SI 1214471536

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PEMANFAATAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI PT JUMBO POWER

INTERNATIONAL


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1214471536
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PEMANFAATAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA SISTEM

INFORMASI PENJUALAN DI PT JUMBO POWER INTERNATIONAL


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1214471536
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PEMANFAATAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA SISTEM

INFORMASI PENJUALAN DI PT JUMBO POWER INTERNATIONAL

Dibuat Oleh :

NIM
:1214471536
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina FitriaMurad, M.Kom)
   
(Haryanto.,M.Kom)
NID : 02026
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PEMANFAATAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA SISTEM

INFORMASI PENJUALAN DI PT JUMBO POWER INTERNATIONAL


Dibuat Oleh :

NIM
:1214471536
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1214471536
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214471536

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


PT. Jumbo Power International adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sparepart untuk kebutuhan otomotif. Perusahaan ini memiliki pelanggan yang tersebar di dalam kota maupun di luar kota dan belum sepenuhnya menggunakan teknologi hanya terbatas dalam penggunaan office untuk mendukung pemrosesan data, transaksi, operasi bisnis dan belum memanfaatkan teknologi internet dalam haliniE-Commerce untuk mendukung kemajuan penjualan bisnis serta dapat dengan mudah menghasilkan sebuah laporan yang cepat dan akurat. Dengan menggunakan metodologi SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Thearts) makadiusulkan untuk membangun sebuah aplikasi dalam bentuk system informasi yang dapat digunakan oleh PT Jumbo Power Internasional dalam mengolah semua data transaksi penjualan. Denganadanya aplikasi ini, dapat membantu selain mengolah data transaksi juga dapat menyimpan data-data dengan baik dan mempermudah penghitungan pendapatan jika sewaktu-waktu pemilik menginginkan laporan yang ada.

Kata kunci :ecommerce, office,SWOT


ABSTRACT


PT. Jumbo Power International is a company engaged in the sale of spare parts for automotive needs. The company has customers spread in the city and outside the city, and not yet fully using the technology are limited in the use of office to support the processing of data, transactions, business operations and not utilizing Internet technology in this E-Commerce to support the advancement of business sales and can easily generate a report quickly and accurately. Using the methodology of the SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, thearts) it is proposed to build an application in the form of information system that can be used by PT Jumbo Power International in processing all sales transaction data. With this application, it can help in addition to process data transactions can also store data properly and facilitate the calculation of income if at any time the owner wants the existing reports.

Keywords : laundry , Multimedia Plus , SWOT


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya,sehingga penelitidapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang peneliti uraikan dalam laporan ini adalah “PEMANFAATAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI PT JUMBO POWER INTERNATIONAL”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Stara Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka peneliti tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku KetuaSTMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PKI) STMIK Raharja

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi

4. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi penelitisehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

5. Bapak Haryanto, M.Kom selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

6. Bapak, selaku stakeholder

7. Seluruh Karyawan PT Jumbo Power Plus yang telah membantu peneliti selama pembuatan laporan ini.

8. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran peneliti laporan.

9. Orangtua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karenaketerbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki, sehingga peneliti mengharapkan saran maupun kritikyang bersifat membangun.

Akhir kata,peneliti berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadibahan acuan yan bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Januari 2016
YUNI ASTRYANI
1214471536

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 TipeData Numerik Integer

Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3 Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB

Tabel 3.1 Marketing Mix 7P.

Tabel 3.2 Tabel Analisa Swot

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Rancangan Biaya sistem yang diusulkan

Tabel 4.2 Time Schedulle

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Surat Jalan

Gambar 2.1 Adobe Dreamweaver CS5

Gambar 2.2 Tipe Strategi SWOT

Gambar 3.1Struktur Organisasi PT. Jumbo Power International

Gambar 3.2 Use Case sistem berjalan PT. Jumbo Power International

Gambar 3.2.2 Squence Diagram sistem berjalan PT. Jumbo Power International

Gambar 3.2.3.activity diagram sistem berjalan PT. Jumbo Power International

Gambar 4.1 Tampilan Use Case Diagram

Gambar 4.2 Tampilan Activity Diagram

Gambar 4.3 Tampilan Squensial Diagram

Gambar 4.4 Tampilan State Machine Diagram

Gambar 4.5 Tampilan Class Diagram

Gambar 4.6 Tampilan Login

Gambar 4.7. Tampilan Produk

Gambar 4.8 Tampilan Tambah Produk

Gambar 4.9. Tampilan Edit Produk

Gambar 4.10. Tampilan Data Kasir

Gambar 4.11. Tampilan Kategori Produk

Gambar 4.12. Tampilan Tambah Kategori

Gambar 4.13. Tampilan Edit Kategori Produk

Gambar 4.14. Tampilan Data Order

Gambar 4.15. Tampilan Detail Order

Gambar 4.16. Tampilan Cetak Faktur

Gambar 4.17. Tampilan Data Supplier

Gambar 4.17. Tampilan Semua Produk

Gambar 4.18 Tampilan Order

Gambar 4.19. Tampilan Laporan Pembelian

Gambar 4.20. Tampilan Cetak Struk Pembelian

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya dalam bidang komputer sudah merupakan hal yang dikuasai dalam menghadapi tantangan zaman serta persaingan yang semakin kompetitif.Perkembangan Teknologi Informasi yang disertai perkembangan internet saling mendukung satu sama lain sehingga melahirkan konsep Teknologi Informasi berbasis internet yang perkembangannya semakin luas dan semakin banyak diterapkan dalam bisnis perusahaan di berbagai bidang. PT. Jumbo Power International adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan spare part untuk kebutuhan otomotif. Perusahaan ini memiliki pelanggan yang tersebar di dalam kota maupun di luar kota dan belum sepenuhnya menggunakan teknologi hanya terbatas dalam penggunaan office untuk mendukung pemrosesan data, transaksi, operasi bisnis dan belum memanfaatkan teknologi internet dalam hal ini E-Commerce untuk mendukung kemajuan penjualan bisnis.

Adapun system pengolahan data penjualan yang berjalan saat ini lebih difokuskan menggunakan beberapa form dalam pelaksanaannya seperti faktur, PO, surat jalan, dan lain lain. Seperti Gambar di bawah ini:

Gambar 1.1 Surat Jalan

Penulis mencoba melakukan suatu penelitian di PT. Jumbo Power International pada bagian pemesanan barang dalam hal ini E-Commerce yang penulis akan jadikan sebagai ladasan penulisan Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Rancangan E-Commerce Pada Sistem Informasi Penjualan di PT.Jumbo Power International” .

Saat ini jumlah konsumen semakin meningkat dan seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap produk perusahaan. Semua orang sibuk dengan keperluannya masing-masing sehingga terkadang untuk dating langsung ke sebuah tempat melakukana transaksi membutuhkan waktu yang panjang. Dengan aplikasi yang akan dirancang diharapkan perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan transaksi mulai dari pemesanan sampai kepada penjualannya. Dengan slogan anywhere and anytime diharapkan konsumen terbantu dalam memenuhi kebutuhannya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana system yang berjalan dapat memenuhi kebutuhan konsumennya ?

  2. Bagaimana proses pengolahan data transaksi penjualan pada PT.Jumbo Power International?

  3. Bagaimanaproses pengontrolan stok barang yang berada pada gudang PT.Jumbo Power International.

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dan agar lebih mudah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian berkisar pada proses penjualan produk, proses pemesanan, proses pengiriman dan proses pembayaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan penelitian dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional

    • Mengetahui bagaimana sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada PT.Jumbo Power International

    • Mengetahui bagaimana proses pengolahan data transaksi penjualan pada PT.Jumbo Power International

    • Mengetahui apakah proses pelaporan data transaksi penjualan yang berjalan pada PT.Jumbo Power International dapat dibuat secara cepat dan akurat.

  2. Tujuan Fungsional

    • Mampu menganalisa sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada PT.Jumbo Power International

    • Mampu menganalisa proses pembuatan laporan data transaksi penjualan pada PT.Jumbo Power International

  3. Tujuan Individual

  4. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

  5. Menambah pengalaman praktek kerja secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

  6. Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi di STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di STMIK Raharja dengan membuat laporan secara sistematis.

