SI2114436343: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(penambahan daftar pustaka)
(Perubahan judul dan abstrak)
 
Baris 3: Baris 3:
  
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
<p style="line-height: 1">'''IMPLEMENTASI DIGITAL KONTEN KREATIF GUNA MENGAKSELERASI SUPER ARTIFICIAL INTELLIGENCE'''</p></div>
+
<p style="line-height: 1">'''IMPLEMENTASI STARTUPRENEUR FOOD & BEVERAGE (F&B) MENGGUNAKAN TEKNIK BUSINESS MODEL CANVAS'''</p></div>
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
  
Baris 50: Baris 50:
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">ABSTRAK</p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">ABSTRAK</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau disingkat dengan AI, bermula dari kemunculan komputer sekitar tahun 1940, meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno. Pada masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer tersebut dapat meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia. Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi (mendikbud ristek) menyuarakan kepada masyarakat pendidikan tinggi, agar dapat bersama sama berpartisipasi mewujudkan cita cita bangsa. Dengan dukungan penyediaan fasilitas supercomputer dari pemerintah, smart nation dengan talenta digital yang berkearifan lokal dapat segera terwujud di tanah air kita. Program Super Artificial Intelligence (SAI) akan diimplementasikan dengan ekosistem yang sudah dijalankan, dengan ditambah dukungan pemerintah serta kemitraan strategis dari dalam dan luar negeri, sehingga dapat berkontribusi positif dalam mengakselerasi tercapainya Indonesia Smart Nation. Dampak keterbatasan sarana prasarana, sumber daya manusia, dan kurikulum menjadi salah satu penyebab kurangnya siswa dengan keterampilan praktek di bidang AI. Hal ini tentu saja menghambat penemuan pada bidang AI dan proses hilirisasi dari perguruan tinggi (PT) ke dunia usaha dan industri (DUDI). Akibatnya, komersialisasi dan hilirisasi produk AI di Indonesia masih sangat terbatas, begitu juga dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan sebagai motor penggerak kemajuan AI atau bahkan sebagai operator. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempercepat pelatihan, pendidikan, dan penelitian AI, yang dapat memberikan solusi atas hambatan dan tantangan dalam bentuk infrastruktur, sumber daya manusia (staf pengajar dan peneliti), dan kurikulum yang tersedia. Pembentukan program Super Artificial Intelligence (SAI) adalah untuk melakukan percepatan pendidikan dan penelitian kecerdasan buatan serta mengembangkan ekosistem yang sudah berjalan saat ini. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini Metode yang digunakan merupakan dengan metode pengembangan perangkat lunak Agile Scrum. Dengan terciptanya platform Super Artificial Intelligence diharapkan dapat mendukung misi RIRN 2017-2045 mengenai menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Capaian tujuan program adalah: (1) Launching Platform dan sosial Media Super Artificial Intelligence (2) Jurnal Internasional dan Nasional. Implementasi Digital Konten Kreatif Guna Mengakselerasi Super Artificial Intelligence yang dapat meningkatkan inovasi mengenai Artificial Intelligence.Tingkat kesiapan teknologi (TKT) penelitian ini adalah skala 3 (untuk tahun 1 dan 2). Luaran dari penelitian (tahun 1 dan 2) ini berupa publikasi ilmiah Jurnal Internasional bereputasi terindeks Scopus, publikasi ilmiah jurnal terindeks SINTA, prosiding dalam pertemuan internasional, dan Artikel pada Conference/Seminar Internasional di Pengindeks Bereputasi ICCIT 2022.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Pada Era Pandemi mengakibatkan banyak hal perlu ditingkatkan mutu dan kualitasnya, serta di cek kehigienisannya, terutama pada makanan yang akan masuk ke dalam tubuh manusia. Era pandemi juga mengakibatkan terbatasnya mobilitas masyarakat dikarenakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mencegah terjadinya virus Covid-19. Masyarakat tetap membutuhkan makanan untuk menjaga tubuh tetap sehat selama Pandemi berlangsung tanpa harus pergi keluar rumah. Hadirlah Pandopo Catering  sebagai  salah satu Startupreneur Multi Product yang mengembangkan usaha di era pasca pandemi  dan menjawab permasalahan yang ada. Pandopo Catering menghadirkan masakan sehat (tanpa MSG) dan bervariasi pada menu hariannya. Mobilitas Masyarakat dapat dikurangi untuk pembelian makanan melalui pengiriman langsung ke tempat  konsumen oleh Pandopo Catering. Peningkatan usaha dilakukan melalui transaksi digital yang menjadi salah satu bentuk keunggulan Pandopo Catering. Dengan menggunakan 6 elemen penting berupa inovasi, kolaborasi, integritas, kreativitas, teamwork, dan networking menunjukkan potensi keunggulan Pandopo Catering. Business Model Canvas (BMC) sebagai metode yang sangat tepat dalam menjawab inovasi dari Pandopo Catering. Dimana BMC akan menghasilkan inovasi model bisnis yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar, juga meningkatkan berbagai strategi. Analisis SWOT juga dilakukan dengan menghasilkan evaluasi berupa saran dan strategi perbaikan pada bisnis untuk peningkatan bisnis Pandopo Catering. Hasil penelitian dengan penggunaan BMC dan analisis SWOT mengarah pada peningkatan strategi bisnis Pandopo Catering sebagai  masukan  bagi  pihak manajemen. Diharapkan penelitian ini dapat menciptakan Startupreneur Multiproduct yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta dapat meningkatkan motivasi para entrepreneur.
  
