SI 1133468867

Dari widuri
Revisi per 23 Februari 2016 08.52 oleh Deni permana (bicara | kontrib) (Konsep dasar Pengujian)


Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPHBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPHBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Dibuat Oleh :

NIM
: 133468867
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Endang Sunandar,M.Kom)
   
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom)
NID : 02022
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY KASUS

PADA CV. SINAR MALAM

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1133468867

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat manusia lebih dekat dengan teknologi. Terutama di bidang teknologi elektronika yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju (modernisasi). Beberapa instansi atau perusahaan pun mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bagi perusahaan. Contohnya dalam mengoperasikan pintu gerbang, meskipun hal itu terlihat sederhana namun membutuhkan waktu dan tenaga untuk mengoperasikannya. Maka dari itu harus adanya pemikiran bagaimana memanfaatkan teknologi khususnya pada bidang elektronik agar dapat meringankan pekerjaan manusia dalam mengoperasikan pintu gerbang. Karena itu dibuatlah sebuah alat pengontrol gerbang yang dihubungkan dengan Mikrokontroler melalui Web Browser untuk membuka dan menutup pintu gerbang.

Kata Kunci : Gerbang, Raspberry Pi B+,, dan Web Browser

ABSTRACT

Rapid technological developments make people closer to technology. Especially in the field of electronics technology that can affect people's lives to move forward (modernization). Some agencies or companies started to follow and take advantage of technological developments to make the job more effectively and efficiently are expected to increase productivity for the company. For example in operating the gate, although it looks simple but it takes time and effort to operate. Therefore it should be rethinking how to use technology, especially in the electronics field in order to alleviate human tasks in operating the gate. Therefore made a gate control device which is connected to the microcontroller through a Web browser to open and close the gate.

Keywords: Gate, Raspberry Pi B +,, and Web Browser

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan SKRIPSI yang berjudul “SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY KASUS PADA CV SINAR MALAM”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya pada mahasiswa. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan SKRIPSI ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Endang Sunandar,Ir.,M.Kom., Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Kepada Listina Nadhia Ningsih, S.Kom,. Selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Kepada keluarga yang selalu mendukung dan mendo’akan agar skripsi dapat selasai dengan baik.
  7. Kepada Keluarga Shoppi Maulida yang selalu mendorong dan membuat semangat Untuk cepet menyelsaikan SKRIPSI.
  8. Untuk teman-teman W2M Speed yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga SKRIPSI penulis berjalan dengan lancar.
  9. Kepada teman-teman yang sudah memberikan semangat.

Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan SKRIPSI ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan SKRIPSI ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, 25 Januari 2016
Deni permana
NIM. 1133468867

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 2.3. Status LED

Tabel 2.4. Pin GPIO

Tabel 3.1 Keterangan Fisik Gerbang

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Elisitasi

Tabel 4.1 uji coba jarak internet local

Tabel 4.2. Pengujian Catu Daya pengendali motor L298N

Tabel 4.3. Pengujian Modul L298N

Tabel 4.4. Pengujian Moto Servo MG90S

Tabel 4.5. Pengujian Kontrol Melalui berbagai perangkat

Tabel 4.6. Testing Black Box

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

Tabel 4.8. Rencana Implementasi Program


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.3 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.4 Bagan Alir Program (ProgramFlow Chart)

Gambar 2.5 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.6. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.7 Spesipikasi Raspberry Pi B+

Gambar 2.8 Model Raspberry Pi B+

Gambar 2.9 Logo Raspbian

Gambar 2.10 Logo Debian

Gambar 2.11 Layer TCP/IP

Gambar 2.12 Pergerkan data dalam Layer TCP/IP

Gambar 2.13 TP LINK TL-WN722N

Gambar 2.14 Motor DC Gearbox

Gambar 2.15 Motor Driver L298N

Gambar 2.16 Motor Servo

Gambar 2.17 Layar TCP/IP

Gambar 2.18 Format IP Address

Gambar 2.19 IP Address Kelas A

Gambar 2.20. IP Address Kelas B

Gambar 2.21 IP Address Kelas C

Gambar 2.22 Contoh Web Browser

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Diagram Blok

Gambar 3.3 Rangkaian Raspberry Pi B+

Gambar 3.4 Rangkaian Motor DC

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Driver L298N

Gambar 3.6 Rangkaian Motor Servo

Gambar 3.7 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.8 Perancangan Fisik Gerbang