  2. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur data transaksi penjualan pada PT.Jumbo Power International

  3. Mengetahui kendala-kendala pada sistem berjalanPT.Jumbo Power International.

Metodologi Penelitian

Metodologimerupakan tahap-tahappenyelesaian penelitian tersebut dari awal hingga akhirpenelitianberdasarkan kaidah-kaidahpenelitian. Metodologi penelitian yangdigunakan peneliti untuk memperoleh datadatayang relevan maka peneliti melakukanbeberapa tahapan dengan cara sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkandata yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapametodesebagai berikut:

  1. Observasi (Pengamatan)

  2. Metode Observasi yaitu teknik pengumpulan data denganmengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti sertamencatat kejadian yang berkaitan dengan laporan penjualan PT.Jumbo Power International.

  3. Wawancara

  4. Metode Wawancara yaitu perolehan data dengan cara mengadakan percakapanlangsung dan tanya jawab yang ada hubungannya dengan objek yang sedangditeliti, dalam hal ini proses wawancara dilakukan dengan stakeholder di PT.Jumbo Power International.

  5. Studi Pustaka

  6. Studi pustaka adalah teknik mencari data yang berkaitan dengan penelitianyang bersumber dari buku-bukudan dokumen-dokumenberupa jurnal, skripsiterkait yang diperlukan untuk menunjangpenelitian.

Metode Pengembangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Analisa Sistem Menggunakan Analisa SWOT

  2. Dalam penelitian dan penelitian yangdilakukan ini, peneliti juga mengajukan metode analisayang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi laporanpenjualan pada Multimedia Plus yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Alasan mengapa peneliti memilih metode analisa SWOT , karenaanalisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yangmempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

  3. Perancangan

  4. Untuk rancangan yang diusulkan menggunakan UML (Unified Modeling Languge) sebagai modeling tools yaitu Use CaseDiagram, SequenceDiagram, ActivityDiagram dan ClassDiagram.

  5. Pengujian / Testing

  6. Dalam penelitian dan penelitian yang dilakukan ini, peneliti juga mengajukan metode pengujianyang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, Perancangan Sistem Informasilaporan transaksi jasa laundry diMultimedia Plus yaitu dengan menggunakan metode pengujianBlackbox testing. Alasan mengapa peneliti memilih metode Blackbox testingadalah:

    1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feed back)yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.

    2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

  7. Implementasi

  8. Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan caramembuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebutdengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalahteknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materiyang tertera pada laporan skripsi inidikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuandan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari definisi ilmu yang berhubungan dengan penyusunan laporan skripsi dan literature riview.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi sertawewenang dan tanggung jawab perusahaan, serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakanUnified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draftfinal.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisikan tentang perancangan sistem menggunakan diagram UML (usecasediagram,activity diagram, classdiagram, sequencediagram), spesifikasi basis data, rancangan layar program,rancangan tampilan output, sampai dengan implementasi program.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari laporan Skripsi dan juga saran yang diberikan sebagai tidak lanjutuntuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Sutabri (2012:22)[1], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

    Menurut Kadir dalam Harpad, “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dari objek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen Sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target).

    Menurut Jogiyanto H.M. dalam Daud F. Tatang (2013)[2], suatu sistem biasanya mempunyaikarakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components system)

    2. Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistemakan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M. dalam Daut F. Tatang (2014) suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ideyang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiranhubungan antara manusiadengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, sistem persediaan barang, dan lain-lain.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistemperputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusiayang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yangmenyebut dengan man machine system.

    4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannyadapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-programyangdijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karenamengandung unsur probabilitas.

    5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item.

    Menurut Mcleod dalam Nina Rahayu (2013)[3] , “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatis tidak berarti bagi pemakai ”.

    Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio dan video.

    1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbolsimbolyang kombinasinya tidak tergantung padamasing-masingitem secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakantanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

    4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas bentuk film.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati dalam jurnal CCIT (2012), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Menurut Sutarman dalam Daud F. Tatang (2013)[2], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah di olah dan di organisasikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalama membuat keputusan.

  5. Kualitas Informasi

  6. Terbentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto H.M dalam Daud F.Tatang (2013)[2], kualitas dari suatu informasi menurut buku Analisis Desain Dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

    1. Akurat (Accurate)

    2. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    3. Tepat Waktu (Timelines)

    4. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi- teknologimu takhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan tersebut.

    5. Relevan (Relevance)

    6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiaporang satu dengan yang lainnya berbeda.

  7. Nilai Informasi

  8. Menurut Jogiyanto dalam Daud F.Tatang (2013)[2], Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasilebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi halketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasiditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwainformasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau CostBenefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagaiberikut:

    1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

    2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh informasi yangpenting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    3. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

    4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luasdan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapatdigunakan secara baik.

    5. Ketelitian (Accuracy)

    6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    7. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

    8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    9. Ketepatan Waktu (Timelines)

    10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    11. Kejelasan (Clarity)

    12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    13. Fleksibilitas (Flexibility)

    14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    15. Dapat Dibuktikan (Verified)

    16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

    17. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

    18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    19. Dapat Diukur (Measurable)

    20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Hendi Haryadi dalam Daud F. Tatang(2013)[2], ”Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, alat proses tipe transaksi rutin tertentu, pemberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal yang penting serta penyedia suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

    Di pihak lain, menurut Sudaryono dalam Daud F. Tatang (2013)[2], “sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi”. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Jogiyanto H.M., dalam Daud F. Tatang(2013)[2], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapaisa sarannya”. Blok bangunan terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaaninformasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok Kendali (Control Block)

    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-halyang dapatmerusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahandapat langsungdiatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Wahana Komputer dalam Nina Rahayu (2013)[3], “Analisa sistem adalah sebuah prosespenelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponenpenyusunnya untukkemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahanserta kebutuhan-kebutuhanyang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikanpadasistem tersebut”.

    Menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam Jurnal CCIT Vol 4(2011)[4], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

    Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan analisa sistem adalah maka dapat disimpulkan analisa sistem adalah proses penelaahan sistem informasi yang utuh untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala kekurangan yang terjadi agar yang diharapkan akan terpenuhi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Mulyanto dalam Selvy Eriani (2013)[5], “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD (Entity Relationships Diagram) dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD (Data Flow Diagram).”

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011)[5], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fasefase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem

    2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    3. Analisa Sistem

    4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    5. Perancangan

    6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

    Sedangkan menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam jurnal CCIT (2011:322)[4]. ”Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan- hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Adapun tujuan yang di capai dari tahapan perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Pengertian Website dan HTTP

  1. Definisi Website

  2. Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; website, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (webpage), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau sub domain di world wide web (WWW) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halamanpada sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis.Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan situs-situs berita, layanan surat elektronik (email), dan lain-lain.

    Menurut Hidayat dalam Daud F. Tatang (2013)[2], “Website atau situs dapat diartikan sebagaikumpulan halaman-halamanyang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yangmembentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masingdihubungkan denganjaringan-jaringanhalaman.”

    Menurut Kustiyahningsih dalam Daud F. Tatang (2013)[2], “Web adalah layanan yang didapat olehpemakai komputer yang terhubung ke internet”.

    Browser adalah perangkat lunak untk mengakses halaman-halamanweb seperti Internet Explorer,Mozilla Firefox, Opera, Safari, Google Chrome, Rock Melt, dan lain-lain.

    Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halamansitus, yang biasanya terangkum dalamsebuah domainatau sub domain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di internet.Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

    Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

    Beberapa website membutuhkan sub skripsi (data masukan/subscript) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs email gratisan, yang membutuhkan sub skripsi agar kita bisa mengakses situs-situs tersebut.

    Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim” BernersLee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakalinya muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

    Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yang menghubungkan ke website lain. Jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara.

    Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan akses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkat bisa saja berupa PersonalComputer, Laptop Computer, PDA atau Cellphone.

    Sebuah website dibuat didalam sebauh sistem komputer yang dikenal dengan Web server, jugadisebut HTTP server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankansistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halamanyang diperlukan untuk meresponpermintaan dari user. Apache adalah bahasa program/software yang biasa digunakan didalam sebuahwebserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Infomation Server (IIS).

    Sebuah website statik, adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya diperbaiki secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan memperbaiki ini, mereka adalah:

    1. Elemen 1, Text Editor;. Contohnya adalah Notepad atau Edit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.

    2. Elemen 2, WYSIWYG (What You See Is What You Get) Editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphic User Interface) dan format HTML secara otomatis di generate oleh editor ini.