 
</p></div>
 
</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 1">''Kata Kunci: ''Digital Konten, Kreatif, Artificial Intelligence, Super Artificial Intelligence.''</p></div>
+
<p style="line-height: 1">''Kata Kunci: ''Startupreneur, Pandopo Catering, Business Model''</p></div>
  
  
Baris 62: Baris 62:
 
<p style="line-height: 2">''ABSTRACT''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">''ABSTRACT''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Artificial Intelligence (Artificial Intelligence), abbreviated as AI, originated from the emergence of computers around 1940. However, the history of its development can be traced back to the time of ancient Egypt. At this time, attention is focused on the ability of computers to do things that humans can do. In this case, the computer can imitate the power of human intelligence and behaviour. Through the ministry of education and culture, the government, research and technology (Mendikbud, Research and Technology) voice out to the higher education community to jointly participate in realizing the nation's ideals. With the support of providing supercomputer facilities from the government, a smart city with digital talent with local wisdom can soon be recognized in our homeland. The Super Artificial Intelligence (SAI) program will be implemented with an already implemented ecosystem, with added government support and strategic partnerships from within and outside the country, to contribute positively to accelerating the achievement of Indonesia's Smart Nation. The impact of limited infrastructure, human resources, and curriculum are one of the causes of the lack of students with practical skills in the AI ​​field. This hinders discoveries in the field of AI and the downstream process from higher education (PT) to the business and industrial world (DUDI). As a result, Indonesia's commercialization and downstream of AI products are still very limited. Human resources are needed as a driving force for AI progress or even as operators. Therefore, it is crucial to accelerate AI training, education and research, which can solve obstacles and challenges in infrastructure, human resources (teaching staff and researchers), and available curriculum. The establishment of the Super Artificial Intelligence (SAI) program is to accelerate artificial intelligence education and research and develop an ecosystem that is currently running. The implementation method used in this research is the Agile Scrum software development method. With the creation of the Super Artificial Intelligence platform, it is hoped that it will support RIRN's 2017-2045 mission of creating an innovative Indonesian society based on science and technology.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''In the Pandemic Era, many things need to be improved regarding quality and hygiene, especially for food entering the human body. The pandemic era has also resulted in limited community mobility due to PPKM (Enforcement of Restrictions on Community Activities) to prevent the occurrence of the Covid-19 virus. People still need food to keep their bodies healthy during the pandemic without going out of the house. Pandopo Catering is here as one of the Multi-Product Startupreneurs that develops business in the post-pandemic era and answers existing problems. Pandopo Catering offers healthy (no MSG) and varied dishes on its daily menu. Community mobility can be reduced for food purchases through direct delivery to consumers by Pandopo Catering. The increase in business is carried out through digital transactions, which is one of the advantages of Pandopo Catering. Using six essential elements in the form of innovation, collaboration, integrity, creativity, teamwork, and networking show the potential excellence of Pandopo Catering. Business Model Canvas (BMC) is a very appropriate method for responding to Pandopo Catering innovations. Where BMC will produce the right business model innovation to increase competitiveness and market share, as well as improve various strategies. SWOT analysis is also carried out by generating evaluations in the form of suggestions and improvement strategies to improve the Pandopo Catering business. The study's results using BMC and SWOT analysis led to the improvement of Pandopo Catering's business strategy as input for the management. It is hoped that this research can create Multiproduct Startupreneurs that are beneficial to the broader community and can increase the motivation of entrepreneurs.''</p></div>
The achievement of the program objectives is: (1) Launching the Super Artificial Intelligence Media and Social Media Platform (2) International and National Journals. Implementation of Digital Creative Content to Accelerate Super Artificial Intelligence can increase innovation regarding Artificial Intelligence. This study's technology readiness (TKT) is on a scale of 3 (for years 1 and 2). The outputs of this research (years 1 and 2) are scientific publications of reputable International Journals indexed by Scopus, scientific publications of journals indexed by SINTA, proceedings at international meetings, and articles at International Conferences/Seminars at Reputable Indexers ICCIT 2022.''</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 1">''Keywords : ''Digital Creative Content, Artificial Intelligence, Super Artificial Intelligence.''</p></div>
+
<p style="line-height: 1">''Keywords : ''Startupreneur, Pandopo Catering, Business Model''</p></div>
  