Gambar 3.9 login Raspbian

<p style="line-height: 1 Gambar 3.10 Command raspbian </p>

Gambar 3.11 IP Lokal Raspberry PI

Gambar 3.12 Konfigurasi Putty

Gambar 3.13 Web Interface Kendali Gerbang

Gambar 3.14 Tingkatan Layer Program Yang Berjalan

Gambar 3.15 Perintah Untuk Mengunduh WebioPi

Gambar 4.16 Mengekstrak WebIOPi-0.6.0.tar.gz

Gambar 3.17 Masuk ke Dalam Folder WebIOPi

Gambar 3.18 Mengintal WebioPi

Gambar 3.19 Aplikasi WebIOPi Terinstal

Gambar 3.20. Flowchart Sistem

Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi B+

Gambar 4.2 Tampilan Kontrol Pada Web Browser

Gambar 4.3. library WebIOPi

Gambar 4.4. Pin GIOP yang digunakan

Gambar 4.5. Fungsi GPIO

Gambar 4.6. Macro Javascrift

Gambar 4.7. Inisialisasi GPIO

Gambar 4.8. Konfigurasi Web Server

Gambar 4.9. Looping Program

Gambar 4.10. Mematikan Program Web Server

Gambar 4.11. Judul Halaman

Gambar 4.13. Fungsi Javascrivt Macro

Gambar 4.14. Ukuran Button

Gambar 4.15 Prototipe Gerbang tampak arah depan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi telah berdampak sangat luas dalam dunia bisnis teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang komputer dan monitoring keamanan terus bermunculan dengan konsep-konsep baru dan bagus. Untuk mencapai satu tujuan yaitu mempermudah aktivitas dalam kehidupan manusia, khususnya dalam mempermudah monitoring dan keamanan yang tidak terbatas lagi pada ruang dan waktu.

Hal ini mendorong penulis untuk menganalisa dan merancang sebuah sistem keamanan dan monitoring yang dapat diaplikasikan pada CV Sinar Malam. Dikarenakan pada CV Sinar Malam dalam pengamanan belum cukup efektif dan efisien. CV sinar Malam membutuhkan sebuah pengontrolan melalui website agar dapat membantu proses monitoring keamanan pada pintu gerbang CV Sinar Malam. Walaupun sistem yang akan dirancang sudah banyak yang menggunakan, tidak menutupi kemungkinan akan mengembangkan kreativitas dengan konsep dan bahkan alat yang berbeda pada pengaplikasiannya, sistem ini pun bukan hanya digunakan pada CV Sinar Malam dan perkantoran saja, bahkan dapat digunakan untuk keamanan rumah, brangkas, dan lain-lain.

Oleh karena itu penulis mengambil judul ‘’“Sistem Kontrol Gerbang Berbasis Raspberry Pi B+ Menggunakan Web Browser Study Kasus Pada CV Sinar Malam” ‘’

Perumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Apakah kendala yang dihadapi dari sistem yang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana cara mengontrol pintu gerbang menggunakan microprosesor Raspberry Pi B+ pada CV Sinar Malam ?
  3. Bagaimana kekurangan dan kelebihan monitoring yang berbasis web browser menggunakan microprosesor Raspberry Pi B+ pada CV Sinar Malam ?

Ruang Lingkup

Sesuai dengan penulisan penelitian ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian. Penelitian hanya pada implentasi sistem pengotrollan gerbang menggunakan web browser yang beerbasis mikrokontroller Raspberry Pi B+.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya:

Tujuan Operasional

a. Membuat sistem monitoring pintu gerbang pada CV Sinar Malam berbasis web browser menggunakan mikrokontroller raspberry pi B+.

b. Untuk memberi wawasan bagi mahasiswa tentang teknologi keamanan berbasis web browser menggunakan mikrokontroller raspberry pi B+

Tujuan Fungsional

a. Implementasi ini diharapkan mampu memberi pengetahuan dan wawasan tentang teknologi keamanan berbasis web browser menggunakan mikrokontroller Raspberry Pi B+ terutama bagi penulis.

b. Untuk menerapkan teknologi sesuai dengan perkembangan di bidang ICT

Tujuan Individual (Pribadi)

a. Tentu dengan melakukan implementasi ini adalah memenuhi persyaratan kelulusan Skripsi.

b. Penelitian sesuai bidang studi CCIT

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari implentasi ini adalah:

  1. Sebagai sarana pembelajaran yang akan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang fakta yang diperlukan dalam penulisan implementasi ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya:

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung) .
  2. Adalah metode untuk memperoleh data dengan cara penulis melakukan observasi secara langsung pada CV Sinar Malam selama kurang lebih 3 bulan yang beralamat di jalan raya pasar kemis kp. Gelam No. 82 kelurahan kutajaya kec. Pasar kemis kab. Tangerang Banten. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk dapat membantu dalam implementasi sistem monitoring gerbang menggunakan web browser yang berbasis mikrokontroller Raspberry Pi B+ dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Interview (Wawancara) .