    3. Elemen 3 yaitu editor yang sudah memiliki template, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini memperbolehkan user untuk membuat dan mengupdate website-nya langsung ke webserver secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih template yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat website tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

    Sebuah websitedynamic adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode, (HTTP cookies atau variabel database, sejarah kunjungan, variabel sesi, dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user.

    Ada banyak sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generatedynamic web system dan situs dynamic, beberapa diantaranya adalah Cold Fusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generatedynamic web system dan situs dinamis. Situs juga bisa termasuk didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RRS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerja supaya tetap terjaga.

    Plugin atau dapat disebut pula extension tersedia untuk menambah banyaknya feature dan melengkapi kemampuan dari webbrowser, dimana plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah flash, shockwave atau applets yang dtulis dalam bahasa JAVA. Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, meng-update di webpage tersebut (catatan; halaman yang dirubah, tak perlu di load atau di reload agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM danjavascript yang sudah tersedia pada semua web browser sekarang ini.

    Seperti yang ditulis diatas, di luar sana ada beberapa perbedaan dalam penulisan dari terminologywebsite. Walaupun website sudah secara umun dipakai, namun untuk associatedpressstylebook, reuters, microsoft, acedemia, dan kamus-kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah dengan menggunakan 2 kata, yaitu website. Hal ini karena web bukanlah terminilogi umum, namun ia adalah kependekan dari world wide web.

  3. Definisi HTTP

  4. HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

    Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh World Wide WebConsortium (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), bekerja dalam publikasi satu seri Request For Comment (RFC),yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarangini.

    HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara Clientdan server sebuah client HTTPseperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentudituan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebutmenunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “Get / HTTP/1.1” (yang akan memintahalaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kodekepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikuti dengan badan dari data tersebut. Beberapakepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan olehHTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban,seperti “200 ok”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.

    HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakaiadalah HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalahdata dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.

    Kemudian pada tahun 1996 HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi1.0. Perubahan ini untukmengakomodasi tipe-tipeyang hendak dikirim beserta enkoding yang digunakan dalam pengiriman datadokumen.

    Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi1.1 untuk mengakomodasi proxy,cache, koneksi persisten.

Konsep Dasar HTML

  1. Definisi HTML

  2. Menurut Kustiyahningsih (2011:13), “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah textfile murni yang dapat dibuat dengan editortext sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. file-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna (user)”.

    Menurut Agus Saputra, Feni Agustin, dan CV ASFA Solusion (2013:1). “ HTML mempunyai kepanjangan dari Hyper Text Markup Language, yaitu suatu bahasa pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html”.

    Menurut Sutarman (2012:163)[6], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasilain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

    Versi terakhir dari HTML adalah HTML 5, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan HTML.

    HTML berupa kode-kodetag yang menginstruksi browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozila Firefox atau internet Explorer.HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.

    Selain markuppresentational, markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari sebuahteks. Namun untuk saat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheet.


Konsep Dasar PHP

  1. Definisi

  2. Menurut Agus Saputra, Feni Agustin, CV ASFA Solusion (2013:2)[7], “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

    Menurut Sibero (2012:49)[8], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[9], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke browser”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    PHP/FI (Personal Home Page Form Interface) merupakan nama awal dari PHP. Di buat pertama kali oleh Rasmus Terdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam webbrowser. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemrograman C CGIBIN (Common Gateway InterfaceBinary)yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5.2 terakhir pada saat ini.

    Software ini disebarkan dan disesuaikan sebagai softwareopen source (gratis). PHP secara resmi merupakan kepanjangan dari PHP Hypertext Preprocessor, merupakan bahasa script serverslide yang disiapkan pada halaman HTML. Berikut adalah contoh yang umum pengguna script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan (embedded script) dalam bentuk HTML :

    <html>

    <head>

    <title>

    CONTOH

    </title>

    </head>

    <body>

    <?

    Echo “hello, World!”

    ?>

    </body>

    </html>

    Contoh script diatas berbeda dengan script yang dituliskan dengan bahasa lain seperti Bahasa C Perl. Pemrograman tidak harus semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag HTML dan bagian mana yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP. Kode ? script PHP diapit dengan menggunakan tag awal dan tag akhir yang khusus, yang memungkinkan pemrograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

  3. Kemampuan PHP

  4. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (CommonGateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis danmenerima cookies.

    Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyakdatabase. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapatdilakukan. Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP :

    1. AdabasD

    2. Dbase

    3. Empress

    4. FilePro

    5. FrontBase

    6. Hyperwave

    7. IBM DB2

    8. Informix

    9. Ingres

    10. Interbase

    11. MSQL

    12. DirectMSSQL

    13. MySQL

    14. ODBC

    15. Oracle

    16. Ovrimos

    17. PosgreSQL

    18. Solid

    19. SQLite

    20. Sybase

    21. Velosis

    22. Unix DBM

    PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP (Internet Message Access Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), POP3 (Post Office Protocol Version 3), HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

    Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS Windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser. Beberapa web server untuk PHP diantaranya :

    1. Apache

    2. Oreily Website Pro (Windows)

    3. Xitami

  5. AppServ

  6. Menurut Puspitasari (2011:1)[10]. Jakarta: Skripta.“AppServ adalah Satu paket software web server yang terdiri dari Apache, PHP, dan PhpMyAdmin”.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL

  2. Menurut WahanaKomputer (2010:26)[11], “MySQL adalah salah satu software system manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

    Menurut Anhar (2010:21)[5]., “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postgre SQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multiuseryang berbasis open source atau gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).”

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL merupakan perangkat lunak sistem database yang termasuk DBMS bersifat open source.

  3. Mengenal MySQL

  4. Menurut Wahana Komputer (2010:26)[11], MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh MySQL antara lain:

    1. Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar,atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, danmemproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data,system manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

    2. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

    3. Database relatsional menyimpan data pada table-tabelyang terpisah, bukan menyimpan data dalamruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

    4. MySQL merupakan software open source.Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan.Setiap orang dapat mendownloadsoftware MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuaiyang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License)

    5. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

    6. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

    7. MySQL Server bekerja pada clientserver atau pada sistem embedded

    8. Software MySQL server adalah sistem client-server yang terdiri atas multithreaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (application Programming Interfaces)

    9. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multithreaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone

    10. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

    11. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server

  5. Tipe Data MySQL

  6. Menurut Wahana Komputer (2010:31)[11], “Data Numerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulat maupun bilangan real.” MySQL memiliki tipe data numerik diantaranyaadalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1 TipeData Numerik Integer


    Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point

    Sumber:Wahana Komputer (2010)[11]

    Pada tipe data string dapat menyimpan semua data baik karakter, angka, waktu, maupun tanggal. Tipe data string pada MySQL server dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok data yang berbentuk TEXT/BLOB dan selain TEXT/BLOB

    </p></div>

    Sumber:Wahana Komputer (2010)[11]

    Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB

    Sumber:Wahana Komputer (2010)[11]

Konsep Dasar Xampp

  1. Definisi Xampp

  2. Menurut Yogi wicaksono dalam Selvy Eriani (2013)[5], “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

    Menurut Imansyah dalam Nina Rahayu (2013), “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi yang dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

  3. Mengenal Xammp

  4. Menurut Kartini dalam Nina Rahayu (2013)[3], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP(server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi webserver Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah webserver. Asalkata dari XAMPP sendiri adalah:

    1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

    3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

    5. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

  2. Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013)[2], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

    Menurut Padeli, Henderi, dan Suyatno dalam jurnal CCIT (2008)[12],”UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

  3. Sejarah Singkat UML

  4. Menurut Lotton dalam Nina Rahayu (2013)[3],”The Unified Modeling Language(UML) is amodeling language, obviously, but what makes it unified? Prior to unification theplethora of object oriented 'methods' included the Booch method devised by Grady Booch, the Object Modeling Technique devised by Jim Rumbaugh and Object Oriented Software Engineering (also known as objectory) devised by Ivar Jacobson.

    Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan, jelas, tapi apa yang membuatnya bersatu?

