Of Things Menggunakan Sensor Infrared Pada PT. Indah Kiat”. Skripsi. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja;
  33. Masooma Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques” International Jurnal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015).
  34. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  35. 35,0 35,1 Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014.
  36. 36,0 36,1 Patrisius Istiarto Djiwandono, 2015. “Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa”, Yogyakarta: Deepublish.
  37. Sri Rahayu, Augury El Rayeb. 2017. Sistem Penilaian Matakuliah Berbasis Web pada Perguruan Tinggi. Jurnal Digit Vol.1 No.2
  38. Nursaid, Berliana Kusuma Riasti dan Bambang Eka Purnama. 2015. “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”. Surakarta: IJNS APMMI (Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia Surakarta). Vol.4 No.2.
  39. Rahardja, U., Tejosuwito, N., & Armansyah, F. (2017).Perancangan Aplikasi PEN+ Berbasis Mobile Untuk Memudahkan Kinerja Dosen Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal Vol 1 No 2.
  40. Nejati. Mostafa., Nejati. Mehran. 2013. Assessment of Sustainable University Factors From The Perspective of University Students. Journal of Cleaner Production Vol.48.
  41. Lipuma, J., Reich, J. & Mayalil, L. (2016). The CLAS Network: A Repository for Digital Learning Objects and a Network for Educational Stakeholders to Communicate and Collaborate. In Proceedings of Global Learn-Global Conference on Learning and Technology (pp. 466-472).
  42. Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja dan Rahma Rinie. 2013. iLearning Metode Belajar Efektif Untuk Sekolah Tinggi. CCIT Journal. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  43. Yulianti Tien, Herpratiwi dan Sukirlan . "Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Melalui Media Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking." Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (Old) 2.3 (2015).