Adalah metode pengempulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau interview secara langsung dengan pihak yang berkepentingan yakni kepada pemilik perusahaan.

Metode Studi Pustaka (Library Reseach

Adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, browsing dan literature review yang berkaitan dengan. Impelementasi sistem monitoring berbasis web browser menggunkan mikrokontroller raspberry pi B+

  1. Literature Review.
  2. Metode ini dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada, dimana pengunaan sistem monitoring pintu gerbang dengan alat mikrokontroller sebagai sistem pengaman kendaraan bermotor dan lain-lain.

  3. Metode perancangan
  4. Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem rangkaian yang dapat bermanfaat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

  5. Metode Analisa Sistem Berjalan
  6. Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum CV Sinar Malam, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah

  7. Metode Studi Kepustakaan
  8. Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan perancangan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan

  9. Metode Eksperimen.
  10. Pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dengan membuat suatu pembuka dan menutup pintu gerbang dengan berbasis web browser menggunkan mikrokontroller raspberry pi B+.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat CV.Sinar Malam, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diajukan sebagai usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan


LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Teori Umum

  1. Definisi Sistem
  2. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak sekali definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

    Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    [1]

    Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

  3. Klasifikasi Sistem
  4. Menurut Yakub (2012:4) bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya: [1]

    a. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

    b. Sistem abstrak (abstract system)

    sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

    c. Sistem fisik (physichal system)

    sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

    d. Sistem tertentu (deterministic system)

    sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

    e. Sistem tertutup (closed system)

    sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

    f. Sistem terbuka (open system)

    sistem yang berhubungan dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

  5. Karakteristik Sistem
  6. Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapatmempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristikatau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem: [TataSutabri 2012].

    1. Komponen sistem (components system)
    2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem

    3. Mempunyai batas sistem (boundary)
    4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem

    5. Mempunyai lingkungan (environment)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan

    7. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen
    8. Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya

    9. Mempunyai Masukan (input)
    10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam sistem Informasi Manajemen, masukan di sebut sebagai data.

    11. Mempunyai Pengolahan (processing)
    12. Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai

    13. Mempunyai Keluaran (output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam sistem informasi manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan

    15. Mempunyai Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

    17. Mempunyai Kendali (control)
    18. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram

    19. Mempunyai Umpan Balik (feed back)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi norma

  7. Kriteria Sistem Yang Baik
  8. Kriteria sistem yang baik antara lain:

  1. Kegunaan
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan yang berarti sistem tersebut mempunyai manfaat.

  3. Ekonomis
  4. Dalam merancang atau membangun sebuah sistem sebisa mungkin hemat pada biaya perancangan, perawatan maupun operasional sistem tersebut.

  5. Kehandalan
  6. Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

  7. Kapasitas
  8. Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti pada saat sistem beroperasi pada puncak.

  9. Fleksibilitas
  10. Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem
  2. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru[2]


    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi

  3. Tujuan Perancangan Sistem
  4. Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
  5. Tahap-Tahap Rancangan Sistem
  6. Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    a) Diagram arus data (data flow diagram)

    b) Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    c) Kamus data (Data dictionary)

    d) Flowchart

    e) Model hubungan objek

    f) Spesifikasi kelas

    b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada

    d. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS

    e. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart
  2. Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

  3. Cara Membuat Flowchart
  4. Menurut Sulindawati (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart, yaitu:

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar
  5. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut : Sulindawati (2010:8)

  1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
  2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem

    Gambar 2.1. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

  3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
  4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

    Gambar 2.2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur

    Gambar 2.3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
  8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

    Sumber:Rachman (2012:95)

    Gambar 2.4. Bagan Alir Program (ProgramFlow Chart)

  9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem

Gambar 2.5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.6. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep dasar Pengujian

  1. Definisi Pengujian
  2. Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal

    Menurut Simamarta (2010:323), “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

  3. Definisi Black Box
  4. Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan

    Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar

    Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan

    Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada

    Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    b. Kesalahan interface

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    d. Kesalahan performa

    e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

    c. Menentukan output untuk suatu jenis input

    d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    e. Melakukan pengujian

    f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  5. Metode Pengujian Dalam Black Box
  6. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    a. Equivalence Partioning

    Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    d. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing
  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

  3. Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. Behavior Testing
  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program

g. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
  2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

h. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

i. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Sumber siddiq (2012:14)

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

BAB II

LANDASAN TEORI


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Deni permana