    Sebelum unifikasi kebanyakan 'metode' berorientasi objek termasuk metode Booch dirancang oleh Grady Booch, Object Modeling Technique dirancang oleh Jim Rumbaugh dan Object Oriented Software Engineering ( juga dikenal sebagai Objectory ) dirancang oleh Ivar Jacobson.

    Metode ini mengungkapkan pada dasarnya ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda,dan masing-masingberfokus pada aspek yang berbeda dari pengembangan perangkat lunak, misalnyaJacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkan kebutuhan pengguna sedangkan metode lain tidak memiliki setara langsung.

    Penyatuan ketiga metode dimulai pada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompok manajemen objek ( OMG ) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industry sekarang termasuk Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML sejak itu.

    Jika anda berbicara kepada siapa pun yang mengaku melakukan pemodelan objek, kemungkinan mereka akan fasih dengan UML.

  5. Komponen –komponen Diagram UML (Unified Modeling Language)

  6. Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang(2013)[2], “Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (ObjectOriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (ObjectOriented Software Engineering)”.

    Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

    1. Struktur Diagram

    2. Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :

      A. Class diagram

      Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Class memiliki tiga area pokok :

      a. Nama (stereotype)

      b. Atribut (Attribute)

      c. Metode (Method)

      B. Object diagram

      Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan nonprogram yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

      C. Component diagram

      Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

      D. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

      Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, danartefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasuspenggunaan, menggambarkan bentuk fisk dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptualdari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

      E. Composite structure diagram

      Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas,tetapi menggambarkan bagianindividu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua ataulebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

      F. Package diagram

      Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatuproyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuksetiap paket dalam Pohon Model.

    3. Behavior Diagram

    4. Menggambarkan ciri-ciribehavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behaviordiagram dalam UML terdiri atas:

      A. Use case diagram

      Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yangmemberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalamsuatu diagram UML use case.Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

      a. Sistem use case; interaksi dengan sistem.

      b. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

      B. Activity diagram

      Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

      C. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x)

      Menggambarkan state, transisi state dan event.

    5. Interaction diagram

    6. Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UMLterdiri atas :

      A. Communication diagram

      Serupa dengan sequencediagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkanperilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasilebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

      B. Interaction Overview diagram

      Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalahinteraksi atau kejadian interaksi.

      C. Sequence diagram

      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secaramudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan)perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use casediagram.

      D. Timing diagram

      Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh parainsinyur listrik.

    7. Langkah-langkahPenggunaan UML

    8. Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor, (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

      Menurut Henderi dalam Daud F. Tatang (2013)[2], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.

      2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan- catatan lain.

      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

      4. Definisikan requirement lain (nonfungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

      6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error,buatlah satu diagram untuk masing- masingalur.

      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tesintegrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

      10. Perhalus deploymentdiagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

      11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:

      12. a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

        b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

      13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang actual

      14. Piranti lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Konsep Dasar CSS

  1. Definisi CSS

  2. Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu (2013)[3], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemrograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda (make up language)”.

    Menurut Agus Saputra,Feni Agustin, CV ASFA Solusion (2013:6), “CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading StyleSheet, merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangunberbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam”.

  3. Sejarah CSS

  4. Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu (2013)[3], seiring dengan pertumbuhan bahasa HTML diinternet, tampilan yang ditawarkan CSS makin bervariasi dan memudahkan para pengembagan web untukmemperindah tampilan web mereka. Salah satu pemegang peranan penting dalam teknologi yang digunakanpula web di internet adalah W3C. Pada mulanya, W3C mendapat Sembilan buah proposal dari penggunaanstyle yang akan digunakan dalam web. Namun, pada akhirnya hanya dua proposal yang diterima untukdigunakan dalam web sebagai bahasa style yang akan digunakan, bahasa tersebut dianataranya, CascadingHTML Style Sheet (CHSS) dan StreanbasedStyle Sheet Proposal (SSP).CHSS diajukan oleh Hakon WiumLie pada Oktober 1994. Bert Bos bekerja pada browser buatannya sendiri bernama Argo dan menggunakan bahasa style webn-ya sendiri yaitu SSP. Akhirnya Bert Boss dan Hakom Wium Lie bekerjasama untuk mengembangkan bahasa style CSS (Huruf H untuk HTML dihilangkan, karena style bahasa CSS dapat digunakan pada dokumen lain selain HTML).

  5. Perkembangan CSS

  6. Menurut Wiswakarma dalam Nina Rahayu (2013)[3], Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Beberapa browser juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.Meskipun CSS 1 sudah dikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yangmasih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1 tetap pada tahuntersebut.

    CSS tetap membutuhkan waktu tiga tahun untuk diimplementasikansecara lengkap pada browseryang ada. Internet Explorer 5.0 yang disediakan untuk Machintos pada tahun 2000 merupakan browserpertama yang menyediakan fitur dan dukungan terhadap CSS 1 secara lengkap.

    1. CSS 1

    2. CSS 1 pertama yang menjadi resmi dikeluarkan oleh W3C adalah CSS level1 atau yang seing disebutCSS 1. CSS 1 ini dikeluarkan pada Desember tahun 1996.

      Kemampuan CSS 1 diantaranya:

      1. Properti font seperti typeface dari emphasis.

      2. Warna dari text, background dan elemen lain.

      3. Atributtext seperti word spacing, letter spacing dan text line.

      4. Peletakan (Align) dari text, gambar dan elemen lain.

      5. Margin, border, padding.

      Saat ini, W3C sudah tidak melakukan mengembangkan CSS 1, sebagai gantinya, W3C akanmengembangkan CSS ketahap berikutnya yaitu CSS 2.

    3. CSS 2

    4. CSS level 2 (CSS 2) dikembangkan oleh W3C dan dipublikasikan sebagairekomendasi style baru pada bulan Mei 1998. Beberapa kemampuan baru dari CSS ditambahkan pada versi ini seperti posisiabsolute, relative, dan fixed, zindex,dukungan media types, bidirectional text, dan property font baru seperti shadow (bayangan).

    5. CSS 2.1

    6. CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2, menghilangkan dukungan dan fitur yangkuarang dan menambahkan extension pada browser.

    7. CSS 3

    8. CSS level 3 sudah dalam pengembangan dari bulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyakfitur menarik yang dapat diimplementasikanpada halaman web.

Konsep Dasar Adobe Dreamwevers CS5

  1. Definisi Adobe Dreamwevers CS5

  2. Menurut Wahana Komputer dalam Selvy Eriani (2013)[11], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan designweb secara visual atau aplikasi web editor”.

    Dikutip dari Jurnal CCIT, menurut Untung Rahardja, Muhamad Yusup, dan Lilik Agustin (2009), Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web tanpa harus menuliskan tagtag HTMLsatu persatu, Dreamweaver jugamemliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side. (Untung Rahardja,Muhamad Yusup, dan Lilik Agustin, 2009:223).

    Aplikasi ini secara umum sangat populer dan banyak digunakan oleh para desainer web. Dengan versi terbarunya yakni AdobeDreamweaver CS5, aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang akan memudahkan dalam mendesain dan menghasilkan sebuah website yang interaktif dan professional.

    Gambar 2.1 Adobe Dreamweaver CS5


    Adobe Dreamweaver CS5 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya. Adobe Dreamweaver CS5 menyertakan banyak tool yang berkaitan dengan pengkodean seperti HTML, CSS, XML dan pemrograman Clientfriendly. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman ScriptServerSide seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASPVBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP).

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

  2. Menurut Guritno,Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja (2011:302)[13], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkansistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untukdieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu “ :

    1. Elisitasi tahap I

    2. Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajementerkait melalui proseswawancara.