  

Revisi terkini pada 2 Agustus 2022 07.14


IMPLEMENTASI STARTUPRENEUR FOOD & BEVERAGE (F&B) MENGGUNAKAN TEKNIK BUSINESS MODEL CANVAS


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 2114436343
NAMA


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

TANGERANG

TA. 2021/2022




ABSTRAK

Pada Era Pandemi mengakibatkan banyak hal perlu ditingkatkan mutu dan kualitasnya, serta di cek kehigienisannya, terutama pada makanan yang akan masuk ke dalam tubuh manusia. Era pandemi juga mengakibatkan terbatasnya mobilitas masyarakat dikarenakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mencegah terjadinya virus Covid-19. Masyarakat tetap membutuhkan makanan untuk menjaga tubuh tetap sehat selama Pandemi berlangsung tanpa harus pergi keluar rumah. Hadirlah Pandopo Catering sebagai salah satu Startupreneur Multi Product yang mengembangkan usaha di era pasca pandemi dan menjawab permasalahan yang ada. Pandopo Catering menghadirkan masakan sehat (tanpa MSG) dan bervariasi pada menu hariannya. Mobilitas Masyarakat dapat dikurangi untuk pembelian makanan melalui pengiriman langsung ke tempat konsumen oleh Pandopo Catering. Peningkatan usaha dilakukan melalui transaksi digital yang menjadi salah satu bentuk keunggulan Pandopo Catering. Dengan menggunakan 6 elemen penting berupa inovasi, kolaborasi, integritas, kreativitas, teamwork, dan networking menunjukkan potensi keunggulan Pandopo Catering. Business Model Canvas (BMC) sebagai metode yang sangat tepat dalam menjawab inovasi dari Pandopo Catering. Dimana BMC akan menghasilkan inovasi model bisnis yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar, juga meningkatkan berbagai strategi. Analisis SWOT juga dilakukan dengan menghasilkan evaluasi berupa saran dan strategi perbaikan pada bisnis untuk peningkatan bisnis Pandopo Catering. Hasil penelitian dengan penggunaan BMC dan analisis SWOT mengarah pada peningkatan strategi bisnis Pandopo Catering sebagai masukan bagi pihak manajemen. Diharapkan penelitian ini dapat menciptakan Startupreneur Multiproduct yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta dapat meningkatkan motivasi para entrepreneur.