    3. Elisitasi tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI inibertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem barudengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

      a) M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b) D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      c) pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      a) T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

      b) O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

      c) E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan

      c. Low (L) : Mudah untukdikerjakan

    7. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats)

  1. Definisi Analisa SWOT

  2. Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013)[3], “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Menurut Risza dalam Nina Rahayu (2013)[3], “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah gabungan indicator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

  3. Tipe-tipeStrategi SWOT

  4. Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013)[3], Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkanyang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannyamenggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks inidigunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

    1. SOstrategies adalah strategi yang disusun dengan caramenggunakan semua kekuatan untuk merebutpeluang.

    2. WOstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untukmemanfaatkan peluang yang ada.

    3. STstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakankekuatan untuk mengatasiancaman.

    4. WTstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untukmenghindari ancaman.

    Sumber: Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013)[3]


    Gambar 2.2 Tipe Strategi SWOT


  5. Tujuan Analisa SWOT

  6. Menurut Dewi dalam Nina Rahayu (2013), Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing

  2. Menurut Desai dan Abhishek dalam Nina Rahayu (2013)[3], Testing is anactivity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectations set out in the beginning. “pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal”.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013)[3], “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013)[3], “testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan. Sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demimemastikan kualitas dari perangkatlunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testingadalah proses eksekusiselama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secaraterintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasiguna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

  3. Proses-proses Pengujian

  4. Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013)[3], Pengujian dapat dilakukan pada tingkatan berikut:

    1. Pengujian unit (unittesting) menguji komponen perangkatlunak komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat lunak yang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit telah dilakukan dengan benar. Dalam sebuah lingkungan yang berorientasi objek, pengujian ini biasanya terjadi di tingkat kelas dan unit pengujian minimal, termasuk constructors dan destructors.

    2. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam antarmuka dan interaksi antar komponen terpadu (modul). Semakin besar kelompok komponen perangkat lunak yang diuji terkait dengan elemen-elemen dari desain arsitekturnya akan dipandukan dan diuji sampai perangkat lunak bekerja sebagai sistem.

    3. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan.

    4. Pengujian system integrasi (systemintegration testing) memprifikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang telah ditetapkan di dalam persyaratan sistem.

    Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga sering dilakukan.

    1. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan atau pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak offtheshelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.

    2. Pengujian dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan.

    Tahapan terakhir adalah pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir, pelanggan, atau klien untuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat dilakukan sebagai bagian dari proses ”cuci tangan” (handoff) dari dua tahap pengembangan.

  5. Jenis-Jenis Pengujian

  6. A. BlackBox Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013)[3], “blackbox testing adalah tipe testing yangmemperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandangperangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenaiproses testing di bagian luar.

    Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013)[3], klasifikasi blackbox testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

    1. Pengujian fungsional (functional testing)

    2. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

    3. Pengujian tegangan (stress testing)

    4. Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

    5. Pengujian beban (load testing)

    6. Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.

      Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

    7. Pengujian khusus (adhoc testing)

    8. Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program

    9. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    10. Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencariaplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

    11. Pengujian usabilitas (usability testing)

    12. Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruserfriendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan error, bantuan pesan, dan lainlain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkatlunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganansituasi yang sama di masa mendatang.

    13. Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untukmemeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja. Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrinkwrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

    14. Pengujian pemulihan (recovery testing)

    15. Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lainlain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

    16. Pengujian volume (volume testing)

    17. Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan realtime atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

    18. Pengujian domain (domain testing)

    19. Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa peneliti hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

    20. Pengujian scenario (scenario testing)

    21. Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

    22. Pengujian regresi (regression testing)

    23. Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (riskoriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini :

      a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

      b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

    24. Penerimaan pengguna (user acceptance)

    25. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing), dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan inhouse testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikanperangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untukdiunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembangyang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

    26. Pengujian alfa (alpha testing)

    27. Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akanmenggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan olehpengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para

    28. Pengujian beta (beta testing)

    29. Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.

    B. White Box Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013)[3], whitebox testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyakberkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testingyang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester sertakemampuan teknis pemrograman bagi paratesternya.

    Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesaidan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggapcukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benardinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013)[3], klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

    1. Pengujian Unit (Unit Testing)

    2. Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksa apakah modul tertentu atau kode unitbekerja dengan baik. Pengujian unit berada pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kodedikembangkan atau fungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secara keseluruhan.

    3. Analisis Statis dan Dinamis (Static and Dynamic Dnalysis)

    4. Analisisstatis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalam kode,sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kode penganalisisan hasilnya

    5. Cakupan Pernyataan (Statement Coverage)

    6. Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiappernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tersebut membantudalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping.

    7. Cakupan Cabang (Branch Coverage)

    8. Tidak ada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dalam cara pengodean, dibeberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsi tertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pemvalidasian semua cabang di dalam kode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilaku abnormal dan aplikasi.

    9. Pengujian Mutasi (Mutation Testing)

    10. Pada pengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelah pemasangan bug/cacattertentu.Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapat membantudalam mengembangkan fungsi secara efektif.

Konsep Dasar Penjualan

  1. Definisi Penjualan

  2. Menurut Hanafie (2010:210)[14], “Penjualan merupakan bagian integral dari fungsi pertukaran.Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan bahan pertimbangan pokok dalampemasaran”.

    Menurut Prananingrum (2013:107)[15], “penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yangbernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

    Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses pertukaran barangatau jasa yang merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran.

Konsep Dasar Laporan

  1. Definisi Laporan

  2. Laporan merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Laporan berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:

    1. Laporan ilmiah

    2. Laporan ilmiah atau biasanya disebut laporan hasil penelitian ilmiah merupakan salah satu laporan yang disusun dengan melalui tahapan-tahapan tertentu serta dengan metode dan teori tertentu.

    3. Laporan teknis

    4. Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya. Jenis fakta yang digunakan laporan yaitu benda, kesaksian, tabel, dan sebagainya. Itulah penjelasan tentang pengertian laporan.

  3. Fungsi Laporan

  4. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian laporan, berikut fungsi laporan antara lain:

    1. Fungsi pertanggungjawaban.

    2. Fungsi dokumentasi.

    3. Fungsi informasi.

    4. Bentuk Laporan

    Bentuk laporan sebagai berikut :

    1. Bentuk formulir

    2. Bentuk formulir merupakan salah satu bentuk laporan yang biasa dibuat dalam jumlah yang besar serta pelapor hanya tinggal mencantumkan keterangan lengkap yang sesuai dengan kolom. Salah satu bentuk formulir yaitu formulir riwayat hidup.

    3. Bentuk artikel

    4. Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat seperti karangan yangterdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga dicantumkan teori atau pendapat sertapermasalahan.

    5. Bentuk surat

    6. Bentuk surat merupakan laporan yang dibuat dengan format layaknya seperti surat. Tata carapenulisan laporan bentuk surat tidak jauh berbeda seperti dalam penulisan surat-suratresmi.

    7. Bentuk buku

    8. Laporan dalam bentuk buku adalah laporan disajikan dalam bentuk buku, hal ini karena bentuknyamenyerupai seperti buku dan dengan jumlah halaman yang relatif banyak, mempunyai ukuran yangcukup tebal, serta dijilid.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Warsito dalam Daud F. Tatang (2013)[2], “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakansedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakansebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu pemahaman lebih lanjutmengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh peneliti. Saat ini adalah literature reviewmerupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitiansebelumnya berhubungan dengan topik penelitian”.Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Skripsi ini diantara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Endaryono Wibowo (2012) STMIK Raharja Tangerang. Yang berudul“Perancangan sistem informasi penjualan berbasis web pada PT. Total building Intext Company”.Website ini dibuat adalah kurang efektifnya sarana media informasi di PT. Total building IntextCompany, khususnya dalam penyampaian informasi tentang produk atau pun informasi tentang PT.Total building Intext Company itu sendiri dan saat ini transaksi pembelian masih dilakukan manual atau konsumen harus mendatangi langsung ke PT. Total building Intext Company, oleh karena itu maka dituangkanlah media atau sistem penyebaran informasi PT. Total building Intext Company secara online menggunakan PHP dan MySQL.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Yohan Hariyanto STMIK Raharja Tangerang (2008) penelitian ini berjudul “Perancangan Program Aplikasi Penjualan Air Conditioner (AC ) berbasis PHP dan MySQL di CV.Karya Djaya Rejeki”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses penjualan yang selama ini sudah berjalan dengan baik namun pengolahan data transaksi masih menggunakan beberapa dokumen penjualan seperti kwitansi, faktur dan lain sebagainya. Dokumen tersebut diarsip terkadang sesuai tanggal transaksi namun terkadang mulai acak sehingga mempengaruhi proses pembuatan laporan penjualan diakhir bulan. Sistem yang diusulkan adalah membuat sebuah sistem informasi berbasis web yang digunakan secara lokal untuk kelancaran transaksi penjualan pada perusahaan ini.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Bayu Aji STMIK Raharja Tangerang (2012) Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Inormasi Penjualan Telur Ayam DHA Berbasis Web Pada PT.Dhagold Indonesia Tangerang – Banten” dalam melakukan proses penjualannya sudah menggunakan komputer, tetapi belum ada aplikasi pendukung yang baik dalam membantu untuk mengoptimalkan proses penjualan barang. Dengan dirancangnya sistem informasi penjualan berbasis web ini diharapkan dapat membangun sistem komputerisasi dalam hal penjualan telur pada PT. Dhagold Indonesia agar mempermudah proses penyimpanan dan pencarian data – data berhubungan dengan penjulan produk. Selain itu juga untuk memberikan kemudahan dalam membuat laporan mengenai data dan inormasipenjualan.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ibay Zuhri STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Blank Distro Jakarta Barat menggunakan Program Microsoft Visual Basic 6.0”terdapat beberapa kelemahan pada sistem sehingga perlu di usulkan adanya pengembangan terhadap sistem. Metode yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode pustaka, dan metode dokumentasi. Untuk pembuatan programnya menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Krido Prayogo STMIK Raharja Tangerang (2012) Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Fashion Pada Zoya BSD Tangerang”. Dalam melakukan proses penjualannya masih menggunakan metode penjualan langsung, artinya pembeli datang langsung ke toko tersebut dan memilih barang fashion yang di inginkan. ZOYA BSD sudah menggunakn komputer, tetapi belum ada aplikasi pendukung yang baik dalam membantu untuk mengoptimalkan proses penjualan barang. Dengan menggunakan sarana web penjualan dimana kecepatan , ketelitian, serta keakuratan data bukan merupakan masalah lagi serta pembeli dapat bertransaksi tanpa pertu datang ke toko tersebut.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Mieco Sumantri STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web Pada PT. Mandiri Komputer.”dalam pendataan penjualan yang dilakukan oleh PT. Mandiri Komputer telah menggunakan komputer namun masih menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel, akan tetapi penggunaan aplikasi tersebut belum dilakukan secara optimal. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan tujuan melakukan perancangan sistem yang berjalan, hasil dari penelitian ini berupa perancangan sistem berbasis web bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu STMIK Raharja Tangerang (2013)[3] Penelitian ini berjudul “ Perancangan Executive Informasi System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto.” Seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi khususnya untuk para executive guna pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, maka berkembanglah sebuah sistem informasi yang disebut Exective Information System (EIS). Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat., dimana owner Cafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secara keseluruhan karena data yang ada masih berbentuk data detil (data transaksi penjualan) belum adanya ringkasan data (summerize data).Metodelogi yang digunakan yaitu analisa dengan menggunakan metode SWOT (Strengths,Weaknesses, Opportunity, Threaths) sehingga dapat diketahui kondisi Karinda Cafe dan Resto secarakeseluruhan baik dari dalam maupun dari luar dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yangdiusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkanmenggunakan black box testing. Ada pun perancangan programnya menggunakan bahasapemrograman PHP dan library fussion chart untuk menampilkan data dalam betuk diagram. Denganadanya sistem yang baru ini diharapkan manajer atau owner karinda cafe dapat mudah dalammenganalisa data dari hasil transaksi atau data operasional.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurani STMIK Raharja Tangerang (2014) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Sony Toko Buku & Sport”. Saat ini semua transaksimasih menggunakan bon, kwitansi, faktur yang secara keseluruhan menggunakan kertas. Perhitungannilai jual yang dihitung berdasarkan harga modal juga dihitung menggunakan media yang sangatsederhana. Terkadang antara satu barang dengan yang lainnya tidak konsisten perhitungan nilaijualnya. Hal ini menjadi kendala karena dari waktu ke waktu sementara jumlah konsumen semakinmeningkat dan jumlah suplier juga semakin banyak. Kondisi ini semakin lama membuat pemilik usahaini mulai berfikir untuk mempermudah proses transaksi mulai dari perhitungan modal, keuntungan,diskon dan lain sebagainya termasuk menambah distribusi area jual ke media yang lebih populer saatini yaitu internet agar dapat bersaing dengan usaha dagang lainnya. Metodologi yang digunakan yaituwaterfall, metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka, denganfokus analisis menggunakan metode SWOT, untuk pengujian sistem menggunakan Black Box System,aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk disain database,dreamweaver untuk disain illustrator dan UML (Unified Modeling Language) untuk model sistem.Hasil akhir yang diharapkan, selain tetap mempertahankan layanan terhadap konsumen dan supplierjuga sekaligus dapat memperluas distribusi dan range area jual usaha dagang ini termasuk terpusatnyapengolahan data transaksi penjualan.

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Jumbo Power International merupakan salah satu perusahaan importir yang bergerak dibidang Otomotive sekaligusa merupakan salah satu distributor oli mobil dan motor di dalam maupun luar kota. Produk-produk yang di import oleh PT. Jumbo Power International yaitu hasil produksi yang berasal dari negara jepang dan di distribusikan di indonesia.

Adapun barang-barang yang dipasarkan oleh PT. Jumbo Power International seperti Oli mesin mobil dan motor, oli samping mesin mobil dan motor, oli gardan mobil dan motor dan oli mobil dan motor lainnya. PT. Jumbo Power International memiliki beberapa tenaga kerja marketing yang berbeda di tiap daerah yang masing – masing daerah marketing diberikan target penjualan dan mendapatkan bonus persentase dari hasil penjualan tersebut.

Proses pengepakan barang pada PT. Jumbo Power International dilakukan oleh beberapa karyawan pada bagian gudang berdasarkan pemesanan dari agen – agennya yang berbeda pula, baik di dalam maupun luar kota yang kemudian dikirim melalui delivery-delivery yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh PT. Jumbo Power International dengan depo-deponya diluar kota. Barang-barang yang telah di pack tersebut dihitung berdasarkan kardusnya kemudian dapat ditentukan harga dan ongkos kirim berdasarkan jenis barang tersebut dengan menggunakan jasa delivery.

Struktur Organisasi

PT. Jumbo Power International Tangerang dipimpin oleh seorang Manager yang di bantu oleh 4 orang sales marketing , dibantu oleh staf administrasi sales, dibantu oleh staf administrasi Delivery, di bantu oleh Staf administrasi gudang, dibantu oleh 2 orang Helper, di bantu oleh 2 orang bagian Delivery. Seperti yang di gambarkan dalam struktur organisasi PT. Jumbo Power International di bawah ini :


Gambar 3.1Struktur Organisasi PT. Jumbo Power International

Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi produsen pelumas dan minyak rem yang handal.

Misi : Memberi kepuasan pelanggan baik dari segi harga, kualitas serta ketepatan waktu pengiriman

Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan Usaha perusahaan atau status Usaha dari PT. Jumbo Power International adalah SIUJK dengan ijin dari pemerintah NPWP :01.310.398.1-073.000

Data Perusahaan

Nama : PT. Jumbo Power International

Alamat : Komplek Ruko WR Jl. Sukajadi Blok A No. 7 Imam Bonjol – Karawaci, Tangerang

Telp : 021- 55790298

NPWP : 01.310.398.1-073.000

Bank : BCA dan Mandiri


Pembahasan Tugas Berdasarkan Struktur Organisasinya

Dalam struktur organisasi PT. Jumbo Power International dapat diterjemahkan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing – masing divisi secara garis besar adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Depo

  2. • Bertugas sebagai pemegang kekuasan tertinggi dalam depo Tangerang dan berhak dalam menetapkan garis – garis kebijaksanaan seluruh karyawan.

    • Mengawasi pelaksanaan oprasional Tangerang.

  3. Kasir

  4. • Mencatat seluruh pengeluaran jumlah dana pada PT. Jumbo Power International yang dibutuhkan perusahaan.

    • Mencatat pendapatkan jumlah dana msaukan pada PT. Jumbo Power International.

  5. Inventory / Adm Gudang

  6. • Membuat surat jalan serta mengeluarkan stok barang keprogram pada PT. Jumbo Power International.

    • Mencatat pengeluaran seluruh barang pada PT. Jumbo Power International.

  7. AR

  8. • Mengurus penagihan invoice / faktur pada PT. Jumbo Power International.

  9. Sales adm

  10. • Mengurus administrasi sales PT. Jumbo Power International.