Kata Kunci: Startupreneur, Pandopo Catering, Business Model


ABSTRACT

In the Pandemic Era, many things need to be improved regarding quality and hygiene, especially for food entering the human body. The pandemic era has also resulted in limited community mobility due to PPKM (Enforcement of Restrictions on Community Activities) to prevent the occurrence of the Covid-19 virus. People still need food to keep their bodies healthy during the pandemic without going out of the house. Pandopo Catering is here as one of the Multi-Product Startupreneurs that develops business in the post-pandemic era and answers existing problems. Pandopo Catering offers healthy (no MSG) and varied dishes on its daily menu. Community mobility can be reduced for food purchases through direct delivery to consumers by Pandopo Catering. The increase in business is carried out through digital transactions, which is one of the advantages of Pandopo Catering. Using six essential elements in the form of innovation, collaboration, integrity, creativity, teamwork, and networking show the potential excellence of Pandopo Catering. Business Model Canvas (BMC) is a very appropriate method for responding to Pandopo Catering innovations. Where BMC will produce the right business model innovation to increase competitiveness and market share, as well as improve various strategies. SWOT analysis is also carried out by generating evaluations in the form of suggestions and improvement strategies to improve the Pandopo Catering business. The study's results using BMC and SWOT analysis led to the improvement of Pandopo Catering's business strategy as input for the management. It is hoped that this research can create Multiproduct Startupreneurs that are beneficial to the broader community and can increase the motivation of entrepreneurs.

Keywords : Startupreneur, Pandopo Catering, Business Model



DAFTAR PUSTAKA

[1] Zein, A. (2021). Kecerdasan Buatan Dalam Hal Otomatisasi Layanan. Jurnal Ilmu Komputer, 4(2), 16-25.

[2] Savitri, A. (2019). Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0. Penerbit Genesis.

[3] Sari, E. A. (2019). Peran Pustakawan Ai (Artificial Intelligent) Sebagai Strategi Promosi Perpustakaan Perguruan Tinggi Di Era Revolusi 4.0. BIBLIOTIKA: Jurnal Kajian Perpustakaan Dan Informasi, 3(1), 64-73.

[4] Iskandar, Y. (2018). Buku Ajar Pengantar Aplikasi Komputer. Deepublish.

[5] Ramli, I. (2021). Pemanfaatan High Performance Computing pada Simulasi Molecular Dinamics. PROSIDING SEMANTIK, 3(1), 118-122.

[6] Subani, M., Ramadhan, I., Sumarno, S., & Putra, A. S. (2021). Perkembangan Internet of Think (IoT) dan Instalasi Komputer Terhadap Perkembangan Kota Pintar di Ibukota DKI Jakarta. IKRA-ITH INFORMATIKA: Jurnal Komputer Dan Informatika, 5(1), 88-93.

[7] Lutfiani, N., Rahardja, U., & Manik, I. S. P. (2020). Peran Inkubator Bisnis dalam Membangun Startup pada Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 5(1), 77-89.

[8] Zulkarnain, W., & Andini, S. (2020). Inkubator Bisnis Modern Berbasis I-Learning Untuk Menciptakan Kreativitas Startup di Indonesia. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 77-86.

[9] Bismala, L., Andriany, D., & Siregar, G. (2019, October). Model Pendampingan Inkubator Bisnis Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 38-44).

[10] Siregar, G., Andriany, D., & Bismala, L. (2019, October). Program Inkubasi Bagi Tenant Inwall Di Pusat Kewirausahaan, Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 45-51).

[11] Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital Dalam Perspektif Society 5.0 (Digital Content Industry in Society 5.0 Perspective). JURNAL IPTEKKOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi Informasi), 22(2), 175-191.

[12] Wijoyo, H., Haudi, H., Ariyanto, A., Sunarsi, D., & Akbar, M. F. (2020). Pelatihan Pembuatan Konten Digital Marketing Dalam Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa (Pengabdian Kepada Masyarakat Kerjasama Antar Kampus). Ikra-Ith Abdimas, 3(3), 169-175.

[13] Husna, J. (2019). Peran Pustakawan Sebagai Kreator Konten Digital. ANUVA: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 3(2), 173-184.

Contributors

Efa Ayu Nabila