  11. Sales Excutive AR Div A

  12. • Bertugas untuk memasarkan produk Div. A yang bergerak dibidang barang – barang pelumas mobil.

  13. Sales Excutive AR Div B

  14. • Bertugas untuk memasarkan produk Div. B yang bergerak dibidang barang – barang pelumas motor.

  15. Driver

  16. • Bertanggung jawab dalam mengirimkan barang kepada client.

  17. Helper

  18. • Membantu proses pengiriman barang pada PT. Jumbo Power International.

Waktu Kerja

Setiap pekerja wajib mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

a. Pekerja Non Shift :

Senin s/d Jum’at Jam : 08.00 s/d 17.00

Sabtu Jam : 08.00 s/d 12.00

Istirahat Jam : 12.00 s/d 13.00

b. Pekerja Seksi Keamanan :

Shift I Jam : 07.00 s/d 15.00

Shift II Jam : 15.00 s/d 22.00

Shift III Jam : 22.00 s/d 07.00

Tata Laksana Sistem Berjalan

Pada bagian ini analisa sistem yang berjalan akan dituangkan dalam bentuk diagram gambar menggunakan diagaram pemodelan UML (Unified Modelling Language). UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis OO (Object Oriented). dan bentuk diagram yang digambarkan adalah sebagai berikut.

Diagram Use Case

Use Case Diagram adalah Diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem eksternal dan pengguna yang digambarkan melalui beberapa komponen utama seperti aktor yang mewakili subject atau objek dari sebuah sistem, dan use case yang menggambarkan sebuah proses. Dalam tahap ini, use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Dan pada posedur penjualan pada PT Jumbo Power International, proses tersebut dapat divisualisasikan menggunakan diagram use case, dan adapun gambar diagram use case-nya sebagai berikut :


Gambar 3.2 Use Case sistem berjalan PT. Jumbo Power International

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram yang berjalan pada saat ini tedapat :

a. 1 System mencakup seluruh kegiatan pemesan barang.

b. 5 actor yang melakukan kegiatan yaitu :Customer, Sales Marketing, Admin Sales, Admin Gudang ,dan Driver / Supir.

c. 4use case yang dilakukan diantaranya : Order Barang, Sales Order, Surat Jalan, dan Helper.

Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behaviour sebuah skenario tunggal. Diagram ini menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek yang didalamnya. Dan berikut adalah Sequence diagram yang digambarkan terhadap sistem penjualan tunai pada PT Jumbo Power International:


Gambar 3.2.2 Squence Diagram sistem berjalan PT. Jumbo Power International

Berdasarkan gambar 3.2.2 Sequence Diagramadalah sebagai berikut:

a. 4actor yang melakukan kegiatan yaitu Customer , Sales Marketing, Admin Sales, Admin Gudang, Kurir / Supir.

b. 4 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

Diagram Activity

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah bagan alur, tetapi perbedaanya prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung beaviour paralel.

Dan adapun aktifitas prosedur sistem perekrutan tenaga kerja pada PT Jumbo Power International juga akan digambarkan menggunakan diagram activity yang visualisasi dari prosesnya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2.3.activity diagram sistem berjalan PT. Jumbo Power International

a. 1 Initial Node ¸objek yang diawali mulainya aktifitas

b. 4 action,state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

c. 1 final Node , objek yang diakhiri

Analisa SWOT

Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa gudang,kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat,persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan.Untuk mendukung proses Analisa SWOT, maka terleih dahulu akan dilakukan marketing 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas. Adapun marketing 7P, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Marketing Mix 7P.
Tabel 3.2 Tabel Analisa Swot

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. a. Data barang

    b. Data customer

    c. Data supplier

  3. Analisa Proses

  4. a. PO (Purchase Order)

    b. Penjualan

    c. Retur

  5. Analisa Keluaran

  6. a. Laporan pembelian

    b. Laporan Penjualan

Kofigurasi Sistem

Sistem menggunakan 1 pc dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

Dengan processor :

Monitor  : ACER LCD

Mouse : 3D Optical Mouse

RAM  : 1 GB

Keyboard  :Logitech M150

Printer  : Canon MP 280 Series Printer dan Epson LQ – 2190

HD  : 80 GB

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh pegawai pada bagian Admin Sales dan Admin Gudang.

Aplikasi Software

  1. 1. Windows XP

  2. 2. Microsoft Office 2007

  3. 3. Microsoft Word 2007

  4. 4. Microsoft Excel 2007

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan

Masalah Yang Dihadapi

Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kekurangan dan masalah yang terdapat pada prosedur sistem yang berjalan, diantara lain yaitu :

  1. 1. Penyampaian laporan penjualan tersebut masih berupa berkas. Dan terkadang pimpinan meminta untuk di kirim melalui email.

  2. 2. Laporan penjualan ini di lakukan sebulan sekali setelah semua data-data terkumpul (Invoice dan Faktur Pajak) yang terkirim dan tidak ada refisi lagi.

  3. 3. Adanya tuntutan waktu yang mendesak , ketika pimpinan ingin meminta laporan penjualan tersebut. Di karenakan laporan penjualan ini juga termasuk laporan yang penting dalam laporan keuangan perusahaan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagian salah satu solusi atau alternatife pemecahan masalahnya adalah dengan menyediakan suatu :

  1. Membuat sistem aplikasi sistem informasi laporan penjualan berbasis web yang merupakan sebuah paradigma baru, dimana admin menginput data-data kedalam sistem dengan cepat dan aman.

  2. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

  3. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.

  4. Proses penjualan akan lebih baik jik menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  5. Elisitasi Tahap III

  6. Berdasarkan Elisitasi Tahap II pada Tabel 3.3, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.4 berikut ini:

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Elisitasi

  8. Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem yang diinginkan maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah peneliti untuk membuat aplikasi yang diinginkan stakeholder.

Tabel 3.5 Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal karena proses pembuatan laporan masih dengan menggunakan pencatatan manual. Selain itu prosedur pelaporan melibatkan banyak orang yang juga menghambat apabila salah salah satu orang tidak ada.

Oleh karena itu perlu dilakukan perancangan sebuah sistem penjualan yang dapat memenuhi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem penjualan yang telah berjalan khususnya dalam hal pengolahan data penjualan barang, serta informasi laporan data penjualan.

Setelah perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru ditentukan, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case DiagramYang Diusulkan

Gambar 4.1 Tampilan Use Case Diagram


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi pengeluaran barang penjualan.

b. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin, pimpinan, dan pembeli.

c. 11 Use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : beranda, data pelanggan, item product, laporan, pemasok, receiving, penjualan, karyawan, kongfigurasi, kwitansi.

Activity DiagramYang Diusulkan

Gambar 4.2 Tampilan Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 1 Intial Node, objek yang diawali.

b. 38 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Final Node, objek yang diakhiri.

Squensial DiagramYang Diusulkan

Gambar 4.3 Tampilan Squensial Diagram

Berdasarkan gambar 4.3 Squensial Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 10 Life Line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pimpinan dan Admin.

c. 30Message, tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

State Machine DiagramYang Diusulkan

Gambar 4.4 Tampilan State Machine Diagram

Berdasarkan gambar 4.4 State Machine Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 1 Intial Pseudo State, objek yang diawali.

b. 35 State, nilai Atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.

c. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Class DiagramYang Diusulkan

Gambar 4.5 Tampilan Class Diagram

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

a. File Admin

Nama File : Admin

Media : Hardisk

Primary Key : Id_session

Panjang Record  : 474

b. File kategoriproduk

Nama File : kategoriporoduk

Media : Hardisk

Primary Key : Id_kategori

Panjang Record  : 105


c. File order

Nama File : Order

Media : Hardisk

Primary Key : Id_orders

Panjang Record  : 121


d. File order detail

Nama File : order detail

Media : Hardisk

Primary Key : Id_orders

Panjang Record  : 15

e. File order temp

Nama File : order temp

Media : Hardisk

Primary Key : Id_order temp

Panjang Record  : 131


f. File produk

Nama File : produk

Media : Hardisk

Primary Key : Id_produk

Panjang Record  : 291


g. File statis

Nama File : statis

Media : Hardisk

Primary Key : judul

Panjang Record  : 283


h. File supplier

Nama File : supplier

Media : Hardisk

Primary Key : Id_supplier

Panjang Record  : 515


i. File users

Nama File : users

Media : Hardisk

Primary Key : id_session

Panjang Record  : 696


Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Log in

Gambar 4.6 Tampilan Login

Tampilan login digunakan untuk masuk kedalam system berdasarkan level atau hak akses, saat ini terdapat 2 hak akses, yaitu Kasir dan Admin.

TampilanProduk

Gambar 4.7. Tampilan Produk

Tampilan ini menampilkan data seluruh produk yang ada, mulai dari harga dasar, harga grosir, harga pokok dan persediaan barang (stok). Ditampilan ini juga terdapat pilihan “edit” dan “hapus”. Selain itu juga jika ingin menambahkan produk, silahkan klik “tambah produk” dan akan tampil sesuai dengan gambar dibawah ini.

TampilanTambahProduk

Gambar 4.8 Tampilan Tambah Produk


Tampilan Edit Produk

Gambar 4.9. Tampilan Edit Produk

TampilanTambah data Kasir

Gambar 4.10. Tampilan Data Kasir

TampilanKategoriProduk

Gambar 4.11. Tampilan Kategori Produk

Tampilan ini menampilkan data nama kategori, kategori ini berfungsi untuk mengklasifikasikan barang. Cara untuk nemambahkan kategori silahkan klik “tambah kategori”, kemudian akan tampil sesuai dengan gambar di bawah ini.

TampilanTambahKategori

Gambar 4.12. Tampilan Tambah Kategori

Tampilan Edit kategoriProduk

Gambar 4.13. Tampilan Edit Kategori Produk

Tampilan Data Order

Gambar 4.14. Tampilan Data Order

Tampilan ini berfungsi untuk menampilkan data order barang, data yang ditampilkan meliputi nama kasir yang melayani, tgl order, jam dan pilihan untuk menampilkan detail order dan cetak faktur. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat gambar di bawah ini.

Tampilan Detail Order

Gambar 4.15. Tampilan Detail Order


TampilanCetakFaktur

Gambar 4.16. Tampilan Cetak Faktur


Tampilan Supplier

Gambar 4.17. Tampilan Data Supplier

TampilanSemuaProduk

Gambar 4.17. Tampilan Semua Produk

Tampilan ini menampilkan semua produk yang ada di system. Untuk melakukan transaksi silahkan klik “pilih produk”, kemudian akan muncul gambar dibawah ini.

TampilanOrder

Gambar 4.18 Tampilan Order

Tampilan ini akan menampilkan produk yang akan di order, tentukan jumlah pcs yang akan di order, kemudian akan muncul total harga yang harus di bayar.

TampilanLaporanPembelian

Gambar 4.19. Tampilan Laporan Pembelian


TampilanStruk

Gambar 4.20. Tampilan Cetak Struk Pembelian


Rancangan Biaya Sistem Yang Diusulkan

Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi, tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan

Tabel 4.1 Rancangan Biaya sistem yang diusulkan

Implementasi Sistem yang diusulkan

  1. 1. Perangkat Keras (Hardware)

  2. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    a. Processor : Intel Atom N2600

    b. Monitor : ACER LCD

    c. Mouse : Optical

    d. Keyboard : Logitech M150

    e. RAM : 1 GB

    f. Hardisk : 80 GB

  3. 2. Perangkat Lunak (Software)

  4. Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini:

    a. Windows 7

    b. Mozila Firefox

    c. Notepad++

    d. Xampp

    e. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

    f.Antivirus berbayar

  5. 3. Pengguna (User)

    1. 1. Pengoperasian aplikasi Gudang ini dapat diakses oleh:

    2. a. Manajer Gudang

      b. Admin Gudang

    3. 2. Pengoperasian aplikasi Produksi dapat diakses oleh admin produksi.

    4. 3. Pengoperasian aplikasi pada purchasing dapat diakses oleh admin purchasing.

  6. 4. Schedulle Implementasi

  7. Setelah sistem usulan ini selesai dianalisa dan didesain secara terinci dengan teknologi dan desain yang terpilih, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan.

    Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan antara lain:

    1. 1. Pembuatan Proposal

    2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan alam rentang waktu satu minggu.

    3. 2. Pembuatan Data Dan Studi Pustaka

    4. Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.

    5. 3. Seminar Proposal

    6. Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

    7. 4. Analisis Data

    8. Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

    9. 5. Desain Sistem

    10. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang embuat program. Perancangan sistem berlangsung selama satu minggu.

    11. 6. Pembuatan Program

    12. Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama delapan minggu.

    13. 7. Testing Program

    14. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

    15. 8. Pelatihan User

    16. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama satu minggu.

    17. 9. Implementasi Program

    18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

    19. 10. Dokumentasi

    20. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal selama enam minggu berawal pada dimulainya kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

Tabel 4.2 Time Schedulle

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil akhir penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dengan cara menyajikan informasi seputar produk yang dijual namun dalam bentuk potongan informasi yang ditempel di sekitartoko. Namun informasi tersebut tidak terdistribusi dengan baik karena informasi hanya diketahui pelanggan yang datang ke toko.

  2. Proses pengolahan data transaksi penjualan pada PT.Jumbo Power International dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu microsoft excel, namun tidak semua transaksi disimpan terkadang banyaknya transaksi mengakibatkan data hanya tersimpan di lembaran struk atau nota.

  3. Pemotongan stok barang di gudang PT.Jumbo Power International dilakukan secara biasa dengan menghitung satu persatu sis barang disetiap akhir minggu. Hal inimengakibatkan data terkadang tidak sama antara realnya di gudang dengan yang ada pada catatan petugas.

Saran

  1. Karena merupakan aplikasi yang masih barumakaperlu uji terhadap aplikasi ini dengan terus menginputkan data-data yang ada. Temuan terhadap penggunaan aplikasi dapat di sempurnakan sesuai kebutuhan stakeholder.

  2. Perlu petugas yang khusus menjadi user pada aplikasi ini dengan tujuan mempermudah pertanggung jawaban terhadap hasil data jika terjadi kesalahan data input dan lain sebagainya.

  3. Perlu pengembangan kedepannya untuk menyesuaikan kebutuhan stakeholder.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. KonsepSistemInformasi. Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 Tatang, Daud F. PerancanganSistemInformasiPersediaanBarangPada CV. Vanda Jaya Abadi (LaporanSkripsi, AMIK Raharja, Tangerang). 2014
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 3,12 3,13 3,14 3,15 3,16 3,17 3,18 3,19 Rahayu, Nina. Perancangan Executive Informasi System (EIS) DalamBidangPenjualanpadaKarinda Cafe danResto (LaporanSkripsi, AMIK Raharja, Tangerang). 2014
  4. 4,0 4,1 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. DesainAplikasiElearningSebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Journal CCIT Vol4 No.3 Mei. 2011
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Eriani ,Selvy. PerancanganSistemInformasiPendaftaran Training Berbasis Web Pada LKP.BalarajaCendekiaGraha. (LaporanSkripsi, STMIK Raharja, Tangerang). 2013
  6. Sutarman. 2012. BukuPengantarTeknologiInformasi. Jakarta: BumiAksara.
  7. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013. Menyelesaikan Website 12 JutaSecaraProesional. Jakarta: PT Alex MediaKomutindo.
  8. Sibero, Alexander F.K. 2011. KitabSuci Web Programing. Jakarta: Mediakom
  9. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP &MySQL. Jakarta: GrahaIlmu
  10. Puspitasari A, Heni. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Yogyakarta: Skripta Media Creative
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 11,6 Wahana Komputer.2010. MembuatAplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008. Yogyakarta: ANDI
  12. Padeli, Henderi, Suyatno. Membangun (Eprocurement) PengadaanBarangdanJasadenganPrinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT VOL2 No.1 September, 2008
  13. Guritno,Suryo, Sudaryono, danUntungRahardja. 2011. Theory and Application of Research. Yogyakarta: ANDI
  14. Hanafie, Rita. 2010. PengantarEkonomiPertanian. Yogyakarta: ANDI
  15. Prananingrum, Lely, AnggieSukma D.J, Budi UtamiFahnun, DionysiaKowanda. 2013.PerancanganSistemPenjualan Fashion Online PadaTokoMozalea Collection.Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologiInformasidan Multimedia (Semnasteknomedia) STMIK AMIKOM Yogyakarta


Contributors

Yuni.astriyani